Obat didefinisikan sebagai zat yang dimaksudkan untuk mendiagnosa, mengurangi rasa sakit, mengobati atau mencegah penyakit pada manusia atau hewan. Obat memiliki berbagai efek pada tubuh, seperti melebarkan atau mengecilkan pupil mata, meningkatkan atau mengurangi produksi keringat dan air seni, serta digunakan untuk pengosongan usus besar atau sebagai antidot racun.
2. • Obat didefenisikan sebagai suatu zat yang
dimaksudkan untuk dipakai dalam mendiagnosa,
mengurangi rasa sakit, mengobati atau mencegah
penyakit pada manusia atau hewan.
• Salah satu kualitas obat yang paling mengherankan
ialah mempunyai aneka ragam kerja dan efek pada
tubuh.
• Obat midriatik melebarkan pupil mata >< obat miotik
mengecilkan pupil mata
• Obat emetika muntah >< antiemetika tidak
3. • Diuretika meningkatkan pengeluaran air seni
• Sudorifika meningkatkan pengeluaran
keringat
• Laksativa untuk pengosongan usus besar.
• Penawar racun (antidotum)
• Obat mendiagnosa DM, TBC, atau
kehamilan.
4. Dengan adanya obat banyak penyakit yang
menghantui sejarah kemanusiaan, seperti cacar, dan
poliomielitis, pada masa sekarang telah hilang.
Penyakit seperti diabetes, hipertensi dan depresi
mental dapat dikontrol dengan obat. Pembedahan
tidak munkin tanpa bantuan obat anestesi, analgetik
atau antibiotik.
Bisa kita bayangkan apa yang terjadi
dengan kita andaikan obat tidak ada
dan tidak ditemukan.
5. • Obat-obatan dalam bentuk tumbuhan dan mineral
telah ada jauh lebih lama dari manusianya sendiri.
• Penyakit pada manusia dan nalurinya untuk
mempertahankan hidup membawa kepada penemuan-
penemuan obat walaupun dalam betuk sederhana.
• Adanya anggapan bahwa penyakit disebabkan oleh
masuknya roh jahat dan cara pengobatannya memakai
mantera, bunyi-bunyian dan ramuan.
• Sepanjang sejarah pengetahuan tentang obat-obatan
dan penggunaannya untuk penyakait selalu diartikan
sebagai kekuatan.
6. • Farmasi berasal dari istilah pharmakom (b.
Yunani) berarti suatu guna-guna atau suatu obat
yang dipakai untuk maksud baik atau jahat.
dalam “Heroic epics”
• Banyak kegagalan pada pengobatan ini,
mungkin disebabkan oleh obat tidak sesuai,
dosis yang rendah, dosis terlalu tinggi bahkan
jadi keracunan.
• Keberhasilan mungkin karna dasar pengalaman,
terapi yang benar secara kebetulan, dan karena
efek plasebo.
7. • Sebelum jamannya para pendeta (pimpinan spritual), orang
yang bijak dari suatu suku, yang mempunyai ilmu
menyembuhkan dengan tumbuh-tumbuhan, yang mereka
dapatkan dari pengalaman dan turun-temurun dipanggil untuk
mengobati orang sakit. Dari penyediaan bahan obat ini ilmu
dari perapotekan dimulai.
• Pada jaman pendeta (pimpinan spritual), ilmu dari
perapotekan menjadi satu dengan fungsi dari pendeta.
• Pada jaman dahulu pekerjaan kefarmasian tidak dapat
dibedakan dari kedokteran karena pekerjaan tersebut
umumnya merupakan fungsi pimpinan agama suatu suku.
8. • Mungkin yang paling terkenal adalah Papyrus Ebers
suatu kertas dengan panjang 60 kaki dan lebar 1 kaki,
dari abad 16 SM. Ditemukan oleh Geors Ebers (jerman)
dikuburan suatu “MUMMY” di mesir.
• Isi dari ebers papyrus, terutama formulu-formulu obat
dengan menguraikan lebih dari 800 formula atau resep
dan disamping itu disebutkan juga sekitar 700 obat-
obatan yang berbeda. Obat-obat tersebut terutama dari
tumbuhan walaupun ada dari mineral dan hewan.
• Obat dari tumbuhan yang masih dipakai sampai
sekarang: akasia, biji jarak, anisi. Dari mineral: besi
oksida, Natrium bikarbonat, natrium klorida dan sulfur.
Pembawa yang dipakai untuk sediaan adalah bir, anggur,
susu dan madu.
