Pneumonia pada Ny. S menyebabkan berbagai gejala seperti sesak nafas, batuk berdahak, dan lemah. Pemeriksaan fisik menunjukkan tanda-tanda infeksi paru seperti nafas cepat dan bunyi ronki. Hasil laboratorium menunjukkan leukosit tinggi yang mendukung diagnosis pneumonia.
Makalah ini membahas penyakit Addison yang disebabkan oleh kerusakan korteks adrenal sehingga menurunkan produksi hormon kortisol dan aldosteron. Gejala penyakit ini antara lain hipotensi, hiperpigmentasi kulit, hipoglikemia, dan anoreksia. Diagnosa didukung dengan pemeriksaan laboratorium seperti kadar hormon yang rendah dan tes stimulasi ACTH. Penatalaksanaan berupa penggantian hormon kortikosteroid.
Dokumen tersebut membahas tentang asuhan keperawatan pada masalah nyeri, meliputi pengertian manajemen nyeri non-farmakologi seperti relaksasi, distraksi, imajinasi terbimbing, hipnosis, dan massage serta pengkajian nyeri yang meliputi karakteristik, lokasi, keparahan, dan durasi nyeri."
Sindrom nefrotik merupakan kondisi yang ditandai dengan proteinuria berat, hipoalbuminemia, dan edema yang disebabkan oleh kerusakan glomerulus yang menyebabkan protein lepas ke urin. Pasien mengeluh lelah, kekurangan nafsu makan, dan sesak napas karena edema. Pengobatan meliputi diet rendah garam, diuretik, dan kortikosteroid untuk mengurangi edema dan gejala lainnya.
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
1. Dokumen tersebut membahas konsep gangguan kebutuhan dasar berupa nyeri, termasuk definisi, etiologi, klasifikasi, dan faktor-faktor yang mempengaruhi persepsi nyeri
2. Ada dua jenis nyeri utama yaitu nyeri akut dan nyeri kronik, yang berbeda dalam durasi, penyebab, dan karakteristiknya
3. Banyak faktor yang dapat mempeng
Laporan pendahuluan ini membahas tentang asuhan keperawatan pasien dengan hipertensi di Poli 158 Rumah Sakit Dr. Kariadi Semarang. Dokumen ini menjelaskan pengertian hipertensi, etiologi, patofisiologi, manifestasi klinis, pemeriksaan diagnostik, pathways, diagnosa keperawatan, dan intervensi untuk menangani pasien hipertensi. Secara keseluruhan laporan ini memberikan gambaran menyeluruh tentang penatalaksanaan keperawatan pas
Pneumonia pada Ny. S menyebabkan berbagai gejala seperti sesak nafas, batuk berdahak, dan lemah. Pemeriksaan fisik menunjukkan tanda-tanda infeksi paru seperti nafas cepat dan bunyi ronki. Hasil laboratorium menunjukkan leukosit tinggi yang mendukung diagnosis pneumonia.
Makalah ini membahas penyakit Addison yang disebabkan oleh kerusakan korteks adrenal sehingga menurunkan produksi hormon kortisol dan aldosteron. Gejala penyakit ini antara lain hipotensi, hiperpigmentasi kulit, hipoglikemia, dan anoreksia. Diagnosa didukung dengan pemeriksaan laboratorium seperti kadar hormon yang rendah dan tes stimulasi ACTH. Penatalaksanaan berupa penggantian hormon kortikosteroid.
Dokumen tersebut membahas tentang asuhan keperawatan pada masalah nyeri, meliputi pengertian manajemen nyeri non-farmakologi seperti relaksasi, distraksi, imajinasi terbimbing, hipnosis, dan massage serta pengkajian nyeri yang meliputi karakteristik, lokasi, keparahan, dan durasi nyeri."
Sindrom nefrotik merupakan kondisi yang ditandai dengan proteinuria berat, hipoalbuminemia, dan edema yang disebabkan oleh kerusakan glomerulus yang menyebabkan protein lepas ke urin. Pasien mengeluh lelah, kekurangan nafsu makan, dan sesak napas karena edema. Pengobatan meliputi diet rendah garam, diuretik, dan kortikosteroid untuk mengurangi edema dan gejala lainnya.
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
1. Dokumen tersebut membahas konsep gangguan kebutuhan dasar berupa nyeri, termasuk definisi, etiologi, klasifikasi, dan faktor-faktor yang mempengaruhi persepsi nyeri
2. Ada dua jenis nyeri utama yaitu nyeri akut dan nyeri kronik, yang berbeda dalam durasi, penyebab, dan karakteristiknya
3. Banyak faktor yang dapat mempeng
Laporan pendahuluan ini membahas tentang asuhan keperawatan pasien dengan hipertensi di Poli 158 Rumah Sakit Dr. Kariadi Semarang. Dokumen ini menjelaskan pengertian hipertensi, etiologi, patofisiologi, manifestasi klinis, pemeriksaan diagnostik, pathways, diagnosa keperawatan, dan intervensi untuk menangani pasien hipertensi. Secara keseluruhan laporan ini memberikan gambaran menyeluruh tentang penatalaksanaan keperawatan pas
Implementasi asuhan keperawatan pada klien dengan Artritis Gout meliputi pengkajian, diagnosa, intervensi, implementasi, dan evaluasi. Diagnosa yang ditemukan adalah kurangnya pengetahuan keluarga tentang penyakit Artritis Gout dan ketidakmampuan merawat anggota keluarga yang sakit. Intervensi meliputi pendidikan kesehatan tentang penyakit dan cara merawat pasien. Implementasi dan evaluasi menunjukkan tujuan keperawatan tercapai den
Ringkasan dokumen tersebut adalah tentang asuhan keperawatan pasien retensi urine yang mencakup pengertian, etiologi, manifestasi klinis, pemeriksaan, dan penatalaksanaan retensi urine."
