Hipertiroidisme adalah kelebihan produksi hormon tiroid yang menyebabkan metabolisme tubuh menjadi terlalu cepat. Gejala klinisnya antara lain takikardi, kelelahan, berat badan turun, dan mata melotot. Diagnosa ditegakkan dengan pemeriksaan laboratorium seperti kadar hormon tiroid yang tinggi beserta tekanan TSH yang rendah. Pengobatan utamanya adalah dengan obat anti tiroid seperti propiltiourasil atau metimazol
GAGAL GINJAL AKUT dan KRONIK merupakan penurunan fungsi ginjal yang dapat disebabkan oleh berbagai faktor seperti infeksi, obat-obatan, atau hipertensi. Gejala klinisnya meliputi perubahan eliminasi urine, retensi cairan, serta risiko infeksi. Diagnosa didasarkan pada pemeriksaan laboratorium seperti kadar kreatinin dan urea darah, sedangkan pengobatannya meliputi manajemen cairan dan
Dokumen tersebut menjelaskan mekanisme pembentukan dan transportasi bilirubin di hati dan usus, serta mekanisme patofisiologi yang menyebabkan ikterus. Bilirubin dibentuk dari degradasi heme di hati, lalu dikonjugasi dan ditransportasi ke empedu. Di usus, bilirubin dihidrolisis menjadi senyawa lain dan sebagian kecil diserap kembali ke hati (siklus enterohepatik). Ikterus disebabkan oleh pemb
1. Hipertiroidisme adalah kondisi ketika kadar hormon tiroid (T3 dan T4) dalam darah meningkat akibat produksi hormon tiroid yang berlebihan oleh kelenjar tiroid.
2. Manifestasi klinis hipertiroidisme meliputi tanda dan gejala sistemik seperti berat badan turun, palpitasi, tremor, dan gangguan saluran cerna.
3. Penatalaksanaan hipertiroidisme meliputi pemberian obat anti tiroid seperti methimazole,
Dokumen tersebut merangkum tentang pemeriksaan fisik thorax (paru dan jantung) yang meliputi inspeksi, palpasi, perkusi, dan auskultasi. Pemeriksaan dimulai dengan memperkenalkan diri kepada pasien dan meminta persetujuan, kemudian dilanjutkan dengan inspeksi bentuk dada dan pergerakannya. Palpasi dilakukan untuk merasakan fremitus dan pergerakan dada. Perkusi digunakan untuk menentukan
Hipertiroidisme adalah kelebihan produksi hormon tiroid yang menyebabkan metabolisme tubuh menjadi terlalu cepat. Gejala klinisnya antara lain takikardi, kelelahan, berat badan turun, dan mata melotot. Diagnosa ditegakkan dengan pemeriksaan laboratorium seperti kadar hormon tiroid yang tinggi beserta tekanan TSH yang rendah. Pengobatan utamanya adalah dengan obat anti tiroid seperti propiltiourasil atau metimazol
GAGAL GINJAL AKUT dan KRONIK merupakan penurunan fungsi ginjal yang dapat disebabkan oleh berbagai faktor seperti infeksi, obat-obatan, atau hipertensi. Gejala klinisnya meliputi perubahan eliminasi urine, retensi cairan, serta risiko infeksi. Diagnosa didasarkan pada pemeriksaan laboratorium seperti kadar kreatinin dan urea darah, sedangkan pengobatannya meliputi manajemen cairan dan
Dokumen tersebut menjelaskan mekanisme pembentukan dan transportasi bilirubin di hati dan usus, serta mekanisme patofisiologi yang menyebabkan ikterus. Bilirubin dibentuk dari degradasi heme di hati, lalu dikonjugasi dan ditransportasi ke empedu. Di usus, bilirubin dihidrolisis menjadi senyawa lain dan sebagian kecil diserap kembali ke hati (siklus enterohepatik). Ikterus disebabkan oleh pemb
1. Hipertiroidisme adalah kondisi ketika kadar hormon tiroid (T3 dan T4) dalam darah meningkat akibat produksi hormon tiroid yang berlebihan oleh kelenjar tiroid.
2. Manifestasi klinis hipertiroidisme meliputi tanda dan gejala sistemik seperti berat badan turun, palpitasi, tremor, dan gangguan saluran cerna.
3. Penatalaksanaan hipertiroidisme meliputi pemberian obat anti tiroid seperti methimazole,
Dokumen tersebut merangkum tentang pemeriksaan fisik thorax (paru dan jantung) yang meliputi inspeksi, palpasi, perkusi, dan auskultasi. Pemeriksaan dimulai dengan memperkenalkan diri kepada pasien dan meminta persetujuan, kemudian dilanjutkan dengan inspeksi bentuk dada dan pergerakannya. Palpasi dilakukan untuk merasakan fremitus dan pergerakan dada. Perkusi digunakan untuk menentukan
Dokumen tersebut membahas tentang keseimbangan cairan dan elektrolit tubuh. Terdapat tiga bagian utama yaitu distribusi dan pergerakan cairan tubuh, pengaturan cairan dan elektrolit, serta gangguan keseimbangan cairan dan elektrolit. Cairan tubuh terdiri dari cairan ekstrasel dan intrasel yang dipertahankan melalui asupan, haluaran, dan hormon seperti ADH dan aldosteron. Gangguan yang dibahas meliputi ket
Pasien laki-laki berusia 58 tahun datang dengan keluhan nyeri dada dan batuk berdahak. Pemeriksaan menunjukkan adanya pleuropneumonia di paru kiri pasien beserta riwayat diabetes.
