SlideShare a Scribd company logo
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Sesuai dengan perkembangan masyarakat dan perkembangan pendidikan di
Indonesia maka paradigma tenaga kependidikan pun sudah seharusnya mengalami
perubahan pula, khususnya yang berkaitan dengan supervisi atau kepengawasan
pendidikan ini. Dari paradigma lama dapat dipahami bahwa pengawasan cenderung
bersifat otokratis, mencari-cari kesalahan atau kelemahan orang lain dan berorientasi
pada kekuasaan. Pengertian pengawasan seperti ini sering disebut inspeksi atau
memeriksa, orang yang melakukan pemeriksaan itu sendiri disebut inspektur.
Perubahan demi perubahan telah dialami. Pengaruh-pengaruh barat mulai masuk,
sehingga pengertian pengawasan dalam pendidikan dirubah menjadi “supervisi” yang
maksudnya hampir sama dengan inspeksi tapi istilah supervisi memiliki arti yang
lebih luas dan demokratis, tidak hanya melihat apakah kepala sekolah, guru, dan para
pegawai sekolah telah melakukan tugas dan kegiatan sesuai dengan pedoman yang
ada, akan tetapi juga berusaha mencari jalan keluar bagaimana cara memperbaikinya.
Dengan paradigma baru ini diharapkan para pendidik dan para supervisor dapat
menjalin kerjasama yang lebih harmonis dalam rangka mengemban tugas-tugas
kependidikan yang dibebankan kepada diri masing-masing.
Supervisi pendidikan atau yang lebih dikenal dengan pengawasan pendidikan
memiliki konsep dasar yang saling berhubungan. Dalam konsep dasar supervisi
pendidikan dijelaskan beberapa dasar-dasar tentang konsep supervisi pendidikan itu
sendiri. Pendidikan berbeda dengan mengajar, pendidikan adalah suatu proses
pendewasaan yang dilakukan oleh seorang pendidik kepada peserta didik dengan
memberikan stimulus positif yang mencakup kognitif, afektif, dan psikomotorik.
Sedangkan pengajaran hanya mencakup kognitif saja artinya pengajaran adalah suatu
proses pentransferan ilmu pengetahuan tanpa membentuk sikap dan kreatifitas peserta
didik. Oleh karena itu, pendidikan haruslah diawasi atau disupervisi oleh supervisor
yang dapat disebut sebagai kepala sekolah dan pengawas-pengawas lain yang ada di
2
departemen pendidikan. Pengawasan di sini adalah pengawasan yang bertujuan untuk
meningkatkan kinerja para pendidik dan pegawai sekolah lainnya dengan cara
memberikan pengarahan-pengarahan yang baik dan bimbingan serta masukan tentang
cara atau metode mendidik yang baik dan professional. Dalam perkembangannya
supervisi pendidikan memberikan pengaruh yang baik pada perkembangan
pendidikan di Indonesia sehingga para pendidik memiliki kemampuan mendidik yang
kreatif, aktif, efektif dan inovatif. Dan dengan adanya mata kuliah supervisi
pendidikan pada institusi yang bergerak dalam bidang pendidikan akan lebih
menunjang para mahasiswa untuk mengetahui bagaimana mengawasi atau
mensupervisi pada pendidikan yang baik.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang makalah diatas, maka permasalahan yang akan dibahas
yaitu:
1. Bagaimana pengertian dari supervisi pendidikan?
2. Apa saja tujuan dari supervisi pendidikan?
3. Siapa yang menjadi sasaran dalam supervisi pendidikan?
4. Apa saja fungsi dari supervisi pendidikan?
5. Bagaimana ruang lingkup dan teknik dari supervisi pendidikan?
C. Tujuan
Adapun tujuan dari penulisan makalah ini yaitu:
1. Mengetahui tentang pengertian supervisi pendidikan.
2. Mengetahui tujuan supervisi pendidikan.
3. Mengetahui sasaran dalam supervisi pendidikan.
4. Mengetahui fungsi dari supervisi pendidikan.
5. Mengetahui ruang lingkup dan teknik dari supervisi pendidikan.
3
D. Manfaat
Adapun manfaat dari penulisan makalah ini yaitu:
1. Guna menambah wawasan dan pengetahuan bagi para mahasiswa mengenai
supervisi pendidikan.
2. Dapat bermanfaat dan memberikan informasi tentang bagaimana proses
penanganan dan penyelesaian masalah mengenai pendidikan sekarang ini.
4
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Supervisi Pendidikan
Secara morfologis Supervisi berasalah dari dua kata bahasa Inggris, yaitu
super dan vision. Super berarti diatas dan vision berarti melihat, masih serumpun
dengan inspeksi, pemeriksaan dan pengawasan, dan penilikan, dalam arti kegiatan
yang dilakukan oleh atasan –orang yang berposisi diatas, pimpinan-- terhadap hal-hal
yang ada dibawahnya. Supervisi juga merupakan kegiatan pengawasan tetapi sifatnya
lebih human, manusiawi. Kegiatan supervise bukan mencari-cari kesalahan tetapi
lebih banyak mengandung unsur pembinnaan, agar kondisi pekerjaan yang sedang
disupervisi dapat diketahui kekurangannya (bukan semata-mata kesalahannya) untuk
dapat diberitahu bagian yang perlu diperbaiki.
Secara sematik Supervisi pendidikan adalah pembinaan yang berupa
bimbingan atau tuntunan ke arah perbaikan situasi pendidikan pada umumnya dan
peningkatan mutu mengajar dan belajar dan belajar pada khususnya.
Good Carter memberi pengertian supervisi adalah usaha dari petugas-petugas
sekolah dalam memimpin guru-guru dan petugas lainnya, dalam memperbaiki
pengajaran, termasuk menstimulir, menyeleksi pertumbuhan jabatan dan
perkembangan guru-guru dan merevisi tujuan-tujuan pendidikan, bahan-bahan
pengajaran, dan metode mengajar dan evaluasi pengajaran.
Boardman et. Menyebutkan Supervisi adalah salah satu usaha menstimulir,
mengkoordinir dan membimbing secarr kontinyu pertumbuhan guru-guru di sekolah
baik secara individual maupun secara kolektif, agar lebih mengerti dan lebih efektif
dalam mewujudkan seluruh fungsi pengajaran dengan demikian mereka dapat
menstmulir dan membimbing pertumbuan tiap-tiap murid secara kontinyu, serta
mampu dan lebih cakap berpartsipasi dlm masyarakat demokrasi modern.
Wilem Mantja (2007) mengatakan bahwa, supervisi diartikan sebagai
kegiatan supervisor (jabatan resmi) yang dilakukan untuk perbaikan proses belajar
5
mengajar (PBM). Ada dua tujuan (tujuan ganda) yang harus diwujudkan oleh
supervisi, yaitu; perbaikan (guru murid) dan peningkatan mutu pendidikan
Ross L (1980), mendefinisikan bahwa supervisi adalah pelayanan kapada
guru-guru yang bertujuan menghasilkan perbaikan pengajaran, pembelajaran dan
kurikulum.
Menurut Purwanto (1987), supervisi ialah suatu aktivitas pembinaan yang
direncanakan untuk membantu para guru dan pegawai sekolah dalam melakukan
pekerjaan secara efektif.
Dari uraian definisi supervisi diatas, maka dapat dipahami para pakar
menguraikan defenisi supervisi dari tinjauan yg berbeda-beda.God Carter
melihatnya sebagai usaha memimpin guru-guru dalam jabatan mengajar, Boardman.
Melihat supervisi sebagai lebih sanggup berpartisipasi dlm masyarakat modern.
Willem Mantja memandang supervisi sebagai kegiatan untuk perbaikan (guru murid)
dan peningkatan mutu pendidikan. Ross L memandang supervise sebagai pelayanan
kepada guru-guru yang bertujuan menghasilkan perbaikan. Sedangkan Purwanto
(1987) memandang sebagai pembinaan untuk membantu para guru dan pegawai
sekolah dalam melakukan pekerjaan secara efektif.
B. Tujuan Supervisi Pendidikan
Tujuan supervisi pendidikan adalah perbaikan dan perkembangan proses
belajar mengajar secara total, ini berarti bahwa tujuan supervisi pendidikan tidak
hanya untuk memperbaiki mutu mengajar guru, tetapi juga membina pertumbuhan
profesi guru termasuk di dalamnya pengadaan fasilitas yang menunjang kelancaran
proses belajar mengajar, peningkatan mutu pengetahuan dan keterampilan guru-guru,
pemberian bimbingan dan pembinaan dalam hal implementasi kurikulum, pemilihan
dan penggunaan metode mengajar, alat-alat pelajaran, prosedur dan teknik evaluasi
pengajaran. Supervisi yang baik mengarahkan perhatiannya pada dasar-dasar
pendidikan dan cara-cara belajar serta perkembangannya dalam pencapaian tujuan
umum pendidikan. Fokusnya bukan pada seorang atau sekelompok orang, akan tetapi
semua orang seperti guru-guru, para pegawai, dan kepala sekolah lainnya adalah
6
teman sekerja yang sama-sama bertujuan mengembangkan situasi yang
memungkinkan terciptanya kegiatan belajar mengajar yang baik.
Secara nasional tujuan konkrit dari supervisi pendidikan adalah:
1. Membantu guru melihat dengan jelas tujuan-tujuan pendidikan
2. Membantu guru dalam membimbing pengalaman belajar murid.
3. Membantu guru dalam menggunakan alat pelajaran modern.
4. Membantu guru dalam menilai kemajuan murid-murid dan hasil pekerjaan guru
itu sendiri.
5. Membantu guru dalam menggunakan sumber-sumber pengalaman belajar.
6. Membantu guru dalam memenuhi kebutuhan belajar murid.
7. Membantu guru dalam membina reaksi mental atau moral kerja guru dalam
rangka pertumbuhan pribadi dan jabatan mereka.
8. Membantu guru baru di sekolah sehingga mereka merasa gembira dengan tugas
yang diperolehnya.
9. Membantu guru agar lebih mudah mengadakan penyesuaian terhadap masyarakat
dan cara-cara menggunakan sumber-sumber yang berasal dari masyarakat.
10. Membantu guru-guru agar waktu dan tenaganya tercurahkan sepenuhnya dalam
pembinaan sekolah.
C. Sasaran Supervisi Pendidikan
Sebetulnya apabila dicermati secara rinci, kegiatan supervisi yang sesuai
dengan sasarannya dapat dibedakan menjadi dua yaitu: supervisi akademik, supervisi
ini lebih menitikberatkan pengamatan pada masalah akademik, yaitu yang langsung
berada dalam lingkup kegiatan pembelajaran yang dilakukan oleh guru untuk
membantu siswa ketika sedang dalam proses belajar mengajar. Dan yang kedua
adalah supervisi administrasi, yang lebih menitikberatkan pengamatan pada aspek-
aspek administrasi yang berfungsi sebagai pendukung terlaksananya pembelajaran. Di