I. Klasifikasi data menunjukkan gejala dehidrasi berat pada anak akibat diare berlebihan disertai muntah-muntah, nafsu makan berkurang, dan kelelahan. Ibu sangat cemas dengan kondisi anaknya.
II. Anak dirawat karena muntah-muntah berulang, sakit perut, dan diare parah di rumah sehingga orang tua membawanya ke rumah sakit.
III. Saat dirawat, anak masih mengal
Dokumen tersebut membahas tentang sindrom Cushing yang meliputi definisi, etiologi, patofisiologi, jenis-jenis, manifestasi klinis, diagnosis dan pengobatan.
Laporan pendahuluan asuhan keperawatan diabetes mellitus tipe 2Utik Pariani
Dokumen tersebut merangkum konsep dasar diabetes mellitus, termasuk definisi, etiologi, klasifikasi, patofisiologi, gejala klinis, pemeriksaan penunjang, dan penatalaksanaannya. Diabetes mellitus adalah kelompok gangguan metabolisme yang ditandai dengan hiperglikemia akibat kekurangan produksi insulin atau resistensi terhadap insulin. Terdapat dua tipe utama diabetes yaitu tipe 1 yang disebabkan kerusakan sel pankreas dan tipe 2 yang le
[Ringkasan]
Dokumen tersebut berisi daftar diagnosa keperawatan NANDA (North American Nursing Diagnosis Association), NOC (Nursing Outcomes Classification), dan NIC (Nursing Interventions Classification) yang digunakan di Ruang I RSUP Dr. Soeradji Tirtonegoro Klaten pada bulan September 2008. Daftar tersebut mencakup 36 diagnosa keperawatan yang umum dijumpai beserta definisi masalah, tanda-tanda dan gejala, serta rencana intervensi keperawatan.
Bab ini membahas konsep teori keragaman budaya dan perspektif transkultural dalam keperawatan. Perspektif transkultural dalam keperawatan bertujuan untuk memberikan pelayanan kesehatan yang sesuai dengan budaya pasien dengan mempertimbangkan 6 fenomena kultural. Asuhan keperawatan transkultural didasarkan pada konsep-konsep budaya dan prinsip-prinsip seperti pelestarian budaya, akomodasi budaya, dan penataan ulang budaya. Pengkajian bud
Dokumen tersebut membahas tentang konsep medis dan konsep keperawatan gangguan kelenjar adrenal (sindrom Cushing). Secara ringkas, dibahas tentang definisi, etiologi, patofisiologi, manifestasi klinis, pemeriksaan penunjang, penatalaksanaan, pencegahan, komplikasi dan penyimpangan keadaan kesehatan pada sindrom Cushing."
Ringkasan dokumen tersebut adalah asuhan keperawatan untuk penyakit angina yang mencakup pengkajian gejala dan tanda, diagnosa keperawatan, dan intervensi keperawatan untuk menangani nyeri, meningkatkan fungsi jantung, mengurangi kecemasan, dan meningkatkan pengetahuan pasien tentang penyakit dan pengobatannya.
Dokumen tersebut membahas tentang leukemia akut limfoblastik (ALL) yang merupakan salah satu jenis kanker darah yang umumnya terjadi pada anak-anak. Dokumen menjelaskan gejala klinis ALL seperti demam, letargi, limfadenopati, hepatosplenomegali, serta penatalaksanaan medisnya yang meliputi kemoterapi. Dokumen juga membahas diagnosis keperawatan, rencana keperawatan, implementasi, dan evaluasi untuk pasien
Askep Gangguan Kebutuhan Dasar Manusia : Personal Hygiene Kuku Kaki dan TanganWarung Bidan
Dokumen tersebut membahas tentang asuhan keperawatan pada pasien dengan gangguan kebutuhan dasar manusia personal higiene khususnya perawatan kuku tangan dan kaki. Secara garis besar dibahas mengenai konsep dasar personal higiene, etiologi, anatomi, fisiologi, faktor risiko, manifestasi klinis, dan konsep asuhan keperawatan termasuk pengkajian, diagnosa, perencanaan, implementasi, dan evaluasi.
