SlideShare a Scribd company logo
1 of 26
FARMAKOLOGI dan
TERAPEUTIK
Farmakologi adalah ilmu yang memelajari
pengetahuan obat dengan seluruh aspeknya, baik
sifat kimiawi maupun fisikanya, kegiatan fisiologi,
resorbsi, dan nasibnya dalam organisme hidup.
Kata Farmakologi berasal dari bahasa Yunani.
‘Pharmacon’ = obat
‘Logos’ = ilmu
Terapeutik = Ilmu dalam pengobatan
SEJARAH ILMU
FARMAKOLOGI
Perkembangan ilmu farmakologi dapat
dibagi menjadi dua periode yaitu :
1. Periode kuno (sebelum th 1700) Periode ini
ditandai dengan observasi empirik oleh manusia
terhadap penggunaan obat. Bukit atau
pencatatannya dapat dilihat di Materia Medika
yang disusun oleh Dioscorides (Pedanius).
Sebelumnya, catatan tertua dijumpai pada
pengobatan Cina dan Mesir.
• Claudius Galen (129–200 A.D.)
adalah orang pertama yg
mengenalkan bahwa teori dan
pengalaman empirik berkontribusi
seimbang dalam penggunaan obat.
• Theophrastus von Hohenheim
(1493–1541 A.D.), atau
Paracelsus , adalah pionir
penggunaan senyawa kimia dan
mineral, yang dikenal juga
dengan bapak toksikologi.
• Johann Jakob Wepfer (1620–
1695), peneliti pertama yang
melibatkan hewan percobaan
dalam ilmu farmakologi dan
toksikologi.
2. Periode modern Pada abad 18-19, mulai
dilakukan penelitian eksperimental tentang nasib
obat, tempat dan cara kerja obat, pada tingkat organ
dan jaringan
• Rudolf Buchheim (1820–1879) , mendirikan
Institute of Pharmacology pertama di The University
of Dorpat (Tartu, Estonia) tahun 1847.
• Oswald Schmiedeberg (1838–1921), bersama
seorang internist, Bernhard Naunyn (1839–1925),
menerbitkan jurnal farmakologi pertama
• John J. Abel (1857–1938), The “Father of
American Pharmacology”
FARMAKOLOGI dan
TERAPEUTIK
 Obat didefinisikan sebagai senyawa yang digunakan
untuk mencegah, mengobati, mendiagnosis penyakit
atau gangguan, atau menimbulkan kondisi tertentu.
Misalnya, membuat seseorang infertile, atau
melumpuhkan otot rangka selama pembedahan. Ilmu
khasiat obat ini mencakup beberapa bagian, yaitu
farmakognosi, biofarmasi, farmakokinetika, dan
farmakodinamika, toksikologi, dan farmakoterapi.
 Farmakognosi adalah cabang ilmu farmakologi yang
memelajari sifat-sifat tumbuhan dan bahan lain yang
merupakan sumber obat.
 Farmakoterapi adalah cabang ilmu yang
berhubungan dengan penggunaan obat dalam
pencegahan dan pengobatan penyakit. Dalam
farmakoterapi ini dipelajari aspek
farmakokinetik dan farmakodinamik suatu obat
yang dimanfaatkan untuk mengobati penyakit
tertentu.
 Toksikologi adalah ilmu yang memelajari
keracunan zat kimia termasuk obat, zat yang
digunakan dalam rumah tangga, industri
maupun lingkungan hidup lain, seperti
insektisida, pestisida, dan zat pengawet.
Dalam cabang ilmu ini juga dipelajari juga cara
pencegahan, pengenalan dan penanggulangan
kasus-kasus keracunan.
Biofarmasi adalah bagian ilmu
yangmeneliti pengaruh formulasi obat
terhadap efek terapeutiknya. Farmakologi
terbagi menjadi 2 subdisiplin, yaitu:
1. farmakokinetik ialah apa yang dialami
obat yang diberikan pada suatu makhluk
hidup, yaitu absorbsi (A), distribusi (D),
metabolisme atau biotransformasi (M), dan
ekskresi (E);
2. farmakodinamik merupakan pengaruh
obat terhadap sel hidup, organ atau
makhluk hidup.
SEJARAH PENGOBATAN
1. Fase Mistik
- Konsep penyakit : akibat roh jahat, guna guna,
kutukan
- Pengobatan : oleh dukun, ramuan2
2. Fase Empirik
- Pengobatan : bahan alam, tabib, shinse
3. Saintifik (rasional – empirik)
- Konsep penyakit : sebab - akibat , proses patofisiologi
- Pengobatan : oleh dokter, terapi non farmakologi dan
farmakologi, Evidence Based Medicine
OBAT
Suatu zat kimia yang mempengaruhi proses-proses
kehidupan, ditujukan untuk diagnosis, profilaksis, terapi
atau mengubah keadaan tertentu
NAMA OBAT
- Nama kimia : berdasarkan gugus kimia
mis : paraaminofenol ( utk nama generik parasetamol)
- Nama generik : Nama yg ditentukan oleh WHO sesuai
dengan zat berkhasiat yang ada di dalamnya
