Rencana Strategis (Renstra) adalah
dokumen perencanaan untuk periode 5 (lima)
tahun. Renstra Dinas Kesehatan disusun
sebagai penjabaran atas Rencana
Pembangunan Daerah (RPD). Renstra Dinas
Kesehatan sesuai dengan Undang-Undang
nomor 23 Tahun 2014 yang di dalamnya
memuat tujuan, sasaran, strategi, arah
kebijakan, program, dan kegiatan
pembangunan yang disusun sesuai dengan
tugas dan fungsi Dinas Kesehatan yang
menjalankan urusan wajib bidang kesehatan
serta bersifat indikatif.
Penyusunan Rencana Strategis
(Renstra) Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi
Barat merupakan penjabaran Rencana
Pembangunan Daerah Provinsi Sulawesi
Barat tahun 2023-2026. Dokumen renstra
Dinas Kesehatan memberikan gambaran
perwujudan pelayanan Dinas Kesehatan
Sulawesi Barat sampai dengan tahun 2026
serta merupakan bagian Kontrak Kinerja
Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi
Barat dengan Kepala Daerah.
Selain itu penyusunan Renstra Dinas
Kesehatan Provinsi Sulawesi Barat ini
merupakan wujud implementasi instruksi
Menteri Dalam Negeri Nomor 70 Tahun 2021
tentang penyusunan dokumen Rencana
Pembangunan Daerah (RPD). Provinsi Sulawesi
Barat merupakan salah satu daerah yang
melaksanakan pemilihan kepala daerah serentak
secara nasional Tahun 2024 yang masa
jabatannya berakhir pada Tahun 2022.
7. RENCANA STRATEGIS DINAS KESEHATAN
DAERAH PROVINSI SULAWESI BARAT 2023-2026
i
embangunan kesehatan dilaksanakan dengan tujuan untuk
meningkatkan kesadaran, kemauan dan kemampuan
hidup sehat bagi setiap orang agar terwujud derajat
kesehatan masyarakat yang setinggi- tingginya. Dalam rangka
mencapai tujuan tersebut, pembangunan kesehatan dilaksanakan
secara sistematis dan berkesinambungan.
Dengan telah ditetapkannya Peraturan Gubernur Provinsi
Sulawesi Barat Nomor Nomor 9 Tahun 2022 tentang Rencana
Pembangunan Daerah (RPD) Provinsi Sulawesi Barat 2013– 2026,
dokumen tersebut sebagai acuan seluruh Organisasi Perangkat Daerah (OPD) dalam menyusun
Rencana Strategis (Renstra).
Pasal 25 ayat 1 Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 8 Tahun 2008 tentang
Tahapan, Tata Cara Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan
Daerah, menyebutkan bahwa setiap OPD wajib menyusun Rencana Strategis yang memuat tujuan,
strategi, kebijakan, program dan kegiatan pembangunan sesuai dengan tugas dan fungsinya dan
ditetapkan oleh Kepala OPD.
Tantangan pembangunan kesehatan dan permasalahan pembangunan kesehatan makin
bertambah berat dan kompleks serta terkadang tidak terduga. Untuk itu peran aktif masyarakat
dalam pembangunan kesehatan manjadi sangat penting dalam mengantisipasi segala kemungkinan
yang akan terjadi di Sulawesi Barat.
Pentingnya peran aktif masyarakat dalam pembangunan kesehatan tercermin dalam strategi
dan sasaran utama Rencana Strategis Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Barat tahun 2022 –
2023. Program-program pembangunan kesehatan yang akan diselenggarakan oleh Dinas Kesehatan
Provinsi Sulawesi Barat, diarahkan untuk peningkatan kualitas pelayanan Kesehatan masyarakat.
mampu menanggulangi faktor risiko masalah-masalah kesehatan yang terjadi di masyarakat,
sehingga diharapkan seluruh jajaran kesehatan dalam menyelenggarakan pembangunan kesehatan
guna “Membangun Sumber Daya Manusia Berkualitas, Berkepribadian dan Berbudaya”
Kami senantiasa mengharap saran dan masukan guna perbaikan Renstra ini, sehingga
bermanfaat tidak saja bagi Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Barat dan Unit Pelaksana Teknis
(UPT) tetapi juga bagi Dinas Kesehatan Kabupaten dan Rumah Sakit Umum Daerah serta pemerhati
kesehatan.
Pada kesempatan ini, kami menyampaikan penghargaan yang setinggi-tingginya dan ucapan
terima kasih kepada pihak yang telah berkontribusi dalam penyusunan Renstra Dinas Kesehatan
8. RENCANA STRATEGIS DINAS KESEHATAN
DAERAH PROVINSI SULAWESI BARAT 2023-2026
ii
Provinsi Sulawesi Barat tahun 2023 – 2026. Akhirnya hanya kepada Allah SWT sajalah kita
berlindung dan berserah diri. Semoga upaya kita bersama dalam mewujudkan kesehatan yang maju
dan malaqbi di Sulawesi Barat mendapatkan rahmat, hidayah dan ridhoNya. Amien.
Mamuju, April 2022
Kepala Dinas Kesehatan
Provinsi Sulawesi Barat
drg. H. Asran Masdy, SKG., M.AP
NIP. 19710814 200501 1 014
9. RENCANA STRATEGIS DINAS KESEHATAN
DAERAH PROVINSI SULAWESI BARAT 2023-2026
ii
KATA PENGANTAR ........................................................................................................... i
DAFTAR ISI........................................................................................................................... ii
DAFTAR TABEL .................................................................................................................. iii
BAB I PENDAHULUAN ............................................................................................... 1
1.1. Latar Belakang ............................................................................................ 1
1.2. Landasan Hukum ........................................................................................ 2
1.3. Maksud dan Tujuan .................................................................................... 5
1.4. Sistematika Penulisan ................................................................................. 5
BAB II GAMBARAN PELAYANAN DINAS KESEHATAN SULAWESI BARAT 9
2.1 Tugas, Fungsi Dan Struktur Organisasi....................................................... 9
2.2 Sumber Daya Perangkat Daerah.................................................................. 25
2.3 Kinerja Pelayanan Perangkat Daerah .......................................................... 31
2.4 Tantangan Dan Peluang Pengembangan Pelayanan ................................... 36
BAB III PERMASALAHAN DAN ISU STRATEGIS .................................................. 38
3.1 Identifikasi Permasalahan Berdasarkan Tugas Pokok Dan Fungsi
Pelayanan Perangkat Daerah ...................................................................... 38
3.2 Telaahan Rencana Pembangunan Daerah Provinsi Sulawesi Barat ........... 39
3.3 Telaahan Renstra Kementerian/Lembaga Dan Renstra Perangkat Daerah
Provinsi Sulawesi Barat............................................................................... 43
3.4 Telaahan Rencana Tata Ruang Wilayah Dan Kajian Lingkungan Hidup
Strategis ....................................................................................................... 43
3.5 Penentuan Isu – Isu Strategis....................................................................... 44
BAB IV TUJUAN DAN SASARAN ................................................................................ 50
4.1 Tujuan Dan Sasaran Jangka Menengah Perangkat Daerah ......................... 50
BAB V STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN .......................................................... 53
5.1 Strategi Dan Arah Kebijakan Perangkat Daerah .............................. 53
BAB VI RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN SERTA PENDANAAN ........... 57
BAB VII KINERJA PENYELENGGARAAN BIDANG KESEHATAN...................... 101
BAB VIII PENUTUP ........................................................................................................... 103
LAMPIRAN – LAMPIRAN
10. RENCANA STRATEGIS DINAS KESEHATAN
DAERAH PROVINSI SULAWESI BARAT 2023-2026
iii
Tabel Halaman
2.1 Jumlah Aparatur Sipil Negara berdasarkan Golongan / Kepangkatan Di Lingkungan
Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Barat Tahun 2021……………………………… II-28
2.2 Jumlah Aparatur Sipil Negara berdasarkan Pendidikan Di Lingkungan Dinas
Kesehatan Provinsi Sulawesi Barat Tahun 2021…………………………………… II-29
2.3 Jumlah Aparatur Sipil Negara berdasarkan Jabatan Fungsional Umum dan Tertentu
Di Lingkungan Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Barat Tahun 2021……………... II-29
2.4 Distribusi Tenaga Kesehatan Berdasarkan Jenis Ketenagaan Di Fasilitas Kesehatan
Tingkat Pertama Se-Provinsi Sulawesi Barat Tahun 2021…………….................. II-30
2.5 Jumlah Sarana Pelayanan Kesehatan Provinsi Sulawesi Barat Tahun 2021…………. II-31
2.6 Jumlah Aset Di Lingkungan Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Barat Tahun 2021 II-33
2.7 Pencapaian Kinerja Pelayanan Dinas Kesehatan Daerah Provinsi Sulawesi Barat
Provinsi Sulawesi Barat…………………………………………………………….. II-34
2.8 Anggaran dan Realisasi Pendanaan Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Barat……... II-37
3.1 Pemetaan Permasalahan Pelayanan Perangkat Daerah……………………………… III-41
3.2 Telaah Rencana Pembangunan Daerah Provinsi Sulawesi Barat…………………… III-45
4.1 Tujuan Dan Sasaran Jangka Menengah Pelayanan Dinas Kesehatan Provinsi
Sulawesi Barat Tahun 2023 – 2026………………………………………………….. IV-56
5.1 Strategi dan Arah Kebijakan Perangkat Daerah…………………………………….. V-58
6.1 Program dan Kegiatan serta Pendanaan Perangkat Daerah………………………….. VI-62
7.1 Indikator Kinerja Dinas Kesehatan Provinsi Sualwesi Barat yang Mengacu
pada Tujuan dan Sasaran RPD……………………………………………….. VII-106
12. RENCANA STRATEGIS DINAS KESEHATAN
DAERAH PROVINSI SULAWESI BARAT 2023-2026
1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
esehatan merupakan hak
asasi manusia sebagaimana yang
tercantum dalam Undang-Undang
Dasar (UUD) 1945 pasal 28 H. Dalam
kontitusi pasal 28 H no. 3 menyebutkan bahwa
setiap orang berhak atas jaminan sosial yang
memungkinkan pengembangan dirinya secara
utuh sebagai manusia yang bermartabat yang
menjadi dasar mengapa hak atas kesehatan
merupakan Hak Asasi Manusia.
Pembangunan kesehatan dilaksanakan
dengan tujuan untuk meningkatkan kesadaran,
kemauan dan kemampuan hidup sehat bagi
setiap orang agar terwujud derajat kesehatan
masyarakat yang setinggi- tingginya. Dalam
rangka mencapai tujuan tersebut,
pembangunan kesehatan dilaksanakan secara
sistematis dan berkesinambungan.
Pembangunan kesehatan tersebut
merupakan upaya seluruh potensi bangsa
Indonesia, baik masyarakat, swasta maupun
pemerintah, yang dimotori dan
dikoordinasikan oleh Pemerintah.
Pemerintah telah menerbikan
Peraturan Presiden Nomor 18 Tahun 2020
tentang Rencana Pembangunan Jangka
Menengah Nasional Tahun 2020–2024 dan
Peraturan Presiden Nomor 18 Tahun 2020
tentang Rencana Pembangunan Jangka
Menengah Nasional Tahun 2020–2024.
Dalam tahapan Rencana
Pembangunan Jangka Panjang Nasional yang
diatur dalam Undang-Undang Nomor 17
Tahun 2007 maka periode 2019-2024 sebagai
tahapan ke empat atau terakhur dalam
memantapkan pembangunan secara
menyeluruh di berbagai bidang. Hal ini
dilakukan dengan menekankan pencapaian
daya saing kompetitif, perekonomian,
berlandaskan keunggulan sumber daya alam
dan sumber daya manusia yang berkualitas
serta kemampuan ilmu pengetahuan dan
teknologi yang terus meningkat.
Pemerintah daerah, memegang peranan
penting dalam pembangunan di wilayahnya
termasuk bidang kesehatan dengan berbagai
tantangan dan peluang yang ada. Untuk
mensinergikan pembangunan kesehatan di
Provinsi Sulawesi Barat dengan pembangunan
kesehatan Nasional, maka perlu adanya
penyelarasan. Oleh karena itu penyelenggaraan
pembangunan kesehatan di Provinsi Sulawesi
Barat mengacu pada Peraturan Presiden
nomor 72 tahun 2012 tentang Sistem
Kesehatan Nasional, Rencana Pembangunan
Jangka Panjang Bidang Kesehatan (RPJPK)
Tahun 2005 – 2025, dan Peraturan Menteri
Kesehatan Nomor 21 tahun 2020 tentang
Rencana Strategis Kementerian kesehatan 2020
– 2024, serta Rencana Strategis yang dimiliki
oleh kabupaten di Provinsi Sulawesi Barat.
Dengan adanya Undang-Undang
Nomor 23 tahun 2014 tentang Pemerintahan
Daerah dan Rencana Pembangunan Daerah
(RPD) Provinsi Sulawesi Barat maka
diperlukan Rencana Strategis di Dinas
Kesehatan. Dalam rangka penyusunan
Rencana Strategis Perangkat Daerah perlu
mempedomani Permendagri 86/2017 tentang
Pelaksanaan Peraturan Pemerintah nomor 8
tahun 2008 tentang Tahapan, Tatacara
13. RENCANA STRATEGIS DINAS KESEHATAN
DAERAH PROVINSI SULAWESI BARAT 2023-2026
2
Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi
Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah,
Instruksi Menteri Dalam negeri Nomor 70
Tahun 2021 tentang penyusunan dokumen
perencanaan pembangunan daerah bagi
daerah dengan masa jabatan kepala daerah
berakhir pada tahun 2022, Peraturan Gubernur
Nomor 45 Tahun 2016 tentang kedudukan,
tugas dan fungsi, Susunan Organisasi dan Tata
Kerja Dinas Daerah Provinsi Sulawesi Barat
dan Peraturan Gubernur Nomor 39 tahun
2019 tentang perubahan kedua atas peraturan
gubernur Sulawesi barat Nomor 41 tahun
2017 tentang susunan organisasi, dan tugas
dan fungsi serta tata kerjacabang dinas dan
unit pelaksana teknis daerahProvinsi Sulawesi
Barat.
Rencana Strategis (Renstra) adalah
dokumen perencanaan untuk periode 5 (lima)
tahun. Renstra Dinas Kesehatan disusun
sebagai penjabaran atas Rencana
Pembangunan Daerah (RPD). Renstra Dinas
Kesehatan sesuai dengan Undang-Undang
nomor 23 Tahun 2014 yang di dalamnya
memuat tujuan, sasaran, strategi, arah
kebijakan, program, dan kegiatan
pembangunan yang disusun sesuai dengan
tugas dan fungsi Dinas Kesehatan yang
menjalankan urusan wajib bidang kesehatan
serta bersifat indikatif.
Penyusunan Rencana Strategis
(Renstra) Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi
Barat merupakan penjabaran Rencana
Pembangunan Daerah Provinsi Sulawesi
Barat tahun 2023-2026. Dokumen renstra
Dinas Kesehatan memberikan gambaran
perwujudan pelayanan Dinas Kesehatan
Sulawesi Barat sampai dengan tahun 2026
serta merupakan bagian Kontrak Kinerja
Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi
Barat dengan Kepala Daerah.
Selain itu penyusunan Renstra Dinas
Kesehatan Provinsi Sulawesi Barat ini
merupakan wujud implementasi instruksi
Menteri Dalam Negeri Nomor 70 Tahun 2021
tentang penyusunan dokumen Rencana
Pembangunan Daerah (RPD). Provinsi Sulawesi
Barat merupakan salah satu daerah yang
melaksanakan pemilihan kepala daerah serentak
secara nasional Tahun 2024 yang masa
jabatannya berakhir pada Tahun 2022.
