Balantidium coli adalah protozoa usus terbesar dan satu-satunya ciliata patogen pada manusia yang menyebabkan balantidiasis. Parasit ini biasanya dihuni di usus besar manusia dan babi, dengan babi sebagai reservoir utama. Infeksi pada manusia umumnya terjadi di daerah dengan kontak erat antara manusia dan babi melalui konsumsi air atau makanan terkontaminasi. Gejala klinisnya berupa perdarahan dan lendir pada t
Penyakit Balantidiasis disebabkan oleh parasit Balantidium coli yang menginfeksi saluran pencernaan. Parasit ini menyebabkan gejala gangguan pencernaan seperti diare dan nyeri perut. Penularannya terjadi melalui konsumsi air atau makanan yang terkontaminasi oleh tinja yang mengandung kista parasit. Pencegahannya meliputi hygiene dan sanitasi yang baik serta penyuluhan tentang kebersihan.
Balantidium coli adalah protozoa usus terbesar dan satu-satunya ciliata patogen pada manusia yang menyebabkan balantidiasis. Parasit ini biasanya dihuni di usus besar manusia dan babi, dengan babi sebagai reservoir utama. Infeksi pada manusia umumnya terjadi di daerah dengan kontak erat antara manusia dan babi melalui konsumsi air atau makanan terkontaminasi. Gejala klinisnya berupa perdarahan dan lendir pada t
Penyakit Balantidiasis disebabkan oleh parasit Balantidium coli yang menginfeksi saluran pencernaan. Parasit ini menyebabkan gejala gangguan pencernaan seperti diare dan nyeri perut. Penularannya terjadi melalui konsumsi air atau makanan yang terkontaminasi oleh tinja yang mengandung kista parasit. Pencegahannya meliputi hygiene dan sanitasi yang baik serta penyuluhan tentang kebersihan.
Dokumen tersebut membahas tentang Balantidium coli, parasit yang menyebabkan balantidiasis atau disentri ciliate. Parasit ini menginfeksi manusia dan babi melalui konsumsi makanan atau air yang terkontaminasi oleh kista Balantidium coli. Gejalanya bervariasi mulai dari tidak bergejala hingga disentri akut yang dapat menyebabkan kegagalan organ. Diagnosis didasarkan pada temuan kista atau trofozoit Balantidium coli dalam sampel
Typhoid adalah penyakit berjangkit akut yang disebabkan oleh bakteria Salmonella typhi. Ia menyebabkan demam berterusan, pembesaran limpa, dan ruam merah pada dada dan perut. Penyakit ini biasanya disebarkan melalui makanan atau air yang tercemar. Rawatannya termasuk antibiotik seperti kloramfenikol dan vaksin TAB untuk mencegah jangkitan. Sanitasi yang baik penting untuk mencegah penularan typhoid.
Plasmodium adalah genus protozoa parasit penyebab malaria. Parasit ini memiliki siklus hidup rumit yang melibatkan dua inang, yakni nyamuk dan manusia atau hewan lain. Infeksi manusia disebabkan oleh beberapa spesies Plasmodium seperti P. falciparum dan P. vivax.
Salmonella menyebabkan berbagai penyakit pada manusia melalui empat serotipe utama. Gejalanya bervariasi mulai dari demam enterik, bakteriemia dengan luka fokal, hingga enterokolitis. Diagnosa dilakukan dengan kultur bakteri dari darah, urine, atau tinja dan tes serologi. Pengobatan yang tepat dapat memberikan kesembuhan, meski kemungkinan reinfeksi tetap ada.
Satuan acara penyuluhan ini membahas tentang infeksi saluran kemih, termasuk definisi, faktor risiko, etiologi, patofisiologi, dan cara pencegahannya. Tujuannya adalah agar peserta dapat memahami tentang ISK dan ikut berpartisipasi dalam pencegahan penyakit ini. Metode penyuluhan yang digunakan adalah ceramah, tanya jawab, dan diskusi.
