Dokumen tersebut membahas sejarah perkembangan ilmu farmakologi, mulai dari penggunaan tanaman obat pada zaman kuno, penemuan bahan aktif alami, pengembangan ilmu kedokteran dan farmasi pada abad ke-17 hingga modern, serta perjalanan pendidikan farmasi.
3. pendahuluan
• Pharmacon = obat, logos = ilmu
Obat adalah bahan atau sediaan yang digunakan untuk mempengaruhi atau
menyelidiki system fisiologi atau kondisi patologi dalam rangka penetapan
diagnosis, pencegahan dan penyembuhan, pemulihan dari sakit, gejala sakit atau
penyakit yang meningkatkan kesehatan
4. definisi
• Merupakan ilmu yang mempelajari bagaimana obat bereaksi dengan
reseptornya yang tersedia di dalam tubuh secara biologis (Hacker,2009)
• Merupakan ilmu yang mempelajari interaksi zat akif dengan tubuh melalui
proses kimia terutama dengan ikatan molekul yang dapat mengaktifasi
ataupun menginhibisi proses normal tubuh. (katzung, 2012)
7. Asal mula
• tanaman/ binatang berkhasiat di murnikan melalui berbagai proses sehingga
diperoleh bahan aktif obat
• Dibuat sintesis
• In vivo untuk aktifitas biologis
• in vitro untu efektifitas,, keamanaan, efek samping, interkasi obat, dosis, rute
dan waktu pemberian
8. • Manuscrip dari china, mesir, india , terdapat banyak penemuan bahan alam
tradisional yang bermanfaat dalam pengobatan.
• Efedrin : Ephedra vulgaris
• Atropin : atropa belladonna
• Morfin : papaver somniferum
• Digoksin : digitalis lanata
• Reserpin : rauwolfia serpentine
• Vinblastin dan vinkristin : vinca rosea
9. • Abad 17 mulai dilakukan berbagai eksperimen mengenai zat aktif obat
• Materia medica ( ilmu tentang sediaan obat dan kegunaannya) menjadi dasar
dalam pengembangan farmakologi
• Akhir abad 18 Francois megandie , Claude Bernard menemukan metoda
dalam eksperimen fisiologi dan farmakologi
11. Farmakologi zaman Yunani - romawi
• Yunani Kuno ---- Hippocates
• Vis medicatrix naturae
• Deskripsi penyakit, gejala dan lokasi geografis
• Evolusi pengobatan di romawi seiring dengan praktisi kesehatan Yunani
datang ke roma sebagai tawanan
12. Farmakologi zaman Yunani - romawi
• Tumbuh kesadaran akan kebutuhan untuk menuliskan hasil pengamatan dan
praktek profesinal kesehatan --- Dioscorides – ahli bedah romawi- kompilasi
obat yang diketahui--- Materia Medica – 600 tanaman berikut ilustrasi, lokasi
dimana memperoleh tanaman tersbut, bagaimana dan cara menggunakan
tanaman tsb sebagai obat
• Opium, ergot, hyoscyamus, cinnamon
13. • Galen – abad ke 2 M
• Konsep 4 pilar dalam praktek penyedia kesehatan yaitu blood, phlegm,
yellow bile, dark bile
• Sistem fisiologi, patologi dan pengobtan
• Pembuatan obat bersal dari rumbuhan dengan mencampur/melebur masing
masing bahan --- farmasi galenika
14. • Bizantium dan dunia muslim mengembangkan pengetahuan tentang obat
• Compedian tanaman obat
• Syrup untuk penyakit respirasi, mercuri untuk penyakit kulit, destilasi bir dan
anggur
• Proses pemurnian zat aktif dari tanaman obat
15. Farmakologi di abad pertengahan
• Salerno – sekolah medis
• Herbalis mengumpulkan dan mengerahkan kemampuan untuk
mengembangkan tanaman obat untuk pengobatan penyakit
• Philippus aureoles theophratus bombastus van hohenheim ( 1943-1951)
• Paracelcus. M dan menyiapkan bahan obat spesifik untuk melawan penyakit
dan memperkenalkan sejumlah besar zat kimia obat
• Everything is poison and nothing is a poison, it is only the dose that count
16. • Korelasi Antara paparan debu di tambang terhdap kerusakan paru paru
• Efek penggunaan mineral dalam pengobatan penyakit kulit
• Peranan logam berat dalam pengobatan penyakit
• Pelopor pengunaan zat kimia murni sebagai obat
17. • Borgias
• Arsenic triokside – serbuk larut dalam air tanpa rasa dan aroma
• Pelopor dalam toksikologi
18. Baroque period
• Spanyol --- sampel tanaman dari amerika selatan
• Portugis – rute pedaganagan ke timur dan membawa tanaman obat dan
rempah
• Ipecacuanha dan chinchona bark
19. Farmakologi modern
• Dasar dari kimia analitis dimulai di akhir abad 18
• Isolasi opium oleh Friedrich Wilhelm serturner – german pharmacist
• Ekstraksi opium dengan asam, diisolasi dengan laruan larut air – morfin
• Francois megandie --- alkaloid
• Dosis therapeutic
• Faktor yang mempengaruhi adme
• Identifikasi tempat aksi obat
• Mekanisme aksi obat
• Hubungan Antara struktur kimia dengan aktifitas
20. • Claude Bernard
• Koagulasi pada anestesi – penggunaan morfin sebelum chloroform untuk meningkatkan efek
anestesi dari kloroform
• James Blake
• Alat ukur tekanan darah,
Megandie dan muridnya meletakan dasar untuk farnakologi modern
21. Perjalanan pendidikan farmasi
• Sejak masa Hipocrates (460-370 SM) yang dikenal sebagai “Bapak Ilmu
Kedokteran”, belum dikenal adanya profesi Farmasi.
