2. CONTENT
1. Perapotekan Pertama
2. Obat-obatan zaman dahulu
3. Pengenalan Tinjauan Ilmiah
4. Sejarah Perkembangan
Kefarmasian di Indonesia
3. 1. Perapotekan pertama
• Orang yang dianggap bijak
dari suatu suku, mempunyai
ilmu menyembuhkan dengan
tumbuh-tumbuhan, secara
empiris di percaya
menyembuhkan orang sakit
atau yang luka
dari penyediaan bahan obat inilah ilmu
dari perapoteakn dimulai
4. • dihubungkan dengan hal gaib
• dianggap mempunyai hubungan
dengan mahluk halus
• dianggap bekerja sebagai perantara
anatara yang terlihat dan yang tidak
terlihat
Anggapan obat mempunyai hubungan
gaib, diartikan bahwa bekerjanya suatu
obat untuk kebaikan atau kejahatan,
tidak berdasarkan dari sifat
alamiahnya saja
5. Dalam “Homeric epics” istilah
pharmacon (bahasa Yunani) yang
merupakan asal kata farmasi berarti
suatu guna-guna atau suatu obat yang
dapat dipakai untuk maksud baik atau
jahat
Banyak terjadi kegagalan disebabkan
obat yang tidak kuat, obat tidak sesuai,
dosis yang terlalu rendah atau terlalu
tinggi, bahkan karena keracunan
Banyak juga yg berhasil:
obat yang sesuai berdasarkan
pengalaman, kebetulan, efek yang
tidak ada disebabkan oleh pengaruh
psikologi dan tidak karena efek terapi.
6. Avicenna adalah salah satu keturunan
arab yang jenius dari Persia, Ibnu Sina
(sekitar 980-1037 Masehi), Avicenna
sendiri merupakan julukan oleh dunia
Barat.
Apoteker, penyair, dokter, filsuf dan
diplomat, Avicenna adalah seorang
raksasa intelektual, favorit pangeran Persia
dan penguasa.
7. 2. Obat-obatan zaman dahulu
dokumen kuno “Sumerian clay tablet“
terbuat dari tanah liat berisi catatan
bangsa Sumeria dari milenium ketiga
sebelum masehi dan diyakini
merupakan resep tertulis yang tertua
di dunia
Tulisan pembuatan sediaan dari biji
tanaman kayu, resin gom markhazi,
thymus, semua bahan tersebut digerus
hingga menjadi serbuk dan dilarutkan
dalam bir, kombinasi serbuk akar Moon
plant dan pohon pir putih juga
dilarutkan dalam bir
8. Ebers Papyrus
gulungan kertas tentang
pengetahuan herbal sepanjang 60
kaki dan selebaar satu kaki yang
ditemukan pada abad ke-16 SM
Dokumen ini sekarang tersimpan
di university of Leipzig
Ditemukan oleh orang Jerman ahli
Mesir yang terkenal bernama
Georg Ebers di makam mumi
Sebagian besar bahan nabati akasia, biji
jarak (dari bahan ini diperoleh minyak
jarak), dan adas
bahan mineral seperti besi oksisda, natrium
karbonat, natrium klorida, dan belerang
9. 3. Pengenalan tinjauan ilmiah
Hippocrates (460-370 sebelum masehi)
• Di kenal dengan "Bapak
Kedokteran“
• dokter bangsa Yunani yang
memperkenalkan farmasi dan
kedokteran secara ilmiah, rasional
dan menyusun sistematika
kedokteran serta meletakkan
praktik kedokteran pada bidang
etika yang tinggi
10. Pharmacon
istilah yang muncul pada masa itu, diartikan sebagai
suatu pengobatan yang dilakukan hanya untuk
kebaikan, menghapuskan konotasi terdahulu bahwa
pengobatan berarti suatu pesona atau obat untuk
tujuan kebaikan atau kejahatan
Kata Farmasi berasal dari
kata Pharmacon yang merupakan
bahasa Yunani yang
berarti racun atau obat
11. Dioscorides ( abad ke-1 SM )
• dokter dan ahli botani bangsa
Yunani
• merupakan orang yang pertama
