SlideShare a Scribd company logo
1 of 53
Sutyawan, S.Gz, M.Si
Ilmu Pangan, TA. 2021/2022
KOMPONEN KIMIA DAN
GIZI PANGAN
1. KOMPONEN GIZI
• ZAT GIZI
2. KOMPONEN NON GIZI
• ZAT ANTI GIZI
• ZAT AKTIF
• ZAT WARNA DAN FLAVOR
• ZAT RACUN
Dikatakan sbg non-gizi karena
jika defisien tidak
menimbulkan dampak negatif
 Zat Gizi adalah senyawa kimia yang
diperlukan oleh tubuh untuk proses
metabolisme
 Zat Gizi dalam pangan terdiri atas air,
karbohidrat, protein, lemak, vitamin dan
mineral serta turunannya yang bermanfaat
bagi pertumbuhan dan kesehatan manusia.
Komponen ini umumnya juga disebut dengan
komponen kimia pangan.
 Sumber energi utama termurah bagi
hampir seluruh penduduk dunia; 1 g KH
 4 kkal
 Umumnya berasal dari pati dan gula,
untuk memenuhi kebutuhan energy
 Sebagian besar KH diperoleh dari makanan
terutama pangan nabati
 Di dalam tanaman, karbohidrat disimpan
dalam bentuk pati atau gula.
Karbohidrat adalah senyawa organik yang
mengandung C, H dan O dengan rasio H : O = 2 : 1
Semua karbohidrat berasal dari tanaman (yang
mempunyai klorofil) diproduksi melalui proses
fotosintesis.
6 CO2 + 6H2O C6H12O6
Di dalam tanaman, karbohidrat disimpan dalam bentuk
pati atau gula.
Karakteristik Karbohidrat
1. Karbohidrat Sederhana (gula)
- Monosakarida
- Disakarida
2. Karbohidrat kompleks
- Polisakarida
A. MONOSAKARIDA
1. Glukosa
- Merupakan bentuk gula yang beredar dalam
darah dan digunakan oleh sel untuk penghasil
energi.
- Dikenal sebagai dekstrosa, gula jagung dan gula
anggur.
- Terdapat pada berbagai buah seperti anggur,
jeruk dan beberapa sayuran seperti wortel serta
jagung.
- Hasil degradasi/pencernaan disakarida dan
polisakarida.
2. Fruktosa
- Dikenal juga sebagai gula buah
- Ditemukan pada madu dan aneka buah
- Paling manis diantara monosakarida
3. Galaktosa
- Tidak ditemukan di alam dalam keadaan bebas
- Hasil degradasi/ pencernaan laktosa (gula susu)
4. Mannosa
- Tidak ditemukan dalam keadaan bebas di alam
- Umum terdapat pada kacang-kacangan.
B. DISAKARIDA
1. Maltosa
- Terdiri dari 2 molekul glukosa (glukosa + glukosa)
- Tidak terdapat dalam bentuk bebas di alam,
berasal dari hidrolisis pati
- Dapat diproduksi dari fermentasi biji-bijian (sirup
jagung, barley).
2. Laktosa
- Terdiri atas glukosa dan galaktosa (gukosa +
galaktosa)
- Diproduksi oleh mamalia, ditemukan secara alami
pada susu dan produknya.
Laktosa
- Apabila difermentasi akan menghasilkan asam
laktat.
- Kurang/ lambat larut di air, tingkat
kemanisannya 1/6 sukrosa
3. Sukrosa
- Terdiri dari glukosa dan fruktosa
- Berasal dari pati gula dan bit.
- Ditemukan pada buah-buahan, sayuran dalam
jumlah lebih tinggi (aprikot, peach, plum,
wortel, jagung dan ubijalar).
C. POLISAKARIDA
Polisakarida Tercerna
1. Pati
- Bentuk simpanan karbohidrat dalam tumbuhan
- Ditemukan pada serealia, umbi-umbian, sayuran
dan kacang-kacangan.
- Terdapat dalam 2 bentuk : amilosa dan amilopektin
- Amilosa tersusun atas ikatan glukosa yang tidak
bercabang, sedangkan amilopektin bercabang
- Peranan amilosa dan amilopektin terlihat pada
serealia (beras). Semakin kecil kandungan amilosa
atau semakin tinggi kandungan amilopektinnya,
maka semakin lekat nasi tersebut.
2. Hemiselulosa
 Terdiri dari berbagai gula seperti xilosa,
glukosa dan mannosa.
 Terdapat pada kubis, wortel, kol, sayuran
daun, apel, melon, serealia dan lain-lain.
 menyerap dan menahan air di lambung,
sehingga menurunkan waktu transit di
dalam usus.
3. Lignin  Banyak terdapat pada polong-
polongan, buah yang berbiji dan sayuran
 Pektin
- Berfungsi sebagai pengental. Pengikat dan
pembentuk gizi makanan (membentuk gel
bila bercampur dengan air), digunakan
dalam pembuatan jam dan jeli.
- Terdapat pada apel dan jeruk
- Berfungsi untuk mempercepat
“Pengosongan Perut” sehingga bersifat
laksatif, memperlambat penyerapan gula
dan menurunkan serum kolesterol.
 Asam amino mengandung :
- Gugus asam (Karboksil-COOH)
- Gugus Basa (Amina-NH2)
- Gugus R : pembeda antar AA Berbeda
dalam
ukuran, bentuk, muatan dan aktivitas protein.
 Antar asam amino dihubungkan dengan ikatan
peptida (ikatan C-O-N-H) dengan melepas
sebuah molekul air.
 Satu molekul protein dapat terdiri dari 12-18
asam amino
 Terdapat ± 20 jenis asam amino, 10 di antaranya
bersifat essensial.
1. Protein globular (sferoprotein, berbentuk bola)
bersifat mudah larut dan berubah akibat adanya
garam, basa dan asam.
Contoh : - Casein pada susu
- Albumin pada telur
- Albumin dan globulin pada plasma
darah.
2. Protein fibriler (skleroprotein, berbentuk serabut)
bersifat sulit larut dan memilki kekuatan mekanik
tinggi.
Contoh : - Kolagen pada tulang rawan
- Keratin pada rambut dan kuku.
- Miosin pada jaringan otot
- Fibrin pada gumpalan darah.
A. Klasifikasi protein berdasarkan Struktur Susunan
Molekul :
 Albumin : larut dalam air, terkoagulasi oleh
panas
Albumin telur, albumin serum, laktalbumin
susu.
 Globulin : tidak larut dalam air, larut dalam
garam encer, terkoagulasi oleh panas.
Oroglobulin kuning telur, legumin kacang-
kacangan
 Glutelin : larut dalam asam /basa encer, tidak
larut dalam pelarut netral.
Glutenin gandum, orizein beras.
B. Klasifikasi protein berdasarkan kelarutan :
(Khusus untuk protein globular)
1. Protein lengkap
Mengandung semua asam amino essensial dalam
jumlah cukup dan rasio yang tepat untuk
mempertahankan keseimbangan N dan untuk
pertumbuhan normal.
Contoh : - Albumin pada telur
- Casein pada susu, daging, ikan dan unggas
2. Protein setengah lengkap
Dapat berfungsi mempertahankan hidup, tetapi terdapat
kekurangan asam amino essensial, sehingga tidak
dapat membantu pertumbuhan normal.
Contoh : - Protein pada kacang-kacangan, polong
dan biji-bijian.
C. Klasifikasi protein berdasarkan kualitas gizi :
23
2. KLASIFIKASI ASAM LEMAK
a. Asam Lemak Jenuh
- Mempunyai ikatan tunggal atom C, dimana masing- masing
atom karbon ini akan berikatan dengan atom hidrogen (H)
(Tabel 1).
b. Asam Lemak Tak Jenuh
- Asam lemak ini mengandung paling sedikit satu ikatan rangkap
antara 2 atom karbon C dengan kehilangan paling sedikit 2
atom hidrogen (H). Akibatnya 2 atom C membentuk ikatan kimia
tambahan menjadi ikatan rangkap (=)
Asam lemak tak jenuh dibagi lagi menjadi :
1. Asam lemak tak jenuh tunggal
