Dokumen ini membahas penilaian dan tindakan keperawatan pada pasien dengan apnea tidur. Secara garis besar mencakup penilaian pola tidur pasien, faktor yang mempengaruhi gangguan tidur, diagnosa gangguan tidur dan pertukaran gas, serta intervensi keperawatan seperti pemberian posisi yang nyaman dan terapi oksigen untuk mencegah gangguan pernapasan saat tidur.
Laporan pendahuluan asuhan keperawatan diabetes mellitus tipe 2Utik Pariani
Dokumen tersebut merangkum konsep dasar diabetes mellitus, termasuk definisi, etiologi, klasifikasi, patofisiologi, gejala klinis, pemeriksaan penunjang, dan penatalaksanaannya. Diabetes mellitus adalah kelompok gangguan metabolisme yang ditandai dengan hiperglikemia akibat kekurangan produksi insulin atau resistensi terhadap insulin. Terdapat dua tipe utama diabetes yaitu tipe 1 yang disebabkan kerusakan sel pankreas dan tipe 2 yang le
Jenis persiapan dan perawatan pre operasi, intra dan post operasi, dan luka ...aulia rahmah
Dokumen tersebut membahas persiapan dan perawatan pre, intra, dan post operasi serta perawatan luka perineum pasca persalinan. Persiapan pre operasi meliputi pendidikan kesehatan, diet, persiapan kulit, dan latihan. Persiapan intra operasi meliputi prosedur steril dan anestesi. Perawatan post operasi meliputi manajemen luka, pernapasan, sirkulasi, cairan, dan eliminasi. Perawatan luka perineum pasca persalinan meliputi pem
Tindakan keperawatan untuk pasien isolasi sosial meliputi melatih pasien berinteraksi secara bertahap dengan berkenalan dengan perawat dan pasien lain, serta melatih keluarga untuk merawat pasien dengan membina hubungan, memberikan dukungan, dan menjadwalkan kegiatan bersama.
Laporan pendahuluan asuhan keperawatan diabetes mellitus tipe 2Utik Pariani
Dokumen tersebut merangkum konsep dasar diabetes mellitus, termasuk definisi, etiologi, klasifikasi, patofisiologi, gejala klinis, pemeriksaan penunjang, dan penatalaksanaannya. Diabetes mellitus adalah kelompok gangguan metabolisme yang ditandai dengan hiperglikemia akibat kekurangan produksi insulin atau resistensi terhadap insulin. Terdapat dua tipe utama diabetes yaitu tipe 1 yang disebabkan kerusakan sel pankreas dan tipe 2 yang le
Jenis persiapan dan perawatan pre operasi, intra dan post operasi, dan luka ...aulia rahmah
Dokumen tersebut membahas persiapan dan perawatan pre, intra, dan post operasi serta perawatan luka perineum pasca persalinan. Persiapan pre operasi meliputi pendidikan kesehatan, diet, persiapan kulit, dan latihan. Persiapan intra operasi meliputi prosedur steril dan anestesi. Perawatan post operasi meliputi manajemen luka, pernapasan, sirkulasi, cairan, dan eliminasi. Perawatan luka perineum pasca persalinan meliputi pem
Tindakan keperawatan untuk pasien isolasi sosial meliputi melatih pasien berinteraksi secara bertahap dengan berkenalan dengan perawat dan pasien lain, serta melatih keluarga untuk merawat pasien dengan membina hubungan, memberikan dukungan, dan menjadwalkan kegiatan bersama.
Osteoporosis adalah penyakit tulang yang ditandai dengan berkurangnya massa dan kekuatan tulang sehingga resiko patah tulang meningkat. Osteoporosis dapat terjadi akibat berbagai faktor seperti usia, jenis kelamin, genetik, gaya hidup, dan penggunaan obat-obatan tertentu. Gejalanya antara lain nyeri tulang, penurunan tinggi badan, dan patah tulang pada tulang-tul
Dokumen tersebut memberikan 10 pertanyaan dan jawaban mengenai topik bencana dan travel medicine. Secara ringkas, dokumen tersebut membahas:
1) Definisi bencana alam dan buatan manusia
2) Tahapan penanggulangan bencana
3) Triase korban bencana
Dokumen tersebut membahas tentang pengertian gout, etiologi, klasifikasi, manifestasi klinis, dan patofisiologi dari penyakit gout. Gout adalah penyakit metabolik yang ditandai dengan penumpukan kristal asam urat di persendian yang menyebabkan nyeri dan peradangan. Faktor risiko utama penyakit ini adalah gangguan metabolisme purin dan asam urat.
