SlideShare a Scribd company logo
1 of 17
MAKALAH
IPA DAN PERKEMBANGANNYA

DOSEN PEMBIMBING

: Muhlisin M.SC

MATA KULIYAH

: Ilmu Alam Dasar

FAKULTAS

: Tarbiyah

DISUSUN OLEH

: Fuad Mustaghfirin
Abdul Jamal
Rif”i Ahmad

UNIVERSITAS ISLAM NAHDLATUL ULAMA’ (UNISNU)
JEPARA PERIODE 20014
KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabaraakatuh
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Ilahi Rabbi, berkat rahmat dan
karunia-nya, penulis dapat menyelesaikan karya tulis ini yang berjudul “Ipa Dan
Perkembanganyya”. Berbagai sumber telah penulis ambil sebagai bahan dalam
pembuatan makalah ini, penulis berharap karya tulis ini dapat bermanfaat bagi
kita semua. Dan penulis juga menyadari bahwa dalam karya tulis ini masih
banyak kekurangan.
Untuk itu penulis sangat mengharapkan kritik dan saran yang dapat
membangun demi kemajuan dimasa yang akan datang.
Wassalamu’alaikum warahmatullahi Wabarakatuh

Jepara, 31 Januari 2014
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL
KATA PENGANTAR.

.

.

.

.

.

.

I

DAFTAR ISI

.

.

.

.

.

.

II

.

BAB I. PENDAHULUAN

1

A. Latar belakang Masalah

.

.

.

.

.

1

B. Rumusan Masalah .

.

.

.

.

.

1

IPA Dan Perkembangannya .

.

.

.

.

2

Perkembangan Ilmu Biologi .

.

.

.

.

3

Perkembangan Ilmu Fisika

.

.

.

.

.

6

Perkembangan ilmu Kimia

.

.

.

.

.

9

BAB II : PEMBAHASAN

BAB III. PENUTUP
Kesimpulan

.

.

.

.

.

.

.

13

Daftar Pustaka .

.

.

.

.

.

.

14

II
BAB I
PENDAHULUAN
A.Latar Belakang
Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) merupakan kumpulan pengetahuan tersusun
secara sistematis yang didasarkan pada penyelidikan dan interpretasi terhadap
peristiwa-peristiwa atau gejala alam melalui metode dan sikap ilmiah. Ilmu ini
terus berkembang, bertambah luas, dan mendalam sesuai dengan hasil-hasil
penemuan dan penyelidikan baru, menyebabkan timbulnya cabang-cabang ilmu
yang dikenal sebagai: Fisika, Kimia, Biologi, dan Ilmu Pengetahuan Bumi dan
Antariksa (IPBA). Dalam perkembangannya, ternyata banyak proses yang
penjelasannya memerlukan bantuan dari dua atau lebih cabang ilmu yang
merupakan kombinasi dari cabang-cabang yang telah ada, seperti Kimia Fisika,
Biokimia, Biofisika, dan Geofisika. Pembagian IPA dalam berbagai cabang
tersebut sebenarnya untuk lebih mempermudah mempelajari alam seisinya dari
sudut pandang tertentu. Namun di luar dari pada itu, satu hal yang pasti, yakni
sasaran yang diselidiki, diuraikan, dan dibahas adalah satu, yaitu alam semesta
yang meliputi: asal mula alam semesta dengan segala isinya, termasuk proses
mekanisme, sifat benda maupun peristiwa yang terjadi.
secara sederhana urutan perkembangan ilmu dimulai dari rasa ingin tahu
terhadap sesuatu maka dilakukan suatu pengamatan. Berdasarkan pengamatan
berulangkali diperoleh pengalaman. Berdasarkan pengamatan dan pengalaman
yang terus-menerus diperoleh pengetahuan, semisal sifat dari benda yang
diamati. Kumpulan pengetahuan tentang sesuatu yang didapatkan secara
sistematis dinyatakan ilmu pengetahuan.

B.Rumusan Masalah
1. Perkembangan IPA
2. Perkembangan Ilmu Biologi
3. Perkembangan Ilmu Fisika
4. Perkembangan Ilmu Kimia
BAB II
PEMBAHASAN

1.IPA Dan Perkembangannya
Ilmu pengetahuan akan terus berkembang sejalan dengan sifat manusia yang
tidak pernah merasa puas dengan apa yang sudah dipunyai atau diketahuinya.
Berdasarkan hal tersebut, maka ilmu pengetahuan merupakan siklus ilmu dengan
penelitian sebagai intinya yang tidak pernah terputus. Bahkan ia akan semakin
membesar dan meluas.

Penggolongan IPA yang mengacu kepada konsepsi cara berpikir, cara
memandang, dan cara menganalisis suatu fenomena alam dibedakan menjadi
“IPA klasik” dan “IPA modern”.
IPA klasik yang telaahannya mengikuti kaidah ilmu tradisional berdasarkan
pengalaman, kebiasaan, dan bersifat makroskopik. Sedangkan IPA modern yang
bersifat mikroskopik, muncul berdasarkan penelitian maupun pengujian dan telah
diadakan pembaharuan yang dikaitkan dengan berbagai disiplin ilmu yang ada.
Ilmu pengetahuan alam dapat dibagi menjadi tiga bidang utama yaitu:
1. Ilmu Sosial dan Budaya; membahas hubungan antarmanusia sebagai
makhluk sosial,yang selanjutnya dibagi atas Psikologi, Pendidikan, proses
latihan yang terarah dan sistematis menuju suatu tujuan, Antropologi,
Etnologi, Sejarah, Ekonomi, Sosiologi.
2. Ilmu Pengetahuan Alam, yang membahas tentang alam semesta dengan
semua isinya dan selanjutnya terbagi atas:
a. Fisika, mempelajari benda tak hidup dari aspek wujud dengan perubahan
yang bersifat sementara. Seperti : bunyi cahaya, gelombang magnet, teknik
kelistrikan, teknik nuklir.
b. Kimia, mempelajari benda hidup dan tak hidup dari aspek sususan materi
dan perubahan yang bersifat tetap. Kimia secara garis besar dibagi kimia
organik (protein, lemak) dan kimia anorganik (NaCl), hasil dari ilmu ini
dapat diciptakan seperti plastik, bahan peledak.
c. Biologi, yang mempelajari makhluk hidup dan gejala-gejalanya antara lain
: Botani, Zoologi, Morfologi, Anatomi, Fisiologi ,Sitologi ,Histologi,
Palaentologi
3. Ilmu Pengetahuan Bumi dan Antariksa
Studi tentang bumi sebagai salah satu anggota tatasurya, dan ruang angkasa
dengan benda angkasa lainnya.
a) Geologi, yang membahas tentang struktur bumi. (yang bahasannya meliputi
dari ilmu kimia dan fisika) contoh dari ilmu ini

