1. Manajemen proyek melibatkan koordinasi tim dan aktivitas berdasarkan jadwal. Metode CPM dan PERT digunakan untuk perencanaan, penjadwalan, dan pengawasan proyek.
2. CPM menghasilkan diagram aliran kegiatan berdasarkan hubungan waktu antarkegiatan untuk menghitung jalur kritis dan lamanya proyek.
3. PERT memperkirakan lamanya kegiatan secara statistik dengan mempertimbangkan variasi, untuk men
Dokumen tersebut menjelaskan tentang analisis waktu proyek menggunakan metode PERT (Project Evaluation and Review Technique). Metode PERT menggunakan tiga estimasi waktu pelaksanaan kegiatan (optimis, mungkin, pesimis) untuk menghitung rata-rata dan variansi waktu proyek secara statistik. Dokumen tersebut memberikan contoh perhitungan metode PERT dan menggunakan tabel distribusi normal untuk memperkirakan peluang penyelesaian
Analisa Jaringan Kritis menggunakan metode CPM untuk menentukan kegiatan prioritas dan jalur kritis dalam suatu proyek. Metode ini menghitung nilai-nilai seperti ES, LF, EF, LS, dan slack time untuk menentukan jadwal optimal proyek dan kegiatan mana yang tidak boleh terlambat. Jalur kritis adalah jalur dengan nilai slack time nol yang harus diselesaikan tepat waktu.
Dokumen tersebut membahas tentang diagram jaringan Activity On Node (AON). Ia menjelaskan bahwa diagram AON menggambarkan kegiatan dengan node, membutuhkan lebih banyak node dari diagram Activity On Arrow (AOA), dan keduanya memberikan hasil yang sama. Dokumen tersebut juga mendemonstrasikan cara membuat diagram AON dan menghitung atribut waktu kegiatan seperti earliest start, earliest finish, latest finish dan latest start.
Dokumen tersebut membahas tentang trade off antara biaya dan waktu dalam manajemen proyek konstruksi. Kasus yang diberikan melibatkan proyek yang tertinggal jadwal dan manajemen memutuskan untuk mempercepat proyek dengan berbagai alternatif percepatan yang menyebabkan kenaikan biaya. Dibahas pula alternatif lain untuk membayar denda keterlambatan atau mempercepat proyek. Selain itu, dibahas juga teknik resequence of activities dan resources unt
Network planning digunakan untuk merencanakan proyek dengan menentukan kegiatan kritis, durasi, dan urutannya. Metode utama adalah Critical Path Method dan Program Evaluation and Review Technique. Contoh kasus menunjukkan visualisasi grafik proyek, durasi maksimal 18 hari dengan jalur kritis A-B-E-H-I.
Dokumen tersebut menjelaskan tentang analisis waktu proyek menggunakan metode PERT (Project Evaluation and Review Technique). Metode PERT menggunakan tiga estimasi waktu pelaksanaan kegiatan (optimis, mungkin, pesimis) untuk menghitung rata-rata dan variansi waktu proyek secara statistik. Dokumen tersebut memberikan contoh perhitungan metode PERT dan menggunakan tabel distribusi normal untuk memperkirakan peluang penyelesaian
Analisa Jaringan Kritis menggunakan metode CPM untuk menentukan kegiatan prioritas dan jalur kritis dalam suatu proyek. Metode ini menghitung nilai-nilai seperti ES, LF, EF, LS, dan slack time untuk menentukan jadwal optimal proyek dan kegiatan mana yang tidak boleh terlambat. Jalur kritis adalah jalur dengan nilai slack time nol yang harus diselesaikan tepat waktu.
Dokumen tersebut membahas tentang diagram jaringan Activity On Node (AON). Ia menjelaskan bahwa diagram AON menggambarkan kegiatan dengan node, membutuhkan lebih banyak node dari diagram Activity On Arrow (AOA), dan keduanya memberikan hasil yang sama. Dokumen tersebut juga mendemonstrasikan cara membuat diagram AON dan menghitung atribut waktu kegiatan seperti earliest start, earliest finish, latest finish dan latest start.
