Percobaan ini bertujuan untuk mengetahui warna nyala dan sifat kelarutan logam alkali dan alkali tanah. Prosedurnya meliputi uji warna nyala dengan membakar larutan garam logam tersebut dan menguji kelarutannya dalam air.
Laporan Resmi dari Praktikum IPA 1 bertopik Nabitor (Natural Acid Base Indicator)
Laporan ini laporan lengkap mulai dari judul hingga daftar pustaka
semoga laporan ini bermanfaat dan dimanfaatkan dengan baik
Laporan Resmi dari Praktikum IPA 1 bertopik Nabitor (Natural Acid Base Indicator)
Laporan ini laporan lengkap mulai dari judul hingga daftar pustaka
semoga laporan ini bermanfaat dan dimanfaatkan dengan baik
Laporan praktikum kimia-faktor yang mempengaruhi laju reaksianggundiantriana
Berikut adalah laporan praktikum kimia tentang faktor-faktor yang mempengaruhi laju reaksi. saya berharap laporan tersebut dapat membantu praktikum lain yang akan datang.
Laporan praktikum kimia-faktor yang mempengaruhi laju reaksianggundiantriana
Berikut adalah laporan praktikum kimia tentang faktor-faktor yang mempengaruhi laju reaksi. saya berharap laporan tersebut dapat membantu praktikum lain yang akan datang.
Terdiri dari Keberadaan logam alkali tanah di Alam, Sifat-sifat logam alkali tanah, Senyawa-senyawanya logam alkali tanah, Pemisahan dan Kegunaan logam alkali tanah, Air sadah & senyawa alkali tanah
Invited talk at Deep Learning Tokyo organized by Yahoo Japan!
Applications of deep learning technologies in automobile, robitics, and bio science + future directions
Logam alkali adalah kelompok unsur-unsur yang berada di golongan I A pada tabel periodik unsur, yaitu Litium (Li), Natrium (Na), Kalium (K), Rubidium (Rb), Sesium (Cs), dan Fransium (Fr).
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondelferrydmn1999
Indonesia, negara kepulauan yang kaya akan keragaman budaya, suku, dan tradisi, memiliki Jakarta sebagai pusat kebudayaan yang dinamis dan unik. Salah satu kesenian tradisional yang ikonik dan identik dengan Jakarta adalah ondel-ondel, boneka raksasa yang biasanya tampil berpasangan, terdiri dari laki-laki dan perempuan. Ondel-ondel awalnya dianggap sebagai simbol budaya sakral dan memainkan peran penting dalam ritual budaya masyarakat Betawi untuk menolak bala atau nasib buruk. Namun, seiring dengan bergulirnya waktu dan perubahan zaman, makna sakral ondel-ondel perlahan memudar dan berubah menjadi sesuatu yang kurang bernilai. Kini, ondel-ondel lebih sering digunakan sebagai hiasan atau sebagai sarana untuk mencari penghasilan. Buku foto Lensa Kampung Ondel-Ondel berfokus pada Keluarga Mulyadi, yang menghadapi tantangan untuk menjaga tradisi pembuatan ondel-ondel warisan leluhur di tengah keterbatasan ekonomi yang ada. Melalui foto cerita, foto feature dan foto jurnalistik buku ini menggambarkan usaha Keluarga Mulyadi untuk menjaga tradisi pembuatan ondel-ondel sambil menghadapi dilema dalam mempertahankan makna budaya di tengah perubahan makna dan keterbatasan ekonomi keluarganya. Buku foto ini dapat menggambarkan tentang bagaimana keluarga tersebut berjuang untuk menjaga warisan budaya mereka di tengah arus modernisasi.