Pasien laki-laki berusia 47 tahun dirawat karena penurunan kesadaran dan sirosis hati dekompensasi akibat hepatitis B kronis. Pemeriksaan fisik menunjukkan ikterus, asites, dan nyeri epigastrium. Hasil laboratorium menunjukkan anemia, trombositopenia, dan peningkatan enzim hati. USG menunjukkan sirosis hati dan hipertensi portal. Diagnosis pasien adalah ensefalopati hepatik, sirosis hati dekompensasi
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
Dokumen tersebut membahas tentang tujuan dan teknik pemeriksaan fisik abdomen yang meliputi inspeksi, palpasi, perkusi dan auskultasi untuk mendeteksi kelainan pada organ dalam perut.
Demam thypoid adalah penyakit infeksi akut yang disebabkan oleh bakteri Salmonella thypi yang masuk melalui makanan atau minuman tercemar. Penyakit ini ditandai dengan demam yang berlangsung lebih dari seminggu beserta gangguan pencernaan dan kesadaran. Komplikasi dapat terjadi pada usus, darah, paru, hati, ginjal, tulang, dan sistem saraf. Diagnosa didukung dengan pemeriksaan darah dan biakan bakteri
Dokumen tersebut membahas tentang pemeriksaan fisik sistem perkemihan yang meliputi inspeksi, palpasi, perkusi, dan auskultasi organ-organ terkait seperti ginjal, kandung kemih, dan meatus urinaria untuk mendeteksi gangguan pada sistem tersebut.
Ulkus peptikum adalah kerusakan mukosa lambung dan duodenum akibat asam lambung. Terdapat 4 jenis ulkus gaster berdasarkan lokasi. Faktor risiko termasuk infeksi H. pylori, NSAIDs, merokok, dan alkohol. Diagnosis didasarkan pada gejala dan hasil endoskopi. Pengobatan meliputi diet, obat netralisir asam dan proteksi mukosa, serta operasi untuk komplikasi atau gagal pengobatan.
Pemeriksaan Lengkap Genetalia Wanita dan Priananda yudip
Modul ini memberikan panduan lengkap tentang prosedur pemeriksaan fisik genitalia wanita, meliputi persiapan, alat dan bahan yang diperlukan, tahapan pemeriksaan bagian luar dan dalam genitalia beserta cara melakukan palpasi organ-organ terkait. Tujuan dari modul ini adalah membantu mahasiswa mempelajari dan melakukan pemeriksaan fisik genitalia wanita dengan benar dan sistematis.
Konsep diri adalah pandangan seseorang tentang dirinya sendiri yang dapat berupa positif maupun negatif. Respon konsep diri yang positif adalah aktualisasi diri dengan pengalaman yang sukses, sedangkan yang negatif adalah gangguan identitas dan depersonalisasi yang dapat menimbulkan kecemasan. Faktor yang mempengaruhi konsep diri antara lain pengalaman masa lalu, tekanan, dan perubahan peran sosial seseorang.
Dokumen tersebut membahas tentang disentri, yaitu radang usus yang disebabkan oleh bakteri atau amoeba dan menyebabkan diare berdarah. Dokumen ini menjelaskan pengertian, gejala, penyebab, diagnosis, dan pengobatan dari penyakit disentri.
1. Dokumen tersebut membahas tentang patofisiologi diare, yang terjadi akibat infeksi bakteri, virus, atau parasit yang merusak sel-sel usus dan mengganggu absorpsi cairan dan elektrolit. Hal ini menyebabkan peningkatan cairan di usus dan diare.
2. Jika diare berkepanjangan dapat menyebabkan dehidrasi berat, asidosis metabolik, dan gangguan sirkulasi darah sehingga menimbulkan resiko syok.
3. T
Gagal nafas adalah ketidakmampuan sistem pernafasan untuk mempertahankan pertukaran oksigen dan karbondioksida yang normal. Dapat disebabkan oleh masalah ventilasi, difusi, atau perfusi paru. Gejalanya meliputi hipoksemia, hiperkapnia, dan gangguan kesadaran. Pemeriksaan gas darah dan rontgen dada dapat membantu diagnosis. Pengobatan berfokus pada suplemen oksigen, obat mukolitik, dan ventilasi me
Dokumen tersebut membahas tentang anatomi, fungsi, dan pengobatan BPH (benign prostatic hyperplasia) yang meliputi definisi, cara mengukur besarnya hipertrofi prostat, dan beberapa teknik bedah untuk mengobati BPH seperti TURP (transurethral resection of the prostate).
1. Benigna Prostat Hiperplasia (BPH) adalah pembesaran kelenjar prostat yang baik yang dapat menyumbat aliran urin.
2. Gejala BPH meliputi sering buang air kecil, terbangun malam untuk buang air kecil, dan rasa sakit saat buang air kecil.
3. Penatalaksanaan BPH meliputi observasi, terapi obat, dan operasi seperti TURP untuk mengangkat jaringan prostat yang berlebihan.
