SlideShare a Scribd company logo
1 of 13
Download to read offline
Standar Nasional Indonesia
SNI 19-7119.1-2005
Udara ambien – Bagian 1: Cara uji
kadar amoniak (NH3) dengan metoda indofenol
menggunakan spektrofotometer
ICS 13.040.20 Badan Standardisasi Nasional
SNI 19-7119.1-2005
i
Daftar isi
Daftar isi ........................................................................................................................... i
Prakata …........................................................................................................................ ii
1 Ruang lingkup ......................................................................................................... 1
2 Istilah dan definisi.................................................................................................... 1
3 Cara uji.................................................................................................................... 2
3.1 Prinsip...................................................................................................................... 2
3.2 Bahan ...................................................................................................................... 2
3.3 Peralatan ................................................................................................................. 4
3.4 Pengambilan contoh uji........................................................................................... 5
3.5 Persiapan pengujian................................................................................................ 5
3.6 Pengujian contoh uji................................................................................................ 6
3.7 Perhitungan............................................................................................................. 6
4 Jaminan mutu dan pengendalian mutu ................................................................... 6
4.1 Jaminan mutu .......................................................................................................... 6
4.2 Pengendalian mutu.................................................................................................. 7
Lampiran A Pelaporan................................................................................................... 8
Bibliografi.......................................................................................................................... 9
SNI 19-7119.1-2005
ii
Prakata
SNI Udara ambien – Bagian 1: Cara uji kadar amoniak (NH3) dengan metoda indofenol
menggunakan spektrofotometer ini dirumuskan dan diuji coba di laboratorium pengujian
dalam rangka validasi metode serta telah dikonsensuskan oleh Subpanitia Teknis Parameter
Uji Kualitas Udara dari Panitia Teknis Sistem Manajemen Lingkungan (Panitia Teknis 207S).
Standar ini telah disepakati dan disetujui dalam rapat konsensus dengan peserta rapat yang
mewakili produsen, konsumen, ilmuwan, instansi teknis, pemerintah terkait dari pusat
maupun daerah pada tanggal 5 – 6 Agustus 2004 di Jakarta.
SNI 19-7119.1-2005
1 dari 9
Udara ambien – Bagian 1: Cara uji kadar amoniak (NH3)
dengan metoda indofenol menggunakan spektrofotometer
1 Ruang lingkup
Standar ini digunakan untuk penentuan amoniak di udara ambien menggunakan
spektrofotometer dengan metoda indofenol.
Lingkup pengujian meliputi:
a. Cara pengambilan contoh uji gas amoniak dengan menggunakan larutan penjerap.
b. Cara perhitungan volum contoh uji gas yang dijerap.
c. Cara penentuan gas amoniak di udara ambien menggunakan metoda indofenol secara
spektrofotometri pada panjang gelombang 630 nm dengan kisaran konsentrasi 20
µg/Nm3
sampai 700 µg/Nm3
(0,025 ppm sampai 1 ppm).
2 Istilah dan definisi
2.1
udara ambien
udara bebas di permukaan bumi pada lapisan troposfir yang dibutuhkan dan mempengaruhi
kesehatan manusia, mahluk hidup dan unsur lingkungan hidup lainnya
2.2
µg/Nm3
satuan ini dibaca sebagai mikrogram per normal meter kubik, notasi N menunjukan satuan
volum hisap udara kering dikoreksi pada kondisi normal (25o
C, 760 mmHg)
2.3
midget impinger
botol tempat pengambil contoh uji yang dilengkapi dengan ujung silinder gelas yang berada
di dasar labu dengan maksimum diameter dalam 1 mm (Gambar 1)
2.4
larutan induk
larutan standar konsentrasi tinggi yang digunakan untuk membuat larutan standar
konsentrasi lebih rendah
2.5
larutan standar
larutan dengan konsentrasi yang telah diketahui untuk digunakan sebagai pembanding di
dalam pengujian
2.6
kurva kalibrasi
grafik yang menyatakan hubungan antara konsentrasi larutan standar dengan hasil
pembacaan serapan dan merupakan suatu garis lurus
2.7
larutan penjerap
larutan yang dapat menjerap analat
SNI 19-7119.1-2005
2 dari 9
2.8
blanko laboratorium
suatu larutan penjerap yang diperlakukan sebagai kontrol kontaminasi selama preparasi dan
penentuan contoh uji di laboratorium
2.9
blanko lapangan
suatu larutan penjerap yang diperlakukan sebagai kontrol kontaminasi selama pengambilan
contoh uji
2.10
pengendalian mutu
suatu kegiatan yang bertujuan untuk memantau kesalahan analisis, baik berupa kesalahan
metoda, kesalahan manusia, kontaminasi, maupun kesalahan pengambilan contoh uji dan
perjalanan ke laboratorium
3 Cara uji
3.1 Prinsip
Amoniak dari udara ambien yang telah dijerap oleh larutan penjerap asam sulfat, akan
membentuk amonium sulfat. Kemudian direaksikan dengan fenol dan natrium hipoklorit
dalam suasana basa, akan membentuk senyawa komplek indofenol yang berwarna biru.
Intensitas warna biru yang terbentuk diukur dengan menggunakan spektrofotometer pada
panjang gelombang 630 nm.
3.2 Bahan
3.2.1 Larutan penjerap
a) masukkan 3 mL H2SO4 97% ke dalam labu ukur 1000 mL yang telah berisi kurang lebih
200 mL air suling dingin yang diletakkan dalam penangas air es;
b) larutan diencerkan hingga 1000 mL lalu homogenkan (hati-hati reaksi eksotermis).
3.2.2 Larutan natrium nitroprusida (Na2Fe(CN)5NO.2H2O) 2%
Larutkan 2 g natrium nitroprusida ke dalam labu ukur 100 mL dengan air suling, encerkan
hingga tanda tera lalu homogenkan.
CATATAN Larutan ini dapat stabil selama 2 bulan dengan baik, jika disimpan dalam lemari pendingin
pada suhu 4o
C - 8o
C.
3.2.3 Larutan natrium hidroksida (NaOH) 6,75 M
a) larutkan 270 g NaOH dalam gelas piala 1000 mL yang telah berisi kurang lebih 500 mL
air suling dingin yang diletakkan dalam penangas air es, encerkan hingga 1000 mL dan
homogenkan;
b) simpan dalam botol polietilen.
3.2.4 Larutan natrium hipoklorit (NaOCl) 3,7%
Buat larutan NaOCl 3,7% dari larutan natrium hipoklorit yang tersedia di pasaran (5% - 6%).
CATATAN Larutan ini dapat stabil jika disimpan dalam lemari pendingin selama 2 bulan pada
suhu 4o
C - 8o
C.
SNI 19-7119.1-2005
3 dari 9
3.2.5 Larutan kerja hipoklorit
a) Masukkan 30 mL NaOH 6,75 M dan 30 mL larutan NaOCl 3,7% ke dalam labu ukur 100
mL;
b) Encerkan larutan tersebut dengan air suling dan tepatkan sampai tanda tera kemudian
homogenkan.
CATATAN Larutan ini stabil selama 1 hari.
3.2.6 Larutan fenol (C6H5OH) 45% v/v
a) 50 g fenol dilebur di atas penangas air pada temperatur 60o
C dalam gelas piala 100 mL
kemudian dipindahkan ke labu ukur 100 mL.
CATATAN Kerjakan dengan hati-hati.
b) encerkan larutan dalam labu ukur tersebut diatas dengan metanol hingga tanda tera
kemudian dihomogenkan.
CATATAN Larutan ini dapat stabil jika disimpan dalam lemari pendingin selama 2 bulan
pada suhu 4o
C - 8o
C.
3.2.7 Larutan kerja fenol
Masukkan 20 mL larutan induk fenol 45% dan 1 mL larutan natrium nitroprusid 2% ke dalam
labu ukur 100 mL, encerkan larutan tersebut dengan air suling sampai tanda tera, kemudian
homogenkan.
CATATAN Larutan ini stabil selama 4 jam.
