Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
STATISTIKA DASAR
1. MAKALAH
STATISTIKA DASAR
DISUSUN OLEH :
1. Hanifa Zulfitri ( 06081281520065 )
2. Mardiah Aqidah Islamiah ( 06081381520046 )
3. Shely Maulinda ( 06081381520027 )
DOSEN PENGASUH :
1. Prof.Dr Ratu Ilma Indra Putri, M.Si
2. Puji Astuti, S.Pd,M.Sc
PENDIDIKAN MATEMATIKA
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SRIWIJAYA
2. BAB I
STATISTIKA DAN MACAM-MACAM DATA
I. Pengertian Statistik dan Statistika
A. Pengertian Statistik
Secara etimologi kata “statistik“ berasal dari bahasa lain yaitu “Statisicum
Collegium” ( dewan negara) atau dalam bahasa Italia “Statista” (negarawan
atau politikus yang mempunyai persamaan arti dengan kata state (bahasa inggris)
atau kata staat (belanda ) yang dalam bahasa indonesianya diterjemakaan
menjadi negara.
Menurut Freund & Walpole, statistik adalah salah satu sains dalam
pengambilan suatu keputusan yang belum pasti.
Menurut Ir. M. Iqbal Hasan, MM , statistik adalah ilmu yang mempelajari
tentang seluk beluk data yakni tentang tata cara pengumpulan data, pengolahan
data, penganalisaan, penafsiran dan penarikan kesimpulan dari suatu data dalam
bentuk angka-angka
Dari beberapa pengertian para ahli di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa
statistik adalah Kumpulan data , bilangan / non bilangan yang biasanya disusun
dalam tabel dan atau diagram yang melukiskan atau menggambarkan suatu
persoalan.
B. Pengertian Statistika
Statistik dalam arti sempit artinya data
Contoh :
Statistik penduduk (data atau keterangan berbentuk angka mengenai penduduk,
jumlahnya , rata-rata umur dll), statistik personalia ( jumlah masa kerja,
pendidikan, dan jumlah anggota keluarga).
Statistik dalam arti luas artinya alat untuk membuat keputusan .
Contoh :
Seorang pemilik pabrik mie yang terkemuka merk supermie ingin mengetahui
jumlah mie supermie yang di konsumsi oleh rumah tangga per bulan, di sebuah
3. desa. Di desa tersebut tinggal 2500 rumah tangga. Dari jumlah tersebut dipilih
100 rumah tangga sebagai sampel. Selanjutnya diadakanlah penelitian, setelah
dikumpulkan, diolah, dan dianalisis, akhirnya dapat diketahui bahwa rata-rata
jumlah bungkus yang dikonsumsi tiap rumah tangga per bulan berkisar antara 20
sampai 35 buah.
Menurut Marguerrite F. Hall , statistika adalah suatu teknik yang digunakan
dalam pengumpulan data, menganalisa, menyimpulkan dan mengadakan
penafsiran data dalam bentuk angka.
Menurut Sudjana , statistika ialah Pengetahuan yang berhubungan dengan
cara-cara pengumpuam fakta, pengolahan serta penganalisanya, penarikan
kesimpulan, penyajian dan publikasi dari datadata yang berbentuk angka
Dari beberapa pengertian di atas , dapat disimpulkan bahwa statistika adalah
ilmu yang mempelajari bagaimana merencanakan , mengumpulkan ,
menganalisis , menginterpertasi dan mempresentasikan data.
II. Jenis – Jenis Statistika
Berdasarkan pengolahan datanya , statistika dikelompokkan menjadi
dua yaitu :
A. Statistika Deskriptif
Statistika deskriptif yaitu statistik yang mempelajari cara
pengumpulan dan penyajian data dalam bentuk tabel , grafik maupun
diagram sehingga mudah dipahami dan berfungsi untuk menerangkan
keadaan , gejala atau persoalan .
Contoh :
Sebanyak 30 % di antara semua pasien yang menerima obat suntik tertentu ,
ternyata menderita efek samping dari obat tersebut.
