Dokumen tersebut membahas tentang ekstraksi cair-cair daun pandan untuk menentukan nilai koefisien distribusi. Metode ekstraksi cair-cair digunakan untuk memisahkan komponen dari ekstrak daun pandan menggunakan kloroform sebagai pelarut organik. Nilai koefisien distribusi kemudian dihitung untuk sistem organik/air.
Praktikum Acara III Lipida bertujuan untuk mengetahui kelarutan dan pembentukan emulsi pada lemak, sifat ketidakjenuhan lemak, dan mendeteksi kandungan kolesterol pada beberapa jenis minyak dan lemak menggunakan beberapa reaksi kimia."
Titrasi pengendapan dengan metode Mohr digunakan untuk menentukan kadar NaCl dalam garam dapur. Titrasi dilakukan dengan mereaksikan larutan NaCl dengan larutan AgNO3 standar serta menggunakan indikator K2CrO4. Kadar NaCl yang diperoleh adalah 58,5%.
Dokumen tersebut merangkum pengertian dan prinsip kerja GC-MS (Gas Chromatography-Mass Spectrometry). GC-MS merupakan teknik analisis kimia yang menggabungkan kromatografi gas dan spektrometri massa untuk memisahkan dan mengidentifikasi komponen dalam suatu sampel. Dokumen tersebut menjelaskan komponen-komponen utama GC-MS beserta fungsinya serta beberapa penerapan GC-MS dalam berbagai bidang seperti lingkungan
Praktikum ini bertujuan untuk membuat dan menstandarisasi larutan standar HCl 0,1 M dan NaOH 0,1 M serta menggunakannya untuk menentukan kadar asam asetat pada cuka perdagangan. Larutan HCl distandarisasi dengan boraks sebagai larutan standar primer, sedangkan NaOH distandarisasi dengan asam oksalat. Kedua larutan standar kemudian digunakan untuk menentukan kadar asam asetat pada cuka melalui
Analisis kualitatif zat anorganik meliputi tiga tahapan yaitu pemeriksaan pendahuluan, identifikasi kation, dan identifikasi anion. Pemeriksaan pendahuluan meliputi pengamatan warna, bau, sifat higroskopis, uji pemanasan, dan tes asam atau basa untuk mendapatkan informasi awal tentang zat."
Dokumen tersebut membahas tentang ekstraksi cair-cair daun pandan untuk menentukan nilai koefisien distribusi. Metode ekstraksi cair-cair digunakan untuk memisahkan komponen dari ekstrak daun pandan menggunakan kloroform sebagai pelarut organik. Nilai koefisien distribusi kemudian dihitung untuk sistem organik/air.
Praktikum Acara III Lipida bertujuan untuk mengetahui kelarutan dan pembentukan emulsi pada lemak, sifat ketidakjenuhan lemak, dan mendeteksi kandungan kolesterol pada beberapa jenis minyak dan lemak menggunakan beberapa reaksi kimia."
Titrasi pengendapan dengan metode Mohr digunakan untuk menentukan kadar NaCl dalam garam dapur. Titrasi dilakukan dengan mereaksikan larutan NaCl dengan larutan AgNO3 standar serta menggunakan indikator K2CrO4. Kadar NaCl yang diperoleh adalah 58,5%.
Dokumen tersebut merangkum pengertian dan prinsip kerja GC-MS (Gas Chromatography-Mass Spectrometry). GC-MS merupakan teknik analisis kimia yang menggabungkan kromatografi gas dan spektrometri massa untuk memisahkan dan mengidentifikasi komponen dalam suatu sampel. Dokumen tersebut menjelaskan komponen-komponen utama GC-MS beserta fungsinya serta beberapa penerapan GC-MS dalam berbagai bidang seperti lingkungan
Praktikum ini bertujuan untuk membuat dan menstandarisasi larutan standar HCl 0,1 M dan NaOH 0,1 M serta menggunakannya untuk menentukan kadar asam asetat pada cuka perdagangan. Larutan HCl distandarisasi dengan boraks sebagai larutan standar primer, sedangkan NaOH distandarisasi dengan asam oksalat. Kedua larutan standar kemudian digunakan untuk menentukan kadar asam asetat pada cuka melalui
Analisis kualitatif zat anorganik meliputi tiga tahapan yaitu pemeriksaan pendahuluan, identifikasi kation, dan identifikasi anion. Pemeriksaan pendahuluan meliputi pengamatan warna, bau, sifat higroskopis, uji pemanasan, dan tes asam atau basa untuk mendapatkan informasi awal tentang zat."
Bahan yang digunakan dalam praktikum ini adalah tepung tapioka, ikan asin, dan kopi. Tujuan praktikum ini adalah untuk mengetahui cara analisis kadar abu bahan pangan dan hasil pertanian serta mengukur kadar abunya menggunakan metode pengabuan kering. Hasilnya menunjukkan nilai kadar abu tepung tapioka jauh berbeda dengan nilai RSD-nya, menandakan adanya penyimpangan. Sedangkan kad
Laporan Mikrobiologi - Teknik Pembuatan MediumRukmana Suharta
Laporan praktikum mikrobiologi menjelaskan prosedur pembuatan tiga jenis medium tumbuh, yaitu PDA (untuk kapang dan jamur), NA (untuk bakteri), dan TEA (untuk jamur). Dilakukan dengan merebus bahan nutrisi seperti kentang, daging, dan tauge kemudian dicampur dengan agar dan gula untuk membentuk medium padat setelah disterilkan.
Elektroforesis adalah teknik pemisahan suatu partikel/ spesies/ ion atau partikel koloid berdasarkan kemampuan berpindah melalui medium konduktif, biasanya berupa larutan bufer, sebagai respon adanya suatu medan listrik (Harvey 2000). Secara teknis, elektroforesis merupakan istilah yang diberikan untuk migrasi partikel yang bermuatan akibat diberikan arus listrik searah atau DC (Direct Current). Umumnya teknik dari cikal-bakal elektroforesis digunakan untuk menentukan muatan dari suatu koloid (Patnaik 2004). Teknik elektroforesis ditentukan oleh ciri molekular ionik dan adanya muatan sebagai sifat fisik. Arah dan laju pergerakan tergantung pada spot dan intensitas muatan ionik (Rouessac 2007). Bufer elektroda digunakan untuk konduktor arus dengan menjadi jembatan konduksi diantara dua elektroda sehingga memungkinkan terjadinya aliran medan listrik (Skoog 2002).