Entamoeba histolytica is a protozoan parasite that causes amoebiasis through fecal-oral transmission. It has a lifecycle involving an infective cyst stage and pathogenic trophozoite stage. Trophozoites cause intestinal and extra-intestinal disease through virulence factors like cysteine proteases. Symptoms range from mild diarrhea to severe colitis, liver abscesses, or other extra-intestinal complications. Diagnosis involves microscopy, antigen detection in stool, or serology. Treatment involves luminal agents like diloxanide furoate or tissue agents like metronidazole. Prevention relies on proper hygiene and sanitation practices.
This document discusses amoebiasis, a common intestinal infection caused by the parasite Entamoeba histolytica. It has a worldwide distribution and is a major health problem in areas with poor sanitation. Symptoms range from mild diarrhea to severe dysentery and liver abscesses. Diagnosis is made by identifying the parasite in stool samples. Treatment involves drugs like metronidazole. Prevention relies on improved sanitation, safe food and water, health education, and treatment of carriers like food handlers.
Este documento describe la amibiasis, una infección causada por el protozoario Entamoeba histolytica. La amibiasis puede manifestarse como una infección intestinal o extraintestinal y causa diversos síntomas como diarrea, dolor abdominal y abscesos hepáticos. El diagnóstico se realiza mediante pruebas parasitológicas e inmunológicas y el tratamiento depende de la manifestación clínica, utilizando medicamentos como metronidazol y iodoquinol.
This document discusses ascariasis, a common helminth infection caused by the roundworm Ascaris lumbricoides. It infects over 25% of the world's population, predominantly children. Symptoms can include growth retardation, pneumonia, and intestinal obstruction. The life cycle and immunosuppressive effects of ascariasis are described, including its role in modulating the immune system and suppressing inflammatory responses through molecules like PAS-1. The hygiene hypothesis, which proposes that lack of early childhood exposure to pathogens like helminths may increase risk for allergic diseases, is also discussed.
The document summarizes strategies for controlling diarrheal diseases, including appropriate clinical management, better maternal and child health care practices, and preventive strategies. It outlines components of oral rehydration therapy and treatment plans for rehydration. It also discusses preventive measures like immunization, fly control, and rotavirus vaccination.
Dokumen tersebut membahas tentang Balantidium coli, parasit yang menyebabkan balantidiasis atau disentri ciliate. Parasit ini menginfeksi manusia dan babi melalui konsumsi makanan atau air yang terkontaminasi oleh kista Balantidium coli. Gejalanya bervariasi mulai dari tidak bergejala hingga disentri akut yang dapat menyebabkan kegagalan organ. Diagnosis didasarkan pada temuan kista atau trofozoit Balantidium coli dalam sampel
Typhoid adalah penyakit berjangkit akut yang disebabkan oleh bakteria Salmonella typhi. Ia menyebabkan demam berterusan, pembesaran limpa, dan ruam merah pada dada dan perut. Penyakit ini biasanya disebarkan melalui makanan atau air yang tercemar. Rawatannya termasuk antibiotik seperti kloramfenikol dan vaksin TAB untuk mencegah jangkitan. Sanitasi yang baik penting untuk mencegah penularan typhoid.
Plasmodium adalah genus protozoa parasit penyebab malaria. Parasit ini memiliki siklus hidup rumit yang melibatkan dua inang, yakni nyamuk dan manusia atau hewan lain. Infeksi manusia disebabkan oleh beberapa spesies Plasmodium seperti P. falciparum dan P. vivax.
Salmonella menyebabkan berbagai penyakit pada manusia melalui empat serotipe utama. Gejalanya bervariasi mulai dari demam enterik, bakteriemia dengan luka fokal, hingga enterokolitis. Diagnosa dilakukan dengan kultur bakteri dari darah, urine, atau tinja dan tes serologi. Pengobatan yang tepat dapat memberikan kesembuhan, meski kemungkinan reinfeksi tetap ada.