1.2 Landasan Hukum
Dasar hukum penyusunan Rencana Strategis
Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Barat,
sebagai berikut :
1. Undang–Undang Nomor 17 Tahun 2003
tentang Keuangan Negara (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2003
Nomor 47, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 4286);
2. Undang–Undang Nomor 25 Tahun 2004
tentang Sistem PerencanaanPembangunan
Nasional (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2004 Nomor 104,
Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 4421);
3. Undang–Undang Nomor 26 Tahun 2004
tentang Pembentukan Provinsi Sulawesi
Barat (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2004 Nomor 105,
Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 4422);
4. Undang–Undang Nomor 17 Tahun 2007
tentang Rencana Pembangunan Jangka
Panjang (RPJP) Nasional Tahun 2005–
2025 (Lembaran NegaraRepublik
Indonesia Tahun 2007 Nomor 33,
14. RENCANA STRATEGIS DINAS KESEHATAN
DAERAH PROVINSI SULAWESI BARAT 2023-2026
3
Tambahan Lembaran NegaraRepublik
Indonesia Nomor 4725);
5. Undang–Undang Nomor 26 Tahun 2007
tentang Penataan Ruang (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2007
Nomor 68, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 4725)
sebagaimana telah diubah dengan
Undang–undang Nomor 11 Tahun 2020
tentang Cipta Kerja (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2020 Nomor
245, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 6573);
6. Undang–Undang Nomor 23 Tahun 2014
tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2014
Nomor 244, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 5587);
7. Undang–Undang Nomor 11 Tahun 2020
tentang Cipta Kerja (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2020 Nomor
245, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 6573);
8. Peraturan Pemerintah Nomor 6 Tahun
2008 tentang Pedoman Evaluasi
Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah
(Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 2008 Nomor 19, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 4815);
9. Peraturan Pemerintah Nomor 18 tahun
2016 tentang Perangkat Daerah
(Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 2016 Nomor 114, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 5887);
10. Peraturan Pemerintah Nomor 17 Tahun
2017 tentang Sinkronisasi Proses
Perencanaan dan Penganggaran
Pembangunan Nasional (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2017
Nomor 105, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 6056);
11. Peraturan Pemerintah Nomor 2 Tahun 2018
tentang Standar Pelayanan Minimal
(Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 2018 Nomor 2, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 6178);
12. Peraturan Pemerintah Nomor 12 Tahun
2019 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah
(Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 2019 Nomor 42, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 6322);
13. Peraturan Pemerintah Nomor 13 Tahun
2019 tentang Laporan dan Evaluasi
Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah
(Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 2019 Nomor 52, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 6323);
14. Peraturan Pemerintah Nomor 12 Tahun
2019 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah
(Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 2019 Nomor 42, Tambahan
Lembaran Negara Nomor 6322);
15. Peraturan Pemerintah Nomor 21 Tahun
2021 tentang Penyelenggaraan Penataan
Ruang (Lembaran Negara Tahun 2021
Nomor 31, Tambahan Lembaran Negara
Nomor 6633);
16. Peraturan Presiden Nomor 95 Tahun 2018
tentang Sistem Pemerintahan Berbasis
Elektronik (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2018 Nomor 182);
17. Peraturan Presiden Nomor 39 Tahun 2019
tentang Satu Data Indonesia (Lembaran
15. RENCANA STRATEGIS DINAS KESEHATAN
DAERAH PROVINSI SULAWESI BARAT 2023-2026
4
Negara Republik Indonesia Tahun 2019
Nomor 112);
18. Peraturan Presiden Nomor 18 Tahun 2020
tentang Rencana Pembangunan Jangka
Menengah Nasional Tahun 2020–2024
(Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 2020 Nomor 10);
19. Peraturan Presiden Nomor 18 Tahun 2020
tentang Rencana Pembangunan Jangka
Menengah Nasional Tahun 2020–2024
(Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 2020 Nomor 10);
20. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor
80 Tahun 2015 tentang Pembentukan
Produk Hukum Daerah (Berita Negara
Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor
2036) sebagaimana telah diubah dengan
Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor
120 Tahun 2018 tentang Perubahan Atas
Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor
80 Tahun 2015 tentang Pembentukan
Produk Hukum Daerah (Berita Negara
Republik Indonesia Tahun 2018 Nomor
157);
21. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor
86 Tahun 2017 tentang Tata Cara
Perencanaan, Pengendalian dan Evaluasi
Pembangunan Daerah, Tata Cara Evaluasi
Rancangan Peraturan Daerah tentang
Rencana Pembangunan Jangka Panjang
Daerah dan Rencana Pembangunan
Jangka Menengah Daerah, serta Tata Cara
Perubahan Rencana Pembangunan Jangka
Panjang Daerah, Rencana Pembangunan
Jangka Menengah Daerah, dan
RencanaKerja Pemerintah Daerah (Berita
Negara Republik Indonesia Tahun 2017
Nomor 1312);
22. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor
100 Tahun 2018 tentang Penerapan Standar
Pelayanan Minimal (Berita Negara
Republik Indonesia Tahun 2018 Nomor
1540);
23. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 70
Tahun 2019 tentang Sistem Informasi
Pemerintahan Daerah (Berita Negara
Republik Indonesia Tahun 2019 Nomor
1114);
24. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 90
Tahun 2019 tentang Klasifikasi, Kodefikasi,
dan Nomenklatur Perencanaan
Pembangunan dan Keuangan Daerah (Berita
Negara Republik Indonesia Tahun 2019
Nomor 1447);
25. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 18
Tahun 2020 tentang Peraturan Pelaksanaan
Peraturan Pemerintah Nomor 13 Tahun
2019 Tentang Laporan dan Evaluasi
Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah
(Berita Negara Republik Indonesia Tahun
2020 Nomor 288);
26. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 20
Tahun 2020 tentang Percepatan Penanganan
Coronavirus Disease 2019 di Lingkungan
Pemerintah Daerah (Berita Negara Republik
Indonesia Tahun 2020 Nomor 249);
27. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 53
Tahun 2020 tentang Tata Kerja dan
Penyelarasan Kerja Serta Pembinaan
Kelembagaan dan Sumber Daya Manusia
Tim Koordinasi Penanggulangan
Kemiskinan Provinsi dan Tim Koordinasi
Penanggulangan Kemiskinan
Kabupaten/Kota (Berita Negara Republik
Indonesia Tahun 2020 Nomor 794);
28. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor
59 Tahun 2021 tentang Penerapan Standar
16. RENCANA STRATEGIS DINAS KESEHATAN
DAERAH PROVINSI SULAWESI BARAT 2023-2026
5
Pelayanan Minimal (Berita Negara
Republik Indonesia Tahun 2021 Nomor
1419);
29. Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor
050–5889 Tahun 2021 tentang Hasil
Verifikasi, Validasi, dan Inventarisasi
Klasifikasi, Kodefikasi, dan Nomenklatur
Perencanaan Pembangunan dan Keuangan
Daerah;
30. Instruksi Menteri Dalam Negeri Nomor 70
Tahun 2021 Tentang Penyusunan
Dokumen Perencanaan Pembangunan
Daerah Bagi Daerah Dengan Masa Jabatan
Kepala Daerah Berakhir Pada Tahun
2022;
31. Peraturan Daerah Provinsi Sulawesi Barat
Nomor 05 Tahun 2010 tentang Rencana
Pembangunan Jangka Panjang Daerah
Provinsi Sulawesi Barat Tahun 2005 –
2025;
32. Peraturan Daerah Provinsi Sulawesi Barat
Nomor 01 tahun 2014 tentang Rencana
Tata Ruang Wilayah Provinsi Sulawesi
Barat tahun 2014 – 2034;
33. Peraturan Gubernur Sulawesi Barat
Nomor 4 Tahun 2019 tentang Perubahan
KeTiga atas Peraturan Gubernur Sulawesi
Barat Nomor 45 Tahun 2016 Tentang
Kedudukan, Tugas dan Fungsi, Susunan
Organisasi, dan Tata Kerja Dinas Daerah
Provinsi Sulawesi Barat.
34. Peraturan Gubernur Provinsi Sulawesi
Barat Nomor Nomor 9 Tahun 2022
tentang Rencana Pembangunan Daerah
(RPD) Provinsi Sulawesi Barat 2013–
2026;
1.3 Maksud Dan Tujuan
Maksud penyusunan Rencana
Strategis Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi
Barat tahun 2023-2026 untuk memberikan
arah, pedoman dan penjelasan program makro
pembangunan kesehatan di Provinsi Sulawesi
Barat yang merupakan penjabaran dari
Rencana Pembanguna Daerah.
Tujuan penyusunan Rencana
Strategis Dinas Kesehatan Sulawesi Barat
tahun 2023-2026 adalah sebagai berikut :
1. Menjabarkan rencana Program Daerah
(RPD) tahun 2023-2026 dalam tujuan,
sasaran, program dan kegiatan
pembangunan Dinas Kesehatan Provinsi
Sulawesi Barat dalam rangka
melaksanakan urusan pemerintahan urusan
kesehatan tahun 2023-2026.
2. Sebagai dokumen perancanaan Dinas
Kesehatan Provinsi Sulawesi Barat untuk
4 tahun yaitu 2023-2026.
3. Sebagai pedoman dalam menyusun
rencana kerja tahunan yang dituangkan
dalam rencana kerja Dinas Kesehatan
Provinsi Sulawesi Barat.
4. Sebagai pedoman dalam pelaksanaan,
pengendalian, pengawasan dan evaluasi
pembangunan kesehatan.
1.4 Sistematika Penulisan
BAB I PENDAHULUAN
Mengemukan secara ringkas tentang
latar belakang, landasan hukum, maksud dan
tujuan penyusunan Rencana Strategis Dinas
Kesehatan Provinsi Sulawesi Barat serta
Sistematika Penulisan.
BAB II GAMBARAN PELAYANAN
DINAS KESEHATAN PROVINSI
SULAWESI BARAT
Memuat informasi tentang peran
Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Barat
dalam penyelenggaraan urusan pemerintahan
daerah, mengulas secara ringkas apa saja
17. RENCANA STRATEGIS DINAS KESEHATAN
DAERAH PROVINSI SULAWESI BARAT 2023-2026
6
sumber daya yang dimiliki dalam
penyelenggaraan tugas dan fungsinya yang
mencakup sumber daya manusia,
asset/modal dan unit usaha yang mash aktif
berjalan, mengemukakan capaian-capaian
penting yang telah dihasilkan melalui
pelaksanaan Renstra Dinas Kesehatan
periode sebelumnya, mengemukakan capaian
program prioritas Dinas Kesehatan yang
telah dihasilkan melalui pelaksanaan
RPJMD periode sebelumnya, dan
mengulas hambatan-hambatan utama yang
masih dihadapi dan dinilai perlu diatasi
melalui Renstra Dinas Kesehatan ini.
Bab II ini juga memuat penjelasan
umum tentang tugas, fungsi dan struktur
organisasi Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi
Barat; sumber daya yang dimiliki; kinerja
pelayanan serta tantangan dan peluang bagi
pengembangan pelayanan Dinas Kesehatan.
BAB III PERMASALAHAN DAN ISU-ISU
STRATEGIS DINAS KESEHATAN
Bagian ini memuat tentang
identifikasi permasalahan berdasarkan tugas
dan fungsi pelayanan Dinas Kesehatan
Provinsi Sulawesi Barat beserta faktor –
faktor yang mempengaruhinya. Telaaahan
rencana pembangunan daerah, Rentra
Kementerian, Telaahan rencana Tata ruang
wilayah dan kajian lingkungan hidup strategis
dan isu-isu strategis yang ada di Dinas
Kesehatan Provinsi Sulawesi Barat.
BAB IV TUJUAN DAN SASARAN
Pada bagian ini dikemukakan
rumusan pernyataan tujuan dan sasaran
jangka menengah perangkat daerah yang
memuat indikator tujuan / sasaran dan target
kinerja tujuan tahun 2023 – 2026.
BAB V STRATEGI DAN ARAH
KEBIJAKAN
Bagian ini memuat strategi dan arah
kebijakan. Strategi merupakan rangkaian
tahapan atau langkah-langkah yang
menggambarkan bagaimana tujuan dan sasaran
Dinas Kesehatan akan tercapai, sedangkan
kebijakan merupakan pedoman untuk
mengarahkan rumusan strategi yang dipilih
agar lebih terarah dalam mencapai tujuan
dan sasaran. Arah kebijakan dirumuskan
untuk membantu menghubungkan strategi
kepada sasaran secara lebih operasional,
sehingga membantu memperjelas strategi
agar lebih spesifik/fokus, konkrit dan
operasional.
BAB VI RENCANA PROGRAM DAN
KEGIATAN SERTA PENDANAAN
Memuat tentang rencana program dan
kegiatan, indikator kinerja, kelompok sasaran
dan pendanaan indikatifnya. Penentuan
program dan kegiatan harus selaras dengan
tujuan dan sasaran yang akan dicapai.
Pendanaan bersumber dari Anggaran
Pendapatan Belanja Daerah (APBD) Provinsi
Tahun 2023-2026. Indikator kinerja Dinas
Kesehatan Provinsi Sulawesi Barat yang
merupakan refleksi capaian prioritas program
dan kegiatan yang telah direncanakan dan
terukur disesuaikan dengan RPD Provinsi
Sulawesi Barat Tahun 2023 – 2026
BAB VII KINERJA PENYELENGGARAAN
BIDANG URUSAN
Bab ini memuat indikator kinerja Dinas
Kesehatan Provinsi Sulawesi Barat, termasuk
Indikator Kinerja Utama (IKU) Dinas
Kesehatan. IKU merupakan indikator tujuan
dan/atau sasaran yang telah dirumuskan pada
18. RENCANA STRATEGIS DINAS KESEHATAN
DAERAH PROVINSI SULAWESI BARAT 2023-2026
7
BAB VIII PENUTUP
Pada Bab ini berisikan catatan
penting yang perlu mendapat perhatian, baik
dalam rangka pelaksanaan maupun
seandainya ketersediaan anggaran tidak sesuai
dengan kebutuhan, kaidah-kaidah pelaksanaan
serta rencana tindak lanjut.
Lampiran – Lampiran
20. RENCANA STRATEGIS DINAS KESEHATAN
DAERAH PROVINSI SULAWESI BARAT 2023-2026
9
BAB II
GAMBARAN PELAYANAN BIDANG KESEHATAN
PROVINSI SULAWESI BARAT
2.1 Tugas, Fungsi, dan Struktur
Organisasi Perangkat Daerah
Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Barat
dalam Peraturan Gubernur Sulawesi Barat
Nomor 4 Tahun 2022 Tentang
Kedudukan, Susunan Organisasi, Tugas Dan
Fungsi Serta Tata Kerja Perangkat Daerah
dan Peraturan Gubernur Sulawesi Barat
Nomor 39 Tahun 2019 tentang perubahan
kedua atas peraturan Gubernur Sulawesi
Barat Nomor 41 Tahun 2017 tentang
susunan organisasi, tugas dan fungsi dan tata
Kerja Cabang Dinas Dan Unit Pelaksana
Teknis Daerah Provinsi Sulawesi Barat.
sebagai berikut :
a. Dinas Kesehatan Daerah sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 78 huruf b,
merupakan unsur pelaksana Urusan
Pemerintahan di bidang Kesehatan yang
menjadi kewenangan Daerah dan tugas
pembantuan yang ditugaskan kepada
Daerah.
b. Dinas Kesehatan Daerah dipimpin oleh
Kepala Dinas yang berkedudukan di
bawah dan bertanggung jawab kepada
Gubernur melalui Sekretaris Daerah
c. Dinas Kesehatan Daerah dalam
melaksanakan tugas sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 96 ayat (1),
mempunyai tugas melaksanakan Urusan
Pemerintahan di bidang Kesehatan yang
meliputi Kesehatan Masyarakat,
Pencegahan dan Pengendalian Penyakit,
serta Pelayanan dan Sumber Daya
menyelenggarakan fungsi sebagai
berikut:
- penyelenggaraan penetapan program
kerja dan rencana pembangunan
kesehatan;
- memimpin, membina dan mengendalikan
pelaksanaan tugas dan fungsi dinas;
- penyelenggaraan dan menetapkan
kebijakan teknis dinas sesuai dengan
kebijakan umum Pemerintah Provinsi
Sulawesi Barat;
- penyelenggaraan fasilitas yang berkaitan
dengan penyelenggaraan program,
kesekretariatan regulasi dan kebijakan
kesehatan, bina pelayanan kesehatan, bina
pengendalian pencegahan penyakit dan
kesehatan lingkungan serta sumber daya
kesehatan;
- pemberian saran pertimbangan dan
rekomendasi kepada Gubernur mengenai
situasi kesehatan sebagai bahan
penetapan kebijakan umum Sulawesi
Barat;
- penyelenggaraan koordinasi dan kerja
sama dengan Instansi Pemerintah, Swasta
dan Lembaga terkait lain untuk
kelancaran pelaksanaan kegiatan dinas;
- penyelenggaraan koordinasi penyusnan
rencana strategis, pelaksanaan tugas-tugas
teknis serta evaluasi dan pelaporan serta
Laporan Kinerja Instansi pemerintah
(LKjIP), LPPD, LKPJ dinas yang
meliputi kesekretariatan, regulasi dan
kebijakan kesehatan, bina pengendalian
21. RENCANA STRATEGIS DINAS KESEHATAN
DAERAH PROVINSI SULAWESI BARAT 2023-2026
10
penyakit dan kesehatan lingkungan serta
sumber daya kesehatan;
- penyelenggaraan koordinasi dan
membina UPTD;
- penyelenggaraan koordinasi kegiatan
teknis dalam rangka menyelenggarakan
pelayanan umum dibidang kesehatan;
- penyelenggaraan telaahan staf sebagai
bahan pertimbangan pengambilan
kebijakan;
- penyelenggaraan koordinasi dengan
Pemerintah Kabupaten/kota;
- pelaksanaan fungsi lain yang diberikan
oleh Pimpinan sesuai dengan tugas dan
kewenangan.
d. Susunan organisasi Dinas Kesehatan
Daerah yang di bawahi kepala dinas
berdasarkan Peraturan Gubernur
Sulawesi Barat Nomor 45 Tahun 2016
dan Peraturan Gubernur Sulawesi Barat
Nomor 39 Tahun 2019 sebagai
berikut:
- Sekretariat;
- Bidang Kesehatan Masyarakat
- Bidang Pencengahan Dan
Pengendalian Penyakit
- Bidang Pelayanan dan Sumber Daya
- UPTD Balai Laboratorium Kesehatan
dan Transfusi Darah.
