SlideShare a Scribd company logo
KEPEMIMPINAN
KEPEMIMPINAN DAN KERJASAMA TIM DALAM
ORGANISASI
Disusun Oleh :
Herlina 8105132199
PENDIDIKAN ADMINISTRASI PERKANTORAN A
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS NEGERI JAKARTA
2016
ii
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami penjatkan kehadirat Allah SWT, yang atas rahmat-Nya
sehingga kami dapat menyelesaikan penyusunan makalah yang berjudul
“Kepemimpinan dan Kerjasama Tim dalam Organisasi”. Penulisan makalah ini
merupakan salah satu tugas yang diberikan dalam mata kuliah Kepemimpinan.
Dalam Penulisan makalah ini kami merasa masih banyak kekurangan baik
pada teknis penulisan maupun materi, mengingat akan kemampuan yang kami
miliki. Untuk itu, kritik dan saran dari semua pihak sangat kami harapkan demi
penyempurnaan pembuatan makalah ini.
Dalam penulisan makalah ini penulis menyampaikan ucapan terima kasih
yang sebesar-besarnya kepada pihak-pihak yang membantu dalam menyelesaikan
makalah ini, khususnya kepada Dosen kami yang telah memberikan tugas dan
petunjuk kepada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan tugas ini.
Jakarta, 12 Mei 2016
Penulis
iii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ......................................................................... ii
DAFTAR ISI ........................................................................................ iii
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang .......................................................................... 1
1.2 Rumusan Masalah ..................................................................... 2
1.3 Tujuan Penulisan ....................................................................... 2
BAB II PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Kepemimpinan ........................................................ 3
2.2 Kepemimpinan Versi Manajemen dalam Organisasi ............... 7
2.3 Gaya Kepemimpinan ................................................................. 9
2.4 Kerjasama Tim dalam Manajemen Konflik .............................. 11
BAB III PENUTUP
3.1 Simpulan ................................................................................... 13
3.2 Saran ......................................................................................... 13
DAFTAR PUSTAKA
1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Dalam suatu organisasi selalu melibatkan beberapa orang yang saling
berinteraksi secara intensif. Interaksi tersebut disusun dalam suatu struktur yang
dapat membantu dalam usaha pencapaian tujuan bersama. Agar pelaksanaan kerja
dalam organisasi dapat berjalan sebagaimana mestinya maka dibutuhkan sumber
seperti perlengkapan, metode kerja, bahan baku, dan lain-lain. Usaha untuk
mengatur dan mengarahkan sumber daya ini disebut dengan manajemen.
Sedangkan inti dari manajemen adalah kepemimpinan (leadership) (Siagian,
1980).
Upaya membangun keefektifan pemimpin terletak semata pada pembekalan
dimensi keterampilan teknis dan keterampilan konseptual. Adapun keterampilan
personal menjadi terpinggirkan. Padahal sejatinya efektifitas kegiatan manajerial
dan pengaruhnya pada kinerja organisasi, sangat bergantung pada kepekaan
pimpinan untuk menggunakan keterampilan personalnya. Keterampilan personal
tersebut meliputi kemampuan untuk memahami perilaku individu dan perilaku
kelompok dalam kontribusinya membentuk dinamika organisasi, kemampuan
melakukan modifikasi perilaku, kemampuan memahami dan memberi motivasi,
kemampuan memahami proses persepsi dan pembentukan komunikasi yang
efektif, kemampuan memahami relasi antar konsep kepemimpinan kekuasaan
politik dalam organisasi kemampuan memahami genealogi konflik dan
negosiasinya, serta kemampuan mengkonstruksikan budaya organisasi yang
ideal.
2
1.2 Rumusan Masalah
Pada makalah kali ini penulis akan membahas masalah :
1. Bagaimana pengertian kepemimpinan?
2. Bagaimana kepemimpinan versi manajemen?
3. Bagaimana gaya kepemimpinan?
4. Bagaimana kerja sama tim dalam manajemen konflik?
1.3 Tujuan Penulisan
Tujuan penulisan makalah ini adalah sebagai berikut :
1. Untuk mengetahui Pengertian Kepemimpinan
2. Untuk mengetahui Kepemimpinan Versi Manajemen
3. Untuk mengetahui Gaya Kepemimpinan
4. Untuk mengetahui kerjasama tim dalam manajemen konflik
3
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Kepemimpinan
Kepemimpinan adalah adalah proses mempengaruhi aktivitas-aktivitas
sebuah kelompok yang diorganisasi ke arah pencapaian tujuan. Dalam pengertian
lain kepemimpinan adalah kemampuan dan keterampilan seseorang yang
menduduki jabatan sebagai pimpinan satuan kerja untuk mempengaruhi orang
lain, terutama bawahannya, untuk berfikir dan bertindak sedemikian rupa
sehingga melalui perilaku yang positif ia memberikan sumbangan nyata dalam
pencapaian tujuan organisasi.
Kepemimpinan adalah kemampuan seseorang mempengaruhi dan memotivasi
orang lain untuk melakukan sesuatu sesuai tujuan bersama. Kepemimpinan
meliputi proses mempengaruhi dalam menentukan tujuan organisasi, memotivasi
perilaku pengikut untuk mencapai tujuan, mempengaruhi untuk memperbaiki
kelompok dan budayanya. Sedangkan kekuasaan adalah kemampuan untuk
mempengaruhi orang lain untuk mau melakukan apa yang diinginkan pihak
lainnya. .”The art of influencing and directing meaninsuch away to abatain their
willing obedience, confidence, respect, and loyal cooperation in order to
accomplish the mission”. Kepemimpinan adalah seni untuk mempengaruhi dan
menggerakkan orang – orang sedemikian rupa untuk memperoleh kepatuhan,
kepercayaan, respek, dan kerjasama secara royal untuk menyelesaikan tugas –
Field Manual 22-100.
Stogdill (1974) menyimpulkan bahwa banyak sekali definisi mengenai
kepemimpinan, dan diantaranya memiliki beberapa unsur yang sama.
Menurut Sarros dan Butchatsky (1996), istilah ini dapat didefinisikan sebagai
suatu perilaku dengan tujuan tertentu untuk mempengaruhi aktivitas para anggota
4
kelompok untuk mencapai tujuan bersama yang dirancang untuk memberikan
manfaat individu dan organisasi.
Sedangkan menurut Anderson (1988), “leadership means using power to
influence the thoughts and actions of others in such a way that achieve high
performance”.
Berdasarkan definisi-definisi di atas, kepemimpinan memiliki beberapa
implikasi, antara lain :
1) Kepemimpinan berarti melibatkan orang atau pihak lain, yaitu para karyawan
atau bawahan (followers). Para karyawan atau bawahan harus memiliki
kemauan untuk menerima arahan dari pemimpin. Walaupun demikian, tanpa
adanya karyawan atau bawahan, tidak akan ada pimpinan.
2) Seorang pemimpin yang efektif adalah seseorang yang dengan kekuasaannya
(his or her power) mampu menggugah pengikutnya untuk mencapai kinerja
yang memuaskan. Para pemimpin dapat menggunakan bentuk-bentuk
kekuasaan atau kekuatan yang berbeda untuk mempengaruhi perilaku
bawahan dalam berbagai situasi.
3) Kepemimpinan harus memiliki kejujuran terhadap diri sendiri (integrity),
sikap bertanggungjawab yang tulus (compassion), pengetahuan (cognizance),
keberanian bertindak sesuai dengan keyakinan (commitment), kepercayaan
pada diri sendiri dan orang lain (confidence) dan kemampuan untuk
meyakinkan orang lain (communication) dalam membangun organisasi.
Beberapa peran/fungsi kepemimpinan adalah sebagai berikut:
1. Fungsi Perencanaan
Seorang pemimpin perlu membuat perencanaan yang menyeluruh bagi
organisasi dan bagi diri sendiri selaku penanggung jawab tercapainya tujuan
organisasi.
5
Manfaat – manfaat tersebut antara lain:
a. Perencanaan merupakan hasil pemikiran dan analisa situasi dalam pekerjaan
untuk memutuskan apa yang akan dilakukan
b. Perencanaan berarti pemikiran jauh ke depan disertai keputusan – keputusan
yang berdasarkan atas fakta – fakta yang diketahui
c. Perencanaan berarti proyeksi atau penempatan diri ke situasi pekerjaan yang
akan dilakukan dan tujuan atau target yang akan dicapai.
Perencanaan meliputi dua hal, yaitu:
a. Perencanaan tidak tertulis yang akan digunakan dalam jangka pendek, pada
keadaan darurat, dan kegiatan yang bersifat terus menerus.
b. Perencanaan tertulis yang akan digunakan untuk menentukan kegiatan –
kegiatan yang akan dilakukan atas dasar jangka panjang dan penentukan
prosedur – prosedur yang diperlukan.
Setiap rencana yang baik akan berisi:
a. Maksud dan tujuan yang tetap dan dapat dipahami.
b. Penggunaan sumber – sumber enam M[u1] secara tepat.
c. Cara dan prosedur untuk mencapai tujuan tersebut.
2. Fungsi Memandang ke Depan
Seorang pemimpin yang senantiasa memandang ke depan berarti akan
mampu mendorong apa yang akan terjadi serta selalu waspada terhadap
kemungkinan. Hal ini memberikan jaminan bahwa jalannya proses pekerjaan ke
arah yang dituju akan dapat berlangsung terus menerus tanpa mengalami
hambatan dan penyimpangan yang merugikan. Oleh sebab seorang pemimpin
harus peka terhadap perkembangan situasi baik di dalam maupun di luar
organisasi sehingga mampu mendeteksi hambatan-hambatan yang muncul, baik
yang kecil maupun yang besar.
6
3. Fungsi Pengembangan Loyalitas
Pengembangan kesetiaan ini tidak saja di antara pengikut, tetapi juga untuk
para pemimpin tingkat rendah dan menengah dalam organisasi. Untuk mencapai
kesetiaan ini, seseorang pemimpin sendiri harus memberi teladan baik dalam
pemikiran, kata-kata, maupun tingkah laku sehari – hari yang menunjukkan
kepada anak buahnya pemimpin sendiri tidak pernah mengingkari dan
menyeleweng dari loyalitas segala sesuatu tidak akan dapat berjalan sebagaimana
mestinya.
4. Fungsi Pengawasan
Fungsi pengawasan merupakan fungsi pemimpin untuk senantiasa meneliti
kemampuan pelaksanaan rencana. Dengan adanya pengawasan maka hambatan –
hambatan dapat segera diketemukan, untuk dipecahkan sehingga semua kegiatan
kembali berlangsung menurut rel yang elah ditetapkan dalam rencana .
5. Fungsi Mengambil Keputusan
Pengambilan keputusan merupakan fungsi kepemimpinan yang tidak mudah
dilakukan. Oleh sebab itu banyak pemimpin yang menunda untuk melakukan
pengambilan keputusan. Bahkan ada pemimpin yang kurang berani mengambil
keputusan. Metode pengambilan keputusan dapat dilakukan secara individu,
kelompok tim atau panitia, dewan, komisi, referendum, mengajukan usul tertulis
dan lain sebagainya.
6. Fungsi memberi motivasi
Seorang pemimpin perlu selalu bersikap penuh perhatian terhadap anak
buahnya. Pemimpin harus dapat memberi semangat, membesarkan hati,
mempengaruhi anak buahnya agar rajin bekerja dan menunjukan prestasi yang
baik terhadap organisasi yang dipimpinnya. Pemberian anugerah yang berupa
ganjaran, hadiah, pujian atau ucapan terima kasih sangat diperlukan oleh anak
buah sebab mereka merasa bahwa hasil jerih payahnya diperhatikan dan dihargai
oleh pemimpinnya.
7
Di lain pihak, seorang pemimpin harus berani dan mampu mengambil
tindakan terhadap anak buahnya yang menyeleweng, yang malas dan yang telah
berbuat salah sehingga merugikan organisasi, dengan jalan memberi celaan,
teguran, dan hukuman yang setimpal dengan kesalahannya. Untuk melaksanakan
fungsi fungsi ini sebaik- baiknya, seorang pemimpin perlu menyelenggarakan
daftar kecakapan dan kelakuan baik bagi semua pegawai sehingga tercatat semua