3.2.8 Larutan penyangga
Masukkan 50 g Na3PO4.12H2O dan 74 mL larutan NaOH 6,75 M ke dalam piala gelas 2000
mL kemudian encerkan dengan air suling hingga 1000 mL kemudian homogenkan.
3.2.9 Larutan induk amoniak 1000 µg
a) Larutkan 3,18 g NH4Cl (yang telah dikeringkan pada suhu 105o
C selama 1 jam) dengan
air suling ke dalam labu ukur 1000 mL kemudian diencerkan sampai tanda tera, lalu
homogenkan
b) Tambahkan 1 tetes CHCl3 sebagai pengawet.
CATATAN 1 3,18 g NH4CI dapat digantikan dengan 3,88 gr (NH4)2SO4 yang telah dikeringkan
pada suhu 130O
C selama 1 jam
CATATAN 2 Larutan ini stabil selama 2 bulan.
3.2.10 Larutan standar amoniak 10 µg
Pipet 1 mL larutan induk amoniak ke dalam labu ukur 100 mL, encerkan dengan larutan
penjerap sampai tanda tera, kemudian homogenkan.
CATATAN Tiap 1 mL larutan sebanding dengan 10 µg NH3.
SNI 19-7119.1-2005
4 dari 9
3.2.11 Larutan HCl 1,2 M (untuk pencucian alat-alat gelas)
Larutkan 10 mL HCl p (12M), masukkan ke dalam gelas piala 100 mL dan tambahkan air
suling sampai dengan 100 mL.
3.3 Peralatan
a) peralatan pengambilan contoh uji amoniak seperti Gambar 2, (setiap unit peralatan
disambung dengan selang silikon dan tidak mengalami kebocoran);
b) prefilter;
c) labu ukur 100 mL; dan 1000 mL;
d) pipet volumetrik 0,5 mL; 1 mL; 5 mL dan 20 mL;
e) pipet mikro 1 mL;
f) gelas ukur 100 mL;
g) gelas piala 100 mL; 500 mL; 1000 mL dan 2000 mL;
h) tabung uji 25 mL;
i) spektrofotometer;
j) timbangan analitik dengan ketelitian 0,1 mg;
k) buret 50 mL;
l) labu erlenmeyer 250 mL;
m) kaca arloji;
n) desikator;
o) oven;
p) termometer;
q) barometer; dan
r) penangas air.
Gambar 1 Botol penjerap midget impinger
Keterangan gambar:
A adalah ujung silinder gelas yang
berada di dasar labu dengan maksimum
diameter dalam 1 mm;
Botol penjerap midget impinger dengan
kapasitas volum 30 mL.
SNI 19-7119.1-2005
5 dari 9
Keterangan gambar :
A adalah prefilter holder D adalah flow meter yang mampu mengukur
laju alir 1 L/menit;
B adalah botol penjerap volume 30 mL; E adalah kran pengatur;
C adalah perangkap uap; F adalah pompa.
G adalah serat kaca (glass wool);
Gambar 2 Rangkaian peralatan pengambil contoh uji amoniak
3.4 Pengambilan contoh uji
Untuk pelaksanaan pengambilan contoh uji diperlukan peralatan seperti pada gambar 1
dengan tahapan pengerjaan:
a) Susun peralatan pengambilan contoh uji seperti pada gambar 2;
b) Masukkan larutan penjerap sebanyak 10 mL ke dalam botol penjerap. Tempatkan botol
penjerap sedemikian rupa sehingga terlindungi dari hujan dan sinar matahari secara
langsung;
c) Hidupkan pompa penghisap udara dan atur laju alir 1 L/menit sampai 2 L/menit,
setelah stabil catat laju alir awal (F1);
d) Lakukan pengambilan contoh uji selama 1 jam dan catat temperatur dan tekanan udara;
e) Setelah 1 jam catat laju alir akhir (F2) dan kemudian matikan pompa penghisap.
CATATAN Prefilter sebelum digunakan dicuci terlebih dahulu dengan air suling dan dikeringkan.
3.5 Persiapan pengujian
3.5.1 Pembuatan kurva kalibrasi
a) Optimalkan alat spektrofotometer sesuai petunjuk penggunaan alat;
b) Siapkan 6 buah tabung uji 25 mL lalu masukkan ke dalamnya larutan standar amonia
masing-masing 0,0 mL; 0,2 mL; 0,4 mL; 0,6 mL; 1,0 mL dan 1,5 mL, yang mengandung
0 µg NH3; 2 µg NH3; 4 µg NH3; 6 µg NH3; 10 µg NH3 dan 15 µg NH3. Selanjutnya
tambahkan larutan penjerap sampai volum 10 mL;
c) Tambahkan berturut-turut ke dalam masing-masing tabung uji 2 mL larutan penyangga,
5 mL larutan pereaksi fenol dan 2,5 mL larutan pereaksi natrium hipoklorit lalu
dihomogenkan;
B
G
A
SNI 19-7119.1-2005
6 dari 9
d) Tambahkan air suling ke dalam tabung uji sampai tanda tera, lalu homogenkan dan
didiamkan selama 30 menit;
e) Ukur serapan masing-masing larutan pada panjang gelombang 630 nm.
f) Buat kurva kalibrasi antara serapan dengan jumlah NH3 (µg).
3.6 Pengujian contoh uji
a) Pindahkan larutan contoh uji ke dalam tabung uji 25 mL;
b) Lakukan langkah 3.5.1 butir c) sampai d);
c) Masukkan larutan contoh uji ke dalam kuvet pada alat spektrofotometer, lalu ukur
serapannya pada panjang gelombang 630 nm;
d) Baca serapan contoh uji kemudian hitung jumlah NH3 yang diperoleh dari kurva
kalibrasi;
e) Lakukan langkah-langkah 3.6 butir a) sampai d) untuk pengujian blanko dengan
menggunakan 10 mL larutan penjerap.
3.7 Perhitungan
3.7.1 Volum contoh uji udara yang diambil
Volum contoh uji gas yang diambil, dikoreksi pada kondisi normal (25°C, 760 mmHg) dengan
menggunakan rumus sebagai berikut:
760
298
T
P
t
2
FF
V
a
a21
×××
+
=
dengan pengertian:
V adalah volum udara yang dihisap dikoreksi pada kondisi normal 25°C, 760 mmHg;
F1 adalah laju alir awal (L/menit);
F2 adalah laju alir akhir (L/menit);
t adalah waktu pengambilan contoh uji (menit);
Pa adalah tekanan barometer rata-rata selama pengambilan contoh uji (mmHg);
Ta adalah temperatur rata-rata selama pengambilan contoh uji (o
K);
298 adalah temperatur pada kondisi normal 25o
C (o
K);
760 adalah tekanan pada kondisi normal 1 atm (mmHg).
3.7.2 Konsentrasi NH3 di udara ambien
Konsentrasi NH3 dalam contoh uji dapat dihitung dengan rumus sebagai berikut:
x1000
V
a
C =
dengan pengertian:
C adalah konsentrasi NH3 di udara (µg/Nm3
);
a adalah jumlah NH3 dari contoh uji berdasarkan kurva kalibrasi (µg);
V adalah volum udara yang dihisap dikoreksi pada kondisi normal 25°C, 760 mmHg;
1000 adalah konversi dari L ke m3
.
4 Jaminan mutu dan pengendalian mutu
4.1 Jaminan mutu
a) Gunakan bahan kimia berkualitas (p.a.).
SNI 19-7119.1-2005
7 dari 9
b) Gunakan alat gelas yang terkalibrasi dan bebas kontaminasi.
c) Gunakan alat ukur laju alir (flow meter), termometer, barometer dan alat
spektrofotometer yang terkalibrasi.
d) Hindari terjadinya penguapan yang berlebihan dari larutan penjerap dalam botol
penjerap, maka gunakan aluminium foil atau boks pendingin sebagai pelindung terhadap
matahari.
e) Hindari pengambilan contoh uji pada saat hujan.
4.2 Pengendalian mutu
4.2.1 Uji blanko
a) Uji blanko laboratorium
Menggunakan larutan penjerap sebagai contoh uji (blanko) dan dikerjakan sesuai dengan
penentuan contoh uji untuk mengetahui kontaminasi, baik terhadap pereaksi yang digunakan
maupun terhadap tahap-tahap selama penentuan di laboratorium.
b) Uji blanko lapangan
Menggunakan larutan penjerap sebagai contoh uji (blanko) dan dikerjakan sesuai dengan
penentuan contoh uji untuk mengetahui kontaminasi, baik terhadap pereaksi yang digunakan
maupun terhadap tahap-tahap selama penentuan di lapangan.
4.2.2 Linearitas kurva kalibrasi
Koefisien korelasi (r) lebih besar atau sama dengan 0,998 (atau sesuai dengan kemampuan
laboratorium yang bersangkutan) dengan intersepsi lebih kecil atau sama dengan batas
deteksi.
CATATAN Jaminan dan pengendalian mutu diberlakukan sesuai dengan kebijaksanaan laboratorium
yang bersangkutan.
SNI 19-7119.1-2005
8 dari 9
Lampiran A
(normatif)
Pelaporan
Catat minimal hal-hal sebagai berikut pada lembar kerja:
1) Parameter yang dianalisis.
2) Nama analis dan tanda tangan.
3) Tanggal analisis.
4) Rekaman kurva kalibrasi.
5) Batas deteksi.
6) Perhitungan.
7) Data pengambilan contoh uji (kondisi meteorologis).
8) Hasil pengukuran blanko.
9) Hasil pengukuran contoh uji.
10) Kadar NH3 dalam contoh uji.
SNI 19-7119.1-2005
9 dari 9
Bibliografi
Peraturan Pemerintah Republik Indonesia nomor 41 tahun 1999 tentang Pengendalian
Pencemaran Udara. BAPEDAL.
APHA. Methods of Air Sampling and Analysis. 1988. Thrid Edition. American Public Health
Association. Washington DC, USA. Method no. 401.
Lodge, James, 1986, Methods of Air Sampling and Analysis, Third edition, APHA.
Washington. p 389.
Anonim, 1994, ISO Standar Compaendium, Environment Air Quality, First Edition.

