SlideShare a Scribd company logo
1 of 15
ETIKET
DAN
KEMASAN
ETIKET
Pengertian
Etiket adalah identitas suatu obat yang dicantumkan pada
obat yang akan diserahkan dengan tujuan untuk memberikan
informasi tentang cara penggunaan obat yang benar hingga
tujuan pengobatan dapat tercapai.
Yang harus diperhatikan :
 Penilaian pasien terhadap pelayanan apoteker adalah melalui
etiket yang diterimanya.
 Etiket ditulis diatas kertas yang berkualitas baik.
 Ukuran etiket harus sepadan dengan ukuran kemasan yang
akan digunakan, tidak boleh terlalu besar atau terlalu kecil,
tetapi dapat mencakup semua informasi.
lanjutan
Obat yang diserahkan atas dasar Resep Dokter harus dilengkapi
dengan etiket yang terdiri atas 2 jenis:
 Etiket berwarna putih untuk obat dalam
 Etiket berwarna biru untuk obat luar
lanjutan
Pada etiket untuk obat yang diserahkan atas dasar resep dokter harus
tertulis ;
Identitas Apotek Dan APA
Identitas Apotek: Nama, Alamat Dan Nomor Telepon Apotek
Identitas APA: Nama Dan Nomor Izin
Kedua informasi di atas akan mempermudah pasien untuk mengidentifikasi
apotek yang menyiapkan obatnya.
Identitas Pasien
Identitas Pasien: Terutama nama pasien, untuk menghindari kesalahan
pemberian obat.
Keterangan seperti “bayi”, “anak”, “nyonya”, atau “tuan” seringkali
disertakan untuk memperjelas identitas pasien
lanjutan
Aturan Penggunaan Obat
 Harus jelas
 Tidak dibuat dalam bentuk singkatan atau dalam singkatan medis yang tidak mudah
dipahami pasien
 Angka tidak ditulis dalam bentuk angka melainkan dieja seperti “satu”, “dua” tiga” dst
 Perlunya keterangan tambahan untuk obat dengan cara penggunaan khusus, seperti
pada mata, telinga, rektal, vagina dll.
 Aturan penggunaan obat seperti “gunakan bila perlu” perlu dihindari karena tidak cukup
membuat pasien paham aturan yang sebenarnya.
 Untuk menghindarkan kesalahan penggunaan obat, terutama antara obat pemakaian
dalam dan obat pemakaian luar, maka etiket dicetak pada kertas dengan warna berbeda.
 Obat pemakaian dalam diberikan dengan etiket berwarna putih
 Obat pemakaian luar diberikan dengan etiket berwarna biru, dan tertulis “OBAT LUAR” di
bagian bawah etiket
lanjutan
Aturan Penggunaan Obat
 Menunjukkan kebutuhan terapi seorang pasien pada waktu tersebut
 Untuk alat telusur
Nomor Resep
Resep merupakan dokumen proses terapi pasien pada waktu tertentu. Seagai bukti,
resep perlu disimpan utuk kurun waktu tertentu, sesuai ketentuan perundang-
undangan. Untuk kepentingan dokumentasi tsb, resep yang disimpan perlu disertai
dengan nomor identitas yang khas di setiap apotek. Pada etiket, nomor identitas
resep tersebut harus tertera untuk mempermudah penelusuran jika diperlukan pada
masa yang akan datang.
Nama Dan Kekuatan Obat
Dengan mengetahui nama obat yang digunakan, pasien akan dapat mengidentifikasi
apabila terjadi efek yang tidak diinginkan dari obat tersebut. Dengan ditulisnya
kekuatan obat, akan dengan mudah diketahui dosis obat yang diberikan pada pasien.
lanjutan
Batas Waktu Penggunaan Obat
