Dokumen tersebut membahas tentang analisis jaringan atau network analysis yang merupakan sistem kontrol proyek dengan menguraikan pekerjaan menjadi kegiatan dan mengatur kegiatan tersebut sehingga proyek dapat diselesaikan secara ekonomis, dalam waktu singkat dan tenaga kerja minimum. Metode jalur kritis atau critical path method digunakan untuk menentukan lintasan kritis dalam suatu proyek berdasarkan perhitungan maju dan mundur.
Mata Kuliah: Sistem Penunjang Keputusan
Pertemuan: 4
Jurusan: Sistem Informasi
Kampus: STMIK Swadharma
Sumber Gambar:
https://stock.adobe.com/de/search?k=nachdenklich&filters%5Bcontent_type%3Aphoto%5D=1&filters%5Bcontent_type%3Aillustration%5D=1&filters%5Bcontent_type%3Azip_vector%5D=1&filters%5Bcontent_type%3Avideo%5D=1&filters%5Bcontent_type%3Atemplate%5D=1&filters%5Bcontent_type%3A3d%5D=1&filters%5Binclude_stock_enterprise%5D=0&filters%5Bis_editorial%5D=0&safe_search=1&ca=0&load_type=find_similar&similar_content_id=22795843&find_similar_by=all
https://www.123rf.com/photo_24964022_3d-people-man-person-and-a-cubes-future-concept.html
https://pixabay.com/id/illustrations/laki-laki-kulit-putih-model-3d-2064842/
https://www.gograph.com/clipart/are-you-sure-words-written-by-3d-man-gg75438103.html
https://id.pinterest.com/pin/341358846733761157/?lp=true
http://nontradmd.blogspot.com/2012/11/uncertain-certainty.html
https://www.dekoruma.com/artikel/80484/langkah-investasi-properti-yang-benar
http://www.abouturban.com/2018/05/31/mau-mendirikan-pabrik-ketahui-dulu-perizinannya/
http://www.innovationfast.com/3-dimensions-of-product-innovation/
https://www.minecraft-schematics.com/schematic/8201/
https://www.toonpool.com/cartoons/decision%20making%20process%20flip%20coi_90209
https://huskmitnavn.dk/blogs/projects/3d-drawings
Mata Kuliah: Sistem Penunjang Keputusan
Pertemuan: 4
Jurusan: Sistem Informasi
Kampus: STMIK Swadharma
Sumber Gambar:
https://stock.adobe.com/de/search?k=nachdenklich&filters%5Bcontent_type%3Aphoto%5D=1&filters%5Bcontent_type%3Aillustration%5D=1&filters%5Bcontent_type%3Azip_vector%5D=1&filters%5Bcontent_type%3Avideo%5D=1&filters%5Bcontent_type%3Atemplate%5D=1&filters%5Bcontent_type%3A3d%5D=1&filters%5Binclude_stock_enterprise%5D=0&filters%5Bis_editorial%5D=0&safe_search=1&ca=0&load_type=find_similar&similar_content_id=22795843&find_similar_by=all
https://www.123rf.com/photo_24964022_3d-people-man-person-and-a-cubes-future-concept.html
https://pixabay.com/id/illustrations/laki-laki-kulit-putih-model-3d-2064842/
https://www.gograph.com/clipart/are-you-sure-words-written-by-3d-man-gg75438103.html
https://id.pinterest.com/pin/341358846733761157/?lp=true
http://nontradmd.blogspot.com/2012/11/uncertain-certainty.html
https://www.dekoruma.com/artikel/80484/langkah-investasi-properti-yang-benar
http://www.abouturban.com/2018/05/31/mau-mendirikan-pabrik-ketahui-dulu-perizinannya/
http://www.innovationfast.com/3-dimensions-of-product-innovation/
https://www.minecraft-schematics.com/schematic/8201/
https://www.toonpool.com/cartoons/decision%20making%20process%20flip%20coi_90209
https://huskmitnavn.dk/blogs/projects/3d-drawings
BAB I
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Salah satu pendekatan yang dapat dilakukan untuk menyelesaikan masalah manajemen sains adalah pemrograman linear. Pemrograman linear merupakan kelompok teknik analisis kuantitatif yang mengandalkan model matematika atau model simbolik sebagai wadahnya. Artinya, setiap masalah yang kita hadapi dalam suatu sistem permasalahan tertentu perlu dirumuskan dulu dalam simbol-simbol matematika tertentu, jika kita inginkan bantuan pemrograman linear sebagai alat analisisnya.