More Related Content

What's hot

SNI 19-7119.9-2005 tentang Udara Ambien - Bagian 9: Penentuan Lokasi Pengambi...
SNI 19-7119.9-2005 tentang Udara Ambien - Bagian 9: Penentuan Lokasi Pengambi...SNI 19-7119.9-2005 tentang Udara Ambien - Bagian 9: Penentuan Lokasi Pengambi...
SNI 19-7119.9-2005 tentang Udara Ambien - Bagian 9: Penentuan Lokasi Pengambi...Muhamad Imam Khairy
 
SNI 09-7118.3-2005 tentang Emisi Gas Buang - Sumber Bergerak - Bagian 3: Cara...
SNI 09-7118.3-2005 tentang Emisi Gas Buang - Sumber Bergerak - Bagian 3: Cara...SNI 09-7118.3-2005 tentang Emisi Gas Buang - Sumber Bergerak - Bagian 3: Cara...
SNI 09-7118.3-2005 tentang Emisi Gas Buang - Sumber Bergerak - Bagian 3: Cara...Muhamad Imam Khairy
 
SNI 06-2425-1991 tentang Metode Pengujian Oksigen Terlarut dengan Elektrokimia]
SNI 06-2425-1991 tentang Metode Pengujian Oksigen Terlarut dengan Elektrokimia]SNI 06-2425-1991 tentang Metode Pengujian Oksigen Terlarut dengan Elektrokimia]
SNI 06-2425-1991 tentang Metode Pengujian Oksigen Terlarut dengan Elektrokimia]Muhamad Imam Khairy
 
SNI 7231:2009 tentang Metoda Pengukuran Intensitas Kebisingan di Tempat Kerja
SNI 7231:2009 tentang Metoda Pengukuran Intensitas Kebisingan di Tempat KerjaSNI 7231:2009 tentang Metoda Pengukuran Intensitas Kebisingan di Tempat Kerja
SNI 7231:2009 tentang Metoda Pengukuran Intensitas Kebisingan di Tempat KerjaMuhamad Imam Khairy
 
Cara Uji Besi (Fe) dengan Spektrofometri Serapan Atom (SSA)
Cara Uji Besi (Fe) dengan Spektrofometri Serapan Atom (SSA)Cara Uji Besi (Fe) dengan Spektrofometri Serapan Atom (SSA)
Cara Uji Besi (Fe) dengan Spektrofometri Serapan Atom (SSA)infosanitasi
 
SNI 19-7119.3-2005 tentang Udara Ambien - Bagian 3: Cara Uji Partikel Tersusp...
SNI 19-7119.3-2005 tentang Udara Ambien - Bagian 3: Cara Uji Partikel Tersusp...SNI 19-7119.3-2005 tentang Udara Ambien - Bagian 3: Cara Uji Partikel Tersusp...
SNI 19-7119.3-2005 tentang Udara Ambien - Bagian 3: Cara Uji Partikel Tersusp...Muhamad Imam Khairy
 
SNI 6989.57:2008 tentang Air dan Air Limbah - Bagian 57: Metoda Pengambilan C...
SNI 6989.57:2008 tentang Air dan Air Limbah - Bagian 57: Metoda Pengambilan C...SNI 6989.57:2008 tentang Air dan Air Limbah - Bagian 57: Metoda Pengambilan C...
SNI 6989.57:2008 tentang Air dan Air Limbah - Bagian 57: Metoda Pengambilan C...Muhamad Imam Khairy
 
Sni 01 3553-2006-air minum dalam kemasan
Sni 01 3553-2006-air minum dalam kemasanSni 01 3553-2006-air minum dalam kemasan
Sni 01 3553-2006-air minum dalam kemasanUnayah91
 
SNI 16-7058-2004 tentang Pengukuran Kadar Debu Total di Udara Tempat Kerja
SNI 16-7058-2004 tentang Pengukuran Kadar Debu Total di Udara Tempat KerjaSNI 16-7058-2004 tentang Pengukuran Kadar Debu Total di Udara Tempat Kerja
SNI 16-7058-2004 tentang Pengukuran Kadar Debu Total di Udara Tempat KerjaMuhamad Imam Khairy
 
Sni 19 0232-2005-nab kimia
Sni 19 0232-2005-nab kimiaSni 19 0232-2005-nab kimia
Sni 19 0232-2005-nab kimiaWinarso Arso
 
Permen Kesehatan, No. 416/Men.Kes/PER/IX/1990 tentang Syarat-syarat dan Penga...
Permen Kesehatan, No. 416/Men.Kes/PER/IX/1990 tentang Syarat-syarat dan Penga...Permen Kesehatan, No. 416/Men.Kes/PER/IX/1990 tentang Syarat-syarat dan Penga...
Permen Kesehatan, No. 416/Men.Kes/PER/IX/1990 tentang Syarat-syarat dan Penga...infosanitasi
 
SNI 16-7061-2004 tentang Pengukuran Iklim Kerja (Panas) dengan Parameter Inde...
SNI 16-7061-2004 tentang Pengukuran Iklim Kerja (Panas) dengan Parameter Inde...SNI 16-7061-2004 tentang Pengukuran Iklim Kerja (Panas) dengan Parameter Inde...
SNI 16-7061-2004 tentang Pengukuran Iklim Kerja (Panas) dengan Parameter Inde...Muhamad Imam Khairy
 
SNI 19-6449-2000 tentang Metode Pengujian Koagulasi - Flokulasi dengan Cara Jar
SNI 19-6449-2000 tentang Metode Pengujian Koagulasi - Flokulasi dengan Cara JarSNI 19-6449-2000 tentang Metode Pengujian Koagulasi - Flokulasi dengan Cara Jar
SNI 19-6449-2000 tentang Metode Pengujian Koagulasi - Flokulasi dengan Cara JarMuhamad Imam Khairy
 
SNI 7325:2009 tentang Metoda Pengukuran Kadar Debu Respirabel di Udara Tempat...
SNI 7325:2009 tentang Metoda Pengukuran Kadar Debu Respirabel di Udara Tempat...SNI 7325:2009 tentang Metoda Pengukuran Kadar Debu Respirabel di Udara Tempat...
SNI 7325:2009 tentang Metoda Pengukuran Kadar Debu Respirabel di Udara Tempat...Muhamad Imam Khairy
 
SNI 19-7117.2-2005 tentang Emisi Gas Buang - Sumber Tidak Bergerak - Bagian 2...
SNI 19-7117.2-2005 tentang Emisi Gas Buang - Sumber Tidak Bergerak - Bagian 2...SNI 19-7117.2-2005 tentang Emisi Gas Buang - Sumber Tidak Bergerak - Bagian 2...
SNI 19-7117.2-2005 tentang Emisi Gas Buang - Sumber Tidak Bergerak - Bagian 2...Muhamad Imam Khairy
 
SNI 6989.72:2009 tentang Air dan Air Limbah - Bagian 72: Cara Uji Kebutuhan O...
SNI 6989.72:2009 tentang Air dan Air Limbah - Bagian 72: Cara Uji Kebutuhan O...SNI 6989.72:2009 tentang Air dan Air Limbah - Bagian 72: Cara Uji Kebutuhan O...
SNI 6989.72:2009 tentang Air dan Air Limbah - Bagian 72: Cara Uji Kebutuhan O...Muhamad Imam Khairy
 
Sni 01 2346-2006 petunjuk pengujian organoleptik dan atau sensori
Sni 01 2346-2006 petunjuk pengujian organoleptik dan atau sensoriSni 01 2346-2006 petunjuk pengujian organoleptik dan atau sensori
Sni 01 2346-2006 petunjuk pengujian organoleptik dan atau sensoriBasyrowi Arby
 
Atomic Absorption Spectrophotometer
Atomic Absorption SpectrophotometerAtomic Absorption Spectrophotometer
Atomic Absorption SpectrophotometerYusrizal Azmi
 

What's hot (20)

SNI 19-7119.9-2005 tentang Udara Ambien - Bagian 9: Penentuan Lokasi Pengambi...
SNI 19-7119.9-2005 tentang Udara Ambien - Bagian 9: Penentuan Lokasi Pengambi...SNI 19-7119.9-2005 tentang Udara Ambien - Bagian 9: Penentuan Lokasi Pengambi...
SNI 19-7119.9-2005 tentang Udara Ambien - Bagian 9: Penentuan Lokasi Pengambi...
 
SNI 09-7118.3-2005 tentang Emisi Gas Buang - Sumber Bergerak - Bagian 3: Cara...
SNI 09-7118.3-2005 tentang Emisi Gas Buang - Sumber Bergerak - Bagian 3: Cara...SNI 09-7118.3-2005 tentang Emisi Gas Buang - Sumber Bergerak - Bagian 3: Cara...
SNI 09-7118.3-2005 tentang Emisi Gas Buang - Sumber Bergerak - Bagian 3: Cara...
 
