SlideShare a Scribd company logo
By. Edi Ruhmadi, S.Kep, M.Kes
Bagian Keperawatan Medikal dan Bedah
Program Studi Keperawatan Cirebon
ASUHAN KEPERAWATAN PADA KLIEN
GANGGUAN SISTEM PERKEMIHAN :
BPH (Benigna Prostat Hiperplasia)
Perkemihan/KMB/AYS
PENDAHULUAN
» Benigna Prostat Hiperplasia (BPH) sering
diderita oleh pria di atas usia 50 tahun
» Dapat ditemukan pada usia 30-40 tahun
» BPH lebih dikaitakan dengan proses
penuaan
» Di Amerika pria usia 50-60 tahun  50 %
mengalami BPH
» Pada usia lebih dari 80 tahun meningkat
menjadi 90 %
» Di Indonesia BPH merupakan kelainan
tersering kedua setelah batu ginjal.
Perkemihan/KMB/AYS
PENGERTIAN
• Benigna Prostat Hiperplasia (BPH) adalah pembesaran
progresif dari kelenjar prostat (secara umum pada pria
lebih dari 50 tahun) menyebabkan berbagai derajat
obstruksi dan pembatasan aliran urinarius (Doengoes,
et all,2000)
• BPH adalah kelenjar prostat yang mengalami
pembesaran, memanjang ke atas, kedalam kandung
kemih dan menyumbat aliran urine dengan menutupi
orifisium uretra (Brunner and Suddarht, 2002)
Perkemihan/KMB/AYS
ETIOLOGI
• Penyebab pasti belum jelas, diduga ada hubungannya
dengan berkurangnya sekresi horman androgen
• Proses penuaan
• Penurunan hormon androgen disertai peningkatan kadar
estrogen  meningkatkan sensitivitas jaringan prostat
bagian periuretral atau sentral yang responsif terhadap
hormon estrogen  akan mengalami hiperplasia
Perkemihan/KMB/AYS
PATOGENESIS
• Teori Dehidrotestosteron (DHT)
DHT adalah matabolit androgen → aktifitas 5 alfa
reduktase → sel-sel prostat lebih sensitif terhadap
DTH → replikasi sel lebih banyak terjadi dibandingkan
prostat normal.
• Teori Hormon
Usila → kadar tetstosteron me ↓ → estrogen me ↑ →
berperan dalam terjadiya proliferasi sel-sel kelenjar
prostat.
• Teori Kebangkitan kembali (reawekening) atau
reinduksi dari kemampuan mesenkim sinus urogenital
untuk berprolifasi dan membentuk jaringan prostat
Perkemihan/KMB/AYS
PATOGENESIS
• Faktor interaksi stroma dan epitel
Dipengaruhi oleh growt hormon factor  basil fibroblas
grout hormon (BFGH) dapat menstimulasi sel stroma
dan ditemukan jonsentrasi yang lebih besar pada pasien
dengan pembesaran prostat jinak
BFGH dicetuskan oleh mikrotrauma karena miksi,
ejakulasi, dan infeksi
Perkemihan/KMB/AYS
DERAJAT RECTAL BPH BERDASARKAN
GAMBARAN KLINIK
Derajat Colok Dubur Sisa Volume urine
0
I
II
III
IV
Penonjolan prostat belum
dapat teraba, 0-1cm
Penonjolan prostat, batas
atas mudah diraba, 1-2cm
Penonjolan prostat jelas,
batas atas dapat dicapai,
2-3 cm
Batas atas prostat tidak
dapat diraba, 3-4 cm
Tidak dapat di colok
dubur lagi, > 4 cm
Nol
< 50 ml
50 – 100 ml
100-150 ml
Retensi urine total
Perkemihan/KMB/AYS
• Derajat I : belum memerlukan tindakan bedah,
diberikan pengobatan konservatif misalnya dengan
penghambat adrenoseptor alfa seperti alfazosin,
prazosin dan terazosin.
• Derajat II : indikasi unutk dilakukan pembedahan →
reseksi endoakopik memalui uretra (Trans Urethral
Resection = TUR)
• Derajat III : reseksi endoskopik dapat dilakukan atau
dengan dilakukan pembedahan terbuka trasvesikal,
retropubik atau perineal.
• Derajat IV : tindakan pertama yang dilakukan adalah
pembebasan penderitaan dari retensi urin total →
pasang kateter langsung ke buli-buli → sistostomi.
Setelah itu dilakukan pembedahan terbuka
Perkemihan/KMB/AYS
DERAJAT INTRA URETHRAL
• Derajat ini bisa ditentukan dengan cytogram
panendoscopy dapat dilihat sampai seberpa jauh lobus
lateralis menonjol keluar lumen uretra.
– Stadium I : sejak berbulan-bulan bahkan bertahun-
tahun klien mengeluh jika mengeluarkan urine tidak
lampias, pancaran urine lemah, harus mengedan,
adanya nochturia tetapi belum ada sisa urine
– Stadium II : sudah terdapat sisa urine sehingga
dapat terjadi infeksi, nokturia semakin bertambah
dan kadang-kadang terjadi hematuria. Pada
pemeriksaan cystoscopy dinding jandung kemih
menebal karena trabekulasi
Perkemihan/KMB/AYS
Lanjutan………
• Stadium III : sisa urine sudah mencapai 50 – 150ml,
kemungkinan terjadi infeksi semakin hebat → demam,
nyeri menjalar ke darah pinggang , menggingil.
• Stadium IV : pada stadium ini telah terjadi retensio
urine total
Perkemihan/KMB/AYS
PEMERIKSAAN DIAGNOSTIK
• Perabaan colok dubur → konsistensi prostat → pada
BPH konsistensi kenyal
• Derajat berat obstruksi dapat diukur dengan
menentukan jumlah sisi urine setelah miksi spontan,
mengukur pancaran urine pada waktu miksi →
UROFLOWMETRI → normal 10-12 ml/detik dan
pancaran maksimal 20 ml/detik.
• Analisis urin → apakah terdapat baktri, jumlah sel
leukosit, ureum dan kreatinin, Pemeriksaan Prostate
Spesifik Antigen (PSA) → sebagai dasar penentuan
biopsi dan diteksi dini keganasan
• Rongent → foto polos abdomen, pielografi intravena,
USG → TRUS : Trans Rectal Ultra Soun
Perkemihan/KMB/AYS
PENATALAKSANAAN MEDIS
• TUR → Trans Urethral Resection → reseksi endoskopik
memalu lubang uretra
• TUMT → Trans Urethral Microwave Thermotherapy →
pemanasan prostat dengan gelombang mikro yang
salurkan ke kenjar prostat melalui antena yang dipasang
diujung kateter
• TULIP → Transurethral Ultrasoun guided Laser
Induced Prostatectomy → menggunakan cahaya laser
• TUBD → Trans Urethral Balloon Dilatation → uretra
didaerah prostat didilatasikan dengan memakai balon
yang dikembangkan di dalamnya → perbaikan hanya
sementara
Perkemihan/KMB/AYS
KOMPLIKASI BPH
» Hipertropi bertahap dari otot vesika
urinaria
» Trabekula dinding vesika urinaria
» Hidroureter
» Hidronefrosis
» Pielonefritis
» Gangguan fungsi ginjal
Perkemihan/KMB/AYS
PENGKAJIAN KEPERAWATAN
• Observasi :
– Hesistency pada saat memulai buang air kecil
– Aliran urine yang berkurang : kekuatan dan ukuran
– Pengosongan kandung kemih tidak komplit, adanya
residual urine
– Urgency
– Nocturia
– Dysuria
– Hematuria
– Pegal-pegal pada pinggan : nyeri pinggang & panggul
– Obstruksi pada leher kemih, sehingga menimbulkan
retensi urine akut
– Pembesaran prostat
Perkemihan/KMB/AYS
Lanjutan Pengkajian……
• Pemeriksaan test diagnostik :
– Urinalisa → bakteri, leukosit, infeksi
– Serum creatinin
– Serum BUN
– Cytoscopy
– Radiology
– Pielografi intra vena → supresi komplit dari fungsi
renal, hidronefrosis danhidroureter, gambaran
uretra yang berbelok-belok di vesika, dan residu
– Prostat Spesifik Antigen (PSA) sebagai dasar
penentuan perlunya biopsi atau deteksi dini
keganasan
Perkemihan/KMB/AYS
PENATALAKSANAAN
• Penghambat adrenergik alfa → mengurangi obstruksi
pada buli-buli tanpa merusak kontraksi otot detrusor →
otot di trigemun, leher vesika, prostat mengalami
relaksasi → menurunkan tekanan pada uretra pars
prostatika gangguan aliran seni akan berkurang→
• Penghambat enzim 5 alfa reduktase → dapat
menghambat DTH → prostat yang membesar akan
mengecil
• Testosteron ablating agent → menurunkan jumlah
sirkulasi testosteron → estrogen menghambat
perkembangan prostat
• Testosteron sparing agent → menghalangi DTH tanpa
menekan sirkulasi testosteron
Perkemihan/KMB/AYS
PENATALAKSANAAN
• Pembedahan :
– Suprapubik/open prostatektomi :
Indikasi untuk massa > 60 gram, penghambat
jaringan prostat diangkat melalui insisi garis tengah
bawah, dibuat melalui kandung kemih. Pendekatan ini
lebih utama bila ada batu di kandung kemih
– Retropubik prostatektomi
Masa jaringan prostat hipertropi (lokasi tinggi
bagian pelvik) diangkat memalui insisi abdomen
bawah tanpa membuka kandung kemih
Perkemihan/KMB/AYS
PENATALAKSANAAN
• Pembedahan :
– Perineal prostatektomi
Massa prostat besar dibawah area pelvis, diangkat
memalui insisi antara skrotum dan rektum. Prosedur
radikal ini dilakukan utnuk kanker dan dapat
mengakibatkan impoten
– Trasuretral resection of the prostat (TURP)
jringan prostat obstruktif dari lobus medikal
sekitar uretra diangkat dengan
sistocopi/resektoskopi dimasukkanmemalui uretra.
Dengan kemajuan endoskopi trasuretral
prostatektomi menjadi metoda pilihan
Perkemihan/KMB/AYS
DIAGNOSA KEPERAWATAN
» Perubahan pola eliminasi : retensi urine b.d
pembesaran prostat
» Potensial infeksi b.d retensi urine dan
terpasang douer kateter
» Gangguan rasa nyaman nyeri b.d retensi
urine akut
» Kurang penegtahuan tentang proses
penyakit, gejala dan tanda-tanda yang
harus dilaporkan kepada doter, perawatan
di rumah dan follow upnya
Perkemihan/KMB/AYS
INTERVENSI
• DX 1 :
– Gunakan cara berkemih yang bisa membenatu
mengosngkan kandung kemih dengan cara :
• Jaga privacy
• Atur posisi nyaman untuk BAK
• Berikan rangsangan dgn menyalakan air kran,
kompres hangat pada supra pubis
– Anjurkan klien untuk BAK setiap 2-4 jam dan segera
BAK jika ada keinginan BAK
– Hindarkan minuman yang mengandung alkohol
– Lakukan kateterisasi setelah klien bak untuk
mengukur residual urine
– Monitor BUN dan kreatinin
Perkemihan/KMB/AYS
• DX 2 :
– Monitor suhu setiap 4 jam dan laprkan bila suhu
lebih dari 38,50
C
– Catat kateter urine, laporkan jika terjadi perubahan
warna
– Minimalkan tindakan invasif kateter
– Bila dipasang kateter ; pertahankan gravitasi aliran
urine dan kebersihan maetus uretra
– Anjurkan klien mobilisasi selama tidak ada
kontraindikasi
– Kolaborasi pemberian antibiotik
Perkemihan/KMB/AYS
• DX 3 :
– Observasi sifat, intensitas, lokasi, durasi, dan
faktor pencetus serta cara mengurangi nyeri
– Lakukan cara-cara mengurangi nyeri :
• Bantu klien mencari posisi yang nyaman
• Berikan sitz bath dan rendam perinium dengan air
hangat
• Ajarkan tehnik relaksasi
• Anjurkan aktifitas yang menyenangkan untuk
pengalihkan rasa nyeri
– Anjurkan banyak minum bila tidak ada kontraindikasi
– Kolaborasi pemberian anlgetik
– Observasi TTV
• DX 4 :
– Anjurkan klien banyak minum bila tidak ada kontra
indikasi
– Anjurkan dan instruksikan klien untuk mengukur
urine setekah BAK
– Anjurkan klien tidak membiarkan kandung kemihnya
penuh
– Anjurkan klien menghindari suhu dingin
– Ajarkan pemberian obat, nama, jadual, tujuan dan
fek samping
– Ajarkan klien tentang pentingnya perawatan lanjutan
setelah keluar dari RS dan follow upnya