Satuan acara penyuluhan ini membahas tentang infeksi saluran kemih, termasuk definisi, faktor risiko, etiologi, patofisiologi, dan cara pencegahannya. Tujuannya adalah agar peserta dapat memahami tentang ISK dan ikut berpartisipasi dalam pencegahan penyakit ini. Metode penyuluhan yang digunakan adalah ceramah, tanya jawab, dan diskusi.
Entamoeba histolytica is a protozoan parasite that causes amoebiasis through fecal-oral transmission. It has a lifecycle involving an infective cyst stage and pathogenic trophozoite stage. Trophozoites cause intestinal and extra-intestinal disease through virulence factors like cysteine proteases. Symptoms range from mild diarrhea to severe colitis, liver abscesses, or other extra-intestinal complications. Diagnosis involves microscopy, antigen detection in stool, or serology. Treatment involves luminal agents like diloxanide furoate or tissue agents like metronidazole. Prevention relies on proper hygiene and sanitation practices.
This document discusses amoebiasis, a common intestinal infection caused by the parasite Entamoeba histolytica. It has a worldwide distribution and is a major health problem in areas with poor sanitation. Symptoms range from mild diarrhea to severe dysentery and liver abscesses. Diagnosis is made by identifying the parasite in stool samples. Treatment involves drugs like metronidazole. Prevention relies on improved sanitation, safe food and water, health education, and treatment of carriers like food handlers.
Este documento describe la amibiasis, una infección causada por el protozoario Entamoeba histolytica. La amibiasis puede manifestarse como una infección intestinal o extraintestinal y causa diversos síntomas como diarrea, dolor abdominal y abscesos hepáticos. El diagnóstico se realiza mediante pruebas parasitológicas e inmunológicas y el tratamiento depende de la manifestación clínica, utilizando medicamentos como metronidazol y iodoquinol.
This document discusses ascariasis, a common helminth infection caused by the roundworm Ascaris lumbricoides. It infects over 25% of the world's population, predominantly children. Symptoms can include growth retardation, pneumonia, and intestinal obstruction. The life cycle and immunosuppressive effects of ascariasis are described, including its role in modulating the immune system and suppressing inflammatory responses through molecules like PAS-1. The hygiene hypothesis, which proposes that lack of early childhood exposure to pathogens like helminths may increase risk for allergic diseases, is also discussed.
The document summarizes strategies for controlling diarrheal diseases, including appropriate clinical management, better maternal and child health care practices, and preventive strategies. It outlines components of oral rehydration therapy and treatment plans for rehydration. It also discusses preventive measures like immunization, fly control, and rotavirus vaccination.
1. The document discusses watery diarrhea, its causes, clinical features, assessment, management, treatment, prevention and complications. 2. The main causes listed are Vibrio cholerae, ETEC, food poisoning and viruses. Clinical features include rice water stools and phases of evacuation, collapse and recovery. 3. Management involves assessing and treating dehydration with oral rehydration solution or intravenous fluids, administering antibiotics like doxycycline or tetracycline, and preventing complications and further spread through sanitation and hygiene practices.
1. Diarrhea is defined as having three or more loose or liquid bowel movements per day. The most common causes are viral or bacterial infections of the gut.
2. Symptoms include loose watery stools, abdominal cramps, pain, vomiting, nausea, fever and fatigue.
3. Treatment involves oral rehydration, antidiarrheal medications, and diet modifications. For children, continued breastfeeding and oral rehydration solutions are important.
Amoebiasis is an intestinal infection caused by the parasite Entamoeba histolytica. It is usually contracted by ingesting food or water contaminated with amoebic cysts. Symptoms range from mild diarrhea to dysentery with bloody mucus stools. Rarely, the infection can spread to other organs and cause abscesses in the liver, lungs or brain. Treatment involves antibiotics like metronidazole to kill the parasite in the intestines and other infected tissues.
Dracunculiasis, also known as guinea worm disease, is caused by the nematode Dracunculus medinensis. It is transmitted when people drink water contaminated with water fleas infected with Dracunculus medinensis larvae. The larvae mature and emerge slowly from blisters on the skin after about a year, causing intense pain. Prevention focuses on filtering drinking water and preventing people with emerging worms from contaminating water sources. India launched a national eradication program in 1984 and was certified guinea worm free in 2000 after three years of zero reported cases. Surveillance continues to ensure guinea worm disease does not reemerge.