mis : parasetamol, amoksisilin, ampisilin, asam
mefenamat
- Nama paten : nama dagang
mis : parasetamol = sanmol®, Dumin®,
amoksisilin = amoksan®, Bintamoks®
asam mefenamat = ponstan®, mefiks®
- Obat Essensial : obat yang paling dibutuhkan oleh
masyarakat
- Obat generik berlogo : obat generik yang dibuat oleh pabrik
obat CPOB, mis Kimia Farma.,Indo Farma
The Main Methods 0f Naming Drugs
Name Description
Chemical Describes the atomic/ molucular structure of the
drug. Usually long and complex e.g N-acetyl-p-
aminophenol
Generic Name given to government-approved drugs sold
on prescription or over the counter, e.g
Paracetamol
Proprietary The brand name a particular company assigns
to the drug product, indicated by ®, e.g
Sanmol®, Pamol®, Panadol®
Bentuk Sediaan Obat
1. Padat
tablet, kaplet, kapsul, pil, pulveres, suppositoria,
ovula,
2. Semi padat
salep, cream, unguentum
3. Cair
syrup, suspensi, solutions, elixir, drops
4. Gas : obat inhaler, zat anestesi, O2, spray, aerosol
Cara Pemberian Obat
ROUTE DESCRIPTION
ENTERAL By The Digestive tract
Peroral
Buccal
Sublingual
Perrektal
By mouth
Across membranes of the mouth
Under the tongue
Into rectum
PARENTERAL
Intravenous
Intraarterial
Intrakutan – Subkutan
Intramuscular
Intrathecal
Intraperitoneal
By Injection into :
Venous circulation
Arterial circulation
Dermis, skin
The muscle
Spinal/ subarachnoid space
The abdominal cavity
ROUTE DESCRIPTION
TOPIKAL
Transcutaneous
Transdermal
Transmucosal
Opthalmic
Otic
Vaginal
INHALATION
By application onto the skin or
associates membrane
Across the skin
Across the membrane
Across mucus membrane
Onto membrane of the eyes
Onto membranes of deeper ears
Onto membrane of vagina
By The Respiratory tract
Alasan Pemilihan Cara Pemberian Obat
- Keadaan umum penderita
- sakit berat/ tidak,
- sadar/tidak
- kooperatif/ tidak
- Kecepatan respon yang diinginkan
- Sifat obat (stabilitas thd asam lambung dll)
- Tempat kerja obat yang diinginkan
Peroral
Cara pemberian yg paling umum dilakukan karena mudah,
aman, murah
Kerugian :
- Banyak faktor mempengaruhi kadar obat aktif dalam darah
(stabilitas thd pH lambung, enzim sal cerna, kelarutan obat,
ukuran partikel, kecepatan pengosongan lambung, adanya
makanan, mengalami eliminasi lintas pertama, interaksi dgn
obat lain dll)
- Memerlukan kooperasi dari penderita
- Obat dapat mengiritasi saluran cerna
Parenteral
Intra vena (i.v), Intra muskular (i.m)
Subkutan (sc), Intra tekal, Intra peritoneal dll
Keuntungan :
- Efek lebih cepat dibdgkan dgn peroral
- Dpt diberikan pada pasien yg tidak kooperatif, tidak sadar,
muntah-muntah
- Sangat berguna pada keadaan darurat
Kerugian :
- Dibutuhkan cara aseptik
- Sering disertai nyeri (i.m)
- Efek toksik mdh terjadi krn kadar obat dlm darah sgr tercapai (i.v)
- Bahaya penularan hepatitis
- Sukar dilakukan sendiri
- Tidak ekonomis
i.m pada deltoid, vastus lateralis absorpsi >>
Pada gluteus absorpsi lebih <<
Obat dalam minyak (depo) : Obat KB suntik diabsorpsi lambat
Topikal
Pemberian topikal pada kulit
- Tergantung luas daerah terpapar
- Kelarutan obat dalam lemak
- Dermis lebih permeabel thd banyak zat shg pada luka bakar
atau pada kulit terkelupas obat lebih banyak diserap
- Inflamasi dan vaskularisasi >> akan meningkatkan absorpsi
Pemberian topikal pada mata/ telinga
Untuk efek lokal pada mata/ telinga
Absorpsi lebih cepat bila ada infeksi atau trauma pada mata
PEMBERIAN PERVAGINAL
Untuk infeksi lokal di vagina
- Ovula
- Vaginal tablet
PEMBERIAN PERREKTAL
Untuk efek sistemik atau efek lokal
- Bentuk Suppositoria
- Untuk pasien muntah-muntah
- Tidak sadar
Inhalasi
- Harus berupa gas/ cairan yg mudah menguap
- Absorpsi terjadi melalui epitel paru / mukosa saluran
nafas
- Absorpsi cepat, tidak mengalami Eliminasi Lintas
Pertama
- Kerugian perlu alat khusus, dosis sukar ditentukan
- Contoh inhaler, obat anestesi, obat yg diuap
menggunakan nebulizer
Selesai –
Terimakasih