- Kelompok Jabatan Fungsional
Adapun Tugas dan Fungsi Kepala Dinas dan
Kepala Bidang di Dinas Kesehatan Provinsi
Sulawesi Barat adalah sebagai berikut :
A. Sekretariat
1) Tugas : menyelenggarakan koordinasi
perencanaan dan program dinas
pengkajian perencanaan dan program,
pengelolaan keuangan, kepegawaian dan
umum
2) Fungsi :
- penyelenggara koordinasi perencanaan
dan program dinas;
- penyelenggara pengkajian
perencanaan dan program
kesekretariatan;
- pengelola urusan keuangan,
kepegawaian, umum, hukum dan
hubungan masyarakat.
- penyelenggara pengkajian dan
koordinasi perencanaan program
dinas;
- penyelenggara perencanaan dan
program kesekretariatan;
- penyelenggara pengelolaan
administrasi keuangan;
- penyelenggara pengkajian anggaran
dan belanja;
- penyelenggara pengendalian
administrasi belanja;
- penyelenggara pengelolaan
administrasi kepegawaian;
- penyelenggara penatausahaan,
kelembagaan dan ketatalaksanaan;
- penyelenggara pengelolaan data dan
informasi kesehatan
- penyelenggara pengelolaan urusan
rumah tangga dan perlengkapan;
- penyelenggara penyusunan bahan
rancangan pendokumentasian
perundang-undangan, pengelolaan
perpustakaan, protokol dan hubungan
masyarakat;
- penyelenggara pengkajian bahan
Rencana Strategis, Sistem
22. RENCANA STRATEGIS DINAS KESEHATAN
DAERAH PROVINSI SULAWESI BARAT 2023-2026
11
Akuntabilitas Instansi Pemerintah
(SAKIP), LPPD, LKPJ dinas;
- penyelenggara pengelolaan naskah
dinas dan kearsipan;
- penyelenggara monitoring dan
evaluasi;
- penyelenggara pembinaan jabatan
fungsional;
- penyelenggara koordinasi dengan unit
kerja terkait;
- penyelenggara telaah staf sebagai
bahan pertimbangan pengambilan
kebijakan; dan
- Melaksanakan tugas lain yang
diberikan oleh pimpinan.
Sekretariat terdiri atas :
- Sub bagian Umum dan Kepegawaian; dan
- Kelompok Jabatan Fungsional
a) Sub Bagian Program dan Keuangan,
mempunyai tugas :
- melaksanakan penyusunan rencana
kegiatan kerja Sub Bagian program dan
keuangan;
- melaksanakan identifikasi, perumusan,
penyusunan rencana
programpembangunan jangka pendek,
jangka menengah, dan jangka panjang;
- melaksanakan penyusunan rencana
strategis (renstra) dan rencana kerja
renja) dinas;
- melaksanakan koordinasi penyusunan
program perencanaan pemerintah
daerah (RPJPD, RPJMD DAN
RKPD);
- melaksanakan pengumpulan dan
rekapitulasi semua laporan kegiatan
bulanan dinas;
- melaksanakan penyusunan laporan
kinerja instansi pemerintah (LKjIP) dan
pelaporan-pelaporan dinas lain;
- melaksanakan koordinasi
pengumpulan, pengolahan, analisa, dan
penyajian data statistik program dan
kegiatan masing-masing bidang;
- melaksanakan kajian, analisa, evaluasi
kinerja, dan pelaporan kemajuan
program dan kegiatan masing-masing
bidang;
- melaksanakan penyusunan dan
pengajuan rencana penggunaan
anggaran;
- melaksanakan penyusunan dan
pengelolaan realisasi perhitungan
anggaran serta pembenahan
administrasi bendahara;
- melaksanakan verifikasi
pertanggungjawaban keuangan dinas;
- melaksanakan monitoring, evaluasi dan
laporan pertanggungjawaban keuangan
dinas;
- melaksanakan evaluasi semua tugas-
tugas bendaharawan;
- melaksanakan perbendaharaan
keuangan dinas;
- melaksanakan penyusunan laporan
pertanggungjawaban keuangan dinas;
- melaksanakan penyiapan bahan
pembinaan administrasi keuangan
meliputi gaji
pegawai,keuangan,perjalanan dinas
serta hak-hak keuangan lain;
- melaksanakan klarifikasi dan
menindaklanjuti laporan hasil
pemeriksaan (LHP) dan/atau laporan
hasil audit (LHA);
23. RENCANA STRATEGIS DINAS KESEHATAN
DAERAH PROVINSI SULAWESI BARAT 2023-2026
12
- melaksanakan pengelolaan data bahan
pelaporan keuangan dinas;
- melaksanakan koordinasi dan
penyusunan bahan evaluasi dan
pelaporan keuangan;
- melaksanakan koordinasi dan
konsultasi terhadap unit kerja terkait;
- melaksanakan monitoring, evaluasi dan
pelaporan tugas bagian perencanaan
dan keuangan; danmelaksanakan tugas
lain yang diberikan oleh pimpinan.
b) Sub BagianUmum dan Kepegawaian,
mempunyai tugas :
- melaksanakan penyusunan rencana
kegiatan Seksi Umum dan Keuangan;
- melaksanakan pengelolaan urusan
ketatusahaan dan administrasi
kepegawaian meliputi kenaikan
pangkat, kenaikan gaji berkala, cuti,
kesejahteraan pegawai dan laporan
berkala;
- melaksanakan pengumpulan data
dalam rangka pengembangan
penerapan Sistem Informasi
Kepegawaian (SIMPEG);
- melaksanakan pengelolaan dan
penyajian data kepegawaian melalui
Sistem Informasi Kepegawaian
(SIMPEG);
- melaksanakan analisis jabatan dan
analisis beban kerja pegawai;
- melaksanakan pengelolaan administrasi
umum, surat-surat masuk dan
- keluar dan mengklasifikasikan surat
menurut jenisnya;
- melaksanakan penyelenggaraan urusan
kerumahtanggaan dinas dan rencana
kebutuhan perlengkapan dinas;
- melaksanakan penataan dan
penyelenggaraan sistem kearsipan yang
dinamis;
- melaksanakan penyusunan
administrasi, pengadaan,
pendistribusian dan penghapusan aset,
barang inventaris dan perlengkapan
kerja dinas;
- melaksanakan tugas lain yang
diberikan oleh Pimpinan sesuai dengan
tugas dan kewenangan.
B. Bidang Kesehatan Masyarakat
1) Tugas : melaksanakan penyusunan dan
pelaksanaan program kerja dan rencana
kegiatan bidang kesehatan masyarakat dan
menyelenggarakan pengkajian bahan
kebijakan dan fasilitasi penyusunan
pedoman dan supervisi dibidang
kesehatan masyarakat.
2) Fungsi :
- penyusunan dan pelaksanaan program
kerja dan rencana kegiatan bidang
kesehatan masyarakat;
- penyelenggaraan fasilitasi penyusunan
pedoman dan supervisi dibidang
kesehatan masyarakat;
- penyelenggaraan pengkajian bahan
fasilitasi kesehatan keluarga, gizi
masyarakat, kesehatan lingkungan,
kesehatan kerja, olahraga, promosi dan
pemberdayaan kesehatan;
- penyelenggaraan kerja sama bidang
kesehatan masyarakat dengan bidang
lain;
- penyelenggaraan koordinasi dengan
badan koordinasi pemerintahan dan
pembangunan wilayah dalam
pelaksanaan tugas di kabupaten/kota;
24. RENCANA STRATEGIS DINAS KESEHATAN
DAERAH PROVINSI SULAWESI BARAT 2023-2026
13
- penyelenggaraan monitoring dan
evaluasi bidang kesehatan masyarakat;
- penyelenggaraan koordinasi dengan
unit kerja terkait;
- pelaksanaan penyusunan bahan telaah
staf sebagai bahan pertimbangan
pengambilan kebijakan;
- pelaksanaan koordinasi dengan unit
kerja terkait;
- pendistribusian tugas-tugas tertentu
dan memberi petunjuk pelaksanaan
tugas kepada bawahan sehingga
pelaksanan tugas berjalan lancar;
- pemantauan, pengawasan dan
pengevaluasian pelaksanaan tugas dan
kegiatan bawahan untuk mengetahui
tugas-tugas yang telah dan belum
dilaksanakan;
- pembuatan konsep, mengoreksi,
memaraf dan/atau menandatangani
naskah dinas;
- mengikuti rapat-rapat sesuai dengan
bidang tugasnya; dan melaksanakan
tugas lain yang diberikan oleh
pimpinan.
Bidang Kesehatan Masyarakat membawahi :
a) Seksi Kesehatan Keluarga dan Gizi
Masyarakat, mempunyai tugas :
- menyiapkan bahan penyusunan
perumusan kebijakan teknis program
kesehatan keluarga dan gizi
masyarakat;
- menyiapkan bahan penyusunan
perencanaan kegiatan Kesehatan
keluarga dan gizi masyarakat;
- menyiapkan bahan penyusunan norma,
standar, prosedur, dan kriteria program
kesehatan keluarga dan gizi
masyarakat;
- menyiapkan bahan penyusunan dan
pengolahan data kegiatan kesehatan
keluarga dan gizi masyarakat;
- menyiapkan bahan evaluasi dan
penyusunan laporan pelaksanaan
kebijakan program kesehatan keluarga
dan gizi masyarakat;
- menyiapkan bahan penyusunan
program kerja dan rencana kegiatan
kesehatan keluarga dan gizi
masyarakat;
- menyiapkan bahan penyusunan
kebijakan teknis kesehatan keluarga
dan gizi masyarakat;
- menyiapkan bahan pengolahan data
kesehatan keluarga dan gizi
masyarakat;
- menyiapkan bahan kegiatan program
kesehatan keluarga dan gizi
masyarakat;
- menyiapkan bahan bimbingan teknis
program kesehatan keluarga dan gizi
masyarakat;
- menyiapkan bahan evaluasi dan
penyusunan laporan pelaksanaan
kebijakan teknis program kesehatan
keluarga dan gizi masyarakat;
- menyiapkan bahan koordinasi,
kerjasama lintas sektor termasuk LSM,
lembaga internasional dan lembaga
pendidikan dalam pembinaan
kesehatan keluarga dan gizi
masyarakat;
- menyiapkan bahan penyiapan dan
penetapan kebijakan, standar
operasional, monitoring dan evaluasi
25. RENCANA STRATEGIS DINAS KESEHATAN
DAERAH PROVINSI SULAWESI BARAT 2023-2026
14
tentang kesehatan keluarga dan gizi
masyarakat;
- menyiapkan bahan monitoring,
evaluasi dan laporan hasil kegiatan
kesehatan keluarga dan gizi
masyarakat;
- menyiapkan bahan pengaturan, alat dan
obat yang berkaitan dengan program
kesehatan keluarga dan gizi
masyarakat;
- menyiapkan bahan koordinasi dengan
unit kerja terkait;
- menyiapkan bahan pendistribusian
tugas-tugas tertentu dan memberi
petunjuk pelaksanaan tugas kepada
bawahan sehingga pelaksanaan tugas
berjalan lancar;
- menyiapkan bahan pemantauan,
pengawasan dan pengevaluasi
pelaksanaan tugas dan kegiatan
bawahan untuk mengetahui tugastugas
yang telah dan belum dilaksanakan;
- menyiapkan bahan pembuatan konsep,
mengoreksi, memaraf dan/atau
- menandatangani naskah dinas;
- mengikuti rapat-rapat sesuai dengan
bidang tugasnya;
- menyiapkan bahan pelaksanaan
penyusunan telaahan staf sebagai bahan
pertimbangan pengambilan kebijakan;
dan
- melaksanakan tugas lain yang
diberikan oleh pimpinan
b) Seksi Kesehatan Lingkungan, Kesehatan
Kerja dan Olahraga, mempunyai tugas :
- menyiapkan bahan penyusunan
kebijakan teknis dan fasilitas
Kesehatan lingkungan, kesehatan kerja
dan olahraga;
- menyiapkan bahan penyiapan
perumusan kebijakan Kesehatan
lingkungan, kesehatan kerja dan
olahraga;
- menyiapkan bahan pemberian
bimbingan teknis program Kesehatan
lingkungan, kesehatan kerja dan
olahraga;
- menyiapkan bahan penyusunan dan
pengolahan data kegiatan kesehatan
lingkungan, kesehatan kerja dan
olahraga;
- menyiapkan bahan evaluasi dan
penyusunan laporan pelaksanaa
kebijakan program kesehatan
lingkungan, kesehatan kerja dan
olahraga.
- menyiapkan bahan penyusunan
program kerja dan rencana kegiatan
kesehatan lingkungan, kesehatan kerja
dan olahraga;
- menyiapkan bahan penyusunan
kebijakan kesehatan lingkungan,
kesehatan kerja dan olahraga;
- menyiapkan bahan pendistribusian
tugas-tugas tertentu dan memberikan
petunjuk pelaksanaan kegiatan
bawahan;
- menyiapkan bahan pengolahan data
dan informasi program Kesehatan
lingkungan, kesehatan kerja dan
olahraga;
- menyiapkan bahan koordinasi,
kemitraan, kerjasama lintas
sektor/lintas program, LSM dan
lembaga pendidikan, lembaga swadaya
26. RENCANA STRATEGIS DINAS KESEHATAN
DAERAH PROVINSI SULAWESI BARAT 2023-2026
15
masyarakat unit pelaksana teknis pusat
dan unit kerja terkait dalam program
kesehatan lingkungan, kesehatan kerja
dan olahraga;
- menyiapkan bahan pemantauan,
inventarisasai dan kajian terhadap
program kesehatan lingkungan,
kesehatan kerja dan olahraga;
- menyiapkan bahan pengawasan,
pembinaan dan pengendalian alih
teknologi dan orientasi/pelatihan
kesehatan lingkungan, kesehatan kerja
dan olahraga;
- menyiapkan bahan penyusunan laporan
hasil kegiatan;
- menyiapkan bahan penyusunan
telaahan staf sebagai bahan
pertimbangan pengambilan kebijakan
- menyiapkan bahan pendistribusian
tugas-tugas tertentu dan memberi
petunjuk pelaksanaan tugas kepada
bawahan sehingga pelaksanaan tugas
berjalan lancar;
- menyiapkan bahan pemantauan,
pengawasan dan pengevaluasi
pelaksanaan tugas dan kegiatan
bawahan untuk mengetahui tugastugas
yang telah dan belum dilaksanakan;
- menyiapkan bahan pembuatan konsep,
mengoreksi, memaraf dan/atau
menandatangani naskah dinas; dan
- melaksanakan tugas lain yang
diberikan oleh pimpinan.
c) Seksi Promosi dan Pemberdayaan
Masyarakat, mempunyai Tugas :
- menyiapkan bahan penyusunan rencana
kegiatan Seksi Promosi dan
Pemberdayaan Masyarakat;
- menyiapkan bahan pembinaan dan
pengembangan sumber daya Kesehatan
Seksi Promosi dan Pemberdayaan
Masyarakat.