Este documento resume la hepatitis viral, definiendo cada tipo de hepatitis viral, describiendo su anatomía, fisiología, clasificación, manifestaciones clínicas, diagnóstico, tratamiento y prevención. El documento también revisa brevemente la epidemiología de cada tipo de hepatitis viral y establece los criterios para su diagnóstico diferencial.
Ascaris lumbricoides, also known as the common roundworm, is the largest intestinal worm that infects humans. It is found worldwide but is most common in tropical areas with poor sanitation. Adult worms live in the small intestine and lay eggs that are passed in feces. When ingested, the eggs hatch and release larvae that travel to the lungs before maturing and migrating to the small intestine. Common symptoms include abdominal pain and blockages. Treatment involves anthelmintic drugs while prevention focuses on improved sanitation.
Acute diarrhea in children is defined as watery stools occurring more than 3 times per day lasting less than 2 weeks. It is a major cause of death in children under 5 worldwide. Risk factors include poor sanitation and hygiene. Etiologies include viral (e.g. rotavirus), bacterial (e.g. E. coli), and parasitic (e.g. Giardia) infections. Management involves oral rehydration, continued feeding, zinc supplementation, and treating complications like dehydration. Prevention strategies incorporate vaccination, breastfeeding, clean water/food, and handwashing.
Hookworm infection is caused by roundworms that infect the small intestine and lungs. It is most prevalent in tropical and subtropical regions where there is poor sanitation. Symptoms can include skin irritation where larvae penetrate, coughing and lung issues. However, many infections are asymptomatic. The main consequence is iron-deficiency anemia from blood loss, especially impairing growth in children. Control relies on improved sanitation, wearing shoes, treatment of infected individuals, and mass drug administration in endemic areas.
Acute diarrhea in children Its management and complications.RITURAJANMBBS
This document discusses acute diarrhea. It defines diarrhea and classifies it based on duration as acute, persistent, or chronic. The major causes are bacteria like E. coli, Salmonella, Shigella, viruses like rotavirus and norovirus, and parasites like Giardia. Rotavirus is the most common cause in children under 2 years. Clinical features include watery stools, vomiting, fever and dehydration. The document provides details on the pathogenesis and clinical presentation of major diarrhea-causing pathogens like cholera, E. coli, and Shigella.
Hookworm affects about 576 million people globally, predominating in tropical and subtropical regions. The two major pathogens that cause hookworm infections are Ancylostoma duodenale and Necator americanus. Symptoms of hookworm infection include skin irritation, coughing and pneumonia during larval migration through the lungs, anemia and abdominal pain once the worms reach the intestines. Diagnosis involves examining stool samples microscopically for eggs. Treatment consists of anthelmintic drugs like albendazole or mebendazole. Prevention relies on sanitation measures, wearing shoes, health education, and treatment of infected individuals.
Necator americanus is a parasitic nematode known as the New World hookworm that infects humans. It lives in the small intestine and is a leading cause of iron-deficiency anemia in children in developing countries. The infective larvae penetrate the skin, travel to the lungs and intestines, and mature into adults that attach to the intestinal wall and suck blood, causing symptoms like abdominal pain and diarrhea. Eggs are passed in feces and can develop into infective larvae that can survive for weeks in soil, continuing the life cycle.
Hookworm disease infects over 1 billion people worldwide, causing 50,000-60,000 deaths annually. Two species of hookworm infect humans - Ancylostoma duodenale and Necator americanus. The life cycle involves eggs passed in feces that hatch into larvae, which penetrate skin to develop into adults that reside in the small intestine and suck blood, causing anemia. Symptoms range from skin irritation to severe illness. Diagnosis involves finding eggs in feces, while treatment uses anthelmintic drugs and prevention focuses on sanitation.