Dokumen tersebut membahas tentang keseimbangan cairan dan elektrolit tubuh. Terdapat tiga bagian utama yaitu distribusi dan pergerakan cairan tubuh, pengaturan cairan dan elektrolit, serta gangguan keseimbangan cairan dan elektrolit. Cairan tubuh terdiri dari cairan ekstrasel dan intrasel yang dipertahankan melalui asupan, haluaran, dan hormon seperti ADH dan aldosteron. Gangguan yang dibahas meliputi ket
Pasien laki-laki berusia 58 tahun datang dengan keluhan nyeri dada dan batuk berdahak. Pemeriksaan menunjukkan adanya pleuropneumonia di paru kiri pasien beserta riwayat diabetes.
Pasien laki-laki berusia 47 tahun dirawat karena penurunan kesadaran dan sirosis hati dekompensasi akibat hepatitis B kronis. Pemeriksaan fisik menunjukkan ikterus, asites, dan nyeri epigastrium. Hasil laboratorium menunjukkan anemia, trombositopenia, dan peningkatan enzim hati. USG menunjukkan sirosis hati dan hipertensi portal. Diagnosis pasien adalah ensefalopati hepatik, sirosis hati dekompensasi
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
Dokumen tersebut membahas tentang tujuan dan teknik pemeriksaan fisik abdomen yang meliputi inspeksi, palpasi, perkusi dan auskultasi untuk mendeteksi kelainan pada organ dalam perut.
Demam thypoid adalah penyakit infeksi akut yang disebabkan oleh bakteri Salmonella thypi yang masuk melalui makanan atau minuman tercemar. Penyakit ini ditandai dengan demam yang berlangsung lebih dari seminggu beserta gangguan pencernaan dan kesadaran. Komplikasi dapat terjadi pada usus, darah, paru, hati, ginjal, tulang, dan sistem saraf. Diagnosa didukung dengan pemeriksaan darah dan biakan bakteri
Dokumen tersebut membahas tentang pemeriksaan fisik sistem perkemihan yang meliputi inspeksi, palpasi, perkusi, dan auskultasi organ-organ terkait seperti ginjal, kandung kemih, dan meatus urinaria untuk mendeteksi gangguan pada sistem tersebut.
Ulkus peptikum adalah kerusakan mukosa lambung dan duodenum akibat asam lambung. Terdapat 4 jenis ulkus gaster berdasarkan lokasi. Faktor risiko termasuk infeksi H. pylori, NSAIDs, merokok, dan alkohol. Diagnosis didasarkan pada gejala dan hasil endoskopi. Pengobatan meliputi diet, obat netralisir asam dan proteksi mukosa, serta operasi untuk komplikasi atau gagal pengobatan.
Pemeriksaan Lengkap Genetalia Wanita dan Priananda yudip
Modul ini memberikan panduan lengkap tentang prosedur pemeriksaan fisik genitalia wanita, meliputi persiapan, alat dan bahan yang diperlukan, tahapan pemeriksaan bagian luar dan dalam genitalia beserta cara melakukan palpasi organ-organ terkait. Tujuan dari modul ini adalah membantu mahasiswa mempelajari dan melakukan pemeriksaan fisik genitalia wanita dengan benar dan sistematis.
Konsep diri adalah pandangan seseorang tentang dirinya sendiri yang dapat berupa positif maupun negatif. Respon konsep diri yang positif adalah aktualisasi diri dengan pengalaman yang sukses, sedangkan yang negatif adalah gangguan identitas dan depersonalisasi yang dapat menimbulkan kecemasan. Faktor yang mempengaruhi konsep diri antara lain pengalaman masa lalu, tekanan, dan perubahan peran sosial seseorang.
Dokumen tersebut membahas tentang disentri, yaitu radang usus yang disebabkan oleh bakteri atau amoeba dan menyebabkan diare berdarah. Dokumen ini menjelaskan pengertian, gejala, penyebab, diagnosis, dan pengobatan dari penyakit disentri.
1. Dokumen tersebut membahas tentang patofisiologi diare, yang terjadi akibat infeksi bakteri, virus, atau parasit yang merusak sel-sel usus dan mengganggu absorpsi cairan dan elektrolit. Hal ini menyebabkan peningkatan cairan di usus dan diare.
2. Jika diare berkepanjangan dapat menyebabkan dehidrasi berat, asidosis metabolik, dan gangguan sirkulasi darah sehingga menimbulkan resiko syok.
3. T
Gagal nafas adalah ketidakmampuan sistem pernafasan untuk mempertahankan pertukaran oksigen dan karbondioksida yang normal. Dapat disebabkan oleh masalah ventilasi, difusi, atau perfusi paru. Gejalanya meliputi hipoksemia, hiperkapnia, dan gangguan kesadaran. Pemeriksaan gas darah dan rontgen dada dapat membantu diagnosis. Pengobatan berfokus pada suplemen oksigen, obat mukolitik, dan ventilasi me
Dokumen tersebut membahas tentang anatomi, fungsi, dan pengobatan BPH (benign prostatic hyperplasia) yang meliputi definisi, cara mengukur besarnya hipertrofi prostat, dan beberapa teknik bedah untuk mengobati BPH seperti TURP (transurethral resection of the prostate).
1. Benigna Prostat Hiperplasia (BPH) adalah pembesaran kelenjar prostat yang baik yang dapat menyumbat aliran urin.
2. Gejala BPH meliputi sering buang air kecil, terbangun malam untuk buang air kecil, dan rasa sakit saat buang air kecil.
