SlideShare a Scribd company logo
1 of 37
PENGATURAN GULA
DARAH
METABOLISME KARBOHIDRATMETABOLISME KARBOHIDRAT
• Gula diserap darah dalam bentuk “glukosa”
• Metabolisme glukosa menghasilkan :
asam piruvat
Asam laktat
ASETIL co. A. Di luar mitokondria
Asam organik
Co2
h2o
Enersi di dalam mitokondria
PERAN HATI DALAM PENGATURANPERAN HATI DALAM PENGATURAN
GLUKOSA DARAHGLUKOSA DARAH
o Menyimpan glukosa sebagai glikogen
o Mengubah glukosa menjadi asam lemak, disimpan seba gai trigliserida
di jaringan adiposa (jar. Di bawah kulit) atau merubah glukosa menjadi
asam amino yang bdigunakan untuk membentuk protein (protein kom
ponen sel dan protein enzim)
o Hati berperan dalam mendistribusikan glukosa, untuk dijadikan enersi
o Jika persediaan glikogen menipis dan glukosa yang ada tidak cukup
untuk memenuhi kebutuhan enersi, hati akan membentuk glukosa dari
asam lemak / asam amino
o
Glukoneogenesis
ENERSI GLUKOSAENERSI GLUKOSA
• Enersi sebagian besar fungsi sel / jaringan berasal dari glukosa
• Glukosa dalam darah dikendalikan oleh beberapa mekanisme
homeostatik
dalam keadaan sehat kadar glukosa darah 70 – 110 mg / dl
(puasa)
SETELAH MAKAN, KADAR GLUKOSA DARAH TIDAK LEBIH
DARI 170 ml/dl
Stres dapat mempengaruhi kadar glukosa dalam darah
Pemeriksaan glukosa darah, dapat lebih rendah dari se
mestinya, karena : glikolisis oleh sel arah akibat dari pengaruh
suhu lingkungan, atau waktu yang memung kinkan pemecahan
glukosa
GULA DARAHGULA DARAH
Gula darah berbentuk glukosa (gula tubuh), karena semua
karbohidrat yang diserap darah dan diubah menjadi
enersi (dalam mitokondria / siklus kreb’s) adalah dalam
bentuk glukosa.
Biasanya glukosa darah yang berasal dari makanan
melebihi kebutuhan glukosa darah
Glukosa darah stabil
Kelebihan glukosa disimpan sebagai glikogen dalam hati
dan otot ( oleh aktivitas hormon insulin )
Glikogen akan di ubah menjadi glukosa, jika glukosa
dalam darah menipis / habis
KORELASI KLINIS GLUKOSA DARAH
• Kadar glukosa puasa memberikan petunjuk terbaik tentang
homeostasis glukosa keseluruhan (pengukuran rutine
hendaknya dilakukan pada sam pel puasa)
• Respons metabolik terhadap pemberian karbo hidrat (makan)
dengan pengukuran kadar glu kosa postprandial dapat
diambil 2 jam setelah makan
Diagnosis terhadap diabetes melitus
PENGATURAN GLUKOSA DARAHPENGATURAN GLUKOSA DARAH
(pada orang normal)(pada orang normal)
GLUKOSA MAKANAN
(USUS HALUS)
glukosa darah
insulin
glikogen
hati dan otot
enersi
enersi habis / menipis
glukagon
PENGATURAN GLUKOSA DARAHPENGATURAN GLUKOSA DARAH
(pada orang normal)(pada orang normal)
♫ Glukosa darah akan habis diubah menjadi enersi kurang
lebih selama 4 jam
♫ Karena glukosa darah menipis / habis, maka orang
merasa lapar
♫ Dalam keadaan glukosa darah habis / menipis, kadar
hormon Insulin menurun, dan nkadar glukagon dalam
darah meningkat
♫ Glukagon yang meningkat, menyebabkan terjadi
pengubahan glikogen hati dan otot menjadi glukosa, dan
masuk ke dalam darah
♫ Masuknya glukosa ke dalam darah, maka rasa lapar
hilang, dan terbentuklah enersi
PENGATURAN GLUKOSA DARAHPENGATURAN GLUKOSA DARAH
(pada orang yang berpuasa)(pada orang yang berpuasa)
glukosa makanan
(dari usus)
glukosa darah
insulin
glikogen
hati dan otot
enersi
enersi habis / menipis
glukagon
enersi habis
asam lemak
trigliserida
PENGATURAN GLUKOSA DARAHPENGATURAN GLUKOSA DARAH
(pada orang yang berpuasa)(pada orang yang berpuasa)
 glikogen hati dan otot telah dubah semua menjadi glukosa
darah, tapi enersi semakin menipis dan habis
 enersi dan glukosa darah yang habis, menyebabkan lapar dan
lemas
 terjadi pemecahan lemak / trigliserida (pada jaringan adiposa
dan jaringan ekstrahepatis) menjadi asam lemak
 pemecahan trigliserida menjadi asam lemak, disebut lipolysis
 asam lemak diubah menjadi glukosa darah lewat jalur
glukoneogenesis
 orang yang berpuasa mengalami penurunan berat badan, karena
lemak / trigliserida berkurang
PROTEIN GLUKOSA TRANSPORTPROTEIN GLUKOSA TRANSPORT
 Oksidasi glukosa merupakan sumber enersi utama sel tubuh
yang sangat penting terutama otak
 Pengangkutan glukosa memerlukan protein pengang kut
(transporter) untuk memindahkan glukosa menem bus
membran sel ke sitosol (membran sel tidak permeable
terhadap molekul glukosa)
 Terdapat 5 protein transporter glukosa, yaitu :
a. glut i
b. glut 2
c. glut 3
d. glut 4
e. glut 5
PENGATURAN GULA DARAHPENGATURAN GULA DARAH
(pada penderita Diabetes Melitus)(pada penderita Diabetes Melitus)
glukosa makananglukosa makanan
(dari usus)(dari usus)
insulin mengalami gangguaninsulin mengalami gangguan
semua menjadi glukosa darahsemua menjadi glukosa darah
glukosa darah tidak dapatglukosa darah tidak dapat
menyimpanmenyimpan
kelebihan glukosakelebihan glukosa
sbg glikogen dlmsbg glikogen dlm
hati dan otothati dan otot
enersienersi
(semakin habis)(semakin habis)
benda ketonbenda keton
glukagon meningkatglukagon meningkat
asam lemakasam lemak
asam aminoasam amino
PROTEIN GLUKOSA TRANSPORTPROTEIN GLUKOSA TRANSPORT
• Glut 1
Ditemukan dalam semua jaringan tubuh manusia
memperantarai pengambilan glukosa basal oleh darah
Protein ini mempunyai afinitas yang paling tinggi terha dap
glukosa, sehingga mampu memindahkan glukosa pada
kadar yang relatif rendah
• Glut 2
mempunyai afinitas rendah pada glukosa
berperan sebagai transport glukosa, jika kadar glu kosa
plasma tinggi (sesudah makan)
merupakan pengangkut utama glukosa di sel β pancreas
dan sel – sel hati, sehingga pengangkutan glukosa dari hati
ke sel – sel terjadi hanya jika terjadi hiperglikemia
glut 2 ini mencegah pengambilan glukosa oleh hati /
pengeluaran insulin yang tidak tepat pada keadaan basal /
puasa
PROTEIN GLUKOSA TRANSPORTPROTEIN GLUKOSA TRANSPORT
• glut 3
merupakan transporter utama glukosa pada permuka an neuron
mempunyai afinitas yang sangat tinggi terhadap gluko sa dan
