SlideShare a Scribd company logo
Tuberkulosis Pada Ginjal Philjeuwbens A Rahantoknam 0761050016
Kepaniteraan Klinik Ilmu Bedah 1
BAB I
PENDAHULUAN
Insidens Tuberkulosis (TBC) dilaporkan meningkat secara drastis pada dekade
terakhir ini di seluruh dunia. Penyakit ini biasanya banyak terjadi pada negara berkembang
atau yang mempunyai tingkat sosial ekonomi menengah ke bawah. Tuberkulosis (TBC)
merupakan penyakit infeksi penyebab kematian dengan urutan atas atau angka kematian
(mortalitas) tinggi. Perkiraan angka kematian akibat TBC di negara industri yaitu berkisar 2
juta orang tiap tahunnya. Menurut WHO, saat ini sekitar sepertiga dari jumlah populasi dunia
telah menderita mycobacterium tuberculosa dan terus bertambah 8-10 juta kasus TB baru tiap
tahunnya.1,2,3
Gambar 1. Daerah yang terdapat infeksi Tuberkulosis pada tahun 2007
Di Indonesia TBC merupakan penyebab kematian utama dan angka kesakitan dengan
urutan teratas setelah ISPA. Indonesia menduduki urutan ketiga setelah India dan China
dalam jumlah penderita TBC di dunia. Bahkan setiap empat menit sekali satu orang
meninggal akibat TBC di Indonesia. 2
Tuberkulosis (TBC) adalah penyakit infeksi sistemik yang disebabkan oleh bakteri
Tuberkulosis Pada Ginjal Philjeuwbens A Rahantoknam 0761050016
Kepaniteraan Klinik Ilmu Bedah 2
Mycobacterium tuberculosis. TBC dapat mengenai semua organ terutama menyerang organ
pernapasan (TB paru) sebagai tempat infeksi primer dan organ luar paru (TB ekstra paru)
seperti kulit, kelenjar limfe, tulang, ginjal dan selaput. TBC menular melalui droplet infeksius
yang terinhalasi oleh orang sehat. Pada sedikit kasus, TBC juga ditularkan melalui susu. Pada
keadaan yang terakhir ini, bakteri yang berperan adalah Mycobacterium bovis. 2,3
Indonesia termasuk memiliki prevalensi yang tinggi infeksi tuberkulosis. Infeksi
tuberkulosis saluran kemih mencapai 20 – 40% dari infeksi tuberkulosis keseluruhan di
negara-negara berkembang. Selain itu infeksi tuberkulosis saat ini mulai meningkat dengan
adanya infeksi HIV. Penampakan TB ekstra paru ini biasanya tidak khas, muncul perlahan
dan diagnosis terkadang tidak terpikirkan dan cenderung terlambat. Menurut Pedoman
Nasional Program Penanggulangan Tuberkulosis Departemen Kesehatan RI, infeksi
tuberkulosis saluran kemih termasuk kategori tuberkulosis ekstra paru berat. 4
Tuberkulosis pada sistem urogenital akibat penyebaran hematogen dari paru atau dari
organ urogenital lain. Sumber primernya (misalnya paru) mungkin memperlihatkan infeksi
aktif atau tidak memberikan keluhan maupun gejala termasuk kelainan radiologis. Hal ini
merupakan salah satu bentuk manifestasi klinis tuberkolosis desiminata, jarang dilaporkan
mungkin prevalensinya sedikit atau lolos dari pendekatan diagnosis. Pendekatan diagnosis
TB saluran kemih dan ginjal harus terarah karena tergantung dari gambaran klinis. Gambaran
klinis bervariasi : mungkin dengan keluhan ISK bawah (rekuren), hematuria tanpa sakit,
hipertensi resisten atau dengan sindrom gagal ginjal kronis (GGK). 1,5 .
Salah satu mekanisme timbulnya TB ekstra paru ini adalah reaktifasi fokus TB lama.
Reaktifasi ini meningkat sejalan peningkatan kasus, seperti manula (usia lanjut), pemakaian
obat imunosupresif atau steroid, malnutrisi, plavelensi AIDS dan adanya penyakit penyerta
seperti liver dan ginjal.4,7 .
Tuberkulosis Pada Ginjal Philjeuwbens A Rahantoknam 0761050016
Kepaniteraan Klinik Ilmu Bedah 3
BAB II
DAFTAR PUSTAKA
II.1. Definisi
Tuberkulosis adalah penyakit yang disebabkan oleh infeksi kuman Mycobacterium
tuberkulosis yang bersifat sistemik, yang dapat bermanifestasi pada hampir semua organ
tubuh dengan lokasi terbanyak di paru yang biasanya merupakan lokasi infeksi primer.8
II.2. Lokasi
Lokasi lesi TB paru dan ekstra paru pada saat infeksi
primer dipengaruhi oleh derasnya aliran darah dan tingginya
tekanan oksigen seperti di apeks paru, korteks ginjal dan
daerah pertumbuhan pada tulang panjang. 9
Gambar 2. Lokasi Organ yang dapat terkena Tuberkulosa
Organ yang biasa terkena TB ekstra paru secara sistematis adalah: 8,9
Tuberkulosis Pada Ginjal Philjeuwbens A Rahantoknam 0761050016
Kepaniteraan Klinik Ilmu Bedah 4
1. Tuberkulosis Meningitis
2. Tuberkulosis Mata : Uveitis, Choroiditis, Ciliar, Retinitis, Panophthalmitis, Orbita
3. Tuberkulosis Mulut
4. Tuberkulosis Saluran Nafas Atas, Nasal, Epiglotis, Laring, Faring
5. Tuberkulosis Kelenjar Limfe, Mediastinum, Axilla, Inguinal dan para Aorta
6. Tuberkulosis Kardio vascular
7. Tuberkulosis Pleural
8. Tuberkulosis Miliar
9. Tuberkulosis Ginjal dan Saluran Kencing
10. Tuberkulosis Tulang Sendi dan otot, arthritis
11. Tuberkulosis Genitalia wanita
12. Tuberkulosis Genital pro
13. Tuberkulosis Gastrointestinal
14. Tuberkulosis Adrenal
15. Tuberkulosis Abses Kulit
II.3. Etiologi
Mycobacterium tuberculosis merupakan mikrobakteri yang bersifat kompleks,
memiliki famili lain yaitu M.bovis (tuberkulosis pada sapi, yang dapat ditularkan melalui
susu sapi, dan dapat diperkirakan sebagai penyebab TB gastrointestinal), M.africanum
(terdapat pada kasus di daerah Afrika), M.microti (kemampuan lebih rendah dibandingkan
keluarga famili lainnya), dan M.caneti (sangat jarang). 9,10,11 .
M. tuberkulosis merupakan bakteri yang tahan asam, sehingga memerlukan
pewarnaan khusus. Perbedaan dengan bakteri lain adalah dinding sel yang memiliki
permeabilitas yang sangat rendah, sehingga tidak mudah di tembus oleh antibiotik. Selain itu
Tuberkulosis Pada Ginjal Philjeuwbens A Rahantoknam 0761050016
Kepaniteraan Klinik Ilmu Bedah 5
dinding sel mikrobakterium ini memiliki zat lipoarabinomannan yang merupakan protein
yang menyebabkan tidak efektifnya sistem pertahanan tubuh kita dalam menghancurkan
mikrobakterium ini. Kuman TB cepat mati dengan sinar matahari langsung, tetapi dapat
bertahan hidup beberapa jam ditempat yang gelap dan lembab. Dalam jaringan tubuh kuman
ini dapat Dormant, tertidur lama selama beberapa tahun.9,10,11
Gambar 3. Mycobacterium tuberculosis pada scanning electron
Gambar 4. Mycobacterium tuberculosis pada histopatologi
II.4. Patogenesis
TBC saluran kemih dapat mengenai satu atau lebih organ pada traktus urinarius dan
menyebabkan infeksi granulomatosis kronis yang menunjukkan karakteristik yang sama
dengan TBC di organ lain. Organ yang dapat terkena antara lain ginjal dan ureter, buli-buli,
prostat dan vesikula seminalis, serta epididimis dan testis. Bakteri ini mencapai organ
urogenital melalui jalur hematogen dari paru. 1,9,10,13
Tuberkulosis Pada Ginjal Philjeuwbens A Rahantoknam 0761050016
Kepaniteraan Klinik Ilmu Bedah 6
Tempat infeksi primer kadang tidak jelas atau asimtomatik Ginjal dan prostat dapat
menjadi tempat infeksi TBC primer dan dapat terinfeksi dengan jalan asenden atau desenden.
Penyebaran infeksi tuberkulosis ke saluran kemih dan genitalia pria dengan cara hematogenik
pada organ ginjal, prostat dan epididimis. Sedangkan organ lainnya penyebaran melalui urin
atau perkontinuitatum dari organ yang disebutkan sebelumnya. Setiap organ akan
memberikan gejala dan perjalanan penyakit sendiri-sendiri. 1,9,10,12,13
Tuberkulosis ginjal awalnya merupakan penyebaran milier kiri dan kanan di korteks.
Sarang milier ini berkembang menjadi radang granulasi yang mengalami nekrosis secara
perkejuan yang mungkin membenyuk kaverna atau sembuh lokal dengan fibrosis,
pengerutan, retraksi dan kalsifikasi. Perforasi nekrosis kalix di pielum menyebabkan
penyebaran desendens.14
Gambar 5. Patogenesis TBC pada traktus urinarius
Tuberkulosis Pada Ginjal Philjeuwbens A Rahantoknam 0761050016
Kepaniteraan Klinik Ilmu Bedah 7
Gambar 6. TBC pada ginjal
II.5. Cara Penularan
TB ekstra paru dapat menular, tapi penularannya tidak seperti TB paru yang melalui
kontak langsung lewat udara yang tercemar bakteri tuberkulosis. TB ekstra paru menular
melalui darah dan cairan tubuh yang terinfeksi bakteri tuberkulosis. Biasanya penularan
terjadi melalui transfusi darah.14
M. Tuberkulosis merupakan saprofit bebas dan dapat ditemukan dalam air. TB
Saluran kemih dapat terjadi karena M. Tuberkulosis yang terdapat dalam air
mengkontaminasi urethra bagian distal dan genitalia eksterna.15
Tuberkulosis saluran kemih dapat timbul pada segala usia dengan keadaan umum
kurang baik. Basil tuberkulosis mencapai ginjal atau epididimis secara hematogen.
Penyebaran tuberkulosis ke saluran kemih dapat terjadi puluhan tahun setelah kompleks
primer karena berada dalam bentuk tidak aktif (dormant) di dalam makrofag. Sekitar 80%
infeksi tuberkulosis terjadi akibat pengaktifan kembali bakteri dormant yang terjadi jika
sistem kekebalan penderita menurun (misalnya karena AIDS, pemakaian kortokosteroid atau
lanjut usia).1,15,17
Tuberkulosis Pada Ginjal Philjeuwbens A Rahantoknam 0761050016
Kepaniteraan Klinik Ilmu Bedah 8
II.6. Predileksi Sex dan Umur
TB saluran kemih lebih sering terjadi pada pria dengan rasio pria : wanita = 2 : 1
terutama pada usia 20 – 40 tahun. Tb saluran kemih jarang terjadi pada anak-anak karena
gejala TB saluran kemih baru timbul setelah 3 – 10 tahun bahkan lebih sejak infeksi
primer.1,11,15,17
II.7. Gejala Klinis
Gejala Umum :
 Batuk terus menerus dan berdahak selama 3 (tiga) minggu atau lebih.
Gejala Lain Yang Sering Dijumpai :
- Dahak bercampur darah, batuk darah.
- Sesak napas merupakan petanda adanya udara (pneumotoraks) atau cairan (efusi)
di dalam rongga pleura
- Badan lemah, nafsu makan & berat badan turun, rasa kurang enak badan
(malaise), berkeringat malam walaupun tanpa kegiatan, demam meriang > dari
sebulan.
Nyeri dada, ronkhi di puncak paru, wheezing lokal, lemah dan anoreksia.1,11,15,17
Gejala klinis yang mencurigakan ke arah TB Ekstra paru antara lain : 1,3,11,15,16,17
Nyeri pleura dengan sesak nafas
Limfadenopati Servikalis berbentuk paket dengan/tanpa fistel TB kelenjar
Gejala obstruksi usus subakut yang berulang kali TB rongga perut
Infeksi saluran kemih berulang dan makin berat hingga dapat disertai kerusakan
ginjal, hipertensi atau gagal ginjal TB saluran kemih
Abses paravertebral, hiposkoliosis, coxitis TB Tulang
Perikarditis dengan tamponade jantung TB perikardial
Tuberkulosis Pada Ginjal Philjeuwbens A Rahantoknam 0761050016
Kepaniteraan Klinik Ilmu Bedah 9
Tanda-tanda perangsangan meningen dengan penurunan kesadaran TB meningen
Gambaran klinis yang dapat dicurigai adanya TB saluran kemih yaitu instabilitas buli-
buli. Disamping itu dapat pula memberikan beberapa gejala seperti hematuria mikroskopik
atau gross, sistitis kronis yang tidak segera sembuh walaupun telah diberi terapi yang adekuat,
ditemukannya pus (steril pyuria) tanpa atau disertai fistel, serta epididimitis kronik dimana
epididimis yang membesar tanpa rasa nyeri dengan vas deferens yang tebal atau kaku.
Dikatakan bahwa 30-50% penderita TBC saluran kemih akan menderita hematuria. Gejala
infeksi saluran kemih yang tidak bisa hilang dengan pengobatan biasa, klasifikasi parenkim
ginjal, dan adanya fokus infeksi tuberkulosis di tempat lain tetapi dapat juga tidak
menimbulkan keluhan sama sekali. Gangguan yang dapat ditimbulkan berupa infeksi saluran
kemih akibat adanya infeksi bakteri lain, kerusakan, penyempitan dari saluran kemih,
sehingga terjadi gangguan pengeluaran air seni baik dari ginjal maupun dari kandung kemih.
Apabila mengenai indung telur, rahim pada wanita atau saluran sperma pada pria dapat
menimbulkan kemandulan.1,10,15,16,17
Tabel II.7.1. Manifestasi Klinis
Tuberkulosis Pada Ginjal Philjeuwbens A Rahantoknam 0761050016
Kepaniteraan Klinik Ilmu Bedah 10
Tabel II.7.2. Gejala atau komplikasi bagian lain yang terinfeksi M. Tuberkulosis
II.8. Diagnosis
Penegakan diagnosis tuberkulosis saluran kemih cukup sulit karena gejalanya tidak
spesifik. Langkah yang penting untuk mendiagnosis infeksi ini adalah riwayat perkembangan
penyakit.16
Organ yang Terinfeksi Gejala atau komplikasi
Rongga perut - Lelah
- Nyeri tekan ringan
- Nyeri seperti apendisitis
Kandung kemih - Nyeri ketika berkemih
Otak - Demam
- Sakit kepala
- Mual
- Penurunan kesadaran
- Kerusakan otak yang menyebabkan
terjadinya koma
Pericardium - Demam
- Pelebaran vena leher
- Sesak nafas
Persendian - Gejala yang menyerupai artritis
Ginjal - Kerusakan ginjal
- Infeksi di sekitar ginjal
Organ reproduksi pria - Benjolan di dalam kantung zakar
Organ reproduksi wanita - Kemandulan
Tulang belakang - Nyeri
- Kollaps tulang belakang
- Kelumpuhan tungkai
Tuberkulosis Pada Ginjal Philjeuwbens A Rahantoknam 0761050016
Kepaniteraan Klinik Ilmu Bedah 11
Anamnesis
Riwayat pernah mengalami infeksi tuberkulosis sebelumnya (terutama pada paru)
merupakan petunjuk yang penting.
Riwayat gangguan miksi dan urgency yang kronik yang tidak respon terhadap
pemberian antibiotika sering menunjukkan infeksi tuberkulosis.
Perlu diperhatikan pasien dengan memiliki rasa lemas disertai keluhan gangguan
saluran kemih yang lama tanpa disertai penyebab yang jelas.
Gejala yang dapat terjadi, nyeri pada punggung, pinggang dan suprapubik, hematuria,
frequency dan nokturia. Gejala tambahan lain demam, penurunan berat badan dan
keringat malam. 16
Pemeriksaan fisik
Pemeriksan fisik umum :
indeks masa tubuh yang rendah
infeksi tuberkulosis di luar traktus urogenital (paru, tulang, limpa, tonsil dan usus). 16
Pemeriksaan urologis :
Ginjal : nyeri tekan, massa pada ginjal, abses
Suprapubik : adanya nyeri tekan
Genitalia eksterna :penebalan, pengerasan atau perlunakan pada epididimis,
ditemukannya sinus kronik
