SlideShare a Scribd company logo
KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA
Badan Kebijakan Pembangunan Kesehatan
(BKPK)
Jakarta, 5 DESEMBER 2023
REVISI PMK 4 TAHUN 2019 TENTANG STANDAR
PELAYANAN MINIMAL (SPM) BIDANG KESEHATAN
Kemenkes berkomitmen untuk melakukan transformasi sistem kesehatan
3
SPM sejalan dengan Transformasi Kesehatan dalam Penguatan Layanan Primer
Visi
Sejalan dengan visi Presiden untuk mewujudkanmasyarakat yang sehat, produktif, mandiri dan berkeadilan
Meningkatkankesehatan ibu,
anak, keluarga berencana
dan kesehatanreproduksi
Mempercepatperbaikan gizi
masyarakat
Memperbaiki
pengendalian
penyakit
Gerakan Masyarakat
Hidup Sehat
(GERMAS)
Memperkuat sistem
kesehatan & pengendalian
obat dan makanan
6 kategori
utama
Outcome
RPJMN bidang
kesehatan
Edukasi
penduduk
7 kampanye utama:
imunisasi, gizi
seimbang, olah raga,
anti rokok, sanitasi &
kebersihan
lingkungan, skrining
penyakit, kepatuhan
pengobatan
Pencegahan
primer
Penambahan
imunisasi rutin
menjadi 14
antigen dan
perluasan
cakupan di
seluruh
Indonesia.
Pencegahan
sekunder
Skrining 14 penyakit
penyebab kematian
tertinggi di tiap
sasaran usia, skrining
stunting, &
peningkatan ANC
untuk kesehatan ibu &
bayi.
Meningkatkan
kapasitas dan
kapabilitas
layanan
primer
Pembangunan
Puskesmas di 171
kec., penyediaan40
obat esensial,
pemenuhan SDM
kesehatan primer
Meningkatkan akses
dan mutu layanan
sekunder& tersier
Pembangunan RS di
Kawasan Timur,
jejaring pengampuan
6 layanan unggulan,
kemitraan dengan
world’s top healthcare
centers.
Memperkuat
ketahanan
tanggap
darurat
Jejaring nasional
surveilans berbasis
lab, tenaga cadangan
tanggapdarurat, table
top exercise
kesiapsiagaankrisis.
Transformasisistem
pembiayaankesehatan
Regulasi pembiayaan kesehatan dengan
3 tujuan: tersedia,cukup, dan
berkelanjutan; alokasi yang adil; dan
pemanfaatanyang efektif dan efisien.
mahasiswa,
beasiswa dalam
&
luar
negeri,
kemudahan penyetaraan nakes lulusan
luar negeri.
TransformasiSDM
Kesehatan
Penambahan
kuo
ta
Pengembangan dan pemanfaatan teknologi, digitalisasi,
dan bioteknologi di sektor kesehatan.
Transformasiteknologi
kesehatan
1 Transformasilayanan primer 2 Transformasi
layanan rujukan
3 Transformasi
sistem ketahanan kesehatan
4
Meningkatkan
ketahanansektor
farmasi & alat
kesehatan
Produksi dalam
negeri 14 vaksin
rutin, top 10 obat,
top 10 alkes by
volume & by value.
5 6
a b c d a b
Penerapan standar pelayanan minimal (SPM) yang menjadi Urusan Wajib Daerah yang apabila
tidak tercapai akan terkena sanksi sesuai dengan UU 23 / 2014
5
Urusan Wajib
Pelaksanaan SPM
Mekanisme dan
Strategi Penerapan
UU 23/2014
tentang Pemerintah
Daerah
PP 2/2018
tentang Standar Pelayanan
Minimal Permendagri
100/2018
tentang Penerapan SPM
Permenkes 4/2019
tentang Standar Teknis
Penerapan SPM Bidang
Kesehatan
Mekanisme Pemenuhan
& Mutu SPM Kesehatan
Permendagri
59/2021
tentang Penerapan SPM
Revisi
Usulan Revisi
6 bidang SPM, meliputi:
1. Pendidikan (2 Prov: 3 KaKo)
2. Kesehatan (2 Prov: 12
Kako)
3. PU dan PR (2 Prov: 2 Kako)
4. Perumahan Rakyat dan
Kawasan Permukiman (2
Prov: 2 Kako)
5. Ketentraman, Tibum dan
Perlindungan Masyarakat (1
Prov: 5 Kako)
6. Sosial (5 Prov: 5 Kako)
Indikator harus tercapai 100%
Standar Pelayanan Minimal (SPM)
6
Tujuan SPM
Sumber: UU no. 23 /2014 (pasal 1)
Standar Pelayanan Minimal adalah ketentuan mengenai jenis dan mutu Pelayanan Dasar
yang merupakan urusan pemerintahan wajib yang berhak diperoleh setiap warga negara
secara minimal.
1. Panduan pemerintah daerah dalam memberikan pelayanan dasar.
2. Perangkat pemerintah daerah dalam memastikan bahwa setiap warga negara memperoleh
pelayanan dasar.
Standar Pelayanan Minimal (SPM) Bidang Kesehatan :
7
Permenkes No 4/2019 SPM Bidang Kesehatan
Jenis Layanan Dasar di Provinsi
1. Pelayanan Kesehatan bagi penduduk terdampak krisis kesehatan akibat bencana dan/atau berpotensi
bencana provinsi
2. Pelayanan kesehatan bagi penduduk pada kondisi kejadian luar biasa provinsi
Jenis Layanan Dasar di Kab/Kota
Siklus Hidup 1. Ibu Hamil
2. Ibu Bersalin
3. Bayi Baru Lahir
4. Balita (12-59 bulan)
5. Usia Pendidikan Dasar (7-15 tahun)
6. Usia Produktif (15-59 tahun)
7. Usia Lanjut (60+ tahun)
Penyakit Tidak Menular 8. Penderita Hipertensi usia 15 tahun ke atas
9. Penderita Diabetes Melitus usia 15 tahun ke atas
10. Orang Dengan Gangguan Jiwa (ODGJ)Berat
Penyakit Menular 11. Orang Terduga Tuberkulosis
12. Orang Dengan Risiko Terinfeksi Virus yang Melemahkan Daya Tahan Tubuh Manusia (HIV)
Urgensi Revisi Permenkes No 4/2019 menyesuaikan dengan Permendagri 59/2021 (1)
Standar Jumlah dan Kualitas
Barang dan/atau Jasa
Standar Jumlah dan Kualitas
Personil/Sumber Daya Manusia
Kesehatan
Petunjuk Teknis atau Tata Cara
Pemenuhan Standar
• Barang dan/atau jasa
• Jumlah
• Fungsi
• Jenis Tenaga Kesehatan • Pernyataan Standar
• Pengertian
• Mekanisme Pelayanan
• Penghitungan Pencapaian SPM
• Teknik Penghitungan
Pembiayaan
Permendagri 59/2021 tentang Penerapan SPM
Jenis Pelayanan
Dasar Mutu Pelayanan Dasar Penerima Pelayanan
Dasar
IPSPM = (% IP Mutu Minimal Layanan Dasar x BM) + (% IP Penerima Layanan Dasar x BP)
10
1. Empat tahapan penerapan SPM, yaitu;
2. Pengumpulan data,
3. penghitungan kebutuhan pemenuhan
pelayanan dasar,
4. penyusunan rencana pemenuhan pelayanan
dasar
5. pelaksanaan pemenuhan pelayanan dasar;
1. Daerah belum optimal dalam
melaksanakan 4 (empat) tahapan
penerapan SPM
2. Daerah sulit untuk menghitung
capaian SPM 100%
3. Jenis dan mutu layanan belum
tergambarkan pada target indikator
di daerah .
Urgensi Revisi Permenkes No 4/2019 menyesuaikan dengan Permendagri 59/2021 (2)
Penghitungan pencapaian SPM
Penghitungan Mutu Barang Penghitungan Mutu Personil/SDM Kesehatan
Penghitungan Penerima Layanan Dasar
Standar Jumlah dan
Kualitas
Personil/Sumber Daya
Manusia Kesehatan
Jumlah
yang
dibutuhkan
jumlah
yang
tersedia
Persentase
Pencapaian
(%)
1. dokter/dokter spesialis 20 20 100
2. Bidan 20 20 100
3. Perawat 20 20 100
4. Tenaga Kefarmasian 20 10 50
5. Tenaga Gizi 20 20 100
Mutu penyediaan tenaga
Kesehatan 90
Standar Jumlah dan Kualitas Barang
dan/atau Jasa
Jumlah yang
dibutuhkan
Satuan
Jumlah
yang
tersedia
Persentase
pencapaian
(%)
1. Vaksin Tetanus Difteri (Td) 1000 Dosis 900 90
2. Tablet tambah darah 90000 Tablet 80000 89
3. Tes kehamilan 1000 alat test 800 80
4. pemeriksaan Hb 1000 test 700 70
5. pemeriksaan golongan darah 1000 test 600 60
6. Pemeriksaan glukoprotein urin 150 test 100 67
7. Kartu ibu/rekam medis ibu 1000 Paket 1000 100
8. Buka KIA 500 Buku 500 100
9. Media KIE 100 Paket 100 100
Mutu penyediaan barang dan jasa 84
Ibu Hamil Ibu Hamil yang Mendapat
Layanan Dasar
Persentase penerima
layanan (%)
1.000 550 55
Persentase pencapaian mutu minimal layanan dasar untuk
pelayanan minimal ibu hamil adalah
(84% + 90%) / 2 = 87%
Indeks Pelayanan SPM (IPSPM) adalah : (Persentase pencapaian
mutu minimal layanan dasar X BM) + (persentase pencapaian
penerima layanan dasar x BP)
= (87%x20) + (55%x80)
=17,4% + 44%
= 61,4%
Kriteria indeks pencapaian SPM (IP SPM) sesuai
Permendagri no. 59 tahun 2021 adalah
IPSPM = (% IP Mutu Minimal Layanan Dasar x BM) + (% IP Penerima Layanan Dasar x BP)
Tuntas Muda (Skor 60-69)
1
3
2
9
1. Pelayanan kesehatan bagi penduduk terdampak krisis kesehatan akibat bencana
dan/atau berpotensi bencana daerah provinsi (1)
Usulan RPMK SPM Provinsi
No Topik PMK 4/2019 Usulan Revisi
1 Pengertian Layanan minimal untuk memenuhi kebutuhan kesehatan
dasar penduduk terdampak krisis kesehatan akibat
bencana dan/atau penduduk yang tinggal di wilayah
berpotensi bencana yang dilakukan oleh tenaga kesehatan
Layanan minimal untuk memenuhi kebutuhan kesehatan
dasar penduduk terdampak krisis kesehatan akibat bencana
dan/atau penduduk yang tinggal di wilayah berpotensi
bencana yang dilakukan oleh tenaga kesehatan pada masa
darurat bencana.
2 Layanan 1. mendapatkan layanan medis dasar dan layanan
rujukan bila diperlukan;
2. mendapatkan layanan pencegahan penyakit menular
dan penyehatan lingkungan;
3. mendapatkan layanan gizi darurat;
4. mendapatkan layanan kesehatan reproduksi darurat;
5. mendapatkan layanan dukungan kesehatan jiwa dan
psikososial;
6. mendapatkan penyuluhan kesehatan.
1) mendapatkan layanan medis dasar dan layanan
rujukan bila diperlukan.
2) mendapatkan layanan pencegahan penyakit menular
dan penyehatan lingkungan.
3) mendapatkan layanan gizi darurat;
4) mendapatkan layanan kesehatan reproduksi darurat;
5) mendapatkan layanan dukungan Kesehatan jiwa dan
psikososial.
6) Mendapatkan edukasi kesehatan.
10
1. Pelayanan kesehatan bagi penduduk terdampak krisis kesehatan akibat bencana dan/atau
berpotensi bencana daerah provinsi (2)
No Topik PMK 4/2019 Usulan Revisi
3 Standar jumlah
dan kualitas
barang/jasa
1. Obat-obatan dan Bahan Medis Habis Pakai
2. Makanan Tambahan/Pendamping untuk Kelompok Rentan
(MP ASI, MP ibu Hamil), Pemberian Makanan untuk Bayi
dan anak (PMBA) dll) : jumlahnya disesuaikan dengan
kebutuhan
3. Kelengkapan Pendukung Kesehatan Perorangan (Hyegiene
Kit dan Family Kit)
1. Obat-obatan dan Bahan Medis Habis Pakai. Disesuaikan dengan target
jumlah penduduk terdampak/ korban krisis kesehatan akibat
bencana saat tanggap darurat krisis kesehatan
2. Pemberian Makan Bayi dan anak (PMBA) meliputi pemberian ASI dan
MP ASI. Pemberian Makanan Tambahan untuk ibu Hamil KEK dan
Balita Gizi Kurang, Disesuaikan dengan estimasi jumlah bayi, anak
dan ibu hamil yang terdampak/korban krisis kesehatan akibat
bencana saat tanggap darurat krisis kesehatan.
3. Kelengkapan Pendukung Kesehatan Perorangan (Individu Kit)
Disesuaikan dengan estimasi jumlah ibu hamil, ibu pasca
melahirkan, bayi baru lahir, balita, wanita usia subur serta usia lanjut
laki dan perempuan yang terdampak/ korban krisis kesehatan akibat
bencana saat tanggap darurat krisis kesehatan.
4 Standar jumlah
dan kualitas
personel/SDM
Tenaga kesehatan : dokter, perawat, bidan, tenaga kesmas
terlatih yang memiliki kemampuan di bidang surveilans, gizi,
epidemiologi, kesling, kespro dan lain-lain, tenaga kesehatan
terlatih yang memiliki kemampuan dalam penanganan kesehatan
jiwa, apoteker dan/atau asisten apoteker, tenaga
penyuluh/promkes.
Kebutuhan SDM kesehatan dalam melakukan pelayanan kesehatan 24 jam di
Pos Kesehatan bagi penduduk terdampak yang dapat terbagi dalam beberapa
shift yang disesuaikan dengan kondisi di lapangan terdiri dari Dokter, Perawat,
Bidan.
Kebutuhan SDM kesehatan untuk pengiriman tim penanggulangan krisis
kesehatan akibat bencana, yaitu dokter, perawat, bidan, tenaga kefarmasian,
tenaga kesmas terlatih yang memiliki kemampuan di bidang epidemiologi
kesehatan, dan/atau promkes dan ilmu perilaku, dan/atau kespro dan
keluarga, tenaga kesling, tenaga gizi, tenaga kesehatan terlatih yang memiliki
kemampuan dalam, penanganan kesehatan jiwa dan/atau kemampuan
pemberian dukungan psikologis awal (Psychological First Aid).
5 Penentuan
Sasaran
Penentuan Sasaran Layanan Kesehatan, dapat berdasarkan
data proyeksi BPS yang ditetapkan oleh kepala daerah.
Penentuan Sasaran Layanan Kesehatan, dapat berdasarkan data proyeksi
BPS atau data lainnya yang diyakini kebenaran dan validitasnya yang
ditetapkan oleh kepala daerah.
11
2. Pelayanan kesehatan bagi penduduk pada kondisi kejadian luar biasa daerah provinsi
No Topik PMK 4/2019 Revisi
1 Pengertian Pelayanan Kesehatan Bagi Penduduk Pada Kondisi Kejadian
Luar Biasa Provinsi adalah pelayanan kesehatan bagi setiap
orang yang terdampak dan berisiko pada situasi KLB sesuai
dengan jenis penyakit dan/atau keracunan pangan yang
menyebabkan KLB.
Tidak Ada Perubahan
2 Layanan 1. Penemuan kasus dan identifikasi faktor risiko melalui
penyelidikan epidemiologis
2. Penatalaksanaan penderita pada kasus konfirmasi,
probable dan suspek yang mencakup kegiatan
pemeriksaan, pengobatan, perawatan dan isolasi
penderita, termasuk tindakan karantina sesuai standar
yang telah ditetapkan
3. Penyuluhan
4. Pencegahan dan pengebalan sesuai dengan jenis penyakit
5. Penanganan jenazah, jika diperlukan
6. Pemusnahan penyebab penyakit, jika diperlukan
7. Upaya penanggulangan kesehatan masyarakat lainnya,
1. Penemuan kasus dan identifikasi faktor risiko melalui
penyelidikan epidemiologis.
2. Penatalaksanaan penderita pada kasus konfirmasi,
probable dan suspek yang mencakup kegiatan
pemeriksaan, pengobatan, perawatan dan isolasi
penderita, termasuk tindakan karantina sesuai standar
yang telah ditetapkan.
3. Promosi Kesehatan.
4. Pencegahan dan pengebalan sesuai dengan jenis
penyakit.
5. Penanganan jenazah, jika diperlukan.
6. Pemusnahan penyebab penyakit, jika diperlukan.
7. Upaya penanggulangan kesehatan masyarakat lainnya,
jika diperlukan antara lain meliburkan sekolah dan/atau
menutup fasilitas umum untuk sementara waktu.
12
No Topik PMK 4/2019 Usulan Revisi
3 Standar jumlah dan kualitas
barang/jasa
1. APD sesuai dengan jenis penyakit
2. Profilaksis/Vitamin/Obat/vaksin
3. Alat pemeriksaan fisik (Stetoskop, termometer badan, tensimeter,
senter, test diagnosis cepat, dll)
4. Alat dan bahan pengambilan spesimen untuk specimen yang berasal
dari manusia dan lingkungan sesuai jenis penyakit
5. Wadah pengiriman spesimen (Specimen carrier)
6. Tempat sampah biologis
7. Formulir :Form penyelidikan epidemiologi Form/lembar KIE Alat tulis
yang diperlukan
Tidak Ada Perubahan
4 Standar jumlah dan kualitas
personel/SDM
1. Di luar fasilitas layanan kesehatan dilakukan oleh Tim Gerak Cepat
Provinsi (sesuai SK Dinkes Provinsi) yang terdiri dari: Dokter ;Tenaga
kesehatan masyarakat yang mempunyai kemampuan di bidang
epidemiologi;Tenaga kesehatan masyarakat yang mempunyai
kemampuan di bidang kesehatan lingkungan; Tenaga kesehatan
masyarakat yang mempunyai kemampuan di bidang entomologi
;Tenaga Laboratorium ;Tenaga Penyuluh/promosi kesehatan; Petugas
yang terlibat dalam pelaksanaan penyelidikan epidemiologi
disesuaikan dengan jenis KLB yang terjadi.
2. Di fasilitas pelayanan kesehatan terdiri dari; dokter (umum dan
spesialis), perawat, petugas radiologi, petugas laboratorium, dan lain-
lain.
1. Di luar fasilitas layanan kesehatan dilakukan oleh Tim
Gerak Cepat Provinsi (sesuai SK Dinkes Provinsi)
yang terdiri dari: Dokter; Tenaga kesehatan masyarakat
yang mempunyai kemampuan di bidang epidemiologi
kesehatan dan/atau promosi kesehatan dan ilmu
perilaku; Tenaga kesehatan lingkungan yang
mempunyai kemampuan di bidang sanitasi
lingkungan dan/atau entomologi kesehatan; Tenaga
Laboratorium; Petugas yang terlibat dalam
pelaksanaan penyelidikan epidemiologi disesuaikan
dengan jenis KLB yang terjadi.
2. Di fasilitas pelayanan kesehatan terdiri dari; dokter
(umum dan spesialis), perawat, petugas radiologi,
petugas laboratorium, dan tenaga kesehatan lainnya
sesuai kebutuhan.
5 Penentuan Sasaran 1. Pendataan riil pada saat kejadian
2. Prevalensi KLB pada 3 tahun terakhir (sesuai pelaporan STP KLB)
atau
3. Jumlah penduduk pada wilayah kondisi KLB tahun sebelumnya (data
kependudukan)
1. Tidak Ada Perubahan
2. Pelayanan kesehatan bagi penduduk pada kondisi kejadian luar biasa daerah provinsi
13
Usulan RPMK untuk SPM Kabupaten/Kota
1. Pelayanan Kesehatan Ibu Hamil (1)
No Topik PMK 4/2019 Usulan Revisi
1. Pengertian Pelayanan antenatal yang sesuai standar yang meliputi:
1) Standar kuantitas.
2) Standar kualitas.
Pelayanan antenatal yang sesuai standar yang meliputi:
1) Standar kuantitas.
2) Standar kualitas.
2. Layanan Kunjungan 4 kali selama periode kehamilan (K4) Kunjungan 6 kali selama periode kehamilan (K6)
Kualitas 🡪 10 T :
1. Pengukuran berat badan.
2. Pengukuran tekanan darah.
3. Pengukuran Lingkar Lengan Atas (LILA).
4. Pengukuran tinggi puncak rahim (fundus uteri).
5. Penentuan Presentasi Janin dan Denyut Jantung Janin
(DJJ).
6. Pemberian imunisasi sesuai dengan status imunisasi.
7. Pemberian tablet tambah darah minimal 90 tablet.
8. Tes Laboratorium.
9. Tatalaksana/penanganan kasus.
10. Temu wicara (konseling).
Kualitas 🡪 10 T :
1. Pengukuran berat badan dan tinggi badan;
2. Pengukuran tekanan darah;
3. Pengukuran Lingkar Lengan Atas (LILA);
4. Pengukuran tinggi puncak rahim (fundus uteri);
5. Penentuan Presentasi Janin dan Denyut Jantung Janin
(DJJ);
6. Skrining status imunisasi tetanus dan pemberian
imunisasi tetanus difteri (Td) bila diperlukan;
7. Pemberian tablet tambah darah minimal 90 tablet selama
masa kehamilan;
8. Tes Laboratorium (Hb, Gol darah, glukoprotein, skrining
triple eliminasi-Heb B,HIV, Sifilis)
9. Tatalaksana/penanganan kasus;
10. Temu wicara (konseling)
1. Pelayanan Kesehatan Ibu Hamil (2)
No Topik PMK 4/2019 Revisi
3
4
Standar jumlah dan kualitas
barang/jasa
1. Jumlah Vaksin Tetanus Difteri (Td) :1 ampul x
Sejumlah sasaran ibu hamil/10
2. Tablet tambah darah
3. Alat deteksi risiko ibu hamil (Tes Hamil; Hb;Golongan
darah; gluprotein urin