petrologi (batu-batuan),

vukanologi (gempa bumi), mineralogi (bahan-bahan mineral)
b) Astronomi, membahas benda-benda ruang angkasa dalam alam semesta yang
meliputi bintang, planet, satelit dan lain-lainnya. Manfaatnya dapat digunakan
dalam navigasi, kalendar dan waktu.
2. Perkembangan Ilmu Biologi
Ilmu pengetahuan (sains) adalah teori-teori yang dikumpulkan manusia
melalui suatu proses pengkajian dan dapat diterima oleh rasio. Dalam
pengumpulan data dan berbagai observasi dan pengukuran pada gejala alamiyah
itu dianalisis, kemudian diambil kesimpulan. Aya-ayat Alquran tidak satu pun
yang menentang ilmu pengetahuan, tetapi sebaliknya banyak ayat-ayat Alquran
langsung dan menekankan kepentingan ilmu pengetahuan. Bahkan salah satu
pembuktian tentang kebenaran Alquran adalah ilmu pengetahuan dan berbagai
disiplin yang diisyaratkan. Memang terbukti, bahwa sekian banyak ayat-ayat
Alquran yang berbicara tentang hakikat-hakikat ilmiyah yang tidak dikenal pada
masa turunnya, namun terbukti kebenarannya di tengah-tengah perkembangan
ilmu, seperti: (a) Teori tentang expanding universe (kosmos mengembang),(QS:
Al dzariyat : 47), (b) Matahari adalah planet yang bercahaya sedangkan bulan
adalah pantulan cahaya matahari (QS: yunus : 5), Bumi bergerak mengelilingi
matahari ...(QS: Al Naml : 88), (c) Zat hijau daun (klorofil) yang berperan dalam
mengubah tenaga radiasi matahari menjadi tenaga kimia melalui proses
fotosintesis sehingga menghasilkan energi (QS: Yasin : 80). Bahkan, istilah AlQuran al-syajar al-akhdhar (pohon yang hijau) justru lebih tepat dan istilah
klorofil (hijau daun), karena zat tersebut bukan hanya terdapat dalam daun, tetapi
di semua bagian pohon, dan (d) Bahwa manusia diciptakan dari sebagian kecil
sperma pria dan setelah fertilisasi (pembuahan) berdempet di dinding rahim
(QS:Al Thoriq: 6 dan 7) dan ( Al „Alaq: 2).
Salah seorang tokoh pembaharuan dalam Islam, Muhammad Abduh
mengatakan, Islam adalah agama yang rasional, agama yang Sejalan dengan akal,
bahkan agama didasarkan atas akal. Pemikiran rasional merupakan dasar pertama
dari dasar-dasar Islam yang lain. Pemikiran rasional menurutnya adalah jalan
untuk memperoleh iman sejati. Iman, tidaklah sempurna, kalau tidak didasarkan
atas akal.
Alquran antara lain menganjurkan untuk mengamati alam raya, melakukan
eksperimen dan menggunakan akal untuk memahami fenomenanya, yang dalam
hal ini ditemukan persamaannya dengan para ilmuan, namun di lain segi terdapat
pula perbedaan yang sangat berarti antara pandangan atau penerapan keduanya.
Dibalik alam raya ini ada Tuhan yang wujud-Nya dirasakan di dalam diri
manusia, dan bahwa tanda-tanda wujud-Nya itu akan diperlihatkan-Nya melalui
pengamatan dan penelitian manusia, sebagai bukti kebenaran Alquran. Hal ini
dapat dibuktikan dengan memperhatikan bagaimana Alquran selalu rnengaitkan
perintah-perintah-Nya yang berhubungan dengan alam raya dengan perintah
pengenalan dan pengakuan atas kebesaran dan kekuasaan-Nya. Bahkan, ilmu
dalam pengertian yang umum sekalipun oleh wahyu pertama Alquran (iqra'), telah
dikaitkan dengan bismi rabbika. Ini memberi isyarat bahwa “ilmu tidak dijadikan
untuk kepentingan pribadi, regional, atau nasional, dengan mengorbankan
kepentingan-kepentingan lainnya‟.
Ilmu pada saat dikaitkan dengan bismi rabbika kata Prof. Dr. „Abdul Halim
Mahmud, syaikh Jami‟ Al-Azhar- menjadi “demi karena Tuhan Pemeliharamu,
sehingga harus dapat memberikan manfaat kepada pemiliknya, warga masyarakat
dan bangsanya. Juga kepada manusia secara umum. Ia harus membawa bahagia
dan cahaya keseluruh penjuru dan sepanjang masa.”
Di Italia pernah diadakan suatu Musyawarah ilmiyah tentang cultural
relations for the future, yang kesimpulannya antara lain; Untuk menetralkan
pengaruh tenologi yang menghilangkan kepribadian, kita harus menggali nilainilai keagamaan dan spiritual.
Muhammad Iqbal, pernah mengungkapkan senada dengan pernyataan di atas,
ketika ia menyadari dampak negatif perkembangan ilmu dan teknologi. Katanya;
kemanusiaan saat ini membutuhkan tiga hal, yaitu penafsiran spritual atas alam
raya, emansipasi spritual atas individu, dan satu himpunan asas yang dianut secara
universal yang akan menjelaskan evolusi masyarakat manusia atas dasar spiritual.
Sungguhpun ungkapan ini lebih dahulu dan pertemuan di Italia tersebut, namun
tujuannya sama yakni pentingnya nilai-nilai agama untuk pengendalian diri dan
pengaruh negatif yang timbul dan teknologi dan perkembangan ilmu pengetahuan.
Allah dalam ayat-ayat-Nya, disamping menggambarkan bahwa alam raya dan
seluruh isinya adalah intelligible, sesuatu yang dapat dijangkau oleh akal dan daya
fikir manusia, juga rnenjelaskan bahwa segala sesuatu yang ada dialam raya ini
telah dimudahkan untuk dimanfaatkan manusia. Dengan demikian, ayat ini dan
ayat lain yang senada dengan ini, memberi tekanan yang sama pada sasaran
ganda: tafakkur yang menghasilkan sains, dan tasykhir menghasilkan teknologi
guna kemudahan dan kemanfantan manusia. Ini memberi isyarat, bahwa Alquran
membenarkan bahkan mewajibkan usaha-usaha pengembangan ilmu dan
teknologi, selama ia membawa manfaat untuk menusia serta memberi kemudahan
bagi mereka. "Tuhan menginginkan kemudahan untuk kamu dam tidak
menginginkan kesukaran". Dan Tuhan “tidak ingin menjadikan sedikit kesulitan
pun untuk kamu." Ini berarti bahwa segala produk perkembangan ilmu dan
teknologi dibenarkan oleh Alquran, selama untuk kemudahan dan kesejahteraan
manusia itu sendiri.
Dalam bidang ilmu tumbuh-tumbuhan, Ibnu al-Baitar (wafat 1248), ia
meninggalkan sebuah risalah tentang obat-obatan. Ibnu al- Awwan dan Sevilla,
telah menulis buku yang menguraikan 585 jenis tanam-tanaman, dan cara
pembiakan, pengolahan, serta menguraiikan gejala-gejala penyakit dan tanaman
yang lengkap dengan cara pemberantasannya.
3. Perkembangan Ilmu Fisika
Kaum muslimin meyakini bahwa semua ilmu pengetahuan berasal dari Allah.
dan Al-Qur'an merupakan Kalamullah .Pengetahuan tentang zat, energi, ruang
waktu dan interaksi benda-benda di alam ini sering disebut dengan ilmu Fisika,
Untuk ilusterasi ada 3 contoh disini :
1. Teori bahwa bumilah pusat tata surya (geosentris), bahkan alam semesta ,
karena di Al Qur'an tidak pernah menyebutkan ada ayat menyatakan bumi
beredar, tetapi matahari, bulan, dan bintanglah yg beredar (QS Al ra‟du :
2) dan (QS Ibrahim : 33). Teori ini bahkan didukung seorang syeikh
terkemuka dari Arab Saudi, yg memfatwakan bahwa percaya kepada teori
heliosentris bisa menjerumuskan pada kemusrikan.
2. Teori bahwa besi magnet dapat digunakan sebagai pembangkit energi yg tak
ada habisnya, dengan dalil (QS Al Hadid : 25) yang menyatakan bahwa
Allah menciptakan besi yg di dalamnya terdapat kekuatan yang hebat,
yang ia tafsirkan sebagai energi.
3. Teori 7 lapis atmosfir, karena dikatakan hujan turun dari langit (QS
Fathir:27) sedangkan Allah menciptakan tujuh langit (QS Fushshilat :12)
sehingga hujan itu terjadi pada lapis langit pertama.
Dengan melihat teori dan klaim tersebut, sepertinya mereka mengulang apa yg
pernah dilakukan kaum mutakalimin (Pencipta filsafat) di masa lalu, yg mencaricari suatu kesimpulan hanya berdasarkan asumsi, sekalipun asumsi itu berasal dari
suatu ayat Qur'an yg ditafsirkan secara subyektif.Tentu saja, cara berpikir
mutakalimin seperti ini tidak pernah menghasilkan terobosan ilmiah yang hakiki,
apalagi dapat dipakai untuk keperluan praktis.
Para fisikawan muslim pada masa keemasan Islam adalah orang-orang yang
dididik

dari awal dengan aqidah Islam,rata2 mereka hapal Qur'an sebelum

baligh.Mereka sagat memahami bahwa alam memiliki hukum-hukumnya yang
obyektif, yang dapat terungkap sendiri pada mereka yag sabar melakukan
pengamatan dan penelitian dengan sangat cermat.
Ibnu Al-Haytsam (al-Hazen) adalah pioner modern ketika menerbitkan
bukunya pada tahun 1021 M.Dia menemukan bahwa proses melihat adalah
jatuhnya cahaya ke mata, bukan karena sorot mata sebagaimana diyakini orang
sejak zaman Aristoteles.Dalam kitabnya Al-Haytsam menunjukkan berbagai cara
untuk membuat teropong dan juga kamera sederhana (Camera obscura).
Perlu diketahui bahwa al-haytsam melakukan eksperimen optiknya pada saat
ia mengalami tahanan rumah, setelah gagal memenuhi tugas Amir Mesir untuk
mewujudkan proyek bendungan sungai Nil.Dia baru dilepas setelah penemuan
optiknya dinilai impas untuk investasi yg telah dikeluarkan sang Amir.
Ibn al-Haytsam juga memulai suatu tradisi metode ilmiah untuk menguji
sebuah hipotesis, 600 tahun mendahului Rene Descartes yg dianggap bapak
metode ilmiah eropa di zaman rennaisance.Metode ilmiah Ibn al-haytsam dimulai
dari

