SlideShare a Scribd company logo
ORGANISASI
PEMBELAJARAN
Abdul Razak Thaha
Rakerkesda dan Gernas Sadar Gizi
Hotel d’Maleo and Convention, Mamuju 3-5 November 2012
Yang manakah yang benar?
1. Ayam adalah bagian dari alam raya?
2. Alam raya adalah bagian dari ayam?
3. Apakah kedua-duanya benar?
RDS
(Refleksi, Diskusi, Sintesa)
Apakah terasa
Sedang terjadi Krisis dalam:
Kehidupan sosial kita?
Etika dan sopan santun keseharian kita?
Yang diucapkan dengan yang dilakukan?
Tumbuh
Membusuk
Hukum Alam
Tumbuh
Membusuk
Gejala
Hukum Alam
Tumbuh
Membusuk
Gejala
Krisis
Hukum Alam
Pertumbuhan Pembusukan
Gejala Krisis
Pembelajaran: Antidote
If you don’t learn
you never change
If you don’t change
you will die
Dari kenyamanan
ke ketidaknyamanan
• Menulis nama sendiri dengan cepat
• Tulis lagi dengan tangan kiri (yang terbiasa
dengan tangan kiri pindah ke tangan kanan)
• Apa komentar anda kalau harus
melakukannya sehari penuh, seminggu,
sebulan, seterusnya?
Ide: jangan takut berbuat “salah”
• Kebijaksanaan
datang dari
pendapat yang
matang
• Pendapat matang
timbul dari
pengalaman
• Pengalaman di
dapat dari
Kesalahan
• Kesalahan terjadi
karena pendapat
jelek
(Chinese proverb)
PembelajaranKebijaksanaan
Kesalahan
Pendapat
matang
Peter Senge:
• Pembelajaran organisasi (learning
organization atau LO) hanya dapat
dimulai bila ada pemimpin yang mau
menerima dan meng-inspirasi-kan LO
kepada oragnisasinya untuk memulai
langkah bersama.
• Inspirasi  meniupkan roh kehidupan
• Visioner, misioner dan memberdayakan
Visioner  langkah kecil saat ini
mempunyai makna besar untuk
mencapai tujuan masa depan yang ideal
Misioner  kepuasan terletak pada realisasi
diri dalam ketaatan pelaksanaan Misi tidak
terletak pada hasil tindakan
Kisah seorang jenderal pada perang dunia kedua
dan
Sejarah perjuangan Mahatma Gandhi
Kepemimpinan: Tradisional
• Orang-orang khusus yang
menentukan arah
• Membuat keputusan kunci dengan
memberikan energi pada staf
• Berakar dalam pandangan dunia
yang individualistik
• Menjalankan otoritas dan iklim
kontrol dengan aturan birokrasi
Pemimpin
• Pemimpin adalah pemupuk
perubahan.
• Pemimpin adalah pengaruh
• Kekeliruan kita, menganggap
pemimpin adalah atasan (kita)—
atas dasar jabatan;
• Ada di semua tingkatan
organisasi.
Kepemimpinan:
• adalah kapasitas untuk
menerjemahkan visi menjadi
kenyataan
• adalah perilaku, bukan peran….
• Manusia menjadi pemimpin karena
perbuatannya, bukan karena “gelar”
atau “jabatan” (title/atribut) yang
diemban.
• bukanlah menggunakan kewenangan
melainkan memberdayakan orang-
orang
Pemimpin: Pemacu Inovasi
• Manusia: inovator?
• Mengembangkan gagasan dr karyawan
(tidak claim sebagai idea-nya…)
• Hilangkan kendala birokrasi yang
melemahkan gagasan inovatif
• Memanfaatkan kegagalan sebagai
sarana untuk belajar
• Model lama: atasan berfikir
bawahan melaksanakan
• Model baru: semua berfikir, semua
melaksanakan dan
semua memimpin
Kepemimpinan
• Premis lama: Jika bos hanya berfikir, maka
yang selain itu bos hanya
melaksanakan
• Premis baru : Jika setiap orang berfikir,
IQ dari semua orang di
dalam organiasi akan
bertambah dan meningkat
Kepemimpinan
• Prakeek lama:
Jika sebuah organisasi dipimpin oleh
seorang yang jenius, maka akan sangat
banyak ditemui orang-orang yang bodoh.
• Praktek baru:
Jika organisasidipimpin oleh seorang
pembelajar, maka akan sangat banyak
ditemui orang-orang pembelajar lain
Kepemimpinan & Pembelajaran
On Leadership
Tanggung jawab pertama seorang
pemimpin adalah mendefinisikan
realitas.
Terakhir, mengucapkan „thank you.‟
Diantaranya: the leader is a “servant.”
Max DePree
Peter Senge (The Fifth Discipline; The Art and Practice of the
Learning Organization 1994).
Ada organisasi yang tidak dapat
lama bertahan hidup karena
adanya hambatan untuk belajar;
umumnya disebabkan oleh tujuh
penyakit yang dideritanya.
Adanya empat konsep
manajemen yang telah
berkembang secara terpisah, yang
harus dipadukan dengan Disiplin
Kelima (systems thinking) sebagai
obat terhadap tujuh penyakit yang
diderita organisasi.
Penyakit Pembelajaran
Peter Senge
• Saya adalah jabatan yang saya emban
• Membatasi ruang lingkup berpikir
• Segan mempelajari hal baru
1: I am my position
2: The enemy is out there
• Penyebab masalah ada di luar sana, tidak
pernah dirinya
• Selalu ada kambing hitam: pemerintah
pusat, pemerintah daerah, dana kurang,
masyarakat tidak tahu, dst
• Ilusi bersikap reaktif dalam cara
memecahkan masalah
• Sering kali cepat menyelesaikan masalah
malahan membuat masalah lebih besar
• Masalah yang terlihat adalah gejala dari
masalah yang lebih mendasar tapi belum
terlihat
3: The illusion of taking charge
4: The fixation on events
• Manajemen bertindak atas dasar
kejadian
• Tidak melihat pola yang ada, atau tidak
memperhatikan pada waktu yang
panjang
• Problem yang mendasar pada umumnya
adalah ancaman lamban
5: The parable of the boiled frog
• Kita terbiasa mengatasi masalah akut
• Namun kita sering membiarkan
masalah yang muncul secara perlahan-
lahan
6: The delusion of learning from
experience
• Umumnya orang berpendapat belajar
terbaik adalah dari pengalaman
• Namun sering kali salah mengira, karena
– Learning horizon sering terbatas
– Kesalahan statistik
• Tidak ada pengalaman dari masalah masa
kini
7: The myth of the management
team
• Mitos tim yang solid
• Takut berbeda, atau tidak setuju, atau
menanyakan hal mendasar yang dapat
menggoncangkan tim
• Kompromi yang ada adalah
ketidaksepakatan terselubung
Obatnya adalah
membuka hati dan pikiran
untuk
menerima dan menerapkan disiplin
kelima untuk melengkapi empat disiplin
manajemen yang sudah diterapkan
selama ini
Dari kenyamanan
ke ketidaknyamanan
• Menulis nama sendiri dengan cepat
• Tulis lagi dengan tangan kiri (yang terbiasa
dengan tangan kiri pindah ke tangan kanan)
• Apa komentar anda kalau harus
melakukannya sehari penuh, seminggu,
sebulan, seterusnya?
Tragedi Titanic
Issues and practices
Mental models,
filters, frameworks
Values, beliefs, emotions
Subconscious
Banyak yang tidak terlihat
“dibawah” Gunung Es
How we
see How
we
judge
Konservasi dan Kebutaan
• Kebutaan adalah ketidakmampuan kita melihat apa
yang tidak dapat kita lihat; hanya ingin melihat apa
yang bisa kita lihat.
• Ketika dalam dialog, kita sering tidak mendengar
apa yang dikatakan lawan bicara, karena kita “tidak
ingin” melihat apa yang “ia” lihat.
• Secara kreatif menciptakan kondisi untuk selalu
mengkonservasi kebutaan kita itu
• Menyadari kebutaan diri adalah awal menuju
pembelajaran; tidak menyadari kondisi-kondisi yang
melanggengkan kebutaan adalah anti
pembelajaran.
Dunia yang kita diami adalah sistem
sosial raksasa
• Kecamatan
• Pemerintah daerah
• Negara Republik
Indonesia
• Kita suka lupa kalau
cuma punya satu dunia
KASUS PRITASARI
Sebuah konsekuensi sistem
Maryse
Keluarga
Petugas
Pasien
Ruang/peralatan
Direktur
Administrasi
& staf pendukung
Yankes RS
Petugas
lain
(Profesi)
Pasien lain,
Teman,
kerabat
Komunitas (seputar
Rumah pasien)
The world at large
(beyond the community)
Pemilik/Yayasan
Pemerintah (lokal,
Pusat)
Publishers, universities,
creators, scientists, and
other ‘suppliers of knowledge’
Private businesses
(Asuransi, jaminan
kes, jaminan sosial)
Media internasional, sumber baru pemasok knowledge,