Form B8 Rubrik Refleksi Program Pengembangan Kompetensi Guru -1.docx
Alkali dan alkali tanah
1. 1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Alkali dan alkali tanah merupakan unsur logam yang sangat reaktif. Logam
alkali adalah logam golongan IA yang terdiri dari litium (Li), natrium (Na), kalium
(K), rubidium (Rb), sesium (Cs), dan fransium (Fr). Sedangkan logam alkali tanah
terdiri dari berilium (Be), magnesium (Mg), kalsium (Ca), stronsium (Sr), barium
(Ba), dan radium (Ra). Radium kadang tidak dianggap sebagai alkali tanah karena
sifat radioaktif yang dimilikinya.
Warna nyala yang dihasilkan oleh suatu unsur disebut spektrum emisi. Spektrum
emisi yang dihasilkan berkaitan dengan model atom Neil Bohr. Ketika atom
diberikan sejumlah energi, elekron-elektron yang berada dalam dasar akan tereksitasi
menuju kulit yang lebih tinggi dengan tingkat energi yang lebih tinggi. Elektron yang
tereksitasi dapat kembali pada keadaan dasar atau mengimisi dengan memancarkan
sejumlah energi dalam bentuk radiasi elektromagnetik dengan panjang gelombang (λ)
tertentu. Spektrum emisi terjadi ketika larutan garamnya dibakar menggunakan nyala
bunsen. Spektrum emisi yang dihasilkan setiap unsur berbeda antara yang satu
dengan yang lain seperti ketika dibakar litium menghasilkan warna merah, natrium
menghasilkan warna kuning, kalium menghasilkan warna pink atau lilac, rubidium
menghasilkan warna merah lembayu. Warna-warna yang dihasilkan oleh unsur-unsur
1
2. 2
logam alkali sangat indah sehingga logam-logam alkali banyak dimanfaatkan dalam
pembuatan kembang api atau mercun1.
Berdasarkan latar belakang di atas, maka dilakukan percobaan alkali dan
alkali tanah ini untuk mengetahui warna uji nyala dan sifat kelarutan dari logam alkali
dan alkali tanah.
B. Rumusan Masalah
Rumusan masalah pada percobaan ini yaitu bagaimana warna uji nyala dan
sifat kelarutan dari logam alkali dan alkali tanah?
C. Tujuan percobaan
Tujuan dilakukannya percobaan ini yaitu untuk mengetahui warna uji nyala dan
sifat kelarutan dari logam alkali dan alkali tanah.
1Syamsidar, Dasar Reaksi Kimia Anorganik (Makassar: Alauddin University Press,2013), h.
64-65.
3. 3
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Alkali Tanah
1. Definisi
Logam alkali adalah kelompok unsur kimia pada Golongan 1 tabel
periodik, kecuali hidrogen. Kelompok ini terdiri dari litium (Li), natrium (Na),
kalium (K), rubidium (Rb), sesium (Cs), dan fransium (Fr). Semua unsur pada
kelompok ini sangat reaktif sehingga secara alami tak pernah ditemukan dalam
bentuk tunggal. Untuk menghambat reaktivitas, unsur-unsur logam alkali harus
disimpan dalam medium minyak.2
2. Sifat umum
Ciri khas yang paling mencolok dari alkali adalah kereaktifannya yang
luar biasa besar. Logam-logam yang sangat umum seperti natrium, kalium, dan
kalsium kurang dikenal baik karena logam-logam ini begitu aktif sehingga logam
ini tak terdapat sebagai unsur bila bersentuhan dengan udara atau air. Tak satu
pun unsur dari logam IA dan IIA terdapat di alam dalam keadaan unsurnya.
Semua unsur alkali terdapat dalam senyawaan alam sebagai ion uni positif
(positif satu) semua unsur alkali tanah terdapat sebagai ion dipositif (positif
dua).3
2“Logam Alkali”,http://id.wikipedia.org/wiki/Logam_alkali (7 April 2013).
3Keenan, Ilmu Kimia Untuk Universitas (Jakarta: Erlangga, 1986), h. 153.