Dokumen tersebut membahas tentang trade off antara biaya dan waktu dalam manajemen proyek konstruksi. Kasus yang diberikan melibatkan proyek yang tertinggal jadwal dan manajemen memutuskan untuk mempercepat proyek dengan berbagai alternatif percepatan yang menyebabkan kenaikan biaya. Dibahas pula alternatif lain untuk membayar denda keterlambatan atau mempercepat proyek. Selain itu, dibahas juga teknik resequence of activities dan resources unt
Network planning digunakan untuk merencanakan proyek dengan menentukan kegiatan kritis, durasi, dan urutannya. Metode utama adalah Critical Path Method dan Program Evaluation and Review Technique. Contoh kasus menunjukkan visualisasi grafik proyek, durasi maksimal 18 hari dengan jalur kritis A-B-E-H-I.
Dokumen tersebut menjelaskan tentang:
1. Metode perencanaan proyek Critical Path Method (CPM) untuk menghitung waktu pelaksanaan proyek termasuk mengidentifikasi jalur kritis;
2. Contoh penerapan CPM pada perencanaan pengembangan produk baru dengan 7 kegiatan dan waktu pelaksanaan 54 hari;
3. Hasil perhitungan menunjukkan jalur kritis A-B-D-E-F-G dengan waktu 38 hari,
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
1. Network planning (NP) digunakan untuk merencanakan dan mengawasi proyek dengan menggambarkan hubungan antar kegiatan dalam diagram jaringan.
2. NP menunjukkan urutan logis kegiatan dan pengaruh keterlambatan terhadap penyelesaian proyek.
3. Metode critical path method (CPM) digunakan untuk mengidentifikasi jalur kritis proyek.
Dokumen tersebut membahas berbagai metode perencanaan dan manajemen proyek seperti Gantt Charts, Critical Path Method (CPM), Program Evaluation and Review Technique (PERT), dan Diagram Precedence Method (PDM).
Dokumen tersebut membahas tentang manajemen proyek, meliputi pengertian proyek dan manajemen proyek, cakupan manajemen proyek, faktor-faktor penting dalam manajemen proyek, tahapan perencanaan proyek, serta beberapa teknik dan alat yang digunakan dalam manajemen proyek seperti work breakdown structure, critical path method, program evaluation and review technique, dan gantt chart.
Dokumen tersebut membahas tentang analisis jaringan atau network analysis yang merupakan sistem kontrol proyek dengan menguraikan pekerjaan menjadi kegiatan dan mengatur kegiatan tersebut sehingga proyek dapat diselesaikan secara ekonomis, dalam waktu singkat dan tenaga kerja minimum. Metode jalur kritis atau critical path method digunakan untuk menentukan lintasan kritis dalam suatu proyek berdasarkan perhitungan maju dan mundur.
Ringkasan dokumen tersebut adalah: (1) PERT digunakan untuk merencanakan proyek besar dengan menentukan urutan pekerjaan, durasi, dan jalur kritis; (2) Diagram jaringan PERT menggambarkan kegiatan dan hubungan antarkegiatan; (3) Jalur kritis menunjukkan kegiatan penting untuk penyelesaian tepat waktu proyek.
CPM dan PERT adalah metode perencanaan proyek yang digunakan untuk membuat jadwal dan mengendalikan proyek besar dan kompleks dengan mengidentifikasi kegiatan-kegiatan, hubungan antara kegiatan, dan jalur kritis proyek."
1. Dokumen ini membahas tentang pengembangan rencana jaringan proyek, termasuk manfaat, proses, dan teknik-tekniknya.
2. Ada dua pendekatan utama untuk mengembangkan jaringan proyek, yaitu activity on node dan activity on arrow.
3. Proses pengembangan jaringan proyek meliputi pelewatan maju untuk menentukan waktu mulai terawal, pelewatan mundur untuk menentukan waktu selesai terlambat
Dokumen tersebut membahas tentang manajemen waktu proyek, meliputi pengertian manajemen waktu proyek, tahapan-tahapannya seperti mendefinisikan aktivitas, mengestimasi durasi, membangun jadwal, dan mengendalikan jadwal, serta alat-alat yang digunakan seperti network diagram, Gantt chart, dan critical path analysis.