3. Penatalaksanaan BPH meliputi observasi, terapi obat, dan operasi seperti TURP untuk mengangkat jaringan prostat yang berlebihan.
Benigna Prostat Hipertrofi (BPH) adalah pembesaran prostat yang menyebabkan penyempitan aliran urin dan gejala seperti sering buang air kecil terutama malam hari. Pemeriksaan laboratorium dan radiologi digunakan untuk diagnosis. Penatalaksanaan meliputi observasi, terapi obat, dan pembedahan untuk menghilangkan prostat.
Benigna Prostat Hipertrofi (BPH) adalah pembesaran kelenjar prostat yang menyebabkan penyempitan saluran kencing dan retensi urin. Gejalanya antara lain sering buang air kecil terutama malam hari, sulit mengeluarkan air kecil, dan nyeri saat buang air kecil. Pemeriksaan laboratorium dan radiologi diperlukan untuk diagnosis. Penatalaksanaannya meliputi observasi, terapi obat, dan pembedahan.
Hiperplasia prostat benigna merupakan pembesaran prostat yang tidak kanker yang disebabkan oleh pertumbuhan berlebihan jaringan prostat. Gejala yang muncul antara lain gangguan buang air kecil dan iritasi kandung kemih. Pemeriksaan yang dapat dilakukan adalah pemeriksaan fisik rektal, skor IPSS, pemeriksaan laboratorium seperti PSA dan urinalisis, serta pemeriksaan gambar seperti USG. Terapi yang d
Dokumen tersebut membahas tentang kasus pasien dengan keluhan BAK tidak lancar akibat hiperplasia prostat benigna (BPH). Pemeriksaan fisik dan laboratorium dilakukan untuk mendiagnosis dan menentukan tindakan, yang dapat berupa observasi, terapi medis atau pembedahan."
BPH adalah suatu keadaan dimana prostat mengalami pembesaran memanjang keatas kedalam kandungkemih dan menyumbat aliran urin dengan cara menutupi orifisium uretra. (Schwartz, 2000).
Dokumen tersebut membahas tentang trauma ginjal dan penyakit ginjal kronis seperti batu ginjal dan BPH. Ringkasannya adalah:
1) Trauma ginjal umumnya disebabkan oleh trauma tumpul dan tajam yang dapat menyebabkan perdarahan dan kerusakan ginjal.
2) Batu ginjal dan BPH merupakan penyakit ginjal kronis yang umum dengan gejala nyeri pinggang, hematuria, dan gangguan buang air kecil.
Dokumen tersebut membahas tentang Benign Prostate Hyperplasia (BPH) yang merupakan neoplasma jinak pada prostat. Dokumen menjelaskan epidemiologi, etiologi, manifestasi klinis, pemeriksaan, dan penanganan BPH yang meliputi pengawasan, terapi medis, hingga bedah. Berbagai alternatif pengobatan BPH non-bedah seperti alpha bloker, fitoterapi, hingga terapi ultrasonik juga dijelaskan.
BPH (benign prostatic hyperplasia) adalah pembesaran progresif dari kelenjar prostat yang menyebabkan berbagai derajat obstruksi uretral dan pembatasan aliran urinarius. BPH biasanya terjadi pada pria lebih tua dari 50 tahun dan menyebabkan gejala obstruktif dan iritasi seperti kesulitan dan rasa sakit saat buang air kecil, sering buang air kecil terutama di malam hari, serta aliran urine yang lemah. Diagn
BPH atau pembesaran prostat jinak adalah kondisi dimana kelenjar prostat membesar sehingga menyebabkan aliran urine menjadi tidak lancar dan buang air kecil terasa tidak tuntas. Kondisi ini umum terjadi pada pria dewasa dan disebabkan oleh peningkatan hormon dihidrotestosteron."
Penyuluhan memberikan informasi tentang Benigna Prostat Hipertrofi (BPH) kepada seorang pasien. Topik tersebut mencakup pengertian, penyebab, gejala, dan terapi BPH. Penyuluhan dilakukan selama 15 menit menggunakan metode ceramah dan bahan presentasi untuk memberikan pemahaman kepada pasien tentang kondisinya.
1. BPH adalah pembesaran progresif kelenjar prostat yang menyebabkan obstruksi uretra dan membatasi aliran urin.
2. Gejalanya berupa keluhan saluran kemih bagian atas dan bawah seperti nyeri pinggang, benjolan pinggang, sering buang air kecil.
3. Pemeriksaan laboratorium, radiologi, dan bedah umumnya digunakan untuk diagnosis dan pengobatan.
Dokumen tersebut membahas konsep medis tentang benigna prostat hipertropi (BPH). Secara ringkas, BPH adalah pembesaran kelenjar prostat yang umumnya terjadi pada pria dewasa lanjut usia. Pembesaran kelenjar prostat dapat menyumbat aliran urine dan menyebabkan berbagai gejala seperti sering buang air kecil dan retensi urine. Pemeriksaan diagnostik BPH meliputi pemeriksaan laboratorium, radiologi, dan pemerik
Proposal Karya Tulis Ilmiah Asuhan Keperawatan pada Anak Todler dengan DiareFransiska Oktafiani
Diare merupakan masalah kesehatan umum di Indonesia, terutama di provinsi Jawa Barat dan Kabupaten Cirebon. Dokumen ini membahas asuhan keperawatan pada anak toddler dengan diare, meliputi pengkajian gejala klinis, diagnosa, dan intervensi seperti pemantauan cairan dan elektrolit, manajemen nyeri, dan edukasi orang tua.