4. Kartu ibu/rekam medis ibu
5. Buku KIA
1. Jumlah Vaksin Td : 1 vial x sejumlah sasaran ibu hamil /
10
2. Tablet tambah darah 90 tablet x jumlah ibu hamil
3. Alat deteksi risiko ibu hamil (Tes Hamil; Hb;Golongan
darah; gluprotein urin ; Skrining triple eliminasi
dengan tes cepat:Hepatitis B; HIV; Sifilis
4. Kartu ibu/rekam medis ibu
5. Buku KIA
6. Media KIE
Standar jumlah dan kualitas
personel/SDM
Tenaga Kesehatan : Dokter/dokter spesialis kebidanan,
bidan atau perawat
Tenaga Kesehatan : Dokter/dokter spesialis kebidanan, bidan
atau perawat, tenaga kefarmasian, tenaga gizi.
5 Penentuan Sasaran Penetapan sasaran ibu hamil di wilayah kabupaten/kota
dalam satu tahun menggunakan data proyeksi BPS atau
data riil yang diyakini benar, dengan mempertimbangkan
estimasi dari hasil survei/ riset yang terjamin validitasnya,
yang ditetapkan oleh Kepala Daerah.
Tidak Ada Perubahan
2. Pelayanan Kesehatan Ibu Bersalin (1)
No Topik PMK 4/2019 Usulan Revisi
1 Pengertian Setiap ibu bersalin mendapatkan pelayanan
persalinan sesuai standar baik persalinan
normal maupun komplikasi
Tidak Ada Perubahan
2 Layanan Layanan persalinan normal mengacu pada
1. Acuan Persalinan Normal (APN)
sesuai standar.
2. Dilakukan di fasilitas pelayanan
kesehatan.
3. Tenaga penolong minimal 2 orang,
terdiri dari:
● Dokter dan bidan, atau
● 2 orang bidan, atau
● Bidan dan perawat.
1. Standar persalinan komplikasi
mengacu pada Buku Saku Pelayanan
Kesehatan Ibu di fasilitas pelayanan
kesehatan Dasar dan Rujukan.
Layanan persalinan normal mengacu pada
1. Acuan Persalinan Normal (APN) sesuai standar.
2. Persalinan dilakukan di fasilitas pelayanan kesehatan.
3. Persalinan sebagaimana dimaksud dilakukan oleh Tim paling sedikit 1 (satu)
orang tenaga medis dan 2 (dua) orang tenaga kesehatan yang memiliki
kompetensi dan kewenangan, yang terdiri dari:
a. Dokter, Bidan dan Perawat; atau
b. Dokter, dan 2 Bidan
3. Dalam hal terdapat keterbatasan akses persalinan di Failitas Pelayanan
Kesehatan sebagaimana dimaksud di atas, persalinan tanpa komplikasi dapat
dilakukan oleh Tim paling sedikit 2 (dua) orang tenaga kesehatan, yang terdiri:
Bidan dan Perawat atau 2 (dua) orang Bidan.
4. Keterbatasan akses sebagaimana dimaksud meliputi:
a. Kesulitan dalam menjangkau Fasilitas Pelayanan Kesehatan karena jarak
dan/atau kondisi geogafis; dan
b. Tidak ada tenaga medis.
5. Standar persalinan komplikasi mengacu pada Buku Saku Pelayanan Kesehatan Ibu di
fasilitas pelayanan kesehatan Dasar dan Rujukan.
No Topik PMK 4/2019 Usulan Revisi
3
4
Standar jumlah dan kualitas
barang/jasa
1. Formulir Partograf
2. Kartu Ibu (rekam medis)
3. Buku KIA
1. Formulir Partograf
2. Kartu Ibu (rekam medis)
3. Buku KIA
4. Media KIE
Standar jumlah dan kualitas
personel/SDM
Tenaga Kesehatan :
Dokter/dokter spesialis kebidanan, bidan atau perawat
Penolong persalinan : 2 (dua) orang penolong yaitu
dokter atau bidan dan perawat
Tenaga Kesehatan :
Dokter/dokter spesialis kebidanan, bidan atau perawat, tenaga
kefarmasian, tenaga gizi.
Penolong persalinan : 1 (satu) tenaga medis dan 2 (dua) nakes yaitu :
(dokter+bidan+perawat atau dokter+ 2 bidan).
Bila terdapat keterbatasan akses persalinan, maka bisa ditolong oleh
2 nakes : bidan+perawat atau 2 bidan.
Yang dimaksud dengan keterbatasan akses :
1) Kesulitan menjangkau Fasilitas Pelayanan Kesehatan karena jarak
dan/atau kondisi geogafis; dan
2) Tidak ada tenaga medis.
5 Penentuan Sasaran Penetapan sasaran ibu bersalin di wilayah
kabupaten/kota dalam satu tahun menggunakan data
proyeksi BPS atau data riil yang diyakini benar, dengan
mempertimbangkan estimasi dari hasil survei/ riset yang
terjamin validitasnya, yang ditetapkan oleh Kepala
Daerah
Tidak ada perubahan
2. Pelayanan Kesehatan Ibu Bersalin (2)
3. Pelayanan Kesehatan Bayi Baru Lahir (1)
No Topik PMK 4/2019 Usulan Revisi
1 Pengertian Setiap bayi baru lahir mendapatkan pelayanan kesehatan neonatal esensial sesuai standar.
Pemerintah daerah tingkat kabupaten/kota wajib memberikan pelayanan kesehatan bayi baru lahir
sesuai standar kepada semua bayi usia 0-28 hari di wilayah kerjanya dalam kurun waktu satu tahun.
Tidak ada perubahan
2 Layanan Kunjungan minimal 3 kali selama periode neonatal, dengan ketentuan:
a) Kunjungan Neonatal 1 (KN1) 6 - 48 jam
b) Kunjungan Neonatal 2 (KN2) 3 - 7 hari
c) Kunjungan Neonatal 3 (KN3) 8 - 28 hari.
a) Pelayanan Neonatal Esensial saat lahir (0-6 jam). Perawatan neonatal esensial saat lahir meliputi:
(1) Pemotongan dan perawatan tali pusat.
(2) Inisiasi Menyusu Dini (IMD).
(3) Injeksi vitamin K1.
(4) Pemberian salep/tetes mata antibiotic.
(5) Pemberian imunisasi (injeksi vaksin Hepatitis B0).
b) Pelayanan Neonatal Esensial setelah lahir (6 jam – 28 hari). Perawatan neonatal esensial setelah
lahir meliputi:
(1) Konseling perawatan bayi baru lahir dan ASI eksklusif.
(2) Memeriksa kesehatan dengan menggunakan pendekatan MTBM.
(3) Pemberian vitamin K1 bagi yang lahir tidak di fasilitas pelayanan kesehatan atau belum
mendapatkan injeksi vitamin K1.
(4) Imunisasi Hepatitis B injeksi untuk bayi usia < 24 jam yang lahir tidak ditolong tenaga kesehatan.
(5) Penanganan dan rujukan kasus neonatal komplikasi.
Tidak ada perubahan
3. Pelayanan Kesehatan Bayi Baru Lahir (2)
No Topik PMK 4/2019 Usulan Revisi
3
4
Standar jumlah dan kualitas
barang/jasa
1. Vaksin Hepatitis B0
2. Vitamin K1 Injeksi
3. Salep/tetes mata antibiotik
4. Formulir Bayi Baru Lahir
5. Formulir MTBM
6. Buku KIA
1. Vaksin Hepatitis B dosis tunggal (prefilled syringe)
2. Vitamin K1 Injeksi
3. Salep/tetes mata antibiotik
4. Formulir Bayi Baru Lahir
5. Formulir MTBM
6. Buku KIA
7. Media Promosi KIE
Standar jumlah dan kualitas
personel/SDM
Standar Jumlah dan Kualitas Personil/Sumber Daya Manusia
Kesehatan Tenaga kesehatan meliputi:
a. Dokter/ dokter spesialis anak, atau
b. Bidan, atau
c. Perawat
Standar Jumlah dan Kualitas Personil/Sumber Daya Manusia
Kesehatan Tenaga kesehatan meliputi:
a. Dokter/ Dokter Spesialis Anak, atau
b. Bidan, atau
c. Perawat
d. Tenaga Kefarmasian
e. Tenaga Promosi Kesehatan dan Ilmu Perilaku
f. Tenaga Gizi
5. Penentuan Sasaran Penetapan sasaran bayi baru lahir di wilayah kabupaten/kota dalam
satu tahun menggunakan data proyeksi BPS atau data riil yang
diyakini benar, dengan mempertimbangkan estimasi dari hasil
survei/ riset yang terjamin validitasnya, yang ditetapkan oleh Kepala
Daerah.
Tidak ada perubahan
19
4. Pelayanan Kesehatan Balita (1)
No Topik PMK 4/2019 Usulan Revisi
1 Pengertian Pelayanan kesehatan balita adalah untuk berusia 0-59 bulan sesuai
standar meliputi Pelayanan kesehatan balita sehat dan Pelayanan
kesehatan balita sakit.
Tidak Ada Perubahan
2 Layanan a. Pelayanan kesehatan Balita usia 0-11 bulan:
1. Penimbangan minimal 8 kali setahun.
2. Pengukuran panjang/tinggi badan minimal 2 kali/tahun.
3. Pemantauan perkembangan minimal 2 kali/tahun.
4. Pemberian kapsul vitamin A pada usia 6-11 bulan 1 kali setahun.
5. Pemberian imunisasi dasar lengkap.
b. Pelayanan kesehatan Balita usia 12-23 bulan:
1. Penimbangan minimal 8 kali setahun (minimal 4 kali dalam kurun
waktu 6 bulan).
2. Pengukuran panjang/tinggi badan minimal 2 kali/tahun.
3. Pemantauan perkembangan minimal 2 kali/ tahun.
4. Pemberian kapsul vitamin A sebanyak 2 kali setahun.
5. Pemberian Imunisasi Lanjutan Anak Baduta.
c. Pelayanan kesehatan Balita usia 24-59 bulan:
1. Penimbangan minimal 8 kali setahun (minimal 4 kali dalam
kurun waktu 6 bulan).
2. Pengukuran tinggi badan minimal 2 kali/tahun.
3. Pengukuran lingkar kepala
4. Pemantauan perkembangan minimal 2 kali/ tahun.
5. Pemberian kapsul vitamin A sebanyak 2 kali setahun.
d. Edukasi dan informasi.
a. Pelayanan kesehatan Balita usia 0-11 bulan:
1. Penimbangan minimal 8 kali setahun.
2. Pengukuran panjang/tinggi badan minimal 2 kali/tahun.
3. Pengukuran lingkar kepala minimal 2 kali/tahun
4. Pemantauan perkembangan minimal 4 kali/tahun.
5. Pemberian kapsul vitamin A pada usia 6-11 bulan 1 kali
setahun.
6. Pemberian imunisasi dasar lengkap.
b. Pelayanan kesehatan Balita usia 12-23 bulan:
1. Penimbangan minimal 8 kali setahun (minimal 4 kali dalam
kurun waktu 6 bulan).
2. Pengukuran panjang/tinggi badan minimal 2 kali/tahun.
3. Pengukuran lingkar kepala.
4. Pemantauan perkembangan minimal 2 kali/ tahun.
5. Pemberian kapsul vitamin A sebanyak 2 kali setahun.
6. Pemberian Imunisasi Lanjutan Anak Baduta.
c. Pelayanan kesehatan Balita usia 24-59 bulan:
1. Penimbangan minimal 8 kali setahun (minimal 4 kali dalam
kurun waktu 6 bulan).
2. Pengukuran tinggi badan minimal 2 kali/tahun.
3. Pengukuran lingkar kepala
4. Pemantauan perkembangan minimal 1 kali/ tahun.
5. Pemberian kapsul vitamin A sebanyak 2 kali setahun.
d. Edukasi dan informasi.
4. Pelayanan Kesehatan Balita (2)
No Topik PMK 4/2019 Usulan Revisi
3
4
Standar jumlah dan kualitas
barang/jasa
1. Vitamin A Biru
2. Vitamin A Merah
3. Vaksin imunisasi dasar
4. Vaksin imunisasi Lanjutan
5. Jarum suntik dan BHP
6. Peralatan anafilaktik
7. Kuisioner Pra Skrining Perkembangan (KPSP) atau instrumen
standar lain yang berlaku
8. Formulir DDTK
9. Buku KIA
1. Kuisioner Pra Skrining Perkembangan (KPSP) atau
instrument standar lain yang berlaku
2. Formulir DDTK
3. Buku KIA
4. Vitamin A Biru
5. Vitamin A Merah
6. Vaksin imunisasi dasar: BCG, Polio tetes IPV (Polio
Suntik) DPT-HB-Hib, Campak Rubella
7. Vaksin imunisasi Lanjutan: Anak Baduta (Bawah Dua
Tahun), DPT-HB-Hib, Campak Rubella
8. Jarum suntik dan BHP
9. Peralatan anafilaktik
10. Formula terapi gizi buruk, Pengobatan bila terjadi kasus
gizi buruk pada balita
Standar jumlah dan kualitas
personel/SDM
Tenaga Kesehatan : Dokter, bidan, perawat, tenaga gizi Tidak Ada Perubahan
5. Penentuan Sasaran Penetapan sasaran balita di wilayah kabupaten/kota dalam satu
tahun menggunakan data proyeksi BPS atau data riil yang diyakini
benar, dengan mempertimbangkan estimasi dari hasil survei/ riset
yang terjamin validitasnya, yang ditetapkan oleh Kepala Daerah.
Tidak Ada Perubahan
No Topik PMK 4/2019 Usulan Revisi
1 Pengertian Pelayanan kesehatan usia pendidikan
dasar adalah pelayanan kesehatan
pada usia 7 sampai dengan 15 tahun
sesuai standar meliputi Skrining
kesehatan dan Tindaklanjut hasil
skrining kesehatan.
Pelayanan kesehatan usia pendidikan dasar sesuai standar meliputi:
1) Skrining kesehatan.
2) Tindaklanjut hasil skrining kesehatan.
Keterangan: Dilakukan pada anak kelas 1 sampai dengan kelas 9 di sekolah minimal satu kali
dalam satu tahun ajaran dan usia 7 sampai 15 tahun diluar sekolah.
3) Pemberian imunisasi Campak Rubela, DT, Td pada BIAS sesuai jadwal dan tingkat
pendidikan siswa atau usia yang setara.
2 Layanan 1. Skrining Kesehatan
Pelaksanaan skrining kesehatan anak usia
pendidikan dasar dilaksanakan di satuan
pendidikan dasar (SD/MI dan SMP/MTS) dan
di luar satuan pendidikan dasar seperti di
pondok pesantren, panti/LKSA, lapas/LPKA
dan lainnya, meliputi:
a) pemeriksaan status gizi
b) pemeriksaan tanda-tanda vital
c) pemeriksaan kebersihan diri serta
kesehatan gigi dan mulut
d) pemeriksaan ketajaman penglihatan dan
pendengaran
2.Tindak lanjut hasil skrining kesehatan meliputi:
a) Memberikan umpan balik hasil skrining
kesehatan
b) Melakukan rujukan jika diperlukan
c) Memberikan penyuluhan kesehatan
1) Skrining kesehatan
Pelaksanaan skrining kesehatan anak usia pendidikan SD/MI, SMP/MTS, dan pondok
pesantren atau kelas 1-9 (7 sampai dengan 15 tahun) dan di luar satuan pendidikan dasar
seperti di panti/LKSA, lapas/LPKA dan lainnya, meliputi:
a) Penilaian status gizi.
b) Penilaian tanda vital.
c) Penilaian kesehatan gigi dan mulut.
d) Penilaian ketajaman indera
e) Penilaian status anemia pada remaja putri kelas 7.
2) Tindak lanjut hasil skrining kesehatan meliputi:
a) Memberikan umpan balik hasil skrining kesehatan
b) Melakukan rujukan jika diperlukan
c) Memberikan penyuluhan kesehatan
3) Pemberian imunisasi pada pelaksanaan Bulan Imunisasi Anak Sekolah (BIAS) meliputi:
a) Pemberian imunisasi Campak Rubela untuk anak kelas 1 SD atau usia yang setara
b) Pemberian imunisasi DT untuk anak kelas 1 SD atau usia yang setara
c) Pemberian imunisasi Td untuk anak kelas 2 SD atau usia yang setara
d) Pemberian imunisasi Td untuk anak kelas 5 SD atau usia yang setara
5. Pelayanan Kesehatan pada Usia Pendidikan Dasar (1)
22
5. Pelayanan Kesehatan pada Usia Pendidikan Dasar (2)
No Topik PMK 4/2019 Usulan Revisi
3 Standar jumlah
dan kualitas
barang/jasa
1. Buku Rapor Kesehatanku
2. Buku Pemantauan Kesehatan
3. Kuesioner Skrining kesehatan
4. Formulir Rekapitulasi Hasil Pelayanan kesehatan usia
sekolah dan remaja di dalam sekolah
5. Formulir Rekapitulasi Hasil Pelayanan kesehatan usia
sekolah dan remaja di luar sekolah.
1. Form Pencatatan/ Buku Rapor Kesehatanku, Sesuai jumlah peserta didik di
sekolah/madrasah/ pesantren
2. Form Pencatatan/ Buku Pemantauan Kesehatan, Sesuai jumlah anak usia
pendidikan dasar di luar satuan pendidikan dasar seperti di panti/LKSA,
lapas/LPKA dan posyandu remaja
3. Kuesioner Skrining kesehatan
4. Formulir Rekapitulasi Hasil Pelayanan kesehatan usia sekolah dan remaja di
dalam sekolah
5. Formulir Rekapitulasi Hasil Pelayanan kesehatan usia sekolah dan remaja di luar
sekolah.
6. Tablet Tambah Darah pada remaja putri kelas 7-12, Jumlah remaja putri kelas
7-12 dikalikan 52 tablet kali 1,5 tahun dan mempertimbangkan ketersediaan stok
opname yang ada di gudang farmasi kab/kota
7. Alat pemeriksaan HB, Strip Hb, Hematologi analyzer di puskesmas dan Hb
meter untuk skrining anemia di sekolah SMP/sederajat
8. Media Promosi Kesehatan
9. Vaksin Campak, Rubela, DT, Td untuk pelaksanaan Bulan Imunisasi Anak
Sekolah (BIAS)
4 Standar jumlah
dan kualitas
personel/SDM
a. Tenaga kesehatan:
1) Dokter/ dokter gigi, atau
2) Bidan, atau
3) Perawat
4) Gizi
5) Tenaga kesehatan masyarakat
b. Tenaga non kesehatan terlatih atau mempunyai
kualifikasi tertentu:
1) Guru
2) Kader kesehatan/ dokter kecil/ peer conselor
a. Tenaga kesehatan:
1) Dokter/ dokter gigi, atau
2) Bidan, atau
3) Perawat
4) Tenaga Gizi
5) Tenaga Kefarmasian
6) Tenaga kesehatan masyarakat
b.Tenaga non kesehatan terlatih atau mempunyai kualifikasi tertentu:
1) Guru
2) Kader kesehatan/ dokter kecil/ peer conselor
5 Penentuan
Sasaran
Penetapan sasaran anak setingkat usia pendidikan dasar
(7 sampai dengan 15 tahun) di wilayah kabupaten/kota
dalam satu tahun menggunakan data proyeksi BPS atau
data riil yang diyakini benar, dengan mempertimbangkan
estimasi dari hasil survei/ riset yang terjamin validitasnya,
Penetapan sasaran anak setingkat usia pendidikan SD/MI, SMP/MTS dan pondok
pesantren atau kelas 1-9 (7 sampai dengan 15 tahun) dan di luar satuan
pendidikan dasar seperti di panti/LKSA, lapas/LPKA, posyandu remaja dan lainnya
di wilayah kabupaten/kota dalam satu tahun menggunakan data proyeksi BPS atau data
riil yang diyakini benar, dengan mempertimbangkan estimasi dari hasil survei/ riset yang
No Topik PMK 4/2019 Usulan Revisi
1 Pengertian Setiap warga negara usia 15 tahun
sampai 59 tahun mendapatkan
pelayanan kesehatan sesuai standar
Setiap warga negara usia 15 tahun sampai 59 tahun mendapatkan pelayanan kesehatan sesuai standar, dan
Skrining status imunisasi Tetanus bagi Wanita Usia Subur (WUS) usia 15-39 tahun dan pemberian
imunisasi Td (bila diperlukan) berdasarkan hasil skrining status imunisasi Tetanus
2 Layanan 1. Pelayanan edukasi pada usia
produktif adalah Edukasi yang
dilaksanakan di Fasilitas
Pelayanan Kesehatan dan/atau
UKBM
2. Pelayanan Skrining faktor risiko
pada usia produktif adalah skrining
yang dilakukan minimal 1 kali
dalam setahun untuk penyakit
menular dan penyakit tidak
menular meliputi:
a) Pengukuran tinggi badan, berat
badan dan lingkar perut.
b) Pengukuran tekanan darah.
c) Pemeriksaan gula darah.
d) Anamnesa perilaku berisiko.
1. Pelayanan edukasi pada usia produktif adalah Edukasi yang dilaksanakan di Fasilitas Pelayanan
Kesehatan, UKBM, dan/atau KUA/ lembaga agama/ rumah ibadah.
2. Skrining faktor risiko 🡪 yang dilakukan minimal 1 kali dalam setahun untuk penyakit menular dan
penyakit tidak menular dan kesehatan reproduksi catin meliputi:
a. Pengukuran tinggi badan, berat badan, dan lingkar perut
b. Skrining PPOK untuk usia ≥40 tahun
c. Pengukuran tekanan darah.
d. Pemeriksaan gula darah untuk:
○ usia 40 tahun keatas
○ Usia 15 tahun sampai <40 tahun dengan masalah obesitas dan /atau tekanan darah tinggi dan/atau
dengan riwayat keluarga DM
○ Catin, jika berdasarkan hasil skrining memerlukan pemeriksaan lebih lanjut.
e. Pengukuran LILA (tambahan bagi catin)
f. Pemeriksaan Hb (tambahan bagi catin)
g. Pemeriksaan HIV dan Sifilis bagi catin jika berdasarkan hasil skrining memerlukan pemeriksaan
lebih lanjut.
h. Anamnesa perilaku berisiko.
i. Pemeriksaan tajam penglihatan dan tajam pendengaran
