SlideShare a Scribd company logo
1 of 25
UJI SELEKTIFITAS DAN VALIDITAS PADA
KINERJA TEST KIT MERKURI(II)
Bhurman Pratama Putra, Hermin Sulistyarti*, Qonitah Fardiyah
Jurusan Kimia, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam,
Universitas Brawijaya
Jl. Veteran Malang 65145
KELOMPOK 6
Abida sholihah (G1C013001)
Baiq Eza Julia Avriani (G1C013008)
Piziza Tri Utari (G1C013036)
Samsul Hadi ( G1C013041)
Sirodjudin (G1C013043)
ABSTRAK
Merkuri adalah logam berat yang sering diketahui masyarakat tentang bahayanya
jika terpapar oleh manusia. Untuk mengetahui kadar merkuri, biasanya
digunakan instrumentasi yang mahal. Pada penelitian ini, telah dibuat metode
alternatif berupa test kit untuk penentuan kadar merkuri berdasarkan
pembentukan kompleks merkuri dengan ditizon yang berwarna oranye. Namun
test kit yang telah dibuat tersebut belum dilakukan uji selektifitas dan
validitasnya. Uji selektifitas dilakukan dengan melihat pengaruh ion Ag+ dan Pb2+
terhadap kinerja test kit dengan rentang konsentrasi 1-10 ppm. Penambahan ion
Ag+ 10 ppm menurunkan absorbansi test kit merkuri 1-10 ppm sebesar 12,12 %,
sedangkan penambahan ion Pb2+ dengan konsentrasi yang sama yakni 10 ppm,
absorbansi test kit merkuri relatif konstan. Untuk memvalidasi test kit merkuri
ini, dilakukan dengan cara menguji sampel sintetis merkuri dan
membandingkannnya dengan metode standar AAS (spektrofotometer serapan
atom). Hasil validasi menunjukkan bahwa test kit merkuri memberikan akurasi
90% sedangkan metode standar AAS memberikan nilai akurasi yang tinggi, yakni
sebesar 98,83%.
Kata kunci: Merkuri, test kit, ditizon, selektifitas, validitas
INTSRUMENT AAS
Prinsip kerja dari AAS
 Prinsip kerja dari AAS adalah adanya interaksi antara
energi (sinar) dan materi (atom). Jumlah radiasi yang
terserap tergantung pada jumlah atom-atom bebas yang
terlibat dan kemampuannya untuk menyerap radiasi
PENDAHULUAN
Merkuri (Hg), merupakan satu-satunya logam yang berwujud cair pada suhu ruang baik
logam maupun metil merkuri (CH3Hg+). Pencemaran logam Hg cenderung meningkat seiring
dengan meningkatnya proses industrialisasi modern maupun tradisional. Sejak merkuri
diketahui memiliki manfaat yang besar untuk ekstraksi emas (amalgamasi) banyak
penambang emas tradisional yang menggunakan merkuri sebagai pelebur butir emas. Para
penambang tidak menggunakan alat perlindungan diri, hanya menggunakan tangan yang
langsung terpapar dengan kulit mereka
Para penambang pada umumnya tercemar merkuri melalui kontak langsung dengan
kulit, menghirup uap merkuri, dan memakan ikan yang telah tercemar merkuri [4]. Untuk
mengetahui konsentrasi merkuri dari limbah penambangan emas ini, diperlukan analisis
yang melibatkan cara kimia yang cukup rumit dan instrumentasi yang mahal. Analisis
konsentrasi merkuri yang umum yakni dengan metode AAS (atomic absorption
spectroscopy) yang memerlukan biaya yang mahal. Oleh karena itu dibutuhkan alat analisis
yang praktis mudah dan murah untuk memudahkan masyarakat mengetahui konsentrasi
merkuri yaitu dengan menggunakan test kit.
Danwittayakul [5] melaporkan metode sederhana untuk penentuan ion merkuri
dengan cara menyaring sampel merkuri dengan penyaring membran ester
selulose yang dilapisi dengan ditizon, dan warna yang terbentuk dideteksi
secara kolorimetri. Metode ini bisa mendeteksi ion merkuri sampai 0,057 ppb.
Kemudahan dan sensitifitas metode ini digunakan sebagai dasar pembuatan test
kit merkuri dalam penelitian ini. Test Kit di Indonesia saat ini masih impor dari
negara lain. Hal inilah yang menjadi sorotan peneliti untuk memudahkan
menciptakan alat analisis merkuri. Pada penelitian ini, test kit merkuri
didasarkan pada pembentukan kompleks Hg(II)-ditizonat, karena ditizon
mudah bereaksi dengan merkuri(II) membentuk senyawa kompleks oranye yang
stabil dalam kondisi asam [6].
Pada penelitian tentang test kit merkuri(II) sebelumnya [7], telah dilakukan
optimasi terhadap berbagai parameter kimia, namun penelitian tersebut belum
dilakukan pengaruh ion asing yang dapat mempengaruhi kinerja test kit
merkuri(II) dan validitas test kit merkuri(II) terhadap sampel merkuri pada
penambangan emas rakyat di lapangan. Banyak logam lain yang biasanya
bersamaan dengan limbah penambangan emas tersebut, seperti perak dan
timbal. Logam ini biasanya berbentuk ion yang akan berikatan dengan ditizon dan
yang dapat mengganggu pengukuran kompleks Hg(II)-DTZ. Maka pada penelitian
ini akan dilakukan uji selektifitas terhadap ion Ag+ dan Pb2+ dan juga uji validitas
test kit merkuri(II) terhadap sampel merkuri sintetis dengan membandingkannya
dengan hasil yang diperoleh dari metode standar SSA.
METODE PENELITIAN
 ALAT DAN BAHAN