Dokumen tersebut membahas sejarah pengembangan obat herbal di Indonesia sejak zaman dahulu hingga saat ini. Pengembangan obat herbal di Indonesia dipengaruhi oleh budaya Hindu, Buddha, Islam, dan Tiongkok sejak ribuan tahun lalu. Pada abad ke-15 dan 16, istilah "Jampoe" mulai digunakan untuk menyebut pengobatan dengan ramuan herbal. Saat ini, pendidikan herbal dikembangkan lebih lanjut di berbagai perg
Dokumen tersebut memberikan informasi mengenai prosedur diagnostik invasif dan intervensi non bedah di Rumah Sakit Jantung dan Pembuluh Darah Harapan Kita. Mencakup penjelasan tentang kateterisasi jantung, angioplasti, pemasangan alat bantu jantung, dan prosedur lainnya beserta persiapan, teknik, dan perawatan pasca tindakan.
Dokumen tersebut membahas tentang defibrilasi dan obat-obat yang digunakan untuk menangani aritmia ventrikel seperti fibrilasi ventrikel dan takikardia ventrikel. Defibrilasi dilakukan untuk menghentikan fibrilasi dan takikardia ventrikel dengan dosis 360 Joule. Selain itu, dokumen ini juga menjelaskan algoritma dan obat-obat seperti epinefrin, lidokain, bretylium, dan magnesium sulfat yang digunakan untuk menangani kon
Tiga kalimat ringkasan dokumen tersebut adalah:
Dokumen tersebut membahas tentang penyakit jantung koroner dan sindrom koroner akut, mulai dari patofisiologi, gejala, diagnosis, dan penatalaksanaannya.
This document provides instructions for performing defibrillation to treat cardiac fibrillation. It describes the defibrillator equipment including the monitoring screen, connecting leads, electrodes, and energy setting panels. It outlines the technique for defibrillation including turning on the defibrillator, applying pads and gel to the chest, positioning the pads in anterolateral locations on the chest, setting the appropriate energy level, charging and discharging the defibrillator, and assessing the patient after each attempt. The goal is to provide safe and effective treatment to restore a normal heart rhythm through defibrillation.
Ada tiga jenis ambulans, yaitu ambulans darat (mobil dan kereta api), ambulans udara (helikopter dan pesawat terbang), dan ambulans air. Ambulans darat digunakan untuk evakuasi darurat ke rumah sakit dan memiliki peralatan medis darurat serta petugas medis. Ambulans udara berupa helikopter atau pesawat terbang untuk memindahkan pasien dengan cepat, sementara ambulans air digunakan untuk wilayah tertentu.
Cardiopulmonary Resuscitation (CPR) atau Resusitasi Jantung Paru-paruFransiska Oktafiani
Dokumen tersebut membahas tentang Bantuan Hidup Dasar (BHD) untuk mengatasi henti nafas dan henti jantung. Ia menjelaskan penyebab, diagnosa, dan tindakan awal yang harus dilakukan yaitu A-B-C-D (Airway, Breathing, Circulation, Defibrillation) serta tindakan selanjutnya seperti intubasi, akses IV, pemberian obat, dan kapan BHD dihentikan.
Dokumen tersebut membahas proses keperawatan jiwa, meliputi pengertian, tujuan, ciri-ciri, manfaat, dan tahapan-tahapannya. Proses keperawatan jiwa merupakan metode sistematis untuk memenuhi kebutuhan klien dan mencapai kondisi optimal secara biologis, psikologis, sosial, dan spiritual.
Karya tulis ilmiah merupakan tulisan hasil penelitian, tinjauan, atau pemikiran sistematis yang ditulis secara ilmiah. Karya tulis ilmiah bertujuan untuk mengembangkan ilmu pengetahuan dan teknologi serta memberikan penjelasan, ramalan, dan kontrol terhadap suatu topik. Jenis karya tulis ilmiah antara lain makalah, monografi, jurnal ilmiah, buku ilmiah, dan prosiding. Karya tulis ilmiah
Dokumen ini membahas tentang penyelenggaraan penyegaran kader di desa Argasunya. Terdapat rapat persiapan di puskesmas, kunjungan ke kepala desa untuk meminta izin, pelaksanaan penyegaran selama 2 hari di balai desa yang mencakup tes dan pemberian materi pelatihan. Penyegaran bertujuan meningkatkan kinerja kader agar partisipasi masyarakat pada pemeriksaan kesehatan mingguan meningkat.
F00-F09 mencakup Gangguan Mental Organik dan Simtomatik, termasuk berbagai jenis demensia seperti Alzheimer, vaskuler, dan lainnya, sindrom amnestik organik, delirium, serta gangguan mental lainnya akibat kerusakan otak dan penyakit fisik.
Teori Fungsionalisme Kulturalisasi Talcott Parsons (Dosen Pengampu : Khoirin ...nasrudienaulia
Dalam teori fungsionalisme kulturalisasi Talcott Parsons, konsep struktur sosial sangat erat hubungannya dengan kulturalisasi. Struktur sosial merujuk pada pola-pola hubungan sosial yang terorganisir dalam masyarakat, termasuk hierarki, peran, dan institusi yang mengatur interaksi antara individu. Hubungan antara konsep struktur sosial dan kulturalisasi dapat dijelaskan sebagai berikut:
1. Pola Interaksi Sosial: Struktur sosial menentukan pola interaksi sosial antara individu dalam masyarakat. Pola-pola ini dipengaruhi oleh norma-norma budaya yang diinternalisasi oleh anggota masyarakat melalui proses sosialisasi. Dengan demikian, struktur sosial dan kulturalisasi saling memengaruhi dalam membentuk cara individu berinteraksi dan berperilaku.
