Penyakit Balantidiasis disebabkan oleh parasit Balantidium coli yang menginfeksi saluran pencernaan. Parasit ini menyebabkan gejala gangguan pencernaan seperti diare dan nyeri perut. Penularannya terjadi melalui konsumsi air atau makanan yang terkontaminasi oleh tinja yang mengandung kista parasit. Pencegahannya meliputi hygiene dan sanitasi yang baik serta penyuluhan tentang kebersihan.
Dokumen tersebut membahas tentang parasit, terutama cacing pita (Taenia). Jenis-jenis cacing yang parasit manusia dijelaskan, termasuk Taenia solium dan Taenia saginata yang menyebabkan taeniasis. Siklus hidup cacing pita juga diuraikan beserta gejala infeksi, pengobatan menggunakan niklosamid, dan cara pencegahannya.
Dokumen tersebut membahas tentang beberapa jenis cacing parasit pada manusia seperti Wuchereria bancrofti, Brugia malayi, Onchocerca volvulus, dan Loa loa. Dokumen juga menjelaskan morfologi, siklus hidup, penyebaran geografis, dan penyakit yang ditimbulkan oleh masing-masing jenis cacing tersebut.
Laporan praktikum ini membahas pengamatan morfologi dan telur 6 spesies cacing parasit yaitu Ascaridia galli, Ascaris lumbricoides, Enterobius vermicularis, Taenia saginata, Raillietina tetragona, dan Fasciola hepatica. Hasilnya menunjukkan perbedaan warna, ukuran, bentuk bibir, ekor, tubuh, dan kelamin antara nematoda, cestoda, dan trematoda.
Dokumen tersebut membahas tentang protozoa parasit pada manusia yang meliputi Entamoeba histolytica yang menyebabkan ambiasis, Trichomonas vaginalis yang menyebabkan trichomoniasis, Balantidium coli yang menyebabkan balantidiasis, dan Plasmodium sp. yang menyebabkan malaria. Protozoa-protozoa tersebut memiliki siklus hidup dan gejala khas yang dapat digunakan untuk diagnosis.
Dokumen tersebut membahas tentang parasitologi veteriner khususnya endoparasit. Singkatnya, dibahas mengenai hubungan ekologis antara parasit dan inangnya yaitu mutualisme, komensalisme, dan parasitisme. Selanjutnya dibahas pula beberapa jenis parasit penting beserta morfologi dan siklus hidupnya.
Dokumen tersebut membahas tentang parasit, terutama cacing pita (Taenia). Jenis-jenis cacing yang parasit manusia dijelaskan, termasuk Taenia solium dan Taenia saginata yang menyebabkan taeniasis. Siklus hidup cacing pita juga diuraikan beserta gejala infeksi, pengobatan menggunakan niklosamid, dan cara pencegahannya.
Dokumen tersebut membahas tentang beberapa jenis cacing parasit pada manusia seperti Wuchereria bancrofti, Brugia malayi, Onchocerca volvulus, dan Loa loa. Dokumen juga menjelaskan morfologi, siklus hidup, penyebaran geografis, dan penyakit yang ditimbulkan oleh masing-masing jenis cacing tersebut.
Laporan praktikum ini membahas pengamatan morfologi dan telur 6 spesies cacing parasit yaitu Ascaridia galli, Ascaris lumbricoides, Enterobius vermicularis, Taenia saginata, Raillietina tetragona, dan Fasciola hepatica. Hasilnya menunjukkan perbedaan warna, ukuran, bentuk bibir, ekor, tubuh, dan kelamin antara nematoda, cestoda, dan trematoda.
Dokumen tersebut membahas tentang protozoa parasit pada manusia yang meliputi Entamoeba histolytica yang menyebabkan ambiasis, Trichomonas vaginalis yang menyebabkan trichomoniasis, Balantidium coli yang menyebabkan balantidiasis, dan Plasmodium sp. yang menyebabkan malaria. Protozoa-protozoa tersebut memiliki siklus hidup dan gejala khas yang dapat digunakan untuk diagnosis.
Dokumen tersebut membahas tentang parasitologi veteriner khususnya endoparasit. Singkatnya, dibahas mengenai hubungan ekologis antara parasit dan inangnya yaitu mutualisme, komensalisme, dan parasitisme. Selanjutnya dibahas pula beberapa jenis parasit penting beserta morfologi dan siklus hidupnya.
Ringkasan dokumen tentang pembuatan media Salmonella Shigella Agar (SSA):
(1) Media SSA digunakan untuk membedakan pertumbuhan Salmonella, Shigella, dan beberapa jenis bakteri patogen lainnya dari spesimen klinik dan makanan; (2) Langkah pembuatan meliputi penimbangan dan larutan bahan kimia seperti pepton, agar, dan zat pewarna, kemudian didihkan dan tuang ke dalam petridish; (3) Hasil uji kualitas
Mikroorganisme adalah organisme hidup yang berukuran sangat kecil yang hanya dapat diamati dengan mikroskop. Terdiri dari bakteri, fungi, virus, protozoa, dan alga. Bakteri, fungi, dan virus mempengaruhi kehidupan manusia baik secara positif maupun negatif.
