Rangkuman perkuliahan proyek management sistem informatika
1. Rangkuman Kuliah Management Project-HMS 1
RANGKUMAN PERKULIAHAN PROYEK MANAGEMENT SISTEM INFORMATIKA
Dra. Harisa Mardiana M.Pd
PERTEMUAN 9-15
Pendekatan sistem dapat diartikan sebagai proses kebutuhan yang diidentifikasi, memilih masalah,
membuat persyaratan untuk pemecahan masalah yang diidentifikasi, solusi yang dipilih dari
alternatif-alternatif, metode dan alat yang digunakan dan diimplementasikan, hasil dan dievaluasi,
dan memerlukan perbaikan untuk semua atau bagian dari sistem yang dibuat sehingga kebutuhan
itu dieliminasi. Pengelolaan proyek-proyek berskala besar yang berhasil memerlukan perencanaan,
penjadwalan, dan pengkordinasian yang hati-hati dari berbagai aktivitas yang saling berkaitan. Untuk
itu kemudian dikembangkan prosedur-prosedur formal yang didasarkan atas penggunaan jaringan
kerja (network) dan teknik-teknik network.
Analisa jaringan kerja merupakan suatu perpaduan pemikiran yang logis, digambarkan dengan suatu
jaringan yang berisi lintasan-lintasan kegiatan dan memungkinkan pengolahan secara analitis.
Analisa jaringan kerja memungkinkan suatu perencanaan yang efektif dari suatu rangkaian yang
mempunyai interaktivitas. Metoda manajemen banyak bermanfaat terutama dalam hal
perencanaan, penjadwalan, dan pengawasan pembangunan proyek , bermanfaat dalam
pengambilan keputusan (decision making) serta kegiatan-kegiatan operasional lainnya. Penerapan
metode manajemen disegala bidang kegiatan pada kenyataannya prosedurnya tidaklah begitu
kompleks, hal mana dapat dianalisa secara sistematis dan sederhana dengan menggunakan analisa
jaringan kerja.
Analisa jaringan kerja merupakan suatu istilah umum yang digunakan untuk semua aspek jaringan
kerja dalam perencanaan dan pengawasan proyek.
1. Bagaimana Hakikat Analisis Jaringan Kerja ?
2. Bagaimana Terminologi dan Kaidah Dasar Jaringan Kerja ?
3. Bagaimana Teknik-Teknik Jaringan Kerja ?
4. Apa Perbedaan dan Persamaan PERT dengan CPM ?
5. Apa Tujuan Teknik Analisis Jaringan Kerja ?
6. Apa Manfaat Analisis Jaringan Kerja ?
7. Bagimana Menggambar Jaringan Kerja ?
8. Bagaimana Penentuan Waktu ?
1. Hakekat Analisis Jaringan Kerja
Defenisi Analisa jaringan kerja adalah suatu sistem kontrol proyek dengan cara menguraikan
pekerjaan menjadi komponen-komponen yang dinamakan kegiatan (activity). Selanjutnya kegiatan
ini disusun dan diatur sedemikian rupa sehingga memungkinkan proyek dapat dilaksanakan dan
diselesaikan dengan ekonomis, dalam waktu yang sesingkat mungkin dengan jumlah tenaga kerja
yang minimum.
Analisis jaringan kerja merupakan suatu teknik manajemen yang bermanfaat dalam mendisain,
merencanakan, dan menganalisis suatu sistem. Disamping itu analisis jaringan kerja merupakan
suatu teknik yang berguna dalam rancangan sistem karena teknik yang digunakan akan membantu
para ahli analisis dalam mengetahui dan mengidentifikasi keterkaitan yang terdapat pada sub sistem
yang ada. Agar dalam menganalisis jaringan kerja tersebut dapat berjalan dengan baik dan
2. Rangkuman Kuliah Management Project-HMS 2
terencana sehingga menghasilkan suatu teknik manajemen yang bermanfaat memerlukan suatu
prosedur yang baik untuk dapat melaksanakannya, yaitu dengan menggunakan pendekatan sistem.
Pendekatan sistem digunakan sebagai pelaksanaan pandangan sistem.