More Related Content

What's hot

Farmakologi part i
Farmakologi part iFarmakologi part i
Farmakologi part iary Camba
 
Dasar umum farmakologi
Dasar umum farmakologiDasar umum farmakologi
Dasar umum farmakologiANDRIANOV46
 
Farmakologi (obat dan penggolongannya)
Farmakologi (obat dan penggolongannya)Farmakologi (obat dan penggolongannya)
Farmakologi (obat dan penggolongannya)Jonathan London
 
1. pengantar farmakologi
1. pengantar farmakologi1. pengantar farmakologi
1. pengantar farmakologitarmizitaher
 
Dosis efek
Dosis efekDosis efek
Dosis efekmozhy
 
Pengantar farmakologi
Pengantar farmakologiPengantar farmakologi
Pengantar farmakologiSofie Via
 
Farmakologi (prinsip terapeutika) bagian ii
Farmakologi  (prinsip terapeutika) bagian iiFarmakologi  (prinsip terapeutika) bagian ii
Farmakologi (prinsip terapeutika) bagian iiSurya Amal
 
Farmakologi (Prinsip-Prinsip Terapeutika, Keamanan, dan Efikasi Pengobatan)
Farmakologi  (Prinsip-Prinsip Terapeutika, Keamanan, dan Efikasi Pengobatan)Farmakologi  (Prinsip-Prinsip Terapeutika, Keamanan, dan Efikasi Pengobatan)
Farmakologi (Prinsip-Prinsip Terapeutika, Keamanan, dan Efikasi Pengobatan)Surya Amal
 
Bab i interaksi herdelina, 10330049
Bab i interaksi herdelina, 10330049Bab i interaksi herdelina, 10330049
Bab i interaksi herdelina, 10330049Delina Damanik
 
Bahan Ajar Farmakologi Keperawatan
Bahan Ajar Farmakologi  Keperawatan Bahan Ajar Farmakologi  Keperawatan
Bahan Ajar Farmakologi Keperawatan Sainal Edi Kamal
 
Efek samping obat
Efek samping obat Efek samping obat
Efek samping obat Dedi Kun
 
Materi Kuliah 1. Penggolongan Obat
Materi Kuliah 1. Penggolongan ObatMateri Kuliah 1. Penggolongan Obat
Materi Kuliah 1. Penggolongan ObatRobby Candra Purnama
 
penggolongan obat menurut pemerintah
 penggolongan obat menurut pemerintah penggolongan obat menurut pemerintah
penggolongan obat menurut pemerintahGdiss Yogaswara
 
Farmakologi penggolongan obat
Farmakologi penggolongan obatFarmakologi penggolongan obat
Farmakologi penggolongan obatJohan Bernardus
 

What's hot (20)

Farmakologi part i
Farmakologi part iFarmakologi part i
Farmakologi part i
 
Dasar umum farmakologi
Dasar umum farmakologiDasar umum farmakologi
Dasar umum farmakologi
 
Farmakologi (obat dan penggolongannya)
Farmakologi (obat dan penggolongannya)Farmakologi (obat dan penggolongannya)
Farmakologi (obat dan penggolongannya)
 
Farmakologi pengertian obat.pdf
Farmakologi   pengertian obat.pdfFarmakologi   pengertian obat.pdf
Farmakologi pengertian obat.pdf
 
1. pengantar farmakologi
1. pengantar farmakologi1. pengantar farmakologi
1. pengantar farmakologi
 
Farmakologi Dasar
Farmakologi DasarFarmakologi Dasar
Farmakologi Dasar
 
Dosis efek
Dosis efekDosis efek
Dosis efek
 
Pengantar farmakologi
Pengantar farmakologiPengantar farmakologi
Pengantar farmakologi
 
pharmacology
 pharmacology pharmacology
pharmacology
 
Farmakologi (prinsip terapeutika) bagian ii
Farmakologi  (prinsip terapeutika) bagian iiFarmakologi  (prinsip terapeutika) bagian ii
Farmakologi (prinsip terapeutika) bagian ii
 
Farmakologi (Prinsip-Prinsip Terapeutika, Keamanan, dan Efikasi Pengobatan)
Farmakologi  (Prinsip-Prinsip Terapeutika, Keamanan, dan Efikasi Pengobatan)Farmakologi  (Prinsip-Prinsip Terapeutika, Keamanan, dan Efikasi Pengobatan)
Farmakologi (Prinsip-Prinsip Terapeutika, Keamanan, dan Efikasi Pengobatan)
 
Bab i interaksi herdelina, 10330049
Bab i interaksi herdelina, 10330049Bab i interaksi herdelina, 10330049
Bab i interaksi herdelina, 10330049
 
Bahan Ajar Farmakologi Keperawatan
Bahan Ajar Farmakologi  Keperawatan Bahan Ajar Farmakologi  Keperawatan
Bahan Ajar Farmakologi Keperawatan
 
Efek samping obat
Efek samping obat Efek samping obat
Efek samping obat
 
Farmakologi dasar AKPER MUNA
Farmakologi dasar AKPER MUNA Farmakologi dasar AKPER MUNA
Farmakologi dasar AKPER MUNA
 
Materi Kuliah 1. Penggolongan Obat
Materi Kuliah 1. Penggolongan ObatMateri Kuliah 1. Penggolongan Obat
Materi Kuliah 1. Penggolongan Obat
 
penggolongan obat menurut pemerintah
 penggolongan obat menurut pemerintah penggolongan obat menurut pemerintah
penggolongan obat menurut pemerintah
 
Farmakologi
FarmakologiFarmakologi
Farmakologi
 
Farmakologi penggolongan obat
Farmakologi penggolongan obatFarmakologi penggolongan obat
Farmakologi penggolongan obat
 
Farmakologi umum 1
Farmakologi umum 1Farmakologi umum 1
Farmakologi umum 1
 

Similar to OPTIMIZED DRUG HISTORY TITLE

Farmakologi.pptx
Farmakologi.pptxFarmakologi.pptx
Farmakologi.pptxdestriRani
 
Modul Farmakologi 1-15.pdf
Modul Farmakologi 1-15.pdfModul Farmakologi 1-15.pdf
Modul Farmakologi 1-15.pdfLastryNatalia
 
