2. Di era globalisasi ini, kita harus bisa mengenal
dan memahami berbagai perkembangan iptek,
namun di sisi lain masih banyak orang yang
kurang memahami perkembangan iptek. Secara
jangka panjang perkembangan iptek memberikan
arti yang sangat positif, namun di sisi lain tidak
sedikit pula yang membawa dampak negatif. Kita
sebagai insan yang berakal dan berakhlak harus
bisa memilah dan memilih apa yang harus kita
ambil manfaatnya.
4. Kandungan Surah Yunus Ayat 101
Adanya langit dan bumi serta segala isinya merupakan
tanda kekuasaan Allah. Kita harus memikirkan bahwa itu semua
adalah sarana untuk menggali ilmu pengetahuan dan teknologi
(IPTEK).
Untuk dapat menembus alam perlu adanya kekuatan
berupa ilmu pengetahuan dan teknologi. Oleh karena itu, sebagai
orang beriman kita harus mencari dan meningkatkan ilmu
pengetahuan, baik umum maupun agama, termasuk teknologi.
Apabila memiliki ilmu pengetahuan dan teknologi maka kita
dapat melakukan perubahan dunia yang lebih maju.
Jelasnya, ayat tersebut menjelaskan bahwa dengan
adanya langit dan bumi, menuntut orang yang beriman untuk
menggali ilmu pengetahuan dan teknologi agar la mampu
5. Allah Swt. Memerintahkan agar kita memperhatikan
peristiwa-peristiwa yang terjadi dialam semesta.
Peristiwa-peristiwa yang terjadi, seperti gerhana bulan,
gerhana matahari, peredaran tata surya, banjir, tanah
longsor, gunung meletus, gempa bumi dan sebagainya,
semuanya dimaksud untuk mewujudkan tanda-tanda
kekuasaan Allah Swt.
Peristiwa-peristiwa yang terjadi hanyalah orang-orang
yang beriman yang dapat mengambil pelajaran,
sedangkan bagi orang yang tidak beriman tidaklah
memberi manfaat apa-apa.
Peristiwa-peristiwa yang dimaksud untuk memberi
motivasi serta mampu menciptakan alat untuk
menyelidikinya dan mampu mengungkap rahasia alam
semesta.
6. Menerapkan Pengembangan Iptek seperti
Terkandung dalam Surah Yunus : 101
1. Dengan menghayati surah Yunus
: 101 dapat menumbuhkan rasa
cinta terhadap lingkungan.
Merenungkan kejadian-kejadian
yang ada di alam semesta dapat
mengagumi kemahakuasaan
Allah Swt., kemudian berusaha
meningkatkan ilmu pengetahuan
untuk mengetahui rahasia-
rahasia alam semesta. Karena
Allah Swt. Telah mengangkat
derajat orang yang berilmu
pengetahuan
2. Dengan memahami surah Yunus
: 101 dapat memacu kita untuk
berlomba dalam menentukan
8. Kandungan Surah Al-Baqarah Ayat 164
1. Allah Swt. menciptakan alam dan seisinya untuk
kepentingan manusia karena manusia telah
dijadikan sebagai khalifah di muka bumi.
2. Sebagai khalifah dibumi, manusia diberi bekal
ilmu dan teknologi bukan materi kebendaan
ataupun keturunan yang jadi pegangan.
3. Seluruh peristiwa yang terjadi di alam semesta ini
menjadi tanda-tanda kekuasaan Allah Swt. Bagi
orang yang mau berpikir.
4. Pergantian siang dan malam yang terus
berlangsung dan konsisten merupakan tanda-
tanda kekuasaan Allah Swt.
9. Menerapkan Pengembangan Iptek seperti
Terkandung dalam Surah Al-Baqarah : 164
1. Dengan pemahaman surah Al-Baqarah :
164 mendorong seorang muslim untuk
berpikir (tafakur), mensyukuri, serta
mengagumi dalam hati (tadabur) terhadap
seluruh kejadian alam semesta.
2. Menolong seorang muslim menggunkan
pikirannya untuk menyingkap rahasia
alam semesta sehingga lebih mantap dan
giat menjalankan agama.