ALAT BAHAN
 Neraca analitik Ohaus Precision
Advanced
 Spektrofotometer UV- Vis shimadzu
AA 1610
 Spectronic 20
 Spektrofotometer serapan atom
shimadzu AA 6200
 HgCl2 (Merck)
 ammonium hidroksida (Merck)
 asam klorida 38% (Merck)
 ditizon (Merck)
 larutan asam
 nitrat (HNO3) 65% (Merck)
 larutan asam sulfat (H2SO4) 95-
97% (Merck)
 kalium persulfat
(K2S2O8) (Merck),
 SnCl2 (Merck)
 klorofom (CHCl3) (Merck)
PROSEDUR PERCOBAAN
Uji selektifitas ion Ag+ dan Pb2+ terhadap kinerja test kit
1,6 mL larutan merkuri 1 ppm
Dimasukkan kedalam tabung reaksi
Ditambahkan 1,6 mLlarutan perak 10 ppm,
Ditambahkan 16 mL asam nitrat 2 M
Ditambahkan 8mL larutan ditizon konsentrasi
optimum yaitu 0,003%
Direaksikan didalam beakerglass dengan dikocok
selama 8 menit
Fasa organik yang terbentuk (warna oranye) dipipet
Dilakukan pengukuran absorbansi menggunakan
Spectronic 20 dengan panjang gelombang maksimum
yaitu 493,5 nm
Hasil
Pembuatan komparator warna test kit
0,4 mL larutan merkuri konsentrasi 1-10 ppm
dimasukkan ke dalam tabung reaksi
ditambahkan 2 mL asam nitrat 2 M
ditambahkan 1 mL larutan ditizon konsentrasi optimum yaitu
0,003% dan dikocok untuk mempercepat reaksi
Warna kompleks Hg(II)-DTZ setiap konsentrasi yang diperoleh segera
difoto dan hasil foto di-crop untuk dibentuk komparator warna dari
konsentrasi rendah ke tinggi.
Warna yang dihasilkan dari komparator ini digunakan untuk menentukan
konsentrasi Hg pada sampel sintetis
Hasil
Uji validasi test kit merkuri(II)
Untuk mengetahui akurasi dari metode yang dibuat, maka dilakukan uji validasi
test kit merkuri(II). Uji validasi test kit dilakukan dengan cara mengaplikasikan
test kit yang dibuat untuk mendeteksi konsentrasi merkuri dalam sampel merkuri
sintetis. Sampel merkuri sintetis yang digunakan mempunyai konsentrasi 5 ppm.
Hasil yang diperoleh kemudian dibandingkan dengan hasil pengukuran metode
standar spektrofotometri serapan atom (SSA).
Penentuan sampel sintetis merkuri dengan metode standar SSA
Pembuatan kurva kalibrasi metode standar SSA dilakukan dengan cara memasukkan
larutan standar Hg dengan berbagai konsentrasi yaitu 0, 2, 4, 6 dan 8 ppm ke
dalam erlenmeyer lalu ditambahkan 2,5 mL H2SO4 pekat dan 1,25 mL HNO3 pekat ke
dalam masing-masing erlenmeyer. Kemudian menambahkan 4 mL larutan K2S2O8 ke
dalam masing-masing erlenmeyer dan dipanaskan diatas penangas air 95oC selama 1
jam dan didinginkan. Kemudian masing-masing erlenmeyer ditambahkan 2,5 mL
larutan SnCl2 dan dibaca nilai absorbansi pada panjang gelombang maksimum 253,7
nm. Untuk pengukuran sampel merkuri sintetis (5 ppm) dilakukan dengan cara yang
sama dengan prosedur pada pembuatan kurva kalibrasi.
HASIL DAN PEMBAHASAN
Uji selektifitas ion Ag+ terhadap kinerja test kit
Uji selektifitas ion Ag+ terhadap kinerja test kit dilakukan dengan melihat
pengaruh absorbansi Hg(II)-DTZ dengan adanya ion Ag+. Hasil pengukuran ditunjukkan
pada Gambar 1. Ion Ag+ sangat mengganggu pada kinerja test kit merkuri dengan
presentase penurunan absorbansi sebesar 12,12 %. pada setiap konsentrasi merkuri
(1-10 ppm). Absorbansi kompleks Hg(II)-DTZ dengan konsentrasi merkuri 10 ppm
memiliki absorbansi sebesar 0,52, setelah ditambahkan ion pengganggu Ag+ 10 ppm,
absorbansi larutan menurun menjadi 0,3. Hal ini disebabkan oleh persaingan antara
atom pusat Hg(II) dan Ag(I) untuk membentuk senyawa kompleks dengan ligan
ditizon yang berwarna oranye. Hal ini dimungkinkan konstanta kestabilan
kompleks (Kst) Ag(I)-DTZ cukup besar dibandingkan Kst Hg(II)-DTZ sehingga dapat
mengganggu pembentukan kompleks merkuri dengan ditizon. Dengan konsentrasi
ion asing sama, kinerja test kit terganggu dengan menurunnya intensitas warna dan
absorbansi larutan.
Uji selektifitas ion Pb2+ terhadap kinerja test kit
Uji selektifitas ion Pb2+ terhadap kinerja test kit dilakukan dengan melihat
pengaruh absorbansi Hg(II)-DTZ dengan adanya ion Pb2+. Hasil pengukuran
ditunjukkan pada Gambar 2. Ion Pb2+ sedikit mengganggu dan relatif konstan
pada kinerja test kit merkuri dengan presentase penurunan absorbansi sebesar
5,18% pada setiap konsentrasi merkuri (1-10 ppm). Absorbansi kompleks Hg(II)-
DTZ dengan konsentrasi merkuri 10 ppm memiliki absorbansi sebesar 0,52,
setelah ditambahkan ion pengganggu Pb2+ dari larutan PbNO3 10 ppm,
absorbansi larutan tidak jauh beda yakni 0,5. Jika ditinjau dari konstanta
kestabilan kompleks, kompleks Hg(II)-DTZ mempunyai harga konstanta
kesetimbangan kompleks yang lebih besar sebesar (5,5 ± 1,1).106 daripada
konstanta kesetimbangan kompleks Pb(II)-DTZ sebesar (4,0 ± 0,3).105 [8]. Oleh
sebab itu pada konsentrasi sama yakni 10 ppm, kompleks Hg(II)-DTZ tidak
terganggu dengan adanya ion Pb2+.
Uji validitas test kit merkuri(II)
Uji validitas test kit merkuri menggunakan sampel merkuri sintetis
dan membandingkan hasil yang diperoleh dengan metode standar SSA.
Komparator warna test kit merkuri(II) 1-10 ppm ditunjukkan pada Gambar 3.
Warna yang dihasilkan dari sampel merkuri sintetis ternyata memiliki warna
yang sama dengan komparator warna test kit merkuri(II) pada rentang
konsentrasi 4-5 ppm sehingga kadar merkuri dalam sampel disimpulkan
sekitar 4,5 ppm. Sampel merkuri sintetis yang digunakan mempunyai konsentrasi
5 ppm, maka akurasi dari metode test kit adalah sebesar 90 % (Tabel 1). Kurva
kalibrasi Hg dari metode SSA yang memiliki persamaan linier y=0,00057x +
0,00168, kemudian untuk sampel yang memberikan absorbansi 0,0045 akan
setara dengan konsentrasi Hg sebesar 4,94 ppm dan akurasi metode standar SSA
adalah sebesar 98,83%.
KESIMPULAN
Dari hasil penelitian uji selektifitas dan validitas test kit merkuri(II) dapat
disimpulkan bahwa ion Ag+ 10 ppm sangat berpengaruh terhadap kinerja test kit
merkuri(II) denganpenurunan absorbansi sebesar 12,12 % sedangkan ion Pb2+
pada konsentrasi yang sama, absorbansi test kit merkuri(II) relatif konstan
dengan penurunan 5,18 % dengan rentang konsentrasi merkuri 1-10 ppm. Uji
validitas menunjukkan bahwa pada penentuan kadar sampel Hg sintetis metode
test kit merkuri(II) mempunyai akurasi yang cukup tinggi, yaitu sebesar 90%.
DAFTAR PUSTAKA
1. Lestarisa, T, 2010, Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan Keracunan Merkuri (Hg)
pada Penambang Emas Tanpa Ijin (Peti) Di Kecamatan Kurun, Kabupaten Gunung
Mas, Kalimantan Tengah, Universitas Diponegoro, Semarang.
2. Bapedalda Provinsi Kalimantan Tengah dan PPLH Universitas Palangka Raya, 2001,
Inventarisasi/Pendataan Usaha Pemerintah, Swasta dan Masyarakat yang Dapat
Mengubah Fungsi Lingkungan di Sepanjang DAS Kahayan, Palangkaraya.
3. Bapedalda Kalimantan Tengah dan PPLH Universitas Palangka Raya, 2001,
Inventarisasi/Pendataan Pemanfaatan Air Raksa (Merkuri) oleh Penambang Emas
Tradisional dan Pembeli Emas di Sepanjang DAS Kahayan, Palangkaraya.
4. Halida, L.S, 2002, Toksisitas Merkuri dan Penanganannya, USU digitalized Library,
Medan.
5. Danwittayakul, S., Takahasi Y., Suzuki T., Tanhabunsombut A, 2008, Simple
Detection of Mercury Ion Using Dithizon nanoloaded membrane, J. Metals, Minerals,
and Materials, Vol. 18, No.2, 37-40.
6. Rajesh, N., and Gurulakshmanan, G., 2007, Solid Phase Extraction and
Spectrophotometric Determination of Mercury by Adsorption of Its
Diphenylthiocarbazone Complex On An Alumina Column, ScienceDirect, 69, Pages
391-395, Department of Chemistry, Birla Institute of Technology and Science, India.
7. Indriana, S.A, Pengaruh Konsentrasi Asam Nitrat dan Diameter Kertas untuk Spot
Reaksi pada Test Kit Merkuri (II), Universitas Brawijaya, Malang.
8. Balt, S. and Van Dalen, E. , 1963, The Reactions of Diphenylcarbazide and
Diphenylcarbazone With Cations : Part V. Extraction Dissociaton Constants of The
Carbazone Complexes, Free University, Amsterdam, 439.