Ekstraksi adalah pemisahan suatu zat dari sampel berdasarkan kelarutannya pada pelarut tertentu. Teknik ekstraksi digunakan untuk pemisahan cepat dan bersih baik untuk analisis maupun pekerjaan preparatif. Terdapat dua jenis ekstraksi utama yaitu ekstraksi cair-cair yang menggunakan pelarut dan ekstraksi padat-cair menggunakan soxhlet. Pemilihan pelarut yang tepat dipengaruhi oleh faktor se
Cara uji timbal (pb) dengan spektrofotometer serapan atom (ssa) nyalaUIN Alauddin Makassar
Sampel teh gelas diuji kandungan timbalnya (Pb) menggunakan spektrofotometer serapan atom setelah dihancurkan dengan asam nitrat dan dipanaskan hingga menjadi larutan jernih yang siap diukur kadarnya.
Kolom merupakan bagian penting dalam kromatografi gas yang memisahkan komponen dalam campuran berdasarkan interaksinya dengan fasa diam. Terdapat dua jenis kolom utama yaitu kolom pak dan kolom terbuka (capillary column), dimana kolom terbuka memberikan resolusi yang lebih tinggi dibanding kolom pak. Pemilihan jenis kolom dan parameternya seperti panjang, diameter, dan suhu berpengaruh terhadap kualitas pemisahan.
Spektrofotometri Serapan Atom (SSA) adalah alat analisis yang menggunakan prinsip serapan radiasi oleh atom bebas untuk menentukan kadar unsur logam dan metaloid dalam sampel. SSA terdiri dari lampu katoda, tabung gas, monokromator, detektor, dan sistem pengolah data untuk mengukur serapan cahaya oleh atom-atom logam yang dihasilkan dari proses atomisasi sampel. Alat ini berfungsi untuk menganalisis kad
Laporan praktikum kromatografi kertas ini menjelaskan proses pemisahan komponen dalam campuran menggunakan kertas sebagai fase diam dan air sebagai fase bergerak. Hasilnya menunjukkan bahwa warna yang lebih gelap terdiri dari lebih banyak komponen dibandingkan warna yang lebih terang. Tujuannya adalah untuk mempelajari kromatografi dan mengidentifikasi komponen dalam campuran.
Laporan Mikrobiologi - Teknik Pewarnaan MikroorganismeRukmana Suharta
Laporan praktikum mikrobiologi mengenai teknik pewarnaan mikroorganisme. Mahasiswa melakukan pewarnaan gram pada Escherichia coli dan mengamati bentuknya di bawah mikroskop. Hasilnya adalah E. coli berbentuk basil dan berwarna merah setelah pewarnaan gram, menunjukkan bahwa bakteri tersebut termasuk gram negatif.
Analisis resiko kandungan merkuri (hg) pada lingkungan perairanTanty Puspa Sari
Dokumen tersebut membahas analisis risiko kandungan merkuri pada lingkungan perairan. Merkuri dapat mencemari lingkungan dan memiliki dampak berbahaya bagi kesehatan. Penelitian ini bertujuan menganalisis dampak paparan merkuri terhadap lingkungan serta hubungannya dengan lingkungan.
Analisis pengaruh logam merkuri pada krim pemutih wajah Astika Rahayu
Dokumen tersebut membahas tentang analisis pengaruh logam merkuri pada krim pemutih wajah terhadap kesehatan tubuh manusia. Ia menjelaskan bahaya merkuri bagi kesehatan karena dapat terserap kulit dan menumpuk di organ tubuh, serta menyebutkan hasil uji laboratorium menunjukkan sampel krim pemutih mengandung merkuri.
Bahan yang digunakan dalam praktikum ini adalah tepung tapioka, ikan asin, dan kopi. Tujuan praktikum ini adalah untuk mengetahui cara analisis kadar abu bahan pangan dan hasil pertanian serta mengukur kadar abunya menggunakan metode pengabuan kering. Hasilnya menunjukkan nilai kadar abu tepung tapioka jauh berbeda dengan nilai RSD-nya, menandakan adanya penyimpangan. Sedangkan kad
Laporan Mikrobiologi - Teknik Pembuatan MediumRukmana Suharta
Laporan praktikum mikrobiologi menjelaskan prosedur pembuatan tiga jenis medium tumbuh, yaitu PDA (untuk kapang dan jamur), NA (untuk bakteri), dan TEA (untuk jamur). Dilakukan dengan merebus bahan nutrisi seperti kentang, daging, dan tauge kemudian dicampur dengan agar dan gula untuk membentuk medium padat setelah disterilkan.
Elektroforesis adalah teknik pemisahan suatu partikel/ spesies/ ion atau partikel koloid berdasarkan kemampuan berpindah melalui medium konduktif, biasanya berupa larutan bufer, sebagai respon adanya suatu medan listrik (Harvey 2000). Secara teknis, elektroforesis merupakan istilah yang diberikan untuk migrasi partikel yang bermuatan akibat diberikan arus listrik searah atau DC (Direct Current). Umumnya teknik dari cikal-bakal elektroforesis digunakan untuk menentukan muatan dari suatu koloid (Patnaik 2004). Teknik elektroforesis ditentukan oleh ciri molekular ionik dan adanya muatan sebagai sifat fisik. Arah dan laju pergerakan tergantung pada spot dan intensitas muatan ionik (Rouessac 2007). Bufer elektroda digunakan untuk konduktor arus dengan menjadi jembatan konduksi diantara dua elektroda sehingga memungkinkan terjadinya aliran medan listrik (Skoog 2002).
Ekstraksi adalah pemisahan suatu zat dari sampel berdasarkan kelarutannya pada pelarut tertentu. Teknik ekstraksi digunakan untuk pemisahan cepat dan bersih baik untuk analisis maupun pekerjaan preparatif. Terdapat dua jenis ekstraksi utama yaitu ekstraksi cair-cair yang menggunakan pelarut dan ekstraksi padat-cair menggunakan soxhlet. Pemilihan pelarut yang tepat dipengaruhi oleh faktor se
Cara uji timbal (pb) dengan spektrofotometer serapan atom (ssa) nyalaUIN Alauddin Makassar
Sampel teh gelas diuji kandungan timbalnya (Pb) menggunakan spektrofotometer serapan atom setelah dihancurkan dengan asam nitrat dan dipanaskan hingga menjadi larutan jernih yang siap diukur kadarnya.
Kolom merupakan bagian penting dalam kromatografi gas yang memisahkan komponen dalam campuran berdasarkan interaksinya dengan fasa diam. Terdapat dua jenis kolom utama yaitu kolom pak dan kolom terbuka (capillary column), dimana kolom terbuka memberikan resolusi yang lebih tinggi dibanding kolom pak. Pemilihan jenis kolom dan parameternya seperti panjang, diameter, dan suhu berpengaruh terhadap kualitas pemisahan.