bertanggung jawab dalam pemindahan glukosa cairan cerebro spinalis ke
sel neuron
• glut 4
didapatkan pada otot lurik dan jaringan adiposa (tersebar
dalam intrasel / dalam sel)
berfungsi sebagai pengangkut glukosa (terjadi setelah makan)
• glut 5
terdapat pada sel usus halus, berfungsi mengangkut
fruktosa (sebagian besar kalori berasal dari fruktosa)
DIABETES MELITUS
• sindroma gangguan metabolisme dengan hiperglikemia
akibat defisiensi insulin / hambatan pada aktivitas pengaturan
insulin, sehingga mempengaruhi metabolis me glukosa
(tergantung insulin dan tidak tergantung insulin)
• genetik atau inveksi oleh virus yang menyerang pancre as,
sehingga dapat menyerang anak – anak maupun dewasa
pada anak – anak muncul dengan cepat dan parah,
memerlukan terapi insulin secara hati – hati, penjagaan
seumur hidup pada keseimbangan antara konsumsi glukosa
dan dosis insulin
pada orang dewasa, terjadi pelan dan kadang – kadang
lenyap tanpa disadari
DIABETES MELITUS TERGANTUNG INSULIN
DIABETES MELITUS BERAT DAN DISERTAI DENGAN “KETOSIS”
• Gangguan katabolik, karena tidak ada insulin dalam sirkulasi, sehingga
kadar glukagon plasma meningkat
Sel β pancreas gagal berespons terhadap semua rangsangan insulinogenik
tanpa adanya insulin, jaringan sasaran insulin (hati, otot dan jaringan
lemak) gagal mengambil zat – zat gizi
Jaringan (hati, otot dan jaringan lemak) mengeluarkan glukosa, asam amino
dan asam lemak ke dalam aliran darah
• Metabolisme lemak, mengarah pada pembentukan dan akumu lasi benda
keton
Keadaan ini dapat dipulihkan dengan pemberian insulin
• Akibat infeksi virus / gangguan toksik dari lingkungan (racun tikus
nitrofenil, hcn, perusakan autoimun pada sel β pancreas)
• Genetik, sistem kekebalan tubuh yang agresif, menghan curkan sel β
pancreas (tidak dapat melawan agent yang invasif)
• Pengangkatan pancreas, alkoholik kronis, dapat menyebabkan diabetes
melitus yang tergantung pada insulin
DIABETES MELITUS
TIDAK TERGANTUNG INSULIN
Diabetes melitus yang ringan
• Sering dijumpai pada orang dewasa, disebabkan oleh retensi insulin
• Obesitas dapat mempercepat derajat resestensi insulin
• Gangguan kerja insulin (pada waktu terjadi respons terhadap ada nya
glukosa darah, insulin terlambat dilepas)
• Obat – obatan yang mengganggu pelepasan insulin dari sel β
pancreas, obat yang menginduksi retensi insulin, obat yang
menyebabkan kerusakan insulin dapat me nyebabkan diabetes
melitus yang tergantung pada insulin
• Kelebihan produksi glukagon (sel α pancreas), katekolamin (hormon
adrenalin) dan somatostatin (meningkatkan glukosa darah)
DIABETES MELITUS
• Polysuria (rasa haus dan urinasi yang berlebihan)
menyebabkan terjadinya polydipsia (sering minum air dalam
jumlah tinggi)
• Perubahan ini disebabkan oleh ekskresi glukosa yang be sar
pada air seni /glukosuria ( dm = kelebihan ekskresi air seni
manis)
Dm yang parah / tidak terkontrol, jumlah glukosa dalam urine
dapat > 100 gr per 24 jam (pada orang normal glukosa hanya
sedikit yang dikeluarkan)
• Jumlah urine yang besar pada penderita dm, menggam
barkan kebutuhan ginjal untuk mengeluarkan sejumlah air
bersama dengan glukosa, dalam upaya membersihkan urine
dari glukosa
DIABETES MELITUSDIABETES MELITUS
• Hyperglikemia
(kadar glukosa dlm darah tinggi)
• Glukosa tdk dpt disimpan sbg glikogen dlm hati
dan otot (karena insulin sebagai pengaturnya mengalami
gangguan / tidak berfungsi )
• Glukosa dlm darah berlebihan, dan dirubah
menjadi benda-benda keton
• Benda keton terdiri dari aseton, asto-asetat
(menyebabkan asidosis) dan asam butirat (gas
gangren)
BENDA KETONBENDA KETON
• Aseton
Senyawa berbau khas, menyebabkan keringat berbau sedikit anyir
• Asam aseto asetat
Menyebabkan ph darah turun (asam), menyebabkan asidosis dan
coma diabeticum
• Asam butirat
Disebut “gangren” yang berbau khas (busuk mayat) yang
menyebar di seluruh darah
Jika pada organ penderita “dm” terdapat luka /infeksi oleh
bakteri clostridium perfringens atau clostridium welchii, maka
organ tsb harus diampuasi, untuk menghindari penyebaran
gangren
Bakteri clostridium perfringens atau clostridium welchii adalah
bakteri anaerob, yang menghasilkan gas gangren (hasil
fermentasi glikogen otot oleh enzim bakteri)
KETOSISKETOSIS
• Oksidasi asam lemak di dalam hati secara berlebihan, tetapi terjadi
dengan tidak sempurna, sehingga badan keton aseto asetat dan β
hidroksi butirat diproduksi berlebihan, yang tidak dapat dipakai
secepatnya dalam jaringan perifer
• Darah penderita dm juga mengandung aseton, hasil dekarbok silasi
spontan aseto asetat
Ch3 – c – ch2 – cooh + h2o ch3 – c – ch3 + hco3
O o
• Aseton pada pernafasan penderita dm, berbau organik yang manis
Penderita dm pingsan akibat mabuk karena bau aseton pada
pernafasannya
Produksi berlebihan benda keton, disebut ketosis
Peningkatan benda keton dalam darah disebut ketonemia
Peningkatan benda keton dalam urine disebut ketonuria
DIABETES MELITUS
• Hyperglikemia
Pada dm yang parah / tidak terkontrol, tingkat
glukosa darah naik sampai 100 mm (25 x besar
dari nilai normal yaitu 4mm)
• Kenaikan kadar gula darah menyebabkan sekre si
insulin dari pancreas, yang menyebabkan kenaikan
pengambilan glukosa oleh jaringan
• Hyperglikemia dan glukosuria, menyebabkan
gagalnya perubahan kelebihan glukosa menja di
asam lemak untuk disimpan sebagai triglise rida
(penderita dm mengalami kehilangan banyak berat
badan)
DIABETES MELITUS
• Peningkatan ekskresi urea ( produk buangan utama
bernitrogen dan degradasi oksidatif asam amino)
Konsentrasi urea dalam darah penderita dm,
25 mm / 5x normal (5 mm)
• Penguraian oksidatif berlebihan asam amino pada
penderita dm, mencerminkan laju pertambah an yang
besar glukoneogenesis asam amino
• Tanpa insulin, hati cenderung menyalurkan glukosa ke
darah
Akibatnya persediaan glikogen hati menjadi rendah,