3
4. 4
Garam-garam logam alkali umumnya dicirikan oleh titik leleh yang
tinggi, oleh hantaran listrik lelehannya, dan kemudahannya larut dalam air,
kadang-kadang terhidrasi apabila anion-anionnya kecil, seperti dalam halida,
karena energi hidrasi ion-ion tersebut tidak cukup untuk mengimbangi hidrasi
yang besar dan sering kali terhidrasi dalam padatan garamnya bila garam-garam
yang sama dari alkali yang lain tidak terhidrasi, LiClO4 . 3H2O. Untuk garam-
garam asam kuat, garam Li biasanya paling larut dalam air diantara garam-garam
alkali, sedangkan bagi asam lemah, garam Li biasanya kurang larut daripada
garam-garam unsur lainnya.4
Logam alkali mempunyai energi resonansi rendah dan kecenderungannya
kuat melepas elektron valensi tunggalnya, cukup reaktif sehingga jarang
ditemukan secara bebas dialam. Logam alkali dapat bereaksi dengan air
membentuk hidroksida logam alkali dengan melepas gas hidrogen, dapat
membentuk oksida, peroksida bahkan superoksida yang ketiganya
menghilangkan bentuk kilapan logamnya. Selain litium yang hanya dapat
membentuk oksida, maka logam alkali yang lain dapat membentuk superoksida
dan untuk K, Rb dan Cs dapat pula membentuk superoksida logam alkali artinya
reaktifitas logam alkali dengan oksigen meningkat dari atas kebawah dalam
golongannya.5
4 F. AlbertCotton, “Basic Inorganic Chemistry”, terj. Sahati Suharto, Kimia Anorganik
Dasar (Jakarta: UI-Press, 2013), h. 256.
5Syahruddin Kasim, ”Kimia Dasar”, (Makassar:UPT MKU UNHAS, 2008), h. 25.
5. 5
3. Reaksi
Semua ion alkali tak berwarna dan agak tak reaktif. Garamnya yang
sederhana seperti LiCl, KNO3, Cs2SO4, dan Rb2CO3 biasanya sangat larut dalam
air. Larutan senyawa ini merupakan elektrolit kuat yang khas. Senyawa litium
mirip dengan senyawa magnesium. Sebagai contoh, kelarutan karbonat dan
fosfatnya adalah rendah. Di antara unsur-unsur alkali tanah, kalium, stronsium,
dan barium membentuk senyawa yang sangat serupa satu dengan yang lainnya.
Magnesium, dan lebih khususnya lagi berilium membentuk senyawaan yang
berbeda dari senyawaan ketiga unsur lainnya itu. Karena ukuran ionnya yang
kecil (jadi rapatan muatan yang besar) berilium membentuk ikatan kovaln-ionik
dengan sejumlah atom lainnya.6
4. Manfaat
Logam-logam golongan I, dan sampai batas tertentu bagi Ca, Sr, Ba, Eu,
dan Yb, larut dalam amonium memberikan larutan berwarna biru bila
diencerkan. Larutan-larutan ini menghantarkan listrik dan pembawa arus yang
utama adalah elektron tersolvasi. Sementara unsur elektron tersolvasi dalam air
sangat pendek, dalam amonia cair yang sangat murni umunya cukup panjang
(setiap komposisi kurang dari 1%).7
6 Keenan, “Ilmu Kimia Untuk Universitas”, h. 156.
7F. Albert Cotton, “Basic Inorganic Chemistry”, terj. Sahati Suharto, Kimia Anorganik
Dasar, h. 253.
6. 6
Salah satu logam alkali yang dapat digunakan sebagai katalis oksida
logam alkali adalah senyawa CaO. Kelebihannya antara lain aktivitas yang
tinggi, kondisi reaksi yang rendah, masa katalis yang lama dan biaya katalis yang
rendah.8
B. Alkali Tanah
1. Definisi
Logam alkali tanah adalah kelompok unsur kimia golongan 2 pada tabel
periodik. Kelompok ini terdiri dari berilium (Be), magnesium (Mg), kalsium
(Ca), stronsium (Sr), barium (Ba), dan radium (Ra). Radium kadang tidak
dianggap sebagai alkali tanah karena sifat radioaktif yang dimilikinya.9
Unsur-unsur golongan II A disebut juga alkali tanah sebab unsur-unsur
tersebut bersifat basa dan banyak ditemukan dalam mineral tanah umumnya
reaktif, tetapi kurang reaktif jika dibandingkan dengan logam alkali.10
2. Sifat umum
Logam-logam alkali tanah adalah Be, Mg, Ca, Sr dan Ba, logam ini juga
cukup reaktif namun tidak sereaktif jika dibandingkan dengan logam alakli.