pengamatan

hipotesis,dgn

empiris,

perumusan

eksperimen,analisis

hasil

masalah,

formulasi

eksperimen,interprestasi

hipotesisi,uji
data

dan

formulasi kesimpulan, dan diakhiri dengan publikasi.
Publikasi kemudian dinilai dengan peer-review yg memungkinkan setiap
orang melacak dan bila perlu mengulang siapa yg dikerjakan seorang
peneliti.Proses peer review telah mjd tradisi dalam dunia medis sejak Ishaq bin
Ali al Rahwi (854-931 M) Ibnu Sina atau Avecenna (980-1037 M) setuju bahwa
kecepatan cahaya pasti terbatas.Abu Rayhan al-Biruni (973-1048) juga
menemukan bahwa cahaya jauh lebih cepat dari suara. Qutubuddin al-Syirazi
(1236-1320) dan Kamaluddin al-Farisi (1260-1320) memberi penjelasan pertama
yang benar pada fenomena pelangi.
”Fisikawan terbesar sepanjang sejarah.” Begitulah Charles C Jilispe, editor
Dictionary of Scientyfic Bibliography menjuluki saintis Muslim, al-Khazini. Para
sejarawan sains menempatkan saintis kelahiran Bizantium alias Yunani itu dalam
posisi yang sangat terhormat. Betapa tidak, ilmuwan Muslim yang berjaya di abad
ke-12 M – tepatnya 1115-1130 M – itu telah memberi kontribusi yang sangat
besar bagi perkembangan sains modern, terutama dalam fisika dan astronomi. alKhazini merupakan saintis Muslim serba bisa yang menguasai astronomi, fisika,
biologi, kimia, matematika serta filsafat.
Sederet pemikiran yang dicetuskannya tetap abadi sepanjang zaman. alKhazini merupakan ilmuwan yang mencetuskan beragam teori penting dalam
sains seperti: metode ilmiah eksperimental dalam mekanik; energi potensial
gravitasi; perbedaan daya, masa dan berat; serta jarak gravitasi.
“Teori keseimbangan hidrostatis yang dicetuskannya telah mendorong
penciptaan peralatan ilmiah. al-Khazini adalah salah seorang saintis terbesar
sepanjang masa,” ungkap Robert E Hall (1973) dalam tulisannya berjudul ”alKhazini” yang dimuat dalam A Dictionary of Scientific Biography Volume VII.
Sejatinya, al-Khazini bernama lengkap Abdurrahman al-Khazini. Menurut
Irving M Klotz, dalam tulisannya bertajuk “Multicultural Perspectives in Science
Education: One Prescription for Failure”, sang ilmuwan hidup di abad ke-12 M.
”Dia berasal dari Bizantium atau Yunani,” tutur Klotz. al-Khazini menjadi budak
Dinasti Seljuk Turki, setelah kerajaan Islam itu menaklukkan wilayah kekuasaan
Kaisar Konstantinopel, Romanus IV Diogenes.
Al-Khazini kemudian dibawa ke Merv, sebuah metropolitan terkemuka pada
Abad ke-12 M. Merv berada di Persia dan kini Turkmenistan. Sebagai seorang
budak, nasib al-Khazini sungguh beruntung. Oleh tuannya yang bernama alKhazin, ia diberi pendidikan sang sangat baik. Ia diajarkan matematika dan
filsafat.
Tak cuma itu, al-Khazini juga dikirimkan untuk belajar pada seorang ilmuwan
dan penyair agung dari Persia bernama Omar Khayyam. Dari sang guru, dia
mempelajari sastra, metematika, astronomi dan filsafat. Menurut Boris Rosenfeld
(1994) dalam bukunya “Abu’l-Fath Abd al-Rahman al-Khazini, saat itu Omar
Khayyam juga menetap di kota Merv.Berbekal otak yang encer, al-Khazini pun
kemudian menjelma menjadi seorang ilmuwan berpengaruh. Ia menjadi seorang
matematikus terpandang yang langsung berada di bawah perlindungan, Sultan
Ahmed Sanjar, penguasa Dinasti Seljuk. Sayangnya, kisah dan perjalanan hidup
al-Khazini tak banyak terekam dalam buku-buku sejarah.
Para sejarawan sains mengungkapkan, pemikiran-pemikiran al-Khazini sangat
dipengaruhi oleh sejumlah ilmuwan besar seperti Aristoteles, Archimedes, AlQuhi, Ibnu Haitham atau Alhacen, al-Biruni serta Omar Khayyam. Selain itu,
pemikiran al-Khazini juga sangat berpengaruh bagi pengembangan sains di dunia
Barat dan Islam. Salah satu ilmuwan Barat yang banyak terpengaruh al-Khazini
adalah Gregory Choniades – astronom Yunani yang meninggal pada abad ke-13
M.
Kontribusi penting lainnya yang diwariskan al-Khazini dalam bidang fisika
adalah kitab Mizan al-Hikmah atau Balance of Wisdom. Buku yang ditulisnya
pada 1121 M itu mengungkapkan bagian penting fisika Islam. Dalam buku itu, alKhazini menjelaskan sacara detail pemikiran dan teori yang diciptakannya tentang
keseimbangan hidrostatika, konstruksi dan kegunaan, serta teori statika atau ilmu
keseimbangan dan hidrostatika.
Al-Khazini wafat pada abad ke-12 M. Meski begitu, pemikiran-pemikiran
yang telah diwariskannya bagi peradaban dunia hingga kini masih tetap abadi dan
dikenang.
4. Perkembangan Ilmu Kimia
Ilmu kimia merupakan sumbangan penting yang telah diwariskan para
kimiawan Muslim di abad keemasan bagi peradaban modern. Para ilmuwan dan
sejarah Barat pun mengakui bahwa dasar-dasar ilmu kimia modern diletakkan
para kimiawan Muslim. Tak heran, bila dunia menabalkan kimiawan Muslim
bernama Jabir Ibnu Hayyan sebagai 'Bapak Kimia Modern'."Para kimiawan
Muslim adalah pendiri ilmu kimia," cetus Ilmuwan berkebangsaan Jerman di abad
ke-18 M. Tanpa tedeng aling-aling, Will Durant dalam The Story of Civilization
IV: The Age of Faith, juga mengakui bahwa para kimiawan Muslim di zaman
kekhalifahanlah yang meletakkan fondasi ilmu kimia modern.
Berkat revolusi sains yang digelorakan para kimiawan Muslim-lah, dunia
mengenal berbagai industri serta zat dan senyawa kimia penting. Adalah fakta tak
terbantahkan bahwa alkohol, nitrat, asam sulfur, nitrat silver, dan potasium-senyawa penting dalam kehidupan manusia modern--merupakan penemuan para
kimiawan Muslim. Revolusi ilmu kimia yang dilakukan para kimiawan Muslim di
abad kejayaan juga telah melahirkan teknik-teknik sublimasi, kristalisasi, dan
distilasi. Dengan menguasai teknik-teknik itulah, peradaban Islam akhirnya
mampu membidani kelahiran sederet industri penting bagi umat manusia, seperti
industri farmasi, tekstil, perminyakan, kesehatan, makanan dan minuman,
perhiasan, hingga militer.
Pencapaian yang sangat fenomenal itu merupakan buah karya dan dedikasi
para ilmuwan seperti Jabir Ibnu Hayyan, Al-Razi, Al-Majriti, Al-Biruni, Ibnu
Sina, dan masih banyak yang lainnya. Setiap kimiawan Muslim itu telah memberi
sumbangan yang berbeda-beda bagi pengembangan ilmu kimia. Jabir (721 M-815
M), misalnya, telah memperkenalkan eksperimen atau percobaan kimia. Ia bekerja
keras mengelaborasi kimia di sebuah laboratorium dengan serangkaian
eksperimen. Salah satu ciri khas eksperimen yang dilakukannya bersifat
kuantitatif. Ilmuwan Muslim berjuluk 'Bapak Kimia Modern' itu juga tercatat
sebagai penemu sederet proses kimia, seperti penyulingan/distilasi, kristalisasi,
kalnasi, dan sublimasi. Cendekiawan-cendikiawan Barat mengakui bahwa Jabir
Ibnu Hayyan (721-815 H.) adalah orang yang pertama yang menggunakan metode
ilmiah dalam kegiatan penelitiannya dalam bidang alkemi yang kemudian oleh
ilmuan Barat diambil dan dikembangkan menjadi apa yang dikenal sekarang
sebagai ilmu kimia. Jabir, di Barat dikenal Geber, adalah orang yang pertama
mendirikan suatu bengkel dan mempergunakan tungku untuk mengolah mineral-
mineral dan mengekstraksi dan mineral-mineral itu zat-zat kimiawi serta
mengklasifikasikannya.
Muhammad Ibnu Zakaria, al-Rozi (865-925), telah melakukan kegiatan yang
lazim dilakukan oleh ahli kimia dengan menggunakan alat-alat khusus, seperti
distilasi, kristalisasi, dan sebagainya. Buku al-Razi (Razes), diakui sebagai buku
pegangan laboratorium kimia pertama di dunia.
Sang ilmuwan yang dikenal di Barat dengan sebutan 'Geber' itu pun tercatat
berhasil menciptakan instrumen pemotong, pelebur, dan pengkristal. Selain itu,
dia pun mampu menyempurnakan proses dasar sublimasi, penguapan, pencairan,
kristalisasi, pembuatan kapur, penyulingan, pencelupan, dan pemurnian.Berkat
jasanya pula, teori oksidasi-reduksi yang begitu terkenal dalam ilmu kimia
terungkap. Senyawa atau zat penting seperti asam klorida, asam nitrat, asam sitrat,
dan asam asetat lahir dari hasil penelitian dan pemikiran Jabir. Ia pun sukses
melakukan distilasi alkohol. Salah satu pencapaian penting lainnya dalam
merevolusi kimia adalah mendirikan industri parfum.
Muhammad Ibn Zakariya ar-Razi Ilmuwan Muslim lainnya yang berjasa
melakukan revolusi dalam ilmu kimia adalah Al-Razi (lahir 866 M). Dalam
karyanya berjudul, Secret of Secret, Al-Razi mampu membuat klasifikasi zat alam
yang sangat bermanfaat. Ia membagi zat yang ada di alam menjadi tiga, yakni zat
keduniawian, tumbuhan, dan zat binatang. Soda serta oksida timah merupakan
hasil kreasinya.Al-Razi pun tercatat mampu membangun dan mengembangkan
laboratorium kimia bernuansa modern. Ia menggunakan lebih dari 20 peralatan
laboratorium pada saat itu. Dia juga menjelaskan eksperimen-eksperimen yang
dilakukannya. "Al-Razi merupakan ilmuwan pelopor yang menciptakan
laboratorium modern," ungkap Anawati dan Hill.
Bahkan, peralatan laboratorium yang digunakannya pada zaman itu masih
tetap dipakai hingga sekarang. "Kontribusi yang diberikan Al-Razi dalam ilmu
kimia sungguh luar biasa penting," cetus Erick John Holmyard (1990) dalam
bukunya, Alchemy. Berkat Al-Razi pula industri farmakologi muncul di dunia.
Sosok kimiawan Muslim lainnya yang tak kalah populer adalah Al-Majriti
(950 M-1007 M). Ilmuwan Muslim asal Madrid, Spanyol, ini berhasil menulis
buku kimia bertajuk, Rutbat Al-Hakim. Dalam kitab itu, dia memaparkan rumus
dan tata cara pemurnian logam mulia. Dia juga tercatat sebagai ilmuwan pertama
yang membuktikan prinsip-prinsip kekekalan masa --yang delapan abad
berikutnya dikembangkan kimiawan Barat bernama Lavoisier.
Sejarah peradaban Islam pun merekam kontribusi Al-Biruni (wafat 1051 M)
dalam bidang kimia dan farmakologi. Dalam Kitab Al-Saydalah (Kitab Obatobatan), dia menjelaskan secara detail pengetahuan tentang obat-obatan. Selain
itu, ia juga menegaskan pentingnya peran farmasi dan fungsinya. Begitulah, para
kimiawan Muslim di era kekhalifahan berperan melakukan revolusi dalam ilmu
kimia.
Dulu dunia islam sangat maju sebelum terjadi perang salib, mulai dari ilmu
kedokteran, kimia, biologi, sosial, ilmu perbintangan/astronomi, aljabar, science,
filsafat dll semua ada di perpustakaan baghdad irak.
dimana selama masa perang salib, banyak buku2 islam yang diambil, dan
dibawa oleh pasukan salib dan sebagian lain dibakar oleh pasukan salib. karena
pada saat terjadi serangan pasukan salibis, buku2 di perpustakaan baghdad
dibakar dan dibuang ke sungai tigris. Jadi hampir semua teknologi dan science
yang ada di tangan orang2 barat berasal dari kebudayaan Islam.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Untuk menutup uraian diatas penulis perlu mengemukakan beberapa
kesimpulan :
1. Ajaran Islam sangat menghargai ilmu pengetahuan. Ayat-ayat Alquran
banyak sekali memberi motivasi untuk intzhar/ meneliti, baik secara
tersurat atau tersirat.
2. Pengembangan ilmu pengetahuan secara umum dan ilmu alam secara
khusus, sejalan dengan ajaran Islam yang meiginginkan kemudahan dan
kesejahteraan bagi umat manusia.
3. Pengembangan ilmu pengetahuan dan ilmu alam yang bertujuan untuk
kepentingan pribadi atau kelompok, tanpa menghiraukan kepentingan
orang lain, bertentangan dengan tujuan ajaran Islam.
DAFTAR PUSTAKA
Baiquni, A, Islam Dan Ilmu Pengetahuan Modern, penerbit Pustaka, Jakarta, cet.
I, 1983.
Arsyad M. Natsir, Ilmuan Muslim Sepanjang Sejarah, Mizan, Bandung, cet. I,
1989.
Hilmi, Ahmad Kamal al-Din, al-Salajiqah fi al-Tarikh Wa al-Hadharat, Dar alBuhus al-Ilmiyah, Kuwait, 1975.
Hitti, Philip K., The Arabs A Short History, diterjemahkan oleh Ushuluddin
Hutagalung, Dunia Arab, Sumur Bandung, Bandung, cet. III, t. th.
Mattulada, A, Ilmu-Ilmu Kemasyaiaan (Humaniora) Tantangan, Harapanharapan Dalam Pembangunan, UNHAS, 1991.
Madjid, Nurcholish, Reaktualisasi Nilai-Nilai Kultural Dalam Proses
Transformasi Masyarakat, Simposium nasional ICHI, Malang, 6-8
Desember 1990.
Shihab, M. Quraish, Membumikan Al-Quran, Mizan, Bandung, cet. II, 1992.
Dr.Ing.Fahmi Amhar . Fisikawan Islam Mendahului Zaman. 2009