Asuhan Keperawatan pada Gangguan Sistem PernafasanVituuuut
Dokumen tersebut merupakan catatan asuhan keperawatan mengenai pasien bernama Ny. "S" yang dirawat di RS Hasan Sadikin Bandung karena didiagnosis menderita Tuberkulosis Paru. Pasien mengeluh sesak nafas dan batuk berdahak, serta memiliki riwayat penyakit serupa beberapa bulan sebelumnya. Berdasarkan pengkajian, ditemukan beberapa masalah keperawatan seperti bersihan jalan nafas tidak efektif
Dokumen tersebut membahas tentang dokumentasi asuhan keperawatan infeksi. Dibahas mengenai definisi infeksi, rantai infeksi yang terdiri dari agens infeksius, reservoar, portal keluar, cara penularan, portal masuk, dan pejamu yang rentan. Juga dibahas mengenai proses infeksi, jenis-jenis infeksi, pertahanan tubuh terhadap infeksi, dan infeksi nosokomial.
Askep klien dengan addison AKPER SUBANGSurangga Jaya
Penyakit Addison disebabkan oleh kerusakan kelenjar adrenal sehingga menurunkan produksi hormon steroid. Gejalanya antara lain kelemahan otot, hipotensi, hipoglikemia, dan hiperpigmentasi kulit. Penanganannya meliputi pemberian cairan dan elektrolit, steroid pengganti, serta manajemen gizi dan aktivitas untuk mencegah komplikasi.
Implementasi asuhan keperawatan pada klien dengan Artritis Gout meliputi pengkajian, diagnosa, intervensi, implementasi, dan evaluasi. Diagnosa yang ditemukan adalah kurangnya pengetahuan keluarga tentang penyakit Artritis Gout dan ketidakmampuan merawat anggota keluarga yang sakit. Intervensi meliputi pendidikan kesehatan tentang penyakit dan cara merawat pasien. Implementasi dan evaluasi menunjukkan tujuan keperawatan tercapai den
Ringkasan dokumen tersebut adalah tentang asuhan keperawatan pasien retensi urine yang mencakup pengertian, etiologi, manifestasi klinis, pemeriksaan, dan penatalaksanaan retensi urine."
I. Klasifikasi data menunjukkan gejala dehidrasi berat pada anak akibat diare berlebihan disertai muntah-muntah, nafsu makan berkurang, dan kelelahan. Ibu sangat cemas dengan kondisi anaknya.
II. Anak dirawat karena muntah-muntah berulang, sakit perut, dan diare parah di rumah sehingga orang tua membawanya ke rumah sakit.
III. Saat dirawat, anak masih mengal
Dokumen tersebut membahas tentang sindrom Cushing yang meliputi definisi, etiologi, patofisiologi, jenis-jenis, manifestasi klinis, diagnosis dan pengobatan.
Laporan pendahuluan asuhan keperawatan diabetes mellitus tipe 2Utik Pariani
Dokumen tersebut merangkum konsep dasar diabetes mellitus, termasuk definisi, etiologi, klasifikasi, patofisiologi, gejala klinis, pemeriksaan penunjang, dan penatalaksanaannya. Diabetes mellitus adalah kelompok gangguan metabolisme yang ditandai dengan hiperglikemia akibat kekurangan produksi insulin atau resistensi terhadap insulin. Terdapat dua tipe utama diabetes yaitu tipe 1 yang disebabkan kerusakan sel pankreas dan tipe 2 yang le
[Ringkasan]
Dokumen tersebut berisi daftar diagnosa keperawatan NANDA (North American Nursing Diagnosis Association), NOC (Nursing Outcomes Classification), dan NIC (Nursing Interventions Classification) yang digunakan di Ruang I RSUP Dr. Soeradji Tirtonegoro Klaten pada bulan September 2008. Daftar tersebut mencakup 36 diagnosa keperawatan yang umum dijumpai beserta definisi masalah, tanda-tanda dan gejala, serta rencana intervensi keperawatan.
Bab ini membahas konsep teori keragaman budaya dan perspektif transkultural dalam keperawatan. Perspektif transkultural dalam keperawatan bertujuan untuk memberikan pelayanan kesehatan yang sesuai dengan budaya pasien dengan mempertimbangkan 6 fenomena kultural. Asuhan keperawatan transkultural didasarkan pada konsep-konsep budaya dan prinsip-prinsip seperti pelestarian budaya, akomodasi budaya, dan penataan ulang budaya. Pengkajian bud
Dokumen tersebut membahas tentang konsep medis dan konsep keperawatan gangguan kelenjar adrenal (sindrom Cushing). Secara ringkas, dibahas tentang definisi, etiologi, patofisiologi, manifestasi klinis, pemeriksaan penunjang, penatalaksanaan, pencegahan, komplikasi dan penyimpangan keadaan kesehatan pada sindrom Cushing."
Ringkasan dokumen tersebut adalah asuhan keperawatan untuk penyakit angina yang mencakup pengkajian gejala dan tanda, diagnosa keperawatan, dan intervensi keperawatan untuk menangani nyeri, meningkatkan fungsi jantung, mengurangi kecemasan, dan meningkatkan pengetahuan pasien tentang penyakit dan pengobatannya.