2. Distribusi Kekuasaan dan Otoritas: Struktur sosial menentukan distribusi kekuasaan dan otoritas dalam masyarakat. Nilai-nilai budaya yang dianut oleh masyarakat juga memengaruhi bagaimana kekuasaan dan otoritas didistribusikan dalam struktur sosial. Kulturalisasi memainkan peran dalam melegitimasi sistem kekuasaan yang ada melalui nilai-nilai yang dianut oleh masyarakat.
3. Fungsi Sosial: Struktur sosial dan kulturalisasi saling terkait dalam menjalankan fungsi-fungsi sosial dalam masyarakat. Nilai-nilai budaya dan norma-norma yang terinternalisasi membentuk dasar bagi pelaksanaan fungsi-fungsi sosial yang diperlukan untuk menjaga keseimbangan dan stabilitas dalam masyarakat.
Dengan demikian, konsep struktur sosial dalam teori fungsionalisme kulturalisasi Parsons tidak dapat dipisahkan dari kulturalisasi karena keduanya saling berinteraksi dan saling memengaruhi dalam membentuk pola-pola hubungan sosial, distribusi kekuasaan, dan pelaksanaan fungsi-fungsi sosial dalam masyarakat.
Universitas Negeri Jakarta banyak melahirkan tokoh pendidikan yang memiliki pengaruh didunia pendidikan. Beberapa diantaranya ada didalam file presentasi
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 Fase E Kurikulum MerdekaFathan Emran
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 SMA/MA Fase E Kurikulum Merdeka - abdiera.com. Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 SMA/MA Fase E Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 SMA/MA Fase E Kurikulum Merdeka.
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]Fathan Emran
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 SMP/MTs Fase D Kurikulum Merdeka - abdiera.com. Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 SMP/MTs Fase D Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 SMP/MTs Fase D Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 SMP/MTs Fase D Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 SMP/MTs Fase D Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 SMP/MTs Fase D Kurikulum Merdeka.
Workshop "CSR & Community Development (ISO 26000)"_di BALI, 26-28 Juni 2024Kanaidi ken
Dlm wktu dekat, Pelatihan/WORKSHOP ”CSR/TJSL & Community Development (ISO 26000)” akn diselenggarakan di Swiss-BelHotel – BALI (26-28 Juni 2024)...
Dgn materi yg mupuni & Narasumber yg kompeten...akn banyak manfaat dan keuntungan yg didpt mengikuti Pelatihan menarik ini.
Boleh jga info ini👆 utk dishare_kan lgi kpda tmn2 lain/sanak keluarga yg sekiranya membutuhkan training tsb.
Smga Bermanfaat
Thanks Ken Kanaidi
Workshop "CSR & Community Development (ISO 26000)"_di BALI, 26-28 Juni 2024
Askep Benigna Prostat Hiperplasia
1. By. Edi Ruhmadi, S.Kep, M.Kes
Bagian Keperawatan Medikal dan Bedah
Program Studi Keperawatan Cirebon
ASUHAN KEPERAWATAN PADA KLIEN
GANGGUAN SISTEM PERKEMIHAN :
BPH (Benigna Prostat Hiperplasia)
2. Perkemihan/KMB/AYS
PENDAHULUAN
» Benigna Prostat Hiperplasia (BPH) sering
diderita oleh pria di atas usia 50 tahun
» Dapat ditemukan pada usia 30-40 tahun
» BPH lebih dikaitakan dengan proses
penuaan
» Di Amerika pria usia 50-60 tahun 50 %
mengalami BPH
» Pada usia lebih dari 80 tahun meningkat
menjadi 90 %
» Di Indonesia BPH merupakan kelainan
tersering kedua setelah batu ginjal.
3. Perkemihan/KMB/AYS
PENGERTIAN
• Benigna Prostat Hiperplasia (BPH) adalah pembesaran
progresif dari kelenjar prostat (secara umum pada pria
lebih dari 50 tahun) menyebabkan berbagai derajat
obstruksi dan pembatasan aliran urinarius (Doengoes,
et all,2000)
• BPH adalah kelenjar prostat yang mengalami
pembesaran, memanjang ke atas, kedalam kandung
kemih dan menyumbat aliran urine dengan menutupi
orifisium uretra (Brunner and Suddarht, 2002)
4. Perkemihan/KMB/AYS
ETIOLOGI
• Penyebab pasti belum jelas, diduga ada hubungannya
dengan berkurangnya sekresi horman androgen
• Proses penuaan
• Penurunan hormon androgen disertai peningkatan kadar
estrogen meningkatkan sensitivitas jaringan prostat
bagian periuretral atau sentral yang responsif terhadap
hormon estrogen akan mengalami hiperplasia
5. Perkemihan/KMB/AYS
PATOGENESIS
• Teori Dehidrotestosteron (DHT)
DHT adalah matabolit androgen → aktifitas 5 alfa
reduktase → sel-sel prostat lebih sensitif terhadap
DTH → replikasi sel lebih banyak terjadi dibandingkan
prostat normal.