Pengertian entomologi, hubungan serangga dengan manusia, keanekaragaman serangga, karakteristik serangga, kerugian dan keuntungan yang ditimbulkan serangga, asal mula serangga.
Dokumen tersebut membahas tentang taksonomi, ciri-ciri morfologi, siklus hidup, ekologi, patologi, diagnosis, komplikasi, cara infeksi, dan pengobatan dari beberapa jenis parasit seperti tungau, kutu ikan, kutu kelamin, dan kutu rambut. Dokumen tersebut memberikan informasi rinci mengenai klasifikasi, anatomi, lingkaran hidup, habitat alami, gejala penyakit, diagnosis, dan penanganannya.
Dokumen tersebut membahas tentang tiga jenis jamur, yaitu Penicillium, Paecilomyces, dan Aspergillus. Penicillium adalah jamur yang membentuk konidium dan digunakan untuk memproduksi antibiotik penicillin. Paecilomyces adalah jamur filamen yang ditemukan di tanah dan tanaman busuk, sementara Aspergillus adalah jamur yang membentuk filamen dan konidiospora yang dapat ditemukan di berbagai lingkungan.
Dokumen tersebut membahas tentang Plasmodium malariae, vektor penularan malaria yaitu nyamuk Anopheles, siklus hidup parasit malaria, gejala, pencegahan, dan pengobatan malaria.
Jamur termasuk makhluk hidup eukariot tanpa klorofil. Memiliki dinding sel dari zat kitin. Berkembang biak dengan hifa dan spora secara seksual atau aseksual. Bersifat heterotrof, hidup sebagai parasit atau saprofit dengan menyerap zat organik dari lingkungan.
Trypanosoma adalah genus protozoa yang menyebabkan penyakit pada manusia dan hewan. Terdapat beberapa spesies Trypanosoma yang patogen seperti T. brucei yang menyebabkan penyakit tidur pada manusia, T. cruzi yang menyebabkan penyakit Chagas, dan T. evansi yang menyebabkan surra pada hewan. Siklus hidup Trypanosoma melibatkan vektor seperti lalat tsetse. Penyakit-penyakit yang disebabkann
1. Protozoa adalah organisme uniseluler yang terdiri dari inti dan sitoplasma, tanpa pembagian kerja. 2. Terdapat 4 kelas Protozoa penting dalam kedokteran yaitu Rhizopoda, Ciliata, Mastigophora, dan Sporozoa. 3. Genus Trypanosoma dapat menyebabkan Trypanosomiasis dan memiliki siklus hidup kompleks melibatkan 2 tuan rumah.
Filariasis atau penyakit kaki gajah disebabkan oleh infeksi cacing filaria yang menyumbat saluran getah bening. Penyakit ini disebarkan melalui gigitan nyamuk yang membawa mikrofilaria cacing filaria. Gejalanya bervariasi mulai dari pembengkakan kelenjar getah bening hingga limfedema atau pembengkakan kaki yang permanen. Pencegahannya meliputi menghindari gigitan nyamuk, membersihkan lingkungan, dan melakukan 3M.
Arachnida merupakan kelas hewan yang mencakup laba-laba, kalajengking, tungau, dan caplak. Mereka memiliki ciri-ciri seperti tubuh terdiri dari dua bagian, memiliki beberapa pasang mata tunggal, dan sistem peredaran darah terbuka. Kelompok utama Arachnida adalah Araneae (laba-laba), Scorpiones (kalajengking), dan Acarina (tungau dan caplak).
1. Kecacingan merupakan masalah kesehatan mendasar di Indonesia yang menyerang sekitar 60% penduduk, terutama anak usia sekolah dasar. 2. Cacing dapat menyebabkan gangguan gizi, anemia, dan menurunnya pertumbuhan dan prestasi belajar anak. 3. Untuk mencegahnya perlu menjaga kebersihan lingkungan dan diri, serta memberikan obat anti cacing secara berkala.
Ringkasan dokumen tentang pembuatan media Salmonella Shigella Agar (SSA):
(1) Media SSA digunakan untuk membedakan pertumbuhan Salmonella, Shigella, dan beberapa jenis bakteri patogen lainnya dari spesimen klinik dan makanan; (2) Langkah pembuatan meliputi penimbangan dan larutan bahan kimia seperti pepton, agar, dan zat pewarna, kemudian didihkan dan tuang ke dalam petridish; (3) Hasil uji kualitas
Mikroorganisme adalah organisme hidup yang berukuran sangat kecil yang hanya dapat diamati dengan mikroskop. Terdiri dari bakteri, fungi, virus, protozoa, dan alga. Bakteri, fungi, dan virus mempengaruhi kehidupan manusia baik secara positif maupun negatif.