1. PERT dan CPM adalah alat manajemen proyek untuk menjadwalkan, mengatur, dan mengkoordinasi pekerjaan proyek. PERT memperkirakan tiga waktu selesai sementara CPM hanya satu waktu.
2. PERT digunakan untuk proyek baru sedangkan CPM untuk proyek yang pernah dikerjakan.
3. Metode probabilitas digunakan untuk memperkirakan kemungkinan waktu selesai proyek.
Dokumen tersebut menjelaskan tentang:
1. Metode perencanaan proyek Critical Path Method (CPM) untuk menghitung waktu pelaksanaan proyek termasuk mengidentifikasi jalur kritis;
2. Contoh penerapan CPM pada perencanaan pengembangan produk baru dengan 7 kegiatan dan waktu pelaksanaan 54 hari;
3. Hasil perhitungan menunjukkan jalur kritis A-B-D-E-F-G dengan waktu 38 hari,
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
1. Network planning (NP) digunakan untuk merencanakan dan mengawasi proyek dengan menggambarkan hubungan antar kegiatan dalam diagram jaringan.
2. NP menunjukkan urutan logis kegiatan dan pengaruh keterlambatan terhadap penyelesaian proyek.
3. Metode critical path method (CPM) digunakan untuk mengidentifikasi jalur kritis proyek.
Dokumen tersebut membahas berbagai metode perencanaan dan manajemen proyek seperti Gantt Charts, Critical Path Method (CPM), Program Evaluation and Review Technique (PERT), dan Diagram Precedence Method (PDM).
Dokumen tersebut membahas tentang manajemen proyek, meliputi pengertian proyek dan manajemen proyek, cakupan manajemen proyek, faktor-faktor penting dalam manajemen proyek, tahapan perencanaan proyek, serta beberapa teknik dan alat yang digunakan dalam manajemen proyek seperti work breakdown structure, critical path method, program evaluation and review technique, dan gantt chart.
Dokumen tersebut membahas tentang analisis jaringan atau network analysis yang merupakan sistem kontrol proyek dengan menguraikan pekerjaan menjadi kegiatan dan mengatur kegiatan tersebut sehingga proyek dapat diselesaikan secara ekonomis, dalam waktu singkat dan tenaga kerja minimum. Metode jalur kritis atau critical path method digunakan untuk menentukan lintasan kritis dalam suatu proyek berdasarkan perhitungan maju dan mundur.
Ringkasan dokumen tersebut adalah: (1) PERT digunakan untuk merencanakan proyek besar dengan menentukan urutan pekerjaan, durasi, dan jalur kritis; (2) Diagram jaringan PERT menggambarkan kegiatan dan hubungan antarkegiatan; (3) Jalur kritis menunjukkan kegiatan penting untuk penyelesaian tepat waktu proyek.
CPM dan PERT adalah metode perencanaan proyek yang digunakan untuk membuat jadwal dan mengendalikan proyek besar dan kompleks dengan mengidentifikasi kegiatan-kegiatan, hubungan antara kegiatan, dan jalur kritis proyek."
1. Dokumen ini membahas tentang pengembangan rencana jaringan proyek, termasuk manfaat, proses, dan teknik-tekniknya.
2. Ada dua pendekatan utama untuk mengembangkan jaringan proyek, yaitu activity on node dan activity on arrow.
3. Proses pengembangan jaringan proyek meliputi pelewatan maju untuk menentukan waktu mulai terawal, pelewatan mundur untuk menentukan waktu selesai terlambat
Dokumen tersebut membahas tentang manajemen waktu proyek, meliputi pengertian manajemen waktu proyek, tahapan-tahapannya seperti mendefinisikan aktivitas, mengestimasi durasi, membangun jadwal, dan mengendalikan jadwal, serta alat-alat yang digunakan seperti network diagram, Gantt chart, dan critical path analysis.