j. Pemeriksaan SADANIS dan IVA (bagi sasaran perempuan usia 30-50 tahun yang sudah kontak
seksual dilakukan 3 tahun sekali atau kurang dari 3 tahun bila dirasakan ataupun ditemukan
keluhan dan kelainan)
k. Pemeriksaan skrining kesehatan jiwa
l. Status Imunisasi TT bagi calon pengantin (Catin)
m. Skrining status imunisasi Tetanus bagi Wanita Usia Subur usia 15-39 tahun dan pemberian
imunisasi Td berdasarkan hasil skrining.
n. Status imunisasi Tetanus adalah kegiatan skrining yang ditujukan pada Wanita Usia Subur
(WUS) minimal 1 kali dalam setahun untuk menentukan status T dan memberikan imunisasi Td
(bila diperlukan) kepada WUS tersebut berdasarkan hasil skrining status imunisasi T nya.
6. Pelayanan Kesehatan pada Usia Produktif (1)
No Topik PMK 4/2019 Usulan Revisi
2 Layanan
(lanjutan)
3. Tindaklanjut hasil skrining kesehatan
meliputi:
a) Melakukan rujukan jika diperlukan.
b) Memberikan penyuluhan kesehatan.
4. Pelayanan KB pada usia produktif adalah pelayanan KB yang dilakukan
untuk PUS dengan 4T
5. Tindaklanjut hasil skrining kesehatan meliputi:
a. Melakukan rujukan jika diperlukan.
b. Memberikan penyuluhan/konseling kesehatan.
 Wanita usia 30-50 tahun yang sudah menikah atau mempunyai riwayat
berhubungan seksual berisiko dilakukan pemeriksaan SADANIS dan cek IVA.
 PUS 4T adalah pasangan suami istri yang terikat perkawinan yang sah yang
istrinya berusia antara 15-49 tahun dan mempunyai kondisi 4T (usia <20
tahun, usia >35 tahun, anak >3 orang, jarak kelahiran <2 tahun).
3 Standar jumlah
barang/jasa
1. Pedoman dan media KIE
- Jumlah Minimal 2 per puskesmas
- Fungsi sebagai Panduan dalam
melakukan skrining kesehatan sesuai
standar
1. Pedoman dan media KIE
- jumlah Minimal 5 jenis di setiap Fasilitas Kesehatan dan UKBM dan
minimal terdiri dari:
a. 1 (satu) Pedoman pelaksanaan deteksi dini penyakit menular dan
tidak menular
b. 1 (satu) media KIE tentang penyakit menular
c. 1 (satu) media KIE tentang penyakit tidak menular
d. 1 (satu) media KIE tentang pelayanan kesehatan reproduksi
catin/PUS dan KB
e. 1 pedoman pelayanan kesehatan korban kekerasan terhadap
perempuan dan anak
- Fungsi sebagai Panduan dalam melakukan skrining kesehatan sesuai
standar dan sebagai media untuk memberikan edukasi tentang
penyakit menular dan penyakit tidak menular, kesehatan reproduksi
(termasuk KB dan kekerasan terhadap perempuan dan anak (KtPA))
6. Pelayanan Kesehatan pada Usia Produktif (2)
25
No Topik PMK 4/2019 Usulan Revisi
3 Standar jumlah
barang/jasa
● Alat ukur berat badan
● Alat ukur tinggi badan
● Alat ukur lingkar perut
● Tensimeter, Glukometer
● Tes strip gula darah
● Lancet, Kapas alkohol
● KIT IVA tes
2. Alat
1) Pedoman dan media KIE, Alat dalam melakukan skrining: Alat ukur berat badan,
Alat ukur tinggi badan, Alat ukur lingkar perut, Tensimeter, Glukometer, Kapas
alkohol, KIT IVA tes, Alat ukur Lingkar Lengan Atas (LILA), Alat pemeriksaan HB,
KIT opthalmologi Komunitas, Kuesioner PUMA (Deteksi Dini PPOK), Alat IVA tes
terdiri dari
· Spekulum cocor bebek,
· Korentang/tampon tang dalam tempat,
· Pinset anatomis,
· Lampu sorot,
2) Alat Pelayanan KB: Set pencabutan dan pemasangan AKDR, set pemasangan dan
pencabutan implant, Vasektomi set
- Jumlah Sesuai dengan jumlah tempat pelaksanaan kegiatan skrining dan atau
sesuai dengan kebutuhan
- Fungsi untuk Melakukan Skrining kesehatan dan pelayanan KB dan KtPA (jika
ada kecurigaan)
3. Bahan Medis Habis Pakai
1) Dalam melakukan skrining: Tes strip gula darah, Lancet, Kapas alcohol
2) Untuk pemeriksaan IVA: Lidi kapas dalam wadah, Desinfektan (alcohol 70%),
Larutan asam cuka (asam asetat) dengan kepekatan 3-5%.
- Jumlah Sesuai jumlah sasaran
- Fungsi Melakukan skrining Kesehatan
6. Pelayanan Kesehatan pada Usia Produktif (3)
26
No Topik PMK 4/2019 Usulan Revisi
3 Standar jumlah
barang/jasa
4. Formulir pencatatan dan pelaporan Aplikasi Sistem
Informasi Penyakit Tidak Menular (SI PTM)
- Jumlah Sesuai kebutuhan
- Fungsi Pencatatan dan pelaporan
4. Formulir pencatatan dan pelaporan/Matrik laporan Aplikasi
Sehat Indonesiaku (ASIK) e Kohort Kesehatan Usia
Produktif
- Jumlah Tidak ada perubahan
- Fungsi Tidak ada perubahan
5. Vaksin Tetanus Difteri (Td)
- Jumlah 1 vial x Sejumlah sasaran Wanita Usia Subur
(WUS) 15-39 Tahun/8 x 80%status imunisasi T Wanita
Usia Subur (WUS)) / 8 Pencegahan Tetanus pada WUS
4. Penentuan
Sasaran
Penetapan sasaran usia produktif (berusia 15-59 tahun)
di wilayah kabupaten/kota dalam satu tahun
menggunakan data proyeksi BPS atau data riil yang
diyakini benar, dengan mempertimbangkan estimasi dari
hasil survei/ riset yang terjamin validitasnya, yang
ditetapkan oleh Kepala Daerah.
Setiap warga negara usia 15 tahun sampai 59 tahun
mendapatkan pelayanan kesehatan sesuai standar.
Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota wajib memberikan
pelayanan kesehatan dalam bentuk edukasi dan skrining
serta pelayanan kesehatan sesuai standar kepada warga
negara usia 15-59 tahun, di wilayah kerjanya dalam kurun
waktu satu tahun.
6. Pelayanan Kesehatan pada Usia Produktif (4)
27
7. Pelayanan Kesehatan pada Usia Lanjut (1)
No Topik PMK 4/2019 Usulan Revisi
1 Pengertian Pelayanan kesehatan pada usia lanjut sesuai
standar yang meliputi Edukasi Perilaku Hidup
Bersih dan Sehat dan Skrining faktor risiko
penyakit menular dan penyakit tidak menular
Pelayanan kesehatan pada usia lanjut sesuai standar yang meliputi Edukasi Perilaku Hidup
Bersih dan Sehat dan Skrining faktor risiko pada usia lanjut.
2 Layanan 1. Pengukuran tinggi badan, berat badan dan
lingkar perut
2. Pengukuran tekanan darah
3. Pemeriksaan gula darah
4. Pemeriksaan gangguan mental
5. Pemeriksaan gangguan kognitif
6. Pemeriksaan tingkat kemandirian usia lanjut
7. Anamnesa perilaku berisiko
1. pengukuran tinggi badan, berat badan, lingkar perut, lingkar lengan atas
2. pengukuran tekanan darah;
3. pemeriksaan gula darah;
4. pemeriksaan kolesterol;
5. pemeriksaan Skrining Lansia Sederhana;
6. pemeriksaan tingkat kemandirian lanjut usia; dan
7. anamnesis perilaku berisiko.
28
No Topik PMK 4/2019 Usulan Revisi
3 Standar jumlah dan
kualitas barang/jasa
1. Strip uji pemeriksaan : Gula darah dan
Kolesterol
2. Instrumen Geriatric Depression Scale (GDS),
Instrumen Abbreviated Mental Test (AMT), dan
Instrumen Activity Daily Living (ADL) dalam paket
Pengkajian Paripurna Pasien Geriatri (P3G)
3. Buku Kesehatan Lansia
1. Alat pemeriksaan dini (ukur berat dan tinggi badan, ukur lingkar
perut, Tensimeter, pemeriksaan gula darah, dan pemeriksaan
kolesterol)
2. BHP
Strip uji pemeriksaan: Gula darah dan Kolesterol, Lancet, Kapas alcohol
1. Instrumen Skrining Lansia Sederhana, Instrumen Aktivitas
Kehidupan Sehari-hari (AKS)/ Activity Daily Living (ADL) Barthel
2. Buku Kesehatan Lansia atau aplikasi pencatatan terkait lainnya
3. Media KIE
4 Standar jumlah dan
kualitas
personel/SDM
1) Dokter, atau Bidan, atau Perawat
2) Gizi
3) Tenaga kesehatan masyarakat
4) Tenaga non kesehatan terlatih atau mempunyai
kualifikasi tertentu, kader kesehatan
1) Tenaga kesehatan:
a) Dokter, atau
b) Bidan, atau
c) Perawat
d) Tenaga Gizi
e) Tenaga kesehatan masyarakat
2) Tenaga non kesehatan terlatih atau kader kesehatan yang mempunyai
kualifikasi tertentu
5 Penentuan Sasaran Penetapan sasaran usia lanjut (berusia 60
tahun atau lebih) di wilayah kabupaten/kota
dalam satu tahun menggunakan data proyeksi
BPS atau data riil yang diyakini benar, dengan
mempertimbangkan estimasi dari hasil
survei/riset yang terjamin validitasnya yang
ditetapkan oleh kepala daerah
Penetapan sasaran usia lanjut (berusia 60 tahun atau lebih) di wilayah
kabupaten/kota dalam satu tahun menggunakan data proyeksi BPS atau
data riil yang diyakini benar, yang ditetapkan oleh Kepala Daerah.
7. Pelayanan Kesehatan pada Usia Lanjut (2)
29
8. Pelayanan Kesehatan Penderita Hipertensi (1)
No Topik PMK 4/2019 Usulan Revisi
1 Pengertian Pelayanan kesehatan penderita hipertensi sesuai
standar meliputi:
1) Pengukuran tekanan darah
2) Edukasi
Pelayanan kesehatan penderita hipertensi sesuai standar
meliputi:
1. Pengukuran tekanan darah
2. Pelayanan edukasi non farmakologi
3. Pelayanan farmakologi
4. Konseling kepatuhan terapi Non farmakologi dan
farmakologi
2 Layanan 1. Pengukuran tekanan darah dilakukan minimal satu kali
sebulan di fasilitas pelayanan kesehatan
2. Edukasi perubahan gaya hidup dan/atau
kepatuhan minum obat
1. Pengukuran tekanan darah dilakukan minimal satu kali
sebulan di fasilitas pelayanan kesehatan
2. Konseling kepatuhan terapi Non farmakologi dan
farmakologi
3. Melakukan rujukan jika diperlukan.
30
8. Pelayanan Kesehatan Penderita Hipertensi (2)
No Topik PMK 4/2019 Usulan Revisi
3 Standar jumlah dan
kualitas barang/jasa
1. Pedoman pengendalian Hipertensi dan media
KIE
2. Tensimeter
3. Formulir pencatatan dan Pelaporan Aplikasi
Sistem Informasi PTM
1. Pedoman pengendalian Hipertensi dan media KIE
2. Tensimeter
3. Formulir pencatatan dan Pelaporan Aplikasi Sehat Indonesiaku
(ASIK)
4. Media promosi kesehatan
4 Standar jumlah dan
kualitas
personel/SDM
a. Dokter, atau
b. Bidan, atau
c. Perawat
d. Tenaga kesehatan masyarakat
1. Dokter, atau
2. Bidan, atau
3. Perawat
4. Tenaga Gizi
5. Tenaga Promosi Kesehatan dan Ilmu Perilaku
6. Tenaga Kefarmasian
7. Tenaga Kesehatan masyarakat
5 Penentuan Sasaran Penetapan sasaran penderita hipertensi
ditetapkan oleh Kepala Daerah dengan
menggunakan data RISKESDAS terbaru yang
di tetapkan oleh Menteri Kesehatan.
Penetapan sasaran penderita hipertensi ditetapkan oleh Kepala
Daerah dengan menggunakan data riil yang diyakini benar
dengan mempertimbangkan estimasi dari hasil riset yang
terjamin validitasnya atau berdasarkan RISKESDAS terbaru yang
ditetapkan oleh Menteri Kesehatan.
31
No Topik PMK 4/2019 Usulan Revisi
1 Pengertian Setiap penderita diabetes melitus mendapatkan pelayanan
kesehatan sesuai standar kepada seluruh penderita
Diabetes Melitus (DM) usia ≥15 tahun ke atas sebagai
upaya pencegahan sekunder di wilayah kerjanya dalam
kurun waktu satu tahun.
Tidak Ada Perubahan
2 Layanan 1. Pengukuran gula darah;
2. Edukasi
3. Terapi farmakologi.
1. Pemeriksaan klinis;
2. Pemeriksaan Penunjang
3. Terapi non farmakologi (Edukasi gaya hidup sehat)
4. Terapi farmakologi.
3 Standar jumlah
dah kualitas
barang/jasa
● Glukometer
● Strip tes Gula Darah
● Kapas Alkohol
● Lancet
● Formulir pencatatan dan pelaporan
● Aplikasi SI PTM
● Pedoman dan media KIE
● Fotometer atau Glukometer
● Reagen Glukosa; atau
● Strip tes Gula Darah
● Kapas Alkohol
● Lancet
● Formulir pencatatan dan pelaporan
● Aplikasi SI PTM, ASIK, Simpus
● Pedoman dan media KIE
9. Pelayanan Kesehatan Penderita Diabetes Mellitus (1)
32
No Topik PMK 4/2019 Usulan Revisi
4 Standar jumlah dah
kualitas
personel/SDM
a. Dokter, atau
b. Bidan, atau
c. Perawat
d. Gizi
e. Tenaga kesehatan masyarakat
a. Dokter;
b. Bidan, atau
c. Perawat;
d. Tenaga Kefarmasian;
e. Tenaga kesehatan masyarakat;
f. Tenaga Gizi;
g. Teknis Medis (ATLM)
5 Penentuan Sasaran Penetapan sasaran penderita diabetes melitus
ditetapkan oleh Kepala Daerah dengan menggunakan
data RISKESDAS terbaru yang di tetapkan oleh
Menteri Kesehatan.
Penetapan sasaran penderita diabetes melitus ditetapkan oleh Kepala
Daerah dengan menggunakan data riil yang diyakini benar dengan
mempertimbangkan estimasi dari hasil riset yang terjamin
validitasnya atau berdasarkan RISKESDAS terbaru yang ditetapkan
oleh Menteri Kesehatan
9. Pelayanan Kesehatan Penderita Diabetes Mellitus (2)
33
No Topik PMK 4/2019 Usulan Revisi
1 Pengertian Pelayanan kesehatan pada ODGJ berat sesuai standar
bagi psikotik akut dan Skizofrenia
Pelayanan kesehatan pada ODGJ berat sesuai standar bagi psikotik akut dan
Skizofrenia
2 Layanan 1. Pemeriksaan kesehatan jiwa meliputi:
a) Pemeriksaan status mental
b) Wawancara
1. Edukasi kepatuhan minum obat.
2. Melakukan rujukan jika diperlukan
1. Pelayanan kesehatan pada ODGJ berat sesuai standar bagi psikotik akut
dan Skizofrenia meliputi:
1) Pemeriksaan kesehatan jiwa;
2) Edukasi;
3) Tata Laksana.
2. Pemeriksaan kesehatan jiwa meliputi Pemeriksaan status mental dan
Wawancara
1. Edukasi kepatuhan minum obat kepada pasien dan keluarga/caregiver
2. Melakukan penatalaksanaan awal dan melakukan rujukan sesuai indikasi.
3. Tindak lanjut rujuk balik dan pemantauan minum obat
10. Pelayanan Kesehatan pada Orang Dengan Gangguan Jiwa (ODGJ) Berat
3 Standar jumlah dan
kualitas barang/jasa
Buku Pedoman Diagnosis Penggolongan Gangguan
Jiwa (PPDGJ III) : 1 Dokter x 1 PPDGJ-III x jumlah
Fasilitas Kesehatan Pelayanan Primer (FKTP)
a. Buku Pedoman Diagnosis Penggolongan Gangguan Jiwa (PPDGJ III) : Minimal
1/ puskesmas atau fasilitas pelayanan kesehatan.
b. Penyediaan Psikofarmaka
c. Penyediaan Formulir Skrining Kesehatan Jiwa dan/ atau melalui aplikasi
d. Penyediaan Formulir Pencatatan dan Pelaporan melalui Sistem Informasi
Kesehatan
e. Media KIE
4 Standar jumlah dan
kualitas
personel/SDM
Tenaga kesehatan yang menangani : Dokter, dan
/perawat yang terlatih jiwa dan atau tenaga
kesehatan lainnya
Pelayanan kesehatan Penderita Orang Dengan Gangguan Jiwa (ODGJ) Berat
dilakukan oleh:
a. Tenaga medis;
b. Tenaga Kesehatan yang memiliki kompetensi dan kewenangan di bidang
Kesehatan jiwa (contoh: Psikolog Klinis, Perawat Jiwa, Perawat terlatih);
c. Tenaga profesional lainnya; dan/atau
d. Tenaga lain yang terlatih di bidang kesehatan jiwa.
5 Penentuan sasaran ditetapkan oleh Kepala Daerah dengan menggunakan
data RISKESDAS terbaru yang di tetapkan oleh
Menteri Kesehatan
ditetapkan oleh Kepala Daerah dengan menggunakan data riil yang diyakini benar
dengan mempertimbangkan estimasi dari hasil riset yang terjamin validitasnya
atau berdasarkan RISKESDAS terbaru yang ditetapkan oleh Menteri Kesehatan
34
No Topik PMK 4/2019 Usulan Revisi
1 Pengertian Pelayanan orang terduga TBC sesuai standar bagi orang
terduga TBC
Pelayanan orang terduga TBC sesuai standar bagi orang terduga TBC
2 Layanan 1) Pemeriksaan klinis
2) Pemeriksaan penunjang
3) Edukasi
Pemeriksaan penunjang adalah pemeriksaan dahak dan/atau
bakteriologis.
1. Pemeriksaan klinis
2. Pemeriksaan laboratorium (bakteriologis)
3. Edukasi
Pemeriksaan penunjang adalah pemeriksaan dahak dan/atau
bakteriologis dengan menggunakan Tes Cepat Molekuler (TCM).
Bagi fasyankes yang tidak memiliki alat TCM, perlu dibentuk
jejaring lab dan menyiapkan trnasportyasi pengiriman sputum.
Biaya transport tanggung jawab Pemda.
11. Pelayanan Kesehatan pada Orang Terduga Tuberkulosis
3 Standar jumlah
dan kualitas
barang/jasa
Media KIE, Reagen ZN TB, masker jenis rumah tangga dan masker
N95, Pot dahak, kaca slide, bahan habis pakai (Oil Emersi, Ether
Alkohol, Lampu spirtus/bunsen, ose/lidi), rak pengering, Kartrid Tes
cepat Molekuler, Formulir pencatatan dan pelaporan, Pedoman/
standar operasional prosedur
Tidak Ada Perubahan
4 Standar jumlah
dan kualitas
personel/SDM
Tenaga kesehatan yang terlibat : dokter/dokter spesialis penyakit
dalam/dokter spesialis penyakit kulit dan kelamin, atau perawat,
bidan, tenaga kesehatan masyarakat.
a. Tenaga kesehatan:
1) Dokter/ dokter spesialis penyakit dalam/ dokter spesialis paru,
atau;
2) Perawat;
3) Tenaga Kefarmasian;
4) Tenaga kesehatan masyarakat;
5) Ahli Teknologi Laboratorium Medik (ATLM;
6) Radiografer.
b. Tenaga non kesehatan terlatih atau mempunyai kualifikasi tertentu;
kader kesehatan
5 Penentuan
Sasaran
Denominator : Jumlah orang terduga TBC dalam kurun waktu satu
tahun yang sama
Denominator : Jml estimasi orang terduga TBC dalam kurun waktu 1
tahun yang sama
35
No Topik PMK 4/2019 Usulan Revisi
1 Pengertian Pelayanan kesehatan yang diberikan kepada orang dengan risiko
terinfeksi HIV sesuai standar
Pelayanan kesehatan yang diberikan kepada orang dengan
risiko terinfeksi HIV sesuai standar
2 Layanan 1) Edukasi perilaku berisiko
2) Skrining
1. Edukasi perilaku berisiko dan pencegahan penularan
2. Skrining dilakukan dengan pemeriksaan Tes Cepat
HIV minimal 1 kali dalam setahun.
3. Melakukan rujukan jika diperlukan
12. Pelayanan Kesehatan pada Orang dengan Risiko Terinfeksi HIV
3 Standar jumlah dan
kualitas barang/jasa
Media KIE, Tes Cepat HIV,
Bahan medis habis pakai, alat tulis, rekam medis
Tidak Ada Perubahan
4 Standar jumlah dan
kualitas
personel/SDM
Tenaga kesehatan yang terlibat : dokter/dokter spesialis penyakit
dalam/dokter spesialis penyakit kulit dan kelamin, atau perawat,
bidan, tenaga kesehatan masyarakat.
Tenaga kesehatan yang terlibat : dokter/dokter spesialis
penyakit dalam/dokter spesialis penyakit kulit dan kelamin, atau
perawat, bidan, ahli teknologi laboratorium medik (ATLM),
tenaga kesehatan masyarakat
5 Penentuan sasaran Penetapan sasaran HIV ditetapkan oleh Kepala Daerah
berdasarkan orang yang berisiko terinfeksi HIV (penderita TBC,
IMS, penjaja seks, LSL, transgender, WBP, dan ibu hamil)
Tidak Ada Perubahan