dan semua asam amino terdegradasi menjadi glukosa
darah
DIABETES MELITUS
• Asidosis
Penurunan ph darah penderita dm dapat mencapai 6,8
ph darah normal 7,4 (akibat pembentukan benda keton yang berle bihan
di dalam hati)
• Satu molekul trigliserida dioksidasi oleh hati penderita dm, srekurang
kurangnya dihasilkan 12 ion h+
dalam bentuk β hidroksi butirat dan aseto
asetat
• Tubuh mengatasi produk asam yang terus menerus itu, dengan
mengurangi konsentrasi h2co3 (pemberi proton pada sistem penyangga
bikarbonat) dapat dicapai dengan peningkatan laju pengeluaran co2 oleh
paru – paru.
h2co3 berdisosiasi reversible menghasilkan co2 + h2o, terlepasnya co2
melalui paru – paru, mengakibatkan perbandingan antara hco3
–
dan h2co3
dari pasangan penyangga bikarbonat untuk kembali normal, sehingga ph
darah dipertahankan normal (7,4)
Pada penderita dm banyaknya co2 yang dikeluarkan dari paru – paru
dihasilkan oleh badan keton yang berlebihan, sehingga konsentrasi hco3
–
dan h2co3 sangat rendah komplikasi yang serius
DIABETES MELITUS
• Pada penderita dm acute dapat mengalami gangguan
keseimbangan asam basa
• Pemberian insulin (untuk mengatasi defisiensi endokrin)
• Penambahan nahco3 (untuk mengatasi kehilangan ion na+
dan
kapasitas penyangga bikarbonat)
Dapat menyebabkan kondisi kimiawi tubuh secara
keseluruhan kembali ke keadaan seimbang mendekati
normal dalam waktu 12 – 24 jam
Pengukuran : glukosa darah
Ph darah
co2 darah
INSULIN DALAM DARAHINSULIN DALAM DARAH
RENDAHRENDAH
• Kerusakan pulau-pulau langerhans oleh virus
diabetes melitus juvenil (anak / remaja)
• Kerusakan insulin / insulin gagal terbentuk oleh sel β sebagai
respon pembebanan dari glukosa dlm darah (biasanya terjadi
pada manula)
• Kadar asam amino meningkat, menyebab kan terjadinya
glukoneogenesis
• Karena asam amino bersifat glukogenik, shg menyebabkan
kadar glukosa sema kin tinggi
• Produksi urea dalam urine meningkat, akibat dari aktivitas
piruvat dehidro genase meningkat, sehingga meningkat
kan pembebasan nh3 (amonia)
DIABETES MELITUSDIABETES MELITUS
• Lipolisis meningkat
• Produksi sitrat meningkat, sehingga sitrat diubah menjadi
lemak, dan lemak akan diubah menjadi glukosa
(glikoneogenesis)
• Mencegah acetil co. A. Memasuki siklus kreb’s,
mengakibatkan kolesterol meningkat
• Penyerapan air oleh tubuh meningkat, sehingga penderita
“dm” merasa haus, berkeringat dan sering kencing
• Libido menurun
SEBAB KELAINAN KADAR GULA DARAHSEBAB KELAINAN KADAR GULA DARAH
• Hyperglikemia persistenHyperglikemia persisten
Diabetes melitusDiabetes melitus
Hyperaktif korteks adrenalis (sindrome cushing)Hyperaktif korteks adrenalis (sindrome cushing)
HyperthiroidismeHyperthiroidisme
AkromegaliAkromegali
ObesitasObesitas
• Hyerglikemia transienHyerglikemia transien
Penyakit hati yang parahPenyakit hati yang parah
Stres akut (fisik atau emosi)Stres akut (fisik atau emosi)
SyokSyok
KejangKejang
SEBAB KELAINAN KADAR GULA DARAHSEBAB KELAINAN KADAR GULA DARAH
• Hypoglikemia persistenHypoglikemia persisten
InsulinomiaInsulinomia
Insufiensi korteks adrenalin (penyakit addison)Insufiensi korteks adrenalin (penyakit addison)
HypopituitarismeHypopituitarisme
GalaktosemiaGalaktosemia
Pembentukan insulin ektopik karena tumorPembentukan insulin ektopik karena tumor
• Hypoglikemia transienHypoglikemia transien
ingesti alkohol akutingesti alkohol akut
Obat – obatan anti tuberkulosisObat – obatan anti tuberkulosis
Penyakit hati yang beratPenyakit hati yang berat
Penyakit penimbunan glikogenPenyakit penimbunan glikogen
Hypoglikemia “fungsional”Hypoglikemia “fungsional”
Intoleransi fruktosa herediterIntoleransi fruktosa herediter
HORMON YANG MEMPENGARUHI
KADAR GLUKOSA DARAH
Insulin
Somatostatin
Glukagon
Epinefrin
Kortisol
Acth
Tiroksin
HORMON YANG MEMPENGARUHI
KADAR GLUKOSA DARAH
Insulin
• Dihasilkan oleh sel β pancreas
• Meningkatkan masuknya glukosa ke dalam sel
• Meningkatkan penyimpanan glukosa sebagai glikogen, atau
perubahan glukosa menjadi asam lemak
• Meningkatkan sintesis protein dan asam lemak
• Menekan penguraian protein menjadi asam amino, menekan
penguraian jaringan lemak menjadi asam lemak bebas
• Menurunkan kadar gula darah
HORMON YANG MEMPENGARUHI
KADAR GLUKOSA DARAH
Somatostatin
• Berasal dari sel d pancreas
• Menekan pengeluaran glukagon dari sel α hormon ini
bekerja secara lokal
• Menekan pengeluaran hormon insulin, hormon – hormon
tropik hypofisis, hormon gastrin dan hormon sekretin
• Meningkatkan kadar glukosa darah
HORMON YANG MEMPENGARUHI
KADAR GLUKOSA DARAH
GlukagonGlukagon
• Dihasilkan oleh selDihasilkan oleh sel αα pancreaspancreas
• Meningkatkan pembebasan glukosa dari glikogenMeningkatkan pembebasan glukosa dari glikogen
• Meningkatkan sintesis glukosa dari asam aminoMeningkatkan sintesis glukosa dari asam amino
atau asam lemakatau asam lemak
• Meningkatkan kadar glukosa darahMeningkatkan kadar glukosa darah
HORMON YANG MEMPENGARUHI
KADAR GLUKOSA DARAH
Epinefrin
• Dihasilkan oleh bagian medula kelenjar adrenalin
• Meningkatkan pembebasan glukosa dari glikogen
• Meningkatkan pembebasan asam lemak dari jaringan
lemak
• Meningkatkan kadar glukosa darah
HORMON YANG MEMPENGARUHI
KADAR GLUKOSA DARAH
Kortisol
• Dihasilkan oleh bagian korteks kelenjar adrenalin
• Meningkatkan sintesis glukosa dari asam amino atau
dari asam lemak
• Antagonis dengan kerja insulin
• Meningkatkan kadar glukosa darah
HORMON YANG MEMPENGARUHI
KADAR GLUKOSA DARAH
A C T H (adrenocorticotropic hormon)
• Dihasilkan oleh kelenjar hypofisis anterior
• Meningkatkan pengeluaran kortisol
• Meningkatkan pembebasan asam lemak dari
jaringan lemak
• Meningkatkan kadar glukosa darah
HORMON YANG MEMPENGARUHI
KADAR GLUKOSA DARAH
Tiroksin
• Dihasilkan oleh kelenjar thyroid
• Meningkat pembebasan glukosa dari glikogen
• Meningkatkan penyerapan gula dari usus
• Meningkatkan kadar glukosa darah