samping dua macam supervisi yang disebut dengan objeknya atau sasarannya, ada
lagi supervisi yang lebih luas yaitu supervisi lembaga dan akreditasi. Yang
membedakan antara kedua hal tersebut adalah pelaku dan waktu dilaksanakannya.
7
Supervisi lembaga dilakukan oleh orang yang ada di dalam lembaga yaitu kepala
sekolah dan dari luar lembaga yaitu pengawas secara terus menerus, sedangkan
supervisi akreditasi dilakukan oleh tim dari luar hanya dalam waktu-waktu tertentu.
Tujuannya sama yaitu meningkatkan kualitas lembaga baik parsial maupun
keseluruhan. Dengan kata lain yang menjadi sasaran atau objek supervisi akademik,
supervisi administrasi, supervisi lembaga, dan supervisi akreditasi adalah sama yaitu
meningkatkan kualitas lembaga, tetapi lingkup dan harapan tentang kualitasnya
berbeda.
D. Fungsi Supervisi Pendidikan
Secara garis besar fungsi supervisi dapat dikelompokkan dalam tiga bidang
yaitu kepemimpinan, kepengawasan dan pelaksana. Fungsi kepemimpinan melekat
pada seorang supervisor karena dia adalah pemimpin. Begitu pula pengawas yang
tugas pokoknya melakukan pengawasan. Sedangkan fungsi pelaksana terdapat pada
supervisor, karena ia adalah para pelaksana di lapangan yang dalam istilah bakunya
adalah pejabat fungsional, sama halnya dengan guru dan kepala sekolah.
Rincian dalam fungsi kepemimpinan, seorang supervisor hendaknya
melaksanakan hal-hal sebagai berikut:
a. Meningkatkan semangat kerja kepala sekolah, guru dan staf sekolah yang berada
di bawah tanggung jawab dan kewenangannya.
b. Mendorong aktifitas dan kreatifitas serta dedikasi seluruh personil sekolah.
c. Mendorong terciptanya suasana kondusif di dalam dan di luar lingkungan
sekolah.
d. Menampung, melayani dan mengakomodir segala macam keluhan aparat
kependidikan disekolah tersebut dan berusaha membantu pemecahannya.
e. Membantu mengembangkan kerja sama dan kemitraan kerja dengan semua unsur
terkait.
f. Membantu mengembangkan kegiatan intra dan ekstra kurikuler di sekolah.
g. Membimbing dan mengarahkan seluruh personil sekolah untuk meningkatkan
kualitas pendidikan dan pengajaran pada sekolah tersebut.
8
Dalam melaksanakan fungsi pengawasan, supervisor hendaknya
memperhatikan hal-hal berikut:
a. Mengamati dengan sungguh-sungguh pelaksanaan tugas kepala sekolah, guru dan
seluruh staf sekolah diketahui dengan jelas tugas yang dilaksanakan itu sesuai
dengan rencana atau tidak.
b. Memantau perkembangan pendidikan di sekolah yang menjadi tanggung jawab
dan kewarganegaraannya termasuk belajar siswa pada sekolah yang bersangkutan.
c. Mengawasi pelaksanaan administrasi sekolah secara keseluruhan yang
didalamnya terdapat administrasi personil, materil, kurikulum dsb.
d. Mengendalikan penggunaan dan pendistribusian serta pengelolaan sarana dan
prasarana pendidikan yang ada di sekolah tersebut.
Dalam melaksanakan fungsi pelaksana, seorang supervisor hendaknya
memperhatikan kegiatan-kegiatan berikut:
a. Melaksanakan tugas-tugas supervisi/pengawasan sesuai dengan ketentuan yang
berlaku.
b. Mengamankan berbagai kebijaksanaan yang telah ditetapkan.
c. Melaporkan hasil supervisi/pengawasan kepada pejabat yang berwenang untuk
dianalisis dan ditindaklanjuti.
E. Ruang Lingkup Dan Teknik Supervisi Pendidikan
Dalam dunia pendidikan terdapat tiga unsur pokok yang saling berkaitan
antara satu dengan lainnya unsur-unsur yang dimaksud adalah personal, material dan
operasional, oleh sebab itu ruang supervisi pendidikan pun mencakup ketiga unsur
tersebut yang bila dijabarkan sebagai berikut:
1. Unsur Personal
Lingkup pertama dalam supervisi pendidikan adalah para personal dalam
sekolah yang disupervisi, para personal yang dimaksud adalah Kepala Sekolah,
pegawai tata usaha, guru, siswa.
a. Kepala Sekolah
Hal-hal pokok yang perlu disupervisi terhadap kepala sekolah yaitu:
9
o Masalah jalannya pendidikan dan pengajaran
o Masalah program pendidikan dan pengajaran disekolah
o Masalah kepemimpinan kepala sekolah
o Masalah administrasi sekolah
o Masalah kerja sama sekolah lain dan instansi terkait lainnya
o Masalah kebijaksanaan sekolah yang menyangkut kegiatan intra dan ekstra
kurikuler
o Masalah BP3 dan POMG dan lain -lain
b. Pegawai Tata Usaha
Hal-hal pokok yang perlu disupervisi terhadap tata usaha sekolah dan seluruh stafnya
antara lain:
o Masalah administrasi sekolah
o Masalah data dan statistik sekolah
o Masalah pembukuan
o Masalah surat menyurat dan kearsipan
o Masalah rumah tangga sekolah
o Masalah pelayanan terhadap kepala sekolah, guru dan siswa
o Masalah laporan sekolah dan lain –lain
c. Guru
Hal-hal pokok yang perlu disupervisi terhadap guru antara lain:
o Masalah wawasan dan kemampuan
o Masalah kehadiran dan aktivitas guru
o Masalah persiapan mengajar guru, mulai dari penyusunan analisis materi pelajaran,
program tahunan, program semester, program satuan pelajaran sampai dengan
persiapan mengajar harian atau perencanaan pengajaran
o Masalah pencapaian target kurikuler dan kegiatan ekstra kurikuler
o Masalah kerjasama guru dengan siswa, dengan sesama guru, dengan tata usaha dan
dengan kepala sekolah
o Masalah tri pusat pendidikan yang terdiri atas sekolah, keluarga dan masyarakat
10
o Masalah kemampuan belajar siswa
d. Siswa
Hal-hal pokok yang perlu disupervisi terhadap siswa antara lain:
o Motivasi belajar siswa
o Tingkat kesulitan yang dialami siswa
o Keterlibatan siswa dalam berbagai kegiatan intra dan ekstra kurikuler
o Pengembangan organisasi siswa
o Sikap guru dan kepala sekolah terhadap siswa
o Keterlibatan orang tua siswa dalam berbagai kegiatan sekolah
o Kesempatan memperoleh pelayanan secara prima dari sekolah
2. Unsur Material
Hal-hal pokok yang perlu disupervisi terhadap material dan sarana fisik lainnya :
a. Ketersediaan ruangan untuk perpustakaan, labolaturium, ruang praktek ibadah,
aula dan lain-lain
b. Pengelolaan dan perawatan terhadap fasilitas tersebut
c. Pemanfaatan buku-buku teks pokok dan buku-buku penunjang
d. Pemanfaatan dan perawatan alat-alat kesenian dan sebagainya
3. Unsur Operasional
Hal-hal yang perlu disupervisi dari unsur operasional antara lain:
a. Masalah yang berkaitan dengan teknik edukatif, yang mencakup:
o Kurikulum
o Proses belajar mengajar
o Evaluasi/penilaian
o Kegiatan ekstra kurikuler
b. Masalah yang berkaitan dengan teknik administrasi, mencakup:
o Administrasi personal
o Administrasi material
o Administrasi kurikulum dan sebagainya
c. Masalah yang berkaitan dengan koordinasi dan kerjasama, mencakup:
11
o Sekolah dengan keluarga dan masyarakat
o Sekolah dengan sekolah-sekolah lainnya
o Sekolah dengan lembaga swadaya masyarakat
o Sekolah dengan organisasi kepemudaan
o Sekolah dengan instansi pemerintah terkait
Teknik-teknik Supervisi Pendidikan. Tugas pengawas satuan pendidikan
ketika melaksanakan tugas pengawasannya, haruslah memahami metode dan teknik
supervisi akademik agar kegiatan supervisi dapat dilaksanakan dengan baik dan hasil
pembinaannya mencapai tujuan pembinaan.
Ada beberapa metode dan teknik supervise yang dapat dilakukan pengawas.
Metode-metode tersebut dibedakan antara yang bersifat individual dan kelompok.
a. Teknik Supervisi Individual
Teknik supervisi individual adalah pelaksanaan supervisi yang diberikan
kepada guru tertentu yang mempunyai masalah khusus dan bersifat perorangan.
Supervisor atau pengawas hanya berhadapan seorang guru yang dipandang memiliki
persoalan tertentu. Teknik-teknik supervisi yang dikelompokkan sebagai teknik
individual meliputi: kunjungan kelas, observasi kelas, pertemuan individual,
kunjungan antar kelas, dan menilai diri sendiri.
b. Teknik Supervisi Kelompok
Teknik supervisi kelompok adalah satu cara melaksanakan program supervisi
yang ditujukan pada dua orang atau lebih. Guru-guru yang diduga sesuai dengan
analisis kebutuhan, memiliki masalah atau kebutuhan atau kelemahan-kelemahan
yang sama dikelompokkan atau dikumpulkan menjadi satu/bersama-sama. Kemudian
pada kelompok ini diberikan layanan supervisi sesuai dengan permasalahan atau
kebutuhan yang dihadapi. Teknik supervisi kelompok ada beberapa diantaranya
adalah: Kepanitiaan-kepanitiaan, Kerja kelompok, Laboratorium kurikulum, Baca
terpimpin, Demonstrasi pembelajaran, Darmawisata, Diskusi panel, Organisasi
professional, Pertemuan guru, Lokakarya atau konferensi kelompok.
12
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dari pembahasan di atas dapat disimpulkan bahwa supervisi mengandung arti
yang luas dan demokratis, dengan paradigma baru yang tidak hanya melihat kinerja
kepala sekolah guru dan pegawai sekolah saja akan tetapi juga mencari jalan keluar
apabila terjadi permasalahan. Para supevisor berkewajiban memberi bimbingan,
pembinaan dan petunjuk-petunjuk yang diperlukan, hubungan antara pengawas
dengan yang diawasi lebih bersifat kemitraan, hubungan komunikasi pun tidak lagi
one way traffic tetapi menjadi two way traffic.
B. Saran
Dalam pembuatan makalah ini referensi yang digunakan sudah cukup namun
apabila akan menggunakan referensi yang lebih banyak lagi itu akan lebih baik.
Waktu yang diberikan tergolong singkat untuk pembuatan sebuah makalah sehingga
untuk pembuatan makalah selanjutnya disarankan untuk menggunakan referensi dan
waktu yang lebih banyak.
13
DAFTAR PUSTAKA
Purwanto, Ngalim. (2003). Administrasi dan Supervisi Pendidikan. Bandung:
Rosdakarya. Sergiovanni,
http://mohamad-haris.blogspot.com/2011/10/konsep-dasar-supervisi-pendidikan.html

