Pneumotoraks adalah kondisi di mana udara masuk ke ruang pleura yang mengelilingi paru-paru, menyebabkan paru-paru mengempis. Pneumotoraks dapat terjadi secara spontan tanpa cedera atau disebabkan oleh trauma toraks. Gejala umumnya meliputi nyeri dada dan kesulitan bernapas. Diagnosa didukung dengan pemeriksaan radiologi yang menunjukkan adanya udara di ruang pleura. Penatalaksanaan bervariasi mulai dari ok
Laporan kasus ini membahas tentang seorang perempuan berusia 19 tahun dengan keluhan utama hidung meler sejak 6 tahun. Berdasarkan pemeriksaan fisik didiagnosis dengan rhinitis alergi. Penatalaksanaan yang diberikan meliputi penghindaran alergen, olah raga, mandi air hangat, menggunakan masker, serta obat antibiotik, antihistamin, dan kortikosteroid.
ITP adalah gangguan autoimun yang ditandai dengan penurunan jumlah trombosit akibat adanya autoantibodi yang menghancurkan trombosit. ITP dibedakan menjadi akut dan kronis, dan menyebabkan berbagai gejala perdarahan. Pengobatannya meliputi kortikosteroid, imunosupresan, dan splenektomi untuk kasus yang resisten.
Dokumen tersebut membahas aspek anamnesis pada pasien nyeri ulu hati. Ia menjelaskan empat hal pokok yang perlu ditanyakan dalam anamnesis yaitu riwayat penyakit saat ini, riwayat penyakit sebelumnya, riwayat kesehatan keluarga, dan riwayat sosial ekonomi. Kemudian dibahas tujuh butir penting lainnya yang harus ditanyakan terkait lokasi nyeri, onset, kualitas,
Pneumotoraks adalah kondisi di mana udara masuk ke ruang pleura yang mengelilingi paru-paru, menyebabkan paru-paru mengempis. Pneumotoraks dapat terjadi secara spontan tanpa cedera atau disebabkan oleh trauma toraks. Gejala umumnya meliputi nyeri dada dan kesulitan bernapas. Diagnosa didukung dengan pemeriksaan radiologi yang menunjukkan adanya udara di ruang pleura. Penatalaksanaan bervariasi mulai dari ok
Laporan kasus ini membahas tentang seorang perempuan berusia 19 tahun dengan keluhan utama hidung meler sejak 6 tahun. Berdasarkan pemeriksaan fisik didiagnosis dengan rhinitis alergi. Penatalaksanaan yang diberikan meliputi penghindaran alergen, olah raga, mandi air hangat, menggunakan masker, serta obat antibiotik, antihistamin, dan kortikosteroid.
ITP adalah gangguan autoimun yang ditandai dengan penurunan jumlah trombosit akibat adanya autoantibodi yang menghancurkan trombosit. ITP dibedakan menjadi akut dan kronis, dan menyebabkan berbagai gejala perdarahan. Pengobatannya meliputi kortikosteroid, imunosupresan, dan splenektomi untuk kasus yang resisten.