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
1. Keperawatan komunitas merupakan bidang keperawatan yang menggabungkan keperawatan dan kesehatan masyarakat dengan dukungan peran serta masyarakat untuk meningkatkan kesehatan masyarakat dengan menekankan peningkatan peran serta masyarakat dalam upaya promotif dan preventif.
2. Proses keperawatan komunitas meliputi pengkajian, diagnosis, perencanaan, pelaksanaan,
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
1. Dokumen tersebut membahas konsep gangguan kebutuhan dasar berupa nyeri, termasuk definisi, etiologi, klasifikasi, dan faktor-faktor yang mempengaruhi persepsi nyeri
2. Ada dua jenis nyeri utama yaitu nyeri akut dan nyeri kronik, yang berbeda dalam durasi, penyebab, dan karakteristiknya
3. Banyak faktor yang dapat mempeng
4. Memberikan pujian atas tindakan
kurang dari kemarin
1. Membantu klien melakukan senam reumatik
yang sudah dilakukan
2. Klien mampu melakukan aktivitas sehari-hari dengan
5. Menjelaskan tentang senam
baik
reumatik
3. TTV dalam batas normal
6. Membantu klien melakukan
O:
senam reumatik
1. Klien terlihat
1. Kasus pasien An. A laki-laki berusia 8 tahun yang dirujuk ke rumah sakit karena nyeri pada tulang kering akibat jatuh dari pohon. Keluarga masih mempercayai pengobatan tradisional.
Dokumen tersebut membahas tentang dokumentasi asuhan keperawatan infeksi. Dibahas mengenai definisi infeksi, rantai infeksi yang terdiri dari agens infeksius, reservoar, portal keluar, cara penularan, portal masuk, dan pejamu yang rentan. Juga dibahas mengenai proses infeksi, jenis-jenis infeksi, pertahanan tubuh terhadap infeksi, dan infeksi nosokomial.
Dokumen ini membahas pengertian, etiologi, jenis, dan pengobatan disfungsi seksual. Disfungsi seksual adalah ketidakmampuan untuk menikmati hubungan seks secara penuh yang disebabkan gangguan pada siklus respon seksual. Faktor penyebabnya adalah fisik dan psikis. Jenis-jenis disfungsi seksual meliputi gangguan dorongan seksual, gangguan ereksi, dan disfungsi orgasme. Pengobat
1. Dermatitis adalah peradangan pada kulit yang ditandai dengan pengelupasan kulit, pembengkakan, kemerahan, dan gatal. Penyebabnya dapat berasal dari luar seperti bahan kimia maupun dari dalam seperti dermatitis atopik.
2. Terdapat beberapa jenis dermatitis seperti dermatitis kontak yang disebabkan kontak langsung dengan zat iritan, dermatitis atopik yang sering muncul pada keluarga dengan riwayat
Osteoporosis adalah penyakit tulang yang ditandai dengan berkurangnya massa dan kekuatan tulang sehingga resiko patah tulang meningkat. Osteoporosis dapat terjadi akibat berbagai faktor seperti usia, jenis kelamin, genetik, gaya hidup, dan penggunaan obat-obatan tertentu. Gejalanya antara lain nyeri tulang, penurunan tinggi badan, dan patah tulang pada tulang-tul
Dokumen tersebut memberikan 10 pertanyaan dan jawaban mengenai topik bencana dan travel medicine. Secara ringkas, dokumen tersebut membahas:
1) Definisi bencana alam dan buatan manusia
2) Tahapan penanggulangan bencana
3) Triase korban bencana
Dokumen tersebut membahas tentang pengertian gout, etiologi, klasifikasi, manifestasi klinis, dan patofisiologi dari penyakit gout. Gout adalah penyakit metabolik yang ditandai dengan penumpukan kristal asam urat di persendian yang menyebabkan nyeri dan peradangan. Faktor risiko utama penyakit ini adalah gangguan metabolisme purin dan asam urat.