More Related Content

What's hot

Keseimbangan cairan dan elektrolit
Keseimbangan cairan dan elektrolitKeseimbangan cairan dan elektrolit
Keseimbangan cairan dan elektrolit
Viodeta Viodeta
 
Pneumonia
PneumoniaPneumonia
Pneumonia
Fais PPT
 
Laporan kasus sirosis hepatis, diana
Laporan kasus sirosis hepatis, dianaLaporan kasus sirosis hepatis, diana
Laporan kasus sirosis hepatis, diana
Diana Arwati
 
Anatomi & fisiologi sistem urinaria
Anatomi & fisiologi sistem urinariaAnatomi & fisiologi sistem urinaria
Anatomi & fisiologi sistem urinaria
kristanto djuwahir
 
Pemeriksaan fisik abdomen anang
Pemeriksaan fisik abdomen anangPemeriksaan fisik abdomen anang
Asuhan Keperawatan Demam Thypoid
Asuhan Keperawatan Demam ThypoidAsuhan Keperawatan Demam Thypoid
Asuhan Keperawatan Demam Thypoid
Victorya Bambung
 
Patofisiologi hipertensi
Patofisiologi hipertensiPatofisiologi hipertensi
Patofisiologi hipertensi
SofiaNofianti
 
Pemeriksaan fisik sistem perkemihan
Pemeriksaan fisik sistem perkemihanPemeriksaan fisik sistem perkemihan
Pemeriksaan fisik sistem perkemihan
Christian Paomey
 
Ulkus peptikum
Ulkus peptikum Ulkus peptikum
Ulkus peptikum
Andika August
 
Pemeriksaan Lengkap Genetalia Wanita dan Pria
Pemeriksaan Lengkap Genetalia Wanita dan PriaPemeriksaan Lengkap Genetalia Wanita dan Pria
Pemeriksaan Lengkap Genetalia Wanita dan Pria
nanda yudip
 
pemeriksaan fisik
pemeriksaan fisikpemeriksaan fisik
pemeriksaan fisik
Kampus-Sakinah
 
Gangguan konsep-diri
Gangguan konsep-diriGangguan konsep-diri
Gangguan konsep-diri
Arya Ningrat
 