B. Statistika Inferensial
Statistika inferensial adalah serangkaian teknik yang digunakan untuk
mengkaji , menaksir dan mengambil kesimpulan sebagian data ( sampel )
yang dipilih ecara acak dari seluruh data yang menjadi subjek kajian
4. ( populasi ) yang berfungsi untuk meramalkan dan mengontrol keadaan atau
kejadian.
Contoh :
Akibat penurunan proksi minyak oleh negara-negara penghasil minyak
dunia , diramalkan harga minyak akan menjadi dua kali lipat pada tahun-
tahun mendatang .
Dalam prakteknya statistik deskriptif dan statistik inferensial
digunakan bersama-sama . Berikut adalah langkah – langkah kegiatan
statistika untuk menangani data kasar :
1. Pengumpulan data
2. Pengolahan data
3. Penyajian data dalam bentuk tabel atau grafik
4. Penafsiran sajian data
5. Analisa data
6. Penafsiran dan pengambilan kesimpulan
7. Pemanfaat penafsiran dan kesimpulan untuk penelitian lebih lanjut
Dari langkah – langkah di atas , untuk nomor 1 , 2 , 3 ,4 dan 7 disebut
statistik deskriptif ( tanpa analisis , tanpa pegajian hipotesis dan hanya
melakukan perhitungan-perhitungan saja ). Data ini disajikan dalam bentuk
tabel distribusi frekuensi
Sedangkan untuk nomor 1,2,3,4,5,6 dan 7disebut statistik inferensial
( dengan analisis , generalisasi dan pengujian hipotesis ).
III. Macam – Macam Data
Sebelum kita membahas tentang macam – macam data, kita seharusnya tahu
terlebih dahulu pengertian dari data itu sendiri. Berikut adalah pengertia data
menurut beberapa ahli :
1. Menurut Selamet Riyadi, “Data adalah kumpulan informasi yang
diperoleh dari pengamatan dimana data bisa berupa angka – angka atau
lambang”.
5. 2. Menurut Arikunto, “Data adalah semua fakta dan angka – angka yang
dapat dijadikan bahan untuk menyusun sebuah informasi”.
3. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), “Data adalah
keterangan atau bahan nyata yang dapat dijadikan dasar kajuan (analisis
atau kesimpulan)”.
4. Menurut Wahyu Supriyanto dan Ahmad Muhsin, “Data adalah bahan
baku dalam sebuah informasi, atau kelompok yang teratur dengan simbol
– simbol yang mewakili kuantitas, fakta, tindakan, benda, dan
sebagainya.
5. Menurut Zulkifli A.M, “Data adalah keterangan akan bukti mengenai
sesuatu kenyataan yang masih mentah dan belum diolah”.
Berdasarkan beberapa pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa “Data
adalah kumpulan informasi atau keterangan yang dapat berupa angka, lambang,
dan simbol yang dapat diperoleh dari suatu pengamatan. Data dapat
dikelompokkan antara lain sebagai berikut :
1. Menurut sifatnya
Menurut sifatnya data dibedakan menjadi 2 yaitu data kualitatif dan data
kuantitatif. Data kualitatif adalah data yang tidak berbentuk angka atau data
yang dikategorikan menurut lukisan kualitas obyek yang dipelajari. Misalnya
produksi daging sapi meningkat, harga daging ayam mahal, penyaluran
pupuk berjalan lancar, dan sebagainya. Sedangkan data kuantitatif adalah
data yang dapat dinyatakan dalam bentuk angka. Misalnya, produksi padi
meningkat 10 persen, harga daging sapi per kilogram rata – rata adalah Rp
15.000, dan sebagainya. Dari nilainya, data kuantitatif dapat dibedakan
menjadi 2 golongan yaitu data diskrit dan data kontinu. Data diskrit adalah
data yang merupakan hasil menghitung atau membilang. Contohnya adalah
(1) Keluarga A mempunyai lima anak laki – laki dan tiga anak perempuan,
(2) Kabupaten B sudah membangun 85 gedung sekolah. Sedangkan data
6. kontinu adalah data yang diperoleh dari hasil pengukuran. Contohnya adalah
(1) Luas daerah sebesar 425,7 km2, (2) Kecepatan mobil 60 km/jam.