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
1. Keperawatan komunitas merupakan bidang keperawatan yang menggabungkan keperawatan dan kesehatan masyarakat dengan dukungan peran serta masyarakat untuk meningkatkan kesehatan masyarakat dengan menekankan peningkatan peran serta masyarakat dalam upaya promotif dan preventif.
2. Proses keperawatan komunitas meliputi pengkajian, diagnosis, perencanaan, pelaksanaan,
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
1. Dokumen tersebut membahas konsep gangguan kebutuhan dasar berupa nyeri, termasuk definisi, etiologi, klasifikasi, dan faktor-faktor yang mempengaruhi persepsi nyeri
2. Ada dua jenis nyeri utama yaitu nyeri akut dan nyeri kronik, yang berbeda dalam durasi, penyebab, dan karakteristiknya
3. Banyak faktor yang dapat mempeng
4. Memberikan pujian atas tindakan
kurang dari kemarin
1. Membantu klien melakukan senam reumatik
yang sudah dilakukan
2. Klien mampu melakukan aktivitas sehari-hari dengan
5. Menjelaskan tentang senam
baik
reumatik
3. TTV dalam batas normal
6. Membantu klien melakukan
O:
senam reumatik
1. Klien terlihat
1. Kasus pasien An. A laki-laki berusia 8 tahun yang dirujuk ke rumah sakit karena nyeri pada tulang kering akibat jatuh dari pohon. Keluarga masih mempercayai pengobatan tradisional.
Dokumen tersebut membahas tentang dokumentasi asuhan keperawatan infeksi. Dibahas mengenai definisi infeksi, rantai infeksi yang terdiri dari agens infeksius, reservoar, portal keluar, cara penularan, portal masuk, dan pejamu yang rentan. Juga dibahas mengenai proses infeksi, jenis-jenis infeksi, pertahanan tubuh terhadap infeksi, dan infeksi nosokomial.
Dokumen ini membahas pengertian, etiologi, jenis, dan pengobatan disfungsi seksual. Disfungsi seksual adalah ketidakmampuan untuk menikmati hubungan seks secara penuh yang disebabkan gangguan pada siklus respon seksual. Faktor penyebabnya adalah fisik dan psikis. Jenis-jenis disfungsi seksual meliputi gangguan dorongan seksual, gangguan ereksi, dan disfungsi orgasme. Pengobat
1. Dermatitis adalah peradangan pada kulit yang ditandai dengan pengelupasan kulit, pembengkakan, kemerahan, dan gatal. Penyebabnya dapat berasal dari luar seperti bahan kimia maupun dari dalam seperti dermatitis atopik.
2. Terdapat beberapa jenis dermatitis seperti dermatitis kontak yang disebabkan kontak langsung dengan zat iritan, dermatitis atopik yang sering muncul pada keluarga dengan riwayat
Asuhan Keperawatan Kebutuhan Rasa Aman dan Nyamanpjj_kemenkes
Dokumen tersebut membahas tentang tujuan pembelajaran umum dan khusus serta uraian materi mengenai konsep keamanan dan kenyamanan beserta asuhan keperawatan pada gangguan kebutuhan tersebut. Materi ini mencakup pengertian, klasifikasi, faktor-faktor yang mempengaruhi, dan tindakan pencegahan gangguan keamanan dan kenyamanan.
Dokumen tersebut membahas tentang asuhan keperawatan pada klien dengan gangguan sistem integumen akibat infeksi dermatitis. Dibahas mengenai konsep penyakit dermatitis, etiologi, patofisiologi, manifestasi klinik dan penatalaksanaannya. Dermatitis dapat terjadi akibat iritasi atau reaksi alergi terhadap bahan kimia tertentu, dan menimbulkan gejala seperti ruam, gatal, dan lainnya pada k
Dermatitis adalah peradangan pada kulit yang menyebabkan rasa gatal dan bisa diiringi dengan pembentukan bintik cairan. Terdapat beberapa jenis dermatitis seperti kontak, atopik, seborrheik, dan statis, yang masing-masing memiliki penyebab dan gejala khas. Pemeriksaan klinis dan laboratorium dapat dilakukan untuk mendiagnosis jenis dermatitis.
