SlideShare a Scribd company logo
1 of 31
BAB V
Ilmu Peng et ahuan D an
Teknologi
O u r T e a m ;
Muhamad Yusril Nurul Fermadi
Muhammad Faza Fauzan Adhima
Muhamad Chairul Dwi Yanuar
Dendi Fathur Rahman
Fadly Ahmad Fauzan
Teknologi Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, teknologi diartikan
sebagai “kemampuan teknik yang berlandaskan pengetahuan ilmu
eksakta dan berdasarkan proses teknis.” Teknologi adalah ilmu tentang
cara menerapkan sains untuk memanfaatkan alam bagi kesejahteraan
dan kenyamanan manusia. Menelusuri pandangan Al-Quran tentang
teknologi, mengundang kita menengok sekian banyak ayat Al-Quran
yang berbicara tentang alam raya. Menurut sebagian ulama, terdapat
sekitar 750 ayat Al-Quran yang berbicara tentang alam materi dan
fenomenanya, dan yang memerintahkan manusia untuk mengetahui dan
memanfaatkan alam ini. Secara tegas dan berulang-ulang AlQuran
menyatakan bahwa alam raya diciptakan dan ditundukkan Allah untuk
manusia.
》IPTEK adalah singkatan dari ilmu pengetahuan dan teknologi, yaitu suatu sumber
informasi yang dapat meningkatkan pengetahuan ataupun wawasan seseorang
dibidang teknologi. Dapat juga dikatakan, definisi IPTEK merupakan segala sesuatu
yang berhubungan dengan teknologi, baik itu penemuan yang terbaru yang
bersangkutan dengan teknologi atau pun perkembangan di bidang teknologi itu sendiri.
》Ilmu adalah pemahaman mengenai suatu pengetahuan, yang mempunyai fungsi
untuk mencari, menyelidiki, lalu menyelesaikan suatu hipotesis. Ilmu juga yaitu suatu
pengetahuan yang sudah teruji akan kebenarannya.
》Pengetahuan adalah suatu yang diketahui ataupun disadari oleh seseorang yang
didapat dari pengalamannya. Pengetahuan juga tidak dapat dikatakan sebagai suatu
ilmu karena kebenarannya belum teruji.
》Teknologi adalah suatu penemuan melalui proses metode ilmiah, untuk mencapai
suatu tujuan yang maksimal, atau dapat diartikan sebagai sarana bagi manusia untuk
menyediakan berbagai kebutuhan atau dapat mempermudah aktivitas..
I s i M a t e r i
Q.S Al-alaq (1-5)
o Terjemahan
surat al-alaq (1-
5)
o isi kandungan
Q.S Yunus (101)
o Terjemahan surat
yunus (101)
o Isi kandungan
Q.S Al-Baqarah
(164)
o Terjemahan
surat al-
baqarah (164)
o Isi kandungan
H.R Abu dawud
dari Abu Darda
ِ‫ذ‬
َّ
‫ال‬ َ
‫ك‬ِ‫ب‬ َ‫ر‬ ِ
‫م‬ْ‫اس‬ِ‫ب‬ ْ‫ا‬َ‫ر‬ْ‫ق‬ِ‫ا‬
ََۚ
‫ق‬َ‫ل‬َ‫خ‬ ْ‫ي‬
١
َۚ
‫ق‬َ‫ل‬َ‫ع‬ ْ
‫ن‬ِ‫م‬ َ
‫ان‬َ‫س‬ْ‫ن‬ِ
ْ
‫اْل‬ َ
‫ق‬َ‫ل‬َ‫خ‬
٢
‫م‬َ‫ر‬ْ‫ك‬َ ْ
‫اْل‬ َ
‫ك‬ُّ‫ب‬ َ‫ر‬َ‫و‬ ْ‫ا‬َ‫ر‬ْ‫ق‬ِ‫ا‬
٣
ِ
‫م‬َ‫ل‬َ‫ق‬
ْ
‫ال‬ِ‫ب‬ َ‫م‬َّ‫ل‬َ‫ع‬ ْ‫ي‬ ِ‫ذ‬
َّ
‫ال‬
٤
َ‫ي‬ ْ‫م‬
َ
‫ل‬‫ا‬َ‫م‬ َ
‫ان‬َ‫س‬ْ‫ن‬ِ
ْ
‫اْل‬ َ‫م‬َّ‫ل‬َ‫ع‬
ْْۗ‫م‬َ‫ل‬ ْ‫ع‬
٥
1. Bacalah dengan (menyebut) nama
Tuhanmu Yang menciptakan
2. Dia telah menciptakan manusia
dari segumpal darah
3. Bacalah, dan Tuhanmulah Yang
Maha Pemurah
4. Yang mengajar (manusia) dengan
perantaran kalam
5. Dia mengajar kepada manusia apa
yang tidak diketahuinya.
a. Pentingnya Ilmu Pengetahuan : Surah Al Alaq ayat 1-5 berisi mengenai pentingnya
ilmu pengetahuan bagi manusia. Ayat ini menyerukan kepada semua manusia
untuk sebanyak mungkin mencari ilmu. Sesuai dengan pepatah Islam, seorang
muslim diwajibkan mencari ilmu mulai dari buaian hingga ke liang lahat. Itu
artinya, selama masih bernyawa, tidak ada alasan bagi muslim dan muslimah
untuk bermalasmalasan mencari ilmu.
b. Proses Penciptaan Manusia : Pada ayat 1-5 Surah Al Alaq juga menyebutkan
mengenai proses penciptaan manusia. Dijelaskan pada ayat ini, manusia
diciptakan dari segumpal darah. Ilmu pengetahuan modern menjelaskan segumpal
darah yang dimaksud adalah proses pertemuan antara sel telur dan sel sperma
dalam rahim wanita. Allah SWT menciptakan manusia dengan bentuk paling
sempurna dari pada ciptaan-Nya yang lain.
c. Perintah Banyak Membaca dan Belajar : Surah ini juga berisi perintah kepada
manusia untuk memperbanyak membaca dan belajar. Membaca merupakan satu cara
untuk memperoleh pengetahuan serta wawasan yang luas. Sejumlah disiplin ilmu juga
perlu untuk dipelajari. Tujuannya adalah agar bisa menjadi manusia yang bijaksana
dan tidak mudah menyalahkan orang lain saat berbeda pendapat. Hal ini lantaran
dengan banyak membaca, pikiran manusia bisa semakin terbuka. Objek untuk
membaca juga sangat luas yaitu berupa segala hal yang ada di sekeliling manusia.
d. Anjuran Mencari Ilmu: Allah SWT telah mengajarkan kepada manusia dengan perantara
kalam. Manusia mampu mencatat semua ilmu pengetahuan yang sudah diperolehnya.
Selain mempermudah mengingatnya, hal itu dilakukan agar ilmu pengetahuan dapat
diturunkan ke generasi berikutnya. Seperti para ulama dan ilmuwan yang juga menulis dan
membukukan karya-karyanya. Karya-karya inilah yang memiliki peranan penting dalam
pengembangan ilmu pengetahuan di era selanjutnya.
e. Ilmu Datangnya dari Allah
Ilmu adalah cahaya dan Allah SWT akan memberikan cahaya-Nya kepada orang-orang
yang bersih dari kemaksiatan. Sebagaimana yang tertulis dalam Surah Al Alaq, semua ilmu
pengetahuan datangnya dari Allah SWT. Mengingat, manusia tidak membawa apapun saat
mereka lahir ke bumi. Mereka juga tidak mengetahui apapun saat lahir ke dunia. Dengan
kemurahan hati-Nya, Allah SWT mengajarkan manusia mengenai ilmu pengetahuan
melalui berbagai macam cara.
Karenanya, jangan sampai ilmu pengetahuan membuat manusia menjadi sombong dan
melupakan Tuhan yang mengajarinya. Sudah sepantasnya ilmu pengetahuan dapat
membuat manusia menjadi semakin dekat dengan Tuhan. Karena sejatinya, ilmu
pengetahuan merupakan jalan menuju Tuhan..
f. Perintah untuk Tidak Mudah Menyerah
Surah Al Alaq ayat 1-5 ini juga berkaitan dengan usaha dan kerja keras. Dalam kisah
turunnya kelima ayat tersebut, Malaikat Jibril memerintahkan kepada Nabi Muhammad
SAW untuk membaca. Bahkan Malaikat Jibril mengulanginya hingga 3 kali dan Rasulullah
SAW pun mengatakan bahwa ia tidak bisa membaca.
Tentu saja tidak mudah bagi Malaikat Jibril untuk menyampaikan wahyu kepada Nabi
Muhammad SAW. Dan ini juga bukan perkara mudah bagi Rasulullah SAW dalam menerima
wahyu dari Allah SWT. Kendati begitu, Malaikat Jibril terus berusaha menuntun Nabi
Muhammad SAW agar bisa mengikuti bacaan yang disampaikannya hingga benar.
Q S Y U N U S : 1 0 1
AYAT QUR’AN:
ِ
‫ل‬ُ‫ق‬
‫ا‬ ْ‫و‬ُ‫ر‬ُ‫ظ‬ْ‫ن‬‫ا‬
‫ا‬َ‫ذ‬‫ا‬َ‫م‬
‫ى‬‫ف‬
ِ
‫ت‬ ٰ
‫و‬ ٰ‫م‬َّ‫س‬‫ال‬
ِ
َ ْ
‫ال‬َ‫و‬
ِ
ْْ‫ر‬
‫ا‬َ‫م‬َ‫و‬ۗ
‫ى‬‫ن‬ْ‫غ‬ُ‫ت‬
ُِ‫ت‬ٰ‫ي‬ٰ ْ
‫ال‬
ُِ‫ر‬ُ‫ذ‬ُّ‫ن‬‫ال‬َ‫و‬
ِْ‫َن‬‫ع‬
ِ
‫م‬ ْ‫و‬َ‫ق‬
َِّ
‫ل‬
ِْ‫ؤ‬ُ‫ي‬
َِ‫ن‬ ْ‫و‬ُ‫ن‬‫م‬
TERJEMAHAN:
Katakanlah: "Perhatikanlah apa yaag ada di langit
dan di bumi. Tidaklah bermanfaat tanda kekuasaan
Allah dan rasul-rasul yang memberi peringatan bagi
orang-orang yang tidak beriman"
Surat Yunus ayat 101 ini Allah menjelaskan perintah untuk memperhatikan gejala-gejala
alam. Karena dalam diri manusia ada dua kecenderungan yang saling bertolak belakang,
yaitu neriman dan kufur, berbuat baik dan berbuat buruk, taat dan maksiat dan
seterusnya.
Dua kutub ini saling menarik. Karena itu Allah swt. Menggelar kekuasaannya di alam
semesta. Dan Dia memerintahkan manusia untuk memperhatikan semuanya, agar
menuntun kepada keyakinan akan Allah swt. Allah swt. Juga mengutus para rasul
untuk membimbing manusia ke jalanNya.
Namun demikian, ada diantara mereka yang hati dan imannya sudah tertutup.
Maka keberadaan para rasul dan tanda kekuasaan Allah swt di semesta tidak
menambah keimanannya.
‫ا‬
ِ
‫ل‬ْ‫ي‬َّ‫ل‬‫ِا‬‫ِف‬ َ
‫َل‬‫ت‬ْ‫اِخ‬َ‫ِو‬ْْ‫ِر‬َ ْ
‫اِل‬َ‫ِو‬‫ت‬ ٰ
‫و‬ ٰ‫م‬َّ‫س‬‫ِال‬‫ق‬ْ‫ل‬َ‫خ‬ِْ‫ي‬‫ِف‬َّ‫ن‬ۗ
ِ
‫ر‬ْ‫ج‬َ‫ت‬ِْ‫ي‬‫ت‬َّ‫ل‬‫ِا‬‫ك‬ْ‫ل‬ُ‫ف‬ْ‫ل‬ِ‫ا‬َ‫ِو‬‫اِر‬َ‫ه‬َّ‫ن‬‫اِل‬َ‫ِو‬
ِ ْ‫ي‬
‫ِا‬َ‫ن‬‫ِم‬ُ ‫ه‬
‫ِّٰللا‬َ‫ل‬َ‫ز‬ْ‫ن‬َ‫ا‬ِۤ‫ا‬َ‫م‬َ‫ِو‬ َ
‫اِس‬َّ‫ن‬‫ِال‬ُ‫ع‬َ‫ف‬ْ‫ن‬َ‫ي‬ِ‫ا‬َ‫م‬‫ِب‬‫ر‬ْ‫ح‬َ‫ب‬ْ‫ل‬‫ىِا‬‫ف‬
ِْ‫ِر‬َ ْ
‫ِال‬‫ه‬‫اِب‬َ‫ي‬ْ‫ِح‬َ‫ا‬َ‫ف‬ِ‫ٓء‬‫ا‬َّ‫م‬ِْ‫ن‬‫ِم‬‫ٓء‬‫ا‬َ‫م‬َّ‫س‬‫ل‬
َِ‫د‬ْ‫ع‬َ‫ب‬ِ َ
ْ
‫ِا‬‫ف‬ْ‫ي‬‫ْر‬‫ص‬َ‫ت‬َّ‫و‬ ۖ ‫ة‬َّ‫ب‬ِٓ‫ا‬َ‫د‬ِ‫ُل‬‫ک‬ِْ‫ن‬‫اِم‬َ‫ه‬ْ‫ي‬‫ِف‬َّ‫ث‬َ‫ب‬َ‫اِو‬َ‫ه‬‫ت‬ ْ‫و‬َ‫م‬
‫ِال‬َ‫ن‬ْ‫ي‬َ‫ب‬ِ‫ر‬َّ‫خ‬َ‫س‬ُ‫م‬ْ‫ل‬‫ِا‬‫اِب‬َ‫ح‬َّ‫س‬‫اِل‬َ‫ِو‬‫ح‬ٰ‫ي‬‫لر‬
ِ‫ا‬َ‫ِو‬‫ٓء‬‫ا‬َ‫م‬َّ‫س‬
َِ‫ن‬ ْ‫و‬ُ‫ل‬‫ق‬ْ‫ع‬َّ‫ي‬ِ‫م‬ ْ‫و‬َ‫ق‬‫ِل‬‫ت‬ٰ‫ِي‬َٰ
‫ِل‬ْْ‫ِر‬َ ْ
‫ل‬
Sesungguhnya pada penciptaan langit dan bumi, pergantian malam dan siang,
kapal yang berlayar di laut dengan (muatan) yang bermanfaat bagi manusia, apa
yang diturunkan Allah dari langit berupa air, lalu dengan itu dihidupkan-Nya bumi
setelah mati (kering), dan Dia tebarkan di dalamnya bermacam-macam binatang,
dan perkisaran angin dan awan yang dikendalikan antara langit dan bumi, (semua
itu) sungguh, merupakan tanda-tanda (kebesaran Allah) bagi orang-orang yang
mengerti."
Sesungguhnya dalam penciptaan langit dengan ketinggian dan luasnya ini dan
bumi dengan gunung-gunung, dataran dan laut-lautnya, dan di dalam pergantian
malam dan siang dari lebih lama menjadi lebih pendek, dan antara gelap dan cahaya
dan pergantian keduanya secara beriringan, dan Jalan kapal-kapal yang berlayar di
laut-laut yang memuat segala yang bermanfaat bagi manusia, dan air hujan yang
diturunkan Allah dari langit, Lalu Dia menghidupkan tanah dengan air itu, maka
tumbuhlah pohon-pohon hijau setelah sebelumnya kering tidak ada tanaman. dan
apa-apa yang telah Allahu sebar di dalamnya berupa setiap jenis binatang yang
berjalan dimuka bumi, dan apa yang Allah limpahkan berupa perputaran angin dan
penentuan arahnya, dan awan yang dibergerak antara langit dan bumi.
Sesungguhnya pada semua bukti-bukti petunjuk tersebut benar-benar terdapat
tanda-tanda atas ketauhidan Allah dan besarnya nikmat Nya bagi kaum yang mau
memahami sumber-sumber hujjah, dan memahami dalil-dalil dari Allah ta'ala yang
menunjukkan sifat keesaan Nya dan keberhakkan Nya untuk diibadahi.
Q S . A R - R A H M A N : 3 3
AYAT QUR’AN:
َِ‫َر‬‫ش‬ْ‫ع‬َ‫م‬ٰ‫ي‬
ِ
‫ن‬‫ج‬ْ‫ل‬‫ا‬
‫ا‬َ‫و‬
ِْ
‫ل‬
ِ
‫س‬ْ‫ن‬
ِ
‫ن‬‫ا‬
ِ
ْ‫ع‬َ‫ط‬َ‫ت‬ْ‫س‬‫ا‬
ِ
ْ‫م‬ُ‫ت‬
ِْ‫ن‬َ‫ا‬
‫ا‬ ْ‫و‬ُ‫ذ‬ُ‫ف‬ْ‫ن‬َ‫ت‬
ِْ‫ن‬‫م‬
ِ
ْ‫ق‬َ‫ا‬
‫ا‬َ‫ط‬
ِ
‫ر‬
ِ
‫ت‬ ٰ
‫و‬ ٰ‫م‬َّ‫س‬‫ال‬
‫ا‬َ‫و‬
ِ
َ ْ
‫ل‬
ِ
ْْ‫ر‬