More Related Content

What's hot

UICI 2022 - Bab 03 sains dan islam (nota)
UICI 2022 - Bab 03 sains dan islam (nota)UICI 2022 - Bab 03 sains dan islam (nota)
UICI 2022 - Bab 03 sains dan islam (nota)Abdul Khaliq
 
Materi Ilmu Alamiah Dasar
Materi Ilmu Alamiah DasarMateri Ilmu Alamiah Dasar
Materi Ilmu Alamiah DasarNela II
 
ILMU ALAMIAH DASAR (PENDAHULUAN)
ILMU ALAMIAH DASAR (PENDAHULUAN)ILMU ALAMIAH DASAR (PENDAHULUAN)
ILMU ALAMIAH DASAR (PENDAHULUAN)Nurainun Adamy
 
Modul ilmu-alamiah-dasar2
Modul ilmu-alamiah-dasar2Modul ilmu-alamiah-dasar2
Modul ilmu-alamiah-dasar2Haris Armstrong
 
A intro uici 2022 sains teknologi dan manusia
A intro uici 2022   sains teknologi dan manusiaA intro uici 2022   sains teknologi dan manusia
A intro uici 2022 sains teknologi dan manusiaAbdul Khaliq
 
UICI 2022 - sains dan islam
UICI 2022 - sains dan islamUICI 2022 - sains dan islam
UICI 2022 - sains dan islamAbdul Khaliq
 
Al qur’an sebagai paradigma pengembangan ilmu pengetahuan
Al qur’an sebagai paradigma pengembangan ilmu pengetahuanAl qur’an sebagai paradigma pengembangan ilmu pengetahuan
Al qur’an sebagai paradigma pengembangan ilmu pengetahuanKhumaira S. Husnaeni
 
UICI 2022 -Bab 01 manusia dan ilmu (nota)
UICI 2022 -Bab 01 manusia dan ilmu (nota)UICI 2022 -Bab 01 manusia dan ilmu (nota)
UICI 2022 -Bab 01 manusia dan ilmu (nota)Abdul Khaliq
 
Makalah integrasi ilmu
Makalah integrasi ilmuMakalah integrasi ilmu
Makalah integrasi ilmuAbuy Thea
 
(Sadn1013 h) kump 4
(Sadn1013 h) kump 4(Sadn1013 h) kump 4
(Sadn1013 h) kump 4sadn1013
 
Peranan manusia dalam lingkungan perspektif islam
Peranan manusia dalam lingkungan perspektif islamPeranan manusia dalam lingkungan perspektif islam
Peranan manusia dalam lingkungan perspektif islamNizar Syamsi
 
Tugas "IPA, Teknologi dan Kelangsungan Hidup"
Tugas "IPA, Teknologi dan Kelangsungan Hidup"Tugas "IPA, Teknologi dan Kelangsungan Hidup"
Tugas "IPA, Teknologi dan Kelangsungan Hidup"iwanto
 
Integrasi Ilmu Pengetahuan dan Islam Perspektif Filsafat
Integrasi Ilmu Pengetahuan dan Islam Perspektif FilsafatIntegrasi Ilmu Pengetahuan dan Islam Perspektif Filsafat
Integrasi Ilmu Pengetahuan dan Islam Perspektif FilsafatEeLly Lunjani
 
Tugas pendidikan agama islam II, IPTEK dalam ISLAM
Tugas pendidikan agama islam II, IPTEK dalam ISLAMTugas pendidikan agama islam II, IPTEK dalam ISLAM
Tugas pendidikan agama islam II, IPTEK dalam ISLAMAsri Setiawan
 

What's hot (20)

UICI 2022 - Bab 03 sains dan islam (nota)
UICI 2022 - Bab 03 sains dan islam (nota)UICI 2022 - Bab 03 sains dan islam (nota)
UICI 2022 - Bab 03 sains dan islam (nota)
 
Materi Ilmu Alamiah Dasar
Materi Ilmu Alamiah DasarMateri Ilmu Alamiah Dasar
Materi Ilmu Alamiah Dasar
 
ILMU ALAMIAH DASAR (PENDAHULUAN)
ILMU ALAMIAH DASAR (PENDAHULUAN)ILMU ALAMIAH DASAR (PENDAHULUAN)
ILMU ALAMIAH DASAR (PENDAHULUAN)
 
Ilmu alamiah dasar
Ilmu alamiah dasarIlmu alamiah dasar
Ilmu alamiah dasar
 
Modul ilmu-alamiah-dasar2
Modul ilmu-alamiah-dasar2Modul ilmu-alamiah-dasar2
Modul ilmu-alamiah-dasar2
 
Ilmu alamiah dasar bab1
Ilmu alamiah dasar bab1Ilmu alamiah dasar bab1
Ilmu alamiah dasar bab1
 
A intro uici 2022 sains teknologi dan manusia
A intro uici 2022   sains teknologi dan manusiaA intro uici 2022   sains teknologi dan manusia
A intro uici 2022 sains teknologi dan manusia
 
UICI 2022 - sains dan islam
UICI 2022 - sains dan islamUICI 2022 - sains dan islam
UICI 2022 - sains dan islam
 
Bab 3 ctu 211
Bab 3 ctu 211Bab 3 ctu 211
Bab 3 ctu 211
 
Bab 1 ctu 211
Bab 1 ctu 211Bab 1 ctu 211
Bab 1 ctu 211
 
Bab 5 ctu 211
Bab 5 ctu 211Bab 5 ctu 211
Bab 5 ctu 211
 
Al qur’an sebagai paradigma pengembangan ilmu pengetahuan
Al qur’an sebagai paradigma pengembangan ilmu pengetahuanAl qur’an sebagai paradigma pengembangan ilmu pengetahuan
Al qur’an sebagai paradigma pengembangan ilmu pengetahuan
 
UICI 2022 -Bab 01 manusia dan ilmu (nota)
UICI 2022 -Bab 01 manusia dan ilmu (nota)UICI 2022 -Bab 01 manusia dan ilmu (nota)
UICI 2022 -Bab 01 manusia dan ilmu (nota)
 
Makalah integrasi ilmu
Makalah integrasi ilmuMakalah integrasi ilmu
Makalah integrasi ilmu
 
(Sadn1013 h) kump 4
(Sadn1013 h) kump 4(Sadn1013 h) kump 4
(Sadn1013 h) kump 4
 
Peranan manusia dalam lingkungan perspektif islam
Peranan manusia dalam lingkungan perspektif islamPeranan manusia dalam lingkungan perspektif islam
Peranan manusia dalam lingkungan perspektif islam
 
Tugas "IPA, Teknologi dan Kelangsungan Hidup"
Tugas "IPA, Teknologi dan Kelangsungan Hidup"Tugas "IPA, Teknologi dan Kelangsungan Hidup"
Tugas "IPA, Teknologi dan Kelangsungan Hidup"
 
006 posisi ilmu alam
006 posisi ilmu alam006 posisi ilmu alam
006 posisi ilmu alam
 