2. Asam lemak tak jenuh jamak
1. Menurut ada tidaknya ikatan rangkap yang dikandung asam
lemak, asam lemak dibedakan menjadi :
24
Asam Lemak Sumber
Panjang
rantai
Tingkat
Kejenuhan
(jml Ikatan
rangkap)
Sifat
Fisik
1. Asam Lemak Jenuh (CnH2nO2
Asam Butirat
Asam Kaproat
Asam kaprilat
Asam Kaprat
Asam Laurat
Asam Miristat
Asam Palmitat
Asam Stearat
Asam
arakhidonat
Asam Behenat
Asam Ligno
Lemak Butter
Lemak butter, minyak kelapa
Lemak butter, minyak kelapa
Minyak salam (laurel-oil)
Minyak kelapa
Minyak tumbuhan/nabati
Minyak nabati hewani,
terutama minyak olive.
Minyak nabati hewani, lemak
sapi 20%
Minyak kacang
Minyak kacang
Minyak kacang
C4
C6
C8
C10
C12
C14
C16
C18
C20
C22
C24
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
Cair
Cair
Cair
Cair
Padat
Padat
Padat
Padat
Padat
Padat
Padat
Tabel 1. Klasifikasi Asam Lemak Menurut Ada Tidaknya Ikatan Rangkap
Beserta Sumbernya
25
Asam Lemak Tak Jenuh Tunggal
- Asam lemak yang mempunyai satu ikatan rangkap disebut Asam
Lemak Tidak Jenuh tunggal (Mono Unsaturated Fatty Acids
disingkat MUFA) (Tabel 1)
c. Asam Lemak Tak Jenuh Jamak
- Asam lemak yang mengandung lebih dari satu (beberapa) ikatan
rangkap disebut Poly Unsaturated Fatty Acids disingkat PUFA.
- Asam lemak tak jenuh jamak ini akan kehilangan paling sedikit 4
atom hidrogen (Tabel 1)
1. Menurut ada tidaknya ikatan rangkap yang dikandung asam
lemak, asam lemak dibedakan menjadi :
(KLASIFIKASI ASAM LEMAK… Lanjutan)
26
Asam Lemak Sumber
Panjang
rantai
Tingkat Kejenuhan
(jumlah Ikatan
rangkap)
Sifat
Fisik
2. Asam Lemak Tak Jenuh Tunggal (Mono Unsaturated Fatty Acids) CnH2n-2O2, dimana
terjadi kehilangan 2 atom H
Asam
Palmitoleat
Asam Oleat
Lemak Nabati
Lemak Hewani
Lemak nabati dan Lemak
Hewani
75% minyak zaitun
50% minyak babi
40% lemak sapi dan domba
C16
C18
1
1
Cair
Cair
Tabel 1. Klasifikasi Asam Lemak Menurut Ada Tidaknya Ikatan Rangkap
Beserta Sumbernya (Lanjutan).
27
Asam Lemak Sumber
Panjang
rantai
Tingkat Kejenuhan
(jumlah Ikatan
rangkap)
Sifat
Fisik
3. Asam Lemak Tak Jenuh (CnH2n-jml ikx2O2)
Asam Linoleat
Asam Eleostearat
Asam Linolenat
Asam
arakhidonat
10% dalam adpokat
20-30% dalam kacang dan
lemak ayam
50-60% dalam minyak
jagung
75% dalam minyak kapas
Lemak sapi dan ayam juga
lemak nabati
2% dalam hati, lemak babi
7% dalam kacang kedelai
Lemak hewani, minyak
kacang tanah
C18
C18
C18
C20
2
3
3
4
Cair
Cair
Cair
Cair
Tabel 1. Klasifikasi Asam Lemak Menurut Ada Tidaknya Ikatan Rangkap
Beserta Sumbernya (Lanjutan)
28
 Omega 6 (pada lemak nabati)
- Linoleat 18:2
(minyak jagung, wijen, kacang kedelai dan bunga
matahari).
- Arakhidonat 20:4
(minyak kacang tanah (dapat dibuat dari asam
linoleat)
 Omega 3 (pada lemak nabati dan lemak ikan)
- Linolenat 18 : 3
(minyak kacang kedelai, kecambah, gandum)
- EPA 20:5 (asam eikosapentaenoat)
(minyak ikan tertentu : dapat dibuat dari asam
linolenat)
- DHA 22:6 (asam dokosaheksaenoat)
(ASI, minyak ikan tertentu)
29
CONTOH
 Jenuh : Palmitat dan stearat yang umum ditemukan
pada lemak hewani, mentega, keju, minyak kelapa dan
coklat.
 Monounsaturated (MUFA) : asam oleat yang banyak
dijumpai pada minyak kacang, minyak olive.
 Polyunsaturated (PUFA) : Linoleat, Linolenat,
Arakidonat terdapat pada minyak dari jagung, bunga
matahari, wijen dan kedelai.
Asam lemak Omega 6 terutama dari lemak nabati.
Asam lemak Omega 3 khusus EPA dan DHA
banyak pada lemak ikan.
30
(KLASIFIKASI ASAM LEMAK… Lanjutan)
2. Menurut jumlah atom karbon C yang terikat pada rantai
gliserida, asam lemak dibedakan menjadi :
a. Asam Lemak Rantai Pendek (Short Chain Fatty acids – SCF) :
4-6 buah karbon relatif jarang ditemui.
b. Asam Lemak Rantai Sedang (Medium Chain Fatty acids – MCF):
8-12 buah karbon lebih sering dijumpai di dalam makanan
4 - 10 % dari asam lemak makanan.
c. Asam Lemak Rantai Panjang (Long Chain Fatty acids – LCF) :
14 - 24 buah karbon paling dominan di makanan asam lemak
dengan 16, 18 dan 20 C
31
• Proporsi a.l. jenuh dan tidak jenuh : rasio P/S =
rasio jumlah a.l. tak jenuh jamak (PUFA) dan
jumlah a.l. jenuh (saturated).
• Jika : P/S tinggi bentuknya cair, minyak;
P/S rendah bentuknya padat, lemak
• Umumnya lemak hewani tinggi asam lemak jenuh
Lemak nabati rendah, kecuali :
• lemak ayam dan lemak ikan yang memiliki P/S tinggi,
• Minyak kelapa rasio P/S rendah tetapi berbentuk cair
karena besarnya kandungan SCFA.
• Bilangan Iod : menunjukkan tingkat kejenuhan asam
lemak. Bil. Iod tinggi apabila a.l. mengandung altj
(tabel 2)
Rasio P/S
(KLASIFIKASI ASAM LEMAK… Lanjutan)
32
a. Lemak Hewani : Lemak yang berasal dari hewan
- Contohnya : asam butirat (C4), asam palmitat (C16)
asam stearat (C18) dan asam oleat (C18) yang berikatan rangkap.
- Asam butirat, palmitat dan stearat termasuk asam lemak jenuh
dan asam oleat termasuk MUFA (Mono Unsaturated Fatty Acid)
b. Lemak Nabati
- Contohnya : asam linoleat, linolenat dan arakhidonat.
- Banyak terdapat pada minyak jagung, minyak kedelai dan
advokat.
- Dari ketiga asam lemak tersebut, asam linoleat yang terpenting,
karena tubuh dapat membentuk asam linolenat dan arakhidonat
asalkan cukup menerima asam linoleat yang berasal dari lemak
nabati dan ASI
3. Menurut sumbernya, asam lemak dibedakan menjadi :
(KLASIFIKASI ASAM LEMAK… Lanjutan)
33
Lipida Sumber
1. Lipid Sederhana
A. Trigliserida/Lemak Netral :
Ester dari 3 molekul asam lemak
dan molekul gliserol.
1. Lemak sederhana – semua
asam lemak berjenis sama.
2. Lemak campuran – paling
sedikit 2 asam lemak berbeda.
B. Ester asam lemak dan alkohol
berberat molekul tinggi.
1. Waxes
2. Ester kholesterol
3. Ester vitamin A dan D
Jaringan adiposa, lemak
mentega, susu, minyak
zaitun, minyak jagung, minyak
kacang tanah, minyak babi,
ayam, minyak ikan.
Wax lebah, serumen (kotoran
telinga)
Darah, hati
Darah, hati
Tabel 3. Klasifikasi Lipida Beserta Sumber-Sumbernya
3. KLASIFIKASI LEMAK
34
Lipida Sumber
2. Lipid Gabungan
Ester Asam lemak, fosfat, alkohol
dan radikal lain.
A. Fosfolipid :
1. Fosfogliserida.
a. Lesitin (mengandung kholin)
b. Sefalin (mengandung asam
amino serin).
c. Plasmolagen
2. Fosfospingosida
a. Spingomyelin (mengandung
amina spingosida)
B. Glikolipida
1. Serebrosida
2. Gangliosida
3. Sulfolipida
C. Amino Lipida
 dan ß lipoprotein dari serum
