Ayat ini memberikan motivasi untuk rajin beribadah dan bekerja dengan meninggalkan jual beli saat shalat Jumat dan mencari rezeki setelahnya. Orang beriman disuruh fokus kepada Allah saat shalat Jumat dan bekerja keras mencari rezeki sesudahnya.
2. Al-Qur’an Surat Al-Mujadalah ayat 11
(Kedudukan Orang Beriman dan Berilmu)
ۡٱل يِف ْاوُحَّسَفَت ۡمُكَل َليِق اَذِإ ْا َٰٓوُنَماَء َينِذَّٱل اَهُّيَأََٰٓيُ َّٱَّلل ِحَسۡفَي ْاوُحَسۡٱفَف ِسِلَجَمۡۖۡمُكَلَوْاوُزُشٱن َليِق اَذِإ
ُتوُأ َينِذَّٱل َو ۡمُكنِم ْاوُنَماَء َينِذَّٱل ُ َّٱَّلل ِعَف ۡرَي ْاوُزُشٱنَفََوُلَمَِۡت اَمِِ ُ َّٱَّلل َو ٖۚ ََََََٰ َمۡلِِۡٱل ْاويرِبَخ
Terjemahan ayat :
“Hai orang-orang beriman apabila dikatakan kepadamu: "Berlapang-lapanglah dalam majlis",
maka lapangkanlah niscaya Allah akan memberi kelapangan untukmu. Dan apabila dikatakan:
"Berdirilah kamu", maka berdirilah, niscaya Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman
di antaramu dan orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat. Dan Allah Maha
Mengetahui apa yang kamu kerjakan.” (Q.S. Al-Mujadilah ayat 11)
3. Terjemahan Harfiah
ٱ اَهُّيَأََٰٓيَينِذَّل
ْا َٰٓوُنَماَء
اَذِإَليِقَلۡمُك
ْاوُحَّسَفَت
ِلَجَمۡٱل يِفِس
ْاوُحَسۡٱفَف
ُ َّٱَّلل ِحَسۡفَي
اَذِإ َوَليِقٱْاوُزُشن
ْاوُزُشٱنَف
ٱ ِعَف ۡرَيُ ََّّلل
َء َينِذَّٱلوُنَماْا
ۡٱل ْاوُتوُأَمۡلِِ
ٖۚ ََََََٰ
ُ َّٱَّلل َو
َِۡت اَمََِِوُلَم
يرِبَخ
Wahai orang-orang
Yang beriman
Apabila dikatakan
kepadamu
Beri kelapangan
mereka
Dalam berbagai
majlis
Maka lapangkanlah
mereka
Niscaya Allah, akan
memberi kelapangan
Apabila dikatakan
kamu berdirilah
Maka berdirilah
Niscaya Allah, akan
meninggalkan
Orang-orang yang
beriman
Diantara kamu
Yang diberi ilmi
pengetahuan
Beberapa derajat
Terhadap apa yang
kamu kerjakan
Maha Mengetahui
4. Hukum Bacaan Tajwid
Bacaan Hukum Bacaan Cara Membaca Sebab / Alasan
َهُّيَأََٰٓيَينِذَّٱل ا Mad jaiz munfasil
yä ayyuhallazïna (ya, dibaca
panjang lima harakat)
Mad bertemu hamzah
pada lain kata
ْا َٰٓوُنَماَء Mad tabi’i
ämanü (dibaca panjang dua
harakat)
Sebelum wawu Sukun
ada dhamah
ْاوُزُشٱنَف Ikhfa’ haqiqi fan-syuzü (dibaca samar)
Nun sukun bertemu
syin
ۡمُكنِم Ikhfa’ haqiqi min-kum (dibaca samar)
Nun sukun bertemu
kaf
يرِبَخ Mad arid lissukun
khabïr (dibaca panjang 2/3
alif)
Mad bertemu huruf
yang waqaf
5. Dirwayatkan oleh Ibnu Jarir yang bersumber dari Qatadah bahwa apabila ada orang yang
baru datang ke majelis Rasulullah saw, para sahabat tidak mau memberikan tempat duduk di
dekat Rasulullah saw. Maka turunlah ayat ini (al-Mujadalah: 11) sebagai perintah untuk
memberikan tempat kepada orang yang baru datang.