More Related Content

What's hot (20)

Memahami Autoimun
Memahami AutoimunMemahami Autoimun
Memahami Autoimun
 
hiperkolesterolemia (hypercolesterolemia)
hiperkolesterolemia (hypercolesterolemia)hiperkolesterolemia (hypercolesterolemia)
hiperkolesterolemia (hypercolesterolemia)
 
Pola Makan Pada Diabetes
Pola Makan Pada DiabetesPola Makan Pada Diabetes
Pola Makan Pada Diabetes
 
Gagal ginjal kronis
Gagal ginjal kronisGagal ginjal kronis
Gagal ginjal kronis
 
Metabolisme karbohidrat
Metabolisme karbohidratMetabolisme karbohidrat
Metabolisme karbohidrat
 
Diabetes Melitus
Diabetes MelitusDiabetes Melitus
Diabetes Melitus
 
Sistem komplemen immunologi
Sistem komplemen immunologiSistem komplemen immunologi
Sistem komplemen immunologi
 
Metab protein 1
Metab protein 1Metab protein 1
Metab protein 1
 
Penyuluhan Kolesterol
Penyuluhan KolesterolPenyuluhan Kolesterol
Penyuluhan Kolesterol
 
Mengenal ragam penyakit Autoimun
Mengenal ragam penyakit AutoimunMengenal ragam penyakit Autoimun
Mengenal ragam penyakit Autoimun
 
DM utk AWAM
DM utk AWAMDM utk AWAM
DM utk AWAM
 
Hipertensi
HipertensiHipertensi
Hipertensi
 
Penyakit Degeneratif
Penyakit DegeneratifPenyakit Degeneratif
Penyakit Degeneratif
 
Memahami Diabetes
Memahami Diabetes Memahami Diabetes
Memahami Diabetes
 
Patofisiologi hipertensi
Patofisiologi hipertensiPatofisiologi hipertensi
Patofisiologi hipertensi
 
Imunologi dasar bag.1
Imunologi dasar bag.1Imunologi dasar bag.1
Imunologi dasar bag.1
 
Ppt hipertiroidisme
Ppt hipertiroidismePpt hipertiroidisme
Ppt hipertiroidisme
 
Obesitas.ppt
Obesitas.pptObesitas.ppt
Obesitas.ppt
 
Aterosklerosis
AterosklerosisAterosklerosis
Aterosklerosis
 
Dibetes Melitus Tipe 2
Dibetes  Melitus Tipe 2Dibetes  Melitus Tipe 2
Dibetes Melitus Tipe 2
 

Similar to Power Point Pengaturan Gula Darah

Askep anak dgn dm
Askep  anak dgn dmAskep  anak dgn dm
Askep anak dgn dmSumadin1112
 
Askep anak dgn dm
Askep  anak dgn dmAskep  anak dgn dm
Askep anak dgn dmSumadin1112
 
mekanisme diabetes kaitan biologi dan kimia
mekanisme diabetes kaitan biologi dan kimiamekanisme diabetes kaitan biologi dan kimia
mekanisme diabetes kaitan biologi dan kimiaMaRis Aini
 
6_Metabolisme_Karbohidrat_dalam_hubungannya_dengan_Diabetes_Mellitus.pptx
6_Metabolisme_Karbohidrat_dalam_hubungannya_dengan_Diabetes_Mellitus.pptx6_Metabolisme_Karbohidrat_dalam_hubungannya_dengan_Diabetes_Mellitus.pptx
6_Metabolisme_Karbohidrat_dalam_hubungannya_dengan_Diabetes_Mellitus.pptxUlinNikmatus
 
Hubungan karbohidrat dengan diabetes
Hubungan karbohidrat dengan diabetesHubungan karbohidrat dengan diabetes
Hubungan karbohidrat dengan diabetesNirma Syari Vutry
 
Kelainan kelainan metabolise tubuh
Kelainan kelainan metabolise tubuhKelainan kelainan metabolise tubuh
Kelainan kelainan metabolise tubuhAyu Sekarini
 
Kimia polimer alam glikogen
Kimia polimer alam  glikogenKimia polimer alam  glikogen
Kimia polimer alam glikogenParamudhita_
 
Herbal Atasi Diabetes Melitus
Herbal Atasi Diabetes MelitusHerbal Atasi Diabetes Melitus
Herbal Atasi Diabetes Melitusgusti dani
 
Dm gestasional
Dm gestasionalDm gestasional
Dm gestasionalTikaa II
 
Dm gestasional
Dm gestasionalDm gestasional
Dm gestasionalTikaa II
 
PENGURUSAN PESAKIT DIABETES.ppt
PENGURUSAN PESAKIT DIABETES.pptPENGURUSAN PESAKIT DIABETES.ppt
PENGURUSAN PESAKIT DIABETES.pptAzreen Aj
 
Karbohidrat - Ainur Pujianti
Karbohidrat - Ainur PujiantiKarbohidrat - Ainur Pujianti
Karbohidrat - Ainur PujiantiAinur
 
Anatomi, histologi, dan fisiologi pankreas.pptx
Anatomi, histologi, dan fisiologi pankreas.pptxAnatomi, histologi, dan fisiologi pankreas.pptx
Anatomi, histologi, dan fisiologi pankreas.pptxhahaha473646
 
Terapi cairan dan_nutrisi_pada_kelainan_endokrinologi
Terapi cairan dan_nutrisi_pada_kelainan_endokrinologiTerapi cairan dan_nutrisi_pada_kelainan_endokrinologi
Terapi cairan dan_nutrisi_pada_kelainan_endokrinologiTito Ahmad
 

Similar to Power Point Pengaturan Gula Darah (20)

Askep anak dgn dm
Askep  anak dgn dmAskep  anak dgn dm
Askep anak dgn dm
 
Askep anak dgn dm
Askep  anak dgn dmAskep  anak dgn dm
Askep anak dgn dm
 
mekanisme diabetes kaitan biologi dan kimia
mekanisme diabetes kaitan biologi dan kimiamekanisme diabetes kaitan biologi dan kimia
mekanisme diabetes kaitan biologi dan kimia
 
6_Metabolisme_Karbohidrat_dalam_hubungannya_dengan_Diabetes_Mellitus.pptx
6_Metabolisme_Karbohidrat_dalam_hubungannya_dengan_Diabetes_Mellitus.pptx6_Metabolisme_Karbohidrat_dalam_hubungannya_dengan_Diabetes_Mellitus.pptx
6_Metabolisme_Karbohidrat_dalam_hubungannya_dengan_Diabetes_Mellitus.pptx
 
Hubungan karbohidrat dengan diabetes
Hubungan karbohidrat dengan diabetesHubungan karbohidrat dengan diabetes
Hubungan karbohidrat dengan diabetes
 
Kelainan kelainan metabolise tubuh
Kelainan kelainan metabolise tubuhKelainan kelainan metabolise tubuh
Kelainan kelainan metabolise tubuh
 
Metabolisme Karbohidrat
Metabolisme KarbohidratMetabolisme Karbohidrat
Metabolisme Karbohidrat
 
Kimia polimer alam glikogen
Kimia polimer alam  glikogenKimia polimer alam  glikogen
Kimia polimer alam glikogen
 
Herbal Atasi Diabetes Melitus
Herbal Atasi Diabetes MelitusHerbal Atasi Diabetes Melitus
Herbal Atasi Diabetes Melitus
 
Dm gestasional
Dm gestasionalDm gestasional
Dm gestasional
 
Dm gestasional
Dm gestasionalDm gestasional
Dm gestasional
 
PENGURUSAN PESAKIT DIABETES.ppt
PENGURUSAN PESAKIT DIABETES.pptPENGURUSAN PESAKIT DIABETES.ppt
PENGURUSAN PESAKIT DIABETES.ppt
 
Diabetes Militus
Diabetes MilitusDiabetes Militus
Diabetes Militus
 
Dr. fill
Dr. fillDr. fill
Dr. fill
 
Karbohidrat - Ainur Pujianti
Karbohidrat - Ainur PujiantiKarbohidrat - Ainur Pujianti
Karbohidrat - Ainur Pujianti
 
Dr .fil makalah metebolisme
Dr .fil makalah metebolismeDr .fil makalah metebolisme
Dr .fil makalah metebolisme
 
Anatomi, histologi, dan fisiologi pankreas.pptx
Anatomi, histologi, dan fisiologi pankreas.pptxAnatomi, histologi, dan fisiologi pankreas.pptx
Anatomi, histologi, dan fisiologi pankreas.pptx
 
Terapi cairan dan_nutrisi_pada_kelainan_endokrinologi
Terapi cairan dan_nutrisi_pada_kelainan_endokrinologiTerapi cairan dan_nutrisi_pada_kelainan_endokrinologi
Terapi cairan dan_nutrisi_pada_kelainan_endokrinologi
 