• Teori Hormon
Usila → kadar tetstosteron me ↓ → estrogen me ↑ →
berperan dalam terjadiya proliferasi sel-sel kelenjar
prostat.
• Teori Kebangkitan kembali (reawekening) atau
reinduksi dari kemampuan mesenkim sinus urogenital
untuk berprolifasi dan membentuk jaringan prostat
6. Perkemihan/KMB/AYS
PATOGENESIS
• Faktor interaksi stroma dan epitel
Dipengaruhi oleh growt hormon factor basil fibroblas
grout hormon (BFGH) dapat menstimulasi sel stroma
dan ditemukan jonsentrasi yang lebih besar pada pasien
dengan pembesaran prostat jinak
BFGH dicetuskan oleh mikrotrauma karena miksi,
ejakulasi, dan infeksi
7. Perkemihan/KMB/AYS
DERAJAT RECTAL BPH BERDASARKAN
GAMBARAN KLINIK
Derajat Colok Dubur Sisa Volume urine
0
I
II
III
IV
Penonjolan prostat belum
dapat teraba, 0-1cm
Penonjolan prostat, batas
atas mudah diraba, 1-2cm
Penonjolan prostat jelas,
batas atas dapat dicapai,
2-3 cm
Batas atas prostat tidak
dapat diraba, 3-4 cm
Tidak dapat di colok
dubur lagi, > 4 cm
Nol
< 50 ml
50 – 100 ml
100-150 ml
Retensi urine total
8. Perkemihan/KMB/AYS
• Derajat I : belum memerlukan tindakan bedah,
diberikan pengobatan konservatif misalnya dengan
penghambat adrenoseptor alfa seperti alfazosin,
prazosin dan terazosin.
• Derajat II : indikasi unutk dilakukan pembedahan →
reseksi endoakopik memalui uretra (Trans Urethral
Resection = TUR)
• Derajat III : reseksi endoskopik dapat dilakukan atau
dengan dilakukan pembedahan terbuka trasvesikal,
retropubik atau perineal.
• Derajat IV : tindakan pertama yang dilakukan adalah
pembebasan penderitaan dari retensi urin total →
pasang kateter langsung ke buli-buli → sistostomi.
Setelah itu dilakukan pembedahan terbuka
9. Perkemihan/KMB/AYS
DERAJAT INTRA URETHRAL
• Derajat ini bisa ditentukan dengan cytogram
panendoscopy dapat dilihat sampai seberpa jauh lobus
lateralis menonjol keluar lumen uretra.
– Stadium I : sejak berbulan-bulan bahkan bertahun-
tahun klien mengeluh jika mengeluarkan urine tidak
lampias, pancaran urine lemah, harus mengedan,
adanya nochturia tetapi belum ada sisa urine
– Stadium II : sudah terdapat sisa urine sehingga
dapat terjadi infeksi, nokturia semakin bertambah
dan kadang-kadang terjadi hematuria. Pada
pemeriksaan cystoscopy dinding jandung kemih
menebal karena trabekulasi
10. Perkemihan/KMB/AYS
Lanjutan………
• Stadium III : sisa urine sudah mencapai 50 – 150ml,
kemungkinan terjadi infeksi semakin hebat → demam,
nyeri menjalar ke darah pinggang , menggingil.
• Stadium IV : pada stadium ini telah terjadi retensio
urine total
11. Perkemihan/KMB/AYS
PEMERIKSAAN DIAGNOSTIK
• Perabaan colok dubur → konsistensi prostat → pada
BPH konsistensi kenyal
• Derajat berat obstruksi dapat diukur dengan
menentukan jumlah sisi urine setelah miksi spontan,
mengukur pancaran urine pada waktu miksi →
UROFLOWMETRI → normal 10-12 ml/detik dan
pancaran maksimal 20 ml/detik.