1. PERT dan CPM adalah alat manajemen proyek untuk menjadwalkan, mengatur, dan mengkoordinasi pekerjaan proyek. PERT memperkirakan tiga waktu selesai sementara CPM hanya satu waktu.
2. PERT digunakan untuk proyek baru sedangkan CPM untuk proyek yang pernah dikerjakan.
3. Metode probabilitas digunakan untuk memperkirakan kemungkinan waktu selesai proyek.
Dokumen ini membahas perencanaan proyek sistem informasi, termasuk pendahuluan perencanaan proyek, rincian struktur kerja, diagram jaringan, penghitungan biaya proyek, penjadwalan proyek, dan outline pendahuluan perencanaan proyek. Langkah-langkah penting dalam perencanaan proyek adalah membuat proposal, menentukan struktur tim proyek, mengembangkan rincian struktur kerja, menyusun diagram jaringan dan jadwal
Dokumen tersebut membahas perencanaan proyek sistem informasi, termasuk pendahuluan perencanaan proyek, rincian struktur kerja, diagram jaringan, penghitungan biaya proyek, penjadwalan proyek, dan outline pendahuluan perencanaan proyek. Langkah-langkah penting dalam perencanaan proyek adalah merinci kegiatan menjadi bagian-bagian kecil, menyusun diagram jaringan untuk menunjukkan urutan kegiatan, meng
Dokumen tersebut membahas proses manajemen waktu proyek, mulai dari mendefinisikan aktivitas, mengurutkan aktivitas berdasarkan ketergantungannya, melakukan estimasi sumber daya dan durasi aktivitas, membuat diagram jaringan, dan membuat jadwal proyek dengan menggunakan tool seperti Gantt chart dan critical path analysis.
Dokumen tersebut menjelaskan penggunaan network planning untuk menentukan lintasan kritis dalam perencanaan suatu proyek. Metode ini melibatkan penentuan aktivitas, durasi, dan urutan kegiatan untuk kemudian disusun dalam diagram jaringan yang mengidentifikasi lintasan terpanjang sebagai lintasan kritis. Lintasan kritis merupakan jalur waktu pelaksanaan proyek yang paling menentukan. Dokumen juga menjelaskan penggunaan Earliest Event Time (
Manajemen waktu proyek adalah tahapan mendefinisikan proses yang perlu dilakukan selama proyek berlangsung untuk memastikan proyek berjalan tepat waktu dengan memperhatikan keterbatasan biaya dan kualitas. Kegiatan manajemen waktu lebih banyak diterapkan pada fase perencanaan dan pengendalian, meliputi pendefinisian aktivitas, pengurutan aktivitas, estimasi durasi, dan penyusunan jadwal proyek.
PERT dan CPM adalah metode penjadwalan proyek yang digunakan untuk melakukan perencanaan, penjadwalan, dan pengaturan bagian-bagian pekerjaan dalam suatu proyek. Kedua metode ini mengikuti enam langkah dasar yaitu mengidentifikasi proyek, membangun hubungan antar kegiatan, menggambar jaringan kegiatan, menentukan waktu dan biaya kegiatan, menghitung jalur kritis, dan menggunakan jaringan
Dokumen tersebut membahas tentang perencanaan manajemen waktu proyek, meliputi proses-proses penting seperti mendefinisikan kegiatan, mengurutkan kegiatan, mengestimasi sumber daya dan durasi kegiatan, serta menyusun jadwal proyek. Selain itu, dibahas pula bidang pengetahuan yang perlu dikuasai manajer proyek dan teknik-teknik perencanaan waktu proyek seperti PDM dan ADM.