More Related Content

What's hot

SNI 06-6989.2-2004 tentang Air dan Air Limbah - Bagian 2: Cara Uji Kebutuhan ...
SNI 06-6989.2-2004 tentang Air dan Air Limbah - Bagian 2: Cara Uji Kebutuhan ...SNI 06-6989.2-2004 tentang Air dan Air Limbah - Bagian 2: Cara Uji Kebutuhan ...
SNI 06-6989.2-2004 tentang Air dan Air Limbah - Bagian 2: Cara Uji Kebutuhan ...Muhamad Imam Khairy
 
Bahan untuk menaikan p h air
Bahan untuk menaikan p h airBahan untuk menaikan p h air
Bahan untuk menaikan p h airrramdan383
 
SNI 6989.2:2009 tentang Air dan Air Limbah - Bagian 2: Cara Uji Kebutuhan Oks...
SNI 6989.2:2009 tentang Air dan Air Limbah - Bagian 2: Cara Uji Kebutuhan Oks...SNI 6989.2:2009 tentang Air dan Air Limbah - Bagian 2: Cara Uji Kebutuhan Oks...
SNI 6989.2:2009 tentang Air dan Air Limbah - Bagian 2: Cara Uji Kebutuhan Oks...Muhamad Imam Khairy
 
laporan praktikum uji anion dan kation
laporan praktikum uji anion dan kationlaporan praktikum uji anion dan kation
laporan praktikum uji anion dan kationwd_amaliah
 
Kel 09-kromatografi
Kel 09-kromatografiKel 09-kromatografi
Kel 09-kromatografioriza13
 
Annes : Analisis Gravimetri
Annes : Analisis GravimetriAnnes : Analisis Gravimetri
Annes : Analisis GravimetriAn Nes Niwayatul
 
Makalah batam zae totok
Makalah batam zae totokMakalah batam zae totok
Makalah batam zae totokPak Zaenal
 
SNI 06-6989.14-2004 tentang Air dan Air Limbah - Bagian 14: Cara Uji Oksigen ...
SNI 06-6989.14-2004 tentang Air dan Air Limbah - Bagian 14: Cara Uji Oksigen ...SNI 06-6989.14-2004 tentang Air dan Air Limbah - Bagian 14: Cara Uji Oksigen ...
SNI 06-6989.14-2004 tentang Air dan Air Limbah - Bagian 14: Cara Uji Oksigen ...Muhamad Imam Khairy
 
--Dunia baruku--- penentuan kadar campuran na2-co3 dan nahco3
 --Dunia baruku---  penentuan kadar campuran na2-co3 dan nahco3 --Dunia baruku---  penentuan kadar campuran na2-co3 dan nahco3
--Dunia baruku--- penentuan kadar campuran na2-co3 dan nahco3Danang Setiawan
 
SNI 19-7119.1-2005 tentang Udara Amben - Bagian 1: Cara Uji Kadar Amoniak (NH...
SNI 19-7119.1-2005 tentang Udara Amben - Bagian 1: Cara Uji Kadar Amoniak (NH...SNI 19-7119.1-2005 tentang Udara Amben - Bagian 1: Cara Uji Kadar Amoniak (NH...
SNI 19-7119.1-2005 tentang Udara Amben - Bagian 1: Cara Uji Kadar Amoniak (NH...Muhamad Imam Khairy
 
Laporan Praktikum Permanganometri
Laporan Praktikum PermanganometriLaporan Praktikum Permanganometri
Laporan Praktikum PermanganometriRidha Faturachmi
 
SNI 19-7119.2-2005 tentang Udara Ambien - Bagian 2: Cara Uji Kadar Nitrogen D...
SNI 19-7119.2-2005 tentang Udara Ambien - Bagian 2: Cara Uji Kadar Nitrogen D...SNI 19-7119.2-2005 tentang Udara Ambien - Bagian 2: Cara Uji Kadar Nitrogen D...
SNI 19-7119.2-2005 tentang Udara Ambien - Bagian 2: Cara Uji Kadar Nitrogen D...Muhamad Imam Khairy
 
Annisa fillaeli studi kandungan pb dalam ...
 Annisa fillaeli studi kandungan pb dalam ... Annisa fillaeli studi kandungan pb dalam ...
Annisa fillaeli studi kandungan pb dalam ...nilammelati
 
Sni 06 6989.11-2004 p-h meter
Sni 06 6989.11-2004 p-h meterSni 06 6989.11-2004 p-h meter
Sni 06 6989.11-2004 p-h meterwanta Tatik
 
Percobaan 3.docx
Percobaan 3.docxPercobaan 3.docx
Percobaan 3.docxHaInYoo
 

What's hot (20)

SNI 06-6989.2-2004 tentang Air dan Air Limbah - Bagian 2: Cara Uji Kebutuhan ...
SNI 06-6989.2-2004 tentang Air dan Air Limbah - Bagian 2: Cara Uji Kebutuhan ...SNI 06-6989.2-2004 tentang Air dan Air Limbah - Bagian 2: Cara Uji Kebutuhan ...
SNI 06-6989.2-2004 tentang Air dan Air Limbah - Bagian 2: Cara Uji Kebutuhan ...
 
Bahan untuk menaikan p h air
Bahan untuk menaikan p h airBahan untuk menaikan p h air
Bahan untuk menaikan p h air
 
Responsi praktikum kimia analisis
Responsi praktikum kimia analisisResponsi praktikum kimia analisis
Responsi praktikum kimia analisis
 
SNI 6989.2:2009 tentang Air dan Air Limbah - Bagian 2: Cara Uji Kebutuhan Oks...
SNI 6989.2:2009 tentang Air dan Air Limbah - Bagian 2: Cara Uji Kebutuhan Oks...SNI 6989.2:2009 tentang Air dan Air Limbah - Bagian 2: Cara Uji Kebutuhan Oks...
SNI 6989.2:2009 tentang Air dan Air Limbah - Bagian 2: Cara Uji Kebutuhan Oks...
 
laporan praktikum uji anion dan kation
laporan praktikum uji anion dan kationlaporan praktikum uji anion dan kation
laporan praktikum uji anion dan kation
 
Kel 09-kromatografi
Kel 09-kromatografiKel 09-kromatografi
Kel 09-kromatografi
 
Annes : Analisis Gravimetri
Annes : Analisis GravimetriAnnes : Analisis Gravimetri
Annes : Analisis Gravimetri
 
Makalah batam zae totok
Makalah batam zae totokMakalah batam zae totok
Makalah batam zae totok
 
SNI 06-6989.14-2004 tentang Air dan Air Limbah - Bagian 14: Cara Uji Oksigen ...
SNI 06-6989.14-2004 tentang Air dan Air Limbah - Bagian 14: Cara Uji Oksigen ...SNI 06-6989.14-2004 tentang Air dan Air Limbah - Bagian 14: Cara Uji Oksigen ...
SNI 06-6989.14-2004 tentang Air dan Air Limbah - Bagian 14: Cara Uji Oksigen ...
 
--Dunia baruku--- penentuan kadar campuran na2-co3 dan nahco3
 --Dunia baruku---  penentuan kadar campuran na2-co3 dan nahco3 --Dunia baruku---  penentuan kadar campuran na2-co3 dan nahco3
--Dunia baruku--- penentuan kadar campuran na2-co3 dan nahco3
 
Kromatografi kertas (kk)
Kromatografi kertas (kk)Kromatografi kertas (kk)
Kromatografi kertas (kk)
 
Gravimetri
GravimetriGravimetri
Gravimetri
 
Gravimetri 2
Gravimetri 2Gravimetri 2
Gravimetri 2
 
SNI 19-7119.1-2005 tentang Udara Amben - Bagian 1: Cara Uji Kadar Amoniak (NH...
SNI 19-7119.1-2005 tentang Udara Amben - Bagian 1: Cara Uji Kadar Amoniak (NH...SNI 19-7119.1-2005 tentang Udara Amben - Bagian 1: Cara Uji Kadar Amoniak (NH...
SNI 19-7119.1-2005 tentang Udara Amben - Bagian 1: Cara Uji Kadar Amoniak (NH...
 