hadiah maupun hukuman yang telah diberikan kepada mereka.
Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan agar kepemimpinan dapat
berperan dengan baik, antara lain:
1) Yang menjadi dasar utama dalam efektivitas kepemimpinan bukan
pengangkatan atau penunjukannya, melainkan penerimaan orang lain
terhadap kepemimpinan yang bersangkutan
2) Efektivitas kepemimpinan tercermin dari kemampuannya untuk tumbuh dan
berkembang
3) Efektivitas kepemimpinan menuntut kemahiran untuk “membaca” situasi
4) Perilaku seseorang tidak terbentuk begitu saja, melainkan melalui
pertumbuhan dan perkembangan
5) Kehidupan organisasi yang dinamis dan serasi dapat tercipta bila setiap
anggota mau menyesuaikan cara berfikir dan bertindaknya untuk mencapai
tujuan organisasi.
2.2 Kepemimpinan Versi Manajemen Dalam Organisasi
Manajemen dalam bahasa inggris berarti mengelola atau mengatur. Dalam
fattah (2006: 1), manajemen diartikan sebagai ilmu, kiat, dan profesi. Manajemen
sebagai ilmu merupakan bidang pengetahuan yang secara sistematik berusaha
memahami mengapa dan bagaimana orang bekerja sama. Manajemen sebagai kiat
seperti pernyataan Follet merupakan hal yang dapat mencapai sasaran melalui
cara-cara dengan mengatur orang lain dalam menjalankan tugas. Manajemen
sebagai profesi menjelaskan adanya landasan keahlian khusus untuk mencapai
satu prestasi manajer dan para profesional dengan dituntun oleh sebuah kode etik.
8
Manajemen merupakan satu sistem yang setiap komponennya menampilkan
sesuatu untuk memenuhi kebutuhan. Manajemen sebagai sistem memiliki fungsi-
fungsi pokok yaitu perencanaan (planning), pengorganisasian (organizing),
pelaksanaan (actuating), dan pengawasan (controlling).
Perbedaan kepemimpinan dengan manajer
Manager Kepemimpinan
1. Building and maintaining an
organizational structure (membangun
dan mengembangkan struktur
organisasi
Building and maintaining na
organizational culture (membangun
dan mengembangkan kultur
organisasi)
2. Path- following (merujuk pada alur
kepengikutan)
Path-finding (merujuk pada alur
pertemuan)
3. Doing thing right (mengerjakan
sesuatu yang benar
Doing The right thing (mengerjakan
sesuatu dengan benar
4. The manager maintains, relies, and
Control (mengedepankan
pemeliharaan dan pengendalian)
The leader develops, inpires Trust
(mengembangkan dan menginspirasi
kepercayaan)
5. A preoccupation with the here-and-
now of goal attainment (beranjak
dengan “disini dan sekarang” dari
percapaian tujuan)
Focused on creation of a vision about
a desired future state (berfokus pada
upaya mengkreasi tentang masa depan
yang diinginkan)
6. Managers maintain a low level of
emotional involvement (memelihara
level rendah keterlibatan emosional)
Leaders have emphaty with other
people and give attention to what
event and action means (mempunyai
empati terhadap orang lain dan
memberi perhatian pada setiap
peristiwa dan makna tindakan
9
7. Designing and carry out plant,
getting things done, working
effectively with people (mendesain
dan membawa rencana, mendorong
tindakan, dan bekerja efektif dengan
orang)
Establishing a mission, giving a sense
of direction (memantapkan misi dan
membangkitkan rasa untuk mencapai
arah tertentu
8. Being taught by the organization
(mengembangkan fikiran dari
organisasi)
Learning from the organization
(belajar dari organisasi)
Sumber : Stoner, Freeman, Gilbert dalam Danim (2008; 4-5)
2.3 Gaya Kepemimpinan
Gaya kepemimpinan, pada dasarnya mengandung pengertian sebagai suatu
perwujudan tingkah laku dari seorang pemimpin, yang menyangkut
kemampuannya dalam memimpin. Perwujudan tersebut biasanya membentuk
suatu pola atau bentuk tertentu. Pengertian gaya kepemimpinan yang demikian ini
sesuai dengan pendapat yang disampaikan oleh Davis dan Newstrom (1995).
Keduanya menyatakan bahwa pola tindakan pemimpin secara keseluruhan seperti
yang dipersepsikan atau diacu oleh bawahan tersebut dikenal sebagai gaya
kepemimpinan.
Gaya kepemimpinan dari seorang pemimpin, dapat diterangkan melalui tiga
aliran teori berikut ini :
1) Teori Genetis (Keturunan)
Inti dari teori menyatakan bahwa “Leader are born and nor made” (pemimpin
itu dilahirkan (bakat) bukannya dibuat). Para penganut aliran teori ini
mengetengahkan pendapatnya bahwa seorang pemimpin akan menjadi pemimpin
karena ia telah dilahirkan dengan bakat kepemimpinan. Dalam keadaan yang
bagaimanapun seseorang ditempatkan karena ia telah ditakdirkan menjadi
pemimpin, sesekali kelak ia akan timbul sebagai pemimpin. Berbicara mengenai
10
takdir, secara filosofis pandangan ini tergolong pada pandangan fasilitas atau
determinitis.
2) Teori social
Jika teori pertama di atas adalah teori yang ekstrim pada satu sisi, maka teori
inipun merupakan ekstrim pada sisi lainnya. Inti aliran teori sosial ini ialah
bahwa “Leader are made and not born” (pemimpin itu dibuat atau dididik
bukannya kodrati). Jadi teori ini merupakan kebalikan inti teori genetika. Para
penganut teori ini mengetengahkan pendapat yang mengatakan bahwa setiap
orang bisa menjadi pemimpin apabila diberikan pendidikan dan pengalaman yang
cukup.
3) Teori Ekologis
Kedua teori yang ekstrim di atas tidak seluruhnya mengandung kebenaran,
maka sebagai reaksi terhadap kedua teori tersebut timbullah aliran teori ketiga.
Teori yang disebut teori ekologis ini pada intinya berarti bahwa seseorang hanya
akan berhasil menjadi pemimpin yang baik apabila ia telah memiliki bakat
kepemimpinan. Bakat tersebut kemudian dikembangkan melalui pendidikan yang
teratur dan pengalaman yang memungkinkan untuk dikembangkan lebih lanjut.
Teori ini menggabungkan segi-segi positif dari kedua teori terdahulu sehingga
dapat dikatakan merupakan teori yang paling mendekati kebenaran. Namun
demikian, penelitian yang jauh lebih mendalam masih diperlukan untuk dapat
mengatakan secara pasti apa saja faktor yang menyebabkan timbulnya sosok
pemimpin yang baik.
Selain pendapat-pendapat yang menyatakan tentang timbulnya gaya
kepemimpinan tersebut,. Dalam suatu organisasi, bawahan mempunyai peranan
yang sangat strategis, karena sukses tidaknya seseorang pimpinan bergantung
kepada para pengikutnya ini. Oleh sebab itu, seorang pemimpinan dituntut untuk
memilih bawahan dengan secermat mungkin.
11
2.4 Kerjasama Tim Dalam Manajemen Konflik
Manajemen konflik adalah situasi yang terjadi ketika ada pendapat-pendapat
atau perbedaan cara pandang beberapa orang, kelompok atau organisasi.
Manajemen konflik merupakan aksi reaksi antara pelaku maupun pihak luar
dalam satu konflik. Manajemen konflik termasuk pada suatu pendekatan yang
berorientasi pada proses yang mengarahkan pada bentuk komunikasi (termasuk
tingkah laku) dari pelaku maupun pihak luar dan bagaimana mereka
mempengaruhi kepentingan (interests) dan interpretasi.
Menurut Ross (1993) bahwa manajemen konflik meruoakan langkah-langkah
ayan diambil para pelaku atau pihak ketiga dalam rangka mengarahkan
perselisihan ke arah hasil tertentu yang mungkin atau tidak mungkin
menghasilkan suatu akhir berupa penyelesaian konflik dan mungkin dan mungkin
atau tidak mungkin menghasilakn ketenangan, hal positif, kreatif, bermufakat,
atau agresif.
Menurut Kreitner dan Kinicki (1995) dalam mengelola konflik ada 5 gaya
antara lain :
a) Integrating (Problem Solving)
Dalam gaya ini pihak-pihak yang berkepentingan secara bersama-sama
mengidentifikasikan masalah yang dihadapi, kemudian mencari,
mempertimbangkan dan memilih solusi alternatif pemecahan maslah. Gaya ini
cocok untuk memecahkan isu-isu kompleks yang disebabkan oleh salah faham
(misunderstanding), tetapi tidak sesuai untuk memecahkan masalah yang terjadi
karena sistem nilai yang berbeda. Kelemahan utamanya adalah memerlukan
waktu yang lama dalam penyelesaian masalah.
b) Obliging (Smoothing)
Seseorag yang bergaya obliging lebih memusatkan perhatian pada upaya
untuk memuaskan pihak lain daripada diri sendiri. Gaya ini sering pula disebut
smoothing (melicinkan), karena berupaya mengurangi perbedaan-perbedaan dan
12
menekankan pada persamaan atau kebersamaan di antara pihak-pihak yang
terlibat. Kekuatan strategi ini terletak pada upaya untuk mendorong terjadinya
kerja sama. Kelemahannya, penyelesaian bersifat sementara dan tidak menyentuh
masalah pokok yang ingin dipecahkan.
c) Dominating (Forcing)
Orientasi pada diri sendiri yang tinggi, dan rendahnya kepedulian terhadap
kepentingan orang lain, medorong seseorang untuk menggunakan taktik “saya
menang, kamu kalah”. Gaya ini sering disebut memaksa (forcing) karena
menggunakan legalitas formal dalam menyelesaikan masalah.
d) Avoiding
Taktik menghindar (avoiding) cocok digunakan untuk menyelesaikan
masa;ah yang sepele atau remeh, atau jika biaya yang harus dikeluarkan untuk
konfrontasi jauh lebih besar daripada keuntungan yang akan diperoleh. Gaya ini
cocok untuk menyelesaikan masalah-masalah yang sulit atau “buruk”. Kekuatan
dari strategi ini adalah jika kita menghadapi situasi yang membingungkan atau
mendua (ambiguous situations), sedangkan kelemahannya , penyelesaian masalah
hanya bersifat sementara dan tidak menyelesaikan masalah pokok.
e) Compromising
Gaya ini menempatkan seseorang pada posisi moderat, yang secara seimbang
memadukan antara kepentingan sendiri dan kepentingan orang lain. Ini
merupakan pendekatan saling memberi dan menerima (give-and-take-approach)
dari pihak-pihak yang terlibat. Kompromi cocok untuk menangani masalah yang
melibatkan pihak-pihak yang memiliki tujuan yang berbeda tapi memiliki
kekuatan yang sama. Misalnya, dalam negosiasi kontrak antara buruh dan
majikan. Kekuatan utama dari kompromi adalah pada prosesnya yang demokratis
dan tidak ada pihak yang merasa dikalahkan. Tetapi penyelesaian konflik kadang
bersifat sementara dan mencegah munculnya kreativitas dalam penyelesaian
masalah.
13
BAB III
PENUTUP
3.1 Simpulan
Kepemimpinan adalah kekuasaan untuk mempengaruhi seseorang, baik
dalam mengerjakan sesuatu atau tidak mangerjakan sesuatu. Seseorang dikatakan
apabila dia mempunyai pengikut atau bawahan.Bawahan pemimpin ini dapat
disuruh untuk mengerjakan sesuatu atau tidak mengerjakan sesuatu dalam
mencapai tujuan bersama yang telah ditetapkan terlebih dahulu. Semakin tinggi
kedudukan seorang pemimpin dalam organisasi maka semakin dituntut
daripadanya kemampuan berfikir secara konsopsional strategis dan makro.
Semakin tinggi kedudukan seseorang dalam organisasi maka ia akan
semakin generalist, sedang semakin rendah kedudukan seseorang dalam
organisasi maka ia menjadi spesialis.
3.2 Saran
Kepemimpinan yang baik tidak harus terpaku pada apa yang sudah
ditentukan, kunci keberhasilan seorang pemimpin hanyalah menjaga kepercayaan
para pengikut dan mengunakan kekuasaan itu dengan sebenar-benarnya. Jadi
hendaklah kita yang merupakan calon-calon pemimpin ini menggunakan hati,
pikiran dan segala usaha untuk memajukan apa yang kita pimpin dan bukan untuk
kepentingan pribadi semata.
14
DAFTAR PUSTAKA
Pudjo Sumedi,(2010). Organisasi dan Kepemimpinan, Jakarta, Uhamka Press.
Ardana, Komang, dkk. 2008. Perilaku Keorganisasian. Yogyakarta: Graha Ilmu.
Rivai, Veithzal, 2007. Kepemimpinan dan Perilaku Organisasi, Jakarta: PT. Raja
Grafindo Persada