Pengertian entomologi, hubungan serangga dengan manusia, keanekaragaman serangga, karakteristik serangga, kerugian dan keuntungan yang ditimbulkan serangga, asal mula serangga.
Dokumen tersebut membahas tentang taksonomi, ciri-ciri morfologi, siklus hidup, ekologi, patologi, diagnosis, komplikasi, cara infeksi, dan pengobatan dari beberapa jenis parasit seperti tungau, kutu ikan, kutu kelamin, dan kutu rambut. Dokumen tersebut memberikan informasi rinci mengenai klasifikasi, anatomi, lingkaran hidup, habitat alami, gejala penyakit, diagnosis, dan penanganannya.
Dokumen tersebut membahas tentang tiga jenis jamur, yaitu Penicillium, Paecilomyces, dan Aspergillus. Penicillium adalah jamur yang membentuk konidium dan digunakan untuk memproduksi antibiotik penicillin. Paecilomyces adalah jamur filamen yang ditemukan di tanah dan tanaman busuk, sementara Aspergillus adalah jamur yang membentuk filamen dan konidiospora yang dapat ditemukan di berbagai lingkungan.
Dokumen tersebut membahas tentang Plasmodium malariae, vektor penularan malaria yaitu nyamuk Anopheles, siklus hidup parasit malaria, gejala, pencegahan, dan pengobatan malaria.
Jamur termasuk makhluk hidup eukariot tanpa klorofil. Memiliki dinding sel dari zat kitin. Berkembang biak dengan hifa dan spora secara seksual atau aseksual. Bersifat heterotrof, hidup sebagai parasit atau saprofit dengan menyerap zat organik dari lingkungan.
Trypanosoma adalah genus protozoa yang menyebabkan penyakit pada manusia dan hewan. Terdapat beberapa spesies Trypanosoma yang patogen seperti T. brucei yang menyebabkan penyakit tidur pada manusia, T. cruzi yang menyebabkan penyakit Chagas, dan T. evansi yang menyebabkan surra pada hewan. Siklus hidup Trypanosoma melibatkan vektor seperti lalat tsetse. Penyakit-penyakit yang disebabkann
1. Protozoa adalah organisme uniseluler yang terdiri dari inti dan sitoplasma, tanpa pembagian kerja. 2. Terdapat 4 kelas Protozoa penting dalam kedokteran yaitu Rhizopoda, Ciliata, Mastigophora, dan Sporozoa. 3. Genus Trypanosoma dapat menyebabkan Trypanosomiasis dan memiliki siklus hidup kompleks melibatkan 2 tuan rumah.
Filariasis atau penyakit kaki gajah disebabkan oleh infeksi cacing filaria yang menyumbat saluran getah bening. Penyakit ini disebarkan melalui gigitan nyamuk yang membawa mikrofilaria cacing filaria. Gejalanya bervariasi mulai dari pembengkakan kelenjar getah bening hingga limfedema atau pembengkakan kaki yang permanen. Pencegahannya meliputi menghindari gigitan nyamuk, membersihkan lingkungan, dan melakukan 3M.
Arachnida merupakan kelas hewan yang mencakup laba-laba, kalajengking, tungau, dan caplak. Mereka memiliki ciri-ciri seperti tubuh terdiri dari dua bagian, memiliki beberapa pasang mata tunggal, dan sistem peredaran darah terbuka. Kelompok utama Arachnida adalah Araneae (laba-laba), Scorpiones (kalajengking), dan Acarina (tungau dan caplak).
1. Kecacingan merupakan masalah kesehatan mendasar di Indonesia yang menyerang sekitar 60% penduduk, terutama anak usia sekolah dasar. 2. Cacing dapat menyebabkan gangguan gizi, anemia, dan menurunnya pertumbuhan dan prestasi belajar anak. 3. Untuk mencegahnya perlu menjaga kebersihan lingkungan dan diri, serta memberikan obat anti cacing secara berkala.
This document discusses the ciliated protozoan Balantidium coli. It provides details on the morphology and life cycle of both the trophozoite and cyst stages. It examines prepared slides under the microscope and compares the pathology caused by B. coli to Entamoeba histolytica. The reservoir host of B. coli is pigs and the laboratory methods for identification include stool examination and sigmoidoscopy. An update section discusses the first report of biomineralized silicon discovered in the ciliate Maryna umbrellata.