More Related Content

What's hot

Kemampuan Awal Peserta Didik
Kemampuan Awal Peserta DidikKemampuan Awal Peserta Didik
Kemampuan Awal Peserta Didik
Fitri Yusmaniah
 
Model Konsep Kurikulum
Model Konsep KurikulumModel Konsep Kurikulum
Model Konsep Kurikulum
Emirita Reta
 
Ppt administrasi pendidikan
Ppt administrasi pendidikanPpt administrasi pendidikan
Ppt administrasi pendidikan
Lhya Baha
 
ASPEK-ASPEK PERKEMBANGAN PESERTA DIDIK
ASPEK-ASPEK PERKEMBANGAN PESERTA DIDIKASPEK-ASPEK PERKEMBANGAN PESERTA DIDIK
ASPEK-ASPEK PERKEMBANGAN PESERTA DIDIK
Tatimatus Solihah
 
13 strategi peningkatan mutu pendidikan melalui penerapan mbs konsep mbs meru...
13 strategi peningkatan mutu pendidikan melalui penerapan mbs konsep mbs meru...13 strategi peningkatan mutu pendidikan melalui penerapan mbs konsep mbs meru...
13 strategi peningkatan mutu pendidikan melalui penerapan mbs konsep mbs meru...Ummu Nihayah
 
makalah observasi sekolah
makalah observasi sekolahmakalah observasi sekolah
makalah observasi sekolah
Hildadp
 
Makalah filsafat pendidikan
Makalah filsafat pendidikanMakalah filsafat pendidikan
Makalah filsafat pendidikan
Septian Muna Barakati
 
Pengertian perencanaan pendidikan
Pengertian perencanaan pendidikanPengertian perencanaan pendidikan
Pengertian perencanaan pendidikan
Konstantinus Patisanga
 
7. peran personil sekolah dalam layanan bk
7. peran personil sekolah dalam layanan bk7. peran personil sekolah dalam layanan bk
7. peran personil sekolah dalam layanan bk
komisariatimmbpp
 
Menciptakan proses pembelajaran berbasis karakter
Menciptakan proses pembelajaran berbasis karakterMenciptakan proses pembelajaran berbasis karakter
Menciptakan proses pembelajaran berbasis karakter
erna yuniar
 
Pengelolaan Tenaga Pendidikdan Tenaga Kependidikan
Pengelolaan Tenaga Pendidikdan Tenaga KependidikanPengelolaan Tenaga Pendidikdan Tenaga Kependidikan
Pengelolaan Tenaga Pendidikdan Tenaga Kependidikan
Sherly Anggraini
 
Permasalahan pendidikan dan solusinya
Permasalahan pendidikan dan solusinyaPermasalahan pendidikan dan solusinya
Permasalahan pendidikan dan solusinya
Siti Sya'anah
 
Kegiatan Pendahuluan dan Penutup
Kegiatan Pendahuluan dan Penutup Kegiatan Pendahuluan dan Penutup
Kegiatan Pendahuluan dan Penutup
Agnas Setiawan
 