Dokumen tersebut membahas aspek anamnesis pada pasien nyeri ulu hati. Ia menjelaskan empat hal pokok yang perlu ditanyakan dalam anamnesis yaitu riwayat penyakit saat ini, riwayat penyakit sebelumnya, riwayat kesehatan keluarga, dan riwayat sosial ekonomi. Kemudian dibahas tujuh butir penting lainnya yang harus ditanyakan terkait lokasi nyeri, onset, kualitas,
Dokumen tersebut membahas tentang pneumonia, termasuk definisi, penyebab, gejala, diagnosis, komplikasi, kelompok berisiko, pencegahan, dan pengobatan pneumonia. Pneumonia adalah peradangan paru-paru yang disebabkan oleh infeksi bakteri, virus atau jamur, menimbulkan gejala seperti demam, batuk, dan sesak napas. Diagnosa didasarkan pada pemeriksaan fisik dan tes laboratorium, sementara pengobatannya umumnya menggun
Tanda-tanda peningkatan tekanan intrakranial meliputi gejala klinis seperti sakit kepala, muntah, dan gangguan kesadaran. Peningkatan tekanan dapat disebabkan oleh edema otak, perdarahan, atau tumor dan dapat menyebabkan komplikasi seperti herniasi otak. Diagnosis didukung dengan pemeriksaan CT scan dan pemantauan tekanan intrakranial secara terus-menerus. Pengobatan meliputi mannitol, hiper
Cairan intravena terdiri dari cairan kristaloid dan koloid yang digunakan untuk resusitasi akut dan terapi rumatan. Cairan kristaloid meliputi cairan hipotonik, isotonik, dan hipertonik yang berbeda dalam distribusi dan penggunaannya, sementara cairan koloid seperti albumin dan HES berperan sebagai ekspander volume. Prinsip terapi cairan meliputi penggantian kehilangan harian dan abnormal untuk memelihara hidrasi dan elektrolit tub
Tokyo guidline 13 (kolesistitis & kolangitis)fikri asyura
Pedoman ini membahas penatalaksanaan kolangitis dan kolesistitis akut. Kolangitis akut didefinisikan sebagai infeksi saluran empedu yang disebabkan oleh obstruksi parsial atau total dari duktus billiar. Diagnosis dapat ditegakkan berdasarkan gejala klinis dan pemeriksaan laboratorium dan gambar. Kolesistitis akut adalah peradangan kandung empedu yang umumnya disebabkan oleh penyumbatan saluran empedu. Diagnosis didasarkan pada gejala
[Ringkasan]
Angina Ludwig adalah infeksi akut yang menyerang ruang sublingual dan submandibular yang disebabkan oleh infeksi odontogenik. Infeksi ini dapat menyebar dengan cepat dan berpotensi menyebabkan kematian. Gejala klinisnya berupa nyeri dan pembengkakan di leher bawah serta elevasi lidah yang dapat menyebabkan gangguan pernapasan.
Shock dan Resusitasi Cairan
Akan mendiskusikan tentang
1. Konsep cairan dan elektrolit
2. Terapi cairan
3. Macam-macam shock, penyebab, penanganan dan resusitasi cairan
4. Initial assessment pada kasus shock
5. Contoh kasus
Untuk diskusi tentang slide ini atau ingin komunikasi bisa ke eri_yanuar2004@yahoo.com
Kolitis adalah peradangan kolon yang ditandai dengan diare berdarah, nyeri perut, dan demam. Diagnosis didasarkan pada riwayat medis, pemeriksaan fisik, dan tes radiologi seperti foto colon in loop yang menunjukkan penyempitan kolon. Penyakit ini tidak dapat disembuhkan dan pengobatannya meliputi sulfasalazine, kortikosteroid, dan imunosupresan.
Pasien laki-laki berusia 58 tahun datang dengan keluhan nyeri dada dan batuk berdahak. Pemeriksaan menunjukkan adanya pleuropneumonia di paru kiri pasien beserta riwayat diabetes.
Chest tube placement digunakan untuk mengeluarkan udara/cairan dari rongga pleura pasca bedah toraks. Tujuan utama pemasangan water sealed drainage adalah membuat tekanan intra pleura yang positif menjadi negatif kembali. Ada beberapa teknik pemasangan chest tube dan sistem drainase pleura yang digunakan.
