SlideShare a Scribd company logo
1 of 68
Indikator PHI PIH
Perbedaan Objek Kajian Mempelajari hukum yang
sedang berlaku atau hukum
positif di Indonesia (ius
constitutum)
Pengertian dasar dan teori
ilmu hukum serta membahas
hukum pada umumnya dan
tidak terbatas pada hukum
yang berlaku tertentu saja,
akan tetapi juga hukum yang
berlaku di negara lain pada
waktu kapan saja (ius
constitutum dan ius
constituendum)
Indikator PHI PIH
Perbedaan Fungsi Mengantarkan mahasiswa
atau orang yang akan
mempelajari hukum yang
sedang berlaku atau hukum
positif Indonesia
Dasar bagi setiap mahasiswa
atau orang yang akan
mempelajari hukum secara
luas beserta pelbagai hal yang
menjadi ruang lingkupnya
Indikator PHI PIH
Hubungan antara
keduanya
• Merupakan mata kuliah dasar keahlian bagi yang akan
mempelajari ilmu hukum
• PIH merupakan dasar untuk mempelajari PHI, sehingga
PIH harus dipelajari terlebih dahuku sebelum mempelajari
PHI
UUD
TAP MPR
UU/Perpu
PP
Perpres
Perda Provinsi
Perda Kabupaten/Kota
UUD (Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945) merupakan hukum
dasar tertulis Negara Republik Indonesia, memuat dasar dan garis besar hukum dalam
penyelenggaraan negara.
TAP MPR (Ketetapan Majelis Permusyawaratan Rakyat Republik Indonesia) merupakan
putusan Majelis Permusyawaratan Rakyat sebagai pengemban kedaulatan rakyat yang
ditetapkan dalam sidang-siding majelis Permusyawaratan Rakyat.
UU (Undang-Undang) adalah peraturan perundang-undangan yang dibentuk oleh Dewan
Perwakilan Rakyat dengan persetujuan Bersama Presiden.
Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang adalah peraturan perundang-undangan
yang ditetapkan oleh Presiden dalam hal ihwal kegentingan yang memaksa.
PP (Peraturan Pemerintah) adalah peraturan perundang-undangan yang ditetapkan oleh
Presiden untuk menjalankan Undang-Undang sebagaimana mestinya.
Perda (Peraturan Daerah) Provinsi adalah peraturan perundang-undangan yang dibentuk
oleh Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Provinsi dengan persetujuan Bersama Gubernur.
Perda (Peraturan Daerah) Kabupaten/Kota adalah peraturan perundang-undangan yang
dibentuk oleh Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kabupaten/Kota dengan persetujuan
Bersama Bupati/Walikota.
Perpres (Peraturan Presiden) adalah peraturan perundang-undangan ditetapkan oleh
Presiden untuk menjalankan perintah peraturan perundang-undangan yang lebih tinggi
atau dalam menyelenggarakan kekuasaan pemerintahan.
Hukum yang merupakan alat kekuasaan represifHukum Represif
• Bertujuan untuk mempertahankan status quo penguasa aturan-aturan hukum represif keras dan terperinci, hukum
tunduk pada politik kekuasaan dan kritik terhadap penguasa dianggap sebagai ketidaksetiaan.
Hukum sebagai pranata yang mampu menjinakkan represi melindungi integritasnya sendiriHukum Otonom
• Bertujuan untuk membatasi kesewenang-wenangan, tidak mempermasalahkan dominasi kekuasaan dalam orde yang
ada maupun orde yang hendak dicapai, merupakan model hukum “rule of law”, legitimasi hukum terletak pada
kebenaran prosedural, hukum bebas dari pengaruh politik dan terdapat pemisahan kekuasaan.
Hukum yang merupakan sarana respons atas kebutuhan dan aspirasi masyarakatHukum Responsif
• Melahirkan keadilan substansial karena hukum dimaknai sebagai sarana rekayasa sosial yang dilakukan secara
terencana menuju pola pikir dan pola perilaku yang lebih baik, adanya pergeseran penekananan dari aturan-aturan
kepada prinsip-prinsip dan tujuan hukum, dan mementingkan keberadaan rakyat, baik sebagai tujuan hukum
maupun cara untuk mencapainya.
No. Periode Jenis Konstitusi Bentuk
Negara
Bentuk
Pemerintahan
Sistem
Pemerintahan
1 18 Agustus1945 – 27
Desember 1949
a. 18 Agustus 1945 – 14
November 1945
b. 14 November 1945 –
27 Desember 1949
UUD 1945 Kesatuan Republik Kabinet
Presidensial
Kabinet
Parlementer
2 27 Desember 1949 – 17
Agustus 1950
UUD RIS 1949 Serikat/Federal Uni Republik Kabinet
Perlementer
3 17 Agustus 1950 – 5 Juli
1959
UUDS 1950 Kesatuan Republik Kabinet
Parlementer
4 5 Juli 1959 – sekarang
a. Orde Lama (5 Juli 1959
– 11 Maret 1966)
b. Orde Baru (11 Maret
1966 – 21 Mei 1998)
c. Orde Reformasi (21
Mei 1998)
UUD 1945 Kesatuan Republik Kabinet Presidensial
(Demokrasi Terpimpin)
Kabinet Presidensial
(Demokrasi Pancasila)
Sumber Hukum Formal
• Merupakan sumber hukum yang dirumuskan peraturannya dalam suatu bentuk
• Karena bentuknya itu menyebabkan hukum berlaku umum, mengikat dan ditaati
• Contoh: UU
Sumber Hukum Materiil
• Merupakan kaidah penuntun bagi perumusan kaidah/norma yang tercakup dalam sumber hukum formal
• Contoh: UU bersumber dari Pancasila, tinjauan ekonomi, sosiologi, psikologi, filsafat, dsb.
Undang-Undang (Statute)
• Merupakan suatu aturan tertulis yang dibuat oleh alat perlengkapan negara yang berwenang dan mengikat
masyarakat
Kebiasaan (Custom)
• Merupakan suatu perbuatan yang dilakukan orang secara tetap
Keputusan-keputusan hakim (Yurisprudensi)
• Merupakan keputusan hakim terdahulu yang sering diikuti dan dijadikan dasar keputusan oleh hakim kemudian
mengenai masalah yang sama
Traktat (Treaty)
• Adalah persetujuan yang dilakukan oleh dua negara atau lebih
Pendapat Sarjana Hukum (Doctrine)
• Suatu ajaran dari seseorang yang adalah ahli dalam bidang hukum tertentu
• Undang-undang tidak berlaku surut
• Undang-undang yang lebih rendah derajatnya tidak boleh bertentangan
dengan undang-undang yang lebih tinggi (asas hierarki)
• Undang-undang yang berlaku kemudian/belakangan membatalkan undang-
undang yang terdahulu (lex posteriori derogat lex priori)
• Undang-undang yang lebih tinggi derajatnya membatalkan undang-undang
yang mempunyai derajat yang lebih rendah (lex superior derogat lex inferiori)