More Related Content

What's hot

Contoh proposal pkm kewirausahaan
Contoh proposal pkm kewirausahaanContoh proposal pkm kewirausahaan
Contoh proposal pkm kewirausahaanZakiyul Mu'min
 
Bab 4 faktor faktor penyebab korupsi
Bab 4 faktor faktor penyebab korupsiBab 4 faktor faktor penyebab korupsi
Bab 4 faktor faktor penyebab korupsinatal kristiono
 
Tanya jawab mpp
Tanya jawab mppTanya jawab mpp
Tanya jawab mpp
Aprilia Hapsari
 
Proses pengawasan dalam manajemen
Proses pengawasan dalam manajemenProses pengawasan dalam manajemen
Proses pengawasan dalam manajemen
Uni Azza Aunillah
 
Pertemuan 3 Hubungan nilai, norma dan moral
Pertemuan 3 Hubungan nilai, norma dan moralPertemuan 3 Hubungan nilai, norma dan moral
Pertemuan 3 Hubungan nilai, norma dan moral
Eka Zay
 
Esai hukum; Indonesia : "Sistem Hukum yang belum "Dewasa"
Esai hukum; Indonesia : "Sistem Hukum yang belum "Dewasa"Esai hukum; Indonesia : "Sistem Hukum yang belum "Dewasa"
Esai hukum; Indonesia : "Sistem Hukum yang belum "Dewasa"
Syifa Nadia
 
Laporan hasil wawancara kelompok 4
Laporan hasil wawancara   kelompok 4Laporan hasil wawancara   kelompok 4
Laporan hasil wawancara kelompok 4
Wahyuda5
 