More Related Content

What's hot

Stbm 5 pilar pusk manguharjo
Stbm 5 pilar  pusk manguharjoStbm 5 pilar  pusk manguharjo
Stbm 5 pilar pusk manguharjo
maspayjoe
 
Integrasi Layanan Primer.pptx
Integrasi Layanan Primer.pptxIntegrasi Layanan Primer.pptx
Integrasi Layanan Primer.pptx
PromkesKotsmi
 
Indikator Mutu Layanan Kesehatan
Indikator Mutu Layanan KesehatanIndikator Mutu Layanan Kesehatan
Indikator Mutu Layanan Kesehatan
Erlina Wati
 
Lokmin Lintas Sektor 2022.pptx
Lokmin Lintas Sektor 2022.pptxLokmin Lintas Sektor 2022.pptx
Lokmin Lintas Sektor 2022.pptx
yunitaoctaria1
 
Regulasi Rumah Sakit
Regulasi Rumah SakitRegulasi Rumah Sakit
Regulasi Rumah SakitSariana Csg
 
Perilaku kesehatan
Perilaku kesehatanPerilaku kesehatan
PPT KEL 1 M. Logistik.pptx
PPT KEL 1 M. Logistik.pptxPPT KEL 1 M. Logistik.pptx
PPT KEL 1 M. Logistik.pptx
untukbaca
 
Permenkes Nomor 13 Tahun 2022.pdf
Permenkes Nomor 13 Tahun 2022.pdfPermenkes Nomor 13 Tahun 2022.pdf
Permenkes Nomor 13 Tahun 2022.pdf
Muh Saleh
 
Pmk no.39 ttg pedoman ukm
Pmk no.39 ttg pedoman ukmPmk no.39 ttg pedoman ukm
Pmk no.39 ttg pedoman ukm
husnulchotimah6
 
Perencanaan Tingkat Puskesmas (PTP) Rurukan 2022
Perencanaan Tingkat Puskesmas (PTP) Rurukan 2022Perencanaan Tingkat Puskesmas (PTP) Rurukan 2022
Perencanaan Tingkat Puskesmas (PTP) Rurukan 2022
novitawanget
 
Jenjang Karir Bidan
Jenjang Karir BidanJenjang Karir Bidan
Jenjang Karir Bidan
yantiyanti45
 
Permenkes no. 13 tahun 2015 ttg pelayanan kesling di puskesmas
Permenkes  no. 13 tahun  2015  ttg pelayanan kesling di puskesmasPermenkes  no. 13 tahun  2015  ttg pelayanan kesling di puskesmas
Permenkes no. 13 tahun 2015 ttg pelayanan kesling di puskesmas
Adelina Hutauruk
 
Manajemen mutu dalam pelayanan kesehatan
Manajemen mutu dalam pelayanan kesehatanManajemen mutu dalam pelayanan kesehatan
Manajemen mutu dalam pelayanan kesehatan
Andy Rahman
 
Manual mutu puskesmas
Manual mutu puskesmasManual mutu puskesmas
Manual mutu puskesmas
Trisfariani Cotto
 
Pedoman Tata Kelola Mutu.pptx
Pedoman Tata Kelola Mutu.pptxPedoman Tata Kelola Mutu.pptx
Pedoman Tata Kelola Mutu.pptx
ErniChan1
 
Peran Kader Posyandu Dalam Penurunan Stunting (tambahan).pptx
Peran Kader Posyandu Dalam Penurunan Stunting (tambahan).pptxPeran Kader Posyandu Dalam Penurunan Stunting (tambahan).pptx
Peran Kader Posyandu Dalam Penurunan Stunting (tambahan).pptx
diah46186
 
Leaflet ASI EKSLUSIF PROMOSI KESEHATAN
Leaflet ASI EKSLUSIF PROMOSI KESEHATANLeaflet ASI EKSLUSIF PROMOSI KESEHATAN
Leaflet ASI EKSLUSIF PROMOSI KESEHATAN
Muh Saleh
 
Kompetensi Kader Posyandu 2023
Kompetensi Kader Posyandu 2023Kompetensi Kader Posyandu 2023
Kompetensi Kader Posyandu 2023
Muh Saleh
 

What's hot (20)

Stbm 5 pilar pusk manguharjo
Stbm 5 pilar  pusk manguharjoStbm 5 pilar  pusk manguharjo
Stbm 5 pilar pusk manguharjo
 
Integrasi Layanan Primer.pptx
Integrasi Layanan Primer.pptxIntegrasi Layanan Primer.pptx
Integrasi Layanan Primer.pptx
 
Ukbm di puskesmas
Ukbm di puskesmasUkbm di puskesmas
Ukbm di puskesmas
 
Indikator Mutu Layanan Kesehatan
Indikator Mutu Layanan KesehatanIndikator Mutu Layanan Kesehatan
Indikator Mutu Layanan Kesehatan
 
Lokmin Lintas Sektor 2022.pptx
Lokmin Lintas Sektor 2022.pptxLokmin Lintas Sektor 2022.pptx
Lokmin Lintas Sektor 2022.pptx
 
Regulasi Rumah Sakit
Regulasi Rumah SakitRegulasi Rumah Sakit
Regulasi Rumah Sakit
 
Perilaku kesehatan
Perilaku kesehatanPerilaku kesehatan
Perilaku kesehatan
 
PPT KEL 1 M. Logistik.pptx
PPT KEL 1 M. Logistik.pptxPPT KEL 1 M. Logistik.pptx
PPT KEL 1 M. Logistik.pptx
 
Permenkes Nomor 13 Tahun 2022.pdf
Permenkes Nomor 13 Tahun 2022.pdfPermenkes Nomor 13 Tahun 2022.pdf
Permenkes Nomor 13 Tahun 2022.pdf
 
Pmk no.39 ttg pedoman ukm
Pmk no.39 ttg pedoman ukmPmk no.39 ttg pedoman ukm
Pmk no.39 ttg pedoman ukm
 
Perencanaan Tingkat Puskesmas (PTP) Rurukan 2022
Perencanaan Tingkat Puskesmas (PTP) Rurukan 2022Perencanaan Tingkat Puskesmas (PTP) Rurukan 2022
Perencanaan Tingkat Puskesmas (PTP) Rurukan 2022
 
Jenjang Karir Bidan
Jenjang Karir BidanJenjang Karir Bidan
Jenjang Karir Bidan
 
Permenkes no. 13 tahun 2015 ttg pelayanan kesling di puskesmas
Permenkes  no. 13 tahun  2015  ttg pelayanan kesling di puskesmasPermenkes  no. 13 tahun  2015  ttg pelayanan kesling di puskesmas
Permenkes no. 13 tahun 2015 ttg pelayanan kesling di puskesmas
 
Manajemen mutu dalam pelayanan kesehatan
Manajemen mutu dalam pelayanan kesehatanManajemen mutu dalam pelayanan kesehatan
Manajemen mutu dalam pelayanan kesehatan
 
Manual mutu puskesmas
Manual mutu puskesmasManual mutu puskesmas
Manual mutu puskesmas
 
Pedoman Tata Kelola Mutu.pptx
Pedoman Tata Kelola Mutu.pptxPedoman Tata Kelola Mutu.pptx
Pedoman Tata Kelola Mutu.pptx
 
Peran Kader Posyandu Dalam Penurunan Stunting (tambahan).pptx
Peran Kader Posyandu Dalam Penurunan Stunting (tambahan).pptxPeran Kader Posyandu Dalam Penurunan Stunting (tambahan).pptx
Peran Kader Posyandu Dalam Penurunan Stunting (tambahan).pptx
 
Leaflet ASI EKSLUSIF PROMOSI KESEHATAN
Leaflet ASI EKSLUSIF PROMOSI KESEHATANLeaflet ASI EKSLUSIF PROMOSI KESEHATAN
Leaflet ASI EKSLUSIF PROMOSI KESEHATAN
 
Kompetensi Kader Posyandu 2023
Kompetensi Kader Posyandu 2023Kompetensi Kader Posyandu 2023
Kompetensi Kader Posyandu 2023
 
Petunjuk teknis desi ppt
Petunjuk teknis desi pptPetunjuk teknis desi ppt
Petunjuk teknis desi ppt
 

Similar to Update Revisi Permenkes SPM Kesehatan No 4 Tahun 2019

PPT Asistensi Penganggaran dan Pelaporan SPM Kesehatan_Kemendagri_18 Juli 202...
PPT Asistensi Penganggaran dan Pelaporan SPM Kesehatan_Kemendagri_18 Juli 202...PPT Asistensi Penganggaran dan Pelaporan SPM Kesehatan_Kemendagri_18 Juli 202...
PPT Asistensi Penganggaran dan Pelaporan SPM Kesehatan_Kemendagri_18 Juli 202...
ApriyandiIyan1
 
Strategi Pencapaian SPM.ppt
Strategi Pencapaian SPM.pptStrategi Pencapaian SPM.ppt
Strategi Pencapaian SPM.ppt
InumanPuskesmas
 
Paparan KADINKES Kebijakan PIS-PK dalam mendukung SPM
Paparan KADINKES Kebijakan PIS-PK dalam mendukung SPMPaparan KADINKES Kebijakan PIS-PK dalam mendukung SPM
Paparan KADINKES Kebijakan PIS-PK dalam mendukung SPM
wekav87113
 
Lampiran standarpelayananminimal spm
Lampiran standarpelayananminimal spmLampiran standarpelayananminimal spm
Lampiran standarpelayananminimal spmhelmi1984
 
Ptm, spm dan pis pk ns 2020 ok
Ptm, spm dan pis pk ns 2020 okPtm, spm dan pis pk ns 2020 ok
Ptm, spm dan pis pk ns 2020 ok
LilyBanonah
 
Ptm, spm dan pis pk ns 2020 ok
Ptm, spm dan pis pk ns 2020 okPtm, spm dan pis pk ns 2020 ok
Ptm, spm dan pis pk ns 2020 ok
LilyBanonah
 
SPM RAKERKESDA 2019 LABERSA 26 MARET.pptx
SPM RAKERKESDA 2019 LABERSA 26 MARET.pptxSPM RAKERKESDA 2019 LABERSA 26 MARET.pptx
SPM RAKERKESDA 2019 LABERSA 26 MARET.pptx
PoppyRSkmMSi
 
juknis-pmt-bumil-2010.pdf
juknis-pmt-bumil-2010.pdfjuknis-pmt-bumil-2010.pdf
juknis-pmt-bumil-2010.pdf
DewiGunarto
 
Menguatkan UKM melalui SPM
Menguatkan UKM melalui SPMMenguatkan UKM melalui SPM
Menguatkan UKM melalui SPM
PuskesmasCikembar1
 
P - 14 (SITUASI DAN TANTANGAN ADMINISTRATOR KESEHATAN) (1).pptx
P - 14 (SITUASI DAN TANTANGAN ADMINISTRATOR KESEHATAN) (1).pptxP - 14 (SITUASI DAN TANTANGAN ADMINISTRATOR KESEHATAN) (1).pptx
P - 14 (SITUASI DAN TANTANGAN ADMINISTRATOR KESEHATAN) (1).pptx
Veniceaprilia
 
Posyandu bagian dari ILP_Jateng.pptx
Posyandu bagian dari ILP_Jateng.pptxPosyandu bagian dari ILP_Jateng.pptx
Posyandu bagian dari ILP_Jateng.pptx
HanggaraKiran
 
Materi E- Kohort Dinkes Prop untuk nakes .pptx
Materi E- Kohort Dinkes Prop untuk nakes .pptxMateri E- Kohort Dinkes Prop untuk nakes .pptx
Materi E- Kohort Dinkes Prop untuk nakes .pptx
ssuser981dcb
 
Lap tahunan-kia
Lap tahunan-kiaLap tahunan-kia
Lap tahunan-kia
dickyrahadianto
 
Transformasi Sistem Kesehatan Indonesia V36.pdf
Transformasi Sistem Kesehatan Indonesia V36.pdfTransformasi Sistem Kesehatan Indonesia V36.pdf
Transformasi Sistem Kesehatan Indonesia V36.pdf
Muh Saleh
 
MALL UKBM .ppt
MALL UKBM .pptMALL UKBM .ppt
MALL UKBM .ppt
PerawatLimbar
 
PEDOMAN PERKESMAS.pdf
PEDOMAN PERKESMAS.pdfPEDOMAN PERKESMAS.pdf
PEDOMAN PERKESMAS.pdf
edipurwanto81
 
Arah kebijakan Pemerintah terkait Pelaksanaan SPM kesehatan
Arah kebijakan Pemerintah terkait Pelaksanaan SPM kesehatanArah kebijakan Pemerintah terkait Pelaksanaan SPM kesehatan
Arah kebijakan Pemerintah terkait Pelaksanaan SPM kesehatan
Muh Saleh
 
Presentasi Dinas Kesehatan Kabupaten Klungkung Pada Musrenbang SKPD 2018
Presentasi Dinas Kesehatan Kabupaten Klungkung Pada Musrenbang SKPD 2018Presentasi Dinas Kesehatan Kabupaten Klungkung Pada Musrenbang SKPD 2018
Presentasi Dinas Kesehatan Kabupaten Klungkung Pada Musrenbang SKPD 2018
Candra Wiguna
 

Similar to Update Revisi Permenkes SPM Kesehatan No 4 Tahun 2019 (20)

PPT Asistensi Penganggaran dan Pelaporan SPM Kesehatan_Kemendagri_18 Juli 202...
PPT Asistensi Penganggaran dan Pelaporan SPM Kesehatan_Kemendagri_18 Juli 202...PPT Asistensi Penganggaran dan Pelaporan SPM Kesehatan_Kemendagri_18 Juli 202...
PPT Asistensi Penganggaran dan Pelaporan SPM Kesehatan_Kemendagri_18 Juli 202...
 
Strategi Pencapaian SPM.ppt
Strategi Pencapaian SPM.pptStrategi Pencapaian SPM.ppt
Strategi Pencapaian SPM.ppt
 
Dana bok
Dana bokDana bok
Dana bok
 
Paparan KADINKES Kebijakan PIS-PK dalam mendukung SPM
Paparan KADINKES Kebijakan PIS-PK dalam mendukung SPMPaparan KADINKES Kebijakan PIS-PK dalam mendukung SPM
Paparan KADINKES Kebijakan PIS-PK dalam mendukung SPM
 
Lampiran standarpelayananminimal spm
Lampiran standarpelayananminimal spmLampiran standarpelayananminimal spm
Lampiran standarpelayananminimal spm
 
Ptm, spm dan pis pk ns 2020 ok
Ptm, spm dan pis pk ns 2020 okPtm, spm dan pis pk ns 2020 ok
Ptm, spm dan pis pk ns 2020 ok
 
Ptm, spm dan pis pk ns 2020 ok
Ptm, spm dan pis pk ns 2020 okPtm, spm dan pis pk ns 2020 ok
Ptm, spm dan pis pk ns 2020 ok
 
Spm kesehatan
Spm kesehatanSpm kesehatan
Spm kesehatan
 
SPM RAKERKESDA 2019 LABERSA 26 MARET.pptx
SPM RAKERKESDA 2019 LABERSA 26 MARET.pptxSPM RAKERKESDA 2019 LABERSA 26 MARET.pptx
SPM RAKERKESDA 2019 LABERSA 26 MARET.pptx
 
juknis-pmt-bumil-2010.pdf
juknis-pmt-bumil-2010.pdfjuknis-pmt-bumil-2010.pdf
juknis-pmt-bumil-2010.pdf
 
Menguatkan UKM melalui SPM
Menguatkan UKM melalui SPMMenguatkan UKM melalui SPM
Menguatkan UKM melalui SPM
 
P - 14 (SITUASI DAN TANTANGAN ADMINISTRATOR KESEHATAN) (1).pptx
P - 14 (SITUASI DAN TANTANGAN ADMINISTRATOR KESEHATAN) (1).pptxP - 14 (SITUASI DAN TANTANGAN ADMINISTRATOR KESEHATAN) (1).pptx
P - 14 (SITUASI DAN TANTANGAN ADMINISTRATOR KESEHATAN) (1).pptx
 
Posyandu bagian dari ILP_Jateng.pptx
Posyandu bagian dari ILP_Jateng.pptxPosyandu bagian dari ILP_Jateng.pptx
Posyandu bagian dari ILP_Jateng.pptx
 
Materi E- Kohort Dinkes Prop untuk nakes .pptx
Materi E- Kohort Dinkes Prop untuk nakes .pptxMateri E- Kohort Dinkes Prop untuk nakes .pptx
Materi E- Kohort Dinkes Prop untuk nakes .pptx
 
Lap tahunan-kia
Lap tahunan-kiaLap tahunan-kia
Lap tahunan-kia
 
Transformasi Sistem Kesehatan Indonesia V36.pdf
Transformasi Sistem Kesehatan Indonesia V36.pdfTransformasi Sistem Kesehatan Indonesia V36.pdf
Transformasi Sistem Kesehatan Indonesia V36.pdf
 
MALL UKBM .ppt
MALL UKBM .pptMALL UKBM .ppt
MALL UKBM .ppt
 
PEDOMAN PERKESMAS.pdf
PEDOMAN PERKESMAS.pdfPEDOMAN PERKESMAS.pdf
PEDOMAN PERKESMAS.pdf
 
Arah kebijakan Pemerintah terkait Pelaksanaan SPM kesehatan
Arah kebijakan Pemerintah terkait Pelaksanaan SPM kesehatanArah kebijakan Pemerintah terkait Pelaksanaan SPM kesehatan
Arah kebijakan Pemerintah terkait Pelaksanaan SPM kesehatan
 
Presentasi Dinas Kesehatan Kabupaten Klungkung Pada Musrenbang SKPD 2018
Presentasi Dinas Kesehatan Kabupaten Klungkung Pada Musrenbang SKPD 2018Presentasi Dinas Kesehatan Kabupaten Klungkung Pada Musrenbang SKPD 2018
Presentasi Dinas Kesehatan Kabupaten Klungkung Pada Musrenbang SKPD 2018
 

More from Muh Saleh

Survei Kesehatan Indonesia (SKI) Tahun 2023
Survei Kesehatan Indonesia (SKI) Tahun 2023Survei Kesehatan Indonesia (SKI) Tahun 2023
Survei Kesehatan Indonesia (SKI) Tahun 2023
Muh Saleh
 
MODUL Organisasi Pembelajar (Learning Organization)
MODUL Organisasi Pembelajar (Learning Organization)MODUL Organisasi Pembelajar (Learning Organization)
MODUL Organisasi Pembelajar (Learning Organization)
Muh Saleh
 
PERAN KEPEMIMPINAN DALAM INOVASI (1) (1).pdf
PERAN KEPEMIMPINAN DALAM INOVASI (1) (1).pdfPERAN KEPEMIMPINAN DALAM INOVASI (1) (1).pdf
PERAN KEPEMIMPINAN DALAM INOVASI (1) (1).pdf
Muh Saleh
 
PETUNJUK TEKNIS INTEGRASI PELAYANAN KESEHATAN PRIMER
PETUNJUK TEKNIS INTEGRASI PELAYANAN KESEHATAN PRIMERPETUNJUK TEKNIS INTEGRASI PELAYANAN KESEHATAN PRIMER
PETUNJUK TEKNIS INTEGRASI PELAYANAN KESEHATAN PRIMER
Muh Saleh
 