• Undang-undang khusus mengesampingkan undang-undang yang bersifat
umum (lex specialis derogat lex generalis)
• Undang-undang tidak dapat diganggu gugat
• Jika Undang-undang tersebut jangka waktu berlakunya telah habis
• Jika hal-hal atau keadaan/objek yang diatur oleh undang-undang itu
sudah habis
• Jika undang-undang itu dengan tegas dicabut oleh pembentuknya
atau instansi yang lebih tinggi
• Jika telah dikeluarkan undang-undang yang baru yang isinya
bertentangan dengan isi undang-undang terdahulu
• Perjanjian-perjanjian internasional (international conventions)
• Kebiasaan-kebiasaan internasional (international customs)
• Prinsip-prinsip hukum umum yang diakui oleh bangsa-bangsa yang beradab
(the general principles of law recognized by civilized nations)
• Keputusan pengadilan (judicial decisions)
• Ajaran-ajaran sarjana-sarjana yang paling terkemuka dari berbagai negara
sebagai sumber tambahan dalam menetapkan kaidah-kaidah hukum (the
teachings of the most highly qualified publicists of the various nations, as
subsidiary means for the determination of rules of law)
Bahan Hukum Primer
• Adalah bahan-bahan hukum yang mempunyai otoritas, misalnya: norma atau kaidah dasar
(Pembukaan UUD 1945), peraturan dasar (Batang Tubuh UUD 1945 dan TAP MPR), peraturan
perundang-undangan (UU dan peraturan setaraf, PP dan peraturan setaraf, Kepres dan peraturan
setaraf, Kepmen dan peraturan setaraf, dan Perda), bahan hukum yang tidak dikodifikasi (hukum
adat), yurisprudensi, traktat, bahan hukum dari zaman penjajahan yang hingga sekarang masih
berlaku (KUHP).
Bahan Hukum Sekunder
• Adalah bahan hukum yang memberikan penjelasan mengenai bahan hukum primer, seperti RUU,
hasil penelitian, hasil karya ilmiah, dan jurnal-jurnal hukum.
Bahan Hukum Tersier
• Adalah bahan hukum yang memberikan petunjuk maupun penjelasan mengenai bahan hukum
primer dan sekunder, seperti kamus dan ensiklopedia.
Badan Penyelidik
Usaha-Usaha
Persiapan
Kemerdekaan
(29 April 1945)
Panitia
Persiapan
Kemerdekaan
(29 Mei 1945)
Rumusan Dasar
Negara
(22 Juni 1945)
Proklamasi
Kemerdekaan
(17 Agustus 1945)
Ditetapkannya UUD
1945 sebagai
Undang-Undang
Dasar Negara RI
(18 Agustus 1945)
Ditetapkannya Ir.
Soekarno sebagai
Presiden RI dan Drs.
Muhammad Hatta
sebagai Wakil
Presiden RI
(18 Agustus 1945)
Wilayah
Pemerintahan
yang berdaulat
Rakyat
Tujuan negara
Kunci Pokok
Sistem
Pemerintaha
n
Negara
Indonesia
(setelah amandemen
UUD 1945)
Indonesia adalah negara yang berdasarkan hukum (rechtstaat)
Sistem konstitusional
Kekuasaan negara yang tertinggi berada di tangan rakyat
Presiden ialah penyelenggara pemerintahan negara yang tertinggi di samping MPR dan DPR
Presiden tidak bertanggung jawab kepada DPR
Menteri Negara adalah pembantu Presiden, Menteri Negara tidak bertanggung jawab kepada DPR
Kekuasaan Kepala Negara tidak tak terbatas
UUD 1945
BPK
MPR
DPR/DPD
Presiden/
Wakil Presiden
MA/MK KY
Kabinet
Dewan
Pertimbangan
Perbuatan
pemerintahan
Perbuatan
hukum
Perbuatan
bukan
perbuatan
hukum
Perbuatan
menurut
hukum
privat
Perbuatan
menurut
hukum
publik
Perbuatan
menurut
hukum publik
bersegi satu
Perbuatan
menurut
hukum publik
bersegi dua
Perbuatan menurut hukum publik bersegi satu
• Suatu perbuatan hukum yang dilakukan oleh aparat administrasi negara
berdasarkan wewenang istimewa dalam hal membuat suatu ketetapan yang
mengatur hubungan antara sesama administrasi negara maupun antara
administrasi negara dengan warga masyarakat. Misalnya penetapan atau
keputusan (beschikking) yang dibuat oleh pemerintah.
Perbuatan menurut hukum publik bersegi dua
• Suatu perbuatan apparat administrasi negara yang dilakukan oleh dua pihak
atau lebih secara sukarela. Misalnya mengadakan perjanjian pembuatan
gedung, perjanjian pembuatan jembatan dengan pihak swasta.
Indikator Keputusan Peraturan Putusan
Peristilahan Digunakan untuk
menyebut hasil kegiatan
penetapan atau
pengambilan keputusan
administratif
(beschikking)
Digunakan untuk
menyebut hasil kegiatan
pengaturan yang
menghasilkan peraturan
(regeling)
Digunakan untuk
menyebut penghakiman
atau pengadilan yang
menghasilkan putusan
(vonnis)
Sifat Individual dan konkrit
Sekali selesai (enmahlig)
Umum dan abstrak
Berlaku terus-menerus
(dauerhaftig)
Individual/kelompok dan
konkrit
Berkekuatan hukum
tetap (in kraht van
gewijsde)
Ruang Lingkup Administratif Seluas kedaulatan atas
wilayah dan rakyat
Peradilan
Hukum Pidana
Hukum Pidana Objektif Hukum Pidana Subjektif
Hukum
Pidana
Formil
Hukum
Pidana
Materiil
Hukum Pidana Umum
Hukum Pidana Khusus
Sejumlah peraturan yang mengandung larangan-larangan atau keharusan-
keharusan di mana terhadap pelanggarannya diancam dengan hukuman
Hukum Pidana Objektif
• Hukum pidana materiil berisikan peraturan-peraturan tentang perbuatan yang dapat diancam
dengan hukuman, siapa-siapa yang dapat dihukum, hukum apa yang dapat dijatuhkan terhadap orang
yang melakukan perbuatan yang bertentangan dengan undang-undang.
• Hukum pidana formal adalah sejumlah peraturan-peraturan yang mengandung cara-cara negara
mempergunakan haknya untuk melaksanakan hukuman.
Sejumlah peraturan yang mengatur hak negara untuk menghukum
seseorang untuk melakukan perbuatan yang dilarang.
Hukum Pidana Subjektif
• Adapun hak negara yang tercantum dalam hukuman pidana subjektif yaitu hak negara untuk
memberikan ancaman hukuman, hak jaksa untuk menuntut pelaku tindak pidana, hak hakim untuk
memutuskan perkara.
HUKUM PIDANA INDONESIA
HUKUM PIDANA INDONESIA
HUKUM PIDANA INDONESIA
HUKUM PIDANA INDONESIA
HUKUM PIDANA INDONESIA
HUKUM PIDANA INDONESIA
HUKUM PIDANA INDONESIA
HUKUM PIDANA INDONESIA
HUKUM PIDANA INDONESIA
HUKUM PIDANA INDONESIA
HUKUM PIDANA INDONESIA
HUKUM PIDANA INDONESIA
HUKUM PIDANA INDONESIA

