Describes some protocols and agreements related to Warsaw Convention 1929; how the convention tested by the time, how the stakeholders adjust it to the relevant issues. Those are Den Haag Protocol 1955, Guadalajara Convention 1961, Montreal Agreement 1966, Protokol Guatemala City 1971, etc.
4. Protokol Denhaag 1955Protokol Denhaag 1955
Diadakan untuk menampung kebutuhan udaraDiadakan untuk menampung kebutuhan udara
internasional.internasional.
Dalam Protokol Denhaag 1955 diadakan sedikitDalam Protokol Denhaag 1955 diadakan sedikit
perubahan terhadap Konvensi Warsawa 1929 denganperubahan terhadap Konvensi Warsawa 1929 dengan
cara menyederhanakan dokumen pengangkutan udaracara menyederhanakan dokumen pengangkutan udara
internasional dan meningkatkan besaran ganti rugiinternasional dan meningkatkan besaran ganti rugi
dari US$10,000.00 menjadi US$20,000.00.dari US$10,000.00 menjadi US$20,000.00.
Dilakukan oleh Organisasi Penerbangan SipilDilakukan oleh Organisasi Penerbangan Sipil
Internasional dalam Konferensi Diplomatikk di DenInternasional dalam Konferensi Diplomatikk di Den
Haag, Belanda, 1955.Haag, Belanda, 1955.
5. Protokol Denhaag 1955Protokol Denhaag 1955
Diadakan untuk menampung kebutuhan udaraDiadakan untuk menampung kebutuhan udara
internasional.internasional.
Dalam Protokol Denhaag 1955 diadakan sedikitDalam Protokol Denhaag 1955 diadakan sedikit
perubahan terhadap Konvensi Warsawa 1929 denganperubahan terhadap Konvensi Warsawa 1929 dengan
cara menyederhanakan dokumen pengangkutan udaracara menyederhanakan dokumen pengangkutan udara
internasional dan meningkatkan besaran ganti rugiinternasional dan meningkatkan besaran ganti rugi
dari US$10,000.00 menjadi US$20,000.00.dari US$10,000.00 menjadi US$20,000.00.
Dilakukan oleh Organisasi Penerbangan SipilDilakukan oleh Organisasi Penerbangan Sipil
Internasional dalam Konferensi Diplomatikk di DenInternasional dalam Konferensi Diplomatikk di Den
Haag, Belanda, 1955.Haag, Belanda, 1955.
6. Protokol Denhaag 1955Protokol Denhaag 1955
Penyempurnaan Pengertian Pengangkutan Udara InternasionalPenyempurnaan Pengertian Pengangkutan Udara Internasional
Protokol Denhaag 1955Protokol Denhaag 1955 Konvensi Warsawa 1929Konvensi Warsawa 1929
““Pengangkutan udara internasionalPengangkutan udara internasional
adalah setiap angkutan yang,adalah setiap angkutan yang,
sesuai dengan persetujuan parasesuai dengan persetujuan para
pihak, tempat keberangkatan danpihak, tempat keberangkatan dan
tempat tujuan, apakah angkutantempat tujuan, apakah angkutan
tersebut terputus atau tidaktersebut terputus atau tidak
terputus berada dalam dua wilayahterputus berada dalam dua wilayah
negara anggota atau dalam satunegara anggota atau dalam satu
wilayah negara anggota denganwilayah negara anggota dengan
sebuah wilayah antarasebuah wilayah antara
((intermediate landingintermediate landing) yang) yang
disetujui berada di negara lain,disetujui berada di negara lain,
walaupun tempat pendaratanwalaupun tempat pendaratan
tersebut angkutan udaratersebut angkutan udara
internasional.”internasional.”
““...tempat pemberhentian yang...tempat pemberhentian yang
disetujui dalam satu wilayahdisetujui dalam satu wilayah
negara berdaulat, kekuasaan,negara berdaulat, kekuasaan,
mandat atau penguasa lainmandat atau penguasa lain
sebagaimana diatur dalamsebagaimana diatur dalam
Konvensi Warsawa 1929“.Konvensi Warsawa 1929“.
Perubahan dilakukan karenaPerubahan dilakukan karena
semakin bertambahnya negarasemakin bertambahnya negara
berdaulat pasca Perang Duniaberdaulat pasca Perang Dunia
kedua.kedua.