Este documento descreve a balantidiose, uma doença causada pelo protozoário Balantidium coli. Ele discute a classificação, morfologia, ciclo de vida, transmissão, sintomas, diagnóstico e tratamento da balantidiose. O principal hospedeiro do parasita é o porco, mas ele também pode infectar humanos através da ingestão de água ou alimentos contaminados com cistos do protozoário. Sintomas em humanos incluem diarreia com sangue e muco, dor abdominal e fraqueza.
The document describes Balantidium coli, a ciliated protozoan parasite that can cause the disease balantidiasis or balantidial dysentery in humans. Key points:
- B. coli has two life stages - a trophozoite stage that inhabits and causes damage to the large intestine, and a cyst stage that is the infective form found in feces.
- Humans are infected through the fecal-oral route, often from pigs which are a reservoir for the parasite.
- Symptoms in humans include ulceration and bleeding of the large intestine due to trophozoite invasion. Diagnosis is through examination of stool samples for trophozoites or cyst
Balantidium coli es un protozoo ciliado que puede infectar cerdos y monos y causar enfermedades en humanos a través de la ingestión de quistes contaminados. Los síntomas incluyen disentería, abscesos hepáticos y pulmonares, y peritonitis. El diagnóstico se realiza identificando los trofozoitos ciliados o quistes en muestras fecales, y el tratamiento incluye medicamentos como la metronidazol.
Balantidium coli é um protozoário parasita do intestino grosso humano que causa a balantidiose. É o maior protozoário que pode infectar os humanos, medindo entre 60-90μm de comprimento. A infecção ocorre pela ingestão de cistos do parasita e pode causar sintomas como febre, náuseas, vômitos e diarreia com muco e sangue. O diagnóstico é feito pela visualização de trofozoitos e/ou cistos nas fezes e o tratamento é realizado com tetraciclina ou
Balantidium coli is a protozoan parasite that causes the disease balantidiasis in humans. It has two stages - a trophozoite stage where it reproduces and feeds, and an infective cyst stage. Humans typically become infected through ingesting cysts from fecally contaminated food or water. The cysts excyst in the small intestine and trophozoites take up residence in the large intestine, where they can cause symptoms like diarrhea, abdominal pain, and dysentery. Diagnosis is via stool examination or biopsy. Treatment involves antibiotics like tetracycline, metronidazole, or iodoquinol. Prevention focuses on sanitary disposal of human and pig feces to avoid
Balantidium coli es un protozoo parásito que infecta el intestino grueso humano. Tiene un ciclo vital simple que implica la ingestión de quistes, la exquistación y la invasión de los trofozoitos en el intestino grueso. Los trofozoitos tienen cilios y vacuolas contráctiles y se transmiten de persona a persona o de cerdos a personas a través de la vía fecal-oral. La infección puede causar dolor abdominal, diarrea y sangrado rectal. Se diagnostica examinando las heces al microscopio
Balantidium coli es un protozoario parásito que causa la balantidiasis, una infección intestinal distribuida en todo el mundo. Se transmite a través de quistes infectantes que penetran el tracto digestivo humano y se liberan en el intestino delgado. Puede causar ulceraciones en el intestino grueso que conducen a síntomas como diarrea, dolor abdominal y fiebre. El diagnóstico se realiza mediante coproparasitoscopia y el tratamiento incluye antibióticos como la tetraciclina, diyodohid
Balantidium coli adalah protozoa usus terbesar dan satu-satunya ciliata patogen pada manusia yang menyebabkan balantidiasis. Parasit ini biasanya dihuni di usus besar manusia dan babi, dengan babi sebagai reservoir utama. Infeksi pada manusia umumnya terjadi di daerah dengan kontak erat antara manusia dan babi melalui konsumsi air atau makanan terkontaminasi. Gejala klinisnya berupa perdarahan dan lendir pada t
Balantidium coli es un protozoo parásito que causa balantidiasis, una enfermedad intestinal. Se reproduce por división binaria en el intestino grueso humano, donde sus trofozoitos móviles pueden causar síntomas como diarrea, dolor abdominal y deposiciones con sangre. Los quistes infecciosos se eliminan en las heces y pueden transmitirse a otros huéspedes a través del agua o los alimentos contaminados.
El documento trata sobre Balantidium coli, un parásito protozoario que causa la enfermedad balantidiasis. Se transmite a través del mecanismo fecal-oral y su ciclo de vida incluye formas que habitan en el intestino humano y animales. Provoca síntomas como dolor abdominal y diarrea. Su diagnóstico se realiza a través de exámenes de heces y su tratamiento depende del caso.