C20 Pengantar Farmakologi
C20 Pengantar FarmakologiC20 Pengantar Farmakologi
C20 Pengantar FarmakologiCatatan Medis
 
1. dasar-dasar-farmakologi
1. dasar-dasar-farmakologi1. dasar-dasar-farmakologi
1. dasar-dasar-farmakologimeylidya1
 
Konsep dasar pemberian obat
Konsep dasar pemberian obatKonsep dasar pemberian obat
Konsep dasar pemberian obatRetno Wulan
 
Farmakologi-farrmakologi dasar pertemuan 14
Farmakologi-farrmakologi dasar pertemuan 14Farmakologi-farrmakologi dasar pertemuan 14
Farmakologi-farrmakologi dasar pertemuan 14PadmaNingsih
 
Konsep Dasar Farmakologi untuk Keperawatan.pptx
Konsep Dasar Farmakologi untuk Keperawatan.pptxKonsep Dasar Farmakologi untuk Keperawatan.pptx
Konsep Dasar Farmakologi untuk Keperawatan.pptxtiiiinnaa14
 
pertemuan 1. sejarah Farmakologiiii.pptx
pertemuan 1. sejarah Farmakologiiii.pptxpertemuan 1. sejarah Farmakologiiii.pptx
pertemuan 1. sejarah Farmakologiiii.pptxAzraAnbu
 
Sejarah perkembangan obat
Sejarah perkembangan obatSejarah perkembangan obat
Sejarah perkembangan obatNina Vianti
 
Definisi profesi farmasij
Definisi profesi farmasijDefinisi profesi farmasij
Definisi profesi farmasijJurig Gaul
 
Konsep farmako perawat
Konsep farmako perawat Konsep farmako perawat
Konsep farmako perawat Dedi Kun
 
Bahan kukiah farmasetika dasar
Bahan kukiah farmasetika dasarBahan kukiah farmasetika dasar
Bahan kukiah farmasetika dasarmuncen
 
Konsep Farmakologi Keperawatan D3 kep.pptx
Konsep Farmakologi Keperawatan D3 kep.pptxKonsep Farmakologi Keperawatan D3 kep.pptx
Konsep Farmakologi Keperawatan D3 kep.pptxfatunStikes
 
PPT study.pptx
PPT study.pptxPPT study.pptx
PPT study.pptxTitaFani
 

Similar to OPTIMIZED DRUG HISTORY TITLE (20)

Farmakologi dasar AKPER PEMKAB MUNA
Farmakologi dasar  AKPER PEMKAB MUNA Farmakologi dasar  AKPER PEMKAB MUNA
Farmakologi dasar AKPER PEMKAB MUNA
 
Farmakologi.pptx
Farmakologi.pptxFarmakologi.pptx
Farmakologi.pptx
 
Modul Farmakologi 1-15.pdf
Modul Farmakologi 1-15.pdfModul Farmakologi 1-15.pdf
Modul Farmakologi 1-15.pdf
 
Farmakolog is
Farmakolog isFarmakolog is
Farmakolog is
 
C20 Pengantar Farmakologi
C20 Pengantar FarmakologiC20 Pengantar Farmakologi
C20 Pengantar Farmakologi
 
1. dasar-dasar-farmakologi
1. dasar-dasar-farmakologi1. dasar-dasar-farmakologi
1. dasar-dasar-farmakologi
 
Konsep dasar pemberian obat
Konsep dasar pemberian obatKonsep dasar pemberian obat
Konsep dasar pemberian obat
 
Pertemuan-1.pptx
Pertemuan-1.pptxPertemuan-1.pptx
Pertemuan-1.pptx
 
Farmakologi-farrmakologi dasar pertemuan 14
Farmakologi-farrmakologi dasar pertemuan 14Farmakologi-farrmakologi dasar pertemuan 14
Farmakologi-farrmakologi dasar pertemuan 14
 
Konsep Dasar Farmakologi untuk Keperawatan.pptx
Konsep Dasar Farmakologi untuk Keperawatan.pptxKonsep Dasar Farmakologi untuk Keperawatan.pptx
Konsep Dasar Farmakologi untuk Keperawatan.pptx
 
pertemuan 1. sejarah Farmakologiiii.pptx
pertemuan 1. sejarah Farmakologiiii.pptxpertemuan 1. sejarah Farmakologiiii.pptx
pertemuan 1. sejarah Farmakologiiii.pptx
 
farmakologi obat.pdf
farmakologi obat.pdffarmakologi obat.pdf
farmakologi obat.pdf
 
Kul i farmakognosi
Kul i farmakognosiKul i farmakognosi
Kul i farmakognosi
 
Sejarah perkembangan obat
Sejarah perkembangan obatSejarah perkembangan obat
Sejarah perkembangan obat
 
Definisi profesi farmasij
Definisi profesi farmasijDefinisi profesi farmasij
Definisi profesi farmasij
 
Konsep farmako perawat
Konsep farmako perawat Konsep farmako perawat
Konsep farmako perawat
 
Bahan kukiah farmasetika dasar
Bahan kukiah farmasetika dasarBahan kukiah farmasetika dasar
Bahan kukiah farmasetika dasar
 