7. Protokol Denhaag 1955Protokol Denhaag 1955
Penyempurnaan Pengaturan Tiket Penumpang (Penyempurnaan Pengaturan Tiket Penumpang (Passanger’s TicketPassanger’s Ticket))
Protokol Denhaag 1955Protokol Denhaag 1955 Konvensi Warsawa 1929Konvensi Warsawa 1929
Tiket pesawat udara sepintas kilasTiket pesawat udara sepintas kilas
((prima facieprima facie) merupakan bukti) merupakan bukti
yang kuat persyaratanyang kuat persyaratan
pengangkutan udara.pengangkutan udara.
Dalam hal tidak adanya,Dalam hal tidak adanya,
ketidakteraturan, atau hilangnyaketidakteraturan, atau hilangnya
tiket penumpang pesawat, tidaktiket penumpang pesawat, tidak
berpengaruh terhadap berlakunyaberpengaruh terhadap berlakunya
kontrak pengangkutan.kontrak pengangkutan.
Perubahan dilakukan untukPerubahan dilakukan untuk
menegaskan bahwamenegaskan bahwa prima facieprima facie
tiket pesawat udara juga pentingtiket pesawat udara juga penting
dan tidak boleh dihilangkan.dan tidak boleh dihilangkan.
8. Protokol Denhaag 1955Protokol Denhaag 1955
Penyempurnaan Pengaturan Tiket Bagasi (Penyempurnaan Pengaturan Tiket Bagasi (Baggage TicketBaggage Ticket))
Protokol Denhaag 1955Protokol Denhaag 1955 Konvensi Warsawa 1929Konvensi Warsawa 1929
Tiket bagasi harus berisikanTiket bagasi harus berisikan
indikasi tempat keberangkatan,indikasi tempat keberangkatan,
tempat tujuan dan tempattempat tujuan dan tempat
pemberhentian antarapemberhentian antara
((intermediate landingintermediate landing))
Hanya berisi tempatHanya berisi tempat
keberangkatan dan tujuan.keberangkatan dan tujuan.
Perubahan dilakukan agar tempatPerubahan dilakukan agar tempat
pemberhentian antarapemberhentian antara
(intermediate landing)(intermediate landing) dapatdapat
terdeteksi melalui tiket bagasi.terdeteksi melalui tiket bagasi.
9. Protokol Denhaag 1955Protokol Denhaag 1955
Penyempurnaan Pengaturan Surat Muatan Udara (Penyempurnaan Pengaturan Surat Muatan Udara (Airway BillAirway Bill))
Protokol Denhaag 1955Protokol Denhaag 1955 Konvensi Warsawa 1929Konvensi Warsawa 1929
Pengangkut harus menandatanganiPengangkut harus menandatangani
sebelum pemuatan kargo ke dalamsebelum pemuatan kargo ke dalam
pesawat udara.pesawat udara.
Pengirim bertanggung jawab atasPengirim bertanggung jawab atas
kebenaran keterangan barangkebenaran keterangan barang
yang disebutkan dalam surat muatyang disebutkan dalam surat muat
udara.udara.
Pengangkut harus menandatanganiPengangkut harus menandatangani
pada saat penerimaan barang.pada saat penerimaan barang.
Pengirim bertanggung jawab atasPengirim bertanggung jawab atas
semua kerugian yang diderita olehsemua kerugian yang diderita oleh
pengangkut atau setiap orang lainpengangkut atau setiap orang lain
yang menjadi tanggung jawabyang menjadi tanggung jawab
pengangkut, disebabkan olehpengangkut, disebabkan oleh
ketidakbenaran isi barang dalamketidakbenaran isi barang dalam
surat muat udara.surat muat udara.
Perubahan dilakukan untukPerubahan dilakukan untuk
menyederhanakan konten danmenyederhanakan konten dan
memastikan pengirimmemastikan pengirim
bertanggung jawab penuh atasbertanggung jawab penuh atas
ketidakbenaran keterangan barangketidakbenaran keterangan barang
yang dimuat.yang dimuat.