Dokumen tersebut membahas tentang leukemia akut limfoblastik (ALL) yang merupakan salah satu jenis kanker darah yang umumnya terjadi pada anak-anak. Dokumen menjelaskan gejala klinis ALL seperti demam, letargi, limfadenopati, hepatosplenomegali, serta penatalaksanaan medisnya yang meliputi kemoterapi. Dokumen juga membahas diagnosis keperawatan, rencana keperawatan, implementasi, dan evaluasi untuk pasien
Askep Gangguan Kebutuhan Dasar Manusia : Personal Hygiene Kuku Kaki dan TanganWarung Bidan
Dokumen tersebut membahas tentang asuhan keperawatan pada pasien dengan gangguan kebutuhan dasar manusia personal higiene khususnya perawatan kuku tangan dan kaki. Secara garis besar dibahas mengenai konsep dasar personal higiene, etiologi, anatomi, fisiologi, faktor risiko, manifestasi klinis, dan konsep asuhan keperawatan termasuk pengkajian, diagnosa, perencanaan, implementasi, dan evaluasi.
Asuhan Keperawatan pada Gangguan Sistem PernafasanVituuuut
Dokumen tersebut merupakan catatan asuhan keperawatan mengenai pasien bernama Ny. "S" yang dirawat di RS Hasan Sadikin Bandung karena didiagnosis menderita Tuberkulosis Paru. Pasien mengeluh sesak nafas dan batuk berdahak, serta memiliki riwayat penyakit serupa beberapa bulan sebelumnya. Berdasarkan pengkajian, ditemukan beberapa masalah keperawatan seperti bersihan jalan nafas tidak efektif
Dokumen tersebut membahas tentang dokumentasi asuhan keperawatan infeksi. Dibahas mengenai definisi infeksi, rantai infeksi yang terdiri dari agens infeksius, reservoar, portal keluar, cara penularan, portal masuk, dan pejamu yang rentan. Juga dibahas mengenai proses infeksi, jenis-jenis infeksi, pertahanan tubuh terhadap infeksi, dan infeksi nosokomial.
Askep klien dengan addison AKPER SUBANGSurangga Jaya
Penyakit Addison disebabkan oleh kerusakan kelenjar adrenal sehingga menurunkan produksi hormon steroid. Gejalanya antara lain kelemahan otot, hipotensi, hipoglikemia, dan hiperpigmentasi kulit. Penanganannya meliputi pemberian cairan dan elektrolit, steroid pengganti, serta manajemen gizi dan aktivitas untuk mencegah komplikasi.
Makalah ini membahas tentang hipotiroid, termasuk definisi, etiologi, manifestasi klinis, patofisiologi, dan penatalaksanaannya. Hipotiroid merupakan kondisi yang ditandai dengan terjadinya hipofungsi tiroid akibat kadar hormon tiroid berada di bawah nilai normal, yang dapat disebabkan oleh berbagai faktor seperti tiroiditis hashimoto, radiasi, atau operasi tiroid. Gejala hipotiroid antara lain kelelahan,
Dokumen tersebut membahas tentang definisi, etiologi, manifestasi klinis, klasifikasi, faktor risiko, fase penyembuhan luka, dan penatalaksanaan dekubitus. Dekubitus didefinisikan sebagai kerusakan jaringan akibat penekanan yang berlangsung lama, yang dapat menyebabkan gangguan sirkulasi darah. Faktor risikonya meliputi mobilitas yang rendah, sensori yang berkurang, dan tekanan yang berlebihan pada area
Dokumen tersebut membahas tentang definisi, penyebab, mekanisme, derajat, dan perawatan luka dekubitus. Luka dekubitus disebabkan oleh tekanan berlebih pada kulit yang menyebabkan gangguan sirkulasi darah. Ada 4 derajat luka dekubitus yang semakin parah, dimulai dari luka ringan hingga menembus otot dan tulang. Perawatan berfokus pada pencegahan, perubahan posisi, kebersihan luka, dan pen
Dokumen tersebut membahas terapi komplementer dan mobilisasi dini. Terapi komplementer merupakan pengobatan pendukung untuk pengobatan medis konvensional dan mencakup akupunktur, terapi hiperbarik, dan terapi herbal. Mobilisasi dini bertujuan mempertahankan kemandirian dengan membimbing pasien untuk bergerak dan berjalan seawal mungkin guna mencegah komplikasi kesehatan.
Analisis biaya-manfaat (CBA) adalah pendekatan untuk merekomendasikan kebijakan dengan membandingkan total biaya dan total manfaat dalam bentuk uang. CBA digunakan untuk membantu pengambilan keputusan publik dengan mempertimbangkan kesejahteraan masyarakat. Para praktisi teknis dan ekonom serta pemegang kebijakan terlibat dalam CBA. CBA memiliki kelebihan seperti hasil yang dapat dibandingkan dan transpar
The document discusses using a blog as part of a social media strategy. It notes that a blog can be a hub for social media by providing personal, timely content that engages supporters to interact and share. This builds the brand and improves search engine results while building a subscriber list. The document recommends using stories, images, breaking news, opinions, and calls to action in blog content. It also provides best practices such as inviting and moderating comments, using a simple branded design, encouraging sharing, and including images and keywords for search optimization. Finally, it briefly describes the Blogger platform and notes it is less robust than WordPress options.