9. • Sepanjang sejarah banyak tokoh-
tokoh memberi sumbangan
pemikiran untuk kemajuan ilmu
kesehatan. Yang dicatat diantara
mereka yang Genius dan
kreativitasnya mempunyai
pengaruh revolusioner terhadap
perkembanagan farmasi dan
kedokteran adalah:
10. Seorang dokter yunani dihargai
karena memperkenalkan farmasi
dan kedokteran secara ilmiah. Dia
menerangkan obat secara
rasional.
Hasil pekerjaannya termasuk
uraian dari beratus-ratus obat-
obatan dan masa itu timbullah
istilah farmakon, diartikan sebagai
obat yang dimurnikan hanya untuk
kebaikan menggantikan arti
terdahulu yaitu sebagai gunu-guna
untuk kebaikan dan kejahantan.
SUMBER GAMBAR
HTTP://ES.WIKIPEDIA.ORG/WIKI/HIP%C3%B3CRATES
11. Seorang dokter yunani
yang juga sebagai ahli
botani, merupakan orang
pertama yang
menggunakan ilmu
tumbuh-tumbuhan
sebagai ilmu farmasi
terapan. Hasil karyanya
De Materia Medica. Ilmu
dalam bidang ini sekarang
dikenal sebagai ilmu
farmakognosi.
SUMBER GAMBAR
HTTP://EN.WIKIPEDIA.ORG/WIKI/PEDANIUS_DIOSCORIDE
S
12. Dokter dan ahli farmasi bangsa
yunani yang memperoleh kewarga
negaraan romawi.
Mengarang 500 buku kedokteran.
Dia yang memulai pembuatan obat
dari tumbuh-tumbuhan dengan
mencampur atau melebur masing-
masing bahan, sehingga sekarang
ini dikenal ilmu “Farmasi Galenik”.
Mungkin salah satu formulanya yang
terkenal adalah krim pendingin yang
disebut Galens Cerats.
SUMBER FOTO
HTTP://AKADEMIFARMASIARJUNA.BLOGSPOT.COM/P/TOKO
H-FARMASI-DUNIA.HTML
13. Nama lengkap Philippus
Aureolus Theopharatus
Bombastus von Hohenheim
(Paracelsus)
Seorang dokter dan ahli kimia
kebangsaan swiss.
Pangaruhnya sangat besar
terhadap perubahan farmasi,
dari suatu yang terutama
bardasarkan ilmu tumbuh-
tumbuhan menjadi suatu
profesi yang berdasarkan ilmu
kimia SUBER FOTO
HTTP://UPLOAD.WIKIMEDIA.ORG/WIKIPEDIA/COMM
ONS/THUMB/4/4A/PARACELSUS.JPG/220PX-
PARACELSUS.JPG
14. Secara remis farmasi terpisah
dari kedokteran dinilai sejak
tahun 1240 M, ketika ada
perintah dari raja Jerman
Frederic II, untuk mengatur
pekerjaan kefarmasian
dibawah pemerintahannya
yang disebut Two Sicilies.
15. • Farmakope adalah buku resmi farmasi yang
dikeluarkan suatu negara tertentu yang
memuat standar yang dibutuhkan untuk
membuat sauatu obat.
• Istilah farmakope berasal dari bahasa jerman
yakni pharmacopeia, pharmacon = obat,
poiein = buat. Gabungan keduanya
menyatakan resep atau standar lain yang
dibutuhkan untuk membuat atau menyiapkan
suatu obat.
16. • F.I jilid I, edisi I, diterbitkan thn 1962 berlaku pada
tgl 20 Mei 1962. Tepat pada Hari Kebangkitan
Nasional.
• F.I edisi II diterbitkan thn 1972, diberlakukan pada
tanggal 12 Nopember 1972, pada Hari Kesehatan
Nasional.
• Untuk melengkapi F.I edisi II pada tahun 1974
diterbitkan Ekstra Farmakope Indonesia (E.F.I) dan
berlaku tgl 1 agustus 1974.
pada penyusunan E.F.I Bapak DR Midian Sirait
dipercaya sebagi ketua seksi Farmakognosi.
17. • Untuk menyempurnakan F.I edisi II, diterbitkan F.I edisi III
yang diberlakukan pada tgl 9 Oktober 1979.
Pada penyusunan F.I edisi III Bapak DR Midian Sirait
dipercaya sebagi ketua.
• Untuk menyempurnakan F.I edisi III pada thn 1990
dibentuk tim revisi F.I edisi III. (sekretaris Drs. Richard
Panjaitan, SKM).
• Untuk menyusun F.I edisi IV dibentuk panitia berdasarkan
SK Men,Kes pada tahun 1992. (Wakil Ketua Pelaksana
Drs. Richard Panjaitan, SKM).
