SlideShare a Scribd company logo
ASKEP
                        BPH
LANDASAN TEORI :
A. Anatomi prostat
   Kelenjar prostat merupakan salah satu organ
   dalam sistem reproduksi pria.
   Prostat merupakan jaringan yang fibromuskular
   dan granduler untuk orang dewasa dan terletak
   dibagian bawah vesika urinaria dan tepat
   disekeliling pangkal uretra serta dapat diraba
   permukaanya dengan jari melalui anus.
Kelenjar prostat tumbuh pada bulan ke 3
kehidupan janin, dari lahir sampai masa kanak
kanak kelenjar ini tetap kecil, baru pada masa
pubertas seorang pria remaja akan memiliki
kelenjar prostat sebesar kurang lebih 20-25gram,
bentuknya seperti buah kemiri, dengan warna
kemarahan dan mendapatkan aliran darah dari
arteri haemoidalis media, arteri pudenda interna
dan kembali melalui vena pleksus pelvic dan vena
hipogastrike serta dipersyarafi oleh nurvus
pudenda.
Fungsi kelenjar prostat :
1. Memproduksi dan menyimpan cairan
   semen.
2. Mendorong, merangsang atau
   mengantarkan sperma.
3. Melindung kehidupan sperma
B. Pengertian hipertropi prostat
  BPH merupakan adenomatous dari kelenjar
  bagian paling dalam (medial prostat),
  pembesaran ini menyebabkan penyempitan
  uretra, shg penderita sulit miksi.
  Sebenarnya yang terjadi bukan
  hipertropi(ukuranya membesar) tetapi
  hiperplasi (jumlah selnya yang bertambah)
C. Cara mengukur besarnya hipertropi
   prostat.
  1. Rectal grading
         Yaitu dengan rectal taucher diperkirakan
  beberapa centimeter prostat menonjol kedalam
  lumen dari rectum. Rectal taucher sebaiknya
  dilakukan dengan pengosongan buli-buli terlebih
  dahulu, bila buli2 penuh hasilnya tidak akurat.
Hasil gradasi adalah sebagai berikut :
a. 0-1cm  Grade 0
b. 1-2cm Grade 1
c. 2-3cm Grade 2
d. 3-4cm Grade 3
e. Lebih dari 4 cm  Grade 4
2. Clinical grading
   Yang menjadi patokan adalah banyaknya sisa
   urine. Pada pagi hari setelah pasien bangun,
   disuruh kencing sampai selesai, Kemudian
   dipasang kateter untuk mengeluarkan sisa urin
   dari buli-buli :
   a. Sisa urin 0 cc  Normal
   b. Sisa urin 0-50cc  Grade 1
   c. Sisa urine 50-150cc  Grade 2
   d. Sisa urine > 150 cc  Grade 3
   e. Sama sekali tidak bisa kencing  Grade 4
3. Intra uretral grading
  Melihat berapa jauh penonjolan lobus
  lateral kedalam lumen uretra. Pengukuran
  ini hanya dapat dilakukan dengan alat
  uretroscopi.
D. Pengobatan
  1. Tindakan konservatif dengan obat2an.
     cth. Testoteron untuk meningkatkan
      tonus vesika urinaria.
  2. Tindakan pembedahan
      Pembedahan diperlukan dengan indikasi
      yang bervariasi, antara lain :
       a. Adanya dilatasi traktus urinarius atas
  (hydroureter, hidroneprosis dan gangguan fungsi
  ginjal) hal ini biasanya dikonfirmasi dengan urografi.
b. Tingkat ketidakmampuan untuk miksi dan klien
   mengalami gangguan aktifitas.
c. Adanya Vesika urinaria yang tidak bisa
  dikosongkan.
d. Vesika menunjukan adanya obstruksi
  leher vesika urinaria yang lama, yang
  diakibatkan oleh dekompensasi vesika
  urinaria.
e. Sisa urine dalam vesika urinaria kurang lebih
    60cc atau lebih, serta menunjukan komplikasi
   pada vesika urinaria.
f. Hematuria yang lama dan berat karena
   tersumbatnya pembuluh2 prostat.
g. Retensi urine akut
h. Infeksi traktus urinarius yang berulang
Pembedahan prostat biasanya disebut
prostatektomi, biasanya yang diangkat
adalah jaringan adenomanya, sedangkan
jaringan prostat asli dan capsul fibrosa tidak
diangkat.
Beberapa tehnik pembedahan BPH :
1. Retropubic (extrovesical) prostatektomi :
    insisi abdomen bagian bawah, lalu kelenjar
    prostat diangkat tanpa membuka dinding
    kandung kencing.
2. Suprapubic (tranvesical) prostatektomi :
    Kelenjar prostat diangkat melalui sayatan
    dinding perut dengan membuka kandung
    kencing.
3. Perianal prostatektomi :
  Kelenjar prostat dibuang melalui perinium,
  prosedur ini dilakukan pada dugaan
  carsinoma prostat dini.
4. Transuretral resection prostat (TUR-P) :
  Kelenjar prostat diangkat(dikerok) lewat
  uretra.
Diagnosa keperawatan yang sering
      muncul pada penderita BPH