‫ا‬َ‫ف‬
‫ا‬ ْ‫و‬ُ‫ذ‬ُ‫ف‬ْ‫ن‬
ِ
ۗ
َِ
‫ل‬
ِ
ْ‫ن‬َ‫ت‬
َِ‫ن‬ ْ‫و‬ُ‫ذ‬ُ‫ف‬
َِّ
‫ل‬‫ا‬
ِ
‫ن‬ٰ‫ط‬ْ‫ل‬ُ‫س‬‫ب‬
TERJEMAHAN:
Wahai golongan jin dan manusia! Jika kamu sanggup
menembus (melintasi) penjuru langit dan bumi, maka
tembuslah. Kamu tidak akan mampu menembusnya kecuali
dengan kekuatan (dari Allah).“
Dalam surat Ar Rahman ayat 33 Allah menegaskan bahwa manusia dan jin tidak
akan dapat menghindar dari pertanggungjawaban. 'Wahai golongan jin dan manusia!
Jika kamu sanggup menembus atau melintasi penjuru langit dan bumi untuk
menghindari pertanggungjawaban dan balasan yang akan menimpamu, maka keluar
dan tembuslah keduanya'. Maka ketahuilah, kamu tidak akan mampu menembusnya
kecuali dengan kekuatan, sedangkan kamu sama sekali tidak mempunyai kekuatan
itu. Ayat tersebut juga menyeru, jin dan manusia jika mereka sanggup menembus,
melintasi penjuru langit dan bumi karena takut akan siksaan dan hukuman Allah,
mereka boleh mencoba melakukannya, mereka tidak akan dapat berbuat
demikian. Selain itu mereka tidak mempunyai kekuatan sedikitpun dalam
menghadapi kekuatan Allah SWT. Menurut sebagian ahli tafsir, pengertian sulthan
pada ayat ini adalah ilmu pengetahuan.Hal ini menunjukkan bahwa dengan ilmu
manusia dapat menembus ruang angkasa.
Q S . A L - M U L K : 1 9
Ayat Qur’an:
ِ
ْ‫م‬َ‫ل‬َ‫و‬َ‫ا‬
‫ا‬ ْ‫و‬َ‫ر‬َ‫ي‬
‫ى‬َ‫ل‬‫ا‬
ِ
‫ر‬ْ‫ي‬َّ‫ط‬‫ال‬
ِ
ْ‫م‬ُ‫ه‬َ‫ق‬ ْ‫و‬َ‫ف‬
ِ
‫ه‬‫ف‬‫ـ‬ٰٓ‫ص‬
ِ
‫ت‬
َِ‫ن‬ْ‫ض‬‫ب‬ْ‫ق‬َ‫ي‬َّ‫و‬
ِ
ۗ
‫ا‬َ‫م‬
َِّ‫ن‬ُ‫ه‬ُ‫ك‬‫س‬ْ‫م‬ُ‫ي‬
َِّ
‫ل‬‫ا‬
ُِ‫ن‬ ٰ‫م‬ْ‫ح‬َّ‫الر‬
ِ
ۗ
ِ
‫ه‬َّ‫ن‬‫ا‬
ِ
‫ُل‬‫ك‬‫ب‬
ِ
‫ء‬ْ‫ي‬َ‫ش‬
ِ
‫ر‬ْ‫ي‬‫ص‬َ‫ب‬
TERJEMAHAN:
"Tidakkah mereka memperhatikan burung-burung yang
mengembangkan dan mengatupkan sayapnya di atas
mereka? Tidak ada yang menahannya (di udara) selain Yang
Maha Pengasih. Sungguh, Dia Maha Melihat segala sesuatu.
Allah menerangkan bahwa Dia Mahakuasa lagi Maha Menentukan segala sesuatu.
Sebagai salah satu buktinya ialah kekuasaan-Nya menahan burung yang sedang
berada di angkasa, sehingga tidak jatuh ke bumi. Burung-burung yang sedang
berada di angkasa kadang-kadang terbang melayang dengan mengembangkan
sayapnya. Ia terbang meninggi atau menukik ke bawah, seakan-akan ia akan
terhempas ke bumi. Kadang-kadang dia mengatupkan kedua sayapnya. Siapakah
yang menahan burung itu dari kejatuhan pada waktu dia mengembangkan dan
mengatupkan sayapnya? Bukankah ini bertentangan dengan hukum alam bahwa
barang yang berat itu akan jatuh ke bumi disebabkan daya tarik (gravitasi) bumi?
ِ
ْ‫د‬َ‫ق‬‫ـ‬َ‫ل‬
‫ا‬َ‫ن‬ْ‫ل‬َ‫س‬ْ‫ر‬َ‫ا‬
‫ا‬َ‫ن‬َ‫ل‬ُ‫س‬ُ‫ر‬
‫ا‬‫ب‬
ِ
‫ت‬ٰ‫ن‬‫ي‬َ‫ب‬ْ‫ل‬
ِ
َ‫ا‬َ‫و‬
ِ
ْ‫ل‬َ‫ز‬ْ‫ن‬
‫ا‬َ‫ن‬
ِ
ُ‫م‬ُ‫ه‬َ‫ع‬َ‫م‬
َِ‫ب‬ٰ‫ت‬‫ك‬ْ‫ل‬‫ا‬
‫ا‬َ‫و‬
‫ا‬َ‫ز‬ْ‫ي‬‫م‬ْ‫ل‬
َِ‫ن‬
ِ
ُ‫ق‬َ‫ي‬‫ل‬
ِ
َ‫م‬ ْ‫و‬
‫ا‬َّ‫ن‬‫ال‬
ُِ‫س‬
‫ا‬‫ب‬
ِ
َ‫ا‬َ‫و‬ ۚ ‫ط‬ْ‫س‬‫ق‬ْ‫ل‬
‫ا‬َ‫ن‬ْ‫ل‬َ‫ز‬ْ‫ن‬
ِ
َ‫د‬ْ‫ي‬‫ـد‬َ‫ح‬ْ‫ل‬‫ا‬
ِ
‫ه‬ْ‫ي‬‫ف‬
ِ
‫س‬ْ‫أ‬َ‫ب‬
ِ
‫د‬ْ‫ي‬‫َد‬‫ش‬
‫ا‬َ‫ن‬َ‫م‬َّ‫و‬
ُِ‫ع‬‫ف‬
‫ا‬َّ‫ن‬‫ل‬‫ل‬
ِ
‫س‬
ِ
‫ل‬َ‫و‬
ِ
َ‫م‬َ‫ل‬ْ‫ع‬‫ـ‬َ‫ي‬
ِ
ُ ‫ه‬
‫ّٰللا‬
ِْ‫ن‬َ‫م‬
ِ
‫ه‬ُ‫ر‬ُ‫ص‬ْ‫ن‬َّ‫ي‬
َِ‫و‬
ِ
‫ه‬َ‫ل‬ُ‫س‬ُ‫ر‬
‫ا‬‫ب‬
َِّ‫ن‬‫ا‬ ‫ب‬ْ‫ي‬َ‫غ‬ْ‫ل‬
ِ
َ ‫ه‬
‫ّٰللا‬
ِ
‫ي‬‫و‬َ‫ق‬
ِ
‫ز‬ْ‫ي‬‫َز‬‫ع‬
"Sungguh, Kami telah mengutus rasul-rasul Kami dengan bukti-bukti yang nyata
dan Kami turunkan bersama mereka Kitab dan neraca (keadilan) agar manusia
dapat berlaku adil. Dan Kami menciptakan besi yang mempunyai kekuatan hebat
dan banyak manfaat bagi manusia, dan agar Allah mengetahui siapa yang
menolong (agama)-Nya dan rasul-rasul-Nya walaupun (Allah) tidak dilihatnya.
Sesungguhnya Allah Maha Kuat, Maha Perkasa
Pada penggalan ayat ini Allah Subhanahu wa ta’ala menyebutkan bahwa Dia mengutus para
rasul dengan bukti yang nyata (mukjizat), kitab yang berisi firman Allah, dan barometer untuk
mengukur keadilan di antara manusia. Dan pada ayat-ayat selanjutnya Allah Subhanahu wa
ta’ala akan menyebutkan bahwa di antara rasul-rasul tersebut adalah Nabi Isa ‘alaihissalam.
Hal ini disebabkan karena Nabi Isa ‘alaihissalam memiliki kitab suci, dan ini menunjukkan
bahwa dia adalah seorang Rasul sebagaimana yang Allah Subhanahu wa ta’ala jelaskan ciri-
cirinya dalam ayat ini. Oleh karenanya Nabi Isa ‘alaihissalam dan Nabi-Nabi yang lain tidak
memiliki perbedaan, semuanya sama-sama diutus dan sama-sama memiliki kitab suci. Maka
seharusnya ini menjadi pertanyaan kepada orang-orang Nasrani bahwa mengapa mereka
menjadikan Nabi Isa ‘alaihissalam sebagai Tuhan, sedangkan tidak menganggap Tuhan para
Nabi-Nabi yang lain? Kalau sekiranya Nabi Isa ‘alaihissalam adalah Tuhan, maka seharusnya
dia tidak perlu membawa kitab, melainkan cukup berbicara langsung kalau dia memang
Tuhan. Akan tetapi faktanya Nabi Isa ‘alaihissalam membawa kitab yang merupakan ciri
seorang Rasul.
ِ
َ‫ا‬ٰۤ‫ي‬
‫ا‬َ‫ه‬ُّ‫ي‬
َِ‫ن‬ْ‫ي‬‫ذ‬َّ‫ل‬‫ا‬
‫ا‬ ْۤ‫و‬ُ‫ن‬َ‫م‬ٰ‫ا‬
ِْ‫ن‬‫ا‬
ِ
ْ‫م‬ُ‫ك‬َ‫ء‬ٓ‫ا‬َ‫ج‬
‫ا‬َ‫ف‬
ِ
‫س‬
ِ
‫ق‬
ِ
‫ا‬َ‫ب‬َ‫ن‬‫ب‬
‫ا‬ ْۤ‫و‬ُ‫ن‬َّ‫ي‬َ‫ب‬َ‫ت‬َ‫ف‬
ِْ‫ن‬َ‫ا‬
‫ا‬ ْ‫و‬ُ‫ب‬ْ‫ي‬‫ص‬ُ‫ت‬
‫ا‬ً‫م‬ ْ‫و‬َ‫ق‬
‫ا‬َ‫ه‬َ‫ج‬‫ب‬
ِ
‫ة‬َ‫ل‬
‫ا‬ ْ‫و‬ُ‫ح‬‫ب‬ْ‫ص‬ُ‫ت‬َ‫ف‬
‫ى‬ٰ‫َل‬‫ع‬
‫ا‬َ‫م‬
ِ
َ‫ع‬َ‫ف‬
ِ
ْ‫م‬ُ‫ت‬ْ‫ل‬
َِ‫ن‬ْ‫ي‬‫م‬‫د‬ٰ‫ن‬
“Wahai orang-orang yang beriman! Jika seseorang yang fasik datang
kepadamu membawa suatu berita, maka telitilah kebenarannya, agar
kamu tidak mencelakakan suatu kaum karena kebodohan
(kecerobohan), yang akhirnya kamu menyesali perbuatanmu itu.”
Setelah kelompok ayat-ayat yang lalu menguraikan tuntunan bagai-mana
bertatakrama dengan Rasullah, kelompok ayat ini menguraikan bagaimana berlaku
dengan sesama manusia, termasuk kepada orang fasik. Diawali dengan tuntunan
bagaimana menghadapi orang fasik, Allah berfirman, Wahai orang-orang yang
beriman! Jika seseorang yang fasik datang kepadamu membawa suatu berita yang
penting, maka ja-nganlah kamu tergesa-gesa menerima berita itu, tetapi telitilah
terlebih dahulu kebenarannya. Hal ini penting dilakukan agar kamu tidak
mencelakakan suatu kaum karena kebodohan atau kecerobohan kamu mengikuti
berita itu yang akhirnya kamu menyesali perbuatanmu itu yang terlanjur kamu
lakukan. Ayat ini memberikan tuntunan kepada kaum muslim agar berhati-hati
dalam menerima berita terutama jika bersumber dari orang yang fasik. Perlunya
berhati-hati dalam menerima berita adalah untuk menghindarkan penyesalan akibat
tindakan yang diakibatkan oleh berita yang belum diteliti kebenarannya.
‫َا‬‫ن‬َ‫ث‬َّ‫د‬َ‫ح‬
ُ
ُ‫د‬َّ‫د‬َ‫س‬ُ‫م‬
ُُ‫ْن‬‫ب‬
ُ
‫د‬َ‫ه‬ ْ‫ر‬َ‫س‬ُ‫م‬
‫َا‬‫ن‬َ‫ث‬َّ‫د‬َ‫ح‬
ُ
ُ‫د‬ْ‫ب‬َ‫ع‬
ُ
‫ه‬ َّ
‫ّللا‬
ُُ‫ْن‬‫ب‬
ُ
َ‫د‬ ُ‫او‬َ‫د‬
ُ
َ‫س‬
ُُ‫ت‬ْ‫ع‬‫ه‬‫م‬
ُ
َ‫م‬ ‫ه‬
‫اص‬َ‫ع‬
َُ‫ْن‬‫ب‬
ُ‫ه‬‫اء‬َ‫ج‬َ‫ر‬
ُ‫ه‬‫ْن‬‫ب‬
ُ
َ‫ة‬ َ‫ْو‬‫ي‬َ‫ح‬
ُُ‫هث‬‫د‬َ‫ح‬ُ‫ي‬
ُ
َ‫ع‬
ُْ‫ن‬
ُ
َ‫د‬ ُ‫او‬َ‫د‬
ُ‫ه‬‫ْن‬‫ب‬
ُ
‫يل‬‫ه‬‫م‬َ‫ج‬
ُْ‫ن‬َ‫ع‬
ُ‫ه‬
‫ير‬‫ه‬‫ث‬َ‫ك‬
ُ‫ه‬‫ْن‬‫ب‬
ُ
‫ْس‬‫ي‬َ‫ق‬
َُ‫ل‬‫ا‬َ‫ق‬
ُُ‫ت‬ْ‫ن‬ُ‫ك‬
‫ا‬ً‫س‬‫ه‬‫ل‬‫ا‬َ‫ج‬
َُ‫ع‬َ‫م‬
‫ي‬‫ه‬‫ب‬َ‫أ‬
‫ا‬َ‫د‬ ْ‫ر‬َّ‫د‬‫ال‬
ُ‫ه‬‫ء‬
‫ي‬‫ه‬‫ف‬
ُ‫ه‬‫د‬ ‫ه‬‫ج‬ْ‫س‬َ‫م‬
َُ‫ق‬ْ‫ش‬َ‫م‬‫ه‬‫د‬
ُ
ُ‫ه‬َ‫ء‬‫ا‬َ‫ج‬َ‫ف‬
ُ
‫ل‬ُ‫ج‬َ‫ر‬
َُ‫ل‬‫ا‬َ‫ق‬َ‫ف‬
ُ
َ‫ي‬
‫ا‬
‫ا‬َ‫ب‬َ‫أ‬
ُ‫ه‬‫اء‬َ‫د‬ ْ‫ر‬َّ‫د‬‫ال‬
‫ي‬‫ه‬‫ن‬‫ه‬‫إ‬
َُ‫ك‬ُ‫ت‬ْ‫ئ‬ ‫ه‬‫ج‬
ُْ‫ن‬‫ه‬‫م‬
ُ
‫ه‬‫ة‬َ‫ن‬‫هي‬‫د‬َ‫م‬
ُ‫ه‬‫ل‬‫و‬ُ‫س‬َّ‫الر‬
‫ى‬َّ‫ل‬َ‫ص‬
ُ
ُ َّ
‫ّللا‬
ُ
‫ه‬‫ه‬ْ‫ي‬َ‫ل‬َ‫ع‬
ُ
َ‫م‬َّ‫ل‬َ‫س‬ َ‫و‬
ُ
‫هيث‬‫د‬َ‫ح‬‫ه‬‫ل‬
‫ي‬‫ه‬‫ن‬َ‫غ‬َ‫ل‬َ‫ب‬
َُ‫ك‬َّ‫ن‬َ‫أ‬
ُ
ُ‫ه‬ُ‫ث‬‫ه‬‫د‬َ‫ح‬ُ‫ت‬
ُ
َ‫ع‬
ُْ‫ن‬
ُ‫ه‬‫ل‬‫و‬ُ‫س‬َ‫ر‬
ُ
‫ه‬ َّ
‫ّللا‬
‫ى‬َّ‫ل‬َ‫ص‬
ُ
ُ َّ
‫ّللا‬
ُ
‫ه‬‫ه‬ْ‫ي‬َ‫ل‬َ‫ع‬
ُ
َ‫م‬َّ‫ل‬َ‫س‬ َ‫و‬
‫ا‬َ‫م‬
ُُ‫ت‬ْ‫ئ‬ ‫ه‬‫ج‬
ُ
‫ة‬َ‫ج‬‫ا‬َ‫ح‬‫ه‬‫ل‬
َُ‫ل‬‫ا‬َ‫ق‬
‫ي‬‫ه‬‫ن‬‫ه‬‫إ‬َ‫ف‬
ُ
ْ‫ع‬‫ه‬‫م‬َ‫س‬
ُُ‫ت‬
َُ‫ل‬‫و‬ُ‫س‬َ‫ر‬
ُ
‫ه‬ َّ
‫ّللا‬
‫ى‬َّ‫ل‬َ‫ص‬
ُ
ُ َّ
‫ّللا‬
ُ
‫ه‬‫ه‬ْ‫ي‬َ‫ل‬َ‫ع‬
ُ
َ‫م‬َّ‫ل‬َ‫س‬ َ‫و‬
ُ
َ‫ي‬
ُ
ُ‫ل‬‫و‬ُ‫ق‬
ُْ‫ن‬َ‫م‬
َُ‫ك‬َ‫ل‬َ‫س‬
‫ا‬ً‫ق‬‫ي‬ ‫ه‬
‫ر‬َ‫ط‬
ُُ‫ب‬ُ‫ل‬ْ‫ط‬َ‫ي‬
ُ
‫ه‬‫ه‬‫ي‬‫ه‬‫ف‬
‫ا‬ً‫م‬ْ‫ل‬‫ه‬‫ع‬
َُ‫ك‬َ‫ل‬َ‫س‬
ُ
ُ َّ
‫ّللا‬
ُ
‫ه‬‫ه‬‫ه‬‫ب‬
‫ا‬ً‫ق‬‫ي‬ ‫ه‬
‫ر‬َ‫ط‬
ُْ‫ن‬‫ه‬‫م‬
ُ
‫ه‬‫ق‬ُ‫ر‬ُ‫ط‬
َُ‫ج‬ْ‫ال‬
ُ
‫ه‬‫ة‬َّ‫ن‬
َُّ‫ن‬‫ه‬‫إ‬ َ‫و‬
ُ
َ‫ة‬َ‫ك‬‫ه‬‫ئ‬ َ
‫َل‬َ‫م‬ْ‫ال‬
ُ
ُ‫ع‬َ‫ض‬َ‫ت‬َ‫ل‬
‫ا‬َ‫ه‬َ‫ت‬َ‫ح‬‫ه‬‫ن‬ْ‫ج‬َ‫أ‬
‫ا‬ً‫ض‬ ‫ه‬
‫ر‬
ُ
‫ه‬‫ب‬‫ه‬‫ل‬‫ا‬َ‫ط‬‫ه‬‫ل‬
ُ‫ه‬‫م‬ْ‫ل‬‫ه‬‫ع‬ْ‫ال‬
َُّ‫ن‬‫ه‬‫إ‬ َ‫و‬
ُ
َ‫م‬‫ه‬‫ل‬‫ا‬َ‫ع‬ْ‫ال‬
ُُ‫ر‬‫ه‬‫ف‬ْ‫غ‬َ‫ت‬ْ‫س‬َ‫ي‬َ‫ل‬
ُ
ُ‫ه‬َ‫ل‬
ُْ‫ن‬َ‫م‬
‫ي‬‫ه‬‫ف‬
ُ‫ه‬‫ت‬‫ا‬ َ‫و‬َ‫م‬َّ‫س‬‫ال‬
ُْ‫ن‬َ‫م‬ َ‫و‬
‫ي‬‫ه‬‫ف‬
ُ‫ه‬
‫ض‬ ْ‫ر‬َ ْ
‫اْل‬
ُُ‫ان‬َ‫ت‬‫ي‬ ‫ه‬‫ح‬ْ‫ال‬ َ‫و‬
‫ي‬‫ه‬‫ف‬
ُ‫ه‬‫ف‬ ْ‫و‬َ‫ج‬
ُ‫ه‬‫اء‬َ‫م‬ْ‫ال‬
َُّ‫ن‬‫ه‬‫إ‬ َ‫و‬
َُ‫ل‬ْ‫ض‬َ‫ف‬
ُ‫ه‬‫م‬‫ه‬‫ل‬‫ا‬َ‫ع‬ْ‫ال‬
‫ى‬َ‫ل‬َ‫ع‬
ُ‫ه‬‫د‬‫ه‬‫ب‬‫ا‬َ‫ع‬ْ‫ال‬
ُ‫ه‬‫ل‬ْ‫ض‬َ‫ف‬َ‫ك‬
ُ‫ه‬
‫ر‬َ‫م‬َ‫ق‬ْ‫ال‬
ُ
َ‫ة‬َ‫ل‬ْ‫ي‬َ‫ل‬
ُ‫ه‬
‫ر‬ْ‫د‬َ‫ب‬ْ‫ال‬
‫ى‬َ‫ل‬َ‫ع‬
ُ
‫ه‬‫ئ‬‫ا‬َ‫س‬
ُ‫ه‬
‫ر‬
ُ
‫ه‬‫ب‬‫ه‬‫ك‬‫ا‬ َ‫و‬َ‫ك‬ْ‫ال‬
َُّ‫ن‬‫ه‬‫إ‬ َ‫و‬
ُ
َ‫ء‬‫ا‬َ‫م‬َ‫ل‬ُ‫ع‬ْ‫ال‬
ُ
ُ‫ة‬َ‫ث‬ َ‫ر‬ َ‫و‬
ُ
َ‫ي‬‫ه‬‫ب‬ْ‫ن‬َ ْ
‫اْل‬
ُ‫ه‬‫اء‬
َُّ‫ن‬‫ه‬‫إ‬ َ‫و‬
ُ
َ‫ء‬‫ا‬َ‫ي‬‫ه‬‫ب‬ْ‫ن‬َ ْ
‫اْل‬
ُ
ْ‫م‬َ‫ل‬
‫وا‬ُ‫ث‬ ‫ه‬
‫ر‬ َ‫و‬ُ‫ي‬
‫ا‬ً‫َار‬‫ن‬‫هي‬‫د‬
َُ
‫ل‬ َ‫و‬
‫ا‬ً‫م‬َ‫ه‬ ْ‫هر‬‫د‬
‫وا‬ُ‫ث‬َّ‫ر‬ َ‫و‬
ُ
َ‫م‬ْ‫ل‬‫ه‬‫ع‬ْ‫ال‬
ُْ‫ن‬َ‫م‬َ‫ف‬
ُ
ُ‫ه‬َ‫ذ‬َ‫خ‬َ‫أ‬
َُ‫خ‬َ‫أ‬
ُ
َ‫ذ‬
ُ
‫ظ‬َ‫ح‬‫ه‬‫ب‬
ُ
‫ر‬‫ه‬‫ف‬‫ا‬ َ‫و‬
‫َا‬‫ن‬َ‫ث‬َّ‫د‬َ‫ح‬
ُ
ُ‫د‬َّ‫م‬َ‫ح‬ُ‫م‬
ُُ‫ْن‬‫ب‬
ُ‫ه‬
‫ير‬ ‫ه‬
‫ز‬ َ‫و‬ْ‫ال‬
ُ
‫ي‬‫ه‬‫ق‬ْ‫ش‬َ‫م‬‫ه‬‫الد‬
‫َا‬‫ن‬َ‫ث‬َّ‫د‬َ‫ح‬
ُ
ُ‫د‬‫ي‬‫ه‬‫ل‬ َ‫و‬ْ‫ال‬
َُ‫ل‬‫ا‬َ‫ق‬
ُُ‫يت‬‫ه‬‫ق‬َ‫ل‬
َُ‫يب‬‫ه‬‫ب‬َ‫ش‬
َُ‫ْن‬‫ب‬
ُ
َ‫ة‬َ‫ب‬ْ‫ي‬َ‫ش‬
‫ي‬‫ه‬‫ن‬َ‫ث‬َّ‫د‬َ‫ح‬َ‫ف‬
ُ
‫ه‬‫ب‬
ُ
‫ه‬‫ه‬
ُْ‫ن‬َ‫ع‬
َُ‫ان‬َ‫م‬ْ‫ث‬ُ‫ع‬
ُ‫ه‬‫ْن‬‫ب‬
‫ي‬‫ه‬‫ب‬َ‫أ‬
ُ
َ‫ة‬َ‫د‬ ْ‫و‬َ‫س‬
ُْ‫ن‬َ‫ع‬
‫ي‬‫ه‬‫ب‬َ‫أ‬
ُ
َ‫د‬ ْ‫ر‬َّ‫د‬‫ال‬
ُ‫ه‬‫اء‬
‫ي‬‫ه‬‫ن‬ْ‫ع‬َ‫ي‬
ُْ‫ن‬َ‫ع‬
ُ
‫ه‬‫ي‬‫ه‬‫ب‬َّ‫ن‬‫ال‬
‫ى‬َّ‫ل‬َ‫ص‬
ُ
ُ َّ
‫ّللا‬
ُ
‫ه‬‫ه‬ْ‫ي‬َ‫ل‬َ‫ع‬
ُ
َ‫م‬َّ‫ل‬َ‫س‬ َ‫و‬
ُ
ُ‫ه‬‫َا‬‫ن‬ْ‫ع‬َ‫م‬‫ه‬‫ب‬
Telah menceritakan kepada kami Musaddad bin Musarhad telah menceritakan kepada kami Abdullah bin Daud aku mendengar 'Ashim
bin Raja bin Haiwah menceritakan dari Daud bin Jamil dari Katsir bin Qais ia berkata, "Aku pernah duduk bersama Abu Ad Darda di
masjid Damaskus, lalu datanglah seorang laki-laki kepadanya dan berkata, "Wahai Abu Ad Darda, sesungguhnya aku datang
kepadamu dari kota Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam karena sebuah hadits yang sampai kepadaku bahwa engkau