Memiliki kecenderungan melepas kedua elektron terluarnya membentuk ion
M2+ dengan bentuk konfigurasinya menyerupai konfigurasi gas mulia yang
8 Tjahjono Herawan, dkk. “Pengaruh KonsentrasiLi Yang Di-Doping Kedalam Katalis Cao
Terhadap Reaksi Transesterifikasi Minyak Sawit”, Jurnal Teknik Kimia 2, No. 3 (2013), h. 2.
9 “Logam Alkali Tanah”, http://id.wikipedia.org/wiki/Logam_alkali_tanah (30 Oktober
2013).
10 Syamsidar, Dasar Reaksi Kimia Anorganik, h. 74-75.
7. 7
stabil dan karakter ini meningkat dari berilium sampai kebarium dan khasus
untuk berilium dialam lebih cenderung berbentuk molekuler dibanding berbentuk
ionik terutama oksidanya berbentuk oksida amfoter bukan oksida logam yang
bersifat basa.11
3. Reaksi
Semua unsur dalam IIA tidak bereaksi dengan air kecuali pada suhu
tinggi kecuali berilium dan magnesium berkorosi terus-menerus dalam udara
sampai mereka seluruhnya telah diubah menjadi oksida, hidroksida, atau
karbonat. Berilium dan magnesium mudah bereaksi dengan oksigen tetapi
selaput oksida yang kuat yang terbentuk, cenderung melindungi logam yang
terletak disebelah bawahnya dari serangan lebih lanjut pada suhu kamar. Bila
dipanaskan keras-keras, bahkan kedua logam ini pun akan terbakar dengan baik.
Pada suhu tinggi, magnesium yang terbakar dalam udara bereaksi bukan saja
dengan oksigen, tetapi bahkan dengan nitrogen dan karbon dioksida.12
Didalam tanah unsur-unsur logam alkali tanah terdapat dalam bentuk
senyawa. Magnesium kalsium terdapat dalam bentuk silikat dan aluminosilikat
sebagai kationoknya. Oleh karena itu kation-kation dalam silikat itu larut dalam
air dan terbawa oleh air hujan ke laut maka ion-ion Ca2+ dan Mg2+ banyak
ditemukan dilaut, terutama pada kulit kerang sebagai CaCO3
13.
11 Syahruddin Kasim, Kimia Dasar, h.26
12 Keenan, “Ilmu Kimia Untuk Universitas”, h. 155.
13Syamsidar, Dasar Reaksi Kimia Anorganik, h. 74-75.
8. 8
Mg dan Be tidak bereaksi dengan air dingin seperti halnya logam alkali
tanah lainnya. hal ini dapat dijelaskan dari segi lebih tingginya energi ionisasi
untuk kedua logam ini (Mg l1 = 738, l2=1451 kj/mol; Be, l1 =900, l2= 1757
kj/mol). Namun demikian, menentukan reakstivitas dari golongan 1 dan 2 ini
berdasarkan energi ionisasinya saja adalah penyederhanaan yang sangat
berlebihan. Asalkan selisi ionisasinya sangat besar, kita dapat membuat
perbandingan dengan hanya mempertimbangkan faktor itu saja. Namun, jika
selisi energi ionisasinya kecil, faktor lain juga harus dipertimbangkan.14
4. Manfaat
Berilium digunakan dalam aliase (paduan logam) untuk membuat pegas
yang kelenturannya tahan lama sekali. Magnesium digunakan untuk aliase
berbobot ringan, terutama dalam kapal terbang. Unsur alkali dan alkali tanah
mempunyai energi pengionan dan keelektronegatifan rata-rata yang paling
rendah dari semua keluarga unsur. Sifat ini berkaitan dengan ukuran atomnya
dan jarak yang relatif besar antara elektron S luar dengan inti. Unsur IA dan IIA
memberi warna-warana yang khas pada nyala api biasa. Dalam pekerjaan
laboratorium analitik, uji-uji nyala sering digunakan untuk mengungkapkan ada
tidaknya berbagai unsur alkali dan alkali tanah.15
14Ralph H. Petrucci, General Chemistry, terj. Suminar Setiati Achmadi, Kimia Dasar (Jakarta:
Erlangga, 1985), h. 350.