Dokumen tersebut membahas tentang pneumonia, termasuk definisi, penyebab, gejala, diagnosis, komplikasi, kelompok berisiko, pencegahan, dan pengobatan pneumonia. Pneumonia adalah peradangan paru-paru yang disebabkan oleh infeksi bakteri, virus atau jamur, menimbulkan gejala seperti demam, batuk, dan sesak napas. Diagnosa didasarkan pada pemeriksaan fisik dan tes laboratorium, sementara pengobatannya umumnya menggun
Tanda-tanda peningkatan tekanan intrakranial meliputi gejala klinis seperti sakit kepala, muntah, dan gangguan kesadaran. Peningkatan tekanan dapat disebabkan oleh edema otak, perdarahan, atau tumor dan dapat menyebabkan komplikasi seperti herniasi otak. Diagnosis didukung dengan pemeriksaan CT scan dan pemantauan tekanan intrakranial secara terus-menerus. Pengobatan meliputi mannitol, hiper
Cairan intravena terdiri dari cairan kristaloid dan koloid yang digunakan untuk resusitasi akut dan terapi rumatan. Cairan kristaloid meliputi cairan hipotonik, isotonik, dan hipertonik yang berbeda dalam distribusi dan penggunaannya, sementara cairan koloid seperti albumin dan HES berperan sebagai ekspander volume. Prinsip terapi cairan meliputi penggantian kehilangan harian dan abnormal untuk memelihara hidrasi dan elektrolit tub
Tokyo guidline 13 (kolesistitis & kolangitis)fikri asyura
Pedoman ini membahas penatalaksanaan kolangitis dan kolesistitis akut. Kolangitis akut didefinisikan sebagai infeksi saluran empedu yang disebabkan oleh obstruksi parsial atau total dari duktus billiar. Diagnosis dapat ditegakkan berdasarkan gejala klinis dan pemeriksaan laboratorium dan gambar. Kolesistitis akut adalah peradangan kandung empedu yang umumnya disebabkan oleh penyumbatan saluran empedu. Diagnosis didasarkan pada gejala
[Ringkasan]
Angina Ludwig adalah infeksi akut yang menyerang ruang sublingual dan submandibular yang disebabkan oleh infeksi odontogenik. Infeksi ini dapat menyebar dengan cepat dan berpotensi menyebabkan kematian. Gejala klinisnya berupa nyeri dan pembengkakan di leher bawah serta elevasi lidah yang dapat menyebabkan gangguan pernapasan.
Shock dan Resusitasi Cairan
Akan mendiskusikan tentang
1. Konsep cairan dan elektrolit
2. Terapi cairan
3. Macam-macam shock, penyebab, penanganan dan resusitasi cairan
4. Initial assessment pada kasus shock
5. Contoh kasus
Untuk diskusi tentang slide ini atau ingin komunikasi bisa ke eri_yanuar2004@yahoo.com
Kolitis adalah peradangan kolon yang ditandai dengan diare berdarah, nyeri perut, dan demam. Diagnosis didasarkan pada riwayat medis, pemeriksaan fisik, dan tes radiologi seperti foto colon in loop yang menunjukkan penyempitan kolon. Penyakit ini tidak dapat disembuhkan dan pengobatannya meliputi sulfasalazine, kortikosteroid, dan imunosupresan.
Pasien laki-laki berusia 58 tahun datang dengan keluhan nyeri dada dan batuk berdahak. Pemeriksaan menunjukkan adanya pleuropneumonia di paru kiri pasien beserta riwayat diabetes.
Chest tube placement digunakan untuk mengeluarkan udara/cairan dari rongga pleura pasca bedah toraks. Tujuan utama pemasangan water sealed drainage adalah membuat tekanan intra pleura yang positif menjadi negatif kembali. Ada beberapa teknik pemasangan chest tube dan sistem drainase pleura yang digunakan.
- Idiopathic trombositopenic purpura (ITP) adalah penyakit autoimun yang ditandai dengan trombositopenia akibat antibodi yang menghancurkan trombosit. Gejalanya berupa perdarahan kulit dan mukosa. Diagnosis didasarkan pada hasil pemeriksaan darah yang menunjukkan penurunan jumlah trombosit. Pengobatannya meliputi tindakan suportif, kortikosteroid, imunoglobulin intravena, dan transfusi trombosit. Pro
1. Seorang wanita paruh baya datang dengan keluhan bintik-bintik pada lengan dan darah dari hidung. Tidak ada riwayat penyakit lain.