Tujuh karakteristik dasar perkembangan manusia
Tujuh karakteristik dasar perkembangan manusiaTujuh karakteristik dasar perkembangan manusia
Tujuh karakteristik dasar perkembangan manusiafara dillah
 
Powerpoint manajemen pendidikan
Powerpoint manajemen pendidikanPowerpoint manajemen pendidikan
Powerpoint manajemen pendidikangeriya
 
Hukum perkembangan
Hukum perkembanganHukum perkembangan
Hukum perkembangan
Ayu Laponda
 
Persamaan dan perbedaan kurikulum ktsp dengan kurikulum 2013
Persamaan dan perbedaan kurikulum ktsp dengan kurikulum 2013Persamaan dan perbedaan kurikulum ktsp dengan kurikulum 2013
Persamaan dan perbedaan kurikulum ktsp dengan kurikulum 2013
Hafiza .h
 
Jawaban psb semester genap
Jawaban psb semester genapJawaban psb semester genap
Jawaban psb semester genap
lavanter simamora
 
Model pengembangan-kurikulum-taba
Model pengembangan-kurikulum-tabaModel pengembangan-kurikulum-taba
Model pengembangan-kurikulum-taba
Princess Indry
 

What's hot (20)

Kemampuan Awal Peserta Didik
Kemampuan Awal Peserta DidikKemampuan Awal Peserta Didik
Kemampuan Awal Peserta Didik
 
Model Konsep Kurikulum
Model Konsep KurikulumModel Konsep Kurikulum
Model Konsep Kurikulum
 
Ppt administrasi pendidikan
Ppt administrasi pendidikanPpt administrasi pendidikan
Ppt administrasi pendidikan
 
Strategi pembelajaran
Strategi pembelajaran Strategi pembelajaran
Strategi pembelajaran
 
ASPEK-ASPEK PERKEMBANGAN PESERTA DIDIK
ASPEK-ASPEK PERKEMBANGAN PESERTA DIDIKASPEK-ASPEK PERKEMBANGAN PESERTA DIDIK
ASPEK-ASPEK PERKEMBANGAN PESERTA DIDIK
 
13 strategi peningkatan mutu pendidikan melalui penerapan mbs konsep mbs meru...
13 strategi peningkatan mutu pendidikan melalui penerapan mbs konsep mbs meru...13 strategi peningkatan mutu pendidikan melalui penerapan mbs konsep mbs meru...
13 strategi peningkatan mutu pendidikan melalui penerapan mbs konsep mbs meru...
 
makalah observasi sekolah
makalah observasi sekolahmakalah observasi sekolah
makalah observasi sekolah
 
Makalah filsafat pendidikan
Makalah filsafat pendidikanMakalah filsafat pendidikan
Makalah filsafat pendidikan
 
Pengertian perencanaan pendidikan
Pengertian perencanaan pendidikanPengertian perencanaan pendidikan
Pengertian perencanaan pendidikan
 
7. peran personil sekolah dalam layanan bk
7. peran personil sekolah dalam layanan bk7. peran personil sekolah dalam layanan bk
7. peran personil sekolah dalam layanan bk
 
Menciptakan proses pembelajaran berbasis karakter
Menciptakan proses pembelajaran berbasis karakterMenciptakan proses pembelajaran berbasis karakter
Menciptakan proses pembelajaran berbasis karakter
 
Pengelolaan Tenaga Pendidikdan Tenaga Kependidikan
Pengelolaan Tenaga Pendidikdan Tenaga KependidikanPengelolaan Tenaga Pendidikdan Tenaga Kependidikan
Pengelolaan Tenaga Pendidikdan Tenaga Kependidikan
 
Permasalahan pendidikan dan solusinya
Permasalahan pendidikan dan solusinyaPermasalahan pendidikan dan solusinya
Permasalahan pendidikan dan solusinya
 
Kegiatan Pendahuluan dan Penutup
Kegiatan Pendahuluan dan Penutup Kegiatan Pendahuluan dan Penutup
Kegiatan Pendahuluan dan Penutup
 
Tujuh karakteristik dasar perkembangan manusia
Tujuh karakteristik dasar perkembangan manusiaTujuh karakteristik dasar perkembangan manusia
Tujuh karakteristik dasar perkembangan manusia
 
Powerpoint manajemen pendidikan
Powerpoint manajemen pendidikanPowerpoint manajemen pendidikan
Powerpoint manajemen pendidikan
 
Hukum perkembangan
Hukum perkembanganHukum perkembangan
Hukum perkembangan
 
Persamaan dan perbedaan kurikulum ktsp dengan kurikulum 2013
Persamaan dan perbedaan kurikulum ktsp dengan kurikulum 2013Persamaan dan perbedaan kurikulum ktsp dengan kurikulum 2013
Persamaan dan perbedaan kurikulum ktsp dengan kurikulum 2013
 
Jawaban psb semester genap
Jawaban psb semester genapJawaban psb semester genap
Jawaban psb semester genap
 
Model pengembangan-kurikulum-taba
Model pengembangan-kurikulum-tabaModel pengembangan-kurikulum-taba
Model pengembangan-kurikulum-taba
 

Similar to Makalah supervisi pendidikan

Makalah fungsi dan tujuan supervisi pendidikan
Makalah fungsi dan tujuan supervisi pendidikanMakalah fungsi dan tujuan supervisi pendidikan
Makalah fungsi dan tujuan supervisi pendidikan
MARTINADIAN1
 
Tugas supervisi pendidikan
Tugas supervisi pendidikanTugas supervisi pendidikan
Tugas supervisi pendidikan
mhd_riski
 
SUPERVISI PENDIDIKAN
SUPERVISI PENDIDIKANSUPERVISI PENDIDIKAN
SUPERVISI PENDIDIKAN
Triana Erningsih
 
Supervisi pendidikan
Supervisi pendidikanSupervisi pendidikan
Supervisi pendidikan
Jerry Makawimbang
 
106458025 pengertian-tujuan-ruang-lingkup-fungsi-dan-jenis-supervisi
106458025 pengertian-tujuan-ruang-lingkup-fungsi-dan-jenis-supervisi106458025 pengertian-tujuan-ruang-lingkup-fungsi-dan-jenis-supervisi
106458025 pengertian-tujuan-ruang-lingkup-fungsi-dan-jenis-supervisi
Profesure Rezky Jihanudin
 
Supervisi pendidikan sekolah dasar
Supervisi pendidikan sekolah dasar Supervisi pendidikan sekolah dasar
Supervisi pendidikan sekolah dasar
Ibnu Athaillah
 
Wawasan supervisi pendidikan dan kepengawasan sekolah
Wawasan supervisi pendidikan dan kepengawasan sekolahWawasan supervisi pendidikan dan kepengawasan sekolah
Wawasan supervisi pendidikan dan kepengawasan sekolah
Ig Fandy Jayanto
 
SUPERVISI PENDIDIKAN ppt.pptx
SUPERVISI PENDIDIKAN ppt.pptxSUPERVISI PENDIDIKAN ppt.pptx
SUPERVISI PENDIDIKAN ppt.pptx
miftaqulh14
 
Supervisi Pendidikan Joko Pamungkas (153111244 pai 3g IAIN SURAKRTA)
Supervisi Pendidikan Joko Pamungkas (153111244 pai 3g IAIN SURAKRTA) Supervisi Pendidikan Joko Pamungkas (153111244 pai 3g IAIN SURAKRTA)
Supervisi Pendidikan Joko Pamungkas (153111244 pai 3g IAIN SURAKRTA)
JOKO PAMUNGKAS
 
Supervisi_Pendidikan_ppt.ppt
Supervisi_Pendidikan_ppt.pptSupervisi_Pendidikan_ppt.ppt
Supervisi_Pendidikan_ppt.ppt
WahyulKudus
 
83105 id-implementasi-supervisi-pendidikan-dalam
83105 id-implementasi-supervisi-pendidikan-dalam83105 id-implementasi-supervisi-pendidikan-dalam
83105 id-implementasi-supervisi-pendidikan-dalam
Vivii Charmeiliaa
 
13.fitrya (06111404013)
13.fitrya (06111404013)13.fitrya (06111404013)
13.fitrya (06111404013)
Dewi_Sejarah
 
Jenis Supervisi Pendidikan.pptx
Jenis Supervisi Pendidikan.pptxJenis Supervisi Pendidikan.pptx
Jenis Supervisi Pendidikan.pptx
ssuserf77389
 