More Related Content

What's hot

Ppt hukum acara perdata
Ppt hukum acara perdataPpt hukum acara perdata
Ppt hukum acara perdataLisa SYP
 
Hubungan hi dan hn
Hubungan hi dan hnHubungan hi dan hn
Hubungan hi dan hnNuelnuel11
 
Hukum Acara Mahkamah Konstitusi (Idik Saeful Bahri)
Hukum Acara Mahkamah Konstitusi (Idik Saeful Bahri)Hukum Acara Mahkamah Konstitusi (Idik Saeful Bahri)
Hukum Acara Mahkamah Konstitusi (Idik Saeful Bahri)Idik Saeful Bahri
 
Unclos 1982
Unclos 1982Unclos 1982
Unclos 1982Sei Enim
 
Hukum acara perdata
Hukum acara perdataHukum acara perdata
Hukum acara perdatasesukakita
 
Materi Hukum Tata Negara
Materi Hukum Tata NegaraMateri Hukum Tata Negara
Materi Hukum Tata NegaraDnr Creatives
 
Hukum perdata internasional - Asas-asas hukum perdata internasional tentang h...
Hukum perdata internasional - Asas-asas hukum perdata internasional tentang h...Hukum perdata internasional - Asas-asas hukum perdata internasional tentang h...
Hukum perdata internasional - Asas-asas hukum perdata internasional tentang h...Idik Saeful Bahri
 
02 hukum perdata
02 hukum perdata02 hukum perdata
02 hukum perdataCloudys04
 
Hukum perdata internasional - Menentukan titik taut dalam hukum perdata inter...
Hukum perdata internasional - Menentukan titik taut dalam hukum perdata inter...Hukum perdata internasional - Menentukan titik taut dalam hukum perdata inter...
Hukum perdata internasional - Menentukan titik taut dalam hukum perdata inter...Idik Saeful Bahri
 

What's hot (20)

SANKSI dalam HAN
SANKSI dalam HANSANKSI dalam HAN
SANKSI dalam HAN
 
Bab 7 jenis pidana
Bab 7   jenis pidanaBab 7   jenis pidana
Bab 7 jenis pidana
 
Ppt hukum acara perdata
Ppt hukum acara perdataPpt hukum acara perdata
Ppt hukum acara perdata
 
Hubungan hi dan hn
Hubungan hi dan hnHubungan hi dan hn
Hubungan hi dan hn
 
HUKUM ACARA PERADILAN TATA USAHA NEGARA
HUKUM ACARA PERADILAN TATA USAHA NEGARAHUKUM ACARA PERADILAN TATA USAHA NEGARA
HUKUM ACARA PERADILAN TATA USAHA NEGARA
 
Hukum Acara Mahkamah Konstitusi (Idik Saeful Bahri)
Hukum Acara Mahkamah Konstitusi (Idik Saeful Bahri)Hukum Acara Mahkamah Konstitusi (Idik Saeful Bahri)
Hukum Acara Mahkamah Konstitusi (Idik Saeful Bahri)
 
Unclos 1982
Unclos 1982Unclos 1982
Unclos 1982
 
Hukum acara perdata
Hukum acara perdataHukum acara perdata
Hukum acara perdata
 
Adr1
Adr1Adr1
Adr1
 
Materi Hukum Tata Negara
Materi Hukum Tata NegaraMateri Hukum Tata Negara
Materi Hukum Tata Negara
 
praktik peradilan perdata
praktik peradilan perdatapraktik peradilan perdata
praktik peradilan perdata
 
Hukum internasional
Hukum internasionalHukum internasional
Hukum internasional
 
Ringkasan hukum perdata
Ringkasan hukum perdataRingkasan hukum perdata
Ringkasan hukum perdata
 
Sumber HTN
Sumber HTNSumber HTN
Sumber HTN
 
Hukum perdata internasional - Asas-asas hukum perdata internasional tentang h...
Hukum perdata internasional - Asas-asas hukum perdata internasional tentang h...Hukum perdata internasional - Asas-asas hukum perdata internasional tentang h...
Hukum perdata internasional - Asas-asas hukum perdata internasional tentang h...
 
Hukum Acara Perdata
Hukum Acara PerdataHukum Acara Perdata
Hukum Acara Perdata
 
Hukum dagang
Hukum dagangHukum dagang
Hukum dagang
 
02 hukum perdata
02 hukum perdata02 hukum perdata
02 hukum perdata
 
Hukum perdata internasional - Menentukan titik taut dalam hukum perdata inter...
Hukum perdata internasional - Menentukan titik taut dalam hukum perdata inter...Hukum perdata internasional - Menentukan titik taut dalam hukum perdata inter...
Hukum perdata internasional - Menentukan titik taut dalam hukum perdata inter...
 