2. Pemeriksaan menunjukkan tanda-tanda perdarahan seperti peteki dan epistaksis. Diagnosis banding meliputi ITP, defisiensi vitamin K, von Willebrand disease, dan trombositosis esensial.
3. Langkah diagnosis meliputi anamnesis, pemeriksaan fisik dan labor
Gangguan pembekuan darah atau koagulasi dapat disebabkan oleh berbagai faktor seperti gangguan faktor koagulasi, trombosit, atau aktivitas fibrinolitik. Diagnosa didasarkan pada riwayat medis, pemeriksaan fisik, dan tes laboratorium. Terapi meliputi faktor pengganti, desmopresin, asam traneksamat, dan imunoglobulin."
Amegakariosit trombositopenia kongenital adalah kelainan genetik yang diturunkan secara autosomal resesif yang ditandai dengan kegagalan sumsum tulang dalam memproduksi trombosit dan megakariosit yang dapat disertai dengan anemia dan leukemia. Gejala klinisnya berupa trombositopenia berat sejak lahir yang dapat menyebabkan perdarahan. Terapi suportif seperti transfusi digunakan, sedangkan transplantasi sumsum tulang merupak
PPT Asuhan Keperawatan dengan Demam berdarah Duenge (DBD)Dini Rohmah
Dokumen tersebut membahas tentang demam berdarah dengue (DBD), termasuk definisi, klasifikasi, anatomi dan fisiologi sel darah, etiologi, patofisiologi, manifestasi klinis, permasalahan, dan penatalaksanaan keperawatan untuk DBD. DBD adalah infeksi virus yang ditularkan melalui gigitan nyamuk Aedes yang dapat menyebabkan demam dan gejala perdarahan. Penatalaksanaan keperawatan berfokus pada menjaga sirkul
Dokumen tersebut membahas tentang trombosit (platelet) yang meliputi:
1. Fisiologi produksi trombosit dari sel punca hematopoietik hingga fragmentasi sitoplasma megakariosit.
2. Struktur dan komponen utama trombosit seperti membran sel, mikrotubulus, dan sitoplasma.
3. Fungsi utama trombosit dalam hemostasis melalui mekanisme adesi, aktivasi, dan agregasi.
PRESENTASI LAPORAN TUGAS AKHIR ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSIFratnawulokt
Peningkatan status kesehatan ibu dan anak merupakan salah satu hal prioritas di Indonesia. Status derajat kesehatan ibu dan anak sendiri dapat dinilai dari jumlah AKI dan AKB. Pemerintah berupaya menerapkan program Sustainable Development Goals (SDGs) dengan harapan dapat menekan AKI dan AKB, tetapi kenyataannya masih tinggi sehingga tujuan dari penyusunan laporan tugas akhir ini untuk memberikan asuhan kebidanan secara komprehensif dari ibu hamil trimester III sampai KB.
Metode penelitian menggunakan Continuity of Care dengan pendokumentasian SOAP Notes. Subjek penelitian Ny. “H” usia 34 tahun masa kehamilan Trimester III hingga KB di PMB E Kecamatan Ngunut Kabupaten Tulungagung.
Hasil asuhan selama masa kehamilan trimester III tidak ada komplikasi pada Ny. “E”. Masa persalinan berjalan lancar meskipun terdapat kesenjangan dimana IMD dilakukan kurang dari 1 jam. Kunjungan neonatus hingga nifas normal tidak ada komplikasi, metode kontrasepsi memilih KB implant.
Kesimpulan asuhan pada Ny. “H” ditemukan kesenjangan antara kenyataan dan teori di penatalaksanaan, tetapi dalam pemberian asuhan ini kesenjangan masih dalam batas normal. Asuhan kebidanan ini diberikan untuk membantu mengurangi kemungkinan terjadi komplikasi pada saat masa kehamilan hingga KB.