SNI 06-2425-1991 tentang Metode Pengujian Oksigen Terlarut dengan Elektrokimia]
SNI 06-2425-1991 tentang Metode Pengujian Oksigen Terlarut dengan Elektrokimia]SNI 06-2425-1991 tentang Metode Pengujian Oksigen Terlarut dengan Elektrokimia]
SNI 06-2425-1991 tentang Metode Pengujian Oksigen Terlarut dengan Elektrokimia]
 
SNI 7231:2009 tentang Metoda Pengukuran Intensitas Kebisingan di Tempat Kerja
SNI 7231:2009 tentang Metoda Pengukuran Intensitas Kebisingan di Tempat KerjaSNI 7231:2009 tentang Metoda Pengukuran Intensitas Kebisingan di Tempat Kerja
SNI 7231:2009 tentang Metoda Pengukuran Intensitas Kebisingan di Tempat Kerja
 
Cara Uji Besi (Fe) dengan Spektrofometri Serapan Atom (SSA)
Cara Uji Besi (Fe) dengan Spektrofometri Serapan Atom (SSA)Cara Uji Besi (Fe) dengan Spektrofometri Serapan Atom (SSA)
Cara Uji Besi (Fe) dengan Spektrofometri Serapan Atom (SSA)
 
SNI 19-7119.3-2005 tentang Udara Ambien - Bagian 3: Cara Uji Partikel Tersusp...
SNI 19-7119.3-2005 tentang Udara Ambien - Bagian 3: Cara Uji Partikel Tersusp...SNI 19-7119.3-2005 tentang Udara Ambien - Bagian 3: Cara Uji Partikel Tersusp...
SNI 19-7119.3-2005 tentang Udara Ambien - Bagian 3: Cara Uji Partikel Tersusp...
 
SNI 6989.57:2008 tentang Air dan Air Limbah - Bagian 57: Metoda Pengambilan C...
SNI 6989.57:2008 tentang Air dan Air Limbah - Bagian 57: Metoda Pengambilan C...SNI 6989.57:2008 tentang Air dan Air Limbah - Bagian 57: Metoda Pengambilan C...
SNI 6989.57:2008 tentang Air dan Air Limbah - Bagian 57: Metoda Pengambilan C...
 
Diagram alir
Diagram alirDiagram alir
Diagram alir
 
Sni 01 3553-2006-air minum dalam kemasan
Sni 01 3553-2006-air minum dalam kemasanSni 01 3553-2006-air minum dalam kemasan
Sni 01 3553-2006-air minum dalam kemasan
 
SNI 16-7058-2004 tentang Pengukuran Kadar Debu Total di Udara Tempat Kerja
SNI 16-7058-2004 tentang Pengukuran Kadar Debu Total di Udara Tempat KerjaSNI 16-7058-2004 tentang Pengukuran Kadar Debu Total di Udara Tempat Kerja
SNI 16-7058-2004 tentang Pengukuran Kadar Debu Total di Udara Tempat Kerja
 
Sni 19 0232-2005-nab kimia
Sni 19 0232-2005-nab kimiaSni 19 0232-2005-nab kimia
Sni 19 0232-2005-nab kimia
 
Permen Kesehatan, No. 416/Men.Kes/PER/IX/1990 tentang Syarat-syarat dan Penga...
Permen Kesehatan, No. 416/Men.Kes/PER/IX/1990 tentang Syarat-syarat dan Penga...Permen Kesehatan, No. 416/Men.Kes/PER/IX/1990 tentang Syarat-syarat dan Penga...
Permen Kesehatan, No. 416/Men.Kes/PER/IX/1990 tentang Syarat-syarat dan Penga...
 
SNI 16-7061-2004 tentang Pengukuran Iklim Kerja (Panas) dengan Parameter Inde...
SNI 16-7061-2004 tentang Pengukuran Iklim Kerja (Panas) dengan Parameter Inde...SNI 16-7061-2004 tentang Pengukuran Iklim Kerja (Panas) dengan Parameter Inde...
SNI 16-7061-2004 tentang Pengukuran Iklim Kerja (Panas) dengan Parameter Inde...
 
SNI 19-6449-2000 tentang Metode Pengujian Koagulasi - Flokulasi dengan Cara Jar
SNI 19-6449-2000 tentang Metode Pengujian Koagulasi - Flokulasi dengan Cara JarSNI 19-6449-2000 tentang Metode Pengujian Koagulasi - Flokulasi dengan Cara Jar
SNI 19-6449-2000 tentang Metode Pengujian Koagulasi - Flokulasi dengan Cara Jar
 
SNI 7325:2009 tentang Metoda Pengukuran Kadar Debu Respirabel di Udara Tempat...
SNI 7325:2009 tentang Metoda Pengukuran Kadar Debu Respirabel di Udara Tempat...SNI 7325:2009 tentang Metoda Pengukuran Kadar Debu Respirabel di Udara Tempat...
SNI 7325:2009 tentang Metoda Pengukuran Kadar Debu Respirabel di Udara Tempat...
 
SNI 19-7117.2-2005 tentang Emisi Gas Buang - Sumber Tidak Bergerak - Bagian 2...
SNI 19-7117.2-2005 tentang Emisi Gas Buang - Sumber Tidak Bergerak - Bagian 2...SNI 19-7117.2-2005 tentang Emisi Gas Buang - Sumber Tidak Bergerak - Bagian 2...
SNI 19-7117.2-2005 tentang Emisi Gas Buang - Sumber Tidak Bergerak - Bagian 2...
 
SNI 6989.72:2009 tentang Air dan Air Limbah - Bagian 72: Cara Uji Kebutuhan O...
SNI 6989.72:2009 tentang Air dan Air Limbah - Bagian 72: Cara Uji Kebutuhan O...SNI 6989.72:2009 tentang Air dan Air Limbah - Bagian 72: Cara Uji Kebutuhan O...
SNI 6989.72:2009 tentang Air dan Air Limbah - Bagian 72: Cara Uji Kebutuhan O...
 
Laporan praktikum teklab 1 asam basa
Laporan praktikum teklab 1 asam basaLaporan praktikum teklab 1 asam basa
Laporan praktikum teklab 1 asam basa
 
Sni 01 2346-2006 petunjuk pengujian organoleptik dan atau sensori
Sni 01 2346-2006 petunjuk pengujian organoleptik dan atau sensoriSni 01 2346-2006 petunjuk pengujian organoleptik dan atau sensori
Sni 01 2346-2006 petunjuk pengujian organoleptik dan atau sensori
 
Atomic Absorption Spectrophotometer
Atomic Absorption SpectrophotometerAtomic Absorption Spectrophotometer
Atomic Absorption Spectrophotometer
 

Similar to SNI 19-7119.1-2005 tentang Udara Amben - Bagian 1: Cara Uji Kadar Amoniak (NH3) dengan Metoda Indofenol Menggunakan Spektrofotometer

SNI 06-6989.2-2004 tentang Air dan Air Limbah - Bagian 2: Cara Uji Kebutuhan ...
SNI 06-6989.2-2004 tentang Air dan Air Limbah - Bagian 2: Cara Uji Kebutuhan ...SNI 06-6989.2-2004 tentang Air dan Air Limbah - Bagian 2: Cara Uji Kebutuhan ...
SNI 06-6989.2-2004 tentang Air dan Air Limbah - Bagian 2: Cara Uji Kebutuhan ...Muhamad Imam Khairy
 
220270739 sni-kopi-instan-pdf
220270739 sni-kopi-instan-pdf220270739 sni-kopi-instan-pdf
220270739 sni-kopi-instan-pdfYoedha Syasongkho
 
Laporan praktikum kimia analisis terupdate
Laporan praktikum kimia analisis terupdateLaporan praktikum kimia analisis terupdate
Laporan praktikum kimia analisis terupdateMuhammad Faisal Firdaus
 
KELOMPOK 2_PPT_Tugas Ramkuman.pdf
KELOMPOK 2_PPT_Tugas Ramkuman.pdfKELOMPOK 2_PPT_Tugas Ramkuman.pdf
KELOMPOK 2_PPT_Tugas Ramkuman.pdfJoviSitinjak
 
Makalah Analisis Volumetri
Makalah Analisis VolumetriMakalah Analisis Volumetri
Makalah Analisis VolumetriDhanti Utari
 
Evaluasi Sediaan Dry Sirup Eritromicin
Evaluasi Sediaan Dry Sirup EritromicinEvaluasi Sediaan Dry Sirup Eritromicin
Evaluasi Sediaan Dry Sirup Eritromicinzipiklan
 
Proposal pembangunan laboratorium tambak udang
Proposal pembangunan laboratorium tambak udangProposal pembangunan laboratorium tambak udang
Proposal pembangunan laboratorium tambak udangIrJum Jaya
 
pembuatan bioetanol dari salak busuk
pembuatan bioetanol dari salak busukpembuatan bioetanol dari salak busuk
pembuatan bioetanol dari salak busukAnggi Dharma Roesadi
 
analisis pencemaran lingkungan NH3
analisis pencemaran lingkungan NH3analisis pencemaran lingkungan NH3
analisis pencemaran lingkungan NH3Syifa Tamami
 
Laporan praktikum - stoikiometri dan termokimia
Laporan praktikum - stoikiometri dan termokimiaLaporan praktikum - stoikiometri dan termokimia
Laporan praktikum - stoikiometri dan termokimiaFirda Shabrina
 