darah
Otak, jantung dan otot
Plasma darah, sel darah
merah, otak.
Selaput myelin syaraf, otak.
Otak, syaraf dan limpa
Otak, hati dan testes
Lipoprotein
Tabel 3. Klasifikasi Lipida Beserta Sumber-Sumbernya
35
Lipida Sumber
3. Turunan Lipid (lipid yang tidak
termasuk lipid 1 dan 2)
A. Asam Lemak:
B. Mono dan Digliserida
C. Sterol (Prekursor Vitamin D)
1. Kolesterol
2. Ergosterol
3. Kalsiferol
D. Karotenoid, vitamin larut lemak
Susunan syaraf, empedu, batu
ginjal, limpa, ginjal, otak, hati,
kuning telur, susu penuh,
keju, daging.
Tumbuh-tumbuhan
Minyak hati ikan
Tabel 3. Klasifikasi Lipida Beserta Sumber-Sumbernya
Berdasar kelarutannya ada 2
klasifikasi vitamin:
I. Vitamin Larut Lemak: (4 jenis)
1. A - Axerophtol / antixerophthalmic vit /
anti-infective vit /ophthalmin
2. D - calciferol / anti-rachitic / ricket
preventive
3. E - tocopherol / anti-sterility vit
4. K - quinone / anti-hemorrhagic factor
II. Vitamin Larut Air: (11 jenis)
1. C - ascorbic-acid / antiscorbutum
2. B1- thiamin / anti beri2 vit / antineuritic factor / “morale vit”
3. B2- riboflavin /lactoflavin/ovoflavin/hepatoflavin /verdoflavin
4. B3- niacin/nicotinic acid /anti pellagra factor/pellagra
preventive factor/anti blacktongue factor
5. B6- pyridoxine
6. Pantothenic acid/ chic antidermatitis factor/filtrate factor/from
everywhere
7. B12-Cobalamin / antipernicious anemia/erythrocyte maturition
factor(EMF)/animal protein factor
8. B11-Folacin/Pteroyl Glutamic Acid (PGA) / Red blood cell
formation
9. Biotin – anti eggwhite injury factor
10. Choline- lipotropic agent / prevent fatty liver
11. Inositol – muscle sugar
Vit Larut Lemak:
1. Vit A
2. Vit D
3. Vit E
4. Vit K
Vit Larut Air:
1. Vit B:
a. Thiamin (B1)
b. Riboflavin (B2)
c. Niacin (B3)
d. Biotin
e. Pantothenic acid
f. Vit B6
g. Folate
h. Vit B12
2. Vit C
 Antivitamin : dapat merusak struktur vitamin.
Contoh : thiaminase (antithiamin), lipoksigenase
(antivitamin A), antivitamin D,
antivitamin E, antivitamin K,
antiriboflavin, antiniacin &
antipiridoksin
 Antagonis vitamin : dapat berkompetisi dengan
vitamin
Contoh : antagonis thiamin : pirithiamin,
oksithiamin dan oksipirithiamin
Tabel 1. Daftar Mineral Makro dan Mikro (BB = 60 kg)
Jumlah
Mineral % gr
Makro: - Calcium (Ca)
- Phosphorus (P)
- Potassium (K)
- Sulphur (S)
- Sodium (Na)
- Chloride (Cl)
- Magnesium (Mg)
1,5 – 2,2
0,8 – 1,2
0,35
0,25
0,15
0,15
0,05
900 -1320
480 - 720
210
150
90
90
30
Mikro: - Iron (Fe)
- Manganese (Mn)
- Copper (Cu)
- Iodine (I)
0,004
0,0003
0,00015
0,00004
2,4
0,18
0,09
0,024
Zat antigizi adalah suatu senyawa yang terdapat dalam
pangan apabila diberikan baik langsung maupun tidak
langsung dalam jumlah tertentu dapat mengakibatkan
gangguan kesehatan dan menghambat penyerapan zat
gizi lain.
Contoh : Zat tanin dalam teh dapat mengikat zat
besi pada makanan yang dicerna, sehingga membuat
penyerapan zat besi atau Fe yang dilakukan oleh sel
darah merah berkurang.
Zat Antigizi dibagi menjadi tiga yaitu antivitamin,
antiprotein, dan antimineral.
1. ANTIVITAMIN
a. Avidin (Antibiotin)  Terdapat pada telur
b. Antipiridoksin  dapat mengganggu
ketersediaan vitamin B6 dan banyak
terdapat pada biji-bijian mentah.
c. Askorbase  Askorbase dapat
mengakibatkan defisiensi vitamin C dan
banyak terdapat dalam bahan makanan
seperti labu, ketimun, apel, selada, kol,
kacang hijau, kacang kapri, wortel,
kentang, pisang dan tomat.
 Antiprotein
a) Antitripsin -> enzim yang menghambat
proteolisis, mampu membentuk tripsin-
antitripsin kompleks, Enzim ini terdapat
pada polong-polongan seperti kacang
kedelai.
b) Tanin, Polifenol dengan protein membentuk
senyawa kompleks tanin yang mampu
mengikat dan mengendapkan protein
sehingga fungsinya terganggu.Terdapat
pada teh
c) Antiproteinase, Antiproteinase dapat
menghambat kerja enzim pemecah protein
seperti kimotripsin dan elastase. Enzim ini
 Antimineral
a) Fitat  Fitat dapat mengikat zat besi dan mampu
mengganggu ketersediaan kalsium, selenium,
tembaga, dan zink. Banyak terdapat pada kedelai
dan kacang koro. Fitat dapat dihidrolisis dengan
bantuan asam atau enzim (indigenous atau
eksogenous)
b) Oksalat, Oksalat banyak terdapat pada sayuran
hijau (seledri, peterseli, bayam).
c) Goitrogen (Anti tyroid), Goitrogen dapat
menghambat sintesis hormon tiroid (tiroksin dan
triiodotironin). Senyawa ini terdapat pada
makanan seperti singkong, padi-padian, ubi jalar,
kacang-kacangan tertentu, dan keluarga kubis.
d) Solanin; e).Tanin f). Purin
 ZAT AKTIF PANGAN atau SENYAWA BIOAKTIF
PANGAN merupakan senyawa di dalam pangan
yang dengan konsentrasi atau kadar tertentu
dapat mencegah penyakit,pemulihan dan
peningkatan kesehatan.
 Disebut juga dengan
phytochemicals/phytoprotectant/
komponen bioaktif
 Dianggap bukan merupakan zat gizi (non-
nutrient) tetapi memiliki manfaat bagi
kesehatan tubuh
 Terdapat dlm tumbuhan/tanaman
(phyto)
• Serealia  sayuran
• Kacang-kacangan  buah-buahan
 CONTOH : Oleorosin, Flavonoid, Kurkumin,
Phytosterol, Saponins, Pektin, Katekin.
 Zat warna yang telah dimiliki oleh bahan
pangan sebagai hasil proses pertumbuhan
atau perubahan kimia dari zat-zat
terkandung dalam bahan tersebut.
 Contoh jenis zat warna yang ada dalam
pangan
- karotenoid (berwarna kuning, merah dan
oranye)
- Anthosianin (berwarna merahbiru)
- Klorofil (pigmen hijau)
 Dalam kimia, suatu senyawa yang disebut dengan
senyawa perasa (flavor) merupakan senyawa
yang berperan sangat penting pada aroma
makanan.
 Selain berfungsi memperbaiki flavor suatu
produk, beberapa senyawa flavor alami memiliki
fungsi penting, di antaranya: (1) sebagai zat
antimikroba, (2) sebagai antioksidan, dan (3)
melawan penyakit degeneratif.
 Senyawa limonene dan terpineol dalam daun
jeruk purut; Senyawa eugenol yang berasal dari
Cengkeh; Senyawa β-ionone yang berasal dari
daun pandan.
 Zat yang secara alami terdapat pada
tumbuhan dan jika masuk ke dalam tubuh
dengan berbagai cara dapat menghambat
respons pada sistem biologis sehingga
menyebabkan gangguan kesehatan, penyakit,
bahkan kematian
 Zat racun dalam pangan sebenarnya
merupakan salah satu mekanisme dari
tumbuhan tersebut untuk melawan serangan
jamur, serangga, serta predator.
KOMPONEN KIMIA DAN GIZI
KOMPONEN KIMIA DAN GIZI