Terutama untuk sirup kering dan obat racikan.
Identitas Penulis Resep
Supaya pasien tetap memiliki informasi tentang dokter yang telah
meresepkan obat tersebut , untuk konsultasi lebih lanjut misalnya terkait
terapi atau efek samping yang muncul setelah penggunaan obat.
Nama Dan Kekuatan Obat
Dengan mengetahui nama obat yang digunakan, pasien akan dapat
mengidentifikasi apabila terjadi efek yang tidak diinginkan dari obat tersebut.
Dengan ditulisnya kekuatan obat, akan dengan mudah diketahui dosis obat
yang diberikan pada pasien.
lanjutan
Label Tambahan
 Obat dapat menyebabkan rasa kantuk. Jangan mengendarai kendaraan
atau menjalankan mesin setelah minum obat ini
 Jangan dipecah, ditumbuk atau dikunyah. Obat ini harus ditelan utuh
 Simpan di tempat yang dingin. Jangan terkena sinar matahari
 Jangan meminum obat ini bersama susu, antasida atau obat-obat yang
mengandung besi, kalsium, aluminium dan magnesium
 Minumlah obat sampai habis
 Diminum jika perlu
 Kocok dahulu sebelum diminum
KEMASAN
Pengertian
Pengemas
 Semua bagian dari bahan kemasan : wdah, tutup dan selubung sebelah
luar
kemasan
 Pembungkus /eadah sediaan farmasi yang berfungsi untuk menjamin
stabilitas obat.
 Kemasan primer:
 Bahan kemas yang kontak langsung dengan bahan yang dikemas
 Syarat harus inert
 Kemasan sekunder
 Pembungkus lanjutan setelah kemasan primer (kotak atau dus dan
karton)
Informasi Kemasan Obat
Pada umumnya informasi obat yang dicantumkan adalah :
Nama Obat
Nama obat pada kemasan terdiri dari nama dagang dan nama zat aktif yang terkandung
didalamnya.
Contoh : - Nama Dagang : Panadol
- Nama Zat Aktif : Parasetamol / Acetaminophen
Komposisi Obat
Informasi tentang zat aktif yang terkandung didalam suatu obat, dapat merupakan zat
tunggal atau kombinasi dari berbagai macam zat aktif dan bahan tambahan lain.
Indikasi Dan Farmakologi Obat
Informasi mengenai khasiat obat untuk suatu penyakit.
Informasi Kemasan Obat
Kontraindikasi
Adalah penggunaan obat tidak di anjurkan karena dapat meningkatkan resiko
terhadap pasien dengan kondisi tertentu, misalnya bayi dan balita, ibu hamil dan
menyusui, usia lanjut atau pengidap penyakit tertentu.
Efek samping
Efek samping obat adalah setiap respon obat yang merugikan akibat
penggunaan obat dengan dosis atau takaran normal.
Aturan Pakai (Dosis)
Informasi mengenai cara penggunaan obat yang meliputi waktu dan berapa kali
obat tersebut digunakan.
Peringatan Perhatian
Tanda peringatan yang harus diperhatikan pada setiap kemasan obat bebas
dan obat bebas terbatas.
Informasi Kemasan Obat
Tanggal Kadluasa
Adalah batas waktu jaminan produsen terhadap kualitas produk.
Nama Produsen
Nama Industri farmasi yang memproduksi obat.
No. Batch/ Lot
Nomor kode produksi yang dikeluarkan oleh Industri Farmasi.
Harga Eceran Tertinggi
Harga jual obat tertinggi yang diperbolehkan oleh pemerintah.
Cara Penyimpanan
Nomor registrasi
Adalah tanda ijin edar absah yang diberikan oleh pemerintah.
Senang Bertemu Kalian
Semua!
Terimah Kasih