meriwayatannya dari Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam. Dan tidaklah aku datang kecuali untuk itu." Abu Ad Darda lalu berkata,
"Aku mendengar Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Barangsiapa meniti jalan untuk menuntut ilmu, maka Allah akan
mempermudahnya jalan ke surga. Sungguh, para Malaikat merendahkan sayapnya sebagai keridlaan kepada penuntut ilmu. Orang
yang berilmu akan dimintakan maaf oleh penduduk langit dan bumi hingga ikan yang ada di dasar laut. Kelebihan serang alim
dibanding ahli ibadah seperti keutamaan rembulan pada malam purnama atas seluruh bintang. Para ulama adalah pewaris para nabi,
dan para nabi tidak mewariskan dinar dan dirham, mereka hanyalah mewariskan ilmu. Barangsiapa mengambilnya maka ia telah
mengambil bagian yang banyak." Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Al Wazir Ad Dimasyqi telah menceritakan kepada
kami Al Walid ia berkata; aku berjumpa dengan Syabib bin Syaibah lalu ia menceritakannya kepadaku dari Utsman bin Abu
Saudah dari Abu Ad Darda dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam dengan maknanya.
Ini keutamaan pertama dari menuntut ilmu, bahwa dengan ilmu akan dimudahkan
jalan menuju surga. Menempuh jalan untuk mencari ilmu ada dua makna, bisa jadi
benar-benar ia ke majelis ilmu lewati jalan. Bisa jadi maknanya adalah hissi, yaitu ia
lakukan cara apa pun untuk meraih ilmu, bisa dengan hadir, duduk, mendengar,
menghafal, mencatat, sampai ia menguatkannya dengan banyak mengulang hingga
menyebarkan ilmu tadi pada yang lain. Tentu saja ia mencari ilmu ini atas dasar
ikhlas karena setiap ibadah yang didasari ikhlas, itulah yang mendapatkan balasan.
Jika ilmu agama dicari hanya untuk meraih dunia, dapat kedudukan mulia, dapat
gelar, dapat duit, maka tentu tidak mendapatkan balasan seperti disebut dalam
hadits. Yang dimaksudkan akan dimudahkan jalan menuju surga adalah ia diberi
taufik di dunia untuk beramal shalih sehingga dengan amalan itu masuk surga, atau
ia dimudahkan jalan di akhirat untuk masuk surga. Demikian keterangan dari Al-
Munawi dalam Faidhul Qadir.
H R . I M A M A L B U K H O R I
3 9 0 2
AYAT QUR’AN:
‫ي‬‫ن‬َ‫ث‬َّ‫د‬َ‫ح‬
ِ
ُ‫د‬َّ‫م‬َ‫ح‬ُ‫م‬
ُِ‫ن‬ْ‫ب‬
‫ي‬‫ب‬َ‫أ‬
ِ
‫ن‬ْ‫ي‬َ‫س‬ُ‫ح‬‫ال‬
‫ا‬َ‫ن‬َ‫ث‬َّ‫د‬َ‫ح‬
ُِ‫ر‬َ‫م‬ُ‫ع‬
ِ
ْ‫ب‬
ُِ‫ن‬
ِ
‫ص‬ْ‫ف‬َ‫ح‬
‫ا‬َ‫ن‬َ‫ث‬َّ‫د‬َ‫ح‬
‫ي‬‫ب‬َ‫أ‬
ِْ‫َن‬‫ع‬
ِ
‫م‬‫َاص‬‫ع‬
ِ
َ‫ع‬
ِْ‫ن‬
ِ
‫ر‬‫َام‬‫ع‬
ِْ‫َن‬‫ع‬
ِ
‫ن‬ْ‫ب‬‫ا‬
ِ
‫اس‬َّ‫ب‬َ‫ع‬
ِ
َ‫ي‬‫ض‬َ‫ر‬
ِ
ُ َّ
‫ّٰللا‬
‫ا‬َ‫م‬ُ‫ه‬ْ‫ن‬َ‫ع‬
َِ
‫َل‬َ‫ل‬‫ا‬َ‫ق‬
ِ
‫ْر‬‫د‬َ‫أ‬
‫ي‬
‫ى‬َ‫ه‬َ‫ن‬َ‫أ‬
ِ
ُ‫ه‬ْ‫ن‬َ‫ع‬
ِ
ُ‫ل‬‫و‬ُ‫س‬َ‫ر‬
َِّ
‫ّٰللا‬
‫ى‬َّ‫ل‬َ‫ص‬
ِ
ُ َّ
‫ّٰللا‬
ِ
‫ه‬ْ‫ي‬َ‫ل‬َ‫ع‬
ِ
َ‫م‬َّ‫ل‬َ‫س‬ َ‫و‬
ِْ‫ن‬‫م‬
ِ
‫ل‬ْ‫ج‬َ‫أ‬
ِ
ُ‫ه‬َّ‫ن‬َ‫أ‬
َِ‫َان‬‫ك‬
ِ
َ‫ة‬َ‫ل‬‫و‬ُ‫م‬َ‫ح‬
ِ
َّ‫ن‬‫ال‬
ِ
‫اس‬
ِ
َ‫ه‬‫َر‬‫ك‬َ‫ف‬
ِْ‫ن‬َ‫أ‬
َِ‫ب‬َ‫ه‬ْ‫ذ‬َ‫ت‬
ِ
ْ‫م‬ُ‫ه‬ُ‫ت‬َ‫ل‬‫و‬ُ‫م‬َ‫ح‬
ِ
َ‫أ‬
ِْ‫و‬
ِ
ُ‫ه‬َ‫م‬َّ‫ر‬َ‫ح‬
‫ي‬‫ف‬
ِ
‫م‬ ْ‫و‬َ‫ي‬
َِ‫ر‬َ‫ب‬ْ‫ي‬َ‫خ‬
ِ
َ‫م‬ْ‫ح‬َ‫ل‬
ِ
‫ر‬ُ‫م‬ُ‫ح‬ْ‫ل‬‫ا‬
‫ة‬َّ‫ي‬‫ل‬ْ‫ه‬َ ْ
‫اْل‬
ِ
ۗ
TERJEMAHAN:
Telah menceritakan kepadaku Muhammad bin Abul Husain; Telah
menceritakan kepada kami Umar bin Hafsh; Telah menceritakan kepada
kami ayahku dari ‘Ashim dari ‘Amir dari Ibnu ‘Abbas radliallahu ‘anhuma
mengatakan; “Saya tidak tahu, apakah Rasulullah shallallahu ‘alaihi
wasallam melarang keledai dikarenakan ia kendaraan masyarakat
sehingga beliau tidak ingin jika kendaraan (sarana transportasi) mereka
lenyap, atau memang beliau mengharamkannya pada hari Khaibar khusus
daging keledai jinak?”"
‫ا‬َ‫ن‬َ‫ث‬َّ‫د‬َ‫ح‬
‫ى‬َ‫س‬‫و‬ُ‫م‬
ُِ‫ن‬ْ‫ب‬
ِ
َ‫ل‬‫ي‬‫اع‬َ‫م‬ْ‫س‬‫إ‬
‫ا‬َ‫ن‬َ‫ث‬َّ‫د‬َ‫ح‬
ِ
ُ‫ة‬َ‫ي‬‫ر‬ْ‫ي‬َ‫و‬ُ‫ج‬
ُِ‫ن‬ْ‫ب‬
ِ
َ‫ء‬‫ا‬َ‫م‬ْ‫س‬َ‫أ‬
ِْ‫َن‬‫ع‬
ِ
‫ع‬‫اف‬َ‫ن‬
ِْ‫َن‬‫ع‬
ِ
‫د‬ْ‫ب‬َ‫ع‬
َِّ
‫ّٰللا‬
ِ
َ‫ي‬‫ض‬َ‫ر‬
ِ
ُ َّ
‫ّٰللا‬
ِ
ُ‫ه‬ْ‫ن‬َ‫ع‬
‫ى‬َ‫ط‬ْ‫ع‬َ َ
‫اْل‬َ‫ق‬
ِ
ُ‫ل‬‫و‬ُ‫س‬َ‫ر‬
َِّ
‫ّٰللا‬
‫ى‬َّ‫ل‬َ‫ص‬
ِ
ُ َّ
‫ّٰللا‬
ِ
‫ه‬ْ‫ي‬َ‫ل‬َ‫ع‬
ِ
َ‫م‬َّ‫ل‬َ‫س‬ َ‫و‬
َِ‫ر‬َ‫ب‬ْ‫ي‬َ‫خ‬
ِ
َ‫د‬‫و‬ُ‫ه‬َ‫ي‬ْ‫ل‬‫ا‬
ِْ‫ن‬َ‫أ‬
‫ا‬َ‫ه‬‫و‬ُ‫ل‬َ‫م‬ْ‫ع‬َ‫ي‬
‫ا‬َ‫ه‬‫ُو‬‫ع‬َ‫ر‬ْ‫ز‬َ‫ي‬َ‫و‬
ِ
ْ‫م‬ُ‫ه‬َ‫ل‬َ‫و‬
ُِ‫ر‬ْ‫ط‬َ‫ش‬
‫ا‬َ‫م‬
ِ
َ‫ي‬
ِ
ُ‫ج‬ُ‫ر‬ْ‫خ‬
َِّ‫ن‬َ‫أ‬ َ‫او‬َ‫ه‬ْ‫ن‬‫م‬
َِ‫ن‬ْ‫ب‬‫ا‬
َِ‫ر‬َ‫م‬ُ‫ع‬
ِ
ُ‫ه‬َ‫ث‬َّ‫د‬َ‫ح‬
َِّ‫ن‬َ‫أ‬
ِ
َ‫ع‬‫ار‬َ‫ز‬َ‫م‬ْ‫ل‬‫ا‬
ِ
َ‫ك‬
ِْ‫ت‬َ‫ن‬‫ا‬
‫ى‬َ‫ر‬ْ‫ك‬ُ‫ت‬
‫ى‬َ‫ل‬َ‫ع‬
ِ
‫ء‬ْ‫ي‬َ‫ش‬
ِ
ُ‫ه‬‫ا‬َّ‫م‬َ‫س‬
ِ
‫ع‬‫اف‬َ‫ن‬
َِ
‫ل‬
ِ
ُ‫ه‬ُ‫ظ‬َ‫ف‬ْ‫ح‬َ‫أ‬
َِّ‫ن‬َ‫أ‬َ‫و‬
َِ‫ع‬‫اف‬َ‫ر‬
َِ‫ن‬ْ‫ب‬
ِ
‫يج‬‫د‬َ‫خ‬
َِ‫َّث‬‫د‬َ‫ح‬
َِّ‫ن‬َ‫أ‬
ِ
َّ‫ن‬‫ال‬
ِ
َّ‫ي‬‫ب‬
‫ى‬َّ‫ل‬َ‫ص‬
ِ
ُ َّ
‫ّٰللا‬
ِ
‫ه‬ْ‫ي‬َ‫ل‬َ‫ع‬
ِ
َ‫م‬َّ‫ل‬َ‫س‬ َ‫و‬
‫ى‬َ‫ه‬َ‫ن‬
ِْ‫َن‬‫ع‬
ِ
‫اء‬َ‫ر‬‫ك‬
ِ
ْ‫ل‬‫ا‬
ِ
‫ع‬‫ار‬َ‫ز‬َ‫م‬
ِ
َ‫ل‬‫ا‬َ‫ق‬ َ‫و‬
ِ
ُ‫د‬ْ‫ي‬َ‫ب‬ُ‫ع‬
َِّ
‫ّٰللا‬
ِْ‫َن‬‫ع‬
ِ
‫ع‬‫اف‬َ‫ن‬
ِْ‫َن‬‫ع‬
ِ
‫ن‬ْ‫ب‬‫ا‬
َِ‫ر‬َ‫م‬ُ‫ع‬
‫ى‬َّ‫ت‬َ‫ح‬
ِ
ْ‫م‬ُ‫ه‬ َ
‫َل‬ْ‫ج‬َ‫أ‬
ُِ‫ر‬َ‫م‬ُ‫ع‬ .”
“ Telah menceritakan kepada kami Musa bin Isma’il telah menceritakan kepada
kami Juwairiyah bin Asma’ dari Nafi’ dari ‘Abdullah radliallahu ‘anhu berkata;
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam mengadakan kerjasama kepada orang Yahudi
dari tanah khaibar agar dimanfaatkan dan dijadikan ladang pertanian dan mereka
mendapat separuh hasilnya. Dan bahwa Ibnu’Umar radliallahu ‘anhuma
menceritakan kepadanya bahwa ladang pertanian tersebut disewakan untuk
sesuatu yang lain, yang disebutkan oleh Nafi’, tapi aku lupa. Dan bahwa Rafi’ bin
Khadij menceritakan bahwa Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam melarang
menyewakan ladang pertanian (untuk usaha selaian bercocok tanam). Dan berkata,
‘Ubaidullah dari Nafi’ dari Ibnu’Umar radliallahu ‘anhuma; Hingga akhirnya ‘Umar
mengusir mereka (orang Yahudi).
‫ا‬َ‫ن‬َ‫ث‬َّ‫د‬َ‫ح‬
ِ
ُ‫د‬ْ‫ب‬َ‫ع‬
َِّ
‫ّٰللا‬
ُِ‫ن‬ْ‫ب‬
َِ
‫ف‬ُ‫س‬‫و‬ُ‫ي‬
‫ا‬َ‫ن‬َ‫ث‬َّ‫د‬َ‫ح‬
ِ
ُ‫د‬ْ‫ب‬َ‫ع‬
َِّ
‫ّٰللا‬
ُِ‫ن‬ْ‫ب‬
ِ
‫م‬‫ال‬َ‫س‬
ِ
ُّ‫ي‬‫ص‬ْ‫م‬‫ح‬ْ‫ل‬‫ا‬
‫ا‬َ‫ن‬َ‫ث‬َّ‫د‬َ‫ح‬
ِ
ُ‫د‬َّ‫م‬َ‫ح‬ُ‫م‬
ُِ‫ن‬ْ‫ب‬
ِ
‫اد‬َ‫ي‬‫ز‬
ِ
َ‫ه‬ْ‫ل‬َ ْ
‫اْل‬
ِ
ُّ‫ي‬‫ان‬
ِْ‫َن‬‫ع‬
‫ي‬‫ب‬َ‫أ‬
ِ
َ‫ة‬َ‫م‬‫ا‬َ‫م‬ُ‫أ‬
ِ
‫ي‬‫ل‬‫اه‬َ‫ب‬ْ‫ل‬‫ا‬
ِ
َ‫ل‬‫ا‬َ‫ق‬
‫ى‬َ‫أ‬َ‫ر‬َ‫و‬
ِ
ً‫َّة‬‫ك‬‫س‬
‫ًا‬‫ئ‬ْ‫ي‬َ‫ش‬ َ‫و‬
ِْ‫ن‬‫م‬
ِ
‫ة‬َ‫ل‬‫آ‬
ِ
‫ث‬ْ‫ر‬َ‫ح‬ْ‫ل‬‫ا‬
ِ
َ‫ق‬َ‫ف‬
ُِ‫ت‬ْ‫ع‬‫م‬َ‫س‬َ‫ل‬‫ا‬
ِ
َّ‫ي‬‫ب‬َّ‫ن‬‫ال‬
‫ى‬َّ‫ل‬َ‫ص‬
ِ
ُ َّ
‫ّٰللا‬
ِ
‫ه‬ْ‫ي‬َ‫ل‬َ‫ع‬
َِ‫و‬
ِ
َ‫م‬َّ‫ل‬َ‫س‬
ِ
ُ‫ل‬‫و‬ُ‫ق‬َ‫ي‬
َِ
‫ل‬
ِ
ُ‫ل‬ُ‫خ‬ْ‫د‬َ‫ي‬
‫ا‬َ‫ذ‬َ‫ه‬
َِ‫ت‬ْ‫ي‬َ‫ب‬
ِ
‫م‬ ْ‫و‬َ‫ق‬
َِّ
‫ل‬‫إ‬
ِ
ُ‫ه‬َ‫ل‬َ‫خ‬ْ‫د‬َ‫أ‬
ِ
ُ َّ
‫ّٰللا‬
ِ
َ‫ل‬‫ا‬َ‫ق‬َّ‫ل‬ُّ‫ذ‬‫ال‬
‫و‬ُ‫ب‬َ‫أ‬
‫د‬ْ‫ب‬َ‫ع‬
َِّ
‫ّٰللا‬
ِ
ُ‫م‬ْ‫س‬‫ا‬َ‫و‬
‫ي‬‫ب‬َ‫أ‬
ِ
َ‫ة‬َ‫م‬‫ا‬َ‫م‬ُ‫أ‬
ُِّ‫َي‬‫د‬ُ‫ص‬
ُِ‫ن‬ْ‫ب‬
َِ‫ن‬ َ
‫َل‬ْ‫َج‬‫ع‬
“Telah menceritakan kepada kami ‘Abdullah bin Yusuf telah
menceritakan kepada saya ‘Abdullah bin Salim Al Himshiy telah
menceritakan kepada kami Muhammad bin Zaiyad Al Alhaniy dari
Abu Umamah Al Bahiliy berkata, ketika ia melihat cangkul atau
sesuatu dari alat bercocok tanam, lalu ia berkata, aku mendengar
Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda: “Barang seperti ini tidak
masuk kerumah suatu kaum kecuali Allah akan memberikan kehinaan
padanya”. Abu Abdullah Al Bukhariy berkata: “Dan nama Abu
Umamah adalah Shuday bin ‘Ajlan”.
‫ا‬َ‫ن‬َ‫ث‬َّ‫د‬َ‫ح‬
‫و‬ُ‫ر‬ْ‫َم‬‫ع‬
ُِ‫ن‬ْ‫ب‬
ِ
‫ن‬ ْ‫َو‬‫ع‬
ِ
َ‫ل‬‫ا‬َ‫ق‬
‫ا‬َ‫ن‬َ‫ث‬َّ‫د‬َ‫ح‬
ِ
‫ْم‬‫ي‬َ‫ش‬ُ‫ه‬
ِْ‫َن‬‫ع‬
ِ
‫ْد‬‫ي‬َ‫م‬ُ‫ح‬
ِْ‫َن‬‫ع‬
ِ
‫س‬َ‫ن‬َ‫أ‬
ِ
‫ْن‬‫ب‬
ِ
‫ك‬‫ال‬َ‫م‬
ِ
َ‫ل‬‫ا‬َ‫ق‬
ِ
َ‫ل‬‫ا‬َ‫ق‬
ُِ‫ر‬َ‫م‬ُ‫ع‬
ِ
ْ‫ب‬
ُِ‫ن‬
ِ
‫اب‬َّ‫ط‬َ‫خ‬ْ‫ل‬‫ا‬
ِ
َ‫ي‬‫ض‬َ‫ر‬
ِ
ُ َّ
‫ّٰللا‬
ُِ‫ت‬ْ‫ق‬َ‫ف‬‫ا‬َ‫و‬ُ‫ه‬ْ‫ن‬َ‫ع‬
‫ي‬‫ب‬َ‫ر‬
‫ي‬‫ف‬
ِ
‫ث‬ َ
‫َل‬َ‫ث‬
ُِ‫ت‬ْ‫ل‬ُ‫ق‬َ‫ف‬
ِ
َ‫ي‬
‫ا‬
ِ
َ‫ل‬‫و‬ُ‫س‬َ‫ر‬
َِّ
‫ّٰللا‬
ِْ‫و‬َ‫ل‬
‫ا‬َ‫ن‬ْ‫ذ‬َ‫خ‬َّ‫ت‬‫ا‬
ِْ‫ن‬‫م‬
ِ
‫ام‬َ‫ق‬َ‫م‬
ِ
َ‫م‬‫ي‬‫اه‬َ‫ْر‬‫ب‬‫إ‬
‫ى‬ًّ‫ل‬َ‫ص‬ُ‫م‬
ِْ‫ت‬َ‫ل‬َ‫ز‬َ‫ن‬َ‫ف‬ { ‫وا‬ُ‫ذ‬‫خ‬َّ‫ت‬‫ا‬َ‫و‬
ِْ‫ن‬‫م‬
ِ
‫ام‬َ‫ق‬َ‫م‬
ِ
َ‫م‬‫ي‬‫اه‬َ‫ْر‬‫ب‬‫إ‬
‫ى‬ًّ‫ل‬َ‫ص‬ُ‫م‬ } ِ
ُ‫ة‬َ‫ي‬‫آ‬ َ‫و‬
ِ
‫اب‬َ‫ج‬‫ح‬ْ‫ل‬‫ا‬
ُِ‫ت‬ْ‫ل‬ُ‫ق‬
‫ا‬َ‫ي‬
ِ
َ‫ل‬‫و‬ُ‫س‬َ‫ر‬
َِّ
‫ّٰللا‬
ِْ‫و‬َ‫ل‬
َِ‫ت‬ْ‫ر‬َ‫م‬َ‫أ‬
ِ
َ‫س‬‫ن‬
َِ‫ك‬َ‫ء‬‫ا‬
ِْ‫ن‬َ‫أ‬
َِ‫ْن‬‫ب‬‫ج‬َ‫ت‬ْ‫َح‬‫ي‬
ِ
ُ‫ه‬َّ‫ن‬‫إ‬َ‫ف‬
َِّ‫ن‬ُ‫ه‬ُ‫م‬‫َل‬‫ك‬ُ‫ي‬
ُِّ‫ر‬َ‫ب‬ْ‫ل‬‫ا‬
ُِ‫ر‬‫اج‬َ‫ف‬ْ‫ل‬‫ا‬َ‫و‬
ِْ‫ت‬َ‫ل‬َ‫ز‬َ‫ن‬َ‫ف‬
ِ
ُ‫ة‬َ‫ي‬‫آ‬
ِ
‫اب‬َ‫ج‬‫ح‬ْ‫ل‬‫ا‬
َِ‫ع‬َ‫م‬َ‫ت‬ْ‫اج‬َ‫و‬
ِ
ُ‫ء‬‫ا‬َ‫س‬‫ن‬
ِ
‫ي‬‫ب‬َّ‫ن‬‫ال‬
‫ى‬َّ‫ل‬َ‫ص‬
ِ
ُ َّ
‫ّٰللا‬
ِ
َ‫ل‬َ‫ع‬
ِ
‫ْه‬‫ي‬
ِ
َ‫م‬َّ‫ل‬َ‫س‬َ‫و‬
‫ي‬‫ف‬
ِ
‫ة‬َ‫ْر‬‫ي‬َ‫غ‬ْ‫ل‬‫ا‬
ِ
‫ْه‬‫ي‬َ‫ل‬َ‫ع‬
ُِ‫ت‬ْ‫ل‬ُ‫ق‬َ‫ف‬
َِّ‫ن‬ُ‫ه‬َ‫ل‬ { ‫ى‬َ‫س‬َ‫ع‬
ِ
ُ‫ه‬ُّ‫ب‬َ‫ر‬
ِْ‫ن‬‫إ‬
َِّ‫ُن‬‫ك‬َ‫ق‬َّ‫ل‬َ‫ط‬
ِْ‫ن‬َ‫أ‬
ِ
‫د‬َ‫ب‬ُ‫ي‬
ِ
ُ‫ه‬َ‫ل‬
‫ا‬ً‫ج‬‫ا‬َ‫و‬ْ‫ز‬َ‫أ‬
‫ا‬ً‫ْر‬‫ي‬َ‫خ‬
َِّ‫ُن‬‫ك‬ْ‫ن‬‫م‬ } ِْ‫ت‬َ‫ل‬َ‫ز‬َ‫ن‬َ‫ف‬
ِ
‫ه‬‫ذ‬َ‫ه‬
ِ
َ‫ل‬‫ا‬َ‫ق‬ُ‫ة‬َ‫ي‬ ْ
‫اْل‬
‫و‬ُ‫ب‬َ‫أ‬
‫ْد‬‫ب‬َ‫ع‬
َِّ
‫ّٰللا‬
‫و‬
‫ا‬َ‫ن‬َ‫ث‬َّ‫د‬َ‫ح‬
ُِ‫ن‬ْ‫ب‬‫ا‬
‫ي‬‫ب‬َ‫أ‬
ِ
َ‫م‬َ‫ي‬ْ‫ر‬َ‫م‬
ِ
َ‫ل‬‫ا‬َ‫ق‬
‫ا‬َ‫ن‬َ‫ر‬َ‫ب‬ْ‫خ‬َ‫أ‬
ِ
َ‫ي‬
‫ى‬َ‫ي‬ْ‫ح‬
ُِ‫ن‬ْ‫ب‬
َِ‫وب‬ُّ‫ي‬َ‫أ‬
ِ
َ‫ل‬‫ا‬َ‫ق‬
‫ي‬‫ن‬َ‫ث‬َّ‫د‬َ‫ح‬
ِ
‫ْد‬‫ي‬َ‫م‬ُ‫ح‬
ِ
َ‫ل‬‫ا‬َ‫ق‬
ُِ‫ت‬ْ‫ع‬‫م‬َ‫س‬
‫ا‬ً‫س‬َ‫ن‬َ‫أ‬
ِ
‫ب‬
‫ا‬َ‫ذ‬َ‫ه‬ ”.
“Telah menceritakan kepada kami ‘Amru bin ‘Aun berkata, telah menceritakan kepada kami Husyaim dari
Humaid dari Anas bin Malik berkata, ‘Umar bin Al Khaththab, “Aku memiliki pemikiran yang aku ingin
jika itu dikabulkan oleh Rabbku dalam tiga persoalan. Maka aku sampaikan kepada Rasulullah
shallallahu ‘alaihi wasallam, ‘Wahai Rasulullah, seandainya Maqam Ibrahim kita jadikan sebagai tempat
shalat? Lalu turunlah ayat: ‘(Dan jadikanlah sebahagian maqam Ibrahim sebagai tempat shalat) ‘ (Qs. Al
Baqarah: 125). Yang kedua tentang hijab. Aku lalu berkata, ‘Wahai Rasulullah, seandainya Tuan
perintahkan isteri-isteri Tuan untuk berhijab karena yang berkomunikasi dengan mereka ada orang yang
shalih dan juga ada yang fajir (suka bermaksiat).’ Maka turunlah ayat hijab. Dan yang ketiga, saat isteri-
isteri beliau cemburu kepada beliau (sehingga banyak yang membangkang); aku katakan kepada
mereka, ‘Semoga bila Beliau menceraikan kalian Rabbnya akan menggantinya dengan isteri-isteri yang
lebih baik dari kalian.’ Maka turunlah ayat tentang masalah ini.” Abu Abdullah berkata; telah
menceritakan kepada kami Ibnu Abu Maryam berkata, telah mengabarkan kepada kami Yahya bin Ayyub
berkata, telah menceritakan kepadaku Humaid ia berkata, Aku mendengar Anas seperti hadits ini.”
Thank
You