1. Gangguan pola eliminasi BAK
   sehubungan dengan peradangan pada
   saluran kencing yang ditandai dengan :
   - Klien mengatakan sakit dan panas saat
   BAK.
   - Jumlah urine sedikit
   - Setiap BAK sedikit-sedikit
Intervensi :
-   Kaji pola dan frekwensi BAK klien sehari-hari.
-   Observasi intake dan out put
-   Observasi warna, jumlah, BJ dan bau urine
-   Berikan HE pada klien bahwa gangguan
    eliminasi hanya bersifat sementara dan akan
    kembali normal apabila peradangan telah
    sembuh.
-   Dorong klien untuk menceritakan masalah
    yang dihadapinya sehubungan dengan
    kesulitan BAK
2. Gangguan rasa nyaman nyeri sehubungan dengan spasme
   blass.
   Intervensi :
   - Berikan posisi yang nyaman
   - Ciptakan lingkungan yang tenang
   - Ajarkan tehnik distraksi dan relaksasi
   - Kolaborasi untuk pemberian analgetika dan anti
    spasmodik.
3. Kurangannya pengetahuan tentang proses dan
   penyembuhan penyakit.
   Intervensi :
   - Jelaskan pada pasien tentang
    proses dan penyembuhan
    penyakit.
   - Berikan kesempatan kepada klien
    dan keluarga untuk mengekpresikan
    perasaanya.
4. Potensial infeksi sehubungan dengan pemasangan
   kateter.
   Intervensi :
   - Pasang kateter urine dengan tehnik
    septik aseptik.
   - Pertahankan kateter urine maksimal 7
    hari kemudian ganti
   - Pasang urine bag lebih rendah dari
    posisi pasien
   - Observasi jumlah, warna, BJ dan bau urine
   - Kolaborasi untuk pemberian obat antibiotik dan
     pemeriksaan laboratorium.
5. Potensial kerusakan integritas kulit
  sehubungan dengan urine menetes.
  Intervensi ;
  - Keringkan sekitar kemaluan dari urine.
  - Bersihkan dan beri betadine pada pangkal
  kateter
  - Ganti celana dalam bila basah
6. Potensial terjadinya kelebihan cairan
  sehubungan dengan gangguan mekanisme
  regulasi ginjal.
  Intervensi :
  - Kontrol intake dan out put
  - Kolaborasi untuk pemasangan
   kateter
  - Restriksi cairan masuk.
Askep bph

More Related Content

What's hot

Pemeriksaan Fisik Sistem Perkemihan
Pemeriksaan Fisik Sistem PerkemihanPemeriksaan Fisik Sistem Perkemihan
Pemeriksaan Fisik Sistem Perkemihan
Fransiska Oktafiani
 
Pneumonia
PneumoniaPneumonia
Pneumonia
Fais PPT
 
Buku dosis obat anak
Buku dosis obat anakBuku dosis obat anak
Buku dosis obat anak
dr.Ade Adra
 
Muntah pada Anak
Muntah pada AnakMuntah pada Anak
Muntah pada Anak
mataharitimoer MT
 
Menjahit Luka Dengan Bermacam Teknik
Menjahit Luka Dengan Bermacam Teknik Menjahit Luka Dengan Bermacam Teknik
Menjahit Luka Dengan Bermacam Teknik
Andry Sartika, S.Kep.,Ners.,M.Kep
 
Ppt hipospadia
Ppt hipospadiaPpt hipospadia
Ppt hipospadia
Midwife
 
Pemeriksaan fisik thorax, pulmonalis, jantung
Pemeriksaan fisik thorax, pulmonalis, jantungPemeriksaan fisik thorax, pulmonalis, jantung
Pemeriksaan fisik thorax, pulmonalis, jantungVerar Oka
 
rumus pemberian obat melalui syringe pump
rumus pemberian obat melalui syringe pumprumus pemberian obat melalui syringe pump
rumus pemberian obat melalui syringe pump
ade anggara
 
Inkontinensia urin
Inkontinensia urinInkontinensia urin
Inkontinensia urin
Fitri Nur Cahyanti
 
Pemeriksaan leopold
Pemeriksaan leopoldPemeriksaan leopold
Pemeriksaan leopold
Mariza Mustika
 
Ppt hipertiroidisme
Ppt hipertiroidismePpt hipertiroidisme
Ppt hipertiroidisme
KANDA IZUL
 
Laporan kasus graves disease
Laporan kasus graves diseaseLaporan kasus graves disease
Laporan kasus graves disease
Noorahmah Adiany
 
Pemeriksaan bga
Pemeriksaan bgaPemeriksaan bga
Pemeriksaan bga
Bambang Fadhil
 
kasus KGD gagal napas
kasus KGD gagal napaskasus KGD gagal napas
kasus KGD gagal napas
cicimonalisa
 
10 preeklampsia eklampsia
10 preeklampsia eklampsia10 preeklampsia eklampsia
10 preeklampsia eklampsiaJoni Iswanto
 

What's hot (20)

Pemeriksaan Fisik Sistem Perkemihan
Pemeriksaan Fisik Sistem PerkemihanPemeriksaan Fisik Sistem Perkemihan
Pemeriksaan Fisik Sistem Perkemihan
 
Pneumonia
PneumoniaPneumonia
Pneumonia
 
Buku dosis obat anak
Buku dosis obat anakBuku dosis obat anak
Buku dosis obat anak
 
