Dokumen tersebut membahas tentang anatomi, fungsi, dan pengobatan BPH (benign prostatic hyperplasia) yang meliputi definisi, cara mengukur besarnya hipertrofi prostat, dan beberapa teknik bedah untuk mengobati BPH seperti TURP (transurethral resection of the prostate).
Dokumen tersebut membahas tentang pemeriksaan fisik sistem perkemihan yang meliputi inspeksi, palpasi, perkusi, dan auskultasi organ-organ terkait seperti ginjal, kandung kemih, dan meatus urinaria untuk mendeteksi gangguan pada sistem tersebut.
Retensi urin dapat disebabkan oleh berbagai faktor seperti kerusakan pusat miksi, hipertrofi prostat, atau trauma. Gejala umumnya meliputi nyeri saat berkemih, kesulitan berkemih, dan distensi kandung kemih. Penatalaksanaan meliputi kateterisasi, drainase, dan obat analgesik.
Ronda keperawatan dilakukan untuk membahas masalah pasien Ny. A yang mengalami susah buang air besar setelah stroke dan gagal ginjal kronis. Tim medis sepakat memberikan makanan serat, obat pencahar, atau lavemen, serta latihan ROM untuk mencegah kerusakan kulit. Tugas masing-masing didelegasikan untuk menindaklanjuti rekomendasi ronda.
[Ringkasan]
Dokumen tersebut berisi daftar diagnosa keperawatan NANDA (North American Nursing Diagnosis Association), NOC (Nursing Outcomes Classification), dan NIC (Nursing Interventions Classification) yang digunakan di Ruang I RSUP Dr. Soeradji Tirtonegoro Klaten pada bulan September 2008. Daftar tersebut mencakup 36 diagnosa keperawatan yang umum dijumpai beserta definisi masalah, tanda-tanda dan gejala, serta rencana intervensi keperawatan.
1. Dokumen tersebut membahas tentang pengertian, etiologi, klasifikasi, manifestasi klinik, diagnosa, dan konsep askep preeklampsia pada ibu hamil. Preeklampsia adalah hipertensi disertai proteinuria yang terjadi pada kehamilan akibat gangguan fungsi plasenta.
Dokumen tersebut membahas tentang pemeriksaan fisik sistem perkemihan yang meliputi inspeksi, palpasi, perkusi, dan auskultasi organ-organ terkait seperti ginjal, kandung kemih, dan meatus urinaria untuk mendeteksi gangguan pada sistem tersebut.
Retensi urin dapat disebabkan oleh berbagai faktor seperti kerusakan pusat miksi, hipertrofi prostat, atau trauma. Gejala umumnya meliputi nyeri saat berkemih, kesulitan berkemih, dan distensi kandung kemih. Penatalaksanaan meliputi kateterisasi, drainase, dan obat analgesik.
Ronda keperawatan dilakukan untuk membahas masalah pasien Ny. A yang mengalami susah buang air besar setelah stroke dan gagal ginjal kronis. Tim medis sepakat memberikan makanan serat, obat pencahar, atau lavemen, serta latihan ROM untuk mencegah kerusakan kulit. Tugas masing-masing didelegasikan untuk menindaklanjuti rekomendasi ronda.
[Ringkasan]
Dokumen tersebut berisi daftar diagnosa keperawatan NANDA (North American Nursing Diagnosis Association), NOC (Nursing Outcomes Classification), dan NIC (Nursing Interventions Classification) yang digunakan di Ruang I RSUP Dr. Soeradji Tirtonegoro Klaten pada bulan September 2008. Daftar tersebut mencakup 36 diagnosa keperawatan yang umum dijumpai beserta definisi masalah, tanda-tanda dan gejala, serta rencana intervensi keperawatan.
1. Dokumen tersebut membahas tentang pengertian, etiologi, klasifikasi, manifestasi klinik, diagnosa, dan konsep askep preeklampsia pada ibu hamil. Preeklampsia adalah hipertensi disertai proteinuria yang terjadi pada kehamilan akibat gangguan fungsi plasenta.
Pasien laki-laki berusia 58 tahun datang dengan keluhan nyeri dada dan batuk berdahak. Pemeriksaan menunjukkan adanya pleuropneumonia di paru kiri pasien beserta riwayat diabetes.
Buku ini berisi pedoman dosis obat yang sering digunakan untuk anak, mulai dari antimikroba, obat kemoterapi, hingga obat di ruang gawat darurat dan rawat intensif. Buku ini disusun oleh Satuan Tugas Farmasi Pediatri Ikatan Dokter Anak Indonesia berdasarkan rekomendasi dari unit kerja terkait untuk membantu dokter anak dalam praktik sehari-hari.
"[Ringkasan] Dokumen tersebut membahas tentang muntah pada anak, meliputi pengertian, patofisiologi, etiologi, diagnosis, pendekatan diagnosis, komplikasi, dan penatalaksanaan muntah pada anak, termasuk obat-obatan anti muntah seperti ondansetron, metoklopramide, dan domperidone beserta mekanisme kerja dan efek sampingnya."
Dokumen tersebut membahas tentang hipospadia, yaitu kelainan bawaan dimana lubang kencing berada di bagian bawah atau belakang penis. Dokumen menjelaskan pengertian, epidemiologi, etiologi, manifestasi klinis, diagnosa, klasifikasi, dan komplikasi dari kondisi hipospadia.
Ringkasan dokumen tersebut adalah sebagai berikut:
Inkontinensia urin adalah ketidakmampuan menahan kencing yang dapat disebabkan oleh melemahnya otol dasar panggul, gangguan saraf, atau efek obat. Dokumen ini membahas definisi, etiologi, klasifikasi, manifestasi klinis, dan penanganan inkontinensia urin.
merupakan pemeriksaan yang dilakukan pada perut ibu hamil untuk mengetahui apa yang ada d fundus, lateral kanan dan kiri uterus, menentukan sudah masuk pap atau belum dan untuk mengetahui seberapa jauh penurunan kepala
Hipertiroidisme adalah kelebihan produksi hormon tiroid yang menyebabkan metabolisme tubuh menjadi terlalu cepat. Gejala klinisnya antara lain takikardi, kelelahan, berat badan turun, dan mata melotot. Diagnosa ditegakkan dengan pemeriksaan laboratorium seperti kadar hormon tiroid yang tinggi beserta tekanan TSH yang rendah. Pengobatan utamanya adalah dengan obat anti tiroid seperti propiltiourasil atau metimazol
Seorang perempuan berusia 53 tahun dirawat di rumah sakit karena sesak napas, batuk, dan demam yang diduga disebabkan oleh hipertiroidisme kronis dan gagal jantung kongestif. Pemeriksaan fisik menunjukkan pembesaran tiroid dan murmur jantung. Diagnosis sementara adalah penyakit Graves, suspek infeksi paru, dan gagal jantung NYHA II.
Pemeriksaan gas darah arteri digunakan untuk mendeteksi gangguan metabolik dan pernafasan melalui analisis ketidakseimbangan asam-basa. Prosedurnya melibatkan pengambilan darah arteri dengan jarum untuk diuji pH, pCO2, HCO3, dan BE guna menginterpretasikan jenis asidosis atau alkalosis. Hasilnya digunakan untuk menentukan intervensi seperti latihan nafas, cairan infus, atau suplemen bikar
1. Pasien mengalami sesak nafas berat dengan tanda-tanda seperti sianosis, wheezing, dan menggunakan otot pernafasan tambahan. Kondisi pasien memburuk dengan GCS 7.
2. Ada gangguan pertukaran gas dan ventilasi paru akibat hipoventilasi.
3. Diperlukan tindakan keperawatan seperti pemantauan tanda vital, oksigenasi, ventilasi mekanik, dan obat-obatan untuk menjaga stabilitas kondisi pas
Pasien laki-laki berusia 58 tahun datang dengan keluhan nyeri dada dan batuk berdahak. Pemeriksaan menunjukkan adanya pleuropneumonia di paru kiri pasien beserta riwayat diabetes.
Buku ini berisi pedoman dosis obat yang sering digunakan untuk anak, mulai dari antimikroba, obat kemoterapi, hingga obat di ruang gawat darurat dan rawat intensif. Buku ini disusun oleh Satuan Tugas Farmasi Pediatri Ikatan Dokter Anak Indonesia berdasarkan rekomendasi dari unit kerja terkait untuk membantu dokter anak dalam praktik sehari-hari.
"[Ringkasan] Dokumen tersebut membahas tentang muntah pada anak, meliputi pengertian, patofisiologi, etiologi, diagnosis, pendekatan diagnosis, komplikasi, dan penatalaksanaan muntah pada anak, termasuk obat-obatan anti muntah seperti ondansetron, metoklopramide, dan domperidone beserta mekanisme kerja dan efek sampingnya."
Dokumen tersebut membahas tentang hipospadia, yaitu kelainan bawaan dimana lubang kencing berada di bagian bawah atau belakang penis. Dokumen menjelaskan pengertian, epidemiologi, etiologi, manifestasi klinis, diagnosa, klasifikasi, dan komplikasi dari kondisi hipospadia.
Ringkasan dokumen tersebut adalah sebagai berikut:
Inkontinensia urin adalah ketidakmampuan menahan kencing yang dapat disebabkan oleh melemahnya otol dasar panggul, gangguan saraf, atau efek obat. Dokumen ini membahas definisi, etiologi, klasifikasi, manifestasi klinis, dan penanganan inkontinensia urin.
merupakan pemeriksaan yang dilakukan pada perut ibu hamil untuk mengetahui apa yang ada d fundus, lateral kanan dan kiri uterus, menentukan sudah masuk pap atau belum dan untuk mengetahui seberapa jauh penurunan kepala
Hipertiroidisme adalah kelebihan produksi hormon tiroid yang menyebabkan metabolisme tubuh menjadi terlalu cepat. Gejala klinisnya antara lain takikardi, kelelahan, berat badan turun, dan mata melotot. Diagnosa ditegakkan dengan pemeriksaan laboratorium seperti kadar hormon tiroid yang tinggi beserta tekanan TSH yang rendah. Pengobatan utamanya adalah dengan obat anti tiroid seperti propiltiourasil atau metimazol
Seorang perempuan berusia 53 tahun dirawat di rumah sakit karena sesak napas, batuk, dan demam yang diduga disebabkan oleh hipertiroidisme kronis dan gagal jantung kongestif. Pemeriksaan fisik menunjukkan pembesaran tiroid dan murmur jantung. Diagnosis sementara adalah penyakit Graves, suspek infeksi paru, dan gagal jantung NYHA II.
Pemeriksaan gas darah arteri digunakan untuk mendeteksi gangguan metabolik dan pernafasan melalui analisis ketidakseimbangan asam-basa. Prosedurnya melibatkan pengambilan darah arteri dengan jarum untuk diuji pH, pCO2, HCO3, dan BE guna menginterpretasikan jenis asidosis atau alkalosis. Hasilnya digunakan untuk menentukan intervensi seperti latihan nafas, cairan infus, atau suplemen bikar
1. Pasien mengalami sesak nafas berat dengan tanda-tanda seperti sianosis, wheezing, dan menggunakan otot pernafasan tambahan. Kondisi pasien memburuk dengan GCS 7.
2. Ada gangguan pertukaran gas dan ventilasi paru akibat hipoventilasi.
3. Diperlukan tindakan keperawatan seperti pemantauan tanda vital, oksigenasi, ventilasi mekanik, dan obat-obatan untuk menjaga stabilitas kondisi pas
Dokumen tersebut merupakan asuhan keperawatan pasien laki-laki berusia 67 tahun dengan diagnosis BPH dan batu ginjal yang menjalani operasi TURP. Dokumen tersebut meliputi pengkajian pasien secara keseluruhan termasuk identitas, keluhan utama, riwayat penyakit, pemeriksaan fisik, dan terapi yang diberikan.
Dokumen tersebut membahas tentang hipertropi prostat, yaitu pembesaran kelenjar prostat yang dapat mendesak uretra dan menyebabkan retensi urine. Hipertropi prostat disebabkan oleh ketidakseimbangan hormon estrogen dan testosteron pada usia lanjut. Gejala klinisnya antara lain sulit dan sakit saat buang air kecil. Pemeriksaan diagnostik meliputi pemeriksaan laboratorium, radiologi seperti USG transrektal, dan pembedahan
Kasus pria berusia 55 tahun dengan keluhan sulit buang air kecil. Pemeriksaan fisik menunjukkan prostat membesar. Diagnosis beninga hiperplasia prostat. Pasien diobati dengan open prostatektomi.
Klien Tn. W dirawat di RSUD Pasar Rebo dengan diagnosis post op TUR-P. Selama perawatan, perawat memantau eliminasi urine, menjaga keseimbangan cairan, dan memberikan edukasi tentang penyakit dan tindak lanjut."
Laporan pendahuluan benign prostatic hyperplasia (bph)Anno Making
Teks tersebut membahas tentang benign prostatic hyperplasia (BPH). BPH adalah pembesaran kelenjar prostat yang menghambat aliran urin dengan cara menutupi orifisium uretra. BPH disebabkan oleh faktor penuaan dan terjadi akibat meningkatnya jumlah sel stroma dan epitelia pada bagian periuretra prostat. Gejalanya berupa gangguan eliminasi urin seperti sering buang air kecil dan nyeri saat buang air kecil.
Makalah ini membahas tentang Transurethral Resection of Prostate (TURP) syndrome yang merupakan komplikasi yang ditandai dengan gangguan neurologis, kardiovaskuler, dan elektrolit yang disebabkan oleh diserapnya cairan irigasi selama operasi TURP. Komplikasi ini dapat dihindari dengan memilih cairan irigasi yang tepat dan menjaga tekanan masukannya. Asuhan keperawatan meliputi pengkajian, diagnosa, dan intervensi sepert
BPH adalah suatu keadaan dimana prostat mengalami pembesaran memanjang keatas kedalam kandungkemih dan menyumbat aliran urin dengan cara menutupi orifisium uretra. (Schwartz, 2000).
Benign prostatic hyperplasia (BPH) is a common condition in aging men where the prostate gland enlarges. This can cause lower urinary tract symptoms like frequent urination, weak urine stream, and urgency. BPH is caused by changes in hormone levels as men age and cannot be prevented. Treatment options include medications to shrink the prostate or relax muscles, heat therapies, and surgery. Transurethral resection of the prostate (TURP) is a common surgical procedure that uses an electrified loop to cut away prostate tissue through the urethra. Potential complications include bleeding, infection, and a condition called TURP syndrome if too much irrigating fluid is absorbed during surgery. Careful fluid
1) La hiperplasia benigna de próstata es una de las patologías más prevalentes en hombres mayores, causando síntomas como nicturia y frecuencia miccional. 2) El diagnóstico incluye anamnesis, tacto rectal, análisis de orina y ecografía pélvica, y el cuestionario IPSS cuantifica los síntomas. 3) Los tratamientos farmacológicos como alfa-bloqueantes y 5-alfa-reductasa mejoran los síntomas pero la combinación es más eficaz a largo plaz
Dokumen tersebut membahas tentang retensi urin, termasuk definisi, anatomi saluran kemih, fisiologi, etiologi, klasifikasi, dan penatalaksanaan berbagai kondisi yang dapat menyebabkan retensi urin seperti batu uretra, striktur uretra, fimosis, parafimosis, hiperplasia prostat benigna, karsinoma prostat, serta penatalaksanaan umum retensi urin seperti pemasangan kateter, sistostomi, dan pungsion bul
Dokumen tersebut membahas tentang infeksi saluran kemih (ISK). ISK dapat dibedakan menjadi komplikasi dan tidak komplikasi, serta bagian atas dan bawah saluran kemih. Bakteri penyebab umumnya adalah E.coli. Pemeriksaan laboratorium dan klinis digunakan untuk menegakkan diagnosa. Pengobatan ISK meliputi terapi non-farmakologi, antibiotik, antiseptik saluran kemih, dan obat saluran kelamin.
1. Benigna Prostat Hiperplasia (BPH) adalah pembesaran kelenjar prostat yang baik yang dapat menyumbat aliran urin.
2. Gejala BPH meliputi sering buang air kecil, terbangun malam untuk buang air kecil, dan rasa sakit saat buang air kecil.
3. Penatalaksanaan BPH meliputi observasi, terapi obat, dan operasi seperti TURP untuk mengangkat jaringan prostat yang berlebihan.
BPH (benign prostatic hyperplasia) adalah pembesaran progresif dari kelenjar prostat yang menyebabkan berbagai derajat obstruksi uretral dan pembatasan aliran urinarius. BPH biasanya terjadi pada pria lebih tua dari 50 tahun dan menyebabkan gejala obstruktif dan iritasi seperti kesulitan dan rasa sakit saat buang air kecil, sering buang air kecil terutama di malam hari, serta aliran urine yang lemah. Diagn
Benigna Prostat Hipertrofi (BPH) adalah pembesaran prostat yang menyebabkan penyempitan aliran urin dan gejala seperti sering buang air kecil terutama malam hari. Pemeriksaan laboratorium dan radiologi digunakan untuk diagnosis. Penatalaksanaan meliputi observasi, terapi obat, dan pembedahan untuk menghilangkan prostat.
Benigna Prostat Hipertrofi (BPH) adalah pembesaran kelenjar prostat yang menyebabkan penyempitan saluran kencing dan retensi urin. Gejalanya antara lain sering buang air kecil terutama malam hari, sulit mengeluarkan air kecil, dan nyeri saat buang air kecil. Pemeriksaan laboratorium dan radiologi diperlukan untuk diagnosis. Penatalaksanaannya meliputi observasi, terapi obat, dan pembedahan.
Dokumen tersebut membahas konsep medis tentang benigna prostat hipertropi (BPH). Secara ringkas, BPH adalah pembesaran kelenjar prostat yang umumnya terjadi pada pria dewasa lanjut usia. Pembesaran kelenjar prostat dapat menyumbat aliran urine dan menyebabkan berbagai gejala seperti sering buang air kecil dan retensi urine. Pemeriksaan diagnostik BPH meliputi pemeriksaan laboratorium, radiologi, dan pemerik
Dokumen tersebut membahas tentang kasus pasien dengan keluhan BAK tidak lancar akibat hiperplasia prostat benigna (BPH). Pemeriksaan fisik dan laboratorium dilakukan untuk mendiagnosis dan menentukan tindakan, yang dapat berupa observasi, terapi medis atau pembedahan."
Retensi urin adalah kondisi darurat dimana pasien tidak dapat mengeluarkan urin dan dapat menyebabkan infeksi sistemik yang berbahaya. Gejala utamanya adalah sulit dan sakit saat buang air kecil, riwayat infeksi saluran kemih, dan nyeri di daerah perut bawah. Penanganannya meliputi pemasangan kateter untuk mengeluarkan urin secara cepat, mencegah infeksi lebih lanjut, serta men
Hiperplasia prostat benigna merupakan pembesaran prostat yang tidak kanker yang disebabkan oleh pertumbuhan berlebihan jaringan prostat. Gejala yang muncul antara lain gangguan buang air kecil dan iritasi kandung kemih. Pemeriksaan yang dapat dilakukan adalah pemeriksaan fisik rektal, skor IPSS, pemeriksaan laboratorium seperti PSA dan urinalisis, serta pemeriksaan gambar seperti USG. Terapi yang d
Retensi urine adalah ketidakmampuan untuk mengosongkan kandung kemih secara sempurna yang dapat disebabkan oleh kerusakan saraf, kelemahan otot detrusor, atau penyempitan uretra. Gejala utamanya adalah nyeri abdomen bawah, poliuria, dan distensi kandung kemih. Diagnosa didukung dengan pemeriksaan fisik dan pengambilan urine, sementara penanganannya meliputi kateterisasi dan manajemen ko
Kateterisasi uretra adalah prosedur medik dimana kateter dimasukkan ke dalam uretra untuk tujuan diagnostik atau terapi. Kateter dapat berupa kateter sekali pakai atau kateter permanen seperti kateter Foley. Prosedur ini digunakan untuk mengumpulkan sampel urine, memantau output urine, atau mengalirkan urine pada pasien dengan obstruksi. Penempatan kateter memerlukan anestesi lokal dan harus dirawat dengan ba
Retensi urine adalah ketidakmampuan untuk buang air kecil meskipun terasa ingin. Hal ini disebabkan oleh berbagai faktor seperti infeksi, gangguan neurologis, dan pembesaran prostat. Gejalanya berupa buang air kecil lambat, perut membesar, dan rasa ingin buang air kecil yang tidak terpenuhi. Penanganannya meliputi pemasangan kateter, pemberian obat, edukasi, dan antiseptik untuk mencegah infeksi.
Eliminasi urine adalah proses pengeluaran cairan urine dari tubuh melalui sistem perkemihan yang terdiri atas ginjal, ureter, kandung kemih, dan uretra. Ginjal berperan menyaring darah dan menghasilkan urine, yang kemudian disalurkan oleh ureter ke kandung kemih sebelum dikeluarkan melalui uretra. Beberapa masalah eliminasi urine antara lain retensi urine, inkontinensia, dan enuresis yang disebabkan
1. ASKEP
BPH
LANDASAN TEORI :
A. Anatomi prostat
Kelenjar prostat merupakan salah satu organ
dalam sistem reproduksi pria.
Prostat merupakan jaringan yang fibromuskular
dan granduler untuk orang dewasa dan terletak
dibagian bawah vesika urinaria dan tepat
disekeliling pangkal uretra serta dapat diraba
permukaanya dengan jari melalui anus.
2. Kelenjar prostat tumbuh pada bulan ke 3
kehidupan janin, dari lahir sampai masa kanak
kanak kelenjar ini tetap kecil, baru pada masa
pubertas seorang pria remaja akan memiliki
kelenjar prostat sebesar kurang lebih 20-25gram,
bentuknya seperti buah kemiri, dengan warna
kemarahan dan mendapatkan aliran darah dari
arteri haemoidalis media, arteri pudenda interna
dan kembali melalui vena pleksus pelvic dan vena
hipogastrike serta dipersyarafi oleh nurvus
pudenda.
3. Fungsi kelenjar prostat :
1. Memproduksi dan menyimpan cairan
semen.
2. Mendorong, merangsang atau
mengantarkan sperma.
3. Melindung kehidupan sperma
4. B. Pengertian hipertropi prostat
BPH merupakan adenomatous dari kelenjar
bagian paling dalam (medial prostat),
pembesaran ini menyebabkan penyempitan
uretra, shg penderita sulit miksi.
Sebenarnya yang terjadi bukan
hipertropi(ukuranya membesar) tetapi
hiperplasi (jumlah selnya yang bertambah)
5. C. Cara mengukur besarnya hipertropi
prostat.
1. Rectal grading
Yaitu dengan rectal taucher diperkirakan
beberapa centimeter prostat menonjol kedalam
lumen dari rectum. Rectal taucher sebaiknya
dilakukan dengan pengosongan buli-buli terlebih
dahulu, bila buli2 penuh hasilnya tidak akurat.
6. Hasil gradasi adalah sebagai berikut :
a. 0-1cm Grade 0
b. 1-2cm Grade 1
c. 2-3cm Grade 2
d. 3-4cm Grade 3
e. Lebih dari 4 cm Grade 4
7. 2. Clinical grading
Yang menjadi patokan adalah banyaknya sisa
urine. Pada pagi hari setelah pasien bangun,
disuruh kencing sampai selesai, Kemudian
dipasang kateter untuk mengeluarkan sisa urin
dari buli-buli :
a. Sisa urin 0 cc Normal
b. Sisa urin 0-50cc Grade 1
c. Sisa urine 50-150cc Grade 2
d. Sisa urine > 150 cc Grade 3
e. Sama sekali tidak bisa kencing Grade 4
8. 3. Intra uretral grading
Melihat berapa jauh penonjolan lobus
lateral kedalam lumen uretra. Pengukuran
ini hanya dapat dilakukan dengan alat
uretroscopi.
9. D. Pengobatan
1. Tindakan konservatif dengan obat2an.
cth. Testoteron untuk meningkatkan
tonus vesika urinaria.
2. Tindakan pembedahan
Pembedahan diperlukan dengan indikasi
yang bervariasi, antara lain :
a. Adanya dilatasi traktus urinarius atas
(hydroureter, hidroneprosis dan gangguan fungsi
ginjal) hal ini biasanya dikonfirmasi dengan urografi.
10. b. Tingkat ketidakmampuan untuk miksi dan klien
mengalami gangguan aktifitas.
c. Adanya Vesika urinaria yang tidak bisa
dikosongkan.
d. Vesika menunjukan adanya obstruksi
leher vesika urinaria yang lama, yang
diakibatkan oleh dekompensasi vesika
urinaria.
e. Sisa urine dalam vesika urinaria kurang lebih
60cc atau lebih, serta menunjukan komplikasi
pada vesika urinaria.
11. f. Hematuria yang lama dan berat karena
tersumbatnya pembuluh2 prostat.
g. Retensi urine akut
h. Infeksi traktus urinarius yang berulang
12. Pembedahan prostat biasanya disebut
prostatektomi, biasanya yang diangkat
adalah jaringan adenomanya, sedangkan
jaringan prostat asli dan capsul fibrosa tidak
diangkat.
13. Beberapa tehnik pembedahan BPH :
1. Retropubic (extrovesical) prostatektomi :
insisi abdomen bagian bawah, lalu kelenjar
prostat diangkat tanpa membuka dinding
kandung kencing.
2. Suprapubic (tranvesical) prostatektomi :
Kelenjar prostat diangkat melalui sayatan
dinding perut dengan membuka kandung
kencing.
14. 3. Perianal prostatektomi :
Kelenjar prostat dibuang melalui perinium,
prosedur ini dilakukan pada dugaan
carsinoma prostat dini.
4. Transuretral resection prostat (TUR-P) :
Kelenjar prostat diangkat(dikerok) lewat
uretra.
15. Diagnosa keperawatan yang sering
muncul pada penderita BPH
1. Gangguan pola eliminasi BAK
sehubungan dengan peradangan pada
saluran kencing yang ditandai dengan :
- Klien mengatakan sakit dan panas saat
BAK.
- Jumlah urine sedikit
- Setiap BAK sedikit-sedikit
16. Intervensi :
- Kaji pola dan frekwensi BAK klien sehari-hari.
- Observasi intake dan out put
- Observasi warna, jumlah, BJ dan bau urine
- Berikan HE pada klien bahwa gangguan
eliminasi hanya bersifat sementara dan akan
kembali normal apabila peradangan telah
sembuh.
- Dorong klien untuk menceritakan masalah
yang dihadapinya sehubungan dengan
kesulitan BAK
17. 2. Gangguan rasa nyaman nyeri sehubungan dengan spasme
blass.
Intervensi :
- Berikan posisi yang nyaman
- Ciptakan lingkungan yang tenang
- Ajarkan tehnik distraksi dan relaksasi
- Kolaborasi untuk pemberian analgetika dan anti
spasmodik.
18. 3. Kurangannya pengetahuan tentang proses dan
penyembuhan penyakit.
Intervensi :
- Jelaskan pada pasien tentang
proses dan penyembuhan
penyakit.
- Berikan kesempatan kepada klien
dan keluarga untuk mengekpresikan
perasaanya.
19. 4. Potensial infeksi sehubungan dengan pemasangan
kateter.
Intervensi :
- Pasang kateter urine dengan tehnik
septik aseptik.
- Pertahankan kateter urine maksimal 7
hari kemudian ganti
- Pasang urine bag lebih rendah dari
posisi pasien
- Observasi jumlah, warna, BJ dan bau urine
- Kolaborasi untuk pemberian obat antibiotik dan
pemeriksaan laboratorium.
20. 5. Potensial kerusakan integritas kulit
sehubungan dengan urine menetes.
Intervensi ;
- Keringkan sekitar kemaluan dari urine.
- Bersihkan dan beri betadine pada pangkal
kateter
- Ganti celana dalam bila basah
21. 6. Potensial terjadinya kelebihan cairan
sehubungan dengan gangguan mekanisme
regulasi ginjal.
Intervensi :
- Kontrol intake dan out put
- Kolaborasi untuk pemasangan
kateter
- Restriksi cairan masuk.