Buku Panduan Aplikasi eKinerja
Buku Panduan Aplikasi eKinerjaBuku Panduan Aplikasi eKinerja
Buku Panduan Aplikasi eKinerja
Muh Saleh
 
RKPD Provinsi Sulawesi Barat Tahun 2024.pdf
RKPD Provinsi Sulawesi Barat Tahun 2024.pdfRKPD Provinsi Sulawesi Barat Tahun 2024.pdf
RKPD Provinsi Sulawesi Barat Tahun 2024.pdf
Muh Saleh
 
Rencana Strategis Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Barat 2023 - 2026
Rencana Strategis Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Barat 2023 - 2026Rencana Strategis Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Barat 2023 - 2026
Rencana Strategis Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Barat 2023 - 2026
Muh Saleh
 
Evaluasi Capaian Program TBC Januari - Desember 2023.pptx
Evaluasi Capaian Program TBC Januari - Desember 2023.pptxEvaluasi Capaian Program TBC Januari - Desember 2023.pptx
Evaluasi Capaian Program TBC Januari - Desember 2023.pptx
Muh Saleh
 
RPJPD Provinsi Sulawesi Barat Tahun 2005 - 2025
RPJPD Provinsi Sulawesi Barat Tahun 2005 - 2025RPJPD Provinsi Sulawesi Barat Tahun 2005 - 2025
RPJPD Provinsi Sulawesi Barat Tahun 2005 - 2025
Muh Saleh
 
LKJIP Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Barat Tahun 2022.pdf
LKJIP Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Barat Tahun 2022.pdfLKJIP Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Barat Tahun 2022.pdf
LKJIP Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Barat Tahun 2022.pdf
Muh Saleh
 
Keseragaman Data SIM Puskesmas Sesuai Keputusan Menteri Kesehatan No 01.07-m...
Keseragaman Data SIM Puskesmas  Sesuai Keputusan Menteri Kesehatan No 01.07-m...Keseragaman Data SIM Puskesmas  Sesuai Keputusan Menteri Kesehatan No 01.07-m...
Keseragaman Data SIM Puskesmas Sesuai Keputusan Menteri Kesehatan No 01.07-m...
Muh Saleh
 
Permenkes No 24 Tahun 2022 tentang Rekam Medis.pdf
Permenkes No 24 Tahun 2022 tentang Rekam Medis.pdfPermenkes No 24 Tahun 2022 tentang Rekam Medis.pdf
Permenkes No 24 Tahun 2022 tentang Rekam Medis.pdf
Muh Saleh
 
Cetak Biru Strategi Transformasi Digital Kesehatan 2024.pdf
Cetak Biru Strategi Transformasi Digital Kesehatan 2024.pdfCetak Biru Strategi Transformasi Digital Kesehatan 2024.pdf
Cetak Biru Strategi Transformasi Digital Kesehatan 2024.pdf
Muh Saleh
 
STANDAR TEKNIS SPM PUPR Berdasarkan Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Peru...
STANDAR TEKNIS SPM PUPR Berdasarkan Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Peru...STANDAR TEKNIS SPM PUPR Berdasarkan Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Peru...
STANDAR TEKNIS SPM PUPR Berdasarkan Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Peru...
Muh Saleh
 
Materi Direktur Jenderal Bina Pembangunan Daerah dan Launching Permendagr...
Materi Direktur Jenderal Bina Pembangunan Daerah  dan   Launching  Permendagr...Materi Direktur Jenderal Bina Pembangunan Daerah  dan   Launching  Permendagr...
Materi Direktur Jenderal Bina Pembangunan Daerah dan Launching Permendagr...
Muh Saleh
 
Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 59 Tahun 2021 tentang Penerapan Standar ...
Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 59 Tahun 2021 tentang Penerapan Standar ...Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 59 Tahun 2021 tentang Penerapan Standar ...
Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 59 Tahun 2021 tentang Penerapan Standar ...
Muh Saleh
 
Hasil Survey Status Gizi Indonesia Tahun 2021 tingkat Kabupaten Kota
Hasil Survey Status Gizi Indonesia Tahun 2021 tingkat Kabupaten KotaHasil Survey Status Gizi Indonesia Tahun 2021 tingkat Kabupaten Kota
Hasil Survey Status Gizi Indonesia Tahun 2021 tingkat Kabupaten Kota
Muh Saleh
 
Indeks Keluarga Sehat (IKS) Kabupaten Polewali Mandar
Indeks Keluarga Sehat (IKS) Kabupaten Polewali MandarIndeks Keluarga Sehat (IKS) Kabupaten Polewali Mandar
Indeks Keluarga Sehat (IKS) Kabupaten Polewali Mandar
Muh Saleh
 
Indeks Keluarga Sehat (IKS) Kabupaten Mamuju Tengah
Indeks Keluarga Sehat (IKS) Kabupaten Mamuju TengahIndeks Keluarga Sehat (IKS) Kabupaten Mamuju Tengah
Indeks Keluarga Sehat (IKS) Kabupaten Mamuju Tengah
Muh Saleh
 
Indeks Keluarga Sehat (IKS) Kabupaten Mamasa
Indeks Keluarga Sehat (IKS) Kabupaten MamasaIndeks Keluarga Sehat (IKS) Kabupaten Mamasa
Indeks Keluarga Sehat (IKS) Kabupaten Mamasa
Muh Saleh
 

More from Muh Saleh (20)

Survei Kesehatan Indonesia (SKI) Tahun 2023
Survei Kesehatan Indonesia (SKI) Tahun 2023Survei Kesehatan Indonesia (SKI) Tahun 2023
Survei Kesehatan Indonesia (SKI) Tahun 2023
 
MODUL Organisasi Pembelajar (Learning Organization)
MODUL Organisasi Pembelajar (Learning Organization)MODUL Organisasi Pembelajar (Learning Organization)
MODUL Organisasi Pembelajar (Learning Organization)
 
PERAN KEPEMIMPINAN DALAM INOVASI (1) (1).pdf
PERAN KEPEMIMPINAN DALAM INOVASI (1) (1).pdfPERAN KEPEMIMPINAN DALAM INOVASI (1) (1).pdf
PERAN KEPEMIMPINAN DALAM INOVASI (1) (1).pdf
 
PETUNJUK TEKNIS INTEGRASI PELAYANAN KESEHATAN PRIMER
PETUNJUK TEKNIS INTEGRASI PELAYANAN KESEHATAN PRIMERPETUNJUK TEKNIS INTEGRASI PELAYANAN KESEHATAN PRIMER
PETUNJUK TEKNIS INTEGRASI PELAYANAN KESEHATAN PRIMER
 
Buku Panduan Aplikasi eKinerja
Buku Panduan Aplikasi eKinerjaBuku Panduan Aplikasi eKinerja
Buku Panduan Aplikasi eKinerja
 
RKPD Provinsi Sulawesi Barat Tahun 2024.pdf
RKPD Provinsi Sulawesi Barat Tahun 2024.pdfRKPD Provinsi Sulawesi Barat Tahun 2024.pdf
RKPD Provinsi Sulawesi Barat Tahun 2024.pdf
 
Rencana Strategis Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Barat 2023 - 2026
Rencana Strategis Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Barat 2023 - 2026Rencana Strategis Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Barat 2023 - 2026
Rencana Strategis Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Barat 2023 - 2026
 
Evaluasi Capaian Program TBC Januari - Desember 2023.pptx
Evaluasi Capaian Program TBC Januari - Desember 2023.pptxEvaluasi Capaian Program TBC Januari - Desember 2023.pptx
Evaluasi Capaian Program TBC Januari - Desember 2023.pptx
 
RPJPD Provinsi Sulawesi Barat Tahun 2005 - 2025
RPJPD Provinsi Sulawesi Barat Tahun 2005 - 2025RPJPD Provinsi Sulawesi Barat Tahun 2005 - 2025
RPJPD Provinsi Sulawesi Barat Tahun 2005 - 2025
 
LKJIP Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Barat Tahun 2022.pdf
LKJIP Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Barat Tahun 2022.pdfLKJIP Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Barat Tahun 2022.pdf
LKJIP Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Barat Tahun 2022.pdf
 
Keseragaman Data SIM Puskesmas Sesuai Keputusan Menteri Kesehatan No 01.07-m...
Keseragaman Data SIM Puskesmas  Sesuai Keputusan Menteri Kesehatan No 01.07-m...Keseragaman Data SIM Puskesmas  Sesuai Keputusan Menteri Kesehatan No 01.07-m...
Keseragaman Data SIM Puskesmas Sesuai Keputusan Menteri Kesehatan No 01.07-m...
 
Permenkes No 24 Tahun 2022 tentang Rekam Medis.pdf
Permenkes No 24 Tahun 2022 tentang Rekam Medis.pdfPermenkes No 24 Tahun 2022 tentang Rekam Medis.pdf
Permenkes No 24 Tahun 2022 tentang Rekam Medis.pdf
 
Cetak Biru Strategi Transformasi Digital Kesehatan 2024.pdf
Cetak Biru Strategi Transformasi Digital Kesehatan 2024.pdfCetak Biru Strategi Transformasi Digital Kesehatan 2024.pdf
Cetak Biru Strategi Transformasi Digital Kesehatan 2024.pdf
 
STANDAR TEKNIS SPM PUPR Berdasarkan Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Peru...
STANDAR TEKNIS SPM PUPR Berdasarkan Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Peru...STANDAR TEKNIS SPM PUPR Berdasarkan Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Peru...
STANDAR TEKNIS SPM PUPR Berdasarkan Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Peru...
 
Materi Direktur Jenderal Bina Pembangunan Daerah dan Launching Permendagr...
Materi Direktur Jenderal Bina Pembangunan Daerah  dan   Launching  Permendagr...Materi Direktur Jenderal Bina Pembangunan Daerah  dan   Launching  Permendagr...
Materi Direktur Jenderal Bina Pembangunan Daerah dan Launching Permendagr...
 
Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 59 Tahun 2021 tentang Penerapan Standar ...
Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 59 Tahun 2021 tentang Penerapan Standar ...Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 59 Tahun 2021 tentang Penerapan Standar ...
Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 59 Tahun 2021 tentang Penerapan Standar ...
 
Hasil Survey Status Gizi Indonesia Tahun 2021 tingkat Kabupaten Kota
Hasil Survey Status Gizi Indonesia Tahun 2021 tingkat Kabupaten KotaHasil Survey Status Gizi Indonesia Tahun 2021 tingkat Kabupaten Kota
Hasil Survey Status Gizi Indonesia Tahun 2021 tingkat Kabupaten Kota
 
Indeks Keluarga Sehat (IKS) Kabupaten Polewali Mandar
Indeks Keluarga Sehat (IKS) Kabupaten Polewali MandarIndeks Keluarga Sehat (IKS) Kabupaten Polewali Mandar
Indeks Keluarga Sehat (IKS) Kabupaten Polewali Mandar
 
Indeks Keluarga Sehat (IKS) Kabupaten Mamuju Tengah
Indeks Keluarga Sehat (IKS) Kabupaten Mamuju TengahIndeks Keluarga Sehat (IKS) Kabupaten Mamuju Tengah
Indeks Keluarga Sehat (IKS) Kabupaten Mamuju Tengah
 
Indeks Keluarga Sehat (IKS) Kabupaten Mamasa
Indeks Keluarga Sehat (IKS) Kabupaten MamasaIndeks Keluarga Sehat (IKS) Kabupaten Mamasa
Indeks Keluarga Sehat (IKS) Kabupaten Mamasa
 

Recently uploaded

MANAJEMEN PELAYANAN SOSIAL BAGI MASYARAKAT
MANAJEMEN PELAYANAN SOSIAL BAGI MASYARAKATMANAJEMEN PELAYANAN SOSIAL BAGI MASYARAKAT
MANAJEMEN PELAYANAN SOSIAL BAGI MASYARAKAT
DinsosnakertransKota
 
manajemen kearsipan subjek peralatan dan perlengkapan tentang kearsipan din...
manajemen kearsipan subjek  peralatan dan perlengkapan tentang kearsipan  din...manajemen kearsipan subjek  peralatan dan perlengkapan tentang kearsipan  din...
manajemen kearsipan subjek peralatan dan perlengkapan tentang kearsipan din...
yennylampouw
 
NANI BILI Kabupaten Sorong Melalui Inovasi
NANI BILI Kabupaten Sorong Melalui InovasiNANI BILI Kabupaten Sorong Melalui Inovasi
NANI BILI Kabupaten Sorong Melalui Inovasi
Tri Widodo W. UTOMO
 
2024 Sosialisasi Penulisan Ijazah DS (1).pptx
2024 Sosialisasi Penulisan Ijazah DS (1).pptx2024 Sosialisasi Penulisan Ijazah DS (1).pptx
2024 Sosialisasi Penulisan Ijazah DS (1).pptx
HasmiSabirin1
 
PAPARAN BP TAPERA MENGENAI PERATURAN TERBARU
PAPARAN BP TAPERA MENGENAI PERATURAN TERBARUPAPARAN BP TAPERA MENGENAI PERATURAN TERBARU
PAPARAN BP TAPERA MENGENAI PERATURAN TERBARU
LtcLatif
 
buku saku indeks profesionalitas Aparatur Sipil Negara (ASN)
buku saku indeks profesionalitas Aparatur Sipil Negara (ASN)buku saku indeks profesionalitas Aparatur Sipil Negara (ASN)
buku saku indeks profesionalitas Aparatur Sipil Negara (ASN)
gabatgibut09
 
TATACARA PENGGUNAAN APLIKASI SIGA-VERVAL (1).pptx
TATACARA PENGGUNAAN APLIKASI SIGA-VERVAL (1).pptxTATACARA PENGGUNAAN APLIKASI SIGA-VERVAL (1).pptx
TATACARA PENGGUNAAN APLIKASI SIGA-VERVAL (1).pptx
TariHappie
 
Materi Bimtek SPT Tahunan Orang Pribadi PPT.pptx
Materi Bimtek SPT Tahunan Orang Pribadi PPT.pptxMateri Bimtek SPT Tahunan Orang Pribadi PPT.pptx
Materi Bimtek SPT Tahunan Orang Pribadi PPT.pptx
adilaks
 
Presentasi Dokumentasi Saran Kebijakan.pptx
Presentasi Dokumentasi Saran Kebijakan.pptxPresentasi Dokumentasi Saran Kebijakan.pptx
Presentasi Dokumentasi Saran Kebijakan.pptx
IpinTriono
 
Eksum RTR KSN Soroako, hasil penyusunan tahun 2020
Eksum RTR KSN Soroako, hasil penyusunan tahun 2020Eksum RTR KSN Soroako, hasil penyusunan tahun 2020
Eksum RTR KSN Soroako, hasil penyusunan tahun 2020
HanifahCindyPratiwi
 
STANDAR KOMPETENSI MANAJERIAL SOSIAL KULTURAL.pdf
STANDAR KOMPETENSI MANAJERIAL  SOSIAL KULTURAL.pdfSTANDAR KOMPETENSI MANAJERIAL  SOSIAL KULTURAL.pdf
STANDAR KOMPETENSI MANAJERIAL SOSIAL KULTURAL.pdf
kemendagatang
 
Visitasi Kepemimpinan Nasional - PKN Tingkat II
Visitasi Kepemimpinan Nasional - PKN Tingkat IIVisitasi Kepemimpinan Nasional - PKN Tingkat II
Visitasi Kepemimpinan Nasional - PKN Tingkat II
Tri Widodo W. UTOMO
 
PPT_KADIS PORA.pptx untuk seleksi terbuka lelang jabatan kepala dinas
PPT_KADIS PORA.pptx untuk seleksi terbuka lelang jabatan kepala dinasPPT_KADIS PORA.pptx untuk seleksi terbuka lelang jabatan kepala dinas
PPT_KADIS PORA.pptx untuk seleksi terbuka lelang jabatan kepala dinas
JOHANNESSIMANJUNTAK8
 
AD Metodologi dan Pengukuran SDGs Desa.pdf
AD Metodologi dan Pengukuran SDGs Desa.pdfAD Metodologi dan Pengukuran SDGs Desa.pdf
AD Metodologi dan Pengukuran SDGs Desa.pdf
ssuserd13850
 

Recently uploaded (14)

MANAJEMEN PELAYANAN SOSIAL BAGI MASYARAKAT
MANAJEMEN PELAYANAN SOSIAL BAGI MASYARAKATMANAJEMEN PELAYANAN SOSIAL BAGI MASYARAKAT
MANAJEMEN PELAYANAN SOSIAL BAGI MASYARAKAT
 
manajemen kearsipan subjek peralatan dan perlengkapan tentang kearsipan din...
manajemen kearsipan subjek  peralatan dan perlengkapan tentang kearsipan  din...manajemen kearsipan subjek  peralatan dan perlengkapan tentang kearsipan  din...
manajemen kearsipan subjek peralatan dan perlengkapan tentang kearsipan din...
 
NANI BILI Kabupaten Sorong Melalui Inovasi
NANI BILI Kabupaten Sorong Melalui InovasiNANI BILI Kabupaten Sorong Melalui Inovasi
NANI BILI Kabupaten Sorong Melalui Inovasi
 
2024 Sosialisasi Penulisan Ijazah DS (1).pptx
2024 Sosialisasi Penulisan Ijazah DS (1).pptx2024 Sosialisasi Penulisan Ijazah DS (1).pptx
2024 Sosialisasi Penulisan Ijazah DS (1).pptx
 
PAPARAN BP TAPERA MENGENAI PERATURAN TERBARU
PAPARAN BP TAPERA MENGENAI PERATURAN TERBARUPAPARAN BP TAPERA MENGENAI PERATURAN TERBARU
PAPARAN BP TAPERA MENGENAI PERATURAN TERBARU
 
buku saku indeks profesionalitas Aparatur Sipil Negara (ASN)
buku saku indeks profesionalitas Aparatur Sipil Negara (ASN)buku saku indeks profesionalitas Aparatur Sipil Negara (ASN)
buku saku indeks profesionalitas Aparatur Sipil Negara (ASN)
 
TATACARA PENGGUNAAN APLIKASI SIGA-VERVAL (1).pptx
TATACARA PENGGUNAAN APLIKASI SIGA-VERVAL (1).pptxTATACARA PENGGUNAAN APLIKASI SIGA-VERVAL (1).pptx
TATACARA PENGGUNAAN APLIKASI SIGA-VERVAL (1).pptx
 
Materi Bimtek SPT Tahunan Orang Pribadi PPT.pptx
Materi Bimtek SPT Tahunan Orang Pribadi PPT.pptxMateri Bimtek SPT Tahunan Orang Pribadi PPT.pptx
Materi Bimtek SPT Tahunan Orang Pribadi PPT.pptx
 
Presentasi Dokumentasi Saran Kebijakan.pptx
Presentasi Dokumentasi Saran Kebijakan.pptxPresentasi Dokumentasi Saran Kebijakan.pptx
Presentasi Dokumentasi Saran Kebijakan.pptx
 
Eksum RTR KSN Soroako, hasil penyusunan tahun 2020
Eksum RTR KSN Soroako, hasil penyusunan tahun 2020Eksum RTR KSN Soroako, hasil penyusunan tahun 2020
Eksum RTR KSN Soroako, hasil penyusunan tahun 2020
 
STANDAR KOMPETENSI MANAJERIAL SOSIAL KULTURAL.pdf
STANDAR KOMPETENSI MANAJERIAL  SOSIAL KULTURAL.pdfSTANDAR KOMPETENSI MANAJERIAL  SOSIAL KULTURAL.pdf
STANDAR KOMPETENSI MANAJERIAL SOSIAL KULTURAL.pdf
 
Visitasi Kepemimpinan Nasional - PKN Tingkat II
Visitasi Kepemimpinan Nasional - PKN Tingkat IIVisitasi Kepemimpinan Nasional - PKN Tingkat II
Visitasi Kepemimpinan Nasional - PKN Tingkat II
 
PPT_KADIS PORA.pptx untuk seleksi terbuka lelang jabatan kepala dinas
PPT_KADIS PORA.pptx untuk seleksi terbuka lelang jabatan kepala dinasPPT_KADIS PORA.pptx untuk seleksi terbuka lelang jabatan kepala dinas
PPT_KADIS PORA.pptx untuk seleksi terbuka lelang jabatan kepala dinas
 
AD Metodologi dan Pengukuran SDGs Desa.pdf
AD Metodologi dan Pengukuran SDGs Desa.pdfAD Metodologi dan Pengukuran SDGs Desa.pdf
AD Metodologi dan Pengukuran SDGs Desa.pdf
 