Muntah pada Anak
Muntah pada AnakMuntah pada Anak
Muntah pada Anak
 
Pathways ggk
Pathways ggkPathways ggk
Pathways ggk
 
Menjahit Luka Dengan Bermacam Teknik
Menjahit Luka Dengan Bermacam Teknik Menjahit Luka Dengan Bermacam Teknik
Menjahit Luka Dengan Bermacam Teknik
 
Ppt hipospadia
Ppt hipospadiaPpt hipospadia
Ppt hipospadia
 
Pemeriksaan fisik thorax, pulmonalis, jantung
Pemeriksaan fisik thorax, pulmonalis, jantungPemeriksaan fisik thorax, pulmonalis, jantung
Pemeriksaan fisik thorax, pulmonalis, jantung
 
rumus pemberian obat melalui syringe pump
rumus pemberian obat melalui syringe pumprumus pemberian obat melalui syringe pump
rumus pemberian obat melalui syringe pump
 
Askep gea
Askep geaAskep gea
Askep gea
 
Terapi Cairan & Elektrolit
Terapi Cairan & ElektrolitTerapi Cairan & Elektrolit
Terapi Cairan & Elektrolit
 
Inkontinensia urin
Inkontinensia urinInkontinensia urin
Inkontinensia urin
 
Pemeriksaan leopold
Pemeriksaan leopoldPemeriksaan leopold
Pemeriksaan leopold
 
Pp cerebral palsy
Pp cerebral palsyPp cerebral palsy
Pp cerebral palsy
 
Ppt hipertiroidisme
Ppt hipertiroidismePpt hipertiroidisme
Ppt hipertiroidisme
 
Laporan kasus graves disease
Laporan kasus graves diseaseLaporan kasus graves disease
Laporan kasus graves disease
 
Pemeriksaan bga
Pemeriksaan bgaPemeriksaan bga
Pemeriksaan bga
 
kasus KGD gagal napas
kasus KGD gagal napaskasus KGD gagal napas
kasus KGD gagal napas
 
Batu ginjal
Batu ginjalBatu ginjal
Batu ginjal
 
10 preeklampsia eklampsia
10 preeklampsia eklampsia10 preeklampsia eklampsia
10 preeklampsia eklampsia
 

Viewers also liked

Hiperplasia prostat benigna
Hiperplasia prostat benignaHiperplasia prostat benigna
Hiperplasia prostat benigna
itachi0805
 
Askep bph keperawatan dewasa ii
Askep bph keperawatan dewasa iiAskep bph keperawatan dewasa ii
Askep bph keperawatan dewasa ii
Etika Nurasih
 
Hipertropi prostat
Hipertropi prostatHipertropi prostat
Hipertropi prostat
Rizman Aji
 
Laporan Kasus BPH
Laporan Kasus BPHLaporan Kasus BPH
Laporan Kasus BPH
Kharima SD
 
post op Tur-p
post op Tur-ppost op Tur-p
post op Tur-p
Lorensius Fidelis
 
Laporan pendahuluan benign prostatic hyperplasia (bph)
Laporan pendahuluan benign prostatic hyperplasia (bph)Laporan pendahuluan benign prostatic hyperplasia (bph)
Laporan pendahuluan benign prostatic hyperplasia (bph)
Anno Making
 
Makalah turp sindrome
Makalah turp sindromeMakalah turp sindrome
Makalah turp sindrome
Noveldy Pitna
 
Benign prostate hyperplasia
Benign prostate hyperplasiaBenign prostate hyperplasia
Benign prostate hyperplasia
kaiz aismaabdullah
 
Bph
BphBph
Penatalaksanaan rujukan pada pendarahan postpartum
Penatalaksanaan rujukan pada pendarahan postpartumPenatalaksanaan rujukan pada pendarahan postpartum
Penatalaksanaan rujukan pada pendarahan postpartum
hesti kusdianingrum
 
Stui hiperplasia benigna próstata
Stui  hiperplasia benigna próstataStui  hiperplasia benigna próstata
Stui hiperplasia benigna próstata
udmfycdc
 
Aulia venny dt retensi urin dr. indra
Aulia venny dt retensi urin dr. indraAulia venny dt retensi urin dr. indra
Aulia venny dt retensi urin dr. indra
Yohanes Malindo Wiyaa DBs-uno
 
Benign prostatic hyperplasia (bph)
Benign prostatic hyperplasia (bph)Benign prostatic hyperplasia (bph)
Benign prostatic hyperplasia (bph)
Shela Rahmadani
 
Farmakoterapi Infeksi Saluran Kemih
Farmakoterapi Infeksi Saluran KemihFarmakoterapi Infeksi Saluran Kemih
Farmakoterapi Infeksi Saluran Kemih
Rahayu Wahyu Ningsih
 

Viewers also liked (20)

Hiperplasia prostat benigna
Hiperplasia prostat benignaHiperplasia prostat benigna
Hiperplasia prostat benigna
 
BPH ppt
BPH pptBPH ppt
BPH ppt
 
Askep bph keperawatan dewasa ii
Askep bph keperawatan dewasa iiAskep bph keperawatan dewasa ii
Askep bph keperawatan dewasa ii
 
Hipertropi prostat
Hipertropi prostatHipertropi prostat
Hipertropi prostat
 
Asuhan keperawatan pada klien dengan bph (5)
Asuhan keperawatan pada klien dengan bph (5)Asuhan keperawatan pada klien dengan bph (5)
Asuhan keperawatan pada klien dengan bph (5)
 
bph dan vesiclithiasis
bph dan vesiclithiasis bph dan vesiclithiasis
bph dan vesiclithiasis
 