news, internet, and other interactive
opportunities for learning outside the Puskesmas.
Ideologues and influencers
Administrator lain
Media lokal
(termasuk
talk shows)
Lembaga
komunitas
(RS, Mesdjid,
Pesantren, LSM,
Pekerja Sosial)
Extended
family &
Jaringan
keluarga
Penyakit Kita
“Kita tidak menolak datangnya perubahan.
Namun, kita menjadi resisten ketika
perubahan itu ditujukan kepada diri kita”.
Pembelajaran Primer
INSIGHTS
from
Systems Theory
• Perbedaan antara bentuk (forms) dan materi
(matter)
• Bentuk berkaitan dengan proses dan
hubungan
• Bentuk berkaitan dengan identitas
• Sistem dapat diketahui/dipahami melalui
identitasnya
Komponen komponen =
Heaps
Identitas Sistem
Identitas Sistem ?
Sistem: Identitas Sistem (1)
• Sistem terdiri atas:
1. Komponen-komponen
2. Hubungan-hubungan antar komponen
(struktur)
3. Hubungan-hubungan tersebut:
a. memiliki struktur/pola dasar (basic
structure) tertentu
b. terus menerus dipertahankan
Sistem: Identitas Sistem (2)
4. Struktur (pola hubungan) dasar bersifat
invarian (tidak boleh berubah)
5. Struktur/pola dasar hubungan antar
komponen adalah identitas sistem (yang
bersifat abstrak)
Identitas dan Perbedaan
(Bentuk dan Materialisasi)
Identitas Living Systems (1)
• Autopoiesis: Interkasi antar komponen
living systems yang melahirkan
kemampuan untuk memproduksi diri
(untuk mengganti atau memperbaiki
komponen yang rusak).
• Aotopoiesis adalah identitas living
systems
Identitas Living Systems (2)
• Identitas living systems adalah pengkonservasian
pola hubungan antar komponen yang bersifat
autopoiesis
• Living systems mengalami kematian bila
identitasnya rusak
• Interaksi semua komponen dalam living systems
selalu mempertahankan keutuhan (unity)
Identitas Living Systems (3)
• Interaksi living systems dengan
mediumnya bersifat structural coupling
• Structural coupling adalah pola interaksi
saling berterima antara living systems
dengan medium (atau dengan living
systems lain)
Identitas Sistem Sosial Mahasiswa
(RDS)
• Adakah identitas (basic structure) dari sistem
sosial manusia?
• Bila ya, apa dan bagaimana?
Realitas Empirik “Sistem sosial”: (1)
--Basic Structure (identitas) sistem
sosial manusia belum terbentuk
Sistem sosial adalah dalam proses
menjadi, yaitu dalam proses
membangun identitas dirinya
Realitas Empirik “Sistem sosial”: (2)
• Konsekuensi: sistem sosial manusia
adalah learning system (yang sedang
dalam proses membangun identitas
dirinya)
“Sistem sosial” sebagai sistem
pembelajaran (3)
• Ada dua jenis
pembelajaran: primer
dan derivatif
• Tujuan Pembelajaran
primer: untuk konstitusi
sistem sosial;
• Pembelajaran primer
berkaitan dengan nilai-
nilai relasional
• Pembelajaran primer,
yaitu belajar membangun
identitas, memiliki nilai
intrinsik
• Tujuan pembelajaran
derivatif: untuk
kesempurnaan sistem
sosial
• Pembelajaran derivatif
berkaitan dengan IPTEK,
SENI, dll.
• Pembelajaran derivatif
memiliki nilai
instrumental
“Sistem sosial” sebagai sistem
pembelajaran: (4)
• Konsekuensi: pembelajaran primer lebih
utama dan terus menerus seumur hidup
bagi setiap orang
• Pembelajaran derivatif adalah
pembelajaran sesuai kebutuhan dan
keperluan orang perorang
“Sistem sosial” sebagai sistem
pembelajaran: (5)
Memperkuat Mengarahkan
Primer
Derivatif
“Sistem sosial” sebagai sistem
pembelajaran: (6)
Memperkuat Mengarahkan
Derivatif
Primer
Isi Pembelajaran Primer
Identitas Sistem Sosial Manusia: Sebuah
Konstruksi
• Sistem sosial terdiri atas individu (komponen) dan
hubungan antar individu yang membentuk
kesatuan (unity)
• Individu sebagai komponen sistem sosial memiliki
identitas perilaku dengan ciri tertentu
• Hubungan antar individu dalam sistem sosial adalah
interaksi berdasarkan identitas (properties) yang sama
Sistem Sosial: Mencari Pola Hubungan
antar Komponen
Komponen Sistem Sosial:
I.Sistem perilaku Individu (1)
• Terdapat nilai-nilai dasar (inti) yang sama
yang dimiliki setiap individu
• Nilai-nilai dasar tersebut selalu hadir
dalam Perbuatan (perkataan dan
tindakan) individu
Komponen Sistem Sosial:
Sistem perilaku Individu (2)
• Nilai dasar kebenaran berada dalam dua ranah:
intensional dan tindakan
• Identitas sistem perilaku individu adalah
adanya konsistensi antara apa yang ada dalam
ranah intensional dan ranah tindakan
Komponen Sistem Sosial:
Sistem perilaku Individu (3)
Intensionalitas
(Fikiran,Kepercayan,keinginan
dll.)
PerkataanTindakan
konsistensi
konsistensi
konsistensi
Komponen Sistem Sosial: Basic Structure
Sistem perilaku Individu (4)
Kebenaran
(Kepercayaan)
KejujuranKeikhlasan
Komponen Sistem Sosial:
Sistem perilaku Individu (5)
• Kejujuran dan keikhlasan adalah default
values: anda tidak perlu melakukan sesuatu
ekstra
• Sebaliknya, anda harus melakukan sesuatu
yang baru dengan sengaja bila anda bertindak
curang atau berkata bohong!!
• Untuk bisa berbohong dan berbuat curang anda
perlu melakukannya dengan kesadaran
Komponen Sistem Sosial:
Sistem perilaku Individu (6)
Identitas individu:
Isi dari setiap perkataan dan
tindakannya adalah kebenaran
Komponen Sistem Sosial:
Sistem perilaku Individu (7)
Prinsip Utama :
Jangan mengatakan/melakukan apa
yang anda yakini salah
Sistem Sosial : II. Hubungan antar Individu
Input sistem sosial:
• Adanya pola hubungan antar individu
berdasarkan identitas yang sama: setiap orang
belajar tidak melakukan dan mengatakan yang
diyakini salah
Hubungan antar Individu dalam Sistem Sosial:
Basic Structure (1)
Komunikasi
Koordinasi
tindakan
berdasarkan
kebenaran
Kebenaran
intersubyektif
Berorientasi
Berorientasi
Hubungan antar Individu dalam Sistem
Sosial: (2)
• Komunikasi berada di ranah relasional (antar
individu)
• Komunikasi adalah institusi untuk mencari
kebenaran yang lebih tinggi (dari kebenaran
subjektif yang dimiliki) dan kesepakatan untuk
melakukan koordinasi tindakan sesuai
kebenaran
• Komunikasi adalah cara manusia mengada dan
tidak bisa dihindari
Hubungan antar Individu dalam Sistem
Sosial: (3)
• Dalam komunikasi, setiap orang adalah orang
dalam (insider)
• Komunikasi bersifat recursive
• Komunikasi adalah ranah/arena individu
berlatih membuat structural coupling
• Hubungan antar individu adalah hubungan
yang berkaitan dengan makna, yang dibangun
melalui komunikasi
Hubungan antar Individu dalam Sistem
Sosial: (4)
• Kesepakatan sebagai hasil dari komunikasi
bersifat mengikat (binding and bonding)
• RULE : Lakukan apa yang telah anda sepakati
• Rule ini diturunkan dari Prinsip Utama: bila
kesepakatan tidak ditepati, maka Prinsip
Utama telah dilanggar!!
Hubungan antar Individu dalam Sistem
Sosial: (5)
First-order learning
Komunikasi: Mutual
agreement
Social action
Contoh Kebaruan: Air
Kebaruan: Garam
Sodium: terbakar dlm air Clorine: racun Garam: vital untuk manusia
Tema Kristal
Yakinlah anda dapat mewujudkan
perubahan dan anda akan berhasil
Jadi masalahnya bukanlah
mampu atau tidak mampu
tetapi
mau atau tidak mau
Penampilan yang
anggun dan mantap;
hasil dari keyakinan
dan dedikasi dalam
jangka waktu yang
panjang.
MENJADI UNGGUL:
BUKAN MI INSTAN
Aristotle (384-322 BC):
Kita ini adalah hasil apa yang
dikerjakan berulang-ulang.
Karena itu, keunggulan bukanlah hasil
sebuah tindakan melainkan hasil suatu
kebiasaan.
3 M Aa’ Gym
Sebuah keajaiban  beyond imagination
Terima kasih
Universitas Hasanuddin

