4. SANAD Sandaran
•
ُ
قْي ِ
رَّطلَا
َُولمْا
ا
ُ
ل ِ
ص
ىَلِا
ُ
ْا
ُِنْتَمل
Jalan yang menyampaikan kepada matan hadist
•
ُةَلِسْلِس
ُ
ِاُل ِ
صَلوْاُالَجِِّ
الر
ُىَل
ُِنْتَملْا
Susunan para periwayat (Rawi) hadist yang
menghubungkan ke matan
MATAN Punggung jalan, isi
•
َُنُِمدَنَّسُالِهْيَلِاَُهىَتْنااَم
ُ
َلَكلْا
ُِم
Kata atau redaksi yang berada di penghujung sanad
Redaksi sabda Nabi Muhammad saw. atau isi dari hadis tersebut
5. Rawi Orang yang meriwayatkan hadits
Mukhorij Orang yang mengeluarkan hadis /
Menuliskan hadis dalam kitabnya
6.
7.
8. MEMAHAMI UNSUR HADIST
● 1. SANAD
Dari segi bahasa , sanad berarti دَمتْعمْلَا
ُ
ُ artinya yang menjadi sandaran ,
tempat bersandar , arti yang lain sesuatu yang dapat dipegangi atau dapat
diprcaya . Dalam istilah ilmu hadist sanad ialah rangkaian urutan orang-
orang yang menjadi sandaran atau jalan yang menghubungkan satu hadist
atau sunah sampai pada Nabi saw.
Sanad menurut istilah ahli hadist yaitu :
ُ
ْقي ِ
رَّلطَا
ُ
ل ِ
ص َولمْا
ىَلِا
ُِنْتَملْا
‘’ jalan yang menyampaikan kepada matan hadist ‘’.
9.
10. ● Atau dalam istilah lain
●
(
ُ
ةَلِسْلِس
ُ
الَجِِّ
الر
ُ
ل ِ
صَلوْا
ىَلِا
ُِنْتَملْا
)
‘’ mata rantai para periwayat hadist yang menghubungksn sampai ke
matan hadist ‘’.
Menerangkan rangkaian urutan sanad suatu hadist disebut isnad . Orang
yang menerangkan sanad suatu hadist disebut musnid . Sedangkan
hadist yang diterangkan dengan menyebutkan sanadnya sehingga
sampai kepada Nabi saw. disebut musnad .
11. 2. MATAN
⦿ Dari segi bahasa , matan berarti punggung jalan , tanah gersang
atau tandus , membelah , mengeluarkan , mengikat . Matan
menurut istilah ilmu hadist yaitu :
⦿
ُ
َهىَتْنااَم
ُ
ِهْيَلِا
ُ
دَنَّسال
َُنِم
ُِمَلَكلْا
َُوهَف
ُ
سْفَن
ُ
ثْيِدَحلْا
ُ
َّلا
ىِذ
َُرِكذ
ُ
ادَنْس ِ
ِلْا
ُ
هَل
⦿ ‘’ perkataan yang disebut pada akhir sanad , yakni sabda Nabi saw.
Yang disebut sesudah habis disebutkan sanadnya .’’
12. 3. Rawi
▪ Rawi yaitu orang yang memindahkan hadist dari seorang guru kepada
orang lain atau membukukannya ke dalam suatu kitab hadist . Rawi
pertama adalah para sahabat dan rawi terakhir adalah orang yang
membukukannya, seperti Imam Bukhari, imam Muslim, Imam Ahmad, dll.
▪ Suatu haadits yang telah sampai kepada kita dalam bentuknya yang
sudah ditadwin atau terkodifikasikan (terbukukan) dalam buku-buku
hadits, melalui beberapa rawi dan sanad. Rawi terakhir hadits yang
termaksud dalam sahih Bukkahri atau dalam sahih Muslim, ialah imam
Bukhari atau Imam Muslim. Seorang penyusun atau pengarang,. Bila
hendak menguatkan suatu hadist yang ditakhrijkan dari suatu kitab
hadits, pada umumnya membubuhkan nama rawi (terakhirnya) pada
akhir matan haditsnya.
14. ⦿ Terjemah:
Telah menceritakan kepada kami Sa’id bi Ufair berkata, telah
menceritakan kepadaku Al Laits berkata , telah menceritakan
kepadaku ‘Uqail dari Ibnu syihab dari Hamzah bin Abdullah bin
Umar bahwa Ibnu Umar berkata : aku mendengar Rasulullah
saw bersabda :’’ ketika aku tidur , aku bermimpi diberi segelas
susu lalu aku meminumnya hingga aku melihat pemandangan
yang bagus keluar dari kuku-kukuku, kemudian aku berikan
sisanya kepada sahabat muliaku Umar bin Al Khahhab .’’
orang-orang bertanya : apa ta’wilnya wahai Rasulullah saw..?’’
beliau menjawab : ‘’ilmu’’. (HR. Bukhari)
15. 5. Syarat – syarat rawi
▪ Syarat – syarat rawi yaitu :
a. Adil
Menurut muhaddisin yang dimaksud dengan adil adalah istiqamatuddin
dan al-muru’ah. Istiqamatuddin adalah melaksanakan kewajiban –
kewajiban dan menjauhi perbuatan –perbuatan haram . Sedangkan ,
al-muru’ah adalah melaksanakan adab dan akhlak terpuji dan
meninggalkan perbuatan yang membuat orang lain mencelanya .
16. b. Muslim
Menurut ijma’ seorang rawi pada waktu meriwayatkan suatu hadist maka ia harus
muslim.
اَي
اَهُّيَأ
َُْنيِذَّال
ا ْونَمَا
ُْنِا
ُ
َءاَج
ُ
ْمك
ُِساَف
ُ
ق
ائَبَنِب
ا ْوَّنيَبَتَف
ُْنَأ
ُ
ت
واْبي ِ
ص
اًم ْوَق
اَهَجِب
ُ
ةَل
واحِبْصتَف
ىَلَع
اَم
ُ
ْمتْلَعَف
َان
َُْنيِمِد
“Wahai orang-orang yang beriman! Jika seseorang yang fasik datang
kepadamu membawa suatu berita, maka telitilah kebenarannya, agar kamu
tidak mencelakakan suatu kaum karena kebodohan (kecerobohan), yang
akhirnya kamu menyesali perbuatanmu itu” (QS. Al – Hujurat (49) : 6).
c. Balig
d. Berakal
e. Tidak pernah melakukan dosa besar
f. Tidak sering melakukan dosa kecil
17. g. Dabit , dabit mempunyai dua pengertian yaitu :
1) dabit dalam arti kuat hafalan serta daya ingatnya dan bukan
pelupa yang sering disebut dlabit al-shadri.
2) dabit dalam arti dapat memelihara kitab hadis dari gurunya
sebaik-baiknya, sehingga tak mungkin ada perubahan yang disebut
dengan dabit al-kitabah.
Berikut adalah para sahabat yang paling banyak meriwayatkan hadis (
al-muktsiruna fil-hadis) atau bendahrawan hadis antara lain :
a. Abu huraira , meriwayatkan 5.374 hadis
b. Abdullah bin umar , , meriwayatkan 2.630 hadis
c. Anas bin malik , meriwayatkan, 2.286 hadis.
d. Aisyah ummul mukminin , , meriwayatkan 2.210 hadis
e. Abdullah bin abbas , meriwayatkan 1.660 hadis
f. Jabir bin abdullah , , meriwayatkan 1.540 hadis , dll .