Faktor yang mempengaruhi kepemimpinan
Faktor yang mempengaruhi kepemimpinanFaktor yang mempengaruhi kepemimpinan
Faktor yang mempengaruhi kepemimpinanEdwarn Abazel
 
MAKALAH Tugas kelompok 1 PASCASARJANA SABURAI ANGKATAN 15-ED
MAKALAH Tugas kelompok 1 PASCASARJANA SABURAI ANGKATAN 15-EDMAKALAH Tugas kelompok 1 PASCASARJANA SABURAI ANGKATAN 15-ED
MAKALAH Tugas kelompok 1 PASCASARJANA SABURAI ANGKATAN 15-ED
ACHMAD AVANDI,SE,MM Alfaqzamta
 
Contoh tabel data interval, data nominal, data ordinal, data distribusi freku...
Contoh tabel data interval, data nominal, data ordinal, data distribusi freku...Contoh tabel data interval, data nominal, data ordinal, data distribusi freku...
Contoh tabel data interval, data nominal, data ordinal, data distribusi freku...
Sylvester Saragih
 
Etika Administrasi Publik
Etika Administrasi PublikEtika Administrasi Publik
Etika Administrasi Publik
Siti Sahati
 
Power point makalah
Power point makalahPower point makalah
Power point makalah
oqpram
 
Contoh proposal skripsi
Contoh proposal skripsiContoh proposal skripsi
Contoh proposal skripsi
Firmansyah Drei'und-zwanzig
 
Pancasila sebagai konteks ketatanegaraan
Pancasila sebagai konteks ketatanegaraanPancasila sebagai konteks ketatanegaraan
Pancasila sebagai konteks ketatanegaraan
Ella Feby
 
Kumpulan pertanyaan otonomi
Kumpulan pertanyaan otonomiKumpulan pertanyaan otonomi
Kumpulan pertanyaan otonomi
Arya D Ningrat
 
Permasalahan pelaksanaan supervisi pendidikan dan alternatif pemecahannya
Permasalahan pelaksanaan supervisi pendidikan dan alternatif pemecahannyaPermasalahan pelaksanaan supervisi pendidikan dan alternatif pemecahannya
Permasalahan pelaksanaan supervisi pendidikan dan alternatif pemecahannya
jhesica purba
 
Kata pengantar, abstrak dan daftar isi
Kata pengantar, abstrak dan daftar isiKata pengantar, abstrak dan daftar isi
Kata pengantar, abstrak dan daftar isi
Nuri Andhika Pratama
 

What's hot (20)

Contoh proposal pkm kewirausahaan
Contoh proposal pkm kewirausahaanContoh proposal pkm kewirausahaan
Contoh proposal pkm kewirausahaan
 
Bab 4 faktor faktor penyebab korupsi
Bab 4 faktor faktor penyebab korupsiBab 4 faktor faktor penyebab korupsi
Bab 4 faktor faktor penyebab korupsi
 
Tanya jawab mpp
Tanya jawab mppTanya jawab mpp
Tanya jawab mpp
 
Proses pengawasan dalam manajemen
Proses pengawasan dalam manajemenProses pengawasan dalam manajemen
Proses pengawasan dalam manajemen
 
Pertemuan 3 Hubungan nilai, norma dan moral
Pertemuan 3 Hubungan nilai, norma dan moralPertemuan 3 Hubungan nilai, norma dan moral
Pertemuan 3 Hubungan nilai, norma dan moral
 
Esai hukum; Indonesia : "Sistem Hukum yang belum "Dewasa"
Esai hukum; Indonesia : "Sistem Hukum yang belum "Dewasa"Esai hukum; Indonesia : "Sistem Hukum yang belum "Dewasa"
Esai hukum; Indonesia : "Sistem Hukum yang belum "Dewasa"
 
Skala pengukuran dalam penelitian
Skala pengukuran dalam penelitianSkala pengukuran dalam penelitian
Skala pengukuran dalam penelitian
 
Laporan hasil wawancara kelompok 4
Laporan hasil wawancara   kelompok 4Laporan hasil wawancara   kelompok 4
Laporan hasil wawancara kelompok 4
 
Faktor yang mempengaruhi kepemimpinan
Faktor yang mempengaruhi kepemimpinanFaktor yang mempengaruhi kepemimpinan
Faktor yang mempengaruhi kepemimpinan
 
MAKALAH Tugas kelompok 1 PASCASARJANA SABURAI ANGKATAN 15-ED
MAKALAH Tugas kelompok 1 PASCASARJANA SABURAI ANGKATAN 15-EDMAKALAH Tugas kelompok 1 PASCASARJANA SABURAI ANGKATAN 15-ED
MAKALAH Tugas kelompok 1 PASCASARJANA SABURAI ANGKATAN 15-ED
 
Makalah organisasi
Makalah organisasiMakalah organisasi
Makalah organisasi
 
Contoh tabel data interval, data nominal, data ordinal, data distribusi freku...
Contoh tabel data interval, data nominal, data ordinal, data distribusi freku...Contoh tabel data interval, data nominal, data ordinal, data distribusi freku...
Contoh tabel data interval, data nominal, data ordinal, data distribusi freku...
 
Etika Administrasi Publik
Etika Administrasi PublikEtika Administrasi Publik
Etika Administrasi Publik
 
Power point makalah
Power point makalahPower point makalah
Power point makalah
 
Contoh proposal skripsi
Contoh proposal skripsiContoh proposal skripsi
Contoh proposal skripsi
 
Jurnal lengkap
Jurnal lengkapJurnal lengkap
Jurnal lengkap
 
Pancasila sebagai konteks ketatanegaraan
Pancasila sebagai konteks ketatanegaraanPancasila sebagai konteks ketatanegaraan
Pancasila sebagai konteks ketatanegaraan
 
Kumpulan pertanyaan otonomi
Kumpulan pertanyaan otonomiKumpulan pertanyaan otonomi
Kumpulan pertanyaan otonomi
 
Permasalahan pelaksanaan supervisi pendidikan dan alternatif pemecahannya
Permasalahan pelaksanaan supervisi pendidikan dan alternatif pemecahannyaPermasalahan pelaksanaan supervisi pendidikan dan alternatif pemecahannya
Permasalahan pelaksanaan supervisi pendidikan dan alternatif pemecahannya
 
Kata pengantar, abstrak dan daftar isi
Kata pengantar, abstrak dan daftar isiKata pengantar, abstrak dan daftar isi
Kata pengantar, abstrak dan daftar isi
 

Viewers also liked

Power point kepemimpinan
Power point kepemimpinanPower point kepemimpinan
Power point kepemimpinan
Emelia Ginting
 
Power point kepemimpinan
Power point kepemimpinanPower point kepemimpinan
Power point kepemimpinan
FirdausJuliani
 
Презентация учащегося по теме "Биогеноценоз"
Презентация учащегося по теме "Биогеноценоз"Презентация учащегося по теме "Биогеноценоз"
Презентация учащегося по теме "Биогеноценоз"
Василиса Закревская
 
Makalah Pancasila Sebagai Dasar Negara
Makalah Pancasila Sebagai Dasar NegaraMakalah Pancasila Sebagai Dasar Negara
Makalah Pancasila Sebagai Dasar Negara
prima1999
 
Revisi tugas makalah
Revisi tugas makalahRevisi tugas makalah
Revisi tugas makalah
rinsky nisa
 
Loyalitas
LoyalitasLoyalitas
Loyalitas
Deni Ramdani
 
PPT "Mengatur Agenda Pimpinan"
PPT "Mengatur Agenda Pimpinan"PPT "Mengatur Agenda Pimpinan"
PPT "Mengatur Agenda Pimpinan"
Herlina _Navely
 
Skala, resolusi, akurasi horisontal, akurasi vertikal
Skala, resolusi, akurasi horisontal, akurasi vertikalSkala, resolusi, akurasi horisontal, akurasi vertikal
Skala, resolusi, akurasi horisontal, akurasi vertikal
bramantiyo marjuki
 
Kuliah 4 kepemimpinan (sesi 1)
Kuliah 4 kepemimpinan (sesi 1)Kuliah 4 kepemimpinan (sesi 1)
Kuliah 4 kepemimpinan (sesi 1)
Mukhrizal Effendi
 
Makalah agama tentang akidah dan awal mula permusuhan manusia dengan iblis
Makalah agama tentang akidah dan awal mula permusuhan manusia dengan iblisMakalah agama tentang akidah dan awal mula permusuhan manusia dengan iblis
Makalah agama tentang akidah dan awal mula permusuhan manusia dengan iblis
Nurhayun Rismawati
 
Pengenalan alat total station (digital theodolite)
Pengenalan alat total station (digital theodolite) Pengenalan alat total station (digital theodolite)
Pengenalan alat total station (digital theodolite)
bramantiyo marjuki
 