More Related Content

What's hot

Tablet sublingual dan bukal
Tablet sublingual dan bukalTablet sublingual dan bukal
Tablet sublingual dan bukalListia Rini
 
Farmakologi antihipertensi
Farmakologi antihipertensiFarmakologi antihipertensi
Farmakologi antihipertensi4nakmans4
 
Permenkes RI No. 34 th 2014 Tentang Pedagang Besar Farmasi
Permenkes RI No. 34 th 2014 Tentang Pedagang Besar FarmasiPermenkes RI No. 34 th 2014 Tentang Pedagang Besar Farmasi
Permenkes RI No. 34 th 2014 Tentang Pedagang Besar FarmasiUlfah Hanum
 
5_6111660195018966480.pdf
5_6111660195018966480.pdf5_6111660195018966480.pdf
5_6111660195018966480.pdfsetiawan76
 
Pengawasan Pre Market Obat Tradisional dan Suplemen Kesehatan
Pengawasan Pre Market Obat Tradisional dan Suplemen KesehatanPengawasan Pre Market Obat Tradisional dan Suplemen Kesehatan
Pengawasan Pre Market Obat Tradisional dan Suplemen Kesehatankhoiril anwar
 
PENGATURAN DOSIS PADA PEDIATRIK, GERIATRIK DAN OBESITAS
PENGATURAN DOSIS PADA PEDIATRIK, GERIATRIK DAN OBESITASPENGATURAN DOSIS PADA PEDIATRIK, GERIATRIK DAN OBESITAS
PENGATURAN DOSIS PADA PEDIATRIK, GERIATRIK DAN OBESITASTaofik Rusdiana
 
Kebijakan obat tradisional nasional tahun 2007
Kebijakan obat tradisional nasional tahun 2007Kebijakan obat tradisional nasional tahun 2007
Kebijakan obat tradisional nasional tahun 2007Ulfah Hanum
 
Laporan praktikum gel pyroksikam
Laporan praktikum gel pyroksikamLaporan praktikum gel pyroksikam
Laporan praktikum gel pyroksikamSiti Zulaikhah
 
Rangkuman Toksikologi dan Antidotum
Rangkuman Toksikologi dan AntidotumRangkuman Toksikologi dan Antidotum
Rangkuman Toksikologi dan AntidotumNesha Mutiara
 
Materi pelatihan manajemen kefarmasian di puskesmas (jica)
Materi pelatihan manajemen kefarmasian di puskesmas (jica)Materi pelatihan manajemen kefarmasian di puskesmas (jica)
Materi pelatihan manajemen kefarmasian di puskesmas (jica)Ulfah Hanum
 
Permenkes 3 2015 peredaran, penyimpanan, pemusnahan, dan pelaporan narkotika
Permenkes 3 2015 peredaran, penyimpanan, pemusnahan, dan pelaporan narkotikaPermenkes 3 2015 peredaran, penyimpanan, pemusnahan, dan pelaporan narkotika
Permenkes 3 2015 peredaran, penyimpanan, pemusnahan, dan pelaporan narkotikaUlfah Hanum
 

What's hot (20)

Tablet sublingual dan bukal
Tablet sublingual dan bukalTablet sublingual dan bukal
Tablet sublingual dan bukal
 
Sediaan krim
Sediaan krimSediaan krim
Sediaan krim
 
Farmakologi antihipertensi
Farmakologi antihipertensiFarmakologi antihipertensi
Farmakologi antihipertensi
 
Permenkes RI No. 34 th 2014 Tentang Pedagang Besar Farmasi
Permenkes RI No. 34 th 2014 Tentang Pedagang Besar FarmasiPermenkes RI No. 34 th 2014 Tentang Pedagang Besar Farmasi
Permenkes RI No. 34 th 2014 Tentang Pedagang Besar Farmasi
 
5_6111660195018966480.pdf
5_6111660195018966480.pdf5_6111660195018966480.pdf
5_6111660195018966480.pdf
 
Pengawasan Pre Market Obat Tradisional dan Suplemen Kesehatan
Pengawasan Pre Market Obat Tradisional dan Suplemen KesehatanPengawasan Pre Market Obat Tradisional dan Suplemen Kesehatan
Pengawasan Pre Market Obat Tradisional dan Suplemen Kesehatan
 
farmasetika dasar
farmasetika dasarfarmasetika dasar
farmasetika dasar
 
Obat saluran pencernaan
Obat saluran pencernaanObat saluran pencernaan
Obat saluran pencernaan
 
Uji Disolusi
Uji DisolusiUji Disolusi
Uji Disolusi
 
PENGATURAN DOSIS PADA PEDIATRIK, GERIATRIK DAN OBESITAS
PENGATURAN DOSIS PADA PEDIATRIK, GERIATRIK DAN OBESITASPENGATURAN DOSIS PADA PEDIATRIK, GERIATRIK DAN OBESITAS
PENGATURAN DOSIS PADA PEDIATRIK, GERIATRIK DAN OBESITAS
 
Kebijakan obat tradisional nasional tahun 2007
Kebijakan obat tradisional nasional tahun 2007Kebijakan obat tradisional nasional tahun 2007
Kebijakan obat tradisional nasional tahun 2007
 
Kuliah formulasi dasar 2
Kuliah formulasi dasar 2Kuliah formulasi dasar 2
Kuliah formulasi dasar 2
 
Laporan praktikum gel pyroksikam
Laporan praktikum gel pyroksikamLaporan praktikum gel pyroksikam
Laporan praktikum gel pyroksikam
 