Amali 1 - Larutan Piawai
Amali 1 - Larutan PiawaiAmali 1 - Larutan Piawai
Amali 1 - Larutan PiawaiAhmad Fahmi
 
68857847 laporan-praktikum-kimia-analitik-gravimetri
68857847 laporan-praktikum-kimia-analitik-gravimetri68857847 laporan-praktikum-kimia-analitik-gravimetri
68857847 laporan-praktikum-kimia-analitik-gravimetriIndriati Dewi
 
Laporan Fisiologi Tumbuhan VI Pengaruh Suhu Terhadap Kecepatan Respirasi Keca...
Laporan Fisiologi Tumbuhan VI Pengaruh Suhu Terhadap Kecepatan Respirasi Keca...Laporan Fisiologi Tumbuhan VI Pengaruh Suhu Terhadap Kecepatan Respirasi Keca...
Laporan Fisiologi Tumbuhan VI Pengaruh Suhu Terhadap Kecepatan Respirasi Keca...UNESA
 
Laporan praktikum iodometri
Laporan praktikum iodometriLaporan praktikum iodometri
Laporan praktikum iodometriEqi Arzaqi
 
Laporan lengkap
Laporan lengkapLaporan lengkap
Laporan lengkapmongolcs
 

Similar to SNI 19-7119.1-2005 tentang Udara Amben - Bagian 1: Cara Uji Kadar Amoniak (NH3) dengan Metoda Indofenol Menggunakan Spektrofotometer (20)

SNI 06-6989.2-2004 tentang Air dan Air Limbah - Bagian 2: Cara Uji Kebutuhan ...
SNI 06-6989.2-2004 tentang Air dan Air Limbah - Bagian 2: Cara Uji Kebutuhan ...SNI 06-6989.2-2004 tentang Air dan Air Limbah - Bagian 2: Cara Uji Kebutuhan ...
SNI 06-6989.2-2004 tentang Air dan Air Limbah - Bagian 2: Cara Uji Kebutuhan ...
 
SNI pb 2009.pdf
SNI pb 2009.pdfSNI pb 2009.pdf
SNI pb 2009.pdf
 
220270739 sni-kopi-instan-pdf
220270739 sni-kopi-instan-pdf220270739 sni-kopi-instan-pdf
220270739 sni-kopi-instan-pdf
 
Sni 01-3553-2006
Sni 01-3553-2006Sni 01-3553-2006
Sni 01-3553-2006
 
Analisa bod
Analisa bodAnalisa bod
Analisa bod
 
Laporan praktikum kimia analisis terupdate
Laporan praktikum kimia analisis terupdateLaporan praktikum kimia analisis terupdate
Laporan praktikum kimia analisis terupdate
 
KELOMPOK 2_PPT_Tugas Ramkuman.pdf
KELOMPOK 2_PPT_Tugas Ramkuman.pdfKELOMPOK 2_PPT_Tugas Ramkuman.pdf
KELOMPOK 2_PPT_Tugas Ramkuman.pdf
 
Makalah Analisis Volumetri
Makalah Analisis VolumetriMakalah Analisis Volumetri
Makalah Analisis Volumetri
 
Evaluasi Sediaan Dry Sirup Eritromicin
Evaluasi Sediaan Dry Sirup EritromicinEvaluasi Sediaan Dry Sirup Eritromicin
Evaluasi Sediaan Dry Sirup Eritromicin
 
Proposal pembangunan laboratorium tambak udang
Proposal pembangunan laboratorium tambak udangProposal pembangunan laboratorium tambak udang
Proposal pembangunan laboratorium tambak udang
 
Pendahuluan
PendahuluanPendahuluan
Pendahuluan
 
pembuatan bioetanol dari salak busuk
pembuatan bioetanol dari salak busukpembuatan bioetanol dari salak busuk
pembuatan bioetanol dari salak busuk
 
analisis pencemaran lingkungan NH3
analisis pencemaran lingkungan NH3analisis pencemaran lingkungan NH3
analisis pencemaran lingkungan NH3
 
Laporan praktikum - stoikiometri dan termokimia
Laporan praktikum - stoikiometri dan termokimiaLaporan praktikum - stoikiometri dan termokimia
Laporan praktikum - stoikiometri dan termokimia
 
Amali 1 - Larutan Piawai
Amali 1 - Larutan PiawaiAmali 1 - Larutan Piawai
Amali 1 - Larutan Piawai
 
68857847 laporan-praktikum-kimia-analitik-gravimetri
68857847 laporan-praktikum-kimia-analitik-gravimetri68857847 laporan-praktikum-kimia-analitik-gravimetri
68857847 laporan-praktikum-kimia-analitik-gravimetri
 
Laporan Fisiologi Tumbuhan VI Pengaruh Suhu Terhadap Kecepatan Respirasi Keca...
Laporan Fisiologi Tumbuhan VI Pengaruh Suhu Terhadap Kecepatan Respirasi Keca...Laporan Fisiologi Tumbuhan VI Pengaruh Suhu Terhadap Kecepatan Respirasi Keca...
Laporan Fisiologi Tumbuhan VI Pengaruh Suhu Terhadap Kecepatan Respirasi Keca...
 
Laporan praktikum iodometri
Laporan praktikum iodometriLaporan praktikum iodometri
Laporan praktikum iodometri
 
Siti ch, dokumen jadul hehehe
Siti ch, dokumen jadul heheheSiti ch, dokumen jadul hehehe
Siti ch, dokumen jadul hehehe
 
Laporan lengkap
Laporan lengkapLaporan lengkap
Laporan lengkap
 

More from Muhamad Imam Khairy

Essay: Teknologi Biorefinery dari Berbagai Sisi
Essay: Teknologi Biorefinery dari Berbagai SisiEssay: Teknologi Biorefinery dari Berbagai Sisi
Essay: Teknologi Biorefinery dari Berbagai SisiMuhamad Imam Khairy
 
Product Polishing by Muhamad Imam Khairy
Product Polishing by Muhamad Imam KhairyProduct Polishing by Muhamad Imam Khairy
Product Polishing by Muhamad Imam KhairyMuhamad Imam Khairy
 
Penisilin Essay by Muhamad Imam Khairy
Penisilin Essay by Muhamad Imam KhairyPenisilin Essay by Muhamad Imam Khairy
Penisilin Essay by Muhamad Imam KhairyMuhamad Imam Khairy
 
Pengaruh Medan dan Tegangan Listrik pada Elektroforesis dalam Proses PCR (Pol...
Pengaruh Medan dan Tegangan Listrik pada Elektroforesis dalam Proses PCR (Pol...Pengaruh Medan dan Tegangan Listrik pada Elektroforesis dalam Proses PCR (Pol...
Pengaruh Medan dan Tegangan Listrik pada Elektroforesis dalam Proses PCR (Pol...Muhamad Imam Khairy
 
Biomagnifikasi Essay by Muhamad Imam Khairy
Biomagnifikasi Essay by Muhamad Imam KhairyBiomagnifikasi Essay by Muhamad Imam Khairy
Biomagnifikasi Essay by Muhamad Imam KhairyMuhamad Imam Khairy
 
SNI 16-7063-2004 tentang Nilai Ambang Batas Iklim Kerja (Panas), Kebisingan, ...
SNI 16-7063-2004 tentang Nilai Ambang Batas Iklim Kerja (Panas), Kebisingan, ...SNI 16-7063-2004 tentang Nilai Ambang Batas Iklim Kerja (Panas), Kebisingan, ...
SNI 16-7063-2004 tentang Nilai Ambang Batas Iklim Kerja (Panas), Kebisingan, ...Muhamad Imam Khairy
 
SNI 16-7062-2004 tentang Pengukuran Intensitas Penerangan di Tempat Kerja
SNI 16-7062-2004 tentang Pengukuran Intensitas Penerangan di Tempat KerjaSNI 16-7062-2004 tentang Pengukuran Intensitas Penerangan di Tempat Kerja
SNI 16-7062-2004 tentang Pengukuran Intensitas Penerangan di Tempat KerjaMuhamad Imam Khairy
 
SNI 09-7118.2-2005 tentang Emisi Gas Buang - Sumber Bergerak - Bagian 2: Cara...
SNI 09-7118.2-2005 tentang Emisi Gas Buang - Sumber Bergerak - Bagian 2: Cara...SNI 09-7118.2-2005 tentang Emisi Gas Buang - Sumber Bergerak - Bagian 2: Cara...
SNI 09-7118.2-2005 tentang Emisi Gas Buang - Sumber Bergerak - Bagian 2: Cara...Muhamad Imam Khairy
 
PP RI No. 41 Tahun 1999 tentang Pengendalian Pencemaran Udara
PP RI No. 41 Tahun 1999 tentang Pengendalian Pencemaran UdaraPP RI No. 41 Tahun 1999 tentang Pengendalian Pencemaran Udara
PP RI No. 41 Tahun 1999 tentang Pengendalian Pencemaran UdaraMuhamad Imam Khairy
 