Nur
NurNur
Humprok
Humprok Humprok
ilmu organisasi - proses pembuatan keputusan
ilmu organisasi - proses pembuatan keputusanilmu organisasi - proses pembuatan keputusan
ilmu organisasi - proses pembuatan keputusan
Nova Arifani
 
Sedimentation in Tempe Lake Sulawesi and its future problems
Sedimentation in Tempe Lake Sulawesi and its future problemsSedimentation in Tempe Lake Sulawesi and its future problems
Sedimentation in Tempe Lake Sulawesi and its future problems
bramantiyo marjuki
 
Manajemen Risiko
Manajemen RisikoManajemen Risiko
Manajemen Risiko
ulianiati
 
From Potentials and Problems to Actions and Plans (Simulation Studies of Regi...
From Potentials and Problems to Actions and Plans (Simulation Studies of Regi...From Potentials and Problems to Actions and Plans (Simulation Studies of Regi...
From Potentials and Problems to Actions and Plans (Simulation Studies of Regi...
bramantiyo marjuki
 
Kepemimpinan
KepemimpinanKepemimpinan
Kepemimpinan
Riswan Ristiawandi
 
9 Makalah
9 Makalah9 Makalah
9 Makalah
Simon Patabang
 

Viewers also liked (20)

Power point kepemimpinan
Power point kepemimpinanPower point kepemimpinan
Power point kepemimpinan
 
Power point kepemimpinan
Power point kepemimpinanPower point kepemimpinan
Power point kepemimpinan
 
Презентация учащегося по теме "Биогеноценоз"
Презентация учащегося по теме "Биогеноценоз"Презентация учащегося по теме "Биогеноценоз"
Презентация учащегося по теме "Биогеноценоз"
 
Makalah Pancasila Sebagai Dasar Negara
Makalah Pancasila Sebagai Dasar NegaraMakalah Pancasila Sebagai Dasar Negara
Makalah Pancasila Sebagai Dasar Negara
 
Revisi tugas makalah
Revisi tugas makalahRevisi tugas makalah
Revisi tugas makalah
 
Loyalitas
LoyalitasLoyalitas
Loyalitas
 
PPT "Mengatur Agenda Pimpinan"
PPT "Mengatur Agenda Pimpinan"PPT "Mengatur Agenda Pimpinan"
PPT "Mengatur Agenda Pimpinan"
 
Skala, resolusi, akurasi horisontal, akurasi vertikal
Skala, resolusi, akurasi horisontal, akurasi vertikalSkala, resolusi, akurasi horisontal, akurasi vertikal
Skala, resolusi, akurasi horisontal, akurasi vertikal
 
Kuliah 4 kepemimpinan (sesi 1)
Kuliah 4 kepemimpinan (sesi 1)Kuliah 4 kepemimpinan (sesi 1)
Kuliah 4 kepemimpinan (sesi 1)
 
Makalah agama tentang akidah dan awal mula permusuhan manusia dengan iblis
Makalah agama tentang akidah dan awal mula permusuhan manusia dengan iblisMakalah agama tentang akidah dan awal mula permusuhan manusia dengan iblis
Makalah agama tentang akidah dan awal mula permusuhan manusia dengan iblis
 
Pengenalan alat total station (digital theodolite)
Pengenalan alat total station (digital theodolite) Pengenalan alat total station (digital theodolite)
Pengenalan alat total station (digital theodolite)
 
Nur
NurNur
Nur
 
Humprok
Humprok Humprok
Humprok
 
pengenalan GPS
pengenalan GPSpengenalan GPS
pengenalan GPS
 
ilmu organisasi - proses pembuatan keputusan
ilmu organisasi - proses pembuatan keputusanilmu organisasi - proses pembuatan keputusan
ilmu organisasi - proses pembuatan keputusan
 
Sedimentation in Tempe Lake Sulawesi and its future problems
Sedimentation in Tempe Lake Sulawesi and its future problemsSedimentation in Tempe Lake Sulawesi and its future problems
Sedimentation in Tempe Lake Sulawesi and its future problems
 
Manajemen Risiko
Manajemen RisikoManajemen Risiko
Manajemen Risiko
 
From Potentials and Problems to Actions and Plans (Simulation Studies of Regi...
From Potentials and Problems to Actions and Plans (Simulation Studies of Regi...From Potentials and Problems to Actions and Plans (Simulation Studies of Regi...
From Potentials and Problems to Actions and Plans (Simulation Studies of Regi...
 
Kepemimpinan
KepemimpinanKepemimpinan
Kepemimpinan
 
9 Makalah
9 Makalah9 Makalah
9 Makalah
 

Similar to Makalah kepemimpinan

Kepemimpinan
KepemimpinanKepemimpinan
Kepemimpinan
ILyas Modeong
 
Kepemimpinan-dan-Manajemen-Organisasi.ppt
Kepemimpinan-dan-Manajemen-Organisasi.pptKepemimpinan-dan-Manajemen-Organisasi.ppt
Kepemimpinan-dan-Manajemen-Organisasi.ppt
zaidannuruddinalfara
 
Konsep Dasar Kepemimpinan Pendidikan
Konsep Dasar Kepemimpinan PendidikanKonsep Dasar Kepemimpinan Pendidikan
Konsep Dasar Kepemimpinan Pendidikan
Abdau Qur'ani
 
Makalah kepemimpinan2
Makalah kepemimpinan2Makalah kepemimpinan2
Makalah kepemimpinan2
Septian Muna Barakati
 
Bab i glen kepemimpinan
Bab i glen kepemimpinanBab i glen kepemimpinan
Bab i glen kepemimpinan
WemiOngirwalu
 
Tugas rutin kepemimpinan
Tugas rutin kepemimpinanTugas rutin kepemimpinan
Tugas rutin kepemimpinan
Linda Rosita
 
Strategi Pemimpinan
Strategi PemimpinanStrategi Pemimpinan
Strategi Pemimpinan
Victor Madritsta
 
M5 kb2 kepemimpinan
M5 kb2 kepemimpinanM5 kb2 kepemimpinan
M5 kb2 kepemimpinan
PPGHybrid2
 
M5 kb2 kepemimpinan
M5 kb2 kepemimpinanM5 kb2 kepemimpinan
M5 kb2 kepemimpinan
PPGHybrid2
 
M5 kb2 kepemimpinan
M5 kb2 kepemimpinanM5 kb2 kepemimpinan
M5 kb2 kepemimpinan
Yayan Yanuar Rahman
 
Makalah Kepemimpinan
Makalah KepemimpinanMakalah Kepemimpinan
Makalah KepemimpinanSariana Csg
 
Mohammad sofa permadi(1961019) kp1 2019
Mohammad sofa permadi(1961019) kp1 2019Mohammad sofa permadi(1961019) kp1 2019
Mohammad sofa permadi(1961019) kp1 2019
LailatulRodhiyah1
 
Makalah model model kepemimpinan
Makalah model model kepemimpinanMakalah model model kepemimpinan
Makalah model model kepemimpinanMJM Networks
 
10.kepemimpinan yang effektif
10.kepemimpinan yang effektif10.kepemimpinan yang effektif
10.kepemimpinan yang effektifFreddy Indra
 
Kasus-Kasus Aktual Kepemimpinan.doc
Kasus-Kasus Aktual Kepemimpinan.docKasus-Kasus Aktual Kepemimpinan.doc
Kasus-Kasus Aktual Kepemimpinan.doc
Zukét Printing
 
MT MAKALAH KEPEMMIMPINAN DAN MANAJEMEN.pdf
MT MAKALAH KEPEMMIMPINAN DAN MANAJEMEN.pdfMT MAKALAH KEPEMMIMPINAN DAN MANAJEMEN.pdf
MT MAKALAH KEPEMMIMPINAN DAN MANAJEMEN.pdf
yedifauzi
 

Similar to Makalah kepemimpinan (20)

Makalah kepemimpinan
Makalah kepemimpinanMakalah kepemimpinan
Makalah kepemimpinan
 
Makalah kepemimpinan
Makalah kepemimpinanMakalah kepemimpinan
Makalah kepemimpinan
 
Kepemimpinan
KepemimpinanKepemimpinan
Kepemimpinan
 
Kepemimpinan-dan-Manajemen-Organisasi.ppt
Kepemimpinan-dan-Manajemen-Organisasi.pptKepemimpinan-dan-Manajemen-Organisasi.ppt
Kepemimpinan-dan-Manajemen-Organisasi.ppt
 
Konsep Dasar Kepemimpinan Pendidikan
Konsep Dasar Kepemimpinan PendidikanKonsep Dasar Kepemimpinan Pendidikan
Konsep Dasar Kepemimpinan Pendidikan
 
Makalah kepemimpinan2
Makalah kepemimpinan2Makalah kepemimpinan2
Makalah kepemimpinan2
 
Bab i glen kepemimpinan
Bab i glen kepemimpinanBab i glen kepemimpinan
Bab i glen kepemimpinan
 
Tugas rutin kepemimpinan
Tugas rutin kepemimpinanTugas rutin kepemimpinan
Tugas rutin kepemimpinan
 