Tugas biokimia iii
Tugas biokimia iiiTugas biokimia iii
Tugas biokimia iii
 
Blok 11 skenario 1
Blok 11 skenario 1Blok 11 skenario 1
Blok 11 skenario 1
 

More from Firdika Arini

Kumpulan fabel bahasa inggris
Kumpulan fabel bahasa inggrisKumpulan fabel bahasa inggris
Kumpulan fabel bahasa inggrisFirdika Arini
 
Cerita timun mas dalam bahasa inggris
Cerita timun mas dalam bahasa inggrisCerita timun mas dalam bahasa inggris
Cerita timun mas dalam bahasa inggrisFirdika Arini
 
Soal dan pembahasan statika
Soal dan pembahasan statikaSoal dan pembahasan statika
Soal dan pembahasan statikaFirdika Arini
 
Biokimia, sel, biomolekul, enzim dan air
Biokimia, sel, biomolekul, enzim dan airBiokimia, sel, biomolekul, enzim dan air
Biokimia, sel, biomolekul, enzim dan airFirdika Arini
 
Fungsi limit aljabar tak terhingga
Fungsi limit aljabar tak terhinggaFungsi limit aljabar tak terhingga
Fungsi limit aljabar tak terhinggaFirdika Arini
 
Sistem pencernaan manusia
Sistem pencernaan manusiaSistem pencernaan manusia
Sistem pencernaan manusiaFirdika Arini
 
Cerita timun mas dalam bahasa inggris
Cerita timun mas dalam bahasa inggrisCerita timun mas dalam bahasa inggris
Cerita timun mas dalam bahasa inggrisFirdika Arini
 
Kumpulan mite bahasa jawa
Kumpulan mite bahasa jawaKumpulan mite bahasa jawa
Kumpulan mite bahasa jawaFirdika Arini
 
Cara menggunakan email
Cara menggunakan emailCara menggunakan email
Cara menggunakan emailFirdika Arini
 
Cerita tentang kelurga bahasa inggris
Cerita tentang kelurga bahasa inggrisCerita tentang kelurga bahasa inggris
Cerita tentang kelurga bahasa inggrisFirdika Arini
 
Lapora study tour ke malang
Lapora study tour ke malangLapora study tour ke malang
Lapora study tour ke malangFirdika Arini
 
Macam macam sistem informasi
Macam macam sistem informasiMacam macam sistem informasi
Macam macam sistem informasiFirdika Arini
 
Sejarah perkembangan islam di masa bani umayyah
Sejarah perkembangan islam di masa bani umayyahSejarah perkembangan islam di masa bani umayyah
Sejarah perkembangan islam di masa bani umayyahFirdika Arini
 
Un bio-2014-terjadinya-spesies-berikut(1)
Un bio-2014-terjadinya-spesies-berikut(1)Un bio-2014-terjadinya-spesies-berikut(1)
Un bio-2014-terjadinya-spesies-berikut(1)Firdika Arini
 
Un bio-2014-terjadinya-spesies-berikut
Un bio-2014-terjadinya-spesies-berikutUn bio-2014-terjadinya-spesies-berikut
Un bio-2014-terjadinya-spesies-berikutFirdika Arini
 
Un bio-2014-terjadinya-peranan-perhatikan
Un bio-2014-terjadinya-peranan-perhatikanUn bio-2014-terjadinya-peranan-perhatikan
Un bio-2014-terjadinya-peranan-perhatikanFirdika Arini
 
Un bio-2014-terjadinya-manakah-perhatikan
Un bio-2014-terjadinya-manakah-perhatikanUn bio-2014-terjadinya-manakah-perhatikan
Un bio-2014-terjadinya-manakah-perhatikanFirdika Arini
 
Un bio-2014-salah-perhatikan-perhatikan
Un bio-2014-salah-perhatikan-perhatikanUn bio-2014-salah-perhatikan-perhatikan
Un bio-2014-salah-perhatikan-perhatikanFirdika Arini
 

More from Firdika Arini (20)

Kumpulan fabel bahasa inggris
Kumpulan fabel bahasa inggrisKumpulan fabel bahasa inggris
Kumpulan fabel bahasa inggris
 
Cerita timun mas dalam bahasa inggris
Cerita timun mas dalam bahasa inggrisCerita timun mas dalam bahasa inggris
Cerita timun mas dalam bahasa inggris
 
Soal dan pembahasan statika
Soal dan pembahasan statikaSoal dan pembahasan statika
Soal dan pembahasan statika
 
Enzim
EnzimEnzim
Enzim
 
Biokimia, sel, biomolekul, enzim dan air
Biokimia, sel, biomolekul, enzim dan airBiokimia, sel, biomolekul, enzim dan air
Biokimia, sel, biomolekul, enzim dan air
 
Fungsi limit aljabar tak terhingga
Fungsi limit aljabar tak terhinggaFungsi limit aljabar tak terhingga
Fungsi limit aljabar tak terhingga
 
Sistem pencernaan manusia
Sistem pencernaan manusiaSistem pencernaan manusia
Sistem pencernaan manusia
 
Narrative text
Narrative textNarrative text
Narrative text
 
Cerita timun mas dalam bahasa inggris
Cerita timun mas dalam bahasa inggrisCerita timun mas dalam bahasa inggris
Cerita timun mas dalam bahasa inggris
 
Kumpulan mite bahasa jawa
Kumpulan mite bahasa jawaKumpulan mite bahasa jawa
Kumpulan mite bahasa jawa
 
Cara menggunakan email
Cara menggunakan emailCara menggunakan email
Cara menggunakan email
 
Cerita tentang kelurga bahasa inggris
Cerita tentang kelurga bahasa inggrisCerita tentang kelurga bahasa inggris
Cerita tentang kelurga bahasa inggris
 
Lapora study tour ke malang
Lapora study tour ke malangLapora study tour ke malang
Lapora study tour ke malang
 
Macam macam sistem informasi
Macam macam sistem informasiMacam macam sistem informasi
Macam macam sistem informasi
 
Sejarah perkembangan islam di masa bani umayyah
Sejarah perkembangan islam di masa bani umayyahSejarah perkembangan islam di masa bani umayyah
Sejarah perkembangan islam di masa bani umayyah
 
Un bio-2014-terjadinya-spesies-berikut(1)
Un bio-2014-terjadinya-spesies-berikut(1)Un bio-2014-terjadinya-spesies-berikut(1)
Un bio-2014-terjadinya-spesies-berikut(1)
 
Un bio-2014-terjadinya-spesies-berikut
Un bio-2014-terjadinya-spesies-berikutUn bio-2014-terjadinya-spesies-berikut
Un bio-2014-terjadinya-spesies-berikut
 
Un bio-2014-terjadinya-peranan-perhatikan
Un bio-2014-terjadinya-peranan-perhatikanUn bio-2014-terjadinya-peranan-perhatikan
Un bio-2014-terjadinya-peranan-perhatikan
 
Un bio-2014-terjadinya-manakah-perhatikan
Un bio-2014-terjadinya-manakah-perhatikanUn bio-2014-terjadinya-manakah-perhatikan
Un bio-2014-terjadinya-manakah-perhatikan
 
Un bio-2014-salah-perhatikan-perhatikan
Un bio-2014-salah-perhatikan-perhatikanUn bio-2014-salah-perhatikan-perhatikan
Un bio-2014-salah-perhatikan-perhatikan
 

Recently uploaded

Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxMateri Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxRezaWahyuni6
 
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5KIKI TRISNA MUKTI
 
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdf
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdfLAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdf
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdfChrodtianTian
 
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Abdiera
 
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxDESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxFuzaAnggriana
 
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru PenggerakAksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggeraksupriadi611
 