Konsep Farmakologi Keperawatan D3 kep.pptx
Konsep Farmakologi Keperawatan D3 kep.pptxKonsep Farmakologi Keperawatan D3 kep.pptx
Konsep Farmakologi Keperawatan D3 kep.pptx
 
Pengelompokan Obat.pptx
Pengelompokan Obat.pptxPengelompokan Obat.pptx
Pengelompokan Obat.pptx
 
PPT study.pptx
PPT study.pptxPPT study.pptx
PPT study.pptx
 

Recently uploaded

Laporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptx
Laporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptxLaporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptx
Laporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptxkaiba5
 
Strategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdf
Strategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdfStrategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdf
Strategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdfhsetraining040
 
PANDUAN TUGAS AKHIR SKRIPSI PRODI KEPERAWATAN ANESTESIOLOGI PROGRAM SARJANA T...
PANDUAN TUGAS AKHIR SKRIPSI PRODI KEPERAWATAN ANESTESIOLOGI PROGRAM SARJANA T...PANDUAN TUGAS AKHIR SKRIPSI PRODI KEPERAWATAN ANESTESIOLOGI PROGRAM SARJANA T...
PANDUAN TUGAS AKHIR SKRIPSI PRODI KEPERAWATAN ANESTESIOLOGI PROGRAM SARJANA T...AdekKhazelia
 
PERHITUNGAN_DAN_KATEGORI_STATUS_GIZI.ppt
PERHITUNGAN_DAN_KATEGORI_STATUS_GIZI.pptPERHITUNGAN_DAN_KATEGORI_STATUS_GIZI.ppt
PERHITUNGAN_DAN_KATEGORI_STATUS_GIZI.pptika291990
 
Toksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.ppt
Toksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.pptToksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.ppt
Toksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.pptRoniAlfaqih2
 
anatomi fisiologi sistem penginderaan.ppt
anatomi fisiologi sistem penginderaan.pptanatomi fisiologi sistem penginderaan.ppt
anatomi fisiologi sistem penginderaan.pptRoniAlfaqih2
 
Pelajaran Distosia Bahu pada persalinann
Pelajaran Distosia Bahu pada persalinannPelajaran Distosia Bahu pada persalinann
Pelajaran Distosia Bahu pada persalinannandyyusrizal2
 
konsep nutrisi pada pasien dengan gangguan kardiovaskuler.pptx
konsep nutrisi pada pasien dengan gangguan kardiovaskuler.pptxkonsep nutrisi pada pasien dengan gangguan kardiovaskuler.pptx
konsep nutrisi pada pasien dengan gangguan kardiovaskuler.pptxrittafarmaraflesia
 
456720224-1-Antenatal Care-Terpadu-10-T-ppt.ppt
456720224-1-Antenatal Care-Terpadu-10-T-ppt.ppt456720224-1-Antenatal Care-Terpadu-10-T-ppt.ppt
456720224-1-Antenatal Care-Terpadu-10-T-ppt.pptDesiskaPricilia1
 
SEDIAAN EMULSI : DEFINISI, TIPE EMULSI, JENIS EMULGATOR DAN CARA PEMBUATAN
SEDIAAN EMULSI : DEFINISI, TIPE EMULSI, JENIS EMULGATOR DAN CARA PEMBUATANSEDIAAN EMULSI : DEFINISI, TIPE EMULSI, JENIS EMULGATOR DAN CARA PEMBUATAN
SEDIAAN EMULSI : DEFINISI, TIPE EMULSI, JENIS EMULGATOR DAN CARA PEMBUATANYayahKodariyah
 
SWAMEDIKASI ALERGI PRODI SARJANA FARMASI.pdf
SWAMEDIKASI ALERGI PRODI SARJANA FARMASI.pdfSWAMEDIKASI ALERGI PRODI SARJANA FARMASI.pdf
SWAMEDIKASI ALERGI PRODI SARJANA FARMASI.pdfFatimaZalamatulInzan
 
PPT KONTRASEPSI KB HORMONAL DAN NON HORMONAL
PPT KONTRASEPSI KB HORMONAL DAN NON HORMONALPPT KONTRASEPSI KB HORMONAL DAN NON HORMONAL
PPT KONTRASEPSI KB HORMONAL DAN NON HORMONALMayangWulan3
 
PERAN PERAWAT DALAM MEMBERIKAN PELAYANAN KELOMPOK 4.ppt
PERAN PERAWAT DALAM MEMBERIKAN PELAYANAN KELOMPOK 4.pptPERAN PERAWAT DALAM MEMBERIKAN PELAYANAN KELOMPOK 4.ppt
PERAN PERAWAT DALAM MEMBERIKAN PELAYANAN KELOMPOK 4.pptbekamalayniasinta
 
materi tentang sistem imun tubuh manusia
materi tentang sistem  imun tubuh manusiamateri tentang sistem  imun tubuh manusia
materi tentang sistem imun tubuh manusiastvitania08
 
PPT presentasi tentang ekshumasi stase forensik
PPT presentasi tentang ekshumasi stase forensikPPT presentasi tentang ekshumasi stase forensik
PPT presentasi tentang ekshumasi stase forensikSavitriIndrasari1
 