kali mengembangkan botani
sebagai suatu ilmu farmasi
terapan, sekarang dikenal dengan
“farmakognosi”
• de materia medica merupakan
hasil karyanya
12. 4. Sejarah Perkembangan Kefarmasian Di Indonesia
Apoteker sebagai profesi
di Indonesia relatif masih muda dan
baru dapat berkembang secara
berarti setelah masa kemerdekaan
para tenaga farmasi di Indonesia terdiri
dari asisten dari apoteker dan
umumnya berasa
dari Denmark, Austria, Jerman dan Bel
anda
apoteker pada masa penjajahan
berasal dari Denmark, Austria, Jerman
dan Belanda
13. • asisten apoteker
warga Belanda lulusan Hindia Belanda
yang pertama adalah pada
tahun 1906 yang diuji di Surabaya
• Inlander (pribumi Hindia Belanda) yg
tercatat sebagai lulusan pertama
pada tahun 1908 yang diuji di
Surabaya
• lulusan kedua terjadi pada
tahun 1919 yang diuji di Semarang
Avicenna alias Ibnu Sina (930-
1037), tokoh farmasi
dari Persia, sekarang
di Tajikistan
14. Pada masa perang kemerdekaan, kefarmasian di
Indonesia mencatat 2 peristiwa bersejarah :
1.27 September 1946 dibuka Perguruan Tinggi Ahli Obat
di Klaten, Jawa Tengah, yang kemudian menjadi Fakultas
Farmasi Universitas Gadjah Mada (UGM).
2. 1 Agustus 1947 di Bandung diresmikan
jurusan Farmasi dari Fakultas Ilmu Pasti
dan Ilmu Alam Universiteit van
Indonesia (UvI) yang kemudian menjadi
Departemen Farmasi Institut Teknologi
Bandung (ITB) sekarang ini.
1958 apoteker pertama dihasilkan oleh
Perguruan Tinggi Farmasi di Indonesia.
15. Perkembangan Ilmu Farmasi
Farmasi adalah ilmu yang mempelajari segala seluk-beluk
mengenai obat. Ilmu farmasi adalah terapan dari tiga bidang
ilmu yaitu kedokteran, kimia, dan biologi.
Apoteker adalah sarjana farmasi yang
telah lulus sebagai apoteker dan telah
mengucapkan sumpah
jabatan apoteker
16. Karir Farmasi
1. Farmasi Komunitas
2. Farmasi Rumah Sakit
3. Pedagang Besar Farmasi
4. Farmasi Industri
5. Pelayanan Farmasi di Pemerintahan
6. Pendidikan Farmasi
7. Farmasi Managemen
17. Kurikulum Pendidikan Farmasi
1. Famakologi Istilah yang berasal
dari bahasa Yunani yaitu Farmakos yang memiliki
arti obat dan Logos yang artinya ilmu. Jadi secara
harfiah, farmakologi dapat ditafsirkan sebagai suatu
ilmu yang mempelajari obat dan cara kerjanya pada
sistem biologis
Farmak
ognosi
Farmako
terapi
Farmakok
inetik
Farmak
odinami
k
Toksikol
ogi
18. 2. Kimia Farmasi
ilmu yang mempelajari tentang analisis kuantitatif dan
kualitatif senyawa-senyawa kimia, baik dari golongan
organik (alifatik, aromatik, alisiklik, heterosiklik) maupun
anorganik yang berhubungan dengan khasiat dan
penggunaannya sebagai obat.
19. 3. Farmasetika
Ilmu yang mempelajari tentang cara penyediaan obat
meliputi pengumpulan, pengawetan, dan pembakuan
bahan obat-obatan, seniperacikan obat,serta pembuatan
sediaan farmasi menjadi bentuk tertentu hingga siap di
gunakan sebagai obat
20. 5. Fisika farmasi
cabang ilmu mempelajari tentang analisis kualitatif
serta kuantitatif senyawa organik dan anorganik yang
berhubungan dengan sifat fisikanya
4. Teknologi Farmasi
massa jenis, momen dipol, konstanta dielektrikum,
indeks bias, rotasi optik, kelarutan, titik lebur, titik
didih, pH, dan lain-lain