Perancangan kontrak
Perancangan kontrakPerancangan kontrak
Perancangan kontrak
 

Viewers also liked

Transportation Law - Air Transportation Law
Transportation Law - Air Transportation LawTransportation Law - Air Transportation Law
Transportation Law - Air Transportation LawMariske Myeke Tampi
 
Pengantar Hukum Internasional - International Court of Justice
Pengantar Hukum Internasional - International Court of JusticePengantar Hukum Internasional - International Court of Justice
Pengantar Hukum Internasional - International Court of JusticeMariske Myeke Tampi
 
Pengantar Hukum Internasional - UN Charter and ASEAN Charter
Pengantar Hukum Internasional - UN Charter and ASEAN CharterPengantar Hukum Internasional - UN Charter and ASEAN Charter
Pengantar Hukum Internasional - UN Charter and ASEAN CharterMariske Myeke Tampi
 
Transportation Law - A New Policy of Air Transportation Based on Law Number 1...
Transportation Law - A New Policy of Air Transportation Based on Law Number 1...Transportation Law - A New Policy of Air Transportation Based on Law Number 1...
Transportation Law - A New Policy of Air Transportation Based on Law Number 1...Mariske Myeke Tampi
 
Pengantar Hukum Internasional - North Sea Continental Shelf Case
Pengantar Hukum Internasional  - North Sea Continental Shelf CasePengantar Hukum Internasional  - North Sea Continental Shelf Case
Pengantar Hukum Internasional - North Sea Continental Shelf CaseMariske Myeke Tampi
 
Transportation Law - Transportation Agreement In Common
Transportation Law - Transportation Agreement In CommonTransportation Law - Transportation Agreement In Common
Transportation Law - Transportation Agreement In CommonMariske Myeke Tampi
 
Pengantar Hukum Internasional - Sumber dan Subjek Hukum Internasional
Pengantar Hukum Internasional - Sumber dan Subjek Hukum InternasionalPengantar Hukum Internasional - Sumber dan Subjek Hukum Internasional
Pengantar Hukum Internasional - Sumber dan Subjek Hukum InternasionalMariske Myeke Tampi
 

Viewers also liked (7)

Transportation Law - Air Transportation Law
Transportation Law - Air Transportation LawTransportation Law - Air Transportation Law
Transportation Law - Air Transportation Law
 
Pengantar Hukum Internasional - International Court of Justice
Pengantar Hukum Internasional - International Court of JusticePengantar Hukum Internasional - International Court of Justice
Pengantar Hukum Internasional - International Court of Justice
 
Pengantar Hukum Internasional - UN Charter and ASEAN Charter
Pengantar Hukum Internasional - UN Charter and ASEAN CharterPengantar Hukum Internasional - UN Charter and ASEAN Charter
Pengantar Hukum Internasional - UN Charter and ASEAN Charter
 
Transportation Law - A New Policy of Air Transportation Based on Law Number 1...
Transportation Law - A New Policy of Air Transportation Based on Law Number 1...Transportation Law - A New Policy of Air Transportation Based on Law Number 1...
Transportation Law - A New Policy of Air Transportation Based on Law Number 1...
 
Pengantar Hukum Internasional - North Sea Continental Shelf Case
Pengantar Hukum Internasional  - North Sea Continental Shelf CasePengantar Hukum Internasional  - North Sea Continental Shelf Case
Pengantar Hukum Internasional - North Sea Continental Shelf Case
 
Transportation Law - Transportation Agreement In Common
Transportation Law - Transportation Agreement In CommonTransportation Law - Transportation Agreement In Common
Transportation Law - Transportation Agreement In Common
 
Pengantar Hukum Internasional - Sumber dan Subjek Hukum Internasional
Pengantar Hukum Internasional - Sumber dan Subjek Hukum InternasionalPengantar Hukum Internasional - Sumber dan Subjek Hukum Internasional
Pengantar Hukum Internasional - Sumber dan Subjek Hukum Internasional
 

Similar to HUKUM PIDANA INDONESIA

ppkn tentang : Hukum di indonesia
ppkn tentang : Hukum di indonesiappkn tentang : Hukum di indonesia
ppkn tentang : Hukum di indonesiaYogi andreansyah
 
1. hukum administrasi negara
1. hukum administrasi negara1. hukum administrasi negara
1. hukum administrasi negaranurul khaiva
 
1. hukum administrasi negara
1. hukum administrasi negara1. hukum administrasi negara
1. hukum administrasi negaranurul khaiva
 
Sistem konstitusi & dinamika pelaksanaan uud 1945
Sistem konstitusi & dinamika pelaksanaan uud 1945Sistem konstitusi & dinamika pelaksanaan uud 1945
Sistem konstitusi & dinamika pelaksanaan uud 1945Rido Frans
 
Pembentukan per uu (nindya)
Pembentukan per uu (nindya)Pembentukan per uu (nindya)
Pembentukan per uu (nindya)Nandya Guvita
 
3. ISTILAH, PENGERTIAN, LANDASAN, DAN.pptx
3. ISTILAH, PENGERTIAN, LANDASAN, DAN.pptx3. ISTILAH, PENGERTIAN, LANDASAN, DAN.pptx
3. ISTILAH, PENGERTIAN, LANDASAN, DAN.pptxSamsul78
 
Tugas merangkum ilmu hukum
Tugas merangkum ilmu hukumTugas merangkum ilmu hukum
Tugas merangkum ilmu hukumAndrew Hutabarat
 
Kedaulatan rakyat dan sistem pemerintahan
Kedaulatan rakyat dan sistem pemerintahanKedaulatan rakyat dan sistem pemerintahan
Kedaulatan rakyat dan sistem pemerintahanjimmy
 
Sumber hukum
Sumber hukumSumber hukum
Sumber hukumroellys
 
Negara dan Warganegara
Negara dan WarganegaraNegara dan Warganegara
Negara dan Warganegarazainal933
 
Sistem Penyelenggaraan Pemerintahan NKRI
Sistem Penyelenggaraan Pemerintahan NKRISistem Penyelenggaraan Pemerintahan NKRI
Sistem Penyelenggaraan Pemerintahan NKRITri Widodo W. UTOMO
 
KULIAH-HUKUM-TATA-NEGARA2-M.-Yusrizal.pptx
KULIAH-HUKUM-TATA-NEGARA2-M.-Yusrizal.pptxKULIAH-HUKUM-TATA-NEGARA2-M.-Yusrizal.pptx
KULIAH-HUKUM-TATA-NEGARA2-M.-Yusrizal.pptxprimakarya2
 