- menyiapkan bahan penyusunan rencana
dan program kerja Seksi promosi
kesehatan dan pemberdayaan
masyarakat;
- menyiapkan bahan menyusunan
pedoman, petunjuk pelaksanaan,
petunjuk teknis serta prosedur tetap
program kegiatan promosi kesehatan,
Upaya Kesehatan Bersumber daya
Masyarakat (UKBM), pemberdayaan
masyarakat.
- menyiapkan bahan pengembangan KIE
promosi kesehatan (media),
pemberdayaan individu, keluarga,
kelompok dan masyarakat dalam
perilaku hidup bersih dan sehat;
- menyiapkan bahan pengembangan
Usaha Kesehatan Bersumber daya
Masyakarakat (UKBM);
- menyiapkan bahan kegiatan terpadu
dan menyiapkan bahan koordinasi
lintas program, lintas sektor, organisasi
profesi, institusi pendidikan, dan
lembaga swadaya masyarakat dan
pihak swasta program promosi Upaya
Kesehatan Bersumber daya Masyarakat
(UKBM);
- menyiapkan bahan penyelenggaraan
peningkatan kapasitas dan bimbingan
teknis di lapangan;
- menyiapkan bahan sistem pencatatan
dan pelaporan, menyusun laporan hasil
pelaksanaan tugas; dan
27. RENCANA STRATEGIS DINAS KESEHATAN
DAERAH PROVINSI SULAWESI BARAT 2023-2026
16
- melaksanakan tugas lain yang
diberikan oleh pimpinan
C. Bidang Pencegahan dan Pengendalian
Penyakit
1) Tugas : tugas melaksanakan
penyiapan bahan perumusan kebijakan
teknis, melaksanakan koordinasi
fasilitas Bidang Pencegahan dan
Pengendalian Penyakit
2) Fungsi :
- penyelenggaraan rencana kegiatan
Bidang Pencegahan dan Pengendalian
Penyakit sebagai pedoman dalam
pelaksanaan tugas;
- pendistribusian tugas-tugas tertentu
dan memberi petunjuk pelaksanaan
tugas kepada bawahan sehingga
pelaksanan tugas berjalan lancar;
- penyelenggaraan pemantauan,
pengawasan dan pengevaluasi
pelaksanaan tugas dan kegiatan
bawahan untuk mengetahui
tugastugas yang telah dan belum
dilaksanakan;
- pembuatan konsep, mengoreksi,
memaraf dan/atau menandatangani
naskah dinas;
- Penyelenggaraan rencana tahunan dan
lima tahunan kegiatan pencegahan
dan pengendalian penyakit menular,
pengamatan penyakit tidak menular,
surveilans dan imunisasi;
- pelaksanaaan surveilens
epidemiologi, penyelidikan dan
penanggulangan Kejadian Luar Biasa
(KLB) dan wabah;
- pelaksanaan pencegahan dan
penanggulangan penyakit;
- pelaksanaan penyelenggaraan
organisasi pembelajaran (learning
organization) dalam bidangnya, baik
dalam bentuk rapat-rapat bulanan
maupun yang bersifat pendidikan
dalam jabatan (on the job training);
- pelaksanaan koordinasi lintas sektor
dan program dalam upaya pelayanan
kesehatan
- penyusunan laporan hasil pelaksanaan
tugas Seksi dan memberikan saran
pertimbangan kepada atasan sebagai
bahan perumusan kebijakan;
Bidang Pencegahan dan Pengendalian
Penyakit membawahi :
a) Seksi Pencegahan dan Pengendalian
Penyakit Menular, mempunyai tugas :
- menyiapkan bahan kebijakan teknis dan
fasilitasi pengendalian penyakit;
- menyiapkan bahan penyusunan dan
pengolahan data kegiatan pengendalian
penyakit.
- menyiapkan bahan rencana kegiatan
tahunan dan lima tahunan Seksi
pencegahan dan pengendalian penyakit
menular sebagai pedoman dalam
pelaksanaan tugas;
- menyiapkan bahan pendistribusian tugas-
tugas tertentu dan memberi petunjuk
pelaksanaan tugas kepada bawahan
sehingga pelaksanan tugas berjalan
lancar;
- menyiapkan bahan pemantauan,
pengawasan dan pengevaluasi
pelaksanaan tugas dan kegiatan bawahan
untuk mengetahui tugastugas yang telah
dan belum dilaksanakan;
28. RENCANA STRATEGIS DINAS KESEHATAN
DAERAH PROVINSI SULAWESI BARAT 2023-2026
17
- menyiapkan bahan pembuatan konsep,
mengoreksi, memaraf dan/atau
menandatangani naskah dinas;
- mengikuti rapat-rapat sesuai dengan
bidang tugasnya;
- menyiapkan bahan pembinaan teknis dan
pengawasan, pengobatan
- pelaksanaan upaya pencegahan penyakit
menular langsung dan bersumber dari
binatang melalui upaya pengendalian
faktor resiko;
- menyiapkan bahan pengadaan,
pendistribusian dan pengawasan mutu
- perbekalan kesehatan (obat-obatan,
reagen dan peralatan) dalam rangka
upaya pengendalian penyakit;
- menyiapkan bahan penyusunan profil
penyakit menular dan factor resiko yang
ada;
- menyiapkan bahan monitoring dan
evaluasi pelaksanaan upaya pengendalian
penyakit menular di tingkat
kabupaten/kota;
- menyiapkan bahan pemberdayaan
masyarakat dalam rangka pengendalian
penyakit menular;
- menyiapkan bahan koordinasi lintas
sektor dan program dalam upaya
pelayanan kesehatan;
- menyiapkan bahan laporan hasil
pelaksanaan tugas Seksi Pencegahan dan
Pengendalian Penyakit Menular, dan
memberikan saran
- pertimbangan kepada atasan sebagai
bahan perumusan kebijakan;
- menyiapkan bahan penyusunan telaahan
staf sebagai bahan pertimbangan
pengambilan kebijakan; dan
- melaksanakan tugas lain yang diberikan
oleh pimpinan.
b) Seksi Pengendalian Penyakit Tidak
Menular dan Kesehatan Jiwa, mempunyai
tugas :
- menyiapkan bahan penyusunan
kebijakan teknis dan fasilitasi
pengendalian penyakit tidak menular
dan keswa;
- menyiapkan bahan penyusunan dan
pengolahan data kegiatan
pengendalian penyakit tidak menular
dan keswa.
- menyiapkan bahan rencana kegiatan
tahunan dan lima tahunan Seksi
pengendalian penyakit tidak menular
dan keswa sebagai pedoman dalam
pelaksanaan tugas;
- menyiapkan bahan pendistribusian
tugas-tugas tertentu dan memberi
petunjuk pelaksanaan tugas kepada
bawahan sehingga pelaksanan tugas
berjalan lancar;
- menyiapkan bahan pemantauan,
pengawasan dan pengevaluasi
pelaksanaan tugas dan kegiatan
bawahan untuk mengetahui tugastugas
yang telah dan belum dilaksanakan;
- menyiapkan bahan pembuatan konsep,
mengoreksi, memaraf dan/atau
menandatangani naskah dinas;
- mengikuti rapat-rapat sesuai dengan
bidang tugasnya;
- menyiapkan bahan pembinaan teknis
dan pengawasan, pengobatan
pelaksanaan upaya pengendalian
penyakit tidak menular dan keswa
29. RENCANA STRATEGIS DINAS KESEHATAN
DAERAH PROVINSI SULAWESI BARAT 2023-2026
18
melalui upaya pengendalian faktor
resiko;
- menyiapkan bahan penyusunan profil
penyakit tidak menular dan factor
resiko yang ada;menyiapkan bahan
kebijakan teknis dan fasilitasi
pengendalian penyakit;
- menyiapkan bahan penyusunan profil
penyakit tidak menular dan faktor
resiko yang ada;
- menyiapkan bahan monitoring,
evaluasi dan bimbingan teknis
pelaksanaan upaya pengendalian
penyakit tidak menular dan keswa di
tingkat kabupaten/kota;
- menyiapkan bahan pemberdayaan
masyarakat dalam rangka
pengendalian penyakit tidak menular
dan keswa;
- menyiapkan bahan pembinaan
terhadap pelayanan kesehatan jiwa
pada anak remaja, dewasa lansia serta
penanggulangan masalah Narkotik,
Psikotropika dan Zat Adiktif
(NAPZA), rokok dan alkohol;
- menyiapkan bahan monitoring,
evaluasi dan bimbingan teknis
terhadap pelayanan kesehatan jiwa
pada anak remaja, dewasa lansia serta
penanggulangan masalah Narkotik,
Psikotropika dan Zat Adiktif
(NAPZA), rokok dan alkohol;
- menyiapkan bahan koordinasi lintas
sektor dan program dalam upaya
pelayanan kesehatan jiwa pada anak
remaja, dewasa lansia serta
penanggulangan masalah Narkotik,
Psikotropika dan Zat Adiktif
(NAPZA), rokok dan alkohol;
- menyiapkan bahan penyusunan
laporan hasil pelaksanaan tugas Seksi
Pengendalian penyakit Tidak Menular
dan Keswa, dan memberikan saran
pertimbangan kepada atasan sebagai
bahan perumusan kebijakan;
- menyiapkan bahan penyusunan
telaahan staf sebagai bahan
pertimbangan pengambilan kebijakan;
dan
- melaksanakan tugas lain yang
diberikan oleh pimpinan
c) Seksi Surveilans dan Imunisasi,
mempunyai tugas
- menyiapkan bahan pelaksanaan
penyusunan kebijakan teknis dan
fasilitasi Seksi Surveilans dan
Imunisasi;
- menyiapkan bahan penyusunan dan
pengolahan data kegiatan Seksi
Surveilans dan Imunisasi;
- menyiapkan bahan rencana kegiatan
Seksi Surveilans dan Imunisasi
sebagai pedoman dalam pelaksanaan
tugas;
- menyiapkan bahan pendistribusian
tugas-tugas tertentu dan memberi
petunjuk pelaksanaan tugas kepada
bawahan sehingga pelaksanan tugas
berjalan lancar;
- menyiapkan bahan pemantauan,
pengawasan dan pengevaluasi
pelaksanaan tugas dan kegiatan
bawahan;
30. RENCANA STRATEGIS DINAS KESEHATAN
DAERAH PROVINSI SULAWESI BARAT 2023-2026
19
- menyiapkan bahan pembuatan konsep,
mengoreksi, memaraf dan/atau
menandatangani naskah dinas
- menyiapkan bahan survey dan
penyelidikan epidemiologi terhadap
kejadian suatu penyakit, mulai
pengumpulan data, pengolahan dan
penyusunan laporan;
- menyiapkan bahan penanggulangan
wabah penyakit menular;
- menyiapkan bahan pengumpulan dan
pengolahan data dan penyebarluasan
informasi keadaan wabah penyakit
menular pada suatu wilayah terjangkit
wabah;
- menyiapkan bahan upaya
penanggulangan KLB/Bencana
meliputi penyebaran KLB,
pengawasan, usaha pencegahan dan
pemberantasan penyakit serta
melakukan penyelidikan KLB;
- menyiapkan bahan koordinasi,
pengelolaan dan pelaporan terhadap
penyediaan dan distribusi vaksin;
- menyiapkan bahan kerjasama lintas
sektor dan lintas program dalam
pemantapan dan pengembangan upaya
program surveilans dan imunisasi;
- menyiapkan bahan fasilitasi upaya-
upaya yang dilaksanakan oleh
kabupaten/kota dengan upaya program
surveilans dan imunisasi;
- menyiapkan bahan penyelenggaraan
organisasi pembelajaran (learning
organization) dalam bidangnya, yang
bersifat pendidikan dalam jabatan (on
the job training);
- menyiapkan bahan penyusunan
laporan hasil pelaksanaan tugas Seksi
surveilans dan imunisasi dan
memberikan saran pertimbangan
kepada atasan sebagai bahan
perumusan kebijakan;
- menyiapkan bahan penyusunan
telaahan staf sebagai bahan
pertimbangan pengambilan kebijakan;
dan
- melaksanakan tugas lain yang
diberikan oleh pimpinan.
D. Bidang Pelayanan dan Sumber Daya
Kesehatan
1) Tugas : menyelenggaraan pengkajian
bahan kebijakan teknis pengawasan
bidang pelayanan dan sumber daya
kesehatan, penyelenggaraan
pengkajian bahan fasilitasi bidang
pelayanan dan sumber daya kesehatan
serta penyelenggaraan fasilitasi bidang
pelayanan dan sumber daya Kesehatan
2) Fungsi :
- penyusun rencana tahunan dan
lima tahunan bidang pelayanan dan
sumber daya manusia kesehatan;
- penyusunan rencana kegiatan
bidang pelayanan dan sumber daya
manusia kesehatan sebagai
pedoman dalam pelaksanaan tugas;
- pendistribusian tugas-tugas tertentu
dan memberi petunjuk pelaksanaan
tugas kepada bawahan;
- pelaksanaan pembinaan teknis
pelaksanaan bidang pelayanan dan
sumber daya manusia
kesehatanbidang pelayanan
kesehatan.
31. RENCANA STRATEGIS DINAS KESEHATAN
DAERAH PROVINSI SULAWESI BARAT 2023-2026
20
- pelaksanaan pembinaan terhadap
mutubidang pelayanan dan sumber
daya manusia kesehatan upaya
pelayanan kesehatan.
- pelaksanaan monitoring evaluasi,
bimbingan teknis dan
pengendalian bidang pelayanan
dan sumber daya manusia
kesehatan pelayanan kesehatan.
- pelaksanaan penyelenggaraan
organisasi pembelajaran (learning
organization) dalam bidangnya
yang bersifat pendidikan dalam
jabatan (on the job training);
- pelaksanaan koordinasi lintas
sektor dan program dalam upaya
pelayanan kesehatan dan sumber
daya kesehatan
- pelaksanaan pemberian
rekomendasi izin, registrasi,
akreditasi, dan sertifikasi bidang
pelayanan dan sumber daya
kesehatan sesuai bidang tugasnya
dan peraturan perundang-
undangan;
- penyusunan laporan hasil
pelaksanaan tugas bidang
pelayanan kesehatan dan
memberikan saran pertimbangan
kepada atasan sebagai bahan
perumusan;
- pelaksanaan penyusunan telaahan
staf sebagai bahan pertimbangan
pengambilan kebijakan;
- pemantauan, pengawasan dan
pengevaluasi pelaksanaan tugas
dan kegiatan bawahan;
- membuat konsep, mengoreksi,
memaraf dan/atau
menandatangani naskah dinas;
dan
- melaksanakan tugas lain yang
diberikan oleh pimpinan.