More Related Content

What's hot

Komponen Tubuh Manusia
Komponen Tubuh ManusiaKomponen Tubuh Manusia
Komponen Tubuh Manusia
Niken Prihartanti
 
Perencanaan Menu Gizi Seimbang untuk Lansia
Perencanaan Menu Gizi Seimbang untuk LansiaPerencanaan Menu Gizi Seimbang untuk Lansia
Perencanaan Menu Gizi Seimbang untuk Lansia
Fakhriyah Elita
 
Vitamin larut air
Vitamin larut airVitamin larut air
Vitamin larut air
Muhammad Luthfan
 
Diet rendah sisa dan diet tinggi serat
Diet rendah sisa dan diet tinggi seratDiet rendah sisa dan diet tinggi serat
Diet rendah sisa dan diet tinggi serat
Fanny K. Sari
 
SEJARAH DAN PERKEMBANGAN ILMU GIZI
SEJARAH DAN PERKEMBANGAN ILMU GIZISEJARAH DAN PERKEMBANGAN ILMU GIZI
SEJARAH DAN PERKEMBANGAN ILMU GIZI
Shinta Handayani
 
Pertemuan 4 mat 1. komponen kimia pangan (gizi dan non gizi)
Pertemuan 4 mat 1. komponen kimia pangan (gizi dan non gizi)Pertemuan 4 mat 1. komponen kimia pangan (gizi dan non gizi)
Pertemuan 4 mat 1. komponen kimia pangan (gizi dan non gizi)
Sutyawan
 
PPT Konseling Gizi
PPT Konseling GiziPPT Konseling Gizi
PPT Konseling Gizi
Sissi Syifa Meidia
 
Bab ii distribusi dan penyajian makanan
Bab ii distribusi dan penyajian makananBab ii distribusi dan penyajian makanan
Bab ii distribusi dan penyajian makanan
riskapratiiwi
 
Konseling Gizi (perencanaan)
Konseling Gizi (perencanaan)Konseling Gizi (perencanaan)
Konseling Gizi (perencanaan)
Dessycis
 
Kebutuhan Gizi Pada Dewasa
Kebutuhan Gizi Pada DewasaKebutuhan Gizi Pada Dewasa
Kebutuhan Gizi Pada Dewasa
Khoirul Ummah
 
Hubungan status gizi dengan ketersediaan pangan
Hubungan status gizi dengan ketersediaan panganHubungan status gizi dengan ketersediaan pangan
Hubungan status gizi dengan ketersediaan pangan
Arsad Rahim Ali
 
Metabolisme vitamin c asam askorbat (versi 2020)
Metabolisme vitamin c asam askorbat (versi 2020)Metabolisme vitamin c asam askorbat (versi 2020)
Metabolisme vitamin c asam askorbat (versi 2020)
Muhammad Luthfan
 
Konsep gizi seimbang
Konsep gizi seimbangKonsep gizi seimbang
Konsep gizi seimbanganita sriwaty
 
JENIS DIET DAN HUBUNGANNYA DENGAN PENYAKIT
JENIS DIET DAN HUBUNGANNYA DENGAN PENYAKIT JENIS DIET DAN HUBUNGANNYA DENGAN PENYAKIT
JENIS DIET DAN HUBUNGANNYA DENGAN PENYAKIT
pjj_kemenkes
 
Metabolisme vitamin E
Metabolisme vitamin EMetabolisme vitamin E
Metabolisme vitamin E
Muhammad Luthfan
 
Gizi menyusui
Gizi menyusuiGizi menyusui
Gizi menyusuiKindal
 
Vitamin larut dalam lemak
Vitamin larut dalam lemakVitamin larut dalam lemak
Vitamin larut dalam lemak
Pendidikan Kimia B unj
 
Gizi pada dewasa & lansia
Gizi pada dewasa & lansiaGizi pada dewasa & lansia
Gizi pada dewasa & lansia
Agnescia Sera
 
Penyakit Degeneratif
Penyakit DegeneratifPenyakit Degeneratif
Penyakit Degeneratif
BEM FKM UNSRI
 

What's hot (20)

Komponen Tubuh Manusia
Komponen Tubuh ManusiaKomponen Tubuh Manusia
Komponen Tubuh Manusia
 
Perencanaan Menu Gizi Seimbang untuk Lansia
Perencanaan Menu Gizi Seimbang untuk LansiaPerencanaan Menu Gizi Seimbang untuk Lansia
Perencanaan Menu Gizi Seimbang untuk Lansia
 
Vitamin larut air
Vitamin larut airVitamin larut air
Vitamin larut air
 
Diet rendah sisa dan diet tinggi serat
Diet rendah sisa dan diet tinggi seratDiet rendah sisa dan diet tinggi serat
Diet rendah sisa dan diet tinggi serat
 
SEJARAH DAN PERKEMBANGAN ILMU GIZI
SEJARAH DAN PERKEMBANGAN ILMU GIZISEJARAH DAN PERKEMBANGAN ILMU GIZI
SEJARAH DAN PERKEMBANGAN ILMU GIZI
 
Pertemuan 4 mat 1. komponen kimia pangan (gizi dan non gizi)
Pertemuan 4 mat 1. komponen kimia pangan (gizi dan non gizi)Pertemuan 4 mat 1. komponen kimia pangan (gizi dan non gizi)
Pertemuan 4 mat 1. komponen kimia pangan (gizi dan non gizi)
 
PPT Konseling Gizi
PPT Konseling GiziPPT Konseling Gizi
PPT Konseling Gizi
 
Bab ii distribusi dan penyajian makanan
Bab ii distribusi dan penyajian makananBab ii distribusi dan penyajian makanan
Bab ii distribusi dan penyajian makanan
 
Konseling Gizi (perencanaan)
Konseling Gizi (perencanaan)Konseling Gizi (perencanaan)
Konseling Gizi (perencanaan)
 
Kebutuhan Gizi Pada Dewasa
Kebutuhan Gizi Pada DewasaKebutuhan Gizi Pada Dewasa
Kebutuhan Gizi Pada Dewasa
 