Laporan Praktikum Permanganometri
Laporan Praktikum PermanganometriLaporan Praktikum Permanganometri
Laporan Praktikum Permanganometri
 
SNI 19-7119.2-2005 tentang Udara Ambien - Bagian 2: Cara Uji Kadar Nitrogen D...
SNI 19-7119.2-2005 tentang Udara Ambien - Bagian 2: Cara Uji Kadar Nitrogen D...SNI 19-7119.2-2005 tentang Udara Ambien - Bagian 2: Cara Uji Kadar Nitrogen D...
SNI 19-7119.2-2005 tentang Udara Ambien - Bagian 2: Cara Uji Kadar Nitrogen D...
 
Annisa fillaeli studi kandungan pb dalam ...
 Annisa fillaeli studi kandungan pb dalam ... Annisa fillaeli studi kandungan pb dalam ...
Annisa fillaeli studi kandungan pb dalam ...
 
Sni 06 6989.11-2004 p-h meter
Sni 06 6989.11-2004 p-h meterSni 06 6989.11-2004 p-h meter
Sni 06 6989.11-2004 p-h meter
 
gravimetri
gravimetrigravimetri
gravimetri
 
Percobaan 3.docx
Percobaan 3.docxPercobaan 3.docx
Percobaan 3.docx
 

Viewers also liked

Instructional Design Online Course Outline and Justifications (MIDT, OUM)
Instructional Design Online Course Outline and Justifications (MIDT, OUM)Instructional Design Online Course Outline and Justifications (MIDT, OUM)
Instructional Design Online Course Outline and Justifications (MIDT, OUM)awasis
 
Toksi merkuri (hg)
Toksi merkuri (hg)Toksi merkuri (hg)
Toksi merkuri (hg)Agus Candra
 
Mercury Hazards & Poisoning
Mercury Hazards & PoisoningMercury Hazards & Poisoning
Mercury Hazards & PoisoningHashim Badat
 
Atomic structure notes from jfc by rawat sir
Atomic structure notes from jfc by rawat sirAtomic structure notes from jfc by rawat sir
Atomic structure notes from jfc by rawat sirRawat DA Greatt
 
Chemical reaction
Chemical reactionChemical reaction
Chemical reactionSirod Judin
 
Chapter 23 nuclear_chemistry
Chapter 23 nuclear_chemistryChapter 23 nuclear_chemistry
Chapter 23 nuclear_chemistrySirod Judin
 
Chapter 03 organic compounds alkanes and cycloalkanes
Chapter 03 organic compounds alkanes and cycloalkanesChapter 03 organic compounds alkanes and cycloalkanes
Chapter 03 organic compounds alkanes and cycloalkanesWong Hsiung
 
1 organometallic chemistry
1   organometallic chemistry1   organometallic chemistry
1 organometallic chemistrySirod Judin
 
Chapter 6 electrochemistry
Chapter 6   electrochemistryChapter 6   electrochemistry
Chapter 6 electrochemistryAtiqahFarhana02
 
Slide Presentation : Membina Reka Bentuk Meja Mudah Alih dengan Menggunakan T...
Slide Presentation : Membina Reka Bentuk Meja Mudah Alih dengan Menggunakan T...Slide Presentation : Membina Reka Bentuk Meja Mudah Alih dengan Menggunakan T...
Slide Presentation : Membina Reka Bentuk Meja Mudah Alih dengan Menggunakan T...Fara Megat
 
Graphics devices
Graphics devicesGraphics devices
Graphics devicesKumar
 
Transition metal complex
Transition metal complexTransition metal complex
Transition metal complexRawat DA Greatt
 

Viewers also liked (20)

Instructional Design Online Course Outline and Justifications (MIDT, OUM)
Instructional Design Online Course Outline and Justifications (MIDT, OUM)Instructional Design Online Course Outline and Justifications (MIDT, OUM)
Instructional Design Online Course Outline and Justifications (MIDT, OUM)
 
Toksi merkuri (hg)
Toksi merkuri (hg)Toksi merkuri (hg)
Toksi merkuri (hg)
 
Thermodynamics1
Thermodynamics1Thermodynamics1
Thermodynamics1
 
Mercury Hazards & Poisoning
Mercury Hazards & PoisoningMercury Hazards & Poisoning
Mercury Hazards & Poisoning
 
Atomic structure notes from jfc by rawat sir
Atomic structure notes from jfc by rawat sirAtomic structure notes from jfc by rawat sir
Atomic structure notes from jfc by rawat sir
 
Chemical reaction
Chemical reactionChemical reaction
Chemical reaction
 
Chapter 23 nuclear_chemistry
Chapter 23 nuclear_chemistryChapter 23 nuclear_chemistry
Chapter 23 nuclear_chemistry
 
Basics of organic
Basics of organicBasics of organic
Basics of organic
 
Alcohol
AlcoholAlcohol
Alcohol
 
Chapter 03 organic compounds alkanes and cycloalkanes
Chapter 03 organic compounds alkanes and cycloalkanesChapter 03 organic compounds alkanes and cycloalkanes
Chapter 03 organic compounds alkanes and cycloalkanes
 
1 organometallic chemistry
1   organometallic chemistry1   organometallic chemistry
1 organometallic chemistry
 
Chapter 6 electrochemistry
Chapter 6   electrochemistryChapter 6   electrochemistry
Chapter 6 electrochemistry
 
Slide Presentation : Membina Reka Bentuk Meja Mudah Alih dengan Menggunakan T...
Slide Presentation : Membina Reka Bentuk Meja Mudah Alih dengan Menggunakan T...Slide Presentation : Membina Reka Bentuk Meja Mudah Alih dengan Menggunakan T...
Slide Presentation : Membina Reka Bentuk Meja Mudah Alih dengan Menggunakan T...
 
Chemical thermodynamics
Chemical thermodynamicsChemical thermodynamics
Chemical thermodynamics
 
Graphics devices
Graphics devicesGraphics devices
Graphics devices
 
Transition metal complex
Transition metal complexTransition metal complex
Transition metal complex
 
Alkene
AlkeneAlkene
Alkene
 
Alkyl halide
Alkyl halideAlkyl halide
Alkyl halide
 
Stereochemistry
StereochemistryStereochemistry
Stereochemistry
 
Alkyne
AlkyneAlkyne
Alkyne
 

Similar to Tugas anstru

Eko budiyanto pemanfaatan daun nanas
Eko budiyanto pemanfaatan daun nanasEko budiyanto pemanfaatan daun nanas
Eko budiyanto pemanfaatan daun nanasJho Baday
 
Mt lasut 2009-hg-indo-jchem
Mt lasut 2009-hg-indo-jchemMt lasut 2009-hg-indo-jchem
Mt lasut 2009-hg-indo-jchemMarkus T Lasut
 
Analisis logam berat pada ikan air tawar
Analisis logam berat pada ikan air tawarAnalisis logam berat pada ikan air tawar
Analisis logam berat pada ikan air tawarElly Sufriadi
 
Atomic Absorption Spectrofotometry_Daniella Elizabeth Engel.pptx
Atomic Absorption Spectrofotometry_Daniella Elizabeth Engel.pptxAtomic Absorption Spectrofotometry_Daniella Elizabeth Engel.pptx
Atomic Absorption Spectrofotometry_Daniella Elizabeth Engel.pptxDaniellaEngel
 
Titrasi serimetri dll
Titrasi serimetri dllTitrasi serimetri dll
Titrasi serimetri dllIkhsan Bz
 
Laporan zeolit
Laporan zeolitLaporan zeolit
Laporan zeolitmcborpak
 
pembelajaran Voltametri bagi mahasiswa farmasi.ppt
pembelajaran Voltametri bagi mahasiswa farmasi.pptpembelajaran Voltametri bagi mahasiswa farmasi.ppt
pembelajaran Voltametri bagi mahasiswa farmasi.pptrainahalimah
 