Laporan Kasus BPH
Laporan Kasus BPHLaporan Kasus BPH
Laporan Kasus BPH
 
post op Tur-p
post op Tur-ppost op Tur-p
post op Tur-p
 
Laporan pendahuluan benign prostatic hyperplasia (bph)
Laporan pendahuluan benign prostatic hyperplasia (bph)Laporan pendahuluan benign prostatic hyperplasia (bph)
Laporan pendahuluan benign prostatic hyperplasia (bph)
 
Post Op TURP
Post Op TURPPost Op TURP
Post Op TURP
 
Makalah turp sindrome
Makalah turp sindromeMakalah turp sindrome
Makalah turp sindrome
 
1. asuhan keperawatan pada bph
1. asuhan keperawatan pada bph1. asuhan keperawatan pada bph
1. asuhan keperawatan pada bph
 
Benign prostate hyperplasia
Benign prostate hyperplasiaBenign prostate hyperplasia
Benign prostate hyperplasia
 
Bph
BphBph
Bph
 
Penatalaksanaan rujukan pada pendarahan postpartum
Penatalaksanaan rujukan pada pendarahan postpartumPenatalaksanaan rujukan pada pendarahan postpartum
Penatalaksanaan rujukan pada pendarahan postpartum
 
Stui hiperplasia benigna próstata
Stui  hiperplasia benigna próstataStui  hiperplasia benigna próstata
Stui hiperplasia benigna próstata
 
Aulia venny dt retensi urin dr. indra
Aulia venny dt retensi urin dr. indraAulia venny dt retensi urin dr. indra
Aulia venny dt retensi urin dr. indra
 
Benign prostatic hyperplasia (bph)
Benign prostatic hyperplasia (bph)Benign prostatic hyperplasia (bph)
Benign prostatic hyperplasia (bph)
 
Kumpulan askep
Kumpulan askepKumpulan askep
Kumpulan askep
 
Farmakoterapi Infeksi Saluran Kemih
Farmakoterapi Infeksi Saluran KemihFarmakoterapi Infeksi Saluran Kemih
Farmakoterapi Infeksi Saluran Kemih
 

Similar to Askep bph

Askep Benigna Prostat Hiperplasia (BPH).pptx
Askep Benigna Prostat Hiperplasia (BPH).pptxAskep Benigna Prostat Hiperplasia (BPH).pptx
Askep Benigna Prostat Hiperplasia (BPH).pptx
JoniSiahaan
 
1. PPT BPH.pptx
1. PPT BPH.pptx1. PPT BPH.pptx
1. PPT BPH.pptx
ssuser091900
 
Bph
BphBph
Bph AKPER PEMKAB MUNA
Bph AKPER PEMKAB MUNA Bph AKPER PEMKAB MUNA
Bph AKPER PEMKAB MUNA
Operator Warnet Vast Raha
 
Bph 1 6
Bph 1 6Bph 1 6
BPH.pptx
BPH.pptxBPH.pptx
Retensi urin
Retensi urinRetensi urin
Retensi urin
ankdutgha
 
BPH.pdf
BPH.pdfBPH.pdf
Rangkuman Materi Urologi
Rangkuman Materi UrologiRangkuman Materi Urologi
Rangkuman Materi Urologi
Evan Permana
 
KATETERISASI_URINE.pptx
KATETERISASI_URINE.pptxKATETERISASI_URINE.pptx
KATETERISASI_URINE.pptx
biorizkimaulana1
 
Retensi urine
Retensi urineRetensi urine
Kateterisasi
KateterisasiKateterisasi
Kateterisasi
Peter Giarso
 
Askep retensi urine (3)
Askep retensi urine (3)Askep retensi urine (3)
Askep retensi urine (3)
Prodalima Sinulingga, M.Kep
 
Eliminasi Urine.ppt
Eliminasi Urine.pptEliminasi Urine.ppt
Eliminasi Urine.ppt
NakenPellondou
 
2. pemeriksaan penunjanhg radiologi pada kelainan urogenital.pdf
2. pemeriksaan penunjanhg radiologi pada kelainan urogenital.pdf2. pemeriksaan penunjanhg radiologi pada kelainan urogenital.pdf
2. pemeriksaan penunjanhg radiologi pada kelainan urogenital.pdf
dennyandrea1
 
Benign Prostate Hipertrophy (BPH) .ppt
Benign Prostate Hipertrophy (BPH)   .pptBenign Prostate Hipertrophy (BPH)   .ppt
Benign Prostate Hipertrophy (BPH) .ppt
azwararifki1993
 

Similar to Askep bph (20)

Askep Benigna Prostat Hiperplasia (BPH).pptx
Askep Benigna Prostat Hiperplasia (BPH).pptxAskep Benigna Prostat Hiperplasia (BPH).pptx
Askep Benigna Prostat Hiperplasia (BPH).pptx
 
1. PPT BPH.pptx
1. PPT BPH.pptx1. PPT BPH.pptx
1. PPT BPH.pptx
 
Askep inkontinensia urine (2)
Askep inkontinensia urine (2)Askep inkontinensia urine (2)
Askep inkontinensia urine (2)
 