SUPERVISI-DAN-MONITORING.ppt
SUPERVISI-DAN-MONITORING.pptSUPERVISI-DAN-MONITORING.ppt
SUPERVISI-DAN-MONITORING.ppt
IwanAbdi1
 
Pentingnya supervisi pendidikan sebagai upaya peningkatan profesionalisme
Pentingnya supervisi pendidikan sebagai upaya peningkatan profesionalismePentingnya supervisi pendidikan sebagai upaya peningkatan profesionalisme
Pentingnya supervisi pendidikan sebagai upaya peningkatan profesionalismesoeh20
 
artikel_DAVID FITRIANTO.pdf
artikel_DAVID FITRIANTO.pdfartikel_DAVID FITRIANTO.pdf
artikel_DAVID FITRIANTO.pdf
DAVIDFITRIANTO2
 
Supervisi Pendidikan.pptx
Supervisi Pendidikan.pptxSupervisi Pendidikan.pptx
Supervisi Pendidikan.pptx
Bundajaisy
 
Supervisi pendidikan
Supervisi pendidikanSupervisi pendidikan
Supervisi pendidikan
Anita Rahman
 
Program supervisi
Program supervisiProgram supervisi
Program supervisi
hajarol harahap
 

Similar to Makalah supervisi pendidikan (20)

Makalah fungsi dan tujuan supervisi pendidikan
Makalah fungsi dan tujuan supervisi pendidikanMakalah fungsi dan tujuan supervisi pendidikan
Makalah fungsi dan tujuan supervisi pendidikan
 
Tugas supervisi pendidikan
Tugas supervisi pendidikanTugas supervisi pendidikan
Tugas supervisi pendidikan
 
SUPERVISI PENDIDIKAN
SUPERVISI PENDIDIKANSUPERVISI PENDIDIKAN
SUPERVISI PENDIDIKAN
 
Supervisi pendidikan
Supervisi pendidikanSupervisi pendidikan
Supervisi pendidikan
 
106458025 pengertian-tujuan-ruang-lingkup-fungsi-dan-jenis-supervisi
106458025 pengertian-tujuan-ruang-lingkup-fungsi-dan-jenis-supervisi106458025 pengertian-tujuan-ruang-lingkup-fungsi-dan-jenis-supervisi
106458025 pengertian-tujuan-ruang-lingkup-fungsi-dan-jenis-supervisi
 
Supervisi pendidikan sekolah dasar
Supervisi pendidikan sekolah dasar Supervisi pendidikan sekolah dasar
Supervisi pendidikan sekolah dasar
 
Konsep supervisi
Konsep supervisiKonsep supervisi
Konsep supervisi
 
Wawasan supervisi pendidikan dan kepengawasan sekolah
Wawasan supervisi pendidikan dan kepengawasan sekolahWawasan supervisi pendidikan dan kepengawasan sekolah
Wawasan supervisi pendidikan dan kepengawasan sekolah
 
SUPERVISI PENDIDIKAN ppt.pptx
SUPERVISI PENDIDIKAN ppt.pptxSUPERVISI PENDIDIKAN ppt.pptx
SUPERVISI PENDIDIKAN ppt.pptx
 
Supervisi Pendidikan Joko Pamungkas (153111244 pai 3g IAIN SURAKRTA)
Supervisi Pendidikan Joko Pamungkas (153111244 pai 3g IAIN SURAKRTA) Supervisi Pendidikan Joko Pamungkas (153111244 pai 3g IAIN SURAKRTA)
Supervisi Pendidikan Joko Pamungkas (153111244 pai 3g IAIN SURAKRTA)
 
Supervisi_Pendidikan_ppt.ppt
Supervisi_Pendidikan_ppt.pptSupervisi_Pendidikan_ppt.ppt
Supervisi_Pendidikan_ppt.ppt
 
83105 id-implementasi-supervisi-pendidikan-dalam
83105 id-implementasi-supervisi-pendidikan-dalam83105 id-implementasi-supervisi-pendidikan-dalam
83105 id-implementasi-supervisi-pendidikan-dalam
 
13.fitrya (06111404013)
13.fitrya (06111404013)13.fitrya (06111404013)
13.fitrya (06111404013)
 
Jenis Supervisi Pendidikan.pptx
Jenis Supervisi Pendidikan.pptxJenis Supervisi Pendidikan.pptx
Jenis Supervisi Pendidikan.pptx
 
SUPERVISI-DAN-MONITORING.ppt
SUPERVISI-DAN-MONITORING.pptSUPERVISI-DAN-MONITORING.ppt
SUPERVISI-DAN-MONITORING.ppt
 
Pentingnya supervisi pendidikan sebagai upaya peningkatan profesionalisme
Pentingnya supervisi pendidikan sebagai upaya peningkatan profesionalismePentingnya supervisi pendidikan sebagai upaya peningkatan profesionalisme
Pentingnya supervisi pendidikan sebagai upaya peningkatan profesionalisme
 
artikel_DAVID FITRIANTO.pdf
artikel_DAVID FITRIANTO.pdfartikel_DAVID FITRIANTO.pdf
artikel_DAVID FITRIANTO.pdf
 
Supervisi Pendidikan.pptx
Supervisi Pendidikan.pptxSupervisi Pendidikan.pptx
Supervisi Pendidikan.pptx
 
Supervisi pendidikan
Supervisi pendidikanSupervisi pendidikan
Supervisi pendidikan
 
Program supervisi
Program supervisiProgram supervisi
Program supervisi
 

More from Mara Sutan Siregar

Tutorial microsoft excel_2007
Tutorial microsoft excel_2007Tutorial microsoft excel_2007
Tutorial microsoft excel_2007
Mara Sutan Siregar
 
Word 2010 tutorial
Word 2010 tutorialWord 2010 tutorial
Word 2010 tutorial
Mara Sutan Siregar
 
Ara membuat seleksi rambut pada photoshop dengan detil
Ara membuat seleksi rambut pada photoshop dengan detilAra membuat seleksi rambut pada photoshop dengan detil
Ara membuat seleksi rambut pada photoshop dengan detil
Mara Sutan Siregar
 
Edit foto
Edit fotoEdit foto
Efek foto terbakar
Efek foto terbakarEfek foto terbakar
Efek foto terbakar
Mara Sutan Siregar
 
Efek grid pada foto tamara bleszynski
Efek grid pada foto tamara bleszynskiEfek grid pada foto tamara bleszynski
Efek grid pada foto tamara bleszynskiMara Sutan Siregar
 
Fire man
Fire manFire man
Langkah pembuatan efek bayangan di air
Langkah pembuatan efek bayangan di airLangkah pembuatan efek bayangan di air
Langkah pembuatan efek bayangan di airMara Sutan Siregar
 
Langkah pembuatan seleksi dengan menggunakan channel
Langkah pembuatan seleksi dengan menggunakan channelLangkah pembuatan seleksi dengan menggunakan channel
Langkah pembuatan seleksi dengan menggunakan channelMara Sutan Siregar
 
Membuat animasi berubah bentuk dengan photoshop
Membuat animasi berubah bentuk dengan photoshopMembuat animasi berubah bentuk dengan photoshop
Membuat animasi berubah bentuk dengan photoshop
Mara Sutan Siregar
 
Membuat anyaman dari foto dengan photoshop tentunya
Membuat anyaman dari foto dengan photoshop tentunyaMembuat anyaman dari foto dengan photoshop tentunya
Membuat anyaman dari foto dengan photoshop tentunyaMara Sutan Siregar
 
Membuat efek bola kristal dengan mudah
Membuat efek bola kristal dengan mudahMembuat efek bola kristal dengan mudah
Membuat efek bola kristal dengan mudahMara Sutan Siregar
 
Membuat efek foto 1000 bayangan
Membuat efek foto 1000 bayanganMembuat efek foto 1000 bayangan
Membuat efek foto 1000 bayanganMara Sutan Siregar
 
Membuat effect keren dalam 1 menit
Membuat effect keren dalam 1 menitMembuat effect keren dalam 1 menit
Membuat effect keren dalam 1 menitMara Sutan Siregar
 
Membuat kayak foto beneran
Membuat kayak foto beneranMembuat kayak foto beneran
Membuat kayak foto beneran
Mara Sutan Siregar
 
Membuat wallpaper dian sastro pake efek futuristik
Membuat wallpaper dian sastro pake efek futuristikMembuat wallpaper dian sastro pake efek futuristik
Membuat wallpaper dian sastro pake efek futuristik
Mara Sutan Siregar
 