• Analisis urin → apakah terdapat baktri, jumlah sel
leukosit, ureum dan kreatinin, Pemeriksaan Prostate
Spesifik Antigen (PSA) → sebagai dasar penentuan
biopsi dan diteksi dini keganasan
• Rongent → foto polos abdomen, pielografi intravena,
USG → TRUS : Trans Rectal Ultra Soun
12. Perkemihan/KMB/AYS
PENATALAKSANAAN MEDIS
• TUR → Trans Urethral Resection → reseksi endoskopik
memalu lubang uretra
• TUMT → Trans Urethral Microwave Thermotherapy →
pemanasan prostat dengan gelombang mikro yang
salurkan ke kenjar prostat melalui antena yang dipasang
diujung kateter
• TULIP → Transurethral Ultrasoun guided Laser
Induced Prostatectomy → menggunakan cahaya laser
• TUBD → Trans Urethral Balloon Dilatation → uretra
didaerah prostat didilatasikan dengan memakai balon
yang dikembangkan di dalamnya → perbaikan hanya
sementara
14. Perkemihan/KMB/AYS
PENGKAJIAN KEPERAWATAN
• Observasi :
– Hesistency pada saat memulai buang air kecil
– Aliran urine yang berkurang : kekuatan dan ukuran
– Pengosongan kandung kemih tidak komplit, adanya
residual urine
– Urgency
– Nocturia
– Dysuria
– Hematuria
– Pegal-pegal pada pinggan : nyeri pinggang & panggul
– Obstruksi pada leher kemih, sehingga menimbulkan
retensi urine akut
– Pembesaran prostat
15. Perkemihan/KMB/AYS
Lanjutan Pengkajian……
• Pemeriksaan test diagnostik :
– Urinalisa → bakteri, leukosit, infeksi
– Serum creatinin
– Serum BUN
– Cytoscopy
– Radiology
– Pielografi intra vena → supresi komplit dari fungsi
renal, hidronefrosis danhidroureter, gambaran
uretra yang berbelok-belok di vesika, dan residu
– Prostat Spesifik Antigen (PSA) sebagai dasar
penentuan perlunya biopsi atau deteksi dini
keganasan
16. Perkemihan/KMB/AYS
PENATALAKSANAAN
• Penghambat adrenergik alfa → mengurangi obstruksi
pada buli-buli tanpa merusak kontraksi otot detrusor →
otot di trigemun, leher vesika, prostat mengalami
relaksasi → menurunkan tekanan pada uretra pars
prostatika gangguan aliran seni akan berkurang→
• Penghambat enzim 5 alfa reduktase → dapat
menghambat DTH → prostat yang membesar akan
mengecil
• Testosteron ablating agent → menurunkan jumlah
sirkulasi testosteron → estrogen menghambat
perkembangan prostat
• Testosteron sparing agent → menghalangi DTH tanpa
menekan sirkulasi testosteron
17. Perkemihan/KMB/AYS
PENATALAKSANAAN
• Pembedahan :
– Suprapubik/open prostatektomi :
Indikasi untuk massa > 60 gram, penghambat
jaringan prostat diangkat melalui insisi garis tengah
bawah, dibuat melalui kandung kemih. Pendekatan ini
lebih utama bila ada batu di kandung kemih
– Retropubik prostatektomi
Masa jaringan prostat hipertropi (lokasi tinggi
bagian pelvik) diangkat memalui insisi abdomen
bawah tanpa membuka kandung kemih
18. Perkemihan/KMB/AYS
PENATALAKSANAAN
• Pembedahan :
– Perineal prostatektomi
Massa prostat besar dibawah area pelvis, diangkat
memalui insisi antara skrotum dan rektum. Prosedur
radikal ini dilakukan utnuk kanker dan dapat
mengakibatkan impoten
– Trasuretral resection of the prostat (TURP)
jringan prostat obstruktif dari lobus medikal
sekitar uretra diangkat dengan
sistocopi/resektoskopi dimasukkanmemalui uretra.
Dengan kemajuan endoskopi trasuretral
prostatektomi menjadi metoda pilihan
19. Perkemihan/KMB/AYS
DIAGNOSA KEPERAWATAN
» Perubahan pola eliminasi : retensi urine b.d
pembesaran prostat
» Potensial infeksi b.d retensi urine dan
terpasang douer kateter
» Gangguan rasa nyaman nyeri b.d retensi
urine akut
» Kurang penegtahuan tentang proses
penyakit, gejala dan tanda-tanda yang
harus dilaporkan kepada doter, perawatan
di rumah dan follow upnya
20. Perkemihan/KMB/AYS
INTERVENSI
• DX 1 :
– Gunakan cara berkemih yang bisa membenatu
mengosngkan kandung kemih dengan cara :
• Jaga privacy
• Atur posisi nyaman untuk BAK
• Berikan rangsangan dgn menyalakan air kran,
kompres hangat pada supra pubis
– Anjurkan klien untuk BAK setiap 2-4 jam dan segera
BAK jika ada keinginan BAK
– Hindarkan minuman yang mengandung alkohol
– Lakukan kateterisasi setelah klien bak untuk
mengukur residual urine
– Monitor BUN dan kreatinin
21. Perkemihan/KMB/AYS
• DX 2 :
– Monitor suhu setiap 4 jam dan laprkan bila suhu
lebih dari 38,50
C
– Catat kateter urine, laporkan jika terjadi perubahan
warna
– Minimalkan tindakan invasif kateter
– Bila dipasang kateter ; pertahankan gravitasi aliran
urine dan kebersihan maetus uretra
– Anjurkan klien mobilisasi selama tidak ada
kontraindikasi
– Kolaborasi pemberian antibiotik
22. Perkemihan/KMB/AYS
• DX 3 :
– Observasi sifat, intensitas, lokasi, durasi, dan
faktor pencetus serta cara mengurangi nyeri
– Lakukan cara-cara mengurangi nyeri :
• Bantu klien mencari posisi yang nyaman
• Berikan sitz bath dan rendam perinium dengan air
hangat
• Ajarkan tehnik relaksasi
• Anjurkan aktifitas yang menyenangkan untuk
pengalihkan rasa nyeri
– Anjurkan banyak minum bila tidak ada kontraindikasi
– Kolaborasi pemberian anlgetik
– Observasi TTV
23. • DX 4 :
– Anjurkan klien banyak minum bila tidak ada kontra
indikasi
– Anjurkan dan instruksikan klien untuk mengukur
urine setekah BAK
– Anjurkan klien tidak membiarkan kandung kemihnya
penuh
– Anjurkan klien menghindari suhu dingin
– Ajarkan pemberian obat, nama, jadual, tujuan dan
fek samping
– Ajarkan klien tentang pentingnya perawatan lanjutan
setelah keluar dari RS dan follow upnya