Update Revisi Permenkes SPM Kesehatan No 4 Tahun 2019

  • 1. KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA Badan Kebijakan Pembangunan Kesehatan (BKPK) Jakarta, 5 DESEMBER 2023 REVISI PMK 4 TAHUN 2019 TENTANG STANDAR PELAYANAN MINIMAL (SPM) BIDANG KESEHATAN
  • 2. Kemenkes berkomitmen untuk melakukan transformasi sistem kesehatan 3 SPM sejalan dengan Transformasi Kesehatan dalam Penguatan Layanan Primer Visi Sejalan dengan visi Presiden untuk mewujudkanmasyarakat yang sehat, produktif, mandiri dan berkeadilan Meningkatkankesehatan ibu, anak, keluarga berencana dan kesehatanreproduksi Mempercepatperbaikan gizi masyarakat Memperbaiki pengendalian penyakit Gerakan Masyarakat Hidup Sehat (GERMAS) Memperkuat sistem kesehatan & pengendalian obat dan makanan 6 kategori utama Outcome RPJMN bidang kesehatan Edukasi penduduk 7 kampanye utama: imunisasi, gizi seimbang, olah raga, anti rokok, sanitasi & kebersihan lingkungan, skrining penyakit, kepatuhan pengobatan Pencegahan primer Penambahan imunisasi rutin menjadi 14 antigen dan perluasan cakupan di seluruh Indonesia. Pencegahan sekunder Skrining 14 penyakit penyebab kematian tertinggi di tiap sasaran usia, skrining stunting, & peningkatan ANC untuk kesehatan ibu & bayi. Meningkatkan kapasitas dan kapabilitas layanan primer Pembangunan Puskesmas di 171 kec., penyediaan40 obat esensial, pemenuhan SDM kesehatan primer Meningkatkan akses dan mutu layanan sekunder& tersier Pembangunan RS di Kawasan Timur, jejaring pengampuan 6 layanan unggulan, kemitraan dengan world’s top healthcare centers. Memperkuat ketahanan tanggap darurat Jejaring nasional surveilans berbasis lab, tenaga cadangan tanggapdarurat, table top exercise kesiapsiagaankrisis. Transformasisistem pembiayaankesehatan Regulasi pembiayaan kesehatan dengan 3 tujuan: tersedia,cukup, dan berkelanjutan; alokasi yang adil; dan pemanfaatanyang efektif dan efisien. mahasiswa, beasiswa dalam & luar negeri, kemudahan penyetaraan nakes lulusan luar negeri. TransformasiSDM Kesehatan Penambahan kuo ta Pengembangan dan pemanfaatan teknologi, digitalisasi, dan bioteknologi di sektor kesehatan. Transformasiteknologi kesehatan 1 Transformasilayanan primer 2 Transformasi layanan rujukan 3 Transformasi sistem ketahanan kesehatan 4 Meningkatkan ketahanansektor farmasi & alat kesehatan Produksi dalam negeri 14 vaksin rutin, top 10 obat, top 10 alkes by volume & by value. 5 6 a b c d a b
  • 3. Penerapan standar pelayanan minimal (SPM) yang menjadi Urusan Wajib Daerah yang apabila tidak tercapai akan terkena sanksi sesuai dengan UU 23 / 2014 5 Urusan Wajib Pelaksanaan SPM Mekanisme dan Strategi Penerapan UU 23/2014 tentang Pemerintah Daerah PP 2/2018 tentang Standar Pelayanan Minimal Permendagri 100/2018 tentang Penerapan SPM Permenkes 4/2019 tentang Standar Teknis Penerapan SPM Bidang Kesehatan Mekanisme Pemenuhan & Mutu SPM Kesehatan Permendagri 59/2021 tentang Penerapan SPM Revisi Usulan Revisi 6 bidang SPM, meliputi: 1. Pendidikan (2 Prov: 3 KaKo) 2. Kesehatan (2 Prov: 12 Kako) 3. PU dan PR (2 Prov: 2 Kako) 4. Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman (2 Prov: 2 Kako) 5. Ketentraman, Tibum dan Perlindungan Masyarakat (1 Prov: 5 Kako) 6. Sosial (5 Prov: 5 Kako) Indikator harus tercapai 100%
  • 4. Standar Pelayanan Minimal (SPM) 6 Tujuan SPM Sumber: UU no. 23 /2014 (pasal 1) Standar Pelayanan Minimal adalah ketentuan mengenai jenis dan mutu Pelayanan Dasar yang merupakan urusan pemerintahan wajib yang berhak diperoleh setiap warga negara secara minimal. 1. Panduan pemerintah daerah dalam memberikan pelayanan dasar. 2. Perangkat pemerintah daerah dalam memastikan bahwa setiap warga negara memperoleh pelayanan dasar.
  • 5. Standar Pelayanan Minimal (SPM) Bidang Kesehatan : 7 Permenkes No 4/2019 SPM Bidang Kesehatan Jenis Layanan Dasar di Provinsi 1. Pelayanan Kesehatan bagi penduduk terdampak krisis kesehatan akibat bencana dan/atau berpotensi bencana provinsi 2. Pelayanan kesehatan bagi penduduk pada kondisi kejadian luar biasa provinsi Jenis Layanan Dasar di Kab/Kota Siklus Hidup 1. Ibu Hamil 2. Ibu Bersalin 3. Bayi Baru Lahir 4. Balita (12-59 bulan) 5. Usia Pendidikan Dasar (7-15 tahun) 6. Usia Produktif (15-59 tahun) 7. Usia Lanjut (60+ tahun) Penyakit Tidak Menular 8. Penderita Hipertensi usia 15 tahun ke atas 9. Penderita Diabetes Melitus usia 15 tahun ke atas 10. Orang Dengan Gangguan Jiwa (ODGJ)Berat Penyakit Menular 11. Orang Terduga Tuberkulosis 12. Orang Dengan Risiko Terinfeksi Virus yang Melemahkan Daya Tahan Tubuh Manusia (HIV)
  • 6. Urgensi Revisi Permenkes No 4/2019 menyesuaikan dengan Permendagri 59/2021 (1) Standar Jumlah dan Kualitas Barang dan/atau Jasa Standar Jumlah dan Kualitas Personil/Sumber Daya Manusia Kesehatan Petunjuk Teknis atau Tata Cara Pemenuhan Standar • Barang dan/atau jasa • Jumlah • Fungsi • Jenis Tenaga Kesehatan • Pernyataan Standar • Pengertian • Mekanisme Pelayanan • Penghitungan Pencapaian SPM • Teknik Penghitungan Pembiayaan Permendagri 59/2021 tentang Penerapan SPM Jenis Pelayanan Dasar Mutu Pelayanan Dasar Penerima Pelayanan Dasar IPSPM = (% IP Mutu Minimal Layanan Dasar x BM) + (% IP Penerima Layanan Dasar x BP)
  • 7. 10 1. Empat tahapan penerapan SPM, yaitu; 2. Pengumpulan data, 3. penghitungan kebutuhan pemenuhan pelayanan dasar, 4. penyusunan rencana pemenuhan pelayanan dasar 5. pelaksanaan pemenuhan pelayanan dasar; 1. Daerah belum optimal dalam melaksanakan 4 (empat) tahapan penerapan SPM 2. Daerah sulit untuk menghitung capaian SPM 100% 3. Jenis dan mutu layanan belum tergambarkan pada target indikator di daerah . Urgensi Revisi Permenkes No 4/2019 menyesuaikan dengan Permendagri 59/2021 (2)
  • 8. Penghitungan pencapaian SPM Penghitungan Mutu Barang Penghitungan Mutu Personil/SDM Kesehatan Penghitungan Penerima Layanan Dasar Standar Jumlah dan Kualitas Personil/Sumber Daya Manusia Kesehatan Jumlah yang dibutuhkan jumlah yang tersedia Persentase Pencapaian (%) 1. dokter/dokter spesialis 20 20 100 2. Bidan 20 20 100 3. Perawat 20 20 100 4. Tenaga Kefarmasian 20 10 50 5. Tenaga Gizi 20 20 100 Mutu penyediaan tenaga Kesehatan 90 Standar Jumlah dan Kualitas Barang dan/atau Jasa Jumlah yang dibutuhkan Satuan Jumlah yang tersedia Persentase pencapaian (%) 1. Vaksin Tetanus Difteri (Td) 1000 Dosis 900 90 2. Tablet tambah darah 90000 Tablet 80000 89 3. Tes kehamilan 1000 alat test 800 80 4. pemeriksaan Hb 1000 test 700 70 5. pemeriksaan golongan darah 1000 test 600 60 6. Pemeriksaan glukoprotein urin 150 test 100 67 7. Kartu ibu/rekam medis ibu 1000 Paket 1000 100 8. Buka KIA 500 Buku 500 100 9. Media KIE 100 Paket 100 100 Mutu penyediaan barang dan jasa 84 Ibu Hamil Ibu Hamil yang Mendapat Layanan Dasar Persentase penerima layanan (%) 1.000 550 55 Persentase pencapaian mutu minimal layanan dasar untuk pelayanan minimal ibu hamil adalah (84% + 90%) / 2 = 87% Indeks Pelayanan SPM (IPSPM) adalah : (Persentase pencapaian mutu minimal layanan dasar X BM) + (persentase pencapaian penerima layanan dasar x BP) = (87%x20) + (55%x80) =17,4% + 44% = 61,4% Kriteria indeks pencapaian SPM (IP SPM) sesuai Permendagri no. 59 tahun 2021 adalah IPSPM = (% IP Mutu Minimal Layanan Dasar x BM) + (% IP Penerima Layanan Dasar x BP) Tuntas Muda (Skor 60-69) 1 3 2
  • 9. 9 1. Pelayanan kesehatan bagi penduduk terdampak krisis kesehatan akibat bencana dan/atau berpotensi bencana daerah provinsi (1) Usulan RPMK SPM Provinsi No Topik PMK 4/2019 Usulan Revisi 1 Pengertian Layanan minimal untuk memenuhi kebutuhan kesehatan dasar penduduk terdampak krisis kesehatan akibat bencana dan/atau penduduk yang tinggal di wilayah berpotensi bencana yang dilakukan oleh tenaga kesehatan Layanan minimal untuk memenuhi kebutuhan kesehatan dasar penduduk terdampak krisis kesehatan akibat bencana dan/atau penduduk yang tinggal di wilayah berpotensi bencana yang dilakukan oleh tenaga kesehatan pada masa darurat bencana. 2 Layanan 1. mendapatkan layanan medis dasar dan layanan rujukan bila diperlukan; 2. mendapatkan layanan pencegahan penyakit menular dan penyehatan lingkungan; 3. mendapatkan layanan gizi darurat; 4. mendapatkan layanan kesehatan reproduksi darurat; 5. mendapatkan layanan dukungan kesehatan jiwa dan psikososial; 6. mendapatkan penyuluhan kesehatan. 1) mendapatkan layanan medis dasar dan layanan rujukan bila diperlukan. 2) mendapatkan layanan pencegahan penyakit menular dan penyehatan lingkungan. 3) mendapatkan layanan gizi darurat; 4) mendapatkan layanan kesehatan reproduksi darurat; 5) mendapatkan layanan dukungan Kesehatan jiwa dan psikososial. 6) Mendapatkan edukasi kesehatan.
  • 10. 10 1. Pelayanan kesehatan bagi penduduk terdampak krisis kesehatan akibat bencana dan/atau berpotensi bencana daerah provinsi (2) No Topik PMK 4/2019 Usulan Revisi 3 Standar jumlah dan kualitas barang/jasa 1. Obat-obatan dan Bahan Medis Habis Pakai 2. Makanan Tambahan/Pendamping untuk Kelompok Rentan (MP ASI, MP ibu Hamil), Pemberian Makanan untuk Bayi dan anak (PMBA) dll) : jumlahnya disesuaikan dengan kebutuhan 3. Kelengkapan Pendukung Kesehatan Perorangan (Hyegiene Kit dan Family Kit) 1. Obat-obatan dan Bahan Medis Habis Pakai. Disesuaikan dengan target jumlah penduduk terdampak/ korban krisis kesehatan akibat bencana saat tanggap darurat krisis kesehatan 2. Pemberian Makan Bayi dan anak (PMBA) meliputi pemberian ASI dan MP ASI. Pemberian Makanan Tambahan untuk ibu Hamil KEK dan Balita Gizi Kurang, Disesuaikan dengan estimasi jumlah bayi, anak dan ibu hamil yang terdampak/korban krisis kesehatan akibat bencana saat tanggap darurat krisis kesehatan. 3. Kelengkapan Pendukung Kesehatan Perorangan (Individu Kit) Disesuaikan dengan estimasi jumlah ibu hamil, ibu pasca melahirkan, bayi baru lahir, balita, wanita usia subur serta usia lanjut laki dan perempuan yang terdampak/ korban krisis kesehatan akibat bencana saat tanggap darurat krisis kesehatan. 4 Standar jumlah dan kualitas personel/SDM Tenaga kesehatan : dokter, perawat, bidan, tenaga kesmas terlatih yang memiliki kemampuan di bidang surveilans, gizi, epidemiologi, kesling, kespro dan lain-lain, tenaga kesehatan terlatih yang memiliki kemampuan dalam penanganan kesehatan jiwa, apoteker dan/atau asisten apoteker, tenaga penyuluh/promkes. Kebutuhan SDM kesehatan dalam melakukan pelayanan kesehatan 24 jam di Pos Kesehatan bagi penduduk terdampak yang dapat terbagi dalam beberapa shift yang disesuaikan dengan kondisi di lapangan terdiri dari Dokter, Perawat, Bidan. Kebutuhan SDM kesehatan untuk pengiriman tim penanggulangan krisis kesehatan akibat bencana, yaitu dokter, perawat, bidan, tenaga kefarmasian, tenaga kesmas terlatih yang memiliki kemampuan di bidang epidemiologi kesehatan, dan/atau promkes dan ilmu perilaku, dan/atau kespro dan keluarga, tenaga kesling, tenaga gizi, tenaga kesehatan terlatih yang memiliki kemampuan dalam, penanganan kesehatan jiwa dan/atau kemampuan pemberian dukungan psikologis awal (Psychological First Aid). 5 Penentuan Sasaran Penentuan Sasaran Layanan Kesehatan, dapat berdasarkan data proyeksi BPS yang ditetapkan oleh kepala daerah. Penentuan Sasaran Layanan Kesehatan, dapat berdasarkan data proyeksi BPS atau data lainnya yang diyakini kebenaran dan validitasnya yang ditetapkan oleh kepala daerah.
  • 11. 11 2. Pelayanan kesehatan bagi penduduk pada kondisi kejadian luar biasa daerah provinsi No Topik PMK 4/2019 Revisi 1 Pengertian Pelayanan Kesehatan Bagi Penduduk Pada Kondisi Kejadian Luar Biasa Provinsi adalah pelayanan kesehatan bagi setiap orang yang terdampak dan berisiko pada situasi KLB sesuai dengan jenis penyakit dan/atau keracunan pangan yang menyebabkan KLB. Tidak Ada Perubahan 2 Layanan 1. Penemuan kasus dan identifikasi faktor risiko melalui penyelidikan epidemiologis 2. Penatalaksanaan penderita pada kasus konfirmasi, probable dan suspek yang mencakup kegiatan pemeriksaan, pengobatan, perawatan dan isolasi penderita, termasuk tindakan karantina sesuai standar yang telah ditetapkan 3. Penyuluhan 4. Pencegahan dan pengebalan sesuai dengan jenis penyakit 5. Penanganan jenazah, jika diperlukan 6. Pemusnahan penyebab penyakit, jika diperlukan 7. Upaya penanggulangan kesehatan masyarakat lainnya, 1. Penemuan kasus dan identifikasi faktor risiko melalui penyelidikan epidemiologis. 2. Penatalaksanaan penderita pada kasus konfirmasi, probable dan suspek yang mencakup kegiatan pemeriksaan, pengobatan, perawatan dan isolasi penderita, termasuk tindakan karantina sesuai standar yang telah ditetapkan. 3. Promosi Kesehatan. 4. Pencegahan dan pengebalan sesuai dengan jenis penyakit. 5. Penanganan jenazah, jika diperlukan. 6. Pemusnahan penyebab penyakit, jika diperlukan. 7. Upaya penanggulangan kesehatan masyarakat lainnya, jika diperlukan antara lain meliburkan sekolah dan/atau menutup fasilitas umum untuk sementara waktu.
  • 12. 12 No Topik PMK 4/2019 Usulan Revisi 3 Standar jumlah dan kualitas barang/jasa 1. APD sesuai dengan jenis penyakit 2. Profilaksis/Vitamin/Obat/vaksin 3. Alat pemeriksaan fisik (Stetoskop, termometer badan, tensimeter, senter, test diagnosis cepat, dll) 4. Alat dan bahan pengambilan spesimen untuk specimen yang berasal dari manusia dan lingkungan sesuai jenis penyakit 5. Wadah pengiriman spesimen (Specimen carrier) 6. Tempat sampah biologis 7. Formulir :Form penyelidikan epidemiologi Form/lembar KIE Alat tulis yang diperlukan Tidak Ada Perubahan 4 Standar jumlah dan kualitas personel/SDM 1. Di luar fasilitas layanan kesehatan dilakukan oleh Tim Gerak Cepat Provinsi (sesuai SK Dinkes Provinsi) yang terdiri dari: Dokter ;Tenaga kesehatan masyarakat yang mempunyai kemampuan di bidang epidemiologi;Tenaga kesehatan masyarakat yang mempunyai kemampuan di bidang kesehatan lingkungan; Tenaga kesehatan masyarakat yang mempunyai kemampuan di bidang entomologi ;Tenaga Laboratorium ;Tenaga Penyuluh/promosi kesehatan; Petugas yang terlibat dalam pelaksanaan penyelidikan epidemiologi disesuaikan dengan jenis KLB yang terjadi. 2. Di fasilitas pelayanan kesehatan terdiri dari; dokter (umum dan spesialis), perawat, petugas radiologi, petugas laboratorium, dan lain- lain. 1. Di luar fasilitas layanan kesehatan dilakukan oleh Tim Gerak Cepat Provinsi (sesuai SK Dinkes Provinsi) yang terdiri dari: Dokter; Tenaga kesehatan masyarakat yang mempunyai kemampuan di bidang epidemiologi kesehatan dan/atau promosi kesehatan dan ilmu perilaku; Tenaga kesehatan lingkungan yang mempunyai kemampuan di bidang sanitasi lingkungan dan/atau entomologi kesehatan; Tenaga Laboratorium; Petugas yang terlibat dalam pelaksanaan penyelidikan epidemiologi disesuaikan dengan jenis KLB yang terjadi. 2. Di fasilitas pelayanan kesehatan terdiri dari; dokter (umum dan spesialis), perawat, petugas radiologi, petugas laboratorium, dan tenaga kesehatan lainnya sesuai kebutuhan. 5 Penentuan Sasaran 1. Pendataan riil pada saat kejadian 2. Prevalensi KLB pada 3 tahun terakhir (sesuai pelaporan STP KLB) atau 3. Jumlah penduduk pada wilayah kondisi KLB tahun sebelumnya (data kependudukan) 1. Tidak Ada Perubahan 2. Pelayanan kesehatan bagi penduduk pada kondisi kejadian luar biasa daerah provinsi
  • 13. 13 Usulan RPMK untuk SPM Kabupaten/Kota 1. Pelayanan Kesehatan Ibu Hamil (1) No Topik PMK 4/2019 Usulan Revisi 1. Pengertian Pelayanan antenatal yang sesuai standar yang meliputi: 1) Standar kuantitas. 2) Standar kualitas. Pelayanan antenatal yang sesuai standar yang meliputi: 1) Standar kuantitas. 2) Standar kualitas. 2. Layanan Kunjungan 4 kali selama periode kehamilan (K4) Kunjungan 6 kali selama periode kehamilan (K6) Kualitas 🡪 10 T : 1. Pengukuran berat badan. 2. Pengukuran tekanan darah. 3. Pengukuran Lingkar Lengan Atas (LILA). 4. Pengukuran tinggi puncak rahim (fundus uteri). 5. Penentuan Presentasi Janin dan Denyut Jantung Janin (DJJ). 6. Pemberian imunisasi sesuai dengan status imunisasi. 7. Pemberian tablet tambah darah minimal 90 tablet. 8. Tes Laboratorium. 9. Tatalaksana/penanganan kasus. 10. Temu wicara (konseling). Kualitas 🡪 10 T : 1. Pengukuran berat badan dan tinggi badan; 2. Pengukuran tekanan darah; 3. Pengukuran Lingkar Lengan Atas (LILA); 4. Pengukuran tinggi puncak rahim (fundus uteri); 5. Penentuan Presentasi Janin dan Denyut Jantung Janin (DJJ); 6. Skrining status imunisasi tetanus dan pemberian imunisasi tetanus difteri (Td) bila diperlukan; 7. Pemberian tablet tambah darah minimal 90 tablet selama masa kehamilan; 8. Tes Laboratorium (Hb, Gol darah, glukoprotein, skrining triple eliminasi-Heb B,HIV, Sifilis) 9. Tatalaksana/penanganan kasus; 10. Temu wicara (konseling)