Prostat : adanya indurasi atau nodul.16
Tuberkulosis Pada Ginjal Philjeuwbens A Rahantoknam 0761050016
Kepaniteraan Klinik Ilmu Bedah 12
Pemeriksaan penunjang
Diagnosa pasti berupa pemeriksaan dari bagian yang diperkirakan merupakan
benjolan akibat TB dengan cara biopsi terbuka, atau biopsi jarum.
Pemeriksaan dengan kontras dapat menunjukkan adanya gangguan dari saluran kemih. 10
Petunjuk awal tuberkulosis adalah foto Rontgen dada. TB akan terlihat sebagai daerah putih
yang berbentuk tidak teratur dengan latar belakang hitam. Rontgen juga bisa menunjukkan
Efusi Pleura atau pembesaran jantung. 1,16,17,18
II.8.1. Tes Tuberkulin
Dilakukan penyuntikan protein tuberkulin dari bakteri tuberkulosis secara intra
dermal  reaksi inflamasi (pembengkakan dan kemerahan) pada lokasi penyuntikan akan
mencapai ukuran maksimalnya setelah 48 – 72 jam setelah penyuntikan. Respon tubuh dapat
berkurang pada keadaan kurang gizi, dalam terapi steroid. 1,11,16,17,18
Hasil tes tuberkulin yang positif menunjang diagnosis tuberkulosis dimana
menandakan bahwa orang tersebut telah terinfeksi TB, tetapi hasil negatif tidak berarti
menyingkirkan kemungkinan adanya manifestasi ekstra pulmonal.1,15
Namun reaksi tersebut dapat menurun pada penderita keganasan, kurang gizi,
penggunaan kortikosteroid dan dalam terapi radiasi, pasien dengan AIDS atau kanker.1,15,16
Gambar 7. Hasil Uji Kulit Tuberkulin ( Mantoux)
Tuberkulosis Pada Ginjal Philjeuwbens A Rahantoknam 0761050016
Kepaniteraan Klinik Ilmu Bedah 13
Gambar 8. Tes Tuberkulin hasil positif undurasi atau penebalan positif, > 15 mm
(sudah BCG), > 10 mm (belum BCG)
II.8.2. Pemeriksaan Urin
Pemeriksaan urin ini ditujukan untuk memeriksa eritrosit, leukosit dan pH dalam urin.
Urin juga dikultur untuk memeriksa adanya E.coli karena infeksi sekunder dapat terjadi pada
20% kasus. Namun ciri khas TB yaitu terdapat “Sterille Pyuria” pada pemeriksaan urin.
Sekitar 50% pasien juga mengalami mikrohematuria. Namun kultur urin ini memerlukan
waktu 6 – 8 minggu.17
Penegakkan diagnosis berdasarkan hasil kultur dengan media yang khusus (media
Lowenstein Jensen dan media telur pyruvic). Pengambilan urin dilakukan pada pagi hari
selama 3 hari berturut – turut (atau dapat mencapai 5 hari. 1,11,17
Pemeriksaan PCR (Polymerase Chain Reaction) pada urin memiliki sensitifitas dan
spesifisitas mencapai 80 % untuk mendiagnosis kuman M. Tuberculosis. 1,11,17
II.8.3. Foto Rontgen (BNO)
Pemeriksaan ini dilakukan untuk menunjukkan adanya kalsifikasi ginjal dan ureter,
Kalsifikasi ureter akibat TB jarang terjadi kecuali jika terdapat kalsifikasi pada ginjal.
Kalsifikasi tersebut terjadi intraluminal dan tampak dinding ureter menjadi tebal bukan
dilatasi.3
Tuberkulosis Pada Ginjal Philjeuwbens A Rahantoknam 0761050016
Kepaniteraan Klinik Ilmu Bedah 14
Gambar 9. Kalsifikasi Tuberkulosis (Kalsifikasi extensif pada ginjal & ureter)
Gambar 10. Nodul Tuberkulosis pada dinding Ureter, dengan Hidronefrosis dini
II.8.4. Intravenous Urography ( IVU/IVP )
Intravenous Urography (IVU) merupakan cara diagnosa terbaik untuk TB saluran
kemih. Namun saat ini telah banyak digantikan dengan Computed Tomography (CT). IVU
dapat memberikan informasi yang berkaitan dengan peristaltik ureter, fibrosis yang mungkin
terjadi dan panjang striktur.1,19
Manifestasi lain TB saluran kemih yang dapat dilihat dengan IVU adalah distorsi
deformitas kaliks multipel dan destruksi atau kerusakan parenkim kaliks. Dapat dilihat juga
dilatasi ureter di atas striktur ureterovesikal junction. Fase cystographic pada IVU dapat
memberikan informasi keadaan kandung kemih yang kemungkinan kecil berkontraksi atau
iregular. 1,19
Tuberkulosis Pada Ginjal Philjeuwbens A Rahantoknam 0761050016
Kepaniteraan Klinik Ilmu Bedah 15
Gambar 11. Prosedur Penggunaan IVU
(Kontras disuntikkan IV, lalu diambil foto X-ray secara Interval)
Gambar 12. Fase ekskresi normal pada IVU
Film ini diambil kira-kira 10 menit setelah pemberian suntikan kontras Iodin. Ginjal
mengekresi kontras melalui kaliks yang tidak dilatasi (tanda panah), pelvis ginjal (P),
Ureter (*) dan buli-buli (B)
Gambar 13. Tuberculosis Pada Urogenital. Terdapat kelainan pada kontur buli-buli
(tanda panah) serta terdapat distorsi & iregularitas pada calix renal (tanda panah)
Tuberkulosis Pada Ginjal Philjeuwbens A Rahantoknam 0761050016
Kepaniteraan Klinik Ilmu Bedah 16
II.8.5. Computed Tomography (CT)
CT telah menjadi pilihan lebih baik menggantikan IVU dalam menegakkan diagnosa
dan evaluasi TB genital dan saluran kemih. CT terbaru memberikan gambaran 3 dimensi.
Alat ini setidaknya dapat memberikan gambaran mengenai abnormalitas kaliks,
hidronefrosis, hidroureter, autonerektomi, kalsifikasi traktus urinarius dan kavitas parenkim
ginjal. 1,19
Gambar 14. Unilateral Tuberkulosis ginjal dengan penurunan fungsi ginjal & dilatasi
sistem ekskresi dari 2 pasien yang berbeda
Gambar 15. Tampak Massa kistik yang besar dan tebal di retroperitoneum dekat
dengan anterior pankreas, posterior hepar & IVC medial
Tuberkulosis Pada Ginjal Philjeuwbens A Rahantoknam 0761050016
Kepaniteraan Klinik Ilmu Bedah 17
II.8.6 Ultrasonography (USG)
Ultrasonography memberi penilaian terbatas. Alat ini dapat digunakan untuk melihat
ukuran lesi ginjal sebelum kemoterapi atau memonitor volume kontraksi kandung kemih
sebelum pengobatan. Hal ini diperlukan untuk menentukan intervensi atau langkah
selanjutnya. 1,19
Gambar 16. Tampak lesi kistik pada ginjal kanan
II.8.7. Sistoskopi dan Biopsi
Sistoskopi jarang digunakan untuk menegakkan diagnosa TB urogenital. Sistoskopi
selalu digunakan pada pasien yang telah dianestesi umum dengan muscle relaxant untuk
mengurangi resiko perdarahan. 1,19
Biopsi biasanya hanya diperlukan untuk menentukan suatu keganasan dan tidak
disarankan sebelum pemberian terapi obat-obatan. Biopsi buli dikontraindikasi bila terdapat
tuberkulosis sistitis akut berupa gejala seperti sistitis akut dan pada sistoskopi didapatkan
dinding buli yang hiperemis dan edema. 1,19
Gambar 17. Ureterocystoscopy
Tuberkulosis Pada Ginjal Philjeuwbens A Rahantoknam 0761050016
Kepaniteraan Klinik Ilmu Bedah 18
II.8.8. Retrograde Pyelography (RPG)
Saat ini jarang digunakan, tetapi ada 2 indikasi penggunaan alat ini. Pertama, pada
kasus striktur ureter, untuk menilai panjang dan menghitung banyaknya sumbatan dan dilatasi
striktur. Kedua, pada kateterisasi urethra. 1,19
Gambar 18. Retrograde pyelography was performed since no contrast medium was
excreted during intravenous urography. Typical changes with medullary-papillary
cavitation, moth-eaten calyces and pipe stem ureter
II.8.9. Percutaneus Antegrade Pyelography
Percutaneus Antegrade Pyelography merupakan alternatif RPG untuk mengambil
ginjal yang tidak berfungsi atau untuk memeriksa keadaan ginjal yang tidak dapat diperiksa
dengan retrograde biasa. 1,19
Gambar 19. Dilatasi upper Tractus Urinarius
Tuberkulosis Pada Ginjal Philjeuwbens A Rahantoknam 0761050016
Kepaniteraan Klinik Ilmu Bedah 19
II.8.10. Arteriography, Radioisotope investigations dan Magnetic Resonance Imaging
(MRI)
Alat ini jarang digunakan karena tidak memberikan informasi tambahan mengenai
gambaran TB genital dan saluran kemih. 1,19
II.9. Penatalaksanaan
Penanganan Tuberkulosis ekstra paru pada umumnya sama dengan penanganan TB
paru. Namun pada beberapa keadaan perlu modifikasi, yaitu apabila TB menginfeksi organ
vital seperti pada efusi pleura, perkardial, TB spinal, TB genito urinaria, dan Meningitis
tuberkulosis. Selain itu, pengobatan pada TB ekstra paru biasanya lebih lama dibandingkan
dengan TB pada paru biasa. Sebagian besar sekitar 9 hingga 12 bulan. 1,11,12,15,16,17
.
Gambar 20. First-Line Treatment of Tuberculosis (TB)
for Drug-Sensitive TB
Tuberkulosis Pada Ginjal Philjeuwbens A Rahantoknam 0761050016
Kepaniteraan Klinik Ilmu Bedah 20
II.9.1. Obat Antituberkulostatik ( OAT)
Tabel II.9.1.1. Antituberkulostik diberikan dalam kemasan kombinasi
II.9.1.a. Isoniazid (INH)
Isoniazid mempunyai keaktifan tinggi terhadap M. Tuberkulosis dan bersifat
bakterisidal pada dosis tinggi. INH menghambat sintesis asam mikolat pada M. Tuberkulosis
dengan mempengaruhi enzim Mycolase synthetase. INH mempunyai efek toksik terhadap
hepar pada 10 – 20% pasien.1,16
II.9.1.b. Rifampisin
Rifampisin merupakan salah satu kelompok antibiotik yang mengisolasi Streptomyces
mediterranei. Cara kerja Rifampisin dengan menghambat bakteri pembentuk RNA.
Rifampisin larut dalam lemak, memasuki makrofag, dan diekskresi lewat urin. 1,16
Hepatotoksik merupakan reaksi utama Rifampisin. Disamping itu Rifampisin dapat
berinteraksi dengan beberapa obat termasuk Kontrasepsi oral, Kortikosteroid, dan beberapa
obat Anti Retro Virus. 1,16
II.9.1..c. Streptomisin
Streptomisin mengisolasi Streptomyces griseus. Obat ini merupakan golongan
Aminoglikosid dan harus diberikan Intramuskuler. Streptomisin tidak aktif terhadap
Tuberkulosis Pada Ginjal Philjeuwbens A Rahantoknam 0761050016
Kepaniteraan Klinik Ilmu Bedah 21
mikrobakteria intraselluler. Konsentrasi tinggi bisa didapat di urin. Streptomisin bersifat
ototoksik, tetapi sifatnya reversibel jika penggunaan obat dihentikan setelah gejala muncul.
1,16
II.9.1.d. Pyrazinamide
Pyrazinamide merupakan turunan Nicotinamide. Mekanisme kerja dengan
menghambat sintesis asam lemak I pada M. Tuberkulosis. Obat ini dapat bersifat
hepatotoksik pada pemberian dosis tinggi. Nausea dan vomitus juga sering ditemukan pada
pasien yang mendapatkan terapi ini. 1,16
II.9.1.e. Ethambutol
Obat ini aktif terhadap M. Tuberkulosis yang resisten INH dan obat-obatan
Tuberkulostatik lain. Ethambutol diabsorpsi baik melalui pemberian per oral. Sekitar 80%
diekskresi lewat urin dalam bentuk inaktif, dosis harus disesuaikan pada keadaan gagal ginjal.
Ethambutol jarang menyebabkan Neuritis Retrobulbar dan penggunaannya jangan diteruskan
apabila ditemui gejala tersebut. 1,16
Tabel II.9.1.2. Panduan Pemberian Obat Antituberkulosis
(Kategori 1 menurut Departemen Kesehatan RI)
Tahap
Pengobatan
Lamanya
pengobatan
Dosis per hari / kali Jumlah
hari / kali
menelan
obat
Tablet
Isoniazid
@ 300 mg
Tablet
Rifampisin
@ 450 mg
Tablet
Pirazinamid
@ 500 mg
Tablet
Ethambutol
@ 250 mg
Tahap Intensif
(dosis harian)
2 bulan 1 1 3 3 60
Tahap
lanjutan
(dosis 3 x
seminggu)
4 bulan 2 1 --- --- 54
*untuk berat badan 33 – 50 kg
Tuberkulosis Pada Ginjal Philjeuwbens A Rahantoknam 0761050016
Kepaniteraan Klinik Ilmu Bedah 22
Tabel II.9.1.3. Dosis dan Efek Samping Obat Antituberkulosis
Pada kasus multi drug resistence diberikan terapi yang terdiri dari 4 jenis obat yang
dipilih berdasarkan tes resistensi obat seperti ethionamide, prothionamide, quinolones,
clarithromycin, cycloserin, kanamycin, viomycin, caproemycin, thiaacetazone dan pa-amino-
salicide acid. 1,16,17
II.9.2. Pembedahan
Pembedahan pada penderita Tuberkulosis dapat dipertimbangkan bila terapi medis
gagal, seperti penyaliran atau pengeluaran sarang atau sisa sarang tuberkulosis, organ rusak
yang mengganggu, dan untuk memperbaiki perubahan atau penyulit sekunder seperti Stenosis
Saluran Kemih atau kerusakan / pengecilan kandung kemih atau leher kandung kemih.
Tindakan pembedahan pada penderita yang pernah mengidap Tuberkulosis harus dilakukan
dengan perlindungan Anti Tuberkulostatik sebagai tindak profilaktik mencegah kambuhnya
Tuberkulosis minimal 4 minggu. Terapi pembedahan rekonstruksi dilakukan untuk
mengkoreksi komplikasi yang ditimbulkan akibat infeksi. 16,17
II.9.2.a. Eksisi Jaringan Rusak
Tuberkulosis Pada Ginjal Philjeuwbens A Rahantoknam 0761050016
Kepaniteraan Klinik Ilmu Bedah 23
Nefrektomi
Nefrektomi dilakukan apabila ginjal sudah tidak berfungsi baik dengan atau
tanpa kalsifikasi, kedua ginjal telah rusak ditambah dengan hipertensi dan obstruksi
UPJ, dan apabila diduga terdapat keganasan.1,16
Parsial Nefrektomi
Parsial nefrektomi sudah jarang dilakukan karena adanya kemoterapi yang
memberikan respon lebih efektif dan cepat. Parsial nefrektomi dilakukan hanya jika
luka atau daerah yang mengalami kalsifikasi gagal merespon kemoterapi setelah 6
minggu dan apabila daerah mengalami kalsifikasi membesar dan mengancam kedua
ginjal.1,16
Pengeluaran Abses (Drainage Abcess)
Mengeluarkan abses dengan cara terbuka sudah tidak dilakukan pada TB
saluran kemih karena dengan teknik radiografik modern abses dapat diaspirasikan
hanya dengan invasif minimal. Metode ini sangat memuaskan dan memberikan hasil
yang baik.1,16
Epididimektomi
Epididimektomi dilakukan pada kasus abses yang tidak respon terhadap terapi
atau pembengkakan yang tidak berkurang atau bertambah besar pada saat terapi
antituberkulosis. Indikasi lain yaitu jika terdapat luka yang tidak sembuh atau bahkan
membesar setelah pemberian antibiotik dan antituberkulosis kemoterapi. Namun
tindakan ini dapat menyebabkan atrofil testis. 1,16
II.9.2.b. Pembedahan Rekonstruktif
Striktur Urethra
Tuberkulosis Pada Ginjal Philjeuwbens A Rahantoknam 0761050016
Kepaniteraan Klinik Ilmu Bedah 24
Tempat paling sering terjadi striktur tuberkulosis adalah di Uretero Vesical
Junction ( UVJ ), juga bisa mengenai Uretero Pelvic Junction ( UPJ ), dan kadang-
kadang pada 1/3 distal ureter. Penyakit ini juga melibatkan seluruh bagian ureter dan
merupakan penyebab stenosis komplit, fibrosis, dan bahkan kalsifikasi.1,16
Pada fase akut, pemasangan Double J Sent atau Percutaneus Nephrostomy
dapat bermanfaat untuk pengaliran yang lebih adekuat dari ginjal.1,16