Hubungan status gizi dengan ketersediaan pangan
Hubungan status gizi dengan ketersediaan panganHubungan status gizi dengan ketersediaan pangan
Hubungan status gizi dengan ketersediaan pangan
 
Metabolisme vitamin c asam askorbat (versi 2020)
Metabolisme vitamin c asam askorbat (versi 2020)Metabolisme vitamin c asam askorbat (versi 2020)
Metabolisme vitamin c asam askorbat (versi 2020)
 
Konsep gizi seimbang
Konsep gizi seimbangKonsep gizi seimbang
Konsep gizi seimbang
 
JENIS DIET DAN HUBUNGANNYA DENGAN PENYAKIT
JENIS DIET DAN HUBUNGANNYA DENGAN PENYAKIT JENIS DIET DAN HUBUNGANNYA DENGAN PENYAKIT
JENIS DIET DAN HUBUNGANNYA DENGAN PENYAKIT
 
Metabolisme vitamin E
Metabolisme vitamin EMetabolisme vitamin E
Metabolisme vitamin E
 
Gizi menyusui
Gizi menyusuiGizi menyusui
Gizi menyusui
 
Vitamin larut dalam lemak
Vitamin larut dalam lemakVitamin larut dalam lemak
Vitamin larut dalam lemak
 
Gizi pada dewasa & lansia
Gizi pada dewasa & lansiaGizi pada dewasa & lansia
Gizi pada dewasa & lansia
 
3 modul gizi kb 1 3
3 modul gizi kb 1 33 modul gizi kb 1 3
3 modul gizi kb 1 3
 
Penyakit Degeneratif
Penyakit DegeneratifPenyakit Degeneratif
Penyakit Degeneratif
 

Similar to 7 prof razak thaha lo

Perubahan Organisasi
Perubahan OrganisasiPerubahan Organisasi
Perubahan Organisasi
Tri Widodo W. UTOMO
 
4. pengembangan pribadi with Pdt Chris Hukubun M.Th
4. pengembangan pribadi with Pdt Chris Hukubun M.Th 4. pengembangan pribadi with Pdt Chris Hukubun M.Th
4. pengembangan pribadi with Pdt Chris Hukubun M.Th
Chris Hukubun
 
Presentasi pola pikir asn2
Presentasi pola pikir asn2Presentasi pola pikir asn2
Presentasi pola pikir asn2
hadiarnowo
 
Learning organization
Learning organizationLearning organization
Learning organization
Deky Lioman
 
Managing conflict 2014
Managing conflict 2014Managing conflict 2014
Managing conflict 2014
Agus Gunawan
 
Materi 13. kecerdasan dan perkembangan profesi
Materi 13. kecerdasan dan perkembangan profesiMateri 13. kecerdasan dan perkembangan profesi
Materi 13. kecerdasan dan perkembangan profesi
Billy Brilliantana
 
Citra diri etika profesi
Citra diri etika profesiCitra diri etika profesi
Citra diri etika profesi
jasa16
 
7 habits-summary-vind1
7 habits-summary-vind17 habits-summary-vind1
7 habits-summary-vind1Rahmat Hidayat
 
learningorganization-150212011444-conversion-gate01.pptx
learningorganization-150212011444-conversion-gate01.pptxlearningorganization-150212011444-conversion-gate01.pptx
learningorganization-150212011444-conversion-gate01.pptx
tamrinnurung47
 
Aksi nyata Budaya Positif.pptx
Aksi nyata Budaya Positif.pptxAksi nyata Budaya Positif.pptx
Aksi nyata Budaya Positif.pptx
SuhardiansyahJumSpd
 
Pola pikir pns prajab iii
Pola pikir  pns prajab iiiPola pikir  pns prajab iii
Pola pikir pns prajab iii
Fransiskus Sudirman
 
Penyimpangan sosial
Penyimpangan sosialPenyimpangan sosial
Penyimpangan sosial
SMA Negeri 9 KERINCI
 
Makna pekerjaan
Makna pekerjaanMakna pekerjaan
Makna pekerjaan
Albertus Agung
 
Peran Orangtua Remaja dalam Menumbuhkan Life Skill.pptx
Peran Orangtua Remaja dalam Menumbuhkan Life Skill.pptxPeran Orangtua Remaja dalam Menumbuhkan Life Skill.pptx
Peran Orangtua Remaja dalam Menumbuhkan Life Skill.pptx
CandraDewi69
 
MATERI KETERKAITAN DEFERENSIASI DAN KSE.pptx
MATERI KETERKAITAN DEFERENSIASI DAN KSE.pptxMATERI KETERKAITAN DEFERENSIASI DAN KSE.pptx
MATERI KETERKAITAN DEFERENSIASI DAN KSE.pptx
EmanuelFernandez43
 
Pelatihan Pengembangan Diri Auditor ( Buku-1 KPA )
Pelatihan Pengembangan Diri Auditor ( Buku-1 KPA )Pelatihan Pengembangan Diri Auditor ( Buku-1 KPA )
Pelatihan Pengembangan Diri Auditor ( Buku-1 KPA )
Shobrie Hardhi, SE, CFA, CLA, CPHR, CPTr.
 
MODUL LEARNING ORGANIZATION by DANIEL DONI SUNDJOJO
MODUL LEARNING ORGANIZATION by DANIEL DONI SUNDJOJOMODUL LEARNING ORGANIZATION by DANIEL DONI SUNDJOJO
MODUL LEARNING ORGANIZATION by DANIEL DONI SUNDJOJODaniel Doni
 
1.5 C Tayangan Style Profile
1.5 C  Tayangan  Style Profile1.5 C  Tayangan  Style Profile
1.5 C Tayangan Style Profilerobby chandra
 
7 habit ogf j skjsdjsduwdeuwbdjsbdjsnbdsbdjsduhdus
7 habit ogf j skjsdjsduwdeuwbdjsbdjsnbdsbdjsduhdus7 habit ogf j skjsdjsduwdeuwbdjsbdjsnbdsbdjsduhdus
7 habit ogf j skjsdjsduwdeuwbdjsbdjsnbdsbdjsduhdus
MuhammadAlifRaihan
 

Similar to 7 prof razak thaha lo (20)

Perubahan Organisasi
Perubahan OrganisasiPerubahan Organisasi
Perubahan Organisasi
 
4. pengembangan pribadi with Pdt Chris Hukubun M.Th
4. pengembangan pribadi with Pdt Chris Hukubun M.Th 4. pengembangan pribadi with Pdt Chris Hukubun M.Th
4. pengembangan pribadi with Pdt Chris Hukubun M.Th
 
Presentasi pola pikir asn2
Presentasi pola pikir asn2Presentasi pola pikir asn2
Presentasi pola pikir asn2
 
Learning organization
Learning organizationLearning organization
Learning organization
 
Managing conflict 2014
Managing conflict 2014Managing conflict 2014
Managing conflict 2014
 
Materi 13. kecerdasan dan perkembangan profesi
Materi 13. kecerdasan dan perkembangan profesiMateri 13. kecerdasan dan perkembangan profesi
Materi 13. kecerdasan dan perkembangan profesi
 
Citra diri etika profesi
Citra diri etika profesiCitra diri etika profesi
Citra diri etika profesi
 
7 habits-summary-vind1
7 habits-summary-vind17 habits-summary-vind1
7 habits-summary-vind1
 
learningorganization-150212011444-conversion-gate01.pptx
learningorganization-150212011444-conversion-gate01.pptxlearningorganization-150212011444-conversion-gate01.pptx
learningorganization-150212011444-conversion-gate01.pptx
 
Aksi nyata Budaya Positif.pptx
Aksi nyata Budaya Positif.pptxAksi nyata Budaya Positif.pptx
Aksi nyata Budaya Positif.pptx
 
Pola pikir pns prajab iii
Pola pikir  pns prajab iiiPola pikir  pns prajab iii
Pola pikir pns prajab iii
 