Laporan pendahuluan gea
Laporan pendahuluan geaLaporan pendahuluan gea
Laporan pendahuluan geaCha Cha
 
Ca mammae
Ca mammaeCa mammae
Ca mammae
fikri asyura
 
sirosis hepatis
sirosis hepatissirosis hepatis
sirosis hepatis
Fadjar Miea
 
Askep batu ginjal
Askep batu ginjalAskep batu ginjal
Askep batu ginjalf' yagami
 
Ilmu Penyakit Disentri
Ilmu Penyakit DisentriIlmu Penyakit Disentri
Ilmu Penyakit Disentri
Encepal Cere
 
Patofisiologi diare pada anak
Patofisiologi diare pada anakPatofisiologi diare pada anak
Patofisiologi diare pada anak
Fransiska Oktafiani
 
Gagal Nafas
Gagal NafasGagal Nafas
Gagal Nafas
Arif WR
 
Anemia
AnemiaAnemia
Anemia
fikri asyura
 

What's hot (20)

Keseimbangan cairan dan elektrolit
Keseimbangan cairan dan elektrolitKeseimbangan cairan dan elektrolit
Keseimbangan cairan dan elektrolit
 
Pneumonia
PneumoniaPneumonia
Pneumonia
 
Laporan kasus sirosis hepatis, diana
Laporan kasus sirosis hepatis, dianaLaporan kasus sirosis hepatis, diana
Laporan kasus sirosis hepatis, diana
 
Anatomi & fisiologi sistem urinaria
Anatomi & fisiologi sistem urinariaAnatomi & fisiologi sistem urinaria
Anatomi & fisiologi sistem urinaria
 
Pemeriksaan fisik abdomen anang
Pemeriksaan fisik abdomen anangPemeriksaan fisik abdomen anang
Pemeriksaan fisik abdomen anang
 
Asuhan Keperawatan Demam Thypoid
Asuhan Keperawatan Demam ThypoidAsuhan Keperawatan Demam Thypoid
Asuhan Keperawatan Demam Thypoid
 
Patofisiologi hipertensi
Patofisiologi hipertensiPatofisiologi hipertensi
Patofisiologi hipertensi
 
Pemeriksaan fisik sistem perkemihan
Pemeriksaan fisik sistem perkemihanPemeriksaan fisik sistem perkemihan
Pemeriksaan fisik sistem perkemihan
 
Ulkus peptikum
Ulkus peptikum Ulkus peptikum
Ulkus peptikum
 
Pemeriksaan Lengkap Genetalia Wanita dan Pria
Pemeriksaan Lengkap Genetalia Wanita dan PriaPemeriksaan Lengkap Genetalia Wanita dan Pria
Pemeriksaan Lengkap Genetalia Wanita dan Pria
 
pemeriksaan fisik
pemeriksaan fisikpemeriksaan fisik
pemeriksaan fisik
 
Gangguan konsep-diri
Gangguan konsep-diriGangguan konsep-diri
Gangguan konsep-diri
 
Laporan pendahuluan gea
Laporan pendahuluan geaLaporan pendahuluan gea
Laporan pendahuluan gea
 
Ca mammae
Ca mammaeCa mammae
Ca mammae
 
sirosis hepatis
sirosis hepatissirosis hepatis
sirosis hepatis
 
Askep batu ginjal
Askep batu ginjalAskep batu ginjal
Askep batu ginjal
 
Ilmu Penyakit Disentri
Ilmu Penyakit DisentriIlmu Penyakit Disentri
Ilmu Penyakit Disentri
 
Patofisiologi diare pada anak
Patofisiologi diare pada anakPatofisiologi diare pada anak
Patofisiologi diare pada anak
 
Gagal Nafas
Gagal NafasGagal Nafas
Gagal Nafas
 
Anemia
AnemiaAnemia
Anemia
 

Similar to Askep Benigna Prostat Hiperplasia

Askep bph
Askep bphAskep bph
Askep Benigna Prostat Hiperplasia (BPH).pptx
Askep Benigna Prostat Hiperplasia (BPH).pptxAskep Benigna Prostat Hiperplasia (BPH).pptx
Askep Benigna Prostat Hiperplasia (BPH).pptx
JoniSiahaan
 
BPH.pdf
BPH.pdfBPH.pdf
Bph
BphBph
Bph AKPER PEMKAB MUNA
Bph AKPER PEMKAB MUNA Bph AKPER PEMKAB MUNA
Bph AKPER PEMKAB MUNA
Operator Warnet Vast Raha
 
Rangkuman Materi Urologi
Rangkuman Materi UrologiRangkuman Materi Urologi
Rangkuman Materi Urologi
Evan Permana
 
BPH.pptx
BPH.pptxBPH.pptx
BPHqwertyuiosdfghjklxcvbnmwertyuifgh.pptx
BPHqwertyuiosdfghjklxcvbnmwertyuifgh.pptxBPHqwertyuiosdfghjklxcvbnmwertyuifgh.pptx
BPHqwertyuiosdfghjklxcvbnmwertyuifgh.pptx
ImanuelSoni
 
Benign prostate hyperplasia
Benign prostate hyperplasiaBenign prostate hyperplasia
Benign prostate hyperplasia
kaiz aismaabdullah
 
KEGaWADARURATAN GINJAL.pptx
KEGaWADARURATAN GINJAL.pptxKEGaWADARURATAN GINJAL.pptx
KEGaWADARURATAN GINJAL.pptx
AHJjamhari1
 
Benigna prostat hiperplasia
Benigna prostat hiperplasiaBenigna prostat hiperplasia
Benigna prostat hiperplasia
kindal140289
 
1. PPT BPH.pptx
1. PPT BPH.pptx1. PPT BPH.pptx
1. PPT BPH.pptx
ssuser091900
 
BPH KELOMPOK 1.pptx
BPH KELOMPOK 1.pptxBPH KELOMPOK 1.pptx
BPH KELOMPOK 1.pptx
SaniaMarsaAndini
 
Satpel bph
Satpel bphSatpel bph
PPT BPH KEL 4.pptx
PPT BPH KEL 4.pptxPPT BPH KEL 4.pptx
PPT BPH KEL 4.pptx
NurulIklima1
 
Benign Prostate Hipertrophy (BPH) .ppt
Benign Prostate Hipertrophy (BPH)   .pptBenign Prostate Hipertrophy (BPH)   .ppt
Benign Prostate Hipertrophy (BPH) .ppt
azwararifki1993
 
GADAR dan KEKRITISAN KEMIH.ppt
GADAR dan KEKRITISAN KEMIH.pptGADAR dan KEKRITISAN KEMIH.ppt
GADAR dan KEKRITISAN KEMIH.ppt
Deni Wahyudi
 
Bph 1 6
Bph 1 6Bph 1 6

Similar to Askep Benigna Prostat Hiperplasia (20)

Askep bph
Askep bphAskep bph
Askep bph
 
Askep Benigna Prostat Hiperplasia (BPH).pptx
Askep Benigna Prostat Hiperplasia (BPH).pptxAskep Benigna Prostat Hiperplasia (BPH).pptx
Askep Benigna Prostat Hiperplasia (BPH).pptx
 
BPH.pdf
BPH.pdfBPH.pdf
BPH.pdf
 
Bph
BphBph
Bph
 
Bph AKPER PEMKAB MUNA
Bph AKPER PEMKAB MUNABph AKPER PEMKAB MUNA
Bph AKPER PEMKAB MUNA
 
Bph AKPER PEMKAB MUNA
Bph AKPER PEMKAB MUNA Bph AKPER PEMKAB MUNA
Bph AKPER PEMKAB MUNA
 
Rangkuman Materi Urologi
Rangkuman Materi UrologiRangkuman Materi Urologi
Rangkuman Materi Urologi
 