Balantidiasis adalah penyakit yang disebabkan oleh Balantidium coli, protozoa parasit yang hidup di usus besar babi dan manusia. Balantidium coli memiliki dua tahapan hidup yaitu trofozoit dan kista, dengan habitatnya di usus besar. Siklus hidupnya meliputi tahapan trofozoit yang berkembang biak di usus besar, kemudian menjadi kista yang dapat menularkan penyakit apabila tertelan oleh inang bar
Dokumen tersebut membahas tentang Balantidium coli, parasit yang menyebabkan balantidiasis atau disentri ciliate. Parasit ini menginfeksi manusia dan babi melalui konsumsi makanan atau air yang terkontaminasi oleh kista Balantidium coli. Gejalanya bervariasi mulai dari tidak bergejala hingga disentri akut yang dapat menyebabkan kegagalan organ. Diagnosis didasarkan pada temuan kista atau trofozoit Balantidium coli dalam sampel
Modul ini membahas tentang parasitologi, khususnya protozoa. Protozoa dibagi menjadi 4 kelas berdasarkan organ pergerakannya, yaitu Rhizopoda, Flagelata, Ciliata, dan Sporozoa. Protozoa penting yang menyebabkan penyakit pada manusia dijelaskan morfologi, siklus hidup, gejala, diagnosis, dan pencegahannya. Diantaranya adalah Entamoeba histolytica yang menyebabkan amebiasis, serta Trichomonas
Pengaruh fasciolopsis buski terhadap anemi di desa kalumpang dalamNana Noviana Nadarsyah
Dokumen tersebut membahas tentang pengaruh cacing Fasciolopsis buski terhadap anemia di Desa Kalumpang Dalam, Kabupaten Hulu Sungai Utara, Kalimantan Selatan. Cacing buski hidup di usus manusia dan hewan serta menyebabkan anemia karena hisapan darah. Penyakit ini menular karena telur cacing yang keluar bersama tinja. Warga Desa Kalumpang Dalam rawan terinfeksi karena sering memakan tumbuhan air mentah.
Dokumen tersebut membahas tentang penyakit amebiasis yang disebabkan oleh parasit Entamoeba histolytica. Amebiasis dapat menyebabkan gejala ringan seperti diare hingga komplikasi berat seperti perdarahan usus, perforasi usus, dan amebiasis ekstra intestinal seperti hati. Diagnosis didasarkan pada pemeriksaan mikroskopis tinja untuk menemukan bentuk trofozoit atau kista dari E. histolytica.
Protozologi mempelajari protozoa, organisme uniseluler eukariotik seperti amoeba dan parasit. Terdapat empat kelompok utama protozoa berdasarkan alat geraknya: Amoeboidea, Ciliata, Flagellata, dan Sporozoa. Protozoa hidup bebas atau sebagai parasit, dan mereproduksi diri secara aseksual atau seksual. Penyakit protozoa seperti malaria disebabkan oleh parasit dari genus Plasmodium yang menular melalui vekt
Materi Tentang Bakteriologi_Bagi Mahasiswa Keperawatanyohanes meor
Bakteri (dari kata Latin bacterium; jamak: bacteria) adalah kelompok organisme yang tidak memiliki membran inti sel. Organisme ini termasuk ke dalam domain prokariota dan berukuran sangat kecil (mikroskopik), serta memiliki peran besar dalam kehidupan di bumi. Beberapa kelompok bakteri dikenal sebagai agen penyebab infeksi dan penyakit, sedangkan kelompok lainnya dapat memberikan manfaat dibidang pangan, pengobatan, dan industri. Struktur sel bakteri relatif sederhana: tanpa nukleus/inti sel, kerangka sel, dan organel-organel lain seperti mitokondria dan kloroplas. Hal inilah yang menjadi dasar perbedaan antara sel prokariot dengan sel eukariot yang lebih kompleks.
Dokumen tersebut memberikan tutorial mengenai penggunaan Microsoft Excel untuk staff administrasi UKSW. Tutorial ini menjelaskan cara kerja dasar Excel seperti memindahkan penunjuk sel, memasukkan data, memperbaiki kesalahan, menggunakan rumus, membuat blok sel, menghapus data, menggunakan AutoFill, AutoCalculate dan AutoSum, serta mengatur format tampilan. Terdapat contoh soal latihan tentang pembuatan lembar penjualan ponsel.
Microsoft Word 2010 includes tools to help users create professional documents. It features a ribbon interface with tabs for formatting text, inserting items, modifying page layout, and reviewing documents. The tutorial describes how to perform common tasks like opening and creating documents, formatting text, adding headers and page numbers, and inserting lists. It also explains how to set margins and tabs, as well as cut, copy, paste, and undo edits.
Ara membuat seleksi rambut pada photoshop dengan detilMara Sutan Siregar
Cara membuat seleksi rambut di Photoshop dengan menggunakan channel, burn tool, dodge tool, dan brush tool untuk mempertegas perbedaan antara bagian hitam dan putih, kemudian mengubah warnanya menjadi hitam dan putih sebelum membuat mask untuk memotong bagian rambut.