15 Keenan, “Ilmu Kimia Untuk Universitas”, h. 152-153.
9. 9
BAB III
METODE PERCOBAAN
A. Waktu dan Tempat
Hari / Tanggal : Kamis / 08 Mei 2014
Waktu : 08.00 – 10.00 WITA
Tempat : Laboratorium Kimia Anorganik Fakultas Sains dan
Teknologi UIN Alauddin Makassar.
B. Alat dan Bahan
1. Alat
Alat yang digunakan pada percobaan ini yaitu cawan penguap, gelas
kimia 1000 mL, tabung reaksi, pembakar bunsen, rak tabung reaksi, batang
pengaduk, spatula besi dan botol semprot.
2. Bahan
Bahan yang digunakan pada percobaan ini yaitu aquades (H2O), etanol
(C2H5OH) 70% 21 mL, korek api, larutan barium klorida (BaCl2) 0,01 N 1,5 mL,
larutan kalsium klorida (CaCl2) 0,01 N 1,5 mL, larutan magnesium klorida
(MgCl2) 0,01 N 3 mL, larutan natrium hidroksida (NaOH) 0,01 N, larutan
natrium klorida (NaCl) 0,01 N, larutan natrium karbonat (NaCO3) 0,01 N, larutan
natrium sulfat (NaSO4) 0,01 N, larutan stronsium klorida (SrCl2) 0,01 N 3 mL,
sampel A, B, C, D, E, F dan tissue.
9
10. 10
C. Prosedur Kerja
Prosedur kerja yang dilakukan pada percobaan ini, yaitu sebagai berikut:
1. Uji Warna Nyala
a. Memasukkan etanol (C2H5OH) ke dalam cawan penguap sebanyak 3 mL.
b. Menambahkan sampel A ke dalam cawan penguap yang berisi etanol
(C2H5OH).
c. Membakarnya dengan menggunakan korek api dan mengamati warna
nyala yang terbentuk.
d. Mengganti sampel A dengan sampel B, C, D, E dan F dengan perlakuan
yang sama.
e. Mengamati warna nyala yang terbentuk dari masing-masing sampel.
2. Uji Sifat Kelarutan
a. Menyiapkan 12 buah tabung reaksi.
b. Memasukkan larutan magnesium klorida(MgCl2) 0,01 N sebanyak 3 mL
ke dalam 3 buah tabung reaksi.
c. Menambahkan larutan natrium hidroksida (NaOH) 0,01 N tetes demi tetes
ke dalam tabung I.
d. Menambahkan larutan natrium sulfat (Na2SO4) 0,01 N tetes demi tetes ke
dalam tabung II.
e. Menambahkan larutan natrium karbonat (Na2CO3) 0,01 N tetes demi tetes
ke dalam tabung III.
11. 11
f. Mengganti larutan magnesium klorida (MgCl2) dengan larutan kalsium
klorida (CaCl2) 0,01 N, larutan stronsium klorida (SrCl2) 0,01 N dan
larutan barium klorida (BaCl2) 0,01 N.
g. Mengamati perubahan yang terjadi.