Dokumen tersebut membahas implementasi kegiatan keperawatan komunitas di wilayah Lingkungan VI Kelurahan Tanjung Selamat, yang mencakup penyuluhan kesehatan, imunisasi, gizi, pencegahan penyakit, pengobatan, serta program kesehatan sekolah. Berbagai kegiatan tersebut diikuti oleh masyarakat setempat dengan harapan dapat meningkatkan pengetahuan dan perilaku hidup sehat.
Dokumen tersebut membahas konsep keperawatan komunitas yang meliputi tujuan, ruang lingkup, dan peran perawat komunitas dalam upaya promotif, preventif, kuratif, dan rehabilitatif untuk meningkatkan kesehatan individu, keluarga, dan masyarakat.
Seminar lokakarya mini keperawatan komunitas di Desa Kute Lengat Selian membahas data umum desa tersebut yang meliputi luas wilayah, jumlah penduduk, sarana prasarana, dan profil kesehatan masyarakat. Data kesehatan mencakup kelompok reproduksi, ibu hamil, menyusui, dan balita.
Pasien mengalami nyeri perut kanan atas, anoreksia, intoleransi aktivitas, gatal pada kulit, mual-muntah, dan demam. Diagnosa keperawatan pasien meliputi gangguan rasa nyaman, nutrisi kurang, intoleransi aktivitas, resiko kerusakan kulit, dan resiko kekurangan cairan. Intervensi keperawatan dirancang untuk mengurangi nyeri dan gatal, meningkatkan nutrisi dan aktivitas, serta mencegah dehidrasi.
Dokumen ini membahas tentang dukungan nutrisi pada sindrom nefrotik dengan tujuan mengganti kehilangan protein terutama albumin melalui urin. Diet harus menyediakan energi 35 kkal/kgBB, protein 1.0-0.8 g/kgBB dan karbohidrat yang mencukupi serta mengontrol kadar kolesterol dan protein urin. Monitoring dilakukan untuk mengevaluasi keberhasilan intervensi gizi.
Dokumen tersebut merangkum gejala klinis dan penatalaksanaan pasien diare. Secara ringkas, pasien mengalami dehidrasi ringan sampai sedang yang ditandai dengan penurunan berat badan, lemah dan lesu. Penatalaksanaan meliputi rehidrasi oral atau parenteral, diet rendah serat, antibiotik jika ada infeksi bakteri, serta vitamin dan obat pendukung. Tujuannya untuk memulihkan keseimbangan cairan dan elektrolit, menceg
Insufisiensi adrenal adalah kondisi ketika kelenjar adrenal tidak dapat memproduksi hormon yang cukup. Pasien dengan insufisiensi adrenal mengalami gejala seperti syok, hipotermia, lemah, mudah lelah, dan gangguan elektrolit seperti hiperkalemia dan hiponatremia. Asuhan keperawatan pasien insufisiensi adrenal meliputi pemberian cairan dan elektrolit, diet yang memenuhi kebutuhan nutrisi, serta dukun
Hernia adalah penonjolan isi perut melalui lubang normal yang disebabkan oleh kelemahan otot perut. Hernia dapat berupa konjenital atau didapat dan dapat terjadi di berbagai bagian tubuh seperti inggu, pusar, paha, dan diafragma. Gejalanya berupa benjolan yang dapat mengecil atau menghilang. Pemeriksaan diagnostik dilakukan untuk menentukan jenis dan lokasi hernia.
Rencana keperawatan tersebut membahas enam diagnosis keperawatan yang mencakup gangguan pertukaran gas, peningkatan suhu tubuh, gangguan pemenuhan nutrisi, resiko perdarahan, intoleransi aktivitas, dan kecemasan orang tua. Tujuan intervensi keperawatan adalah mengembalikan kondisi pasien ke kondisi normal dan mengurangi kecemasan orang tua.
Diabetes melitus adalah gangguan metabolisme yang ditandai dengan hilangnya toleransi karbohidrat dan ketidakmampuan tubuh untuk menggunakan insulin secara benar, menyebabkan komplikasi makro vaskuler, mikro vaskuler dan neurologis. Asuhan keperawatan meliputi penilaian nutrisi, volume cairan, dan risiko infeksi pasien serta memberikan edukasi tentang penyakit dan pengobatannya.
Tn. S dirawat di RSUD Budhi Asih dengan keluhan muntah darah, BAB berwarna hitam, dan demam. Didiagnosis dengan anemia akibat sirosis hepatis kronis. Asuhan keperawatan meliputi pengkajian, diagnosa perubahan perfusi jaringan dan resiko nutrisi kurang, perencanaan peningkatan perfusi dan nutrisi, pelaksanaan tindakan, serta evaluasi hasil. Tujuan asuhan untuk mengatasi gejala anemia dan memulihkan
Service Center Ariston Pluit Specialist Layanan Water Heater & Kompor Gas Customer Service Authorized - Spare Part - Service & Dealer (021) 4390 3666 Fax (021) 22432453
https://servicecenterariston.com/jakarta
Service Ariston Kelapa Gading Specialist Layanan Water Heater & Kompor Gas Authorized - Spare Part - Service & Dealer Call Center : (021) 26063687 Contact / Hp : 0816.218.131 , 0818.640.734 Sms / WhatsApp : 0812 825 2119 Get help with any water heater repair and stove just for Ariston brand, at Sears Home Services, in Appliance Repair. Call us or book an appointment online today
Hiperemesis Gravidarum adalah kondisi mual dan muntah berlebihan selama kehamilan yang dapat menyebabkan dehidrasi dan gangguan keseimbangan elektrolit. Penanganannya meliputi isolasi, terapi cairan infus, vitamin, dan obat-obatan seperti antiemetik. Prognosis biasanya baik dengan penanganan yang tepat, meskipun dapat berisiko pada ibu dan janin jika tidak ditangani.