Tulisan ini memberikan tutorial tentang cara membuat efek isolasi pada foto dengan Photoshop. Langkah-langkahnya adalah membuka foto yang akan diedit, membuat layer baru berwarna biru, memindahkan foto ke layer tersebut, membuat bayangan, membuat kotak putih transparan, memberikan efek tepi pada kotak, memindahkan kotak ke pojok foto, dan menduplikasikannya ke pojok lain untuk membuat efek isol
Tulisan ini memberikan 36 langkah untuk membuat efek terbakar pada tepian foto menggunakan Photoshop. Beberapa langkah meliputi membuat seleksi tepian dengan lebar 15 piksel, menerapkan efek awan dan blur, mengatur kurva dan level, mengisikan warna merah coklat pada tepian, dan memindahkan gambar yang sudah dicopy ke latar belakang putih.
Tutoril ini menjelaskan langkah-langkah mudah untuk membuat efek api pada foto manusia menggunakan Photoshop, meliputi penambahan efek neon glow, desaturasi, penyesuaian kontras dan kecerahan, duplikasi lapisan dengan efek glowing edges, pengoyakan dengan smudge tool, blurring, lens flare, coretan putih, konversi warna menjadi grayscale lalu indexed color, dan aplikasi color table untuk menambahkan efek api.
Dokumen ini menjelaskan cara membuat animasi berubah bentuk dengan Photoshop dengan mengimpor layer. Tahapannya meliputi membuat bentuk hati dengan tool custom shape, membuatnya menjadi seleksi, mewarnainya dengan gradient tool, mereplikasi layer hati tersebut dan mengecilkannya secara bertahap, membuat frame dari layer-layer tersebut di jendela animasi, mengatur delay menjadi 0,1 detik, menghapus frame kosong, dan menyimpan has
Dokumen memberikan instruksi lengkap untuk membuat foto yang terlihat seperti foto 3D nyata dengan mengedit foto di Photoshop. Tekniknya melipat foto, memberikan bayangan, dan efek blur untuk menciptakan ilusi kedalaman dan pantulan cahaya. Langkah-langkahnya melipat foto, memfilternya, memutarnya, memberikan bayangan, dan mengatur opasitas untuk menciptakan tampilan foto yang terlihat seperti foto 3
Dokumen ini memberikan instruksi lengkap untuk membuat wallpaper foto Dian Sastro dengan efek futuristik menggunakan Photoshop. Tahapan yang dijelaskan meliputi mempersiapkan latar belakang dan ukuran gambar, memotong foto Dian Sastro, membuat garis-garis dengan Pen Tool, mengubah warna dan posisi layer, menambahkan unsur-unsur render, serta menciptakan efek bening di bagian atas gambar.
Tips singkat untuk memperhalus kulit pada foto dengan Photoshop meliputi duplikasi layer, blurring, pembuatan layer mask, dan fading mask untuk menghilangkan detail di luar wajah.
1. BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Parasit merupakan salah satu faktor penyebab penyakit pada manusia. Salah
satu penyakit yang disebabkan parasit pada manusia adalah penyakit Balantidiasis
yang disebabkan oleh parasit Balantidium Coli, sejenis penyakit ber sel satu.
Balantidiasis ini merupakan infestasi protozoa bersilia yang menimbulkan
gejala gangguan pencernaan. Penyakit ini tersebar luas, terutama di daerah yang
yang tingkat kebersihan masih rendah.
Umumnya parasit Balantidium Coli ini ini banyak terdapat pada daerah
tropis. Pada manusia frekuensinya rendah. Merupakan parasit yang terbanyak pada
babi, dimana dalam hal ini babi merupakan mucosa host.Biasanya parasit ini
berhabitat pada mucosa dan sub mucosa usus besar.
Untuk itulah penulis membahas tentang penyakit Balantidiasis tersebut,
guna melihat / mengetahui faktor penyebab, bagaimana penularannya, gejala yang
ditimbulkan serta pencegahan penyakit tersebut.
B. Perumusan Masalah
Adapun rumusan masalah dalam penulisan ini adalah :
1. Apakah yang menjadi penyebab penyakit Balantidiasis tersebut?
2. Bagaimanakah penularan penyakit tersebut serta apa dampak atau
gejalanya?
3. Bagaimana pencegahan serta penanganan dari penyakit tersebut ?
C. Pembatasan Masalah
Permasalahan yang saya bahas dalam makalah ini hanya membahas tentang:
1. Apakah penyakit Balantidiasis itu?
2. Bagaimana gejala dan penularannya ?
3. Langkah apa saja yang dilakukan untuk mencegahnya ?
D. Tujuan dan Manfaat Penulisan
1. Tujuan
Tujuan penulisan dari karya tulis ilmiah ini adalah:
a. Untuk mengetahui lebih dalam tentang penyakit Balantidiasis.