12. 12
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Hasil pengamatan
1. Tabel Pengamatan
a. Tabel Uji Nyala
Sampel Pereaksi WarnaNyala Gambar Keterangan
A Etanol Ungu Kalium
B Etanol Putih Magnesium
C Etanol
Hijau
kekuningan
Barium
12
13. 13
D Etanol Merah tua Stronsium
E Etanol Orange-kuning Natrium
F Etanol Merah-kuning Kalsium
14. 14
b. Tabel Uji Kelarutan
LarutanSampel Pereaksi Gambar Kelarutan
MgCl2
NaoH Bening
Na2SO4 Bening
Na2CO3 Bening
SrCl2 NaOH Keruh sekali
17. 17
b. Pereaksi natrium sulfat (Na2SO4)
Na2SO4(l) + MgCl2(l) MgSO4(l) + 2NaCl(l)
Na2SO4(l) + SrCl2(l) SrSO4(l) + 2NaCl(l)
Na2SO4(l) + BaCl2(l) BaSO4(l) + 2NaCl(l)
Na2SO4(l) + CaCl2(l) CaSO4(l) + 2NaCl(l)
c. Pereaksi natrium karbonat (Na2CO3)
Na2CO3(l) + MgCl2(l) MgCO3(l) + 2NaCl(l)
Na2CO3(l) + SrCl2(l) SrCO3(l) + 2NaCl(l)
Na2CO3(l) + BaCl2(l) BaCO3(l) + 2NaCl(l)
Na2CO3(l) + CaCl2(l) CaCO3(l) + 2NaCl(l)
B. Pembahasan
Percobaan ini dilakukan untuk mengetahui warna nyala pada logam alkali dan
alkali tanah dan kelarutan dari senyawa. Kelarutan atau solubilitas adalah
kemampuan suatu zat kimia tertentu, zat terlarut (solute), untuk larut dalam suatu
pelarut (solvent). Kelarutan dinyatakan dalam jumlah maksimum zat terlarut yang
larut dalam suatu pelarut pada kesetimbangan
Percobaan alkali dan alkali tanah, pertama-tama yang dilakukan ialah
memasukkan etanol (C2H5OH) 70% ke dalam cawan penguap, dimana etanol
berfungsi sebagai bahan untuk menyalakan api, pelarut bagi sampel dan untuk
mempercepat reaksi. Sampel A- F dimasukkan ke dalam etanol yang ada dalam
18. 18
cawan penguap, campuran diaduk hingga homogen. Larutan tersebut dibakar dan
diamati warna nyala yang terbentuk, dimana hasil yang diperoleh pada percobaan ini
yaitu, pada sampel A yang dicampurkan dengan etanol (C2H5OH) 70% memberikan
warna ungu yang berarti kalium (K). Kemudian pada sampel B diperoleh warna
putih yang berarti magnesium (Mg). Pada sampel C diperoleh warna hijau
kekuningan yang berarti barium (Ba). Sampel D diperoleh warna merah tua yang
berarti stronsium (Sr), sampel E diperoleh warna orange-kuning yang berari natrium
(Na) dan pada sampel F diperoleh warna merah-kuning yang artinya merupakan
kalsium (Ca). Hal ini sesuai dengan teori yang menyatakan bahwa spektrum emisi
atau warna nyala akan terjadi ketika larutan garamnya dibakar dengan bunsen.
Spektrum warna yang dihasilkan setiap unsur akan berbeda antara yang satu dengan
yang lainnya.16
Warna yang terbentuk disebabkan oleh adanya spektrum emisi, panjang
gelombang cahaya tampak dan pada saat logam alkali atau pun logam alkali tanah
terkena api maka elektron terluar akan tereksitasi dan melompat ke elektron orbital
yang lebih tinggi sehingga membentuk cahaya. Perbedaan warna nyala ini disebabkan
oleh berapa banyak energi atau berapa jauh elektron kembali ke tingkat energi yang
lebih rendah.
16Syamsidar, Dasar Reaksi Kimia Anorganik, h. 46.