Spektrofotometri Serapan Atom (SSA) adalah alat analisis yang menggunakan prinsip serapan radiasi oleh atom bebas untuk menentukan kadar unsur logam dan metaloid dalam sampel. SSA terdiri dari lampu katoda, tabung gas, monokromator, detektor, dan sistem pengolah data untuk mengukur serapan cahaya oleh atom-atom logam yang dihasilkan dari proses atomisasi sampel. Alat ini berfungsi untuk menganalisis kad
Laporan praktikum kromatografi kertas ini menjelaskan proses pemisahan komponen dalam campuran menggunakan kertas sebagai fase diam dan air sebagai fase bergerak. Hasilnya menunjukkan bahwa warna yang lebih gelap terdiri dari lebih banyak komponen dibandingkan warna yang lebih terang. Tujuannya adalah untuk mempelajari kromatografi dan mengidentifikasi komponen dalam campuran.
Laporan Mikrobiologi - Teknik Pewarnaan MikroorganismeRukmana Suharta
Laporan praktikum mikrobiologi mengenai teknik pewarnaan mikroorganisme. Mahasiswa melakukan pewarnaan gram pada Escherichia coli dan mengamati bentuknya di bawah mikroskop. Hasilnya adalah E. coli berbentuk basil dan berwarna merah setelah pewarnaan gram, menunjukkan bahwa bakteri tersebut termasuk gram negatif.
Analisis resiko kandungan merkuri (hg) pada lingkungan perairanTanty Puspa Sari
Dokumen tersebut membahas analisis risiko kandungan merkuri pada lingkungan perairan. Merkuri dapat mencemari lingkungan dan memiliki dampak berbahaya bagi kesehatan. Penelitian ini bertujuan menganalisis dampak paparan merkuri terhadap lingkungan serta hubungannya dengan lingkungan.
Analisis pengaruh logam merkuri pada krim pemutih wajah Astika Rahayu
Dokumen tersebut membahas tentang analisis pengaruh logam merkuri pada krim pemutih wajah terhadap kesehatan tubuh manusia. Ia menjelaskan bahaya merkuri bagi kesehatan karena dapat terserap kulit dan menumpuk di organ tubuh, serta menyebutkan hasil uji laboratorium menunjukkan sampel krim pemutih mengandung merkuri.
Seminar ini membahas identifikasi bahan kimia berbahaya yang digunakan dalam praktikum kimia SMA dan efek yang ditimbulkannya. Penelitian menunjukkan bahwa bahan kimia berbahaya yang umum digunakan antara lain NaOH, HCl, CuSO4, dan KI, yang dapat menyebabkan iritasi atau luka bakar pada mata, kulit, dan saluran pernafasan.
Makalah ini membahas berbagai bahan kimia yang digunakan untuk sterilisasi, termasuk alkohol, klorin, yodium, formaldehida, dan glutaraldehida. Setiap bahan memiliki mekanisme kerja dan aplikasi yang berbeda-beda dalam membunuh mikroorganisme. Makalah ini juga menjelaskan faktor-faktor yang perlu dipertimbangkan dalam memilih bahan sterilisasi yang tepat.
Cara uji kadmium (cd) secara asam dengan spektrofotometer serapan atomUIN Alauddin Makassar
Dokumen tersebut membahas tentang kerang hijau, kadmium, dan proses destruksi asam untuk menentukan kadar kadmium pada kerang hijau menggunakan spektrofotometer serapan atom. Kerang hijau dapat mengakumulasi logam berat kadmium melalui rantai makanan dan dapat berbahaya bagi kesehatan manusia. Destruksi asam digunakan untuk memecah senyawa menjadi unsur-unsurnya sehingga dapat dianalis
Makalah tentang Ilmu kimia dalam kehidupan sehari hariAmos Pangkatana
Ilmu Kimia adalah ilmu yang terkait dengan kehidupan sehari-hari atau gejala-gejala alam, karena mulai dari urusan sandang dan pangan, bahan bakar, obat-obatan sampai bahan konstruksi bangunan, bahan industri elektronik dan bahan produk melibatkan ilmu kimia.
Konsep Dasar Kimia Dalam Ilmu Keperawatan_ Bagi Mahasiswa Keperawatan Dasaryohanes meor
Kimia fisik adalah ilmu yang mempelajari fenomena makroskopik, mikroskopik, atom, subatom dan partikel dalam sistem dan proses kimia berdasarkan prinsip-prinsip dan konsep-konsep fisika
Dokumen tersebut membahas tentang cream pemutih yang mengandung merkuri sebagai bahan aktifnya. Merkuri dapat menyebabkan keracunan jika digunakan dalam jangka waktu yang lama karena mudah diserap ke dalam darah dan memasuki sistem saraf. Efek negatifnya antara lain gangguan sistem saraf dan kerusakan organ dalam tubuh.
Dokumen tersebut membahas tentang cream pemutih kulit dan efek negatif dari logam merkuri yang sering digunakan sebagai bahan aktif dalam cream pemutih. Secara ringkas, cream pemutih mengandung merkuri dapat menyebabkan keracunan jika digunakan dalam waktu lama karena merkuri mudah diserap ke dalam darah dan memasuki sistem saraf, menimbulkan gangguan kesehatan seperti tremor dan gangguan penglihatan
Analisa gas co2 dalam air menggunakan tocIndriati Dewi
Analisis karbon organik total (TOC) dalam air limbah dapat dilakukan dengan menggunakan oksidator KMnO4 atau TOC analyzer. Metode KMnO4 melibatkan oksidasi senyawa organik menjadi CO2 secara kimiawi, sedangkan TOC analyzer melakukan oksidasi termodinamis dan deteksi CO2 secara langsung menggunakan NDIR. Kedua metode dapat digunakan untuk menentukan konsentrasi karbon organik total dalam
Organoklorin merupakan polutan organik yang bersifat persisten dan dapat terakumulasi di lingkungan. Meskipun efektif sebagai pestisida, organoklorin memiliki dampak negatif yang luas terhadap lingkungan dan kesehatan manusia karena sifat toksik dan sulit terurai.
[Ringkasan]
1. Dokumen tersebut membahas analisis jenis asam lemak dalam susu kacang tanah menggunakan teknik kromatografi gas. Prosedurnya meliputi preparasi sampel dengan hidrolisis dan esterifikasi, kemudian analisis menggunakan kromatografi gas untuk mengidentifikasi jenis asam lemaknya.