Metode grafik merupakan salah satu metode yang dapat digunakan untuk menyelesaikan masalah pemrograman linear yang melibatkan dua peubah keputusan. Membahas mengenai masalah meminimumkan fungsi kendala bertanda ≥, fungsi kendala bertanda = tidak ada penyelesaian layak, tidak ada penyelesaian optimal, beberapa alternatif optimal, dan wilayah kelayakan yang tidak terikat dapat terjadi saat menyelesaikan masalah pemrograman linear dengan menggunakan prosedur penyelesaian grafik. Kasus-kasus ini juga dapat terjadi saat menggunakan metode simpleks.
Metode simplek untuk linier programming dikembangkan pertama kali oleh George Dantzing pada tahun 1947, kemudian digunakan juga pada penugasan di Angkatan Udara Amerika Serikat. Dia mendemonstrasikan bagaimana menggunakan fungsi tujuan (iso-profit) dalam upaya menemukan solosi diantara beberapa kemungkinan solosi sebuah persoalan linier programming.
Proses penyelesaiaanya dalam metode simplek, dilakukan secara berulang-ulang (iterative) sedemikian rupa dengan menggunakan pola tertentu (standart) sehingga solusi optimal tercapai.
Ciri lain dari metode simplek adalah bahwa setiap solusi yang baru akan menghasilkan sebuah nilai fungsi tujuan yang lebih besar daripada solosi sebelumnya.
Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah yang akan dibahas dalam makalah ini adalah sebagai berikut:
Bagaimana cara mencari nilai maksimum dengan menggunakan metode simpleks?
Bagaimana cara menyelesaikan masalah/kendala (syarat) bertanda “=”?
Bagaimana cara mencari nilai minimum dengan menggunakan metode simpleks?
Bagaimana cara membedakan antara asalah primal dan dual dalam program linear?
Kapan pemrograman linear dikatakan mengalami degenerasi?
Tujuan
Adapun tujuan dari penulisan makalah ini antara lain :
Dapat menyelesaikan masalah maksimasi dalam program linear
Dapat menyelesaikan masalah / kendala (syarat) bertanda “=” pada program linear
Dapat menyelesaikan masalah minimasi dalam program linear
Dapat mengetahui dan membedakan antara masalah primal dan dual dalam program linear
Dapat menyelesaikan masalah degeneracy / kemerosotan dalam program linear
BAB II
PEMBAHASAN
Masalah Maksimasi
Untuk menyelesaikan masalah maksimasi maka programasi linear harus lebih dahulu ditulis dalam bentuk standar. Dengan bentuk standar dimaksudkan adalah permasalahan programasi linear yang berwujud permasalahan maksimasi dengan batasan-batasan (kendala) yang bertanda kurang dari
Critical Path Method (CPM) merupakan metode perancangan alur proyek
dengan menggunakan perkiraan waktu tetap untuk setiap kegiatannya. Dengan
demikian biaya proyek akan dapat dikendalikan secara efisien.
Metode ini banyak digunakan oleh kalangan industri manufakture dan jasa
konstruksi.
CPM membutuhkan syarat untuk penerapannya, yaitu durasi pekerjaan harus
dapat diketahui dan tidak berfluktuasi (berubah-ubah).