2. Menurut sumbernya
Data menurut sumbernya mengacu kepada sumber perolehan data, yakni
data eksternal dan data internal. Data internal adalah data yang bersumber
dari keadaan atau kegiatan suatu organisasi atau kelompok. Misalnya data
penjualan dan data produksi suatu perusahaan. Data eksternal adalah data
yang bersumber dari luar suatu organisasi atau kelompok. Misalnya, suatu
perusahaan mencari data mengenai daya beli konsumen kepada kantor pusat
statistik setempat.
3. Menurut cara memperolehnya
Berdasarkan cara memperolehnya data dapat dibedakan antara data
primer dan data sekunder. Data primer adalah data yang dikumpulkan dan
diolah sendiri oleh suatu organisasi atau perorangan langsung dari objeknya.
Misalnya, suatu perusahaan ingin mengetahui konsumsi rata – rata beras
penduduk di suatu daerah dengan cara melakukan wawancara langsung
kepada penduduk setempat. Sedangkan Data sekunder adalah data yang
diperoleh dalam bentuk jadi dan telah diolah oleh pihak lain, yang biasanya
dalam bentuk publikasi.
4. Menurut waktu pengumpulannya
Berdasarkan waktu pengumpulannya data dibedakan sebagai data cross
section dan data berkala (times series). Data cross section adalah data yang
dikumpulkan dalam suatu periode tertentu, biasanya menggambarkan
keadaan atau kegiatan dalam periode tersebut. Misalnya hasil sensus
penduduk tahun 1990 menggambarkan keadaan indoesia pada tahun 1990
menurut umur, jenis kelamin, agama, tingkat pendidikan, dan sebaainya.
Sedangkan Data berkala adalah data yang dikumpulkan dari waktu ke waktu.
7. 5. Menurut cara menyusun angkanya
Berdasarkan cara menyusun angkanya, data dibedakan sebagai data
nominal, data ordinal, dan data interval. Data Nominal, yaitu data statistik
yang cara menyusun angkanya didasarkan atas penggolongan / klasifikasi
tertentu. Misalnya Data statistik tentang jumlah siswa MAN I Cibinong tahun
2000/2001 ditinjau dari tingkat kelas dan jenis kelamin:
Kelas Jenis Kelamin Jumlah
L P
I
II
III
30
23
25
20
27
35
50
50
60
Jumlah 78 82 160
Angka 30, 20, 23, 27, 25, dan 35 adalah data nominal, karena angka
tersebut disusun berdasarkan golongan, baik menurut tingkatan kelas maupun
jenis kelamin.
No Urut No
Undian
Nama Nilai Rangking
1
2
3
4
5
120
105
095
020
070
Andi
Ali
Aji
Ami
Ani
305
310
530
406
520
V
IV
I
III
II
Data Interval, yaitu data statitik dimana terdapat jarak yang sama
diantara hal-hal yang sedang diselidiki. Misalnya pada tabel di atas angka I,
II, III, IV, V disebut data ordinal, sedangkan 530, 520, 406, 310, dan 305
disebut data interval.
6. Menurut bentuk angkanya
Berdasarkan bentuk angkanya, data dibagi menjadi data tunggal dan
data kelompok. Data Tunggal, yaitu data statistik yang angka-angkanya tidak
dikelompok-kelompokan. Misalnya data tentang nilai mata kuliah statistik
pendidikan dari 20 mahasiswa adalah: 40 50 65 70 41 45 60 65 55 60 50 55
45 55 60 65 55 60 41 55
8. Cara menyusun data tersebut adalah:
Nilai Frekuensi
40
41
45
50
55
60
65
70
1
2
2
2
5
4
3
1
N = 20
Data Kelompok, yaitu data statistik yang tiap-tiap unitnya terdiri dari
sekelompok angka. Misalnya Data tentang nilai mata kuliah statistik dari 40
mahasiswa sebagai berikut:
Nilai Frekuensi
52 - 58 2
59 - 65 6
66 - 72 7
73 - 79 20
80 - 86 8
87 - 93 4
94 - 100 3
Jumlah 50