6. Pengertian Hukum dan Hukum Kesehatan.ppt
6. Pengertian Hukum dan Hukum Kesehatan.ppt6. Pengertian Hukum dan Hukum Kesehatan.ppt
6. Pengertian Hukum dan Hukum Kesehatan.pptPerryBoyChandraSiaha1
 
buku hukum admnistrasi negara E.Utrech
buku hukum admnistrasi negara E.Utrechbuku hukum admnistrasi negara E.Utrech
buku hukum admnistrasi negara E.UtrechPet-pet
 
Kewarganegaraan 2
Kewarganegaraan 2Kewarganegaraan 2
Kewarganegaraan 2Ady Prakoso
 
ppkn tentang : Hukum di indonesia
ppkn tentang : Hukum di indonesia ppkn tentang : Hukum di indonesia
ppkn tentang : Hukum di indonesia Yogi andreansyah
 

Similar to HUKUM PIDANA INDONESIA (20)

Hukum dan peradilan
Hukum dan peradilanHukum dan peradilan
Hukum dan peradilan
 
ppkn tentang : Hukum di indonesia
ppkn tentang : Hukum di indonesiappkn tentang : Hukum di indonesia
ppkn tentang : Hukum di indonesia
 
1. hukum administrasi negara
1. hukum administrasi negara1. hukum administrasi negara
1. hukum administrasi negara
 
1. hukum administrasi negara
1. hukum administrasi negara1. hukum administrasi negara
1. hukum administrasi negara
 
Sistem konstitusi & dinamika pelaksanaan uud 1945
Sistem konstitusi & dinamika pelaksanaan uud 1945Sistem konstitusi & dinamika pelaksanaan uud 1945
Sistem konstitusi & dinamika pelaksanaan uud 1945
 
Pembentukan per uu (nindya)
Pembentukan per uu (nindya)Pembentukan per uu (nindya)
Pembentukan per uu (nindya)
 
3. ISTILAH, PENGERTIAN, LANDASAN, DAN.pptx
3. ISTILAH, PENGERTIAN, LANDASAN, DAN.pptx3. ISTILAH, PENGERTIAN, LANDASAN, DAN.pptx
3. ISTILAH, PENGERTIAN, LANDASAN, DAN.pptx
 
Tugas merangkum ilmu hukum
Tugas merangkum ilmu hukumTugas merangkum ilmu hukum
Tugas merangkum ilmu hukum
 
Kedaulatan rakyat dan sistem pemerintahan
Kedaulatan rakyat dan sistem pemerintahanKedaulatan rakyat dan sistem pemerintahan
Kedaulatan rakyat dan sistem pemerintahan
 
Sumber hukum
Sumber hukumSumber hukum
Sumber hukum
 
Legal drafting
Legal draftingLegal drafting
Legal drafting
 
Negara dan Warganegara
Negara dan WarganegaraNegara dan Warganegara
Negara dan Warganegara
 
Sistem Penyelenggaraan Pemerintahan NKRI
Sistem Penyelenggaraan Pemerintahan NKRISistem Penyelenggaraan Pemerintahan NKRI
Sistem Penyelenggaraan Pemerintahan NKRI
 
KULIAH-HUKUM-TATA-NEGARA2-M.-Yusrizal.pptx
KULIAH-HUKUM-TATA-NEGARA2-M.-Yusrizal.pptxKULIAH-HUKUM-TATA-NEGARA2-M.-Yusrizal.pptx
KULIAH-HUKUM-TATA-NEGARA2-M.-Yusrizal.pptx
 
6. Pengertian Hukum dan Hukum Kesehatan.ppt
6. Pengertian Hukum dan Hukum Kesehatan.ppt6. Pengertian Hukum dan Hukum Kesehatan.ppt
6. Pengertian Hukum dan Hukum Kesehatan.ppt
 
pengantar-hukum-indonesia-1.pptx
pengantar-hukum-indonesia-1.pptxpengantar-hukum-indonesia-1.pptx
pengantar-hukum-indonesia-1.pptx
 
KEWARGANEGARAAN DAN NEGARA
KEWARGANEGARAAN DAN NEGARAKEWARGANEGARAAN DAN NEGARA
KEWARGANEGARAAN DAN NEGARA
 
buku hukum admnistrasi negara E.Utrech
buku hukum admnistrasi negara E.Utrechbuku hukum admnistrasi negara E.Utrech
buku hukum admnistrasi negara E.Utrech
 
Kewarganegaraan 2
Kewarganegaraan 2Kewarganegaraan 2
Kewarganegaraan 2
 
ppkn tentang : Hukum di indonesia
ppkn tentang : Hukum di indonesia ppkn tentang : Hukum di indonesia
ppkn tentang : Hukum di indonesia
 

More from Mariske Myeke Tampi

Pengantar Hukum Internasional - Pandangan Tentang Hukum Internasional
Pengantar Hukum Internasional - Pandangan Tentang Hukum InternasionalPengantar Hukum Internasional - Pandangan Tentang Hukum Internasional
Pengantar Hukum Internasional - Pandangan Tentang Hukum InternasionalMariske Myeke Tampi
 
Pengantar Hukum Internasional - Pengertian, Sejarah dan Hakikat
Pengantar Hukum Internasional - Pengertian, Sejarah dan HakikatPengantar Hukum Internasional - Pengertian, Sejarah dan Hakikat
Pengantar Hukum Internasional - Pengertian, Sejarah dan HakikatMariske Myeke Tampi
 
Tanggung Jawab Organ Perseroan Terbatas Dalam Kasus-Kasus Kepailitan
Tanggung Jawab Organ Perseroan Terbatas Dalam Kasus-Kasus KepailitanTanggung Jawab Organ Perseroan Terbatas Dalam Kasus-Kasus Kepailitan
Tanggung Jawab Organ Perseroan Terbatas Dalam Kasus-Kasus KepailitanMariske Myeke Tampi
 
International Business Transaction - Arbitration of Disputes in International...
International Business Transaction - Arbitration of Disputes in International...International Business Transaction - Arbitration of Disputes in International...
International Business Transaction - Arbitration of Disputes in International...Mariske Myeke Tampi
 
International Business Transaction - Sale of Services
International Business Transaction - Sale of ServicesInternational Business Transaction - Sale of Services
International Business Transaction - Sale of ServicesMariske Myeke Tampi
 
International Business Transaction - An Overview
International Business Transaction - An OverviewInternational Business Transaction - An Overview
International Business Transaction - An OverviewMariske Myeke Tampi
 