19. 19
Uji kelarutan pada percobaan, pertama-tama yang dilakukan yaitu
memasukkan larutan MgCl2 ke dalam tiga buah tabung reaksi yang masing-masing
ditambahkan larutan natrium hidroksida (NaOH), natrium sulfat (Na2SO4) dan
natrium karbonat (Na2CO3). Pada saat MgCl2 ditambahkan NaOH larutan tetap
bening atau tdak ada perubahan warna, sedangkan pada saat ditambahkan Na2SO4
larutan tetap bening dan pada saat ditambahkan Na2CO3 larutan tetap bening pula.
Memasukkan larutan SrCl2 ke dalam tiga buah tabung reaksi dengan menambahkan
pelarut NaOH, Na2SO4 dan Na2CO3. Katika ditambahkan NaOH larutan menjadi agak
keruh, ditambahkan Na2SO4 larutan menjadi keruh dan penambahan Na2CO3
membuat larutan tetap bening. Pada sampel CaCl2 yang ditambahkan NaOH
larutannya larut, ketika ditambahkan Na2SO4 larutannya larut dan ketika
ditambahkan Na2CO3 larutannya tetap larut. Selanjutnya, memasukkan larutan BaCl2
ke dalam tiga buah tabung reaksi dengan menambahkan pelarut NaOH, Na2SO4 dan
Na2CO3. Katika ditambahkan NaOH larutan menjadi larut, ditambahkan Na2SO4
larutan menjadi keruh sekali dan penambahan Na2CO3 membuat larutan tetap keruh.
20. 20
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Kesimpulan yang diperoleh pada percobaan ini, yaitu logam A (Kalium)
mempunyai warna nyala merah lembayung, logam B (magnesium) mempunyai warna
nyala putih, logam C (Barium) mempunyai warna nyala merah, logam D (Stronsium)
mempunyai warna nyala merah tua, logam E (natrium) mempunyai warna nyala
orange-kuning dan logam F (Kalsium) mempunyai warna nyala merah-kuning.
Kelarutan logam alkali tanah dalam satu golongan dari atas kebawah dalam senyawa
basa adalah semakin mudah larut. Kelarutan logam alkali tanah dalam satu golongan
dari atas kebawah dalam senyawa sulfat dan karbonat adalah semakin sukar larut.
B. Saran
Saran untuk percobaan ini yaitu sebaiknya pada percobaan selanjutnya
menggunaka persen etanol (C2H5OH) yang lebih tinggi untuk membandingkan
etanol (C2H5OH) yang 70%.
20
21. 21
DAFTAR PUSTAKA
Keenan, Charles W. Ilmu Kimia untuk Universitas. Jakarta: Erlangga, 1986.
Cotton, F. Albert. Basic Inorganic Chemistry, terj. Sahati Suharto, Kimia Anorganik
Dasar. Jakarta: UI-Press, 2013.
Herawan, Tjahjono, dkk. “Pengaruh Konsentrasi Li Yang Di-Doping Kedalam
Katalis Cao Terhadap Reaksi Transesterifikasi Minyak Sawit”, Jurnal Teknik
Kimia 2, No. 3 (2013), h. 1-7.
Kasim, Syahruddin. Kimia Dasar. Makassar:UPT MKU UNHAS, 2008.
Petrucci, Ralph H. Kimia Dasar: Prinsip dan Terapan Modern. Jakarta: Erlangga,
1985.
Syamsidar, Dasar Reaksi Kimia Anorganik. Makassar: Alauddin University Press,
2013.
22. 22
LEMBAR PENGESAHAN
Laporan praktikum Kimia Anorganik dengan judul “Alkali dan alkali Tanah”
yang disusun oleh:
Nama : Riskayanti
Nim : 60500112028
Kelompok : IV (Empat)
telah diperiksa secara teliti oleh Asisten atau Koordinator asisten dan dinyatakan
diterima.
Samata, Mei 2014
Koordinator Asisten Asisten
Nur Amalia P. A. Reskianti Wardani
NIM: 60500110001
Mengetahui,
Dosen Penanggung Jawab
Syamsidar HS, S.T., M.Si
NIP: 19760330 200912 2 002