1. ASKEP IDIOPATHIC THROMBOCYTOPENIC PURPURA ( ITP )
A. PENGERTIAN
ITP adalah jenis trombositopenia berat yang dapat mengancam kehidupan dengan jumlah
trombosit < 10.000 mm3 yang ditandai dengan mudahnya timbul memar serta perdarahan
subkutaneus yang multiple. Biasanya penderita menampakkan bercak-bercak kecil berwarnan
ungu. Karena jumlah trombosit sangat rendah, maka pembentukan bekuan tidak memadai dan
konstriksi pembuluh yang terlukan tidak adekuat.
ITP adalah suatu keadaan perdarahan berupa petekie/ekimosis di kulit maupun selaput
lendir dan berbagai jaringan dengan penurunan jumlah trombosit karena sebab yang tidak
diketahui.
Purpura Trombositopenia Idiopatika adalah suatu kelainan yang didapat, yang ditandai
oleh trombositopenia, purpura, dan etiologi yang tidak jelas.
B. ETIOLOGI
Sampai saat ini penyebab dari ITP belum dapat diketahui dengan pasti. Ada yang
menyebutkan bahwa ITP pada anak-anak biasanya didahului oleh infeksi virus. Namun dalam
beberapa tahun belakangan ini telah ditemui bahwa pada kebanyakan penderita tersebut terdapat
antibodi spesidik yang menghancurkan trombosit. Kadang-kadang peristiwa ini terjadi setelah
transfusi, teapi biasanya sebagai akibat dari efek autoimun terhadap trombosit sendiri, yang
sebabnya belum diketahui
2. C. EPIDEMOLOGI
Ada dua tipe ITP berdasarkan kalangan penderita. Tipe pertama umumnya menyerang
kalangan anak-anak, sedangkan tipe lainnya menyerang orang dewasa. Anak-anak berusia 2
hingga 4 tahun yang umumnya menderita penyakit ini. Sedangkan ITP untuk orang dewasa,
sebagian besar dialami oleh wanita muda, tapi dapat pula terjadi pada siapa saja. ITP bukanlah
penyakit keturunan. (Family Doctor, 2006).
ITP juga dapat dibagi menjadi dua, yakni akut ITP dan kronik ITP. Batasan yang dipakai
adalah waktu jika dibawah 6 bulan disebut akut ITP dan diatas 6 bulan disebut kronik ITP. Akut
ITP sering terjadi pada anak-anak sedangkan kronik ITP sering terjadi pada dewasa. (Imran,
2008)
Tabel Perbedaan ITP akut dengan ITP kronik
(Bakta, 2006; Mehta, et. al, 2006)
ITP akut ITP kronik
Awal penyakit 2-6 tahun 20-40 tahun
Rasio L:P 1:1 1:2-3
Trombosit <20.000/mL 30.000-100.000/mL
Lama penyakit 2-6 minggu Beberapa tahun
Perdarahan Berulang Beberapa hari/minggu
D. PATOLOGI DAN PATOFISIOLOGI ITP
Patogenesis
1. ITP akut :
Ø Proses alergi terhadap trombosit, megakariosit dan terhadap pembuluh darah.
Ø Didapat antiplatelet aglutinin da atau lysin, akan tetapi sukar memperlihatkan aglutininl/lysin
tersebut
2. ITP menahun
3. Pengaruh hormonal memegang peranan pada tahap ini terutama terhadap terjadinya purpura dan
trombositopenia sebelum menstruasi
Patofisiologi
Diatas telah di singgung bahwa trombosit dapat dihancurkan oleh pembentukan antibodi
yang diakibatkan oleh obat (seperti yang ditemukan pada kinidin dan senyawa emas) atau oleh
autoantibodi (antibodi yang bekerja melawan jaringnnya sendiri).
Antibodi tersebut menyerang trombosit sehingga lama hidup trombosit diperpendek.