10. Konvensi Guadalajara 1961Konvensi Guadalajara 1961
Diadakan karena Konvensi Warsawa 1929 danDiadakan karena Konvensi Warsawa 1929 dan
Konvensi Den Haag 1955 tidak mengatur masalahKonvensi Den Haag 1955 tidak mengatur masalah
transportasi udara yang dilakukan oleh orang atautransportasi udara yang dilakukan oleh orang atau
perusahaan yang benar-benar mengangkut (perusahaan yang benar-benar mengangkut (actual airactual air
carriercarrier).). Actual air carrierActual air carrier yang dimaksud antarai lainyang dimaksud antarai lain
pesawat udara sewaan, carter atau pertukaranpesawat udara sewaan, carter atau pertukaran
pesawat udara dalam pengoperasian secarapesawat udara dalam pengoperasian secara
internasional.internasional.
11. Konvensi Guadalajara 1961Konvensi Guadalajara 1961
Tanggung JawabTanggung Jawab Contracting CarrierContracting Carrier dandan Actual CarrierActual Carrier
Dalam Pasal III paragraf 1 Konvensi Guadalajara 1961Dalam Pasal III paragraf 1 Konvensi Guadalajara 1961
mengatur tindakan dan kealpaanmengatur tindakan dan kealpaan actual carrieractual carrier
termasuk agen atau karyawan yang bertindak dalamtermasuk agen atau karyawan yang bertindak dalam
rangka pekerjaan mereka, berkenaan denganrangka pekerjaan mereka, berkenaan dengan
transportasi yang dilakukan olehtransportasi yang dilakukan oleh actual carrieractual carrier jugajuga
berlaku terhadapberlaku terhadap contracting carriercontracting carrier..
Tanggung jawab yang dilakukan jika keduanya terlibatTanggung jawab yang dilakukan jika keduanya terlibat
adalah tanggung jawab secaraadalah tanggung jawab secara tanggung rentengtanggung renteng
((jointly and severally liabilityjointly and severally liability))
12. Montreal Agreement 1966Montreal Agreement 1966
AgreementAgreement ini hanya berlaku terhadap penerbanganini hanya berlaku terhadap penerbangan
yang berasal atau menuju atau melalui wilayahyang berasal atau menuju atau melalui wilayah
Amerika Serikat yang mengikat terhadap perusahaanAmerika Serikat yang mengikat terhadap perusahaan
penerbangan asing.penerbangan asing.
Lebih dikenal sebagai hukum administrasi yangLebih dikenal sebagai hukum administrasi yang
merupakan persyaratan untuk melakukanmerupakan persyaratan untuk melakukan
penerbangan dari, ke, atau melalui (penerbangan dari, ke, atau melalui (intermediateintermediate
landinglanding) di Amerika Serikat.) di Amerika Serikat.
13. Protokol Guatemala City 1971Protokol Guatemala City 1971
Protokol ini bertujuan untuk memodernisasi KonvensiProtokol ini bertujuan untuk memodernisasi Konvensi
Warsawa 1929 sebagaimana diubah oleh Protokol DenWarsawa 1929 sebagaimana diubah oleh Protokol Den
Haag 1955, meningkatkan besaran ganti rugi dariHaag 1955, meningkatkan besaran ganti rugi dari
250,000.00250,000.00 gold francsgold francs menurut Protocol Den Haagmenurut Protocol Den Haag
1955 menjadi 1,500,000.001955 menjadi 1,500,000.00 gold francsgold francs untukuntuk
penumpang meninggal dunia, 250penumpang meninggal dunia, 250 gold francsgold francs per kgper kg
untuk bagasi tercatat atau kargo dan 5,000.00untuk bagasi tercatat atau kargo dan 5,000.00 goldgold
francsfrancs setiap penumpang untuk barang-barang yangsetiap penumpang untuk barang-barang yang
dibawa sendiri oleh penumpang.dibawa sendiri oleh penumpang.
14. Protokol Tambahan Montreal 1975Protokol Tambahan Montreal 1975
Konvensi ini bermaksud untuk menyeragamkanKonvensi ini bermaksud untuk menyeragamkan
penghitungan nilai uang secara internasional, karenapenghitungan nilai uang secara internasional, karena
itu nilai uang yang digunakan semula menggunakanitu nilai uang yang digunakan semula menggunakan
gold francsgold francs pengadilan Amerika Serikat sejak tahunpengadilan Amerika Serikat sejak tahun
1968 menggunakan perhitungan dollar Amerika1968 menggunakan perhitungan dollar Amerika
Serikat.Serikat.
