3. Pengertian
HIV (Human Immunodeficliency Virus) /
virus penurunan kekebalan tubuh pada
manusia adalah kuman yang sangat kecil
yang disebut virus, yang tidak bisa terlihat
oleh manusia.
AIDS (Aquired Immuno Deficiensy
Syndrome) adalah kumpulan gejala
penyakit akibat menurunnya system
kekebalan tubuh yang terjadi karena
seseorang terinveksi virus Human
Immunodeficliency Virus (HIV). Orang yang
terinfeksi virus ini tidak dapat mengatasi
serbuan penyakit infeksi lain karena system
tubuhnya menurun terus secara drastis.
4. Etiologi
AIDS disebabkan
oleh virus yang
disebut HIV.
Bila seseorang
terkena infeksi HIV
Virus akan
menyerang sistim
kekebalan tubuh
yaitu bagian tubuh
kita yang bertugas
untuk melawan
infeksi.
5. Tanda dan Gejala
Gejala Mayor
Penurunan berat badan
lebih dari 10%
Diare kronik lebih dari
satu bulan
Demam lebih dari satu
bulan
Gejala Minor
Batuk lebih dari satu bulan
Dermatitis preuritik umum
Herpes zoster recurrens
Kandidias orofaring
Limfadenopati
generalisata
Herpes simplek diseminata
yang kronik progresif
6. HIV/AIDS Pada Wanita
Wanita lebih
mudah
terinfeksi HIV
dari pada
pria
Wanita sering
terkena
infeksi pada
usia muda
daripada pria
Wanita menerima
transfuse darah
lebih banyak
daripada pria
karena masalah
kelahiran.
Perkembangan
penyakit AIDS
lebih cepat pada
wanita setelah
terinfeksi HIV.
Wanita hamil
yang
terinfeksi HIV
akan
menularkanny
a kepada
janin
7. Penularan / Penyebaran HIV/AIDS
Hubungan seksual yang
tidak aman dengan orang
yang terinfeksi virus.
Jarum dan alat suntik
yang tidk steril, atau
benda tajam lain yang
menusuk atau menyayat
kulit.
Transfusi darah, bila
darah tersebut belum
diperiksa apakah bebas
dari HIV.
Ibu hamil yang terinveksi
HIV menularkan ke bayi
sewaktu hamil,
melahirkan dan
menyusui.
Darah terinfeksi yang
masuk ke dalam sayatan
atau luka terbuka orang
lain.
8. HIV dapat
ditularkan dari
ibu ke bayinya
dengan tiga
cara
di dalam
uterus
(lewat-
plasenta)
sewaktu
persalinan
melalui air
susu ibu.
9. Pencegahan HIV/AIDS
Selalu dan saling setia dengan
pasangan masing-masing
Biasakan melakukan
hubungan seksual yang aman,
yaitu hubungan yang
mencegah masuknya kuman
yang mungkin terdapat
didalam cairan semen pria
kedalam bagian-bagian tubuh
wanita
Hindari pelubangan telinga,
tattoo, tujuk jarum/membuat
sayatan/lubang pada kulit
tubuh dengan alat yang belum
dicuci
Hindari transfuse darah
kecuali untuk keadaan darurat
Jangan saling meminjam alat
cukur
Jangan menyentuh darah
orang lain/luka terbuka tanpa
perlindungan
10. Penanganan
• Setelah dilakukan diagnosa HIV, pengobatan dilakukan
untuk memperlambat tingkat replikasi virus. Berbagai
macam obat diresepkan untuk mencapai tujuan ini
dan berbagai macam kombinasi obat-obatan terus
diteliti. Untuk menemukan obat penyembuhannya.
• Pengobatan-pengobatan ini tentu saja memiliki efek
samping, namun demikian ternyata mereka benar-
benar mampu memperlambat laju perkembangan HIV
didalam tubuh.
Penanganan Umum
11. Penanganan
• Penapisan dilakukan sejak asuhan antenatal dan pengujian dilakukan
atas permintaan pasien dimana setelah proses konseling risiko PMS
dan hubungannya dengan HIV, yang bersangkutan memandang perlu
pemeriksaan tersebut.
• Upayakan ketersediaan uji serologic
• Konseling spesifik bagi mereka yang tertular HIV, terutama yang
berkiatan dengan kehamilan da risiko yang dihadapi
• Bagi golongan risiko tinggi tetapi hasil pengujian negative lakukan
konseling untuk upaya preventif (penggunaan kondom)
• Berikan nutrisi dengan nilai gizi yang tinggi, atasi infeksi oportunistik
• Lakukan terapi (AZT sesegera mungkin, terutama bila konsentrsi virus
(30.000-50.000) kopi RNA/Ml atau jika CD4 menurun secara dratis
• Tatalaksana persalinan sesuai dengan pertimbangan kondisi yang
dihadapi (pervaginanm atau perabdominam, perhatikan prinsip
pencegahan infeksi).
Penanganan Khusus