Seperti kita ketahui bahwa gangguan –gangguan autoimun yang bergantung pada antibodi
manusia, palling sering menyerang unsur-unsur darah, terutama trombosit dan sel darah merah.
Hal ini terkait dengan penyakit ITP, yang memiliki molekul-molekul IgG reaktif dalam sirkulasi
dengan trombosit hospes.
Meskipun terikat pada permuakaan trombosit, antibodi ini tidak menyebabkan lokalisasi
protein komplemen atau lisis trombosit dalam sirkulasi bebas. Namun, trombosit yang
mengandung molekul-molekul IgG lebih mudah dihilangkan dan dihancurkan oleh makrofag
yang membawa reseptor membran untuk IgG dalam limpa dan hati.
Manifestasi utama dari ITP dengan trombosit kurang dari 30.000/mm3 adalah tumbuhnya
petechiae. Petechiae ini dapat muncul karena adanya antibodi IgG yang ditemukan pada
membran trombosit yang akan mengakibatkan gangguan agregasi trombosit dan meningkatkan
pembuangan serta penghancuran trombosit oleh sistem makrofag. Agregaasi trombosit yang
terganggu ini akan menyebabkan penyumbatan kapiler-kapiler darah yang kecil. Pada proses ini
dinding kapiler dirusak sehingga timbul perdarahan dalam jaringan. Bukti yang mendukung
mekanisme trombositopenia ini disimpulkan berdasarkan pemeriksaan pada penderita ITP dan
orang-orang percobaan yang menunjukkan kekurangan trombosit berat tetapi singkat, setelah
menerima serum ITP.
Trombositopenia sementara, yang ditemukan pada bayi yang dilahirkan oleh ibu dengan
ITP, juga sesuai dengan kerusakan yang disebabkan oleh IgG, karena masuknya antibodi melalui
plasenta. ITP dapat juga timbul setelah infeksi, khususnya pada masa kanak-kanak, tetapi sering
timbul tanpa peristiwa pendahuluan dan biasanya mereda setelah beberapa hari atau beberapa
minggu.
Pencegahan
4. Penyakit Idiopatik Trombositopeni Purpura (ITP) tidak dapat dicegah, tetapi dapat
dicegah komplikasinya. Menghindari obat-obatan seperti aspirin atau ibuprofen yang dapat
mempengaruhi platelet dan meningkatkan risiko pendarahan.
Lindungi dari luka yang dapat menyebabkan memar atau pendarahan. Lakukan terapi
yang benar untuk infeksi yang mungkin dapat berkembang. Konsultasi ke dokter jika ada
beberapa gejala infeksi, seperti demam. Hal ini penting bagi pasien dewasa dan anak-anak
dengan ITP yang sudah tidak memiliki limfa.
E. GEJALA DAN TANDA
Bintik-bintik merah pada kulit (terutama di daerah kaki), seringnya bergerombol dan
menyerupai rash. Bintik tersebut ,dikenal dengan petechiae, disebabkan karena adanya
pendarahan dibawah kulit .
Memar atau daerah kebiruan pada kulit atau membran mukosa (seperti di bawah mulut)
disebabkan pendarahan di bawah kulit. Memar tersebut mungkin terjadi tanpa alasan yang jelas.
Memar tipe ini disebut dengan purpura. Pendarahan yang lebih sering dapat membentuk massa
tiga-dimensi yang disebut hematoma.
Hidung mengeluarkan darah atau pendarahan pada gusi. Ada darah pada urin dan feses.
Beberapa macam pendarahan yang sukar dihentikan dapat menjadi tanda ITP. Termasuk
menstruasi yang berkepanjangan pada wanita. Pendarahan pada otak jarang terjadi, dan gejala
pendarahan pada otak dapat menunjukkan tingkat keparahan penyakit. Jumlah platelet yang
rendah akan menyebabkan nyeri, fatigue (kelelahan), sulit berkonsentrasi, atau gejala yang lain.