Suplemen makanan
Suplemen makanan Suplemen makanan
Suplemen makanan
 
Obat Kewaspadaan Tinggi
Obat Kewaspadaan TinggiObat Kewaspadaan Tinggi
Obat Kewaspadaan Tinggi
 
sitostatika
sitostatikasitostatika
sitostatika
 
Rangkuman Toksikologi dan Antidotum
Rangkuman Toksikologi dan AntidotumRangkuman Toksikologi dan Antidotum
Rangkuman Toksikologi dan Antidotum
 
Materi pelatihan manajemen kefarmasian di puskesmas (jica)
Materi pelatihan manajemen kefarmasian di puskesmas (jica)Materi pelatihan manajemen kefarmasian di puskesmas (jica)
Materi pelatihan manajemen kefarmasian di puskesmas (jica)
 
Farmakologi
Farmakologi Farmakologi
Farmakologi
 
Permenkes 3 2015 peredaran, penyimpanan, pemusnahan, dan pelaporan narkotika
Permenkes 3 2015 peredaran, penyimpanan, pemusnahan, dan pelaporan narkotikaPermenkes 3 2015 peredaran, penyimpanan, pemusnahan, dan pelaporan narkotika
Permenkes 3 2015 peredaran, penyimpanan, pemusnahan, dan pelaporan narkotika
 

Similar to ETIKET DAN KEMASAN KEL. 8.pptx

peran perawat dalam pemberian obat pada farmakologi
peran perawat dalam pemberian obat pada farmakologiperan perawat dalam pemberian obat pada farmakologi
peran perawat dalam pemberian obat pada farmakologiNovitaKurniaWulandar
 
(Pertemuan 2) Pengantar Swamedikasi.pptx
(Pertemuan 2) Pengantar Swamedikasi.pptx(Pertemuan 2) Pengantar Swamedikasi.pptx
(Pertemuan 2) Pengantar Swamedikasi.pptxTiaraChaerulZhanah
 
PERAN-PERAWAT-DALAM-PENGELOLAAN-PEMBERIAN-OBAT.pptx
PERAN-PERAWAT-DALAM-PENGELOLAAN-PEMBERIAN-OBAT.pptxPERAN-PERAWAT-DALAM-PENGELOLAAN-PEMBERIAN-OBAT.pptx
PERAN-PERAWAT-DALAM-PENGELOLAAN-PEMBERIAN-OBAT.pptxhipgabisulteng
 
Pelayanan Farmasi Klinis (150419) (1).pptx
Pelayanan Farmasi Klinis (150419) (1).pptxPelayanan Farmasi Klinis (150419) (1).pptx
Pelayanan Farmasi Klinis (150419) (1).pptxingriddevicarissa
 
Edukasi peduli obat.pdf
Edukasi peduli obat.pdfEdukasi peduli obat.pdf
Edukasi peduli obat.pdfssuser4fe906
 
Makalah teknik pemberian obat (UNIVERSITAS NU SBY YAYASAN RUMAH SAKIT ISLAM)
Makalah teknik pemberian obat (UNIVERSITAS NU SBY YAYASAN RUMAH SAKIT ISLAM)Makalah teknik pemberian obat (UNIVERSITAS NU SBY YAYASAN RUMAH SAKIT ISLAM)
Makalah teknik pemberian obat (UNIVERSITAS NU SBY YAYASAN RUMAH SAKIT ISLAM)Ida Part II
 
Pharmaceutical-Care for practice in pharmacy
Pharmaceutical-Care for practice in pharmacyPharmaceutical-Care for practice in pharmacy
Pharmaceutical-Care for practice in pharmacyssuser15ca0d
 
Pertemuan 2 farmakologi gagal.ppt.......x
Pertemuan 2 farmakologi gagal.ppt.......xPertemuan 2 farmakologi gagal.ppt.......x
Pertemuan 2 farmakologi gagal.ppt.......xssuser72b568
 
PRINSIP DALAM PEMBERIAN OBAT DISTRIBUSI OBAT RESEP.pptx
PRINSIP DALAM PEMBERIAN OBAT DISTRIBUSI OBAT RESEP.pptxPRINSIP DALAM PEMBERIAN OBAT DISTRIBUSI OBAT RESEP.pptx
PRINSIP DALAM PEMBERIAN OBAT DISTRIBUSI OBAT RESEP.pptxrahimatuluthia1
 