Kromatografi pertama kali diperkenalkan oleh Michael Tswest pada tahun 1930 untuk memisahkan pigmen tumbuhan. Dokumen ini membahas tentang latar belakang kromatografi, tinjauan pustaka mengenai definisi, prinsip kerja, dan jenis-jenis kromatografi khususnya kromatografi kertas beserta contoh aplikasinya untuk memisahkan pigmen warna pada tinta.
Dokumen tersebut membahas tentang ekstraksi minyak dari biji kemiri menggunakan metode ekstraksi soxhlet. Metode ini dilakukan untuk memisahkan minyak dari biji kemiri secara kontinyu dengan menggunakan pelarut organik seperti etanol dan n-heksana."
Dokumen tersebut membahas tentang proses destilasi, termasuk prinsip dasar destilasi berdasarkan perbedaan titik didih, tujuan dan prosedur percobaan destilasi asam cuka, serta penggunaan peralatan seperti labu alas bulat, kondensor, dan pemanas.
1. Dokumen tersebut membahas tentang anodasi aluminium untuk mempertebal lapisan oksidanya melalui proses elektrolisis. Proses ini dilakukan untuk melindungi logam aluminium dari korosi.
Dokumen tersebut membahas tentang halogen dan garam halida. Secara singkat, dokumen tersebut menjelaskan bahwa halogen merupakan kelompok unsur kimia yang sangat reaktif dan membentuk garam halida melalui reaksi dengan logam. Dokumen tersebut juga menjelaskan prosedur percobaan untuk mengetahui sifat fisika dan kimia halogen serta pembentukan garam halida melalui reaksi dengan perak dan timbal.
Dokumen tersebut membahas tentang pengujian kadar besi pada bayam menggunakan spektrofotometer serapan atom. Bayam kaya akan zat besi dan vitamin C yang dapat membantu penyerapan besi. Metode analisis yang digunakan adalah spektrofotometer serapan atom yang bekerja berdasarkan hukum Lambert-Beer. Sebelum analisis, sampel perlu dihancurkan terlebih dahulu menggunakan metode destruksi basah atau kering.
Dokumen tersebut membahas tentang pengukuran parameter kualitas air, yaitu Dissolved Oxygen (DO), Chemical Oxygen Demand (COD), dan Biological Oxygen Demand (BOD) untuk mengetahui tingkat pencemaran danau. Parameter-parameter tersebut diukur menggunakan metode titrasi iodometri, uji kimia, dan uji biologi untuk mengetahui kondisi ekosistem danau.
Percobaan ini bertujuan untuk mengetahui warna nyala dan sifat kelarutan logam alkali dan alkali tanah. Prosedurnya meliputi uji warna nyala dengan membakar larutan garam logam tersebut dan menguji kelarutannya dalam air.
1. Percobaan ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh cahaya terhadap proses reduksi garam besi (III) oksalat.
2. Dilakukan dengan mencelupkan kertas saring ke dalam larutan campuran besi (III) klorida, diamonium fosfat, dan asam oksalat, lalu dijemur di bawah sinar matahari selama berbagai waktu.
3. Hasilnya kemudian dicelupkan ke dalam beberapa larutan indik
1. 1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kosmetik telah menjadi bagian kehidupan manusia sejak zaman dahulu.
Kosmetik berasal dari kata Yunani “kosmein” artinya berhias. Kosmetik
digunakan secara luas baik untuk kecantikan maupun untuk kesehatan.
Masyarakat di zaman Mesir Kuno sudah memanfaatkan merkuri pada abad ke 18.
Dunia kedokteran memakai merkuri sebagai obat sifilis, tapi sekarang semua
bahan obat dokter yang mengandung merkuri sudah ditinggalkan karena merkuri
adalah logam berat yang berbahaya bagi kesehatan.1
Kandungan logam berat dapat ditentukan dengan metode Spektrofotometer
serapan atom (AAS). Metode AAS (Atomic Absorption Spectrophotometry)
merupakan salah satu metode analisis yang dapat digunakan untuk mengetahui
keberadaan dan kadar logam berat dalam berbagai bahan, namun terlebih dahulu
dilakukan tahap pendestruksi cuplikan. Pada metode destruksi basah dekomposisi
sampel dilakukan dengan cara menambahkan pereaksi asam tertentu ke dalam
suatu bahan yang dianalisis. Asam-asam yang digunakan adalah asam-asam
pengoksidasi seperti asam sulfat (H2SO4), asam nitrat (HNO)3, H2O2, perklorat
1Boby Polii, dkk, Analisis Kandungan Merkuri Pada Kosmetik Pemutih Wajah Yang
Dijual Pedagang Kaki Lima Di Pasar 45 Kota Manado “Jurnal Kesehatan Masyarakat”
http://Jurnal-Virginia-Porong_091511152_Kesling.pdf (12 November 2014).
1
2. 2
(HClO4) atau campurannya. Pemilihan jenis asam untuk mendestruksi suatu
bahan akan mempengaruhi hasil analisis.2
Berdasarkan latar belakang di atas, maka dilakukan percobaan ini untuk
mengetahui kadar Cd dalam tiram secara destruksi dengan Spektrofotometer
Serapan Atom (SSA).
B. Rumusan Masalah
Rumusan masalah pada percobaan ini yaitu berapakah kadar merkuri (Hg)
dalam kerang tiram secara destruksi asam dengan menggunakan Spektrofotometer
Serapan Atom (SSA)?
C. Tujuan Percobaan
Tujuan dari percobaan ini yaitu untuk mengetahui kadar merkuri (Hg)
dalam kerang tiram secara destruksi asam dengan menggunakan Spektrofotometer
Serapan Atom (SSA).
2Susila Kristianingrum, ”Kajian Berbagai Proses Destruksi sampel dan Efeknya” Jurnal
Kimia, 2 no. 1 (Juni)
http://staff.uny.ac.id/sites/default/files/penelitian/Susila%20Kristianingrum,%20Dra.,%20M.Si./B
%2032.pdf (31 Oktober 2014).