Striktur pada distal ureter dapat terjadi pada sekitar 9% pasien. Jumlah ini
didapat dari adanya edema dan respon terhadap kemoterapi. Setelah pemberian
kemoterapi, striktur harus tetap dimonitor dengan IVU atau CT.1,16
Metode khusus perbaikan pembedahan untuk striktur urethra tergantung lokasi
striktur dan derajat stenosis. Endoscopic dilatation dan endopielotomi misalnya, telah
digunakan pada beberapa kasus. Metode-metode ini cukup invasif tetapi hanya
digunakan pada kasus striktur pendek dan mempunyai tingkat keberhasilan yang
relatif rendah dibandingkan dengan teknik terbuka.1,16
Ketika pembedahan diindikasikan untuk striktur UVJ, seluruh striktur harus
dipotong dan striktur yang sehat diimplantasikan kembali pada kandung kemih.1,16
Penting untuk diingat bahwa kekambuhan striktur bisa terjadi sebagai
komplikasi, oleh karena itu semua pasien perlu dipantau secara rutin.1,16
Augmentation Cystoplasty
Indikasi utama dilakukannya Augmentation Cystoplasty yaitu pada keadaan
intoleransi frekuensi berkemih, baik siang maupun malam, bersamaan dengan adanya
disuri, kencing yang tidak tertahan, dan hematuria. Dengan penyakit berat lain
kandung kemih akan kehilangan elastisitasnya, dengan kapasitas kurang dari 100 ml.
Tujuan augmentasi ini adalah untuk meningkatkan kapasitas kandung kemih sebanyak
mungkin yang sanggup ditampung.1,16
Tuberkulosis Pada Ginjal Philjeuwbens A Rahantoknam 0761050016
Kepaniteraan Klinik Ilmu Bedah 25
Inflamasi ( radang ) kandung kemih dan gagal ginjal bukan merupakan
kontraindikasi pembedahan.1,16
Infeksi saluran kemih bawah dapat merupakan komplikasi post operasi diversi
urinarius atau bladder augmentation. Ini sering tanpa gejala dan sulit untuk dideteksi,
sehingga pemberian antibiotik dosis rendah secara kontinu selama 6 bulan atau lebih
perlu dipertimbangkan.1,16
Urinary Conduit Diversion
Ada 3 indikasi dilakukannya diversi urinarius permanen, antara lain : (1)
Riwayat gangguan kejiwaan atau tingkat intelegensi subnormal, (2) Enuresis yang
tidak berhubungan dengan kapasitas kandung kemih yang kecil, (3) Intoleransi gejala
diurnal dengan inkontinensia yang tidak memberikan respon terhadap kemoterapi atau
dilatasi kandung kemih.1
Orthotopic Neobladder
Orthotopic Neobladder dilakukan dengan meningkatkan frekuensi
rekonstruksi urinarius setelah cystectomy pada penyakit keganasaan, juga pada pasien
TB.1
II.10. Pencegahan
Terdapat beberapa cara untuk mencegah tuberkulosis yaitu :
II.10.1. Vaksin
Badan penelitian luar negeri telah mengembangkan vaksin TB terbaru yang aman dan
efektif. Penelitian ini menggunakan genom lengkap M. Tuberculosis. Bacillus Calmate
Guerin ( BCG ) masih digunakan di negara-negara berkembang. Telah diketahui cara kerja
Tuberkulosis Pada Ginjal Philjeuwbens A Rahantoknam 0761050016
Kepaniteraan Klinik Ilmu Bedah 26
BCG yaitu dengan membatasi multiplikasi dan penyebaran M. Tuberculosis, bukan
mencegah infeksinya. Bagaimanapun juga penggunaan BCG masih tetap kontroversial.1
II.10.2. Intravesikal BCG
Intravesikal BCG pertama kali diperkenalkan (1976) untuk terapi kanker kandung
kemih superfisial. Pencegahan cara ini memberikan toleransi baik dan hasil memuaskan
untuk jangka waktu panjang, hal ini pula yang menyebabkan intravesikal jenis ini paling
banyak digunakan.1
Untuk menghindari penyerapan sistemik dan mengurangi resiko yang merugikan,
pemberian BCG harus ditunggu 1 sampai 3 minggu setelah reseksi transurethral. Sama
halnya pada pasien dengan daya tahan tubuh menurun, kateterisasi traumatik, atau hematuria
tidak diberikan BCG.1
Reaksi utama BCG termasuk infeksi sistemik dan bahkan sepsis. Infeksi ini memang
jarang ditemukan, tetapi perlu mendapat perhatian serius dan penanganan yang baik. BCG
sepsis merupakan komplikasi paling serius terapi intravesikal, dan meskipun jarang, ini dapat
berakibat fatal. Gejala seperti demam tinggi, rigor, dan hipotensi. Penangannya dengan
kemoterapi antituberkulosis.1,18
Tuberkulosis Pada Ginjal Philjeuwbens A Rahantoknam 0761050016
Kepaniteraan Klinik Ilmu Bedah 27
BAB III
KESIMPULAN
Tuberkulosis (TB) merupakan penyakit infeksi penyebab kematian dengan urutan atas
atau angka kematian (mortalitas) tinggi. TB merupakan penyakit sistemik yang dapat
mengenai seluruh organ tubuh, hingga penegakkan diagnosa dan terapi TB harus ditujukan
sekaligus terhadap kemungkinan adanya manifestasi TB paru dan TB Ekstraparu.
Penyakit TB dapat dibagi menjadi dua bagian besar. Pertama yaitu TB paru dimana
penyakit TB ini yang menyerang jaringan paru, tidak termasuk pleura (selaput paru). Kedua
yaitu TB ekstra paru dimana TB ini adalah TB yang menyerang organ tubuh selain jaringan
paru, misalnya pleura (selaput paru), selaput otak, selaput jantung, kelenjar limfe, tulang,
persendian, kulit, usus, ginjal, saluran kencing, alat kelamin dan lain-lain.
Salah satu mekanisme timbulnya TB ekstra paru ini adalah reaktifasi fokus TB lama.
Reaktifasi ini meningkat sejalan peningkatan kasus, seperti manula (usia lanjut),
pemakaian obat imunosupresif atau steroid, malnutrisi, prevelensi AIDS dan adanya
penyakit penyerta seperti liver dan ginjal. Lokasi lesi TB paru dan ekstra paru pada saat
infeksi primer dipengaruhi oleh derasnya aliran darah dan tingginya tekanan oksigen seperti
di apeks paru, korteks ginjal dan daerah pertumbuhan pada tulang panjang.
TB ekstra paru dapat menular, tapi penularannya tidak seperti TB paru yang melalui
kontak langsung lewat udara yang tercemar bakteri tuberkulosis. TB ekstra paru menular
melalui darah dan cairan tubuh yang terinfeksi bakteri tuberkulosis. Biasanya penularan
terjadi melalui transfusi darah.
Penampakan TB ekstra paru ini biasanya tidak khas, muncul perlahan dan diagnosis
terkadang tidak terpikirkan dan cenderung terlambat. Ini suatu fenomena yang penting,
karena akibat lambatnya diagnosis akan berakibat lambatnya pengobatan sehingga terjadi
cacat atau keadaan mengancam nyawa.
Tuberkulosis Pada Ginjal Philjeuwbens A Rahantoknam 0761050016
Kepaniteraan Klinik Ilmu Bedah 28
TB Ekstraparu yang sering terjadi adalah TB saluran kemih (Genitourinary
Tuberculosis). Patogenesis TB saluran kemih tidak diketahui hingga pada tahun 1926, Medlar
melakukan penelitian terhadap pasiennya yang meninggal akibat TB paru dan tidak memiliki
kelainan urogenital. Berdasarkan penelitian tersebut didapatkan bahwa pada penderita TB
paru juga ditemukan TB saluran kemih sehingga dikatakan TB saluran kemih merupakan
metastase TB paru. TB saluran kemih dapat timbul pada segala usia dari usia muda sampai
orang tua, terutama usia 20-40 tahun.
Adapun masalah utama kegagalan pengobatan disebabkan putusnya pengobatan
akibat kurangnya pengawasan dan kerjasama penderita, yang menimbulkan gagalnya
pengobatan dan terjadinya resisten ganda terhadap O.A.T (Obat Anti Tuberkulosis). Keadaan
seperti ini harus diatasi sebaik-baiknya.
Berdasarkan pedoman W.H.O dan Depkes telah diajukan kategori pemakaian O.A.T
dalam upaya masa kini untuk memberantas penyakit Tuberkulosis. Mengingat TB dapat
mengenai multiorgan yang menyangkut berbagai disiplin ilmu Kedokteran, diperlukan usaha
gigih dan kerjasama yang baik dari berbagai disiplin ilmu Kedokteran dalam upaya
pemberantasan TB Paru khususnya penatalaksanaan TB Ekstraparu.
Prognosis TB saluran kemih awalnya buruk, hingga ditemukan obat Antituberkulosis
yang diawali dengan ditemukannya Streptomisin (1944), Isoniazid (1952) dan Rifampisin
(1966).
Tindakan pembedahan baru dikerjakan setelah memberikan obat Tuberkulostatik.
Tindakan pembedahan pada penderita yang pernah mengidap Tuberkulosis harus dilakukan
dengan perlindungan Tuberkulostatik sebagai tindak profilaktik mencegah kambuhnya
Tuberkulosis.
Tuberkulosis Pada Ginjal Philjeuwbens A Rahantoknam 0761050016
Kepaniteraan Klinik Ilmu Bedah 29
DAFTAR PUSTAKA
1. McAleer SJ, Johnson WD, Johnson CW. Tuberculosis and Parasitic and Fungal
Infections of the Genitourinary System. In : Walsh PC. Campbell`s Urology Vol 1. 9th
edition. Ch 14. Philadelphia : WB Saunders Elsevier. 2007: 436-447.
2. NN. Tuberkulosis paru. Accessed on : April, 09th 2011. Last update : March, 16th
2009. Available at : http://rajawana.com/artikel/kesehatan/264-tuberculosis-paru-tb-
paru.html
3. University Of Cambridge. Tuberculosis. Accessed on : April, 09th 2011. Last update :
2009. Available at : http://www.google.co.id/imgres?imgurl=http://tb.med.cam.ac.
uk/wp-content/uploads/2009/12/TB-Patient.jpg&imgrefurl=http://tb.med.cam.ac.uk/
tuberculosis/&usg=__fZ_4yZfBiRtgyNiNZ9BMPyWTkd0=&h=175&w=165&sz=13
&hl=en&start=33&zoom=1&itbs=1&tbnid=ETMv5I-fvFsMEM:&tbnh=100&tbnw=
94&prev=/images%3Fq%3Dtuberkulosis%2Bginjal%26start%3D20%26hl%3Den%2
6sa%3DN%26gbv%3D2%26ndsp%3D20%26biw%3D1003%26bih%3D432%26tbm
%3Disch&ei=mhyoTcXNKY6KvgOy0sSACQ
4. NN. Liarnya tuberkulosis di luar paru-paru. Accessed on : April, 09th 2011. Last
update : March, 24th 2010. Available at : http://health.detik.com/read2010/
03/24/174504/1324661/763/liarnya-tbc-di-luar-paru-paru
5. NN. Infeksi Bakteri dan TBC. Accessed on : April, 09th 2011. Last update : March,
19th 2011. Available at : http://ersty.blogspot.com/2011/03/infeksi-bakteri-dan-
tbc.html
Tuberkulosis Pada Ginjal Philjeuwbens A Rahantoknam 0761050016
Kepaniteraan Klinik Ilmu Bedah 30
6. NN. Anatomi dan Fisiologi Sistem Perkemihan. Accessed on : April, 10th 2011. Last
update : Januari 28 th, 2009. Available at : http://totonrofiunsri.wordpress.com/2009
/01/28/anatomi-dan-fisiologi-sistem-perkemihan/
7. NN. Anatomi Fisiologi Kandung Kemih/Sistem Perkemihan. Accessed on : April, 10th
2011. Last update : October 3 rd, 2010. Available at : http://www.google.co.id/imgres
?imgurl=http://arispurnomo.com/wp-content/uploads/2010/10/urinary-copy.jpg&imgr
efurl=http://arispurnomo.com/anatomi-fisiologi-kandung-kemih-sistem-perkemihan&
usg=__uYb_U5nSCNVRYPg5PgJBFqZhUko=&h=252&w=300&sz=18&hl=en&star
t=18&zoom=1&itbs=1&tbnid=x9TiNY3zcSrYOM:&tbnh=97&tbnw=116&prev=/im
ages%3Fq%3Dfisiologi%2Bsaluran%2Bkemih%26hl%3Den%26biw%3D1024%26bi
h%3D420%26gbv%3D2%26tbm%3Disch&ei=V2CpTbTuMZDMuAPyiOGFCQ
8. NN. Tuberkulosis. Accessed on : April, 10th 2011. Available at :
http://adulgopar.files.wordpress.com/2009/12/tuberkulosis.pdf
9. Tampubolon G,dkk. . Evaluasi Pemeriksaan Batang Tahan Asam Urin pada penderita
Gross Hematuri. Accessed on : April, 09th 2011. Last update : 2002. Available at :
http://www.urologi.or.id/pdf/Nas%20Dr.%20Gideon%20Tampubolon%20(Jkt.pdf
10. Dinkes Pemerintah Kota Tasikmalaya. Tuberkulosis. Accessed on : April, 09th 2011.
Available at : http://dinkes.tasikmalayakota.go.id/index. php/informasi-penyakit/203
-tuberkulosis.html
11. RS Penyakit Infeksi Prof DR Sulianti Saroso. Perhimpunan Dokter Paru Indonesia.
Tuberkulosis. Accessed on : April, 09th 2011. Last update : Febuary, 3rd 2007.
Available at : http://www.infeksi.com/articles.php?lng=in&pg=57
12. Tanagho E, Kane C. Spesific Infections of the Genitourinary Tract. In : Smith General
Urology. Ch 14. Page : 219-225.
Tuberkulosis Pada Ginjal Philjeuwbens A Rahantoknam 0761050016
Kepaniteraan Klinik Ilmu Bedah 31
13. Perhimpunan Dokter Paru Indonesia. Tuberkulosis. Accessed on : April, 09th 2011.
Last update : 2002. Available at : http://www.pdfwindows.com/goto?=http://www.
klikpdpi.com/konsensus/tb/tb.pdf
14. NN. Diseases of the Ureter. Accessed on : April, 09th 2011. Available at :
http://www.google.co.id/imgres?imgurl=http://chestofbooks.com/health/disease/Patho
logy/images/Tuberculous-Nodule-in-the-Wall-of-the-Ureter-with-Beginning.jpg&
imgrefurl=http://chestofbooks.com/health/disease/Pathology/Diseases-Of-The-Ureter
.html&usg=__Jzn3GYoX17J61gCJnBC4qPxgdNo=&h=441&w=436&sz=15&hl=en
&start=38&zoom=1&itbs=1&tbnid=NU5nX7NtC5rr5M:&tbnh=127&tbnw=126&pre
v=/images%3Fq%3Dtuberkulosis%2Bginjal%26start%3D20%26hl%3Den%26sa%3
DN%26gbv%3D2%26ndsp%3D20%26biw%3D1003%26bih%3D432%26tbm%3Dis
ch&ei=mhyoTcXNKY6KvgOy0sSACQ
15. Eastwood JB, Corbishley CM, Grange JM. Tuberculosis and the kidney. In : Ritz
Eberhard. Disease of the Month, Journal of the American Society of Nephrology.
2001 : 1307-1314. . Accessed on : April, 15th 2011. Last update : 2001. Available at :
http://jasn.asnjournals.org/content/12/6/1307.full
16. MS Anurag Rai. Management of Genitourinary Tuberculosis. Accessed on : April,
15th 2011. Last update : April, 15th 2011. Available at :
http://www.google.co.id/imgres?imgurl=http://wwwispub.com/ispub/ijs/volume_23_
number_1/management-of-genito-urinary-tuberculosis/genito-tbl3.jpg&imgrefurl=
http://www.ispub.com/journal/the_internet_journal_of_surgery/volume_23_number_
1/article/management-of-genito-urinary-tuberculosis.html&usg=__bhxJt1Oxp5Ybj_j
8dWeoL8Kz2zA=&h=303&w=908&sz=63&hl=en&start=15&zoom=1&itbs=1&tbni
d=eTVrMhYZ97LyrM:&tbnh=49&tbnw=147&prev=/images%3Fq%3Dpercutaneous
Tuberkulosis Pada Ginjal Philjeuwbens A Rahantoknam 0761050016
Kepaniteraan Klinik Ilmu Bedah 32
%2Bantegrade%2Bpyelography%2Bon%2Btuberculosis%26hl%3Den%26biw%3D1
020%26bih%3D432%26gbv%3D2%26tbm%3Disch&ei=Gy6oTeTVI4WevQOLhbH
3CA
17. Jong WD, Sjamsuhidayat R. 2003. Tuberkulosis Saluran Kemih. Dalam : Jong WD,
Sjamsuhidayat R. Saluran Kemih dan Alat kelamin lelaki, Buku Ajar Ilmu Bedah.
Edisi kedua. Jakarta : EGC. 2003 : hal 754-755.
18. Departemen Kesehatan Republik Indonesia. Pedoman Nasional Penanggulangan
Tubekulosis. 2002.
19. Cek M, Lenk S, Naber KG, Bishop MC, Johansen TEB, Botto H, et al. EAU
Guidelines for the Management of Genitourinary Tuberculosis. Eur Urol 2005, 48;
253-62.