BAB I
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Salah satu pendekatan yang dapat dilakukan untuk menyelesaikan masalah manajemen sains adalah pemrograman linear. Pemrograman linear merupakan kelompok teknik analisis kuantitatif yang mengandalkan model matematika atau model simbolik sebagai wadahnya. Artinya, setiap masalah yang kita hadapi dalam suatu sistem permasalahan tertentu perlu dirumuskan dulu dalam simbol-simbol matematika tertentu, jika kita inginkan bantuan pemrograman linear sebagai alat analisisnya.
Metode grafik merupakan salah satu metode yang dapat digunakan untuk menyelesaikan masalah pemrograman linear yang melibatkan dua peubah keputusan. Membahas mengenai masalah meminimumkan fungsi kendala bertanda ≥, fungsi kendala bertanda = tidak ada penyelesaian layak, tidak ada penyelesaian optimal, beberapa alternatif optimal, dan wilayah kelayakan yang tidak terikat dapat terjadi saat menyelesaikan masalah pemrograman linear dengan menggunakan prosedur penyelesaian grafik. Kasus-kasus ini juga dapat terjadi saat menggunakan metode simpleks.
Metode simplek untuk linier programming dikembangkan pertama kali oleh George Dantzing pada tahun 1947, kemudian digunakan juga pada penugasan di Angkatan Udara Amerika Serikat. Dia mendemonstrasikan bagaimana menggunakan fungsi tujuan (iso-profit) dalam upaya menemukan solosi diantara beberapa kemungkinan solosi sebuah persoalan linier programming.
Proses penyelesaiaanya dalam metode simplek, dilakukan secara berulang-ulang (iterative) sedemikian rupa dengan menggunakan pola tertentu (standart) sehingga solusi optimal tercapai.
Ciri lain dari metode simplek adalah bahwa setiap solusi yang baru akan menghasilkan sebuah nilai fungsi tujuan yang lebih besar daripada solosi sebelumnya.
Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah yang akan dibahas dalam makalah ini adalah sebagai berikut:
Bagaimana cara mencari nilai maksimum dengan menggunakan metode simpleks?
Bagaimana cara menyelesaikan masalah/kendala (syarat) bertanda “=”?
Bagaimana cara mencari nilai minimum dengan menggunakan metode simpleks?
Bagaimana cara membedakan antara asalah primal dan dual dalam program linear?
Kapan pemrograman linear dikatakan mengalami degenerasi?
Tujuan
Adapun tujuan dari penulisan makalah ini antara lain :
Dapat menyelesaikan masalah maksimasi dalam program linear
Dapat menyelesaikan masalah / kendala (syarat) bertanda “=” pada program linear
Dapat menyelesaikan masalah minimasi dalam program linear
Dapat mengetahui dan membedakan antara masalah primal dan dual dalam program linear
Dapat menyelesaikan masalah degeneracy / kemerosotan dalam program linear
BAB II
PEMBAHASAN
Masalah Maksimasi
Untuk menyelesaikan masalah maksimasi maka programasi linear harus lebih dahulu ditulis dalam bentuk standar. Dengan bentuk standar dimaksudkan adalah permasalahan programasi linear yang berwujud permasalahan maksimasi dengan batasan-batasan (kendala) yang bertanda kurang dari
Critical Path Method (CPM) merupakan metode perancangan alur proyek
dengan menggunakan perkiraan waktu tetap untuk setiap kegiatannya. Dengan
demikian biaya proyek akan dapat dikendalikan secara efisien.
Metode ini banyak digunakan oleh kalangan industri manufakture dan jasa
konstruksi.
CPM membutuhkan syarat untuk penerapannya, yaitu durasi pekerjaan harus
dapat diketahui dan tidak berfluktuasi (berubah-ubah).