Diriwayatkan oleh Ibnu Abi Hatim yang bersumber dari Muqatil bahwa ayat ini (al-
Mujadalah: 11) turun pada hari Jum’at, di saat pahlawan-pahlawan Badr datang ke tempat
pertemuan yang penuh sesak. Orang-orang pada tidak mau memberi tempat kepada yang baru
datang itu, sehingga mereka terpaksa berdiri. Rasulullah menyuruh berdiri orang-orang itu (yang
lebih dulu duduk), sedang tamu-tamu itu (para pahlawan Badr) disuruh duduk di tempat mereka.
Orang-orang yang disuruh pindah tempat merasa tersinggung perasaannya. Ayat ini (al-
Mujadalah: 11) turun sebagai perintah kepada kaum Mukminin untuk menaati perintah Rasulullah
dan memberikan kesempatan duduk kepada sesama Mukminin
Asbabun Nuzul QS. Al-Mujadalah ayat 11
6. Ayat ini, menjelaskan keutamaan orang-orang beriman dan berilmu pengetahuan.
Mengapa orang yang beriman dan berilmu pengetahuan akan diangkat derajatnya? Sudah tentu,
orang yang beriman dan memiliki ilmu pengetahuan luas akan dihormati oleh orang lain, diberi
kepercayaan untuk mengendalikan atau mengelola apa saja yang terjadi dalam kehidupan ini. Ini
artinya tingkatan orang yang beriman dan berilmu lebih tinggi di banding orang yang tidak
berilmu.
Akan tetapi perlu diingat bahwa orang yang beriman, tetapi tidak berilmu, dia akan lemah.
Oleh karena itu, keimanan seseorang yang tidak didasari atas ilmu pengetahuan tidak akan kuat.
Begitu juga sebaliknya, orang yang berilmu, tetapi tidak beriman, ia akan tersesat. Karena ilmu
yang dimiliki bisa jadi tidak untuk kebaikan sesama.
Isi Kandungan QS. Al-Mujadalah ayat 11
7. (Motivasi agar Rajin Beribadah dan Bekerja)
ََٰٓيُمُجۡٱل ِم ۡوَي نِم ِةوَلَّصلِل َِيَوُن اَذِإ ْا َٰٓوُنَماَء َِينذَّٱل اَهُّيَأٱ ْاوََُذ َو ِ َّٱَّلل ِرِۡكذ ىَلِإ ْا ۡوَِ ۡٱسَف ِةََِعۡيَبۡلۡمُكَّل رَۡيخ ۡمُكِلَذ
ََوُمَلَِۡت ۡمُتنُك َِإ٩ِۡٱ َو ِض ََۡ ۡٱۡل يِف ْاوُِرشَتٱنَف ُةوَلَّصٱل ِٖۚ َي ِضُق اَذِإَفَ َّٱَّلل ْاوُرُكۡٱذ َو ِ َّٱَّلل ِل ۡضَف نِم ْاوُغَت
ََوُحِلۡفُت ۡمُكَّلََِّل ا ٗيرِثَك١٠
Terjemahan ayat :
“(9.) Hai orang-orang beriman, apabila diseru untuk menunaikan shalat Jum´at, maka
bersegeralah kamu kepada mengingat Allah dan tinggalkanlah jual beli. Yang demikian itu lebih
baik bagimu jika kamu mengetahui. (10.) Apabila telah ditunaikan shalat, maka bertebaranlah
kamu di muka bumi; dan carilah karunia Allah dan ingatlah Allah banyak-banyak supaya kamu
beruntung.” (QS. Al-Jumu’ah ayat 9-10)
Al-Qur’an Surat Al-Jumu’ah ayat 9-10
8. Mengetahui
Dan apabila telah
ditunaikan shalat
Maka bertebaranlah
kamu
Di muka bumi