More Related Content

What's hot

Pertemuan 4 mat 2. contoh komponen kimia per jenis pangan
Pertemuan 4 mat 2. contoh komponen kimia per jenis panganPertemuan 4 mat 2. contoh komponen kimia per jenis pangan
Pertemuan 4 mat 2. contoh komponen kimia per jenis panganSutyawan
 
Serealia & kacang kacangan
Serealia & kacang kacanganSerealia & kacang kacangan
Serealia & kacang kacanganAgnescia Sera
 
Peningkatan mutu gizi pangan
Peningkatan mutu gizi panganPeningkatan mutu gizi pangan
Peningkatan mutu gizi panganSutyawan
 
Penggulaan, penggaraman, pengasaman
Penggulaan, penggaraman, pengasamanPenggulaan, penggaraman, pengasaman
Penggulaan, penggaraman, pengasamanAgnescia Sera
 
Kasus k empedu kolelitiasis
Kasus k empedu kolelitiasisKasus k empedu kolelitiasis
Kasus k empedu kolelitiasis'Rheyfan Caspian
 
Karakterstik mutu pangan dan hasil olahan setengah jadi unggas, daging, ikan,...
Karakterstik mutu pangan dan hasil olahan setengah jadi unggas, daging, ikan,...Karakterstik mutu pangan dan hasil olahan setengah jadi unggas, daging, ikan,...
Karakterstik mutu pangan dan hasil olahan setengah jadi unggas, daging, ikan,...Sutyawan
 
Gizi seimbang untuk dewasa
Gizi seimbang untuk dewasaGizi seimbang untuk dewasa
Gizi seimbang untuk dewasaTriana Septianti
 
Angka kecukupan gizi
Angka kecukupan giziAngka kecukupan gizi
Angka kecukupan giziaditya kusuma
 
Food recall
Food recallFood recall
Food recallYuniar_
 

What's hot (20)

Pangan fungsional
Pangan fungsionalPangan fungsional
Pangan fungsional
 
Kacang kacangan
Kacang kacanganKacang kacangan
Kacang kacangan
 
Pertemuan 4 mat 2. contoh komponen kimia per jenis pangan
Pertemuan 4 mat 2. contoh komponen kimia per jenis panganPertemuan 4 mat 2. contoh komponen kimia per jenis pangan
Pertemuan 4 mat 2. contoh komponen kimia per jenis pangan
 
Serealia & kacang kacangan
Serealia & kacang kacanganSerealia & kacang kacangan
Serealia & kacang kacangan
 
Peningkatan mutu gizi pangan
Peningkatan mutu gizi panganPeningkatan mutu gizi pangan
Peningkatan mutu gizi pangan
 
Iradiasi pangan
Iradiasi panganIradiasi pangan
Iradiasi pangan
 
Nutrition Care Process (NCP) Obesitas Dewasa
Nutrition Care Process (NCP) Obesitas DewasaNutrition Care Process (NCP) Obesitas Dewasa
Nutrition Care Process (NCP) Obesitas Dewasa
 
Ppt lemak
Ppt lemakPpt lemak
Ppt lemak
 
Penggulaan, penggaraman, pengasaman
Penggulaan, penggaraman, pengasamanPenggulaan, penggaraman, pengasaman
Penggulaan, penggaraman, pengasaman
 
Susu
SusuSusu
Susu
 
Kasus k empedu kolelitiasis
Kasus k empedu kolelitiasisKasus k empedu kolelitiasis
Kasus k empedu kolelitiasis
 
Pengasapan
PengasapanPengasapan
Pengasapan
 
Karakterstik mutu pangan dan hasil olahan setengah jadi unggas, daging, ikan,...
Karakterstik mutu pangan dan hasil olahan setengah jadi unggas, daging, ikan,...Karakterstik mutu pangan dan hasil olahan setengah jadi unggas, daging, ikan,...
Karakterstik mutu pangan dan hasil olahan setengah jadi unggas, daging, ikan,...
 
Gizi seimbang untuk dewasa
Gizi seimbang untuk dewasaGizi seimbang untuk dewasa
Gizi seimbang untuk dewasa
 
Angka kecukupan gizi
Angka kecukupan giziAngka kecukupan gizi
Angka kecukupan gizi
 
Food recall
Food recallFood recall
Food recall
 
lemak
lemaklemak
lemak
 
Vitamin A
Vitamin AVitamin A
Vitamin A
 
Umbi umbian (2)
Umbi umbian (2)Umbi umbian (2)
Umbi umbian (2)
 
Konsep ncp 2018
Konsep ncp 2018Konsep ncp 2018
Konsep ncp 2018
 

Similar to KOMPONEN KIMIA DAN GIZI

PBA.ppt
PBA.pptPBA.ppt
PBA.pptSMA
 
KARBOHIDRAT- 1.pptx
KARBOHIDRAT- 1.pptxKARBOHIDRAT- 1.pptx
KARBOHIDRAT- 1.pptxJoonJinKim
 
Lipid (Klasifikasi, Aturan Penamaan, Fungsi and Aplikasi pada Kehidupan)
Lipid (Klasifikasi, Aturan Penamaan, Fungsi and Aplikasi pada Kehidupan)Lipid (Klasifikasi, Aturan Penamaan, Fungsi and Aplikasi pada Kehidupan)
Lipid (Klasifikasi, Aturan Penamaan, Fungsi and Aplikasi pada Kehidupan)pure chems
 
Poir Poin Klh S2 2009 Formulasi Pakan
Poir Poin Klh S2 2009 Formulasi  PakanPoir Poin Klh S2 2009 Formulasi  Pakan
Poir Poin Klh S2 2009 Formulasi Pakanptkonline
 
Sistem Pencernaan Makanan
Sistem Pencernaan MakananSistem Pencernaan Makanan
Sistem Pencernaan Makananunisparklezz
 
Laporan praktikum uji makanan
Laporan praktikum uji makananLaporan praktikum uji makanan
Laporan praktikum uji makanannurul Aulia sari
 
Gambaran Metabolisme Lipid
Gambaran Metabolisme LipidGambaran Metabolisme Lipid
Gambaran Metabolisme Lipiddimar aji
 
PPT Bab 4 Biologi Kelas XI Kur-Merdeka.pptx
PPT Bab 4 Biologi Kelas XI Kur-Merdeka.pptxPPT Bab 4 Biologi Kelas XI Kur-Merdeka.pptx
PPT Bab 4 Biologi Kelas XI Kur-Merdeka.pptxyunis50
 
Biologi : zat-zat makanan dan sistem pencernaan makanan
Biologi : zat-zat makanan dan sistem pencernaan makananBiologi : zat-zat makanan dan sistem pencernaan makanan
Biologi : zat-zat makanan dan sistem pencernaan makananEuodia Prastika
 
Analisis-Lemak-Minyak1.pptx
Analisis-Lemak-Minyak1.pptxAnalisis-Lemak-Minyak1.pptx
Analisis-Lemak-Minyak1.pptxssuser018360
 
Persentasi bio
Persentasi bio Persentasi bio
Persentasi bio nurainiai
 
MATERI MAKANAN KELAS XI SMA
MATERI MAKANAN KELAS XI SMAMATERI MAKANAN KELAS XI SMA
MATERI MAKANAN KELAS XI SMAZona Bebas
 

Similar to KOMPONEN KIMIA DAN GIZI (20)

PBA.ppt
PBA.pptPBA.ppt
PBA.ppt
 
Gizi
GiziGizi
Gizi
 
Sumber gizi makro
Sumber gizi makroSumber gizi makro
Sumber gizi makro
 
Gizi halomoan
Gizi halomoanGizi halomoan
Gizi halomoan
 
LIPID
LIPIDLIPID
LIPID
 
Gizi kacang kacangan
Gizi kacang kacanganGizi kacang kacangan
Gizi kacang kacangan
 