Analisis jaringan kerja memiliki hubungan dengan pendekatan sistem karena pendekatan sistem
menggunakan cara berpikir dengan mempergunakan konsep sistem, sedangkan sistem itu sendiri
adalah sekelompok unit yang bekerja sama secara keseluruhan berdasarkan suatu tujuan bersama
atau seperangkat unit yang terorganisir. Pendekatan sistem juga mengembangkan sistem yang
menawarkan suatu struktur pembuatan keputusan dan seperangkat strategi keputusan sehingga
terjadi pengembangan sistem. Bila hal ini dilakukan maka akan sangat berguna bagi perancang
sewaktu mengoreksi dirinya sendiri, untuk merencakan proses yang logis mengembangkan dan
melaksanakan kesatuan buatan manusia. Sehingga hal itu akan melengkapi prosedur dimana ada
pengkhususan tujuan sistem sejak semula. Kemudian perancang juga akan dapat menganalisa
urutan untuk menemukan cara yang terbaik untuk mencapainya. Akhirnya sistem evaluasi yang terus
menerus mengamati pelaksanaan tujuan dan melengkapi dasar untuk merencanakan perubahan
dalam penelitian masalah ekonomi dan penampilan. Pelaksanaan pendekatan sistem untuk
mengembangkan dan memelihara sistem, menyebabkan sistem mempunyai kemungkinan untuk
menjamin gambaran penampilan khusus, yang akan ditemukan bagi keluaran sistem.
Dari penjelasan tentang pendekatan sistem dimana cara kerjanya yang begitu mendetail setiap hal
sangat diperhatikan agar dapat berjalan sesuai dengan tujuan dan rencana, dan apabila ada suatu
masalah harus segera dilihat kembali tujuan dari pelaksanaan tersebut. Hal inilah mengapa analisis
jaringan kerja menggunakan pendekatan sistem di dalam melaksanakan program kerjanya. Selain itu
pendekatan sistem merupakan satu proses untuk mencapai yang efektif dan efisien suatu tujuan
yang diharapkan mendasari pada kebutuhan yang sudah tersusun, suatu bentuk pemecahan
masalah yang logis yang berhubungan erat dengan metode yang ilmiah, suatu proses dimana
kebutuhan itu diidentifikasi, atau masalah yang diseleksi. Dari penjelasan tentang pendekatan sistem
tersebut analisis jaringan kerja memiliki hubungan yang erat dengan pendekatan sistem, yaitu agar
di dalam proses jaringan kerja tersebut mencapai yang efektif dan efisien dan suatu tujuan yang
diharapkan mendasari pada kebutuhan yang sudah tesusun. Selain itu analisis jaringan kerja juga
menggunakan berbagai metode didalam programnya.
Lebih jelasnya lagi untuk mengetahui mengapa analisis jaringan kerja menggunakan pendekatan
sistem yaitu dapat kita lihat analisis memiliki tujuan yang jelas, memiliki persyaratan di dalam
penerapan analisis jaringan kerja dan memiliki tahapan dalam penerapan analisis jaringan kerja.
Selain itu analisis jaringan kerja juga menggunakan komputer.
Persyaratan yang harus dipenuhi penerapan analisis jaringan kerja antara lain:
A. Model harus lengkap.
Analisis jaringan kerja merupakan model yang kompleks yaitu mencakup informasi kegiatan,
informasi sumber daya yang dibangun dalam diagram jaringan kerja (network diagram).
B. Model harus cocok.
Tentunya diagram jaringan kerja proyek pelatihan guru berlaku untuk proyek itu sendiri,
tidak untuk proyek pembangunan jembatan.
C. Asumsi yang dipakai tepat.
3. Rangkuman Kuliah Management Project-HMS 3
Analisis jaringan kerja harus menggunakan asumsi, karena ketepatan asumsi sangat
mempengaruhi keberhasilan analisis jaringan kerja.
D. Sikap pelaksanaan.
Sikap pelaksanaan proyek diharapkan dan tentunya dianggap menjadi pendukung
penyelenggaraan proyek.
Di dalam analisis jaringan kerja juga memiliki tahapan di dalam penerapan analisis jaringan kerja
yaitu :
1. PEMBUATAN
Dimana tujuan akhir dari tahap pembuatan ini adalah terciptanya suatu model yang dapat dipakai
sebagai patokan selama penyelenggaraan proyek. Di dalam pembuatan ini juga masih memiliki
tahapan-tahapan lagi yaitu : inventarisasi kegiatan, hubungan antar kegiatan, menyusun diagram
jaringan kerja, data kegiatan, analisa waktu dan sumber daya, batasan dan leveling.