Makalah ini membahas tentang diagnosa keperawatan pada kasus anak berusia 11 tahun dengan keluhan bersin-bersin, hidung tersumbat dan nyeri di hidung. Diagnosa yang ditegakkan adalah masalah bersihkan jalan nafas karena adanya sekret di hidung dan nyeri akibat inflamasi. Intervensi yang dilakukan adalah membersihkan jalan nafas, mengeluarkan sekret, memberikan analgesik, dan memantau pernapasan. Evaluasi men
GAMBARAN IMPLEMENTASI KEPERAWATAN PADA PASIEN IMSOMNIA.pdfFAUZIAHHAMIDWADA
Dokumen tersebut membahas implementasi keperawatan pada pasien insomnia. Secara khusus, dibahas tentang gambaran implementasi keperawatan yang meliputi pengkajian, diagnosa keperawatan, dan tindakan yang diberikan pada pasien insomnia."
Dokumen tersebut membahas tentang pengkajian keperawatan yang dilakukan selama 3 hari pada pasien Tn. O dengan diagnosis Post Op Nefrostomi POD I a/i Batu Ureter. Dokumen menjelaskan tahap-tahap pengkajian, perumusan diagnosa, perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi asuhan keperawatan. Evaluasi menunjukkan bahwa sebagian masalah keperawatan pasien dapat diatasi meski masih terdapat risiko infeksi.
Makalah ini membahas kasus pasien laki-laki berusia 57 tahun dengan keluhan sesak napas dan susah tidur. Berdasarkan pemeriksaan fisik didapatkan tekanan darah 130/90 mmHg, nadi 100 x/mnt, suhu 39 °C, pernapasan 29 x/mnt. Diagnosa keperawatan yang ditegakkan adalah ketidakefektifan pola napas, gangguan pola tidur, dan kurangnya pengetahuan tentang penyakit TBC. Dilakuk
Dokumen tersebut memberikan ringkasan tentang kasus pasien laki-laki berusia 49 tahun dengan keluhan kesulitan menelan. Pasien didiagnosis menderita kanker laring setelah pemeriksaan menemukan benjolan di leher. Dokumen ini meliputi pengkajian medik pasien, analisis data, diagnosa keperawatan, intervensi yang direncanakan, serta implementasi dan evaluasi tindakan.
Dokumen tersebut membahas tentang nutrisi dan pengukuran antropometri. Secara ringkas, dokumen menjelaskan definisi nutrisi menurut beberapa ahli, jenis-jenis nutrisi, dan cara melakukan pengukuran antropometri seperti berat badan dan tinggi badan untuk menentukan status gizi seseorang.
Perencanaan keperawatan pasien dengan diagnosis resiko tinggi trauma/penghentian pernapasan berhubungan dengan keterbatasan kognitif, perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan berhubungan dengan disfagia, dan nyeri akut berhubungan dengan adanya infeksi proses inflamasi mencakup intervensi untuk mengurangi faktor resiko, meningkatkan status nutrisi, dan menghilangkan nyeri.
Makalah ini membahas konsep medis dan keperawatan retinoblastoma, tumor ganas pada retina yang umumnya diderita anak-anak. Secara medis dijelaskan definisi, etiologi, manifestasi klinis, patofisiologi, pemeriksaan, komplikasi, dan penatalaksanaan retinoblastoma. Sedangkan secara keperawatan dijelaskan pengkajian keperawatan, diagnosa, intervensi, dan evaluasi untuk perawatan anak dengan retinoblastoma."
Makalah ini membahas tentang asuhan keperawatan kolitis ulseratif dan appendisitis. Kolitis ulseratif adalah penyakit inflamasi usus yang ditandai dengan peradangan dan luka pada usus besar, sedangkan appendisitis adalah radang pada apendiks yang disebabkan oleh infeksi. Makalah ini menjelaskan konsep medis, etiologi, patofisiologi, manifestasi klinis, dan penatalaksanaan dari kedua kondisi tersebut.