3. 3
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Kosmetik
Kosmetik merupakan produk yang dihasilkan oleh industri kosmetik dan
dipasarkan secara langsung kepada konsumen. Kosmetik berguna untuk
memperbaiki kesehatan, kebersihan dan penampilan fisik manusia dan melindungi
bagian tubuh dari kerusakan yang disebabkan oleh lingkungan. Kosmetik
termasuk sediaan farmasi maka pembuatannya harus mengikuti persyaratan,
keamanan, dan pemanfaataan sesuai Undang-Undang Kesehatan serta Peraturan
Pelaksanaannya yaitu batas cemaran merkuri didalam kosmetik sebesar 1 mg/kg.
sesuai dengan Peraturan Badan Pengawasan Obat dan Makanan Republik
Indonesia Nomor HK. 03.1.23.07.11,6662 Tahun 2011. Kosmetik tidak boleh
mempengaruhi fisiologi tubuh dan hanya bekerja di lapisan epidermis kulit.1
Di Indonesia angka kejadian efek samping kosmetik juga cukup tinggi
terbukti dengan selalu di jumpainya kasus efek samping kosmetik pada praktek
seorang dermatologi. Reaksi efek samping kosmetik cukup parah akibat
penambahan bahan aditif untuk meningkatkan efek pemutih. Parahnya reaksi efek
samping kosmetik ini salah satunya disebabkan karena penambahan bahan aditif
untuk meningkatkan efek pemutih, disamping karena penggunaan jangka panjang
pada area yang luas pada tubuh, di iklim yang panas dan lembab yang
kesemuanya meningkatkan absorbsi melewati kulit.2
1Boby Polii, dkk, Analisis Kandungan Merkuri Pada Kosmetik Pemutih Wajah Yang
Dijual Pedagang Kaki Lima Di Pasar 45 Kota Manado “Jurnal Kesehatan Masyarakat” , h.4.
2Boby Polii, dkk, Analisis Kandungan Merkuri Pada Kosmetik Pemutih Wajah Yang
Dijual Pedagang Kaki Lima Di Pasar 45 Kota Manado “Jurnal Kesehatan Masyarakat” , h. 2.
3
4. 4
B. Merkuri (Hg)
Raksa merupakan terjemahan ke bahasa Indonesia dari bahasa latin
"hydrargyrum" (Hg). Terjemahan ke bahasa Inggris adalah mercury, yang berarti
mudah menguap. Walaupun terjemahan hydrargyrum ke bahasa Indonesia adalah
raksa, namun dikalangan peneliti dan masyarakat unsur hydrargyrum lebih
terkenal dengan nama merkuri. Raksa adalah unsur kimia, yang mempu-nyai
nomor atom 80, berat atom 200,61 dan jari-jari atom 1,48 A°. Merupakan satu
satunya unsur logam yang berbentuk cair pada suhu kamar ( 25°C ) dan sangat
mudah menguap. Membeku pada suhu — 38,87°C dan mendidih pada suhu
356,9°C. Warnanya tergantung pada ben-tuk fasanya. Fasa cair berwarna putih
perak, sedangkan fasa padat berwarna abu-abu. Densitas raksa yaitu 13,55
merupakan densitas yang tertinggi dari semua benda cair. Tegangan
permukaannya juga sangat tinggi yaitu 547 dine, dibandingkan dengan air (73
dine) atau alkohol (22 dine).3
Berdasarkan PERMENKES RI No.445/MENKES/PER/V/1998 Indonesia
melarang penggunaan merkuri dalam sediaan kosmetik, namun penggunaan krim
yang mengandung merkuri ini masih terus digunakan. Menurut Dr. Retno I.
Tranggono, SpKK menyebutkan bahwa krim yang mengandung merkuri, awalnya
memang terasa manjur dan membuat kulit tampak putih dan sehat, tetapi lama-
kelamaan, kulit dapat menghitam dan menyebabkan jerawat parah, selain itu,
pemakaian merkuri dalam jangka waktu yang lama dapat mengakibatkan kanker
kulit, kanker payudara, kanker leher rahim, kanker paru-paru, dan jenis kanker
lainnya. Pendapat ini berbeda dengan pendapat dari masyarakat dimana
Masyarakat menganggap bahwa kosmetik pemutih wajah tidak akan
menimbulkan hal-hal yang membahayakan karena hanya ditempelkan dibagian
3 Horas P. Hutagalung, Raksa (Hg) “Oseana”, 5 no. 3
(1985)http://www.oseanografi.lipi.go.id (12 November 2014).
5. 5
luar kulit saja, tetapi ternyata pendapat ini salah, kulit mampu menyerap bahan
yang melekat pada kulit. Absorpsi kosmetik melalui kulit terjadi karena kulit
mempunyai celah anatomis yang dapat menjadi jalan masuk zat-zat yang melekat
di atasnya. Dampak dari absorpsi ini ialah efek samping kosmetik yang dapat
berlanjut menjadi efek toksik kosmetik.4
C. Destruksi
Destruksi merupakan suatu perlakuan pemecahan senyawa menjadi
unsurnya sehingga dapat dianalisis. Istilah destruksi ini disebut juga perombakan,
yaitu dari bentuk organik logam menjadi bentuk logam-logam anorganik, pada
dasarnya ada dua jenis destruksi yang dikenal dalam ilmu kimia yaitu destruksi
basah (oksida basah) dan destruksi kering (oksida kering). Kedua destruksi ini
memiliki teknik pengerjaan dan lama pemanasan atau pendestruksian yang
berbeda.5
Destruksi basah adalah perombakan sampel dengan asam-asam kuat baik
tunggal maupun campuran, kemudian dioksidasi dengan menggunakan zat
oksidator. Pelarut-pelarut yang dapat digunakan untuk destruksi basah antara lain
asam nitrat (HNO3), asam sulfat (H2SO4), asam perklorat (HClO4), dan asam
klorida (HCl). Kesemua pelarut tersebut dapat digunakan baik tunggal maupun
campuran. Kesempurnaan destruksi ditandai dengan diperolehnya larutan jernih
pada larutan destruksi, yang menunjukkan bahwa semua konstituen yang ada telah
larut sempurna atau perombakan senyawa-senyawa organik telah berjalan dengan
baik. Senyawa garam yang terbentuk setelah destruksi merupakan senyawa garam
yang stabil dan disimpan selama beberapa hari, pada umumnya pelaksanaan kerja
4Boby Polii, dkk, Analisis Kandungan Merkuri Pada Kosmetik Pemutih Wajah Yang
Dijual Pedagang Kaki Lima Di Pasar 45 Kota Manado “Jurnal Kesehatan Masyarakat” , h.2.
5Susila Kristianingrum, “Kajian Berbagai Proses Destruksi Sampel dan Efeknya” Jurnal
Seminar Nasional Penelitian”,h.2.