Bph
BphBph
Bph
 
Bph AKPER PEMKAB MUNA
Bph AKPER PEMKAB MUNABph AKPER PEMKAB MUNA
Bph AKPER PEMKAB MUNA
 
Bph AKPER PEMKAB MUNA
Bph AKPER PEMKAB MUNA Bph AKPER PEMKAB MUNA
Bph AKPER PEMKAB MUNA
 
Bph 1 6
Bph 1 6Bph 1 6
Bph 1 6
 
BPH.pptx
BPH.pptxBPH.pptx
BPH.pptx
 
Retensi urin
Retensi urinRetensi urin
Retensi urin
 
BPH.pdf
BPH.pdfBPH.pdf
BPH.pdf
 
Rangkuman Materi Urologi
Rangkuman Materi UrologiRangkuman Materi Urologi
Rangkuman Materi Urologi
 
KATETERISASI_URINE.pptx
KATETERISASI_URINE.pptxKATETERISASI_URINE.pptx
KATETERISASI_URINE.pptx
 
Retensi urine
Retensi urineRetensi urine
Retensi urine
 
Benigna prostat hiperplasia
Benigna prostat hiperplasiaBenigna prostat hiperplasia
Benigna prostat hiperplasia
 
Kateterisasi
KateterisasiKateterisasi
Kateterisasi
 
ujian
ujianujian
ujian
 
Askep retensi urine (3)
Askep retensi urine (3)Askep retensi urine (3)
Askep retensi urine (3)
 
Eliminasi Urine.ppt
Eliminasi Urine.pptEliminasi Urine.ppt
Eliminasi Urine.ppt
 
2. pemeriksaan penunjanhg radiologi pada kelainan urogenital.pdf
2. pemeriksaan penunjanhg radiologi pada kelainan urogenital.pdf2. pemeriksaan penunjanhg radiologi pada kelainan urogenital.pdf
2. pemeriksaan penunjanhg radiologi pada kelainan urogenital.pdf
 
Benign Prostate Hipertrophy (BPH) .ppt
Benign Prostate Hipertrophy (BPH)   .pptBenign Prostate Hipertrophy (BPH)   .ppt
Benign Prostate Hipertrophy (BPH) .ppt
 

Recently uploaded

v2 Intervensi serentak pencegahan stunting.pdf
v2 Intervensi serentak pencegahan stunting.pdfv2 Intervensi serentak pencegahan stunting.pdf
v2 Intervensi serentak pencegahan stunting.pdf
fritshenukh
 
DEFENISI OPERASIONAL (SINDROM) PENYAKIT SKDR.pptx
DEFENISI OPERASIONAL (SINDROM) PENYAKIT SKDR.pptxDEFENISI OPERASIONAL (SINDROM) PENYAKIT SKDR.pptx
DEFENISI OPERASIONAL (SINDROM) PENYAKIT SKDR.pptx
DamianLoveChannel
 
Pengertian dan jenis obat antiparasit.pdf
Pengertian dan jenis obat antiparasit.pdfPengertian dan jenis obat antiparasit.pdf
Pengertian dan jenis obat antiparasit.pdf
ryskilahmudin
 
pengukuran dan intervensi Serentak stunting.pdf
pengukuran dan intervensi Serentak stunting.pdfpengukuran dan intervensi Serentak stunting.pdf
pengukuran dan intervensi Serentak stunting.pdf
adwinhadipurnadi
 
Pengendalian Proses.pptx Mata kuliah manajemen mutu laboratorium
Pengendalian Proses.pptx Mata kuliah manajemen mutu laboratoriumPengendalian Proses.pptx Mata kuliah manajemen mutu laboratorium
Pengendalian Proses.pptx Mata kuliah manajemen mutu laboratorium
SyailaNandaSofiaWell
 
Petunjuk teknis Aplikasi Indikator Nasional Mutu FKTP
Petunjuk teknis Aplikasi Indikator Nasional Mutu FKTPPetunjuk teknis Aplikasi Indikator Nasional Mutu FKTP
Petunjuk teknis Aplikasi Indikator Nasional Mutu FKTP
adhiwargamandiriseja
 
Gambaran Umum asuhan persalinan normal.ppt
Gambaran Umum asuhan persalinan normal.pptGambaran Umum asuhan persalinan normal.ppt
Gambaran Umum asuhan persalinan normal.ppt
ssusera85899
 
441766795-PERSONAL-HYGIENE-ppt kebersihan diri sendiri.ppt
441766795-PERSONAL-HYGIENE-ppt kebersihan diri sendiri.ppt441766795-PERSONAL-HYGIENE-ppt kebersihan diri sendiri.ppt
441766795-PERSONAL-HYGIENE-ppt kebersihan diri sendiri.ppt
Datalablokakalianda
 
jejaring dan jaringan pkm 2019 presentasi
jejaring dan jaringan pkm 2019 presentasijejaring dan jaringan pkm 2019 presentasi
jejaring dan jaringan pkm 2019 presentasi
lala263132
 
Hiv DAN AIDS dalam kehamilan-------------
Hiv DAN AIDS dalam kehamilan-------------Hiv DAN AIDS dalam kehamilan-------------
Hiv DAN AIDS dalam kehamilan-------------
nurulkarunia4
 