Makalah ini membahas tentang konsep medis dan konsep keperawatan disentri. Disentri dijelaskan sebagai diare yang disertai darah dalam tinja. Etiologi, patofisiologi, manifestasi klinis, dan penatalaksanaan disentri dibahas secara terperinci. Asuhan keperawatan yang diberikan kepada pasien disentri mencakup manajemen cairan dan elektrolit, pemantauan tanda dehidrasi, memenuhi kebutuhan giz
Dokumen tersebut merupakan makalah tentang asuhan keperawatan pada klien dengan demam thypoid. Makalah ini membahas tentang pengertian demam thypoid, etiologi, patofisiologi, manifestasi klinis, pemeriksaan penunjang, dan asuhan keperawatan pada klien dengan demam thypoid.
Dokumen tersebut membahas tentang konsep medis dan konsep keperawatan gangguan kelenjar adrenal (sindrom Cushing). Secara ringkas, dibahas tentang definisi, etiologi, patofisiologi, manifestasi klinis, pemeriksaan penunjang, penatalaksanaan, pencegahan, komplikasi dan penyimpangan keadaan kesehatan pada sindrom Cushing."
Makalah ini membahas penyakit Addison yang disebabkan oleh kerusakan korteks adrenal sehingga menurunkan produksi hormon kortisol dan aldosteron. Gejala penyakit ini antara lain hipotensi, hiperpigmentasi kulit, hipoglikemia, dan anoreksia. Diagnosa didukung dengan pemeriksaan laboratorium seperti kadar hormon yang rendah dan tes stimulasi ACTH. Penatalaksanaan berupa penggantian hormon kortikosteroid.
Dokumen tersebut membahas tentang teknik mobilisasi pasien yang menderita luka dekubitus untuk mencegah terjadinya luka lebih parah. Terdapat beberapa posisi pasien yang dianjurkan seperti posisi miring, duduk, tengkurap, dan lainnya. Teknik yang tepat untuk memindahkan pasien ke posisi miring adalah dengan menggunakan bantal penopang untuk anggota tubuh tertentu dan menarik tubuh pasien secara
1. ASKEP PADA PASIEN APNEA SLEEP
I. PENGKAJIAN
Riwayat Tidur
1. Kaji kebiasaan pola tidur klien, bed time ritual (aktivitas untuk
meningkatkan tidur seperti membaca, minum susu dll), kuantitas
dan kualitas tidur, apakah menggunakan obat tidur, kaji lingkungan
/ ruang tidur
2. Kaji dampak pola tidur terhadap fungsi sehari-hari : apakah merasa
segar setelah tidur, apa yang terjadi jika kurang tidur
3. Gangguan tidur / faktor-faktor kontribusi : jenis gangguan tidur,
kapan masalah tidur mulai terjadi
Pemeriksaan Fisik
1. Kaji penampilan wajah klien, adakah lingkaran hitam disekitar
mata, mata sayu, konjungtiva merah, kelopak mata bengkak, wajah
terlihat kusut dan lelah
2. Kaji perilaku klien : cepat marah, gelisah, perhatian menurun,
bicara lambat, postur tubuh tidak stabil
3. Kaji kelelahan fisik, fatique, letargi
Pemeriksaan Penunjang
1. EEG, EOG EMG
2. Saturasi O2 dan ECG è untuk mengatahu adanya sleep apnoe
II. DIAGNOSA
1. Ganguan pola tidur b/d Sering terjaga di malam hari, sekunder akibat
(gangguan transport oksigen, gangguan eliminasi, gangguan
metabolisme).
2. Cemas berhubungan dengan ketidak mampuan untuk. tidur, henti nafas
saat tidur,a(sleep apnea) dan keetidak mampuan mengawasi prilaku.
3. Koping individu tidak efektif berhubungan dengan insomnia.
4. Gangguan pertukaran gas berhubungan henti nafas saat tidur.
2. 5. Gangguan konsep diri berhubungan dengan penyimpangn tidur
hipersomia.