Uji Efisiensi biosorben dari ekstrak tanaman lidah buaya
Uji Efisiensi biosorben dari ekstrak tanaman lidah buayaUji Efisiensi biosorben dari ekstrak tanaman lidah buaya
Uji Efisiensi biosorben dari ekstrak tanaman lidah buayarezky90
 
Asistensi Praktikum Kimia Dasar_SMS.pptx
Asistensi Praktikum Kimia Dasar_SMS.pptxAsistensi Praktikum Kimia Dasar_SMS.pptx
Asistensi Praktikum Kimia Dasar_SMS.pptxSharfinaMutiaSyarifa1
 
Titrasi Pengendapan.pptx
Titrasi Pengendapan.pptxTitrasi Pengendapan.pptx
Titrasi Pengendapan.pptxErmanSuwardi
 
Praktikum analisis kimia lingkungan argentometri
Praktikum analisis kimia lingkungan argentometriPraktikum analisis kimia lingkungan argentometri
Praktikum analisis kimia lingkungan argentometriDwi Karyani
 
FOSFATISASI K,,"LSIUM KARBONAT CANGKANG TELUR AYAM DAN KAJIANNYA PADA PROSES ...
FOSFATISASI K,,"LSIUM KARBONAT CANGKANG TELUR AYAM DAN KAJIANNYA PADA PROSES ...FOSFATISASI K,,"LSIUM KARBONAT CANGKANG TELUR AYAM DAN KAJIANNYA PADA PROSES ...
FOSFATISASI K,,"LSIUM KARBONAT CANGKANG TELUR AYAM DAN KAJIANNYA PADA PROSES ...Repository Ipb
 

Similar to Tugas anstru (20)

Eko budiyanto pemanfaatan daun nanas
Eko budiyanto pemanfaatan daun nanasEko budiyanto pemanfaatan daun nanas
Eko budiyanto pemanfaatan daun nanas
 
Argentometri kelompok 11.pdf
Argentometri kelompok 11.pdfArgentometri kelompok 11.pdf
Argentometri kelompok 11.pdf
 
Mt lasut 2009-hg-indo-jchem
Mt lasut 2009-hg-indo-jchemMt lasut 2009-hg-indo-jchem
Mt lasut 2009-hg-indo-jchem
 
Presentasi up (rabu 6 maret) final
Presentasi up (rabu 6 maret) finalPresentasi up (rabu 6 maret) final
Presentasi up (rabu 6 maret) final
 
Analisis logam berat pada ikan air tawar
Analisis logam berat pada ikan air tawarAnalisis logam berat pada ikan air tawar
Analisis logam berat pada ikan air tawar
 
Kupang
KupangKupang
Kupang
 
Atomic Absorption Spectrofotometry_Daniella Elizabeth Engel.pptx
Atomic Absorption Spectrofotometry_Daniella Elizabeth Engel.pptxAtomic Absorption Spectrofotometry_Daniella Elizabeth Engel.pptx
Atomic Absorption Spectrofotometry_Daniella Elizabeth Engel.pptx
 
Transkrip pka 1
Transkrip pka 1Transkrip pka 1
Transkrip pka 1
 
Titrasi serimetri dll
Titrasi serimetri dllTitrasi serimetri dll
Titrasi serimetri dll
 
Laporan zeolit
Laporan zeolitLaporan zeolit
Laporan zeolit
 
bimbingan.pptx
bimbingan.pptxbimbingan.pptx
bimbingan.pptx
 
pembelajaran Voltametri bagi mahasiswa farmasi.ppt
pembelajaran Voltametri bagi mahasiswa farmasi.pptpembelajaran Voltametri bagi mahasiswa farmasi.ppt
pembelajaran Voltametri bagi mahasiswa farmasi.ppt
 
Review jurnal
Review jurnalReview jurnal
Review jurnal
 
Uji Efisiensi biosorben dari ekstrak tanaman lidah buaya
Uji Efisiensi biosorben dari ekstrak tanaman lidah buayaUji Efisiensi biosorben dari ekstrak tanaman lidah buaya
Uji Efisiensi biosorben dari ekstrak tanaman lidah buaya
 
Asistensi Praktikum Kimia Dasar_SMS.pptx
Asistensi Praktikum Kimia Dasar_SMS.pptxAsistensi Praktikum Kimia Dasar_SMS.pptx
Asistensi Praktikum Kimia Dasar_SMS.pptx
 
Titrasi Pengendapan.pptx
Titrasi Pengendapan.pptxTitrasi Pengendapan.pptx
Titrasi Pengendapan.pptx
 
30088-83601-1-PB.pdf
30088-83601-1-PB.pdf30088-83601-1-PB.pdf
30088-83601-1-PB.pdf
 
Praktikum analisis kimia lingkungan argentometri
Praktikum analisis kimia lingkungan argentometriPraktikum analisis kimia lingkungan argentometri
Praktikum analisis kimia lingkungan argentometri
 
SNI pb 2009.pdf
SNI pb 2009.pdfSNI pb 2009.pdf
SNI pb 2009.pdf
 
FOSFATISASI K,,"LSIUM KARBONAT CANGKANG TELUR AYAM DAN KAJIANNYA PADA PROSES ...
FOSFATISASI K,,"LSIUM KARBONAT CANGKANG TELUR AYAM DAN KAJIANNYA PADA PROSES ...FOSFATISASI K,,"LSIUM KARBONAT CANGKANG TELUR AYAM DAN KAJIANNYA PADA PROSES ...
FOSFATISASI K,,"LSIUM KARBONAT CANGKANG TELUR AYAM DAN KAJIANNYA PADA PROSES ...
 

More from Sirod Judin

More from Sirod Judin (15)

Hsab theory
Hsab theoryHsab theory
Hsab theory
 
Simetry
SimetrySimetry
Simetry
 
Hormon
HormonHormon
Hormon
 
Ikatan hidrogen
Ikatan hidrogenIkatan hidrogen
Ikatan hidrogen
 
Tugas statistika
Tugas statistikaTugas statistika
Tugas statistika
 
Aldol and claisen
Aldol and claisenAldol and claisen
Aldol and claisen
 
Wasbang nkri
Wasbang nkriWasbang nkri
Wasbang nkri
 
V.genetika mendel edit
V.genetika mendel editV.genetika mendel edit
V.genetika mendel edit
 
Struktur sel dan organel
Struktur sel dan organelStruktur sel dan organel
Struktur sel dan organel
 
Ii. kimia kehidupan
Ii. kimia kehidupanIi. kimia kehidupan
Ii. kimia kehidupan
 
Uv vis
Uv visUv vis
Uv vis
 
Gc ms
Gc msGc ms
Gc ms
 
Chapter 3a sistem periodik unsur
Chapter 3a sistem periodik unsurChapter 3a sistem periodik unsur
Chapter 3a sistem periodik unsur
 
Komunitas
KomunitasKomunitas
Komunitas
 
Proses pembuatan hidrogen
Proses pembuatan hidrogenProses pembuatan hidrogen
Proses pembuatan hidrogen
 

Recently uploaded

Materi Kelas 8 - Unsur, Senyawa dan Campuran.pptx
Materi Kelas 8 - Unsur, Senyawa dan Campuran.pptxMateri Kelas 8 - Unsur, Senyawa dan Campuran.pptx
Materi Kelas 8 - Unsur, Senyawa dan Campuran.pptxRizkya19
 
3. Sejarah masuknya islam ke Nusantara dan KERAJAAN ISLAM DEMAK.ppt
3. Sejarah masuknya islam ke Nusantara dan KERAJAAN ISLAM DEMAK.ppt3. Sejarah masuknya islam ke Nusantara dan KERAJAAN ISLAM DEMAK.ppt
3. Sejarah masuknya islam ke Nusantara dan KERAJAAN ISLAM DEMAK.pptsulistyaningsih20
 