Similar to Asuhan Keperawatan Pada Klien Dengan Addison (20)
Dokumen tersebut membahas tentang cedera kepala dan tulang belakang. Menguraikan definisi cedera kepala sebagai gangguan fungsi otak akibat trauma yang disertai perdarahan, serta etiologi, klasifikasi, dan manifestasi klinisnya. Klasifikasi mencakup cedera ringan, sedang dan berat berdasarkan GCS, sedangkan manifestasinya meliputi gangguan kesadaran, kejang, nyeri kepala, dan lainnya. Dokumen ini
Dokumen tersebut membahas tentang cedera maksofasial dan cedera servikal. Cedera maksofasial dapat mengenai jaringan lunak dan keras wajah yang disebabkan oleh berbagai trauma seperti kecelakaan, kekerasan, atau olahraga. Cedera servikal dapat mengenai tulang belakang leher, thorax, dan punggung akibat jatuh, kecelakaan, atau olahraga yang dapat menyebabkan kerusakan saraf tulang belak
Dokumen tersebut membahas manajemen resiko, termasuk pendekatan terstruktur dalam mengelola ketidakpastian dan ancaman, serta aktivitas penilaian resiko dan strategi mitigasi. Dibahas pula klasifikasi resiko seperti resiko keuangan, operasional, yang dapat dan tidak dapat diukur, serta pendekatan-pendekatan dalam mengelola resiko seperti penghindaran, penahanan, transfer, dan pengendalian resiko.
Dokumen tersebut membahas pendekatan fenomenologis dalam penelitian kualitatif. Pendekatan ini berfokus pada memahami pengalaman subjek dalam memandang suatu fenomena tanpa memandang kebenaran secara obyektif. Terdapat beberapa tahapan dalam pendekatan fenomenologi seperti bracketing, wawancara, kategorisasi, dan kesimpulan.
Dokumen tersebut memberikan informasi mengenai konsep, fungsi, struktur organisasi, program, dan azas penyelenggaraan Puskesmas. Puskesmas memiliki tiga fungsi utama yaitu sebagai pusat penggerak pembangunan berwawasan kesehatan, pusat pemberdayaan masyarakat, dan pusat pelayanan kesehatan strata pertama.
Dokumen tersebut membahas proses pembelajaran di komunitas, termasuk jenis kegiatan belajar mengajar seperti weekly meeting dan home visit, serta pendidikan kesehatan dan prilaku kesehatan.
Dokumen tersebut membahas program pemerintah dalam penanggulangan masalah kesehatan khususnya penyakit menular melalui Program Pemberantasan dan Penanggulangan Penyakit Menular (P2M) yang mencakup penyakit tuberkulosis, ISPA, dan HIV/AIDS beserta upaya pencegahannya.
Dokumen tersebut membahas tentang asuhan keperawatan pada gangguan sistem kardiovaskuler khususnya gagal jantung kiri dan kanan. Terdapat penjelasan mengenai penyebab, gejala klinis, tanda-tanda, pemeriksaan diagnostik, diagnosis keperawatan, dan intervensi keperawatan untuk menangani gagal jantung kiri dan kanan.
Thalasemia adalah penyakit kelainan darah yang ditandai dengan sel darah merah mudah rusak akibat ketidakmampuan sumsum tulang membentuk protein hemoglobin. Terdapat beberapa jenis thalasemia seperti minor, intermedia, dan mayor yang ditandai dengan gejala dan tingkat keparahan yang berbeda-beda serta dapat ditangani dengan transfusi darah, obat chelating, dan splenektomi.
Dokumen tersebut merangkum sejarah HIV/AIDS di dunia dan Indonesia serta gejala, penularan, pencegahan, dan sikap terhadap penyakit tersebut. HIV/AIDS pertama kali dilaporkan pada 1981 di Amerika Serikat dan menyebar ke seluruh dunia dengan jumlah korban mencapai 33 juta pada 2010. Di Indonesia, kasusnya diperkirakan ditemukan pada 1987 dan jumlah penderitanya pada 2010 adalah 93 ribu-130 ribu orang.