Dan carilah
Dari karunia Allah
Dan ingatlah Allah
Sebanyak-banyaknya
Supaya kamu
Beruntung
ََٰٓيَّٱل اَهُّيَأَِينذاَءْا َٰٓوُنَم
َِيَوُن اَذِإ
ِةوَلَّصلِل
نِمِم ۡوَيُجۡٱلِةَُِم
ْا ۡوَِۡٱسَف
ىَلِإِرِۡكذٱِ ََّّلل
ْاوََُذ َو
َعۡيَبۡٱل
ۡمُكِلَذ
ۡمُكَّل رَۡيخ
ۡمُتنُك َِإ
Terjemahan Harfiah
ََوُمَلَِۡت
َي ِضُق اَذِإَفِٖۚ َلَّصٱلُةو
ْاوُِرشَتٱنَف
ِض ََۡ ۡٱۡل يِف
ْاوُغَتِۡٱ َو
ِ َّٱَّلل ِل ۡضَف نِم
َ َّٱَّلل ْاوُرُكۡٱذ َو
ا ٗيرِثَك
ۡمُكَّلََِّل
ََوُحِلۡفُت
Wahai orang-orang yang
beriman
Apabila telah diseru
Untuk menunaikan shalat
Pada hari Jum’at
Maka bersegeralah
Kepada mengingat Allah
Dan tinggalkanlah
Jual-beli
Yang demikian itu
Lebih baik bagimu
Jika kamu
9. Bacaan Hukum Bacaan Cara Membaca Sebab / Alasan
اَهُّيَأََٰٓيَِينذَّٱل Mad jaiz munfasil
yä ayyuhallazïna (ya, dibaca panjang
lima harakat)
Mad bertemu hamzah
pada lain kata
ِم ۡوَي نِم Idgham bighunah miy-yaumi (dibaca dengung) Nun sukun bertemu ya’
ُكَّل رَۡيخۡم Idgham bilaghunnah khairul-lakum (dibaca tanpa dengung) Tanwin bertemu lam
ۡمُتنُك َِإ Ikhfa’ haqiqi ing-kuntum (dibaca samar) Nun sukun bertemu kaf
ََوُمَلَِۡت Mad arid lissukun ta’lamün (dibaca panjang lima harakat)
Mad bertemu huruf yang
waqaf
وُِرشَتٱنَفْا Ikhfa’ haqiqi fan-tasyirü (dibaca samar) Nun sukun bertemu syin
ْاوُغَتِۡٱ َو Qalqalah sugra wabb-taghü (dibaca pantul)
Ba sukun berada pada
satu kata
َّل ا ٗيرِثَكۡمُكَّلَِ Idgham bilaghunnah
kasiral-la’allakum (dibaca tanpa
mendengung)
Tanwin bertemu lam
ََوُحِلۡفُت Mad arid lissukun tuflihün (dibaca panjang lima harakat)
Mad bertemu huruf yang
waqaf
Hukum Bacaan Tajwid
10. Allah SWT menjelaskan bahwa apabila dikumandangkan adzan, maka kita wajib
meninggalkan urusan duniawi, dan segera ke masjid untuk mendengar khutbah. Lalu dilanjutkan
dengan shalat Jum’at berjama’ah dengan tenang dan tidak tergesa-gesa. Hal ini berarti dalam
kehidupan harus ada keseimbangan antara urusan duniawi dan akhirat.
Pada ayat berikutnya jika salat telah dikerjakan, kita diperbolehkan melanjutkan urusan atau
usaha sesuai profesi masing-masing, mencari rezki yang halal sehingga tercapai kebahagiaan dan
keberuntungan di dunia dan diakhirat. Lalu kita harus banyak mengingat-Nya agar terhindar dari
kecurangan, penyelewengan, dan lainnya karena Allah Maha Mengetahui segalanya.
Isi Kandungan Surat Al-Jumu’ah ayat 9-10
11. Daftar Pustaka :
• http://alquranmulia.wordpress.com/2013/01/15/asbabun-nuzul-surah-
al-mujadalah-2/
• http://masimronashari.blogspot.com/2014/04/kandungan-surah-al-
jumuah-62-ayat-910.html