• “Dokter” yang mendignosis penyakit, juga sekaligus merupakan seorang Apoteker
yang menyiapkan obat.
• Semakin berkembangnya ilmu kesehatan masalah penyediaan obat semakin rumit,
baik formula maupun cara pembuatannya, sehingga dibutuhkan adanya suatu
keahlian tersendiri.
• Pada tahun 1240 M, Raja Jerman Frederick II memerintahkan pemisahan secara
resmi antara Farmasi dan Kedokteran dalam dekritnya yang terkenal “Two Silices”.
Dari sejarah ini, satu hal yang perlu digarisbawahi adalah akar ilmu farmasi dan
ilmu kedokteran adalah sama.
22. • 1. Claudius Galen (200-129 SM) menghubungkan penyembuhan penyakit
dengan teori kerja obat yang merupakan bidang ilmu farmakologi.
• 2. Hippocrates (459-370 SM) yang dikenal dengan “bapak kedokteran”
dalam praktek pengobatannya telah menggunakan lebih dari 200 jenis
tumbuhan.
• 3. Ibnu Sina (980-1037) telah menulis beberapa buku tentang metode
pengumpulan dan penyimpanan tumbuhan obat serta cara pembuatan
sediaan obat seperti pil, supositoria, sirup dan menggabungkan
pengetahuan pengobatan dari berbagai negara yaitu Yunani, India,Persia,
dan Arab untuk menghasilkan pengobatan yang lebih baik.
23. • 4. Paracelsus (1541-1493 SM) berpendapat bahwa untuk membuat sediaan
obat perlu pengetahuan kandungan zat aktifnya dan dia membuat obat dari
bahan yang sudah diketahui zat aktifnya
• 5. Johann Jakob Wepfer (1620-1695) berhasil melakukan verifikasi efek
farmakologi dan toksikologi obat pada hewan percobaan, ia mengatakan :”I
pondered at length, finally I resolved to clarify the matter by experiment”. Ia
adalah orang pertama yang melakukan penelitian farmakologi dan
toksikologi pada hewan percobaan. Percobaan pada hewan merupakan uji
praklinik yang sampai sekarang merupakan persyaratan sebelum obat diuji–
coba secara klinik pada manusia
24. • Institut Farmakologi pertama didirikan pada th 1847 oleh Rudolf Buchheim
(1820-1879) di Universitas Dorpat (Estonia).
• Oswald Schiedeberg (1838-1921) bersama dengan pakar disiplin ilmu lain
menghasilkan konsep fundamental dalam kerja obat meliputi reseptor obat,
hubungan struktur dengan aktivitas dan toksisitas selektif.
• Konsep tersebut juga diperkuat oleh T. Frazer (1852-1921) di Scotlandia, J.
Langley (1852-1925) di Inggris dan P. Ehrlich (1854-1915) di Jerman.
25. • Pendidikan farmasi berkembang seiring dengan pola perkembangan teknologi
• Dalam hal ini keahlian kefarmasian jauh lebih dibutuhkan di sebuah industri farmasi dari pada
apotek.
• Dapat dikatakan bahwa farmasi identik dengan teknologi pembuatan obat.
• MIPA (Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam) yang merupakan kelompok ilmu murni (basic
science) dan buku Pharmaceutical handbook menyatakan bahwa farmasi merupakan bidang yang
menyangkut semua aspek obat, meliputi : isolasi atau sintesis, pembuatan, pengendalian, distribusi
dan penggunaan.
• Di Inggris, sejak tahun 1962, dimulai suatu era baru dalam pendidikan farmasi, karena pendidikan
farmasi yang semula menjadi bagian dari MIPA, berubah menjadi suatu bidang yang berdiri sendiri
secara utuh berkembang ke arah “patient oriented”, memuculkan berkembangnya Clinical
Pharmacy (Farmasi klinik).
26. • Di USA 1963 bahwa masyarakat dan profesional lain memerlukan
informasi obat yang seharusnya datang dari para apoteker.
•
Perkembangan terakhir adalah timbulnya konsep “Pharmaceutical
Care” yang membawa para praktisi maupun para “profesor” ke arah
“wilayah” pasien