1.Kebutuhan Dasar Neonatus, Bayi, Balita, dan Anak Pra Sekolah.pptx
1.Kebutuhan Dasar Neonatus, Bayi, Balita, dan Anak Pra Sekolah.pptx1.Kebutuhan Dasar Neonatus, Bayi, Balita, dan Anak Pra Sekolah.pptx
1.Kebutuhan Dasar Neonatus, Bayi, Balita, dan Anak Pra Sekolah.pptx
LisnaKhairaniNasutio
 
ANTIBIOTIK TOPIKAL Farmakologi Basic Dasar
ANTIBIOTIK TOPIKAL Farmakologi Basic DasarANTIBIOTIK TOPIKAL Farmakologi Basic Dasar
ANTIBIOTIK TOPIKAL Farmakologi Basic Dasar
MFCorp
 
farmakologi antikoagulan presentasi.pptx
farmakologi antikoagulan presentasi.pptxfarmakologi antikoagulan presentasi.pptx
farmakologi antikoagulan presentasi.pptx
MuhammadAuliaKurniaw1
 
farmakologi antikoagulan pada kasus kardiovaskular
farmakologi antikoagulan pada kasus kardiovaskularfarmakologi antikoagulan pada kasus kardiovaskular
farmakologi antikoagulan pada kasus kardiovaskular
MuhammadAuliaKurniaw1
 
Supracondyler humerus fracture modul.pdf
Supracondyler humerus fracture modul.pdfSupracondyler humerus fracture modul.pdf
Supracondyler humerus fracture modul.pdf
ortopedifk
 
PPT RAKOR POKJANAL POSYANDU DALAM PENGUATAN INTEGRASI LAYANAN PRIMER
PPT  RAKOR POKJANAL POSYANDU DALAM PENGUATAN INTEGRASI LAYANAN PRIMERPPT  RAKOR POKJANAL POSYANDU DALAM PENGUATAN INTEGRASI LAYANAN PRIMER
PPT RAKOR POKJANAL POSYANDU DALAM PENGUATAN INTEGRASI LAYANAN PRIMER
sulastri822782
 
Materi 5. Penjaminan Mutu Labkesmas.pptx
Materi 5. Penjaminan Mutu Labkesmas.pptxMateri 5. Penjaminan Mutu Labkesmas.pptx
Materi 5. Penjaminan Mutu Labkesmas.pptx
syam586213
 
Desain Deskriptif Desain studi pada epidemiology bencana .pdf
Desain Deskriptif Desain studi pada epidemiology bencana .pdfDesain Deskriptif Desain studi pada epidemiology bencana .pdf
Desain Deskriptif Desain studi pada epidemiology bencana .pdf
arikiskandar
 
graves’ disease etiology, pathofisiology
graves’ disease etiology, pathofisiologygraves’ disease etiology, pathofisiology
graves’ disease etiology, pathofisiology
RheginaSalsabila
 
Slide 1. Analisis Obat-obat Analgetik.pptx
Slide 1. Analisis Obat-obat Analgetik.pptxSlide 1. Analisis Obat-obat Analgetik.pptx
Slide 1. Analisis Obat-obat Analgetik.pptx
FiikFiik
 

Recently uploaded (20)

v2 Intervensi serentak pencegahan stunting.pdf
v2 Intervensi serentak pencegahan stunting.pdfv2 Intervensi serentak pencegahan stunting.pdf
v2 Intervensi serentak pencegahan stunting.pdf
 
DEFENISI OPERASIONAL (SINDROM) PENYAKIT SKDR.pptx
DEFENISI OPERASIONAL (SINDROM) PENYAKIT SKDR.pptxDEFENISI OPERASIONAL (SINDROM) PENYAKIT SKDR.pptx
DEFENISI OPERASIONAL (SINDROM) PENYAKIT SKDR.pptx
 
Pengertian dan jenis obat antiparasit.pdf
Pengertian dan jenis obat antiparasit.pdfPengertian dan jenis obat antiparasit.pdf
Pengertian dan jenis obat antiparasit.pdf
 
pengukuran dan intervensi Serentak stunting.pdf
pengukuran dan intervensi Serentak stunting.pdfpengukuran dan intervensi Serentak stunting.pdf
pengukuran dan intervensi Serentak stunting.pdf
 
Pengendalian Proses.pptx Mata kuliah manajemen mutu laboratorium
Pengendalian Proses.pptx Mata kuliah manajemen mutu laboratoriumPengendalian Proses.pptx Mata kuliah manajemen mutu laboratorium
Pengendalian Proses.pptx Mata kuliah manajemen mutu laboratorium
 
Petunjuk teknis Aplikasi Indikator Nasional Mutu FKTP
Petunjuk teknis Aplikasi Indikator Nasional Mutu FKTPPetunjuk teknis Aplikasi Indikator Nasional Mutu FKTP
Petunjuk teknis Aplikasi Indikator Nasional Mutu FKTP
 
Gambaran Umum asuhan persalinan normal.ppt
Gambaran Umum asuhan persalinan normal.pptGambaran Umum asuhan persalinan normal.ppt
Gambaran Umum asuhan persalinan normal.ppt
 