This document discusses amebiasis, an intestinal infection caused by Entamoeba histolytica. It can cause asymptomatic infection or diseases ranging from dysentery to liver abscesses. The parasite exists in two stages - motile trophozoites and cysts. Infection occurs by ingesting cysts from contaminated food or water. Symptoms include diarrhea, abdominal pain, or liver tenderness. Diagnosis involves detecting the parasite or cysts in stool or biopsy samples. Treatment involves antimicrobial drugs like metronidazole or tinidazole to eliminate the infection.
This document describes ascariasis, caused by the roundworm Ascaris lumbricoides. It is most common in children in tropical areas with poor sanitation. The worms live in the small intestine and the female can lay up to 200,000 eggs daily that are passed in feces. When eggs are ingested, they hatch in the intestines releasing larvae that migrate through organs before maturing in the lungs and being swallowed to the intestines. Heavy infections can cause malnutrition, obstruction, and other complications. Diagnosis involves finding eggs in stool or worms. Treatment includes mebendazole or pyrantel pamoate. Prevention relies on proper sanitation and hygiene.
Dokumen tersebut membahas tentang epidemiologi, patogenesis, gejala klinis, dan penatalaksanaan infeksi virus hepatitis A. Virus hepatitis A telah menginfeksi manusia lebih dari 2000 tahun dan dapat menyebabkan infeksi akut pada hati yang biasanya sembuh sendiri tanpa menimbulkan komplikasi kronis. Penatalaksanaannya berfokus pada terapi suportif dan pencegahan melalui pemberian imunoglobulin atau vaksinasi.
Infeksi saluran kemih adalah infeksi yang terjadi pada saluran kemih mulai dari uretra hingga ginjal. Bakteri penyebab utamanya adalah E. coli. Faktor risiko seperti kelainan anatomi, batu ginjal, dan refluks vesikoureter dapat memudahkan terjadinya infeksi. Gejala umum adalah nyeri saat buang air kecil dan sering buang air kecil. Diagnosis didasarkan pada pemeriksaan urin dan penatal
Dokumen tersebut membahas tentang latar belakang penggunaan antibiotik pada infeksi saluran kemih di RSUD Dr. Moewardi. Infeksi saluran kemih merupakan penyakit utama di Indonesia yang sering diobati dengan antibiotik. Penelitian ini bertujuan menganalisis penggunaan antibiotik pada infeksi saluran kemih berdasarkan evidence based medicine.
Dokumen tersebut membahas tentang latar belakang penggunaan antibiotik pada infeksi saluran kemih di RSUD Dr. Moewardi. Infeksi saluran kemih merupakan penyakit utama di Indonesia yang sering diobati dengan antibiotik. Penelitian ini bertujuan menganalisis penggunaan antibiotik pada infeksi saluran kemih berdasarkan evidence based medicine.
Dokumen tersebut membahas tentang konsensus mengenai pneumonia. Pneumonia masih menjadi masalah kesehatan utama baik di negara berkembang maupun maju. Pneumonia komuniti disebabkan oleh berbagai bakteri seperti Streptococcus pneumoniae, Haemophilus influenzae, Staphylococcus aureus, dan bakteri gram negatif. Gejala klinisnya meliputi demam, batuk, dan tanda-tanda infeksi saluran pernapasan.
Infeksi saluran kemih adalah masalah kesehatan yang sering dihadapi. ISK dapat terjadi di berbagai bagian saluran kemih seperti kandung kemih, uretra, ginjal, dan disebabkan oleh berbagai jenis bakteri. Gejala umum ISK adalah nyeri saat buang air kecil dan frekuensi buang air kecil. Pengobatan ISK meliputi antibiotik dan menjaga hidrasi untuk mencegah komplikasi seperti gagal ginj
Infeksi nosokomial adalah infeksi yang muncul selama perawatan di rumah sakit yang dapat disebabkan oleh berbagai agen patogen seperti bakteri, virus, jamur, dan parasit. Faktor-faktor seperti karakteristik agen infeksi, respon tubuh pasien, dan penggunaan alat medis berperan dalam perkembangan infeksi ini. Pencegahan infeksi nosokomial sangat penting untuk meningkatkan kualitas perawatan kesehatan.