Model Manajemen Strategi Public Relations
Model Manajemen Strategi Public RelationsModel Manajemen Strategi Public Relations
Model Manajemen Strategi Public RelationsAdePutraTunggali
 
Materi Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptx
Materi Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptxMateri Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptx
Materi Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptxc9fhbm7gzj
 
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptxIPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptxErikaPuspita10
 
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKDEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKirwan461475
 
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptxMODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptxarnisariningsih98
 
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptxadap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptxmtsmampunbarub4
 
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau tripletMelianaJayasaputra
 
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)3HerisaSintia
 
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxTugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxmawan5982
 
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxMateri Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxRezaWahyuni6
 
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional DuniaKarakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional DuniaNadia Putri Ayu
 
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxBAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxJamhuriIshak
 
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptxPPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptxnerow98
 
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASMATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASKurniawan Dirham
 

Recently uploaded (20)

Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxMateri Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
 
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
 
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdf
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdfLAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdf
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdf
 
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
 
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxDESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
 
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru PenggerakAksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
 
Model Manajemen Strategi Public Relations
Model Manajemen Strategi Public RelationsModel Manajemen Strategi Public Relations
Model Manajemen Strategi Public Relations
 
Materi Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptx
Materi Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptxMateri Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptx
Materi Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptx
 
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptxIPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
 
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKDEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
 
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptxMODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
 
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptxadap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
 
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
 
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
 
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxTugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
 
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxMateri Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
 
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional DuniaKarakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
 
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxBAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
 
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptxPPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
 
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASMATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
 