Case Reflection BPH.pptx
Case Reflection BPH.pptxCase Reflection BPH.pptx
Case Reflection BPH.pptx
 
BPH.pptx
BPH.pptxBPH.pptx
BPH.pptx
 
BPHqwertyuiosdfghjklxcvbnmwertyuifgh.pptx
BPHqwertyuiosdfghjklxcvbnmwertyuifgh.pptxBPHqwertyuiosdfghjklxcvbnmwertyuifgh.pptx
BPHqwertyuiosdfghjklxcvbnmwertyuifgh.pptx
 
Benign prostate hyperplasia
Benign prostate hyperplasiaBenign prostate hyperplasia
Benign prostate hyperplasia
 
KEGaWADARURATAN GINJAL.pptx
KEGaWADARURATAN GINJAL.pptxKEGaWADARURATAN GINJAL.pptx
KEGaWADARURATAN GINJAL.pptx
 
Benigna prostat hiperplasia
Benigna prostat hiperplasiaBenigna prostat hiperplasia
Benigna prostat hiperplasia
 
1. PPT BPH.pptx
1. PPT BPH.pptx1. PPT BPH.pptx
1. PPT BPH.pptx
 
BPH KELOMPOK 1.pptx
BPH KELOMPOK 1.pptxBPH KELOMPOK 1.pptx
BPH KELOMPOK 1.pptx
 
Satpel bph
Satpel bphSatpel bph
Satpel bph
 
PPT BPH KEL 4.pptx
PPT BPH KEL 4.pptxPPT BPH KEL 4.pptx
PPT BPH KEL 4.pptx
 
Benign Prostate Hipertrophy (BPH) .ppt
Benign Prostate Hipertrophy (BPH)   .pptBenign Prostate Hipertrophy (BPH)   .ppt
Benign Prostate Hipertrophy (BPH) .ppt
 
GADAR dan KEKRITISAN KEMIH.ppt
GADAR dan KEKRITISAN KEMIH.pptGADAR dan KEKRITISAN KEMIH.ppt
GADAR dan KEKRITISAN KEMIH.ppt
 
Bph 1 6
Bph 1 6Bph 1 6
Bph 1 6
 

More from Fransiska Oktafiani

Satuan acara penyuluhan dan leaflet diare pada anak
Satuan acara penyuluhan dan leaflet diare pada anakSatuan acara penyuluhan dan leaflet diare pada anak
Satuan acara penyuluhan dan leaflet diare pada anak
Fransiska Oktafiani
 
Format asuhan keperawatan anak 2018
Format asuhan keperawatan anak 2018Format asuhan keperawatan anak 2018
Format asuhan keperawatan anak 2018
Fransiska Oktafiani
 
ASUHAN KEPERAWATAN PADA ANAK USIA 17 BULAN (TODDLER) DENGAN DIARE
ASUHAN KEPERAWATAN PADA ANAK USIA 17 BULAN (TODDLER) DENGAN DIARE ASUHAN KEPERAWATAN PADA ANAK USIA 17 BULAN (TODDLER) DENGAN DIARE
ASUHAN KEPERAWATAN PADA ANAK USIA 17 BULAN (TODDLER) DENGAN DIARE
Fransiska Oktafiani
 
Proposal Karya Tulis Ilmiah Asuhan Keperawatan pada Anak Todler dengan Diare
Proposal Karya Tulis Ilmiah Asuhan Keperawatan pada Anak Todler dengan DiareProposal Karya Tulis Ilmiah Asuhan Keperawatan pada Anak Todler dengan Diare
Proposal Karya Tulis Ilmiah Asuhan Keperawatan pada Anak Todler dengan Diare
Fransiska Oktafiani
 
Buku Panduan Karya Tulis Ilmiah Berbasis Studi Kasus 2018
Buku Panduan Karya Tulis Ilmiah Berbasis Studi Kasus 2018Buku Panduan Karya Tulis Ilmiah Berbasis Studi Kasus 2018
Buku Panduan Karya Tulis Ilmiah Berbasis Studi Kasus 2018
Fransiska Oktafiani
 
Sejarah Obat Herbal Indonesia
Sejarah Obat Herbal IndonesiaSejarah Obat Herbal Indonesia
Sejarah Obat Herbal Indonesia
Fransiska Oktafiani
 
DIAGNOSTIK INVASIF DAN INTERVENSI NON BEDAH
DIAGNOSTIK INVASIF DAN INTERVENSI NON BEDAHDIAGNOSTIK INVASIF DAN INTERVENSI NON BEDAH
DIAGNOSTIK INVASIF DAN INTERVENSI NON BEDAH
Fransiska Oktafiani
 
Drugs And Defibrillation
Drugs And DefibrillationDrugs And Defibrillation
Drugs And Defibrillation
Fransiska Oktafiani
 
Sindroma Koroner Akut
Sindroma Koroner AkutSindroma Koroner Akut
Sindroma Koroner Akut
Fransiska Oktafiani
 
Defibrillation || DC (Dirrect Current) Shock
Defibrillation || DC (Dirrect Current) ShockDefibrillation || DC (Dirrect Current) Shock
Defibrillation || DC (Dirrect Current) Shock
Fransiska Oktafiani
 
Ambulans Keperawatan
Ambulans KeperawatanAmbulans Keperawatan
Ambulans Keperawatan
Fransiska Oktafiani
 
Cardiopulmonary Resuscitation (CPR) atau Resusitasi Jantung Paru-paru
Cardiopulmonary Resuscitation (CPR) atau Resusitasi Jantung Paru-paruCardiopulmonary Resuscitation (CPR) atau Resusitasi Jantung Paru-paru
Cardiopulmonary Resuscitation (CPR) atau Resusitasi Jantung Paru-paru
Fransiska Oktafiani
 
Diagnosis & Penanganan Syok
Diagnosis & Penanganan SyokDiagnosis & Penanganan Syok
Diagnosis & Penanganan Syok
Fransiska Oktafiani
 
proses keperawatan jiwa 2017
proses keperawatan jiwa 2017proses keperawatan jiwa 2017
proses keperawatan jiwa 2017
Fransiska Oktafiani
 
konsep dasar karya tulis ilmiah
konsep dasar karya tulis ilmiahkonsep dasar karya tulis ilmiah
konsep dasar karya tulis ilmiah
Fransiska Oktafiani
 
Konsep keperawatan keluarga 2017
Konsep keperawatan keluarga 2017Konsep keperawatan keluarga 2017
Konsep keperawatan keluarga 2017
Fransiska Oktafiani
 
penyajian data hasil karya tulis ilmiah
 penyajian data hasil karya tulis ilmiah  penyajian data hasil karya tulis ilmiah
penyajian data hasil karya tulis ilmiah
Fransiska Oktafiani
 
Skenario penyegaran kader
Skenario penyegaran kaderSkenario penyegaran kader
Skenario penyegaran kader
Fransiska Oktafiani
 
Bagian inti BABI KTI
Bagian inti BABI KTIBagian inti BABI KTI
Bagian inti BABI KTI
Fransiska Oktafiani
 
PPDGJ Keperawatan Jiwa
PPDGJ Keperawatan JiwaPPDGJ Keperawatan Jiwa
PPDGJ Keperawatan Jiwa
Fransiska Oktafiani
 

More from Fransiska Oktafiani (20)