2. b. Untuk mengetahui bagaimana penularan serta cara pencegahan dari penyakit
tersebut.
2. Manfaat Penelitian
Sesuai dengan tujuan diatas, maka tulisan ini diharapkan berguna untuk :
1. Bahan masukan bagi para pembaca agar dapat menghindari penyakit tersebut
dengan lebih memperhatikan kebersihan.
2. Menambah pengetahuan, memperluas wawasan berfikir bagi para pembaca
pada umumnya dan bagi penulis pada khususnya.
3. BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian
Balantidiasis merupakan suatu penyakit disentri yang disebabkan oleh
parasit Balantidiom Coli, yaitu sejenis parasit ber sel satu.
Penyakit ini kiranya perlu di pertimbangkan pada penderita BAB dengan
tinja yang berlendir dan berdarah apalagi disertai keluhan mulas.
Parasit Balantidum Coli merupakan protozoa bersilia yang menginfeksi
saluran pencernaan. Habitatnya pada mucosa dan sub mucosa usus besar.
Balantidium Colipaling sering ditemukan di daerah sanitasi yang buruk serta
daerah yang dimana banyak orang kontak dekat dengan babi. Karena babi
merupakan reservoir utama dari parasit ini.
Ada 3 jenis manifestasi infeksi B. Coli :
1. Asimtomik, eksresi kita
2. Infeksi kronis dengan episode berulang dari nyeri perut dan diare
mungkin berdarah.
3. Kolitis akut dengan mual, muntah, sakit perut dan diare yang menonjol
yang mungkin berdarah.
Penyakit yang ditimbulkan oleh Balantidium Coli ini hamper mirip dengan
penyakit yang disebabkan oleh Entamoeba Histolytica.Diselaput lendir usus
besar, bentuk vegetatif membentuk obses-obses kecil yang kemudian pecah
menjadi ulkus yang mengaung.
Penyakit ini dapat berlangsung akut dengan ulkus merata pada selaput lendir
usus besar. Pada kasus berat, ulkus ini dapat menjadi gangrenyang berakibat
fatal.
Balantidium Coli kadang-kadang dapat menimbulkan infeksi eksterinternal,
misalnya dapat menyebabkan parontis dan urethritis. Pernah ditemukan bahwa
balantidium coli di hepar dan & pulmo, bahkan di Ekuador Balantidium Coli
ditemukan sebagai sindrom disentri dan obsess hepar.
1. Morfologi Parasit
4. Morfologi parasit berbeda-beda tergantung pada tahap siklus hidupnya.
Parasit Balantidium Coli, memiliki 2 bentuk :
a. Trophozoit
b. Cysta
a. Trophozoit
- Bentuk oval (seperti kantong) ukuran ± 60 µ (30-50 mikron) x 45
mikron (25-120 mikron)
- Tubuh berdinding tipis diliputi cilia berbaris longitudiral dan
tersusun sebagai spiral pada bagian anterior (bagian mulut) lebih
panjang, disebut Aderal Cilia.
- Bagian anterior terdapat Cystome (mulut), pada sebagian
posterior terdapat Cytopyge (lubang eksresi)
- Di dalam citoplamasma terdapat :
Nukleus, yang terdiri dari MacroNucleus dan Micronucleus
Contractile Vacoule
Food Vacoule
b. Cysta
- Bentuk bulat sampai lonjong
- Ukuran 50-60 mikron, dinding double
- Isinya sama dengan trophozoit juga dengan cilianya
- Merupakan bentuk infektif dan protektif, tidak untuk membelah
diri.
2. Siklus Hidup
Protozoa genus Balantidium Coli merupakan protozoa yang
dapat menginfeksi manusia dan hewan. Protozoa ini merupakan
protozoa yang terbesar. Habitatnya adalah di dalam usus besar pada
hewan dan manusia.
Balantidium Kista hidup di dalam tinja, dapat hidup 1-2 hari
pada suhu kamar.
Parasit ini hidup diselaput lendir usus besar terutama pada di
daerah sekum. Bentuk kista ini adalah bentuk infektif. Bila bentuk kista
5. tertelan terjadi terjadi ekskistasi di dinding usus halus. Dari satu, keluar
satu bentuk vegetative yang segera berkembang biak dan membentuk
koloni selaput lendir usus besar.
Setelah itu Balantidium berkembang dan dewasa lalu bertelur.
Bentuk kista dan bentuk vegetative keluar bersama tinja hospes.
Tropozoit dapat menembus dinding usus besar dan mengalir
bersama aliran darah menuju organ-organ lain misalnya ke-pulmo (paru-
paru), liver dan enchepalon (otak). Lalu memperbanyak diri di
extrainternasional, lalu membentuk kista dan mengeluarkannya bersama
faces.