TUGAS UJIAN AKHIR SEMESTER
RISET OPERASI DAN TEKNIK PENGAMBILAN
KEPUTUSAN
Rangkuman Buku:
“Operation Research (Model-model Pengambilan Keputusan)”
Penulis: Tjutju Tarliah Dimyati, Ahmad Dimyati
KEVIN SURYA (1534021022)
SEMESTER V
Jurnal - PENGARUH KUALITAS LAYANAN TERHADAP KEPUASAN NASABAH PT. BANK MEGA, T...Ibnu Khayath Farisanu
This study aims to determine the effect of service quality based on SERVQUAL dimensions, which consists of Tangibles, Reliability, Responsiviness, Assurance and Emphaty simultaneously on customer satisfaction in PT . Bank Mega Tbk in Tana Paser Branch and which of those variables that significantly affect dominant and partially by using a multiple regression analysis. The results of this study indicate that the SERVQUAL dimensions consisting of Tangibles, Reliability, Responsiviness, Assurance and Emphaty simultaneously significantly affect customer satisfaction in PT . Bank Mega Tbk Tana Paser Branch meaningful when the quality of service will increase positively enhanced customer satisfaction PT. Bank Mega, Tbk. Tana Paser Branch. Responsiveness variable partially dominant influence on customer satisfaction .
Kuisioner SERVQUAL untuk Tesis Magister Manajemen UNMUL SamarindaIbnu Khayath Farisanu
Kuisioner SERVQUAL yang digunakan untuk penelitian tesis di Magister Manajemen Universitas Mulawarman dengan judul Pengaruh Kualitas Layanan terhadap Kepuasan Konsumen PT. Bank Mega, Tbk Cabang Tana Paser
Pendampingan Individu 2 Modul 1 PGP 10 Kab. Sukabumi Jawa BaratEldi Mardiansyah
Di dalamnya mencakup Presentasi tentang Pendampingan Individu 2 Pendidikan Guru Penggerak Aangkatan ke 10 Kab. Sukabumi Jawa Barat tahun 2024 yang bertemakan Visi dan Prakarsa Perubahan pada SMP Negeri 4 Ciemas. Penulis adalah seorang Calon Guru Penggerak bernama Eldi Mardiansyah, seorang guru bahasa Inggris kelahiran Bogor.
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondelferrydmn1999
Indonesia, negara kepulauan yang kaya akan keragaman budaya, suku, dan tradisi, memiliki Jakarta sebagai pusat kebudayaan yang dinamis dan unik. Salah satu kesenian tradisional yang ikonik dan identik dengan Jakarta adalah ondel-ondel, boneka raksasa yang biasanya tampil berpasangan, terdiri dari laki-laki dan perempuan. Ondel-ondel awalnya dianggap sebagai simbol budaya sakral dan memainkan peran penting dalam ritual budaya masyarakat Betawi untuk menolak bala atau nasib buruk. Namun, seiring dengan bergulirnya waktu dan perubahan zaman, makna sakral ondel-ondel perlahan memudar dan berubah menjadi sesuatu yang kurang bernilai. Kini, ondel-ondel lebih sering digunakan sebagai hiasan atau sebagai sarana untuk mencari penghasilan. Buku foto Lensa Kampung Ondel-Ondel berfokus pada Keluarga Mulyadi, yang menghadapi tantangan untuk menjaga tradisi pembuatan ondel-ondel warisan leluhur di tengah keterbatasan ekonomi yang ada. Melalui foto cerita, foto feature dan foto jurnalistik buku ini menggambarkan usaha Keluarga Mulyadi untuk menjaga tradisi pembuatan ondel-ondel sambil menghadapi dilema dalam mempertahankan makna budaya di tengah perubahan makna dan keterbatasan ekonomi keluarganya. Buku foto ini dapat menggambarkan tentang bagaimana keluarga tersebut berjuang untuk menjaga warisan budaya mereka di tengah arus modernisasi.