More Related Content

What's hot

Menemukan Arah Kehidupan, Dari Mana..? Untuk Apa..? Mau Kemana..?
Menemukan Arah Kehidupan, Dari Mana..? Untuk Apa..? Mau Kemana..?Menemukan Arah Kehidupan, Dari Mana..? Untuk Apa..? Mau Kemana..?
Menemukan Arah Kehidupan, Dari Mana..? Untuk Apa..? Mau Kemana..?EKO PURNOMO
 
Hukum-Hukum Hijrah (KH. Shiddiq Al-Jawi)
Hukum-Hukum Hijrah (KH. Shiddiq Al-Jawi)Hukum-Hukum Hijrah (KH. Shiddiq Al-Jawi)
Hukum-Hukum Hijrah (KH. Shiddiq Al-Jawi)MaulanaFirdaus19
 
Menghindari zina dan pergaulan bebas by ali majid
Menghindari zina dan pergaulan bebas by ali majidMenghindari zina dan pergaulan bebas by ali majid
Menghindari zina dan pergaulan bebas by ali majidAli Must Can
 
ISTIQOMAH...SAMPAI AKHIR HAYAT
ISTIQOMAH...SAMPAI AKHIR HAYATISTIQOMAH...SAMPAI AKHIR HAYAT
ISTIQOMAH...SAMPAI AKHIR HAYATandri zulfikar
 
NASIKH MANSUKH POWERPOINT
NASIKH MANSUKH POWERPOINTNASIKH MANSUKH POWERPOINT
NASIKH MANSUKH POWERPOINTJohan Safrijal
 
Ilmu tasawuf
Ilmu tasawufIlmu tasawuf
Ilmu tasawufLia Lia
 
Iltizam (Komitmen) dalam dakwah
Iltizam (Komitmen) dalam dakwahIltizam (Komitmen) dalam dakwah
Iltizam (Komitmen) dalam dakwahMuhammad Jamhuri
 
Ada apa di bulan rajab
Ada apa di bulan rajabAda apa di bulan rajab
Ada apa di bulan rajabel-hafiy
 
Menjadi Orang Beruntung
Menjadi Orang BeruntungMenjadi Orang Beruntung
Menjadi Orang BeruntungErwin Wahyu
 
Mabda Islam - Solusi Problematika Umat
Mabda Islam - Solusi Problematika UmatMabda Islam - Solusi Problematika Umat
Mabda Islam - Solusi Problematika UmatErwin Wahyu
 
PPT perkembangan peradaban Islam masa abbasiyah
PPT perkembangan peradaban Islam masa abbasiyahPPT perkembangan peradaban Islam masa abbasiyah
PPT perkembangan peradaban Islam masa abbasiyahtriutaribismillah
 
Quran Hadis tentang Sabar menghadapi ujian dan cobaan
Quran Hadis tentang Sabar menghadapi ujian dan cobaan Quran Hadis tentang Sabar menghadapi ujian dan cobaan
Quran Hadis tentang Sabar menghadapi ujian dan cobaan Eneng Susanti
 
Sistem sanksi (Uqubat) dalam islam
Sistem sanksi (Uqubat) dalam islamSistem sanksi (Uqubat) dalam islam
Sistem sanksi (Uqubat) dalam islamFenti Fempirina
 
Akhirat - Orientasi Hidup Kita
Akhirat - Orientasi Hidup KitaAkhirat - Orientasi Hidup Kita
Akhirat - Orientasi Hidup KitaErwin Wahyu
 
Perilaku jujur (agama Islam) kelas X
Perilaku jujur (agama Islam) kelas XPerilaku jujur (agama Islam) kelas X
Perilaku jujur (agama Islam) kelas Xecstasya
 
Ketaatan, kompetisi dalam kebaikan, etos kerja
Ketaatan, kompetisi dalam kebaikan, etos kerjaKetaatan, kompetisi dalam kebaikan, etos kerja
Ketaatan, kompetisi dalam kebaikan, etos kerjaWiaawlAwl
 

What's hot (20)

Menemukan Arah Kehidupan, Dari Mana..? Untuk Apa..? Mau Kemana..?
Menemukan Arah Kehidupan, Dari Mana..? Untuk Apa..? Mau Kemana..?Menemukan Arah Kehidupan, Dari Mana..? Untuk Apa..? Mau Kemana..?
Menemukan Arah Kehidupan, Dari Mana..? Untuk Apa..? Mau Kemana..?
 
Hukum-Hukum Hijrah (KH. Shiddiq Al-Jawi)
Hukum-Hukum Hijrah (KH. Shiddiq Al-Jawi)Hukum-Hukum Hijrah (KH. Shiddiq Al-Jawi)
Hukum-Hukum Hijrah (KH. Shiddiq Al-Jawi)
 
Menghindari zina dan pergaulan bebas by ali majid
Menghindari zina dan pergaulan bebas by ali majidMenghindari zina dan pergaulan bebas by ali majid
Menghindari zina dan pergaulan bebas by ali majid
 
ISTIQOMAH...SAMPAI AKHIR HAYAT
ISTIQOMAH...SAMPAI AKHIR HAYATISTIQOMAH...SAMPAI AKHIR HAYAT
ISTIQOMAH...SAMPAI AKHIR HAYAT
 
NASIKH MANSUKH POWERPOINT
NASIKH MANSUKH POWERPOINTNASIKH MANSUKH POWERPOINT
NASIKH MANSUKH POWERPOINT
 
Islam Jalan Hidup Sempurna
Islam Jalan Hidup SempurnaIslam Jalan Hidup Sempurna
Islam Jalan Hidup Sempurna
 
Ilmu tasawuf
Ilmu tasawufIlmu tasawuf
Ilmu tasawuf
 
Iltizam (Komitmen) dalam dakwah
Iltizam (Komitmen) dalam dakwahIltizam (Komitmen) dalam dakwah
Iltizam (Komitmen) dalam dakwah
 
Ada apa di bulan rajab
Ada apa di bulan rajabAda apa di bulan rajab
Ada apa di bulan rajab
 
Menjadi Orang Beruntung
Menjadi Orang BeruntungMenjadi Orang Beruntung
Menjadi Orang Beruntung
 
TAFSIR AN - NABA\'
TAFSIR AN - NABA\'TAFSIR AN - NABA\'
TAFSIR AN - NABA\'
 
Mabda Islam - Solusi Problematika Umat
Mabda Islam - Solusi Problematika UmatMabda Islam - Solusi Problematika Umat
Mabda Islam - Solusi Problematika Umat
 
PPT perkembangan peradaban Islam masa abbasiyah
PPT perkembangan peradaban Islam masa abbasiyahPPT perkembangan peradaban Islam masa abbasiyah
PPT perkembangan peradaban Islam masa abbasiyah
 
Belajar tahsin
Belajar tahsinBelajar tahsin
Belajar tahsin
 
Quran Hadis tentang Sabar menghadapi ujian dan cobaan
Quran Hadis tentang Sabar menghadapi ujian dan cobaan Quran Hadis tentang Sabar menghadapi ujian dan cobaan
Quran Hadis tentang Sabar menghadapi ujian dan cobaan
 
Nuzul al qur’an ppt
Nuzul al qur’an pptNuzul al qur’an ppt
Nuzul al qur’an ppt
 
Sistem sanksi (Uqubat) dalam islam
Sistem sanksi (Uqubat) dalam islamSistem sanksi (Uqubat) dalam islam
Sistem sanksi (Uqubat) dalam islam
 
Akhirat - Orientasi Hidup Kita
Akhirat - Orientasi Hidup KitaAkhirat - Orientasi Hidup Kita
Akhirat - Orientasi Hidup Kita
 
Perilaku jujur (agama Islam) kelas X
Perilaku jujur (agama Islam) kelas XPerilaku jujur (agama Islam) kelas X
Perilaku jujur (agama Islam) kelas X
 
Ketaatan, kompetisi dalam kebaikan, etos kerja
Ketaatan, kompetisi dalam kebaikan, etos kerjaKetaatan, kompetisi dalam kebaikan, etos kerja
Ketaatan, kompetisi dalam kebaikan, etos kerja
 

Similar to Ilmu Pengetahuan Dan Teknologi PPT.pptx

KELOMPOK V.pptx
KELOMPOK V.pptxKELOMPOK V.pptx
KELOMPOK V.pptxNrFdhila
 
Ayat al qur'an dalam iptek
Ayat al qur'an dalam iptekAyat al qur'an dalam iptek
Ayat al qur'an dalam iptekLilin Ariandi
 
Wahyu Sebagai Sumber Sains Teknologi Dan Kejuruteraan
Wahyu Sebagai Sumber Sains Teknologi Dan KejuruteraanWahyu Sebagai Sumber Sains Teknologi Dan Kejuruteraan
Wahyu Sebagai Sumber Sains Teknologi Dan KejuruteraanNormurni Mohamad
 