More Related Content

What's hot

vaginal discharge (syndrome management)
vaginal discharge (syndrome management)vaginal discharge (syndrome management)
vaginal discharge (syndrome management)
ery putra
 
Kutu busuk, kutu kepala, kutu kelamin dan Pengendaliannya
Kutu busuk, kutu kepala, kutu kelamin dan PengendaliannyaKutu busuk, kutu kepala, kutu kelamin dan Pengendaliannya
Kutu busuk, kutu kepala, kutu kelamin dan Pengendaliannya
siska fiany
 
PPT Efusi Pleura
PPT Efusi Pleura PPT Efusi Pleura
PPT Efusi Pleura
Wina Rizky Arfi Insani
 
Radiology pada urolithiasis
Radiology pada urolithiasisRadiology pada urolithiasis
Radiology pada urolithiasis
Pratistha Satyanegara
 
Thalasemia Case Report
Thalasemia Case ReportThalasemia Case Report
Thalasemia Case Report
Phil Adit R
 
PPT Hematologi - Clotting Time
PPT Hematologi - Clotting TimePPT Hematologi - Clotting Time
PPT Hematologi - Clotting Time
Riskymessyana99
 
Buku pneumonia covid 19 pdpi 2020
Buku pneumonia covid 19  pdpi 2020Buku pneumonia covid 19  pdpi 2020
Buku pneumonia covid 19 pdpi 2020
Surya Amal
 
Lupus eritematosus sistemik
Lupus eritematosus sistemikLupus eritematosus sistemik
Lupus eritematosus sistemik
fikri asyura
 
Fosfatase dan ggt (gamma glutamil transpeptidase)
Fosfatase dan ggt (gamma glutamil transpeptidase)Fosfatase dan ggt (gamma glutamil transpeptidase)
Fosfatase dan ggt (gamma glutamil transpeptidase)Betari Wanda Saskia
 
Entamoeba hystolitica & entamoeba coli
Entamoeba hystolitica & entamoeba coliEntamoeba hystolitica & entamoeba coli
Entamoeba hystolitica & entamoeba coli
Arini Utami
 
Diare akut
Diare akutDiare akut
Diare akut
fikri asyura
 
206432773 case-varicella-kulkel-1
206432773 case-varicella-kulkel-1206432773 case-varicella-kulkel-1
206432773 case-varicella-kulkel-1
homeworkping7
 
TB Paru dan Gagal Ginjal
TB Paru dan Gagal GinjalTB Paru dan Gagal Ginjal
TB Paru dan Gagal GinjalNur Fadillah
 
Definisi dan klasifikasi konjungtivitis
Definisi dan klasifikasi konjungtivitisDefinisi dan klasifikasi konjungtivitis
Definisi dan klasifikasi konjungtivitis
Brenda Panjaitan
 
Morfologi jamur tugas
Morfologi jamur tugasMorfologi jamur tugas
Morfologi jamur tugasprogsus6
 
Tuberculosis
Tuberculosis Tuberculosis
Tuberculosis
Muhammad Adi
 
Virus hepatitis b
Virus hepatitis bVirus hepatitis b
Virus hepatitis btristyanto
 
Spektrum klinis artritis reumatoid
Spektrum klinis artritis reumatoidSpektrum klinis artritis reumatoid
Spektrum klinis artritis reumatoid
Rachmat Gunadi Wachjudi
 

What's hot (20)

vaginal discharge (syndrome management)
vaginal discharge (syndrome management)vaginal discharge (syndrome management)
vaginal discharge (syndrome management)
 
Kutu busuk, kutu kepala, kutu kelamin dan Pengendaliannya
Kutu busuk, kutu kepala, kutu kelamin dan PengendaliannyaKutu busuk, kutu kepala, kutu kelamin dan Pengendaliannya
Kutu busuk, kutu kepala, kutu kelamin dan Pengendaliannya
 
PPT Efusi Pleura
PPT Efusi Pleura PPT Efusi Pleura
PPT Efusi Pleura
 
Radiology pada urolithiasis
Radiology pada urolithiasisRadiology pada urolithiasis
Radiology pada urolithiasis
 
Thalasemia Case Report
Thalasemia Case ReportThalasemia Case Report
Thalasemia Case Report
 
PPT Hematologi - Clotting Time
PPT Hematologi - Clotting TimePPT Hematologi - Clotting Time
PPT Hematologi - Clotting Time
 
Buku pneumonia covid 19 pdpi 2020
Buku pneumonia covid 19  pdpi 2020Buku pneumonia covid 19  pdpi 2020
Buku pneumonia covid 19 pdpi 2020
 
Lupus eritematosus sistemik
Lupus eritematosus sistemikLupus eritematosus sistemik
Lupus eritematosus sistemik
 
Fosfatase dan ggt (gamma glutamil transpeptidase)
Fosfatase dan ggt (gamma glutamil transpeptidase)Fosfatase dan ggt (gamma glutamil transpeptidase)
Fosfatase dan ggt (gamma glutamil transpeptidase)
 
Entamoeba hystolitica & entamoeba coli
Entamoeba hystolitica & entamoeba coliEntamoeba hystolitica & entamoeba coli
Entamoeba hystolitica & entamoeba coli
 
Diare akut
Diare akutDiare akut
Diare akut
 
Makalah
MakalahMakalah
Makalah
 
206432773 case-varicella-kulkel-1
206432773 case-varicella-kulkel-1206432773 case-varicella-kulkel-1
206432773 case-varicella-kulkel-1
 
TB Paru dan Gagal Ginjal
TB Paru dan Gagal GinjalTB Paru dan Gagal Ginjal
TB Paru dan Gagal Ginjal
 
Definisi dan klasifikasi konjungtivitis
Definisi dan klasifikasi konjungtivitisDefinisi dan klasifikasi konjungtivitis
Definisi dan klasifikasi konjungtivitis
 
Morfologi jamur tugas
Morfologi jamur tugasMorfologi jamur tugas
Morfologi jamur tugas
 
Tuberculosis
Tuberculosis Tuberculosis
Tuberculosis
 
Bronkiektasis
BronkiektasisBronkiektasis
Bronkiektasis
 
Virus hepatitis b
Virus hepatitis bVirus hepatitis b
Virus hepatitis b
 
Spektrum klinis artritis reumatoid
Spektrum klinis artritis reumatoidSpektrum klinis artritis reumatoid
Spektrum klinis artritis reumatoid
 

Viewers also liked

Na casa de deus - Eyshila
Na casa de deus - EyshilaNa casa de deus - Eyshila
Na casa de deus - Eyshila
Oedimar Oliveira
 
Funciones de Microsoft Office Excel
Funciones de Microsoft Office ExcelFunciones de Microsoft Office Excel
Funciones de Microsoft Office Excel
Leslie2097
 
Linux comands for Hadoop
Linux comands for HadoopLinux comands for Hadoop
Linux comands for Hadoop
PM Venkatesha Babu
 
Lógica Matemática
Lógica MatemáticaLógica Matemática
Lógica Matemática
Alejandra Henao
 
Art nouveau
Art nouveauArt nouveau
Art nouveau
Oriana Olivares
 
Learning from your customers - Discovery & Validation research
Learning from your customers - Discovery & Validation researchLearning from your customers - Discovery & Validation research
Learning from your customers - Discovery & Validation research
Product Anonymous
 
Digipak analysis 2
Digipak analysis 2Digipak analysis 2
Digipak analysis 2
JamieTilsley17
 
Potabilizacion del Agua
Potabilizacion del Agua Potabilizacion del Agua
Potabilizacion del Agua
Lisbeth Padilla
 
Webrazzi CrenvoIK Gamification Oyunlaştırma Sunumu 01.04.2017
Webrazzi CrenvoIK Gamification Oyunlaştırma Sunumu 01.04.2017Webrazzi CrenvoIK Gamification Oyunlaştırma Sunumu 01.04.2017
Webrazzi CrenvoIK Gamification Oyunlaştırma Sunumu 01.04.2017
Ercan Altuğ YILMAZ
 
Angoumois Grain Moth
Angoumois Grain MothAngoumois Grain Moth
Immediate implantation and immediate loading with TTPHIL™ Technique
Immediate implantation and immediate loading with TTPHIL™ TechniqueImmediate implantation and immediate loading with TTPHIL™ Technique
Immediate implantation and immediate loading with TTPHIL™ Technique
Dr P.Venkat Nag M.D.S.
 
Bangladesh in international cricket
Bangladesh in international cricket Bangladesh in international cricket
Bangladesh in international cricket
Abdullah Al Mamun
 
Sleight of Hand
Sleight of HandSleight of Hand
Sleight of Hand
Bible Preaching
 
IBM Collaboration Solutions - product portfolio update - spring 2017
IBM Collaboration Solutions  - product portfolio update - spring 2017IBM Collaboration Solutions  - product portfolio update - spring 2017
IBM Collaboration Solutions - product portfolio update - spring 2017
Ed Brill
 
El barco fantasma de Carmen Gil (poetisa)
El barco fantasma de Carmen Gil (poetisa)El barco fantasma de Carmen Gil (poetisa)
El barco fantasma de Carmen Gil (poetisa)
Jose1959Romero
 
understanding climate and economic changes
understanding climate and economic changesunderstanding climate and economic changes
understanding climate and economic changes
Vishal Jamwal
 
ASPECTOS GENERALES DE LA LICENCIATURA EN MATEMATICAS
ASPECTOS GENERALES DE LA LICENCIATURA EN MATEMATICASASPECTOS GENERALES DE LA LICENCIATURA EN MATEMATICAS
ASPECTOS GENERALES DE LA LICENCIATURA EN MATEMATICAS
margoth chilito mamian
 
Valores religiosos
Valores religiososValores religiosos
Valores religiosos
josfuentesLopez
 
Rpp sudut pusat dan sudut keliling K13
Rpp sudut pusat dan sudut keliling K13Rpp sudut pusat dan sudut keliling K13
Rpp sudut pusat dan sudut keliling K13
Charla Tarrua
 
Laboratorio geologia y geomorfologia
Laboratorio geologia y geomorfologiaLaboratorio geologia y geomorfologia
Laboratorio geologia y geomorfologia
johannru
 

Viewers also liked (20)

Na casa de deus - Eyshila
Na casa de deus - EyshilaNa casa de deus - Eyshila
Na casa de deus - Eyshila
 
Funciones de Microsoft Office Excel
Funciones de Microsoft Office ExcelFunciones de Microsoft Office Excel
Funciones de Microsoft Office Excel
 
Linux comands for Hadoop
Linux comands for HadoopLinux comands for Hadoop
Linux comands for Hadoop
 
Lógica Matemática
Lógica MatemáticaLógica Matemática
Lógica Matemática
 
Art nouveau
Art nouveauArt nouveau
Art nouveau
 
Learning from your customers - Discovery & Validation research
Learning from your customers - Discovery & Validation researchLearning from your customers - Discovery & Validation research
Learning from your customers - Discovery & Validation research
 
Digipak analysis 2
Digipak analysis 2Digipak analysis 2
Digipak analysis 2
 
Potabilizacion del Agua
Potabilizacion del Agua Potabilizacion del Agua
Potabilizacion del Agua
 
Webrazzi CrenvoIK Gamification Oyunlaştırma Sunumu 01.04.2017
Webrazzi CrenvoIK Gamification Oyunlaştırma Sunumu 01.04.2017Webrazzi CrenvoIK Gamification Oyunlaştırma Sunumu 01.04.2017
Webrazzi CrenvoIK Gamification Oyunlaştırma Sunumu 01.04.2017
 
Angoumois Grain Moth
Angoumois Grain MothAngoumois Grain Moth
Angoumois Grain Moth
 
Immediate implantation and immediate loading with TTPHIL™ Technique
Immediate implantation and immediate loading with TTPHIL™ TechniqueImmediate implantation and immediate loading with TTPHIL™ Technique
Immediate implantation and immediate loading with TTPHIL™ Technique
 
Bangladesh in international cricket
Bangladesh in international cricket Bangladesh in international cricket
Bangladesh in international cricket
 
Sleight of Hand
Sleight of HandSleight of Hand
Sleight of Hand
 
IBM Collaboration Solutions - product portfolio update - spring 2017
IBM Collaboration Solutions  - product portfolio update - spring 2017IBM Collaboration Solutions  - product portfolio update - spring 2017
IBM Collaboration Solutions - product portfolio update - spring 2017
 
El barco fantasma de Carmen Gil (poetisa)
El barco fantasma de Carmen Gil (poetisa)El barco fantasma de Carmen Gil (poetisa)
El barco fantasma de Carmen Gil (poetisa)
 
understanding climate and economic changes
understanding climate and economic changesunderstanding climate and economic changes
understanding climate and economic changes
 
ASPECTOS GENERALES DE LA LICENCIATURA EN MATEMATICAS
ASPECTOS GENERALES DE LA LICENCIATURA EN MATEMATICASASPECTOS GENERALES DE LA LICENCIATURA EN MATEMATICAS
ASPECTOS GENERALES DE LA LICENCIATURA EN MATEMATICAS
 
Valores religiosos
Valores religiososValores religiosos
Valores religiosos
 
Rpp sudut pusat dan sudut keliling K13
Rpp sudut pusat dan sudut keliling K13Rpp sudut pusat dan sudut keliling K13
Rpp sudut pusat dan sudut keliling K13
 
Laboratorio geologia y geomorfologia
Laboratorio geologia y geomorfologiaLaboratorio geologia y geomorfologia
Laboratorio geologia y geomorfologia
 

Similar to Tuberculosis Pada Ginjal

Makalah tuberculosis
Makalah tuberculosisMakalah tuberculosis
Makalah tuberculosis
Septian Muna Barakati
 
Makalah tbc pada anak
Makalah tbc pada anakMakalah tbc pada anak
Makalah tbc pada anak
Septian Muna Barakati
 
copy-of-infeksi.pptx
copy-of-infeksi.pptxcopy-of-infeksi.pptx
copy-of-infeksi.pptx
AyuAgustriani1
 
Tbc pada ibu
Tbc pada ibuTbc pada ibu
Tbc pada ibu
Armina Vitari
 
ASKEP TB.docx
ASKEP TB.docxASKEP TB.docx
ASKEP TB.docx
JaparSadiqAssaqaf1
 
bahan materi tb bumil.docx
bahan materi tb bumil.docxbahan materi tb bumil.docx
bahan materi tb bumil.docx
Oktaviaeka3
 
Lp tb
Lp tbLp tb
Laporan pendahuluan
Laporan pendahuluanLaporan pendahuluan
Laporan pendahuluan
oini2
 
Penanganan terkini tuberkulosis atau tb
Penanganan terkini tuberkulosis atau tbPenanganan terkini tuberkulosis atau tb
Penanganan terkini tuberkulosis atau tbsimantak
 
Makalah tb paru analisis
Makalah tb paru analisisMakalah tb paru analisis
Makalah tb paru analisis
CiciSatriMaulani
 
Makalah tb paru analisis
Makalah tb paru analisisMakalah tb paru analisis
Makalah tb paru analisis
AnbarAfifah
 
Lima provinsi dengan TB-paru terbesar di Indonesia
Lima provinsi dengan TB-paru terbesar di IndonesiaLima provinsi dengan TB-paru terbesar di Indonesia
Lima provinsi dengan TB-paru terbesar di Indonesia
robimarta19
 

Similar to Tuberculosis Pada Ginjal (20)

Askep hiv
Askep hivAskep hiv
Askep hiv
 
Makalah tuberculosis
Makalah tuberculosisMakalah tuberculosis
Makalah tuberculosis
 
Makalah tuberculosis
Makalah tuberculosisMakalah tuberculosis
Makalah tuberculosis
 
Makalah tbc pada anak
Makalah tbc pada anakMakalah tbc pada anak
Makalah tbc pada anak
 
Makalah tbc pada anak
Makalah tbc pada anakMakalah tbc pada anak
Makalah tbc pada anak
 
copy-of-infeksi.pptx
copy-of-infeksi.pptxcopy-of-infeksi.pptx
copy-of-infeksi.pptx
 
Tbc pada ibu
Tbc pada ibuTbc pada ibu
Tbc pada ibu
 
Refrat tb
Refrat tbRefrat tb
Refrat tb
 
ASKEP TB.docx
ASKEP TB.docxASKEP TB.docx
ASKEP TB.docx
 
bahan materi tb bumil.docx
bahan materi tb bumil.docxbahan materi tb bumil.docx
bahan materi tb bumil.docx
 
Lp tb
Lp tbLp tb
Lp tb
 
Tbc
TbcTbc
Tbc
 
Makalah TBC
Makalah TBCMakalah TBC
Makalah TBC
 
Laporan pendahuluan
Laporan pendahuluanLaporan pendahuluan
Laporan pendahuluan
 
Penanganan terkini tuberkulosis atau tb
Penanganan terkini tuberkulosis atau tbPenanganan terkini tuberkulosis atau tb
Penanganan terkini tuberkulosis atau tb
 
Askep tb paru
Askep tb paruAskep tb paru
Askep tb paru
 
Tb paru AKPER PEMKAB MUNA
Tb paru AKPER PEMKAB MUNA Tb paru AKPER PEMKAB MUNA
Tb paru AKPER PEMKAB MUNA
 
Makalah tb paru analisis
Makalah tb paru analisisMakalah tb paru analisis
Makalah tb paru analisis
 
Makalah tb paru analisis
Makalah tb paru analisisMakalah tb paru analisis
Makalah tb paru analisis
 
Lima provinsi dengan TB-paru terbesar di Indonesia
Lima provinsi dengan TB-paru terbesar di IndonesiaLima provinsi dengan TB-paru terbesar di Indonesia
Lima provinsi dengan TB-paru terbesar di Indonesia
 

More from Phil Adit R

Format Fee Klinik Umum Wera Medika (in tabel)
Format Fee Klinik Umum Wera Medika (in tabel)Format Fee Klinik Umum Wera Medika (in tabel)
Format Fee Klinik Umum Wera Medika (in tabel)
Phil Adit R
 