Teori Fungsionalisme Kulturalisasi Talcott Parsons (Dosen Pengampu : Khoirin ...nasrudienaulia
Dalam teori fungsionalisme kulturalisasi Talcott Parsons, konsep struktur sosial sangat erat hubungannya dengan kulturalisasi. Struktur sosial merujuk pada pola-pola hubungan sosial yang terorganisir dalam masyarakat, termasuk hierarki, peran, dan institusi yang mengatur interaksi antara individu. Hubungan antara konsep struktur sosial dan kulturalisasi dapat dijelaskan sebagai berikut:
1. Pola Interaksi Sosial: Struktur sosial menentukan pola interaksi sosial antara individu dalam masyarakat. Pola-pola ini dipengaruhi oleh norma-norma budaya yang diinternalisasi oleh anggota masyarakat melalui proses sosialisasi. Dengan demikian, struktur sosial dan kulturalisasi saling memengaruhi dalam membentuk cara individu berinteraksi dan berperilaku.
2. Distribusi Kekuasaan dan Otoritas: Struktur sosial menentukan distribusi kekuasaan dan otoritas dalam masyarakat. Nilai-nilai budaya yang dianut oleh masyarakat juga memengaruhi bagaimana kekuasaan dan otoritas didistribusikan dalam struktur sosial. Kulturalisasi memainkan peran dalam melegitimasi sistem kekuasaan yang ada melalui nilai-nilai yang dianut oleh masyarakat.
3. Fungsi Sosial: Struktur sosial dan kulturalisasi saling terkait dalam menjalankan fungsi-fungsi sosial dalam masyarakat. Nilai-nilai budaya dan norma-norma yang terinternalisasi membentuk dasar bagi pelaksanaan fungsi-fungsi sosial yang diperlukan untuk menjaga keseimbangan dan stabilitas dalam masyarakat.
Dengan demikian, konsep struktur sosial dalam teori fungsionalisme kulturalisasi Parsons tidak dapat dipisahkan dari kulturalisasi karena keduanya saling berinteraksi dan saling memengaruhi dalam membentuk pola-pola hubungan sosial, distribusi kekuasaan, dan pelaksanaan fungsi-fungsi sosial dalam masyarakat.
NUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdf
Analisis Jaringan
1. Riset Operasional
Pada pembahasan sebelumnya tentang PROGRAM DINAMIS - MASALAH STAGECOACH, dasar
pemikirannya adalah untuk menemukan rute terpendek dari aneka jaringan rute yang tersedia,
yang pada akhirnya terkait upaya optimasi. Dengan pola dasar pemikiran yang tidak jauh
berbeda, pembahasan kali ini terkait dengan membuat suatu desain jaringan kegiatan, yang
selanjutnya disebut dengan ANALISIS JARINGAN.
ANALISIS JARINGAN (NETWORK ANALYSIS) merupakan suatu sistem kontrol proyek dengan cara
menguraikan pekerjaan menjadi komponen-komponen yang dinamakan kegiatan (activity) yang
selanjutnya disusun dan diatur sedemikian rupa sehingga memungkinkan proyek dilaksanakan
dan diselesaikan dengan ekonomis, dalam waktu sesingkat mungkin dan jumlah tenaga kerja
minimum. Proyek yang dimaksud disini, dikutip dari Istimawan Dipohusodo dalam buku
Manajemen Proyek dan Konstruksi (1996), diartikan sebagai upaya yang diorganisasikan untuk
mencapai tujuan, sasaran dan harapan-harapan penting dengan menggunakan anggaran dana
serta sumber daya yang tersedia yang harus diselesaikan dalam jangka waktu tertentu.
ELEMEN ANALISIS JARINGAN menggunakan beberapa istilah dan simbol berikut ini:
Tahun Ajaran 2014/2015
http://ibnukhayathfarisanu.com
~ 1 ~
STIE WIDYA PRAJA TANA PASER
1. Kegiatan (Activity)
Simbol
Panah Biasa
: Bagian dari lingkup proyek yang memiliki waktu awal dan
akhir dan untuk melaksanakannya memerlukan sumber daya
(waktu, uang, tenaga, dan lain-lain).