Menyikapi Kemajuan IPTEK menurut ayat al-quran
Menyikapi Kemajuan IPTEK menurut ayat al-quranMenyikapi Kemajuan IPTEK menurut ayat al-quran
Menyikapi Kemajuan IPTEK menurut ayat al-quranaryantohutomo13
 
Surah al baqarah ayat 164
Surah al baqarah ayat 164Surah al baqarah ayat 164
Surah al baqarah ayat 164Leni Dirgahayu
 
ISLAMI DAN DISIPLIN ILMU - fixed (1).pptx
ISLAMI DAN DISIPLIN ILMU - fixed (1).pptxISLAMI DAN DISIPLIN ILMU - fixed (1).pptx
ISLAMI DAN DISIPLIN ILMU - fixed (1).pptxRifqiAndrian2
 
1. ilmu, ijtihad & jihad 2
1. ilmu, ijtihad & jihad 21. ilmu, ijtihad & jihad 2
1. ilmu, ijtihad & jihad 2Abdul Aziz
 
QV 1 Elviera Kartini AGA6.pdf
QV 1 Elviera Kartini AGA6.pdfQV 1 Elviera Kartini AGA6.pdf
QV 1 Elviera Kartini AGA6.pdfQIROATI
 
PEMBELAJARAN AL-QUR'AN HADITS DI MI
PEMBELAJARAN AL-QUR'AN HADITS DI MIPEMBELAJARAN AL-QUR'AN HADITS DI MI
PEMBELAJARAN AL-QUR'AN HADITS DI MINur Komalasari
 
tugas aik IV semster 4 Integrasi islam dan ilmu pengetahuan universitas muha...
 tugas aik IV semster 4 Integrasi islam dan ilmu pengetahuan universitas muha... tugas aik IV semster 4 Integrasi islam dan ilmu pengetahuan universitas muha...
tugas aik IV semster 4 Integrasi islam dan ilmu pengetahuan universitas muha...yuan
 
Alam semesta 2
Alam semesta 2Alam semesta 2
Alam semesta 2murlina
 
Makalah Wahyu, Nuzul al-Quran, dan Sab'ah Ahruf
Makalah Wahyu, Nuzul al-Quran, dan Sab'ah AhrufMakalah Wahyu, Nuzul al-Quran, dan Sab'ah Ahruf
Makalah Wahyu, Nuzul al-Quran, dan Sab'ah AhrufPAUSIL ABU
 
Hakikat Penciptaan Manusia - Al-Quran Hadits
Hakikat Penciptaan Manusia - Al-Quran HaditsHakikat Penciptaan Manusia - Al-Quran Hadits
Hakikat Penciptaan Manusia - Al-Quran HaditsBismaAdinata
 
Buku text kelas x
Buku text kelas  xBuku text kelas  x
Buku text kelas xUlin Nuha
 
Hadits nabi saw tentang menuntut ilmu 02
Hadits nabi saw tentang menuntut ilmu 02Hadits nabi saw tentang menuntut ilmu 02
Hadits nabi saw tentang menuntut ilmu 02salamahumi16
 
Hadits nabi saw tentang menuntut ilmu 02
Hadits nabi saw tentang menuntut ilmu 02Hadits nabi saw tentang menuntut ilmu 02
Hadits nabi saw tentang menuntut ilmu 02najikha
 
Hadits nabi saw tentang menuntut ilmu
Hadits nabi saw tentang menuntut ilmuHadits nabi saw tentang menuntut ilmu
Hadits nabi saw tentang menuntut ilmuUsmawatidewi
 

Similar to Ilmu Pengetahuan Dan Teknologi PPT.pptx (20)

KELOMPOK V.pptx
KELOMPOK V.pptxKELOMPOK V.pptx
KELOMPOK V.pptx
 
Ayat al qur'an dalam iptek
Ayat al qur'an dalam iptekAyat al qur'an dalam iptek
Ayat al qur'an dalam iptek
 
Wahyu Sebagai Sumber Sains Teknologi Dan Kejuruteraan
Wahyu Sebagai Sumber Sains Teknologi Dan KejuruteraanWahyu Sebagai Sumber Sains Teknologi Dan Kejuruteraan
Wahyu Sebagai Sumber Sains Teknologi Dan Kejuruteraan
 
Menyikapi Kemajuan IPTEK menurut ayat al-quran
Menyikapi Kemajuan IPTEK menurut ayat al-quranMenyikapi Kemajuan IPTEK menurut ayat al-quran
Menyikapi Kemajuan IPTEK menurut ayat al-quran
 
Icsb223
Icsb223Icsb223
Icsb223
 
Surah al baqarah ayat 164
Surah al baqarah ayat 164Surah al baqarah ayat 164
Surah al baqarah ayat 164
 
ISLAMI DAN DISIPLIN ILMU - fixed (1).pptx
ISLAMI DAN DISIPLIN ILMU - fixed (1).pptxISLAMI DAN DISIPLIN ILMU - fixed (1).pptx
ISLAMI DAN DISIPLIN ILMU - fixed (1).pptx
 
Bab vii
Bab viiBab vii
Bab vii
 
1. ilmu, ijtihad & jihad 2
1. ilmu, ijtihad & jihad 21. ilmu, ijtihad & jihad 2
1. ilmu, ijtihad & jihad 2
 
QV 1 Elviera Kartini AGA6.pdf
QV 1 Elviera Kartini AGA6.pdfQV 1 Elviera Kartini AGA6.pdf
QV 1 Elviera Kartini AGA6.pdf
 
PEMBELAJARAN AL-QUR'AN HADITS DI MI
PEMBELAJARAN AL-QUR'AN HADITS DI MIPEMBELAJARAN AL-QUR'AN HADITS DI MI
PEMBELAJARAN AL-QUR'AN HADITS DI MI
 
Aqidah islam
Aqidah islamAqidah islam
Aqidah islam
 
tugas aik IV semster 4 Integrasi islam dan ilmu pengetahuan universitas muha...
 tugas aik IV semster 4 Integrasi islam dan ilmu pengetahuan universitas muha... tugas aik IV semster 4 Integrasi islam dan ilmu pengetahuan universitas muha...
tugas aik IV semster 4 Integrasi islam dan ilmu pengetahuan universitas muha...
 
Alam semesta 2
Alam semesta 2Alam semesta 2
Alam semesta 2
 
Makalah Wahyu, Nuzul al-Quran, dan Sab'ah Ahruf
Makalah Wahyu, Nuzul al-Quran, dan Sab'ah AhrufMakalah Wahyu, Nuzul al-Quran, dan Sab'ah Ahruf
Makalah Wahyu, Nuzul al-Quran, dan Sab'ah Ahruf
 
Hakikat Penciptaan Manusia - Al-Quran Hadits
Hakikat Penciptaan Manusia - Al-Quran HaditsHakikat Penciptaan Manusia - Al-Quran Hadits
Hakikat Penciptaan Manusia - Al-Quran Hadits
 
Buku text kelas x
Buku text kelas  xBuku text kelas  x
Buku text kelas x
 
Hadits nabi saw tentang menuntut ilmu 02
Hadits nabi saw tentang menuntut ilmu 02Hadits nabi saw tentang menuntut ilmu 02
Hadits nabi saw tentang menuntut ilmu 02
 
Hadits nabi saw tentang menuntut ilmu 02
Hadits nabi saw tentang menuntut ilmu 02Hadits nabi saw tentang menuntut ilmu 02
Hadits nabi saw tentang menuntut ilmu 02
 
Hadits nabi saw tentang menuntut ilmu
Hadits nabi saw tentang menuntut ilmuHadits nabi saw tentang menuntut ilmu
Hadits nabi saw tentang menuntut ilmu
 

Recently uploaded

soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptxsoal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptxazhari524
 
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdfBab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdfbibizaenab
 
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Abdiera
 
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxAKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxWirionSembiring2
 
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptxPerumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptxadimulianta1
 
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfTUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfElaAditya
 
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genapDinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genapsefrida3
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BModul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BAbdiera
 
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfKelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfCloverash1
 
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptxGiftaJewela
 
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5KIKI TRISNA MUKTI
 
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfContoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfCandraMegawati
 
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxRefleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxIrfanAudah1
 
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdfKelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdftsaniasalftn18
 
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDtugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDmawan5982
 
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxDESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxFuzaAnggriana
 
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdfsdn3jatiblora
 
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CModul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CAbdiera
 
Lembar Catatan Percakapan Pasca observasidocx
Lembar Catatan Percakapan Pasca observasidocxLembar Catatan Percakapan Pasca observasidocx
Lembar Catatan Percakapan Pasca observasidocxbkandrisaputra
 
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxTugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxmawan5982
 

Recently uploaded (20)

soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptxsoal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
 
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdfBab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
 
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
 
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxAKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
 
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptxPerumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
 
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfTUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
 
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genapDinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BModul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
 
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfKelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
 
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
 
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
 
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfContoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
 
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxRefleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
 
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdfKelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
 
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDtugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
 
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxDESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
 
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
 
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CModul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
 
Lembar Catatan Percakapan Pasca observasidocx
Lembar Catatan Percakapan Pasca observasidocxLembar Catatan Percakapan Pasca observasidocx
Lembar Catatan Percakapan Pasca observasidocx
 
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxTugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
 