10. Penemu-Penemu Islam Bidang Teknologi
1. Ibnu Rushd (Ahli hukum
dan filsafat)
2. Al-biruni (ahli Astronomi).
3. Al-khawarizmi
(Mengenalkan
pemakaian secan &
tangen)
4. Jabir Ibnu Hayyan (Ahli
kimia)
5. Ibnu Ismail Al – Jazari
(Menerapkan prinsip
hidrolik)
6. Abu Al-Zahrawi (Penemu
teknik pengobatan patah
tulang menggunakan
gips)
7. Ibnu alhaitsam (Ahli
9. Ar-razi (Pakar sains)
10. Jabar al-Isbilly (penemu
ilmu aljabar)
11. Ibnu Juljul (ahli tanaman
obat-obatan)
12. Abu Ja’far ibnu Al-Jazzar
(Kedokteran)
13. Abdullatif Al-baghdadi (Ahli
Anatomi)
14. Ibnu sina (Ahli Anatomi dan
Kedokteran)
15. Zakariya Qazwini (Ahli
jantung dan Otak)
16. Hamdullah Al Mustaufi al
Qazwini (Ahli anatomi)
17. Ali bin Isa ( Ahli anatomi
mata)
18. Tsabit ibnu Qurrah ( Ahli
Matematika)
11. Merupakan suatu kegiatan atau usaha melihat hilal
atau bulan sabit di langit (ufuk) sebelah barat
sesaat setelah matahari terbenam menjelang awal
bulan baru, khususnya menjelang bulan
Ramadhan, Syawal, dan Dzulhijjah guna bahan
penentuan kapan bulan baru itu dimulai.
Hanya saja, ketika matahari terbenam atau sesaat
setelah itu langit sebelah barat berwarna kuning
kemerah-merahan, sehingga antara cahaya hilal
yang putih kekuning-kuningan dengan warna
langit yang melatarbelakanginya tidak begitu
kontras. Oleh sebab itu, bagi mata yang kurang
12. dalam kegiatan rukyat. Teleskop
yang digunakan dalam kegiatan
rukyat adalah teleskop yang
memiliki diameter lensa/cermin
yang cukup besar agar dapat
mengumpulkan cahaya lebih
banyak serta memiliki medan
pandang sekitar 1°saja. Sebab
yang diperlukan sebenarnya adalah
bukan pembesaran obyek
melainkan penguatan cahaya hilal
yang sangat lemah dikuatkan oleh
teleskop sehingga dapat terlihat
oleh pengamat.
Selain teleskop masih banyak lagi
alat-alat yang dapat digunakan
dalam kegiatan ini. Misalnya :
Altimeter, binokuler, busur derajat,
gawang lokasi, GPS (Global
Positioning System), jam digital,
jam istiwa’(jam surya), kalkulator,
13. Bagian – Bagian Teleskop
a. Findescope optik : untuk memperbesar kolom foto serta membentu
dalam pemusatan tepat bintang.
b. Focuser : untuk bergerak ke atas dan ke bawah sampai fokus dicapai
c. Eyepieces : untuk membantu perbesaran gambar
d. Teleskop tube : Ini hanyalah sebuah tabung hampa terbuat dari
berbagai bahan.
e. Primer Mirror Cell: Ini adalah perakitan lengkap yang memegang cermin
utama dari teleskop reflektor memegang cermin dan memungkinkan
untuk penyesuaian.
f. Lensa : untuk mengumpulkan cahaya
g. Tripod : untuk menahan teleskop hingga ketinggian di mana orang
dapat berdiri untuk menggunakannya
h. Lensa mata : bagian yang digunakan seseorang untuk melihat
i. Pencari : memungkinkan pengguna untuk melacak benda-benda di
ruang angkasa.
j. Lensa Barlow : lensa tambahan yang bisa ditempatkan di antara
14. Cara Kerja Teleskop
Teleskop menggunakan lensa untuk memfokuskan cahaya.
Prinsipnya adalah pembiasan. Cahaya yang melewati sebuah medium yang
memiliki indeks bias berbeda dengan udara akan dibelokkan (dibiaskan).
Apabila bentuk permukaan medium yang dilewati cahaya tersebut
melengkung, maka cahaya sejajar pada berbagai orientasi terhadap lensa
dapat difokuskan menuju titik api. Lensa yang melengkung keluar seperti ini
kita sebut lensa cembung atau lensa konveks. Sinar yang datang dari
bintang atau objek-objek astronomi lainnya difokuskan oleh lensa yang
disebut lensa objektif dan tiba pada titik api.
Selanjutnya cahaya yang sudah difokuskan ini diperbesar oleh
lensa cembung kedua yang disebut lensa okuler (inilah yang disebut
eyepiece karena pada lensa ini mata kita diletakkan untuk “mengintip”
teleskop).
Semakin kecil jarak fokus lensa okuler terhadap jarak fokus lensa
objektif semakin besar perbesaran yang dihasilkan teleskop, tetapi hal ini
akan menurunkan ketajaman keseluruhan dari sebuah citra karena