Fee Jaga Dokter In Tabel
Fee Jaga Dokter In TabelFee Jaga Dokter In Tabel
Fee Jaga Dokter In Tabel
Phil Adit R
 
This is my honor for few days work as doctor in 2015
This is my honor for few days work as doctor in 2015This is my honor for few days work as doctor in 2015
This is my honor for few days work as doctor in 2015
Phil Adit R
 
Working And Learning As Physichian
Working And Learning As PhysichianWorking And Learning As Physichian
Working And Learning As Physichian
Phil Adit R
 
Klinik umum wera medika
Klinik umum wera medikaKlinik umum wera medika
Klinik umum wera medika
Phil Adit R
 
Plasenta Previa
Plasenta PreviaPlasenta Previa
Plasenta Previa
Phil Adit R
 
Apendisitis Akut Pada Kehamilan
Apendisitis Akut Pada KehamilanApendisitis Akut Pada Kehamilan
Apendisitis Akut Pada Kehamilan
Phil Adit R
 
Sindrom Guillain Bare
Sindrom Guillain BareSindrom Guillain Bare
Sindrom Guillain Bare
Phil Adit R
 
Laporan Team advance PKM Kepulauan Riau
Laporan Team advance PKM Kepulauan RiauLaporan Team advance PKM Kepulauan Riau
Laporan Team advance PKM Kepulauan Riau
Phil Adit R
 
Laporan Operasi Bedah Orthopedi RSU FK UKI
Laporan Operasi Bedah Orthopedi RSU FK UKILaporan Operasi Bedah Orthopedi RSU FK UKI
Laporan Operasi Bedah Orthopedi RSU FK UKI
Phil Adit R
 
Laporan Operasi RSU FK UKI
Laporan Operasi RSU FK UKILaporan Operasi RSU FK UKI
Laporan Operasi RSU FK UKI
Phil Adit R
 
Visum et Repertum Luka Tembak RSUP Dr Kariadi Semarang
Visum et Repertum Luka Tembak RSUP Dr Kariadi SemarangVisum et Repertum Luka Tembak RSUP Dr Kariadi Semarang
Visum et Repertum Luka Tembak RSUP Dr Kariadi Semarang
Phil Adit R
 
Visum Gantung Diri
Visum Gantung DiriVisum Gantung Diri
Visum Gantung Diri
Phil Adit R
 
CONFRENCE BEDAH UMUM 9 NOVEMER 2012
CONFRENCE BEDAH UMUM 9 NOVEMER 2012CONFRENCE BEDAH UMUM 9 NOVEMER 2012
CONFRENCE BEDAH UMUM 9 NOVEMER 2012
Phil Adit R
 
CONFRENCE ORTHOPEDI 9 NOVEMER 2012
CONFRENCE ORTHOPEDI 9 NOVEMER 2012CONFRENCE ORTHOPEDI 9 NOVEMER 2012
CONFRENCE ORTHOPEDI 9 NOVEMER 2012
Phil Adit R
 
SINDROME NEFROTIK
SINDROME NEFROTIKSINDROME NEFROTIK
SINDROME NEFROTIK
Phil Adit R
 
Anaphylaxis Pediatric
Anaphylaxis PediatricAnaphylaxis Pediatric
Anaphylaxis Pediatric
Phil Adit R
 
PEDIATRIC ANAPHYLAXIS
PEDIATRIC ANAPHYLAXISPEDIATRIC ANAPHYLAXIS
PEDIATRIC ANAPHYLAXIS
Phil Adit R
 
TB Case
TB CaseTB Case
TB Case
Phil Adit R
 
PPOK Case
PPOK CasePPOK Case
PPOK Case
Phil Adit R
 

More from Phil Adit R (20)

Format Fee Klinik Umum Wera Medika (in tabel)
Format Fee Klinik Umum Wera Medika (in tabel)Format Fee Klinik Umum Wera Medika (in tabel)
Format Fee Klinik Umum Wera Medika (in tabel)
 
Fee Jaga Dokter In Tabel
Fee Jaga Dokter In TabelFee Jaga Dokter In Tabel
Fee Jaga Dokter In Tabel
 
This is my honor for few days work as doctor in 2015
This is my honor for few days work as doctor in 2015This is my honor for few days work as doctor in 2015
This is my honor for few days work as doctor in 2015
 
Working And Learning As Physichian
Working And Learning As PhysichianWorking And Learning As Physichian
Working And Learning As Physichian
 
Klinik umum wera medika
Klinik umum wera medikaKlinik umum wera medika
Klinik umum wera medika
 
Plasenta Previa
Plasenta PreviaPlasenta Previa
Plasenta Previa
 
Apendisitis Akut Pada Kehamilan
Apendisitis Akut Pada KehamilanApendisitis Akut Pada Kehamilan
Apendisitis Akut Pada Kehamilan
 
Sindrom Guillain Bare
Sindrom Guillain BareSindrom Guillain Bare
Sindrom Guillain Bare
 
Laporan Team advance PKM Kepulauan Riau
Laporan Team advance PKM Kepulauan RiauLaporan Team advance PKM Kepulauan Riau
Laporan Team advance PKM Kepulauan Riau
 
Laporan Operasi Bedah Orthopedi RSU FK UKI
Laporan Operasi Bedah Orthopedi RSU FK UKILaporan Operasi Bedah Orthopedi RSU FK UKI
Laporan Operasi Bedah Orthopedi RSU FK UKI
 
Laporan Operasi RSU FK UKI
Laporan Operasi RSU FK UKILaporan Operasi RSU FK UKI
Laporan Operasi RSU FK UKI
 
Visum et Repertum Luka Tembak RSUP Dr Kariadi Semarang
Visum et Repertum Luka Tembak RSUP Dr Kariadi SemarangVisum et Repertum Luka Tembak RSUP Dr Kariadi Semarang
Visum et Repertum Luka Tembak RSUP Dr Kariadi Semarang
 
Visum Gantung Diri
Visum Gantung DiriVisum Gantung Diri
Visum Gantung Diri
 
CONFRENCE BEDAH UMUM 9 NOVEMER 2012
CONFRENCE BEDAH UMUM 9 NOVEMER 2012CONFRENCE BEDAH UMUM 9 NOVEMER 2012
CONFRENCE BEDAH UMUM 9 NOVEMER 2012
 
CONFRENCE ORTHOPEDI 9 NOVEMER 2012
CONFRENCE ORTHOPEDI 9 NOVEMER 2012CONFRENCE ORTHOPEDI 9 NOVEMER 2012
CONFRENCE ORTHOPEDI 9 NOVEMER 2012
 
SINDROME NEFROTIK
SINDROME NEFROTIKSINDROME NEFROTIK
SINDROME NEFROTIK
 
Anaphylaxis Pediatric
Anaphylaxis PediatricAnaphylaxis Pediatric
Anaphylaxis Pediatric
 
PEDIATRIC ANAPHYLAXIS
PEDIATRIC ANAPHYLAXISPEDIATRIC ANAPHYLAXIS
PEDIATRIC ANAPHYLAXIS
 
TB Case
TB CaseTB Case
TB Case
 
PPOK Case
PPOK CasePPOK Case
PPOK Case
 

Recently uploaded

tugas pai kelas 10 rangkuman bab 10 smk madani bogor
tugas pai kelas 10 rangkuman bab 10 smk madani bogortugas pai kelas 10 rangkuman bab 10 smk madani bogor
tugas pai kelas 10 rangkuman bab 10 smk madani bogor
WILDANREYkun
 
PRESENTASI OBSERVASI PENGELOLAAN KINERJA KEPALA SEKOLAH.pptx
PRESENTASI OBSERVASI PENGELOLAAN KINERJA KEPALA SEKOLAH.pptxPRESENTASI OBSERVASI PENGELOLAAN KINERJA KEPALA SEKOLAH.pptx
PRESENTASI OBSERVASI PENGELOLAAN KINERJA KEPALA SEKOLAH.pptx
muhammadyudiyanto55
 
Paparan Kurikulum Satuan Pendidikan_LOKAKARYA TPK 2024.pptx.pdf
Paparan Kurikulum Satuan Pendidikan_LOKAKARYA TPK 2024.pptx.pdfPaparan Kurikulum Satuan Pendidikan_LOKAKARYA TPK 2024.pptx.pdf
Paparan Kurikulum Satuan Pendidikan_LOKAKARYA TPK 2024.pptx.pdf
SEMUELSAMBOKARAENG
 
Laporan Kegiatan Pramuka Tugas Tambahan PMM.pdf
Laporan Kegiatan Pramuka Tugas Tambahan PMM.pdfLaporan Kegiatan Pramuka Tugas Tambahan PMM.pdf
Laporan Kegiatan Pramuka Tugas Tambahan PMM.pdf
UmyHasna1
 
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 5 Fase C Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 5 Fase C Kurikulum MerdekaModul Ajar Bahasa Inggris Kelas 5 Fase C Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 5 Fase C Kurikulum Merdeka
Fathan Emran
 
Koneksi Antar Materi Modul 1.4.ppt x
Koneksi Antar Materi Modul 1.4.ppt           xKoneksi Antar Materi Modul 1.4.ppt           x
Koneksi Antar Materi Modul 1.4.ppt x
johan199969
 
813 Modul Ajar KurMer Usaha, Energi, dan Pesawat Sederhana (2).docx
813 Modul Ajar KurMer Usaha, Energi, dan Pesawat Sederhana (2).docx813 Modul Ajar KurMer Usaha, Energi, dan Pesawat Sederhana (2).docx
813 Modul Ajar KurMer Usaha, Energi, dan Pesawat Sederhana (2).docx
RinawatiRinawati10
 
Modul Projek - Modul P5 Kearifan Lokal _Menampilkan Tarian Daerah Nusantara_...
Modul Projek  - Modul P5 Kearifan Lokal _Menampilkan Tarian Daerah Nusantara_...Modul Projek  - Modul P5 Kearifan Lokal _Menampilkan Tarian Daerah Nusantara_...
Modul Projek - Modul P5 Kearifan Lokal _Menampilkan Tarian Daerah Nusantara_...
MirnasariMutmainna1
 
LAPORAN TUGAS TAMBAHAN PEMBINA PRAMUKA..
LAPORAN TUGAS TAMBAHAN PEMBINA PRAMUKA..LAPORAN TUGAS TAMBAHAN PEMBINA PRAMUKA..
LAPORAN TUGAS TAMBAHAN PEMBINA PRAMUKA..
widyakusuma99
 
Prensentasi Visi Misi Sekolah dalam rangka observasi pengawas
Prensentasi Visi Misi Sekolah dalam rangka observasi pengawasPrensentasi Visi Misi Sekolah dalam rangka observasi pengawas
Prensentasi Visi Misi Sekolah dalam rangka observasi pengawas
suprihatin1885
 
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docxRUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
lastri261
 
NUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdf
NUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdfNUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdf
NUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdf
DataSupriatna
 
LAPORAN EKSTRAKURIKULER SEKOLAH DASAR NEGERI
LAPORAN EKSTRAKURIKULER SEKOLAH DASAR NEGERILAPORAN EKSTRAKURIKULER SEKOLAH DASAR NEGERI
LAPORAN EKSTRAKURIKULER SEKOLAH DASAR NEGERI
PURWANTOSDNWATES2
 
Seminar: Sekolah Alkitab Liburan (SAL) 2024
Seminar: Sekolah Alkitab Liburan (SAL) 2024Seminar: Sekolah Alkitab Liburan (SAL) 2024
Seminar: Sekolah Alkitab Liburan (SAL) 2024
SABDA
 
Form B1 Rubrik Observasi Presentasi Visi Misi -1.docx
Form B1 Rubrik Observasi Presentasi Visi Misi -1.docxForm B1 Rubrik Observasi Presentasi Visi Misi -1.docx
Form B1 Rubrik Observasi Presentasi Visi Misi -1.docx
EkoPutuKromo
 
SOSIALISASI PPDB TAHUN AJARAN 2024-2025.pptx
SOSIALISASI PPDB TAHUN AJARAN 2024-2025.pptxSOSIALISASI PPDB TAHUN AJARAN 2024-2025.pptx
SOSIALISASI PPDB TAHUN AJARAN 2024-2025.pptx
astridamalia20
 
MATERI SOSIALISASI PPDB JABAR- 4PAN052024.pdf
MATERI SOSIALISASI PPDB JABAR- 4PAN052024.pdfMATERI SOSIALISASI PPDB JABAR- 4PAN052024.pdf
MATERI SOSIALISASI PPDB JABAR- 4PAN052024.pdf
ssuser289c2f1
 
ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_
ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_
ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_
setiatinambunan
 
PPT Observasi Praktik Kinerja PMM SD pdf
PPT Observasi Praktik Kinerja PMM SD pdfPPT Observasi Praktik Kinerja PMM SD pdf
PPT Observasi Praktik Kinerja PMM SD pdf
safitriana935
 
Tugas Mandiri 1.4.a.4.3 Keyakinan Kelas.pdf
Tugas Mandiri 1.4.a.4.3 Keyakinan Kelas.pdfTugas Mandiri 1.4.a.4.3 Keyakinan Kelas.pdf
Tugas Mandiri 1.4.a.4.3 Keyakinan Kelas.pdf
muhammadRifai732845
 

Recently uploaded (20)

tugas pai kelas 10 rangkuman bab 10 smk madani bogor
tugas pai kelas 10 rangkuman bab 10 smk madani bogortugas pai kelas 10 rangkuman bab 10 smk madani bogor
tugas pai kelas 10 rangkuman bab 10 smk madani bogor
 
PRESENTASI OBSERVASI PENGELOLAAN KINERJA KEPALA SEKOLAH.pptx
PRESENTASI OBSERVASI PENGELOLAAN KINERJA KEPALA SEKOLAH.pptxPRESENTASI OBSERVASI PENGELOLAAN KINERJA KEPALA SEKOLAH.pptx
PRESENTASI OBSERVASI PENGELOLAAN KINERJA KEPALA SEKOLAH.pptx
 
Paparan Kurikulum Satuan Pendidikan_LOKAKARYA TPK 2024.pptx.pdf
Paparan Kurikulum Satuan Pendidikan_LOKAKARYA TPK 2024.pptx.pdfPaparan Kurikulum Satuan Pendidikan_LOKAKARYA TPK 2024.pptx.pdf
Paparan Kurikulum Satuan Pendidikan_LOKAKARYA TPK 2024.pptx.pdf
 
Laporan Kegiatan Pramuka Tugas Tambahan PMM.pdf
Laporan Kegiatan Pramuka Tugas Tambahan PMM.pdfLaporan Kegiatan Pramuka Tugas Tambahan PMM.pdf
Laporan Kegiatan Pramuka Tugas Tambahan PMM.pdf
 
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 5 Fase C Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 5 Fase C Kurikulum MerdekaModul Ajar Bahasa Inggris Kelas 5 Fase C Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 5 Fase C Kurikulum Merdeka
 
Koneksi Antar Materi Modul 1.4.ppt x
Koneksi Antar Materi Modul 1.4.ppt           xKoneksi Antar Materi Modul 1.4.ppt           x
Koneksi Antar Materi Modul 1.4.ppt x
 
813 Modul Ajar KurMer Usaha, Energi, dan Pesawat Sederhana (2).docx
813 Modul Ajar KurMer Usaha, Energi, dan Pesawat Sederhana (2).docx813 Modul Ajar KurMer Usaha, Energi, dan Pesawat Sederhana (2).docx
813 Modul Ajar KurMer Usaha, Energi, dan Pesawat Sederhana (2).docx
 
Modul Projek - Modul P5 Kearifan Lokal _Menampilkan Tarian Daerah Nusantara_...
Modul Projek  - Modul P5 Kearifan Lokal _Menampilkan Tarian Daerah Nusantara_...Modul Projek  - Modul P5 Kearifan Lokal _Menampilkan Tarian Daerah Nusantara_...
Modul Projek - Modul P5 Kearifan Lokal _Menampilkan Tarian Daerah Nusantara_...
 
LAPORAN TUGAS TAMBAHAN PEMBINA PRAMUKA..
LAPORAN TUGAS TAMBAHAN PEMBINA PRAMUKA..LAPORAN TUGAS TAMBAHAN PEMBINA PRAMUKA..
LAPORAN TUGAS TAMBAHAN PEMBINA PRAMUKA..
 