Ilmu Pengetahuan Dan Teknologi PPT.pptx

  • 1. BAB V Ilmu Peng et ahuan D an Teknologi
  • 2. O u r T e a m ; Muhamad Yusril Nurul Fermadi Muhammad Faza Fauzan Adhima Muhamad Chairul Dwi Yanuar Dendi Fathur Rahman Fadly Ahmad Fauzan
  • 3. Teknologi Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, teknologi diartikan sebagai “kemampuan teknik yang berlandaskan pengetahuan ilmu eksakta dan berdasarkan proses teknis.” Teknologi adalah ilmu tentang cara menerapkan sains untuk memanfaatkan alam bagi kesejahteraan dan kenyamanan manusia. Menelusuri pandangan Al-Quran tentang teknologi, mengundang kita menengok sekian banyak ayat Al-Quran yang berbicara tentang alam raya. Menurut sebagian ulama, terdapat sekitar 750 ayat Al-Quran yang berbicara tentang alam materi dan fenomenanya, dan yang memerintahkan manusia untuk mengetahui dan memanfaatkan alam ini. Secara tegas dan berulang-ulang AlQuran menyatakan bahwa alam raya diciptakan dan ditundukkan Allah untuk manusia.
  • 4. 》IPTEK adalah singkatan dari ilmu pengetahuan dan teknologi, yaitu suatu sumber informasi yang dapat meningkatkan pengetahuan ataupun wawasan seseorang dibidang teknologi. Dapat juga dikatakan, definisi IPTEK merupakan segala sesuatu yang berhubungan dengan teknologi, baik itu penemuan yang terbaru yang bersangkutan dengan teknologi atau pun perkembangan di bidang teknologi itu sendiri. 》Ilmu adalah pemahaman mengenai suatu pengetahuan, yang mempunyai fungsi untuk mencari, menyelidiki, lalu menyelesaikan suatu hipotesis. Ilmu juga yaitu suatu pengetahuan yang sudah teruji akan kebenarannya. 》Pengetahuan adalah suatu yang diketahui ataupun disadari oleh seseorang yang didapat dari pengalamannya. Pengetahuan juga tidak dapat dikatakan sebagai suatu ilmu karena kebenarannya belum teruji. 》Teknologi adalah suatu penemuan melalui proses metode ilmiah, untuk mencapai suatu tujuan yang maksimal, atau dapat diartikan sebagai sarana bagi manusia untuk menyediakan berbagai kebutuhan atau dapat mempermudah aktivitas..
  • 5. I s i M a t e r i Q.S Al-alaq (1-5) o Terjemahan surat al-alaq (1- 5) o isi kandungan Q.S Yunus (101) o Terjemahan surat yunus (101) o Isi kandungan Q.S Al-Baqarah (164) o Terjemahan surat al- baqarah (164) o Isi kandungan H.R Abu dawud dari Abu Darda
  • 6. ِ‫ذ‬ َّ ‫ال‬ َ ‫ك‬ِ‫ب‬ َ‫ر‬ ِ ‫م‬ْ‫اس‬ِ‫ب‬ ْ‫ا‬َ‫ر‬ْ‫ق‬ِ‫ا‬ ََۚ ‫ق‬َ‫ل‬َ‫خ‬ ْ‫ي‬ ١ َۚ ‫ق‬َ‫ل‬َ‫ع‬ ْ ‫ن‬ِ‫م‬ َ ‫ان‬َ‫س‬ْ‫ن‬ِ ْ ‫اْل‬ َ ‫ق‬َ‫ل‬َ‫خ‬ ٢ ‫م‬َ‫ر‬ْ‫ك‬َ ْ ‫اْل‬ َ ‫ك‬ُّ‫ب‬ َ‫ر‬َ‫و‬ ْ‫ا‬َ‫ر‬ْ‫ق‬ِ‫ا‬ ٣ ِ ‫م‬َ‫ل‬َ‫ق‬ ْ ‫ال‬ِ‫ب‬ َ‫م‬َّ‫ل‬َ‫ع‬ ْ‫ي‬ ِ‫ذ‬ َّ ‫ال‬ ٤ َ‫ي‬ ْ‫م‬ َ ‫ل‬‫ا‬َ‫م‬ َ ‫ان‬َ‫س‬ْ‫ن‬ِ ْ ‫اْل‬ َ‫م‬َّ‫ل‬َ‫ع‬ ْْۗ‫م‬َ‫ل‬ ْ‫ع‬ ٥ 1. Bacalah dengan (menyebut) nama Tuhanmu Yang menciptakan 2. Dia telah menciptakan manusia dari segumpal darah 3. Bacalah, dan Tuhanmulah Yang Maha Pemurah 4. Yang mengajar (manusia) dengan perantaran kalam 5. Dia mengajar kepada manusia apa yang tidak diketahuinya.
  • 7. a. Pentingnya Ilmu Pengetahuan : Surah Al Alaq ayat 1-5 berisi mengenai pentingnya ilmu pengetahuan bagi manusia. Ayat ini menyerukan kepada semua manusia untuk sebanyak mungkin mencari ilmu. Sesuai dengan pepatah Islam, seorang muslim diwajibkan mencari ilmu mulai dari buaian hingga ke liang lahat. Itu artinya, selama masih bernyawa, tidak ada alasan bagi muslim dan muslimah untuk bermalasmalasan mencari ilmu. b. Proses Penciptaan Manusia : Pada ayat 1-5 Surah Al Alaq juga menyebutkan mengenai proses penciptaan manusia. Dijelaskan pada ayat ini, manusia diciptakan dari segumpal darah. Ilmu pengetahuan modern menjelaskan segumpal darah yang dimaksud adalah proses pertemuan antara sel telur dan sel sperma dalam rahim wanita. Allah SWT menciptakan manusia dengan bentuk paling sempurna dari pada ciptaan-Nya yang lain.
  • 8. c. Perintah Banyak Membaca dan Belajar : Surah ini juga berisi perintah kepada manusia untuk memperbanyak membaca dan belajar. Membaca merupakan satu cara untuk memperoleh pengetahuan serta wawasan yang luas. Sejumlah disiplin ilmu juga perlu untuk dipelajari. Tujuannya adalah agar bisa menjadi manusia yang bijaksana dan tidak mudah menyalahkan orang lain saat berbeda pendapat. Hal ini lantaran dengan banyak membaca, pikiran manusia bisa semakin terbuka. Objek untuk membaca juga sangat luas yaitu berupa segala hal yang ada di sekeliling manusia.
  • 9. d. Anjuran Mencari Ilmu: Allah SWT telah mengajarkan kepada manusia dengan perantara kalam. Manusia mampu mencatat semua ilmu pengetahuan yang sudah diperolehnya. Selain mempermudah mengingatnya, hal itu dilakukan agar ilmu pengetahuan dapat diturunkan ke generasi berikutnya. Seperti para ulama dan ilmuwan yang juga menulis dan membukukan karya-karyanya. Karya-karya inilah yang memiliki peranan penting dalam pengembangan ilmu pengetahuan di era selanjutnya.
  • 10. e. Ilmu Datangnya dari Allah Ilmu adalah cahaya dan Allah SWT akan memberikan cahaya-Nya kepada orang-orang yang bersih dari kemaksiatan. Sebagaimana yang tertulis dalam Surah Al Alaq, semua ilmu pengetahuan datangnya dari Allah SWT. Mengingat, manusia tidak membawa apapun saat mereka lahir ke bumi. Mereka juga tidak mengetahui apapun saat lahir ke dunia. Dengan kemurahan hati-Nya, Allah SWT mengajarkan manusia mengenai ilmu pengetahuan melalui berbagai macam cara. Karenanya, jangan sampai ilmu pengetahuan membuat manusia menjadi sombong dan melupakan Tuhan yang mengajarinya. Sudah sepantasnya ilmu pengetahuan dapat membuat manusia menjadi semakin dekat dengan Tuhan. Karena sejatinya, ilmu pengetahuan merupakan jalan menuju Tuhan..
  • 11. f. Perintah untuk Tidak Mudah Menyerah Surah Al Alaq ayat 1-5 ini juga berkaitan dengan usaha dan kerja keras. Dalam kisah turunnya kelima ayat tersebut, Malaikat Jibril memerintahkan kepada Nabi Muhammad SAW untuk membaca. Bahkan Malaikat Jibril mengulanginya hingga 3 kali dan Rasulullah SAW pun mengatakan bahwa ia tidak bisa membaca. Tentu saja tidak mudah bagi Malaikat Jibril untuk menyampaikan wahyu kepada Nabi Muhammad SAW. Dan ini juga bukan perkara mudah bagi Rasulullah SAW dalam menerima wahyu dari Allah SWT. Kendati begitu, Malaikat Jibril terus berusaha menuntun Nabi Muhammad SAW agar bisa mengikuti bacaan yang disampaikannya hingga benar.
  • 12. Q S Y U N U S : 1 0 1 AYAT QUR’AN: ِ ‫ل‬ُ‫ق‬ ‫ا‬ ْ‫و‬ُ‫ر‬ُ‫ظ‬ْ‫ن‬‫ا‬ ‫ا‬َ‫ذ‬‫ا‬َ‫م‬ ‫ى‬‫ف‬ ِ ‫ت‬ ٰ ‫و‬ ٰ‫م‬َّ‫س‬‫ال‬ ِ َ ْ ‫ال‬َ‫و‬ ِ ْْ‫ر‬ ‫ا‬َ‫م‬َ‫و‬ۗ ‫ى‬‫ن‬ْ‫غ‬ُ‫ت‬ ُِ‫ت‬ٰ‫ي‬ٰ ْ ‫ال‬ ُِ‫ر‬ُ‫ذ‬ُّ‫ن‬‫ال‬َ‫و‬ ِْ‫َن‬‫ع‬ ِ ‫م‬ ْ‫و‬َ‫ق‬ َِّ ‫ل‬ ِْ‫ؤ‬ُ‫ي‬ َِ‫ن‬ ْ‫و‬ُ‫ن‬‫م‬ TERJEMAHAN: Katakanlah: "Perhatikanlah apa yaag ada di langit dan di bumi. Tidaklah bermanfaat tanda kekuasaan Allah dan rasul-rasul yang memberi peringatan bagi orang-orang yang tidak beriman"
  • 13. Surat Yunus ayat 101 ini Allah menjelaskan perintah untuk memperhatikan gejala-gejala alam. Karena dalam diri manusia ada dua kecenderungan yang saling bertolak belakang, yaitu neriman dan kufur, berbuat baik dan berbuat buruk, taat dan maksiat dan seterusnya. Dua kutub ini saling menarik. Karena itu Allah swt. Menggelar kekuasaannya di alam semesta. Dan Dia memerintahkan manusia untuk memperhatikan semuanya, agar menuntun kepada keyakinan akan Allah swt. Allah swt. Juga mengutus para rasul untuk membimbing manusia ke jalanNya. Namun demikian, ada diantara mereka yang hati dan imannya sudah tertutup. Maka keberadaan para rasul dan tanda kekuasaan Allah swt di semesta tidak menambah keimanannya.
  • 14. ‫ا‬ ِ ‫ل‬ْ‫ي‬َّ‫ل‬‫ِا‬‫ِف‬ َ ‫َل‬‫ت‬ْ‫اِخ‬َ‫ِو‬ْْ‫ِر‬َ ْ ‫اِل‬َ‫ِو‬‫ت‬ ٰ ‫و‬ ٰ‫م‬َّ‫س‬‫ِال‬‫ق‬ْ‫ل‬َ‫خ‬ِْ‫ي‬‫ِف‬َّ‫ن‬ۗ ِ ‫ر‬ْ‫ج‬َ‫ت‬ِْ‫ي‬‫ت‬َّ‫ل‬‫ِا‬‫ك‬ْ‫ل‬ُ‫ف‬ْ‫ل‬ِ‫ا‬َ‫ِو‬‫اِر‬َ‫ه‬َّ‫ن‬‫اِل‬َ‫ِو‬ ِ ْ‫ي‬ ‫ِا‬َ‫ن‬‫ِم‬ُ ‫ه‬ ‫ِّٰللا‬َ‫ل‬َ‫ز‬ْ‫ن‬َ‫ا‬ِۤ‫ا‬َ‫م‬َ‫ِو‬ َ ‫اِس‬َّ‫ن‬‫ِال‬ُ‫ع‬َ‫ف‬ْ‫ن‬َ‫ي‬ِ‫ا‬َ‫م‬‫ِب‬‫ر‬ْ‫ح‬َ‫ب‬ْ‫ل‬‫ىِا‬‫ف‬ ِْ‫ِر‬َ ْ ‫ِال‬‫ه‬‫اِب‬َ‫ي‬ْ‫ِح‬َ‫ا‬َ‫ف‬ِ‫ٓء‬‫ا‬َّ‫م‬ِْ‫ن‬‫ِم‬‫ٓء‬‫ا‬َ‫م‬َّ‫س‬‫ل‬ َِ‫د‬ْ‫ع‬َ‫ب‬ِ َ ْ ‫ِا‬‫ف‬ْ‫ي‬‫ْر‬‫ص‬َ‫ت‬َّ‫و‬ ۖ ‫ة‬َّ‫ب‬ِٓ‫ا‬َ‫د‬ِ‫ُل‬‫ک‬ِْ‫ن‬‫اِم‬َ‫ه‬ْ‫ي‬‫ِف‬َّ‫ث‬َ‫ب‬َ‫اِو‬َ‫ه‬‫ت‬ ْ‫و‬َ‫م‬ ‫ِال‬َ‫ن‬ْ‫ي‬َ‫ب‬ِ‫ر‬َّ‫خ‬َ‫س‬ُ‫م‬ْ‫ل‬‫ِا‬‫اِب‬َ‫ح‬َّ‫س‬‫اِل‬َ‫ِو‬‫ح‬ٰ‫ي‬‫لر‬ ِ‫ا‬َ‫ِو‬‫ٓء‬‫ا‬َ‫م‬َّ‫س‬ َِ‫ن‬ ْ‫و‬ُ‫ل‬‫ق‬ْ‫ع‬َّ‫ي‬ِ‫م‬ ْ‫و‬َ‫ق‬‫ِل‬‫ت‬ٰ‫ِي‬َٰ ‫ِل‬ْْ‫ِر‬َ ْ ‫ل‬ Sesungguhnya pada penciptaan langit dan bumi, pergantian malam dan siang, kapal yang berlayar di laut dengan (muatan) yang bermanfaat bagi manusia, apa yang diturunkan Allah dari langit berupa air, lalu dengan itu dihidupkan-Nya bumi setelah mati (kering), dan Dia tebarkan di dalamnya bermacam-macam binatang, dan perkisaran angin dan awan yang dikendalikan antara langit dan bumi, (semua itu) sungguh, merupakan tanda-tanda (kebesaran Allah) bagi orang-orang yang mengerti."
  • 15. Sesungguhnya dalam penciptaan langit dengan ketinggian dan luasnya ini dan bumi dengan gunung-gunung, dataran dan laut-lautnya, dan di dalam pergantian malam dan siang dari lebih lama menjadi lebih pendek, dan antara gelap dan cahaya dan pergantian keduanya secara beriringan, dan Jalan kapal-kapal yang berlayar di laut-laut yang memuat segala yang bermanfaat bagi manusia, dan air hujan yang diturunkan Allah dari langit, Lalu Dia menghidupkan tanah dengan air itu, maka tumbuhlah pohon-pohon hijau setelah sebelumnya kering tidak ada tanaman. dan apa-apa yang telah Allahu sebar di dalamnya berupa setiap jenis binatang yang berjalan dimuka bumi, dan apa yang Allah limpahkan berupa perputaran angin dan penentuan arahnya, dan awan yang dibergerak antara langit dan bumi. Sesungguhnya pada semua bukti-bukti petunjuk tersebut benar-benar terdapat tanda-tanda atas ketauhidan Allah dan besarnya nikmat Nya bagi kaum yang mau memahami sumber-sumber hujjah, dan memahami dalil-dalil dari Allah ta'ala yang menunjukkan sifat keesaan Nya dan keberhakkan Nya untuk diibadahi.