Strategi Pemimpinan
Strategi PemimpinanStrategi Pemimpinan
Strategi Pemimpinan
 
M5 kb2 kepemimpinan
M5 kb2 kepemimpinanM5 kb2 kepemimpinan
M5 kb2 kepemimpinan
 
M5 kb2 kepemimpinan
M5 kb2 kepemimpinanM5 kb2 kepemimpinan
M5 kb2 kepemimpinan
 
M5 kb2 kepemimpinan
M5 kb2 kepemimpinanM5 kb2 kepemimpinan
M5 kb2 kepemimpinan
 
Makalah Kepemimpinan
Makalah KepemimpinanMakalah Kepemimpinan
Makalah Kepemimpinan
 
Mohammad sofa permadi(1961019) kp1 2019
Mohammad sofa permadi(1961019) kp1 2019Mohammad sofa permadi(1961019) kp1 2019
Mohammad sofa permadi(1961019) kp1 2019
 
Makalah model model kepemimpinan
Makalah model model kepemimpinanMakalah model model kepemimpinan
Makalah model model kepemimpinan
 
10.kepemimpinan yang effektif
10.kepemimpinan yang effektif10.kepemimpinan yang effektif
10.kepemimpinan yang effektif
 
Kasus-Kasus Aktual Kepemimpinan.doc
Kasus-Kasus Aktual Kepemimpinan.docKasus-Kasus Aktual Kepemimpinan.doc
Kasus-Kasus Aktual Kepemimpinan.doc
 
Pengarahan
PengarahanPengarahan
Pengarahan
 
Fungsi pergerakan
Fungsi pergerakanFungsi pergerakan
Fungsi pergerakan
 
MT MAKALAH KEPEMMIMPINAN DAN MANAJEMEN.pdf
MT MAKALAH KEPEMMIMPINAN DAN MANAJEMEN.pdfMT MAKALAH KEPEMMIMPINAN DAN MANAJEMEN.pdf
MT MAKALAH KEPEMMIMPINAN DAN MANAJEMEN.pdf
 