PPT study.pptx
PPT study.pptxPPT study.pptx
PPT study.pptxTitaFani
 
Tugas ppt dini anggraini 204010014
Tugas ppt dini anggraini 204010014Tugas ppt dini anggraini 204010014
Tugas ppt dini anggraini 204010014FenitaAiraCahyani
 
Penggunaan obat rasional pada masyarakat
Penggunaan obat rasional pada masyarakatPenggunaan obat rasional pada masyarakat
Penggunaan obat rasional pada masyarakatRagilMalindaWulandar
 
PEMBERIAN OBAT -OBATAN SESUAI STANDAR OPERASIONAL PROSEDURE.pptx
PEMBERIAN OBAT -OBATAN SESUAI STANDAR OPERASIONAL PROSEDURE.pptxPEMBERIAN OBAT -OBATAN SESUAI STANDAR OPERASIONAL PROSEDURE.pptx
PEMBERIAN OBAT -OBATAN SESUAI STANDAR OPERASIONAL PROSEDURE.pptxawaldarmawan3
 
P4. Medication error.pdf
P4. Medication error.pdfP4. Medication error.pdf
P4. Medication error.pdfDarmayanti924
 

Similar to ETIKET DAN KEMASAN KEL. 8.pptx (20)

Penulisan kemasan dan label obat
Penulisan kemasan dan label obatPenulisan kemasan dan label obat
Penulisan kemasan dan label obat
 
Swamedikasi
SwamedikasiSwamedikasi
Swamedikasi
 
peran perawat dalam pemberian obat pada farmakologi
peran perawat dalam pemberian obat pada farmakologiperan perawat dalam pemberian obat pada farmakologi
peran perawat dalam pemberian obat pada farmakologi
 
(Pertemuan 2) Pengantar Swamedikasi.pptx
(Pertemuan 2) Pengantar Swamedikasi.pptx(Pertemuan 2) Pengantar Swamedikasi.pptx
(Pertemuan 2) Pengantar Swamedikasi.pptx
 
PERAN-PERAWAT-DALAM-PENGELOLAAN-PEMBERIAN-OBAT.pptx
PERAN-PERAWAT-DALAM-PENGELOLAAN-PEMBERIAN-OBAT.pptxPERAN-PERAWAT-DALAM-PENGELOLAAN-PEMBERIAN-OBAT.pptx
PERAN-PERAWAT-DALAM-PENGELOLAAN-PEMBERIAN-OBAT.pptx
 
Pelayanan Farmasi Klinis (150419) (1).pptx
Pelayanan Farmasi Klinis (150419) (1).pptxPelayanan Farmasi Klinis (150419) (1).pptx
Pelayanan Farmasi Klinis (150419) (1).pptx
 
Edukasi peduli obat.pdf
Edukasi peduli obat.pdfEdukasi peduli obat.pdf
Edukasi peduli obat.pdf
 
Makalah teknik pemberian obat (UNIVERSITAS NU SBY YAYASAN RUMAH SAKIT ISLAM)
Makalah teknik pemberian obat (UNIVERSITAS NU SBY YAYASAN RUMAH SAKIT ISLAM)Makalah teknik pemberian obat (UNIVERSITAS NU SBY YAYASAN RUMAH SAKIT ISLAM)
Makalah teknik pemberian obat (UNIVERSITAS NU SBY YAYASAN RUMAH SAKIT ISLAM)
 
Pharmaceutical-Care for practice in pharmacy
Pharmaceutical-Care for practice in pharmacyPharmaceutical-Care for practice in pharmacy
Pharmaceutical-Care for practice in pharmacy
 
Pertemuan 2 farmakologi gagal.ppt.......x
Pertemuan 2 farmakologi gagal.ppt.......xPertemuan 2 farmakologi gagal.ppt.......x
Pertemuan 2 farmakologi gagal.ppt.......x
 
PRINSIP DALAM PEMBERIAN OBAT DISTRIBUSI OBAT RESEP.pptx
PRINSIP DALAM PEMBERIAN OBAT DISTRIBUSI OBAT RESEP.pptxPRINSIP DALAM PEMBERIAN OBAT DISTRIBUSI OBAT RESEP.pptx
PRINSIP DALAM PEMBERIAN OBAT DISTRIBUSI OBAT RESEP.pptx
 