PP RI No. 82 Tahun 2001 tentang Kriteria Air Berdasarkan Kelas
PP RI No. 82 Tahun 2001 tentang Kriteria Air Berdasarkan KelasPP RI No. 82 Tahun 2001 tentang Kriteria Air Berdasarkan Kelas
PP RI No. 82 Tahun 2001 tentang Kriteria Air Berdasarkan KelasMuhamad Imam Khairy
 

More from Muhamad Imam Khairy (10)

Essay: Teknologi Biorefinery dari Berbagai Sisi
Essay: Teknologi Biorefinery dari Berbagai SisiEssay: Teknologi Biorefinery dari Berbagai Sisi
Essay: Teknologi Biorefinery dari Berbagai Sisi
 
Product Polishing by Muhamad Imam Khairy
Product Polishing by Muhamad Imam KhairyProduct Polishing by Muhamad Imam Khairy
Product Polishing by Muhamad Imam Khairy
 
Penisilin Essay by Muhamad Imam Khairy
Penisilin Essay by Muhamad Imam KhairyPenisilin Essay by Muhamad Imam Khairy
Penisilin Essay by Muhamad Imam Khairy
 
Pengaruh Medan dan Tegangan Listrik pada Elektroforesis dalam Proses PCR (Pol...
Pengaruh Medan dan Tegangan Listrik pada Elektroforesis dalam Proses PCR (Pol...Pengaruh Medan dan Tegangan Listrik pada Elektroforesis dalam Proses PCR (Pol...
Pengaruh Medan dan Tegangan Listrik pada Elektroforesis dalam Proses PCR (Pol...
 
Biomagnifikasi Essay by Muhamad Imam Khairy
Biomagnifikasi Essay by Muhamad Imam KhairyBiomagnifikasi Essay by Muhamad Imam Khairy
Biomagnifikasi Essay by Muhamad Imam Khairy
 
SNI 16-7063-2004 tentang Nilai Ambang Batas Iklim Kerja (Panas), Kebisingan, ...
SNI 16-7063-2004 tentang Nilai Ambang Batas Iklim Kerja (Panas), Kebisingan, ...SNI 16-7063-2004 tentang Nilai Ambang Batas Iklim Kerja (Panas), Kebisingan, ...
SNI 16-7063-2004 tentang Nilai Ambang Batas Iklim Kerja (Panas), Kebisingan, ...
 
SNI 16-7062-2004 tentang Pengukuran Intensitas Penerangan di Tempat Kerja
SNI 16-7062-2004 tentang Pengukuran Intensitas Penerangan di Tempat KerjaSNI 16-7062-2004 tentang Pengukuran Intensitas Penerangan di Tempat Kerja
SNI 16-7062-2004 tentang Pengukuran Intensitas Penerangan di Tempat Kerja
 
SNI 09-7118.2-2005 tentang Emisi Gas Buang - Sumber Bergerak - Bagian 2: Cara...
SNI 09-7118.2-2005 tentang Emisi Gas Buang - Sumber Bergerak - Bagian 2: Cara...SNI 09-7118.2-2005 tentang Emisi Gas Buang - Sumber Bergerak - Bagian 2: Cara...
SNI 09-7118.2-2005 tentang Emisi Gas Buang - Sumber Bergerak - Bagian 2: Cara...
 
PP RI No. 41 Tahun 1999 tentang Pengendalian Pencemaran Udara
PP RI No. 41 Tahun 1999 tentang Pengendalian Pencemaran UdaraPP RI No. 41 Tahun 1999 tentang Pengendalian Pencemaran Udara
PP RI No. 41 Tahun 1999 tentang Pengendalian Pencemaran Udara
 
PP RI No. 82 Tahun 2001 tentang Kriteria Air Berdasarkan Kelas
PP RI No. 82 Tahun 2001 tentang Kriteria Air Berdasarkan KelasPP RI No. 82 Tahun 2001 tentang Kriteria Air Berdasarkan Kelas
PP RI No. 82 Tahun 2001 tentang Kriteria Air Berdasarkan Kelas
 

Recently uploaded

MAQASHID SYARI'AH DALAM DISPENSASI NIKAH.pptx
MAQASHID SYARI'AH DALAM DISPENSASI NIKAH.pptxMAQASHID SYARI'AH DALAM DISPENSASI NIKAH.pptx
MAQASHID SYARI'AH DALAM DISPENSASI NIKAH.pptxadesofyanelabqory
 
Pengertian & Prinsip-Prinsip Anti Korupsi.pptx
Pengertian & Prinsip-Prinsip Anti Korupsi.pptxPengertian & Prinsip-Prinsip Anti Korupsi.pptx
Pengertian & Prinsip-Prinsip Anti Korupsi.pptxEkoPriadi3
 
5E _ Kel 4 _ Merger, Akuisisi, dan Konsolidasi.pptx
5E _ Kel 4 _ Merger, Akuisisi, dan Konsolidasi.pptx5E _ Kel 4 _ Merger, Akuisisi, dan Konsolidasi.pptx
5E _ Kel 4 _ Merger, Akuisisi, dan Konsolidasi.pptxYudisHaqqiPrasetya
 
materi penkum kec. mowewe mengenai jaga desa
materi penkum kec. mowewe mengenai jaga desamateri penkum kec. mowewe mengenai jaga desa
materi penkum kec. mowewe mengenai jaga desassuser274be0
 
pembahasan mengenai otonomi daerah yang diuraikan dengan ppt
pembahasan mengenai otonomi daerah yang diuraikan dengan pptpembahasan mengenai otonomi daerah yang diuraikan dengan ppt
pembahasan mengenai otonomi daerah yang diuraikan dengan pptJhonatanMuram
 
Luqman Keturunan Snouck Hurgronje dari istri pertama
Luqman Keturunan Snouck Hurgronje dari istri pertamaLuqman Keturunan Snouck Hurgronje dari istri pertama
Luqman Keturunan Snouck Hurgronje dari istri pertamaIndra Wardhana
 
Sistem norma hukum Bab IV dan Bab V.pptx
Sistem norma hukum Bab IV dan Bab V.pptxSistem norma hukum Bab IV dan Bab V.pptx
Sistem norma hukum Bab IV dan Bab V.pptxFucekBoy5
 
Kel.5 PPT Hukum Administrasi Negara.pptx
Kel.5 PPT Hukum Administrasi Negara.pptxKel.5 PPT Hukum Administrasi Negara.pptx
Kel.5 PPT Hukum Administrasi Negara.pptxFeniannisa
 
Kelompok 2 Sistem Pemerintahan Pra dan Pasca Amandemen UUD.pptx
Kelompok 2 Sistem Pemerintahan Pra dan Pasca Amandemen UUD.pptxKelompok 2 Sistem Pemerintahan Pra dan Pasca Amandemen UUD.pptx
Kelompok 2 Sistem Pemerintahan Pra dan Pasca Amandemen UUD.pptxbinsar17
 
file power point Hukum acara PERDATA.pdf
file power point Hukum acara PERDATA.pdffile power point Hukum acara PERDATA.pdf
file power point Hukum acara PERDATA.pdfAgungIstri3
 

Recently uploaded (10)

MAQASHID SYARI'AH DALAM DISPENSASI NIKAH.pptx
MAQASHID SYARI'AH DALAM DISPENSASI NIKAH.pptxMAQASHID SYARI'AH DALAM DISPENSASI NIKAH.pptx
MAQASHID SYARI'AH DALAM DISPENSASI NIKAH.pptx
 
Pengertian & Prinsip-Prinsip Anti Korupsi.pptx
Pengertian & Prinsip-Prinsip Anti Korupsi.pptxPengertian & Prinsip-Prinsip Anti Korupsi.pptx
Pengertian & Prinsip-Prinsip Anti Korupsi.pptx
 
5E _ Kel 4 _ Merger, Akuisisi, dan Konsolidasi.pptx
5E _ Kel 4 _ Merger, Akuisisi, dan Konsolidasi.pptx5E _ Kel 4 _ Merger, Akuisisi, dan Konsolidasi.pptx
5E _ Kel 4 _ Merger, Akuisisi, dan Konsolidasi.pptx
 
materi penkum kec. mowewe mengenai jaga desa
materi penkum kec. mowewe mengenai jaga desamateri penkum kec. mowewe mengenai jaga desa
materi penkum kec. mowewe mengenai jaga desa
 
pembahasan mengenai otonomi daerah yang diuraikan dengan ppt
pembahasan mengenai otonomi daerah yang diuraikan dengan pptpembahasan mengenai otonomi daerah yang diuraikan dengan ppt
pembahasan mengenai otonomi daerah yang diuraikan dengan ppt
 
Luqman Keturunan Snouck Hurgronje dari istri pertama
Luqman Keturunan Snouck Hurgronje dari istri pertamaLuqman Keturunan Snouck Hurgronje dari istri pertama
Luqman Keturunan Snouck Hurgronje dari istri pertama
 
Sistem norma hukum Bab IV dan Bab V.pptx
Sistem norma hukum Bab IV dan Bab V.pptxSistem norma hukum Bab IV dan Bab V.pptx
Sistem norma hukum Bab IV dan Bab V.pptx
 
Kel.5 PPT Hukum Administrasi Negara.pptx
Kel.5 PPT Hukum Administrasi Negara.pptxKel.5 PPT Hukum Administrasi Negara.pptx
Kel.5 PPT Hukum Administrasi Negara.pptx
 