414325562-Ppt- Keperawatan GawatDarurat Trauma-Abdomen.pptx
414325562-Ppt- Keperawatan GawatDarurat Trauma-Abdomen.pptx414325562-Ppt- Keperawatan GawatDarurat Trauma-Abdomen.pptx
414325562-Ppt- Keperawatan GawatDarurat Trauma-Abdomen.pptxrachmatpawelloi
 
penyuluhan terkait kanker payudara oleh mahasiswa k3s
penyuluhan terkait kanker payudara oleh mahasiswa k3spenyuluhan terkait kanker payudara oleh mahasiswa k3s
penyuluhan terkait kanker payudara oleh mahasiswa k3smwk57khb29
 
MPI 3. Pengendalian Penyakit pada JH 2023 Kadar.pptx
MPI 3. Pengendalian Penyakit pada JH 2023 Kadar.pptxMPI 3. Pengendalian Penyakit pada JH 2023 Kadar.pptx
MPI 3. Pengendalian Penyakit pada JH 2023 Kadar.pptxISKANDARSYAPARI
 

Recently uploaded (18)

Laporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptx
Laporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptxLaporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptx
Laporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptx
 
Strategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdf
Strategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdfStrategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdf
Strategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdf
 
PANDUAN TUGAS AKHIR SKRIPSI PRODI KEPERAWATAN ANESTESIOLOGI PROGRAM SARJANA T...
PANDUAN TUGAS AKHIR SKRIPSI PRODI KEPERAWATAN ANESTESIOLOGI PROGRAM SARJANA T...PANDUAN TUGAS AKHIR SKRIPSI PRODI KEPERAWATAN ANESTESIOLOGI PROGRAM SARJANA T...
PANDUAN TUGAS AKHIR SKRIPSI PRODI KEPERAWATAN ANESTESIOLOGI PROGRAM SARJANA T...
 
PERHITUNGAN_DAN_KATEGORI_STATUS_GIZI.ppt
PERHITUNGAN_DAN_KATEGORI_STATUS_GIZI.pptPERHITUNGAN_DAN_KATEGORI_STATUS_GIZI.ppt
PERHITUNGAN_DAN_KATEGORI_STATUS_GIZI.ppt
 
Toksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.ppt
Toksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.pptToksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.ppt
Toksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.ppt
 
anatomi fisiologi sistem penginderaan.ppt
anatomi fisiologi sistem penginderaan.pptanatomi fisiologi sistem penginderaan.ppt
anatomi fisiologi sistem penginderaan.ppt
 
Pelajaran Distosia Bahu pada persalinann
Pelajaran Distosia Bahu pada persalinannPelajaran Distosia Bahu pada persalinann
Pelajaran Distosia Bahu pada persalinann
 
konsep nutrisi pada pasien dengan gangguan kardiovaskuler.pptx
konsep nutrisi pada pasien dengan gangguan kardiovaskuler.pptxkonsep nutrisi pada pasien dengan gangguan kardiovaskuler.pptx
konsep nutrisi pada pasien dengan gangguan kardiovaskuler.pptx
 
456720224-1-Antenatal Care-Terpadu-10-T-ppt.ppt
456720224-1-Antenatal Care-Terpadu-10-T-ppt.ppt456720224-1-Antenatal Care-Terpadu-10-T-ppt.ppt
456720224-1-Antenatal Care-Terpadu-10-T-ppt.ppt
 
SEDIAAN EMULSI : DEFINISI, TIPE EMULSI, JENIS EMULGATOR DAN CARA PEMBUATAN
SEDIAAN EMULSI : DEFINISI, TIPE EMULSI, JENIS EMULGATOR DAN CARA PEMBUATANSEDIAAN EMULSI : DEFINISI, TIPE EMULSI, JENIS EMULGATOR DAN CARA PEMBUATAN
SEDIAAN EMULSI : DEFINISI, TIPE EMULSI, JENIS EMULGATOR DAN CARA PEMBUATAN
 
SWAMEDIKASI ALERGI PRODI SARJANA FARMASI.pdf
SWAMEDIKASI ALERGI PRODI SARJANA FARMASI.pdfSWAMEDIKASI ALERGI PRODI SARJANA FARMASI.pdf
SWAMEDIKASI ALERGI PRODI SARJANA FARMASI.pdf
 
PPT KONTRASEPSI KB HORMONAL DAN NON HORMONAL
PPT KONTRASEPSI KB HORMONAL DAN NON HORMONALPPT KONTRASEPSI KB HORMONAL DAN NON HORMONAL
PPT KONTRASEPSI KB HORMONAL DAN NON HORMONAL
 
PERAN PERAWAT DALAM MEMBERIKAN PELAYANAN KELOMPOK 4.ppt
PERAN PERAWAT DALAM MEMBERIKAN PELAYANAN KELOMPOK 4.pptPERAN PERAWAT DALAM MEMBERIKAN PELAYANAN KELOMPOK 4.ppt
PERAN PERAWAT DALAM MEMBERIKAN PELAYANAN KELOMPOK 4.ppt
 
materi tentang sistem imun tubuh manusia
materi tentang sistem  imun tubuh manusiamateri tentang sistem  imun tubuh manusia
materi tentang sistem imun tubuh manusia
 
PPT presentasi tentang ekshumasi stase forensik
PPT presentasi tentang ekshumasi stase forensikPPT presentasi tentang ekshumasi stase forensik
PPT presentasi tentang ekshumasi stase forensik
 