Pengembangan Modul Ajar (Asesmen-Berdiferensiasi dan Kolaboratif).pptx
Pengembangan Modul Ajar (Asesmen-Berdiferensiasi dan Kolaboratif).pptxPengembangan Modul Ajar (Asesmen-Berdiferensiasi dan Kolaboratif).pptx
Pengembangan Modul Ajar (Asesmen-Berdiferensiasi dan Kolaboratif).pptxsd1patukangan
 
Analisis varinasi (anova) dua arah dengan interaksi
Analisis varinasi (anova) dua arah dengan interaksiAnalisis varinasi (anova) dua arah dengan interaksi
Analisis varinasi (anova) dua arah dengan interaksiMemenAzmi1
 
Petunjuk Teknis Penggunaan Aplikasi OSNK 2024
Petunjuk Teknis Penggunaan Aplikasi OSNK 2024Petunjuk Teknis Penggunaan Aplikasi OSNK 2024
Petunjuk Teknis Penggunaan Aplikasi OSNK 2024SDNTANAHTINGGI09
 
Biokimia Gizi 13: Metabolisme Mineral 2024.pptx
Biokimia Gizi 13: Metabolisme Mineral 2024.pptxBiokimia Gizi 13: Metabolisme Mineral 2024.pptx
Biokimia Gizi 13: Metabolisme Mineral 2024.pptxEmmyKardianasari
 
materi perkuliahan PERTANIAN BERKELANJUTAN S1 2021
materi perkuliahan PERTANIAN BERKELANJUTAN S1 2021materi perkuliahan PERTANIAN BERKELANJUTAN S1 2021
materi perkuliahan PERTANIAN BERKELANJUTAN S1 2021AdeImot
 
Ruang Lingkup Lembaga Keuangan Bank dan Non Bank
Ruang Lingkup Lembaga Keuangan Bank dan Non BankRuang Lingkup Lembaga Keuangan Bank dan Non Bank
Ruang Lingkup Lembaga Keuangan Bank dan Non BankYunitaReykasari
 
FORMULASI SEDIAAN PADAT DAN BAHAN ALAM.pptx
FORMULASI SEDIAAN PADAT DAN BAHAN ALAM.pptxFORMULASI SEDIAAN PADAT DAN BAHAN ALAM.pptx
FORMULASI SEDIAAN PADAT DAN BAHAN ALAM.pptxantonkustanto
 
MATERI IPA KELAS 9 SMP: BIOTEKNOLOGI ppt
MATERI IPA KELAS 9 SMP: BIOTEKNOLOGI pptMATERI IPA KELAS 9 SMP: BIOTEKNOLOGI ppt
MATERI IPA KELAS 9 SMP: BIOTEKNOLOGI pptAnggitBetaniaNugraha
 
2. soal ujian sekolah dasar bahasa indonesia.docx
2. soal ujian sekolah dasar bahasa indonesia.docx2. soal ujian sekolah dasar bahasa indonesia.docx
2. soal ujian sekolah dasar bahasa indonesia.docxNiWayanEkaLansuna1
 
Lampiran 4 _ Lembar Kerja Rencana Pengembangan Kompetensi DIri_Titin Solikhah...
Lampiran 4 _ Lembar Kerja Rencana Pengembangan Kompetensi DIri_Titin Solikhah...Lampiran 4 _ Lembar Kerja Rencana Pengembangan Kompetensi DIri_Titin Solikhah...
Lampiran 4 _ Lembar Kerja Rencana Pengembangan Kompetensi DIri_Titin Solikhah...TitinSolikhah2
 
Biokimia Gizi 12: Metabolisme Vitamin 2024.pptx
Biokimia Gizi 12: Metabolisme Vitamin 2024.pptxBiokimia Gizi 12: Metabolisme Vitamin 2024.pptx
Biokimia Gizi 12: Metabolisme Vitamin 2024.pptxEmmyKardianasari
 

Recently uploaded (13)

Materi Kelas 8 - Unsur, Senyawa dan Campuran.pptx
Materi Kelas 8 - Unsur, Senyawa dan Campuran.pptxMateri Kelas 8 - Unsur, Senyawa dan Campuran.pptx
Materi Kelas 8 - Unsur, Senyawa dan Campuran.pptx
 
3. Sejarah masuknya islam ke Nusantara dan KERAJAAN ISLAM DEMAK.ppt
3. Sejarah masuknya islam ke Nusantara dan KERAJAAN ISLAM DEMAK.ppt3. Sejarah masuknya islam ke Nusantara dan KERAJAAN ISLAM DEMAK.ppt
3. Sejarah masuknya islam ke Nusantara dan KERAJAAN ISLAM DEMAK.ppt
 
Pengembangan Modul Ajar (Asesmen-Berdiferensiasi dan Kolaboratif).pptx
Pengembangan Modul Ajar (Asesmen-Berdiferensiasi dan Kolaboratif).pptxPengembangan Modul Ajar (Asesmen-Berdiferensiasi dan Kolaboratif).pptx
Pengembangan Modul Ajar (Asesmen-Berdiferensiasi dan Kolaboratif).pptx
 
Analisis varinasi (anova) dua arah dengan interaksi
Analisis varinasi (anova) dua arah dengan interaksiAnalisis varinasi (anova) dua arah dengan interaksi
Analisis varinasi (anova) dua arah dengan interaksi
 
Petunjuk Teknis Penggunaan Aplikasi OSNK 2024
Petunjuk Teknis Penggunaan Aplikasi OSNK 2024Petunjuk Teknis Penggunaan Aplikasi OSNK 2024
Petunjuk Teknis Penggunaan Aplikasi OSNK 2024
 
Biokimia Gizi 13: Metabolisme Mineral 2024.pptx
Biokimia Gizi 13: Metabolisme Mineral 2024.pptxBiokimia Gizi 13: Metabolisme Mineral 2024.pptx
Biokimia Gizi 13: Metabolisme Mineral 2024.pptx
 
materi perkuliahan PERTANIAN BERKELANJUTAN S1 2021
materi perkuliahan PERTANIAN BERKELANJUTAN S1 2021materi perkuliahan PERTANIAN BERKELANJUTAN S1 2021
materi perkuliahan PERTANIAN BERKELANJUTAN S1 2021
 
Ruang Lingkup Lembaga Keuangan Bank dan Non Bank
Ruang Lingkup Lembaga Keuangan Bank dan Non BankRuang Lingkup Lembaga Keuangan Bank dan Non Bank
Ruang Lingkup Lembaga Keuangan Bank dan Non Bank
 
FORMULASI SEDIAAN PADAT DAN BAHAN ALAM.pptx
FORMULASI SEDIAAN PADAT DAN BAHAN ALAM.pptxFORMULASI SEDIAAN PADAT DAN BAHAN ALAM.pptx
FORMULASI SEDIAAN PADAT DAN BAHAN ALAM.pptx
 
MATERI IPA KELAS 9 SMP: BIOTEKNOLOGI ppt
MATERI IPA KELAS 9 SMP: BIOTEKNOLOGI pptMATERI IPA KELAS 9 SMP: BIOTEKNOLOGI ppt
MATERI IPA KELAS 9 SMP: BIOTEKNOLOGI ppt
 
2. soal ujian sekolah dasar bahasa indonesia.docx
2. soal ujian sekolah dasar bahasa indonesia.docx2. soal ujian sekolah dasar bahasa indonesia.docx
2. soal ujian sekolah dasar bahasa indonesia.docx
 
Lampiran 4 _ Lembar Kerja Rencana Pengembangan Kompetensi DIri_Titin Solikhah...
Lampiran 4 _ Lembar Kerja Rencana Pengembangan Kompetensi DIri_Titin Solikhah...Lampiran 4 _ Lembar Kerja Rencana Pengembangan Kompetensi DIri_Titin Solikhah...
Lampiran 4 _ Lembar Kerja Rencana Pengembangan Kompetensi DIri_Titin Solikhah...
 