International Business Transaction - International Contracting
International Business Transaction - International ContractingInternational Business Transaction - International Contracting
International Business Transaction - International ContractingMariske Myeke Tampi
 
International Business Transaction - Exporting and Importing: The Documentary...
International Business Transaction - Exporting and Importing: The Documentary...International Business Transaction - Exporting and Importing: The Documentary...
International Business Transaction - Exporting and Importing: The Documentary...Mariske Myeke Tampi
 
Air and Space Law: Hukum Udara Perdata Internasional (2)
Air and Space Law: Hukum Udara Perdata Internasional (2)Air and Space Law: Hukum Udara Perdata Internasional (2)
Air and Space Law: Hukum Udara Perdata Internasional (2)Mariske Myeke Tampi
 
Air & Space Law - Hukum Udara Perdata Internasional (1)
Air & Space Law - Hukum Udara Perdata Internasional (1)Air & Space Law - Hukum Udara Perdata Internasional (1)
Air & Space Law - Hukum Udara Perdata Internasional (1)Mariske Myeke Tampi
 
Air & Space Law - Hukum Udara Perdata Nasional
Air & Space Law - Hukum Udara Perdata NasionalAir & Space Law - Hukum Udara Perdata Nasional
Air & Space Law - Hukum Udara Perdata NasionalMariske Myeke Tampi
 
Law of Investment in Indonesia - Land rights, immigration service and import ...
Law of Investment in Indonesia - Land rights, immigration service and import ...Law of Investment in Indonesia - Land rights, immigration service and import ...
Law of Investment in Indonesia - Land rights, immigration service and import ...Mariske Myeke Tampi
 
Law of Investment in Indonesia - Investment Facilities in Common
Law of Investment in Indonesia - Investment Facilities in CommonLaw of Investment in Indonesia - Investment Facilities in Common
Law of Investment in Indonesia - Investment Facilities in CommonMariske Myeke Tampi
 

More from Mariske Myeke Tampi (20)

Hukum Keuangan Negara - 2
Hukum Keuangan Negara - 2Hukum Keuangan Negara - 2
Hukum Keuangan Negara - 2
 
Hukum Keuangan Negara - 1
Hukum Keuangan Negara - 1Hukum Keuangan Negara - 1
Hukum Keuangan Negara - 1
 
Hukum Lingkungan - 2
Hukum Lingkungan - 2Hukum Lingkungan - 2
Hukum Lingkungan - 2
 
Hukum Lingkungan - 1
Hukum Lingkungan - 1Hukum Lingkungan - 1
Hukum Lingkungan - 1
 
Pengantar Hukum Internasional - Pandangan Tentang Hukum Internasional
Pengantar Hukum Internasional - Pandangan Tentang Hukum InternasionalPengantar Hukum Internasional - Pandangan Tentang Hukum Internasional
Pengantar Hukum Internasional - Pandangan Tentang Hukum Internasional
 
Pengantar Hukum Internasional - Pengertian, Sejarah dan Hakikat
Pengantar Hukum Internasional - Pengertian, Sejarah dan HakikatPengantar Hukum Internasional - Pengertian, Sejarah dan Hakikat
Pengantar Hukum Internasional - Pengertian, Sejarah dan Hakikat
 
Tanggung Jawab Organ Perseroan Terbatas Dalam Kasus-Kasus Kepailitan
Tanggung Jawab Organ Perseroan Terbatas Dalam Kasus-Kasus KepailitanTanggung Jawab Organ Perseroan Terbatas Dalam Kasus-Kasus Kepailitan
Tanggung Jawab Organ Perseroan Terbatas Dalam Kasus-Kasus Kepailitan
 
International Business Transaction - Arbitration of Disputes in International...
International Business Transaction - Arbitration of Disputes in International...International Business Transaction - Arbitration of Disputes in International...
International Business Transaction - Arbitration of Disputes in International...
 
International Business Transaction - Sale of Services
International Business Transaction - Sale of ServicesInternational Business Transaction - Sale of Services
International Business Transaction - Sale of Services
 
International Business Transaction - An Overview
International Business Transaction - An OverviewInternational Business Transaction - An Overview
International Business Transaction - An Overview
 
International Business Transaction - International Contracting
International Business Transaction - International ContractingInternational Business Transaction - International Contracting
International Business Transaction - International Contracting
 
International Business Transaction - Exporting and Importing: The Documentary...
International Business Transaction - Exporting and Importing: The Documentary...International Business Transaction - Exporting and Importing: The Documentary...
International Business Transaction - Exporting and Importing: The Documentary...
 
International Trade Regulation
International Trade RegulationInternational Trade Regulation
International Trade Regulation
 
Human Rights
Human RightsHuman Rights
Human Rights
 
Democracy - Jokowi
Democracy - Jokowi Democracy - Jokowi
Democracy - Jokowi
 
Air and Space Law: Hukum Udara Perdata Internasional (2)
Air and Space Law: Hukum Udara Perdata Internasional (2)Air and Space Law: Hukum Udara Perdata Internasional (2)
Air and Space Law: Hukum Udara Perdata Internasional (2)
 
Air & Space Law - Hukum Udara Perdata Internasional (1)
Air & Space Law - Hukum Udara Perdata Internasional (1)Air & Space Law - Hukum Udara Perdata Internasional (1)
Air & Space Law - Hukum Udara Perdata Internasional (1)
 
Air & Space Law - Hukum Udara Perdata Nasional
Air & Space Law - Hukum Udara Perdata NasionalAir & Space Law - Hukum Udara Perdata Nasional
Air & Space Law - Hukum Udara Perdata Nasional
 
Law of Investment in Indonesia - Land rights, immigration service and import ...
Law of Investment in Indonesia - Land rights, immigration service and import ...Law of Investment in Indonesia - Land rights, immigration service and import ...
Law of Investment in Indonesia - Land rights, immigration service and import ...
 