414325562-Ppt- Keperawatan GawatDarurat Trauma-Abdomen.pptx
414325562-Ppt- Keperawatan GawatDarurat Trauma-Abdomen.pptx414325562-Ppt- Keperawatan GawatDarurat Trauma-Abdomen.pptx
414325562-Ppt- Keperawatan GawatDarurat Trauma-Abdomen.pptx
 
penyuluhan terkait kanker payudara oleh mahasiswa k3s
penyuluhan terkait kanker payudara oleh mahasiswa k3spenyuluhan terkait kanker payudara oleh mahasiswa k3s
penyuluhan terkait kanker payudara oleh mahasiswa k3s
 
MPI 3. Pengendalian Penyakit pada JH 2023 Kadar.pptx
MPI 3. Pengendalian Penyakit pada JH 2023 Kadar.pptxMPI 3. Pengendalian Penyakit pada JH 2023 Kadar.pptx
MPI 3. Pengendalian Penyakit pada JH 2023 Kadar.pptx
 

OPTIMIZED DRUG HISTORY TITLE

  • 1.
  • 2. FARMAKOLOGI dan TERAPEUTIK Farmakologi adalah ilmu yang memelajari pengetahuan obat dengan seluruh aspeknya, baik sifat kimiawi maupun fisikanya, kegiatan fisiologi, resorbsi, dan nasibnya dalam organisme hidup. Kata Farmakologi berasal dari bahasa Yunani. ‘Pharmacon’ = obat ‘Logos’ = ilmu Terapeutik = Ilmu dalam pengobatan
  • 3. SEJARAH ILMU FARMAKOLOGI Perkembangan ilmu farmakologi dapat dibagi menjadi dua periode yaitu : 1. Periode kuno (sebelum th 1700) Periode ini ditandai dengan observasi empirik oleh manusia terhadap penggunaan obat. Bukit atau pencatatannya dapat dilihat di Materia Medika yang disusun oleh Dioscorides (Pedanius). Sebelumnya, catatan tertua dijumpai pada pengobatan Cina dan Mesir.
  • 4.
  • 5. • Claudius Galen (129–200 A.D.) adalah orang pertama yg mengenalkan bahwa teori dan pengalaman empirik berkontribusi seimbang dalam penggunaan obat.
  • 6. • Theophrastus von Hohenheim (1493–1541 A.D.), atau Paracelsus , adalah pionir penggunaan senyawa kimia dan mineral, yang dikenal juga dengan bapak toksikologi.
  • 7. • Johann Jakob Wepfer (1620– 1695), peneliti pertama yang melibatkan hewan percobaan dalam ilmu farmakologi dan toksikologi.
  • 8. 2. Periode modern Pada abad 18-19, mulai dilakukan penelitian eksperimental tentang nasib obat, tempat dan cara kerja obat, pada tingkat organ dan jaringan • Rudolf Buchheim (1820–1879) , mendirikan Institute of Pharmacology pertama di The University of Dorpat (Tartu, Estonia) tahun 1847. • Oswald Schmiedeberg (1838–1921), bersama seorang internist, Bernhard Naunyn (1839–1925), menerbitkan jurnal farmakologi pertama • John J. Abel (1857–1938), The “Father of American Pharmacology”
  • 9. FARMAKOLOGI dan TERAPEUTIK  Obat didefinisikan sebagai senyawa yang digunakan untuk mencegah, mengobati, mendiagnosis penyakit atau gangguan, atau menimbulkan kondisi tertentu. Misalnya, membuat seseorang infertile, atau melumpuhkan otot rangka selama pembedahan. Ilmu khasiat obat ini mencakup beberapa bagian, yaitu farmakognosi, biofarmasi, farmakokinetika, dan farmakodinamika, toksikologi, dan farmakoterapi.  Farmakognosi adalah cabang ilmu farmakologi yang memelajari sifat-sifat tumbuhan dan bahan lain yang merupakan sumber obat.
  • 10.  Farmakoterapi adalah cabang ilmu yang berhubungan dengan penggunaan obat dalam pencegahan dan pengobatan penyakit. Dalam farmakoterapi ini dipelajari aspek farmakokinetik dan farmakodinamik suatu obat yang dimanfaatkan untuk mengobati penyakit tertentu.  Toksikologi adalah ilmu yang memelajari keracunan zat kimia termasuk obat, zat yang digunakan dalam rumah tangga, industri maupun lingkungan hidup lain, seperti insektisida, pestisida, dan zat pengawet. Dalam cabang ilmu ini juga dipelajari juga cara pencegahan, pengenalan dan penanggulangan kasus-kasus keracunan.
  • 11. Biofarmasi adalah bagian ilmu yangmeneliti pengaruh formulasi obat terhadap efek terapeutiknya. Farmakologi terbagi menjadi 2 subdisiplin, yaitu: 1. farmakokinetik ialah apa yang dialami obat yang diberikan pada suatu makhluk hidup, yaitu absorbsi (A), distribusi (D), metabolisme atau biotransformasi (M), dan ekskresi (E); 2. farmakodinamik merupakan pengaruh obat terhadap sel hidup, organ atau makhluk hidup.
  • 12. SEJARAH PENGOBATAN 1. Fase Mistik - Konsep penyakit : akibat roh jahat, guna guna, kutukan - Pengobatan : oleh dukun, ramuan2 2. Fase Empirik - Pengobatan : bahan alam, tabib, shinse 3. Saintifik (rasional – empirik) - Konsep penyakit : sebab - akibat , proses patofisiologi - Pengobatan : oleh dokter, terapi non farmakologi dan farmakologi, Evidence Based Medicine