PPT study.pptx
PPT study.pptxPPT study.pptx
PPT study.pptx
 
Tugas ppt dini anggraini 204010014
Tugas ppt dini anggraini 204010014Tugas ppt dini anggraini 204010014
Tugas ppt dini anggraini 204010014
 
Obat (1)
Obat (1)Obat (1)
Obat (1)
 
Penggunaan obat rasional pada masyarakat
Penggunaan obat rasional pada masyarakatPenggunaan obat rasional pada masyarakat
Penggunaan obat rasional pada masyarakat
 
PEMBERIAN OBAT -OBATAN SESUAI STANDAR OPERASIONAL PROSEDURE.pptx
PEMBERIAN OBAT -OBATAN SESUAI STANDAR OPERASIONAL PROSEDURE.pptxPEMBERIAN OBAT -OBATAN SESUAI STANDAR OPERASIONAL PROSEDURE.pptx
PEMBERIAN OBAT -OBATAN SESUAI STANDAR OPERASIONAL PROSEDURE.pptx
 
UU Farmasi 3
UU Farmasi 3UU Farmasi 3
UU Farmasi 3
 
P4. Medication error.pdf
P4. Medication error.pdfP4. Medication error.pdf
P4. Medication error.pdf
 
Sentralisasi obat
Sentralisasi obatSentralisasi obat
Sentralisasi obat
 
Sentralisasi obat
Sentralisasi obatSentralisasi obat
Sentralisasi obat
 

ETIKET DAN KEMASAN KEL. 8.pptx

  • 3. Pengertian Etiket adalah identitas suatu obat yang dicantumkan pada obat yang akan diserahkan dengan tujuan untuk memberikan informasi tentang cara penggunaan obat yang benar hingga tujuan pengobatan dapat tercapai. Yang harus diperhatikan :  Penilaian pasien terhadap pelayanan apoteker adalah melalui etiket yang diterimanya.  Etiket ditulis diatas kertas yang berkualitas baik.  Ukuran etiket harus sepadan dengan ukuran kemasan yang akan digunakan, tidak boleh terlalu besar atau terlalu kecil, tetapi dapat mencakup semua informasi.
  • 4. lanjutan Obat yang diserahkan atas dasar Resep Dokter harus dilengkapi dengan etiket yang terdiri atas 2 jenis:  Etiket berwarna putih untuk obat dalam  Etiket berwarna biru untuk obat luar
  • 5. lanjutan Pada etiket untuk obat yang diserahkan atas dasar resep dokter harus tertulis ; Identitas Apotek Dan APA Identitas Apotek: Nama, Alamat Dan Nomor Telepon Apotek Identitas APA: Nama Dan Nomor Izin Kedua informasi di atas akan mempermudah pasien untuk mengidentifikasi apotek yang menyiapkan obatnya. Identitas Pasien Identitas Pasien: Terutama nama pasien, untuk menghindari kesalahan pemberian obat. Keterangan seperti “bayi”, “anak”, “nyonya”, atau “tuan” seringkali disertakan untuk memperjelas identitas pasien
  • 6. lanjutan Aturan Penggunaan Obat  Harus jelas  Tidak dibuat dalam bentuk singkatan atau dalam singkatan medis yang tidak mudah dipahami pasien  Angka tidak ditulis dalam bentuk angka melainkan dieja seperti “satu”, “dua” tiga” dst  Perlunya keterangan tambahan untuk obat dengan cara penggunaan khusus, seperti pada mata, telinga, rektal, vagina dll.  Aturan penggunaan obat seperti “gunakan bila perlu” perlu dihindari karena tidak cukup membuat pasien paham aturan yang sebenarnya.  Untuk menghindarkan kesalahan penggunaan obat, terutama antara obat pemakaian dalam dan obat pemakaian luar, maka etiket dicetak pada kertas dengan warna berbeda.  Obat pemakaian dalam diberikan dengan etiket berwarna putih  Obat pemakaian luar diberikan dengan etiket berwarna biru, dan tertulis “OBAT LUAR” di bagian bawah etiket