Teknik PERT dan CPM digunakan untuk perencanaan dan penjadwalan proyek. PERT memperkirakan waktu aktivitas dengan mempertimbangkan waktu optimis, pesimis, dan rata-rata untuk menghitung rata-rata waktu dan probabilitas penyelesaian proyek. CPM mengidentifikasi jalur kritis proyek untuk menentukan waktu penyelesaian minimal. Kedua teknik ini berguna untuk mengontrol proyek dan memaksimalk
ANALISIS PENGARUH INDUSTRI BATU BARA TERHADAP PENCEMARAN UDARA.pdfnarayafiryal8
Industri batu bara telah menjadi salah satu penyumbang utama pencemaran udara global. Proses ekstraksi batu bara, baik melalui penambangan terbuka maupun penambangan bawah tanah, menghasilkan debu dan gas beracun yang dilepaskan ke atmosfer. Gas-gas tersebut termasuk sulfur dioksida (SO2), nitrogen oksida (NOx), dan partikel-partikel halus (PM2.5) yang berbahaya bagi kesehatan manusia dan lingkungan. Selain itu, pembakaran batu bara di pembangkit listrik dan industri menyebabkan emisi karbon dioksida (CO2), yang merupakan penyebab utama perubahan iklim global dan pemanasan global.
Pencemaran udara yang disebabkan oleh industri batu bara juga memiliki dampak lokal yang signifikan. Di sekitar area penambangan, debu batu bara yang dihasilkan dapat mengganggu kesehatan masyarakat dan ekosistem lokal. Paparan terus-menerus terhadap debu batu bara dapat menyebabkan masalah pernapasan seperti asma dan bronkitis, serta berkontribusi pada penyakit paru-paru yang lebih serius. Selain itu, hujan asam yang disebabkan oleh emisi sulfur dioksida dapat merusak tanaman, air tanah, dan ekosistem sungai, mengancam keberlanjutan lingkungan di sekitar lokasi industri batu bara.
PROGRAM PERCEPATAN PENINGKATAN TATA GUNA AIR IRIGASI 2024.pdf
Cpm pert
1. 1
Manajemen ProyekManajemen Proyek
CPM (CPM (CriticalCritical--Path MethodPath Method) dan) dan
PERT (PERT (ProgramProgram EvaluationEvaluation andand
ReviewReview TechniqueTechnique
24 April 2009
1.1. PendahuluanPendahuluan
Proyek : suatu sistem yang kompleks melibatkan
koordinasi dari sejumlah bagian yang terpisah dari
organisasi dan di dalamnya terdapat schedule dan
syarat-syarat di mana kita harus bekerja.
Keberhasilan proyek tergantung :
- ketepatan pemilihan manajer proyek
- kerja keras dan dedikasi anggota team proyek
Contoh proyek :
- training karyawan
- proyek konstruksi
- penelitian dan pengembangan
- pengembangan produk baru
- perencanaan program universitas
- pemasangan instalasi komputer
2. 2
Tiga tahapan manajemen proyek :
1. Perencanaan
meliputi identifikasi kegiatan, perkiraan waktu kegiatan,
dan hubungan logika ketergantungan antar kegiatan.
(dalam CPM dan PERT tahapan ini menghasilkan
diagram network)
2. Scheduling
dibuat schedule sumber daya yang diperlukan
(tenaga kerja, mesin, dan uang) untuk setiap kegiatan.
3. Pengawasan
meliputi laporan perkembangan proyek,
memperbaharui diagram network setiap terjadi perubahan
selama proyek berlangsung.
2.2. Metode Jalur KritisMetode Jalur Kritis
CriticalCritical––Path MethodPath Method (CPM)(CPM)
Dikembangkan oleh E.I. du pont de Nemours & Company
tahun 1957 untuk pengawasan proyek konstruksi.
Contoh 1 : Proyek konstruksi
PT Wika akan melaksanakan sebuah proyek dengan kegiatan
ditunjukkan tabel 1. Proyek dimulai dari kegiatan A sampai I.
Hubungan kegiatan bersifat langsung, tidak langsung dan paralel.
Misalnya kegiatan B dan C dapat dimulai setelah kegiatan A,
Berarti kegiatan B dan C mempunyai hubungan langsung dengan
Kegiatan A, kegiatan B dan C mempunyai hubungan paralel.