Satuan acara penyuluhan dan leaflet diare pada anak
Satuan acara penyuluhan dan leaflet diare pada anakSatuan acara penyuluhan dan leaflet diare pada anak
Satuan acara penyuluhan dan leaflet diare pada anak
 
Format asuhan keperawatan anak 2018
Format asuhan keperawatan anak 2018Format asuhan keperawatan anak 2018
Format asuhan keperawatan anak 2018
 
ASUHAN KEPERAWATAN PADA ANAK USIA 17 BULAN (TODDLER) DENGAN DIARE
ASUHAN KEPERAWATAN PADA ANAK USIA 17 BULAN (TODDLER) DENGAN DIARE ASUHAN KEPERAWATAN PADA ANAK USIA 17 BULAN (TODDLER) DENGAN DIARE
ASUHAN KEPERAWATAN PADA ANAK USIA 17 BULAN (TODDLER) DENGAN DIARE
 
Proposal Karya Tulis Ilmiah Asuhan Keperawatan pada Anak Todler dengan Diare
Proposal Karya Tulis Ilmiah Asuhan Keperawatan pada Anak Todler dengan DiareProposal Karya Tulis Ilmiah Asuhan Keperawatan pada Anak Todler dengan Diare
Proposal Karya Tulis Ilmiah Asuhan Keperawatan pada Anak Todler dengan Diare
 
Buku Panduan Karya Tulis Ilmiah Berbasis Studi Kasus 2018
Buku Panduan Karya Tulis Ilmiah Berbasis Studi Kasus 2018Buku Panduan Karya Tulis Ilmiah Berbasis Studi Kasus 2018
Buku Panduan Karya Tulis Ilmiah Berbasis Studi Kasus 2018
 
Sejarah Obat Herbal Indonesia
Sejarah Obat Herbal IndonesiaSejarah Obat Herbal Indonesia
Sejarah Obat Herbal Indonesia
 
DIAGNOSTIK INVASIF DAN INTERVENSI NON BEDAH
DIAGNOSTIK INVASIF DAN INTERVENSI NON BEDAHDIAGNOSTIK INVASIF DAN INTERVENSI NON BEDAH
DIAGNOSTIK INVASIF DAN INTERVENSI NON BEDAH
 
Drugs And Defibrillation
Drugs And DefibrillationDrugs And Defibrillation
Drugs And Defibrillation
 
Sindroma Koroner Akut
Sindroma Koroner AkutSindroma Koroner Akut
Sindroma Koroner Akut
 
Defibrillation || DC (Dirrect Current) Shock
Defibrillation || DC (Dirrect Current) ShockDefibrillation || DC (Dirrect Current) Shock
Defibrillation || DC (Dirrect Current) Shock
 
Ambulans Keperawatan
Ambulans KeperawatanAmbulans Keperawatan
Ambulans Keperawatan
 
Cardiopulmonary Resuscitation (CPR) atau Resusitasi Jantung Paru-paru
Cardiopulmonary Resuscitation (CPR) atau Resusitasi Jantung Paru-paruCardiopulmonary Resuscitation (CPR) atau Resusitasi Jantung Paru-paru
Cardiopulmonary Resuscitation (CPR) atau Resusitasi Jantung Paru-paru
 
Diagnosis & Penanganan Syok
Diagnosis & Penanganan SyokDiagnosis & Penanganan Syok
Diagnosis & Penanganan Syok
 
proses keperawatan jiwa 2017
proses keperawatan jiwa 2017proses keperawatan jiwa 2017
proses keperawatan jiwa 2017
 
konsep dasar karya tulis ilmiah
konsep dasar karya tulis ilmiahkonsep dasar karya tulis ilmiah
konsep dasar karya tulis ilmiah
 
Konsep keperawatan keluarga 2017
Konsep keperawatan keluarga 2017Konsep keperawatan keluarga 2017
Konsep keperawatan keluarga 2017
 
penyajian data hasil karya tulis ilmiah
 penyajian data hasil karya tulis ilmiah  penyajian data hasil karya tulis ilmiah
penyajian data hasil karya tulis ilmiah
 
Skenario penyegaran kader
Skenario penyegaran kaderSkenario penyegaran kader
Skenario penyegaran kader
 
Bagian inti BABI KTI
Bagian inti BABI KTIBagian inti BABI KTI
Bagian inti BABI KTI
 
PPDGJ Keperawatan Jiwa
PPDGJ Keperawatan JiwaPPDGJ Keperawatan Jiwa
PPDGJ Keperawatan Jiwa
 

Recently uploaded

Aksi Nyata Disiplin Positif: Hukuman vs Restitusi vs Konsekuensi
Aksi Nyata Disiplin Positif: Hukuman vs Restitusi vs KonsekuensiAksi Nyata Disiplin Positif: Hukuman vs Restitusi vs Konsekuensi
Aksi Nyata Disiplin Positif: Hukuman vs Restitusi vs Konsekuensi
sabir51
 
Kisi-kisi PAT IPS Kelas 8 semester 2.pdf
Kisi-kisi PAT IPS Kelas 8 semester 2.pdfKisi-kisi PAT IPS Kelas 8 semester 2.pdf
Kisi-kisi PAT IPS Kelas 8 semester 2.pdf
indraayurestuw
 
Teori Fungsionalisme Kulturalisasi Talcott Parsons (Dosen Pengampu : Khoirin ...
Teori Fungsionalisme Kulturalisasi Talcott Parsons (Dosen Pengampu : Khoirin ...Teori Fungsionalisme Kulturalisasi Talcott Parsons (Dosen Pengampu : Khoirin ...
Teori Fungsionalisme Kulturalisasi Talcott Parsons (Dosen Pengampu : Khoirin ...
nasrudienaulia
 
Pelatihan AI GKA abdi Sabda - Apa itu AI?
Pelatihan AI GKA abdi Sabda - Apa itu AI?Pelatihan AI GKA abdi Sabda - Apa itu AI?
Pelatihan AI GKA abdi Sabda - Apa itu AI?
SABDA
 
Tokoh Pendidikan Universitas Negeri Jakarta.pdf
Tokoh Pendidikan Universitas Negeri Jakarta.pdfTokoh Pendidikan Universitas Negeri Jakarta.pdf
Tokoh Pendidikan Universitas Negeri Jakarta.pdf
Mutia Rini Siregar
 
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 Fase E Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 Fase E Kurikulum MerdekaModul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 Fase E Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 Fase E Kurikulum Merdeka
Fathan Emran
 
MODUL P5 FASE B KELAS 4 MEMBUAT COBRICK.pdf
MODUL P5 FASE B KELAS 4 MEMBUAT COBRICK.pdfMODUL P5 FASE B KELAS 4 MEMBUAT COBRICK.pdf
MODUL P5 FASE B KELAS 4 MEMBUAT COBRICK.pdf
YuristaAndriyani1
 
Pembentukan-Pantarlih-Pilkada-Kabupaten-Tapin.pptx
Pembentukan-Pantarlih-Pilkada-Kabupaten-Tapin.pptxPembentukan-Pantarlih-Pilkada-Kabupaten-Tapin.pptx
Pembentukan-Pantarlih-Pilkada-Kabupaten-Tapin.pptx
Sosdiklihparmassdm
 
Media Pembelajaran kelas 3 SD Materi konsep 8 arah mata angin
Media Pembelajaran kelas 3 SD Materi konsep 8 arah mata anginMedia Pembelajaran kelas 3 SD Materi konsep 8 arah mata angin
Media Pembelajaran kelas 3 SD Materi konsep 8 arah mata angin
margagurifma2023
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]
Fathan Emran
 