Kelompok 2 Sistem Pemerintahan Pra dan Pasca Amandemen UUD.pptx
Kelompok 2 Sistem Pemerintahan Pra dan Pasca Amandemen UUD.pptxKelompok 2 Sistem Pemerintahan Pra dan Pasca Amandemen UUD.pptx
Kelompok 2 Sistem Pemerintahan Pra dan Pasca Amandemen UUD.pptx
 
file power point Hukum acara PERDATA.pdf
file power point Hukum acara PERDATA.pdffile power point Hukum acara PERDATA.pdf
file power point Hukum acara PERDATA.pdf
 

SNI 19-7119.1-2005 tentang Udara Amben - Bagian 1: Cara Uji Kadar Amoniak (NH3) dengan Metoda Indofenol Menggunakan Spektrofotometer

  • 1. Standar Nasional Indonesia SNI 19-7119.1-2005 Udara ambien – Bagian 1: Cara uji kadar amoniak (NH3) dengan metoda indofenol menggunakan spektrofotometer ICS 13.040.20 Badan Standardisasi Nasional
  • 2.
  • 3. SNI 19-7119.1-2005 i Daftar isi Daftar isi ........................................................................................................................... i Prakata …........................................................................................................................ ii 1 Ruang lingkup ......................................................................................................... 1 2 Istilah dan definisi.................................................................................................... 1 3 Cara uji.................................................................................................................... 2 3.1 Prinsip...................................................................................................................... 2 3.2 Bahan ...................................................................................................................... 2 3.3 Peralatan ................................................................................................................. 4 3.4 Pengambilan contoh uji........................................................................................... 5 3.5 Persiapan pengujian................................................................................................ 5 3.6 Pengujian contoh uji................................................................................................ 6 3.7 Perhitungan............................................................................................................. 6 4 Jaminan mutu dan pengendalian mutu ................................................................... 6 4.1 Jaminan mutu .......................................................................................................... 6 4.2 Pengendalian mutu.................................................................................................. 7 Lampiran A Pelaporan................................................................................................... 8 Bibliografi.......................................................................................................................... 9
  • 4. SNI 19-7119.1-2005 ii Prakata SNI Udara ambien – Bagian 1: Cara uji kadar amoniak (NH3) dengan metoda indofenol menggunakan spektrofotometer ini dirumuskan dan diuji coba di laboratorium pengujian dalam rangka validasi metode serta telah dikonsensuskan oleh Subpanitia Teknis Parameter Uji Kualitas Udara dari Panitia Teknis Sistem Manajemen Lingkungan (Panitia Teknis 207S). Standar ini telah disepakati dan disetujui dalam rapat konsensus dengan peserta rapat yang mewakili produsen, konsumen, ilmuwan, instansi teknis, pemerintah terkait dari pusat maupun daerah pada tanggal 5 – 6 Agustus 2004 di Jakarta.
  • 5. SNI 19-7119.1-2005 1 dari 9 Udara ambien – Bagian 1: Cara uji kadar amoniak (NH3) dengan metoda indofenol menggunakan spektrofotometer 1 Ruang lingkup Standar ini digunakan untuk penentuan amoniak di udara ambien menggunakan spektrofotometer dengan metoda indofenol. Lingkup pengujian meliputi: a. Cara pengambilan contoh uji gas amoniak dengan menggunakan larutan penjerap. b. Cara perhitungan volum contoh uji gas yang dijerap. c. Cara penentuan gas amoniak di udara ambien menggunakan metoda indofenol secara spektrofotometri pada panjang gelombang 630 nm dengan kisaran konsentrasi 20 µg/Nm3 sampai 700 µg/Nm3 (0,025 ppm sampai 1 ppm). 2 Istilah dan definisi 2.1 udara ambien udara bebas di permukaan bumi pada lapisan troposfir yang dibutuhkan dan mempengaruhi kesehatan manusia, mahluk hidup dan unsur lingkungan hidup lainnya 2.2 µg/Nm3 satuan ini dibaca sebagai mikrogram per normal meter kubik, notasi N menunjukan satuan volum hisap udara kering dikoreksi pada kondisi normal (25o C, 760 mmHg) 2.3 midget impinger botol tempat pengambil contoh uji yang dilengkapi dengan ujung silinder gelas yang berada di dasar labu dengan maksimum diameter dalam 1 mm (Gambar 1) 2.4 larutan induk larutan standar konsentrasi tinggi yang digunakan untuk membuat larutan standar konsentrasi lebih rendah 2.5 larutan standar larutan dengan konsentrasi yang telah diketahui untuk digunakan sebagai pembanding di dalam pengujian 2.6 kurva kalibrasi grafik yang menyatakan hubungan antara konsentrasi larutan standar dengan hasil pembacaan serapan dan merupakan suatu garis lurus 2.7 larutan penjerap larutan yang dapat menjerap analat
  • 6. SNI 19-7119.1-2005 2 dari 9 2.8 blanko laboratorium suatu larutan penjerap yang diperlakukan sebagai kontrol kontaminasi selama preparasi dan penentuan contoh uji di laboratorium 2.9 blanko lapangan suatu larutan penjerap yang diperlakukan sebagai kontrol kontaminasi selama pengambilan contoh uji 2.10 pengendalian mutu suatu kegiatan yang bertujuan untuk memantau kesalahan analisis, baik berupa kesalahan metoda, kesalahan manusia, kontaminasi, maupun kesalahan pengambilan contoh uji dan perjalanan ke laboratorium 3 Cara uji 3.1 Prinsip Amoniak dari udara ambien yang telah dijerap oleh larutan penjerap asam sulfat, akan membentuk amonium sulfat. Kemudian direaksikan dengan fenol dan natrium hipoklorit dalam suasana basa, akan membentuk senyawa komplek indofenol yang berwarna biru. Intensitas warna biru yang terbentuk diukur dengan menggunakan spektrofotometer pada panjang gelombang 630 nm. 3.2 Bahan 3.2.1 Larutan penjerap a) masukkan 3 mL H2SO4 97% ke dalam labu ukur 1000 mL yang telah berisi kurang lebih 200 mL air suling dingin yang diletakkan dalam penangas air es; b) larutan diencerkan hingga 1000 mL lalu homogenkan (hati-hati reaksi eksotermis). 3.2.2 Larutan natrium nitroprusida (Na2Fe(CN)5NO.2H2O) 2% Larutkan 2 g natrium nitroprusida ke dalam labu ukur 100 mL dengan air suling, encerkan hingga tanda tera lalu homogenkan. CATATAN Larutan ini dapat stabil selama 2 bulan dengan baik, jika disimpan dalam lemari pendingin pada suhu 4o C - 8o C. 3.2.3 Larutan natrium hidroksida (NaOH) 6,75 M a) larutkan 270 g NaOH dalam gelas piala 1000 mL yang telah berisi kurang lebih 500 mL air suling dingin yang diletakkan dalam penangas air es, encerkan hingga 1000 mL dan homogenkan; b) simpan dalam botol polietilen. 3.2.4 Larutan natrium hipoklorit (NaOCl) 3,7% Buat larutan NaOCl 3,7% dari larutan natrium hipoklorit yang tersedia di pasaran (5% - 6%). CATATAN Larutan ini dapat stabil jika disimpan dalam lemari pendingin selama 2 bulan pada suhu 4o C - 8o C.