441766795-PERSONAL-HYGIENE-ppt kebersihan diri sendiri.ppt
441766795-PERSONAL-HYGIENE-ppt kebersihan diri sendiri.ppt441766795-PERSONAL-HYGIENE-ppt kebersihan diri sendiri.ppt
441766795-PERSONAL-HYGIENE-ppt kebersihan diri sendiri.ppt
 
jejaring dan jaringan pkm 2019 presentasi
jejaring dan jaringan pkm 2019 presentasijejaring dan jaringan pkm 2019 presentasi
jejaring dan jaringan pkm 2019 presentasi
 
Hiv DAN AIDS dalam kehamilan-------------
Hiv DAN AIDS dalam kehamilan-------------Hiv DAN AIDS dalam kehamilan-------------
Hiv DAN AIDS dalam kehamilan-------------
 
1.Kebutuhan Dasar Neonatus, Bayi, Balita, dan Anak Pra Sekolah.pptx
1.Kebutuhan Dasar Neonatus, Bayi, Balita, dan Anak Pra Sekolah.pptx1.Kebutuhan Dasar Neonatus, Bayi, Balita, dan Anak Pra Sekolah.pptx
1.Kebutuhan Dasar Neonatus, Bayi, Balita, dan Anak Pra Sekolah.pptx
 
ANTIBIOTIK TOPIKAL Farmakologi Basic Dasar
ANTIBIOTIK TOPIKAL Farmakologi Basic DasarANTIBIOTIK TOPIKAL Farmakologi Basic Dasar
ANTIBIOTIK TOPIKAL Farmakologi Basic Dasar
 
farmakologi antikoagulan presentasi.pptx
farmakologi antikoagulan presentasi.pptxfarmakologi antikoagulan presentasi.pptx
farmakologi antikoagulan presentasi.pptx
 
farmakologi antikoagulan pada kasus kardiovaskular
farmakologi antikoagulan pada kasus kardiovaskularfarmakologi antikoagulan pada kasus kardiovaskular
farmakologi antikoagulan pada kasus kardiovaskular
 
Supracondyler humerus fracture modul.pdf
Supracondyler humerus fracture modul.pdfSupracondyler humerus fracture modul.pdf
Supracondyler humerus fracture modul.pdf
 
PPT RAKOR POKJANAL POSYANDU DALAM PENGUATAN INTEGRASI LAYANAN PRIMER
PPT  RAKOR POKJANAL POSYANDU DALAM PENGUATAN INTEGRASI LAYANAN PRIMERPPT  RAKOR POKJANAL POSYANDU DALAM PENGUATAN INTEGRASI LAYANAN PRIMER
PPT RAKOR POKJANAL POSYANDU DALAM PENGUATAN INTEGRASI LAYANAN PRIMER
 
Materi 5. Penjaminan Mutu Labkesmas.pptx
Materi 5. Penjaminan Mutu Labkesmas.pptxMateri 5. Penjaminan Mutu Labkesmas.pptx
Materi 5. Penjaminan Mutu Labkesmas.pptx
 
Desain Deskriptif Desain studi pada epidemiology bencana .pdf
Desain Deskriptif Desain studi pada epidemiology bencana .pdfDesain Deskriptif Desain studi pada epidemiology bencana .pdf
Desain Deskriptif Desain studi pada epidemiology bencana .pdf
 
graves’ disease etiology, pathofisiology
graves’ disease etiology, pathofisiologygraves’ disease etiology, pathofisiology
graves’ disease etiology, pathofisiology
 
Slide 1. Analisis Obat-obat Analgetik.pptx
Slide 1. Analisis Obat-obat Analgetik.pptxSlide 1. Analisis Obat-obat Analgetik.pptx
Slide 1. Analisis Obat-obat Analgetik.pptx
 