GERAKAN KERJASAMA DAN BEBERAPA INSTRUMEN NASIONAL PENCEGAHAN KORUPSI.pptx
GERAKAN KERJASAMA DAN BEBERAPA INSTRUMEN NASIONAL PENCEGAHAN KORUPSI.pptxGERAKAN KERJASAMA DAN BEBERAPA INSTRUMEN NASIONAL PENCEGAHAN KORUPSI.pptx
GERAKAN KERJASAMA DAN BEBERAPA INSTRUMEN NASIONAL PENCEGAHAN KORUPSI.pptx
fildiausmayusuf1
 
RPH BAHASA MELAYU TAHUN 6 SJKC 2024.pptx
RPH BAHASA MELAYU TAHUN 6 SJKC 2024.pptxRPH BAHASA MELAYU TAHUN 6 SJKC 2024.pptx
RPH BAHASA MELAYU TAHUN 6 SJKC 2024.pptx
YongYongYong1
 
pelayanan prima pada pelanggan dan karyawan
pelayanan prima pada pelanggan dan karyawanpelayanan prima pada pelanggan dan karyawan
pelayanan prima pada pelanggan dan karyawan
EvaMirzaSyafitri
 
Modul Ajar Statistika Data Fase F kelas
Modul Ajar Statistika Data Fase F  kelasModul Ajar Statistika Data Fase F  kelas
Modul Ajar Statistika Data Fase F kelas
ananda238570
 
Modul Ajar Matematika Kelas 8 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]
Modul Ajar Matematika Kelas 8 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]Modul Ajar Matematika Kelas 8 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]
Modul Ajar Matematika Kelas 8 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]
Fathan Emran
 
Kelompok 2 Tugas Modul 2.1 Ruang Kolaborasi.pdf
Kelompok 2 Tugas Modul 2.1 Ruang Kolaborasi.pdfKelompok 2 Tugas Modul 2.1 Ruang Kolaborasi.pdf
Kelompok 2 Tugas Modul 2.1 Ruang Kolaborasi.pdf
JALANJALANKENYANG
 
SAINS TINGKATAN 4 BAB 11 DAYA DAN GERAKAN
SAINS TINGKATAN 4 BAB 11 DAYA DAN GERAKANSAINS TINGKATAN 4 BAB 11 DAYA DAN GERAKAN
SAINS TINGKATAN 4 BAB 11 DAYA DAN GERAKAN
NURULNAHARIAHBINTIAH
 
Materi 1_Bagaimana Kita Memaknai Sekolah yang Berkualitas_ (ss versi kab_kot)...
Materi 1_Bagaimana Kita Memaknai Sekolah yang Berkualitas_ (ss versi kab_kot)...Materi 1_Bagaimana Kita Memaknai Sekolah yang Berkualitas_ (ss versi kab_kot)...
Materi 1_Bagaimana Kita Memaknai Sekolah yang Berkualitas_ (ss versi kab_kot)...
ahyani72
 
Materi Feedback (umpan balik) kelas Psikologi Komunikasi
Materi Feedback (umpan balik) kelas Psikologi KomunikasiMateri Feedback (umpan balik) kelas Psikologi Komunikasi
Materi Feedback (umpan balik) kelas Psikologi Komunikasi
AdePutraTunggali
 
Workshop "CSR & Community Development (ISO 26000)"_di BALI, 26-28 Juni 2024
Workshop "CSR & Community Development (ISO 26000)"_di BALI, 26-28  Juni 2024Workshop "CSR & Community Development (ISO 26000)"_di BALI, 26-28  Juni 2024
Workshop "CSR & Community Development (ISO 26000)"_di BALI, 26-28 Juni 2024
Kanaidi ken
 

Recently uploaded (20)

Aksi Nyata Disiplin Positif: Hukuman vs Restitusi vs Konsekuensi
Aksi Nyata Disiplin Positif: Hukuman vs Restitusi vs KonsekuensiAksi Nyata Disiplin Positif: Hukuman vs Restitusi vs Konsekuensi
Aksi Nyata Disiplin Positif: Hukuman vs Restitusi vs Konsekuensi
 
Kisi-kisi PAT IPS Kelas 8 semester 2.pdf
Kisi-kisi PAT IPS Kelas 8 semester 2.pdfKisi-kisi PAT IPS Kelas 8 semester 2.pdf
Kisi-kisi PAT IPS Kelas 8 semester 2.pdf
 
Teori Fungsionalisme Kulturalisasi Talcott Parsons (Dosen Pengampu : Khoirin ...
Teori Fungsionalisme Kulturalisasi Talcott Parsons (Dosen Pengampu : Khoirin ...Teori Fungsionalisme Kulturalisasi Talcott Parsons (Dosen Pengampu : Khoirin ...
Teori Fungsionalisme Kulturalisasi Talcott Parsons (Dosen Pengampu : Khoirin ...
 
Pelatihan AI GKA abdi Sabda - Apa itu AI?
Pelatihan AI GKA abdi Sabda - Apa itu AI?Pelatihan AI GKA abdi Sabda - Apa itu AI?
Pelatihan AI GKA abdi Sabda - Apa itu AI?
 
Tokoh Pendidikan Universitas Negeri Jakarta.pdf
Tokoh Pendidikan Universitas Negeri Jakarta.pdfTokoh Pendidikan Universitas Negeri Jakarta.pdf
Tokoh Pendidikan Universitas Negeri Jakarta.pdf
 
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 Fase E Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 Fase E Kurikulum MerdekaModul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 Fase E Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 Fase E Kurikulum Merdeka
 
MODUL P5 FASE B KELAS 4 MEMBUAT COBRICK.pdf
MODUL P5 FASE B KELAS 4 MEMBUAT COBRICK.pdfMODUL P5 FASE B KELAS 4 MEMBUAT COBRICK.pdf
MODUL P5 FASE B KELAS 4 MEMBUAT COBRICK.pdf
 
Pembentukan-Pantarlih-Pilkada-Kabupaten-Tapin.pptx
Pembentukan-Pantarlih-Pilkada-Kabupaten-Tapin.pptxPembentukan-Pantarlih-Pilkada-Kabupaten-Tapin.pptx
Pembentukan-Pantarlih-Pilkada-Kabupaten-Tapin.pptx
 
Media Pembelajaran kelas 3 SD Materi konsep 8 arah mata angin
Media Pembelajaran kelas 3 SD Materi konsep 8 arah mata anginMedia Pembelajaran kelas 3 SD Materi konsep 8 arah mata angin
Media Pembelajaran kelas 3 SD Materi konsep 8 arah mata angin
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]
 
GERAKAN KERJASAMA DAN BEBERAPA INSTRUMEN NASIONAL PENCEGAHAN KORUPSI.pptx
GERAKAN KERJASAMA DAN BEBERAPA INSTRUMEN NASIONAL PENCEGAHAN KORUPSI.pptxGERAKAN KERJASAMA DAN BEBERAPA INSTRUMEN NASIONAL PENCEGAHAN KORUPSI.pptx
GERAKAN KERJASAMA DAN BEBERAPA INSTRUMEN NASIONAL PENCEGAHAN KORUPSI.pptx
 
RPH BAHASA MELAYU TAHUN 6 SJKC 2024.pptx
RPH BAHASA MELAYU TAHUN 6 SJKC 2024.pptxRPH BAHASA MELAYU TAHUN 6 SJKC 2024.pptx
RPH BAHASA MELAYU TAHUN 6 SJKC 2024.pptx
 
pelayanan prima pada pelanggan dan karyawan
pelayanan prima pada pelanggan dan karyawanpelayanan prima pada pelanggan dan karyawan
pelayanan prima pada pelanggan dan karyawan
 