Penyimpangan sosial
Penyimpangan sosialPenyimpangan sosial
Penyimpangan sosial
 
Makna pekerjaan
Makna pekerjaanMakna pekerjaan
Makna pekerjaan
 
Peran Orangtua Remaja dalam Menumbuhkan Life Skill.pptx
Peran Orangtua Remaja dalam Menumbuhkan Life Skill.pptxPeran Orangtua Remaja dalam Menumbuhkan Life Skill.pptx
Peran Orangtua Remaja dalam Menumbuhkan Life Skill.pptx
 
Lkmm 2011
Lkmm 2011Lkmm 2011
Lkmm 2011
 
MATERI KETERKAITAN DEFERENSIASI DAN KSE.pptx
MATERI KETERKAITAN DEFERENSIASI DAN KSE.pptxMATERI KETERKAITAN DEFERENSIASI DAN KSE.pptx
MATERI KETERKAITAN DEFERENSIASI DAN KSE.pptx
 
Pelatihan Pengembangan Diri Auditor ( Buku-1 KPA )
Pelatihan Pengembangan Diri Auditor ( Buku-1 KPA )Pelatihan Pengembangan Diri Auditor ( Buku-1 KPA )
Pelatihan Pengembangan Diri Auditor ( Buku-1 KPA )
 
MODUL LEARNING ORGANIZATION by DANIEL DONI SUNDJOJO
MODUL LEARNING ORGANIZATION by DANIEL DONI SUNDJOJOMODUL LEARNING ORGANIZATION by DANIEL DONI SUNDJOJO
MODUL LEARNING ORGANIZATION by DANIEL DONI SUNDJOJO
 
1.5 C Tayangan Style Profile
1.5 C  Tayangan  Style Profile1.5 C  Tayangan  Style Profile
1.5 C Tayangan Style Profile
 
7 habit ogf j skjsdjsduwdeuwbdjsbdjsnbdsbdjsduhdus
7 habit ogf j skjsdjsduwdeuwbdjsbdjsnbdsbdjsduhdus7 habit ogf j skjsdjsduwdeuwbdjsbdjsnbdsbdjsduhdus
7 habit ogf j skjsdjsduwdeuwbdjsbdjsnbdsbdjsduhdus
 

More from Muh Saleh

Survei Kesehatan Indonesia (SKI) Tahun 2023
Survei Kesehatan Indonesia (SKI) Tahun 2023Survei Kesehatan Indonesia (SKI) Tahun 2023
Survei Kesehatan Indonesia (SKI) Tahun 2023
Muh Saleh
 
MODUL Organisasi Pembelajar (Learning Organization)
MODUL Organisasi Pembelajar (Learning Organization)MODUL Organisasi Pembelajar (Learning Organization)
MODUL Organisasi Pembelajar (Learning Organization)
Muh Saleh
 
PERAN KEPEMIMPINAN DALAM INOVASI (1) (1).pdf
PERAN KEPEMIMPINAN DALAM INOVASI (1) (1).pdfPERAN KEPEMIMPINAN DALAM INOVASI (1) (1).pdf
PERAN KEPEMIMPINAN DALAM INOVASI (1) (1).pdf
Muh Saleh
 
PETUNJUK TEKNIS INTEGRASI PELAYANAN KESEHATAN PRIMER
PETUNJUK TEKNIS INTEGRASI PELAYANAN KESEHATAN PRIMERPETUNJUK TEKNIS INTEGRASI PELAYANAN KESEHATAN PRIMER
PETUNJUK TEKNIS INTEGRASI PELAYANAN KESEHATAN PRIMER
Muh Saleh
 
Buku Panduan Aplikasi eKinerja
Buku Panduan Aplikasi eKinerjaBuku Panduan Aplikasi eKinerja
Buku Panduan Aplikasi eKinerja
Muh Saleh
 
RKPD Provinsi Sulawesi Barat Tahun 2024.pdf
RKPD Provinsi Sulawesi Barat Tahun 2024.pdfRKPD Provinsi Sulawesi Barat Tahun 2024.pdf
RKPD Provinsi Sulawesi Barat Tahun 2024.pdf
Muh Saleh
 
Rencana Strategis Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Barat 2023 - 2026
Rencana Strategis Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Barat 2023 - 2026Rencana Strategis Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Barat 2023 - 2026
Rencana Strategis Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Barat 2023 - 2026
Muh Saleh
 
Evaluasi Capaian Program TBC Januari - Desember 2023.pptx
Evaluasi Capaian Program TBC Januari - Desember 2023.pptxEvaluasi Capaian Program TBC Januari - Desember 2023.pptx
Evaluasi Capaian Program TBC Januari - Desember 2023.pptx
Muh Saleh
 
Update Revisi Permenkes SPM Kesehatan No 4 Tahun 2019
Update Revisi Permenkes SPM Kesehatan No 4 Tahun 2019Update Revisi Permenkes SPM Kesehatan No 4 Tahun 2019
Update Revisi Permenkes SPM Kesehatan No 4 Tahun 2019
Muh Saleh
 
Kompetensi Kader Posyandu 2023
Kompetensi Kader Posyandu 2023Kompetensi Kader Posyandu 2023
Kompetensi Kader Posyandu 2023
Muh Saleh
 
RPJPD Provinsi Sulawesi Barat Tahun 2005 - 2025
RPJPD Provinsi Sulawesi Barat Tahun 2005 - 2025RPJPD Provinsi Sulawesi Barat Tahun 2005 - 2025
RPJPD Provinsi Sulawesi Barat Tahun 2005 - 2025
Muh Saleh
 
LKJIP Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Barat Tahun 2022.pdf
LKJIP Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Barat Tahun 2022.pdfLKJIP Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Barat Tahun 2022.pdf
LKJIP Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Barat Tahun 2022.pdf
Muh Saleh
 
Keseragaman Data SIM Puskesmas Sesuai Keputusan Menteri Kesehatan No 01.07-m...
Keseragaman Data SIM Puskesmas  Sesuai Keputusan Menteri Kesehatan No 01.07-m...Keseragaman Data SIM Puskesmas  Sesuai Keputusan Menteri Kesehatan No 01.07-m...
Keseragaman Data SIM Puskesmas Sesuai Keputusan Menteri Kesehatan No 01.07-m...
Muh Saleh
 
Permenkes No 24 Tahun 2022 tentang Rekam Medis.pdf
Permenkes No 24 Tahun 2022 tentang Rekam Medis.pdfPermenkes No 24 Tahun 2022 tentang Rekam Medis.pdf
Permenkes No 24 Tahun 2022 tentang Rekam Medis.pdf
Muh Saleh
 
Cetak Biru Strategi Transformasi Digital Kesehatan 2024.pdf
Cetak Biru Strategi Transformasi Digital Kesehatan 2024.pdfCetak Biru Strategi Transformasi Digital Kesehatan 2024.pdf
Cetak Biru Strategi Transformasi Digital Kesehatan 2024.pdf
Muh Saleh
 
Transformasi Sistem Kesehatan Indonesia V36.pdf
Transformasi Sistem Kesehatan Indonesia V36.pdfTransformasi Sistem Kesehatan Indonesia V36.pdf
Transformasi Sistem Kesehatan Indonesia V36.pdf
Muh Saleh
 
Permenkes Nomor 13 Tahun 2022.pdf
Permenkes Nomor 13 Tahun 2022.pdfPermenkes Nomor 13 Tahun 2022.pdf
Permenkes Nomor 13 Tahun 2022.pdf
Muh Saleh
 
STANDAR TEKNIS SPM PUPR Berdasarkan Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Peru...
STANDAR TEKNIS SPM PUPR Berdasarkan Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Peru...STANDAR TEKNIS SPM PUPR Berdasarkan Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Peru...
STANDAR TEKNIS SPM PUPR Berdasarkan Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Peru...
Muh Saleh
 
Materi Direktur Jenderal Bina Pembangunan Daerah dan Launching Permendagr...
Materi Direktur Jenderal Bina Pembangunan Daerah  dan   Launching  Permendagr...Materi Direktur Jenderal Bina Pembangunan Daerah  dan   Launching  Permendagr...
Materi Direktur Jenderal Bina Pembangunan Daerah dan Launching Permendagr...
Muh Saleh
 
Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 59 Tahun 2021 tentang Penerapan Standar ...
Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 59 Tahun 2021 tentang Penerapan Standar ...Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 59 Tahun 2021 tentang Penerapan Standar ...
Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 59 Tahun 2021 tentang Penerapan Standar ...
Muh Saleh
 

More from Muh Saleh (20)

Survei Kesehatan Indonesia (SKI) Tahun 2023
Survei Kesehatan Indonesia (SKI) Tahun 2023Survei Kesehatan Indonesia (SKI) Tahun 2023
Survei Kesehatan Indonesia (SKI) Tahun 2023
 
MODUL Organisasi Pembelajar (Learning Organization)
MODUL Organisasi Pembelajar (Learning Organization)MODUL Organisasi Pembelajar (Learning Organization)
MODUL Organisasi Pembelajar (Learning Organization)
 
PERAN KEPEMIMPINAN DALAM INOVASI (1) (1).pdf
PERAN KEPEMIMPINAN DALAM INOVASI (1) (1).pdfPERAN KEPEMIMPINAN DALAM INOVASI (1) (1).pdf
PERAN KEPEMIMPINAN DALAM INOVASI (1) (1).pdf
 
PETUNJUK TEKNIS INTEGRASI PELAYANAN KESEHATAN PRIMER
PETUNJUK TEKNIS INTEGRASI PELAYANAN KESEHATAN PRIMERPETUNJUK TEKNIS INTEGRASI PELAYANAN KESEHATAN PRIMER
PETUNJUK TEKNIS INTEGRASI PELAYANAN KESEHATAN PRIMER
 
Buku Panduan Aplikasi eKinerja
Buku Panduan Aplikasi eKinerjaBuku Panduan Aplikasi eKinerja
Buku Panduan Aplikasi eKinerja
 
RKPD Provinsi Sulawesi Barat Tahun 2024.pdf
RKPD Provinsi Sulawesi Barat Tahun 2024.pdfRKPD Provinsi Sulawesi Barat Tahun 2024.pdf
RKPD Provinsi Sulawesi Barat Tahun 2024.pdf
 
Rencana Strategis Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Barat 2023 - 2026
Rencana Strategis Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Barat 2023 - 2026Rencana Strategis Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Barat 2023 - 2026
Rencana Strategis Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Barat 2023 - 2026
 
Evaluasi Capaian Program TBC Januari - Desember 2023.pptx
Evaluasi Capaian Program TBC Januari - Desember 2023.pptxEvaluasi Capaian Program TBC Januari - Desember 2023.pptx
Evaluasi Capaian Program TBC Januari - Desember 2023.pptx
 
Update Revisi Permenkes SPM Kesehatan No 4 Tahun 2019
Update Revisi Permenkes SPM Kesehatan No 4 Tahun 2019Update Revisi Permenkes SPM Kesehatan No 4 Tahun 2019
Update Revisi Permenkes SPM Kesehatan No 4 Tahun 2019
 
Kompetensi Kader Posyandu 2023
Kompetensi Kader Posyandu 2023Kompetensi Kader Posyandu 2023
Kompetensi Kader Posyandu 2023
 
RPJPD Provinsi Sulawesi Barat Tahun 2005 - 2025
RPJPD Provinsi Sulawesi Barat Tahun 2005 - 2025RPJPD Provinsi Sulawesi Barat Tahun 2005 - 2025
RPJPD Provinsi Sulawesi Barat Tahun 2005 - 2025
 
LKJIP Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Barat Tahun 2022.pdf
LKJIP Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Barat Tahun 2022.pdfLKJIP Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Barat Tahun 2022.pdf
LKJIP Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Barat Tahun 2022.pdf
 
Keseragaman Data SIM Puskesmas Sesuai Keputusan Menteri Kesehatan No 01.07-m...
Keseragaman Data SIM Puskesmas  Sesuai Keputusan Menteri Kesehatan No 01.07-m...Keseragaman Data SIM Puskesmas  Sesuai Keputusan Menteri Kesehatan No 01.07-m...
Keseragaman Data SIM Puskesmas Sesuai Keputusan Menteri Kesehatan No 01.07-m...
 
Permenkes No 24 Tahun 2022 tentang Rekam Medis.pdf
Permenkes No 24 Tahun 2022 tentang Rekam Medis.pdfPermenkes No 24 Tahun 2022 tentang Rekam Medis.pdf
Permenkes No 24 Tahun 2022 tentang Rekam Medis.pdf
 
Cetak Biru Strategi Transformasi Digital Kesehatan 2024.pdf
Cetak Biru Strategi Transformasi Digital Kesehatan 2024.pdfCetak Biru Strategi Transformasi Digital Kesehatan 2024.pdf
Cetak Biru Strategi Transformasi Digital Kesehatan 2024.pdf
 
Transformasi Sistem Kesehatan Indonesia V36.pdf
Transformasi Sistem Kesehatan Indonesia V36.pdfTransformasi Sistem Kesehatan Indonesia V36.pdf
Transformasi Sistem Kesehatan Indonesia V36.pdf
 
Permenkes Nomor 13 Tahun 2022.pdf
Permenkes Nomor 13 Tahun 2022.pdfPermenkes Nomor 13 Tahun 2022.pdf
Permenkes Nomor 13 Tahun 2022.pdf
 
STANDAR TEKNIS SPM PUPR Berdasarkan Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Peru...
STANDAR TEKNIS SPM PUPR Berdasarkan Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Peru...STANDAR TEKNIS SPM PUPR Berdasarkan Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Peru...
STANDAR TEKNIS SPM PUPR Berdasarkan Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Peru...
 
Materi Direktur Jenderal Bina Pembangunan Daerah dan Launching Permendagr...
Materi Direktur Jenderal Bina Pembangunan Daerah  dan   Launching  Permendagr...Materi Direktur Jenderal Bina Pembangunan Daerah  dan   Launching  Permendagr...
Materi Direktur Jenderal Bina Pembangunan Daerah dan Launching Permendagr...
 
Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 59 Tahun 2021 tentang Penerapan Standar ...
Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 59 Tahun 2021 tentang Penerapan Standar ...Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 59 Tahun 2021 tentang Penerapan Standar ...
Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 59 Tahun 2021 tentang Penerapan Standar ...
 