III. INTERVENSI & RASIONAL
1. Dx : Gangguan pola tidur b/d sering terjaga di malam hari, sekunder
akibat (gangguan transport oksigen, gangguan eliminasi, gangguan
metabolisme)
Tujuan :
Setelah diberikan asuhan keperawatan selama 3 x 24 jam di
harapkan Klien mampu mempertahankan pola bangun –
tidur yang adekuat dengan
Kriteria hasil:
Kebutuhan tidur pasien terpenuhi
Klien menyatakan lebih segar setelah saat bangun tidur
Klien dapat tertidur 30 menit dari waktu pergi tidur
Klien dapat tidur selama 6 jam tanpa terbangun
Intervensi Rasional
o Kaji factor – factor yang
mempengaruhi masalah tidur
o Berikan posisi yang nyaman
pada klien
o Ciptakan ruangan yang tenang
dan senyap.
o Berikan selimut sehingga tidak
kedinginan.
o Anjurkan pasien tidur pada
waktu sama dan hindari tidur
o Untuk mengetahui factor –
factor yang sering
mempengaruhi pola tidur
pada klien
o Posisi yang nyaman dapat
memberikan efek yang
nyaman pada relaksasi
pernapasan pada saat
tidur
o Agar tidak
membangunkan klien saat
tidur.
o Dapat memberikan
kehagatan pada pasien.
3. pada waktu siang dan sore
hari.
o Anjurkan pasien melakukan
pengosongan kandungan
kemih sebelum tidur.
o Kolaborasi pemberian obat
pemicu tidur pada klien
o Agar pasien dapat tidur
dengan pulas pada malam
hari.
o Agar pasien tetap merasa
nyaman dan tidak
terbagun untuk miksi pada
saat tidur.
o Membatu klien agar dapat
memenuhi kebetuhan tidur
nya.
2. Dx : Cemas berhubungan dengan ketidak mampuan untuk. tidur, henti
nafas saat tidur,a(sleep apnea) dan keetidak mampuan mengawasi
prilaku.
Tujuan :
Setelah di berikan asuhan keperawatan selama 3 x 24 jam
di harapkan kecemasan klien berkurang dengan
Kriteria hasil
Klien menyatakan kecemasanya berkurang
Klien menyatakan tidur dengan nyeyak karena tidak
mengalami henti napas saat tidur.
Pemeriksaan TTV normal
Intervensi Rasional
o Kaji factor pemicu terjadinya
kecemasan pada klien
o Ukur TTV klien.
o Untuk mengetahui factor
yang sering memicu
terjadinya kecemasan.
o Kecemasan dapat
meningkatkan tekanan
4. o Berikan linngkungan yang
suportif
o Jelaskan dan berikan
dukungan pada pasien agar
tidak takut akan cemas.
nadi dan frekuensi
pernapasan klien.
o Linkungan yang suportif
dan meberikan
keyamanan pada pasien
dapat menurunkan
kecemasan pada pasien
itu pula.
o Agar pasien dapat
memahami dampak dari
kecemasan yang di
alaminya dan dapat
berpartisipasi mengurangi
kecemasanya.
3. Dx : Gangguan pertukaran gas berhubungan henti nafas saat tidur.
Tujuan
Setelah diberikan asuhan keperawatan selama 3 x 24 jam
diharapkan klien tidak mengalami pertukaran gas saat tidur
dengan
Kriteria hasil
Klien menyatakan pernapasanya lancar sehingga ia tidak
terbangun saan tidur.
Pemeriksaan TTV normal
Intervensi Rasional
o Observasi TTV
o Berikan posisi semi fowler
o Untuk mengetahui adanya
tanda terjadinya gangguan
pernapasan.
o Jalan nafas yang longgar
dan tidak ada sumbatan
proses respirasi dapat
5. o Berikan terapi oksigenasi
o Berikan HE pada pasien
tentang penyakitnya
berjalan dengan lancar
o oksigen secara adequat
dapat mensuplai dan
memberikan cadangan
oksigen, sehingga
mencegah terjadinya
hipoksia
o Informasi yang adekuat
dapat membawa pasien
lebih kooperatif dalam
memberikan terapi
IV. EVALUASI
1. Kebutuhan tidur klien terpenuhi.
2. Kecemasan klien menurun
3. Kebutuhan oksigen klien terpenuhi dan tidak mengalami henti nafas
saat tidur.