Bidang Pelayanan dan Sumber Daya
Kesehatan membawahi :
a) Seksi Pelayanan Kesehatan, mempunyai
tugas
- menyiapkan bahan pelaksanaan
kebijakan operasional Pelayanan
Kesehatan;
- menyiapkan bahan pelaksanaan
kegiatan penyusunandan pengolahan
data Pelayanan Kesehatan;
- menyiapkan bahan penyusunan
perencanaan dan program kerja
Pelayanan Kesehatan Dasar,
Pelayanan gigi mulut, Pelayanan
Kedokteran Keluarga, Pelayanann
Kesehatan Khusus, Pelayanan Darah,
Pelayanan Kesehatan di Daerah
Terpencil, Perbatasan dan Kepulauan
(DTPK), Pelayanan Krisis Kesehatan,
Pelayanan Kesehatan rujukan,khusus
dan pengembangan, pelayanan
keperawatan dasar dan kebidanan,
Kesehatan Tradisional, alternatif dan
komplementer;
- menyiapkan bahan pembinaan dan
bimbingan teknis terhadap pelayanan
kesehatan dasar sesuai Norma,
Standar, Prosedur dan Kriteria
(NSPK);
- menyiapkan bahan kebijakan teknis
dan strategi kegiatan upaya Pelayanan
Kesehatan Dasar, Pelayanan gigi
32. RENCANA STRATEGIS DINAS KESEHATAN
DAERAH PROVINSI SULAWESI BARAT 2023-2026
21
mulut, Pelayanan Kedokteran
Keluarga, Pelayanann Kesehatan
Khusus, Pelayanan Darah, Pelayanan
Kesehatan di Daerah Terpencil,
Perbatasan dan Kepulauan(DTPK),
Pelayanan Krisis Kesehatan,
Pelayanan Kesehatan rujukan, khusus
dan pengembangan, pelayanan
keperawatan dasar dan kebidanan,
Kesehatan Tradisional, alternatif dan
komplementer;
- menyiapkan bahan bimbingan teknis
pada Pelayanan Kesehatan Dasar,
Pelayanan gigi mulut, Pelayanan
Kedokteran Keluarga, Pelayanan
Kesehatan Khusus, Pelayanan Darah,
Pelayanan Kesehatan di Daerah
Terpencil, Perbatasan dan Kepulauan
(DTPK), Pelayanan Krisis Kesehatan,
Pelayanan kesehatan rujukan,khusus
dan pengembangan, pelayanan
keperawatan dasar dan kebidanan,
Kesehatan Tradisional, alternatif dan
komplementer;
- menyiapkan bahan peningkatan dan
pembinaan mutu pelayanan
kesehatan;
- menyiapkan bahan Monitoring
Evaluasi dan Koordinasi pelaksanaan
kegiatan pada Pelayanan Kesehatan
Dasar, Pelayanan gigi mulut,
Pelayanan Kedokteran Keluarga,
Pelayanann Kesehatan Khusus,
Pelayanan Darah, Pelayanan
Kesehatan di Daerah Terpencil,
Perbatasan dan Kepulauan (DTPK),
Pelayanan Krisis Kesehatan,
Pelayanan kesehatan rujukan,khusus
dan pengembangan, pelayanan
keperawatan dasar dan
kebidanan,Kesehatan Tradisional,
alternatif dan komplementer;
- menyiapkan bahan penyusunan
laporan pelaksanaan kegiatan dan
pengolahan data pada pelayanan
kesehatan;
- menyiapkan bahan pendistribusian
tugas-tugas tertentu dan memberikan
petunjuk pelaksanaan kegiatan
bawahan;
- menyiapkan bahan penyusunan telaah
staf sebagai bahan pertimbangan
pengambilan kebijakan;
- menyiapkan bahan monitoring dan
evaluasi laporan hasil kegiatan;
- menyiapkan bahankoordinasi dengan
unit kerja terkait; dan
- melaksanakan tugas lain yang
diberikan oleh pimpinan.
b) Seksi Kefarmasian dan Alat Kesehatan,
mempunyai tugas :
- menyiapkan bahan kebijakan
operasional Seksi kefarmasian dan
alat kesehatan;
- menyiapkan bahan penyusunan dan
pengolahan data kegiatan Seksi
kefarmasian dan alat kesehatan.
- menyiapkan bahan kebijakan teknis
dan strategi peningkatan pelayanan
farmasi (obat, obat tradisonal,produk,
makanan dan minuman sarana
prasarana dan distribusi alkes)dan
penunjang medis (pelayanan
mikrobiologi, immunologi, patologi,
toksikologi dan radiologi);
33. RENCANA STRATEGIS DINAS KESEHATAN
DAERAH PROVINSI SULAWESI BARAT 2023-2026
22
- menyiapkan bahan penyusunan
program kerja dan rencana pelayanan
farmasi (obat, obat tradisonal,produk,
makanan dan minuman sarana
prasarana dan distribusi alkes), dan
penunjang medis (pelayanan
mikrobiologi, immunologi, patologi,
toksikologi dan radiologi);
- menyiapkan bahan NSPK pelayanan
kefarmasian dan alkes;
- menyiapkan bahan pembinaan dan
pengendalian sediaan farmasi
kefarmasian dan alkes (obat, obat
tradisonal,produk, makanan dan
minuman sarana prasarana dan
distribusi alkes) serta penunjang
medis (pelayanan mikrobiologi,
immunologi, patologi, toksikologi
dan radiologi);
- menyiapkan bahan pembinaan dan
pengawasan kefarmasian dan alkes;
- menyiapkan bahan pembinaan dan
pengawasan peredaran bahan
berbahaya dibidang pangan;
- menyiapkan bahan pembinaan dan
pengawasan serta perizinan dibidang
obat tradisional, alat kesehatan,
sarana produksi dan distribusi obat;
- menyiapkan bahan pelaksanaan
monitoring evaluasi dan penyiapan
bahan laporan pelaksanaan tugas
kefarmasian (obat, obtra, alkes,
PKRT, kosmetik, Farkomnik dan
makanan minuman), sarana dan
prasarana serta penunjang medis
(pelayanan mikrobiologi,
immunologi, patologi, toksikologi
dan radiologi);
- menyiapkan bahan koordinasi dengan
unit kerja terkait;
- menyiapkan bahan pemantau,
pengevaluasi pelaksanaan tugas dan
kegiatan bawahan;
- menyiapkan bahan pendistribusian
dan memberikan petunjuk
pelaksanaan tugas kepada bawahan;
- menyiapkan bahan penyusunan
telaahan staf sebagai bahan
pertimbangan pengambilan
kebijakan;
- membuat, mengoreksi dan memaraf
naskah dinas;
c) Seksi Sumber Daya Manusia Kesehatan,
mempunyai tugas :
- menyiapkan bahan penyusunan
rencana program dan petunjuk teknis
Seksi SDM kesehatan;
- menyiapkan bahan perencanaan,
pembinaan, pengembangan,
pengendalian dan pendayagunaan
SDM dibidang kesehatan.
- menyiapkan bahan penyusunan
rencana program dan petunjuk teknis
Seksi SDM kesehatan;
- menyiapkan bahan rencana program
dan petunjuk teknis Seksi SDM
Kesehatan;
- menyiapkan bahan perencanaan,
pembinaan, pengembangan,
pengendalian dan pendayagunaan
SDM dibidang kesehatan;
- menyiapkan bahan perencanaan,
pembinaan, pengembangan, serta
pengendalian penyelenggaraan
registrasi dan akreditasi tenaga
kesehatan;
34. RENCANA STRATEGIS DINAS KESEHATAN
DAERAH PROVINSI SULAWESI BARAT 2023-2026
23
- menyiapkan bahan koordinasi lintas
program dan lintas sektor dalam
rangka fasilitasi, pemantauan,
pembinaan dan pengendalian terhadap
- upaya pengembangan, pendidikan,
pelatihan dan pendayagunaan SDM
Kesehatan;
- menyiapkan bahan pemantauan dan
evaluasi terhadap kegiatan SDM
Kesehatan;
- menyiapkan bahan evaluasi dan
pelaporan pelaksanaan tugas;
- menyiapkan bahan penyusunan bahan
telaahan staf sebagai bahan
pertimbangan pengambilan kebijakan;
dan
- melaksanakan tugas lain yang
diberikan oleh pimpinan.
Selain itu, Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi
Barat memiliki Kelompok Jabatan Fungsional
Kesehatan dan 2 (dua) Unit Pelayanan
Teknis Dinas (UPTD), yaitu:
a. UPTD Laboratorium Kesehatan dan
Transfusi Darah mempunyai tugas
melaksanakan pengelolaan laboratorium
kesehatan dan transfusi darah dalam
rangka mendukung pelaksanaan tugas
Dinas Kesehatan
b. UPTD Laboratorium Kesehatan dan
Transfusi Darah merupakan UPTD Dinas
Kesehatan, dipimpin oleh seorang Kepala
yang berkedudukan dibawah dan
bertanggung jawab kepada Kepala Dinas
Kesehatan
c. UPTD Laboratorium Kesehatan dan
Transfusi Darah dalam melaksanakan
fungsi sebagai berikut :
- penyusunan program kerja balai
laboratorium kesehatan ;
- pengkajian bahan petunjuk teknis
laboratorium kesehatan;
- pelaksanaan pelayanan laboratorium
kesehatan;
- pengoordinasian teknis pelayanan
laboratorium kesehatan;
- penyelenggaraan fasilitasi pelayanan
laboratorium kesehatan;
- penyusunan perencanaan kebutuhan
darah;
- pengerahan dan pelestarian pendonor
darah;
- penyediaan darah dan komponen darah;
- pendistribusian darah;
- pelacakan penyebab reaksi transfusi
atau kejadian ikutan akibat transfusi
darah;
- pemusnahan darah yang tidak layak
pakai;
- penyediaan darah pendonor;
- penyelenggaraan pendidikan dan
pelatihan;
- pusat rujukan tingkat provinsi untuk
pelayanan transfusi darah yang
melayani rujukan pemeriksaan, rujukan
pengetahuan, rujukan informasi dan
data;
- pusat penelitian dan pengembangan
dalam penapisan teknologi transfusi
darah untuk penerapan yang sesuai
dengan kebutuhan setempat;
- penyelenggaraan evaluasi dan
pelaporan; dan
- pelaksanaan urusan tata usaha dan
rumah tangga UPTD.
35. RENCANA STRATEGIS DINAS KESEHATAN
DAERAH PROVINSI SULAWESI BARAT 2023-2026
24
e. UPTD Laboratorium Kesehatan dan
Transfusi Darah terdiri atas :
- kepala UPTD;
- sub bagian tata usaha;
- seksi Pelayanan;
- seksi Pemantapan Mutu dan Bimbingan
Teknis; dan
- kelompok jabatan fungsional.
Adapun Tugas UPTD Laboratorium
Kesehatan dan Transfusi Darah
mempunyai tugas sebagai melaksanakan
kegiatan teknis operasional pelayanan,
pemantapan mutu dan bimbingan teknis
laboratorium kesehatan dan transfusi
darah.
UPTD Laboratorium Kesehatan dan
Transfusi Darah membawahi :
a. Sub bagian Tata Usaha
- menyiapkan bahan penyusunan rencana
program, pengendalian dan pelaporan
UPTD;
- menyiapkan bahan pengelolaan data
dan informasi UPTD;
- menyiapkan bahan pengelolaan
administrasi keuangan UPTD;
- menyiapkan bahan penyusunan
program kerja UPTD;
- menyiapkan bahan pengelolaan
administrasi ASN UPTD;
- menyiapkan bahan pengelolaan tata
usaha, meliputi naskah dinas dan
kearsipan, urusan rumah tangga serta
perlengkapan UPTD;
- melaksanakan tugas lain yang
diberikan oleh pimpinan.
b. Seksi Pelayanan, mempunyai tugas :
- merencanakan kegiatan operasional
Seksi Pelayanan berdasarkan rumusan
program kerja Bidang Pelayanan
sebagai pedoman pelaksanaan tugas;
- melaksanakan pelayanan pemeriksaan
laboratorium klinik dan uji kesehatan;
- melaksanakan pelayanan pemeriksaan
laboratorium kesehatan masyarakat;
- melaksanakan sistem rujukan;
- menyiapkan bahan penyusunan rencana
program, pengendalian dan pelaporan
UPTD;
- menyiapkan bahan pengelolaan data
dan informasi UPTD;
- menyiapkan bahan pengelolaan
administrasi keuangan UPTD;
- melaksanakan jejaring kerja dan
kemitraan di bidang laboratorium
kesehatan dan transfusi darah; dan
- melaksanakan tugas lain yang
diberikan oleh pimpinan.
c. Seksi Pemantapan Mutu dan
Bimbingan Teknis, mempunyai tugas :
- merencanakan kegiatan operasional
pemantapan mutu dan bimbingan
teknis berdasarkan rumusan program
kerja Seksi Pemantapan Mutu dan
Bimbingan Teknis sebagai pedoman
pelaksanaan tugas;
- melaksanakan pemantapan mutu dan
memberikan bimbingan teknis
mengenai Laboratorium Kesehatan dan
Transfusi Darah;
- melaksanakan pelayanan pemeriksaan
mutu laboratorium Kesehatan
masyarakat;
- melaksanakan sistem rujukan sesuai
dengan peraturan yang berlaku dan
arahan pimpinan untuk mendukung
36. RENCANA STRATEGIS DINAS KESEHATAN
DAERAH PROVINSI SULAWESI BARAT 2023-2026
25
penyelenggaraan tugas dan fungsi
Balai;
- melaksanakan jejaring kerja dan
kemitraan di bidang laboratorium
kesehatan sesuai dengan pelayanan
pemeriksaan laboratorium klinik dan
uji kesehatan;
- melaksanakan tugas lain yang
diberikan oleh pimpinan.
STRUKTUR DINAS KESEHATAN PROVINSI SULAWESI BARAT
2.2 Sumber Daya Perangkat Daerah
Sumber daya yang efektif dan efisien akan
memberikan pengaruh yang positif terhadap
peningkatan kinerja perangkat daerah itu
sendiri. Sumber daya yang dimaksud
tersebut terdiri atas Sumber Daya Manusia
(SDM), Sarana Prasarana, aset/modal,
keuangan dan unit usaha yang masih
operasional.
2.2.1.1 Sumber Daya Manusia
Lingkungan Dinas Kesehatan
Sumber daya manusia (SDM) merupakan
salah satu yang sangat penting bahkan tidak
dapat dilepaskan dari sebuah organisasi,
baik institusi maupun perusahaan. SDM juga
merupakan kunci yang menentukan
perkembangan organisasi. Pada hakikatnya,
SDM berupa manusia yang dipekerjakan di
sebuah organisasi sebagai penggerak,
pemikir dan perencana untuk mencapai
tujuan organisasi itu.
37. RENCANA STRATEGIS DINAS KESEHATAN
DAERAH PROVINSI SULAWESI BARAT 2023-2026
26
Tabel 2.1
Jumlah Aparatur Sipil Negara berdasarkan Golongan / Kepangkatan Di Lingkungan Dinas
Kesehatan Provinsi Sulawesi Barat Tahun 2021
Sumber Data : Kepegawian Dinas Kesehatan Prov. Sulawesi Barat. 2021
Sebagian besar tingkat golongan, dari jumlah Aparatur Sipil Negara golongan atau
kepangkatan III terbanyak yaitu sebesar 82,5 % (104 Orang ) , golongan IV sebesar 11,9 %
(15 Orang ), golongan II sebesar 5,6 % (7 Orang), sedangkan golongan I sebesar 0 % ( 0
Orang)
Tabel 2.2
Jumlah Aparatur Sipil Negara berdasarkan Pendidikan Di Lingkungan Dinas Kesehatan
Provinsi Sulawesi Barat Tahun 2021
No Uraian
Pendidikan Jumlah
S3 S2 D3 S1 D4 D1 SLTA
1 Sekretariat - 1 2 14 0 0 1 18
2 Bidang Kesehatan Masyarakat - 3 2 20 3 0 0 28
3 Bidang Pelayanan Kesehatan
Dan Sumber Daya Kesehatan
- 7 1 15 0 0 0 23
4 Bidang Pencegahan Dan
Pengendalian Penyakit
- 5 2 18 0 0 1 26
5
UPTD Laboratorium
Kesehatan Dan Transfusi
Daerah
- 5 6 9 0 0 0 20
6 Poliklinik - 0 6 5 0 0 0 11
Jumlah 0 21 19 81 3 0 2 126
Sumber : Data Kepegawian Dinas Kesehatan Prov. Sulawesi Barat. 2021
Sebagian besar tingkat pendidikan, dari jumlah Aparatur Sipil Negara pendidikan S1
terbanyak yaitu sebesar 64,3 % (81 Orang ) , S2 sebesar 16,7 % (21 Orang ), Diploma tiga
No Uraian
Golongan Kepegawaian
Jumlah
I II III IV
1 Sekretariat 0 1 15 2 18
2 Bidang Kesehatan Masyarakat 0 0 27 1 28
3 Bidang Pelayanan Kesehatan Dan
Sumber Daya Kesehatan
0 1 20 2 23
4 Bidang Pencegahan Dan Pengendalian
Penyakit
0 1 22 3 26
5 UPTD Laboratorium Kesehatan Dan
Transfusi Daerah
0 4 12 4 20
6 Poliklinik 0 0 8 3 11
Jumlah 0 7 104 15 126
38. RENCANA STRATEGIS DINAS KESEHATAN
DAERAH PROVINSI SULAWESI BARAT 2023-2026
27
sebesar 15.1 % (19 Orang), Diploma empat sebesar 2,4 % (3 Orang), SLTA sebesar
sedangkan golongan I sebesar 0 % ( 0 Orang).