Power Point Pengaturan Gula Darah

  • 2. METABOLISME KARBOHIDRATMETABOLISME KARBOHIDRAT • Gula diserap darah dalam bentuk “glukosa” • Metabolisme glukosa menghasilkan : asam piruvat Asam laktat ASETIL co. A. Di luar mitokondria Asam organik Co2 h2o Enersi di dalam mitokondria
  • 3. PERAN HATI DALAM PENGATURANPERAN HATI DALAM PENGATURAN GLUKOSA DARAHGLUKOSA DARAH o Menyimpan glukosa sebagai glikogen o Mengubah glukosa menjadi asam lemak, disimpan seba gai trigliserida di jaringan adiposa (jar. Di bawah kulit) atau merubah glukosa menjadi asam amino yang bdigunakan untuk membentuk protein (protein kom ponen sel dan protein enzim) o Hati berperan dalam mendistribusikan glukosa, untuk dijadikan enersi o Jika persediaan glikogen menipis dan glukosa yang ada tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan enersi, hati akan membentuk glukosa dari asam lemak / asam amino o Glukoneogenesis
  • 4. ENERSI GLUKOSAENERSI GLUKOSA • Enersi sebagian besar fungsi sel / jaringan berasal dari glukosa • Glukosa dalam darah dikendalikan oleh beberapa mekanisme homeostatik dalam keadaan sehat kadar glukosa darah 70 – 110 mg / dl (puasa) SETELAH MAKAN, KADAR GLUKOSA DARAH TIDAK LEBIH DARI 170 ml/dl Stres dapat mempengaruhi kadar glukosa dalam darah Pemeriksaan glukosa darah, dapat lebih rendah dari se mestinya, karena : glikolisis oleh sel arah akibat dari pengaruh suhu lingkungan, atau waktu yang memung kinkan pemecahan glukosa
  • 5. GULA DARAHGULA DARAH Gula darah berbentuk glukosa (gula tubuh), karena semua karbohidrat yang diserap darah dan diubah menjadi enersi (dalam mitokondria / siklus kreb’s) adalah dalam bentuk glukosa. Biasanya glukosa darah yang berasal dari makanan melebihi kebutuhan glukosa darah Glukosa darah stabil Kelebihan glukosa disimpan sebagai glikogen dalam hati dan otot ( oleh aktivitas hormon insulin ) Glikogen akan di ubah menjadi glukosa, jika glukosa dalam darah menipis / habis
  • 6. KORELASI KLINIS GLUKOSA DARAH • Kadar glukosa puasa memberikan petunjuk terbaik tentang homeostasis glukosa keseluruhan (pengukuran rutine hendaknya dilakukan pada sam pel puasa) • Respons metabolik terhadap pemberian karbo hidrat (makan) dengan pengukuran kadar glu kosa postprandial dapat diambil 2 jam setelah makan Diagnosis terhadap diabetes melitus
  • 7. PENGATURAN GLUKOSA DARAHPENGATURAN GLUKOSA DARAH (pada orang normal)(pada orang normal) GLUKOSA MAKANAN (USUS HALUS) glukosa darah insulin glikogen hati dan otot enersi enersi habis / menipis glukagon
  • 8. PENGATURAN GLUKOSA DARAHPENGATURAN GLUKOSA DARAH (pada orang normal)(pada orang normal) ♫ Glukosa darah akan habis diubah menjadi enersi kurang lebih selama 4 jam ♫ Karena glukosa darah menipis / habis, maka orang merasa lapar ♫ Dalam keadaan glukosa darah habis / menipis, kadar hormon Insulin menurun, dan nkadar glukagon dalam darah meningkat ♫ Glukagon yang meningkat, menyebabkan terjadi pengubahan glikogen hati dan otot menjadi glukosa, dan masuk ke dalam darah ♫ Masuknya glukosa ke dalam darah, maka rasa lapar hilang, dan terbentuklah enersi
  • 9. PENGATURAN GLUKOSA DARAHPENGATURAN GLUKOSA DARAH (pada orang yang berpuasa)(pada orang yang berpuasa) glukosa makanan (dari usus) glukosa darah insulin glikogen hati dan otot enersi enersi habis / menipis glukagon enersi habis asam lemak trigliserida
  • 10. PENGATURAN GLUKOSA DARAHPENGATURAN GLUKOSA DARAH (pada orang yang berpuasa)(pada orang yang berpuasa)  glikogen hati dan otot telah dubah semua menjadi glukosa darah, tapi enersi semakin menipis dan habis  enersi dan glukosa darah yang habis, menyebabkan lapar dan lemas  terjadi pemecahan lemak / trigliserida (pada jaringan adiposa dan jaringan ekstrahepatis) menjadi asam lemak  pemecahan trigliserida menjadi asam lemak, disebut lipolysis  asam lemak diubah menjadi glukosa darah lewat jalur glukoneogenesis  orang yang berpuasa mengalami penurunan berat badan, karena lemak / trigliserida berkurang
  • 11. PROTEIN GLUKOSA TRANSPORTPROTEIN GLUKOSA TRANSPORT  Oksidasi glukosa merupakan sumber enersi utama sel tubuh yang sangat penting terutama otak  Pengangkutan glukosa memerlukan protein pengang kut (transporter) untuk memindahkan glukosa menem bus membran sel ke sitosol (membran sel tidak permeable terhadap molekul glukosa)  Terdapat 5 protein transporter glukosa, yaitu : a. glut i b. glut 2 c. glut 3 d. glut 4 e. glut 5
  • 12. PENGATURAN GULA DARAHPENGATURAN GULA DARAH (pada penderita Diabetes Melitus)(pada penderita Diabetes Melitus) glukosa makananglukosa makanan (dari usus)(dari usus) insulin mengalami gangguaninsulin mengalami gangguan semua menjadi glukosa darahsemua menjadi glukosa darah glukosa darah tidak dapatglukosa darah tidak dapat menyimpanmenyimpan kelebihan glukosakelebihan glukosa sbg glikogen dlmsbg glikogen dlm hati dan otothati dan otot enersienersi (semakin habis)(semakin habis) benda ketonbenda keton glukagon meningkatglukagon meningkat asam lemakasam lemak asam aminoasam amino
  • 13. PROTEIN GLUKOSA TRANSPORTPROTEIN GLUKOSA TRANSPORT • Glut 1 Ditemukan dalam semua jaringan tubuh manusia memperantarai pengambilan glukosa basal oleh darah Protein ini mempunyai afinitas yang paling tinggi terha dap glukosa, sehingga mampu memindahkan glukosa pada kadar yang relatif rendah • Glut 2 mempunyai afinitas rendah pada glukosa berperan sebagai transport glukosa, jika kadar glu kosa plasma tinggi (sesudah makan) merupakan pengangkut utama glukosa di sel β pancreas dan sel – sel hati, sehingga pengangkutan glukosa dari hati ke sel – sel terjadi hanya jika terjadi hiperglikemia glut 2 ini mencegah pengambilan glukosa oleh hati / pengeluaran insulin yang tidak tepat pada keadaan basal / puasa
  • 14. PROTEIN GLUKOSA TRANSPORTPROTEIN GLUKOSA TRANSPORT • glut 3 merupakan transporter utama glukosa pada permuka an neuron mempunyai afinitas yang sangat tinggi terhadap gluko sa dan bertanggung jawab dalam pemindahan glukosa cairan cerebro spinalis ke sel neuron • glut 4 didapatkan pada otot lurik dan jaringan adiposa (tersebar dalam intrasel / dalam sel) berfungsi sebagai pengangkut glukosa (terjadi setelah makan) • glut 5 terdapat pada sel usus halus, berfungsi mengangkut fruktosa (sebagian besar kalori berasal dari fruktosa)
  • 15. DIABETES MELITUS • sindroma gangguan metabolisme dengan hiperglikemia akibat defisiensi insulin / hambatan pada aktivitas pengaturan insulin, sehingga mempengaruhi metabolis me glukosa (tergantung insulin dan tidak tergantung insulin) • genetik atau inveksi oleh virus yang menyerang pancre as, sehingga dapat menyerang anak – anak maupun dewasa pada anak – anak muncul dengan cepat dan parah, memerlukan terapi insulin secara hati – hati, penjagaan seumur hidup pada keseimbangan antara konsumsi glukosa dan dosis insulin pada orang dewasa, terjadi pelan dan kadang – kadang lenyap tanpa disadari
  • 16. DIABETES MELITUS TERGANTUNG INSULIN DIABETES MELITUS BERAT DAN DISERTAI DENGAN “KETOSIS” • Gangguan katabolik, karena tidak ada insulin dalam sirkulasi, sehingga kadar glukagon plasma meningkat Sel β pancreas gagal berespons terhadap semua rangsangan insulinogenik tanpa adanya insulin, jaringan sasaran insulin (hati, otot dan jaringan lemak) gagal mengambil zat – zat gizi Jaringan (hati, otot dan jaringan lemak) mengeluarkan glukosa, asam amino dan asam lemak ke dalam aliran darah • Metabolisme lemak, mengarah pada pembentukan dan akumu lasi benda keton Keadaan ini dapat dipulihkan dengan pemberian insulin • Akibat infeksi virus / gangguan toksik dari lingkungan (racun tikus nitrofenil, hcn, perusakan autoimun pada sel β pancreas) • Genetik, sistem kekebalan tubuh yang agresif, menghan curkan sel β pancreas (tidak dapat melawan agent yang invasif) • Pengangkatan pancreas, alkoholik kronis, dapat menyebabkan diabetes melitus yang tergantung pada insulin
  • 17. DIABETES MELITUS TIDAK TERGANTUNG INSULIN Diabetes melitus yang ringan • Sering dijumpai pada orang dewasa, disebabkan oleh retensi insulin • Obesitas dapat mempercepat derajat resestensi insulin • Gangguan kerja insulin (pada waktu terjadi respons terhadap ada nya glukosa darah, insulin terlambat dilepas) • Obat – obatan yang mengganggu pelepasan insulin dari sel β pancreas, obat yang menginduksi retensi insulin, obat yang menyebabkan kerusakan insulin dapat me nyebabkan diabetes melitus yang tergantung pada insulin • Kelebihan produksi glukagon (sel α pancreas), katekolamin (hormon adrenalin) dan somatostatin (meningkatkan glukosa darah)
  • 18. DIABETES MELITUS • Polysuria (rasa haus dan urinasi yang berlebihan) menyebabkan terjadinya polydipsia (sering minum air dalam jumlah tinggi) • Perubahan ini disebabkan oleh ekskresi glukosa yang be sar pada air seni /glukosuria ( dm = kelebihan ekskresi air seni manis) Dm yang parah / tidak terkontrol, jumlah glukosa dalam urine dapat > 100 gr per 24 jam (pada orang normal glukosa hanya sedikit yang dikeluarkan) • Jumlah urine yang besar pada penderita dm, menggam barkan kebutuhan ginjal untuk mengeluarkan sejumlah air bersama dengan glukosa, dalam upaya membersihkan urine dari glukosa