  • 16. Q S . A R - R A H M A N : 3 3 AYAT QUR’AN: َِ‫َر‬‫ش‬ْ‫ع‬َ‫م‬ٰ‫ي‬ ِ ‫ن‬‫ج‬ْ‫ل‬‫ا‬ ‫ا‬َ‫و‬ ِْ ‫ل‬ ِ ‫س‬ْ‫ن‬ ِ ‫ن‬‫ا‬ ِ ْ‫ع‬َ‫ط‬َ‫ت‬ْ‫س‬‫ا‬ ِ ْ‫م‬ُ‫ت‬ ِْ‫ن‬َ‫ا‬ ‫ا‬ ْ‫و‬ُ‫ذ‬ُ‫ف‬ْ‫ن‬َ‫ت‬ ِْ‫ن‬‫م‬ ِ ْ‫ق‬َ‫ا‬ ‫ا‬َ‫ط‬ ِ ‫ر‬ ِ ‫ت‬ ٰ ‫و‬ ٰ‫م‬َّ‫س‬‫ال‬ ‫ا‬َ‫و‬ ِ َ ْ ‫ل‬ ِ ْْ‫ر‬ ‫ا‬َ‫ف‬ ‫ا‬ ْ‫و‬ُ‫ذ‬ُ‫ف‬ْ‫ن‬ ِ ۗ َِ ‫ل‬ ِ ْ‫ن‬َ‫ت‬ َِ‫ن‬ ْ‫و‬ُ‫ذ‬ُ‫ف‬ َِّ ‫ل‬‫ا‬ ِ ‫ن‬ٰ‫ط‬ْ‫ل‬ُ‫س‬‫ب‬ TERJEMAHAN: Wahai golongan jin dan manusia! Jika kamu sanggup menembus (melintasi) penjuru langit dan bumi, maka tembuslah. Kamu tidak akan mampu menembusnya kecuali dengan kekuatan (dari Allah).“
  • 17. Dalam surat Ar Rahman ayat 33 Allah menegaskan bahwa manusia dan jin tidak akan dapat menghindar dari pertanggungjawaban. 'Wahai golongan jin dan manusia! Jika kamu sanggup menembus atau melintasi penjuru langit dan bumi untuk menghindari pertanggungjawaban dan balasan yang akan menimpamu, maka keluar dan tembuslah keduanya'. Maka ketahuilah, kamu tidak akan mampu menembusnya kecuali dengan kekuatan, sedangkan kamu sama sekali tidak mempunyai kekuatan itu. Ayat tersebut juga menyeru, jin dan manusia jika mereka sanggup menembus, melintasi penjuru langit dan bumi karena takut akan siksaan dan hukuman Allah, mereka boleh mencoba melakukannya, mereka tidak akan dapat berbuat demikian. Selain itu mereka tidak mempunyai kekuatan sedikitpun dalam menghadapi kekuatan Allah SWT. Menurut sebagian ahli tafsir, pengertian sulthan pada ayat ini adalah ilmu pengetahuan.Hal ini menunjukkan bahwa dengan ilmu manusia dapat menembus ruang angkasa.
  • 18. Q S . A L - M U L K : 1 9 Ayat Qur’an: ِ ْ‫م‬َ‫ل‬َ‫و‬َ‫ا‬ ‫ا‬ ْ‫و‬َ‫ر‬َ‫ي‬ ‫ى‬َ‫ل‬‫ا‬ ِ ‫ر‬ْ‫ي‬َّ‫ط‬‫ال‬ ِ ْ‫م‬ُ‫ه‬َ‫ق‬ ْ‫و‬َ‫ف‬ ِ ‫ه‬‫ف‬‫ـ‬ٰٓ‫ص‬ ِ ‫ت‬ َِ‫ن‬ْ‫ض‬‫ب‬ْ‫ق‬َ‫ي‬َّ‫و‬ ِ ۗ ‫ا‬َ‫م‬ َِّ‫ن‬ُ‫ه‬ُ‫ك‬‫س‬ْ‫م‬ُ‫ي‬ َِّ ‫ل‬‫ا‬ ُِ‫ن‬ ٰ‫م‬ْ‫ح‬َّ‫الر‬ ِ ۗ ِ ‫ه‬َّ‫ن‬‫ا‬ ِ ‫ُل‬‫ك‬‫ب‬ ِ ‫ء‬ْ‫ي‬َ‫ش‬ ِ ‫ر‬ْ‫ي‬‫ص‬َ‫ب‬ TERJEMAHAN: "Tidakkah mereka memperhatikan burung-burung yang mengembangkan dan mengatupkan sayapnya di atas mereka? Tidak ada yang menahannya (di udara) selain Yang Maha Pengasih. Sungguh, Dia Maha Melihat segala sesuatu.
  • 19. Allah menerangkan bahwa Dia Mahakuasa lagi Maha Menentukan segala sesuatu. Sebagai salah satu buktinya ialah kekuasaan-Nya menahan burung yang sedang berada di angkasa, sehingga tidak jatuh ke bumi. Burung-burung yang sedang berada di angkasa kadang-kadang terbang melayang dengan mengembangkan sayapnya. Ia terbang meninggi atau menukik ke bawah, seakan-akan ia akan terhempas ke bumi. Kadang-kadang dia mengatupkan kedua sayapnya. Siapakah yang menahan burung itu dari kejatuhan pada waktu dia mengembangkan dan mengatupkan sayapnya? Bukankah ini bertentangan dengan hukum alam bahwa barang yang berat itu akan jatuh ke bumi disebabkan daya tarik (gravitasi) bumi?
  • 20. ِ ْ‫د‬َ‫ق‬‫ـ‬َ‫ل‬ ‫ا‬َ‫ن‬ْ‫ل‬َ‫س‬ْ‫ر‬َ‫ا‬ ‫ا‬َ‫ن‬َ‫ل‬ُ‫س‬ُ‫ر‬ ‫ا‬‫ب‬ ِ ‫ت‬ٰ‫ن‬‫ي‬َ‫ب‬ْ‫ل‬ ِ َ‫ا‬َ‫و‬ ِ ْ‫ل‬َ‫ز‬ْ‫ن‬ ‫ا‬َ‫ن‬ ِ ُ‫م‬ُ‫ه‬َ‫ع‬َ‫م‬ َِ‫ب‬ٰ‫ت‬‫ك‬ْ‫ل‬‫ا‬ ‫ا‬َ‫و‬ ‫ا‬َ‫ز‬ْ‫ي‬‫م‬ْ‫ل‬ َِ‫ن‬ ِ ُ‫ق‬َ‫ي‬‫ل‬ ِ َ‫م‬ ْ‫و‬ ‫ا‬َّ‫ن‬‫ال‬ ُِ‫س‬ ‫ا‬‫ب‬ ِ َ‫ا‬َ‫و‬ ۚ ‫ط‬ْ‫س‬‫ق‬ْ‫ل‬ ‫ا‬َ‫ن‬ْ‫ل‬َ‫ز‬ْ‫ن‬ ِ َ‫د‬ْ‫ي‬‫ـد‬َ‫ح‬ْ‫ل‬‫ا‬ ِ ‫ه‬ْ‫ي‬‫ف‬ ِ ‫س‬ْ‫أ‬َ‫ب‬ ِ ‫د‬ْ‫ي‬‫َد‬‫ش‬ ‫ا‬َ‫ن‬َ‫م‬َّ‫و‬ ُِ‫ع‬‫ف‬ ‫ا‬َّ‫ن‬‫ل‬‫ل‬ ِ ‫س‬ ِ ‫ل‬َ‫و‬ ِ َ‫م‬َ‫ل‬ْ‫ع‬‫ـ‬َ‫ي‬ ِ ُ ‫ه‬ ‫ّٰللا‬ ِْ‫ن‬َ‫م‬ ِ ‫ه‬ُ‫ر‬ُ‫ص‬ْ‫ن‬َّ‫ي‬ َِ‫و‬ ِ ‫ه‬َ‫ل‬ُ‫س‬ُ‫ر‬ ‫ا‬‫ب‬ َِّ‫ن‬‫ا‬ ‫ب‬ْ‫ي‬َ‫غ‬ْ‫ل‬ ِ َ ‫ه‬ ‫ّٰللا‬ ِ ‫ي‬‫و‬َ‫ق‬ ِ ‫ز‬ْ‫ي‬‫َز‬‫ع‬ "Sungguh, Kami telah mengutus rasul-rasul Kami dengan bukti-bukti yang nyata dan Kami turunkan bersama mereka Kitab dan neraca (keadilan) agar manusia dapat berlaku adil. Dan Kami menciptakan besi yang mempunyai kekuatan hebat dan banyak manfaat bagi manusia, dan agar Allah mengetahui siapa yang menolong (agama)-Nya dan rasul-rasul-Nya walaupun (Allah) tidak dilihatnya. Sesungguhnya Allah Maha Kuat, Maha Perkasa
  • 21. Pada penggalan ayat ini Allah Subhanahu wa ta’ala menyebutkan bahwa Dia mengutus para rasul dengan bukti yang nyata (mukjizat), kitab yang berisi firman Allah, dan barometer untuk mengukur keadilan di antara manusia. Dan pada ayat-ayat selanjutnya Allah Subhanahu wa ta’ala akan menyebutkan bahwa di antara rasul-rasul tersebut adalah Nabi Isa ‘alaihissalam. Hal ini disebabkan karena Nabi Isa ‘alaihissalam memiliki kitab suci, dan ini menunjukkan bahwa dia adalah seorang Rasul sebagaimana yang Allah Subhanahu wa ta’ala jelaskan ciri- cirinya dalam ayat ini. Oleh karenanya Nabi Isa ‘alaihissalam dan Nabi-Nabi yang lain tidak memiliki perbedaan, semuanya sama-sama diutus dan sama-sama memiliki kitab suci. Maka seharusnya ini menjadi pertanyaan kepada orang-orang Nasrani bahwa mengapa mereka menjadikan Nabi Isa ‘alaihissalam sebagai Tuhan, sedangkan tidak menganggap Tuhan para Nabi-Nabi yang lain? Kalau sekiranya Nabi Isa ‘alaihissalam adalah Tuhan, maka seharusnya dia tidak perlu membawa kitab, melainkan cukup berbicara langsung kalau dia memang Tuhan. Akan tetapi faktanya Nabi Isa ‘alaihissalam membawa kitab yang merupakan ciri seorang Rasul.
  • 22. ِ َ‫ا‬ٰۤ‫ي‬ ‫ا‬َ‫ه‬ُّ‫ي‬ َِ‫ن‬ْ‫ي‬‫ذ‬َّ‫ل‬‫ا‬ ‫ا‬ ْۤ‫و‬ُ‫ن‬َ‫م‬ٰ‫ا‬ ِْ‫ن‬‫ا‬ ِ ْ‫م‬ُ‫ك‬َ‫ء‬ٓ‫ا‬َ‫ج‬ ‫ا‬َ‫ف‬ ِ ‫س‬ ِ ‫ق‬ ِ ‫ا‬َ‫ب‬َ‫ن‬‫ب‬ ‫ا‬ ْۤ‫و‬ُ‫ن‬َّ‫ي‬َ‫ب‬َ‫ت‬َ‫ف‬ ِْ‫ن‬َ‫ا‬ ‫ا‬ ْ‫و‬ُ‫ب‬ْ‫ي‬‫ص‬ُ‫ت‬ ‫ا‬ً‫م‬ ْ‫و‬َ‫ق‬ ‫ا‬َ‫ه‬َ‫ج‬‫ب‬ ِ ‫ة‬َ‫ل‬ ‫ا‬ ْ‫و‬ُ‫ح‬‫ب‬ْ‫ص‬ُ‫ت‬َ‫ف‬ ‫ى‬ٰ‫َل‬‫ع‬ ‫ا‬َ‫م‬ ِ َ‫ع‬َ‫ف‬ ِ ْ‫م‬ُ‫ت‬ْ‫ل‬ َِ‫ن‬ْ‫ي‬‫م‬‫د‬ٰ‫ن‬ “Wahai orang-orang yang beriman! Jika seseorang yang fasik datang kepadamu membawa suatu berita, maka telitilah kebenarannya, agar kamu tidak mencelakakan suatu kaum karena kebodohan (kecerobohan), yang akhirnya kamu menyesali perbuatanmu itu.”
  • 23. Setelah kelompok ayat-ayat yang lalu menguraikan tuntunan bagai-mana bertatakrama dengan Rasullah, kelompok ayat ini menguraikan bagaimana berlaku dengan sesama manusia, termasuk kepada orang fasik. Diawali dengan tuntunan bagaimana menghadapi orang fasik, Allah berfirman, Wahai orang-orang yang beriman! Jika seseorang yang fasik datang kepadamu membawa suatu berita yang penting, maka ja-nganlah kamu tergesa-gesa menerima berita itu, tetapi telitilah terlebih dahulu kebenarannya. Hal ini penting dilakukan agar kamu tidak mencelakakan suatu kaum karena kebodohan atau kecerobohan kamu mengikuti berita itu yang akhirnya kamu menyesali perbuatanmu itu yang terlanjur kamu lakukan. Ayat ini memberikan tuntunan kepada kaum muslim agar berhati-hati dalam menerima berita terutama jika bersumber dari orang yang fasik. Perlunya berhati-hati dalam menerima berita adalah untuk menghindarkan penyesalan akibat tindakan yang diakibatkan oleh berita yang belum diteliti kebenarannya.
  • 24. ‫َا‬‫ن‬َ‫ث‬َّ‫د‬َ‫ح‬ ُ ُ‫د‬َّ‫د‬َ‫س‬ُ‫م‬ ُُ‫ْن‬‫ب‬ ُ ‫د‬َ‫ه‬ ْ‫ر‬َ‫س‬ُ‫م‬ ‫َا‬‫ن‬َ‫ث‬َّ‫د‬َ‫ح‬ ُ ُ‫د‬ْ‫ب‬َ‫ع‬ ُ ‫ه‬ َّ ‫ّللا‬ ُُ‫ْن‬‫ب‬ ُ َ‫د‬ ُ‫او‬َ‫د‬ ُ َ‫س‬ ُُ‫ت‬ْ‫ع‬‫ه‬‫م‬ ُ َ‫م‬ ‫ه‬ ‫اص‬َ‫ع‬ َُ‫ْن‬‫ب‬ ُ‫ه‬‫اء‬َ‫ج‬َ‫ر‬ ُ‫ه‬‫ْن‬‫ب‬ ُ َ‫ة‬ َ‫ْو‬‫ي‬َ‫ح‬ ُُ‫هث‬‫د‬َ‫ح‬ُ‫ي‬ ُ َ‫ع‬ ُْ‫ن‬ ُ َ‫د‬ ُ‫او‬َ‫د‬ ُ‫ه‬‫ْن‬‫ب‬ ُ ‫يل‬‫ه‬‫م‬َ‫ج‬ ُْ‫ن‬َ‫ع‬ ُ‫ه‬ ‫ير‬‫ه‬‫ث‬َ‫ك‬ ُ‫ه‬‫ْن‬‫ب‬ ُ ‫ْس‬‫ي‬َ‫ق‬ َُ‫ل‬‫ا‬َ‫ق‬ ُُ‫ت‬ْ‫ن‬ُ‫ك‬ ‫ا‬ً‫س‬‫ه‬‫ل‬‫ا‬َ‫ج‬ َُ‫ع‬َ‫م‬ ‫ي‬‫ه‬‫ب‬َ‫أ‬ ‫ا‬َ‫د‬ ْ‫ر‬َّ‫د‬‫ال‬ ُ‫ه‬‫ء‬ ‫ي‬‫ه‬‫ف‬ ُ‫ه‬‫د‬ ‫ه‬‫ج‬ْ‫س‬َ‫م‬ َُ‫ق‬ْ‫ش‬َ‫م‬‫ه‬‫د‬ ُ ُ‫ه‬َ‫ء‬‫ا‬َ‫ج‬َ‫ف‬ ُ ‫ل‬ُ‫ج‬َ‫ر‬ َُ‫ل‬‫ا‬َ‫ق‬َ‫ف‬ ُ َ‫ي‬ ‫ا‬ ‫ا‬َ‫ب‬َ‫أ‬ ُ‫ه‬‫اء‬َ‫د‬ ْ‫ر‬َّ‫د‬‫ال‬ ‫ي‬‫ه‬‫ن‬‫ه‬‫إ‬ َُ‫ك‬ُ‫ت‬ْ‫ئ‬ ‫ه‬‫ج‬ ُْ‫ن‬‫ه‬‫م‬ ُ ‫ه‬‫ة‬َ‫ن‬‫هي‬‫د‬َ‫م‬ ُ‫ه‬‫ل‬‫و‬ُ‫س‬َّ‫الر‬ ‫ى‬َّ‫ل‬َ‫ص‬ ُ ُ َّ ‫ّللا‬ ُ ‫ه‬‫ه‬ْ‫ي‬َ‫ل‬َ‫ع‬ ُ َ‫م‬َّ‫ل‬َ‫س‬ َ‫و‬ ُ ‫هيث‬‫د‬َ‫ح‬‫ه‬‫ل‬ ‫ي‬‫ه‬‫ن‬َ‫غ‬َ‫ل‬َ‫ب‬ َُ‫ك‬َّ‫ن‬َ‫أ‬ ُ ُ‫ه‬ُ‫ث‬‫ه‬‫د‬َ‫ح‬ُ‫ت‬ ُ َ‫ع‬ ُْ‫ن‬ ُ‫ه‬‫ل‬‫و‬ُ‫س‬َ‫ر‬ ُ ‫ه‬ َّ ‫ّللا‬ ‫ى‬َّ‫ل‬َ‫ص‬ ُ ُ َّ ‫ّللا‬ ُ ‫ه‬‫ه‬ْ‫ي‬َ‫ل‬َ‫ع‬ ُ َ‫م‬َّ‫ل‬َ‫س‬ َ‫و‬ ‫ا‬َ‫م‬ ُُ‫ت‬ْ‫ئ‬ ‫ه‬‫ج‬ ُ ‫ة‬َ‫ج‬‫ا‬َ‫ح‬‫ه‬‫ل‬ َُ‫ل‬‫ا‬َ‫ق‬ ‫ي‬‫ه‬‫ن‬‫ه‬‫إ‬َ‫ف‬ ُ ْ‫ع‬‫ه‬‫م‬َ‫س‬ ُُ‫ت‬ َُ‫ل‬‫و‬ُ‫س‬َ‫ر‬ ُ ‫ه‬ َّ ‫ّللا‬ ‫ى‬َّ‫ل‬َ‫ص‬ ُ ُ َّ ‫ّللا‬ ُ ‫ه‬‫ه‬ْ‫ي‬َ‫ل‬َ‫ع‬ ُ َ‫م‬َّ‫ل‬َ‫س‬ َ‫و‬ ُ َ‫ي‬ ُ ُ‫ل‬‫و‬ُ‫ق‬ ُْ‫ن‬َ‫م‬ َُ‫ك‬َ‫ل‬َ‫س‬ ‫ا‬ً‫ق‬‫ي‬ ‫ه‬ ‫ر‬َ‫ط‬ ُُ‫ب‬ُ‫ل‬ْ‫ط‬َ‫ي‬ ُ ‫ه‬‫ه‬‫ي‬‫ه‬‫ف‬ ‫ا‬ً‫م‬ْ‫ل‬‫ه‬‫ع‬ َُ‫ك‬َ‫ل‬َ‫س‬ ُ ُ َّ ‫ّللا‬ ُ ‫ه‬‫ه‬‫ه‬‫ب‬ ‫ا‬ً‫ق‬‫ي‬ ‫ه‬ ‫ر‬َ‫ط‬ ُْ‫ن‬‫ه‬‫م‬ ُ ‫ه‬‫ق‬ُ‫ر‬ُ‫ط‬ َُ‫ج‬ْ‫ال‬ ُ ‫ه‬‫ة‬َّ‫ن‬ َُّ‫ن‬‫ه‬‫إ‬ َ‫و‬ ُ َ‫ة‬َ‫ك‬‫ه‬‫ئ‬ َ ‫َل‬َ‫م‬ْ‫ال‬ ُ ُ‫ع‬َ‫ض‬َ‫ت‬َ‫ل‬ ‫ا‬َ‫ه‬َ‫ت‬َ‫ح‬‫ه‬‫ن‬ْ‫ج‬َ‫أ‬ ‫ا‬ً‫ض‬ ‫ه‬ ‫ر‬ ُ ‫ه‬‫ب‬‫ه‬‫ل‬‫ا‬َ‫ط‬‫ه‬‫ل‬ ُ‫ه‬‫م‬ْ‫ل‬‫ه‬‫ع‬ْ‫ال‬ َُّ‫ن‬‫ه‬‫إ‬ َ‫و‬ ُ َ‫م‬‫ه‬‫ل‬‫ا‬َ‫ع‬ْ‫ال‬ ُُ‫ر‬‫ه‬‫ف‬ْ‫غ‬َ‫ت‬ْ‫س‬َ‫ي‬َ‫ل‬ ُ ُ‫ه‬َ‫ل‬ ُْ‫ن‬َ‫م‬ ‫ي‬‫ه‬‫ف‬ ُ‫ه‬‫ت‬‫ا‬ َ‫و‬َ‫م‬َّ‫س‬‫ال‬ ُْ‫ن‬َ‫م‬ َ‫و‬ ‫ي‬‫ه‬‫ف‬ ُ‫ه‬ ‫ض‬ ْ‫ر‬َ ْ ‫اْل‬ ُُ‫ان‬َ‫ت‬‫ي‬ ‫ه‬‫ح‬ْ‫ال‬ َ‫و‬ ‫ي‬‫ه‬‫ف‬ ُ‫ه‬‫ف‬ ْ‫و‬َ‫ج‬ ُ‫ه‬‫اء‬َ‫م‬ْ‫ال‬ َُّ‫ن‬‫ه‬‫إ‬ َ‫و‬ َُ‫ل‬ْ‫ض‬َ‫ف‬ ُ‫ه‬‫م‬‫ه‬‫ل‬‫ا‬َ‫ع‬ْ‫ال‬ ‫ى‬َ‫ل‬َ‫ع‬ ُ‫ه‬‫د‬‫ه‬‫ب‬‫ا‬َ‫ع‬ْ‫ال‬ ُ‫ه‬‫ل‬ْ‫ض‬َ‫ف‬َ‫ك‬ ُ‫ه‬ ‫ر‬َ‫م‬َ‫ق‬ْ‫ال‬ ُ َ‫ة‬َ‫ل‬ْ‫ي‬َ‫ل‬ ُ‫ه‬ ‫ر‬ْ‫د‬َ‫ب‬ْ‫ال‬ ‫ى‬َ‫ل‬َ‫ع‬ ُ ‫ه‬‫ئ‬‫ا‬َ‫س‬ ُ‫ه‬ ‫ر‬ ُ ‫ه‬‫ب‬‫ه‬‫ك‬‫ا‬ َ‫و‬َ‫ك‬ْ‫ال‬ َُّ‫ن‬‫ه‬‫إ‬ َ‫و‬ ُ َ‫ء‬‫ا‬َ‫م‬َ‫ل‬ُ‫ع‬ْ‫ال‬ ُ ُ‫ة‬َ‫ث‬ َ‫ر‬ َ‫و‬ ُ َ‫ي‬‫ه‬‫ب‬ْ‫ن‬َ ْ ‫اْل‬ ُ‫ه‬‫اء‬ َُّ‫ن‬‫ه‬‫إ‬ َ‫و‬ ُ َ‫ء‬‫ا‬َ‫ي‬‫ه‬‫ب‬ْ‫ن‬َ ْ ‫اْل‬ ُ ْ‫م‬َ‫ل‬ ‫وا‬ُ‫ث‬ ‫ه‬ ‫ر‬ َ‫و‬ُ‫ي‬ ‫ا‬ً‫َار‬‫ن‬‫هي‬‫د‬ َُ ‫ل‬ َ‫و‬ ‫ا‬ً‫م‬َ‫ه‬ ْ‫هر‬‫د‬ ‫وا‬ُ‫ث‬َّ‫ر‬ َ‫و‬ ُ َ‫م‬ْ‫ل‬‫ه‬‫ع‬ْ‫ال‬ ُْ‫ن‬َ‫م‬َ‫ف‬ ُ ُ‫ه‬َ‫ذ‬َ‫خ‬َ‫أ‬ َُ‫خ‬َ‫أ‬ ُ َ‫ذ‬ ُ ‫ظ‬َ‫ح‬‫ه‬‫ب‬ ُ ‫ر‬‫ه‬‫ف‬‫ا‬ َ‫و‬ ‫َا‬‫ن‬َ‫ث‬َّ‫د‬َ‫ح‬ ُ ُ‫د‬َّ‫م‬َ‫ح‬ُ‫م‬ ُُ‫ْن‬‫ب‬ ُ‫ه‬ ‫ير‬ ‫ه‬ ‫ز‬ َ‫و‬ْ‫ال‬ ُ ‫ي‬‫ه‬‫ق‬ْ‫ش‬َ‫م‬‫ه‬‫الد‬ ‫َا‬‫ن‬َ‫ث‬َّ‫د‬َ‫ح‬ ُ ُ‫د‬‫ي‬‫ه‬‫ل‬ َ‫و‬ْ‫ال‬ َُ‫ل‬‫ا‬َ‫ق‬ ُُ‫يت‬‫ه‬‫ق‬َ‫ل‬ َُ‫يب‬‫ه‬‫ب‬َ‫ش‬ َُ‫ْن‬‫ب‬ ُ َ‫ة‬َ‫ب‬ْ‫ي‬َ‫ش‬ ‫ي‬‫ه‬‫ن‬َ‫ث‬َّ‫د‬َ‫ح‬َ‫ف‬ ُ ‫ه‬‫ب‬ ُ ‫ه‬‫ه‬ ُْ‫ن‬َ‫ع‬ َُ‫ان‬َ‫م‬ْ‫ث‬ُ‫ع‬ ُ‫ه‬‫ْن‬‫ب‬ ‫ي‬‫ه‬‫ب‬َ‫أ‬ ُ َ‫ة‬َ‫د‬ ْ‫و‬َ‫س‬ ُْ‫ن‬َ‫ع‬ ‫ي‬‫ه‬‫ب‬َ‫أ‬ ُ َ‫د‬ ْ‫ر‬َّ‫د‬‫ال‬ ُ‫ه‬‫اء‬ ‫ي‬‫ه‬‫ن‬ْ‫ع‬َ‫ي‬ ُْ‫ن‬َ‫ع‬ ُ ‫ه‬‫ي‬‫ه‬‫ب‬َّ‫ن‬‫ال‬ ‫ى‬َّ‫ل‬َ‫ص‬ ُ ُ َّ ‫ّللا‬ ُ ‫ه‬‫ه‬ْ‫ي‬َ‫ل‬َ‫ع‬ ُ َ‫م‬َّ‫ل‬َ‫س‬ َ‫و‬ ُ ُ‫ه‬‫َا‬‫ن‬ْ‫ع‬َ‫م‬‫ه‬‫ب‬