Law of Investment in Indonesia - Investment Facilities in Common
Law of Investment in Indonesia - Investment Facilities in CommonLaw of Investment in Indonesia - Investment Facilities in Common
Law of Investment in Indonesia - Investment Facilities in Common
 

HUKUM PIDANA INDONESIA

  • 1.
  • 2.
  • 3.
  • 4.
  • 5.
  • 6.
  • 7.
  • 8. Indikator PHI PIH Perbedaan Objek Kajian Mempelajari hukum yang sedang berlaku atau hukum positif di Indonesia (ius constitutum) Pengertian dasar dan teori ilmu hukum serta membahas hukum pada umumnya dan tidak terbatas pada hukum yang berlaku tertentu saja, akan tetapi juga hukum yang berlaku di negara lain pada waktu kapan saja (ius constitutum dan ius constituendum)
  • 9. Indikator PHI PIH Perbedaan Fungsi Mengantarkan mahasiswa atau orang yang akan mempelajari hukum yang sedang berlaku atau hukum positif Indonesia Dasar bagi setiap mahasiswa atau orang yang akan mempelajari hukum secara luas beserta pelbagai hal yang menjadi ruang lingkupnya
  • 10. Indikator PHI PIH Hubungan antara keduanya • Merupakan mata kuliah dasar keahlian bagi yang akan mempelajari ilmu hukum • PIH merupakan dasar untuk mempelajari PHI, sehingga PIH harus dipelajari terlebih dahuku sebelum mempelajari PHI
  • 11.
  • 12.
  • 13.
  • 14.
  • 15.
  • 16.
  • 18. UUD (Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945) merupakan hukum dasar tertulis Negara Republik Indonesia, memuat dasar dan garis besar hukum dalam penyelenggaraan negara. TAP MPR (Ketetapan Majelis Permusyawaratan Rakyat Republik Indonesia) merupakan putusan Majelis Permusyawaratan Rakyat sebagai pengemban kedaulatan rakyat yang ditetapkan dalam sidang-siding majelis Permusyawaratan Rakyat. UU (Undang-Undang) adalah peraturan perundang-undangan yang dibentuk oleh Dewan Perwakilan Rakyat dengan persetujuan Bersama Presiden. Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang adalah peraturan perundang-undangan yang ditetapkan oleh Presiden dalam hal ihwal kegentingan yang memaksa.
  • 19. PP (Peraturan Pemerintah) adalah peraturan perundang-undangan yang ditetapkan oleh Presiden untuk menjalankan Undang-Undang sebagaimana mestinya. Perda (Peraturan Daerah) Provinsi adalah peraturan perundang-undangan yang dibentuk oleh Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Provinsi dengan persetujuan Bersama Gubernur. Perda (Peraturan Daerah) Kabupaten/Kota adalah peraturan perundang-undangan yang dibentuk oleh Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kabupaten/Kota dengan persetujuan Bersama Bupati/Walikota. Perpres (Peraturan Presiden) adalah peraturan perundang-undangan ditetapkan oleh Presiden untuk menjalankan perintah peraturan perundang-undangan yang lebih tinggi atau dalam menyelenggarakan kekuasaan pemerintahan.
  • 20.
  • 21.
  • 22. Hukum yang merupakan alat kekuasaan represifHukum Represif • Bertujuan untuk mempertahankan status quo penguasa aturan-aturan hukum represif keras dan terperinci, hukum tunduk pada politik kekuasaan dan kritik terhadap penguasa dianggap sebagai ketidaksetiaan. Hukum sebagai pranata yang mampu menjinakkan represi melindungi integritasnya sendiriHukum Otonom • Bertujuan untuk membatasi kesewenang-wenangan, tidak mempermasalahkan dominasi kekuasaan dalam orde yang ada maupun orde yang hendak dicapai, merupakan model hukum “rule of law”, legitimasi hukum terletak pada kebenaran prosedural, hukum bebas dari pengaruh politik dan terdapat pemisahan kekuasaan. Hukum yang merupakan sarana respons atas kebutuhan dan aspirasi masyarakatHukum Responsif • Melahirkan keadilan substansial karena hukum dimaknai sebagai sarana rekayasa sosial yang dilakukan secara terencana menuju pola pikir dan pola perilaku yang lebih baik, adanya pergeseran penekananan dari aturan-aturan kepada prinsip-prinsip dan tujuan hukum, dan mementingkan keberadaan rakyat, baik sebagai tujuan hukum maupun cara untuk mencapainya.
  • 23.
  • 24.
  • 25.
  • 26.
  • 27.
  • 28. No. Periode Jenis Konstitusi Bentuk Negara Bentuk Pemerintahan Sistem Pemerintahan 1 18 Agustus1945 – 27 Desember 1949 a. 18 Agustus 1945 – 14 November 1945 b. 14 November 1945 – 27 Desember 1949 UUD 1945 Kesatuan Republik Kabinet Presidensial Kabinet Parlementer 2 27 Desember 1949 – 17 Agustus 1950 UUD RIS 1949 Serikat/Federal Uni Republik Kabinet Perlementer 3 17 Agustus 1950 – 5 Juli 1959 UUDS 1950 Kesatuan Republik Kabinet Parlementer 4 5 Juli 1959 – sekarang a. Orde Lama (5 Juli 1959 – 11 Maret 1966) b. Orde Baru (11 Maret 1966 – 21 Mei 1998) c. Orde Reformasi (21 Mei 1998) UUD 1945 Kesatuan Republik Kabinet Presidensial (Demokrasi Terpimpin) Kabinet Presidensial (Demokrasi Pancasila)
  • 29.
  • 30.
  • 31.
  • 32. Sumber Hukum Formal • Merupakan sumber hukum yang dirumuskan peraturannya dalam suatu bentuk • Karena bentuknya itu menyebabkan hukum berlaku umum, mengikat dan ditaati • Contoh: UU Sumber Hukum Materiil • Merupakan kaidah penuntun bagi perumusan kaidah/norma yang tercakup dalam sumber hukum formal • Contoh: UU bersumber dari Pancasila, tinjauan ekonomi, sosiologi, psikologi, filsafat, dsb.
  • 33. Undang-Undang (Statute) • Merupakan suatu aturan tertulis yang dibuat oleh alat perlengkapan negara yang berwenang dan mengikat masyarakat Kebiasaan (Custom) • Merupakan suatu perbuatan yang dilakukan orang secara tetap Keputusan-keputusan hakim (Yurisprudensi) • Merupakan keputusan hakim terdahulu yang sering diikuti dan dijadikan dasar keputusan oleh hakim kemudian mengenai masalah yang sama Traktat (Treaty) • Adalah persetujuan yang dilakukan oleh dua negara atau lebih Pendapat Sarjana Hukum (Doctrine) • Suatu ajaran dari seseorang yang adalah ahli dalam bidang hukum tertentu