KARBOHIDRAT- 1.pptx
KARBOHIDRAT- 1.pptxKARBOHIDRAT- 1.pptx
KARBOHIDRAT- 1.pptx
 
Lipid (Klasifikasi, Aturan Penamaan, Fungsi and Aplikasi pada Kehidupan)
Lipid (Klasifikasi, Aturan Penamaan, Fungsi and Aplikasi pada Kehidupan)Lipid (Klasifikasi, Aturan Penamaan, Fungsi and Aplikasi pada Kehidupan)
Lipid (Klasifikasi, Aturan Penamaan, Fungsi and Aplikasi pada Kehidupan)
 
Poir Poin Klh S2 2009 Formulasi Pakan
Poir Poin Klh S2 2009 Formulasi  PakanPoir Poin Klh S2 2009 Formulasi  Pakan
Poir Poin Klh S2 2009 Formulasi Pakan
 
5. serealia dan kacang kacangan
5. serealia dan kacang kacangan5. serealia dan kacang kacangan
5. serealia dan kacang kacangan
 
karbohidrat
karbohidratkarbohidrat
karbohidrat
 
Sistem Pencernaan Makanan
Sistem Pencernaan MakananSistem Pencernaan Makanan
Sistem Pencernaan Makanan
 
Laporan praktikum uji makanan
Laporan praktikum uji makananLaporan praktikum uji makanan
Laporan praktikum uji makanan
 
Gambaran Metabolisme Lipid
Gambaran Metabolisme LipidGambaran Metabolisme Lipid
Gambaran Metabolisme Lipid
 
PPT Bab 4 Biologi Kelas XI Kur-Merdeka.pptx
PPT Bab 4 Biologi Kelas XI Kur-Merdeka.pptxPPT Bab 4 Biologi Kelas XI Kur-Merdeka.pptx
PPT Bab 4 Biologi Kelas XI Kur-Merdeka.pptx
 
Biologi : zat-zat makanan dan sistem pencernaan makanan
Biologi : zat-zat makanan dan sistem pencernaan makananBiologi : zat-zat makanan dan sistem pencernaan makanan
Biologi : zat-zat makanan dan sistem pencernaan makanan
 
LIPID
LIPIDLIPID
LIPID
 
Analisis-Lemak-Minyak1.pptx
Analisis-Lemak-Minyak1.pptxAnalisis-Lemak-Minyak1.pptx
Analisis-Lemak-Minyak1.pptx
 
Persentasi bio
Persentasi bio Persentasi bio
Persentasi bio
 
MATERI MAKANAN KELAS XI SMA
MATERI MAKANAN KELAS XI SMAMATERI MAKANAN KELAS XI SMA
MATERI MAKANAN KELAS XI SMA
 

More from Sutyawan

Materi 5 Metode Pengolahan dan Pengawetan Pangan
Materi 5 Metode Pengolahan dan Pengawetan PanganMateri 5 Metode Pengolahan dan Pengawetan Pangan
Materi 5 Metode Pengolahan dan Pengawetan PanganSutyawan
 
Materi 4 komponen dan kerusakan bahan pangan
Materi 4 komponen dan kerusakan bahan panganMateri 4 komponen dan kerusakan bahan pangan
Materi 4 komponen dan kerusakan bahan panganSutyawan
 
Pertemuan 3 konversi pangan mentah dan terolah
Pertemuan 3 konversi pangan mentah dan terolahPertemuan 3 konversi pangan mentah dan terolah
Pertemuan 3 konversi pangan mentah dan terolahSutyawan
 
Materi pertemuan 2
Materi pertemuan 2Materi pertemuan 2
Materi pertemuan 2Sutyawan
 
Konsep Perencanaan Pangan dan Gizi
Konsep Perencanaan Pangan dan GiziKonsep Perencanaan Pangan dan Gizi
Konsep Perencanaan Pangan dan GiziSutyawan
 
2. penilaian kualitas pangan
2. penilaian kualitas pangan2. penilaian kualitas pangan
2. penilaian kualitas panganSutyawan
 

More from Sutyawan (6)

Materi 5 Metode Pengolahan dan Pengawetan Pangan
Materi 5 Metode Pengolahan dan Pengawetan PanganMateri 5 Metode Pengolahan dan Pengawetan Pangan
Materi 5 Metode Pengolahan dan Pengawetan Pangan
 
Materi 4 komponen dan kerusakan bahan pangan
Materi 4 komponen dan kerusakan bahan panganMateri 4 komponen dan kerusakan bahan pangan
Materi 4 komponen dan kerusakan bahan pangan
 
Pertemuan 3 konversi pangan mentah dan terolah
Pertemuan 3 konversi pangan mentah dan terolahPertemuan 3 konversi pangan mentah dan terolah
Pertemuan 3 konversi pangan mentah dan terolah
 
Materi pertemuan 2
Materi pertemuan 2Materi pertemuan 2
Materi pertemuan 2
 
Konsep Perencanaan Pangan dan Gizi
Konsep Perencanaan Pangan dan GiziKonsep Perencanaan Pangan dan Gizi
Konsep Perencanaan Pangan dan Gizi
 
2. penilaian kualitas pangan
2. penilaian kualitas pangan2. penilaian kualitas pangan
2. penilaian kualitas pangan
 

Recently uploaded

Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptxPanduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptxsudianaade137
 
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptxIPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptxErikaPuspita10
 
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMLaporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMmulyadia43
 
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfKelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfCloverash1
 
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau tripletMelianaJayasaputra
 
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdf
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdfLAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdf
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdfChrodtianTian
 
PEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques Rousseau.pdf
PEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques  Rousseau.pdfPEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques  Rousseau.pdf
PEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques Rousseau.pdfMMeizaFachri
 
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxMateri Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxRezaWahyuni6
 
Petunjuk Teknis Aplikasi Pelaksanaan OSNK 2024
Petunjuk Teknis Aplikasi Pelaksanaan OSNK 2024Petunjuk Teknis Aplikasi Pelaksanaan OSNK 2024
Petunjuk Teknis Aplikasi Pelaksanaan OSNK 2024budimoko2
 
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdfKelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdftsaniasalftn18
 
Model Manajemen Strategi Public Relations
Model Manajemen Strategi Public RelationsModel Manajemen Strategi Public Relations
Model Manajemen Strategi Public RelationsAdePutraTunggali
 
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASaku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASreskosatrio1
 
implementasu Permendikbudristek no 53 2023
implementasu Permendikbudristek no 53 2023implementasu Permendikbudristek no 53 2023
implementasu Permendikbudristek no 53 2023DodiSetiawan46
 
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASMATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASKurniawan Dirham
 
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docxLembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docxbkandrisaputra
 
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptxPPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptxalalfardilah
 
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
Demonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdfDemonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdf
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdfvebronialite32
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...Kanaidi ken
 
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional DuniaKarakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional DuniaNadia Putri Ayu
 
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru PenggerakAksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggeraksupriadi611
 

Recently uploaded (20)

Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptxPanduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
 
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptxIPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
 
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMLaporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
 
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfKelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
 
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
 
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdf
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdfLAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdf
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdf
 
PEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques Rousseau.pdf
PEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques  Rousseau.pdfPEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques  Rousseau.pdf
PEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques Rousseau.pdf
 
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxMateri Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
 
Petunjuk Teknis Aplikasi Pelaksanaan OSNK 2024
Petunjuk Teknis Aplikasi Pelaksanaan OSNK 2024Petunjuk Teknis Aplikasi Pelaksanaan OSNK 2024
Petunjuk Teknis Aplikasi Pelaksanaan OSNK 2024
 
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdfKelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
 
Model Manajemen Strategi Public Relations
Model Manajemen Strategi Public RelationsModel Manajemen Strategi Public Relations
Model Manajemen Strategi Public Relations
 
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASaku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
 
implementasu Permendikbudristek no 53 2023
implementasu Permendikbudristek no 53 2023implementasu Permendikbudristek no 53 2023
implementasu Permendikbudristek no 53 2023
 
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASMATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
 
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docxLembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
 
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptxPPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
 
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
Demonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdfDemonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdf
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
 
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional DuniaKarakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
 