Biokimia Gizi 12: Metabolisme Vitamin 2024.pptx
Biokimia Gizi 12: Metabolisme Vitamin 2024.pptxBiokimia Gizi 12: Metabolisme Vitamin 2024.pptx
Biokimia Gizi 12: Metabolisme Vitamin 2024.pptx
 

Tugas anstru

  • 1. UJI SELEKTIFITAS DAN VALIDITAS PADA KINERJA TEST KIT MERKURI(II) Bhurman Pratama Putra, Hermin Sulistyarti*, Qonitah Fardiyah Jurusan Kimia, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Brawijaya Jl. Veteran Malang 65145
  • 2. KELOMPOK 6 Abida sholihah (G1C013001) Baiq Eza Julia Avriani (G1C013008) Piziza Tri Utari (G1C013036) Samsul Hadi ( G1C013041) Sirodjudin (G1C013043)
  • 3. ABSTRAK Merkuri adalah logam berat yang sering diketahui masyarakat tentang bahayanya jika terpapar oleh manusia. Untuk mengetahui kadar merkuri, biasanya digunakan instrumentasi yang mahal. Pada penelitian ini, telah dibuat metode alternatif berupa test kit untuk penentuan kadar merkuri berdasarkan pembentukan kompleks merkuri dengan ditizon yang berwarna oranye. Namun test kit yang telah dibuat tersebut belum dilakukan uji selektifitas dan validitasnya. Uji selektifitas dilakukan dengan melihat pengaruh ion Ag+ dan Pb2+ terhadap kinerja test kit dengan rentang konsentrasi 1-10 ppm. Penambahan ion Ag+ 10 ppm menurunkan absorbansi test kit merkuri 1-10 ppm sebesar 12,12 %, sedangkan penambahan ion Pb2+ dengan konsentrasi yang sama yakni 10 ppm, absorbansi test kit merkuri relatif konstan. Untuk memvalidasi test kit merkuri ini, dilakukan dengan cara menguji sampel sintetis merkuri dan membandingkannnya dengan metode standar AAS (spektrofotometer serapan atom). Hasil validasi menunjukkan bahwa test kit merkuri memberikan akurasi 90% sedangkan metode standar AAS memberikan nilai akurasi yang tinggi, yakni sebesar 98,83%. Kata kunci: Merkuri, test kit, ditizon, selektifitas, validitas
  • 5.
  • 6. Prinsip kerja dari AAS  Prinsip kerja dari AAS adalah adanya interaksi antara energi (sinar) dan materi (atom). Jumlah radiasi yang terserap tergantung pada jumlah atom-atom bebas yang terlibat dan kemampuannya untuk menyerap radiasi
  • 7. PENDAHULUAN Merkuri (Hg), merupakan satu-satunya logam yang berwujud cair pada suhu ruang baik logam maupun metil merkuri (CH3Hg+). Pencemaran logam Hg cenderung meningkat seiring dengan meningkatnya proses industrialisasi modern maupun tradisional. Sejak merkuri diketahui memiliki manfaat yang besar untuk ekstraksi emas (amalgamasi) banyak penambang emas tradisional yang menggunakan merkuri sebagai pelebur butir emas. Para penambang tidak menggunakan alat perlindungan diri, hanya menggunakan tangan yang langsung terpapar dengan kulit mereka Para penambang pada umumnya tercemar merkuri melalui kontak langsung dengan kulit, menghirup uap merkuri, dan memakan ikan yang telah tercemar merkuri [4]. Untuk mengetahui konsentrasi merkuri dari limbah penambangan emas ini, diperlukan analisis yang melibatkan cara kimia yang cukup rumit dan instrumentasi yang mahal. Analisis konsentrasi merkuri yang umum yakni dengan metode AAS (atomic absorption spectroscopy) yang memerlukan biaya yang mahal. Oleh karena itu dibutuhkan alat analisis yang praktis mudah dan murah untuk memudahkan masyarakat mengetahui konsentrasi merkuri yaitu dengan menggunakan test kit.
  • 8. Danwittayakul [5] melaporkan metode sederhana untuk penentuan ion merkuri dengan cara menyaring sampel merkuri dengan penyaring membran ester selulose yang dilapisi dengan ditizon, dan warna yang terbentuk dideteksi secara kolorimetri. Metode ini bisa mendeteksi ion merkuri sampai 0,057 ppb. Kemudahan dan sensitifitas metode ini digunakan sebagai dasar pembuatan test kit merkuri dalam penelitian ini. Test Kit di Indonesia saat ini masih impor dari negara lain. Hal inilah yang menjadi sorotan peneliti untuk memudahkan menciptakan alat analisis merkuri. Pada penelitian ini, test kit merkuri didasarkan pada pembentukan kompleks Hg(II)-ditizonat, karena ditizon mudah bereaksi dengan merkuri(II) membentuk senyawa kompleks oranye yang stabil dalam kondisi asam [6]. Pada penelitian tentang test kit merkuri(II) sebelumnya [7], telah dilakukan optimasi terhadap berbagai parameter kimia, namun penelitian tersebut belum dilakukan pengaruh ion asing yang dapat mempengaruhi kinerja test kit merkuri(II) dan validitas test kit merkuri(II) terhadap sampel merkuri pada penambangan emas rakyat di lapangan. Banyak logam lain yang biasanya bersamaan dengan limbah penambangan emas tersebut, seperti perak dan timbal. Logam ini biasanya berbentuk ion yang akan berikatan dengan ditizon dan yang dapat mengganggu pengukuran kompleks Hg(II)-DTZ. Maka pada penelitian ini akan dilakukan uji selektifitas terhadap ion Ag+ dan Pb2+ dan juga uji validitas test kit merkuri(II) terhadap sampel merkuri sintetis dengan membandingkannya dengan hasil yang diperoleh dari metode standar SSA.
  • 9. METODE PENELITIAN  ALAT DAN BAHAN  ALAT BAHAN  Neraca analitik Ohaus Precision Advanced  Spektrofotometer UV- Vis shimadzu AA 1610  Spectronic 20  Spektrofotometer serapan atom shimadzu AA 6200  HgCl2 (Merck)  ammonium hidroksida (Merck)  asam klorida 38% (Merck)  ditizon (Merck)  larutan asam  nitrat (HNO3) 65% (Merck)  larutan asam sulfat (H2SO4) 95- 97% (Merck)  kalium persulfat (K2S2O8) (Merck),  SnCl2 (Merck)  klorofom (CHCl3) (Merck)
  • 10. PROSEDUR PERCOBAAN Uji selektifitas ion Ag+ dan Pb2+ terhadap kinerja test kit 1,6 mL larutan merkuri 1 ppm Dimasukkan kedalam tabung reaksi Ditambahkan 1,6 mLlarutan perak 10 ppm, Ditambahkan 16 mL asam nitrat 2 M Ditambahkan 8mL larutan ditizon konsentrasi optimum yaitu 0,003% Direaksikan didalam beakerglass dengan dikocok selama 8 menit Fasa organik yang terbentuk (warna oranye) dipipet Dilakukan pengukuran absorbansi menggunakan Spectronic 20 dengan panjang gelombang maksimum yaitu 493,5 nm Hasil
  • 11. Pembuatan komparator warna test kit 0,4 mL larutan merkuri konsentrasi 1-10 ppm dimasukkan ke dalam tabung reaksi ditambahkan 2 mL asam nitrat 2 M ditambahkan 1 mL larutan ditizon konsentrasi optimum yaitu 0,003% dan dikocok untuk mempercepat reaksi Warna kompleks Hg(II)-DTZ setiap konsentrasi yang diperoleh segera difoto dan hasil foto di-crop untuk dibentuk komparator warna dari konsentrasi rendah ke tinggi. Warna yang dihasilkan dari komparator ini digunakan untuk menentukan konsentrasi Hg pada sampel sintetis Hasil