Integrasi Ilmu Pengetahuan dan Islam Perspektif Filsafat
Integrasi Ilmu Pengetahuan dan Islam Perspektif FilsafatIntegrasi Ilmu Pengetahuan dan Islam Perspektif Filsafat
Integrasi Ilmu Pengetahuan dan Islam Perspektif Filsafat
 
Tugas pendidikan agama islam II, IPTEK dalam ISLAM
Tugas pendidikan agama islam II, IPTEK dalam ISLAMTugas pendidikan agama islam II, IPTEK dalam ISLAM
Tugas pendidikan agama islam II, IPTEK dalam ISLAM
 

Similar to Iad edit

Sains dan Islam
Sains dan IslamSains dan Islam
Sains dan Islamzarkashie
 
IASBD-Part1.pptx
IASBD-Part1.pptxIASBD-Part1.pptx
IASBD-Part1.pptxsugiarti32
 
Makalah aika 3 niken , rani neww
Makalah aika 3 niken , rani newwMakalah aika 3 niken , rani neww
Makalah aika 3 niken , rani newwrani etika
 
Pengaruh islam dalam kebudayaan masa kini (iptek dan media sosial)
Pengaruh islam dalam kebudayaan masa kini (iptek dan media sosial)Pengaruh islam dalam kebudayaan masa kini (iptek dan media sosial)
Pengaruh islam dalam kebudayaan masa kini (iptek dan media sosial)Khairunnisa Nazhifah
 
24540246 makalah-i-a-d
24540246 makalah-i-a-d24540246 makalah-i-a-d
24540246 makalah-i-a-dsujiadi
 
Peran Agama Dalam Meningkatkan Iptrk
Peran Agama Dalam Meningkatkan IptrkPeran Agama Dalam Meningkatkan Iptrk
Peran Agama Dalam Meningkatkan IptrkDesiPermataSari16
 
Sejarah perkembangan filsafat
Sejarah perkembangan filsafatSejarah perkembangan filsafat
Sejarah perkembangan filsafatKhusnoel Khatimah
 
02.hadi .ida .sri_.atikan.jun_.11
02.hadi .ida .sri_.atikan.jun_.1102.hadi .ida .sri_.atikan.jun_.11
02.hadi .ida .sri_.atikan.jun_.11Bismi Mauliza
 
the basics of logic and philosophy of science
the basics of logic and philosophy of sciencethe basics of logic and philosophy of science
the basics of logic and philosophy of scienceBakrie University
 
Bab ii pembahasan_ilmu_alamiah_dasar
Bab ii pembahasan_ilmu_alamiah_dasarBab ii pembahasan_ilmu_alamiah_dasar
Bab ii pembahasan_ilmu_alamiah_dasareend_endriani
 
Studi islam 3
Studi islam 3Studi islam 3
Studi islam 3Aprilia15
 
Scientisme dan kultus keilmuan
Scientisme dan kultus keilmuanScientisme dan kultus keilmuan
Scientisme dan kultus keilmuanyoggivani zhansen
 
Tantangan dan masa depan ilmu
Tantangan dan masa depan ilmuTantangan dan masa depan ilmu
Tantangan dan masa depan ilmuayu Naoman
 
Makhluk Manusia Teori Evolusi dan Sejarah Perkembangan Manusia Serta Klasifik...
Makhluk Manusia Teori Evolusi dan Sejarah Perkembangan Manusia Serta Klasifik...Makhluk Manusia Teori Evolusi dan Sejarah Perkembangan Manusia Serta Klasifik...
Makhluk Manusia Teori Evolusi dan Sejarah Perkembangan Manusia Serta Klasifik...Zukét Printing
 
Makhluk Manusia Teori Evolusi dan Sejarah Perkembangan Manusia Serta Klasifik...
Makhluk Manusia Teori Evolusi dan Sejarah Perkembangan Manusia Serta Klasifik...Makhluk Manusia Teori Evolusi dan Sejarah Perkembangan Manusia Serta Klasifik...
Makhluk Manusia Teori Evolusi dan Sejarah Perkembangan Manusia Serta Klasifik...Zukét Printing
 

Similar to Iad edit (20)

Sains dan Islam
Sains dan IslamSains dan Islam
Sains dan Islam
 
Studiislam 161209154000
Studiislam 161209154000Studiislam 161209154000
Studiislam 161209154000
 
IASBD-Part1.pptx
IASBD-Part1.pptxIASBD-Part1.pptx
IASBD-Part1.pptx
 
Makalah aika 3 niken , rani neww
Makalah aika 3 niken , rani newwMakalah aika 3 niken , rani neww
Makalah aika 3 niken , rani neww
 
Pengaruh islam dalam kebudayaan masa kini (iptek dan media sosial)
Pengaruh islam dalam kebudayaan masa kini (iptek dan media sosial)Pengaruh islam dalam kebudayaan masa kini (iptek dan media sosial)
Pengaruh islam dalam kebudayaan masa kini (iptek dan media sosial)
 
24540246 makalah-i-a-d
24540246 makalah-i-a-d24540246 makalah-i-a-d
24540246 makalah-i-a-d
 
Peran Agama Dalam Meningkatkan Iptrk
Peran Agama Dalam Meningkatkan IptrkPeran Agama Dalam Meningkatkan Iptrk
Peran Agama Dalam Meningkatkan Iptrk
 
Sejarah perkembangan filsafat
Sejarah perkembangan filsafatSejarah perkembangan filsafat
Sejarah perkembangan filsafat
 
02.hadi .ida .sri_.atikan.jun_.11
02.hadi .ida .sri_.atikan.jun_.1102.hadi .ida .sri_.atikan.jun_.11
02.hadi .ida .sri_.atikan.jun_.11
 
the basics of logic and philosophy of science
the basics of logic and philosophy of sciencethe basics of logic and philosophy of science
the basics of logic and philosophy of science
 
Bab ii pembahasan_ilmu_alamiah_dasar
Bab ii pembahasan_ilmu_alamiah_dasarBab ii pembahasan_ilmu_alamiah_dasar
Bab ii pembahasan_ilmu_alamiah_dasar
 
Ilmu alam
Ilmu alamIlmu alam
Ilmu alam
 
Studi islam 3
Studi islam 3Studi islam 3
Studi islam 3
 
Lahirnya ilmu alamiah
Lahirnya ilmu alamiahLahirnya ilmu alamiah
Lahirnya ilmu alamiah
 
Scientisme dan kultus keilmuan
Scientisme dan kultus keilmuanScientisme dan kultus keilmuan
Scientisme dan kultus keilmuan
 
Tantangan dan masa depan ilmu
Tantangan dan masa depan ilmuTantangan dan masa depan ilmu
Tantangan dan masa depan ilmu
 
Makhluk Manusia Teori Evolusi dan Sejarah Perkembangan Manusia Serta Klasifik...
Makhluk Manusia Teori Evolusi dan Sejarah Perkembangan Manusia Serta Klasifik...Makhluk Manusia Teori Evolusi dan Sejarah Perkembangan Manusia Serta Klasifik...
Makhluk Manusia Teori Evolusi dan Sejarah Perkembangan Manusia Serta Klasifik...
 
Makhluk Manusia Teori Evolusi dan Sejarah Perkembangan Manusia Serta Klasifik...
Makhluk Manusia Teori Evolusi dan Sejarah Perkembangan Manusia Serta Klasifik...Makhluk Manusia Teori Evolusi dan Sejarah Perkembangan Manusia Serta Klasifik...
Makhluk Manusia Teori Evolusi dan Sejarah Perkembangan Manusia Serta Klasifik...
 