  • 14. 1. Pelayanan Kesehatan Ibu Hamil (2) No Topik PMK 4/2019 Revisi 3 4 Standar jumlah dan kualitas barang/jasa 1. Jumlah Vaksin Tetanus Difteri (Td) :1 ampul x Sejumlah sasaran ibu hamil/10 2. Tablet tambah darah 3. Alat deteksi risiko ibu hamil (Tes Hamil; Hb;Golongan darah; gluprotein urin 4. Kartu ibu/rekam medis ibu 5. Buku KIA 1. Jumlah Vaksin Td : 1 vial x sejumlah sasaran ibu hamil / 10 2. Tablet tambah darah 90 tablet x jumlah ibu hamil 3. Alat deteksi risiko ibu hamil (Tes Hamil; Hb;Golongan darah; gluprotein urin ; Skrining triple eliminasi dengan tes cepat:Hepatitis B; HIV; Sifilis 4. Kartu ibu/rekam medis ibu 5. Buku KIA 6. Media KIE Standar jumlah dan kualitas personel/SDM Tenaga Kesehatan : Dokter/dokter spesialis kebidanan, bidan atau perawat Tenaga Kesehatan : Dokter/dokter spesialis kebidanan, bidan atau perawat, tenaga kefarmasian, tenaga gizi. 5 Penentuan Sasaran Penetapan sasaran ibu hamil di wilayah kabupaten/kota dalam satu tahun menggunakan data proyeksi BPS atau data riil yang diyakini benar, dengan mempertimbangkan estimasi dari hasil survei/ riset yang terjamin validitasnya, yang ditetapkan oleh Kepala Daerah. Tidak Ada Perubahan
  • 15. 2. Pelayanan Kesehatan Ibu Bersalin (1) No Topik PMK 4/2019 Usulan Revisi 1 Pengertian Setiap ibu bersalin mendapatkan pelayanan persalinan sesuai standar baik persalinan normal maupun komplikasi Tidak Ada Perubahan 2 Layanan Layanan persalinan normal mengacu pada 1. Acuan Persalinan Normal (APN) sesuai standar. 2. Dilakukan di fasilitas pelayanan kesehatan. 3. Tenaga penolong minimal 2 orang, terdiri dari: ● Dokter dan bidan, atau ● 2 orang bidan, atau ● Bidan dan perawat. 1. Standar persalinan komplikasi mengacu pada Buku Saku Pelayanan Kesehatan Ibu di fasilitas pelayanan kesehatan Dasar dan Rujukan. Layanan persalinan normal mengacu pada 1. Acuan Persalinan Normal (APN) sesuai standar. 2. Persalinan dilakukan di fasilitas pelayanan kesehatan. 3. Persalinan sebagaimana dimaksud dilakukan oleh Tim paling sedikit 1 (satu) orang tenaga medis dan 2 (dua) orang tenaga kesehatan yang memiliki kompetensi dan kewenangan, yang terdiri dari: a. Dokter, Bidan dan Perawat; atau b. Dokter, dan 2 Bidan 3. Dalam hal terdapat keterbatasan akses persalinan di Failitas Pelayanan Kesehatan sebagaimana dimaksud di atas, persalinan tanpa komplikasi dapat dilakukan oleh Tim paling sedikit 2 (dua) orang tenaga kesehatan, yang terdiri: Bidan dan Perawat atau 2 (dua) orang Bidan. 4. Keterbatasan akses sebagaimana dimaksud meliputi: a. Kesulitan dalam menjangkau Fasilitas Pelayanan Kesehatan karena jarak dan/atau kondisi geogafis; dan b. Tidak ada tenaga medis. 5. Standar persalinan komplikasi mengacu pada Buku Saku Pelayanan Kesehatan Ibu di fasilitas pelayanan kesehatan Dasar dan Rujukan.
  • 16. No Topik PMK 4/2019 Usulan Revisi 3 4 Standar jumlah dan kualitas barang/jasa 1. Formulir Partograf 2. Kartu Ibu (rekam medis) 3. Buku KIA 1. Formulir Partograf 2. Kartu Ibu (rekam medis) 3. Buku KIA 4. Media KIE Standar jumlah dan kualitas personel/SDM Tenaga Kesehatan : Dokter/dokter spesialis kebidanan, bidan atau perawat Penolong persalinan : 2 (dua) orang penolong yaitu dokter atau bidan dan perawat Tenaga Kesehatan : Dokter/dokter spesialis kebidanan, bidan atau perawat, tenaga kefarmasian, tenaga gizi. Penolong persalinan : 1 (satu) tenaga medis dan 2 (dua) nakes yaitu : (dokter+bidan+perawat atau dokter+ 2 bidan). Bila terdapat keterbatasan akses persalinan, maka bisa ditolong oleh 2 nakes : bidan+perawat atau 2 bidan. Yang dimaksud dengan keterbatasan akses : 1) Kesulitan menjangkau Fasilitas Pelayanan Kesehatan karena jarak dan/atau kondisi geogafis; dan 2) Tidak ada tenaga medis. 5 Penentuan Sasaran Penetapan sasaran ibu bersalin di wilayah kabupaten/kota dalam satu tahun menggunakan data proyeksi BPS atau data riil yang diyakini benar, dengan mempertimbangkan estimasi dari hasil survei/ riset yang terjamin validitasnya, yang ditetapkan oleh Kepala Daerah Tidak ada perubahan 2. Pelayanan Kesehatan Ibu Bersalin (2)
  • 17. 3. Pelayanan Kesehatan Bayi Baru Lahir (1) No Topik PMK 4/2019 Usulan Revisi 1 Pengertian Setiap bayi baru lahir mendapatkan pelayanan kesehatan neonatal esensial sesuai standar. Pemerintah daerah tingkat kabupaten/kota wajib memberikan pelayanan kesehatan bayi baru lahir sesuai standar kepada semua bayi usia 0-28 hari di wilayah kerjanya dalam kurun waktu satu tahun. Tidak ada perubahan 2 Layanan Kunjungan minimal 3 kali selama periode neonatal, dengan ketentuan: a) Kunjungan Neonatal 1 (KN1) 6 - 48 jam b) Kunjungan Neonatal 2 (KN2) 3 - 7 hari c) Kunjungan Neonatal 3 (KN3) 8 - 28 hari. a) Pelayanan Neonatal Esensial saat lahir (0-6 jam). Perawatan neonatal esensial saat lahir meliputi: (1) Pemotongan dan perawatan tali pusat. (2) Inisiasi Menyusu Dini (IMD). (3) Injeksi vitamin K1. (4) Pemberian salep/tetes mata antibiotic. (5) Pemberian imunisasi (injeksi vaksin Hepatitis B0). b) Pelayanan Neonatal Esensial setelah lahir (6 jam – 28 hari). Perawatan neonatal esensial setelah lahir meliputi: (1) Konseling perawatan bayi baru lahir dan ASI eksklusif. (2) Memeriksa kesehatan dengan menggunakan pendekatan MTBM. (3) Pemberian vitamin K1 bagi yang lahir tidak di fasilitas pelayanan kesehatan atau belum mendapatkan injeksi vitamin K1. (4) Imunisasi Hepatitis B injeksi untuk bayi usia < 24 jam yang lahir tidak ditolong tenaga kesehatan. (5) Penanganan dan rujukan kasus neonatal komplikasi. Tidak ada perubahan
  • 18. 3. Pelayanan Kesehatan Bayi Baru Lahir (2) No Topik PMK 4/2019 Usulan Revisi 3 4 Standar jumlah dan kualitas barang/jasa 1. Vaksin Hepatitis B0 2. Vitamin K1 Injeksi 3. Salep/tetes mata antibiotik 4. Formulir Bayi Baru Lahir 5. Formulir MTBM 6. Buku KIA 1. Vaksin Hepatitis B dosis tunggal (prefilled syringe) 2. Vitamin K1 Injeksi 3. Salep/tetes mata antibiotik 4. Formulir Bayi Baru Lahir 5. Formulir MTBM 6. Buku KIA 7. Media Promosi KIE Standar jumlah dan kualitas personel/SDM Standar Jumlah dan Kualitas Personil/Sumber Daya Manusia Kesehatan Tenaga kesehatan meliputi: a. Dokter/ dokter spesialis anak, atau b. Bidan, atau c. Perawat Standar Jumlah dan Kualitas Personil/Sumber Daya Manusia Kesehatan Tenaga kesehatan meliputi: a. Dokter/ Dokter Spesialis Anak, atau b. Bidan, atau c. Perawat d. Tenaga Kefarmasian e. Tenaga Promosi Kesehatan dan Ilmu Perilaku f. Tenaga Gizi 5. Penentuan Sasaran Penetapan sasaran bayi baru lahir di wilayah kabupaten/kota dalam satu tahun menggunakan data proyeksi BPS atau data riil yang diyakini benar, dengan mempertimbangkan estimasi dari hasil survei/ riset yang terjamin validitasnya, yang ditetapkan oleh Kepala Daerah. Tidak ada perubahan
  • 19. 19 4. Pelayanan Kesehatan Balita (1) No Topik PMK 4/2019 Usulan Revisi 1 Pengertian Pelayanan kesehatan balita adalah untuk berusia 0-59 bulan sesuai standar meliputi Pelayanan kesehatan balita sehat dan Pelayanan kesehatan balita sakit. Tidak Ada Perubahan 2 Layanan a. Pelayanan kesehatan Balita usia 0-11 bulan: 1. Penimbangan minimal 8 kali setahun. 2. Pengukuran panjang/tinggi badan minimal 2 kali/tahun. 3. Pemantauan perkembangan minimal 2 kali/tahun. 4. Pemberian kapsul vitamin A pada usia 6-11 bulan 1 kali setahun. 5. Pemberian imunisasi dasar lengkap. b. Pelayanan kesehatan Balita usia 12-23 bulan: 1. Penimbangan minimal 8 kali setahun (minimal 4 kali dalam kurun waktu 6 bulan). 2. Pengukuran panjang/tinggi badan minimal 2 kali/tahun. 3. Pemantauan perkembangan minimal 2 kali/ tahun. 4. Pemberian kapsul vitamin A sebanyak 2 kali setahun. 5. Pemberian Imunisasi Lanjutan Anak Baduta. c. Pelayanan kesehatan Balita usia 24-59 bulan: 1. Penimbangan minimal 8 kali setahun (minimal 4 kali dalam kurun waktu 6 bulan). 2. Pengukuran tinggi badan minimal 2 kali/tahun. 3. Pengukuran lingkar kepala 4. Pemantauan perkembangan minimal 2 kali/ tahun. 5. Pemberian kapsul vitamin A sebanyak 2 kali setahun. d. Edukasi dan informasi. a. Pelayanan kesehatan Balita usia 0-11 bulan: 1. Penimbangan minimal 8 kali setahun. 2. Pengukuran panjang/tinggi badan minimal 2 kali/tahun. 3. Pengukuran lingkar kepala minimal 2 kali/tahun 4. Pemantauan perkembangan minimal 4 kali/tahun. 5. Pemberian kapsul vitamin A pada usia 6-11 bulan 1 kali setahun. 6. Pemberian imunisasi dasar lengkap. b. Pelayanan kesehatan Balita usia 12-23 bulan: 1. Penimbangan minimal 8 kali setahun (minimal 4 kali dalam kurun waktu 6 bulan). 2. Pengukuran panjang/tinggi badan minimal 2 kali/tahun. 3. Pengukuran lingkar kepala. 4. Pemantauan perkembangan minimal 2 kali/ tahun. 5. Pemberian kapsul vitamin A sebanyak 2 kali setahun. 6. Pemberian Imunisasi Lanjutan Anak Baduta. c. Pelayanan kesehatan Balita usia 24-59 bulan: 1. Penimbangan minimal 8 kali setahun (minimal 4 kali dalam kurun waktu 6 bulan). 2. Pengukuran tinggi badan minimal 2 kali/tahun. 3. Pengukuran lingkar kepala 4. Pemantauan perkembangan minimal 1 kali/ tahun. 5. Pemberian kapsul vitamin A sebanyak 2 kali setahun. d. Edukasi dan informasi.
  • 20. 4. Pelayanan Kesehatan Balita (2) No Topik PMK 4/2019 Usulan Revisi 3 4 Standar jumlah dan kualitas barang/jasa 1. Vitamin A Biru 2. Vitamin A Merah 3. Vaksin imunisasi dasar 4. Vaksin imunisasi Lanjutan 5. Jarum suntik dan BHP 6. Peralatan anafilaktik 7. Kuisioner Pra Skrining Perkembangan (KPSP) atau instrumen standar lain yang berlaku 8. Formulir DDTK 9. Buku KIA 1. Kuisioner Pra Skrining Perkembangan (KPSP) atau instrument standar lain yang berlaku 2. Formulir DDTK 3. Buku KIA 4. Vitamin A Biru 5. Vitamin A Merah 6. Vaksin imunisasi dasar: BCG, Polio tetes IPV (Polio Suntik) DPT-HB-Hib, Campak Rubella 7. Vaksin imunisasi Lanjutan: Anak Baduta (Bawah Dua Tahun), DPT-HB-Hib, Campak Rubella 8. Jarum suntik dan BHP 9. Peralatan anafilaktik 10. Formula terapi gizi buruk, Pengobatan bila terjadi kasus gizi buruk pada balita Standar jumlah dan kualitas personel/SDM Tenaga Kesehatan : Dokter, bidan, perawat, tenaga gizi Tidak Ada Perubahan 5. Penentuan Sasaran Penetapan sasaran balita di wilayah kabupaten/kota dalam satu tahun menggunakan data proyeksi BPS atau data riil yang diyakini benar, dengan mempertimbangkan estimasi dari hasil survei/ riset yang terjamin validitasnya, yang ditetapkan oleh Kepala Daerah. Tidak Ada Perubahan
  • 21. No Topik PMK 4/2019 Usulan Revisi 1 Pengertian Pelayanan kesehatan usia pendidikan dasar adalah pelayanan kesehatan pada usia 7 sampai dengan 15 tahun sesuai standar meliputi Skrining kesehatan dan Tindaklanjut hasil skrining kesehatan. Pelayanan kesehatan usia pendidikan dasar sesuai standar meliputi: 1) Skrining kesehatan. 2) Tindaklanjut hasil skrining kesehatan. Keterangan: Dilakukan pada anak kelas 1 sampai dengan kelas 9 di sekolah minimal satu kali dalam satu tahun ajaran dan usia 7 sampai 15 tahun diluar sekolah. 3) Pemberian imunisasi Campak Rubela, DT, Td pada BIAS sesuai jadwal dan tingkat pendidikan siswa atau usia yang setara. 2 Layanan 1. Skrining Kesehatan Pelaksanaan skrining kesehatan anak usia pendidikan dasar dilaksanakan di satuan pendidikan dasar (SD/MI dan SMP/MTS) dan di luar satuan pendidikan dasar seperti di pondok pesantren, panti/LKSA, lapas/LPKA dan lainnya, meliputi: a) pemeriksaan status gizi b) pemeriksaan tanda-tanda vital c) pemeriksaan kebersihan diri serta kesehatan gigi dan mulut d) pemeriksaan ketajaman penglihatan dan pendengaran 2.Tindak lanjut hasil skrining kesehatan meliputi: a) Memberikan umpan balik hasil skrining kesehatan b) Melakukan rujukan jika diperlukan c) Memberikan penyuluhan kesehatan 1) Skrining kesehatan Pelaksanaan skrining kesehatan anak usia pendidikan SD/MI, SMP/MTS, dan pondok pesantren atau kelas 1-9 (7 sampai dengan 15 tahun) dan di luar satuan pendidikan dasar seperti di panti/LKSA, lapas/LPKA dan lainnya, meliputi: a) Penilaian status gizi. b) Penilaian tanda vital. c) Penilaian kesehatan gigi dan mulut. d) Penilaian ketajaman indera e) Penilaian status anemia pada remaja putri kelas 7. 2) Tindak lanjut hasil skrining kesehatan meliputi: a) Memberikan umpan balik hasil skrining kesehatan b) Melakukan rujukan jika diperlukan c) Memberikan penyuluhan kesehatan 3) Pemberian imunisasi pada pelaksanaan Bulan Imunisasi Anak Sekolah (BIAS) meliputi: a) Pemberian imunisasi Campak Rubela untuk anak kelas 1 SD atau usia yang setara b) Pemberian imunisasi DT untuk anak kelas 1 SD atau usia yang setara c) Pemberian imunisasi Td untuk anak kelas 2 SD atau usia yang setara d) Pemberian imunisasi Td untuk anak kelas 5 SD atau usia yang setara 5. Pelayanan Kesehatan pada Usia Pendidikan Dasar (1)
  • 22. 22 5. Pelayanan Kesehatan pada Usia Pendidikan Dasar (2) No Topik PMK 4/2019 Usulan Revisi 3 Standar jumlah dan kualitas barang/jasa 1. Buku Rapor Kesehatanku 2. Buku Pemantauan Kesehatan 3. Kuesioner Skrining kesehatan 4. Formulir Rekapitulasi Hasil Pelayanan kesehatan usia sekolah dan remaja di dalam sekolah 5. Formulir Rekapitulasi Hasil Pelayanan kesehatan usia sekolah dan remaja di luar sekolah. 1. Form Pencatatan/ Buku Rapor Kesehatanku, Sesuai jumlah peserta didik di sekolah/madrasah/ pesantren 2. Form Pencatatan/ Buku Pemantauan Kesehatan, Sesuai jumlah anak usia pendidikan dasar di luar satuan pendidikan dasar seperti di panti/LKSA, lapas/LPKA dan posyandu remaja 3. Kuesioner Skrining kesehatan 4. Formulir Rekapitulasi Hasil Pelayanan kesehatan usia sekolah dan remaja di dalam sekolah 5. Formulir Rekapitulasi Hasil Pelayanan kesehatan usia sekolah dan remaja di luar sekolah. 6. Tablet Tambah Darah pada remaja putri kelas 7-12, Jumlah remaja putri kelas 7-12 dikalikan 52 tablet kali 1,5 tahun dan mempertimbangkan ketersediaan stok opname yang ada di gudang farmasi kab/kota 7. Alat pemeriksaan HB, Strip Hb, Hematologi analyzer di puskesmas dan Hb meter untuk skrining anemia di sekolah SMP/sederajat 8. Media Promosi Kesehatan 9. Vaksin Campak, Rubela, DT, Td untuk pelaksanaan Bulan Imunisasi Anak Sekolah (BIAS) 4 Standar jumlah dan kualitas personel/SDM a. Tenaga kesehatan: 1) Dokter/ dokter gigi, atau 2) Bidan, atau 3) Perawat 4) Gizi 5) Tenaga kesehatan masyarakat b. Tenaga non kesehatan terlatih atau mempunyai kualifikasi tertentu: 1) Guru 2) Kader kesehatan/ dokter kecil/ peer conselor a. Tenaga kesehatan: 1) Dokter/ dokter gigi, atau 2) Bidan, atau 3) Perawat 4) Tenaga Gizi 5) Tenaga Kefarmasian 6) Tenaga kesehatan masyarakat b.Tenaga non kesehatan terlatih atau mempunyai kualifikasi tertentu: 1) Guru 2) Kader kesehatan/ dokter kecil/ peer conselor 5 Penentuan Sasaran Penetapan sasaran anak setingkat usia pendidikan dasar (7 sampai dengan 15 tahun) di wilayah kabupaten/kota dalam satu tahun menggunakan data proyeksi BPS atau data riil yang diyakini benar, dengan mempertimbangkan estimasi dari hasil survei/ riset yang terjamin validitasnya, Penetapan sasaran anak setingkat usia pendidikan SD/MI, SMP/MTS dan pondok pesantren atau kelas 1-9 (7 sampai dengan 15 tahun) dan di luar satuan pendidikan dasar seperti di panti/LKSA, lapas/LPKA, posyandu remaja dan lainnya di wilayah kabupaten/kota dalam satu tahun menggunakan data proyeksi BPS atau data riil yang diyakini benar, dengan mempertimbangkan estimasi dari hasil survei/ riset yang
  • 23. No Topik PMK 4/2019 Usulan Revisi 1 Pengertian Setiap warga negara usia 15 tahun sampai 59 tahun mendapatkan pelayanan kesehatan sesuai standar Setiap warga negara usia 15 tahun sampai 59 tahun mendapatkan pelayanan kesehatan sesuai standar, dan Skrining status imunisasi Tetanus bagi Wanita Usia Subur (WUS) usia 15-39 tahun dan pemberian imunisasi Td (bila diperlukan) berdasarkan hasil skrining status imunisasi Tetanus 2 Layanan 1. Pelayanan edukasi pada usia produktif adalah Edukasi yang dilaksanakan di Fasilitas Pelayanan Kesehatan dan/atau UKBM 2. Pelayanan Skrining faktor risiko pada usia produktif adalah skrining yang dilakukan minimal 1 kali dalam setahun untuk penyakit menular dan penyakit tidak menular meliputi: a) Pengukuran tinggi badan, berat badan dan lingkar perut. b) Pengukuran tekanan darah. c) Pemeriksaan gula darah. d) Anamnesa perilaku berisiko. 1. Pelayanan edukasi pada usia produktif adalah Edukasi yang dilaksanakan di Fasilitas Pelayanan Kesehatan, UKBM, dan/atau KUA/ lembaga agama/ rumah ibadah. 2. Skrining faktor risiko 🡪 yang dilakukan minimal 1 kali dalam setahun untuk penyakit menular dan penyakit tidak menular dan kesehatan reproduksi catin meliputi: a. Pengukuran tinggi badan, berat badan, dan lingkar perut b. Skrining PPOK untuk usia ≥40 tahun c. Pengukuran tekanan darah. d. Pemeriksaan gula darah untuk: ○ usia 40 tahun keatas ○ Usia 15 tahun sampai <40 tahun dengan masalah obesitas dan /atau tekanan darah tinggi dan/atau dengan riwayat keluarga DM ○ Catin, jika berdasarkan hasil skrining memerlukan pemeriksaan lebih lanjut. e. Pengukuran LILA (tambahan bagi catin) f. Pemeriksaan Hb (tambahan bagi catin) g. Pemeriksaan HIV dan Sifilis bagi catin jika berdasarkan hasil skrining memerlukan pemeriksaan lebih lanjut. h. Anamnesa perilaku berisiko. i. Pemeriksaan tajam penglihatan dan tajam pendengaran j. Pemeriksaan SADANIS dan IVA (bagi sasaran perempuan usia 30-50 tahun yang sudah kontak seksual dilakukan 3 tahun sekali atau kurang dari 3 tahun bila dirasakan ataupun ditemukan keluhan dan kelainan) k. Pemeriksaan skrining kesehatan jiwa l. Status Imunisasi TT bagi calon pengantin (Catin) m. Skrining status imunisasi Tetanus bagi Wanita Usia Subur usia 15-39 tahun dan pemberian imunisasi Td berdasarkan hasil skrining. n. Status imunisasi Tetanus adalah kegiatan skrining yang ditujukan pada Wanita Usia Subur (WUS) minimal 1 kali dalam setahun untuk menentukan status T dan memberikan imunisasi Td (bila diperlukan) kepada WUS tersebut berdasarkan hasil skrining status imunisasi T nya. 6. Pelayanan Kesehatan pada Usia Produktif (1)