  • 34. • Undang-undang tidak berlaku surut • Undang-undang yang lebih rendah derajatnya tidak boleh bertentangan dengan undang-undang yang lebih tinggi (asas hierarki) • Undang-undang yang berlaku kemudian/belakangan membatalkan undang- undang yang terdahulu (lex posteriori derogat lex priori) • Undang-undang yang lebih tinggi derajatnya membatalkan undang-undang yang mempunyai derajat yang lebih rendah (lex superior derogat lex inferiori) • Undang-undang khusus mengesampingkan undang-undang yang bersifat umum (lex specialis derogat lex generalis) • Undang-undang tidak dapat diganggu gugat
  • 35. • Jika Undang-undang tersebut jangka waktu berlakunya telah habis • Jika hal-hal atau keadaan/objek yang diatur oleh undang-undang itu sudah habis • Jika undang-undang itu dengan tegas dicabut oleh pembentuknya atau instansi yang lebih tinggi • Jika telah dikeluarkan undang-undang yang baru yang isinya bertentangan dengan isi undang-undang terdahulu
  • 36. • Perjanjian-perjanjian internasional (international conventions) • Kebiasaan-kebiasaan internasional (international customs) • Prinsip-prinsip hukum umum yang diakui oleh bangsa-bangsa yang beradab (the general principles of law recognized by civilized nations) • Keputusan pengadilan (judicial decisions) • Ajaran-ajaran sarjana-sarjana yang paling terkemuka dari berbagai negara sebagai sumber tambahan dalam menetapkan kaidah-kaidah hukum (the teachings of the most highly qualified publicists of the various nations, as subsidiary means for the determination of rules of law)
  • 37.
  • 38. Bahan Hukum Primer • Adalah bahan-bahan hukum yang mempunyai otoritas, misalnya: norma atau kaidah dasar (Pembukaan UUD 1945), peraturan dasar (Batang Tubuh UUD 1945 dan TAP MPR), peraturan perundang-undangan (UU dan peraturan setaraf, PP dan peraturan setaraf, Kepres dan peraturan setaraf, Kepmen dan peraturan setaraf, dan Perda), bahan hukum yang tidak dikodifikasi (hukum adat), yurisprudensi, traktat, bahan hukum dari zaman penjajahan yang hingga sekarang masih berlaku (KUHP). Bahan Hukum Sekunder • Adalah bahan hukum yang memberikan penjelasan mengenai bahan hukum primer, seperti RUU, hasil penelitian, hasil karya ilmiah, dan jurnal-jurnal hukum. Bahan Hukum Tersier • Adalah bahan hukum yang memberikan petunjuk maupun penjelasan mengenai bahan hukum primer dan sekunder, seperti kamus dan ensiklopedia.
  • 39.
  • 40.
  • 41. Badan Penyelidik Usaha-Usaha Persiapan Kemerdekaan (29 April 1945) Panitia Persiapan Kemerdekaan (29 Mei 1945) Rumusan Dasar Negara (22 Juni 1945)
  • 42. Proklamasi Kemerdekaan (17 Agustus 1945) Ditetapkannya UUD 1945 sebagai Undang-Undang Dasar Negara RI (18 Agustus 1945) Ditetapkannya Ir. Soekarno sebagai Presiden RI dan Drs. Muhammad Hatta sebagai Wakil Presiden RI (18 Agustus 1945)
  • 44. Kunci Pokok Sistem Pemerintaha n Negara Indonesia (setelah amandemen UUD 1945) Indonesia adalah negara yang berdasarkan hukum (rechtstaat) Sistem konstitusional Kekuasaan negara yang tertinggi berada di tangan rakyat Presiden ialah penyelenggara pemerintahan negara yang tertinggi di samping MPR dan DPR Presiden tidak bertanggung jawab kepada DPR Menteri Negara adalah pembantu Presiden, Menteri Negara tidak bertanggung jawab kepada DPR Kekuasaan Kepala Negara tidak tak terbatas
  • 45.
  • 47.
  • 48.
  • 49.
  • 51. Perbuatan menurut hukum publik bersegi satu • Suatu perbuatan hukum yang dilakukan oleh aparat administrasi negara berdasarkan wewenang istimewa dalam hal membuat suatu ketetapan yang mengatur hubungan antara sesama administrasi negara maupun antara administrasi negara dengan warga masyarakat. Misalnya penetapan atau keputusan (beschikking) yang dibuat oleh pemerintah. Perbuatan menurut hukum publik bersegi dua • Suatu perbuatan apparat administrasi negara yang dilakukan oleh dua pihak atau lebih secara sukarela. Misalnya mengadakan perjanjian pembuatan gedung, perjanjian pembuatan jembatan dengan pihak swasta.
  • 52. Indikator Keputusan Peraturan Putusan Peristilahan Digunakan untuk menyebut hasil kegiatan penetapan atau pengambilan keputusan administratif (beschikking) Digunakan untuk menyebut hasil kegiatan pengaturan yang menghasilkan peraturan (regeling) Digunakan untuk menyebut penghakiman atau pengadilan yang menghasilkan putusan (vonnis) Sifat Individual dan konkrit Sekali selesai (enmahlig) Umum dan abstrak Berlaku terus-menerus (dauerhaftig) Individual/kelompok dan konkrit Berkekuatan hukum tetap (in kraht van gewijsde) Ruang Lingkup Administratif Seluas kedaulatan atas wilayah dan rakyat Peradilan
  • 53.
  • 54. Hukum Pidana Hukum Pidana Objektif Hukum Pidana Subjektif Hukum Pidana Formil Hukum Pidana Materiil Hukum Pidana Umum Hukum Pidana Khusus
  • 55. Sejumlah peraturan yang mengandung larangan-larangan atau keharusan- keharusan di mana terhadap pelanggarannya diancam dengan hukuman Hukum Pidana Objektif • Hukum pidana materiil berisikan peraturan-peraturan tentang perbuatan yang dapat diancam dengan hukuman, siapa-siapa yang dapat dihukum, hukum apa yang dapat dijatuhkan terhadap orang yang melakukan perbuatan yang bertentangan dengan undang-undang. • Hukum pidana formal adalah sejumlah peraturan-peraturan yang mengandung cara-cara negara mempergunakan haknya untuk melaksanakan hukuman. Sejumlah peraturan yang mengatur hak negara untuk menghukum seseorang untuk melakukan perbuatan yang dilarang. Hukum Pidana Subjektif • Adapun hak negara yang tercantum dalam hukuman pidana subjektif yaitu hak negara untuk memberikan ancaman hukuman, hak jaksa untuk menuntut pelaku tindak pidana, hak hakim untuk memutuskan perkara.