Ilmu alamiah dasar
Ilmu alamiah dasarIlmu alamiah dasar
Ilmu alamiah dasar
 
Ilmu alamiah dasar
Ilmu alamiah dasarIlmu alamiah dasar
Ilmu alamiah dasar
 

Iad edit

  • 1. MAKALAH IPA DAN PERKEMBANGANNYA DOSEN PEMBIMBING : Muhlisin M.SC MATA KULIYAH : Ilmu Alam Dasar FAKULTAS : Tarbiyah DISUSUN OLEH : Fuad Mustaghfirin Abdul Jamal Rif”i Ahmad UNIVERSITAS ISLAM NAHDLATUL ULAMA’ (UNISNU) JEPARA PERIODE 20014
  • 2. KATA PENGANTAR Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabaraakatuh Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Ilahi Rabbi, berkat rahmat dan karunia-nya, penulis dapat menyelesaikan karya tulis ini yang berjudul “Ipa Dan Perkembanganyya”. Berbagai sumber telah penulis ambil sebagai bahan dalam pembuatan makalah ini, penulis berharap karya tulis ini dapat bermanfaat bagi kita semua. Dan penulis juga menyadari bahwa dalam karya tulis ini masih banyak kekurangan. Untuk itu penulis sangat mengharapkan kritik dan saran yang dapat membangun demi kemajuan dimasa yang akan datang. Wassalamu’alaikum warahmatullahi Wabarakatuh Jepara, 31 Januari 2014
  • 3. DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL KATA PENGANTAR. . . . . . . I DAFTAR ISI . . . . . . II . BAB I. PENDAHULUAN 1 A. Latar belakang Masalah . . . . . 1 B. Rumusan Masalah . . . . . . 1 IPA Dan Perkembangannya . . . . . 2 Perkembangan Ilmu Biologi . . . . . 3 Perkembangan Ilmu Fisika . . . . . 6 Perkembangan ilmu Kimia . . . . . 9 BAB II : PEMBAHASAN BAB III. PENUTUP Kesimpulan . . . . . . . 13 Daftar Pustaka . . . . . . . 14 II
  • 4. BAB I PENDAHULUAN A.Latar Belakang Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) merupakan kumpulan pengetahuan tersusun secara sistematis yang didasarkan pada penyelidikan dan interpretasi terhadap peristiwa-peristiwa atau gejala alam melalui metode dan sikap ilmiah. Ilmu ini terus berkembang, bertambah luas, dan mendalam sesuai dengan hasil-hasil penemuan dan penyelidikan baru, menyebabkan timbulnya cabang-cabang ilmu yang dikenal sebagai: Fisika, Kimia, Biologi, dan Ilmu Pengetahuan Bumi dan Antariksa (IPBA). Dalam perkembangannya, ternyata banyak proses yang penjelasannya memerlukan bantuan dari dua atau lebih cabang ilmu yang merupakan kombinasi dari cabang-cabang yang telah ada, seperti Kimia Fisika, Biokimia, Biofisika, dan Geofisika. Pembagian IPA dalam berbagai cabang tersebut sebenarnya untuk lebih mempermudah mempelajari alam seisinya dari sudut pandang tertentu. Namun di luar dari pada itu, satu hal yang pasti, yakni sasaran yang diselidiki, diuraikan, dan dibahas adalah satu, yaitu alam semesta yang meliputi: asal mula alam semesta dengan segala isinya, termasuk proses mekanisme, sifat benda maupun peristiwa yang terjadi. secara sederhana urutan perkembangan ilmu dimulai dari rasa ingin tahu terhadap sesuatu maka dilakukan suatu pengamatan. Berdasarkan pengamatan berulangkali diperoleh pengalaman. Berdasarkan pengamatan dan pengalaman yang terus-menerus diperoleh pengetahuan, semisal sifat dari benda yang diamati. Kumpulan pengetahuan tentang sesuatu yang didapatkan secara sistematis dinyatakan ilmu pengetahuan. B.Rumusan Masalah 1. Perkembangan IPA 2. Perkembangan Ilmu Biologi 3. Perkembangan Ilmu Fisika 4. Perkembangan Ilmu Kimia
  • 5. BAB II PEMBAHASAN 1.IPA Dan Perkembangannya Ilmu pengetahuan akan terus berkembang sejalan dengan sifat manusia yang tidak pernah merasa puas dengan apa yang sudah dipunyai atau diketahuinya. Berdasarkan hal tersebut, maka ilmu pengetahuan merupakan siklus ilmu dengan penelitian sebagai intinya yang tidak pernah terputus. Bahkan ia akan semakin membesar dan meluas. Penggolongan IPA yang mengacu kepada konsepsi cara berpikir, cara memandang, dan cara menganalisis suatu fenomena alam dibedakan menjadi “IPA klasik” dan “IPA modern”. IPA klasik yang telaahannya mengikuti kaidah ilmu tradisional berdasarkan pengalaman, kebiasaan, dan bersifat makroskopik. Sedangkan IPA modern yang bersifat mikroskopik, muncul berdasarkan penelitian maupun pengujian dan telah diadakan pembaharuan yang dikaitkan dengan berbagai disiplin ilmu yang ada. Ilmu pengetahuan alam dapat dibagi menjadi tiga bidang utama yaitu: 1. Ilmu Sosial dan Budaya; membahas hubungan antarmanusia sebagai makhluk sosial,yang selanjutnya dibagi atas Psikologi, Pendidikan, proses latihan yang terarah dan sistematis menuju suatu tujuan, Antropologi, Etnologi, Sejarah, Ekonomi, Sosiologi. 2. Ilmu Pengetahuan Alam, yang membahas tentang alam semesta dengan semua isinya dan selanjutnya terbagi atas: a. Fisika, mempelajari benda tak hidup dari aspek wujud dengan perubahan yang bersifat sementara. Seperti : bunyi cahaya, gelombang magnet, teknik kelistrikan, teknik nuklir. b. Kimia, mempelajari benda hidup dan tak hidup dari aspek sususan materi dan perubahan yang bersifat tetap. Kimia secara garis besar dibagi kimia
  • 6. organik (protein, lemak) dan kimia anorganik (NaCl), hasil dari ilmu ini dapat diciptakan seperti plastik, bahan peledak. c. Biologi, yang mempelajari makhluk hidup dan gejala-gejalanya antara lain : Botani, Zoologi, Morfologi, Anatomi, Fisiologi ,Sitologi ,Histologi, Palaentologi 3. Ilmu Pengetahuan Bumi dan Antariksa Studi tentang bumi sebagai salah satu anggota tatasurya, dan ruang angkasa dengan benda angkasa lainnya. a) Geologi, yang membahas tentang struktur bumi. (yang bahasannya meliputi dari ilmu kimia dan fisika) contoh dari ilmu ini petrologi (batu-batuan), vukanologi (gempa bumi), mineralogi (bahan-bahan mineral) b) Astronomi, membahas benda-benda ruang angkasa dalam alam semesta yang meliputi bintang, planet, satelit dan lain-lainnya. Manfaatnya dapat digunakan dalam navigasi, kalendar dan waktu. 2. Perkembangan Ilmu Biologi Ilmu pengetahuan (sains) adalah teori-teori yang dikumpulkan manusia melalui suatu proses pengkajian dan dapat diterima oleh rasio. Dalam pengumpulan data dan berbagai observasi dan pengukuran pada gejala alamiyah itu dianalisis, kemudian diambil kesimpulan. Aya-ayat Alquran tidak satu pun yang menentang ilmu pengetahuan, tetapi sebaliknya banyak ayat-ayat Alquran langsung dan menekankan kepentingan ilmu pengetahuan. Bahkan salah satu pembuktian tentang kebenaran Alquran adalah ilmu pengetahuan dan berbagai disiplin yang diisyaratkan. Memang terbukti, bahwa sekian banyak ayat-ayat Alquran yang berbicara tentang hakikat-hakikat ilmiyah yang tidak dikenal pada masa turunnya, namun terbukti kebenarannya di tengah-tengah perkembangan ilmu, seperti: (a) Teori tentang expanding universe (kosmos mengembang),(QS: Al dzariyat : 47), (b) Matahari adalah planet yang bercahaya sedangkan bulan adalah pantulan cahaya matahari (QS: yunus : 5), Bumi bergerak mengelilingi matahari ...(QS: Al Naml : 88), (c) Zat hijau daun (klorofil) yang berperan dalam mengubah tenaga radiasi matahari menjadi tenaga kimia melalui proses
  • 7. fotosintesis sehingga menghasilkan energi (QS: Yasin : 80). Bahkan, istilah AlQuran al-syajar al-akhdhar (pohon yang hijau) justru lebih tepat dan istilah klorofil (hijau daun), karena zat tersebut bukan hanya terdapat dalam daun, tetapi di semua bagian pohon, dan (d) Bahwa manusia diciptakan dari sebagian kecil sperma pria dan setelah fertilisasi (pembuahan) berdempet di dinding rahim (QS:Al Thoriq: 6 dan 7) dan ( Al „Alaq: 2). Salah seorang tokoh pembaharuan dalam Islam, Muhammad Abduh mengatakan, Islam adalah agama yang rasional, agama yang Sejalan dengan akal, bahkan agama didasarkan atas akal. Pemikiran rasional merupakan dasar pertama dari dasar-dasar Islam yang lain. Pemikiran rasional menurutnya adalah jalan untuk memperoleh iman sejati. Iman, tidaklah sempurna, kalau tidak didasarkan atas akal. Alquran antara lain menganjurkan untuk mengamati alam raya, melakukan eksperimen dan menggunakan akal untuk memahami fenomenanya, yang dalam hal ini ditemukan persamaannya dengan para ilmuan, namun di lain segi terdapat pula perbedaan yang sangat berarti antara pandangan atau penerapan keduanya. Dibalik alam raya ini ada Tuhan yang wujud-Nya dirasakan di dalam diri manusia, dan bahwa tanda-tanda wujud-Nya itu akan diperlihatkan-Nya melalui pengamatan dan penelitian manusia, sebagai bukti kebenaran Alquran. Hal ini dapat dibuktikan dengan memperhatikan bagaimana Alquran selalu rnengaitkan perintah-perintah-Nya yang berhubungan dengan alam raya dengan perintah pengenalan dan pengakuan atas kebesaran dan kekuasaan-Nya. Bahkan, ilmu dalam pengertian yang umum sekalipun oleh wahyu pertama Alquran (iqra'), telah dikaitkan dengan bismi rabbika. Ini memberi isyarat bahwa “ilmu tidak dijadikan untuk kepentingan pribadi, regional, atau nasional, dengan mengorbankan kepentingan-kepentingan lainnya‟. Ilmu pada saat dikaitkan dengan bismi rabbika kata Prof. Dr. „Abdul Halim Mahmud, syaikh Jami‟ Al-Azhar- menjadi “demi karena Tuhan Pemeliharamu,