Dokumen tersebut membahas tentang penyakit tuberculosis (TBC) mulai dari penyebab, gejala, cara penularan, penegakan diagnosis, hingga pengobatan TBC pada orang dewasa dan anak-anak.
Dokumen tersebut membahas tentang bakteri penyebab penyakit pada saluran pernafasan, pencernaan, dan kulit. Bakteri-bakteri tersebut antara lain Streptococcus pneumoniae, Corynebacterium diphtheriae, Mycobacterium tuberculosis, Escherichia coli, Shigella sp, Salmonella sp, Vibrio cholerae, dan Clostridium tetani. Bakteri-bakteri ini dapat menyebabkan penyakit seperti pneumonia, difteri, tuberkulosis, disentri, tip
Dokumen tersebut membahas konsep dasar tentang tuberkulosis paru, meliputi pengertian, etiologi, klasifikasi, patofisiologi, dan manifestasi klinisnya. TB paru disebabkan oleh Mycobacterium tuberculosis dan menyerang terutama jaringan paru, meskipun dapat menyebar ke organ lain. Kuman TB dapat menular melalui droplet yang terhirup dari penderita. Gejalanya bervariasi mulai dari batuk, demam, hingga sesak napas.
Tonsilitis adalah infeksi pada tonsil yang dapat berupa akut atau kronik. Tonsilitis akut disebabkan oleh virus, bakteria atau jamur dan menyebabkan sakit tekak, demam, dan bengkak pada leher. Tonsilitis kronik disebabkan oleh episode tonsilitis akut berulang dan ditandai dengan sakit tekak kronik serta bengkak pada tonsil dan kelenjar leher. Pengobatan untuk tonsilitis akut meliputi obat pereda nyeri
Dokumen tersebut memberikan ringkasan tentang simtomatologi, etiologi, dan penyebab-penyebab kabur penglihatan dan buta. Beberapa penyebab utama yang disebutkan adalah katarak, degenerasi makula, retinopati diabetik, glaukoma, trauma, infeksi seperti trakoma, dan kekurangan gizi seperti xeropthalmia. Dokumen ini sangat bermanfaat untuk memahami kondisi-kondisi medis yang dapat menyebabkan gang
1. Uveitis adalah inflamasi seluruh lapisan uvea mata.
2. Terdapat dua jenis utama uveitis: anterior dan posterior.
3. Uveitis disebabkan oleh pelbagai faktor seperti penyakit autoimun, infeksi, dan lain-lain.
The document summarizes common neurological symptoms involving the nervous system, motor functions, and sensory functions. Some key symptoms mentioned include loss of consciousness, motor impairments like tremors and involuntary movements, sensory changes like numbness and tingling, and meningeal irritation signs such as headache, neck stiffness, and photophobia. Neurological disorders can cause a range of symptoms affecting thinking, movement, sensation, and other nervous system functions.
Penyakit Parkinson merupakan gangguan degeneratif yang menyebabkan kekakuan otot dan gangguan gerakan. Ia disebabkan oleh kehilangan neuron dopaminergik di substantia nigra otak. Gejala utama termasuk tremor, kekakuan otot, dan kesukaran bergerak. Pengurusannya meliputi ubat-ubatan seperti levodopa dan amantadine serta latihan fizikal.