7 prof razak thaha lo

  • 1. ORGANISASI PEMBELAJARAN Abdul Razak Thaha Rakerkesda dan Gernas Sadar Gizi Hotel d’Maleo and Convention, Mamuju 3-5 November 2012
  • 2.
  • 3.
  • 4.
  • 5.
  • 6.
  • 7.
  • 8.
  • 9.
  • 10.
  • 11.
  • 12.
  • 13.
  • 14.
  • 15.
  • 16.
  • 17.
  • 18.
  • 19.
  • 20.
  • 21.
  • 22.
  • 23.
  • 24.
  • 25.
  • 26.
  • 27.
  • 28.
  • 29.
  • 30.
  • 31.
  • 32.
  • 33.
  • 34.
  • 35.
  • 36. Yang manakah yang benar? 1. Ayam adalah bagian dari alam raya? 2. Alam raya adalah bagian dari ayam? 3. Apakah kedua-duanya benar?
  • 37. RDS (Refleksi, Diskusi, Sintesa) Apakah terasa Sedang terjadi Krisis dalam: Kehidupan sosial kita? Etika dan sopan santun keseharian kita? Yang diucapkan dengan yang dilakukan?
  • 42. If you don’t learn you never change If you don’t change you will die
  • 43. Dari kenyamanan ke ketidaknyamanan • Menulis nama sendiri dengan cepat • Tulis lagi dengan tangan kiri (yang terbiasa dengan tangan kiri pindah ke tangan kanan) • Apa komentar anda kalau harus melakukannya sehari penuh, seminggu, sebulan, seterusnya?
  • 44.
  • 45. Ide: jangan takut berbuat “salah” • Kebijaksanaan datang dari pendapat yang matang • Pendapat matang timbul dari pengalaman • Pengalaman di dapat dari Kesalahan • Kesalahan terjadi karena pendapat jelek (Chinese proverb) PembelajaranKebijaksanaan Kesalahan Pendapat matang
  • 46. Peter Senge: • Pembelajaran organisasi (learning organization atau LO) hanya dapat dimulai bila ada pemimpin yang mau menerima dan meng-inspirasi-kan LO kepada oragnisasinya untuk memulai langkah bersama. • Inspirasi  meniupkan roh kehidupan • Visioner, misioner dan memberdayakan
  • 47. Visioner  langkah kecil saat ini mempunyai makna besar untuk mencapai tujuan masa depan yang ideal Misioner  kepuasan terletak pada realisasi diri dalam ketaatan pelaksanaan Misi tidak terletak pada hasil tindakan Kisah seorang jenderal pada perang dunia kedua dan Sejarah perjuangan Mahatma Gandhi
  • 48. Kepemimpinan: Tradisional • Orang-orang khusus yang menentukan arah • Membuat keputusan kunci dengan memberikan energi pada staf • Berakar dalam pandangan dunia yang individualistik • Menjalankan otoritas dan iklim kontrol dengan aturan birokrasi
  • 49. Pemimpin • Pemimpin adalah pemupuk perubahan. • Pemimpin adalah pengaruh • Kekeliruan kita, menganggap pemimpin adalah atasan (kita)— atas dasar jabatan; • Ada di semua tingkatan organisasi.
  • 50. Kepemimpinan: • adalah kapasitas untuk menerjemahkan visi menjadi kenyataan • adalah perilaku, bukan peran…. • Manusia menjadi pemimpin karena perbuatannya, bukan karena “gelar” atau “jabatan” (title/atribut) yang diemban. • bukanlah menggunakan kewenangan melainkan memberdayakan orang- orang
  • 51. Pemimpin: Pemacu Inovasi • Manusia: inovator? • Mengembangkan gagasan dr karyawan (tidak claim sebagai idea-nya…) • Hilangkan kendala birokrasi yang melemahkan gagasan inovatif • Memanfaatkan kegagalan sebagai sarana untuk belajar
  • 52. • Model lama: atasan berfikir bawahan melaksanakan • Model baru: semua berfikir, semua melaksanakan dan semua memimpin Kepemimpinan
  • 53. • Premis lama: Jika bos hanya berfikir, maka yang selain itu bos hanya melaksanakan • Premis baru : Jika setiap orang berfikir, IQ dari semua orang di dalam organiasi akan bertambah dan meningkat Kepemimpinan
  • 54. • Prakeek lama: Jika sebuah organisasi dipimpin oleh seorang yang jenius, maka akan sangat banyak ditemui orang-orang yang bodoh. • Praktek baru: Jika organisasidipimpin oleh seorang pembelajar, maka akan sangat banyak ditemui orang-orang pembelajar lain Kepemimpinan & Pembelajaran
  • 55. On Leadership Tanggung jawab pertama seorang pemimpin adalah mendefinisikan realitas. Terakhir, mengucapkan „thank you.‟ Diantaranya: the leader is a “servant.” Max DePree
  • 56. Peter Senge (The Fifth Discipline; The Art and Practice of the Learning Organization 1994). Ada organisasi yang tidak dapat lama bertahan hidup karena adanya hambatan untuk belajar; umumnya disebabkan oleh tujuh penyakit yang dideritanya.
  • 57. Adanya empat konsep manajemen yang telah berkembang secara terpisah, yang harus dipadukan dengan Disiplin Kelima (systems thinking) sebagai obat terhadap tujuh penyakit yang diderita organisasi.
  • 59. • Saya adalah jabatan yang saya emban • Membatasi ruang lingkup berpikir • Segan mempelajari hal baru 1: I am my position
  • 60. 2: The enemy is out there • Penyebab masalah ada di luar sana, tidak pernah dirinya • Selalu ada kambing hitam: pemerintah pusat, pemerintah daerah, dana kurang, masyarakat tidak tahu, dst
  • 61. • Ilusi bersikap reaktif dalam cara memecahkan masalah • Sering kali cepat menyelesaikan masalah malahan membuat masalah lebih besar • Masalah yang terlihat adalah gejala dari masalah yang lebih mendasar tapi belum terlihat 3: The illusion of taking charge
  • 62. 4: The fixation on events • Manajemen bertindak atas dasar kejadian • Tidak melihat pola yang ada, atau tidak memperhatikan pada waktu yang panjang • Problem yang mendasar pada umumnya adalah ancaman lamban
  • 63. 5: The parable of the boiled frog • Kita terbiasa mengatasi masalah akut • Namun kita sering membiarkan masalah yang muncul secara perlahan- lahan
  • 64. 6: The delusion of learning from experience • Umumnya orang berpendapat belajar terbaik adalah dari pengalaman • Namun sering kali salah mengira, karena – Learning horizon sering terbatas – Kesalahan statistik • Tidak ada pengalaman dari masalah masa kini
  • 65. 7: The myth of the management team • Mitos tim yang solid • Takut berbeda, atau tidak setuju, atau menanyakan hal mendasar yang dapat menggoncangkan tim • Kompromi yang ada adalah ketidaksepakatan terselubung
  • 66. Obatnya adalah membuka hati dan pikiran untuk menerima dan menerapkan disiplin kelima untuk melengkapi empat disiplin manajemen yang sudah diterapkan selama ini
  • 67. Dari kenyamanan ke ketidaknyamanan • Menulis nama sendiri dengan cepat • Tulis lagi dengan tangan kiri (yang terbiasa dengan tangan kiri pindah ke tangan kanan) • Apa komentar anda kalau harus melakukannya sehari penuh, seminggu, sebulan, seterusnya?
  • 68.
  • 70. Issues and practices Mental models, filters, frameworks Values, beliefs, emotions Subconscious Banyak yang tidak terlihat “dibawah” Gunung Es How we see How we judge
  • 71. Konservasi dan Kebutaan • Kebutaan adalah ketidakmampuan kita melihat apa yang tidak dapat kita lihat; hanya ingin melihat apa yang bisa kita lihat. • Ketika dalam dialog, kita sering tidak mendengar apa yang dikatakan lawan bicara, karena kita “tidak ingin” melihat apa yang “ia” lihat. • Secara kreatif menciptakan kondisi untuk selalu mengkonservasi kebutaan kita itu • Menyadari kebutaan diri adalah awal menuju pembelajaran; tidak menyadari kondisi-kondisi yang melanggengkan kebutaan adalah anti pembelajaran.
  • 72. Dunia yang kita diami adalah sistem sosial raksasa • Kecamatan • Pemerintah daerah • Negara Republik Indonesia • Kita suka lupa kalau cuma punya satu dunia
  • 74.
  • 75.
  • 76.
  • 77.
  • 78.
  • 80. Keluarga Petugas Pasien Ruang/peralatan Direktur Administrasi & staf pendukung Yankes RS Petugas lain (Profesi) Pasien lain, Teman, kerabat Komunitas (seputar Rumah pasien) The world at large (beyond the community) Pemilik/Yayasan Pemerintah (lokal, Pusat) Publishers, universities, creators, scientists, and other ‘suppliers of knowledge’ Private businesses (Asuransi, jaminan kes, jaminan sosial) Media internasional, sumber baru pemasok knowledge, news, internet, and other interactive opportunities for learning outside the Puskesmas. Ideologues and influencers Administrator lain Media lokal (termasuk talk shows) Lembaga komunitas (RS, Mesdjid, Pesantren, LSM, Pekerja Sosial) Extended family & Jaringan keluarga