2. Pemakaian
Bila pembuatan telah selesai maka model yang telah jadi tersebut dipakai pada proses pelaksanaan
tiap kegiatan sesuai dengan kegiatan yang ada dalam diagram jaringan kerja. Terdapat beberapa
alternatif cara pelaporan berdasarkan kuantitas dalam bentuk satuan pekerjaan/kegiatan atau
dalam bentuk relatif atau persentase; dan berdasarkan jangka waktunya serta kumulatif atau
periodik.
3. Perbaikan
Perbaikan dilakukan karena tidak tepatnya asumsi yang dipakai pada saat pembuatan. Tahap
perbaikan dibatasi pada kegiatan yang tidak sesuai dengan usaha pencapaian keberhasilan proyek.
Dan selanjutnya pada tahap dilakukan revisi.
2. TERMINOLOGI DAN KAIDAH DASAR JARINGAN KERJA
Terminologi dan kaidah dasar jaringan kerja adalah sebagai berikut :
A. Anak panah (arrow), Disini kegiatan digambarkan sebagai anak panah yg menghubungkan
dua lingkaran yg mewakili dua peristiwa. Ekor anak panah merupakan awal dan ujungnya
merupakan akhir kegiatan.
B. Lingkaran kecil (node), menyatakan sebuah kejadian atau peristiwa atau event. Kejadian
didefinisikan sebagai ujung atau pertemuan dari satu atau beberapa kegiatan.
C. Anak panah terputus-putus, menyatakan kegiatan semu atau dummy . Dummy tidak
mempunyai jangka waktu tertentu, karena tidak memakai sejumlah sumber daya.
D. Aktivitas dummy adalah aktivitas yang sebenarnya tidak ada, sehingga tidak memerlukan
pemakaian sumber daya.. Dummy terjadi karena terdapat lebih dari satu kegiatan yang
mulai dan selesai pada event yang sama.
Penggunaan simbol-simbol ini mengikuti aturan-aturan sebagai berikut:
1. Di antara dua event yang sama, hanya boleh digambarkan satu anak panah.
2. Nama suatu aktivitas dinyatakan dengan huruf atau nomor urut event.
3. Aktivitas harus mengalir dari event bernomor rendah ke event bernomor tinggi.
4. Diagram hanya memiliki sebuah initial evet dan sebuah terminal event.
4. Rangkuman Kuliah Management Project-HMS 4
3. TEKNIK-TEKNIK JARINGAN KERJA
Salah satu prosedur yang telah dikembangkan berdasarkan jaringan kerja untuk mengatasi
permasalahan pengelolaan suatu proyek adalah:
1. PERT (Program Evaluation dan Review Technigue).
Teknik ini adalah suatu metode yang bertujuan untuk semaksimal mungkin mengurangi adanya
penundaan kegiatan (proyek, produksi, dan teknik) maupun rintangan dan perbedaan-perbedaan ;
mengkoordinasikan dan menyelaraskan berbagai bagian sebagai suatu keseluruhan pekerjaan dan
mempercepat seleksinya proyek-proyek. Tujuan dari PERT adalah pencapaian suatu taraf tertentu
dimana waktu merupakan dasar penting dari PERT dalam penyelesaian kegiatan-kegiatan bagi suatu
proyek.
2. C.P.M (critical path method)
Suatu metode perencanaan dan pengendalian proyek-proyek yang merupakan sistem yang paling
banyak digunakan diantara semua sistem yang memakai prinsip pembentukan jaringan. Dengan
CPM, jumlah waktu yang dibutuhkan untuk menyelesaikan berbagai tahap suatu proyek dianggap
diketahui dengan pasti, demikian pula hubungan antara sumber yang digunakan dan waktu yang
diperlukan untuk menyelesaikan proyek. Jadi CPM merupakan analisa jaringan kerja yang berusaha
mengoptimalkan biaya total proyek melalui pengurangan waktu penyelesaian total proyek yang
bersangkutan.
T. Hari Handoko (1993 hal. : 401) mengemukakan bahwa : PERT adalah suatu metode analisis yang
dirancang untuk membantu dalam penjadwalan dan pengendalian proyek-proyek yang kompleks,
yang menuntut bahwa masalah utama yang dibahas yaitu masalah teknik untuk menentukan jadwal
kegiatan beserta anggaran biayanya sehingga dapat diselesaikan secara tepat waktu dan biaya,
sedangkan CPM adalah suatu metode yang dirancang untuk mengoptimalkan biaya proyek dimana
dapat ditentukan kapan pertukaran biaya dan waktu harus dilakukan untuk memenuhi jadwal
penyelesaian proyek dengan biaya seminimal mungkin.