Modul Ajar Statistika Data Fase F kelas
Modul Ajar Statistika Data Fase F  kelasModul Ajar Statistika Data Fase F  kelas
Modul Ajar Statistika Data Fase F kelas
 
Modul Ajar Matematika Kelas 8 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]
Modul Ajar Matematika Kelas 8 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]Modul Ajar Matematika Kelas 8 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]
Modul Ajar Matematika Kelas 8 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]
 
Kelompok 2 Tugas Modul 2.1 Ruang Kolaborasi.pdf
Kelompok 2 Tugas Modul 2.1 Ruang Kolaborasi.pdfKelompok 2 Tugas Modul 2.1 Ruang Kolaborasi.pdf
Kelompok 2 Tugas Modul 2.1 Ruang Kolaborasi.pdf
 
SAINS TINGKATAN 4 BAB 11 DAYA DAN GERAKAN
SAINS TINGKATAN 4 BAB 11 DAYA DAN GERAKANSAINS TINGKATAN 4 BAB 11 DAYA DAN GERAKAN
SAINS TINGKATAN 4 BAB 11 DAYA DAN GERAKAN
 
Materi 1_Bagaimana Kita Memaknai Sekolah yang Berkualitas_ (ss versi kab_kot)...
Materi 1_Bagaimana Kita Memaknai Sekolah yang Berkualitas_ (ss versi kab_kot)...Materi 1_Bagaimana Kita Memaknai Sekolah yang Berkualitas_ (ss versi kab_kot)...
Materi 1_Bagaimana Kita Memaknai Sekolah yang Berkualitas_ (ss versi kab_kot)...
 
Materi Feedback (umpan balik) kelas Psikologi Komunikasi
Materi Feedback (umpan balik) kelas Psikologi KomunikasiMateri Feedback (umpan balik) kelas Psikologi Komunikasi
Materi Feedback (umpan balik) kelas Psikologi Komunikasi
 
Workshop "CSR & Community Development (ISO 26000)"_di BALI, 26-28 Juni 2024
Workshop "CSR & Community Development (ISO 26000)"_di BALI, 26-28  Juni 2024Workshop "CSR & Community Development (ISO 26000)"_di BALI, 26-28  Juni 2024
Workshop "CSR & Community Development (ISO 26000)"_di BALI, 26-28 Juni 2024
 