Askep bph

  • 1. ASKEP BPH LANDASAN TEORI : A. Anatomi prostat Kelenjar prostat merupakan salah satu organ dalam sistem reproduksi pria. Prostat merupakan jaringan yang fibromuskular dan granduler untuk orang dewasa dan terletak dibagian bawah vesika urinaria dan tepat disekeliling pangkal uretra serta dapat diraba permukaanya dengan jari melalui anus.
  • 2. Kelenjar prostat tumbuh pada bulan ke 3 kehidupan janin, dari lahir sampai masa kanak kanak kelenjar ini tetap kecil, baru pada masa pubertas seorang pria remaja akan memiliki kelenjar prostat sebesar kurang lebih 20-25gram, bentuknya seperti buah kemiri, dengan warna kemarahan dan mendapatkan aliran darah dari arteri haemoidalis media, arteri pudenda interna dan kembali melalui vena pleksus pelvic dan vena hipogastrike serta dipersyarafi oleh nurvus pudenda.
  • 3. Fungsi kelenjar prostat : 1. Memproduksi dan menyimpan cairan semen. 2. Mendorong, merangsang atau mengantarkan sperma. 3. Melindung kehidupan sperma
  • 4. B. Pengertian hipertropi prostat BPH merupakan adenomatous dari kelenjar bagian paling dalam (medial prostat), pembesaran ini menyebabkan penyempitan uretra, shg penderita sulit miksi. Sebenarnya yang terjadi bukan hipertropi(ukuranya membesar) tetapi hiperplasi (jumlah selnya yang bertambah)
  • 5. C. Cara mengukur besarnya hipertropi prostat. 1. Rectal grading Yaitu dengan rectal taucher diperkirakan beberapa centimeter prostat menonjol kedalam lumen dari rectum. Rectal taucher sebaiknya dilakukan dengan pengosongan buli-buli terlebih dahulu, bila buli2 penuh hasilnya tidak akurat.
  • 6. Hasil gradasi adalah sebagai berikut : a. 0-1cm  Grade 0 b. 1-2cm Grade 1 c. 2-3cm Grade 2 d. 3-4cm Grade 3 e. Lebih dari 4 cm  Grade 4
  • 7. 2. Clinical grading Yang menjadi patokan adalah banyaknya sisa urine. Pada pagi hari setelah pasien bangun, disuruh kencing sampai selesai, Kemudian dipasang kateter untuk mengeluarkan sisa urin dari buli-buli : a. Sisa urin 0 cc  Normal b. Sisa urin 0-50cc  Grade 1 c. Sisa urine 50-150cc  Grade 2 d. Sisa urine > 150 cc  Grade 3 e. Sama sekali tidak bisa kencing  Grade 4
  • 8. 3. Intra uretral grading Melihat berapa jauh penonjolan lobus lateral kedalam lumen uretra. Pengukuran ini hanya dapat dilakukan dengan alat uretroscopi.
  • 9. D. Pengobatan 1. Tindakan konservatif dengan obat2an. cth. Testoteron untuk meningkatkan tonus vesika urinaria. 2. Tindakan pembedahan Pembedahan diperlukan dengan indikasi yang bervariasi, antara lain : a. Adanya dilatasi traktus urinarius atas (hydroureter, hidroneprosis dan gangguan fungsi ginjal) hal ini biasanya dikonfirmasi dengan urografi.
  • 10. b. Tingkat ketidakmampuan untuk miksi dan klien mengalami gangguan aktifitas. c. Adanya Vesika urinaria yang tidak bisa dikosongkan. d. Vesika menunjukan adanya obstruksi leher vesika urinaria yang lama, yang diakibatkan oleh dekompensasi vesika urinaria. e. Sisa urine dalam vesika urinaria kurang lebih 60cc atau lebih, serta menunjukan komplikasi pada vesika urinaria.
  • 11. f. Hematuria yang lama dan berat karena tersumbatnya pembuluh2 prostat. g. Retensi urine akut h. Infeksi traktus urinarius yang berulang
  • 12. Pembedahan prostat biasanya disebut prostatektomi, biasanya yang diangkat adalah jaringan adenomanya, sedangkan jaringan prostat asli dan capsul fibrosa tidak diangkat.
  • 13. Beberapa tehnik pembedahan BPH : 1. Retropubic (extrovesical) prostatektomi : insisi abdomen bagian bawah, lalu kelenjar prostat diangkat tanpa membuka dinding kandung kencing. 2. Suprapubic (tranvesical) prostatektomi : Kelenjar prostat diangkat melalui sayatan dinding perut dengan membuka kandung kencing.
  • 14. 3. Perianal prostatektomi : Kelenjar prostat dibuang melalui perinium, prosedur ini dilakukan pada dugaan carsinoma prostat dini. 4. Transuretral resection prostat (TUR-P) : Kelenjar prostat diangkat(dikerok) lewat uretra.
  • 15. Diagnosa keperawatan yang sering muncul pada penderita BPH 1. Gangguan pola eliminasi BAK sehubungan dengan peradangan pada saluran kencing yang ditandai dengan : - Klien mengatakan sakit dan panas saat BAK. - Jumlah urine sedikit - Setiap BAK sedikit-sedikit
  • 16. Intervensi : - Kaji pola dan frekwensi BAK klien sehari-hari. - Observasi intake dan out put - Observasi warna, jumlah, BJ dan bau urine - Berikan HE pada klien bahwa gangguan eliminasi hanya bersifat sementara dan akan kembali normal apabila peradangan telah sembuh. - Dorong klien untuk menceritakan masalah yang dihadapinya sehubungan dengan kesulitan BAK
  • 17. 2. Gangguan rasa nyaman nyeri sehubungan dengan spasme blass. Intervensi : - Berikan posisi yang nyaman - Ciptakan lingkungan yang tenang - Ajarkan tehnik distraksi dan relaksasi - Kolaborasi untuk pemberian analgetika dan anti spasmodik.
  • 18. 3. Kurangannya pengetahuan tentang proses dan penyembuhan penyakit. Intervensi : - Jelaskan pada pasien tentang proses dan penyembuhan penyakit. - Berikan kesempatan kepada klien dan keluarga untuk mengekpresikan perasaanya.
  • 19. 4. Potensial infeksi sehubungan dengan pemasangan kateter. Intervensi : - Pasang kateter urine dengan tehnik septik aseptik. - Pertahankan kateter urine maksimal 7 hari kemudian ganti - Pasang urine bag lebih rendah dari posisi pasien - Observasi jumlah, warna, BJ dan bau urine - Kolaborasi untuk pemberian obat antibiotik dan pemeriksaan laboratorium.
  • 20. 5. Potensial kerusakan integritas kulit sehubungan dengan urine menetes. Intervensi ; - Keringkan sekitar kemaluan dari urine. - Bersihkan dan beri betadine pada pangkal kateter - Ganti celana dalam bila basah
  • 21. 6. Potensial terjadinya kelebihan cairan sehubungan dengan gangguan mekanisme regulasi ginjal. Intervensi : - Kontrol intake dan out put - Kolaborasi untuk pemasangan kateter - Restriksi cairan masuk.