1. Dokumen membahas tentang diabetes mellitus dan komplikasi kroniknya.
2. Jumlah penderita diabetes mellitus tipe 2 diprediksi akan meningkat signifikan pada 2030.
3. Komplikasi diabetes meliputi gangguan organ secara anatomis dan fungsional.
Dokumen tersebut membahas tentang Range of Motion (ROM) yang merupakan latihan gerakan sendi untuk meningkatkan fleksibilitas dan kekuatan otot serta mencegah kontraktur dan kekakuan pada sendi. Terdapat dua jenis ROM yaitu aktif dimana pasien melakukan sendiri dan pasif dimana perawat yang membimbing. ROM dapat dilakukan pada seluruh tubuh atau hanya pada ekstremitas tertentu, dengan komponen fleksi, e
Dokumen tersebut membahas tentang tahapan keperawatan keluarga mulai dari perencanaan, pelaksanaan, hingga evaluasi. Tahap perencanaan meliputi penentuan sasaran, tujuan, pendekatan dan tindakan. Tahap pelaksanaan mencakup stimulasi kesadaran keluarga dan bantuan untuk menciptakan lingkungan sehat. Tahap evaluasi digunakan untuk mengukur pencapaian tujuan dengan membandingkan hasil sebenarnya den
Rangkuman dokumen tersebut adalah tentang asuhan keperawatan pada klien dengan gangren yang meliputi pengertian gangren, faktor-faktor yang mempengaruhinya, diagnosis keperawatan, dan teknik perawatan luka gangren secara khusus."
4. Definisi
Penyakit Addison ialah kondisi yang terjadi sebagai
hasil dari kerusakan pada kelenjar adrenal
(Black,1997) Penyakit Addison (juga dikenal sebagai
kekurangan adrenalin kronik) adalah penyakit
endokrin langka dimana kelenjar adrenalin
memproduksi hormon steroid yang tidak cukup.
Penyakit ini juga dapat terjadi pada anak-anak.
Nama penyakit ini dinamai dari Dr Thomas Addison,
dokter Britania Raya yang pertama kali
mendeskripsikan penyakit ini tahun 1855.
5. Etiologi
1. Etiologi dari penyakit Addison bentuk primer :
• Infeksi kronis, terutama infeksi-infeksi jamur
• Sel-se kanker yang menyebar dari bagian-bagian
lain tubuh ke kelenjar-kelenjar adrenal
• Amyloidosis
• Pengangkatan kelenjar-kelenjar adrenal secara
operasi
6. NexT...
2. Etiologi dari penyakit Addison bentuk
sekunder :
• Tumor-tumor atau infeksi-infeksi
• Kehilangan aliran darah
• Radiasi untuk perawatan tumor-tumor
• Operasi pengangkatan bagian-bagian dari
hypothalamus
• Operasi pengangkatan kelenjar
7. Manifestasi Klinis
Penyakit Addison ditandai oleh kelemahan otot,
anoreksia, gejala gastrointestinal, keluhan
mudah lelah, emasiasi ( tubuh kurus kering );
Pigmentasi pada kulit, bulu-bulu jari, lutut, siku
serta membran mukosa, hipotensi, kadar
glukosa darah dan natrium serum rendah, dan
kadar kalium serum yang tinggi.
8. Penatalaksanaan
a. Penatalaksanaan secara medik
Terapi dengan pemberian kortikostiroid setiap hari
selama 2 sampai 4 minggu dosis 12,5 – 50 mg/hr
Hidrokortison (solu – cortef) disuntikan secara IV
Prednison (7,5 mg/hr) dalam dosis terbagi diberikan
untuk terapi pengganti kortisol
Pemberian infus dekstrose 5% dalam larutan saline
Fludrukortison : 0,05 – 0,1 mg/hr diberikan per oral
9. NeXt...
b. Penatalaksanaan secara keperawatan
Monitoring ketat TTV klien ketika penyakitnya telah terdiagnosa. Check nadi,
paling tidak setiap 4 jam. Laporkan penurunan tekanan darah dan perubahan
ortostatik.
Ketika terjadi dehidrasi dan ketidakseimbangan elektrolit terdeteksi, kaji
manifestasi dari meningkatnya vitalitas fisik dan emosionalnya. Kaji pada
lokasi di mana terdapat penekanan pada tulang, pada klien yang imobilisasi,
untuk mencegah dekubitus. Dengan berbagai macam terapi, maka kelesuan
dan kelemahan seharusnya berangsur-angsur berkurang dan akhirnya
menghilang.
Monitoring untuk pajanan suhu dingin dan infeksi. Segera laporkan pada
dokter jika manifestasi dari infeksi berkembang, misalnya sakit tenggorokan
atau rasa terbakar saat berkemih. Ingat, klien dengan penyakit Addison tidak
dapat mentolerir stress. Infeksi akan menambahi beban stress pada tubuh,
butuh lebih tinggi pada level kortisol selama infeksi terjadi.
Kaji manifestasi dari ketidakseimbangan sodium dan potassium. Berat badan
harian mengindikasikan pengukuran obyektif dari bertambahnya BB, atau
bahkan menurunnya BB. Jika terapi penggantian steroid tidak adekuat,
kehilangan sodium dan retensi potassium dikoreksi terus. Jika dosis steroid
terlalu tinggi, kelebihan jumlah sodium dan air dipertahankan, dan ekskresi
potassium yang tinggi.