6. 6
destruksi basah dilakukan secara metode Kjeldhal, dalam usaha pengembangan
metode telah dilakukan modifikasi dari peralatan yang digunakan.6
Destruksi kering merupakan perombakan organik logam di dalam sampel
menjadi logam-logam anorganik dengan jalan pengabuan sampel dalam muffle
furnace dan memerlukan suhu pemanasan tertentu. Pada umumnya dalam
destruksi kering ini dibutuhkan suhu pemanasan antara 400-800oC, tetapi suhu ini
sangat tergantung pada jenis sampel yang akan dianalisis.7
D. Spektrofotometer Serapan Atom (SSA)
Spektroskopi atom merupakan teknik analisis kuantitatif dari unsur-unsur,
dimana sekitar 70 unsur dapat dianalisis. Pemakaiannya luas pada berbagai bidang
karena prosedurnya paling selektif, spesifik, sensitivitasnya tinggi yaitu kisaran
ppm sampai ppb, waktu yang diperlukan cepat dan mudah dilakukan.8
Prinsip dasar dari spektrofotometer serapan atom (SSA) adalah
penyerapan energi secara eksklusif oleh atom dalam keadaan dasar dan berada
dalam bentuk gas. Sebuah larutan yang terdiri dari spesi logam tertentu ketika
disedot ke dalam nyala, maka akan berubah menjadi uap sesuai dengan spesi
logam. Beberapa logam akan naik langsung ke tingkat energi eksitasi sedemikian
rupa untuk memancarkan radiasi logam tertentu. Titik kritis dari atom logam
dengan energi kuantum yang cukup besar dari unsure tertentu akan tetap berada
dalam keadaan dasar dan tidak teremisi. Atom tersebut yang akan menerima
6Susila Kristianingrum, “Kajian Berbagai Proses Destruksi Sampel dan Efeknya” Jurnal
Seminar Nasional Penelitian, h.4-5.
7Susila Kristianingrum, “Kajian Berbagai Proses Destruksi Sampel dan Efeknya” Jurnal
Seminar Nasional Penelitian,h.4-5.
8Maria Bintang, Biokimia Teknik Penelitian (Jakarta: Erlangga, 2010), h. 196.
7. 7
radiasi cahaya yang memiliki panjang gelombang tertentu yang sesuai dengan
atom logam.9
Spektroskopi absorpsi atom pada metodenya radiasinya dari suatu sumber
yang sesuai (lampu katoda cekung) dilewatkan kedalam nyala api yang berisi
sampel yang telah teratomisasi, kemudian radiasi tersebut diteruskan ke detektor
melalui monokromator, untuk membedakan antara radiasi yang berasal dari
sumber radiasi dan radiasi dari nyala api, biasanya digunakan chopper yang
dipasang sebelum radiasi dari sumber radiasi mencapai nyala api. Detektor disini
akan menolak arus searah (DC) dari emisi nyala dan hanya mengukur arus bolak
balik (sinyal absorpsi) dari sumber radiasi dan sampel. Konsentrasi unsur
berdasarkan perbedaan intensitas radiasi pada saat ada atau tidaknya unsur yang
diukur (sampel) dalam nyala api.10
Pelarut digunakan dalam prosedur dalam spektrofotometrik menimbulkan
permasalahan dalam beberapa daerah spektrum. Pelarut tidak hanya harus
melarutkan sampel tetapi juga tidak boleh menyerap cukup banyak dalam daerah
itu dibuat.11
Spektrofotometer serapan atom (SSA) dapat mengukur kadar unsur
tertentu dengan baik meskipun dengan adanya unsur-unsur yang lain, sama sekali
tidak ada keharusan untuk memisahkan unsure uji dari yang lain sehingga tidak
hanya menghemat waktu, tetapi juga menghilangkan berbagai sumber kesalahan
yang mungkin muncul selama proses ini. selain itu, Spektrofotometer serapan
atom (SSA) dapat juga digunakan untuk menentukan larutan berair dan larutan
berair. Kenyataannya, Spektrofotometer serapan atom (SSA) bebas dari segala
9 Nursalam Hamzah, Analisis Kimia Metode Spektrofotometer (Makassar: Alauddin
University Press,2013), h. 88-89.
10Maria Bintang, Biokimia Teknik Penelitian,h.197.
11R. A. Day, Jr. Dan A. L. Underwood, Quantitative Analysis Sixth Edition, terj. Hilarius
Wibi H dkk, AnalisisKimia Kuantitatif(Jakarta: Erlangga, 2002), h. 416.
8. 8
kerumitan persiapan sampel, telah terbukti sebagai alat analisis yang ideal dan
serbaguna, walaupun bukan ahli kimia, misalnya ahli biologi, dokter dan insinyur
yang lebih berorientasi pada pentingnya hasil.12
12Nursalam hamzah, Analisis Kimia Metode Spektrofotometer,h. 88.
9. 9
BAB III
METODE PERCOBAAN
A. Waktu dan Tempat
Hari/ Tanggal : Jumat/ 14 November 2014
Pukul : 13.00-17.30 WITA
Tempat : Laboratorium Kimia Anorganik dan Kimia Instrumen
Fakultas Sains dan Teknologi UIN Alauddin
Makassar.
B. Alat dan Bahan
1. Alat
Alat-alat yang digunakan dalam percobaan ini adalah rangkaian alat
Spektrofotometer Serapan Atom (SSA) varian AA240F, lampu katoda
merkuri (Hg), cold vapor, neraca analitik, penangas listrik, pipet skala 5 mL
dan 1 mL, pipet volume 25 mL, labu takar 500 mL, 100 mL dan 50 mL,
erlenmeyer 100 mL, bulp, botol semprot, batang pengaduk, corong dan
spatula.
2. Bahan
Bahan-bahan yang digunakan pada percobaan ini adalah asam nitrat
(HNO3) p.a, asam klorida (HCl) p.a, aquabides (H2O), kertas saring whatman
no.42, larutan induk merkuri (Hg) 1000 ppm, sampel (DM), dan timah (II)
klorida (SnCl2)
10. 10
C. Prosedur Kerja
Prosedur kerja dari percobaan ini yaitu:
1. Preparasi uji merkuri (Hg) total
Prosedur kerja pada preparasi uji merkuri (Hg)l total yaitu
menimbang 5,0022 gr dan 5,0019 gr sampel ke erlenmeyer 100 mL.
Menambahkan aquabides (H2O) 25 mL dan asam nitrat (HNO3) pekat
sebanyak 5 mL. Memanaskan hingga larutan menjadi 10 mL. Menyaring
larutan hasil sisa destruksi ke dalam labu takar 100 mL. Menambahkan 1 mL
larutan baku 1 ppm. Mengencerkan dengan aquabides (H2O) dan
menghomogenkan. Melakukan duplo.