F. MANIFESTASI KLINIS
1. ITP akut :
o Hanya 16% yang betul-betul idiopatik
o Perdarahan dapat didahului oleh infeksi, pemberian obat-obatan atau menarche
o Pada permulaan perdarahan sangat hebat selain terjadi trombositopenia rusaknya
megakariosit, juga terjadi perubahan pembuluh darah
o Sering terjadi perdarahan GIT, tuba falopi dan peritoneum
o Kelenjar lymphe, lien dan hepar jarang membesar
2. ITP menahun :
5. o Biasanya pada dewasa, terjadi beberapabulan sampai beberapa tahun, kadang menetap
o Permulaan tidak dapat ditentukan, ada riwayat perdarahan menahun, menstruasi yang lama
o Perdarahan relatif lebih ringan
o Jumlah trombosit 30.000-80.000/mm3
o Biasanya tanpa anemi, lekopeni dan splenomegali
o Penghancuran trombosit lebih dari normal
o Sering terjadi relaps dan remisi yang berulang-ulang
3. ITP recurrent
o Diantaranya episode perdarahan, trombosit normal dan tak ada purpura/petechiae dan masa
hidup trombosit norma
o Hasil pengobatan dengn kortikosteroid baik
o Kadang tanpa pengobatan, dapat sembuh sendiri
o Remisi berkisar bebrapa minggu sam pai 6 bulan
4. ITP siklik
o Menstruasi hebat pada wanita. Secara umum, gambaran klinis ITP adalah :
· Adanya petechiae, echymose atau perdarahan
· Trombositopenia
· Megakariosit dalam sumsum tulang normal / bertambah dengan morfologi abnormal
· Splenomegali atau tidak
G. PEMERIKSAAN PENUNJANG
Pemeriksaan laboratorium yang dapat dilakukan adalah :
1. Pada pemeriksaan darah lengkap. Pada pemeriksaan ini ditemukan bahwa :
o Hb sedikit berkurang, eritrosit normositer, bila anemi berat hypochrome mycrosyter.
6. o Lekosit meninggi pada fase perdarahan dengan dominasi PMN.
o Pada fase perdarahan, jumlah trombosit rendah dan bentuknya abnormal.
o Lymphositosis dan eosinofilia terutama pada anak
2. Pemeriksaan darah tepi.
-Hematokrit normal atau sedikit berkurang
3. Aspirasi sumsum tulang
Jumlah megakaryosit normal atau bertambah, kadang mudah sekali morfologi
megakaryosit abnormal (ukuran sangat besar, inti nonboluted, sitoplasma berfakuola dan sedikit
atau tanpa granula).
Hitung (perkiraan jumlah) trombosit dan evaluasi hapusan darah tepi merupakan
pemeriksaan laboratorium pertama yang terpentong. Karena dengan cara ini dapat ditentukan
dengan cepat adanya trombositopenia dan kadang-kadang dapat ditentukan penyebabnya.
H. TERAPI
Terapi ITP lebih ditujukan untuk menjaga jumlah trombosit dalam kisaran aman sehingga
mencegah terjadinya pendarahan mayor. Selain itu, terapi ITP didasarkan pada berapa banyak
dan seberapa sering pasien mengalami pendarahan dan jumlah platelet. Terapi untuk anak-anak
dan dewasa hampir sama. Kortikosteroid (ex: prednison) sering digunakan untuk terapi ITP.
kortikosteroid meningkatkan jumlah platelet dalam darah dengan cara menurunkan aktivitas
sistem imun. Imunoglobulin dan anti-Rh imunoglobulin D. Pasien yang mengalami pendarahan
parah membutuhkan transfusi platelet dan dirawat dirumah sakit .
Terapi awal ITP (standar) :
Prednison
Terapi awal prednisoon atau prednison dosis 0,5-1,2 mg/kgBB/hari selama 2 minggu. respon
terapi prednison terjadi dalam 2 minggu dan pada umumnya terjadi dalam minngu pertama, bila
respon baik dilanjutkan sampai 1 bulan, kemudian tapering.