  • 82.
  • 83.
  • 84. “Kita tidak menolak datangnya perubahan. Namun, kita menjadi resisten ketika perubahan itu ditujukan kepada diri kita”.
  • 87. • Perbedaan antara bentuk (forms) dan materi (matter) • Bentuk berkaitan dengan proses dan hubungan • Bentuk berkaitan dengan identitas • Sistem dapat diketahui/dipahami melalui identitasnya
  • 91. Sistem: Identitas Sistem (1) • Sistem terdiri atas: 1. Komponen-komponen 2. Hubungan-hubungan antar komponen (struktur) 3. Hubungan-hubungan tersebut: a. memiliki struktur/pola dasar (basic structure) tertentu b. terus menerus dipertahankan
  • 92. Sistem: Identitas Sistem (2) 4. Struktur (pola hubungan) dasar bersifat invarian (tidak boleh berubah) 5. Struktur/pola dasar hubungan antar komponen adalah identitas sistem (yang bersifat abstrak)
  • 93. Identitas dan Perbedaan (Bentuk dan Materialisasi)
  • 94. Identitas Living Systems (1) • Autopoiesis: Interkasi antar komponen living systems yang melahirkan kemampuan untuk memproduksi diri (untuk mengganti atau memperbaiki komponen yang rusak). • Aotopoiesis adalah identitas living systems
  • 95. Identitas Living Systems (2) • Identitas living systems adalah pengkonservasian pola hubungan antar komponen yang bersifat autopoiesis • Living systems mengalami kematian bila identitasnya rusak • Interaksi semua komponen dalam living systems selalu mempertahankan keutuhan (unity)
  • 96. Identitas Living Systems (3) • Interaksi living systems dengan mediumnya bersifat structural coupling • Structural coupling adalah pola interaksi saling berterima antara living systems dengan medium (atau dengan living systems lain)
  • 97. Identitas Sistem Sosial Mahasiswa (RDS) • Adakah identitas (basic structure) dari sistem sosial manusia? • Bila ya, apa dan bagaimana?
  • 98. Realitas Empirik “Sistem sosial”: (1) --Basic Structure (identitas) sistem sosial manusia belum terbentuk Sistem sosial adalah dalam proses menjadi, yaitu dalam proses membangun identitas dirinya
  • 99. Realitas Empirik “Sistem sosial”: (2) • Konsekuensi: sistem sosial manusia adalah learning system (yang sedang dalam proses membangun identitas dirinya)
  • 100. “Sistem sosial” sebagai sistem pembelajaran (3) • Ada dua jenis pembelajaran: primer dan derivatif • Tujuan Pembelajaran primer: untuk konstitusi sistem sosial; • Pembelajaran primer berkaitan dengan nilai- nilai relasional • Pembelajaran primer, yaitu belajar membangun identitas, memiliki nilai intrinsik • Tujuan pembelajaran derivatif: untuk kesempurnaan sistem sosial • Pembelajaran derivatif berkaitan dengan IPTEK, SENI, dll. • Pembelajaran derivatif memiliki nilai instrumental
  • 101. “Sistem sosial” sebagai sistem pembelajaran: (4) • Konsekuensi: pembelajaran primer lebih utama dan terus menerus seumur hidup bagi setiap orang • Pembelajaran derivatif adalah pembelajaran sesuai kebutuhan dan keperluan orang perorang
  • 102. “Sistem sosial” sebagai sistem pembelajaran: (5) Memperkuat Mengarahkan Primer Derivatif
  • 103. “Sistem sosial” sebagai sistem pembelajaran: (6) Memperkuat Mengarahkan Derivatif Primer
  • 105. Identitas Sistem Sosial Manusia: Sebuah Konstruksi • Sistem sosial terdiri atas individu (komponen) dan hubungan antar individu yang membentuk kesatuan (unity) • Individu sebagai komponen sistem sosial memiliki identitas perilaku dengan ciri tertentu • Hubungan antar individu dalam sistem sosial adalah interaksi berdasarkan identitas (properties) yang sama
  • 106. Sistem Sosial: Mencari Pola Hubungan antar Komponen
  • 107. Komponen Sistem Sosial: I.Sistem perilaku Individu (1) • Terdapat nilai-nilai dasar (inti) yang sama yang dimiliki setiap individu • Nilai-nilai dasar tersebut selalu hadir dalam Perbuatan (perkataan dan tindakan) individu
  • 108. Komponen Sistem Sosial: Sistem perilaku Individu (2) • Nilai dasar kebenaran berada dalam dua ranah: intensional dan tindakan • Identitas sistem perilaku individu adalah adanya konsistensi antara apa yang ada dalam ranah intensional dan ranah tindakan
  • 109. Komponen Sistem Sosial: Sistem perilaku Individu (3) Intensionalitas (Fikiran,Kepercayan,keinginan dll.) PerkataanTindakan konsistensi konsistensi konsistensi
  • 110. Komponen Sistem Sosial: Basic Structure Sistem perilaku Individu (4) Kebenaran (Kepercayaan) KejujuranKeikhlasan
  • 111. Komponen Sistem Sosial: Sistem perilaku Individu (5) • Kejujuran dan keikhlasan adalah default values: anda tidak perlu melakukan sesuatu ekstra • Sebaliknya, anda harus melakukan sesuatu yang baru dengan sengaja bila anda bertindak curang atau berkata bohong!! • Untuk bisa berbohong dan berbuat curang anda perlu melakukannya dengan kesadaran
  • 112. Komponen Sistem Sosial: Sistem perilaku Individu (6) Identitas individu: Isi dari setiap perkataan dan tindakannya adalah kebenaran
  • 113. Komponen Sistem Sosial: Sistem perilaku Individu (7) Prinsip Utama : Jangan mengatakan/melakukan apa yang anda yakini salah
  • 114. Sistem Sosial : II. Hubungan antar Individu Input sistem sosial: • Adanya pola hubungan antar individu berdasarkan identitas yang sama: setiap orang belajar tidak melakukan dan mengatakan yang diyakini salah
  • 115. Hubungan antar Individu dalam Sistem Sosial: Basic Structure (1) Komunikasi Koordinasi tindakan berdasarkan kebenaran Kebenaran intersubyektif Berorientasi Berorientasi
  • 116. Hubungan antar Individu dalam Sistem Sosial: (2) • Komunikasi berada di ranah relasional (antar individu) • Komunikasi adalah institusi untuk mencari kebenaran yang lebih tinggi (dari kebenaran subjektif yang dimiliki) dan kesepakatan untuk melakukan koordinasi tindakan sesuai kebenaran • Komunikasi adalah cara manusia mengada dan tidak bisa dihindari
  • 117. Hubungan antar Individu dalam Sistem Sosial: (3) • Dalam komunikasi, setiap orang adalah orang dalam (insider) • Komunikasi bersifat recursive • Komunikasi adalah ranah/arena individu berlatih membuat structural coupling • Hubungan antar individu adalah hubungan yang berkaitan dengan makna, yang dibangun melalui komunikasi
  • 118. Hubungan antar Individu dalam Sistem Sosial: (4) • Kesepakatan sebagai hasil dari komunikasi bersifat mengikat (binding and bonding) • RULE : Lakukan apa yang telah anda sepakati • Rule ini diturunkan dari Prinsip Utama: bila kesepakatan tidak ditepati, maka Prinsip Utama telah dilanggar!!
  • 119. Hubungan antar Individu dalam Sistem Sosial: (5) First-order learning Komunikasi: Mutual agreement Social action
  • 121. Kebaruan: Garam Sodium: terbakar dlm air Clorine: racun Garam: vital untuk manusia
  • 122. Tema Kristal Yakinlah anda dapat mewujudkan perubahan dan anda akan berhasil Jadi masalahnya bukanlah mampu atau tidak mampu tetapi mau atau tidak mau
  • 123. Penampilan yang anggun dan mantap; hasil dari keyakinan dan dedikasi dalam jangka waktu yang panjang. MENJADI UNGGUL: BUKAN MI INSTAN
  • 124. Aristotle (384-322 BC): Kita ini adalah hasil apa yang dikerjakan berulang-ulang. Karena itu, keunggulan bukanlah hasil sebuah tindakan melainkan hasil suatu kebiasaan.
  • 125. 3 M Aa’ Gym
  • 126. Sebuah keajaiban  beyond imagination