  • 13. OBAT Suatu zat kimia yang mempengaruhi proses-proses kehidupan, ditujukan untuk diagnosis, profilaksis, terapi atau mengubah keadaan tertentu NAMA OBAT - Nama kimia : berdasarkan gugus kimia mis : paraaminofenol ( utk nama generik parasetamol) - Nama generik : Nama yg ditentukan oleh WHO sesuai dengan zat berkhasiat yang ada di dalamnya mis : parasetamol, amoksisilin, ampisilin, asam mefenamat
  • 14. - Nama paten : nama dagang mis : parasetamol = sanmol®, Dumin®, amoksisilin = amoksan®, Bintamoks® asam mefenamat = ponstan®, mefiks® - Obat Essensial : obat yang paling dibutuhkan oleh masyarakat - Obat generik berlogo : obat generik yang dibuat oleh pabrik obat CPOB, mis Kimia Farma.,Indo Farma
  • 15. The Main Methods 0f Naming Drugs Name Description Chemical Describes the atomic/ molucular structure of the drug. Usually long and complex e.g N-acetyl-p- aminophenol Generic Name given to government-approved drugs sold on prescription or over the counter, e.g Paracetamol Proprietary The brand name a particular company assigns to the drug product, indicated by ®, e.g Sanmol®, Pamol®, Panadol®
  • 16. Bentuk Sediaan Obat 1. Padat tablet, kaplet, kapsul, pil, pulveres, suppositoria, ovula, 2. Semi padat salep, cream, unguentum 3. Cair syrup, suspensi, solutions, elixir, drops 4. Gas : obat inhaler, zat anestesi, O2, spray, aerosol
  • 17. Cara Pemberian Obat ROUTE DESCRIPTION ENTERAL By The Digestive tract Peroral Buccal Sublingual Perrektal By mouth Across membranes of the mouth Under the tongue Into rectum PARENTERAL Intravenous Intraarterial Intrakutan – Subkutan Intramuscular Intrathecal Intraperitoneal By Injection into : Venous circulation Arterial circulation Dermis, skin The muscle Spinal/ subarachnoid space The abdominal cavity
  • 18. ROUTE DESCRIPTION TOPIKAL Transcutaneous Transdermal Transmucosal Opthalmic Otic Vaginal INHALATION By application onto the skin or associates membrane Across the skin Across the membrane Across mucus membrane Onto membrane of the eyes Onto membranes of deeper ears Onto membrane of vagina By The Respiratory tract
  • 19. Alasan Pemilihan Cara Pemberian Obat - Keadaan umum penderita - sakit berat/ tidak, - sadar/tidak - kooperatif/ tidak - Kecepatan respon yang diinginkan - Sifat obat (stabilitas thd asam lambung dll) - Tempat kerja obat yang diinginkan
  • 20. Peroral Cara pemberian yg paling umum dilakukan karena mudah, aman, murah Kerugian : - Banyak faktor mempengaruhi kadar obat aktif dalam darah (stabilitas thd pH lambung, enzim sal cerna, kelarutan obat, ukuran partikel, kecepatan pengosongan lambung, adanya makanan, mengalami eliminasi lintas pertama, interaksi dgn obat lain dll) - Memerlukan kooperasi dari penderita - Obat dapat mengiritasi saluran cerna
  • 21. Parenteral Intra vena (i.v), Intra muskular (i.m) Subkutan (sc), Intra tekal, Intra peritoneal dll Keuntungan : - Efek lebih cepat dibdgkan dgn peroral - Dpt diberikan pada pasien yg tidak kooperatif, tidak sadar, muntah-muntah - Sangat berguna pada keadaan darurat
  • 22. Kerugian : - Dibutuhkan cara aseptik - Sering disertai nyeri (i.m) - Efek toksik mdh terjadi krn kadar obat dlm darah sgr tercapai (i.v) - Bahaya penularan hepatitis - Sukar dilakukan sendiri - Tidak ekonomis i.m pada deltoid, vastus lateralis absorpsi >> Pada gluteus absorpsi lebih << Obat dalam minyak (depo) : Obat KB suntik diabsorpsi lambat
  • 23. Topikal Pemberian topikal pada kulit - Tergantung luas daerah terpapar - Kelarutan obat dalam lemak - Dermis lebih permeabel thd banyak zat shg pada luka bakar atau pada kulit terkelupas obat lebih banyak diserap - Inflamasi dan vaskularisasi >> akan meningkatkan absorpsi Pemberian topikal pada mata/ telinga Untuk efek lokal pada mata/ telinga Absorpsi lebih cepat bila ada infeksi atau trauma pada mata
  • 24. PEMBERIAN PERVAGINAL Untuk infeksi lokal di vagina - Ovula - Vaginal tablet PEMBERIAN PERREKTAL Untuk efek sistemik atau efek lokal - Bentuk Suppositoria - Untuk pasien muntah-muntah - Tidak sadar
  • 25. Inhalasi - Harus berupa gas/ cairan yg mudah menguap - Absorpsi terjadi melalui epitel paru / mukosa saluran nafas - Absorpsi cepat, tidak mengalami Eliminasi Lintas Pertama - Kerugian perlu alat khusus, dosis sukar ditentukan - Contoh inhaler, obat anestesi, obat yg diuap menggunakan nebulizer