Memperhalus kulit dengan
Memperhalus kulit denganMemperhalus kulit dengan
Memperhalus kulit dengan
Mara Sutan Siregar
 

More from Mara Sutan Siregar (20)

Tutorial microsoft excel_2007
Tutorial microsoft excel_2007Tutorial microsoft excel_2007
Tutorial microsoft excel_2007
 
Tutorial microsoft office
Tutorial microsoft officeTutorial microsoft office
Tutorial microsoft office
 
Word 2010 tutorial
Word 2010 tutorialWord 2010 tutorial
Word 2010 tutorial
 
Ara membuat seleksi rambut pada photoshop dengan detil
Ara membuat seleksi rambut pada photoshop dengan detilAra membuat seleksi rambut pada photoshop dengan detil
Ara membuat seleksi rambut pada photoshop dengan detil
 
Edit foto
Edit fotoEdit foto
Edit foto
 
Efek dream photoshop
Efek dream photoshopEfek dream photoshop
Efek dream photoshop
 
Efek foto terbakar
Efek foto terbakarEfek foto terbakar
Efek foto terbakar
 
Efek grid pada foto tamara bleszynski
Efek grid pada foto tamara bleszynskiEfek grid pada foto tamara bleszynski
Efek grid pada foto tamara bleszynski
 
Fire man
Fire manFire man
Fire man
 
Lady in the fire
Lady in the fireLady in the fire
Lady in the fire
 
Langkah pembuatan efek bayangan di air
Langkah pembuatan efek bayangan di airLangkah pembuatan efek bayangan di air
Langkah pembuatan efek bayangan di air
 
Langkah pembuatan seleksi dengan menggunakan channel
Langkah pembuatan seleksi dengan menggunakan channelLangkah pembuatan seleksi dengan menggunakan channel
Langkah pembuatan seleksi dengan menggunakan channel
 
Membuat animasi berubah bentuk dengan photoshop
Membuat animasi berubah bentuk dengan photoshopMembuat animasi berubah bentuk dengan photoshop
Membuat animasi berubah bentuk dengan photoshop
 
Membuat anyaman dari foto dengan photoshop tentunya
Membuat anyaman dari foto dengan photoshop tentunyaMembuat anyaman dari foto dengan photoshop tentunya
Membuat anyaman dari foto dengan photoshop tentunya
 
Membuat efek bola kristal dengan mudah
Membuat efek bola kristal dengan mudahMembuat efek bola kristal dengan mudah
Membuat efek bola kristal dengan mudah
 
Membuat efek foto 1000 bayangan
Membuat efek foto 1000 bayanganMembuat efek foto 1000 bayangan
Membuat efek foto 1000 bayangan
 
Membuat effect keren dalam 1 menit
Membuat effect keren dalam 1 menitMembuat effect keren dalam 1 menit
Membuat effect keren dalam 1 menit
 
Membuat kayak foto beneran
Membuat kayak foto beneranMembuat kayak foto beneran
Membuat kayak foto beneran
 
Membuat wallpaper dian sastro pake efek futuristik
Membuat wallpaper dian sastro pake efek futuristikMembuat wallpaper dian sastro pake efek futuristik
Membuat wallpaper dian sastro pake efek futuristik
 
Memperhalus kulit dengan
Memperhalus kulit denganMemperhalus kulit dengan
Memperhalus kulit dengan
 