4. Persamaan dan Perbedaan PERT dan CPM
A. Persamaan
• Digunakan untuk menangani proyek-proyek.
• Memerlukan prasyarat di dalam melaksanakan kegiatan.
• Melakukan pendataan waktu setiap operasi sehingga dapat menggunakan waktu semaksimum
mungkin dan pembiayaan.
• Sama-sama membentuk lintasan dari kegiatan
B. Perbedaan
Pada prinsipnya yang menyangkut perbedaan PERT dan CPM adalah sebagai berikut:
• PERT digunakan pada perencanaan dan pengendalian proyek yang belum pernah dikerjakan,
sedangkan CPM digunakan untuk menjadwalkan dan mengendalikan aktivitas yang sudah pernah
dikerjakan sehingga data, waktu dan biaya setiap unsur kegiatan telah diketahui oleh evaluator.
• Pada PERT digunakan tiga jenis waktu pengerjaan yaitu yang tercepat, terlama serta terlayak,
sedangkan pada CPM hanya memiliki satu jenis informasi waktu pengerjaan yaitu waktu yang paling
tepat dan layak untuk menyelesaikan suatu proyek.
5. Rangkuman Kuliah Management Project-HMS 5
• Pada PERT yang ditekankan tepat waktu, sebab dengan penyingkatan waktu maka biaya proyek
turut mengecil, sedangkan pada CPM menekankan tepat biaya.
• Dalam PERT anak panah menunjukkan tata urutan (hubungan presidentil), sedangkan pada CPM
tanda panah adalah kegiatan.
5. Tujuan Teknik Analisis Jaringan Kerja
Adapun tujuan teknik analisis jaringan kerja adalah :
a. Untuk mengkoordinir semua unsur (element) proyek kedalam suatu rencana utama (master plan)
dengan menciptakan suatu model kerja untuk melengkapai proyek sehingga diperoleh data sebagai
berikut :
1. Waktu terbaik untuk pelaksanaan kegiatan
2. Pengurangan/penekanan ongkos/biaya
3. Pengurangan resiko.
b. Mempelajari alternatif-alternatif yang terdapat didalam dan diluar proyek.
c. Untuk mendapatkan atau mengembangkan skedul yang optimum.
d. Penggunaan sumber-sumber secara efektif dan efisien.
e. Alat komunikasi antar pimpinan.
f. Pengawasan pembangunan proyek.
g. Memudahkan revisi atau perbaikan terhadap penyimpangan yang terjadi.
6. Manfaat Analisis Jaringan Kerja
Adapun manfaat analisis jaringan kerja adalah sebagai berikut :
a. Untuk melengkapi rancangan, untuk memperbaiki metode perencanaan dan pengawasan,
memperbaiki komunikasi dan pengambilan keputusan dan secara umum untuk mempertinggi
effektivitas manajemen dalam menyelesaikan proyek.
b. Untuk penghematan biaya, waktu dan mempertinggi daya guna (effisiensi) kerja, baik manusia
maupun peralatan serta menjamin ketepatan selesainya suatu proyek.
7. Menggambar Jaringan Kerja
Panduan dalam menggambar jaringan kerja :
1. Buatlah anak panah dengan garis penuh dari kiri ke kanan, dan garis putus-putus untuk Dummy.
2. Keterangan kegiatan ditulis diatas anak panah, sedangkan kurun waktu dibawahnya.
3. Hindarkan sejauh mungkin garis menyilang.
4. Peristiwa/ kejadian dilukiskan sebagai lingkaran, dengan nomor yg bersangkutan jika mungkin
berada didalamnya.