  • 12. Uji validasi test kit merkuri(II) Untuk mengetahui akurasi dari metode yang dibuat, maka dilakukan uji validasi test kit merkuri(II). Uji validasi test kit dilakukan dengan cara mengaplikasikan test kit yang dibuat untuk mendeteksi konsentrasi merkuri dalam sampel merkuri sintetis. Sampel merkuri sintetis yang digunakan mempunyai konsentrasi 5 ppm. Hasil yang diperoleh kemudian dibandingkan dengan hasil pengukuran metode standar spektrofotometri serapan atom (SSA).
  • 13. Penentuan sampel sintetis merkuri dengan metode standar SSA Pembuatan kurva kalibrasi metode standar SSA dilakukan dengan cara memasukkan larutan standar Hg dengan berbagai konsentrasi yaitu 0, 2, 4, 6 dan 8 ppm ke dalam erlenmeyer lalu ditambahkan 2,5 mL H2SO4 pekat dan 1,25 mL HNO3 pekat ke dalam masing-masing erlenmeyer. Kemudian menambahkan 4 mL larutan K2S2O8 ke dalam masing-masing erlenmeyer dan dipanaskan diatas penangas air 95oC selama 1 jam dan didinginkan. Kemudian masing-masing erlenmeyer ditambahkan 2,5 mL larutan SnCl2 dan dibaca nilai absorbansi pada panjang gelombang maksimum 253,7 nm. Untuk pengukuran sampel merkuri sintetis (5 ppm) dilakukan dengan cara yang sama dengan prosedur pada pembuatan kurva kalibrasi.
  • 14. HASIL DAN PEMBAHASAN Uji selektifitas ion Ag+ terhadap kinerja test kit Uji selektifitas ion Ag+ terhadap kinerja test kit dilakukan dengan melihat pengaruh absorbansi Hg(II)-DTZ dengan adanya ion Ag+. Hasil pengukuran ditunjukkan pada Gambar 1. Ion Ag+ sangat mengganggu pada kinerja test kit merkuri dengan presentase penurunan absorbansi sebesar 12,12 %. pada setiap konsentrasi merkuri (1-10 ppm). Absorbansi kompleks Hg(II)-DTZ dengan konsentrasi merkuri 10 ppm memiliki absorbansi sebesar 0,52, setelah ditambahkan ion pengganggu Ag+ 10 ppm, absorbansi larutan menurun menjadi 0,3. Hal ini disebabkan oleh persaingan antara atom pusat Hg(II) dan Ag(I) untuk membentuk senyawa kompleks dengan ligan ditizon yang berwarna oranye. Hal ini dimungkinkan konstanta kestabilan kompleks (Kst) Ag(I)-DTZ cukup besar dibandingkan Kst Hg(II)-DTZ sehingga dapat mengganggu pembentukan kompleks merkuri dengan ditizon. Dengan konsentrasi ion asing sama, kinerja test kit terganggu dengan menurunnya intensitas warna dan absorbansi larutan.
  • 15. Uji selektifitas ion Pb2+ terhadap kinerja test kit Uji selektifitas ion Pb2+ terhadap kinerja test kit dilakukan dengan melihat pengaruh absorbansi Hg(II)-DTZ dengan adanya ion Pb2+. Hasil pengukuran ditunjukkan pada Gambar 2. Ion Pb2+ sedikit mengganggu dan relatif konstan pada kinerja test kit merkuri dengan presentase penurunan absorbansi sebesar 5,18% pada setiap konsentrasi merkuri (1-10 ppm). Absorbansi kompleks Hg(II)- DTZ dengan konsentrasi merkuri 10 ppm memiliki absorbansi sebesar 0,52, setelah ditambahkan ion pengganggu Pb2+ dari larutan PbNO3 10 ppm, absorbansi larutan tidak jauh beda yakni 0,5. Jika ditinjau dari konstanta kestabilan kompleks, kompleks Hg(II)-DTZ mempunyai harga konstanta kesetimbangan kompleks yang lebih besar sebesar (5,5 ± 1,1).106 daripada konstanta kesetimbangan kompleks Pb(II)-DTZ sebesar (4,0 ± 0,3).105 [8]. Oleh sebab itu pada konsentrasi sama yakni 10 ppm, kompleks Hg(II)-DTZ tidak terganggu dengan adanya ion Pb2+.
  • 16. Uji validitas test kit merkuri(II) Uji validitas test kit merkuri menggunakan sampel merkuri sintetis dan membandingkan hasil yang diperoleh dengan metode standar SSA. Komparator warna test kit merkuri(II) 1-10 ppm ditunjukkan pada Gambar 3. Warna yang dihasilkan dari sampel merkuri sintetis ternyata memiliki warna yang sama dengan komparator warna test kit merkuri(II) pada rentang konsentrasi 4-5 ppm sehingga kadar merkuri dalam sampel disimpulkan sekitar 4,5 ppm. Sampel merkuri sintetis yang digunakan mempunyai konsentrasi 5 ppm, maka akurasi dari metode test kit adalah sebesar 90 % (Tabel 1). Kurva kalibrasi Hg dari metode SSA yang memiliki persamaan linier y=0,00057x + 0,00168, kemudian untuk sampel yang memberikan absorbansi 0,0045 akan setara dengan konsentrasi Hg sebesar 4,94 ppm dan akurasi metode standar SSA adalah sebesar 98,83%.
  • 17. KESIMPULAN Dari hasil penelitian uji selektifitas dan validitas test kit merkuri(II) dapat disimpulkan bahwa ion Ag+ 10 ppm sangat berpengaruh terhadap kinerja test kit merkuri(II) denganpenurunan absorbansi sebesar 12,12 % sedangkan ion Pb2+ pada konsentrasi yang sama, absorbansi test kit merkuri(II) relatif konstan dengan penurunan 5,18 % dengan rentang konsentrasi merkuri 1-10 ppm. Uji validitas menunjukkan bahwa pada penentuan kadar sampel Hg sintetis metode test kit merkuri(II) mempunyai akurasi yang cukup tinggi, yaitu sebesar 90%.
  • 18.
  • 19.
  • 20.
  • 21.
  • 22.
  • 23.
  • 24.
  • 25. DAFTAR PUSTAKA 1. Lestarisa, T, 2010, Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan Keracunan Merkuri (Hg) pada Penambang Emas Tanpa Ijin (Peti) Di Kecamatan Kurun, Kabupaten Gunung Mas, Kalimantan Tengah, Universitas Diponegoro, Semarang. 2. Bapedalda Provinsi Kalimantan Tengah dan PPLH Universitas Palangka Raya, 2001, Inventarisasi/Pendataan Usaha Pemerintah, Swasta dan Masyarakat yang Dapat Mengubah Fungsi Lingkungan di Sepanjang DAS Kahayan, Palangkaraya. 3. Bapedalda Kalimantan Tengah dan PPLH Universitas Palangka Raya, 2001, Inventarisasi/Pendataan Pemanfaatan Air Raksa (Merkuri) oleh Penambang Emas Tradisional dan Pembeli Emas di Sepanjang DAS Kahayan, Palangkaraya. 4. Halida, L.S, 2002, Toksisitas Merkuri dan Penanganannya, USU digitalized Library, Medan. 5. Danwittayakul, S., Takahasi Y., Suzuki T., Tanhabunsombut A, 2008, Simple Detection of Mercury Ion Using Dithizon nanoloaded membrane, J. Metals, Minerals, and Materials, Vol. 18, No.2, 37-40. 6. Rajesh, N., and Gurulakshmanan, G., 2007, Solid Phase Extraction and Spectrophotometric Determination of Mercury by Adsorption of Its Diphenylthiocarbazone Complex On An Alumina Column, ScienceDirect, 69, Pages 391-395, Department of Chemistry, Birla Institute of Technology and Science, India. 7. Indriana, S.A, Pengaruh Konsentrasi Asam Nitrat dan Diameter Kertas untuk Spot Reaksi pada Test Kit Merkuri (II), Universitas Brawijaya, Malang. 8. Balt, S. and Van Dalen, E. , 1963, The Reactions of Diphenylcarbazide and Diphenylcarbazone With Cations : Part V. Extraction Dissociaton Constants of The Carbazone Complexes, Free University, Amsterdam, 439.