Makalah supervisi pendidikan

  • 1. 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Sesuai dengan perkembangan masyarakat dan perkembangan pendidikan di Indonesia maka paradigma tenaga kependidikan pun sudah seharusnya mengalami perubahan pula, khususnya yang berkaitan dengan supervisi atau kepengawasan pendidikan ini. Dari paradigma lama dapat dipahami bahwa pengawasan cenderung bersifat otokratis, mencari-cari kesalahan atau kelemahan orang lain dan berorientasi pada kekuasaan. Pengertian pengawasan seperti ini sering disebut inspeksi atau memeriksa, orang yang melakukan pemeriksaan itu sendiri disebut inspektur. Perubahan demi perubahan telah dialami. Pengaruh-pengaruh barat mulai masuk, sehingga pengertian pengawasan dalam pendidikan dirubah menjadi “supervisi” yang maksudnya hampir sama dengan inspeksi tapi istilah supervisi memiliki arti yang lebih luas dan demokratis, tidak hanya melihat apakah kepala sekolah, guru, dan para pegawai sekolah telah melakukan tugas dan kegiatan sesuai dengan pedoman yang ada, akan tetapi juga berusaha mencari jalan keluar bagaimana cara memperbaikinya. Dengan paradigma baru ini diharapkan para pendidik dan para supervisor dapat menjalin kerjasama yang lebih harmonis dalam rangka mengemban tugas-tugas kependidikan yang dibebankan kepada diri masing-masing. Supervisi pendidikan atau yang lebih dikenal dengan pengawasan pendidikan memiliki konsep dasar yang saling berhubungan. Dalam konsep dasar supervisi pendidikan dijelaskan beberapa dasar-dasar tentang konsep supervisi pendidikan itu sendiri. Pendidikan berbeda dengan mengajar, pendidikan adalah suatu proses pendewasaan yang dilakukan oleh seorang pendidik kepada peserta didik dengan memberikan stimulus positif yang mencakup kognitif, afektif, dan psikomotorik. Sedangkan pengajaran hanya mencakup kognitif saja artinya pengajaran adalah suatu proses pentransferan ilmu pengetahuan tanpa membentuk sikap dan kreatifitas peserta didik. Oleh karena itu, pendidikan haruslah diawasi atau disupervisi oleh supervisor yang dapat disebut sebagai kepala sekolah dan pengawas-pengawas lain yang ada di
  • 2. 2 departemen pendidikan. Pengawasan di sini adalah pengawasan yang bertujuan untuk meningkatkan kinerja para pendidik dan pegawai sekolah lainnya dengan cara memberikan pengarahan-pengarahan yang baik dan bimbingan serta masukan tentang cara atau metode mendidik yang baik dan professional. Dalam perkembangannya supervisi pendidikan memberikan pengaruh yang baik pada perkembangan pendidikan di Indonesia sehingga para pendidik memiliki kemampuan mendidik yang kreatif, aktif, efektif dan inovatif. Dan dengan adanya mata kuliah supervisi pendidikan pada institusi yang bergerak dalam bidang pendidikan akan lebih menunjang para mahasiswa untuk mengetahui bagaimana mengawasi atau mensupervisi pada pendidikan yang baik. B. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang makalah diatas, maka permasalahan yang akan dibahas yaitu: 1. Bagaimana pengertian dari supervisi pendidikan? 2. Apa saja tujuan dari supervisi pendidikan? 3. Siapa yang menjadi sasaran dalam supervisi pendidikan? 4. Apa saja fungsi dari supervisi pendidikan? 5. Bagaimana ruang lingkup dan teknik dari supervisi pendidikan? C. Tujuan Adapun tujuan dari penulisan makalah ini yaitu: 1. Mengetahui tentang pengertian supervisi pendidikan. 2. Mengetahui tujuan supervisi pendidikan. 3. Mengetahui sasaran dalam supervisi pendidikan. 4. Mengetahui fungsi dari supervisi pendidikan. 5. Mengetahui ruang lingkup dan teknik dari supervisi pendidikan.
  • 3. 3 D. Manfaat Adapun manfaat dari penulisan makalah ini yaitu: 1. Guna menambah wawasan dan pengetahuan bagi para mahasiswa mengenai supervisi pendidikan. 2. Dapat bermanfaat dan memberikan informasi tentang bagaimana proses penanganan dan penyelesaian masalah mengenai pendidikan sekarang ini.
  • 4. 4 BAB II PEMBAHASAN A. Pengertian Supervisi Pendidikan Secara morfologis Supervisi berasalah dari dua kata bahasa Inggris, yaitu super dan vision. Super berarti diatas dan vision berarti melihat, masih serumpun dengan inspeksi, pemeriksaan dan pengawasan, dan penilikan, dalam arti kegiatan yang dilakukan oleh atasan –orang yang berposisi diatas, pimpinan-- terhadap hal-hal yang ada dibawahnya. Supervisi juga merupakan kegiatan pengawasan tetapi sifatnya lebih human, manusiawi. Kegiatan supervise bukan mencari-cari kesalahan tetapi lebih banyak mengandung unsur pembinnaan, agar kondisi pekerjaan yang sedang disupervisi dapat diketahui kekurangannya (bukan semata-mata kesalahannya) untuk dapat diberitahu bagian yang perlu diperbaiki. Secara sematik Supervisi pendidikan adalah pembinaan yang berupa bimbingan atau tuntunan ke arah perbaikan situasi pendidikan pada umumnya dan peningkatan mutu mengajar dan belajar dan belajar pada khususnya. Good Carter memberi pengertian supervisi adalah usaha dari petugas-petugas sekolah dalam memimpin guru-guru dan petugas lainnya, dalam memperbaiki pengajaran, termasuk menstimulir, menyeleksi pertumbuhan jabatan dan perkembangan guru-guru dan merevisi tujuan-tujuan pendidikan, bahan-bahan pengajaran, dan metode mengajar dan evaluasi pengajaran. Boardman et. Menyebutkan Supervisi adalah salah satu usaha menstimulir, mengkoordinir dan membimbing secarr kontinyu pertumbuhan guru-guru di sekolah baik secara individual maupun secara kolektif, agar lebih mengerti dan lebih efektif dalam mewujudkan seluruh fungsi pengajaran dengan demikian mereka dapat menstmulir dan membimbing pertumbuan tiap-tiap murid secara kontinyu, serta mampu dan lebih cakap berpartsipasi dlm masyarakat demokrasi modern. Wilem Mantja (2007) mengatakan bahwa, supervisi diartikan sebagai kegiatan supervisor (jabatan resmi) yang dilakukan untuk perbaikan proses belajar
  • 5. 5 mengajar (PBM). Ada dua tujuan (tujuan ganda) yang harus diwujudkan oleh supervisi, yaitu; perbaikan (guru murid) dan peningkatan mutu pendidikan Ross L (1980), mendefinisikan bahwa supervisi adalah pelayanan kapada guru-guru yang bertujuan menghasilkan perbaikan pengajaran, pembelajaran dan kurikulum. Menurut Purwanto (1987), supervisi ialah suatu aktivitas pembinaan yang direncanakan untuk membantu para guru dan pegawai sekolah dalam melakukan pekerjaan secara efektif. Dari uraian definisi supervisi diatas, maka dapat dipahami para pakar menguraikan defenisi supervisi dari tinjauan yg berbeda-beda.God Carter melihatnya sebagai usaha memimpin guru-guru dalam jabatan mengajar, Boardman. Melihat supervisi sebagai lebih sanggup berpartisipasi dlm masyarakat modern. Willem Mantja memandang supervisi sebagai kegiatan untuk perbaikan (guru murid) dan peningkatan mutu pendidikan. Ross L memandang supervise sebagai pelayanan kepada guru-guru yang bertujuan menghasilkan perbaikan. Sedangkan Purwanto (1987) memandang sebagai pembinaan untuk membantu para guru dan pegawai sekolah dalam melakukan pekerjaan secara efektif. B. Tujuan Supervisi Pendidikan Tujuan supervisi pendidikan adalah perbaikan dan perkembangan proses belajar mengajar secara total, ini berarti bahwa tujuan supervisi pendidikan tidak hanya untuk memperbaiki mutu mengajar guru, tetapi juga membina pertumbuhan profesi guru termasuk di dalamnya pengadaan fasilitas yang menunjang kelancaran proses belajar mengajar, peningkatan mutu pengetahuan dan keterampilan guru-guru, pemberian bimbingan dan pembinaan dalam hal implementasi kurikulum, pemilihan dan penggunaan metode mengajar, alat-alat pelajaran, prosedur dan teknik evaluasi pengajaran. Supervisi yang baik mengarahkan perhatiannya pada dasar-dasar pendidikan dan cara-cara belajar serta perkembangannya dalam pencapaian tujuan umum pendidikan. Fokusnya bukan pada seorang atau sekelompok orang, akan tetapi semua orang seperti guru-guru, para pegawai, dan kepala sekolah lainnya adalah
  • 6. 6 teman sekerja yang sama-sama bertujuan mengembangkan situasi yang memungkinkan terciptanya kegiatan belajar mengajar yang baik. Secara nasional tujuan konkrit dari supervisi pendidikan adalah: 1. Membantu guru melihat dengan jelas tujuan-tujuan pendidikan 2. Membantu guru dalam membimbing pengalaman belajar murid. 3. Membantu guru dalam menggunakan alat pelajaran modern. 4. Membantu guru dalam menilai kemajuan murid-murid dan hasil pekerjaan guru itu sendiri. 5. Membantu guru dalam menggunakan sumber-sumber pengalaman belajar. 6. Membantu guru dalam memenuhi kebutuhan belajar murid. 7. Membantu guru dalam membina reaksi mental atau moral kerja guru dalam rangka pertumbuhan pribadi dan jabatan mereka. 8. Membantu guru baru di sekolah sehingga mereka merasa gembira dengan tugas yang diperolehnya. 9. Membantu guru agar lebih mudah mengadakan penyesuaian terhadap masyarakat dan cara-cara menggunakan sumber-sumber yang berasal dari masyarakat. 10. Membantu guru-guru agar waktu dan tenaganya tercurahkan sepenuhnya dalam pembinaan sekolah. C. Sasaran Supervisi Pendidikan Sebetulnya apabila dicermati secara rinci, kegiatan supervisi yang sesuai dengan sasarannya dapat dibedakan menjadi dua yaitu: supervisi akademik, supervisi ini lebih menitikberatkan pengamatan pada masalah akademik, yaitu yang langsung berada dalam lingkup kegiatan pembelajaran yang dilakukan oleh guru untuk membantu siswa ketika sedang dalam proses belajar mengajar. Dan yang kedua adalah supervisi administrasi, yang lebih menitikberatkan pengamatan pada aspek- aspek administrasi yang berfungsi sebagai pendukung terlaksananya pembelajaran. Di samping dua macam supervisi yang disebut dengan objeknya atau sasarannya, ada lagi supervisi yang lebih luas yaitu supervisi lembaga dan akreditasi. Yang membedakan antara kedua hal tersebut adalah pelaku dan waktu dilaksanakannya.