Prensentasi Visi Misi Sekolah dalam rangka observasi pengawas
Prensentasi Visi Misi Sekolah dalam rangka observasi pengawasPrensentasi Visi Misi Sekolah dalam rangka observasi pengawas
Prensentasi Visi Misi Sekolah dalam rangka observasi pengawas
 
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docxRUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
 
NUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdf
NUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdfNUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdf
NUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdf
 
LAPORAN EKSTRAKURIKULER SEKOLAH DASAR NEGERI
LAPORAN EKSTRAKURIKULER SEKOLAH DASAR NEGERILAPORAN EKSTRAKURIKULER SEKOLAH DASAR NEGERI
LAPORAN EKSTRAKURIKULER SEKOLAH DASAR NEGERI
 
Seminar: Sekolah Alkitab Liburan (SAL) 2024
Seminar: Sekolah Alkitab Liburan (SAL) 2024Seminar: Sekolah Alkitab Liburan (SAL) 2024
Seminar: Sekolah Alkitab Liburan (SAL) 2024
 
Form B1 Rubrik Observasi Presentasi Visi Misi -1.docx
Form B1 Rubrik Observasi Presentasi Visi Misi -1.docxForm B1 Rubrik Observasi Presentasi Visi Misi -1.docx
Form B1 Rubrik Observasi Presentasi Visi Misi -1.docx
 
SOSIALISASI PPDB TAHUN AJARAN 2024-2025.pptx
SOSIALISASI PPDB TAHUN AJARAN 2024-2025.pptxSOSIALISASI PPDB TAHUN AJARAN 2024-2025.pptx
SOSIALISASI PPDB TAHUN AJARAN 2024-2025.pptx
 
MATERI SOSIALISASI PPDB JABAR- 4PAN052024.pdf
MATERI SOSIALISASI PPDB JABAR- 4PAN052024.pdfMATERI SOSIALISASI PPDB JABAR- 4PAN052024.pdf
MATERI SOSIALISASI PPDB JABAR- 4PAN052024.pdf
 
ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_
ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_
ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_
 
PPT Observasi Praktik Kinerja PMM SD pdf
PPT Observasi Praktik Kinerja PMM SD pdfPPT Observasi Praktik Kinerja PMM SD pdf
PPT Observasi Praktik Kinerja PMM SD pdf
 
Tugas Mandiri 1.4.a.4.3 Keyakinan Kelas.pdf
Tugas Mandiri 1.4.a.4.3 Keyakinan Kelas.pdfTugas Mandiri 1.4.a.4.3 Keyakinan Kelas.pdf
Tugas Mandiri 1.4.a.4.3 Keyakinan Kelas.pdf
 