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru PenggerakAksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
 

KOMPONEN KIMIA DAN GIZI

  • 1. Sutyawan, S.Gz, M.Si Ilmu Pangan, TA. 2021/2022 KOMPONEN KIMIA DAN GIZI PANGAN
  • 2. 1. KOMPONEN GIZI • ZAT GIZI 2. KOMPONEN NON GIZI • ZAT ANTI GIZI • ZAT AKTIF • ZAT WARNA DAN FLAVOR • ZAT RACUN Dikatakan sbg non-gizi karena jika defisien tidak menimbulkan dampak negatif
  • 3.  Zat Gizi adalah senyawa kimia yang diperlukan oleh tubuh untuk proses metabolisme  Zat Gizi dalam pangan terdiri atas air, karbohidrat, protein, lemak, vitamin dan mineral serta turunannya yang bermanfaat bagi pertumbuhan dan kesehatan manusia. Komponen ini umumnya juga disebut dengan komponen kimia pangan.
  • 4.
  • 5.  Sumber energi utama termurah bagi hampir seluruh penduduk dunia; 1 g KH  4 kkal  Umumnya berasal dari pati dan gula, untuk memenuhi kebutuhan energy  Sebagian besar KH diperoleh dari makanan terutama pangan nabati  Di dalam tanaman, karbohidrat disimpan dalam bentuk pati atau gula.
  • 6. Karbohidrat adalah senyawa organik yang mengandung C, H dan O dengan rasio H : O = 2 : 1 Semua karbohidrat berasal dari tanaman (yang mempunyai klorofil) diproduksi melalui proses fotosintesis. 6 CO2 + 6H2O C6H12O6 Di dalam tanaman, karbohidrat disimpan dalam bentuk pati atau gula. Karakteristik Karbohidrat
  • 7. 1. Karbohidrat Sederhana (gula) - Monosakarida - Disakarida 2. Karbohidrat kompleks - Polisakarida
  • 8.
  • 9. A. MONOSAKARIDA 1. Glukosa - Merupakan bentuk gula yang beredar dalam darah dan digunakan oleh sel untuk penghasil energi. - Dikenal sebagai dekstrosa, gula jagung dan gula anggur. - Terdapat pada berbagai buah seperti anggur, jeruk dan beberapa sayuran seperti wortel serta jagung. - Hasil degradasi/pencernaan disakarida dan polisakarida.
  • 10. 2. Fruktosa - Dikenal juga sebagai gula buah - Ditemukan pada madu dan aneka buah - Paling manis diantara monosakarida 3. Galaktosa - Tidak ditemukan di alam dalam keadaan bebas - Hasil degradasi/ pencernaan laktosa (gula susu) 4. Mannosa - Tidak ditemukan dalam keadaan bebas di alam - Umum terdapat pada kacang-kacangan.
  • 11. B. DISAKARIDA 1. Maltosa - Terdiri dari 2 molekul glukosa (glukosa + glukosa) - Tidak terdapat dalam bentuk bebas di alam, berasal dari hidrolisis pati - Dapat diproduksi dari fermentasi biji-bijian (sirup jagung, barley). 2. Laktosa - Terdiri atas glukosa dan galaktosa (gukosa + galaktosa) - Diproduksi oleh mamalia, ditemukan secara alami pada susu dan produknya.
  • 12. Laktosa - Apabila difermentasi akan menghasilkan asam laktat. - Kurang/ lambat larut di air, tingkat kemanisannya 1/6 sukrosa 3. Sukrosa - Terdiri dari glukosa dan fruktosa - Berasal dari pati gula dan bit. - Ditemukan pada buah-buahan, sayuran dalam jumlah lebih tinggi (aprikot, peach, plum, wortel, jagung dan ubijalar).
  • 13. C. POLISAKARIDA Polisakarida Tercerna 1. Pati - Bentuk simpanan karbohidrat dalam tumbuhan - Ditemukan pada serealia, umbi-umbian, sayuran dan kacang-kacangan. - Terdapat dalam 2 bentuk : amilosa dan amilopektin - Amilosa tersusun atas ikatan glukosa yang tidak bercabang, sedangkan amilopektin bercabang - Peranan amilosa dan amilopektin terlihat pada serealia (beras). Semakin kecil kandungan amilosa atau semakin tinggi kandungan amilopektinnya, maka semakin lekat nasi tersebut.
  • 14. 2. Hemiselulosa  Terdiri dari berbagai gula seperti xilosa, glukosa dan mannosa.  Terdapat pada kubis, wortel, kol, sayuran daun, apel, melon, serealia dan lain-lain.  menyerap dan menahan air di lambung, sehingga menurunkan waktu transit di dalam usus. 3. Lignin  Banyak terdapat pada polong- polongan, buah yang berbiji dan sayuran
  • 15.  Pektin - Berfungsi sebagai pengental. Pengikat dan pembentuk gizi makanan (membentuk gel bila bercampur dengan air), digunakan dalam pembuatan jam dan jeli. - Terdapat pada apel dan jeruk - Berfungsi untuk mempercepat “Pengosongan Perut” sehingga bersifat laksatif, memperlambat penyerapan gula dan menurunkan serum kolesterol.
  • 16.
  • 17.
  • 18.  Asam amino mengandung : - Gugus asam (Karboksil-COOH) - Gugus Basa (Amina-NH2) - Gugus R : pembeda antar AA Berbeda dalam ukuran, bentuk, muatan dan aktivitas protein.  Antar asam amino dihubungkan dengan ikatan peptida (ikatan C-O-N-H) dengan melepas sebuah molekul air.  Satu molekul protein dapat terdiri dari 12-18 asam amino  Terdapat ± 20 jenis asam amino, 10 di antaranya bersifat essensial.
  • 19. 1. Protein globular (sferoprotein, berbentuk bola) bersifat mudah larut dan berubah akibat adanya garam, basa dan asam. Contoh : - Casein pada susu - Albumin pada telur - Albumin dan globulin pada plasma darah. 2. Protein fibriler (skleroprotein, berbentuk serabut) bersifat sulit larut dan memilki kekuatan mekanik tinggi. Contoh : - Kolagen pada tulang rawan - Keratin pada rambut dan kuku. - Miosin pada jaringan otot - Fibrin pada gumpalan darah. A. Klasifikasi protein berdasarkan Struktur Susunan Molekul :
  • 20.  Albumin : larut dalam air, terkoagulasi oleh panas Albumin telur, albumin serum, laktalbumin susu.  Globulin : tidak larut dalam air, larut dalam garam encer, terkoagulasi oleh panas. Oroglobulin kuning telur, legumin kacang- kacangan  Glutelin : larut dalam asam /basa encer, tidak larut dalam pelarut netral. Glutenin gandum, orizein beras. B. Klasifikasi protein berdasarkan kelarutan : (Khusus untuk protein globular)
  • 21. 1. Protein lengkap Mengandung semua asam amino essensial dalam jumlah cukup dan rasio yang tepat untuk mempertahankan keseimbangan N dan untuk pertumbuhan normal. Contoh : - Albumin pada telur - Casein pada susu, daging, ikan dan unggas 2. Protein setengah lengkap Dapat berfungsi mempertahankan hidup, tetapi terdapat kekurangan asam amino essensial, sehingga tidak dapat membantu pertumbuhan normal. Contoh : - Protein pada kacang-kacangan, polong dan biji-bijian. C. Klasifikasi protein berdasarkan kualitas gizi :
  • 22.
  • 23. 23 2. KLASIFIKASI ASAM LEMAK a. Asam Lemak Jenuh - Mempunyai ikatan tunggal atom C, dimana masing- masing atom karbon ini akan berikatan dengan atom hidrogen (H) (Tabel 1). b. Asam Lemak Tak Jenuh - Asam lemak ini mengandung paling sedikit satu ikatan rangkap antara 2 atom karbon C dengan kehilangan paling sedikit 2 atom hidrogen (H). Akibatnya 2 atom C membentuk ikatan kimia tambahan menjadi ikatan rangkap (=) Asam lemak tak jenuh dibagi lagi menjadi : 1. Asam lemak tak jenuh tunggal 2. Asam lemak tak jenuh jamak 1. Menurut ada tidaknya ikatan rangkap yang dikandung asam lemak, asam lemak dibedakan menjadi :