Kegiatan A dan E memiliki hubungan tidak langsung.
3. 3
-3I
I8H
I2G
H6F
G, H9E
G1D
H10C
D, E, F4B
B, C7A
Kegiatan pengikutLama kegiatan (hari)Simbul kegiatan
Dari tabel 1 dapat dibuat network menghasilkan CPM
seperti pada gambar 1.
Tabel 1 Aktivitas Proyek Konstruksi PT Wika
1
0
0
2
7
7
3
11
4
20
A B E
D G
7 4 11 9
1 2
F
6
20
5
20
26
7
28
28
8
31
31
6
20
20
H
B
C
10
dummy
0
dummy
0
Gambar 1. Diagram Network PT Wika
4. 4
Keterangan gambar 1 :
Setiap kegiatan berada di antara dua peritiwa yaitu peristiwa
awal dan peristiwa akhir.
lingkaran menunjukkan peristiwa yang terbagi dalam
3 bagian :
bagian kiri : nomor peristiwa
bagian atas : Saat Paling Cepat (SPC)
bagian awah : Saat Paling Lambat (SPL)
Jika SPC = SPL disebut peristiwa kritis atau peristiwa yang
tidak mempunyai tenggang waktu (idle time)
anak panah : kegiatan
anak panah putus : kegiatan dummy (semu)
Terdapat delapan peristiwa dari 1 s/d 8
Peristiwa dummy antara 4 dan 5 ; 4 dan 6 karena di antara
dua peristiwa hanya dibolehkan terdapat satu kegiatan.
Kegiatan B berada di antara peristiwa 2 dan 3
Pada peristiwa 2 lingkaran atas menunjukkan saat paling
cepat untuk menyelesaikan kegiatan A juga menyatakan
saat paling cepat memulai kegiatan B.
Pada peristiwa 3 lingkaran atas menunjukkan saat paling
cepat untuk menyelesaikan kegiatan B juga menyatakan
saat paling cepat memulai kegiatan D, E, F.
SPCi : Saat paling cepat memulai kegiatan
SPCj : Saat paling cepat menyelesaikan kegiatan
Li : Lama kegiatan
SPCj = Max ( SPCi + Li )
Menghitung Saat Paling Cepat (SPC)
5. 5
j
SPC i
Li
Notasi j
SPC j
Contoh : kegiatan B
SPCj = SPCi + Li = 7 + 4 = 11
2
7
4
Notasi 3
11B
Apabila :
• satu peristiwa menunggu dua atau lebih peristiwa selesai
• terdapat dua kegiatan atau lebih yang menuju satu peristiwa
Maka SPCj diambil jumlah maksimum.
Contoh peristiwa G dan H sama menuju peristiwa 7 atau
peristiwa 7 menunggu 5 dan 6
SPCj kegiatan G = 20 + 2 = 22
SPCj kegiatan H = 20 + 8 = 28
Berarti SPCj peristiwa 7 = 28 (jumlah maksimum)
Hitunglah kegiatan network SPCi, SPCj, Li pada
gambar 1 dari kegiatan A sampai dengan I termasuk
kegiatan dummy, dari kegiatan satu dan menuju
peristiwa berikutnya.
6. 6
Pada peristiwa 2 bagian kanan bawah lingkaran menunjukkan
saat paling lambat untuk menyelesaikan kegiatan A juga
menyatakan saat paling lambat memulai kegiatan B.
Pada peristiwa 3 bagian kanan bawah lingkaran menunjukkan
saat paling lambat untuk menyelesaikan kegiatan B juga
menyatakan saat paling lambat memulai kegiatan D, E, F.