2. Pembuatan larutan pengencer asam nitrat (HNO3)
Prosedur kerja pada pembuatan larutan pengencer yaitu 5 % asam
nitrat (HNO3) p.a dipipet sebanyak 38 mL ke dalam labu takar 500 mL
ditambahkan 0,5 % asam klorida (HCl) p.a sebanyak 7 mL kemudian
diencerkan dengan aquabides (H2O) hingga tanda batas dan dihomogenkan.
3. Pembuatan larutan baku merkuri (Hg) 100 ppm
Prosedur kerja pada pembuatan larutan baku merkuri (Hg) 100 ppm yaitu
memipet 5 mL larutan induk merkuri (Hg) 1000 ppm ke dalam labu takar 50
mL. Mengencerkan dengan aquabides (H2O) dan homogenkan.
4. Pembuatan larutan baku merkuri (Hg) 10 ppm
Prosedur kerja pada pembuatan larutan baku merkuri (Hg) 10 ppm yaitu
terlebih dahulu memipet 5 mL larutan induk merkuri (Hg) 100 ppm ke dalam
labu takar 50 mL. Mengencerkan dengan aquabides (H2O) dan homogenkan.
11. 11
5. Pembuatan larutan baku merkuri (Hg) 1 ppm
Prosedur kerja pada pembuatan larutan baku merkuri (Hg) 1 ppm yaitu
terlebih dahulu memipet 5 mL larutan induk merkuri (Hg) 10 ppm ke dalam
labu takar 50 mL. Mengencerkan dengan aquabides (H2O) dan homogenkan.
6. Pembuatan larutan standar
Prosedur kerja pada pembuatan larutan standar yaitu memipet larutan
baku 10 ppm sebanyak 0,25 mL, 0,5 mL, 0,75 mL dan 1 mL ke dalam 4 labu
takar 50 mL yang berbeda. Mengencerkannya dengan aquabides (H2O) dan
homogenkan.
12. 12
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Pengamatan
1. Tabel Pengamatan
Tabel IV.1 Larutan Standar dan Sampel
2. Reaksi
No. Larutan
Konsentrasi (x)
(ppm)
Absorbansi (y)
1. Blanko 0 0,0000 0,0011
2. 1 0,0050 0,0688
3. 2 0,0100 0,1152
4. 3 0,0150 0,1453
5. 4 0,0200 0,2197
6. Sampel (DM)1 Uncal 0,3508
7. Sampel (DM)2 Uncal 0,3475
13. 13
3. Grafik
a. Grafik Komputer
Grafik IV. 1. Hubungan Konsentrasi terhadap absorbansi larutan standar .
b. Grafik Manual
Grafik IV. 1. Hubungan Konsentrasi terhadap absorbansi larutan standar .
y = 10.274x + 0.0073
R² = 0.9823
0
0.05
0.1
0.15
0.2
0.25
0 0.005 0.01 0.015 0.02 0.025
Absorbansi
Konsentrasi
y
Linear (y)
14. 14
B. Pembahasan
Percobaan ini dilakukan untuk menentukan kandungan kadar merkuri
(Hg) yang terdapat pada kerang hijau. Kerang hijau yang akan diuji didestruksi
dengan metode basah. Pengukuran kandungan merkuri (Hg) dilakukan dengan
menggunakan Atomic Absorption Spectroscopy (AAS).
Pertama-tama membuat larutan standar dengan memipet larutan induk
kadmium Hg(NO3)2 1000 ppm sebanyak 10 mL dan diencerkan dalam labu takar.
Memipet larutan standar merkuri (Hg) masing-masing ppm, ppm, ppm, ppm dan
ppm deret standar yang digunakan berbeda-beda bertujuan untuk membedakan
absorbansi dari masing-masing deret standar.
Pembuatan larutan sampel dilakukan dengan menimbang sampel DM.
Menambahkan aquabides sebagai pelarut bebas mineral dan akan membersihkan
sampel dari pengotor. Menambahkan asam nitrat (HNO3) yang berfungsi sebagai
asam yang akan menyerap kadar logam berat yang dalam sampel. Selanjutnya
dipanaskan untuk mempercepat terjadinya proses destruksi karena pada suhu
tinggi destruksi berlangsung cepat yang artinya perombakan logam organik dapat
cepat menjadi logam-logam anorganik. Mendinginkan dan sebelum disaring
menambahkan 1 ml larutan baku 1 ppm untuk mepermudah dalam
pengidentifikasian merkuri (Hg) dalam sampel pada saat pengidentifikasian
menggunakan spektrofotometer serapan atom (SSA) vapor, kemudian menyaring
larutan ke dalam labu takar dan selanjutnya mengencerkan untuk memperkecil
15. 15
konsentrasi lautannya. Mengidentifikasi larutan menggunakan spektrofotometer
serapan atom (SSA) vapor.
Larutan yang telah dihimpitkan di uji kadar merkurinya dengan alat
spektrofotometer serapan atom (SSA) vapor dengan panjang gelombang 253,7 nm,
dari kurva kalibrasi dapat diketahui bahwa, persamaan garis yang menyatakan
hubungan antara konsentrasi dan absorbansi yaitu y = 10,27x + 0,007 dengan R² =
0,982. Kelayakan suatu kurva kalibrasi diuji dengan uji kelinieran kurva. Uji ini
diperoleh dengan penentuan koefisien korelasi (R) yang merupakan ukuran
kesempurnaan hubungan antara konsentrasi larutan standar dengan absorbansi
larutan. Nilai R menyatakan bahwa terdapat korelasi yang linier antara konsentrasi
dan absorbansi dan hampir semua titik terletak pada 1garis lurus dengan gradien
yang positif. Nilai R2 yang baik terletak pada kisaran 0,9 ≤ R2≤1.
Nilai R2 kurva kalibrasi larutan standar pada penelitian ini adalah 0,982,
sehingga berdasarkan nilai korelasi tersebut maka kurva kalibrasi ini layak
digunakan karena berada dalam kisaran 0,9 ≤ R2≤ 1. Kurva kalibrasi dapat
diketahui bahwa, persamaan garis yang menyatakan hubung anantara konsentrasi
dan absorbansi yaitu y = 10,27x + 0,007, dalam hal ini y adalah absorbansi, x
adalah konsentrasi. Nilai 10,27 menyatakan kemiringan kurva (m), sedangkan
nilai 0,007 menunjukkan intersep yaitu titik potong antara kurva dengan sumbu y,
dengan mengetahui persamaan linear kurva kalibrasi dan adsorbansi sampel
didapatkan sampel (DM I) sebesar 0,0334 mg/L dan sampel (DM II) sebesar
0,0331 mg/L sehingga diperoleh rata-ratanya sebesar 0,03325 mg/L;
Menurut teori (Standar Nasional Indonesia) tidak diperbolehkan terdapat
kandungan merkuri (Hg) dalam kosmetik sehingga dapat disimpulkan sampel
tidak layak untuk digunakan.