Tabel 2.3
Jumlah Aparatur Sipil Negara berdasarkan Jabatan Fungsional Umum dan Tertentu Di
Lingkungan Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Barat Tahun 2021
No Uraian
Dinas
Kesehatan
UPTD
Labkes dan
Transfusi
Darah
Poliklinik
Jumla
h
A Fungsional Tertentu 25 15 11 51
1 Dokter 0 1 2 3
2 Dokter Gigi 0 0 1 1
3 Administrator Kesehatan 18 1 0 19
4 Epidemiolog Kesehatan 6 0 0 6
5 Entomolog Kesehatan 1 0 0 1
6 Perawat 0 4 3 7
7 Bidan 0 0 2 2
8 Pranata Laboratorium Kesehatan 0 6 0 6
9 Apoteker 0 2 0 2
10 Asisten Apoteker 0 0 1 1
11 Perawat Gigi 0 0 1 1
12 Perekam Medis 0 1 1 2
B Fungsional Umum 70 5 0 75
1 Fungsional Umum 70 5 0 75
Jumlah 95 20 11 126
Sumber : Data Kepegawian Dinas Kesehatan Prov. Sulawesi Barat, 2021
Berdasarkan Jabatan Fungsional Umum dan Tertentu Kelompok Jabatan fungsional
terbagi menjadi 2 (dua) yaitu: fungsional tertentu dan fungsional umum. Pegawai fungsional
tertentu sebanyak 51 orang (40.47 %) dengan 12 kriteria jabatan fungsional tertentu yang
terbagi pada . Sedangkan jabatan fungsional umum sebanyak 75 orang (59 %) .
2.2.1.2 Ketersediaan Sumber Daya Manusia Kesehatan Provinsi Sulawesi Barat
Sumber daya manusia kesehatan adalah tenaga kesehatan (termasuk
tenaga kesehatan strategis) dan tenaga pendukung / penunjang kesehatan yang terlibat dan
bekerja serta mengabdikan dirinya dalam upaya dan manajemen kesehatan yang memiliki
peran strategis dalam mewujudkan pembangunan kesehatan. Pemerintah pusat dan
pemerintah daerah mempunyai kewajiban dalam menjamin kualitas, kuantitas, dan
pemerataan Tenaga Kesehatan, yang dilakukan melalui program perencanaan,
39. RENCANA STRATEGIS DINAS KESEHATAN
DAERAH PROVINSI SULAWESI BARAT 2023-2026
28
pendayagunaan, peningkatan mutu serta pembinaan dan pengawasan terhadap Tenaga
Kesehatan.
Adapun gambaran ketersediaan Sumber Daya Manusia Kesehatan (SDMK) Provinsi
Sulawesi Barat di tingkat faskes pertama maupun rujukan atau rumah sakit sebagai berikut :
Tabel 2.4
Distribusi Tenaga Kesehatan Berdasarkan Jenis Ketenagaan Di Fasilitas Kesehatan Tingkat
Pertama Se-Provinsi Sulawesi Barat Tahun 2021
No Jenis Tenaga Kesehatan
Jumlah
Tenaga
Kesehatan
Sesuai Standar
Belum Sesuai
Standar
Jumlah % Jumlah %
1 Perawat 1.994 91 94% 6 6%
2 Dokter dan/atau Dokter
Layanan Primer
167 70 72% 27 28%
3 Dokter Gigi 71 62 64% 35 36%
4 Bidan 2.808 95 98% 2 2%
5
Tenaga Apoteker dan/atau
Tenaga Teknis
Kefarmasian
249 95 98% 2 2%
6 Tenaga Promosi Kesehatan dan
Ilmu Perilaku
90 39 40% 58 60%
7 Tenaga Sanitasi Lingkungan 179 88 91% 9 9%
8 Nutrisionis 200 76 78% 21 22%
9 Ahli Teknologi Laboratorium
Medik
111 89 92% 8 8%
10 Tenaga Administrasi Keuangan 94 73 75% 24 25%
11 Tenaga Sistem Informasi
Kesehatan
20 23 24% 74 76%
Sumber : Sistem Informasi Sumber Daya Manusia Kesehatan, 2021
Dapat dilihat bahwa Provinsi Sulawesi Barat masih kekurangan tenaga kesehatan,
terutama Dokter Umum, Dokter Gigi, dan tenaga Promosi Kesehatan. Kekurangan tenaga
kesehatan di Provinsi Sulawesi Barat selama ini dipenuhi dengan perekrutan tenaga melalui
CPNS, Kontrak Daerah, Kontrak BOK Puskesmas, Program Kemenkes Nusantara Sehat dan
Program Internsip Dokter Indonesia (PIDI)
2.2.2 Ketersediaan Sarana Pelayanan Kesehatan
Keberadaan sarana Pelayanan Kesehatan mempengaruhi derajat kesehatan
masyarakat. sarana pelayanan kesehatan adalah suatu alat dan/atau tempat yang digunakan
untuk menyelenggarakan upaya pelayanan kesehatan, baik promotif, preventif, kuratif,
maupun rehabilitatif yang dilakukan oleh pemerintah, pemerintah daerah, dan/atau
masyarakat. Fasilitas pelayanan Kesehatan di provinsi Sulawesi barat sebagai berikut :
40. RENCANA STRATEGIS DINAS KESEHATAN
DAERAH PROVINSI SULAWESI BARAT 2023-2026
29
Tabel 2.5
Jumlah Sarana Pelayanan Kesehatan
Provinsi Sulawesi Barat Tahun 2021
No Uraian Jumlah Ket
1 Rumah Sakit 9
2 Puskesmas 98
3 Puskesmas Pembantu 337
4 Apotek 59
5 Posyandu 1.965
6 Poliklinik 1
7 Rumah Sakit Bersalin 1
8 Labkesda Dan Transfusi Darah 2
Sumber : BPS, Provinsi Sulawesi Barat Dalam Angka , 2021
Ketersediaan fasilitas sarana pelayanan Kesehatan mengalami peningkatan jumlah
berdasarkan jenis sarana pelayanan kesehatan yang terdiri dari pelayanan rujukan sebanyak
10 unit (Rumah sakit dan rumah sakit bersalin), pelayanan dasar sebanyak 436 unit
(puskesmas 98, puskesmas pembantu 337 unit dan poliklinik 1 Unit ) dan Pelayanan
Penunjang sebanyak 61 Unit ( Apotek 59 unit dan Labkesda Dan Transfusi Darah 2 Unit)
serta Pelayanan Berbasis Masyarakat sebanyak 1965 unit
2.2.3 Aset
Aset merupakan sumber daya ekonomi yang dikuasai dan/atau dimiliki oleh
pemerintah sebagai akibat dari peristiwa masa lalu dan dari mana manfaat ekonomi dan/atau
sosial di masa depan. diharapkan dapat diperoleh, baik oleh pemerintah maupun masyarakat,
serta dapat diukur dalam satuan uang, termasuk sumber daya non keuangan yang diperlukan
untuk penyediaan jasa bagi masyarakat umum.
Tabel 2.6
Jumlah Aset Di Lingkungan Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Barat Tahun 2021
No Uraian Nilai (Rp) Ket
1 Aset Tetap :
a) Tanah
b) Peralatan Mesin
- Alat besar
- Alat angkutan
- Alat bengkel dan alat ukur
- Alat pertanian
- Alat kantor dan rumah tangga
34.212.277.627,33
0
19.654.395.554,33
51.996.450,00
11.683.778.650,00
29.558.100,00
79.444.999,00
3.029.192.910,69
41. RENCANA STRATEGIS DINAS KESEHATAN
DAERAH PROVINSI SULAWESI BARAT 2023-2026
30
- Alat studio, komunikasi dan pemancar
- Alat kedokteran dan kesehatan
- Alat laboratorium
- Alat persenjataan
- Komputer
- Alat eksplorasi
- Alat pengeboran
- Alat produksi, pengolahan dan pemurnian
- Alat bantu eksplorasi
- Alat keselamatan kerja
- Alat peraga
- Peralatan proses/produksi
- Rambu - rambu
- Peralatan olah raga
c) Gedung Dan Bangunan
- Bangunan gedung
- Monumen
- Bangunan menara
- Tugu titik kontrol/pasti
d) Jalan, Jaringan Dan Irigasi
- Jalan dan jembatan
- Bangunan air
- Instalasi
- Jaringan
e) Aset Tetap Lainnya
- Bahan perpustakaan
- Barang bercorak kesenian / kebudayaan /
olahraga
- Hewan
- Biota perairan
- Tanaman
- Barang koleksi non budaya
- Aset tetap dalam renovasi
f) Konstruksi Dalam Pengerjaan
- Konstruksi Dalam Pengerjaan
422.161.061,00
1.489.548.550,00
1.090.383.091,20
2.250.000,00
1.680.840.742,44
0,00
0,00
0,00
0,00
95.241.000,00
0,00
0,00
0,00
0,00
14.224.206.373,00
13.664.346.373,00
0,00
0,00
559.860.000,00
333.675.700,00
0,00
26.715.000,00
277.460.700,00
29.500.000,00
0,00
0,00
0,00
0,00
0,00
0,00
0,00
0,00
0,00
0,00
2 Aset Lainnya
a) Kemitraan Dengan Pihak Ketiga
- Kemitraan Dengan Pihak Ketiga
b) Aset Tidak Berwujud
- Aset Tidak Berwujud
c) Aset Lain-Lain
- Aset Lain-Lain
868.505.712,67
0,00
0,00
63.679.975,00
63.679.975,00
804.825.737,67
804.825.737,67
Total Aset 35.080.783.340,00
42. RENCANA STRATEGIS DINAS KESEHATAN
DAERAH PROVINSI SULAWESI BARAT 2023-2026
31
Sumber Data : Laporan Keuangan Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Barat, 2021
Menunjukaan Aset Dinas Kesehatan provinsi Sulawesi Barat sampai dengan tahun
2021 senilai Rp. 35.080.783.340,00 ( Tiga Puluh Milyar Delapan Puluh Juta Tujuh Ratus
Delapan Puluh Tiga Ribu Tiga Ratus Empat Puluh Rupiah) yang terdiri dari Aset Tetap
97,52 Persen senilail Rp. 34.212.277.627.33 ( Tanah ,Peralatan Mesin, Gedung Bangunan,
Jalan, Jaringan Dan Irigasi, Aset Tetap Lainnya, Konstruksi Dalam Pengerjaan sedangkan
Aset lainnya 2,48 Persen senilai Rp. 868.505.712,67 (Kemitraan Dengan Pihak Ketiga, Aset
Tidak Berwujud, Aset Lain-Lain).
2.3 Kinerja Pelayanan Dinas Kesehatan
2.3.1 Indikator Kinerja
Dalam mengukur kinerja, Dinas Kesehatan menjelaskan dalam dua indicator yait
capaian Indikator Kinerja Utama (IKU) yaitu capaian indikator impact dan capaian Indikator
Kinerja yaitu capaian indikator outcome dari upaya pelayanan yang dilaksanakan oleh Dinas
Kesehatan Provinsi Sulawesi Barat dan UPTD nya. Capaian tersebut yang dilaporkan
Kepala Dinas Kesehatan kepada Gubernur Provinsi Sulawesi Barat . Capaian indicator -
indikator tersebut adalah sebagai berikut :
45. RENCANA STRATEGIS DINAS KESEHATAN
DAERAH PROVINSI SULAWESI BARAT 2023-2026
34
di atas tingkat pencapaian kinerja selama periode tahun 2017-2022 menunjukkan rata-tata
pencapaian indikator kinerja utama yaitu Angka Harapan Hidup pada setiap tahun periode
renstra ini mengalami penurunan dan belum mencapai target yang ditetapkan dengan rata
– rata penurunan sebesar 0.62 persen . hal ini disebabkan berbagai permasalahan pada
tahapan upaya kesehatan terutama terkait kesehatan ibu dan anak yang salah satunya
diukur melalui Angka Kematian Ibu (AKI) yang belum mencapai target, dan Kematian
Angka kematian bayi yang mengalami penurunan capaian target. Upaya untuk menurunkan
Angka Kematian Ibu dan bayi dengan meningkatkan akses dan kualitas sarana dan
prasarana di fasilitas pelayanan kesehatan yang di implementasikan dengan mendorong
fasilitas Kesehatan dalam melaksanakan pelayanan sesuai standar minimal.
Sedangkan tahun 2020 terjadi perubahan rencana strategis sehingga mengubah
indikator target kinerja kunci terkait kebijakan pemerintah dengan menyesuaikan
perubahan nomenklatur program, kegiatan dan sub kegiatan berdasarkan peraturan Menteri
dalam negeri nomor 90 Tahun 2019 tentang klasifikasi, kodefikasi, dan nomenklatur
perencanaan pembangunan dan keuangan daerah.
Umur Harapan Hidup yang tidak mencapai target disebabkan berbagai
permasalahan pada setiap tahapan upaya kesehatan, terutama terkait kesehatan ibu dan
anak yang salah satunya diukur melalui Angka Kematian Ibu (AKI). Walaupun belum
mencapai target, AKI memiliki kecenderungan turun sejak Tahun 2013. Salah satu upaya
untuk menurunkan AKI adalah dengan memastikan akses dan meningkatkan kualitas
sarana dan prasarana pelayanan persalinan berstandar baik di fasilitas pelayanan kesehatan
yang implementasinya melalui pengembangan Puskesmas.
2.3.1 Sumber Daya Keuangan
Sumber daya keuangan dalam melaksanakan program / kegiatan untuk pembiayaan
Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Barat. Sebagaimana tercantum Sebagaimana tercantum
dalam Undang-undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah, urusan
kesehatan merupakan urusan pemerintahan wajib yang berkaitan dengan pelayanan dasar,
yang wajib diselenggarakan oleh semua daerah. Pemerintah daerah harus mengalokasikan
anggaran urusan kesehatan minimal 10% dari total
46. RENCANA STRATEGIS DINAS KESEHATAN
DAERAH PROVINSI SULAWESI BARAT 2023-2026
35
Thn
ke-1
Thn
ke-2
Thn
ke-3
Thn
ke-4
Thn
ke-5
Thn
ke-1
Thn
ke-2
Thn
ke-3
Thn
ke-4
Thn
ke-5
Thn
ke-1
Thn
ke-2
Thn
ke-3
Thn
ke-4
Thn
ke-5
Anggaran
Realisasi
2017
2018
2019
2020
2021
2017
2018
2019
2020
2021
2017
2018
2019
2020
2021
Rp.
Rp.