10. Komplikasi
Syok, (akibat dari infeksi akut atau penurunan
asupan garam)
Dehidrasi
Hiperkalemiae
Sepsis
Ca. Paru
Diabetes Mellitus
12. Diagnosa Keperawatan
• Kekurangan volume cairan b/d ketidakseimbangan
input dan output.
• Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan b/d
hipoglikemia.
• Intoleransi aktivitas b/d malaise, keletihan
• Gangguan harga diri b/d hiperpigmentasi pada kulit
dan membrane mukosa
• Nyeri akut b/d spasme otot abdomen
• Perubahan proses pikir b/d glukosa otak menurun.
• Kurangnya pengetahuan b/d cara pengobatan dengan
steroid
13. Intervensi
a.Kekurangan volume cairan b/d
ketidakseimbangan input dan output.
• Tujuan : Klien dapat mempertahankan
keseimbangan cairan dan elektrolit setelah
dilakukan perawatan 1X24 jam.
14. Intervensi Rasional
1. Pantau TTV, catat perubahan tekanan darah pada1. Hipotensi postural merupakan bagian dari hipovolemia
perubahan posisi, kekuatan dari nadi perifer. akibat kekurangan hormone aldosteron dan penurunan
curah jantung sebagai akibat dari penurunan kolesterol.
2. Ukur dan timbang BB klien
2. Memberikan pengganti volume cairan dan keefektifan
3. Berikan perawatan mulut secara teratur.
pengobatan, peningkatan BB yang cepat disebabkan oleh
4. Kolaborasi: Cairan NaCl 0,9 % adanya retensi cairan dan natrium yang berhubungan
5. Kolaborasi: Berikan obat sesuai dosis. dengan pengobatan steroid.
. 3. Membantu menurunkan rasa tidak nyaman akibat dari
dehidrasi dan mempertahankan kerusakan membrane
6. Kolaborasi: beri dextros.
mukosa
4. mungkin kebutuhan cairan pengganti 4 – 6 liter, dengan
pemberian cairan NaCl 0,9 % melalui IV 500 – 1000
ml/jam, dapat mengatasi kekurangan natrium yang sudah
terjadi.
5. Dosis hidrokortisol yang tinggi mengakibatkan retensi
garam berlebihan yang mengakibatkan gangguan tekanan
darah dan gangguan elektrolit.
15. b. Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan b/d
hipoglikemia..
• Tujuan : kebutuhan nutrisi klien kembali
adekuat setelah dilakukan intervensi selama
1X24 jam.
• R : Mempertahankan berat badan stabil,
bebas dari tanda malnutrisi.
16. Intervensi Rasional
1. Kaji riwayat nutrisi 1. Mengidentifikasi defisiensi, menduga kemungkinan
intervensi.
2. Anorexia, mual, muntah, kehilangan pengaturan
2. Timbang BB setiap hari
metabolisme oleh kortisol terhadap makanan dapat
mengakibatkan penurunan berat badan dan terjadinya
malnutrisi.
3. Diskusikan makanan yang disukai oleh pasien3. Dapat maningkatkan masukan, meningkatkan rasa
dan masukan dalam diet murni. partisipasi.
4. Anjurkan klien makan sedikit tapi sering. 4. Makan sedikit dapat menurunkan kelemahan dan
meningkatkan pemasukan juga mencegah distensi gaster.
5. Perlu bantuan dalam perencanaan diet yang memenuhi
5. Berikan lingkungan yang nyaman untuk
kebutuhan nutrisi.
makan, misalnya bebas dari bau tidak sedap,
6.Dapat maningkatkan masukan, meningkatkan rasa
6. Kolaborasi: Rujuk ke ahli gizi.
partisipasi.
17. c. Intoleransi aktivitas b/d malaise dan keletihan
• Tujuan : Klien kembali dapat melakukan
aktivitas dengan baik.
• R : Klien dapat melakukan aktivitas secara
mandiri
18. Intervensi Rasional
1. Kaji tingkat kelemahan klien dan identifikasi1. Pasien biasanya telah mengalami penurunan tenaga
aktifitas yang dapat dilakukan oleh klien. kelemahan otot, terus memburuk setiap hari karena proses
penyakit dan munculnya ketidakseimbangan natrium kalium.
2. Atur interval waktu antar aktivitas untuk
meningkatkan istirahat dan latihan yang dapat2. Mendorong aktivitas sambil memberikan kesempatan untuk
ditolerir. mendapatkan istirahat yang adekuat.
3. Bantu aktivitas perawatan mandiri ketika pasien3. Memberi kesempatan pada pasien untuk berpartisipasi dalam
berada dalam keadaan lelah. aktivitas perawatan diri.
4. Berikan stimulasi melalui percakapan dan aktifitas4. Meningkatkan perhatian tanpa terlalu menimbulkan stress
yang tidak menimbulkan stress. pada pasien.
5. Pantau respons pasien terhadap peningkatan5. Menjaga pasien agar tidak melakukan aktivitas yang
aktifitas berlebihan atau kurang.
6. Diskusikan dengan klien cara penghematan tenaga,6. Klien akan dapat melakukan aktivitas lebih banyak dengan
misalnya duduk lebih baik dari pada berdiri. mengurangi pengeluaran tenaga pada setiap kegiatan yang
dilakukan.