• Untuk memeriksa naskah F.I edisi IV, dibentuk Dewan
Redaksi Panitia Farmakope Indonesia edisi IV. (Wakil
Ketua Drs. Richard Panjaitan, SKM).
• Pada tahun 1995 terbitlah F.I edise IV.
18. Istilah Kelarutan
Jumlah bagian pelarut yang
Istilah Kelarutan diperlukan untuk melarutkan 1 bgian
zat
Sangat mudah larut Kurang dari 1
Mudah larut 1 sampai 10
Larut 10 sampai 30
Agak sukar larut 30 sampai 100
Sukar larut 100 sampai 1.000
Sangat sukar larut 1.000 sampai 10.000
Praktis tidak larut Lebih dari 10.000
19. • Wadah adalah tempat penyimpanan artikel dan dapat
berhubungan langsung atau tidak langsung dengan
artikel.
• Wadah tidak tembus cahaya harus melindungi isinya dari
pengaruh cahaya. (wadah tidak bening atau dibungkus
dengan bahan yang buram)
jika dinyatakan “terlindung darai cahaya”, maka
penyimpanan dilakukan dalam wadah tidak tembus
cahaya.
• Wadah tertutup baik harus melindungi isinya terhadap
masuknya bahan padat dan mencegah kehilangan
bahan selama penanganan, pengangkutan,
penyimpanan dan distribusi.
20. • Wadah tertutup rapat harus melindungi isinya terhadap
masuknya bahan cair, bahan padat, atau uap dan
mencegah kehilangan, merekat, mencair atau
menguapnya bahan selama penanganan,
pengangkutan, penyimpanan dan distribusi.
• Wadah tertutup kedap harus dapat mencegah
menembusnya udara atau gas selama penanganan,
pengangkutan, penyimpanan dan distribusi.
• Wadah satuan tunggal digunakan untuk produk
obat yang dimaksudkan untuk digunakan sebagai
dosis tunggal yang harus digunakan segera
setelah dibuka.
21. • Wadah dosis tuggal adalah wadah satuan tunggal
untuk bahan yang hanya digunakan secara
parenteral.
• Wadah dosis satuan adalah wadah satuan tunggal
untuk bahan yang digunakan bukan secara
parenteral dalam dosis tunggal, langsung dari
wadah.
• Wadah satuan ganda adalah wadah yang mungkin
dapat diambil isinya beberapa kali tanpa
mengakibatkan perubahan kekuatan, mutu atau
kemurnian sisa zat dalam wadah tersebut.
• Wadah dosis ganda adalah wadah satuan ganda
untuk bahan yang digunakan secara parenteral.
22. Dingin adalah suhu tidak lebih dari 80c.
Sejuk adalah suhu antara 80c - 150c. Kecuali
dinyatakan lain, bahan yang harus disimpan ditempat
sejuk dapat disimpan dalam lemari pendingin. Lemari
pendingin mempunyai suhu antara 20c - 80c.
Suhu kamar adalah suhu pada ruang kerja.
Suhu kamar terkendali adalah suhu yang diatur
antara 150c - 300c
Hangat adalah suhu antara 300 - 400c
Panas berlebih adalah suhu diatas 400c.
23. • Persen bobot per bobot (b/b) menyatakan
jumlah gram zat dalam 100 gram larutan
atau campuran.
• Persen bobot per volume (b/v)
menyatakan jumlah gram zat dalam
100 ml larutan sebagai pelarut dapat
digunakan air atau pelarut lain.
24. • Persen volume per volume (v/v)
menyatakan jumlah ml zat dalam 100 ml
larutan.
Pernyataan persen tanpa penjelasan lebih
lanjut untuk cumpuran padat atau setengah
padat yang dimaksud adalah b/b, untuk
larutan dan suspensi atau zat padat dalam
cairan yang dimaksud adalah b/v, untuk
larutan cairan dalam cairan yang dimaksud
adalah v/v dan untuk larutan gas dalam
cairan yang dimaksud adalah b/v.
25. Timbangan obat ada 3 jenis, yaitu timbangan gram
kasar, timbangan gram halus, timbangan milligram.
1. timbangan gram kasar, daya beban 250 g hingga
1000 g, kepekaan 200 mg
2. timbangan gram halus, daya beban 100 g hingga
1000 g, kepekaan 50 mg
3. timbangan miligram, daya beban 10 g hingga
50 g, kepekaan 5 mg
26. daya beban adalah bobot maksimum yang
boleh ditimbang.
Kepekaan adalah tambahan bobot
maksimum yang diperlukan pada salah satu
piring timbangan, setelah keduanya diisi
muatan maksimum, menyebabkan ayunan
jarum timbangan tidak kurang dari 2 mm
tiap dm pajang jarum.