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
A
PENDAPATAN
21,540,000,000.00
540,000,000.00
540,000,000.00
-
-
581,630,000.00
588,660,000.00
551,044,000.00
551,179,400.00
2.7
109.01
102.05
-
53.44
2,272,513,400.00
I
Pendapatan
Asli
Daerah
21,540,000,000.00
540,000,000.00
540,000,000.00
-
-
581,630,000.00
588,660,000.00
551,044,000.00
551,179,400.00
2.7
109.01
102.05
-
53.44
2,272,513,400.00
Hasil
Retribusi
Daerah
21,000,000,000.00
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
Lain-lain
Pendapatan
Asli
Daerah
yang
Sah
540,000,000.00
540,000,000.00
540,000,000.00
-
581,630,000.00
588,660,000.00
551,044,000.00
551,179,400.00
107.71
109.01
102.05
-
79.69
2,272,513,400.00
B
BELANJA
18,736,995,636.48
38,951,046,232.00
35,678,852,269.65
86,796,448,538.31
-
16,645,941,906.00
37,277,344,184.00
33,873,243,734.00
77,878,427,675.00
88.84
95.7
94.94
89.73
92.3
165,674,957,499.00
I.B
Belanja
Tidak
Langsung
8,561,898,266.48
8,847,913,110.00
8,914,497,630.00
9,775,017,762.25
-
8,484,686,668.00
8,741,072,166.00
8,903,402,055.00
9,739,399,884.00
99.1
98.79
99.88
99.64
99.35
35,868,560,773.00
Belanja
Pegawai
8,561,898,266.48
8,847,913,110.00
8,914,497,630.00
9,775,017,762.25
8,484,686,668.00
8,741,072,166.00
8,903,402,055.00
9,739,399,884.00
99.1
98.79
99.88
99.64
99.35
35,868,560,773.00
II.B
Belanja
Langsung
10,175,097,370.00
30,103,133,122.00
26,764,354,639.65
77,021,430,776.06
-
8,161,255,238.00
28,536,272,018.00
24,969,841,679.00
68,139,027,791.00
80.21
94.8
93.3
88.47
89.19
129,806,396,726.00
Belanja
Pegawai
471,240,000.00
149,410,000.00
853,000,000.00
2,717,840,000.00
1,500,000.00
126,310,000.00
26,100,000.00
-
0.32
84.54
3.06
-
21.98
153,910,000.00
Belanja
Barang
Dan
Jasa
7,686,530,316.00
29,583,048,921.00
25,041,557,527.65
67,211,640,036.06
6,296,318,783.00
28,058,375,018.00
24,281,524,179.00
62,480,509,447.00
81.91
94.85
96.96
92.96
91.67
121,116,727,427.00
Belanja
Modal
2,017,327,054.00
370,674,201.00
869,797,112.00
7,091,950,740.00
1,863,436,455.00
351,587,000.00
662,217,500.00
5,658,518,344.00
92.37
94.85
76.13
79.79
85.79
8,535,759,299.00
C
PENDAPATAN
DAERAH
-
13,892,989,000.00
9,174,128,932.00
66.03
66.03
9,174,128,932.00
I.C
Pendapatan
Asli
Daerah
250,000,000.00
72,850,500.00
29.14
29.14
72,850,500.00
Retribusi
Daerah
250,000,000.00
72,850,500.00
29.14
29.14
72,850,500.00
II.C
Pendapatan
Transfer
13,642,989,000.00
9,096,628,432.00
66.68
66.68
9,096,628,432.00
Pendapatan
Transfer
Pemerintah
Pusat
13,642,989,000.00
9,096,628,432.00
66.68
66.68
9,096,628,432.00
III.D
Lain-Lain
Pendapatan
Daerah
Yang
Sah
-
4,650,000.00
#DIV/0!
#DIV/0!
4,650,000.00
Pendapatan
Hibah
-
4,650,000.00
#DIV/0!
#DIV/0!
4,650,000.00
D
BELANJA
DAERAH
78,512,382,269.00
70,193,588,073.00
89.4
89.4
70,193,588,073.00
I.D
Belanja
Operasi
-
67,866,263,127.00
60,471,711,604.00
89.1
89.1
60,471,711,604.00
Belanja
Pegawai
11,363,127,803.00
11,192,981,686.00
98.5
98.5
11,192,981,686.00
Belanja
Barang
Dan
Jasa
56,058,485,324.00
48,834,079,918.00
87.11
87.11
48,834,079,918.00
Belanja
Hibah
444,650,000.00
444,650,000.00
100
100
444,650,000.00
II.D
Belanja
Modal
10,646,119,142.00
9,721,876,469.00
91.32
91.32
9,721,876,469.00
Belanja
Modal
Peralatan
dan
Mesin
10,222,496,142.00
9,301,917,169.00
90.99
90.99
9,301,917,169.00
Belanja
Modal
Gedung
dan
Bangunan
319,463,000.00
316,048,600.00
98.93
98.93
316,048,600.00
Belanja
Modal
Jalan,
Jaringan,
dan
Irigasi
30,000,000.00
29,960,700.00
99.87
99.87
29,960,700.00
Belanja
Modal
Aset
Tetap
Lainnya
74,160,000.00
73,950,000.00
99.72
99.72
73,950,000.00
Anggaran
pada
Tahun
Ke-
Rasio
atas
Realisasi
dan
Anggaran
pada
Tahun
Ke-
Realisasi
Anggaran
pada
Tahun
Ke-
Rata-Rata
Pertumbuhan
Tabel
2.7
Anggaran
dan
Realisasi
Pendanaan
Dinas
Kesehatan
Provinsi
Sulawesi
Barat
Provinsi
Sulawesi
Barat
No.
Uraian
47. RENCANA STRATEGIS DINAS KESEHATAN
DAERAH PROVINSI SULAWESI BARAT 2023-2026
36
2.4 Tantangan dan peluang Pengembangan Pelayanan Kesehatan
2.4.1 Tantangan
a. Provinsi Sulawesi Barat merupakan wilayah yang mempunyai zona rawan dalam
penyebaran penyakit karena berada pada Center Of Sulawesi
b. kemudahan akses pelayanan kesehatan di Rumah Sakit, puskesmas dan jaringannya
c. Sebagian besar kabupaten / kecamatan / desa indeks keluarga sehat masih kategori
tidak sehat;
d. Belum optimalnya pemanfaatan posyandu/posbindu/polindes oleh warga masyarakat
e. Masih tingginya Prevalensi Gizi Buruk dan Kurang
f. Kasus kematian Ibu dan Bayi yang masih tinggi
g. Perkembangan sistem informasi dan teknologi di bidang pelayanan kesehatan
h. Adanya sarana pelayanan kesehatan/RS milik swasta dalam pelayanan kesehatan dan
memberikan fasilitas pelayanan cukup baik.
i. Ketersediaan obat dan vaksin di sarana pelayanan kesehatan baru mencapai 86,93%.
j. Selain itu juga masih belum optimalnya ketersediaan alat kesehatan dan tingginya
peredaran Jamu mengandung Bahan Kimia Obat
k. Proporsi SDM Kesehatan belum memenuhi rasio berdasarkan jumlah penduduk;
l. Adanya peningkatan penyakit tidak menular seperti jantung, pembuluh darah, diabetes
mellitus.
m. Pemenuhan standar pelayanan minimal di tingkat provinsi capaian harus 100 %
n. Dukungan provinsi dalam pencapaian standar pelayanan minimal di kabupaten
2.4.2 Peluang
a. Kebijakan Pemerintah Provinsi Sulawesi Barat berkomitmen tinggi dalam mendukung
pembangunan kesehatan, hal ini dibuktikan melalui dukungan kebijakan pembangunan
Sarana Pelayanan Kesehatan, Rumah sakit Persiapan Type B Non pendidikan,
dukungan dalam pengganggaran program kesehatan, dukungan dalam mendorong
partisipasi secara aktif seluruh lapisan masyarakat dalam pembangunan kesehatan.
b. Adanya Dukungan Dari Lintas Sektoral, Lembaga Swadaya Masyarakat, Tokoh
Agama, Tokoh Masyarakat, pihak swasta dan Masyarakat Dalam pelaksanaan
Program Kesehatan. Seluruh lapisan masyarakat Provinsi Sulawesi Barat pada
c. umumnya sangat mendukung program pembangunan kesehatan. Kesadaran akan
kesehatan dan Partisipasi aktif dalam program kesehatan telah terwujud pada sebagian
besar masyarakat.
d. Meningkatnya kesadaran dan kebutuhan masyarakat terhadap pentingnya menerapkan
pola hidup sehat. Masyarakat Provinsi Sulawesi Barat memiliki kesadaran yang tinggi
akan pentingnya pola hidup sehat. Pola hidup sehat bahkan sudah menjadi kebutuhan
pada sebagian besar masyarakat. Pola hidup sehat sangat penting dalam mewujudkan
48. RENCANA STRATEGIS DINAS KESEHATAN
DAERAH PROVINSI SULAWESI BARAT 2023-2026
37
Sulawesi Barat sehat dan Malaqbi.
e. Tersedianya fasilitas pelayanan kesehatan di Provinsi Sulawesi Barat (Rumah Sakit
Swasta, Klinik, DPM, BPM). Fasilitas pelayanan kesehatan yang diselenggarakan oleh
Pemerintah dan pihak swasta mulai berkembang di kota Provinsi Sulawesi Barat.
Bahkan Rumah Sakit provinsi di persiapakan menjadi Rumah skait Type B Non
Pendidikan. Selain itu RSUD Kabupaten Polewali Mandar bahkan menjadi pusat
pelayanan rujukan wilayah Selatan. Sesuai
f. Adanya dukungan dan bantuan pembiayaan Pemerintah Pusat, NGO dan sinkronisasi
Program dengan Kabupaten dalam upaya pengembangan program kesehatan.
g. Dukungan Organisasi Profesi dan Asosiasi RS, Dinas Kesehatan dan Klinik
h. Adanya good will dari Pemerintah Sulawesi Barat untuk meningkatkan mutu
pelayanan kesehatan di RS yang didukung sarana, prasarana, dan dana
50. RENCANA STRATEGIS DINAS KESEHATAN
DAERAH PROVINSI SULAWESI BARAT 2023-2026
38
BAB III
PERMASALAHAN DAN ISU-ISU STRATEGIS
3.1 Identifikasi Permasalahan Berdasarkan Tugas Pokok dan Fungsi Pelayanan
Perangkat Daerah
Mendasarkan pada isu strategis Provinsi Sulawesi Barat yaitu peningkatan kualitas dan
daya saing sumber daya manusia, maka tidak lepas dari peran Dinas Kesehatan Provinsi untuk
mewujudkannya. Peningkatan kualitas dan daya saing sumber daya manusia dapat terwujud
apabila masyarakat Sualwesi Barat terpenuhi kebutuhan dasar termasuk pelayanan kesehatannya.
Permasalahan pelayanan Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Barat berdasarkan sumber
daya kesehatan dan evaluasi kinerja pelayanan umum dan khusus, maka dapat disimpulkan
bahwa permasalahan berdasarkan tugas pokok dan fungsi dapat lihat pada tabel berikut:
Tabel 3.1
Pemetaan Permasalahan Pelayanan Perangkat Daerah
No Masalah Pokok Masalah Akar Masalah
1
Rendahnya Standar
Hidup dan Daya Beli
Masyarakat Miskin
1
Tingginya Angka
Kemiskinan
1
Belum optimalnya perlindungan dan
jaminan Sosial.
2
Masih Rendahnya
Kualitas Sumberdaya
Manusia.
1
Masih Rendahnya
Derajat Pendidikan
dan Kesehatan
Masyarakat
1
Minimnya akses masyarakat terhadap
layanan Kesehatan yang berkualitas.
2
Rendahnya kesadaran masyarakat
terhadap perilaku hidup bersih dan
sehat.
3
Masih terbatasnya ketersediaan SDM
kesehatan yang berkompeten.
4
Masih rendahnya tingkat akreditasi
pelayanan kesehatan.
2
Tingginya Angka
Prevalensi Stunting
1
Masih rendahnya pola konsumsi
pangan dan akses terhadap pangan
bergizi.
2
Minimnya akses masyarakat terhadap
layanan Kesehatan yang berkualitas.
yang berkualitas
3
Minimnya
Aksesibilitas
Ifrastruktur yang
berkelanjutan.
1
Rendahnya
Kualitas
Lingkungan Hidup
dan Ketahanan
Bencana.
1
Masih tingginya tingkat kerentanan
terhadap bencana.
51. RENCANA STRATEGIS DINAS KESEHATAN
DAERAH PROVINSI SULAWESI BARAT 2023-2026
39
3.2 Telaah Rencana Pembangunan
Daerah Provinsi Sulawesi Barat
Dalam rencana pembangunan daerah
terdapat 4 (empat) permasalahan
pembangunan di Sulawesi Barat yang terbagi
atas dua bagian meliputi permasalahan untuk
penentuan prioritas dan sasaran
pembangunan daerah (level makro daerah)
dan permasalahan pembangunan daerah pada
level mikro sektoral / penyelenggaran urusan
pemerintahan.
Permasalahan pembangunan
pada level makro meliputi :
Permasalahan Pembangunan Daerah pada
Level penyelenggaraan urusan pemerintahan
bidang Kesehatan :
1. Masih tingginya Angka Kematian Ibu
dan Bayi. Jumlah kasus kematian ibu
pada tahun 2020 sebesar 46 kasus dan
tahun 2021 sebesar 60 kasus kematian
sedangkan untuk kasus kematian bayi
pada tahun 2020 sebesar 303 kasus dan
kematian bayi. Angka kasus kematian
ibu dan bayi belum mencapai target
yang diharapkan pada tahun 2020 yaitu
sebesar 32 kasus untuk jumlah kematian
Ibu dan 257 kasus untuk jumlah
kematian bayi
2. Tingginya angka prevalensi stunting di
provinsi Sulawesi Barat. Pada tahun
2021 angka prevalensi stunting di
Sulawesi Barat sebesar 33,8 persen di
atas angka rata-rata nasional yaitu 24,4
persen serta menempati urutan kedua
tertinggi secara nasional.
3. Rendahnya akses masyarakat terhadap
fasilitas kesehatan yang berkualitas
serta terbatasnya ketersediaan tenaga
kesehatan.
4. Masih tingginya angka kesakitan akibat
penyakit menular dan tidak menular.
5. Belum maksimalnya jumlah peserta
jaminan kesehatan di Provinsi Sulawesi
Barat. Pada tahun 2020 persentase
penduduk yang telah menjadi peserta
jaminan kesehatan baru mencapai angka
87,93 persen.
6. Belum maksimalnya akses terhadap
sanitasi layak. Persentase Rumah
Tangga yang memiliki Akses terhadap
Sanitasi layak di Sulawesi Barat baru
mencapai 77,07 persen.
7. Belum optimalnya implementasi
pelaksanaan Gerakan Masyarakat
Hidup Sehat (Germas).
Penyusunan Rencana Strategis Dinas
Kesehatan Provinsi Sulawesi Barat sebagai
upaya dalam menuntaskan permasalahan
pembangunan daerah pada level makro dan
urusan pemerintahan wajib pelayanan dasar.