Tetapi dalam perkembangannya dollar Amerika SerikatTetapi dalam perkembangannya dollar Amerika Serikat
tidak bisa digunakan sebagai patokan karena adanyatidak bisa digunakan sebagai patokan karena adanya
perbedaan nilai dollar resmi dengan nilai dollar bebasperbedaan nilai dollar resmi dengan nilai dollar bebas
(market)(market), sehingga dalam Protokol ini digunakan, sehingga dalam Protokol ini digunakan
Special Drawing Right (SDR)Special Drawing Right (SDR) yang digunakan olehyang digunakan oleh
International Monetary Fund (IMF)International Monetary Fund (IMF)..
15. Pembahasan Kasus Minggu Lalu (3 Mei 2016)
Kasus Sigit Nurcahyo vs Singapore Airlines
• Sigit Nurcahyo melakukan penerbangan
rute Jakarta – Singapura – Los Angeles –
Houston – Las Vegas – Singapore –
Jakarta sejak tanggal 31 Oktober 2000
s.d 8 November 2007 mengalami
kecelakaan di Taipei
• Kerugian (damages): Sigit menderita cedera,
cacat fisik (karena luka bakar) dan mental
(trauma).
• Kerugian materil: barang-barang pribadi
selama penerbangan US $ 23,535.90
16. Pembahasan Kasus Minggu Lalu (3 Mei 2016)
Kasus Sigit Nurcahyo vs Singapore Airlines
• Gugatan diajukan di Pengadilan Negara
Bagian California dengan nomor
registrasi BC 260883 dan CV 01-05096
GAF (RCx)
• Yurisdiksi Pengadilan (Saksi ahli Dr. K.
Martono, SH., LLM: Kesalahan yang
disengaja (wilful misconduct), tanggung
jawab tidak terbatas (unlimited liability)
17. Pembahasan Kasus Minggu Lalu (3 Mei 2016)
Kasus Sigit Nurcahyo vs Singapore Airlines
• Mengapa gugatan diajukan ke negara
bagian California?
• Bagaimana seharusnya pengaturan
tentang pengajuan gugatan sengketa
perdata penerbangan internasional?
• Bagaimana proses penyelesaian kasus
Sigit Nurcahyo?
19. Pembahasan Kasus Minggu Lalu (3 Mei 2016)
Kasus Sigit Nurcahyo vs Singapore Airlines
Menurut Pasal 28 (1) Konvensi Warsawa
1929, gugatan penumpang terhadap
perusahaan penerbangan diajukan pada
pengadilan negara anggota Konvensi
Warsawa 1929 pada:
1) Tempat kedudukan perusahaan
penerbangan yang bersangkutan;
2) Tempat terjadinya kontrak bisnis
(tempat pembelian tiket); dan
3) Tempat tujuan penerbangan.
20. Pembahasan Kasus Minggu Lalu (3 Mei 2016)
Kasus Sigit Nurcahyo vs Singapore Airlines
Negara pertama yang menjadi tempat pengajuan gugatan
adalah Los Angeles, California sebagai tempat tujuan
penerbangan (Pasal 28 ayat (1) Konvensi Warsawa).
Gugatan ditolak dengan alasan penggugat bukan warga
negara AS, melainkan WNI.
Sigit mengajukan gugatan ke Singapura, namun kandas
karena Sigit tidak datang untuk memberikan
keterangan dan barang bukti.
Sigit mengajukan gugatan ke PN Jaksel pada Februari 2008,
Sigit menang dan mendapat ganti rugi, SQ
mengajukan banding, kasasi, tetapi pengadilan
memenangkan Sigit. Ganti rugi yang harus dibayar 1,5
M
-----
Pembahas: Andre, Sumber: www.hukum.online, “Singapore Airlines
Harus Bayar Ganti Rugi Rp. 1,5 M”, 16 Maret 2009
21. TugasTugas
Carilah mengapa diadakan konvensi-Carilah mengapa diadakan konvensi-
konvensi di bawah ini dan konten apakonvensi di bawah ini dan konten apa
yang diubah dalam konvensi-konvensiyang diubah dalam konvensi-konvensi
tersebut:tersebut:
Konvensi Montreal 1999,Konvensi Montreal 1999,
Konvensi Montreal 1999 & Sistem “Warsawa” B,Konvensi Montreal 1999 & Sistem “Warsawa” B,
dan Evaluasi Konvensi Montreal 1999.dan Evaluasi Konvensi Montreal 1999.