Makalah kepemimpinan

  • 1. KEPEMIMPINAN KEPEMIMPINAN DAN KERJASAMA TIM DALAM ORGANISASI Disusun Oleh : Herlina 8105132199 PENDIDIKAN ADMINISTRASI PERKANTORAN A FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS NEGERI JAKARTA 2016
  • 2. ii KATA PENGANTAR Puji syukur kami penjatkan kehadirat Allah SWT, yang atas rahmat-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan penyusunan makalah yang berjudul “Kepemimpinan dan Kerjasama Tim dalam Organisasi”. Penulisan makalah ini merupakan salah satu tugas yang diberikan dalam mata kuliah Kepemimpinan. Dalam Penulisan makalah ini kami merasa masih banyak kekurangan baik pada teknis penulisan maupun materi, mengingat akan kemampuan yang kami miliki. Untuk itu, kritik dan saran dari semua pihak sangat kami harapkan demi penyempurnaan pembuatan makalah ini. Dalam penulisan makalah ini penulis menyampaikan ucapan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada pihak-pihak yang membantu dalam menyelesaikan makalah ini, khususnya kepada Dosen kami yang telah memberikan tugas dan petunjuk kepada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan tugas ini. Jakarta, 12 Mei 2016 Penulis
  • 3. iii DAFTAR ISI KATA PENGANTAR ......................................................................... ii DAFTAR ISI ........................................................................................ iii BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang .......................................................................... 1 1.2 Rumusan Masalah ..................................................................... 2 1.3 Tujuan Penulisan ....................................................................... 2 BAB II PEMBAHASAN 2.1 Pengertian Kepemimpinan ........................................................ 3 2.2 Kepemimpinan Versi Manajemen dalam Organisasi ............... 7 2.3 Gaya Kepemimpinan ................................................................. 9 2.4 Kerjasama Tim dalam Manajemen Konflik .............................. 11 BAB III PENUTUP 3.1 Simpulan ................................................................................... 13 3.2 Saran ......................................................................................... 13 DAFTAR PUSTAKA
  • 4. 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam suatu organisasi selalu melibatkan beberapa orang yang saling berinteraksi secara intensif. Interaksi tersebut disusun dalam suatu struktur yang dapat membantu dalam usaha pencapaian tujuan bersama. Agar pelaksanaan kerja dalam organisasi dapat berjalan sebagaimana mestinya maka dibutuhkan sumber seperti perlengkapan, metode kerja, bahan baku, dan lain-lain. Usaha untuk mengatur dan mengarahkan sumber daya ini disebut dengan manajemen. Sedangkan inti dari manajemen adalah kepemimpinan (leadership) (Siagian, 1980). Upaya membangun keefektifan pemimpin terletak semata pada pembekalan dimensi keterampilan teknis dan keterampilan konseptual. Adapun keterampilan personal menjadi terpinggirkan. Padahal sejatinya efektifitas kegiatan manajerial dan pengaruhnya pada kinerja organisasi, sangat bergantung pada kepekaan pimpinan untuk menggunakan keterampilan personalnya. Keterampilan personal tersebut meliputi kemampuan untuk memahami perilaku individu dan perilaku kelompok dalam kontribusinya membentuk dinamika organisasi, kemampuan melakukan modifikasi perilaku, kemampuan memahami dan memberi motivasi, kemampuan memahami proses persepsi dan pembentukan komunikasi yang efektif, kemampuan memahami relasi antar konsep kepemimpinan kekuasaan politik dalam organisasi kemampuan memahami genealogi konflik dan negosiasinya, serta kemampuan mengkonstruksikan budaya organisasi yang ideal.
  • 5. 2 1.2 Rumusan Masalah Pada makalah kali ini penulis akan membahas masalah : 1. Bagaimana pengertian kepemimpinan? 2. Bagaimana kepemimpinan versi manajemen? 3. Bagaimana gaya kepemimpinan? 4. Bagaimana kerja sama tim dalam manajemen konflik? 1.3 Tujuan Penulisan Tujuan penulisan makalah ini adalah sebagai berikut : 1. Untuk mengetahui Pengertian Kepemimpinan 2. Untuk mengetahui Kepemimpinan Versi Manajemen 3. Untuk mengetahui Gaya Kepemimpinan 4. Untuk mengetahui kerjasama tim dalam manajemen konflik
  • 6. 3 BAB II PEMBAHASAN 2.1 Pengertian Kepemimpinan Kepemimpinan adalah adalah proses mempengaruhi aktivitas-aktivitas sebuah kelompok yang diorganisasi ke arah pencapaian tujuan. Dalam pengertian lain kepemimpinan adalah kemampuan dan keterampilan seseorang yang menduduki jabatan sebagai pimpinan satuan kerja untuk mempengaruhi orang lain, terutama bawahannya, untuk berfikir dan bertindak sedemikian rupa sehingga melalui perilaku yang positif ia memberikan sumbangan nyata dalam pencapaian tujuan organisasi. Kepemimpinan adalah kemampuan seseorang mempengaruhi dan memotivasi orang lain untuk melakukan sesuatu sesuai tujuan bersama. Kepemimpinan meliputi proses mempengaruhi dalam menentukan tujuan organisasi, memotivasi perilaku pengikut untuk mencapai tujuan, mempengaruhi untuk memperbaiki kelompok dan budayanya. Sedangkan kekuasaan adalah kemampuan untuk mempengaruhi orang lain untuk mau melakukan apa yang diinginkan pihak lainnya. .”The art of influencing and directing meaninsuch away to abatain their willing obedience, confidence, respect, and loyal cooperation in order to accomplish the mission”. Kepemimpinan adalah seni untuk mempengaruhi dan menggerakkan orang – orang sedemikian rupa untuk memperoleh kepatuhan, kepercayaan, respek, dan kerjasama secara royal untuk menyelesaikan tugas – Field Manual 22-100. Stogdill (1974) menyimpulkan bahwa banyak sekali definisi mengenai kepemimpinan, dan diantaranya memiliki beberapa unsur yang sama. Menurut Sarros dan Butchatsky (1996), istilah ini dapat didefinisikan sebagai suatu perilaku dengan tujuan tertentu untuk mempengaruhi aktivitas para anggota
  • 7. 4 kelompok untuk mencapai tujuan bersama yang dirancang untuk memberikan manfaat individu dan organisasi. Sedangkan menurut Anderson (1988), “leadership means using power to influence the thoughts and actions of others in such a way that achieve high performance”. Berdasarkan definisi-definisi di atas, kepemimpinan memiliki beberapa implikasi, antara lain : 1) Kepemimpinan berarti melibatkan orang atau pihak lain, yaitu para karyawan atau bawahan (followers). Para karyawan atau bawahan harus memiliki kemauan untuk menerima arahan dari pemimpin. Walaupun demikian, tanpa adanya karyawan atau bawahan, tidak akan ada pimpinan. 2) Seorang pemimpin yang efektif adalah seseorang yang dengan kekuasaannya (his or her power) mampu menggugah pengikutnya untuk mencapai kinerja yang memuaskan. Para pemimpin dapat menggunakan bentuk-bentuk kekuasaan atau kekuatan yang berbeda untuk mempengaruhi perilaku bawahan dalam berbagai situasi. 3) Kepemimpinan harus memiliki kejujuran terhadap diri sendiri (integrity), sikap bertanggungjawab yang tulus (compassion), pengetahuan (cognizance), keberanian bertindak sesuai dengan keyakinan (commitment), kepercayaan pada diri sendiri dan orang lain (confidence) dan kemampuan untuk meyakinkan orang lain (communication) dalam membangun organisasi. Beberapa peran/fungsi kepemimpinan adalah sebagai berikut: 1. Fungsi Perencanaan Seorang pemimpin perlu membuat perencanaan yang menyeluruh bagi organisasi dan bagi diri sendiri selaku penanggung jawab tercapainya tujuan organisasi.
  • 8. 5 Manfaat – manfaat tersebut antara lain: a. Perencanaan merupakan hasil pemikiran dan analisa situasi dalam pekerjaan untuk memutuskan apa yang akan dilakukan b. Perencanaan berarti pemikiran jauh ke depan disertai keputusan – keputusan yang berdasarkan atas fakta – fakta yang diketahui c. Perencanaan berarti proyeksi atau penempatan diri ke situasi pekerjaan yang akan dilakukan dan tujuan atau target yang akan dicapai. Perencanaan meliputi dua hal, yaitu: a. Perencanaan tidak tertulis yang akan digunakan dalam jangka pendek, pada keadaan darurat, dan kegiatan yang bersifat terus menerus. b. Perencanaan tertulis yang akan digunakan untuk menentukan kegiatan – kegiatan yang akan dilakukan atas dasar jangka panjang dan penentukan prosedur – prosedur yang diperlukan. Setiap rencana yang baik akan berisi: a. Maksud dan tujuan yang tetap dan dapat dipahami. b. Penggunaan sumber – sumber enam M[u1] secara tepat. c. Cara dan prosedur untuk mencapai tujuan tersebut. 2. Fungsi Memandang ke Depan Seorang pemimpin yang senantiasa memandang ke depan berarti akan mampu mendorong apa yang akan terjadi serta selalu waspada terhadap kemungkinan. Hal ini memberikan jaminan bahwa jalannya proses pekerjaan ke arah yang dituju akan dapat berlangsung terus menerus tanpa mengalami hambatan dan penyimpangan yang merugikan. Oleh sebab seorang pemimpin harus peka terhadap perkembangan situasi baik di dalam maupun di luar organisasi sehingga mampu mendeteksi hambatan-hambatan yang muncul, baik yang kecil maupun yang besar.
  • 9. 6 3. Fungsi Pengembangan Loyalitas Pengembangan kesetiaan ini tidak saja di antara pengikut, tetapi juga untuk para pemimpin tingkat rendah dan menengah dalam organisasi. Untuk mencapai kesetiaan ini, seseorang pemimpin sendiri harus memberi teladan baik dalam pemikiran, kata-kata, maupun tingkah laku sehari – hari yang menunjukkan kepada anak buahnya pemimpin sendiri tidak pernah mengingkari dan menyeleweng dari loyalitas segala sesuatu tidak akan dapat berjalan sebagaimana mestinya. 4. Fungsi Pengawasan Fungsi pengawasan merupakan fungsi pemimpin untuk senantiasa meneliti kemampuan pelaksanaan rencana. Dengan adanya pengawasan maka hambatan – hambatan dapat segera diketemukan, untuk dipecahkan sehingga semua kegiatan kembali berlangsung menurut rel yang elah ditetapkan dalam rencana . 5. Fungsi Mengambil Keputusan Pengambilan keputusan merupakan fungsi kepemimpinan yang tidak mudah dilakukan. Oleh sebab itu banyak pemimpin yang menunda untuk melakukan pengambilan keputusan. Bahkan ada pemimpin yang kurang berani mengambil keputusan. Metode pengambilan keputusan dapat dilakukan secara individu, kelompok tim atau panitia, dewan, komisi, referendum, mengajukan usul tertulis dan lain sebagainya. 6. Fungsi memberi motivasi Seorang pemimpin perlu selalu bersikap penuh perhatian terhadap anak buahnya. Pemimpin harus dapat memberi semangat, membesarkan hati, mempengaruhi anak buahnya agar rajin bekerja dan menunjukan prestasi yang baik terhadap organisasi yang dipimpinnya. Pemberian anugerah yang berupa ganjaran, hadiah, pujian atau ucapan terima kasih sangat diperlukan oleh anak buah sebab mereka merasa bahwa hasil jerih payahnya diperhatikan dan dihargai oleh pemimpinnya.