Makna visi “masyarakat yang
sejahtera, daerah yang maju, dan manusia
yang malaqbi adalah sebagai berikut :
Melambatnya kinerja eknonomi
Rendahnya standar hidup dan daya
beli masyarakat miskin
Masih rendahnya tata Kelola
pemerintahan
Masih rendahnya kualitas
sumberdaya manusia
Minimnya Aksesibilitas
Infrastruktur yang berkelanjutan
52. RENCANA STRATEGIS DINAS KESEHATAN
DAERAH PROVINSI SULAWESI BARAT 2023-2026
40
1. Pembangunan masyarakat yang
sejahtera yang di arahkan pada 2 sasaran
utama :
a Terpenuhinya hak-hak dasar
masyarakat Sulawesi Barat yang
ditandai oleterpenuhinya kebutuhan
makanan, layanan pendidikan,
layanan kesehatan, layanan air bersih,
tempat tinggal, kesempatan berusaha.
b Meningkatnya taraf hidup masyarakat
Sulawesi Barat yang ditandai oleh
meningkatnya pendapatan per-kapita
dan menurunya jumlah penduduk
miskin. akses terhadap sumberdaya,
dan rasa aman
2. Pembangunan daerah yang maju
diarahkan untuk mencapai sasaran-
sasaran pokok sebagai berikut:
a Terwujudnya pembangunan yang
merata antar sektor dan antar wilayah,
yang ditandai oleh meningkatnya
penyediaan pelayanan infrastruktur
(transportasi, listrik, air bersih, dan
telekomunikasi), pengurangan
ketimpangan pembangunan wilayah
dan antar sektor, dan distribusi
pendapatan secara merata.
b Terwujudnya pembangunan
berkelanjutan dalam pengelolaan
sumberdaya alam dan lingkungan
hidup, yang ditandai oleh
menurunnya eksploitasi sumberdaya
alam yang merusak lingkungan,
terciptanya pendapatan masyarakat
yang berkelanjutan, terjaminnya
kelestarian lingkungan hidup, dan
berkembangnya pariwisata.
c Terwujudnya pemerintahan yang kuat
dan kehidupan demokrasi yang sehat
dan dinamis, yang ditandai oleh
pemerintahan yang transparan,
akuntabel, bebas KKN, serta
kehidupan masyarakat yang bebas
konflik (vertikal dan horizontal).
3. Pembangunan manusia yang malaqbi
diarahkan untuk mencapai sasaran
sasaran pokok sebagai berikut:
a Terwujudnya karakter manusia dan
masyarakat Sulawesi Barat yang
semakin berakhlak mulia, bermoral
tinggi, dan berbudaya luhur;
terlestarikannya secara dinamis nilai-
nilai, norma-norma dan kearifan local
serta mengembangkan seni-budaya
lokal dibalik modernisasi dan
globalisasi; berkembangnya
kehidupan beragama dan harmoni
social serta kesatuan dan persatuan
dibalik heterogenitas sosial dan
multietnik masyarakat;
terlestarikannya lingkungan hidup
yang indah dan asri; serta semakin
mantapnya kepatuhan terhadap
hukum.
b Terwujudnya manusia dan
masyarakat Sulawesi Barat yang
berdaya saing dengan kualitas
pengetahuan dan kesehatan yang
tinggi; angka harapan hidup minimal
sama dengan rata-rata nasional;
kualitas proses dan output pendidikan
minimal sama dengan rata-rata
nasional; dan kemampuan swadaya
dan prakarsa masyarakat serta
keberdayaan perempuan yang tinggi.
53. RENCANA STRATEGIS DINAS KESEHATAN
DAERAH PROVINSI SULAWESI BARAT 2023-2026
41
Dalam pemberian pelayanan di Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Barat, masih
dijumpai faktor-faktor penghambat dan pendorong antara lain yang dapat dilihat dalam tabel
3.2 dibawah ini.
55. RENCANA STRATEGIS DINAS KESEHATAN
DAERAH PROVINSI SULAWESI BARAT 2023-2026
43
3.3 Telaahan Renstra Kementerian
Kesehatan dan Renstra Perangkat
Daerah Provinsi Sulawesi Barat.
Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi
Barat dalam menyusun Rencana Strategis
tahun 2023–2026 telah melakukan
sinkronisasi dengan Rencana Strategis
Kementerian Kesehatan Republik Indonesia
tahun 2020–2024 agar arah perencanaan
pembangunan kesehatan di Provinsi Sulawesi
Barat selaras dengan arah pembangunan
kesehatan di tingkat nasional. Adapun hasil
telaahan Rencana Strategis Kementerian
Kesehatan Republik Indonesia dengan kondisi
kesehatan di Provinsi Sulawesi Barat
digambarkan pada tabel berikut ini.
Dalam Rencana Strategis
Kementerian 2020-2024 tidak ada visi dan
misi, namun mengikuti visi dan misi Presiden
Republik Indonesia yaitu “Terwujudnya
Indonesia yang Berdaulat, Mandiri
dan Berkepribadian Berlandaskan Gotong-
royong”. Upaya untuk mewujudkan
visi ini adalah melalui 7 misi pembangunan
yaitu:
1. Terwujudnya keamanan nasional yang
mampu menjaga kedaulatan wilayah,
menopang kemandirian ekonomi
dengan mengamankan sumber daya
maritim dan mencerminkan kepribadian
Indonesia sebagai negara kepulauan.
2. Mewujudkan masyarakat maju,
berkesinambungan dan demokratis
berlandaskan negara hukum.
3. Mewujudkan politik luar negeri bebas dan
aktif serta memperkuat jati diri sebagai
negara maritim.
4. Mewujudkan kualitas hidup manusia
lndonesia yang tinggi, maju dan
sejahtera.
5. Mewujudkan bangsa yang berdaya saing.
6. Mewujudkan Indonesia menjadi Negara
maritime yang mandiri, maju, kuat dan
berbasiskan kepentingan nasional, serta
7. Mewujudkan masyarakat yang
berkepribadian dalam kebudayaan.
Visi Presiden Republik Indonesia
dan juga visi Kementerian Kesehatan
“Terwujudnya Indonesia yang
Berdaulat, Mandiri dan Berkepribadian
Berlandaskan Gotong-royong” ini
sejalan dan searah dengan visi Rencana
Pembangunan Daerah, yaitu “masyarakat
yang sejahtera, daerah yang maju, dan
manusia yang malaqbi”.
Misi Presiden dan juga Misi
Kementerian Kesehatan yang selaras
dengan bidang kesehatan, adalah Nawa Cita
Presiden yang ke-5, yaitu “Meningkatkan
kualitas hidup manusia lndonesia”. Misi ini
juga selaras dengan misi ke 4 Rencana
Pembanguna Daerah, yaitu “Terpenuhinya
hak-hak dasar masyarakat Sulawesi Barat
yang ditandai oleh terpenuhinya kebutuhan
makanan, layanan pendidikan, layanan
kesehatan, layanan air bersih, tempat tinggal,
kesempatan berusaha”.
3.4 Kajian Rencana Tata Ruang Wilayah
(RTRW) dan Kajian Lingkungan
Hidup Strategis (KLHS)
Dalam penyusunan Rencana Tata
Ruang dan Wilayah (RTRW) harus
memperhatikan aspek kesehatan, disisi lain
56. RENCANA STRATEGIS DINAS KESEHATAN
DAERAH PROVINSI SULAWESI BARAT 2023-2026
44
dalam paradigma sehat membutuhkan
dukungan dari berbagai pihak terkait termasuk
peruntukan tata ruang. Pembangunan aspek
kesehatan dipastikan tidak akan melanggar
rencana tata ruang wilayah.
Berdasarkan kajian KLHS yang
dilakukan Provinsi Sulawesi Barat untuk
penyusunan RPJMD Provinsi Sulawesi Barat
, tidak terdapat program yang diperkirakan
mempengaruhi dampak lingkungan strategis.
Dinas Kesehatan selama 5 (lima) tahun ke
depan tidak memberikan dampak lingkungan
strategis
3.5 Penentuan Isu-Isu Strategis
Berdasarkan telaah capaian indikator
kinerja Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi
Barat tahun 2017-2022 dengan
memperhatikan gambaran pelayanan Dinas
Kesehatan Provinsi Sulawesi Barat, sasaran
jangka menengah pada Renstra Kementrian
Kesehatan, sasaran jangka menengah dari
Renstra Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi
Barat, implikasi RTRW dan KLHS Dinas
Kesehatan Provinsi Sulawesi Barat maka isu
strategis Dinas kesehatan Provinsi Sulawesi
Barat sebagai berikut :
a. Angka Kematian Ibu dan Bayi
Angka Kematian Ibu (AKI) dan Angka
Kematian bayi (AKB) masih menjadi
masalah yang aktual di Provinsi
Sulawesi Barat (Jumlah kasus kematian
Ibu tahun 2021:60 kasus dari 32 target
yang diharapkan; Kasus kematian balita
2021: 261 kasus. Jumlah kasus kematian
ibu meningkat dibandingkan tahun 2020.
Masih tingginya kasus kematian ibu di
Provinsi Sulawesi Barat disebabkan
meningkatnya jumlah kehamilan risiko
tinggi, masih rendahnya deteksi dini
masyarakat serta kurang mampunya
kecepatan dan ketepatan pengambilan
keputusan rujukan kehamilan risiko
tinggi. Penyebab kematian ibu karena
hipertensi cenderung meningkat dalam 3
tahun ini, sebanyak 33% ibu meninggal
karena perdarahan. Penyebab lain karena
hipertensi 12%, infeksi 10% dan lain-lain
sebanyak 18%.
Demikian pula dengan AKB
yang antara lain disebabkan asfiksia
(sesak nafas saat lahir), bayi lahir dengan
berat badan rendah (BBLR), infeksi
neonatus, pneumonia, diare dan gizi
buruk. Status gizi buruk bayi antara lain
disebabkan belum tepatnya pola asuh
khususnya pemberian ASI eksklusif.
Komitmen yang dirasakan masih kurang
dari pemangku kebijakan, pemberi
pelayanan, masyarakat dan individu
menjadi point penting masih tingginya
Angka Kematian Ibu dan Angka
KematianBayi. Upaya untuk
menurunkan AKI dan AKB dengan
pelayanan kesehatan ibu dan bayi/ anak
di puskesmas PONED dan Rumah Sakit
PONEK, namun pelaksanaan pelayanan
kesehatan masih belum optimal
disebabkan karena belum terpenuhinya
prasarana dan sarana, belum meratanya
pendayagunaan tenaga kesehatan serta
masih kurangnya kompetensi tenaga
kesehatan. Sarana pelayanan kesehatan
di Provinsi Sulawesi
Barat jika dibandingkan dengan
jumlah penduduk masih belum
57. RENCANA STRATEGIS DINAS KESEHATAN
DAERAH PROVINSI SULAWESI BARAT 2023-2026
45
proporsional, sehingga masih diperlukan
optimalisasi pelayanan kesehatan di
tingkat dasar dan rujukan yang sesuai
dengan standar. dukungan dan
perhatian suami terhadap kehamilan
dan persalinan seorang istri.
b Penyakit Menular Dan Tidak Menular
Jumlah kasus penyakit menular
masih tinggi, sedangkan penemuan
kasus belum optimal. Jumlah kasus
baru penyakit bersumber binatang (tular
vektor dan zoonotik) masih perlu
dikendalikan.
Belum semua desa mencapai
UCI (UniversalChildImmunization),
pada tahun 2021 masih ditemukan KLB
PD3I, karena masih ada penolakan di
sebagian wilayah Kabupaten di Provinsi
Sulawesi Barat.
Penyakit Demam Berdarah
Dengue (DBD) masih menjadi masalah
kesehatan di Sulawesi Barat. Jumlah
penderita dan luas penyebarannya
semakin bertambah, seiring dengan
meningkatnya mobilitas dan kepadatan
penduduk. Meningkatnya jumlah kasus
penyakit menular TB Paru disebabkan
belum semua komponen pelaksana
penemuan kasus di sarana pelayanan
kesehatan mendapat pelatihan dan
belum optimalnya ketersediaan
prasarana dan sarana di Puskesmas dan
Rumah Sakit.
Penemuan infeksi HIV dan AIDS
tiap tahun cenderung meningkat
disebabkan upaya penemuan dan
pencarian kasus yang semakin
intensif melalui VCT di Rumah Sakit.
Penyakit malaria masih menjadi
masalah di Sulawesi Barat ,khususnya di
Kabupaten Pasangkayu. Upaya untuk
menuntaskan pun telah dilakukan,
baikupaya untuk membasami vektor
nyamuk, memberi pengobatan
pencegahan, melakukan pemeriksaan
warga.Kasus yang terjadi berasal dari
endigenous maupun import. Kasus lintas
batas antar provinsi maupun antar
kabupaten telah diupayakan, namun
Provinsi Sulawesi Barat belum
sepenuhnya bebas dari malaria.
Kasus penyakit kusta masih
banyak ditemukan dibeberapa wilayah
di Sulawesi Barat, baik kasus baru
maupun penemuan kasus kusta dengan
kecacatan.
Angka kesakitan dan kematian
beberapa penyakit tidak menular dan
degeneratif seperti Diabetes mellitus
(DM), kardiovaskuler, hipertensi dan
kanker (keganasan) dan gangguan
kesehatan jiwa cenderung meningkat.
Deteksi dini faktor risiko PTM,
keterlibatan masyarakat dalam
penanganan penyakit tidak menular juga
belum optimal sehingga diperlukan
dukungan regulasi dari stake
holder/pemerintah untuk melaksanakan
kegiatan tersebut.
c Stunting
Masalah kekurangan gizi yang menjadi
prioritas saat ini adalah malnutrisi kronis
pada balita, yang direpresentasikan oleh
status antropometri TB/U di bawah
normal, yaitu anak dengan kategori
58. RENCANA STRATEGIS DINAS KESEHATAN
DAERAH PROVINSI SULAWESI BARAT 2023-2026
46
pendek dan sangat pendek, yang
disebut stunting. Anak yang
mengalami stunting pada masa awal
kehidupan sampai lima tahun
dikhawatirkan tidak akan mencapai
potensi fisik dan mental/ kecerdasan
yang maksimal pada masa dewasa.
Hal ini disebabkan karena
kekurangan gizi pada masa 1.000 hari
pertama kehidupan akan mengakibatkan
gangguan pertumbuhan linear
(tinggi/panjang badan) dan sekaligus
gangguan perkembangan sel-sel otak.
Pada 270 hari masa pertumbuhan janin
yang dilanjutkan pada 730 hari sesudah
kelahiran sampai 2 tahun merupakan
masa penyusunan jaringan dan
pematangan organ yang menjadi dasar.
Pembentukan potensi genetik seseorang
pada masa-masa berikutnya sampai
menjadi dewasa. Dampak stunting
bersifat permanen dan sulit
dikembalikan pada jalur pertumbuhan
potensialnya. Anak yang sudah terlanjur
pendek (stunted) akan menurun potensi
fisiknya, sehingga menghambat potensi-
potensi kemampuan/ketrampilan lainnya
yang sangat penting bagi
perkembangan kualitas hidup
selanjutnya. Demikian pula anak yang
stunted juga merepresentasikan
menurunnya kecerdasan. Akibatnya
pada masa berikutnya akan memiliki
kemampuan kognitif yang rendah yang
menyebabkan kualitas kerja yang tidak
kompetitif sehingga mempengaruhi
rendahnya produktifitas ekonomi.
Dampak lain adalah meningkatnya
kejadian obesitas dan penyakit tidak
menular (PTM) seperti Diabetes
Mellitus, Stroke, Jantung, Hipertensi,
dan lain-lain.
Prevalensi stunting menurut data
ePPGBM Elektronik-Pencatatan dan
Pelaporan Gizi Berbasis Masyarakat (E-
PPGBM) menunjukkan perkembangan
yang baik dengan balita stunting sebesar
24,7%. Melihat tingginya prevalensi
stunting di Indonesia dan Sulawesi
Barat pada khususnya yang tersebar
diseluruh kabupaten , maka
dikhawatirkan akan terjadi “lost
generation‟ pada masa yang akan
datang. Data ePPGBM tahun 2021
menunjukkan bahwa prevalensi stunting
di Sulawesi Barat adalah 24,7% tersebar
diseluruh kabupaten dengan rentang
prevalensi, terendah 14,1% di
Kabupaten Mamuju Tengah, dan
tertinggi 32,2% di Kabupaten Majene.
Menurut WHO (2013) batas
masalah kesehatan untuk indikator
balita pendek dan sangat pendek
(stunting) adalah>20%. Berdasarkan
data EPPGBM tahun 2011 dimana
prevalensi terendah 14,1% maka dapat
dikatakan bahwa seluruh Kabupaten
di Sulawesi Barat masih menghadapi
masalah kekurangan gizi kronis stunting.
Dengan demikian di seluruh Kabupaten
di Sulawesi Barat perlu dilaksanakan
upaya-upaya yang komprehensif untuk
menurunkan prevalensi stunting di 6
kabupaten Lokus stunting di Sulawesi
Barat.