  • 19. DIABETES MELITUSDIABETES MELITUS • Hyperglikemia (kadar glukosa dlm darah tinggi) • Glukosa tdk dpt disimpan sbg glikogen dlm hati dan otot (karena insulin sebagai pengaturnya mengalami gangguan / tidak berfungsi ) • Glukosa dlm darah berlebihan, dan dirubah menjadi benda-benda keton • Benda keton terdiri dari aseton, asto-asetat (menyebabkan asidosis) dan asam butirat (gas gangren)
  • 20. BENDA KETONBENDA KETON • Aseton Senyawa berbau khas, menyebabkan keringat berbau sedikit anyir • Asam aseto asetat Menyebabkan ph darah turun (asam), menyebabkan asidosis dan coma diabeticum • Asam butirat Disebut “gangren” yang berbau khas (busuk mayat) yang menyebar di seluruh darah Jika pada organ penderita “dm” terdapat luka /infeksi oleh bakteri clostridium perfringens atau clostridium welchii, maka organ tsb harus diampuasi, untuk menghindari penyebaran gangren Bakteri clostridium perfringens atau clostridium welchii adalah bakteri anaerob, yang menghasilkan gas gangren (hasil fermentasi glikogen otot oleh enzim bakteri)
  • 21. KETOSISKETOSIS • Oksidasi asam lemak di dalam hati secara berlebihan, tetapi terjadi dengan tidak sempurna, sehingga badan keton aseto asetat dan β hidroksi butirat diproduksi berlebihan, yang tidak dapat dipakai secepatnya dalam jaringan perifer • Darah penderita dm juga mengandung aseton, hasil dekarbok silasi spontan aseto asetat Ch3 – c – ch2 – cooh + h2o ch3 – c – ch3 + hco3 O o • Aseton pada pernafasan penderita dm, berbau organik yang manis Penderita dm pingsan akibat mabuk karena bau aseton pada pernafasannya Produksi berlebihan benda keton, disebut ketosis Peningkatan benda keton dalam darah disebut ketonemia Peningkatan benda keton dalam urine disebut ketonuria
  • 22. DIABETES MELITUS • Hyperglikemia Pada dm yang parah / tidak terkontrol, tingkat glukosa darah naik sampai 100 mm (25 x besar dari nilai normal yaitu 4mm) • Kenaikan kadar gula darah menyebabkan sekre si insulin dari pancreas, yang menyebabkan kenaikan pengambilan glukosa oleh jaringan • Hyperglikemia dan glukosuria, menyebabkan gagalnya perubahan kelebihan glukosa menja di asam lemak untuk disimpan sebagai triglise rida (penderita dm mengalami kehilangan banyak berat badan)
  • 23. DIABETES MELITUS • Peningkatan ekskresi urea ( produk buangan utama bernitrogen dan degradasi oksidatif asam amino) Konsentrasi urea dalam darah penderita dm, 25 mm / 5x normal (5 mm) • Penguraian oksidatif berlebihan asam amino pada penderita dm, mencerminkan laju pertambah an yang besar glukoneogenesis asam amino • Tanpa insulin, hati cenderung menyalurkan glukosa ke darah Akibatnya persediaan glikogen hati menjadi rendah, dan semua asam amino terdegradasi menjadi glukosa darah
  • 24. DIABETES MELITUS • Asidosis Penurunan ph darah penderita dm dapat mencapai 6,8 ph darah normal 7,4 (akibat pembentukan benda keton yang berle bihan di dalam hati) • Satu molekul trigliserida dioksidasi oleh hati penderita dm, srekurang kurangnya dihasilkan 12 ion h+ dalam bentuk β hidroksi butirat dan aseto asetat • Tubuh mengatasi produk asam yang terus menerus itu, dengan mengurangi konsentrasi h2co3 (pemberi proton pada sistem penyangga bikarbonat) dapat dicapai dengan peningkatan laju pengeluaran co2 oleh paru – paru. h2co3 berdisosiasi reversible menghasilkan co2 + h2o, terlepasnya co2 melalui paru – paru, mengakibatkan perbandingan antara hco3 – dan h2co3 dari pasangan penyangga bikarbonat untuk kembali normal, sehingga ph darah dipertahankan normal (7,4) Pada penderita dm banyaknya co2 yang dikeluarkan dari paru – paru dihasilkan oleh badan keton yang berlebihan, sehingga konsentrasi hco3 – dan h2co3 sangat rendah komplikasi yang serius
  • 25. DIABETES MELITUS • Pada penderita dm acute dapat mengalami gangguan keseimbangan asam basa • Pemberian insulin (untuk mengatasi defisiensi endokrin) • Penambahan nahco3 (untuk mengatasi kehilangan ion na+ dan kapasitas penyangga bikarbonat) Dapat menyebabkan kondisi kimiawi tubuh secara keseluruhan kembali ke keadaan seimbang mendekati normal dalam waktu 12 – 24 jam Pengukuran : glukosa darah Ph darah co2 darah
  • 26. INSULIN DALAM DARAHINSULIN DALAM DARAH RENDAHRENDAH • Kerusakan pulau-pulau langerhans oleh virus diabetes melitus juvenil (anak / remaja) • Kerusakan insulin / insulin gagal terbentuk oleh sel β sebagai respon pembebanan dari glukosa dlm darah (biasanya terjadi pada manula) • Kadar asam amino meningkat, menyebab kan terjadinya glukoneogenesis • Karena asam amino bersifat glukogenik, shg menyebabkan kadar glukosa sema kin tinggi • Produksi urea dalam urine meningkat, akibat dari aktivitas piruvat dehidro genase meningkat, sehingga meningkat kan pembebasan nh3 (amonia)
  • 27. DIABETES MELITUSDIABETES MELITUS • Lipolisis meningkat • Produksi sitrat meningkat, sehingga sitrat diubah menjadi lemak, dan lemak akan diubah menjadi glukosa (glikoneogenesis) • Mencegah acetil co. A. Memasuki siklus kreb’s, mengakibatkan kolesterol meningkat • Penyerapan air oleh tubuh meningkat, sehingga penderita “dm” merasa haus, berkeringat dan sering kencing • Libido menurun
  • 28. SEBAB KELAINAN KADAR GULA DARAHSEBAB KELAINAN KADAR GULA DARAH • Hyperglikemia persistenHyperglikemia persisten Diabetes melitusDiabetes melitus Hyperaktif korteks adrenalis (sindrome cushing)Hyperaktif korteks adrenalis (sindrome cushing) HyperthiroidismeHyperthiroidisme AkromegaliAkromegali ObesitasObesitas • Hyerglikemia transienHyerglikemia transien Penyakit hati yang parahPenyakit hati yang parah Stres akut (fisik atau emosi)Stres akut (fisik atau emosi) SyokSyok KejangKejang
  • 29. SEBAB KELAINAN KADAR GULA DARAHSEBAB KELAINAN KADAR GULA DARAH • Hypoglikemia persistenHypoglikemia persisten InsulinomiaInsulinomia Insufiensi korteks adrenalin (penyakit addison)Insufiensi korteks adrenalin (penyakit addison) HypopituitarismeHypopituitarisme GalaktosemiaGalaktosemia Pembentukan insulin ektopik karena tumorPembentukan insulin ektopik karena tumor • Hypoglikemia transienHypoglikemia transien ingesti alkohol akutingesti alkohol akut Obat – obatan anti tuberkulosisObat – obatan anti tuberkulosis Penyakit hati yang beratPenyakit hati yang berat Penyakit penimbunan glikogenPenyakit penimbunan glikogen Hypoglikemia “fungsional”Hypoglikemia “fungsional” Intoleransi fruktosa herediterIntoleransi fruktosa herediter
  • 30. HORMON YANG MEMPENGARUHI KADAR GLUKOSA DARAH Insulin Somatostatin Glukagon Epinefrin Kortisol Acth Tiroksin
  • 31. HORMON YANG MEMPENGARUHI KADAR GLUKOSA DARAH Insulin • Dihasilkan oleh sel β pancreas • Meningkatkan masuknya glukosa ke dalam sel • Meningkatkan penyimpanan glukosa sebagai glikogen, atau perubahan glukosa menjadi asam lemak • Meningkatkan sintesis protein dan asam lemak • Menekan penguraian protein menjadi asam amino, menekan penguraian jaringan lemak menjadi asam lemak bebas • Menurunkan kadar gula darah
  • 32. HORMON YANG MEMPENGARUHI KADAR GLUKOSA DARAH Somatostatin • Berasal dari sel d pancreas • Menekan pengeluaran glukagon dari sel α hormon ini bekerja secara lokal • Menekan pengeluaran hormon insulin, hormon – hormon tropik hypofisis, hormon gastrin dan hormon sekretin • Meningkatkan kadar glukosa darah
  • 33. HORMON YANG MEMPENGARUHI KADAR GLUKOSA DARAH GlukagonGlukagon • Dihasilkan oleh selDihasilkan oleh sel αα pancreaspancreas • Meningkatkan pembebasan glukosa dari glikogenMeningkatkan pembebasan glukosa dari glikogen • Meningkatkan sintesis glukosa dari asam aminoMeningkatkan sintesis glukosa dari asam amino atau asam lemakatau asam lemak • Meningkatkan kadar glukosa darahMeningkatkan kadar glukosa darah
  • 34. HORMON YANG MEMPENGARUHI KADAR GLUKOSA DARAH Epinefrin • Dihasilkan oleh bagian medula kelenjar adrenalin • Meningkatkan pembebasan glukosa dari glikogen • Meningkatkan pembebasan asam lemak dari jaringan lemak • Meningkatkan kadar glukosa darah
  • 35. HORMON YANG MEMPENGARUHI KADAR GLUKOSA DARAH Kortisol • Dihasilkan oleh bagian korteks kelenjar adrenalin • Meningkatkan sintesis glukosa dari asam amino atau dari asam lemak • Antagonis dengan kerja insulin • Meningkatkan kadar glukosa darah
  • 36. HORMON YANG MEMPENGARUHI KADAR GLUKOSA DARAH A C T H (adrenocorticotropic hormon) • Dihasilkan oleh kelenjar hypofisis anterior • Meningkatkan pengeluaran kortisol • Meningkatkan pembebasan asam lemak dari jaringan lemak • Meningkatkan kadar glukosa darah
  • 37. HORMON YANG MEMPENGARUHI KADAR GLUKOSA DARAH Tiroksin • Dihasilkan oleh kelenjar thyroid • Meningkat pembebasan glukosa dari glikogen • Meningkatkan penyerapan gula dari usus • Meningkatkan kadar glukosa darah