  • 25. Telah menceritakan kepada kami Musaddad bin Musarhad telah menceritakan kepada kami Abdullah bin Daud aku mendengar 'Ashim bin Raja bin Haiwah menceritakan dari Daud bin Jamil dari Katsir bin Qais ia berkata, "Aku pernah duduk bersama Abu Ad Darda di masjid Damaskus, lalu datanglah seorang laki-laki kepadanya dan berkata, "Wahai Abu Ad Darda, sesungguhnya aku datang kepadamu dari kota Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam karena sebuah hadits yang sampai kepadaku bahwa engkau meriwayatannya dari Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam. Dan tidaklah aku datang kecuali untuk itu." Abu Ad Darda lalu berkata, "Aku mendengar Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Barangsiapa meniti jalan untuk menuntut ilmu, maka Allah akan mempermudahnya jalan ke surga. Sungguh, para Malaikat merendahkan sayapnya sebagai keridlaan kepada penuntut ilmu. Orang yang berilmu akan dimintakan maaf oleh penduduk langit dan bumi hingga ikan yang ada di dasar laut. Kelebihan serang alim dibanding ahli ibadah seperti keutamaan rembulan pada malam purnama atas seluruh bintang. Para ulama adalah pewaris para nabi, dan para nabi tidak mewariskan dinar dan dirham, mereka hanyalah mewariskan ilmu. Barangsiapa mengambilnya maka ia telah mengambil bagian yang banyak." Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Al Wazir Ad Dimasyqi telah menceritakan kepada kami Al Walid ia berkata; aku berjumpa dengan Syabib bin Syaibah lalu ia menceritakannya kepadaku dari Utsman bin Abu Saudah dari Abu Ad Darda dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam dengan maknanya.
  • 26. Ini keutamaan pertama dari menuntut ilmu, bahwa dengan ilmu akan dimudahkan jalan menuju surga. Menempuh jalan untuk mencari ilmu ada dua makna, bisa jadi benar-benar ia ke majelis ilmu lewati jalan. Bisa jadi maknanya adalah hissi, yaitu ia lakukan cara apa pun untuk meraih ilmu, bisa dengan hadir, duduk, mendengar, menghafal, mencatat, sampai ia menguatkannya dengan banyak mengulang hingga menyebarkan ilmu tadi pada yang lain. Tentu saja ia mencari ilmu ini atas dasar ikhlas karena setiap ibadah yang didasari ikhlas, itulah yang mendapatkan balasan. Jika ilmu agama dicari hanya untuk meraih dunia, dapat kedudukan mulia, dapat gelar, dapat duit, maka tentu tidak mendapatkan balasan seperti disebut dalam hadits. Yang dimaksudkan akan dimudahkan jalan menuju surga adalah ia diberi taufik di dunia untuk beramal shalih sehingga dengan amalan itu masuk surga, atau ia dimudahkan jalan di akhirat untuk masuk surga. Demikian keterangan dari Al- Munawi dalam Faidhul Qadir.
  • 27. H R . I M A M A L B U K H O R I 3 9 0 2 AYAT QUR’AN: ‫ي‬‫ن‬َ‫ث‬َّ‫د‬َ‫ح‬ ِ ُ‫د‬َّ‫م‬َ‫ح‬ُ‫م‬ ُِ‫ن‬ْ‫ب‬ ‫ي‬‫ب‬َ‫أ‬ ِ ‫ن‬ْ‫ي‬َ‫س‬ُ‫ح‬‫ال‬ ‫ا‬َ‫ن‬َ‫ث‬َّ‫د‬َ‫ح‬ ُِ‫ر‬َ‫م‬ُ‫ع‬ ِ ْ‫ب‬ ُِ‫ن‬ ِ ‫ص‬ْ‫ف‬َ‫ح‬ ‫ا‬َ‫ن‬َ‫ث‬َّ‫د‬َ‫ح‬ ‫ي‬‫ب‬َ‫أ‬ ِْ‫َن‬‫ع‬ ِ ‫م‬‫َاص‬‫ع‬ ِ َ‫ع‬ ِْ‫ن‬ ِ ‫ر‬‫َام‬‫ع‬ ِْ‫َن‬‫ع‬ ِ ‫ن‬ْ‫ب‬‫ا‬ ِ ‫اس‬َّ‫ب‬َ‫ع‬ ِ َ‫ي‬‫ض‬َ‫ر‬ ِ ُ َّ ‫ّٰللا‬ ‫ا‬َ‫م‬ُ‫ه‬ْ‫ن‬َ‫ع‬ َِ ‫َل‬َ‫ل‬‫ا‬َ‫ق‬ ِ ‫ْر‬‫د‬َ‫أ‬ ‫ي‬ ‫ى‬َ‫ه‬َ‫ن‬َ‫أ‬ ِ ُ‫ه‬ْ‫ن‬َ‫ع‬ ِ ُ‫ل‬‫و‬ُ‫س‬َ‫ر‬ َِّ ‫ّٰللا‬ ‫ى‬َّ‫ل‬َ‫ص‬ ِ ُ َّ ‫ّٰللا‬ ِ ‫ه‬ْ‫ي‬َ‫ل‬َ‫ع‬ ِ َ‫م‬َّ‫ل‬َ‫س‬ َ‫و‬ ِْ‫ن‬‫م‬ ِ ‫ل‬ْ‫ج‬َ‫أ‬ ِ ُ‫ه‬َّ‫ن‬َ‫أ‬ َِ‫َان‬‫ك‬ ِ َ‫ة‬َ‫ل‬‫و‬ُ‫م‬َ‫ح‬ ِ َّ‫ن‬‫ال‬ ِ ‫اس‬ ِ َ‫ه‬‫َر‬‫ك‬َ‫ف‬ ِْ‫ن‬َ‫أ‬ َِ‫ب‬َ‫ه‬ْ‫ذ‬َ‫ت‬ ِ ْ‫م‬ُ‫ه‬ُ‫ت‬َ‫ل‬‫و‬ُ‫م‬َ‫ح‬ ِ َ‫أ‬ ِْ‫و‬ ِ ُ‫ه‬َ‫م‬َّ‫ر‬َ‫ح‬ ‫ي‬‫ف‬ ِ ‫م‬ ْ‫و‬َ‫ي‬ َِ‫ر‬َ‫ب‬ْ‫ي‬َ‫خ‬ ِ َ‫م‬ْ‫ح‬َ‫ل‬ ِ ‫ر‬ُ‫م‬ُ‫ح‬ْ‫ل‬‫ا‬ ‫ة‬َّ‫ي‬‫ل‬ْ‫ه‬َ ْ ‫اْل‬ ِ ۗ TERJEMAHAN: Telah menceritakan kepadaku Muhammad bin Abul Husain; Telah menceritakan kepada kami Umar bin Hafsh; Telah menceritakan kepada kami ayahku dari ‘Ashim dari ‘Amir dari Ibnu ‘Abbas radliallahu ‘anhuma mengatakan; “Saya tidak tahu, apakah Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam melarang keledai dikarenakan ia kendaraan masyarakat sehingga beliau tidak ingin jika kendaraan (sarana transportasi) mereka lenyap, atau memang beliau mengharamkannya pada hari Khaibar khusus daging keledai jinak?”"
  • 28. ‫ا‬َ‫ن‬َ‫ث‬َّ‫د‬َ‫ح‬ ‫ى‬َ‫س‬‫و‬ُ‫م‬ ُِ‫ن‬ْ‫ب‬ ِ َ‫ل‬‫ي‬‫اع‬َ‫م‬ْ‫س‬‫إ‬ ‫ا‬َ‫ن‬َ‫ث‬َّ‫د‬َ‫ح‬ ِ ُ‫ة‬َ‫ي‬‫ر‬ْ‫ي‬َ‫و‬ُ‫ج‬ ُِ‫ن‬ْ‫ب‬ ِ َ‫ء‬‫ا‬َ‫م‬ْ‫س‬َ‫أ‬ ِْ‫َن‬‫ع‬ ِ ‫ع‬‫اف‬َ‫ن‬ ِْ‫َن‬‫ع‬ ِ ‫د‬ْ‫ب‬َ‫ع‬ َِّ ‫ّٰللا‬ ِ َ‫ي‬‫ض‬َ‫ر‬ ِ ُ َّ ‫ّٰللا‬ ِ ُ‫ه‬ْ‫ن‬َ‫ع‬ ‫ى‬َ‫ط‬ْ‫ع‬َ َ ‫اْل‬َ‫ق‬ ِ ُ‫ل‬‫و‬ُ‫س‬َ‫ر‬ َِّ ‫ّٰللا‬ ‫ى‬َّ‫ل‬َ‫ص‬ ِ ُ َّ ‫ّٰللا‬ ِ ‫ه‬ْ‫ي‬َ‫ل‬َ‫ع‬ ِ َ‫م‬َّ‫ل‬َ‫س‬ َ‫و‬ َِ‫ر‬َ‫ب‬ْ‫ي‬َ‫خ‬ ِ َ‫د‬‫و‬ُ‫ه‬َ‫ي‬ْ‫ل‬‫ا‬ ِْ‫ن‬َ‫أ‬ ‫ا‬َ‫ه‬‫و‬ُ‫ل‬َ‫م‬ْ‫ع‬َ‫ي‬ ‫ا‬َ‫ه‬‫ُو‬‫ع‬َ‫ر‬ْ‫ز‬َ‫ي‬َ‫و‬ ِ ْ‫م‬ُ‫ه‬َ‫ل‬َ‫و‬ ُِ‫ر‬ْ‫ط‬َ‫ش‬ ‫ا‬َ‫م‬ ِ َ‫ي‬ ِ ُ‫ج‬ُ‫ر‬ْ‫خ‬ َِّ‫ن‬َ‫أ‬ َ‫او‬َ‫ه‬ْ‫ن‬‫م‬ َِ‫ن‬ْ‫ب‬‫ا‬ َِ‫ر‬َ‫م‬ُ‫ع‬ ِ ُ‫ه‬َ‫ث‬َّ‫د‬َ‫ح‬ َِّ‫ن‬َ‫أ‬ ِ َ‫ع‬‫ار‬َ‫ز‬َ‫م‬ْ‫ل‬‫ا‬ ِ َ‫ك‬ ِْ‫ت‬َ‫ن‬‫ا‬ ‫ى‬َ‫ر‬ْ‫ك‬ُ‫ت‬ ‫ى‬َ‫ل‬َ‫ع‬ ِ ‫ء‬ْ‫ي‬َ‫ش‬ ِ ُ‫ه‬‫ا‬َّ‫م‬َ‫س‬ ِ ‫ع‬‫اف‬َ‫ن‬ َِ ‫ل‬ ِ ُ‫ه‬ُ‫ظ‬َ‫ف‬ْ‫ح‬َ‫أ‬ َِّ‫ن‬َ‫أ‬َ‫و‬ َِ‫ع‬‫اف‬َ‫ر‬ َِ‫ن‬ْ‫ب‬ ِ ‫يج‬‫د‬َ‫خ‬ َِ‫َّث‬‫د‬َ‫ح‬ َِّ‫ن‬َ‫أ‬ ِ َّ‫ن‬‫ال‬ ِ َّ‫ي‬‫ب‬ ‫ى‬َّ‫ل‬َ‫ص‬ ِ ُ َّ ‫ّٰللا‬ ِ ‫ه‬ْ‫ي‬َ‫ل‬َ‫ع‬ ِ َ‫م‬َّ‫ل‬َ‫س‬ َ‫و‬ ‫ى‬َ‫ه‬َ‫ن‬ ِْ‫َن‬‫ع‬ ِ ‫اء‬َ‫ر‬‫ك‬ ِ ْ‫ل‬‫ا‬ ِ ‫ع‬‫ار‬َ‫ز‬َ‫م‬ ِ َ‫ل‬‫ا‬َ‫ق‬ َ‫و‬ ِ ُ‫د‬ْ‫ي‬َ‫ب‬ُ‫ع‬ َِّ ‫ّٰللا‬ ِْ‫َن‬‫ع‬ ِ ‫ع‬‫اف‬َ‫ن‬ ِْ‫َن‬‫ع‬ ِ ‫ن‬ْ‫ب‬‫ا‬ َِ‫ر‬َ‫م‬ُ‫ع‬ ‫ى‬َّ‫ت‬َ‫ح‬ ِ ْ‫م‬ُ‫ه‬ َ ‫َل‬ْ‫ج‬َ‫أ‬ ُِ‫ر‬َ‫م‬ُ‫ع‬ .” “ Telah menceritakan kepada kami Musa bin Isma’il telah menceritakan kepada kami Juwairiyah bin Asma’ dari Nafi’ dari ‘Abdullah radliallahu ‘anhu berkata; Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam mengadakan kerjasama kepada orang Yahudi dari tanah khaibar agar dimanfaatkan dan dijadikan ladang pertanian dan mereka mendapat separuh hasilnya. Dan bahwa Ibnu’Umar radliallahu ‘anhuma menceritakan kepadanya bahwa ladang pertanian tersebut disewakan untuk sesuatu yang lain, yang disebutkan oleh Nafi’, tapi aku lupa. Dan bahwa Rafi’ bin Khadij menceritakan bahwa Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam melarang menyewakan ladang pertanian (untuk usaha selaian bercocok tanam). Dan berkata, ‘Ubaidullah dari Nafi’ dari Ibnu’Umar radliallahu ‘anhuma; Hingga akhirnya ‘Umar mengusir mereka (orang Yahudi).
  • 29. ‫ا‬َ‫ن‬َ‫ث‬َّ‫د‬َ‫ح‬ ِ ُ‫د‬ْ‫ب‬َ‫ع‬ َِّ ‫ّٰللا‬ ُِ‫ن‬ْ‫ب‬ َِ ‫ف‬ُ‫س‬‫و‬ُ‫ي‬ ‫ا‬َ‫ن‬َ‫ث‬َّ‫د‬َ‫ح‬ ِ ُ‫د‬ْ‫ب‬َ‫ع‬ َِّ ‫ّٰللا‬ ُِ‫ن‬ْ‫ب‬ ِ ‫م‬‫ال‬َ‫س‬ ِ ُّ‫ي‬‫ص‬ْ‫م‬‫ح‬ْ‫ل‬‫ا‬ ‫ا‬َ‫ن‬َ‫ث‬َّ‫د‬َ‫ح‬ ِ ُ‫د‬َّ‫م‬َ‫ح‬ُ‫م‬ ُِ‫ن‬ْ‫ب‬ ِ ‫اد‬َ‫ي‬‫ز‬ ِ َ‫ه‬ْ‫ل‬َ ْ ‫اْل‬ ِ ُّ‫ي‬‫ان‬ ِْ‫َن‬‫ع‬ ‫ي‬‫ب‬َ‫أ‬ ِ َ‫ة‬َ‫م‬‫ا‬َ‫م‬ُ‫أ‬ ِ ‫ي‬‫ل‬‫اه‬َ‫ب‬ْ‫ل‬‫ا‬ ِ َ‫ل‬‫ا‬َ‫ق‬ ‫ى‬َ‫أ‬َ‫ر‬َ‫و‬ ِ ً‫َّة‬‫ك‬‫س‬ ‫ًا‬‫ئ‬ْ‫ي‬َ‫ش‬ َ‫و‬ ِْ‫ن‬‫م‬ ِ ‫ة‬َ‫ل‬‫آ‬ ِ ‫ث‬ْ‫ر‬َ‫ح‬ْ‫ل‬‫ا‬ ِ َ‫ق‬َ‫ف‬ ُِ‫ت‬ْ‫ع‬‫م‬َ‫س‬َ‫ل‬‫ا‬ ِ َّ‫ي‬‫ب‬َّ‫ن‬‫ال‬ ‫ى‬َّ‫ل‬َ‫ص‬ ِ ُ َّ ‫ّٰللا‬ ِ ‫ه‬ْ‫ي‬َ‫ل‬َ‫ع‬ َِ‫و‬ ِ َ‫م‬َّ‫ل‬َ‫س‬ ِ ُ‫ل‬‫و‬ُ‫ق‬َ‫ي‬ َِ ‫ل‬ ِ ُ‫ل‬ُ‫خ‬ْ‫د‬َ‫ي‬ ‫ا‬َ‫ذ‬َ‫ه‬ َِ‫ت‬ْ‫ي‬َ‫ب‬ ِ ‫م‬ ْ‫و‬َ‫ق‬ َِّ ‫ل‬‫إ‬ ِ ُ‫ه‬َ‫ل‬َ‫خ‬ْ‫د‬َ‫أ‬ ِ ُ َّ ‫ّٰللا‬ ِ َ‫ل‬‫ا‬َ‫ق‬َّ‫ل‬ُّ‫ذ‬‫ال‬ ‫و‬ُ‫ب‬َ‫أ‬ ‫د‬ْ‫ب‬َ‫ع‬ َِّ ‫ّٰللا‬ ِ ُ‫م‬ْ‫س‬‫ا‬َ‫و‬ ‫ي‬‫ب‬َ‫أ‬ ِ َ‫ة‬َ‫م‬‫ا‬َ‫م‬ُ‫أ‬ ُِّ‫َي‬‫د‬ُ‫ص‬ ُِ‫ن‬ْ‫ب‬ َِ‫ن‬ َ ‫َل‬ْ‫َج‬‫ع‬ “Telah menceritakan kepada kami ‘Abdullah bin Yusuf telah menceritakan kepada saya ‘Abdullah bin Salim Al Himshiy telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Zaiyad Al Alhaniy dari Abu Umamah Al Bahiliy berkata, ketika ia melihat cangkul atau sesuatu dari alat bercocok tanam, lalu ia berkata, aku mendengar Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda: “Barang seperti ini tidak masuk kerumah suatu kaum kecuali Allah akan memberikan kehinaan padanya”. Abu Abdullah Al Bukhariy berkata: “Dan nama Abu Umamah adalah Shuday bin ‘Ajlan”.
  • 30. ‫ا‬َ‫ن‬َ‫ث‬َّ‫د‬َ‫ح‬ ‫و‬ُ‫ر‬ْ‫َم‬‫ع‬ ُِ‫ن‬ْ‫ب‬ ِ ‫ن‬ ْ‫َو‬‫ع‬ ِ َ‫ل‬‫ا‬َ‫ق‬ ‫ا‬َ‫ن‬َ‫ث‬َّ‫د‬َ‫ح‬ ِ ‫ْم‬‫ي‬َ‫ش‬ُ‫ه‬ ِْ‫َن‬‫ع‬ ِ ‫ْد‬‫ي‬َ‫م‬ُ‫ح‬ ِْ‫َن‬‫ع‬ ِ ‫س‬َ‫ن‬َ‫أ‬ ِ ‫ْن‬‫ب‬ ِ ‫ك‬‫ال‬َ‫م‬ ِ َ‫ل‬‫ا‬َ‫ق‬ ِ َ‫ل‬‫ا‬َ‫ق‬ ُِ‫ر‬َ‫م‬ُ‫ع‬ ِ ْ‫ب‬ ُِ‫ن‬ ِ ‫اب‬َّ‫ط‬َ‫خ‬ْ‫ل‬‫ا‬ ِ َ‫ي‬‫ض‬َ‫ر‬ ِ ُ َّ ‫ّٰللا‬ ُِ‫ت‬ْ‫ق‬َ‫ف‬‫ا‬َ‫و‬ُ‫ه‬ْ‫ن‬َ‫ع‬ ‫ي‬‫ب‬َ‫ر‬ ‫ي‬‫ف‬ ِ ‫ث‬ َ ‫َل‬َ‫ث‬ ُِ‫ت‬ْ‫ل‬ُ‫ق‬َ‫ف‬ ِ َ‫ي‬ ‫ا‬ ِ َ‫ل‬‫و‬ُ‫س‬َ‫ر‬ َِّ ‫ّٰللا‬ ِْ‫و‬َ‫ل‬ ‫ا‬َ‫ن‬ْ‫ذ‬َ‫خ‬َّ‫ت‬‫ا‬ ِْ‫ن‬‫م‬ ِ ‫ام‬َ‫ق‬َ‫م‬ ِ َ‫م‬‫ي‬‫اه‬َ‫ْر‬‫ب‬‫إ‬ ‫ى‬ًّ‫ل‬َ‫ص‬ُ‫م‬ ِْ‫ت‬َ‫ل‬َ‫ز‬َ‫ن‬َ‫ف‬ { ‫وا‬ُ‫ذ‬‫خ‬َّ‫ت‬‫ا‬َ‫و‬ ِْ‫ن‬‫م‬ ِ ‫ام‬َ‫ق‬َ‫م‬ ِ َ‫م‬‫ي‬‫اه‬َ‫ْر‬‫ب‬‫إ‬ ‫ى‬ًّ‫ل‬َ‫ص‬ُ‫م‬ } ِ ُ‫ة‬َ‫ي‬‫آ‬ َ‫و‬ ِ ‫اب‬َ‫ج‬‫ح‬ْ‫ل‬‫ا‬ ُِ‫ت‬ْ‫ل‬ُ‫ق‬ ‫ا‬َ‫ي‬ ِ َ‫ل‬‫و‬ُ‫س‬َ‫ر‬ َِّ ‫ّٰللا‬ ِْ‫و‬َ‫ل‬ َِ‫ت‬ْ‫ر‬َ‫م‬َ‫أ‬ ِ َ‫س‬‫ن‬ َِ‫ك‬َ‫ء‬‫ا‬ ِْ‫ن‬َ‫أ‬ َِ‫ْن‬‫ب‬‫ج‬َ‫ت‬ْ‫َح‬‫ي‬ ِ ُ‫ه‬َّ‫ن‬‫إ‬َ‫ف‬ َِّ‫ن‬ُ‫ه‬ُ‫م‬‫َل‬‫ك‬ُ‫ي‬ ُِّ‫ر‬َ‫ب‬ْ‫ل‬‫ا‬ ُِ‫ر‬‫اج‬َ‫ف‬ْ‫ل‬‫ا‬َ‫و‬ ِْ‫ت‬َ‫ل‬َ‫ز‬َ‫ن‬َ‫ف‬ ِ ُ‫ة‬َ‫ي‬‫آ‬ ِ ‫اب‬َ‫ج‬‫ح‬ْ‫ل‬‫ا‬ َِ‫ع‬َ‫م‬َ‫ت‬ْ‫اج‬َ‫و‬ ِ ُ‫ء‬‫ا‬َ‫س‬‫ن‬ ِ ‫ي‬‫ب‬َّ‫ن‬‫ال‬ ‫ى‬َّ‫ل‬َ‫ص‬ ِ ُ َّ ‫ّٰللا‬ ِ َ‫ل‬َ‫ع‬ ِ ‫ْه‬‫ي‬ ِ َ‫م‬َّ‫ل‬َ‫س‬َ‫و‬ ‫ي‬‫ف‬ ِ ‫ة‬َ‫ْر‬‫ي‬َ‫غ‬ْ‫ل‬‫ا‬ ِ ‫ْه‬‫ي‬َ‫ل‬َ‫ع‬ ُِ‫ت‬ْ‫ل‬ُ‫ق‬َ‫ف‬ َِّ‫ن‬ُ‫ه‬َ‫ل‬ { ‫ى‬َ‫س‬َ‫ع‬ ِ ُ‫ه‬ُّ‫ب‬َ‫ر‬ ِْ‫ن‬‫إ‬ َِّ‫ُن‬‫ك‬َ‫ق‬َّ‫ل‬َ‫ط‬ ِْ‫ن‬َ‫أ‬ ِ ‫د‬َ‫ب‬ُ‫ي‬ ِ ُ‫ه‬َ‫ل‬ ‫ا‬ً‫ج‬‫ا‬َ‫و‬ْ‫ز‬َ‫أ‬ ‫ا‬ً‫ْر‬‫ي‬َ‫خ‬ َِّ‫ُن‬‫ك‬ْ‫ن‬‫م‬ } ِْ‫ت‬َ‫ل‬َ‫ز‬َ‫ن‬َ‫ف‬ ِ ‫ه‬‫ذ‬َ‫ه‬ ِ َ‫ل‬‫ا‬َ‫ق‬ُ‫ة‬َ‫ي‬ ْ ‫اْل‬ ‫و‬ُ‫ب‬َ‫أ‬ ‫ْد‬‫ب‬َ‫ع‬ َِّ ‫ّٰللا‬ ‫و‬ ‫ا‬َ‫ن‬َ‫ث‬َّ‫د‬َ‫ح‬ ُِ‫ن‬ْ‫ب‬‫ا‬ ‫ي‬‫ب‬َ‫أ‬ ِ َ‫م‬َ‫ي‬ْ‫ر‬َ‫م‬ ِ َ‫ل‬‫ا‬َ‫ق‬ ‫ا‬َ‫ن‬َ‫ر‬َ‫ب‬ْ‫خ‬َ‫أ‬ ِ َ‫ي‬ ‫ى‬َ‫ي‬ْ‫ح‬ ُِ‫ن‬ْ‫ب‬ َِ‫وب‬ُّ‫ي‬َ‫أ‬ ِ َ‫ل‬‫ا‬َ‫ق‬ ‫ي‬‫ن‬َ‫ث‬َّ‫د‬َ‫ح‬ ِ ‫ْد‬‫ي‬َ‫م‬ُ‫ح‬ ِ َ‫ل‬‫ا‬َ‫ق‬ ُِ‫ت‬ْ‫ع‬‫م‬َ‫س‬ ‫ا‬ً‫س‬َ‫ن‬َ‫أ‬ ِ ‫ب‬ ‫ا‬َ‫ذ‬َ‫ه‬ ”. “Telah menceritakan kepada kami ‘Amru bin ‘Aun berkata, telah menceritakan kepada kami Husyaim dari Humaid dari Anas bin Malik berkata, ‘Umar bin Al Khaththab, “Aku memiliki pemikiran yang aku ingin jika itu dikabulkan oleh Rabbku dalam tiga persoalan. Maka aku sampaikan kepada Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam, ‘Wahai Rasulullah, seandainya Maqam Ibrahim kita jadikan sebagai tempat shalat? Lalu turunlah ayat: ‘(Dan jadikanlah sebahagian maqam Ibrahim sebagai tempat shalat) ‘ (Qs. Al Baqarah: 125). Yang kedua tentang hijab. Aku lalu berkata, ‘Wahai Rasulullah, seandainya Tuan perintahkan isteri-isteri Tuan untuk berhijab karena yang berkomunikasi dengan mereka ada orang yang shalih dan juga ada yang fajir (suka bermaksiat).’ Maka turunlah ayat hijab. Dan yang ketiga, saat isteri- isteri beliau cemburu kepada beliau (sehingga banyak yang membangkang); aku katakan kepada mereka, ‘Semoga bila Beliau menceraikan kalian Rabbnya akan menggantinya dengan isteri-isteri yang lebih baik dari kalian.’ Maka turunlah ayat tentang masalah ini.” Abu Abdullah berkata; telah menceritakan kepada kami Ibnu Abu Maryam berkata, telah mengabarkan kepada kami Yahya bin Ayyub berkata, telah menceritakan kepadaku Humaid ia berkata, Aku mendengar Anas seperti hadits ini.”