  • 24. 24 Asam Lemak Sumber Panjang rantai Tingkat Kejenuhan (jml Ikatan rangkap) Sifat Fisik 1. Asam Lemak Jenuh (CnH2nO2 Asam Butirat Asam Kaproat Asam kaprilat Asam Kaprat Asam Laurat Asam Miristat Asam Palmitat Asam Stearat Asam arakhidonat Asam Behenat Asam Ligno Lemak Butter Lemak butter, minyak kelapa Lemak butter, minyak kelapa Minyak salam (laurel-oil) Minyak kelapa Minyak tumbuhan/nabati Minyak nabati hewani, terutama minyak olive. Minyak nabati hewani, lemak sapi 20% Minyak kacang Minyak kacang Minyak kacang C4 C6 C8 C10 C12 C14 C16 C18 C20 C22 C24 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 Cair Cair Cair Cair Padat Padat Padat Padat Padat Padat Padat Tabel 1. Klasifikasi Asam Lemak Menurut Ada Tidaknya Ikatan Rangkap Beserta Sumbernya
  • 25. 25 Asam Lemak Tak Jenuh Tunggal - Asam lemak yang mempunyai satu ikatan rangkap disebut Asam Lemak Tidak Jenuh tunggal (Mono Unsaturated Fatty Acids disingkat MUFA) (Tabel 1) c. Asam Lemak Tak Jenuh Jamak - Asam lemak yang mengandung lebih dari satu (beberapa) ikatan rangkap disebut Poly Unsaturated Fatty Acids disingkat PUFA. - Asam lemak tak jenuh jamak ini akan kehilangan paling sedikit 4 atom hidrogen (Tabel 1) 1. Menurut ada tidaknya ikatan rangkap yang dikandung asam lemak, asam lemak dibedakan menjadi : (KLASIFIKASI ASAM LEMAK… Lanjutan)
  • 26. 26 Asam Lemak Sumber Panjang rantai Tingkat Kejenuhan (jumlah Ikatan rangkap) Sifat Fisik 2. Asam Lemak Tak Jenuh Tunggal (Mono Unsaturated Fatty Acids) CnH2n-2O2, dimana terjadi kehilangan 2 atom H Asam Palmitoleat Asam Oleat Lemak Nabati Lemak Hewani Lemak nabati dan Lemak Hewani 75% minyak zaitun 50% minyak babi 40% lemak sapi dan domba C16 C18 1 1 Cair Cair Tabel 1. Klasifikasi Asam Lemak Menurut Ada Tidaknya Ikatan Rangkap Beserta Sumbernya (Lanjutan).
  • 27. 27 Asam Lemak Sumber Panjang rantai Tingkat Kejenuhan (jumlah Ikatan rangkap) Sifat Fisik 3. Asam Lemak Tak Jenuh (CnH2n-jml ikx2O2) Asam Linoleat Asam Eleostearat Asam Linolenat Asam arakhidonat 10% dalam adpokat 20-30% dalam kacang dan lemak ayam 50-60% dalam minyak jagung 75% dalam minyak kapas Lemak sapi dan ayam juga lemak nabati 2% dalam hati, lemak babi 7% dalam kacang kedelai Lemak hewani, minyak kacang tanah C18 C18 C18 C20 2 3 3 4 Cair Cair Cair Cair Tabel 1. Klasifikasi Asam Lemak Menurut Ada Tidaknya Ikatan Rangkap Beserta Sumbernya (Lanjutan)
  • 28. 28  Omega 6 (pada lemak nabati) - Linoleat 18:2 (minyak jagung, wijen, kacang kedelai dan bunga matahari). - Arakhidonat 20:4 (minyak kacang tanah (dapat dibuat dari asam linoleat)  Omega 3 (pada lemak nabati dan lemak ikan) - Linolenat 18 : 3 (minyak kacang kedelai, kecambah, gandum) - EPA 20:5 (asam eikosapentaenoat) (minyak ikan tertentu : dapat dibuat dari asam linolenat) - DHA 22:6 (asam dokosaheksaenoat) (ASI, minyak ikan tertentu)
  • 29. 29 CONTOH  Jenuh : Palmitat dan stearat yang umum ditemukan pada lemak hewani, mentega, keju, minyak kelapa dan coklat.  Monounsaturated (MUFA) : asam oleat yang banyak dijumpai pada minyak kacang, minyak olive.  Polyunsaturated (PUFA) : Linoleat, Linolenat, Arakidonat terdapat pada minyak dari jagung, bunga matahari, wijen dan kedelai. Asam lemak Omega 6 terutama dari lemak nabati. Asam lemak Omega 3 khusus EPA dan DHA banyak pada lemak ikan.
  • 30. 30 (KLASIFIKASI ASAM LEMAK… Lanjutan) 2. Menurut jumlah atom karbon C yang terikat pada rantai gliserida, asam lemak dibedakan menjadi : a. Asam Lemak Rantai Pendek (Short Chain Fatty acids – SCF) : 4-6 buah karbon relatif jarang ditemui. b. Asam Lemak Rantai Sedang (Medium Chain Fatty acids – MCF): 8-12 buah karbon lebih sering dijumpai di dalam makanan 4 - 10 % dari asam lemak makanan. c. Asam Lemak Rantai Panjang (Long Chain Fatty acids – LCF) : 14 - 24 buah karbon paling dominan di makanan asam lemak dengan 16, 18 dan 20 C
  • 31. 31 • Proporsi a.l. jenuh dan tidak jenuh : rasio P/S = rasio jumlah a.l. tak jenuh jamak (PUFA) dan jumlah a.l. jenuh (saturated). • Jika : P/S tinggi bentuknya cair, minyak; P/S rendah bentuknya padat, lemak • Umumnya lemak hewani tinggi asam lemak jenuh Lemak nabati rendah, kecuali : • lemak ayam dan lemak ikan yang memiliki P/S tinggi, • Minyak kelapa rasio P/S rendah tetapi berbentuk cair karena besarnya kandungan SCFA. • Bilangan Iod : menunjukkan tingkat kejenuhan asam lemak. Bil. Iod tinggi apabila a.l. mengandung altj (tabel 2) Rasio P/S (KLASIFIKASI ASAM LEMAK… Lanjutan)
  • 32. 32 a. Lemak Hewani : Lemak yang berasal dari hewan - Contohnya : asam butirat (C4), asam palmitat (C16) asam stearat (C18) dan asam oleat (C18) yang berikatan rangkap. - Asam butirat, palmitat dan stearat termasuk asam lemak jenuh dan asam oleat termasuk MUFA (Mono Unsaturated Fatty Acid) b. Lemak Nabati - Contohnya : asam linoleat, linolenat dan arakhidonat. - Banyak terdapat pada minyak jagung, minyak kedelai dan advokat. - Dari ketiga asam lemak tersebut, asam linoleat yang terpenting, karena tubuh dapat membentuk asam linolenat dan arakhidonat asalkan cukup menerima asam linoleat yang berasal dari lemak nabati dan ASI 3. Menurut sumbernya, asam lemak dibedakan menjadi : (KLASIFIKASI ASAM LEMAK… Lanjutan)
  • 33. 33 Lipida Sumber 1. Lipid Sederhana A. Trigliserida/Lemak Netral : Ester dari 3 molekul asam lemak dan molekul gliserol. 1. Lemak sederhana – semua asam lemak berjenis sama. 2. Lemak campuran – paling sedikit 2 asam lemak berbeda. B. Ester asam lemak dan alkohol berberat molekul tinggi. 1. Waxes 2. Ester kholesterol 3. Ester vitamin A dan D Jaringan adiposa, lemak mentega, susu, minyak zaitun, minyak jagung, minyak kacang tanah, minyak babi, ayam, minyak ikan. Wax lebah, serumen (kotoran telinga) Darah, hati Darah, hati Tabel 3. Klasifikasi Lipida Beserta Sumber-Sumbernya 3. KLASIFIKASI LEMAK
  • 34. 34 Lipida Sumber 2. Lipid Gabungan Ester Asam lemak, fosfat, alkohol dan radikal lain. A. Fosfolipid : 1. Fosfogliserida. a. Lesitin (mengandung kholin) b. Sefalin (mengandung asam amino serin). c. Plasmolagen 2. Fosfospingosida a. Spingomyelin (mengandung amina spingosida) B. Glikolipida 1. Serebrosida 2. Gangliosida 3. Sulfolipida C. Amino Lipida  dan ß lipoprotein dari serum darah Otak, jantung dan otot Plasma darah, sel darah merah, otak. Selaput myelin syaraf, otak. Otak, syaraf dan limpa Otak, hati dan testes Lipoprotein Tabel 3. Klasifikasi Lipida Beserta Sumber-Sumbernya