  • 24. No Topik PMK 4/2019 Usulan Revisi 2 Layanan (lanjutan) 3. Tindaklanjut hasil skrining kesehatan meliputi: a) Melakukan rujukan jika diperlukan. b) Memberikan penyuluhan kesehatan. 4. Pelayanan KB pada usia produktif adalah pelayanan KB yang dilakukan untuk PUS dengan 4T 5. Tindaklanjut hasil skrining kesehatan meliputi: a. Melakukan rujukan jika diperlukan. b. Memberikan penyuluhan/konseling kesehatan.  Wanita usia 30-50 tahun yang sudah menikah atau mempunyai riwayat berhubungan seksual berisiko dilakukan pemeriksaan SADANIS dan cek IVA.  PUS 4T adalah pasangan suami istri yang terikat perkawinan yang sah yang istrinya berusia antara 15-49 tahun dan mempunyai kondisi 4T (usia <20 tahun, usia >35 tahun, anak >3 orang, jarak kelahiran <2 tahun). 3 Standar jumlah barang/jasa 1. Pedoman dan media KIE - Jumlah Minimal 2 per puskesmas - Fungsi sebagai Panduan dalam melakukan skrining kesehatan sesuai standar 1. Pedoman dan media KIE - jumlah Minimal 5 jenis di setiap Fasilitas Kesehatan dan UKBM dan minimal terdiri dari: a. 1 (satu) Pedoman pelaksanaan deteksi dini penyakit menular dan tidak menular b. 1 (satu) media KIE tentang penyakit menular c. 1 (satu) media KIE tentang penyakit tidak menular d. 1 (satu) media KIE tentang pelayanan kesehatan reproduksi catin/PUS dan KB e. 1 pedoman pelayanan kesehatan korban kekerasan terhadap perempuan dan anak - Fungsi sebagai Panduan dalam melakukan skrining kesehatan sesuai standar dan sebagai media untuk memberikan edukasi tentang penyakit menular dan penyakit tidak menular, kesehatan reproduksi (termasuk KB dan kekerasan terhadap perempuan dan anak (KtPA)) 6. Pelayanan Kesehatan pada Usia Produktif (2)
  • 25. 25 No Topik PMK 4/2019 Usulan Revisi 3 Standar jumlah barang/jasa ● Alat ukur berat badan ● Alat ukur tinggi badan ● Alat ukur lingkar perut ● Tensimeter, Glukometer ● Tes strip gula darah ● Lancet, Kapas alkohol ● KIT IVA tes 2. Alat 1) Pedoman dan media KIE, Alat dalam melakukan skrining: Alat ukur berat badan, Alat ukur tinggi badan, Alat ukur lingkar perut, Tensimeter, Glukometer, Kapas alkohol, KIT IVA tes, Alat ukur Lingkar Lengan Atas (LILA), Alat pemeriksaan HB, KIT opthalmologi Komunitas, Kuesioner PUMA (Deteksi Dini PPOK), Alat IVA tes terdiri dari · Spekulum cocor bebek, · Korentang/tampon tang dalam tempat, · Pinset anatomis, · Lampu sorot, 2) Alat Pelayanan KB: Set pencabutan dan pemasangan AKDR, set pemasangan dan pencabutan implant, Vasektomi set - Jumlah Sesuai dengan jumlah tempat pelaksanaan kegiatan skrining dan atau sesuai dengan kebutuhan - Fungsi untuk Melakukan Skrining kesehatan dan pelayanan KB dan KtPA (jika ada kecurigaan) 3. Bahan Medis Habis Pakai 1) Dalam melakukan skrining: Tes strip gula darah, Lancet, Kapas alcohol 2) Untuk pemeriksaan IVA: Lidi kapas dalam wadah, Desinfektan (alcohol 70%), Larutan asam cuka (asam asetat) dengan kepekatan 3-5%. - Jumlah Sesuai jumlah sasaran - Fungsi Melakukan skrining Kesehatan 6. Pelayanan Kesehatan pada Usia Produktif (3)
  • 26. 26 No Topik PMK 4/2019 Usulan Revisi 3 Standar jumlah barang/jasa 4. Formulir pencatatan dan pelaporan Aplikasi Sistem Informasi Penyakit Tidak Menular (SI PTM) - Jumlah Sesuai kebutuhan - Fungsi Pencatatan dan pelaporan 4. Formulir pencatatan dan pelaporan/Matrik laporan Aplikasi Sehat Indonesiaku (ASIK) e Kohort Kesehatan Usia Produktif - Jumlah Tidak ada perubahan - Fungsi Tidak ada perubahan 5. Vaksin Tetanus Difteri (Td) - Jumlah 1 vial x Sejumlah sasaran Wanita Usia Subur (WUS) 15-39 Tahun/8 x 80%status imunisasi T Wanita Usia Subur (WUS)) / 8 Pencegahan Tetanus pada WUS 4. Penentuan Sasaran Penetapan sasaran usia produktif (berusia 15-59 tahun) di wilayah kabupaten/kota dalam satu tahun menggunakan data proyeksi BPS atau data riil yang diyakini benar, dengan mempertimbangkan estimasi dari hasil survei/ riset yang terjamin validitasnya, yang ditetapkan oleh Kepala Daerah. Setiap warga negara usia 15 tahun sampai 59 tahun mendapatkan pelayanan kesehatan sesuai standar. Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota wajib memberikan pelayanan kesehatan dalam bentuk edukasi dan skrining serta pelayanan kesehatan sesuai standar kepada warga negara usia 15-59 tahun, di wilayah kerjanya dalam kurun waktu satu tahun. 6. Pelayanan Kesehatan pada Usia Produktif (4)
  • 27. 27 7. Pelayanan Kesehatan pada Usia Lanjut (1) No Topik PMK 4/2019 Usulan Revisi 1 Pengertian Pelayanan kesehatan pada usia lanjut sesuai standar yang meliputi Edukasi Perilaku Hidup Bersih dan Sehat dan Skrining faktor risiko penyakit menular dan penyakit tidak menular Pelayanan kesehatan pada usia lanjut sesuai standar yang meliputi Edukasi Perilaku Hidup Bersih dan Sehat dan Skrining faktor risiko pada usia lanjut. 2 Layanan 1. Pengukuran tinggi badan, berat badan dan lingkar perut 2. Pengukuran tekanan darah 3. Pemeriksaan gula darah 4. Pemeriksaan gangguan mental 5. Pemeriksaan gangguan kognitif 6. Pemeriksaan tingkat kemandirian usia lanjut 7. Anamnesa perilaku berisiko 1. pengukuran tinggi badan, berat badan, lingkar perut, lingkar lengan atas 2. pengukuran tekanan darah; 3. pemeriksaan gula darah; 4. pemeriksaan kolesterol; 5. pemeriksaan Skrining Lansia Sederhana; 6. pemeriksaan tingkat kemandirian lanjut usia; dan 7. anamnesis perilaku berisiko.
  • 28. 28 No Topik PMK 4/2019 Usulan Revisi 3 Standar jumlah dan kualitas barang/jasa 1. Strip uji pemeriksaan : Gula darah dan Kolesterol 2. Instrumen Geriatric Depression Scale (GDS), Instrumen Abbreviated Mental Test (AMT), dan Instrumen Activity Daily Living (ADL) dalam paket Pengkajian Paripurna Pasien Geriatri (P3G) 3. Buku Kesehatan Lansia 1. Alat pemeriksaan dini (ukur berat dan tinggi badan, ukur lingkar perut, Tensimeter, pemeriksaan gula darah, dan pemeriksaan kolesterol) 2. BHP Strip uji pemeriksaan: Gula darah dan Kolesterol, Lancet, Kapas alcohol 1. Instrumen Skrining Lansia Sederhana, Instrumen Aktivitas Kehidupan Sehari-hari (AKS)/ Activity Daily Living (ADL) Barthel 2. Buku Kesehatan Lansia atau aplikasi pencatatan terkait lainnya 3. Media KIE 4 Standar jumlah dan kualitas personel/SDM 1) Dokter, atau Bidan, atau Perawat 2) Gizi 3) Tenaga kesehatan masyarakat 4) Tenaga non kesehatan terlatih atau mempunyai kualifikasi tertentu, kader kesehatan 1) Tenaga kesehatan: a) Dokter, atau b) Bidan, atau c) Perawat d) Tenaga Gizi e) Tenaga kesehatan masyarakat 2) Tenaga non kesehatan terlatih atau kader kesehatan yang mempunyai kualifikasi tertentu 5 Penentuan Sasaran Penetapan sasaran usia lanjut (berusia 60 tahun atau lebih) di wilayah kabupaten/kota dalam satu tahun menggunakan data proyeksi BPS atau data riil yang diyakini benar, dengan mempertimbangkan estimasi dari hasil survei/riset yang terjamin validitasnya yang ditetapkan oleh kepala daerah Penetapan sasaran usia lanjut (berusia 60 tahun atau lebih) di wilayah kabupaten/kota dalam satu tahun menggunakan data proyeksi BPS atau data riil yang diyakini benar, yang ditetapkan oleh Kepala Daerah. 7. Pelayanan Kesehatan pada Usia Lanjut (2)
  • 29. 29 8. Pelayanan Kesehatan Penderita Hipertensi (1) No Topik PMK 4/2019 Usulan Revisi 1 Pengertian Pelayanan kesehatan penderita hipertensi sesuai standar meliputi: 1) Pengukuran tekanan darah 2) Edukasi Pelayanan kesehatan penderita hipertensi sesuai standar meliputi: 1. Pengukuran tekanan darah 2. Pelayanan edukasi non farmakologi 3. Pelayanan farmakologi 4. Konseling kepatuhan terapi Non farmakologi dan farmakologi 2 Layanan 1. Pengukuran tekanan darah dilakukan minimal satu kali sebulan di fasilitas pelayanan kesehatan 2. Edukasi perubahan gaya hidup dan/atau kepatuhan minum obat 1. Pengukuran tekanan darah dilakukan minimal satu kali sebulan di fasilitas pelayanan kesehatan 2. Konseling kepatuhan terapi Non farmakologi dan farmakologi 3. Melakukan rujukan jika diperlukan.
  • 30. 30 8. Pelayanan Kesehatan Penderita Hipertensi (2) No Topik PMK 4/2019 Usulan Revisi 3 Standar jumlah dan kualitas barang/jasa 1. Pedoman pengendalian Hipertensi dan media KIE 2. Tensimeter 3. Formulir pencatatan dan Pelaporan Aplikasi Sistem Informasi PTM 1. Pedoman pengendalian Hipertensi dan media KIE 2. Tensimeter 3. Formulir pencatatan dan Pelaporan Aplikasi Sehat Indonesiaku (ASIK) 4. Media promosi kesehatan 4 Standar jumlah dan kualitas personel/SDM a. Dokter, atau b. Bidan, atau c. Perawat d. Tenaga kesehatan masyarakat 1. Dokter, atau 2. Bidan, atau 3. Perawat 4. Tenaga Gizi 5. Tenaga Promosi Kesehatan dan Ilmu Perilaku 6. Tenaga Kefarmasian 7. Tenaga Kesehatan masyarakat 5 Penentuan Sasaran Penetapan sasaran penderita hipertensi ditetapkan oleh Kepala Daerah dengan menggunakan data RISKESDAS terbaru yang di tetapkan oleh Menteri Kesehatan. Penetapan sasaran penderita hipertensi ditetapkan oleh Kepala Daerah dengan menggunakan data riil yang diyakini benar dengan mempertimbangkan estimasi dari hasil riset yang terjamin validitasnya atau berdasarkan RISKESDAS terbaru yang ditetapkan oleh Menteri Kesehatan.
  • 31. 31 No Topik PMK 4/2019 Usulan Revisi 1 Pengertian Setiap penderita diabetes melitus mendapatkan pelayanan kesehatan sesuai standar kepada seluruh penderita Diabetes Melitus (DM) usia ≥15 tahun ke atas sebagai upaya pencegahan sekunder di wilayah kerjanya dalam kurun waktu satu tahun. Tidak Ada Perubahan 2 Layanan 1. Pengukuran gula darah; 2. Edukasi 3. Terapi farmakologi. 1. Pemeriksaan klinis; 2. Pemeriksaan Penunjang 3. Terapi non farmakologi (Edukasi gaya hidup sehat) 4. Terapi farmakologi. 3 Standar jumlah dah kualitas barang/jasa ● Glukometer ● Strip tes Gula Darah ● Kapas Alkohol ● Lancet ● Formulir pencatatan dan pelaporan ● Aplikasi SI PTM ● Pedoman dan media KIE ● Fotometer atau Glukometer ● Reagen Glukosa; atau ● Strip tes Gula Darah ● Kapas Alkohol ● Lancet ● Formulir pencatatan dan pelaporan ● Aplikasi SI PTM, ASIK, Simpus ● Pedoman dan media KIE 9. Pelayanan Kesehatan Penderita Diabetes Mellitus (1)
  • 32. 32 No Topik PMK 4/2019 Usulan Revisi 4 Standar jumlah dah kualitas personel/SDM a. Dokter, atau b. Bidan, atau c. Perawat d. Gizi e. Tenaga kesehatan masyarakat a. Dokter; b. Bidan, atau c. Perawat; d. Tenaga Kefarmasian; e. Tenaga kesehatan masyarakat; f. Tenaga Gizi; g. Teknis Medis (ATLM) 5 Penentuan Sasaran Penetapan sasaran penderita diabetes melitus ditetapkan oleh Kepala Daerah dengan menggunakan data RISKESDAS terbaru yang di tetapkan oleh Menteri Kesehatan. Penetapan sasaran penderita diabetes melitus ditetapkan oleh Kepala Daerah dengan menggunakan data riil yang diyakini benar dengan mempertimbangkan estimasi dari hasil riset yang terjamin validitasnya atau berdasarkan RISKESDAS terbaru yang ditetapkan oleh Menteri Kesehatan 9. Pelayanan Kesehatan Penderita Diabetes Mellitus (2)
  • 33. 33 No Topik PMK 4/2019 Usulan Revisi 1 Pengertian Pelayanan kesehatan pada ODGJ berat sesuai standar bagi psikotik akut dan Skizofrenia Pelayanan kesehatan pada ODGJ berat sesuai standar bagi psikotik akut dan Skizofrenia 2 Layanan 1. Pemeriksaan kesehatan jiwa meliputi: a) Pemeriksaan status mental b) Wawancara 1. Edukasi kepatuhan minum obat. 2. Melakukan rujukan jika diperlukan 1. Pelayanan kesehatan pada ODGJ berat sesuai standar bagi psikotik akut dan Skizofrenia meliputi: 1) Pemeriksaan kesehatan jiwa; 2) Edukasi; 3) Tata Laksana. 2. Pemeriksaan kesehatan jiwa meliputi Pemeriksaan status mental dan Wawancara 1. Edukasi kepatuhan minum obat kepada pasien dan keluarga/caregiver 2. Melakukan penatalaksanaan awal dan melakukan rujukan sesuai indikasi. 3. Tindak lanjut rujuk balik dan pemantauan minum obat 10. Pelayanan Kesehatan pada Orang Dengan Gangguan Jiwa (ODGJ) Berat 3 Standar jumlah dan kualitas barang/jasa Buku Pedoman Diagnosis Penggolongan Gangguan Jiwa (PPDGJ III) : 1 Dokter x 1 PPDGJ-III x jumlah Fasilitas Kesehatan Pelayanan Primer (FKTP) a. Buku Pedoman Diagnosis Penggolongan Gangguan Jiwa (PPDGJ III) : Minimal 1/ puskesmas atau fasilitas pelayanan kesehatan. b. Penyediaan Psikofarmaka c. Penyediaan Formulir Skrining Kesehatan Jiwa dan/ atau melalui aplikasi d. Penyediaan Formulir Pencatatan dan Pelaporan melalui Sistem Informasi Kesehatan e. Media KIE 4 Standar jumlah dan kualitas personel/SDM Tenaga kesehatan yang menangani : Dokter, dan /perawat yang terlatih jiwa dan atau tenaga kesehatan lainnya Pelayanan kesehatan Penderita Orang Dengan Gangguan Jiwa (ODGJ) Berat dilakukan oleh: a. Tenaga medis; b. Tenaga Kesehatan yang memiliki kompetensi dan kewenangan di bidang Kesehatan jiwa (contoh: Psikolog Klinis, Perawat Jiwa, Perawat terlatih); c. Tenaga profesional lainnya; dan/atau d. Tenaga lain yang terlatih di bidang kesehatan jiwa. 5 Penentuan sasaran ditetapkan oleh Kepala Daerah dengan menggunakan data RISKESDAS terbaru yang di tetapkan oleh Menteri Kesehatan ditetapkan oleh Kepala Daerah dengan menggunakan data riil yang diyakini benar dengan mempertimbangkan estimasi dari hasil riset yang terjamin validitasnya atau berdasarkan RISKESDAS terbaru yang ditetapkan oleh Menteri Kesehatan
  • 34. 34 No Topik PMK 4/2019 Usulan Revisi 1 Pengertian Pelayanan orang terduga TBC sesuai standar bagi orang terduga TBC Pelayanan orang terduga TBC sesuai standar bagi orang terduga TBC 2 Layanan 1) Pemeriksaan klinis 2) Pemeriksaan penunjang 3) Edukasi Pemeriksaan penunjang adalah pemeriksaan dahak dan/atau bakteriologis. 1. Pemeriksaan klinis 2. Pemeriksaan laboratorium (bakteriologis) 3. Edukasi Pemeriksaan penunjang adalah pemeriksaan dahak dan/atau bakteriologis dengan menggunakan Tes Cepat Molekuler (TCM). Bagi fasyankes yang tidak memiliki alat TCM, perlu dibentuk jejaring lab dan menyiapkan trnasportyasi pengiriman sputum. Biaya transport tanggung jawab Pemda. 11. Pelayanan Kesehatan pada Orang Terduga Tuberkulosis 3 Standar jumlah dan kualitas barang/jasa Media KIE, Reagen ZN TB, masker jenis rumah tangga dan masker N95, Pot dahak, kaca slide, bahan habis pakai (Oil Emersi, Ether Alkohol, Lampu spirtus/bunsen, ose/lidi), rak pengering, Kartrid Tes cepat Molekuler, Formulir pencatatan dan pelaporan, Pedoman/ standar operasional prosedur Tidak Ada Perubahan 4 Standar jumlah dan kualitas personel/SDM Tenaga kesehatan yang terlibat : dokter/dokter spesialis penyakit dalam/dokter spesialis penyakit kulit dan kelamin, atau perawat, bidan, tenaga kesehatan masyarakat. a. Tenaga kesehatan: 1) Dokter/ dokter spesialis penyakit dalam/ dokter spesialis paru, atau; 2) Perawat; 3) Tenaga Kefarmasian; 4) Tenaga kesehatan masyarakat; 5) Ahli Teknologi Laboratorium Medik (ATLM; 6) Radiografer. b. Tenaga non kesehatan terlatih atau mempunyai kualifikasi tertentu; kader kesehatan 5 Penentuan Sasaran Denominator : Jumlah orang terduga TBC dalam kurun waktu satu tahun yang sama Denominator : Jml estimasi orang terduga TBC dalam kurun waktu 1 tahun yang sama
  • 35. 35 No Topik PMK 4/2019 Usulan Revisi 1 Pengertian Pelayanan kesehatan yang diberikan kepada orang dengan risiko terinfeksi HIV sesuai standar Pelayanan kesehatan yang diberikan kepada orang dengan risiko terinfeksi HIV sesuai standar 2 Layanan 1) Edukasi perilaku berisiko 2) Skrining 1. Edukasi perilaku berisiko dan pencegahan penularan 2. Skrining dilakukan dengan pemeriksaan Tes Cepat HIV minimal 1 kali dalam setahun. 3. Melakukan rujukan jika diperlukan 12. Pelayanan Kesehatan pada Orang dengan Risiko Terinfeksi HIV 3 Standar jumlah dan kualitas barang/jasa Media KIE, Tes Cepat HIV, Bahan medis habis pakai, alat tulis, rekam medis Tidak Ada Perubahan 4 Standar jumlah dan kualitas personel/SDM Tenaga kesehatan yang terlibat : dokter/dokter spesialis penyakit dalam/dokter spesialis penyakit kulit dan kelamin, atau perawat, bidan, tenaga kesehatan masyarakat. Tenaga kesehatan yang terlibat : dokter/dokter spesialis penyakit dalam/dokter spesialis penyakit kulit dan kelamin, atau perawat, bidan, ahli teknologi laboratorium medik (ATLM), tenaga kesehatan masyarakat 5 Penentuan sasaran Penetapan sasaran HIV ditetapkan oleh Kepala Daerah berdasarkan orang yang berisiko terinfeksi HIV (penderita TBC, IMS, penjaja seks, LSL, transgender, WBP, dan ibu hamil) Tidak Ada Perubahan