Sakit kepala atau migrain melibatkan vasokonstriksi dan vasodilatasi arteri yang menyebabkan gangguan fungsi otak dan kesakitan. Jenis migrain termasuk klasik dengan aura dan biasa tanpa aura, disebabkan oleh faktor psikologi, fisiologi dan makanan tertentu. Gejala termasuk sakit kepala sebelah, muntah, dan gangguan penglihatan. Rawatan untuk serangan akut dan pencegahan meliputi ubat-ubatan seperti ergot
Epilepsi adalah gangguan paroksismal otak yang menyebabkan pergerakan, sensasi, dan tingkah laku tidak normal yang bermula dan berakhir secara spontan. Ia disebabkan oleh faktor genetik, usia, jenis kelamin, masalah otak seperti tekanan cairan otak dan infeksi, serta faktor luar seperti racun dan masalah metabolik. Serangan epilepsi boleh dicetuskan oleh keletihan, stres, demam, dan pengambilan alk
Bell's palsy adalah kelumpuhan otot muka sementara yang biasanya disebabkan oleh infeksi virus. Gejala utamanya adalah kelumpuhan separa atau penuh pada satu sisi wajah yang menyebabkan kesukaran menutup mata, tersenyum, dan mengunyah. Rawatan utama adalah steroid untuk mengurangkan pembengkakan saraf dan terapi fizikal untuk memulihkan fungsi otot. Kebanyakan kes pulih sepenuhnya dalam tempoh
Sista (cyst) adalah tumor kulit berbentuk bulat yang terdiri dari rongga berisi cairan atau bahan setengah padat. Sista dapat muncul di berbagai bagian tubuh seperti wajah, leher, kepala, punggung, dan daerah genital. Jenisnya meliputi sista retensi kelenjar, sista eksudasi dan retensi seperti pilar cyst, sista struktur vestigal seperti epidermoid cyst, dan sista berparasit seperti hy
2. OBJEKTIF PEMBELAJARAN
Huraikan epidemiologi penyakit ini.
Nyatakan definisi, etiologi, transmisi,
taburan, tanda-tanda & gejalanya.
Nyatakan investigasi yang relaven
terhadap penyakit ini.
Senaraikan diognosis perbezaannya.
Terangkan regim rawatan, langkah
pencegahan primer, sekunder dan
rehabilitatif di peringkat komuniti
3. DEFINISI
Jangkitan sub-akut atau kronik
disebabkan oleh Protozoa
Entamoeba Histolitika yang
bercirikan cirit birit serta najis
yang bercampur darah dan mukus
4. ETIOLOGI
Dsebabkan Protozoa Entamoeba
Histolitica sama ada dalam peringkat
sista atau trofozoit.
Berjangkit melalui najis manusia.
Merebak melalui:-
Makanan dan air minuman tercemar.
Sistem tandas yang tak sempurna.
Kebersihan diri yang tidak dijaga.
5. KEJADIAN
Biasanya berlaku sebagai wabak
endemic & menjangkiti dewasa
lingkungan 21 - 30 tahun.
Kejadian wabak lebih
cenderungberlaku di kaw. yg
mempunyai sanitasi yg kurang
sempurna.
6. TEMPOH PENGERAMAN
Dua minggu hingga ke beberapa
bulan & mungkin berlarutan
hingga beberapa tahun.
Pesakit juga mungkin dlm
keadaan asimtomatik.
7. Sista masuk
Di usus besar – Trofozoit dibebaskan
dari Sista
Trofozoit serang membran mukosa di
usus besar & sebabkan ulser di
dindingnya
Ulser berdarah & hasilkan mucus
Trofozoit di dinding usus masuk ke
vena & serang hati sebabkan abses
aseptic / hepatitis
PATOFISIOLOGI
8. MENIFESTASI KLINIKAL
AMEOBIASIS USUS
Serangan beransur-ansur
(jangkitan kronik).
Cirit-birit mungkin berterusan atau
berkala.
Najis bercampur dengan mukus,
lendir, darah dan mempunyai bau
yang sangat busuk.
9. Kesakitan di bahagian abdomen.
Konstipasi diselang seli dengan
cirit birit.
Tenderness sepanjang usus besar
(kolon), terutamanya di sekum dan
kolon pelvik.
MENIFESTASI KLINIKAL
10. Ketidakselesaan di bahagian hepar.
Malaise.
Demam dan berpeluh.
Hepatomegali dan tender semasa
dipalpat.
Sakit di bahu kanan apabila batuk.
AMEOBIASIS HEPAR