  • 8. sehingga harus dapat memberikan manfaat kepada pemiliknya, warga masyarakat dan bangsanya. Juga kepada manusia secara umum. Ia harus membawa bahagia dan cahaya keseluruh penjuru dan sepanjang masa.” Di Italia pernah diadakan suatu Musyawarah ilmiyah tentang cultural relations for the future, yang kesimpulannya antara lain; Untuk menetralkan pengaruh tenologi yang menghilangkan kepribadian, kita harus menggali nilainilai keagamaan dan spiritual. Muhammad Iqbal, pernah mengungkapkan senada dengan pernyataan di atas, ketika ia menyadari dampak negatif perkembangan ilmu dan teknologi. Katanya; kemanusiaan saat ini membutuhkan tiga hal, yaitu penafsiran spritual atas alam raya, emansipasi spritual atas individu, dan satu himpunan asas yang dianut secara universal yang akan menjelaskan evolusi masyarakat manusia atas dasar spiritual. Sungguhpun ungkapan ini lebih dahulu dan pertemuan di Italia tersebut, namun tujuannya sama yakni pentingnya nilai-nilai agama untuk pengendalian diri dan pengaruh negatif yang timbul dan teknologi dan perkembangan ilmu pengetahuan. Allah dalam ayat-ayat-Nya, disamping menggambarkan bahwa alam raya dan seluruh isinya adalah intelligible, sesuatu yang dapat dijangkau oleh akal dan daya fikir manusia, juga rnenjelaskan bahwa segala sesuatu yang ada dialam raya ini telah dimudahkan untuk dimanfaatkan manusia. Dengan demikian, ayat ini dan ayat lain yang senada dengan ini, memberi tekanan yang sama pada sasaran ganda: tafakkur yang menghasilkan sains, dan tasykhir menghasilkan teknologi guna kemudahan dan kemanfantan manusia. Ini memberi isyarat, bahwa Alquran membenarkan bahkan mewajibkan usaha-usaha pengembangan ilmu dan teknologi, selama ia membawa manfaat untuk menusia serta memberi kemudahan bagi mereka. "Tuhan menginginkan kemudahan untuk kamu dam tidak menginginkan kesukaran". Dan Tuhan “tidak ingin menjadikan sedikit kesulitan pun untuk kamu." Ini berarti bahwa segala produk perkembangan ilmu dan teknologi dibenarkan oleh Alquran, selama untuk kemudahan dan kesejahteraan manusia itu sendiri.
  • 9. Dalam bidang ilmu tumbuh-tumbuhan, Ibnu al-Baitar (wafat 1248), ia meninggalkan sebuah risalah tentang obat-obatan. Ibnu al- Awwan dan Sevilla, telah menulis buku yang menguraikan 585 jenis tanam-tanaman, dan cara pembiakan, pengolahan, serta menguraiikan gejala-gejala penyakit dan tanaman yang lengkap dengan cara pemberantasannya. 3. Perkembangan Ilmu Fisika Kaum muslimin meyakini bahwa semua ilmu pengetahuan berasal dari Allah. dan Al-Qur'an merupakan Kalamullah .Pengetahuan tentang zat, energi, ruang waktu dan interaksi benda-benda di alam ini sering disebut dengan ilmu Fisika, Untuk ilusterasi ada 3 contoh disini : 1. Teori bahwa bumilah pusat tata surya (geosentris), bahkan alam semesta , karena di Al Qur'an tidak pernah menyebutkan ada ayat menyatakan bumi beredar, tetapi matahari, bulan, dan bintanglah yg beredar (QS Al ra‟du : 2) dan (QS Ibrahim : 33). Teori ini bahkan didukung seorang syeikh terkemuka dari Arab Saudi, yg memfatwakan bahwa percaya kepada teori heliosentris bisa menjerumuskan pada kemusrikan. 2. Teori bahwa besi magnet dapat digunakan sebagai pembangkit energi yg tak ada habisnya, dengan dalil (QS Al Hadid : 25) yang menyatakan bahwa Allah menciptakan besi yg di dalamnya terdapat kekuatan yang hebat, yang ia tafsirkan sebagai energi. 3. Teori 7 lapis atmosfir, karena dikatakan hujan turun dari langit (QS Fathir:27) sedangkan Allah menciptakan tujuh langit (QS Fushshilat :12) sehingga hujan itu terjadi pada lapis langit pertama. Dengan melihat teori dan klaim tersebut, sepertinya mereka mengulang apa yg pernah dilakukan kaum mutakalimin (Pencipta filsafat) di masa lalu, yg mencaricari suatu kesimpulan hanya berdasarkan asumsi, sekalipun asumsi itu berasal dari suatu ayat Qur'an yg ditafsirkan secara subyektif.Tentu saja, cara berpikir
  • 10. mutakalimin seperti ini tidak pernah menghasilkan terobosan ilmiah yang hakiki, apalagi dapat dipakai untuk keperluan praktis. Para fisikawan muslim pada masa keemasan Islam adalah orang-orang yang dididik dari awal dengan aqidah Islam,rata2 mereka hapal Qur'an sebelum baligh.Mereka sagat memahami bahwa alam memiliki hukum-hukumnya yang obyektif, yang dapat terungkap sendiri pada mereka yag sabar melakukan pengamatan dan penelitian dengan sangat cermat. Ibnu Al-Haytsam (al-Hazen) adalah pioner modern ketika menerbitkan bukunya pada tahun 1021 M.Dia menemukan bahwa proses melihat adalah jatuhnya cahaya ke mata, bukan karena sorot mata sebagaimana diyakini orang sejak zaman Aristoteles.Dalam kitabnya Al-Haytsam menunjukkan berbagai cara untuk membuat teropong dan juga kamera sederhana (Camera obscura). Perlu diketahui bahwa al-haytsam melakukan eksperimen optiknya pada saat ia mengalami tahanan rumah, setelah gagal memenuhi tugas Amir Mesir untuk mewujudkan proyek bendungan sungai Nil.Dia baru dilepas setelah penemuan optiknya dinilai impas untuk investasi yg telah dikeluarkan sang Amir. Ibn al-Haytsam juga memulai suatu tradisi metode ilmiah untuk menguji sebuah hipotesis, 600 tahun mendahului Rene Descartes yg dianggap bapak metode ilmiah eropa di zaman rennaisance.Metode ilmiah Ibn al-haytsam dimulai dari pengamatan hipotesis,dgn empiris, perumusan eksperimen,analisis hasil masalah, formulasi eksperimen,interprestasi hipotesisi,uji data dan formulasi kesimpulan, dan diakhiri dengan publikasi. Publikasi kemudian dinilai dengan peer-review yg memungkinkan setiap orang melacak dan bila perlu mengulang siapa yg dikerjakan seorang peneliti.Proses peer review telah mjd tradisi dalam dunia medis sejak Ishaq bin Ali al Rahwi (854-931 M) Ibnu Sina atau Avecenna (980-1037 M) setuju bahwa kecepatan cahaya pasti terbatas.Abu Rayhan al-Biruni (973-1048) juga menemukan bahwa cahaya jauh lebih cepat dari suara. Qutubuddin al-Syirazi
  • 11. (1236-1320) dan Kamaluddin al-Farisi (1260-1320) memberi penjelasan pertama yang benar pada fenomena pelangi. ”Fisikawan terbesar sepanjang sejarah.” Begitulah Charles C Jilispe, editor Dictionary of Scientyfic Bibliography menjuluki saintis Muslim, al-Khazini. Para sejarawan sains menempatkan saintis kelahiran Bizantium alias Yunani itu dalam posisi yang sangat terhormat. Betapa tidak, ilmuwan Muslim yang berjaya di abad ke-12 M – tepatnya 1115-1130 M – itu telah memberi kontribusi yang sangat besar bagi perkembangan sains modern, terutama dalam fisika dan astronomi. alKhazini merupakan saintis Muslim serba bisa yang menguasai astronomi, fisika, biologi, kimia, matematika serta filsafat. Sederet pemikiran yang dicetuskannya tetap abadi sepanjang zaman. alKhazini merupakan ilmuwan yang mencetuskan beragam teori penting dalam sains seperti: metode ilmiah eksperimental dalam mekanik; energi potensial gravitasi; perbedaan daya, masa dan berat; serta jarak gravitasi. “Teori keseimbangan hidrostatis yang dicetuskannya telah mendorong penciptaan peralatan ilmiah. al-Khazini adalah salah seorang saintis terbesar sepanjang masa,” ungkap Robert E Hall (1973) dalam tulisannya berjudul ”alKhazini” yang dimuat dalam A Dictionary of Scientific Biography Volume VII. Sejatinya, al-Khazini bernama lengkap Abdurrahman al-Khazini. Menurut Irving M Klotz, dalam tulisannya bertajuk “Multicultural Perspectives in Science Education: One Prescription for Failure”, sang ilmuwan hidup di abad ke-12 M. ”Dia berasal dari Bizantium atau Yunani,” tutur Klotz. al-Khazini menjadi budak Dinasti Seljuk Turki, setelah kerajaan Islam itu menaklukkan wilayah kekuasaan Kaisar Konstantinopel, Romanus IV Diogenes. Al-Khazini kemudian dibawa ke Merv, sebuah metropolitan terkemuka pada Abad ke-12 M. Merv berada di Persia dan kini Turkmenistan. Sebagai seorang budak, nasib al-Khazini sungguh beruntung. Oleh tuannya yang bernama alKhazin, ia diberi pendidikan sang sangat baik. Ia diajarkan matematika dan filsafat.