  • 35. 35 Lipida Sumber 3. Turunan Lipid (lipid yang tidak termasuk lipid 1 dan 2) A. Asam Lemak: B. Mono dan Digliserida C. Sterol (Prekursor Vitamin D) 1. Kolesterol 2. Ergosterol 3. Kalsiferol D. Karotenoid, vitamin larut lemak Susunan syaraf, empedu, batu ginjal, limpa, ginjal, otak, hati, kuning telur, susu penuh, keju, daging. Tumbuh-tumbuhan Minyak hati ikan Tabel 3. Klasifikasi Lipida Beserta Sumber-Sumbernya
  • 36.
  • 37. Berdasar kelarutannya ada 2 klasifikasi vitamin: I. Vitamin Larut Lemak: (4 jenis) 1. A - Axerophtol / antixerophthalmic vit / anti-infective vit /ophthalmin 2. D - calciferol / anti-rachitic / ricket preventive 3. E - tocopherol / anti-sterility vit 4. K - quinone / anti-hemorrhagic factor
  • 38. II. Vitamin Larut Air: (11 jenis) 1. C - ascorbic-acid / antiscorbutum 2. B1- thiamin / anti beri2 vit / antineuritic factor / “morale vit” 3. B2- riboflavin /lactoflavin/ovoflavin/hepatoflavin /verdoflavin 4. B3- niacin/nicotinic acid /anti pellagra factor/pellagra preventive factor/anti blacktongue factor 5. B6- pyridoxine 6. Pantothenic acid/ chic antidermatitis factor/filtrate factor/from everywhere 7. B12-Cobalamin / antipernicious anemia/erythrocyte maturition factor(EMF)/animal protein factor 8. B11-Folacin/Pteroyl Glutamic Acid (PGA) / Red blood cell formation 9. Biotin – anti eggwhite injury factor 10. Choline- lipotropic agent / prevent fatty liver 11. Inositol – muscle sugar
  • 39. Vit Larut Lemak: 1. Vit A 2. Vit D 3. Vit E 4. Vit K Vit Larut Air: 1. Vit B: a. Thiamin (B1) b. Riboflavin (B2) c. Niacin (B3) d. Biotin e. Pantothenic acid f. Vit B6 g. Folate h. Vit B12 2. Vit C
  • 40.  Antivitamin : dapat merusak struktur vitamin. Contoh : thiaminase (antithiamin), lipoksigenase (antivitamin A), antivitamin D, antivitamin E, antivitamin K, antiriboflavin, antiniacin & antipiridoksin  Antagonis vitamin : dapat berkompetisi dengan vitamin Contoh : antagonis thiamin : pirithiamin, oksithiamin dan oksipirithiamin
  • 41. Tabel 1. Daftar Mineral Makro dan Mikro (BB = 60 kg) Jumlah Mineral % gr Makro: - Calcium (Ca) - Phosphorus (P) - Potassium (K) - Sulphur (S) - Sodium (Na) - Chloride (Cl) - Magnesium (Mg) 1,5 – 2,2 0,8 – 1,2 0,35 0,25 0,15 0,15 0,05 900 -1320 480 - 720 210 150 90 90 30 Mikro: - Iron (Fe) - Manganese (Mn) - Copper (Cu) - Iodine (I) 0,004 0,0003 0,00015 0,00004 2,4 0,18 0,09 0,024
  • 42.
  • 43. Zat antigizi adalah suatu senyawa yang terdapat dalam pangan apabila diberikan baik langsung maupun tidak langsung dalam jumlah tertentu dapat mengakibatkan gangguan kesehatan dan menghambat penyerapan zat gizi lain. Contoh : Zat tanin dalam teh dapat mengikat zat besi pada makanan yang dicerna, sehingga membuat penyerapan zat besi atau Fe yang dilakukan oleh sel darah merah berkurang. Zat Antigizi dibagi menjadi tiga yaitu antivitamin, antiprotein, dan antimineral.
  • 44. 1. ANTIVITAMIN a. Avidin (Antibiotin)  Terdapat pada telur b. Antipiridoksin  dapat mengganggu ketersediaan vitamin B6 dan banyak terdapat pada biji-bijian mentah. c. Askorbase  Askorbase dapat mengakibatkan defisiensi vitamin C dan banyak terdapat dalam bahan makanan seperti labu, ketimun, apel, selada, kol, kacang hijau, kacang kapri, wortel, kentang, pisang dan tomat.
  • 45.  Antiprotein a) Antitripsin -> enzim yang menghambat proteolisis, mampu membentuk tripsin- antitripsin kompleks, Enzim ini terdapat pada polong-polongan seperti kacang kedelai. b) Tanin, Polifenol dengan protein membentuk senyawa kompleks tanin yang mampu mengikat dan mengendapkan protein sehingga fungsinya terganggu.Terdapat pada teh c) Antiproteinase, Antiproteinase dapat menghambat kerja enzim pemecah protein seperti kimotripsin dan elastase. Enzim ini
  • 46.  Antimineral a) Fitat  Fitat dapat mengikat zat besi dan mampu mengganggu ketersediaan kalsium, selenium, tembaga, dan zink. Banyak terdapat pada kedelai dan kacang koro. Fitat dapat dihidrolisis dengan bantuan asam atau enzim (indigenous atau eksogenous) b) Oksalat, Oksalat banyak terdapat pada sayuran hijau (seledri, peterseli, bayam). c) Goitrogen (Anti tyroid), Goitrogen dapat menghambat sintesis hormon tiroid (tiroksin dan triiodotironin). Senyawa ini terdapat pada makanan seperti singkong, padi-padian, ubi jalar, kacang-kacangan tertentu, dan keluarga kubis. d) Solanin; e).Tanin f). Purin
  • 47.  ZAT AKTIF PANGAN atau SENYAWA BIOAKTIF PANGAN merupakan senyawa di dalam pangan yang dengan konsentrasi atau kadar tertentu dapat mencegah penyakit,pemulihan dan peningkatan kesehatan.  Disebut juga dengan phytochemicals/phytoprotectant/ komponen bioaktif  Dianggap bukan merupakan zat gizi (non- nutrient) tetapi memiliki manfaat bagi kesehatan tubuh
  • 48.  Terdapat dlm tumbuhan/tanaman (phyto) • Serealia  sayuran • Kacang-kacangan  buah-buahan  CONTOH : Oleorosin, Flavonoid, Kurkumin, Phytosterol, Saponins, Pektin, Katekin.
  • 49.  Zat warna yang telah dimiliki oleh bahan pangan sebagai hasil proses pertumbuhan atau perubahan kimia dari zat-zat terkandung dalam bahan tersebut.  Contoh jenis zat warna yang ada dalam pangan - karotenoid (berwarna kuning, merah dan oranye) - Anthosianin (berwarna merahbiru) - Klorofil (pigmen hijau)
  • 50.  Dalam kimia, suatu senyawa yang disebut dengan senyawa perasa (flavor) merupakan senyawa yang berperan sangat penting pada aroma makanan.  Selain berfungsi memperbaiki flavor suatu produk, beberapa senyawa flavor alami memiliki fungsi penting, di antaranya: (1) sebagai zat antimikroba, (2) sebagai antioksidan, dan (3) melawan penyakit degeneratif.  Senyawa limonene dan terpineol dalam daun jeruk purut; Senyawa eugenol yang berasal dari Cengkeh; Senyawa β-ionone yang berasal dari daun pandan.
  • 51.  Zat yang secara alami terdapat pada tumbuhan dan jika masuk ke dalam tubuh dengan berbagai cara dapat menghambat respons pada sistem biologis sehingga menyebabkan gangguan kesehatan, penyakit, bahkan kematian  Zat racun dalam pangan sebenarnya merupakan salah satu mekanisme dari tumbuhan tersebut untuk melawan serangan jamur, serangga, serta predator.