Tuberculosis Pada Ginjal

  • 1. Tuberkulosis Pada Ginjal Philjeuwbens A Rahantoknam 0761050016 Kepaniteraan Klinik Ilmu Bedah 1 BAB I PENDAHULUAN Insidens Tuberkulosis (TBC) dilaporkan meningkat secara drastis pada dekade terakhir ini di seluruh dunia. Penyakit ini biasanya banyak terjadi pada negara berkembang atau yang mempunyai tingkat sosial ekonomi menengah ke bawah. Tuberkulosis (TBC) merupakan penyakit infeksi penyebab kematian dengan urutan atas atau angka kematian (mortalitas) tinggi. Perkiraan angka kematian akibat TBC di negara industri yaitu berkisar 2 juta orang tiap tahunnya. Menurut WHO, saat ini sekitar sepertiga dari jumlah populasi dunia telah menderita mycobacterium tuberculosa dan terus bertambah 8-10 juta kasus TB baru tiap tahunnya.1,2,3 Gambar 1. Daerah yang terdapat infeksi Tuberkulosis pada tahun 2007 Di Indonesia TBC merupakan penyebab kematian utama dan angka kesakitan dengan urutan teratas setelah ISPA. Indonesia menduduki urutan ketiga setelah India dan China dalam jumlah penderita TBC di dunia. Bahkan setiap empat menit sekali satu orang meninggal akibat TBC di Indonesia. 2 Tuberkulosis (TBC) adalah penyakit infeksi sistemik yang disebabkan oleh bakteri
  • 2. Tuberkulosis Pada Ginjal Philjeuwbens A Rahantoknam 0761050016 Kepaniteraan Klinik Ilmu Bedah 2 Mycobacterium tuberculosis. TBC dapat mengenai semua organ terutama menyerang organ pernapasan (TB paru) sebagai tempat infeksi primer dan organ luar paru (TB ekstra paru) seperti kulit, kelenjar limfe, tulang, ginjal dan selaput. TBC menular melalui droplet infeksius yang terinhalasi oleh orang sehat. Pada sedikit kasus, TBC juga ditularkan melalui susu. Pada keadaan yang terakhir ini, bakteri yang berperan adalah Mycobacterium bovis. 2,3 Indonesia termasuk memiliki prevalensi yang tinggi infeksi tuberkulosis. Infeksi tuberkulosis saluran kemih mencapai 20 – 40% dari infeksi tuberkulosis keseluruhan di negara-negara berkembang. Selain itu infeksi tuberkulosis saat ini mulai meningkat dengan adanya infeksi HIV. Penampakan TB ekstra paru ini biasanya tidak khas, muncul perlahan dan diagnosis terkadang tidak terpikirkan dan cenderung terlambat. Menurut Pedoman Nasional Program Penanggulangan Tuberkulosis Departemen Kesehatan RI, infeksi tuberkulosis saluran kemih termasuk kategori tuberkulosis ekstra paru berat. 4 Tuberkulosis pada sistem urogenital akibat penyebaran hematogen dari paru atau dari organ urogenital lain. Sumber primernya (misalnya paru) mungkin memperlihatkan infeksi aktif atau tidak memberikan keluhan maupun gejala termasuk kelainan radiologis. Hal ini merupakan salah satu bentuk manifestasi klinis tuberkolosis desiminata, jarang dilaporkan mungkin prevalensinya sedikit atau lolos dari pendekatan diagnosis. Pendekatan diagnosis TB saluran kemih dan ginjal harus terarah karena tergantung dari gambaran klinis. Gambaran klinis bervariasi : mungkin dengan keluhan ISK bawah (rekuren), hematuria tanpa sakit, hipertensi resisten atau dengan sindrom gagal ginjal kronis (GGK). 1,5 . Salah satu mekanisme timbulnya TB ekstra paru ini adalah reaktifasi fokus TB lama. Reaktifasi ini meningkat sejalan peningkatan kasus, seperti manula (usia lanjut), pemakaian obat imunosupresif atau steroid, malnutrisi, plavelensi AIDS dan adanya penyakit penyerta seperti liver dan ginjal.4,7 .
  • 3. Tuberkulosis Pada Ginjal Philjeuwbens A Rahantoknam 0761050016 Kepaniteraan Klinik Ilmu Bedah 3 BAB II DAFTAR PUSTAKA II.1. Definisi Tuberkulosis adalah penyakit yang disebabkan oleh infeksi kuman Mycobacterium tuberkulosis yang bersifat sistemik, yang dapat bermanifestasi pada hampir semua organ tubuh dengan lokasi terbanyak di paru yang biasanya merupakan lokasi infeksi primer.8 II.2. Lokasi Lokasi lesi TB paru dan ekstra paru pada saat infeksi primer dipengaruhi oleh derasnya aliran darah dan tingginya tekanan oksigen seperti di apeks paru, korteks ginjal dan daerah pertumbuhan pada tulang panjang. 9 Gambar 2. Lokasi Organ yang dapat terkena Tuberkulosa Organ yang biasa terkena TB ekstra paru secara sistematis adalah: 8,9
  • 4. Tuberkulosis Pada Ginjal Philjeuwbens A Rahantoknam 0761050016 Kepaniteraan Klinik Ilmu Bedah 4 1. Tuberkulosis Meningitis 2. Tuberkulosis Mata : Uveitis, Choroiditis, Ciliar, Retinitis, Panophthalmitis, Orbita 3. Tuberkulosis Mulut 4. Tuberkulosis Saluran Nafas Atas, Nasal, Epiglotis, Laring, Faring 5. Tuberkulosis Kelenjar Limfe, Mediastinum, Axilla, Inguinal dan para Aorta 6. Tuberkulosis Kardio vascular 7. Tuberkulosis Pleural 8. Tuberkulosis Miliar 9. Tuberkulosis Ginjal dan Saluran Kencing 10. Tuberkulosis Tulang Sendi dan otot, arthritis 11. Tuberkulosis Genitalia wanita 12. Tuberkulosis Genital pro 13. Tuberkulosis Gastrointestinal 14. Tuberkulosis Adrenal 15. Tuberkulosis Abses Kulit II.3. Etiologi Mycobacterium tuberculosis merupakan mikrobakteri yang bersifat kompleks, memiliki famili lain yaitu M.bovis (tuberkulosis pada sapi, yang dapat ditularkan melalui susu sapi, dan dapat diperkirakan sebagai penyebab TB gastrointestinal), M.africanum (terdapat pada kasus di daerah Afrika), M.microti (kemampuan lebih rendah dibandingkan keluarga famili lainnya), dan M.caneti (sangat jarang). 9,10,11 . M. tuberkulosis merupakan bakteri yang tahan asam, sehingga memerlukan pewarnaan khusus. Perbedaan dengan bakteri lain adalah dinding sel yang memiliki permeabilitas yang sangat rendah, sehingga tidak mudah di tembus oleh antibiotik. Selain itu
  • 5. Tuberkulosis Pada Ginjal Philjeuwbens A Rahantoknam 0761050016 Kepaniteraan Klinik Ilmu Bedah 5 dinding sel mikrobakterium ini memiliki zat lipoarabinomannan yang merupakan protein yang menyebabkan tidak efektifnya sistem pertahanan tubuh kita dalam menghancurkan mikrobakterium ini. Kuman TB cepat mati dengan sinar matahari langsung, tetapi dapat bertahan hidup beberapa jam ditempat yang gelap dan lembab. Dalam jaringan tubuh kuman ini dapat Dormant, tertidur lama selama beberapa tahun.9,10,11 Gambar 3. Mycobacterium tuberculosis pada scanning electron Gambar 4. Mycobacterium tuberculosis pada histopatologi II.4. Patogenesis TBC saluran kemih dapat mengenai satu atau lebih organ pada traktus urinarius dan menyebabkan infeksi granulomatosis kronis yang menunjukkan karakteristik yang sama dengan TBC di organ lain. Organ yang dapat terkena antara lain ginjal dan ureter, buli-buli, prostat dan vesikula seminalis, serta epididimis dan testis. Bakteri ini mencapai organ urogenital melalui jalur hematogen dari paru. 1,9,10,13
  • 6. Tuberkulosis Pada Ginjal Philjeuwbens A Rahantoknam 0761050016 Kepaniteraan Klinik Ilmu Bedah 6 Tempat infeksi primer kadang tidak jelas atau asimtomatik Ginjal dan prostat dapat menjadi tempat infeksi TBC primer dan dapat terinfeksi dengan jalan asenden atau desenden. Penyebaran infeksi tuberkulosis ke saluran kemih dan genitalia pria dengan cara hematogenik pada organ ginjal, prostat dan epididimis. Sedangkan organ lainnya penyebaran melalui urin atau perkontinuitatum dari organ yang disebutkan sebelumnya. Setiap organ akan memberikan gejala dan perjalanan penyakit sendiri-sendiri. 1,9,10,12,13 Tuberkulosis ginjal awalnya merupakan penyebaran milier kiri dan kanan di korteks. Sarang milier ini berkembang menjadi radang granulasi yang mengalami nekrosis secara perkejuan yang mungkin membenyuk kaverna atau sembuh lokal dengan fibrosis, pengerutan, retraksi dan kalsifikasi. Perforasi nekrosis kalix di pielum menyebabkan penyebaran desendens.14 Gambar 5. Patogenesis TBC pada traktus urinarius
  • 7. Tuberkulosis Pada Ginjal Philjeuwbens A Rahantoknam 0761050016 Kepaniteraan Klinik Ilmu Bedah 7 Gambar 6. TBC pada ginjal II.5. Cara Penularan TB ekstra paru dapat menular, tapi penularannya tidak seperti TB paru yang melalui kontak langsung lewat udara yang tercemar bakteri tuberkulosis. TB ekstra paru menular melalui darah dan cairan tubuh yang terinfeksi bakteri tuberkulosis. Biasanya penularan terjadi melalui transfusi darah.14 M. Tuberkulosis merupakan saprofit bebas dan dapat ditemukan dalam air. TB Saluran kemih dapat terjadi karena M. Tuberkulosis yang terdapat dalam air mengkontaminasi urethra bagian distal dan genitalia eksterna.15 Tuberkulosis saluran kemih dapat timbul pada segala usia dengan keadaan umum kurang baik. Basil tuberkulosis mencapai ginjal atau epididimis secara hematogen. Penyebaran tuberkulosis ke saluran kemih dapat terjadi puluhan tahun setelah kompleks primer karena berada dalam bentuk tidak aktif (dormant) di dalam makrofag. Sekitar 80% infeksi tuberkulosis terjadi akibat pengaktifan kembali bakteri dormant yang terjadi jika sistem kekebalan penderita menurun (misalnya karena AIDS, pemakaian kortokosteroid atau lanjut usia).1,15,17
  • 8. Tuberkulosis Pada Ginjal Philjeuwbens A Rahantoknam 0761050016 Kepaniteraan Klinik Ilmu Bedah 8 II.6. Predileksi Sex dan Umur TB saluran kemih lebih sering terjadi pada pria dengan rasio pria : wanita = 2 : 1 terutama pada usia 20 – 40 tahun. Tb saluran kemih jarang terjadi pada anak-anak karena gejala TB saluran kemih baru timbul setelah 3 – 10 tahun bahkan lebih sejak infeksi primer.1,11,15,17 II.7. Gejala Klinis Gejala Umum :  Batuk terus menerus dan berdahak selama 3 (tiga) minggu atau lebih. Gejala Lain Yang Sering Dijumpai : - Dahak bercampur darah, batuk darah. - Sesak napas merupakan petanda adanya udara (pneumotoraks) atau cairan (efusi) di dalam rongga pleura - Badan lemah, nafsu makan & berat badan turun, rasa kurang enak badan (malaise), berkeringat malam walaupun tanpa kegiatan, demam meriang > dari sebulan. Nyeri dada, ronkhi di puncak paru, wheezing lokal, lemah dan anoreksia.1,11,15,17 Gejala klinis yang mencurigakan ke arah TB Ekstra paru antara lain : 1,3,11,15,16,17 Nyeri pleura dengan sesak nafas Limfadenopati Servikalis berbentuk paket dengan/tanpa fistel TB kelenjar Gejala obstruksi usus subakut yang berulang kali TB rongga perut Infeksi saluran kemih berulang dan makin berat hingga dapat disertai kerusakan ginjal, hipertensi atau gagal ginjal TB saluran kemih Abses paravertebral, hiposkoliosis, coxitis TB Tulang Perikarditis dengan tamponade jantung TB perikardial
  • 9. Tuberkulosis Pada Ginjal Philjeuwbens A Rahantoknam 0761050016 Kepaniteraan Klinik Ilmu Bedah 9 Tanda-tanda perangsangan meningen dengan penurunan kesadaran TB meningen Gambaran klinis yang dapat dicurigai adanya TB saluran kemih yaitu instabilitas buli- buli. Disamping itu dapat pula memberikan beberapa gejala seperti hematuria mikroskopik atau gross, sistitis kronis yang tidak segera sembuh walaupun telah diberi terapi yang adekuat, ditemukannya pus (steril pyuria) tanpa atau disertai fistel, serta epididimitis kronik dimana epididimis yang membesar tanpa rasa nyeri dengan vas deferens yang tebal atau kaku. Dikatakan bahwa 30-50% penderita TBC saluran kemih akan menderita hematuria. Gejala infeksi saluran kemih yang tidak bisa hilang dengan pengobatan biasa, klasifikasi parenkim ginjal, dan adanya fokus infeksi tuberkulosis di tempat lain tetapi dapat juga tidak menimbulkan keluhan sama sekali. Gangguan yang dapat ditimbulkan berupa infeksi saluran kemih akibat adanya infeksi bakteri lain, kerusakan, penyempitan dari saluran kemih, sehingga terjadi gangguan pengeluaran air seni baik dari ginjal maupun dari kandung kemih. Apabila mengenai indung telur, rahim pada wanita atau saluran sperma pada pria dapat menimbulkan kemandulan.1,10,15,16,17 Tabel II.7.1. Manifestasi Klinis
  • 10. Tuberkulosis Pada Ginjal Philjeuwbens A Rahantoknam 0761050016 Kepaniteraan Klinik Ilmu Bedah 10 Tabel II.7.2. Gejala atau komplikasi bagian lain yang terinfeksi M. Tuberkulosis II.8. Diagnosis Penegakan diagnosis tuberkulosis saluran kemih cukup sulit karena gejalanya tidak spesifik. Langkah yang penting untuk mendiagnosis infeksi ini adalah riwayat perkembangan penyakit.16 Organ yang Terinfeksi Gejala atau komplikasi Rongga perut - Lelah - Nyeri tekan ringan - Nyeri seperti apendisitis Kandung kemih - Nyeri ketika berkemih Otak - Demam - Sakit kepala - Mual - Penurunan kesadaran - Kerusakan otak yang menyebabkan terjadinya koma Pericardium - Demam - Pelebaran vena leher - Sesak nafas Persendian - Gejala yang menyerupai artritis Ginjal - Kerusakan ginjal - Infeksi di sekitar ginjal Organ reproduksi pria - Benjolan di dalam kantung zakar Organ reproduksi wanita - Kemandulan Tulang belakang - Nyeri - Kollaps tulang belakang - Kelumpuhan tungkai
  • 11. Tuberkulosis Pada Ginjal Philjeuwbens A Rahantoknam 0761050016 Kepaniteraan Klinik Ilmu Bedah 11 Anamnesis Riwayat pernah mengalami infeksi tuberkulosis sebelumnya (terutama pada paru) merupakan petunjuk yang penting. Riwayat gangguan miksi dan urgency yang kronik yang tidak respon terhadap pemberian antibiotika sering menunjukkan infeksi tuberkulosis. Perlu diperhatikan pasien dengan memiliki rasa lemas disertai keluhan gangguan saluran kemih yang lama tanpa disertai penyebab yang jelas. Gejala yang dapat terjadi, nyeri pada punggung, pinggang dan suprapubik, hematuria, frequency dan nokturia. Gejala tambahan lain demam, penurunan berat badan dan keringat malam. 16 Pemeriksaan fisik Pemeriksan fisik umum : indeks masa tubuh yang rendah infeksi tuberkulosis di luar traktus urogenital (paru, tulang, limpa, tonsil dan usus). 16 Pemeriksaan urologis : Ginjal : nyeri tekan, massa pada ginjal, abses Suprapubik : adanya nyeri tekan Genitalia eksterna :penebalan, pengerasan atau perlunakan pada epididimis, ditemukannya sinus kronik Prostat : adanya indurasi atau nodul.16
  • 12. Tuberkulosis Pada Ginjal Philjeuwbens A Rahantoknam 0761050016 Kepaniteraan Klinik Ilmu Bedah 12 Pemeriksaan penunjang Diagnosa pasti berupa pemeriksaan dari bagian yang diperkirakan merupakan benjolan akibat TB dengan cara biopsi terbuka, atau biopsi jarum. Pemeriksaan dengan kontras dapat menunjukkan adanya gangguan dari saluran kemih. 10 Petunjuk awal tuberkulosis adalah foto Rontgen dada. TB akan terlihat sebagai daerah putih yang berbentuk tidak teratur dengan latar belakang hitam. Rontgen juga bisa menunjukkan Efusi Pleura atau pembesaran jantung. 1,16,17,18 II.8.1. Tes Tuberkulin Dilakukan penyuntikan protein tuberkulin dari bakteri tuberkulosis secara intra dermal  reaksi inflamasi (pembengkakan dan kemerahan) pada lokasi penyuntikan akan mencapai ukuran maksimalnya setelah 48 – 72 jam setelah penyuntikan. Respon tubuh dapat berkurang pada keadaan kurang gizi, dalam terapi steroid. 1,11,16,17,18 Hasil tes tuberkulin yang positif menunjang diagnosis tuberkulosis dimana menandakan bahwa orang tersebut telah terinfeksi TB, tetapi hasil negatif tidak berarti menyingkirkan kemungkinan adanya manifestasi ekstra pulmonal.1,15 Namun reaksi tersebut dapat menurun pada penderita keganasan, kurang gizi, penggunaan kortikosteroid dan dalam terapi radiasi, pasien dengan AIDS atau kanker.1,15,16 Gambar 7. Hasil Uji Kulit Tuberkulin ( Mantoux)
  • 13. Tuberkulosis Pada Ginjal Philjeuwbens A Rahantoknam 0761050016 Kepaniteraan Klinik Ilmu Bedah 13 Gambar 8. Tes Tuberkulin hasil positif undurasi atau penebalan positif, > 15 mm (sudah BCG), > 10 mm (belum BCG) II.8.2. Pemeriksaan Urin Pemeriksaan urin ini ditujukan untuk memeriksa eritrosit, leukosit dan pH dalam urin. Urin juga dikultur untuk memeriksa adanya E.coli karena infeksi sekunder dapat terjadi pada 20% kasus. Namun ciri khas TB yaitu terdapat “Sterille Pyuria” pada pemeriksaan urin. Sekitar 50% pasien juga mengalami mikrohematuria. Namun kultur urin ini memerlukan waktu 6 – 8 minggu.17 Penegakkan diagnosis berdasarkan hasil kultur dengan media yang khusus (media Lowenstein Jensen dan media telur pyruvic). Pengambilan urin dilakukan pada pagi hari selama 3 hari berturut – turut (atau dapat mencapai 5 hari. 1,11,17 Pemeriksaan PCR (Polymerase Chain Reaction) pada urin memiliki sensitifitas dan spesifisitas mencapai 80 % untuk mendiagnosis kuman M. Tuberculosis. 1,11,17 II.8.3. Foto Rontgen (BNO) Pemeriksaan ini dilakukan untuk menunjukkan adanya kalsifikasi ginjal dan ureter, Kalsifikasi ureter akibat TB jarang terjadi kecuali jika terdapat kalsifikasi pada ginjal. Kalsifikasi tersebut terjadi intraluminal dan tampak dinding ureter menjadi tebal bukan dilatasi.3
  • 14. Tuberkulosis Pada Ginjal Philjeuwbens A Rahantoknam 0761050016 Kepaniteraan Klinik Ilmu Bedah 14 Gambar 9. Kalsifikasi Tuberkulosis (Kalsifikasi extensif pada ginjal & ureter) Gambar 10. Nodul Tuberkulosis pada dinding Ureter, dengan Hidronefrosis dini II.8.4. Intravenous Urography ( IVU/IVP ) Intravenous Urography (IVU) merupakan cara diagnosa terbaik untuk TB saluran kemih. Namun saat ini telah banyak digantikan dengan Computed Tomography (CT). IVU dapat memberikan informasi yang berkaitan dengan peristaltik ureter, fibrosis yang mungkin terjadi dan panjang striktur.1,19 Manifestasi lain TB saluran kemih yang dapat dilihat dengan IVU adalah distorsi deformitas kaliks multipel dan destruksi atau kerusakan parenkim kaliks. Dapat dilihat juga dilatasi ureter di atas striktur ureterovesikal junction. Fase cystographic pada IVU dapat memberikan informasi keadaan kandung kemih yang kemungkinan kecil berkontraksi atau iregular. 1,19
  • 15. Tuberkulosis Pada Ginjal Philjeuwbens A Rahantoknam 0761050016 Kepaniteraan Klinik Ilmu Bedah 15 Gambar 11. Prosedur Penggunaan IVU (Kontras disuntikkan IV, lalu diambil foto X-ray secara Interval) Gambar 12. Fase ekskresi normal pada IVU Film ini diambil kira-kira 10 menit setelah pemberian suntikan kontras Iodin. Ginjal mengekresi kontras melalui kaliks yang tidak dilatasi (tanda panah), pelvis ginjal (P), Ureter (*) dan buli-buli (B) Gambar 13. Tuberculosis Pada Urogenital. Terdapat kelainan pada kontur buli-buli (tanda panah) serta terdapat distorsi & iregularitas pada calix renal (tanda panah)
  • 16. Tuberkulosis Pada Ginjal Philjeuwbens A Rahantoknam 0761050016 Kepaniteraan Klinik Ilmu Bedah 16 II.8.5. Computed Tomography (CT) CT telah menjadi pilihan lebih baik menggantikan IVU dalam menegakkan diagnosa dan evaluasi TB genital dan saluran kemih. CT terbaru memberikan gambaran 3 dimensi. Alat ini setidaknya dapat memberikan gambaran mengenai abnormalitas kaliks, hidronefrosis, hidroureter, autonerektomi, kalsifikasi traktus urinarius dan kavitas parenkim ginjal. 1,19 Gambar 14. Unilateral Tuberkulosis ginjal dengan penurunan fungsi ginjal & dilatasi sistem ekskresi dari 2 pasien yang berbeda Gambar 15. Tampak Massa kistik yang besar dan tebal di retroperitoneum dekat dengan anterior pankreas, posterior hepar & IVC medial
  • 17. Tuberkulosis Pada Ginjal Philjeuwbens A Rahantoknam 0761050016 Kepaniteraan Klinik Ilmu Bedah 17 II.8.6 Ultrasonography (USG) Ultrasonography memberi penilaian terbatas. Alat ini dapat digunakan untuk melihat ukuran lesi ginjal sebelum kemoterapi atau memonitor volume kontraksi kandung kemih sebelum pengobatan. Hal ini diperlukan untuk menentukan intervensi atau langkah selanjutnya. 1,19 Gambar 16. Tampak lesi kistik pada ginjal kanan II.8.7. Sistoskopi dan Biopsi Sistoskopi jarang digunakan untuk menegakkan diagnosa TB urogenital. Sistoskopi selalu digunakan pada pasien yang telah dianestesi umum dengan muscle relaxant untuk mengurangi resiko perdarahan. 1,19 Biopsi biasanya hanya diperlukan untuk menentukan suatu keganasan dan tidak disarankan sebelum pemberian terapi obat-obatan. Biopsi buli dikontraindikasi bila terdapat tuberkulosis sistitis akut berupa gejala seperti sistitis akut dan pada sistoskopi didapatkan dinding buli yang hiperemis dan edema. 1,19 Gambar 17. Ureterocystoscopy
  • 18. Tuberkulosis Pada Ginjal Philjeuwbens A Rahantoknam 0761050016 Kepaniteraan Klinik Ilmu Bedah 18 II.8.8. Retrograde Pyelography (RPG) Saat ini jarang digunakan, tetapi ada 2 indikasi penggunaan alat ini. Pertama, pada kasus striktur ureter, untuk menilai panjang dan menghitung banyaknya sumbatan dan dilatasi striktur. Kedua, pada kateterisasi urethra. 1,19 Gambar 18. Retrograde pyelography was performed since no contrast medium was excreted during intravenous urography. Typical changes with medullary-papillary cavitation, moth-eaten calyces and pipe stem ureter II.8.9. Percutaneus Antegrade Pyelography Percutaneus Antegrade Pyelography merupakan alternatif RPG untuk mengambil ginjal yang tidak berfungsi atau untuk memeriksa keadaan ginjal yang tidak dapat diperiksa dengan retrograde biasa. 1,19 Gambar 19. Dilatasi upper Tractus Urinarius