  • 10. 7 Di lain pihak, seorang pemimpin harus berani dan mampu mengambil tindakan terhadap anak buahnya yang menyeleweng, yang malas dan yang telah berbuat salah sehingga merugikan organisasi, dengan jalan memberi celaan, teguran, dan hukuman yang setimpal dengan kesalahannya. Untuk melaksanakan fungsi fungsi ini sebaik- baiknya, seorang pemimpin perlu menyelenggarakan daftar kecakapan dan kelakuan baik bagi semua pegawai sehingga tercatat semua hadiah maupun hukuman yang telah diberikan kepada mereka. Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan agar kepemimpinan dapat berperan dengan baik, antara lain: 1) Yang menjadi dasar utama dalam efektivitas kepemimpinan bukan pengangkatan atau penunjukannya, melainkan penerimaan orang lain terhadap kepemimpinan yang bersangkutan 2) Efektivitas kepemimpinan tercermin dari kemampuannya untuk tumbuh dan berkembang 3) Efektivitas kepemimpinan menuntut kemahiran untuk “membaca” situasi 4) Perilaku seseorang tidak terbentuk begitu saja, melainkan melalui pertumbuhan dan perkembangan 5) Kehidupan organisasi yang dinamis dan serasi dapat tercipta bila setiap anggota mau menyesuaikan cara berfikir dan bertindaknya untuk mencapai tujuan organisasi. 2.2 Kepemimpinan Versi Manajemen Dalam Organisasi Manajemen dalam bahasa inggris berarti mengelola atau mengatur. Dalam fattah (2006: 1), manajemen diartikan sebagai ilmu, kiat, dan profesi. Manajemen sebagai ilmu merupakan bidang pengetahuan yang secara sistematik berusaha memahami mengapa dan bagaimana orang bekerja sama. Manajemen sebagai kiat seperti pernyataan Follet merupakan hal yang dapat mencapai sasaran melalui cara-cara dengan mengatur orang lain dalam menjalankan tugas. Manajemen sebagai profesi menjelaskan adanya landasan keahlian khusus untuk mencapai satu prestasi manajer dan para profesional dengan dituntun oleh sebuah kode etik.
  • 11. 8 Manajemen merupakan satu sistem yang setiap komponennya menampilkan sesuatu untuk memenuhi kebutuhan. Manajemen sebagai sistem memiliki fungsi- fungsi pokok yaitu perencanaan (planning), pengorganisasian (organizing), pelaksanaan (actuating), dan pengawasan (controlling). Perbedaan kepemimpinan dengan manajer Manager Kepemimpinan 1. Building and maintaining an organizational structure (membangun dan mengembangkan struktur organisasi Building and maintaining na organizational culture (membangun dan mengembangkan kultur organisasi) 2. Path- following (merujuk pada alur kepengikutan) Path-finding (merujuk pada alur pertemuan) 3. Doing thing right (mengerjakan sesuatu yang benar Doing The right thing (mengerjakan sesuatu dengan benar 4. The manager maintains, relies, and Control (mengedepankan pemeliharaan dan pengendalian) The leader develops, inpires Trust (mengembangkan dan menginspirasi kepercayaan) 5. A preoccupation with the here-and- now of goal attainment (beranjak dengan “disini dan sekarang” dari percapaian tujuan) Focused on creation of a vision about a desired future state (berfokus pada upaya mengkreasi tentang masa depan yang diinginkan) 6. Managers maintain a low level of emotional involvement (memelihara level rendah keterlibatan emosional) Leaders have emphaty with other people and give attention to what event and action means (mempunyai empati terhadap orang lain dan memberi perhatian pada setiap peristiwa dan makna tindakan
  • 12. 9 7. Designing and carry out plant, getting things done, working effectively with people (mendesain dan membawa rencana, mendorong tindakan, dan bekerja efektif dengan orang) Establishing a mission, giving a sense of direction (memantapkan misi dan membangkitkan rasa untuk mencapai arah tertentu 8. Being taught by the organization (mengembangkan fikiran dari organisasi) Learning from the organization (belajar dari organisasi) Sumber : Stoner, Freeman, Gilbert dalam Danim (2008; 4-5) 2.3 Gaya Kepemimpinan Gaya kepemimpinan, pada dasarnya mengandung pengertian sebagai suatu perwujudan tingkah laku dari seorang pemimpin, yang menyangkut kemampuannya dalam memimpin. Perwujudan tersebut biasanya membentuk suatu pola atau bentuk tertentu. Pengertian gaya kepemimpinan yang demikian ini sesuai dengan pendapat yang disampaikan oleh Davis dan Newstrom (1995). Keduanya menyatakan bahwa pola tindakan pemimpin secara keseluruhan seperti yang dipersepsikan atau diacu oleh bawahan tersebut dikenal sebagai gaya kepemimpinan. Gaya kepemimpinan dari seorang pemimpin, dapat diterangkan melalui tiga aliran teori berikut ini : 1) Teori Genetis (Keturunan) Inti dari teori menyatakan bahwa “Leader are born and nor made” (pemimpin itu dilahirkan (bakat) bukannya dibuat). Para penganut aliran teori ini mengetengahkan pendapatnya bahwa seorang pemimpin akan menjadi pemimpin karena ia telah dilahirkan dengan bakat kepemimpinan. Dalam keadaan yang bagaimanapun seseorang ditempatkan karena ia telah ditakdirkan menjadi pemimpin, sesekali kelak ia akan timbul sebagai pemimpin. Berbicara mengenai
  • 13. 10 takdir, secara filosofis pandangan ini tergolong pada pandangan fasilitas atau determinitis. 2) Teori social Jika teori pertama di atas adalah teori yang ekstrim pada satu sisi, maka teori inipun merupakan ekstrim pada sisi lainnya. Inti aliran teori sosial ini ialah bahwa “Leader are made and not born” (pemimpin itu dibuat atau dididik bukannya kodrati). Jadi teori ini merupakan kebalikan inti teori genetika. Para penganut teori ini mengetengahkan pendapat yang mengatakan bahwa setiap orang bisa menjadi pemimpin apabila diberikan pendidikan dan pengalaman yang cukup. 3) Teori Ekologis Kedua teori yang ekstrim di atas tidak seluruhnya mengandung kebenaran, maka sebagai reaksi terhadap kedua teori tersebut timbullah aliran teori ketiga. Teori yang disebut teori ekologis ini pada intinya berarti bahwa seseorang hanya akan berhasil menjadi pemimpin yang baik apabila ia telah memiliki bakat kepemimpinan. Bakat tersebut kemudian dikembangkan melalui pendidikan yang teratur dan pengalaman yang memungkinkan untuk dikembangkan lebih lanjut. Teori ini menggabungkan segi-segi positif dari kedua teori terdahulu sehingga dapat dikatakan merupakan teori yang paling mendekati kebenaran. Namun demikian, penelitian yang jauh lebih mendalam masih diperlukan untuk dapat mengatakan secara pasti apa saja faktor yang menyebabkan timbulnya sosok pemimpin yang baik. Selain pendapat-pendapat yang menyatakan tentang timbulnya gaya kepemimpinan tersebut,. Dalam suatu organisasi, bawahan mempunyai peranan yang sangat strategis, karena sukses tidaknya seseorang pimpinan bergantung kepada para pengikutnya ini. Oleh sebab itu, seorang pemimpinan dituntut untuk memilih bawahan dengan secermat mungkin.
  • 14. 11 2.4 Kerjasama Tim Dalam Manajemen Konflik Manajemen konflik adalah situasi yang terjadi ketika ada pendapat-pendapat atau perbedaan cara pandang beberapa orang, kelompok atau organisasi. Manajemen konflik merupakan aksi reaksi antara pelaku maupun pihak luar dalam satu konflik. Manajemen konflik termasuk pada suatu pendekatan yang berorientasi pada proses yang mengarahkan pada bentuk komunikasi (termasuk tingkah laku) dari pelaku maupun pihak luar dan bagaimana mereka mempengaruhi kepentingan (interests) dan interpretasi. Menurut Ross (1993) bahwa manajemen konflik meruoakan langkah-langkah ayan diambil para pelaku atau pihak ketiga dalam rangka mengarahkan perselisihan ke arah hasil tertentu yang mungkin atau tidak mungkin menghasilkan suatu akhir berupa penyelesaian konflik dan mungkin dan mungkin atau tidak mungkin menghasilakn ketenangan, hal positif, kreatif, bermufakat, atau agresif. Menurut Kreitner dan Kinicki (1995) dalam mengelola konflik ada 5 gaya antara lain : a) Integrating (Problem Solving) Dalam gaya ini pihak-pihak yang berkepentingan secara bersama-sama mengidentifikasikan masalah yang dihadapi, kemudian mencari, mempertimbangkan dan memilih solusi alternatif pemecahan maslah. Gaya ini cocok untuk memecahkan isu-isu kompleks yang disebabkan oleh salah faham (misunderstanding), tetapi tidak sesuai untuk memecahkan masalah yang terjadi karena sistem nilai yang berbeda. Kelemahan utamanya adalah memerlukan waktu yang lama dalam penyelesaian masalah. b) Obliging (Smoothing) Seseorag yang bergaya obliging lebih memusatkan perhatian pada upaya untuk memuaskan pihak lain daripada diri sendiri. Gaya ini sering pula disebut smoothing (melicinkan), karena berupaya mengurangi perbedaan-perbedaan dan
  • 15. 12 menekankan pada persamaan atau kebersamaan di antara pihak-pihak yang terlibat. Kekuatan strategi ini terletak pada upaya untuk mendorong terjadinya kerja sama. Kelemahannya, penyelesaian bersifat sementara dan tidak menyentuh masalah pokok yang ingin dipecahkan. c) Dominating (Forcing) Orientasi pada diri sendiri yang tinggi, dan rendahnya kepedulian terhadap kepentingan orang lain, medorong seseorang untuk menggunakan taktik “saya menang, kamu kalah”. Gaya ini sering disebut memaksa (forcing) karena menggunakan legalitas formal dalam menyelesaikan masalah. d) Avoiding Taktik menghindar (avoiding) cocok digunakan untuk menyelesaikan masa;ah yang sepele atau remeh, atau jika biaya yang harus dikeluarkan untuk konfrontasi jauh lebih besar daripada keuntungan yang akan diperoleh. Gaya ini cocok untuk menyelesaikan masalah-masalah yang sulit atau “buruk”. Kekuatan dari strategi ini adalah jika kita menghadapi situasi yang membingungkan atau mendua (ambiguous situations), sedangkan kelemahannya , penyelesaian masalah hanya bersifat sementara dan tidak menyelesaikan masalah pokok. e) Compromising Gaya ini menempatkan seseorang pada posisi moderat, yang secara seimbang memadukan antara kepentingan sendiri dan kepentingan orang lain. Ini merupakan pendekatan saling memberi dan menerima (give-and-take-approach) dari pihak-pihak yang terlibat. Kompromi cocok untuk menangani masalah yang melibatkan pihak-pihak yang memiliki tujuan yang berbeda tapi memiliki kekuatan yang sama. Misalnya, dalam negosiasi kontrak antara buruh dan majikan. Kekuatan utama dari kompromi adalah pada prosesnya yang demokratis dan tidak ada pihak yang merasa dikalahkan. Tetapi penyelesaian konflik kadang bersifat sementara dan mencegah munculnya kreativitas dalam penyelesaian masalah.
  • 16. 13 BAB III PENUTUP 3.1 Simpulan Kepemimpinan adalah kekuasaan untuk mempengaruhi seseorang, baik dalam mengerjakan sesuatu atau tidak mangerjakan sesuatu. Seseorang dikatakan apabila dia mempunyai pengikut atau bawahan.Bawahan pemimpin ini dapat disuruh untuk mengerjakan sesuatu atau tidak mengerjakan sesuatu dalam mencapai tujuan bersama yang telah ditetapkan terlebih dahulu. Semakin tinggi kedudukan seorang pemimpin dalam organisasi maka semakin dituntut daripadanya kemampuan berfikir secara konsopsional strategis dan makro. Semakin tinggi kedudukan seseorang dalam organisasi maka ia akan semakin generalist, sedang semakin rendah kedudukan seseorang dalam organisasi maka ia menjadi spesialis. 3.2 Saran Kepemimpinan yang baik tidak harus terpaku pada apa yang sudah ditentukan, kunci keberhasilan seorang pemimpin hanyalah menjaga kepercayaan para pengikut dan mengunakan kekuasaan itu dengan sebenar-benarnya. Jadi hendaklah kita yang merupakan calon-calon pemimpin ini menggunakan hati, pikiran dan segala usaha untuk memajukan apa yang kita pimpin dan bukan untuk kepentingan pribadi semata.
  • 17. 14 DAFTAR PUSTAKA Pudjo Sumedi,(2010). Organisasi dan Kepemimpinan, Jakarta, Uhamka Press. Ardana, Komang, dkk. 2008. Perilaku Keorganisasian. Yogyakarta: Graha Ilmu. Rivai, Veithzal, 2007. Kepemimpinan dan Perilaku Organisasi, Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada