Makalah ini membahas penyakit Addison yang disebabkan oleh kerusakan korteks adrenal sehingga menurunkan produksi hormon kortisol dan aldosteron. Gejala penyakit ini antara lain hipotensi, hiperpigmentasi kulit, hipoglikemia, dan anoreksia. Diagnosa didukung dengan pemeriksaan laboratorium seperti kadar hormon yang rendah dan tes stimulasi ACTH. Penatalaksanaan berupa penggantian hormon kortikosteroid.
Dokumen tersebut membahas tentang leukemia akut limfoblastik (ALL) yang merupakan salah satu jenis kanker darah yang umumnya terjadi pada anak-anak. Dokumen menjelaskan gejala klinis ALL seperti demam, letargi, limfadenopati, hepatosplenomegali, serta penatalaksanaan medisnya yang meliputi kemoterapi. Dokumen juga membahas diagnosis keperawatan, rencana keperawatan, implementasi, dan evaluasi untuk pasien
Dokumen tersebut membahas tentang gigitan ular dan penatalaksanaannya, meliputi definisi gigitan ular, anatomi dan fisiologi kulit, etiologi, patofisiologi, manifestasi klinis dan penatalaksanaan medik pada korban gigitan ular. Secara khusus ditekankan pentingnya menjaga korban tetap tenang dan menghindari aktivitas berlebihan hingga tiba di fasilitas kesehatan.
Ringkasan dokumen tersebut adalah: (1) Tn. A dirawat dengan diagnosis hipertensi dan mengeluh nyeri kepala; (2) Perawat mengidentifikasi masalah utama yaitu nyeri akut, ansietas, intoleransi aktivitas, ketidakseimbangan nutrisi, dan gangguan pola tidur; (3) Intervensi perawat meliputi manajemen nyeri, pengurangan ansietas, peningkatan toleransi aktivitas, optimalisasi nutrisi, dan penyesuaian pol
Hipertensi adalah kondisi kenaikan tekanan darah secara kronis yang dapat disebabkan oleh berbagai faktor seperti genetik, gaya hidup, dan penyakit lain. Hipertensi dapat dibagi menjadi primer jika penyebabnya tidak diketahui dan sekunder jika disebabkan oleh kondisi medis tertentu seperti penyakit ginjal. Peningkatan tekanan darah dapat berdampak buruk bagi kesehatan jika tidak dit
Dokumen tersebut membahas tentang leukemia akut limfoblastik (ALL) yang merupakan salah satu jenis kanker darah yang umumnya terjadi pada anak-anak. Dokumen menjelaskan gejala klinis ALL seperti demam, letargi, limfadenopati, hepatosplenomegali, serta penatalaksanaan medisnya yang meliputi kemoterapi. Dokumen juga membahas diagnosis keperawatan, rencana keperawatan, implementasi, dan evaluasi untuk pasien
Dokumen tersebut membahas tentang gigitan ular dan penatalaksanaannya, meliputi definisi gigitan ular, anatomi dan fisiologi kulit, etiologi, patofisiologi, manifestasi klinis dan penatalaksanaan medik pada korban gigitan ular. Secara khusus ditekankan pentingnya menjaga korban tetap tenang dan menghindari aktivitas berlebihan hingga tiba di fasilitas kesehatan.
Ringkasan dokumen tersebut adalah: (1) Tn. A dirawat dengan diagnosis hipertensi dan mengeluh nyeri kepala; (2) Perawat mengidentifikasi masalah utama yaitu nyeri akut, ansietas, intoleransi aktivitas, ketidakseimbangan nutrisi, dan gangguan pola tidur; (3) Intervensi perawat meliputi manajemen nyeri, pengurangan ansietas, peningkatan toleransi aktivitas, optimalisasi nutrisi, dan penyesuaian pol
Hipertensi adalah kondisi kenaikan tekanan darah secara kronis yang dapat disebabkan oleh berbagai faktor seperti genetik, gaya hidup, dan penyakit lain. Hipertensi dapat dibagi menjadi primer jika penyebabnya tidak diketahui dan sekunder jika disebabkan oleh kondisi medis tertentu seperti penyakit ginjal. Peningkatan tekanan darah dapat berdampak buruk bagi kesehatan jika tidak dit
Laporan pendahuluan asuhan keperawatan diabetes mellitus tipe 2Utik Pariani
Dokumen tersebut merangkum konsep dasar diabetes mellitus, termasuk definisi, etiologi, klasifikasi, patofisiologi, gejala klinis, pemeriksaan penunjang, dan penatalaksanaannya. Diabetes mellitus adalah kelompok gangguan metabolisme yang ditandai dengan hiperglikemia akibat kekurangan produksi insulin atau resistensi terhadap insulin. Terdapat dua tipe utama diabetes yaitu tipe 1 yang disebabkan kerusakan sel pankreas dan tipe 2 yang le
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
Laporan pendahuluan keperawatan dasar tentang kebutuhan cairan dan elektrolit yang mencakup definisi, etiologi, tanda dan gejala, fisiologi, klasifikasi, pathway, faktor yang mempengaruhinya, pemeriksaan diagnostik, penatalaksanaan klinis, pengkajian, diagnosis keperawatan, dan intervensi keperawatan untuk mengelola ketidakseimbangan elektrolit.
8
Dokumen tersebut membahas tentang hipertensi sebagai salah satu penyakit kardiovaskuler yang umum di masyarakat. Hipertensi dapat menyebabkan berbagai komplikasi seperti stroke, gagal ginjal, dan kebutaan. Dokumen juga menjelaskan definisi, etiologi, patofisiologi, gejala, dan pemeriksaan penunjang untuk hipertensi.
Penyakit jantung rematik merupakan kondisi peradangan yang disebabkan oleh infeksi streptokokus yang dapat menyerang jantung dan persendian. Keadaan ini dapat menyebabkan stenosis pada katup jantung dan gangguan sirkulasi darah. Asuhan keperawatan meliputi monitoring fungsi jantung dan sirkulasi, mengelola volume cairan, serta mencegah komplikasi pernapasan.
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
1. Dokumen tersebut membahas konsep gangguan kebutuhan dasar berupa nyeri, termasuk definisi, etiologi, klasifikasi, dan faktor-faktor yang mempengaruhi persepsi nyeri
2. Ada dua jenis nyeri utama yaitu nyeri akut dan nyeri kronik, yang berbeda dalam durasi, penyebab, dan karakteristiknya
3. Banyak faktor yang dapat mempeng
1. Stroke atau CVA adalah kehilangan fungsi otak akibat berhentinya suplai darah ke otak yang dapat disebabkan oleh trombosis, embolisme, iskemia, atau hemoragi serebral. Gejalanya meliputi gangguan motorik, komunikasi, persepsi, kognitif, dan kandung kemih.
2. Penanganannya meliputi pemantauan status neurologis dan tanda vital, perawatan mobilitas dan persepsi, serta latihan perawatan diri secara
Presentasi Kasus Kecil : CKD Stage V, Hipertensi Stage 2, DM tipe 2, CHF NYHA 2
SMF Ilmu Penyakit Dalam
Universitas Sebelas Maret (UNS)/RSUD Dr. Moewardi, Solo, Indonesia
Tumor mandibula adalah tumor jinak yang berasal dari epitelium yang terlibat dalam pembentukan gigi. Tumor ini tumbuh lambat dan dapat menyebabkan deformitas wajah. Pemeriksaan radiologi digunakan untuk diagnosis. Penatalaksanaan utamanya adalah bedah reseksi untuk mencegah rekurensi.
Meningitis adalah radang selaput otak yang disebabkan oleh bakteri atau virus. Gejala klinisnya antara lain demam, sakit kepala, dan tanda-tanda iritasi meningeal seperti kaku leher. Komplikasinya dapat berupa gangguan neurologis seperti kejang dan gangguan kesadaran. Diagnosanya didukung dengan pemeriksaan cairan serebrospinal dan kultur bakteri.
Dokumen tersebut membahas tentang asuhan keperawatan pada pasien hipotiroid. Hipotiroid adalah kondisi ketika tiroid bekerja kurang aktif yang disebabkan oleh berkurangnya hormon tiroid. Dokumen menjelaskan tentang definisi, anatomi, fisiologi, etiologi, patofisiologi, gejala klinis, dan pemeriksaan diagnostik hipotiroid. Tujuan dari dokumen ini adalah agar mahasiswa dapat memahami tentang
Retensi urin dapat disebabkan oleh berbagai faktor seperti kerusakan pusat miksi, hipertrofi prostat, atau trauma. Gejala umumnya meliputi nyeri saat berkemih, kesulitan berkemih, dan distensi kandung kemih. Penatalaksanaan meliputi kateterisasi, drainase, dan obat analgesik.
Tindakan keperawatan untuk pasien isolasi sosial meliputi melatih pasien berinteraksi secara bertahap dengan berkenalan dengan perawat dan pasien lain, serta melatih keluarga untuk merawat pasien dengan membina hubungan, memberikan dukungan, dan menjadwalkan kegiatan bersama.
Askep klien dengan addison AKPER SUBANGSurangga Jaya
Penyakit Addison disebabkan oleh kerusakan kelenjar adrenal sehingga menurunkan produksi hormon steroid. Gejalanya antara lain kelemahan otot, hipotensi, hipoglikemia, dan hiperpigmentasi kulit. Penanganannya meliputi pemberian cairan dan elektrolit, steroid pengganti, serta manajemen gizi dan aktivitas untuk mencegah komplikasi.
Laporan pendahuluan asuhan keperawatan diabetes mellitus tipe 2Utik Pariani
Dokumen tersebut merangkum konsep dasar diabetes mellitus, termasuk definisi, etiologi, klasifikasi, patofisiologi, gejala klinis, pemeriksaan penunjang, dan penatalaksanaannya. Diabetes mellitus adalah kelompok gangguan metabolisme yang ditandai dengan hiperglikemia akibat kekurangan produksi insulin atau resistensi terhadap insulin. Terdapat dua tipe utama diabetes yaitu tipe 1 yang disebabkan kerusakan sel pankreas dan tipe 2 yang le
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
Laporan pendahuluan keperawatan dasar tentang kebutuhan cairan dan elektrolit yang mencakup definisi, etiologi, tanda dan gejala, fisiologi, klasifikasi, pathway, faktor yang mempengaruhinya, pemeriksaan diagnostik, penatalaksanaan klinis, pengkajian, diagnosis keperawatan, dan intervensi keperawatan untuk mengelola ketidakseimbangan elektrolit.
8
Dokumen tersebut membahas tentang hipertensi sebagai salah satu penyakit kardiovaskuler yang umum di masyarakat. Hipertensi dapat menyebabkan berbagai komplikasi seperti stroke, gagal ginjal, dan kebutaan. Dokumen juga menjelaskan definisi, etiologi, patofisiologi, gejala, dan pemeriksaan penunjang untuk hipertensi.
Penyakit jantung rematik merupakan kondisi peradangan yang disebabkan oleh infeksi streptokokus yang dapat menyerang jantung dan persendian. Keadaan ini dapat menyebabkan stenosis pada katup jantung dan gangguan sirkulasi darah. Asuhan keperawatan meliputi monitoring fungsi jantung dan sirkulasi, mengelola volume cairan, serta mencegah komplikasi pernapasan.
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
1. Dokumen tersebut membahas konsep gangguan kebutuhan dasar berupa nyeri, termasuk definisi, etiologi, klasifikasi, dan faktor-faktor yang mempengaruhi persepsi nyeri
2. Ada dua jenis nyeri utama yaitu nyeri akut dan nyeri kronik, yang berbeda dalam durasi, penyebab, dan karakteristiknya
3. Banyak faktor yang dapat mempeng
1. Stroke atau CVA adalah kehilangan fungsi otak akibat berhentinya suplai darah ke otak yang dapat disebabkan oleh trombosis, embolisme, iskemia, atau hemoragi serebral. Gejalanya meliputi gangguan motorik, komunikasi, persepsi, kognitif, dan kandung kemih.
2. Penanganannya meliputi pemantauan status neurologis dan tanda vital, perawatan mobilitas dan persepsi, serta latihan perawatan diri secara
Presentasi Kasus Kecil : CKD Stage V, Hipertensi Stage 2, DM tipe 2, CHF NYHA 2
SMF Ilmu Penyakit Dalam
Universitas Sebelas Maret (UNS)/RSUD Dr. Moewardi, Solo, Indonesia
Tumor mandibula adalah tumor jinak yang berasal dari epitelium yang terlibat dalam pembentukan gigi. Tumor ini tumbuh lambat dan dapat menyebabkan deformitas wajah. Pemeriksaan radiologi digunakan untuk diagnosis. Penatalaksanaan utamanya adalah bedah reseksi untuk mencegah rekurensi.
Meningitis adalah radang selaput otak yang disebabkan oleh bakteri atau virus. Gejala klinisnya antara lain demam, sakit kepala, dan tanda-tanda iritasi meningeal seperti kaku leher. Komplikasinya dapat berupa gangguan neurologis seperti kejang dan gangguan kesadaran. Diagnosanya didukung dengan pemeriksaan cairan serebrospinal dan kultur bakteri.
Dokumen tersebut membahas tentang asuhan keperawatan pada pasien hipotiroid. Hipotiroid adalah kondisi ketika tiroid bekerja kurang aktif yang disebabkan oleh berkurangnya hormon tiroid. Dokumen menjelaskan tentang definisi, anatomi, fisiologi, etiologi, patofisiologi, gejala klinis, dan pemeriksaan diagnostik hipotiroid. Tujuan dari dokumen ini adalah agar mahasiswa dapat memahami tentang
Retensi urin dapat disebabkan oleh berbagai faktor seperti kerusakan pusat miksi, hipertrofi prostat, atau trauma. Gejala umumnya meliputi nyeri saat berkemih, kesulitan berkemih, dan distensi kandung kemih. Penatalaksanaan meliputi kateterisasi, drainase, dan obat analgesik.
Tindakan keperawatan untuk pasien isolasi sosial meliputi melatih pasien berinteraksi secara bertahap dengan berkenalan dengan perawat dan pasien lain, serta melatih keluarga untuk merawat pasien dengan membina hubungan, memberikan dukungan, dan menjadwalkan kegiatan bersama.
Askep klien dengan addison AKPER SUBANGSurangga Jaya
Penyakit Addison disebabkan oleh kerusakan kelenjar adrenal sehingga menurunkan produksi hormon steroid. Gejalanya antara lain kelemahan otot, hipotensi, hipoglikemia, dan hiperpigmentasi kulit. Penanganannya meliputi pemberian cairan dan elektrolit, steroid pengganti, serta manajemen gizi dan aktivitas untuk mencegah komplikasi.
Dokumen tersebut membahas tentang konsep medis dan konsep keperawatan gangguan kelenjar adrenal (sindrom Cushing). Secara ringkas, dibahas tentang definisi, etiologi, patofisiologi, manifestasi klinis, pemeriksaan penunjang, penatalaksanaan, pencegahan, komplikasi dan penyimpangan keadaan kesehatan pada sindrom Cushing."
Addison disease is caused by insufficient production of cortisol and aldosterone by the adrenal glands, usually due to an autoimmune process. It is treated with lifelong glucocorticoid and mineralocorticoid supplementation. Without treatment, Addison disease is fatal. Common symptoms include fatigue, low blood pressure, and hyperpigmentation. An acute adrenal crisis can be life-threatening and requires intravenous steroids, fluids, and treatment of any underlying illness.
Dokumen tersebut membahas gangguan pada hormon adrenal, meliputi penyakit Addison dan Sindrom Cushing yang disebabkan oleh kelainan produksi hormon kortikosteroid, serta gangguan kelebihan mineralokortikoid seperti sindrom Conn. Juga dibahas kelainan pada medula adrenal seperti feokromositoma atau tumor yang menghasilkan katekolamin seperti epinefrin dan norepinefrin.
Addison's disease is a rare condition caused by insufficient production of hormones by the adrenal glands. It results in a decrease in glucocorticoids and mineralocorticoids. Symptoms include chronic fatigue, weight loss, and hyperpigmentation. While current treatment replaces the missing hormones, research aims to regenerate damaged adrenal cortex cells through stem cell stimulation in order to cure the disease.
Makalah ini membahas tentang hipotiroid, termasuk definisi, etiologi, manifestasi klinis, patofisiologi, dan penatalaksanaannya. Hipotiroid merupakan kondisi yang ditandai dengan terjadinya hipofungsi tiroid akibat kadar hormon tiroid berada di bawah nilai normal, yang dapat disebabkan oleh berbagai faktor seperti tiroiditis hashimoto, radiasi, atau operasi tiroid. Gejala hipotiroid antara lain kelelahan,
Dokumen tersebut membahas tentang definisi, etiologi, manifestasi klinis, klasifikasi, faktor risiko, fase penyembuhan luka, dan penatalaksanaan dekubitus. Dekubitus didefinisikan sebagai kerusakan jaringan akibat penekanan yang berlangsung lama, yang dapat menyebabkan gangguan sirkulasi darah. Faktor risikonya meliputi mobilitas yang rendah, sensori yang berkurang, dan tekanan yang berlebihan pada area
Dokumen tersebut membahas tentang definisi, penyebab, mekanisme, derajat, dan perawatan luka dekubitus. Luka dekubitus disebabkan oleh tekanan berlebih pada kulit yang menyebabkan gangguan sirkulasi darah. Ada 4 derajat luka dekubitus yang semakin parah, dimulai dari luka ringan hingga menembus otot dan tulang. Perawatan berfokus pada pencegahan, perubahan posisi, kebersihan luka, dan pen
Dokumen tersebut membahas tentang sindrom Cushing yang meliputi definisi, etiologi, patofisiologi, jenis-jenis, manifestasi klinis, diagnosis dan pengobatan.
Sindrom Cushing disebabkan oleh sekresi glukokortikoid yang berlebihan seperti kortisol. Penyebabnya meliputi hiperplasia adrenal, hiperplasia nodular adrenal, dan neoplasia adrenal seperti adenoma dan karsinoma. Gejalanya antara lain obesitas, striae, hipertensi, dan osteoporosis. Diagnosa didasarkan pada pemeriksaan laboratorium dan imaging, sedangkan penatalaksanaannya meliputi operasi, radiasi, dan pengobatan.
Dokumen tersebut memberikan informasi mengenai penatalaksanaan gangguan pendengaran yang meliputi impaksi serumen, korpus alienum telinga, otitis media akut, otitis media kronik, dan labirintitis. Secara ringkas, dokumen tersebut menjelaskan gejala, penyebab, patofisiologi, dan penatalaksanaan dari berbagai gangguan pendengaran tersebut.
1. Sindrom Cushing disebabkan oleh peningkatan kadar glukokortikoid dalam darah yang dapat berasal dari hipersekresi adrenal maupun hipofisis.
2. Gejala klinisnya antara lain obesitas sentral, wajah bulat, dan penurunan massa otot.
3. Pengobatannya meliputi adrenalektomi, radiasi hipofisis, atau obat penekan adrenal tergantung penyebabnya.
Dokumen tersebut membahas tentang kelenjar endokrin khususnya kelenjar adrenal, yang terdiri atas bagian cortex dan medula. Bagian cortex memproduksi hormon steroid dan glukokortikoid, sedangkan bagian medula memproduksi hormon katekolamin seperti epinefrin dan norepinefrin. Gangguan pada medula adrenal dapat menyebabkan masalah kesehatan seperti palpitasi, hipertensi, dan edema paru akut.
KELAINAN & PENYAKIT PADA SISTEM KOORDINASI (SARAF, ENDOKRIN, INDRA)Subakhti Indra Sakti
Kelainan dan penyakit pada sistem saraf dan indra meliputi berbagai gangguan seperti amnesia, stroke, parkinson, dan lumpuh otak yang mempengaruhi otak dan saraf, serta kelainan mata seperti miopi, hipermetropi, dan presbiopi yang memengaruhi penglihatan. Berbagai kondisi tersebut disebabkan kerusakan jaringan saraf atau lensa mata, dan dapat diatasi dengan obat-obatan atau alat bantu seperti kacam
Insufisiensi adrenal adalah kondisi ketika kelenjar adrenal tidak dapat memproduksi hormon yang cukup. Pasien dengan insufisiensi adrenal mengalami gejala seperti syok, hipotermia, lemah, mudah lelah, dan gangguan elektrolit seperti hiperkalemia dan hiponatremia. Asuhan keperawatan pasien insufisiensi adrenal meliputi pemberian cairan dan elektrolit, diet yang memenuhi kebutuhan nutrisi, serta dukun
Dokumen tersebut merangkum tentang ASKEP (Asuhan Keperawatan) untuk anemia, yang mencakup pengertian, etiologi, patofisiologi, manifestasi klinis, diagnosa keperawatan, dan intervensi keperawatan untuk anemia. Anemia adalah kondisi penurunan sel darah merah, hemoglobin, dan hematokrit di bawah nilai normal yang disebabkan oleh berbagai faktor seperti kekurangan zat besi, vitamin, dan perdarahan.
Dokumen tersebut merangkum tentang ASKEP (Asuhan Keperawatan) pada pasien anemia. Anemia adalah kondisi penurunan kadar hemoglobin dan sel darah merah di bawah nilai normal yang disebabkan oleh berbagai faktor seperti kekurangan zat besi, vitamin, dan perdarahan. Dokumen tersebut menjelaskan tentang pengertian, etiologi, patofisiologi, manifestasi klinis, diagnosa keperawatan, dan intervensi keperawatan pada
Dokumen tersebut merangkum tentang ASKEP (Asuhan Keperawatan) pada pasien anemia. Anemia adalah kondisi penurunan kadar hemoglobin dan sel darah merah di bawah nilai normal yang disebabkan oleh berbagai faktor seperti kekurangan zat besi, vitamin, dan perdarahan. Dokumen tersebut menjelaskan tentang pengertian, etiologi, patofisiologi, manifestasi klinis, diagnosa keperawatan, dan intervensi keperawatan pada
CKD merupakan penyakit ginjal kronis yang progresif dan irreversibel yang menyebabkan gagal ginjal. Penyakit ini disebabkan oleh berbagai faktor seperti diabetes, hipertensi, dan infeksi. Manifestasi klinisnya meliputi gangguan sistem kardiovaskuler, integumen, gastrointestinal, dan neurologis. Diagnosa didukung dengan pemeriksaan laboratorium dan radiologi. Pengobatan meliputi diet, obat-obatan, dan terapi pengganti ginjal seperti
Dokumen tersebut membahas tentang penyakit gout yang disebabkan oleh penumpukan kristal asam urat di sendi dan jaringan. Gout umumnya lebih sering ditemukan pada pria dewasa dan merupakan penyakit inflamasi yang ditandai dengan serangan rasa sakit yang mendadak pada satu sendi. Faktor risiko penyakit ini meliputi usia, jenis kelamin, obesitas, alkohol, dan gangguan fungsi ginjal.
Ketoasidosis diabetik adalah komplikasi akut diabetes yang ditandai dengan hiperglikemia, asidosis, dan ketosis yang disebabkan oleh defisiensi insulin. Penanganannya meliputi rehidrasi, penggantian elektrolit, dan terapi insulin. Komplikasinya dapat berupa gangguan ginjal, mata, saraf, dan jantung.
1. Laporan pendahuluan ini membahas definisi, etiologi, patofisiologi, gejala klinik, dan diagnosis keperawatan diabetes melitus.
2. Diabetes melitus adalah kondisi hiperglikemia kronis yang disebabkan gangguan hormonal insulin dan dapat menyebabkan berbagai komplikasi.
3. Terdapat dua jenis utama diabetes yaitu tipe 1 yang disebabkan kekurangan produksi insulin dan tipe 2 yang disebabkan resistensi terhadap insulin.
Dokumen tersebut membahas berbagai kelainan sistem ekskresi pada manusia seperti paru-paru, hati, ginjal, dan penyebabnya serta gejalanya. Kelainan utama yang dijelaskan adalah asma, kanker paru, emphysema, hepatitis, gagal ginjal, batu ginjal, diabetes insipidus, diabetes melitus, nefritis, dan albuminuria.
Dokumen tersebut membahas tentang asuhan keperawatan pada pasien diabetes melitus. Ringkasannya adalah: (1) diabetes melitus adalah gangguan metabolisme yang ditandai dengan ketidakmampuan tubuh untuk menggunakan glukosa sebagai sumber energi, (2) asuhan keperawatan meliputi penilaian gejala klinis, diagnosa, dan intervensi untuk menjaga keseimbangan cairan, nutrisi, dan mencegah komplikasi, (3) tuju
Makalah ini membahas konsep medis dan keperawatan retinoblastoma, tumor ganas pada retina yang umumnya diderita anak-anak. Secara medis dijelaskan definisi, etiologi, manifestasi klinis, patofisiologi, pemeriksaan, komplikasi, dan penatalaksanaan retinoblastoma. Sedangkan secara keperawatan dijelaskan pengkajian keperawatan, diagnosa, intervensi, dan evaluasi untuk perawatan anak dengan retinoblastoma."
Makalah ini membahas tentang asuhan keperawatan kolitis ulseratif dan appendisitis. Kolitis ulseratif adalah penyakit inflamasi usus yang ditandai dengan peradangan dan luka pada usus besar, sedangkan appendisitis adalah radang pada apendiks yang disebabkan oleh infeksi. Makalah ini menjelaskan konsep medis, etiologi, patofisiologi, manifestasi klinis, dan penatalaksanaan dari kedua kondisi tersebut.
Makalah ini membahas tentang konsep medis dan konsep keperawatan disentri. Disentri dijelaskan sebagai diare yang disertai darah dalam tinja. Etiologi, patofisiologi, manifestasi klinis, dan penatalaksanaan disentri dibahas secara terperinci. Asuhan keperawatan yang diberikan kepada pasien disentri mencakup manajemen cairan dan elektrolit, pemantauan tanda dehidrasi, memenuhi kebutuhan giz
Dokumen tersebut merupakan makalah tentang asuhan keperawatan pada klien dengan demam thypoid. Makalah ini membahas tentang pengertian demam thypoid, etiologi, patofisiologi, manifestasi klinis, pemeriksaan penunjang, dan asuhan keperawatan pada klien dengan demam thypoid.
Dokumen tersebut membahas tentang teknik mobilisasi pasien yang menderita luka dekubitus untuk mencegah terjadinya luka lebih parah. Terdapat beberapa posisi pasien yang dianjurkan seperti posisi miring, duduk, tengkurap, dan lainnya. Teknik yang tepat untuk memindahkan pasien ke posisi miring adalah dengan menggunakan bantal penopang untuk anggota tubuh tertentu dan menarik tubuh pasien secara
Dokumen ini membahas penilaian dan tindakan keperawatan pada pasien dengan apnea tidur. Secara garis besar mencakup penilaian pola tidur pasien, faktor yang mempengaruhi gangguan tidur, diagnosa gangguan tidur dan pertukaran gas, serta intervensi keperawatan seperti pemberian posisi yang nyaman dan terapi oksigen untuk mencegah gangguan pernapasan saat tidur.
PRESENTASI LAPORAN TUGAS AKHIR ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSIFratnawulokt
Peningkatan status kesehatan ibu dan anak merupakan salah satu hal prioritas di Indonesia. Status derajat kesehatan ibu dan anak sendiri dapat dinilai dari jumlah AKI dan AKB. Pemerintah berupaya menerapkan program Sustainable Development Goals (SDGs) dengan harapan dapat menekan AKI dan AKB, tetapi kenyataannya masih tinggi sehingga tujuan dari penyusunan laporan tugas akhir ini untuk memberikan asuhan kebidanan secara komprehensif dari ibu hamil trimester III sampai KB.
Metode penelitian menggunakan Continuity of Care dengan pendokumentasian SOAP Notes. Subjek penelitian Ny. “H” usia 34 tahun masa kehamilan Trimester III hingga KB di PMB E Kecamatan Ngunut Kabupaten Tulungagung.
Hasil asuhan selama masa kehamilan trimester III tidak ada komplikasi pada Ny. “E”. Masa persalinan berjalan lancar meskipun terdapat kesenjangan dimana IMD dilakukan kurang dari 1 jam. Kunjungan neonatus hingga nifas normal tidak ada komplikasi, metode kontrasepsi memilih KB implant.
Kesimpulan asuhan pada Ny. “H” ditemukan kesenjangan antara kenyataan dan teori di penatalaksanaan, tetapi dalam pemberian asuhan ini kesenjangan masih dalam batas normal. Asuhan kebidanan ini diberikan untuk membantu mengurangi kemungkinan terjadi komplikasi pada saat masa kehamilan hingga KB.
1. KATA PENGANTAR
Kami ucapkan Puji Syukur atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, atas Rahmat dan
Karunia_Nya sehingga Makalah ini dapat terwujud. Paparan materi yang kami sajikan dalam
makalah ini mengacu pada “Addison disease”.
Makalah ini kami buat dengan sebaik-baiknya agar dapat dimengerti oleh seluruh
pembacanya. Namun, kami sadar bahwa Makalah ini masih banyak kekurangannya, sehingga
saran pembaca sangat kami harapkan untuk pembuatan Makalah selanjutnya.
Kami mengucapkan banyak terima kasih kepada pihak yang telah membantu
sehingga makalah ini dapat terselesaikan pada waktu yang telah ditentukan.Harapan kami
kiranya Makalah ini dapat bermanfaat serta dapat meningkatkan mutu dan daya saing
pendidikan kesehatan.
Makassar, 04 maret 2014
Penyusun
2. BAB I
PENDAHULUAN
Penyakit yang pertama kali ditemukan oleh Addison tahun 1885 ini disebabkan oleh
kerusakan jaringan adrenal. Penyakit ini biasanya bersifat autoimun dan autoantibodi adrenal
dalam plasma ditemukan pada 75-80% pasien. Penyakit Addison sangat jarang ditemukan.
Dari hasil penelitian di Inggris didapatkan hasil dari satu juta orang hanya terjadi 8 kasus
saja. Kebanyakan kasus terjadi antara umur 20 sampai 50 tahun, tetapi dapat pula terjadi pada
semua umur. Penyakit ini dapat muncul pertama kali sebagai krisis addison dengan demam,
nyeri abdomen, kolaps hipotensi, serta pigmentasi kulit dan membran mukosa akibat
konsentrasi ACTH yang sangat tinggi dalam sirkulasi.
Area yang sering terkena dini adalah kulit bantalan kuku, jaringan parut dan mukosa
bukal. Adanya autoantibodi adrenal merupakan indikator diagnostik yang berguna. Dapat
terjadi hiperkalemia, hiponatremia, hipoglikemia dan Na+ urin yang tinggi. Sekitar 50%
pasien dengan penyakit addison autoimun memiliki antibodi tiroid yang positif dan feomena
endokrin autoimun lainnya. Di negara barat, penyakit autoimun merupakan penyebab
sebagian besar insufisiensi adrenal, walaupun di seluruh dunia tuberkulosis, yang
menyebabkan infeksi dan selanjutnya fibrosis kelenjar adrenal, tetapi merupakan diagnosis
yang sering.
3. BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
1. Konsep Medis
A. Defenisi
Penyakit Addison adalah gangguan yang melibatkan terganggu fungsi bagian dari
kelenjar adrenal disebut korteks. Hal ini menyebabkan penurunan produksi dua
penting bahan kimia (hormon) biasanya dirilis oleh korteks adrenal: kortisol dan
aldosteron.
Penyakit Addison adalah penyakit yang terjadi akibat rusaknya korteks adrenal.
Addison Disease merupakan suatu penyakit hormonal yang disebabkan karena
sekresi hormon korteks adrenal menurun karena penyakit primer atau insufisiensi
korteks adrenal dan kekurangan sekresi ACTH.
Penyakit Addison terjadi bila fungsi korteks adrenal tidak adekuat untuk
memenuhi kebutuhan pasien akan kebutuhan hormon – hormon korteks
adrenal. (Bruner, dan Suddart Edisi 8 hal 1325)
B. Etiologi
Penyebab paling umum penyakit Addison adalah Kerusakan dan menyusut (atrofi)
dari adrenal korteks. Namun, penyebab lainnya adalah operasi dua keelenjar adrenal
atau infeksi kelenjar adrenal, TB kelenjar adrenal, sekresi ACTH tidak adekuat.
Penghentian mendadak terapi hormon adrenokortika akan menekan respon normal
tubuh terhadap stress dan menggangu mekanisme umpan balik normal.
C. Patofisiologi
Kerusakan pada korteks adrenal mempengaruhi insufisiensi kortisol yang
menyebabkan hilangnya glukoneogenesis, glikogen hati menurun yang
mengakibatkan hipoglikemia, insufisiensi kortisol mengakibatkan ACTH
dan sehingga merangsang sekresi melanin meningkat sehingga
4. hiperpigmentasi. Defisiensi aldosteron dimanifestasikan dengan
peningkatan kehilangan natrium melalui ginjal dan peningkatan reabsorpsi kalium
oleh ginjal kekurangan garam dapat dikaitkan dengan kekurangan air dan volume.
Penurunan volume plasma yang bersirkulasi akan dikaitkan dengan kekurangan air
dan volume mengakibatkan hipotensi.
Pada sekitar 70% dari semua kasus, atrofi ini diduga terjadi karena adanya
gangguan autoimun. Dalam gangguan autoimun, sistem kekebalan tubuh,
bertanggung jawab untuk mengidentifikasi penyerbu asing seperti virus atau bakteri
dan membunuh mereka, sengaja dimulai untuk mengidentifikasi sel-sel dari korteks
adrenal sebagai asing, dan menghancurkan mereka. Pada sekitar 20% dari semua
kasus, perusakan korteks adrenal disebabkan oleh tuberkulosis. Itu sisa kasus penyakit
Addison dapat disebabkan oleh infeksi jamur, seperti histoplasmosis,
coccidiomycosis, dan kriptokokosis, yang mempengaruhi adrenal kelenjar dengan
memproduksi merusak, massa tumor seperti disebut Granuloma; penyakit amiloidosis
disebut, di zat tepung yang disebut amiloid diendapkan pada abnormal tempat seluruh
tubuh, mengganggu fungsi apa struktur itu hadir dalam; atau Invasi kelenjar adrenal
oleh kanker.
Pada sekitar 75% dari semua pasien, penyakit Addison cenderung menjadi sangat
bertahap,
perlahan-lahan berkembang penyakit. gejala signifikan tidak dicatat sampai sekitar
90% dari korteks adrenal telah dihancurkan. Yang paling umumtermasuk gejala
kelelahan dan hilangnya energi, penurunan nafsu makan, mual, muntah, diare, sakit
perut, penurunan berat badan, lemah otot, pusing ketika berdiri, dehidrasi, tidak biasa
bidang gelap (pigmen) kulit, dan freckling gelap. Sebagai penyakit berlangsung,
pasien mungkin tampak telah sangat disamak, atau kulit berwarna perunggu, dengan
penggelapan lapisan mulut, vagina, dan rektum, dan gelap pigmentasi daerah sekitar
puting susu (aereola). Sebagai dehidrasi menjadi lebih parah, tekanan darah akan terus
untuk drop dan pasien akan merasa semakin lemah dan pusing. Beberapa pasien
memiliki gejala kejiwaan, termasuk depresi dan mudah tersinggung.Perempuan
kehilangan kemaluan dan rambut ketiak, dan berhenti setelah menstruasi
normal periode.
Ketika pasien menjadi sakit dengan infeksi, atau ditekankan oleh cedera, penyakit ini
tiba-tiba dan kemajuan pesat, menjadi hidup mengancam. Gejala dari krisis
"Addisonian" termasuk jantung abnormal irama, rasa sakit parah di punggung dan
5. perut, tak terkendali mual dan muntah, penurunan drastis dalam darah tekanan, gagal
ginjal, dan pingsan. Tentang25% dari pasien penyakit semua Addison diidentifikasi
karena terhadap perkembangan krisis Addisonian.
D. Manifestasi Klinik
1) Hipotensi
2) Pusing
3) Hiperpigmentasi pada kulit
4) Hipoglikemia
5) Anoreksia
6) Dehidrasi
7) Mual muntah
8) Cemas
9) Kelelahan dan kelemahan otot
10) Keringat dingin dan gemetar
11) Penurunan kesadaran
E. Pemeriksaan Penunjang
1) Pemeriksaan Laboratorium Darah
a. Penurunan konsentrasi glukosa dan natrium (hipoglikemia dan hiponatrium)
b. Peningkatan konsentrasi kalium serum (hiperkalemia)
c. Peningkatan jumlah sel darah putih (leukositosis)
d. Penurunan kadar kortisol serum
e. Kadar kortisol plasma rendah
f. ADH meningkat
g. Analisa gas darah: asidosis metabolik
h. Sel darah merah (eritrosit): anemia numokronik, Ht meningkat (karena
hemokonsentrasi) jumlah limfosit mungkin rendah, eosinofil meningkat.
2) Pemeriksaan radiografi abdominal menunjukan adanya klasifikasi di adrenal.
3) CT Scan
6. Detektor klasifikasi adrenal dan pembesaran yang sensitive hubungannya dengan
insufisiensi pada tuberculosis, infeksi, jamur, penyakit infiltrasi malignan dan non
malignan dan hemoragik adrenal
4) Gambaran EKG
Tegangan rendah aksis QRS vertical dan gelombang ST non spesifik abnormal
sekunder akibat adanya abnormalitas elektrolik
5) Tes stimulating ACTH
Cortisol darah dan urin diukur sebelum dan setelah suatu bentuk sintetik dari ACTH
diberikan dengan suntikan. Pada tes ACTH yang disebut pendekcepat. Penyukuran
cortisol dalam darah di ulang 30 sampai 60 menit setelah suatu suntikan ACTH
adalah suatu kenaikan tingkatan – tingkatan cortisol dalam darah dan urin.
6) Tes Stimulating CRH
Ketika respon pada tes pendek ACTH adalah abnormal, suatu tes stimulasi CRH
“Panjang” diperlukan untuk menentukan penyebab dari ketidak cukupan adrenal.
Pada tes ini, CRH sintetik di suntikkan secara intravena dan cortisol darah diukur
sebelum dan 30, 60 ,90 dan 120 menit setelah suntikan. Pasien – pasien dengan
ketidak cukupan adrenal seunder memp. Respon kekurangan cortisol namun tidak
hadir / penundaan respon – respon ACTH. Ketidakhadiran respon – respon ACTH
menunjuk pada pituitary sebagai penyebab suatu penundaan respon ACTH
menunjukan pada hypothalamus sebagai penyebab.
F. Komplikasi
1) Syok, (akibat dari infeksi akut atau penurunan asupan garam)
2) Kolaps sirkulasi
3) Dehidrasi
4) Hiperkalemiae
5) Sepsis
6) Ca. Paru
7) Diabetes melitus
G. Penatalaksanaan Medis
1) Terapi dengan pemberian kortikostiroid setiap hari selama 2 sampai 4 minggu dosis
12,5 – 50 mg/hr
2) Hidrkortison (solu – cortef) disuntikan secara IV
7. 3) Prednison (7,5 mg/hr) dalam dosis terbagi diberikan untuk terapi pengganti kortisol
4) Pemberian infus dekstrose 5% dalam larutan saline
5) Fludrukortison : 0,05 – 0,1 mg/hr diberikan per oral
2. Konsep Keperawatan
A. Pengkajian
1) Identitas
Penyakit Addison bisa terjadi pada laki – laki maupun perempuan yang mengalami
krisis adrenal
2) Keluhan Utama
Pada umumnya pasien mengeluh kelemahan, fatique, nausea dan muntah.
3) Riwayat Penyakit Dahulu
Perlu dikaji apakah klien pernah menderita tuberkulosis, hipoglikemia maupun Ca
paru, payudara dan limpoma
4) Riwayat Penyakit Sekarang
8. Pada pasien dengan penyakit Addison gejala yang sering muncul ialah pada gejala
awal : kelemahan, fatiquw, anoreksia, nausea, muntah, BB turun, hipotensi dan
hipoglikemi, astenia (gejala cardinal). Pasien lemah yang berlebih, hiperpigmentasi,
rambut pubis dan axila berkurang pada perempuan, hipotensi arterial (TD : 80/50
mm/Hg)
5) Riwayat Penyakit Keluarga
Perlu dikaji apakah dalam keluarga ada yang pernah mengalami penyakit yang sama /
penyakit autoimun yang lain.
B. Pemeriksaan Fisik ( Body Of System)
1) Sistem Pernapasan
I : Bentuk dada simetris, pergerakan dada cepat, adanya kontraksi otot bantu
pernapasan (dispneu), terdapat pergerakan cuping hidung
P : Terdapat pergesekan dada tinggi
P : Resonan
A : Terdapat suara ronkhi, krekels pada keadaan infeksi
2) Sistem Cardiovaskuler
I : Ictus Cordis tidak tampak
P : Ictus cordis teraba pada ICS 5-6 mid clavikula line sinistra
P : Redup
A : Suara jantung melemah
3) Sistem Pencernaan
Mulut dan tenggorokan : nafsu makan menurun, bibir kering
Abdomen :
I : Bentuk simetris
A: Bising usus meningkat
P : Nyeri tekan karena ada kram abdomen
P : Timpani
4) Sistem muskuluskeletal dan integumen
Ekstremitas atas : terdapat nyeri
Ekstremitas bawah : terdapat nyeri
Penurunan tonus otot
5) Sistem Endokrin
9. Destruksi kortek adrenal dapat dilihat dari foto abdomen, Lab. Diagnostik ACTH
meningkat. Integumen Turgor kulit jelek, membran mukosa kering, ekstremitas
dingin, cyanosis, pucat, terjadi hiperpigmentasi di bagian distal ekstremitas dan buku
– buku pad ajari, siku dan mebran mukosa.
6) Sistem Eliminasi Urin
Diuresis yang diikuti oliguria, perubahan frekuensi dan krakteristik urin
Eliminasi Alvi
Diare sampai terjadi konstipasi, kram abdomen
7) Sistem Neurosensori
Pusing, sinkope, gemetar, kelemahan otot, kesemutan terjadi disorientasi waktu,
tempat, ruang (karena kadar natrium rendah), letargi, kelelahan mental, peka
rangsangan, cemas, koma ( dalam keadaan krisi)
8) Nyeri / kenyamanan
Nyeri otot, kaku perut, nyeri kepala, nyeri tulang belakang, abdomen, ekstremitas
9) Keamanan
Tidak toleran terhadap panas, cuaca udaha panas, penngkatan suhu, demam yang
diikuti hipotermi (keadaan krisis)
10) Aktivitas / Istirahat
Lelah, nyeri / kelemahan pada otot terjadi perburukan setiap hari, tidak mampu
beraktivitas / bekerja. Peningkatan denyut jantung / denyut nadi pada aktivitas yang
minimal, penurunan kekuatan dan rentang gerak sendi.
11) Seksualitas
Adanya riwayat menopouse dini, aminore, hilangnya tanda – tanda seks sekunder
(berkurang rambut – rambut pada tubuh terutama pada wanita) hilangnya libido
12) Integritas Ego
Adanya riwayat – riwayat fasctros stress yang baru dialami, termasuk sakit fisik atau
pembedahan, ansietas, peka rangsang, depresi, emosi tidak stabil.
C. Diagnosa Keperawatan
1) Kekurangan volume cairan (00027) b/d kehilangan cairan aktif melalui ginjal,
kelenjar keringat, saluran GIT ( karena kekurangan aldosteron)
2) Intoleransi aktivitas(00092) b/d penurunan produksi metabolisme, ketidakseimbangan
cairan elektrolit dan glukosa
10. 3) Harga diri rendah situasional (00120) b/d gangguan citra tubuh (hiperpigmentasi)
4) Ansietas (00146) berhubungan dengan kurangnya pengetahuan dan perubahan fungsi
fisiologi
D. Intervensi
No Diagnosa Tujuan dan Kriteria
hasil
Intervensi Rasional
1. Kekurangan volume
cairan (00027)
- Defenisi:
Penurunan cairan
intravaskuler, interstisial,
dan/atau intraseluler.
Faktor yang
berhubungan: kehilangan
cairan aktif melalui
ginjal, kelenjar keringat,
saluran GIT ( karena
kekurangan aldosteron)
Batasan karakteristik:
- Peningkatan
konsentrasi urine
- Penurunan tanda-tanda
vital
- Penurunan BB
- Penurunan turgor kulit
- Haus
- Membran mukosa
kering
Setelah dilakukan
perawatan 3x24 jam,
masalah klien dapat
teratasi dengan kliean
menunjukkan adanya
perbaikan
keseimbangan cairan.
Dengan kriteria hasil:
- pengeluaran urine
yang adekuat (1 cc/kg
BB/jam)
- - TTV stabil
- (N : 80 – 100 x/menit
- S : 36 – 37’C
TD : 120/80 mmHg)
- BB ideal
- turgor kulit baik
- tidak mengalami haus
yang tidak normal
- membran mukosa
lembab
-
1. Pantau TTV, catat
perubahan tekanan
darah pada
perubahan posisi,
kekuatan dari nadi
perifer
2. Timbang BB setiap
hari dan pantau
kecenderungannya
3. Pantau status hidrasi
(mis, membran
mukosa lembab,
rasa haus,membran
kulit jelek)
4. Pantau hasil LAB
yang relevan
dengan
keseimbangan
cairan (mis: kadar
hematokrit)
5. Anjurkan pasien
untuk minum bila
haus
6. Kolaboratif dalam
pemberian cairan,
larutan gula dan
1. Hipotensi postural
merupakan bagian
hipovolemia akibat
kekurangan hormon
aldosteron dan
penurunan curah
jantung sebagai
akibat dari
penurunan kortisol.
Nadi mungkin
melemah yang
mudah dapat hilang.
2. Memberikan
perkiraan kebutuhan
akan penggantian
volume cairan dan
keefektifan
pengobatan.
Peningkatan berat
badan yang cepat
disebabkan oleh
adanya retensi
cairan dan natrium
yang berhubungan
dengan pengobatan
steroid.
11. obat-obatan.
7. Pasang kateter urine
8. Lakukan higiene
oral secara sering
9. Tentukan jumlah
cairan yang masuk
dalam 24jam,
hitung asupan yang
diinginkan
sepanjang sif
pagi,siang,malam
3. Untuk
mengindikasikan
berlanjutnya
hipovolemia dan
mempengaruhi
kebutuhan volume
pengganti
4. peningkatan kadar
Ht darah merupakan
indikasi terjadinya
hemokonsentrasi
yang akan kembali
normal sesuai
dengan terjadinya
dehidrasi pada tubuh
5. Mencegah
terjadinya
kekurangan volume
cairan
6. Cairan dan obat-
obatan akan
membantu
pemenuhan
kekurangan cairan
dan elektrolit tubuh
7. dapat menfasilitasi
pengukuran
haluaran urine
dengan baik.
8. membantu
menurunkan rasa
tidak nyaman akibat
dari dehidrasi dan
12. mempertahankan
kerusakan
membrane mukosa
9. Jumlah cairan yang
masuk terpantau
2.
Intoleransi
aktivitas(00092)
Defenisi:
ketidakcukupan energi
psikologis atau fisiologis
untuk melanjutkan atau
mnyelesaikan aktivitas
kehidupan sehari-hari
yang harus atau yang
ingin dilakukan.
Berhubungan dengan:
penurunan suplai O2 ke
jaringan otot kedalam
metabolisme, ketidak
seimbangan cairan
elektrolit dan glukosa
Batasan karakteristik:
- ketidaknyamanan
setelah beraktivitas
- menyatakan merasa
letih
- menyatak merasa
Setelah dilakukan
perawatan 3x24 jam,
masalah klien teratasi
dengan suplai O2 yag
adekuat
Dengan kriteria hasil:
- Klien menunjukan
peningkatan dan
partisipasi dalam
melakukan aktivitas
- TTV N : 80 – 100
x/menit RR : 16 – 20
x/menit TD : 120/80
mmHg
1. Kaji tingkat
kelemahan klien
dan identifikasi
aktivitas yang
dapat dilakukan
oleh klien
2. Tentukan penyebab
keletihan (mis:
perawatan, nyeri,
dan pengobatan)
3. Pantau asupan
nutrisi untuk
memastikan
sumber-sumber
energi yang
adekuat
4. Ajarkan tentang
pengaturan
aktivitas dan teknik
menajemen waktu
untuk mencegah
kelemahan
5. Kolaborasikan
dengan ahli terapi
okupasi, fisik( mis,
untuk latihan
1. pasien biasanya
telah mengalami
penurunan tenaga
kelemahan otot,
menjadi terus
memburuk setiap
hari karena proses
penyakit dan
munculnya
ketidakseimbangan
natrium kalium
2. dapat melakukan
tindakan sesuai
dengan penyebab
keletihan yang
dialami pasien
3. Kebutuhan nutrisi
klien terpenuhi
untuk melakukan
aktivitas
4. mengurangi
kelelahan dan
menjaga
ketenangan pada
jantung
5. pasien akan dapat
melakukan
13. lemah ketahanan), atau
rekreasi untuk
merencanakan dan
memantau program
aktivitas,jika perlu
6. Pantau tanda-tanda
vital sebelum,
selama dan setelah
aktivitas
aktivitas yang lebih
banyak dengan
mengurangi
pengeluaran tenaga
pada setiap
kegiatan yang
dilakukan
6. kolapsnya sirkulasi
dapat terjadi
sebagai dari stress,
aktivitas jika curah
jantung berkurang
3.
Harga diri rendah
situasional (00120)
Defenisi: Perkembangan
presepsi negatif tentang
harga diri sebagai
respons terhadap situasi
saat ini (hiperpigmentasi)
Berhubungan dengan:
gangguan citra tubuh
(hiperpigmentasi)
Batasan karakteristik:
- Evaluasi diri bahwa
individu tidak mampu
menghadapi situasi atau
Setelah dilakukan
perawatan 3x24
jam,diharapkan klien
dapat menunjukan
harga diri.
Dengan kriteria hasil:
- Klien
mengungkapkan
penerimaan diri
- Penerimaan kritik dari
orang lain
- Melakukan perilaku
yang dapat
meningkatkan
kepercayaan diri
1. Pantau ungkapan
perasaan tentang
keadaannya misal :
perubahan
penampilan dan
peran
2. Ajarkan pasien
untuk melakukan
manajemen stress
misal :
- Teknik relaksasi
- Visualisasi
- Imaginasi
3. Rujuk kepelayanan
sosial konseling,
dan kelompok
pendukung yang
1. Membantu
mengevaluasi
berapa banyak
masalah yang dapat
diubah oleh pasien
2. Meminimalkan
perasaan stress,
frustasi,
meningkatkan
kemampuan
koping.
3. pendekatan secara
koprehensif dapat
membantu
memnuhi
kebutuhan pasien
untuk memelihara
14. peristiwa
- Perilaku bimbang
sesuai
4. Dorongan pasien
untuk membuat
pilihan guna
berpartisipasi
dalam penampilan
diri sendiri
5. Fokus pada
perbaikan yang
sedang terjadi dan
pengobatan misal
menurunkan
pigmentasi kulit
tingkah laku
pasien.
4. Agar pasien lebih
percaya diri dengan
penamilan dirinya
sendiri
5. ungkapkan seperti
ini dapat
mengangkat
semangat pasien
dan meningkatkan
harga diri pasien
4.
Ansietas (00146)
Defensi : perasaan tidak
nyaman atau
kekhawatiran yang samar
disertai respons
autonom, perasaan takut
yang disebabkan oleh
antisipasi terhadap
bahaya
Berhubungan dengan:
status kesehatan, stres
Batasan karakteristik:
- gelisah
- ketakutan
Setelah dilakukan
tindakan keperawatan
3x 24 jam, klien
diharapkan mampu
menunjukan
pengendalian diri
terhadap ansietas
Dengan kriteria hasil:
- meneruskan aktivitas
yang dibutuhkan
meskipun mengalami
kecemasan
- mengkomunikasikan
kebutuhan dan
perasaan negatif
secara tepat
- tanda-tanda vital
1. Gali bersama
pasien metode
untuk menhindari
atau mengubah
episode stres,
diskusi teknik
relaksasi
2. Kaji dan
dokumentasikan
tingkat kecemasan
pasien
3. Ajarkan anggota
keluarga
bagaimana
membedakan
antara serangan
panik dan gejala
1. Penurunan stress
dapat membatasi
pengeluaran
katekolamin oleh
sistem saraf
simatis, sehingga
membatasi /
mencegah respon
vasokonstriksi
2. Mengetahui derajat
kecemasan klien
3. Pengetahuan klien
dan keluarga
bertambah
sehingga tidak
meningkatkan
kecemasan klien
15. - menyadari gejala
fisiologis
- ketidakseimbangan
tanda-tanda vital
dalam batas normal penyakit fisik
4. Kolaborasi dengan
dokter tentang
pemberian anti
depresan,
diazepam
5. Sarankan klien
tetap menetapkan
jadwal yang teratur
untuk makan, tidur
dan latihan
6. Beri dorongan
kepada pasien
untuk
mengungkapkan
secara verbal
pikiran dan
perasaan untuk
mengekstranalisasi
kan ansientas
4. Mengurangi
depresi yang
dialami klien
5. Membantu
meningkatkan
perasaan
menyenangkan
sehat, dan untuk
emmahami bahwa
aktivitas fisik yag
tidak teratur dapat
meningkatkan
kebutuhan hormon
6. Dengan
mendiskusikan
fakta – fakta
tersebut dapat
membantu Px
untuk memasukkan
perubahan perilaku
yang perlu ke
dalam gaya hidup
E. Implementasi
Disesuaikan dengan intervensi yang ada
F. Evaluasi
16. BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Penyakit Addison adalah penyakit yang terjadi akibat fungsi korteks tidak adekuat
untuk memenuhi kebutuhan pasienakan hormon-hormon korteks adrenal. Jadi tetaplah
menjalankan pola hidup sehat untuk meminimalisir terinfeksinya penyakit. Terutama
terhadap penyakit Penyakit Addison ini.
Penyakit addison merupakan insufiensi adrenal yang berat dengan ekserbasi yang
tiba-tiba. Hal ini dapat menimbulkan kematian apabila tidak segera ditangani.
B. Saran
Sebagai generasi penerus di bidang keperawatan kita hrus lebih memahami dan lebih
mnegerti apa , mengapa dan bagaimana terjadinya adrenal hipofungsi. Agar kita bisa
memberikan penanganan yang tepat kepada pasien kita kelak.