  • 19. Tuberkulosis Pada Ginjal Philjeuwbens A Rahantoknam 0761050016 Kepaniteraan Klinik Ilmu Bedah 19 II.8.10. Arteriography, Radioisotope investigations dan Magnetic Resonance Imaging (MRI) Alat ini jarang digunakan karena tidak memberikan informasi tambahan mengenai gambaran TB genital dan saluran kemih. 1,19 II.9. Penatalaksanaan Penanganan Tuberkulosis ekstra paru pada umumnya sama dengan penanganan TB paru. Namun pada beberapa keadaan perlu modifikasi, yaitu apabila TB menginfeksi organ vital seperti pada efusi pleura, perkardial, TB spinal, TB genito urinaria, dan Meningitis tuberkulosis. Selain itu, pengobatan pada TB ekstra paru biasanya lebih lama dibandingkan dengan TB pada paru biasa. Sebagian besar sekitar 9 hingga 12 bulan. 1,11,12,15,16,17 . Gambar 20. First-Line Treatment of Tuberculosis (TB) for Drug-Sensitive TB
  • 20. Tuberkulosis Pada Ginjal Philjeuwbens A Rahantoknam 0761050016 Kepaniteraan Klinik Ilmu Bedah 20 II.9.1. Obat Antituberkulostatik ( OAT) Tabel II.9.1.1. Antituberkulostik diberikan dalam kemasan kombinasi II.9.1.a. Isoniazid (INH) Isoniazid mempunyai keaktifan tinggi terhadap M. Tuberkulosis dan bersifat bakterisidal pada dosis tinggi. INH menghambat sintesis asam mikolat pada M. Tuberkulosis dengan mempengaruhi enzim Mycolase synthetase. INH mempunyai efek toksik terhadap hepar pada 10 – 20% pasien.1,16 II.9.1.b. Rifampisin Rifampisin merupakan salah satu kelompok antibiotik yang mengisolasi Streptomyces mediterranei. Cara kerja Rifampisin dengan menghambat bakteri pembentuk RNA. Rifampisin larut dalam lemak, memasuki makrofag, dan diekskresi lewat urin. 1,16 Hepatotoksik merupakan reaksi utama Rifampisin. Disamping itu Rifampisin dapat berinteraksi dengan beberapa obat termasuk Kontrasepsi oral, Kortikosteroid, dan beberapa obat Anti Retro Virus. 1,16 II.9.1..c. Streptomisin Streptomisin mengisolasi Streptomyces griseus. Obat ini merupakan golongan Aminoglikosid dan harus diberikan Intramuskuler. Streptomisin tidak aktif terhadap
  • 21. Tuberkulosis Pada Ginjal Philjeuwbens A Rahantoknam 0761050016 Kepaniteraan Klinik Ilmu Bedah 21 mikrobakteria intraselluler. Konsentrasi tinggi bisa didapat di urin. Streptomisin bersifat ototoksik, tetapi sifatnya reversibel jika penggunaan obat dihentikan setelah gejala muncul. 1,16 II.9.1.d. Pyrazinamide Pyrazinamide merupakan turunan Nicotinamide. Mekanisme kerja dengan menghambat sintesis asam lemak I pada M. Tuberkulosis. Obat ini dapat bersifat hepatotoksik pada pemberian dosis tinggi. Nausea dan vomitus juga sering ditemukan pada pasien yang mendapatkan terapi ini. 1,16 II.9.1.e. Ethambutol Obat ini aktif terhadap M. Tuberkulosis yang resisten INH dan obat-obatan Tuberkulostatik lain. Ethambutol diabsorpsi baik melalui pemberian per oral. Sekitar 80% diekskresi lewat urin dalam bentuk inaktif, dosis harus disesuaikan pada keadaan gagal ginjal. Ethambutol jarang menyebabkan Neuritis Retrobulbar dan penggunaannya jangan diteruskan apabila ditemui gejala tersebut. 1,16 Tabel II.9.1.2. Panduan Pemberian Obat Antituberkulosis (Kategori 1 menurut Departemen Kesehatan RI) Tahap Pengobatan Lamanya pengobatan Dosis per hari / kali Jumlah hari / kali menelan obat Tablet Isoniazid @ 300 mg Tablet Rifampisin @ 450 mg Tablet Pirazinamid @ 500 mg Tablet Ethambutol @ 250 mg Tahap Intensif (dosis harian) 2 bulan 1 1 3 3 60 Tahap lanjutan (dosis 3 x seminggu) 4 bulan 2 1 --- --- 54 *untuk berat badan 33 – 50 kg
  • 22. Tuberkulosis Pada Ginjal Philjeuwbens A Rahantoknam 0761050016 Kepaniteraan Klinik Ilmu Bedah 22 Tabel II.9.1.3. Dosis dan Efek Samping Obat Antituberkulosis Pada kasus multi drug resistence diberikan terapi yang terdiri dari 4 jenis obat yang dipilih berdasarkan tes resistensi obat seperti ethionamide, prothionamide, quinolones, clarithromycin, cycloserin, kanamycin, viomycin, caproemycin, thiaacetazone dan pa-amino- salicide acid. 1,16,17 II.9.2. Pembedahan Pembedahan pada penderita Tuberkulosis dapat dipertimbangkan bila terapi medis gagal, seperti penyaliran atau pengeluaran sarang atau sisa sarang tuberkulosis, organ rusak yang mengganggu, dan untuk memperbaiki perubahan atau penyulit sekunder seperti Stenosis Saluran Kemih atau kerusakan / pengecilan kandung kemih atau leher kandung kemih. Tindakan pembedahan pada penderita yang pernah mengidap Tuberkulosis harus dilakukan dengan perlindungan Anti Tuberkulostatik sebagai tindak profilaktik mencegah kambuhnya Tuberkulosis minimal 4 minggu. Terapi pembedahan rekonstruksi dilakukan untuk mengkoreksi komplikasi yang ditimbulkan akibat infeksi. 16,17 II.9.2.a. Eksisi Jaringan Rusak
  • 23. Tuberkulosis Pada Ginjal Philjeuwbens A Rahantoknam 0761050016 Kepaniteraan Klinik Ilmu Bedah 23 Nefrektomi Nefrektomi dilakukan apabila ginjal sudah tidak berfungsi baik dengan atau tanpa kalsifikasi, kedua ginjal telah rusak ditambah dengan hipertensi dan obstruksi UPJ, dan apabila diduga terdapat keganasan.1,16 Parsial Nefrektomi Parsial nefrektomi sudah jarang dilakukan karena adanya kemoterapi yang memberikan respon lebih efektif dan cepat. Parsial nefrektomi dilakukan hanya jika luka atau daerah yang mengalami kalsifikasi gagal merespon kemoterapi setelah 6 minggu dan apabila daerah mengalami kalsifikasi membesar dan mengancam kedua ginjal.1,16 Pengeluaran Abses (Drainage Abcess) Mengeluarkan abses dengan cara terbuka sudah tidak dilakukan pada TB saluran kemih karena dengan teknik radiografik modern abses dapat diaspirasikan hanya dengan invasif minimal. Metode ini sangat memuaskan dan memberikan hasil yang baik.1,16 Epididimektomi Epididimektomi dilakukan pada kasus abses yang tidak respon terhadap terapi atau pembengkakan yang tidak berkurang atau bertambah besar pada saat terapi antituberkulosis. Indikasi lain yaitu jika terdapat luka yang tidak sembuh atau bahkan membesar setelah pemberian antibiotik dan antituberkulosis kemoterapi. Namun tindakan ini dapat menyebabkan atrofil testis. 1,16 II.9.2.b. Pembedahan Rekonstruktif Striktur Urethra
  • 24. Tuberkulosis Pada Ginjal Philjeuwbens A Rahantoknam 0761050016 Kepaniteraan Klinik Ilmu Bedah 24 Tempat paling sering terjadi striktur tuberkulosis adalah di Uretero Vesical Junction ( UVJ ), juga bisa mengenai Uretero Pelvic Junction ( UPJ ), dan kadang- kadang pada 1/3 distal ureter. Penyakit ini juga melibatkan seluruh bagian ureter dan merupakan penyebab stenosis komplit, fibrosis, dan bahkan kalsifikasi.1,16 Pada fase akut, pemasangan Double J Sent atau Percutaneus Nephrostomy dapat bermanfaat untuk pengaliran yang lebih adekuat dari ginjal.1,16 Striktur pada distal ureter dapat terjadi pada sekitar 9% pasien. Jumlah ini didapat dari adanya edema dan respon terhadap kemoterapi. Setelah pemberian kemoterapi, striktur harus tetap dimonitor dengan IVU atau CT.1,16 Metode khusus perbaikan pembedahan untuk striktur urethra tergantung lokasi striktur dan derajat stenosis. Endoscopic dilatation dan endopielotomi misalnya, telah digunakan pada beberapa kasus. Metode-metode ini cukup invasif tetapi hanya digunakan pada kasus striktur pendek dan mempunyai tingkat keberhasilan yang relatif rendah dibandingkan dengan teknik terbuka.1,16 Ketika pembedahan diindikasikan untuk striktur UVJ, seluruh striktur harus dipotong dan striktur yang sehat diimplantasikan kembali pada kandung kemih.1,16 Penting untuk diingat bahwa kekambuhan striktur bisa terjadi sebagai komplikasi, oleh karena itu semua pasien perlu dipantau secara rutin.1,16 Augmentation Cystoplasty Indikasi utama dilakukannya Augmentation Cystoplasty yaitu pada keadaan intoleransi frekuensi berkemih, baik siang maupun malam, bersamaan dengan adanya disuri, kencing yang tidak tertahan, dan hematuria. Dengan penyakit berat lain kandung kemih akan kehilangan elastisitasnya, dengan kapasitas kurang dari 100 ml. Tujuan augmentasi ini adalah untuk meningkatkan kapasitas kandung kemih sebanyak mungkin yang sanggup ditampung.1,16
  • 25. Tuberkulosis Pada Ginjal Philjeuwbens A Rahantoknam 0761050016 Kepaniteraan Klinik Ilmu Bedah 25 Inflamasi ( radang ) kandung kemih dan gagal ginjal bukan merupakan kontraindikasi pembedahan.1,16 Infeksi saluran kemih bawah dapat merupakan komplikasi post operasi diversi urinarius atau bladder augmentation. Ini sering tanpa gejala dan sulit untuk dideteksi, sehingga pemberian antibiotik dosis rendah secara kontinu selama 6 bulan atau lebih perlu dipertimbangkan.1,16 Urinary Conduit Diversion Ada 3 indikasi dilakukannya diversi urinarius permanen, antara lain : (1) Riwayat gangguan kejiwaan atau tingkat intelegensi subnormal, (2) Enuresis yang tidak berhubungan dengan kapasitas kandung kemih yang kecil, (3) Intoleransi gejala diurnal dengan inkontinensia yang tidak memberikan respon terhadap kemoterapi atau dilatasi kandung kemih.1 Orthotopic Neobladder Orthotopic Neobladder dilakukan dengan meningkatkan frekuensi rekonstruksi urinarius setelah cystectomy pada penyakit keganasaan, juga pada pasien TB.1 II.10. Pencegahan Terdapat beberapa cara untuk mencegah tuberkulosis yaitu : II.10.1. Vaksin Badan penelitian luar negeri telah mengembangkan vaksin TB terbaru yang aman dan efektif. Penelitian ini menggunakan genom lengkap M. Tuberculosis. Bacillus Calmate Guerin ( BCG ) masih digunakan di negara-negara berkembang. Telah diketahui cara kerja
  • 26. Tuberkulosis Pada Ginjal Philjeuwbens A Rahantoknam 0761050016 Kepaniteraan Klinik Ilmu Bedah 26 BCG yaitu dengan membatasi multiplikasi dan penyebaran M. Tuberculosis, bukan mencegah infeksinya. Bagaimanapun juga penggunaan BCG masih tetap kontroversial.1 II.10.2. Intravesikal BCG Intravesikal BCG pertama kali diperkenalkan (1976) untuk terapi kanker kandung kemih superfisial. Pencegahan cara ini memberikan toleransi baik dan hasil memuaskan untuk jangka waktu panjang, hal ini pula yang menyebabkan intravesikal jenis ini paling banyak digunakan.1 Untuk menghindari penyerapan sistemik dan mengurangi resiko yang merugikan, pemberian BCG harus ditunggu 1 sampai 3 minggu setelah reseksi transurethral. Sama halnya pada pasien dengan daya tahan tubuh menurun, kateterisasi traumatik, atau hematuria tidak diberikan BCG.1 Reaksi utama BCG termasuk infeksi sistemik dan bahkan sepsis. Infeksi ini memang jarang ditemukan, tetapi perlu mendapat perhatian serius dan penanganan yang baik. BCG sepsis merupakan komplikasi paling serius terapi intravesikal, dan meskipun jarang, ini dapat berakibat fatal. Gejala seperti demam tinggi, rigor, dan hipotensi. Penangannya dengan kemoterapi antituberkulosis.1,18
  • 27. Tuberkulosis Pada Ginjal Philjeuwbens A Rahantoknam 0761050016 Kepaniteraan Klinik Ilmu Bedah 27 BAB III KESIMPULAN Tuberkulosis (TB) merupakan penyakit infeksi penyebab kematian dengan urutan atas atau angka kematian (mortalitas) tinggi. TB merupakan penyakit sistemik yang dapat mengenai seluruh organ tubuh, hingga penegakkan diagnosa dan terapi TB harus ditujukan sekaligus terhadap kemungkinan adanya manifestasi TB paru dan TB Ekstraparu. Penyakit TB dapat dibagi menjadi dua bagian besar. Pertama yaitu TB paru dimana penyakit TB ini yang menyerang jaringan paru, tidak termasuk pleura (selaput paru). Kedua yaitu TB ekstra paru dimana TB ini adalah TB yang menyerang organ tubuh selain jaringan paru, misalnya pleura (selaput paru), selaput otak, selaput jantung, kelenjar limfe, tulang, persendian, kulit, usus, ginjal, saluran kencing, alat kelamin dan lain-lain. Salah satu mekanisme timbulnya TB ekstra paru ini adalah reaktifasi fokus TB lama. Reaktifasi ini meningkat sejalan peningkatan kasus, seperti manula (usia lanjut), pemakaian obat imunosupresif atau steroid, malnutrisi, prevelensi AIDS dan adanya penyakit penyerta seperti liver dan ginjal. Lokasi lesi TB paru dan ekstra paru pada saat infeksi primer dipengaruhi oleh derasnya aliran darah dan tingginya tekanan oksigen seperti di apeks paru, korteks ginjal dan daerah pertumbuhan pada tulang panjang. TB ekstra paru dapat menular, tapi penularannya tidak seperti TB paru yang melalui kontak langsung lewat udara yang tercemar bakteri tuberkulosis. TB ekstra paru menular melalui darah dan cairan tubuh yang terinfeksi bakteri tuberkulosis. Biasanya penularan terjadi melalui transfusi darah. Penampakan TB ekstra paru ini biasanya tidak khas, muncul perlahan dan diagnosis terkadang tidak terpikirkan dan cenderung terlambat. Ini suatu fenomena yang penting, karena akibat lambatnya diagnosis akan berakibat lambatnya pengobatan sehingga terjadi cacat atau keadaan mengancam nyawa.
  • 28. Tuberkulosis Pada Ginjal Philjeuwbens A Rahantoknam 0761050016 Kepaniteraan Klinik Ilmu Bedah 28 TB Ekstraparu yang sering terjadi adalah TB saluran kemih (Genitourinary Tuberculosis). Patogenesis TB saluran kemih tidak diketahui hingga pada tahun 1926, Medlar melakukan penelitian terhadap pasiennya yang meninggal akibat TB paru dan tidak memiliki kelainan urogenital. Berdasarkan penelitian tersebut didapatkan bahwa pada penderita TB paru juga ditemukan TB saluran kemih sehingga dikatakan TB saluran kemih merupakan metastase TB paru. TB saluran kemih dapat timbul pada segala usia dari usia muda sampai orang tua, terutama usia 20-40 tahun. Adapun masalah utama kegagalan pengobatan disebabkan putusnya pengobatan akibat kurangnya pengawasan dan kerjasama penderita, yang menimbulkan gagalnya pengobatan dan terjadinya resisten ganda terhadap O.A.T (Obat Anti Tuberkulosis). Keadaan seperti ini harus diatasi sebaik-baiknya. Berdasarkan pedoman W.H.O dan Depkes telah diajukan kategori pemakaian O.A.T dalam upaya masa kini untuk memberantas penyakit Tuberkulosis. Mengingat TB dapat mengenai multiorgan yang menyangkut berbagai disiplin ilmu Kedokteran, diperlukan usaha gigih dan kerjasama yang baik dari berbagai disiplin ilmu Kedokteran dalam upaya pemberantasan TB Paru khususnya penatalaksanaan TB Ekstraparu. Prognosis TB saluran kemih awalnya buruk, hingga ditemukan obat Antituberkulosis yang diawali dengan ditemukannya Streptomisin (1944), Isoniazid (1952) dan Rifampisin (1966). Tindakan pembedahan baru dikerjakan setelah memberikan obat Tuberkulostatik. Tindakan pembedahan pada penderita yang pernah mengidap Tuberkulosis harus dilakukan dengan perlindungan Tuberkulostatik sebagai tindak profilaktik mencegah kambuhnya Tuberkulosis.
  • 29. Tuberkulosis Pada Ginjal Philjeuwbens A Rahantoknam 0761050016 Kepaniteraan Klinik Ilmu Bedah 29 DAFTAR PUSTAKA 1. McAleer SJ, Johnson WD, Johnson CW. Tuberculosis and Parasitic and Fungal Infections of the Genitourinary System. In : Walsh PC. Campbell`s Urology Vol 1. 9th edition. Ch 14. Philadelphia : WB Saunders Elsevier. 2007: 436-447. 2. NN. Tuberkulosis paru. Accessed on : April, 09th 2011. Last update : March, 16th 2009. Available at : http://rajawana.com/artikel/kesehatan/264-tuberculosis-paru-tb- paru.html 3. University Of Cambridge. Tuberculosis. Accessed on : April, 09th 2011. Last update : 2009. Available at : http://www.google.co.id/imgres?imgurl=http://tb.med.cam.ac. uk/wp-content/uploads/2009/12/TB-Patient.jpg&imgrefurl=http://tb.med.cam.ac.uk/ tuberculosis/&usg=__fZ_4yZfBiRtgyNiNZ9BMPyWTkd0=&h=175&w=165&sz=13 &hl=en&start=33&zoom=1&itbs=1&tbnid=ETMv5I-fvFsMEM:&tbnh=100&tbnw= 94&prev=/images%3Fq%3Dtuberkulosis%2Bginjal%26start%3D20%26hl%3Den%2 6sa%3DN%26gbv%3D2%26ndsp%3D20%26biw%3D1003%26bih%3D432%26tbm %3Disch&ei=mhyoTcXNKY6KvgOy0sSACQ 4. NN. Liarnya tuberkulosis di luar paru-paru. Accessed on : April, 09th 2011. Last update : March, 24th 2010. Available at : http://health.detik.com/read2010/ 03/24/174504/1324661/763/liarnya-tbc-di-luar-paru-paru 5. NN. Infeksi Bakteri dan TBC. Accessed on : April, 09th 2011. Last update : March, 19th 2011. Available at : http://ersty.blogspot.com/2011/03/infeksi-bakteri-dan- tbc.html
  • 30. Tuberkulosis Pada Ginjal Philjeuwbens A Rahantoknam 0761050016 Kepaniteraan Klinik Ilmu Bedah 30 6. NN. Anatomi dan Fisiologi Sistem Perkemihan. Accessed on : April, 10th 2011. Last update : Januari 28 th, 2009. Available at : http://totonrofiunsri.wordpress.com/2009 /01/28/anatomi-dan-fisiologi-sistem-perkemihan/ 7. NN. Anatomi Fisiologi Kandung Kemih/Sistem Perkemihan. Accessed on : April, 10th 2011. Last update : October 3 rd, 2010. Available at : http://www.google.co.id/imgres ?imgurl=http://arispurnomo.com/wp-content/uploads/2010/10/urinary-copy.jpg&imgr efurl=http://arispurnomo.com/anatomi-fisiologi-kandung-kemih-sistem-perkemihan& usg=__uYb_U5nSCNVRYPg5PgJBFqZhUko=&h=252&w=300&sz=18&hl=en&star t=18&zoom=1&itbs=1&tbnid=x9TiNY3zcSrYOM:&tbnh=97&tbnw=116&prev=/im ages%3Fq%3Dfisiologi%2Bsaluran%2Bkemih%26hl%3Den%26biw%3D1024%26bi h%3D420%26gbv%3D2%26tbm%3Disch&ei=V2CpTbTuMZDMuAPyiOGFCQ 8. NN. Tuberkulosis. Accessed on : April, 10th 2011. Available at : http://adulgopar.files.wordpress.com/2009/12/tuberkulosis.pdf 9. Tampubolon G,dkk. . Evaluasi Pemeriksaan Batang Tahan Asam Urin pada penderita Gross Hematuri. Accessed on : April, 09th 2011. Last update : 2002. Available at : http://www.urologi.or.id/pdf/Nas%20Dr.%20Gideon%20Tampubolon%20(Jkt.pdf 10. Dinkes Pemerintah Kota Tasikmalaya. Tuberkulosis. Accessed on : April, 09th 2011. Available at : http://dinkes.tasikmalayakota.go.id/index. php/informasi-penyakit/203 -tuberkulosis.html 11. RS Penyakit Infeksi Prof DR Sulianti Saroso. Perhimpunan Dokter Paru Indonesia. Tuberkulosis. Accessed on : April, 09th 2011. Last update : Febuary, 3rd 2007. Available at : http://www.infeksi.com/articles.php?lng=in&pg=57 12. Tanagho E, Kane C. Spesific Infections of the Genitourinary Tract. In : Smith General Urology. Ch 14. Page : 219-225.
  • 31. Tuberkulosis Pada Ginjal Philjeuwbens A Rahantoknam 0761050016 Kepaniteraan Klinik Ilmu Bedah 31 13. Perhimpunan Dokter Paru Indonesia. Tuberkulosis. Accessed on : April, 09th 2011. Last update : 2002. Available at : http://www.pdfwindows.com/goto?=http://www. klikpdpi.com/konsensus/tb/tb.pdf 14. NN. Diseases of the Ureter. Accessed on : April, 09th 2011. Available at : http://www.google.co.id/imgres?imgurl=http://chestofbooks.com/health/disease/Patho logy/images/Tuberculous-Nodule-in-the-Wall-of-the-Ureter-with-Beginning.jpg& imgrefurl=http://chestofbooks.com/health/disease/Pathology/Diseases-Of-The-Ureter .html&usg=__Jzn3GYoX17J61gCJnBC4qPxgdNo=&h=441&w=436&sz=15&hl=en &start=38&zoom=1&itbs=1&tbnid=NU5nX7NtC5rr5M:&tbnh=127&tbnw=126&pre v=/images%3Fq%3Dtuberkulosis%2Bginjal%26start%3D20%26hl%3Den%26sa%3 DN%26gbv%3D2%26ndsp%3D20%26biw%3D1003%26bih%3D432%26tbm%3Dis ch&ei=mhyoTcXNKY6KvgOy0sSACQ 15. Eastwood JB, Corbishley CM, Grange JM. Tuberculosis and the kidney. In : Ritz Eberhard. Disease of the Month, Journal of the American Society of Nephrology. 2001 : 1307-1314. . Accessed on : April, 15th 2011. Last update : 2001. Available at : http://jasn.asnjournals.org/content/12/6/1307.full 16. MS Anurag Rai. Management of Genitourinary Tuberculosis. Accessed on : April, 15th 2011. Last update : April, 15th 2011. Available at : http://www.google.co.id/imgres?imgurl=http://wwwispub.com/ispub/ijs/volume_23_ number_1/management-of-genito-urinary-tuberculosis/genito-tbl3.jpg&imgrefurl= http://www.ispub.com/journal/the_internet_journal_of_surgery/volume_23_number_ 1/article/management-of-genito-urinary-tuberculosis.html&usg=__bhxJt1Oxp5Ybj_j 8dWeoL8Kz2zA=&h=303&w=908&sz=63&hl=en&start=15&zoom=1&itbs=1&tbni d=eTVrMhYZ97LyrM:&tbnh=49&tbnw=147&prev=/images%3Fq%3Dpercutaneous
  • 32. Tuberkulosis Pada Ginjal Philjeuwbens A Rahantoknam 0761050016 Kepaniteraan Klinik Ilmu Bedah 32 %2Bantegrade%2Bpyelography%2Bon%2Btuberculosis%26hl%3Den%26biw%3D1 020%26bih%3D432%26gbv%3D2%26tbm%3Disch&ei=Gy6oTeTVI4WevQOLhbH 3CA 17. Jong WD, Sjamsuhidayat R. 2003. Tuberkulosis Saluran Kemih. Dalam : Jong WD, Sjamsuhidayat R. Saluran Kemih dan Alat kelamin lelaki, Buku Ajar Ilmu Bedah. Edisi kedua. Jakarta : EGC. 2003 : hal 754-755. 18. Departemen Kesehatan Republik Indonesia. Pedoman Nasional Penanggulangan Tubekulosis. 2002. 19. Cek M, Lenk S, Naber KG, Bishop MC, Johansen TEB, Botto H, et al. EAU Guidelines for the Management of Genitourinary Tuberculosis. Eur Urol 2005, 48; 253-62.