SPLi : Saat paling lambat memulai kegiatan
SPLj : Saat paling lambat menyelesaikan kegiatan
Li : Lama kegiatan
SPLj = Min ( SPLi + Li )
Menghitung Saat Paling Lambat (SPL)
Contoh : kegiatan E
SPLi = SPLj - Li = 20 - 9 = 11
j
SPLi
Li
Notasi j
SPLj
9
Notasi 3
11
E
4
20
7. 7
Apabila :
• terdapat dua kegiatan atau lebih yang keluar dari satu peristiwa
maka SPLi diambil jumlah minimum.
Contoh kegiatan D, E dan F sama-sama keluar dari peristiwa 3 maka
SPLi kegiatan D = 26 - 1 = 25
SPLi kegiatan E = 20 - 9 = 11
SPLi kegiatan F = 20 - 6 = 14
Berarti SPLi peristiwa 3 = 11 (jumlah minimum)
Hitunglah kegiatan network SPLj, SPLi, Li pada gambar 1 dari
kegiatan I sampai dengan A termasuk kegiatan dummy, dari
kegiatan satu dan keluar dari peristiwa sebelumnya.
• Umur proyek PT. Wika selama 31 hari sama dengan SPCj kegiatan I,
apabila proyek direncanakan selesai sesuai denga umur proyek,
berarti :
kegiatan I memiliki SPCj = SPLj atau
peristiwa 8 memiliki SPCj = SPLj
Jalur Kritis (Critical Path)
Jalur kritis adalah jalur yang terdiri dari kegiatan kritis dan dummy
apabila diperlukan.
Prosedur menghitung umur proyek :
total waktu jalur kritis = umur proyek
Jalur kritis didefinisikan jalur yang mmiliki umur terpanjang dari semua
jalur yang dimulai dari peristiwa awal hingga peristiwa yang terakhir.
Apabila SPC = SPL maka peristiwa disebut peristiwa kritis
Kegiatan kritis : saat mulai paling cepat = saat mulai paling lambat
dan saat selesai paling cepat = saat selesai paling lambat
Di antara dua peristiwa kritis terdapat kegiatan kritis apabila :
SPCi+ Li = SPCj dan SPCi + Li = SPLj
8. 8
3.3. BiayaBiaya dandan Waktu Pencepatan ProyekWaktu Pencepatan Proyek
Menguji kemungkinan umur proyek diperpendek dengan
Menaikkan biaya tertentu
Tabel 2 menunjukkan kegiatan proyek PT ABC dalam keadaan
Waktu normal, biaya normal, waktu dipercepat dan biaya
Dipercepat yang ditunjukkan dalam kolom 3, 4, 5 dan 6.
Kolom 7 menunjukkan biaya pencepatan per hari untuk setiap
kegiatan
Tabel 2 Kegiatan Proyek PT ABC
-201201-G
5402304-F
30801502GE
40300,5101GD
40602203FC
10502403EB
20501302C, DA
7
Biaya
cepat per
hari
6
Biaya@
cepat
5
Waktu*
cepat
4
Biaya@
normal
3
Waktu*
normal
2
Kegiatan
pengikut
1
Kegiatan
Catatan * dalam hari
@ dalam rupiah
9. 9
Biaya percepatan per hari dihitung atas dasar harga mutlak.
Kegiatan B memiliki waktu normal selama 3 hari dengan total biaya
Rp 40.000,- Jika kegiatan B dipercepat menjadi 2 hari maka total
Biaya menjadi Rp 50.000,-.
Biaya pencepatan per hari kegiatan B :
hari
normalwaktu-cepatWaktu
normalbiaya-cepatBiaya
/,000.10Rp000.10
32
000.40000.50
−=−=
−
−
=
Kegiatan B dipercepat dengan biaya Rp 10.000,- per hari dan
maksimum waktu pencepatan selama 1 hari.
Diasumsikan fungsi biaya linear terhadap waktu.
Kegiatan G tidak dapat dipercepat maka biaya pencepatan per hari
tak terhingga.