2. Kegiatan Semu (Dummy)
Simbol
Panah Putus-putus
: Kegiatan yang tidak mempunyai waktu pelaksanaan dan
hanya diperlukan untuk menunjukkan hubungan dengan
kegiatan pendahulu.
3. Lintasan Kritis
Simbol
Panah Tebal
: Lintasan waktu terpanjang kegiatan dari awal hingga akhir
jaringan dimana kegiatan dalam lintasan ini memiliki slack
nol -harus diselesaikan tepat waktu untuk mencegah
penundaan penyelesaian proyek.
2. Riset Operasional
Tahun Ajaran 2014/2015
http://ibnukhayathfarisanu.com
~ 2 ~
STIE WIDYA PRAJA TANA PASER
4. Peristiwa (Event)
Simbol
Lingkaran
: Suatu kejadian setelah suatu kegiatan selesai pada suatu
elemen proyek. Atau dengan kata lain, peristiwa adalah
sebuah titik dalam deretan waktu yang merupakan
pangkal/akhir dari kegiatan.
Ada beberapa metode dalam jaringan kerja, seperti Metode Jalur Kritis (Critical Path Method -
CPM), Teknik Evaluasi dan Review Proyek (Project Evaluation and Review Technique - PERT) dan
Metode Preseden Diagram (Precedent Diagram Method - PDM). Pada pembahasan kali ini akan
dipilih METODE JALUR KRITIS sebagai pengenalan dasar.
METODE JALUR KRITIS (CRITICAL PATH METHOD - CPM)
Metode ini adalah teknik permodelan proyek yang dikembangkan di akhir 1950-an oleh Morgan R.
Walker dari DuPont dan James E. Kelly, Jr dari Remington Rand. Metode ini sangat lazim
digunakan dalam segala bentuk proyek, termasuk konstruksi, kedirgantaraan, pertahanan,
pengembangan perangkat lunak, proyek penelitian, pengembangan produk, dan sebagainya.
Istilah penting dalam menentukan waktu penyelesaian dalam CPM yaitu:
EET
(earliest event
occurrence time)
LET
(latest event
occurrence time)
ES
(earliest activity
start time)
EF
(earliest activity
start time)
saat tercepat
terjadinya suatu
peristiwa
saat paling lambat
yang masih
diperbolehkan bagi
suatu peristiwa
terjadi
waktu mulai paling
awal suatu kegiatan
waktu selesai paling
awal suatu kegiatan
LS
(latest activity
start time)
LF
(latest acyivity
finish time)
t
(activity duration
time)
waktu paling lambat
kegiatan boleh
dimulai tanpa
memperlambat proyek
secara keseluruhan
waktu paling lambat
kegiatan diselesaikan
tanpa memperlambat
proyek secara
keseluruhan
kurun waktu yang
diperlukan untuk
suatu kegiatan
(hari/minggu/bulan)
3. Riset Operasional
Tahun Ajaran 2014/2015
http://ibnukhayathfarisanu.com
~ 3 ~
STIE WIDYA PRAJA TANA PASER
Adapun bentuk notasi dalam metode ini digambarkan sebagai berikut:
Untuk melakukan PERHITUNGAN DALAM CPM digunakan 3 (tiga) asumsi dasar, yaitu:
1. Proyek hanya memiliki satu initial event (start) dan satu terminal event (finish).
2. Saat tercepat terjadinya initial event adalah hari ke-nol.
3. Saat terlambat terjadinya terminal event adalah LS=ES.
Cara perhitungannya dilakukan melalui dua tahap, yaitu perhitungan maju (forward
computation) dan perhitungan mundur (backward computation), yaitu:
1. PERHITUNGAN MAJU, dimulai dari start menuju finish untuk menghitung waktu penyelesaian
tercepat suatu kegiatan (EF), waktu tercepat terjadinya kegiatan (ES) dan saat paling cepat
dimulainya suatu peristiwa (E).