Reproduksi berlangsung secara sexual dan asexual. Perkembang
biakan secara asexual yaitu dengan belah pasang, yaitu dengan
membelah jadi dua parasit yang sama bentuknya. Hanya terjadi bila
situasi kurang menguntungkan. Misalnya tidak ada pejantan.
Perkembangbiakan secara sexual terjadi pada pembiakan ini
dibentuk sel kelamin, yaitu makrogematosit dan mikrogametosit yang
kemudian membelah membentuk makrogamet dan mikrogamet. Setelah
pertumbuhan menjadi zigot. Inti zigot membelaj menjadi banyak yang
disebut sprozoit. Proses ini disebut sporogeni.
Selain itu ada 2 cara multiplikasi, yaitu
1. Birari transferse fission
2. Conjugation
1. Birari transferre fission
Terjadi pada bentuk tropozoit, mula-mula micro nucleus
membelah diri kemudian di ikuti berturut-turut macro
nucleus, cytoplasma, dan dinding sel yang membelah secara
transversal.
Bagian dari tropozoit yang mempunyai cycostome akan
membentuk cytopige.
2. Conjugation
6. Dua tropozoit saling mendekati membentuk satu saluran
yang dipergunakan untuk saling tukar menukar nucleus dan
bahan-bahan yang diperlukan, kamudian masing-masing
memisahkan diri diikuti oleh pembelajaran biasa.
B. Cara Penularan
Penularan penyakit ini terutama melalui air yang terkontaminasi. Penularan
sporadic terjadi karena masuknya kotoran ke mulut melalui tangan atau melalui air,
dan makanan yang terkontaminasi.
Penularan pada manusia terjadi dari tangan ke mulut melalui makanan yang
terkontaminasi, misal pada orang yang memelihara babi dan yang membersihkan
kandang babi, bila tangan ini terkontaminasi dengan tinja babi yang mengandung
bentuk kista dan kista ini tertelan, maka terjadilah infeksi.
C. Gejala Kunis
Umumnya keluhan saluran cerna seperti kadang-kadang sembelit. Gejala lainnya
terlihat :
- Berak mencret (diare)
- Mual-mual
- Nyeri perut
- Nafsu makan kurang
- Sakit kepala
- Badan lesu
- Berat badan turun
Pada yang lebih berat, tinja bercampur dengan air dan kekurangan cairan
seperti disentri, kemudian bisa jatuh pada dehidrasi. Tetapi kadang-kadang tanpa
gejala sama sekali.
Faktor resiko terjangkit penyakit ini adalah:
- Orang dengan keadaan sakit karena suatu penyakit sebelumnya, bila terinfeksi
oleh parasit ini akan menjadi serius bahkan fatal.
- Orang yang kontak langsung atau mengurus kotoran reservoir
7. - Orang yang tinggal di daerah dengan fasilitas air tercemar kotoran babi atau
hewan lain.
D. Pencegahan
Pencegahan penyakit ini dapat dengan Hygiene dam sanitasi yang baik,
terutama ditempat-tempat pembantaian.
Selain itu diperlukan langkah-langkah pencegahan efektif :
1. Beri penyuluhan pada masyarakat tentang hygine perorangan
2. Beri penyuluhan dan bimbingan kepada pemjamah makanan melalui
instansi kesehatan, memperhatikan kebersihan dalam mengolah
makanan, memasak dengan matang.
E.
8. KATA PENGANTAR
Syukur Alhamdulillah penulis ucapkan kehadirat Allah SWT atas rahmat dan
karunia-Nya sehingga Karya Tulis Ilmiah ini bisa diselesaikan.
Dalam Karya Tulis ini penuli membahas tentang penyakit Balantidiasis baik
penyebabnya, cara penularan serta pencegahan dan pengobatannya. Penulis menyadari
di dalam Karya Tulis Ilmiah ini masih terdapat banyak kekurangan-kekurangan. Untuk
itu penulis mengharapkan kritik dan saran dari para pembaca guna perbaikan ke depan.
Akhirnya penulis berharap sekiranya karya tulis ilmiha ini berguna bagi penulis-
penulis khususnya dan para pembaca pada umumnya.
Padangsidimpuan, Oktober 2011
Penulis
9. DAFTAR ISI
Kata Pengantar ................................................................................................ i
Daftar isi .......................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN ........................................................................
A. Latar Belakang Masalah .........................................................
B.
BAB II PEMBAHASAN ..........................................................................
A. Pengertian ...............................................................................
B. Cara Penularan .......................................................................
C. Gejala Klinis ...........................................................................
D. Pencegahan .............................................................................
BAB III PENUTUP ....................................................................................
A. Kesimpulan .............................................................................
B. Saran .......................................................................................