16. 16
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Kesimpulan dari percobaan ini adalah kandungan kadar merkuri (Hg)
dalam sampel kerang hijau dengan menggunakan alat spektrofotometer serapan
atom (SSA) vapor adalah 0,03325 mg/L
B. Saran
Saran yang diberikan untuk percobaan selanjutnya yaitu sebaiknya
dilakukan pula uji kandungan Arsen (As) dalam kerang hijau sehingga dapat
diketahui kendungan logam tersebut dalam kerang hijau menggunakan
spektrofotometr serapan atom (SSA) vapor.
17. 17
DAFTAR PUSTAKA
Bintang, Maria. Biokimia Teknik Penelitian. Jakarta: Erlangga, 2010.
Day, Jr., R. A. dan A. L. Underwood, Quantitative Analysis Sixth Edition, terj.
Hilarius Wibi H dkk, Analisis Kimia Kuantitatif. Jakarta: Erlangga, 2002.
Hamzah, Nursalam. Analisis Kimia Metode Spektrofotometer. Makassar:
Alauddin University Press, 2013.
Hutagalung, Horas P. Raksa (Hg) “Oseana”, 5 no. 3
(1985)http://www.oseanografi.lipi.go.id (12 November 2014).
Khopkar,S.M. Basic Comcepts Of Analytical Chemistry, terj. A.Saptoraharjordjo,
Konsep Dasar Kimia Analitik. Jakarta: UI-Press, 1990.
Kristianingrum, Susila.”Kajian Berbagai Proses Destruksi sampel dan
Efeknya”.JurnalKimia, Vol. 2 no. 1 (Juni).
http://staff.uny.ac.id/sites/default/files/penelitian/Susila%20Kristianingrum
,%20Dra.,%20M.Si./B%2032.pdf. Diakses pada 06 Novemberr 2014.
Polii, Boby. Dkk. Analisis Kandungan Merkuri Pada Kosmetik Pemutih Wajah
Yang Dijual Pedagang Kaki Lima Di Pasar 45 Kota Manado “Jurnal
Kesehatan Masyarakat” http://Jurnal-Virginia-
Porong_091511152_Kesling.pdf (12 November 2014).
18. 18
LAMPIRAN
Analisis Data
No. Sampel
Konsentrasi (x)
ppm
Absorbansi (y) x.y x2
y2
1 Blanko 0 0,0011 0 0 0,00000121
2 Standar I 0,005 0,0688 0,000344 0,000025 0,00473344
3 Standar II 0,01 0,1152 0,001152 0,0001 0,01327104
4 Standar III 0,015 0,1453 0,0021795 0,000225 0,02111209
5 Standar IV 0,02 0,2197 0,004394 0,0004 0,04826809
N = 5 Σx= 0,05 Σy= 0,5501 Σx.y=0,0080695 Σ x2
= 0,00075 Σ y2
=0,08738587
Diketahui:
x rata-rata = 0,01
y rata-rata = 0,11002
N = 5
Σx = 0,05
Σy = 0,5501
Σxy = 0,0080695
Σx2 = 0,00075
Σ y2 = 0,08738587
Ditanyakan:
a. b = .............?
b. a = .............?
19. 19
c. garis regresi y = a + bx
d. R2 = ...........?
Penyelesaian:
a. Persamaan garis linier (b)
𝑏 =
Σxy −
(Σx)(Σy)
N
𝛴 𝑥2−
(𝛴𝑥)2
N
=
0,0080695 −
(0,05)(0,5501)
5
0,00075 −
(0,0025)
5
=
0,0080695 −
(0,027505)
5
0,00075 −
(0,0025)
5
=
0,0080695 − 0,005501
0,00075 − 0,0005
=
0,0025685
0,00025
= 10,27
b. Nilai a
a = y rata-rata – b (x rata-rata)
= 0,11002 – 10,27 (0,01)
= 0,11002 – 0,1027
= 0,007
20. 20
c. Konsentrasi (x) merkuri (Hg) dalam DM
1. Konsentrasi (x) DM I
y = a + bx
0,3508 = 0,007+ 10,27x
0,3508 - 0,007= 10,27x
0,3438 = 10,27x
x =
0,3438
10,27
x = 0,0334
2. Konsentrasi (x) kerang hijau II
y = a + bx
0,3475 = 0,007 + 10,27x
0,3475 - 0,007 = 10,27x
0,3405= 10,27x
x =
0,3405
10,27
x= 0,0331
d. Konsentrasi blanko
x =
𝑦 − 𝑎
𝑏
x =
0,0011 − 0,007
10,27
21. 21
x =
−0,0059
10,27
x = −0,00057
e. konsentrasi deret standar
Standar 1 :
x =
𝑦 − 𝑎
𝑏
x =
0,0688 − 0,007
10,27
x =
0,0618
10,27
x = 0,00602
Standar 2:
x =
𝑦 − 𝑎
𝑏
x =
0,1152−0,007
10,27
x =
0,1082
10,27
x = 0,01053
Standar 3 :
x =
𝑦 − 𝑎
𝑏
x =
0,1453 − 0,007
10,27
x =
0,1383
10,27
x = 0,01346
Standar 4:
x =
𝑦 − 𝑎
𝑏
x =
0,2197 − 0,007
10,27
22. 22
x =
0,2127
10,27
x = 0,02071
f. kadar rata-rata merkuri (Hg) dalam DM
0,0334 + 0,0331= 0,03325 mg/L
2
g. Nilai regresi (R)
R2=
𝑛 𝛴𝑥𝑦 − 𝛴𝑥𝛴𝑦
√[( 𝑛 𝛴 𝑥2)−( 𝛴𝑥)2] 𝑥 [( 𝑛 𝛴𝑦2 ) −(𝛴𝑦)2]
R2=
5 𝑥 (0,0080695)− 0,05 𝑥(0.5501 )
√[(5 𝑥 0,00075)−(0.0025)]𝑥[ (5 x 0,08738587 )−(0,30261)]
R2=
0,0403475−0,027505
√[(0,00375)−(0,0025)] 𝑥[(0,43692935)−(0,30261)]
R2=
0,0128425
√(0,00125 )(0,13431935)
R2=
0,0128425
√0,0001679
R2=
0,0128425
0,0129575
R2= 0,99