7. Imunoglobulin intravena (IgIV)
Imunoglobulin intravena dosis 1g/kg/hr selam 2-3 hari berturut-turutndigunakan bila terjadi
pendarahan internal, saat AT(antibodi trombosit) <5000/ml meskipun telah mendapat terapi
kortikosteroid dalam beberapa hari atau adanya purpura yang progresif. Pendekatan terapi
konvensional lini kedua, untuk pasien yang dengan terapi standar kortikosteroid tidak membaik,
ada beberapa pilihan terapi yang dapat digunakan . Luasnya variasi terapi lini kedua
menggambarkan relatif kurangnya efikasi dan terapi bersifat individual.
1. Steroid dosis tinggi
Terapi pasien ITP refrakter selain prednisolon dapat digunakan deksametason oral dosis tinggi.
Deksametason 40 mg/hr selama 4minggu, diulang setiap 28 hari untuk 6 siklus.
2. Metiprednisolon
Metilprednisolon dosis tinggi dapat diberikan pd ITP anak dan dewasa yang resisten terhadap
terapi prednison dosis konvensional. Dari hasil penelitian menggunakan dosis tinggi
metiprednisolon 3o mg/kg iv kemudian dosis diturunkan tiap 3 hr samapi 1 mg/kg sekai sehari.
3. IgIV dosis tinggi
Imunoglobulin iv dosis tinggi 1 mg/kg/hr selama 2 hari berturut-turut, sering dikombinasi
dengan kortikosteroid, akan meningkatkan AT dengan cepat. Efek samping, terutama sakit
kepala, namun jika berhasil maka dapat diberikan secara intermiten atau disubtitusi dengan anti-
D iv
4. Anti-D iv
Dosis anti-D 50-75 mg/ka/hr IV. Mekanisme kerja anti-D yakni destruksi sel darah merah rhesus
D-positif yang secara khusus diberikan oleh RES terutama di lien, jadi bersaingdengan
autoantibodi yang menyelimuti trombosit melalui Fc reseptor blockade.
5. Alkaloid vinka
Misalnya vinkristin 1 mg atau 2 mg iv, vinblastin 5-10 mg, setiap minggu selama 4-6 minggu.
6. Danazol
Dosis 200 mg p.o 4x sehari selama sedikitnya 6 bulan karena respon sering lambat. Bila respon
terjadi, dosis diteruskan sampai dosis maksimal sekurang-kurangnya hr 1 tahun dan kemudian
diturunkan 200mg/hr setiap 4 bulan.
7. Immunosupresif dan kemoterapi kombinasi
Imunosupresif diperlukan pada pasien yang gagal beresponsdengan terapi lainya. Terapi dengan
azatioprin (2 mg kg max 150 mg/hr) atau siklofosfamiddenga sebagai obat tunggal dapat
dipertimbangkan dan responya bertandng tertahan sampai 5%.
8. 8. Dapsone
Dosis 75 mg p.o per hari, respon terjadi dalam 2 bulan. Pasien harus diperiksa G6PD, karena
pasien dengan kabar G6PD yang rendah mempunyai risiko hemolisis yang serius.
I. PROGNOSA
Ø Pada umumnya baik. Pada anak kadang terjadi remisi lengkap tanpa pengobatan
Ø ± 90% penderita ITP mengalami remisi setelah mendapat pengobatan selama 3 minggu-3
bulan dan tidak timbul lagi gejala
Ø 10% jadi ITP menahun dan < 1% meninggal
Ø Pada dewasa sering relaps dalam waktu 4-15 tahun
Ø Prognosa lebih buruk pada wanita hamil dan bila ada komplikasi, terutama perdarahan otak
yang dapat menyebabkan kematian
J. KOMPLIKASI
Komplikasi yang mungkin terjadi, antara lain :
- Hemorrhages
- Penurunan kesadaran
- Splenomegali