  • 7. 7 Supervisi lembaga dilakukan oleh orang yang ada di dalam lembaga yaitu kepala sekolah dan dari luar lembaga yaitu pengawas secara terus menerus, sedangkan supervisi akreditasi dilakukan oleh tim dari luar hanya dalam waktu-waktu tertentu. Tujuannya sama yaitu meningkatkan kualitas lembaga baik parsial maupun keseluruhan. Dengan kata lain yang menjadi sasaran atau objek supervisi akademik, supervisi administrasi, supervisi lembaga, dan supervisi akreditasi adalah sama yaitu meningkatkan kualitas lembaga, tetapi lingkup dan harapan tentang kualitasnya berbeda. D. Fungsi Supervisi Pendidikan Secara garis besar fungsi supervisi dapat dikelompokkan dalam tiga bidang yaitu kepemimpinan, kepengawasan dan pelaksana. Fungsi kepemimpinan melekat pada seorang supervisor karena dia adalah pemimpin. Begitu pula pengawas yang tugas pokoknya melakukan pengawasan. Sedangkan fungsi pelaksana terdapat pada supervisor, karena ia adalah para pelaksana di lapangan yang dalam istilah bakunya adalah pejabat fungsional, sama halnya dengan guru dan kepala sekolah. Rincian dalam fungsi kepemimpinan, seorang supervisor hendaknya melaksanakan hal-hal sebagai berikut: a. Meningkatkan semangat kerja kepala sekolah, guru dan staf sekolah yang berada di bawah tanggung jawab dan kewenangannya. b. Mendorong aktifitas dan kreatifitas serta dedikasi seluruh personil sekolah. c. Mendorong terciptanya suasana kondusif di dalam dan di luar lingkungan sekolah. d. Menampung, melayani dan mengakomodir segala macam keluhan aparat kependidikan disekolah tersebut dan berusaha membantu pemecahannya. e. Membantu mengembangkan kerja sama dan kemitraan kerja dengan semua unsur terkait. f. Membantu mengembangkan kegiatan intra dan ekstra kurikuler di sekolah. g. Membimbing dan mengarahkan seluruh personil sekolah untuk meningkatkan kualitas pendidikan dan pengajaran pada sekolah tersebut.
  • 8. 8 Dalam melaksanakan fungsi pengawasan, supervisor hendaknya memperhatikan hal-hal berikut: a. Mengamati dengan sungguh-sungguh pelaksanaan tugas kepala sekolah, guru dan seluruh staf sekolah diketahui dengan jelas tugas yang dilaksanakan itu sesuai dengan rencana atau tidak. b. Memantau perkembangan pendidikan di sekolah yang menjadi tanggung jawab dan kewarganegaraannya termasuk belajar siswa pada sekolah yang bersangkutan. c. Mengawasi pelaksanaan administrasi sekolah secara keseluruhan yang didalamnya terdapat administrasi personil, materil, kurikulum dsb. d. Mengendalikan penggunaan dan pendistribusian serta pengelolaan sarana dan prasarana pendidikan yang ada di sekolah tersebut. Dalam melaksanakan fungsi pelaksana, seorang supervisor hendaknya memperhatikan kegiatan-kegiatan berikut: a. Melaksanakan tugas-tugas supervisi/pengawasan sesuai dengan ketentuan yang berlaku. b. Mengamankan berbagai kebijaksanaan yang telah ditetapkan. c. Melaporkan hasil supervisi/pengawasan kepada pejabat yang berwenang untuk dianalisis dan ditindaklanjuti. E. Ruang Lingkup Dan Teknik Supervisi Pendidikan Dalam dunia pendidikan terdapat tiga unsur pokok yang saling berkaitan antara satu dengan lainnya unsur-unsur yang dimaksud adalah personal, material dan operasional, oleh sebab itu ruang supervisi pendidikan pun mencakup ketiga unsur tersebut yang bila dijabarkan sebagai berikut: 1. Unsur Personal Lingkup pertama dalam supervisi pendidikan adalah para personal dalam sekolah yang disupervisi, para personal yang dimaksud adalah Kepala Sekolah, pegawai tata usaha, guru, siswa. a. Kepala Sekolah Hal-hal pokok yang perlu disupervisi terhadap kepala sekolah yaitu:
  • 9. 9 o Masalah jalannya pendidikan dan pengajaran o Masalah program pendidikan dan pengajaran disekolah o Masalah kepemimpinan kepala sekolah o Masalah administrasi sekolah o Masalah kerja sama sekolah lain dan instansi terkait lainnya o Masalah kebijaksanaan sekolah yang menyangkut kegiatan intra dan ekstra kurikuler o Masalah BP3 dan POMG dan lain -lain b. Pegawai Tata Usaha Hal-hal pokok yang perlu disupervisi terhadap tata usaha sekolah dan seluruh stafnya antara lain: o Masalah administrasi sekolah o Masalah data dan statistik sekolah o Masalah pembukuan o Masalah surat menyurat dan kearsipan o Masalah rumah tangga sekolah o Masalah pelayanan terhadap kepala sekolah, guru dan siswa o Masalah laporan sekolah dan lain –lain c. Guru Hal-hal pokok yang perlu disupervisi terhadap guru antara lain: o Masalah wawasan dan kemampuan o Masalah kehadiran dan aktivitas guru o Masalah persiapan mengajar guru, mulai dari penyusunan analisis materi pelajaran, program tahunan, program semester, program satuan pelajaran sampai dengan persiapan mengajar harian atau perencanaan pengajaran o Masalah pencapaian target kurikuler dan kegiatan ekstra kurikuler o Masalah kerjasama guru dengan siswa, dengan sesama guru, dengan tata usaha dan dengan kepala sekolah o Masalah tri pusat pendidikan yang terdiri atas sekolah, keluarga dan masyarakat
  • 10. 10 o Masalah kemampuan belajar siswa d. Siswa Hal-hal pokok yang perlu disupervisi terhadap siswa antara lain: o Motivasi belajar siswa o Tingkat kesulitan yang dialami siswa o Keterlibatan siswa dalam berbagai kegiatan intra dan ekstra kurikuler o Pengembangan organisasi siswa o Sikap guru dan kepala sekolah terhadap siswa o Keterlibatan orang tua siswa dalam berbagai kegiatan sekolah o Kesempatan memperoleh pelayanan secara prima dari sekolah 2. Unsur Material Hal-hal pokok yang perlu disupervisi terhadap material dan sarana fisik lainnya : a. Ketersediaan ruangan untuk perpustakaan, labolaturium, ruang praktek ibadah, aula dan lain-lain b. Pengelolaan dan perawatan terhadap fasilitas tersebut c. Pemanfaatan buku-buku teks pokok dan buku-buku penunjang d. Pemanfaatan dan perawatan alat-alat kesenian dan sebagainya 3. Unsur Operasional Hal-hal yang perlu disupervisi dari unsur operasional antara lain: a. Masalah yang berkaitan dengan teknik edukatif, yang mencakup: o Kurikulum o Proses belajar mengajar o Evaluasi/penilaian o Kegiatan ekstra kurikuler b. Masalah yang berkaitan dengan teknik administrasi, mencakup: o Administrasi personal o Administrasi material o Administrasi kurikulum dan sebagainya c. Masalah yang berkaitan dengan koordinasi dan kerjasama, mencakup:
  • 11. 11 o Sekolah dengan keluarga dan masyarakat o Sekolah dengan sekolah-sekolah lainnya o Sekolah dengan lembaga swadaya masyarakat o Sekolah dengan organisasi kepemudaan o Sekolah dengan instansi pemerintah terkait Teknik-teknik Supervisi Pendidikan. Tugas pengawas satuan pendidikan ketika melaksanakan tugas pengawasannya, haruslah memahami metode dan teknik supervisi akademik agar kegiatan supervisi dapat dilaksanakan dengan baik dan hasil pembinaannya mencapai tujuan pembinaan. Ada beberapa metode dan teknik supervise yang dapat dilakukan pengawas. Metode-metode tersebut dibedakan antara yang bersifat individual dan kelompok. a. Teknik Supervisi Individual Teknik supervisi individual adalah pelaksanaan supervisi yang diberikan kepada guru tertentu yang mempunyai masalah khusus dan bersifat perorangan. Supervisor atau pengawas hanya berhadapan seorang guru yang dipandang memiliki persoalan tertentu. Teknik-teknik supervisi yang dikelompokkan sebagai teknik individual meliputi: kunjungan kelas, observasi kelas, pertemuan individual, kunjungan antar kelas, dan menilai diri sendiri. b. Teknik Supervisi Kelompok Teknik supervisi kelompok adalah satu cara melaksanakan program supervisi yang ditujukan pada dua orang atau lebih. Guru-guru yang diduga sesuai dengan analisis kebutuhan, memiliki masalah atau kebutuhan atau kelemahan-kelemahan yang sama dikelompokkan atau dikumpulkan menjadi satu/bersama-sama. Kemudian pada kelompok ini diberikan layanan supervisi sesuai dengan permasalahan atau kebutuhan yang dihadapi. Teknik supervisi kelompok ada beberapa diantaranya adalah: Kepanitiaan-kepanitiaan, Kerja kelompok, Laboratorium kurikulum, Baca terpimpin, Demonstrasi pembelajaran, Darmawisata, Diskusi panel, Organisasi professional, Pertemuan guru, Lokakarya atau konferensi kelompok.
  • 12. 12 BAB III PENUTUP A. Kesimpulan Dari pembahasan di atas dapat disimpulkan bahwa supervisi mengandung arti yang luas dan demokratis, dengan paradigma baru yang tidak hanya melihat kinerja kepala sekolah guru dan pegawai sekolah saja akan tetapi juga mencari jalan keluar apabila terjadi permasalahan. Para supevisor berkewajiban memberi bimbingan, pembinaan dan petunjuk-petunjuk yang diperlukan, hubungan antara pengawas dengan yang diawasi lebih bersifat kemitraan, hubungan komunikasi pun tidak lagi one way traffic tetapi menjadi two way traffic. B. Saran Dalam pembuatan makalah ini referensi yang digunakan sudah cukup namun apabila akan menggunakan referensi yang lebih banyak lagi itu akan lebih baik. Waktu yang diberikan tergolong singkat untuk pembuatan sebuah makalah sehingga untuk pembuatan makalah selanjutnya disarankan untuk menggunakan referensi dan waktu yang lebih banyak.
  • 13. 13 DAFTAR PUSTAKA Purwanto, Ngalim. (2003). Administrasi dan Supervisi Pendidikan. Bandung: Rosdakarya. Sergiovanni, http://mohamad-haris.blogspot.com/2011/10/konsep-dasar-supervisi-pendidikan.html