  • 7. lanjutan Aturan Penggunaan Obat  Menunjukkan kebutuhan terapi seorang pasien pada waktu tersebut  Untuk alat telusur Nomor Resep Resep merupakan dokumen proses terapi pasien pada waktu tertentu. Seagai bukti, resep perlu disimpan utuk kurun waktu tertentu, sesuai ketentuan perundang- undangan. Untuk kepentingan dokumentasi tsb, resep yang disimpan perlu disertai dengan nomor identitas yang khas di setiap apotek. Pada etiket, nomor identitas resep tersebut harus tertera untuk mempermudah penelusuran jika diperlukan pada masa yang akan datang. Nama Dan Kekuatan Obat Dengan mengetahui nama obat yang digunakan, pasien akan dapat mengidentifikasi apabila terjadi efek yang tidak diinginkan dari obat tersebut. Dengan ditulisnya kekuatan obat, akan dengan mudah diketahui dosis obat yang diberikan pada pasien.
  • 8. lanjutan Batas Waktu Penggunaan Obat Terutama untuk sirup kering dan obat racikan. Identitas Penulis Resep Supaya pasien tetap memiliki informasi tentang dokter yang telah meresepkan obat tersebut , untuk konsultasi lebih lanjut misalnya terkait terapi atau efek samping yang muncul setelah penggunaan obat. Nama Dan Kekuatan Obat Dengan mengetahui nama obat yang digunakan, pasien akan dapat mengidentifikasi apabila terjadi efek yang tidak diinginkan dari obat tersebut. Dengan ditulisnya kekuatan obat, akan dengan mudah diketahui dosis obat yang diberikan pada pasien.
  • 9. lanjutan Label Tambahan  Obat dapat menyebabkan rasa kantuk. Jangan mengendarai kendaraan atau menjalankan mesin setelah minum obat ini  Jangan dipecah, ditumbuk atau dikunyah. Obat ini harus ditelan utuh  Simpan di tempat yang dingin. Jangan terkena sinar matahari  Jangan meminum obat ini bersama susu, antasida atau obat-obat yang mengandung besi, kalsium, aluminium dan magnesium  Minumlah obat sampai habis  Diminum jika perlu  Kocok dahulu sebelum diminum
  • 11. Pengertian Pengemas  Semua bagian dari bahan kemasan : wdah, tutup dan selubung sebelah luar kemasan  Pembungkus /eadah sediaan farmasi yang berfungsi untuk menjamin stabilitas obat.  Kemasan primer:  Bahan kemas yang kontak langsung dengan bahan yang dikemas  Syarat harus inert  Kemasan sekunder  Pembungkus lanjutan setelah kemasan primer (kotak atau dus dan karton)
  • 12. Informasi Kemasan Obat Pada umumnya informasi obat yang dicantumkan adalah : Nama Obat Nama obat pada kemasan terdiri dari nama dagang dan nama zat aktif yang terkandung didalamnya. Contoh : - Nama Dagang : Panadol - Nama Zat Aktif : Parasetamol / Acetaminophen Komposisi Obat Informasi tentang zat aktif yang terkandung didalam suatu obat, dapat merupakan zat tunggal atau kombinasi dari berbagai macam zat aktif dan bahan tambahan lain. Indikasi Dan Farmakologi Obat Informasi mengenai khasiat obat untuk suatu penyakit.
  • 13. Informasi Kemasan Obat Kontraindikasi Adalah penggunaan obat tidak di anjurkan karena dapat meningkatkan resiko terhadap pasien dengan kondisi tertentu, misalnya bayi dan balita, ibu hamil dan menyusui, usia lanjut atau pengidap penyakit tertentu. Efek samping Efek samping obat adalah setiap respon obat yang merugikan akibat penggunaan obat dengan dosis atau takaran normal. Aturan Pakai (Dosis) Informasi mengenai cara penggunaan obat yang meliputi waktu dan berapa kali obat tersebut digunakan. Peringatan Perhatian Tanda peringatan yang harus diperhatikan pada setiap kemasan obat bebas dan obat bebas terbatas.
  • 14. Informasi Kemasan Obat Tanggal Kadluasa Adalah batas waktu jaminan produsen terhadap kualitas produk. Nama Produsen Nama Industri farmasi yang memproduksi obat. No. Batch/ Lot Nomor kode produksi yang dikeluarkan oleh Industri Farmasi. Harga Eceran Tertinggi Harga jual obat tertinggi yang diperbolehkan oleh pemerintah. Cara Penyimpanan Nomor registrasi Adalah tanda ijin edar absah yang diberikan oleh pemerintah.