Askep Benigna Prostat Hiperplasia

  • 1. By. Edi Ruhmadi, S.Kep, M.Kes Bagian Keperawatan Medikal dan Bedah Program Studi Keperawatan Cirebon ASUHAN KEPERAWATAN PADA KLIEN GANGGUAN SISTEM PERKEMIHAN : BPH (Benigna Prostat Hiperplasia)
  • 2. Perkemihan/KMB/AYS PENDAHULUAN » Benigna Prostat Hiperplasia (BPH) sering diderita oleh pria di atas usia 50 tahun » Dapat ditemukan pada usia 30-40 tahun » BPH lebih dikaitakan dengan proses penuaan » Di Amerika pria usia 50-60 tahun  50 % mengalami BPH » Pada usia lebih dari 80 tahun meningkat menjadi 90 % » Di Indonesia BPH merupakan kelainan tersering kedua setelah batu ginjal.
  • 3. Perkemihan/KMB/AYS PENGERTIAN • Benigna Prostat Hiperplasia (BPH) adalah pembesaran progresif dari kelenjar prostat (secara umum pada pria lebih dari 50 tahun) menyebabkan berbagai derajat obstruksi dan pembatasan aliran urinarius (Doengoes, et all,2000) • BPH adalah kelenjar prostat yang mengalami pembesaran, memanjang ke atas, kedalam kandung kemih dan menyumbat aliran urine dengan menutupi orifisium uretra (Brunner and Suddarht, 2002)
  • 4. Perkemihan/KMB/AYS ETIOLOGI • Penyebab pasti belum jelas, diduga ada hubungannya dengan berkurangnya sekresi horman androgen • Proses penuaan • Penurunan hormon androgen disertai peningkatan kadar estrogen  meningkatkan sensitivitas jaringan prostat bagian periuretral atau sentral yang responsif terhadap hormon estrogen  akan mengalami hiperplasia
  • 5. Perkemihan/KMB/AYS PATOGENESIS • Teori Dehidrotestosteron (DHT) DHT adalah matabolit androgen → aktifitas 5 alfa reduktase → sel-sel prostat lebih sensitif terhadap DTH → replikasi sel lebih banyak terjadi dibandingkan prostat normal. • Teori Hormon Usila → kadar tetstosteron me ↓ → estrogen me ↑ → berperan dalam terjadiya proliferasi sel-sel kelenjar prostat. • Teori Kebangkitan kembali (reawekening) atau reinduksi dari kemampuan mesenkim sinus urogenital untuk berprolifasi dan membentuk jaringan prostat
  • 6. Perkemihan/KMB/AYS PATOGENESIS • Faktor interaksi stroma dan epitel Dipengaruhi oleh growt hormon factor  basil fibroblas grout hormon (BFGH) dapat menstimulasi sel stroma dan ditemukan jonsentrasi yang lebih besar pada pasien dengan pembesaran prostat jinak BFGH dicetuskan oleh mikrotrauma karena miksi, ejakulasi, dan infeksi
  • 7. Perkemihan/KMB/AYS DERAJAT RECTAL BPH BERDASARKAN GAMBARAN KLINIK Derajat Colok Dubur Sisa Volume urine 0 I II III IV Penonjolan prostat belum dapat teraba, 0-1cm Penonjolan prostat, batas atas mudah diraba, 1-2cm Penonjolan prostat jelas, batas atas dapat dicapai, 2-3 cm Batas atas prostat tidak dapat diraba, 3-4 cm Tidak dapat di colok dubur lagi, > 4 cm Nol < 50 ml 50 – 100 ml 100-150 ml Retensi urine total
  • 8. Perkemihan/KMB/AYS • Derajat I : belum memerlukan tindakan bedah, diberikan pengobatan konservatif misalnya dengan penghambat adrenoseptor alfa seperti alfazosin, prazosin dan terazosin. • Derajat II : indikasi unutk dilakukan pembedahan → reseksi endoakopik memalui uretra (Trans Urethral Resection = TUR) • Derajat III : reseksi endoskopik dapat dilakukan atau dengan dilakukan pembedahan terbuka trasvesikal, retropubik atau perineal. • Derajat IV : tindakan pertama yang dilakukan adalah pembebasan penderitaan dari retensi urin total → pasang kateter langsung ke buli-buli → sistostomi. Setelah itu dilakukan pembedahan terbuka
  • 9. Perkemihan/KMB/AYS DERAJAT INTRA URETHRAL • Derajat ini bisa ditentukan dengan cytogram panendoscopy dapat dilihat sampai seberpa jauh lobus lateralis menonjol keluar lumen uretra. – Stadium I : sejak berbulan-bulan bahkan bertahun- tahun klien mengeluh jika mengeluarkan urine tidak lampias, pancaran urine lemah, harus mengedan, adanya nochturia tetapi belum ada sisa urine – Stadium II : sudah terdapat sisa urine sehingga dapat terjadi infeksi, nokturia semakin bertambah dan kadang-kadang terjadi hematuria. Pada pemeriksaan cystoscopy dinding jandung kemih menebal karena trabekulasi
  • 10. Perkemihan/KMB/AYS Lanjutan……… • Stadium III : sisa urine sudah mencapai 50 – 150ml, kemungkinan terjadi infeksi semakin hebat → demam, nyeri menjalar ke darah pinggang , menggingil. • Stadium IV : pada stadium ini telah terjadi retensio urine total
  • 11. Perkemihan/KMB/AYS PEMERIKSAAN DIAGNOSTIK • Perabaan colok dubur → konsistensi prostat → pada BPH konsistensi kenyal • Derajat berat obstruksi dapat diukur dengan menentukan jumlah sisi urine setelah miksi spontan, mengukur pancaran urine pada waktu miksi → UROFLOWMETRI → normal 10-12 ml/detik dan pancaran maksimal 20 ml/detik. • Analisis urin → apakah terdapat baktri, jumlah sel leukosit, ureum dan kreatinin, Pemeriksaan Prostate Spesifik Antigen (PSA) → sebagai dasar penentuan biopsi dan diteksi dini keganasan • Rongent → foto polos abdomen, pielografi intravena, USG → TRUS : Trans Rectal Ultra Soun
  • 12. Perkemihan/KMB/AYS PENATALAKSANAAN MEDIS • TUR → Trans Urethral Resection → reseksi endoskopik memalu lubang uretra • TUMT → Trans Urethral Microwave Thermotherapy → pemanasan prostat dengan gelombang mikro yang salurkan ke kenjar prostat melalui antena yang dipasang diujung kateter • TULIP → Transurethral Ultrasoun guided Laser Induced Prostatectomy → menggunakan cahaya laser • TUBD → Trans Urethral Balloon Dilatation → uretra didaerah prostat didilatasikan dengan memakai balon yang dikembangkan di dalamnya → perbaikan hanya sementara
  • 13. Perkemihan/KMB/AYS KOMPLIKASI BPH » Hipertropi bertahap dari otot vesika urinaria » Trabekula dinding vesika urinaria » Hidroureter » Hidronefrosis » Pielonefritis » Gangguan fungsi ginjal
  • 14. Perkemihan/KMB/AYS PENGKAJIAN KEPERAWATAN • Observasi : – Hesistency pada saat memulai buang air kecil – Aliran urine yang berkurang : kekuatan dan ukuran – Pengosongan kandung kemih tidak komplit, adanya residual urine – Urgency – Nocturia – Dysuria – Hematuria – Pegal-pegal pada pinggan : nyeri pinggang & panggul – Obstruksi pada leher kemih, sehingga menimbulkan retensi urine akut – Pembesaran prostat
  • 15. Perkemihan/KMB/AYS Lanjutan Pengkajian…… • Pemeriksaan test diagnostik : – Urinalisa → bakteri, leukosit, infeksi – Serum creatinin – Serum BUN – Cytoscopy – Radiology – Pielografi intra vena → supresi komplit dari fungsi renal, hidronefrosis danhidroureter, gambaran uretra yang berbelok-belok di vesika, dan residu – Prostat Spesifik Antigen (PSA) sebagai dasar penentuan perlunya biopsi atau deteksi dini keganasan
  • 16. Perkemihan/KMB/AYS PENATALAKSANAAN • Penghambat adrenergik alfa → mengurangi obstruksi pada buli-buli tanpa merusak kontraksi otot detrusor → otot di trigemun, leher vesika, prostat mengalami relaksasi → menurunkan tekanan pada uretra pars prostatika gangguan aliran seni akan berkurang→ • Penghambat enzim 5 alfa reduktase → dapat menghambat DTH → prostat yang membesar akan mengecil • Testosteron ablating agent → menurunkan jumlah sirkulasi testosteron → estrogen menghambat perkembangan prostat • Testosteron sparing agent → menghalangi DTH tanpa menekan sirkulasi testosteron
  • 17. Perkemihan/KMB/AYS PENATALAKSANAAN • Pembedahan : – Suprapubik/open prostatektomi : Indikasi untuk massa > 60 gram, penghambat jaringan prostat diangkat melalui insisi garis tengah bawah, dibuat melalui kandung kemih. Pendekatan ini lebih utama bila ada batu di kandung kemih – Retropubik prostatektomi Masa jaringan prostat hipertropi (lokasi tinggi bagian pelvik) diangkat memalui insisi abdomen bawah tanpa membuka kandung kemih
  • 18. Perkemihan/KMB/AYS PENATALAKSANAAN • Pembedahan : – Perineal prostatektomi Massa prostat besar dibawah area pelvis, diangkat memalui insisi antara skrotum dan rektum. Prosedur radikal ini dilakukan utnuk kanker dan dapat mengakibatkan impoten – Trasuretral resection of the prostat (TURP) jringan prostat obstruktif dari lobus medikal sekitar uretra diangkat dengan sistocopi/resektoskopi dimasukkanmemalui uretra. Dengan kemajuan endoskopi trasuretral prostatektomi menjadi metoda pilihan
  • 19. Perkemihan/KMB/AYS DIAGNOSA KEPERAWATAN » Perubahan pola eliminasi : retensi urine b.d pembesaran prostat » Potensial infeksi b.d retensi urine dan terpasang douer kateter » Gangguan rasa nyaman nyeri b.d retensi urine akut » Kurang penegtahuan tentang proses penyakit, gejala dan tanda-tanda yang harus dilaporkan kepada doter, perawatan di rumah dan follow upnya
  • 20. Perkemihan/KMB/AYS INTERVENSI • DX 1 : – Gunakan cara berkemih yang bisa membenatu mengosngkan kandung kemih dengan cara : • Jaga privacy • Atur posisi nyaman untuk BAK • Berikan rangsangan dgn menyalakan air kran, kompres hangat pada supra pubis – Anjurkan klien untuk BAK setiap 2-4 jam dan segera BAK jika ada keinginan BAK – Hindarkan minuman yang mengandung alkohol – Lakukan kateterisasi setelah klien bak untuk mengukur residual urine – Monitor BUN dan kreatinin
  • 21. Perkemihan/KMB/AYS • DX 2 : – Monitor suhu setiap 4 jam dan laprkan bila suhu lebih dari 38,50 C – Catat kateter urine, laporkan jika terjadi perubahan warna – Minimalkan tindakan invasif kateter – Bila dipasang kateter ; pertahankan gravitasi aliran urine dan kebersihan maetus uretra – Anjurkan klien mobilisasi selama tidak ada kontraindikasi – Kolaborasi pemberian antibiotik
  • 22. Perkemihan/KMB/AYS • DX 3 : – Observasi sifat, intensitas, lokasi, durasi, dan faktor pencetus serta cara mengurangi nyeri – Lakukan cara-cara mengurangi nyeri : • Bantu klien mencari posisi yang nyaman • Berikan sitz bath dan rendam perinium dengan air hangat • Ajarkan tehnik relaksasi • Anjurkan aktifitas yang menyenangkan untuk pengalihkan rasa nyeri – Anjurkan banyak minum bila tidak ada kontraindikasi – Kolaborasi pemberian anlgetik – Observasi TTV
  • 23. • DX 4 : – Anjurkan klien banyak minum bila tidak ada kontra indikasi – Anjurkan dan instruksikan klien untuk mengukur urine setekah BAK – Anjurkan klien tidak membiarkan kandung kemihnya penuh – Anjurkan klien menghindari suhu dingin – Ajarkan pemberian obat, nama, jadual, tujuan dan fek samping – Ajarkan klien tentang pentingnya perawatan lanjutan setelah keluar dari RS dan follow upnya