5. Nomor peristiwa sebelah kanan lebih besar dari sebelah kiri.
8. Penentuan Waktu
Setelah jaringan kerja dapat digambarkan, kemudian diestimasikan waktu yang diperlukan untuk
menyelesaikan masing-masing aktivitas, dan menganalisis seluruh diagram network untuk
menentukan waktu terjadinya masing-masing event. Dalam mengestimasi dan menganalisis waktu
ini, akan terdapat satu atau beberapa lintasan tertentu dari kegiatan-kegiatan pada jaringan kerja
tersebut yang menentukan jangka waktu penyelesaian seluruh proyek. Lintasan ini disebut lintasan
kritis (critical path). Jalur kritis adalah jalur yang memiliki rangkaian komponen kegiatan dengan total
jumlah waktu terlama dan menunjukkan kurun waktu penyelesaian yang tercepat. Pada jalur ini
6. Rangkuman Kuliah Management Project-HMS 6
terletak kegiatan-kegiatan yang bila pelaksanaannya terlambat akan menyebabkan keterlambatan
proyek secara keseluruhan
Selain lintasan kritis, terdapat lintasan-lintasan lain yang mempunyai jangka waktu yang lebih
pendek daripada lintasan kritis. Dengan demikian, maka lintasan yang tidak kritis ini mempunyai
jangka waktu untuk bisa terlambat, yang disebut float/slack.
Float/slack memberikan sejumlah kelonggaran waktu dan elastisitas pada sebuah jaringan kerja, dan
ini dipakai pada waktu penggunaan network dalam praktek, atau digunakan pada waktu
mengerjakan penentuan jumlah material, peralatan, dan tenaga kerja.
Float terbagi menjadi dua jenis, yaitu:
a. Total float/slack,
Jumlah waktu di mana waktu penyelesaian suatu aktivitas dapat diundur tanpa
mempengaruhi saat paling cepat dari penyelesaian proyek secara keseluruhan
b. Free float/slack,
Jumlah waktu di mana penyelesaian suatu aktivitas dapat diukur tanpa mempengaruhi saat
paling cepat dari dimulainya aktivitas yang lain atau saat paling cepat terjadinya event lain
pada network.
Notasi yang digunakan
Untuk mempermudah perhitungan penentuan waktu digunakan notasi-notasi sebagai berikut:
TE = earliest event occurrence time, yaitu saat tercepat terjadinya event.
TL = latest event occurrence time, yaitu saat paling lambat terjadinya event.
ES = earliest activity start time, yaitu saat paling cepat dimulainya aktivitas.
EF = earliest activity finish time, yaitu saat paling cepat diselesaikannya aktivitas.
LS = latest activity start time, yaitu saat paling lambat dimulainya aktivitas.
LF = latest activity finish time, yaitu saat paling lambat diselesaikannya aktivitas.
t = activity duration time, yaitu waktu yang diperlukan untuk menyelesaikan suatu aktivitas.
S = total slack/float
SF = free slack/float
Asumsi dan perhitungan
Asumsi yang digunakan dalam melakukan perhitungan adalah:
1. Proyek hanya memiliki satu initial event dan satu terminal event.
2. Saat tercepat terjadinya initial event adalah hari ke-nol
3. Saat paling lambat terjadinya terminal event adalah TL = TE untuk event ini.
Adapun cara perhitungan yang harus dilakukan terdiri atas dua cara, yaitu:
1. Perhitungan maju (forward computation)
Pada perhitungan ini, perhitungan bergerak dari initial event menuju ke terminal event.
Tujuannya adalah untuk menghitung saat yang paling cepat terjadinya events dan saat paling
cepat dimulainya serta diselesaikannya aktivitas-aktivitas.
2. Perhitungan mundur (backward computation)
7. Rangkuman Kuliah Management Project-HMS 7
Pada perhitungan ini, perhitungan bergerak dari terminal event menuju ke initial event.
Tujuannya adalah untuk menghitung saat paling lambat terjadinya events dan saat paling
lambat dimulainya dan diselesaikannya aktivitas-aktivitas.
3. Untuk melakukan perhitungan maju dan perhitungan mundur, lingkaran event di bagi atas
tiga bagian.
Setelah kedua perhitungan di atas selesai, kemudian dilakukan perhitungan untuk mencari nilai
slack/float.
Adapun cara perhitungannya adalah sebagai berikut:
1. Total float/slack dihitung dengan cara mencari selisih antara saat paling lambat dimulainya
aktivitas dengan saat paling cepat dimulainya aktivitas, atau dengan mencari selisih antara
saat paling lambat diselesaikannya aktivitas dengan saat paling cepat diselesaikannya
aktivitas.
2. Free float/slack aktivitas dihitung dengan cara mencari selisih antara saat tercepat terjadinya
event di ujung aktivitas dengan saat tercepat diselesaikannya aktivitas tersebut.
Contoh Soal