2. PERHITUNGAN MUNDUR, dimulai dari finish menuju start untuk mengidentifikasikan
terjadinya suatu kegiatan (LF), waktu paling lambat terjadinya suatu kegiatan (LS) dan saat
paling lambat suatu peristiwa terjadi (L).
Apabila kedua perhitungan tersebut telah selesai maka dapat diperoleh nilai Slack atau Float
yang merupakan sejumlah kelonggaran waktu dan elastisitas dalam sebuah jaringan kerja, yang
terdiri dari dua macam jenis, Total Slack dan Free Slack.
CONTOH SOAL
Diketahui daftar kegiatan suatu proyek desain sebagai berikut:
Kode
Kegiatan
Deskripsi Kegiatan
Waktu
(minggu)
Kegiatan
Mendahului
A Mendesain konsep awal 21 -
B Membuat prototype 5 A
C Mengevaluasi peralatan 7 A
D Uji protoype 2 B
E Menulis laporan evaluasi konsep awal 5 C, D
F Menulis laporan metode penelitian 8 C, D
G Menulis laporan akhir 2 E, F
Buatlah jaringan kerja beserta lintasan kritisnya!
4. Riset Operasional
Tahun Ajaran 2014/2015
http://ibnukhayathfarisanu.com
~ 4 ~
STIE WIDYA PRAJA TANA PASER
PENYELESAIAN
TAHAP 1 - PERHITUNGAN MAJU
TAHAP 2 - PERHITUNGAN MUNDUR
TAHAP 3 - PERHITUNGAN TOTAL SLACK dan FREE SLACK
atau
Dari diagram di atas maka diketahui TOTAL SLACK:
KEGIATAN A = (0-0) atau (21-21) = 0
KEGIATAN B = (21-21) atau (26-26) = 0
KEGIATAN C = (21-21) atau (28-28) = 0
KEGIATAN D = (26-26) atau (28-28) = 0
KEGIATAN E = (28-28) atau (36-33) = 3
KEGIATAN F = (28-28) atau (36-36) = 0
KEGIATAN G = (36-36) atau (38-38) = 0
5. Riset Operasional
Untuk menghitung FREE SLACK dari suatu kegiatan menggunakan rumus berikut ini:
Tahun Ajaran 2014/2015
http://ibnukhayathfarisanu.com
~ 5 ~
STIE WIDYA PRAJA TANA PASER
sehingga diperoleh:
KEGIATAN A = 21-0-21 = 0 KEGIATAN E = 33-28-5 = 0
KEGIATAN B = 26-21-5 = 0 KEGIATAN F = 36-28-8 = 0
KEGIATAN C = 28-21-7 = 0 KEGIATAN G = 38-36-2 = 0
KEGIATAN D = 28-26-2 = 0
Suatu KEGIATAN KRITIS mempunyai TOTAL SLACK = FREE SLACK = 0. Dengan demikian, pada
kasus ini KEGIATAN KRITIS = A-B-C-D-F-G dimana LINTASAN KRITIS adalah 1-2-3-5-7-8.
LATIHAN SOAL
Diketahui data kegiatan pengembangan suatu produk baru berikut ini:
Aktivitas
Aktivitas
yang mendahului
Waktu (minggu)
A
B
C
D
E
F
G
H
I
-
A
A
A
B
C, D
D, F
D
E, G, H
3
2
4
4
6
6
2
3
3
Gambarkan jaringan kerja beserta lintasan kritisnya!
Kerjakan pada kertas HVS A4 dengan menggunakan tulisan tangan dan
kumpulkan selambat-lambatnya pada pertemuan berikutnya.