  • 12. Tak cuma itu, al-Khazini juga dikirimkan untuk belajar pada seorang ilmuwan dan penyair agung dari Persia bernama Omar Khayyam. Dari sang guru, dia mempelajari sastra, metematika, astronomi dan filsafat. Menurut Boris Rosenfeld (1994) dalam bukunya “Abu’l-Fath Abd al-Rahman al-Khazini, saat itu Omar Khayyam juga menetap di kota Merv.Berbekal otak yang encer, al-Khazini pun kemudian menjelma menjadi seorang ilmuwan berpengaruh. Ia menjadi seorang matematikus terpandang yang langsung berada di bawah perlindungan, Sultan Ahmed Sanjar, penguasa Dinasti Seljuk. Sayangnya, kisah dan perjalanan hidup al-Khazini tak banyak terekam dalam buku-buku sejarah. Para sejarawan sains mengungkapkan, pemikiran-pemikiran al-Khazini sangat dipengaruhi oleh sejumlah ilmuwan besar seperti Aristoteles, Archimedes, AlQuhi, Ibnu Haitham atau Alhacen, al-Biruni serta Omar Khayyam. Selain itu, pemikiran al-Khazini juga sangat berpengaruh bagi pengembangan sains di dunia Barat dan Islam. Salah satu ilmuwan Barat yang banyak terpengaruh al-Khazini adalah Gregory Choniades – astronom Yunani yang meninggal pada abad ke-13 M. Kontribusi penting lainnya yang diwariskan al-Khazini dalam bidang fisika adalah kitab Mizan al-Hikmah atau Balance of Wisdom. Buku yang ditulisnya pada 1121 M itu mengungkapkan bagian penting fisika Islam. Dalam buku itu, alKhazini menjelaskan sacara detail pemikiran dan teori yang diciptakannya tentang keseimbangan hidrostatika, konstruksi dan kegunaan, serta teori statika atau ilmu keseimbangan dan hidrostatika. Al-Khazini wafat pada abad ke-12 M. Meski begitu, pemikiran-pemikiran yang telah diwariskannya bagi peradaban dunia hingga kini masih tetap abadi dan dikenang. 4. Perkembangan Ilmu Kimia Ilmu kimia merupakan sumbangan penting yang telah diwariskan para kimiawan Muslim di abad keemasan bagi peradaban modern. Para ilmuwan dan sejarah Barat pun mengakui bahwa dasar-dasar ilmu kimia modern diletakkan para kimiawan Muslim. Tak heran, bila dunia menabalkan kimiawan Muslim
  • 13. bernama Jabir Ibnu Hayyan sebagai 'Bapak Kimia Modern'."Para kimiawan Muslim adalah pendiri ilmu kimia," cetus Ilmuwan berkebangsaan Jerman di abad ke-18 M. Tanpa tedeng aling-aling, Will Durant dalam The Story of Civilization IV: The Age of Faith, juga mengakui bahwa para kimiawan Muslim di zaman kekhalifahanlah yang meletakkan fondasi ilmu kimia modern. Berkat revolusi sains yang digelorakan para kimiawan Muslim-lah, dunia mengenal berbagai industri serta zat dan senyawa kimia penting. Adalah fakta tak terbantahkan bahwa alkohol, nitrat, asam sulfur, nitrat silver, dan potasium-senyawa penting dalam kehidupan manusia modern--merupakan penemuan para kimiawan Muslim. Revolusi ilmu kimia yang dilakukan para kimiawan Muslim di abad kejayaan juga telah melahirkan teknik-teknik sublimasi, kristalisasi, dan distilasi. Dengan menguasai teknik-teknik itulah, peradaban Islam akhirnya mampu membidani kelahiran sederet industri penting bagi umat manusia, seperti industri farmasi, tekstil, perminyakan, kesehatan, makanan dan minuman, perhiasan, hingga militer. Pencapaian yang sangat fenomenal itu merupakan buah karya dan dedikasi para ilmuwan seperti Jabir Ibnu Hayyan, Al-Razi, Al-Majriti, Al-Biruni, Ibnu Sina, dan masih banyak yang lainnya. Setiap kimiawan Muslim itu telah memberi sumbangan yang berbeda-beda bagi pengembangan ilmu kimia. Jabir (721 M-815 M), misalnya, telah memperkenalkan eksperimen atau percobaan kimia. Ia bekerja keras mengelaborasi kimia di sebuah laboratorium dengan serangkaian eksperimen. Salah satu ciri khas eksperimen yang dilakukannya bersifat kuantitatif. Ilmuwan Muslim berjuluk 'Bapak Kimia Modern' itu juga tercatat sebagai penemu sederet proses kimia, seperti penyulingan/distilasi, kristalisasi, kalnasi, dan sublimasi. Cendekiawan-cendikiawan Barat mengakui bahwa Jabir Ibnu Hayyan (721-815 H.) adalah orang yang pertama yang menggunakan metode ilmiah dalam kegiatan penelitiannya dalam bidang alkemi yang kemudian oleh ilmuan Barat diambil dan dikembangkan menjadi apa yang dikenal sekarang sebagai ilmu kimia. Jabir, di Barat dikenal Geber, adalah orang yang pertama mendirikan suatu bengkel dan mempergunakan tungku untuk mengolah mineral-
  • 14. mineral dan mengekstraksi dan mineral-mineral itu zat-zat kimiawi serta mengklasifikasikannya. Muhammad Ibnu Zakaria, al-Rozi (865-925), telah melakukan kegiatan yang lazim dilakukan oleh ahli kimia dengan menggunakan alat-alat khusus, seperti distilasi, kristalisasi, dan sebagainya. Buku al-Razi (Razes), diakui sebagai buku pegangan laboratorium kimia pertama di dunia. Sang ilmuwan yang dikenal di Barat dengan sebutan 'Geber' itu pun tercatat berhasil menciptakan instrumen pemotong, pelebur, dan pengkristal. Selain itu, dia pun mampu menyempurnakan proses dasar sublimasi, penguapan, pencairan, kristalisasi, pembuatan kapur, penyulingan, pencelupan, dan pemurnian.Berkat jasanya pula, teori oksidasi-reduksi yang begitu terkenal dalam ilmu kimia terungkap. Senyawa atau zat penting seperti asam klorida, asam nitrat, asam sitrat, dan asam asetat lahir dari hasil penelitian dan pemikiran Jabir. Ia pun sukses melakukan distilasi alkohol. Salah satu pencapaian penting lainnya dalam merevolusi kimia adalah mendirikan industri parfum. Muhammad Ibn Zakariya ar-Razi Ilmuwan Muslim lainnya yang berjasa melakukan revolusi dalam ilmu kimia adalah Al-Razi (lahir 866 M). Dalam karyanya berjudul, Secret of Secret, Al-Razi mampu membuat klasifikasi zat alam yang sangat bermanfaat. Ia membagi zat yang ada di alam menjadi tiga, yakni zat keduniawian, tumbuhan, dan zat binatang. Soda serta oksida timah merupakan hasil kreasinya.Al-Razi pun tercatat mampu membangun dan mengembangkan laboratorium kimia bernuansa modern. Ia menggunakan lebih dari 20 peralatan laboratorium pada saat itu. Dia juga menjelaskan eksperimen-eksperimen yang dilakukannya. "Al-Razi merupakan ilmuwan pelopor yang menciptakan laboratorium modern," ungkap Anawati dan Hill. Bahkan, peralatan laboratorium yang digunakannya pada zaman itu masih tetap dipakai hingga sekarang. "Kontribusi yang diberikan Al-Razi dalam ilmu
  • 15. kimia sungguh luar biasa penting," cetus Erick John Holmyard (1990) dalam bukunya, Alchemy. Berkat Al-Razi pula industri farmakologi muncul di dunia. Sosok kimiawan Muslim lainnya yang tak kalah populer adalah Al-Majriti (950 M-1007 M). Ilmuwan Muslim asal Madrid, Spanyol, ini berhasil menulis buku kimia bertajuk, Rutbat Al-Hakim. Dalam kitab itu, dia memaparkan rumus dan tata cara pemurnian logam mulia. Dia juga tercatat sebagai ilmuwan pertama yang membuktikan prinsip-prinsip kekekalan masa --yang delapan abad berikutnya dikembangkan kimiawan Barat bernama Lavoisier. Sejarah peradaban Islam pun merekam kontribusi Al-Biruni (wafat 1051 M) dalam bidang kimia dan farmakologi. Dalam Kitab Al-Saydalah (Kitab Obatobatan), dia menjelaskan secara detail pengetahuan tentang obat-obatan. Selain itu, ia juga menegaskan pentingnya peran farmasi dan fungsinya. Begitulah, para kimiawan Muslim di era kekhalifahan berperan melakukan revolusi dalam ilmu kimia. Dulu dunia islam sangat maju sebelum terjadi perang salib, mulai dari ilmu kedokteran, kimia, biologi, sosial, ilmu perbintangan/astronomi, aljabar, science, filsafat dll semua ada di perpustakaan baghdad irak. dimana selama masa perang salib, banyak buku2 islam yang diambil, dan dibawa oleh pasukan salib dan sebagian lain dibakar oleh pasukan salib. karena pada saat terjadi serangan pasukan salibis, buku2 di perpustakaan baghdad dibakar dan dibuang ke sungai tigris. Jadi hampir semua teknologi dan science yang ada di tangan orang2 barat berasal dari kebudayaan Islam.
  • 16. BAB III PENUTUP A. Kesimpulan Untuk menutup uraian diatas penulis perlu mengemukakan beberapa kesimpulan : 1. Ajaran Islam sangat menghargai ilmu pengetahuan. Ayat-ayat Alquran banyak sekali memberi motivasi untuk intzhar/ meneliti, baik secara tersurat atau tersirat. 2. Pengembangan ilmu pengetahuan secara umum dan ilmu alam secara khusus, sejalan dengan ajaran Islam yang meiginginkan kemudahan dan kesejahteraan bagi umat manusia. 3. Pengembangan ilmu pengetahuan dan ilmu alam yang bertujuan untuk kepentingan pribadi atau kelompok, tanpa menghiraukan kepentingan orang lain, bertentangan dengan tujuan ajaran Islam.
  • 17. DAFTAR PUSTAKA Baiquni, A, Islam Dan Ilmu Pengetahuan Modern, penerbit Pustaka, Jakarta, cet. I, 1983. Arsyad M. Natsir, Ilmuan Muslim Sepanjang Sejarah, Mizan, Bandung, cet. I, 1989. Hilmi, Ahmad Kamal al-Din, al-Salajiqah fi al-Tarikh Wa al-Hadharat, Dar alBuhus al-Ilmiyah, Kuwait, 1975. Hitti, Philip K., The Arabs A Short History, diterjemahkan oleh Ushuluddin Hutagalung, Dunia Arab, Sumur Bandung, Bandung, cet. III, t. th. Mattulada, A, Ilmu-Ilmu Kemasyaiaan (Humaniora) Tantangan, Harapanharapan Dalam Pembangunan, UNHAS, 1991. Madjid, Nurcholish, Reaktualisasi Nilai-Nilai Kultural Dalam Proses Transformasi Masyarakat, Simposium nasional ICHI, Malang, 6-8 Desember 1990. Shihab, M. Quraish, Membumikan Al-Quran, Mizan, Bandung, cet. II, 1992. Dr.Ing.Fahmi Amhar . Fisikawan Islam Mendahului Zaman. 2009