4.4. Analisa biaya langsungAnalisa biaya langsung dandan
tak langsungtak langsung
Biaya langsung (direct cost) :
biaya tenaga kerja, bahan baku,
peralatan dan biaya kerja lembur
Selama percepatan kegiatan
biaya langsung besar
Biaya tidak langsung (indirect cost) :
biaya overhead, pengawasan, modal
administrasi dan biaya pinalti apabila
Meningkat apabila
semakin lama
umur proyek
10. 10
C*
Biaya (Rp)
Waktut*
TC*
TC
BTL
BL
Gambar 2. Total biaya minimum penyelesaian proyek
Keterangan gambar 2 :
• Grafik biaya langsung dan biaya tidak langsung.
• Semakin cepat waktu penyelesaian proyek, semakin tinggi
biaya langsung dan semakin rendah biaya tidak langsung.
• semakin lama penyelesaian proyek, biaya tidak langsung
semakin tinggi dan biaya langsung semakin rendah.
• Total biaya minimum terjadi pada titik TC*
11. 11
5.5. ProgramProgram EvaluationEvaluation and Reviewand Review TechniqueTechnique
(PERT)(PERT)
Program Evaluation and Review Technique (PERT) adalah
metode yang dirancang untuk menentukan lama waktu
pengerjaan berupa variabel random.
Waktu setiap kegiatan dihitung berdasarkan 3 perkiraan :
1. Waktu optimis a
2. Waktu pesimis b
3. Waktu normal m
Rata-rata (mean) atau perkiraan lama waktu kegiatan :
6
bm4a ++
=Mean
• Setiap a dan b mempunyai bobot 1, waktu normal memiliki bobot 4.
6
a-b
deviasistandar1 =
(1)
(2)
Langkah-lankah metode PERT
Langkah 1 : Tentukan nilai a, b dan m untuk setiap kegiatan, setelah
itu hitung mean dan standar deviasi (pers 1 dan 2)
Langkah 2 : Gunakan rata-rata (mean) waktu kegiatan langkah 1,
buat network PERT seperti metode CPM dan tentukan
SPCi, SPCj, SPLi, SPLj dan jalur kritisnya.
Langkah 3 : Rata-rata (mean) = jumlah rata-rata dari kegiatan kritis.
Variance dari jalur kritis sama dengan jumlah variance
kegiatan.
Langkah 4 : Dari langkah 3, hitung probabilitas waktu penyelesaian
proyek.
12. 12
Contoh : Kegiatan ditunjukkan dalam tabel 3
1.0071074-G
0.677975GF
1.3341032GE
0.334543GD
0.6781086FC
0.001111EB
0.333432B, C, DA
7
Sd
6
Mean
5
b
4
m
3
a
2
Kegiatan
pengikut
1
Kegiata
n
Tabel 3. Kegiatan proyek untuk Network PERT
Langkah 1 : Dalam tabel 3 kolom 6 dan 7 menunjukkan hasil perhitungan
mean dan standar deviasi setap kegiatan dengan pers 1 & 2
Langkah 2 : mean pada kolom 6 dapat dibuat network PERT dan
perhitungan SPCi,SPCj, SPLi , SPLj setiap kegiatan
(pada gambar 3, jalur kritis A-C-F-G)
Langkah 3 : Mean (rata-rata) waktu penyelesaian proyek 25 minggu.
Varian waktu penyelesaian = jumlah varian kegiatan
dalam jalur kritis = kolom 7
= (0.33)2 + (0.67)2 + (0.67)2 +(1.00)2 = 2.0067
1.422.0067(Sd)deviasiStandar ==
13. 13
Langkah 4 : Berapa tingkat probabilitas apabila proyek
selesai dalam 27 hari ?
Dari tabel distribusi normal, ditemukan tingkat probabilitas 0.92.
Kesempatan menyelesaikan proyek selama 27 hari = 92 %
Probabilitas penyelesaian proyek selama 26 hari = 75.8 %
Probabilitas penyelesaian 25 hari = 50 %
41.1
42.1
2527
=
−
=Sd
1
0
0
2
3
A
D
B E
3 3 4
1 4
C
8
3
4
14
5
18
18
6
25
25
4
11 F
7
Gambar 3. Network untuk tabel 3
G
7
11