  • 7. SNI 19-7119.1-2005 3 dari 9 3.2.5 Larutan kerja hipoklorit a) Masukkan 30 mL NaOH 6,75 M dan 30 mL larutan NaOCl 3,7% ke dalam labu ukur 100 mL; b) Encerkan larutan tersebut dengan air suling dan tepatkan sampai tanda tera kemudian homogenkan. CATATAN Larutan ini stabil selama 1 hari. 3.2.6 Larutan fenol (C6H5OH) 45% v/v a) 50 g fenol dilebur di atas penangas air pada temperatur 60o C dalam gelas piala 100 mL kemudian dipindahkan ke labu ukur 100 mL. CATATAN Kerjakan dengan hati-hati. b) encerkan larutan dalam labu ukur tersebut diatas dengan metanol hingga tanda tera kemudian dihomogenkan. CATATAN Larutan ini dapat stabil jika disimpan dalam lemari pendingin selama 2 bulan pada suhu 4o C - 8o C. 3.2.7 Larutan kerja fenol Masukkan 20 mL larutan induk fenol 45% dan 1 mL larutan natrium nitroprusid 2% ke dalam labu ukur 100 mL, encerkan larutan tersebut dengan air suling sampai tanda tera, kemudian homogenkan. CATATAN Larutan ini stabil selama 4 jam. 3.2.8 Larutan penyangga Masukkan 50 g Na3PO4.12H2O dan 74 mL larutan NaOH 6,75 M ke dalam piala gelas 2000 mL kemudian encerkan dengan air suling hingga 1000 mL kemudian homogenkan. 3.2.9 Larutan induk amoniak 1000 µg a) Larutkan 3,18 g NH4Cl (yang telah dikeringkan pada suhu 105o C selama 1 jam) dengan air suling ke dalam labu ukur 1000 mL kemudian diencerkan sampai tanda tera, lalu homogenkan b) Tambahkan 1 tetes CHCl3 sebagai pengawet. CATATAN 1 3,18 g NH4CI dapat digantikan dengan 3,88 gr (NH4)2SO4 yang telah dikeringkan pada suhu 130O C selama 1 jam CATATAN 2 Larutan ini stabil selama 2 bulan. 3.2.10 Larutan standar amoniak 10 µg Pipet 1 mL larutan induk amoniak ke dalam labu ukur 100 mL, encerkan dengan larutan penjerap sampai tanda tera, kemudian homogenkan. CATATAN Tiap 1 mL larutan sebanding dengan 10 µg NH3.
  • 8. SNI 19-7119.1-2005 4 dari 9 3.2.11 Larutan HCl 1,2 M (untuk pencucian alat-alat gelas) Larutkan 10 mL HCl p (12M), masukkan ke dalam gelas piala 100 mL dan tambahkan air suling sampai dengan 100 mL. 3.3 Peralatan a) peralatan pengambilan contoh uji amoniak seperti Gambar 2, (setiap unit peralatan disambung dengan selang silikon dan tidak mengalami kebocoran); b) prefilter; c) labu ukur 100 mL; dan 1000 mL; d) pipet volumetrik 0,5 mL; 1 mL; 5 mL dan 20 mL; e) pipet mikro 1 mL; f) gelas ukur 100 mL; g) gelas piala 100 mL; 500 mL; 1000 mL dan 2000 mL; h) tabung uji 25 mL; i) spektrofotometer; j) timbangan analitik dengan ketelitian 0,1 mg; k) buret 50 mL; l) labu erlenmeyer 250 mL; m) kaca arloji; n) desikator; o) oven; p) termometer; q) barometer; dan r) penangas air. Gambar 1 Botol penjerap midget impinger Keterangan gambar: A adalah ujung silinder gelas yang berada di dasar labu dengan maksimum diameter dalam 1 mm; Botol penjerap midget impinger dengan kapasitas volum 30 mL.
  • 9. SNI 19-7119.1-2005 5 dari 9 Keterangan gambar : A adalah prefilter holder D adalah flow meter yang mampu mengukur laju alir 1 L/menit; B adalah botol penjerap volume 30 mL; E adalah kran pengatur; C adalah perangkap uap; F adalah pompa. G adalah serat kaca (glass wool); Gambar 2 Rangkaian peralatan pengambil contoh uji amoniak 3.4 Pengambilan contoh uji Untuk pelaksanaan pengambilan contoh uji diperlukan peralatan seperti pada gambar 1 dengan tahapan pengerjaan: a) Susun peralatan pengambilan contoh uji seperti pada gambar 2; b) Masukkan larutan penjerap sebanyak 10 mL ke dalam botol penjerap. Tempatkan botol penjerap sedemikian rupa sehingga terlindungi dari hujan dan sinar matahari secara langsung; c) Hidupkan pompa penghisap udara dan atur laju alir 1 L/menit sampai 2 L/menit, setelah stabil catat laju alir awal (F1); d) Lakukan pengambilan contoh uji selama 1 jam dan catat temperatur dan tekanan udara; e) Setelah 1 jam catat laju alir akhir (F2) dan kemudian matikan pompa penghisap. CATATAN Prefilter sebelum digunakan dicuci terlebih dahulu dengan air suling dan dikeringkan. 3.5 Persiapan pengujian 3.5.1 Pembuatan kurva kalibrasi a) Optimalkan alat spektrofotometer sesuai petunjuk penggunaan alat; b) Siapkan 6 buah tabung uji 25 mL lalu masukkan ke dalamnya larutan standar amonia masing-masing 0,0 mL; 0,2 mL; 0,4 mL; 0,6 mL; 1,0 mL dan 1,5 mL, yang mengandung 0 µg NH3; 2 µg NH3; 4 µg NH3; 6 µg NH3; 10 µg NH3 dan 15 µg NH3. Selanjutnya tambahkan larutan penjerap sampai volum 10 mL; c) Tambahkan berturut-turut ke dalam masing-masing tabung uji 2 mL larutan penyangga, 5 mL larutan pereaksi fenol dan 2,5 mL larutan pereaksi natrium hipoklorit lalu dihomogenkan; B G A
  • 10. SNI 19-7119.1-2005 6 dari 9 d) Tambahkan air suling ke dalam tabung uji sampai tanda tera, lalu homogenkan dan didiamkan selama 30 menit; e) Ukur serapan masing-masing larutan pada panjang gelombang 630 nm. f) Buat kurva kalibrasi antara serapan dengan jumlah NH3 (µg). 3.6 Pengujian contoh uji a) Pindahkan larutan contoh uji ke dalam tabung uji 25 mL; b) Lakukan langkah 3.5.1 butir c) sampai d); c) Masukkan larutan contoh uji ke dalam kuvet pada alat spektrofotometer, lalu ukur serapannya pada panjang gelombang 630 nm; d) Baca serapan contoh uji kemudian hitung jumlah NH3 yang diperoleh dari kurva kalibrasi; e) Lakukan langkah-langkah 3.6 butir a) sampai d) untuk pengujian blanko dengan menggunakan 10 mL larutan penjerap. 3.7 Perhitungan 3.7.1 Volum contoh uji udara yang diambil Volum contoh uji gas yang diambil, dikoreksi pada kondisi normal (25°C, 760 mmHg) dengan menggunakan rumus sebagai berikut: 760 298 T P t 2 FF V a a21 ××× + = dengan pengertian: V adalah volum udara yang dihisap dikoreksi pada kondisi normal 25°C, 760 mmHg; F1 adalah laju alir awal (L/menit); F2 adalah laju alir akhir (L/menit); t adalah waktu pengambilan contoh uji (menit); Pa adalah tekanan barometer rata-rata selama pengambilan contoh uji (mmHg); Ta adalah temperatur rata-rata selama pengambilan contoh uji (o K); 298 adalah temperatur pada kondisi normal 25o C (o K); 760 adalah tekanan pada kondisi normal 1 atm (mmHg). 3.7.2 Konsentrasi NH3 di udara ambien Konsentrasi NH3 dalam contoh uji dapat dihitung dengan rumus sebagai berikut: x1000 V a C = dengan pengertian: C adalah konsentrasi NH3 di udara (µg/Nm3 ); a adalah jumlah NH3 dari contoh uji berdasarkan kurva kalibrasi (µg); V adalah volum udara yang dihisap dikoreksi pada kondisi normal 25°C, 760 mmHg; 1000 adalah konversi dari L ke m3 . 4 Jaminan mutu dan pengendalian mutu 4.1 Jaminan mutu a) Gunakan bahan kimia berkualitas (p.a.).
  • 11. SNI 19-7119.1-2005 7 dari 9 b) Gunakan alat gelas yang terkalibrasi dan bebas kontaminasi. c) Gunakan alat ukur laju alir (flow meter), termometer, barometer dan alat spektrofotometer yang terkalibrasi. d) Hindari terjadinya penguapan yang berlebihan dari larutan penjerap dalam botol penjerap, maka gunakan aluminium foil atau boks pendingin sebagai pelindung terhadap matahari. e) Hindari pengambilan contoh uji pada saat hujan. 4.2 Pengendalian mutu 4.2.1 Uji blanko a) Uji blanko laboratorium Menggunakan larutan penjerap sebagai contoh uji (blanko) dan dikerjakan sesuai dengan penentuan contoh uji untuk mengetahui kontaminasi, baik terhadap pereaksi yang digunakan maupun terhadap tahap-tahap selama penentuan di laboratorium. b) Uji blanko lapangan Menggunakan larutan penjerap sebagai contoh uji (blanko) dan dikerjakan sesuai dengan penentuan contoh uji untuk mengetahui kontaminasi, baik terhadap pereaksi yang digunakan maupun terhadap tahap-tahap selama penentuan di lapangan. 4.2.2 Linearitas kurva kalibrasi Koefisien korelasi (r) lebih besar atau sama dengan 0,998 (atau sesuai dengan kemampuan laboratorium yang bersangkutan) dengan intersepsi lebih kecil atau sama dengan batas deteksi. CATATAN Jaminan dan pengendalian mutu diberlakukan sesuai dengan kebijaksanaan laboratorium yang bersangkutan.
  • 12. SNI 19-7119.1-2005 8 dari 9 Lampiran A (normatif) Pelaporan Catat minimal hal-hal sebagai berikut pada lembar kerja: 1) Parameter yang dianalisis. 2) Nama analis dan tanda tangan. 3) Tanggal analisis. 4) Rekaman kurva kalibrasi. 5) Batas deteksi. 6) Perhitungan. 7) Data pengambilan contoh uji (kondisi meteorologis). 8) Hasil pengukuran blanko. 9) Hasil pengukuran contoh uji. 10) Kadar NH3 dalam contoh uji.
  • 13. SNI 19-7119.1-2005 9 dari 9 Bibliografi Peraturan Pemerintah Republik Indonesia nomor 41 tahun 1999 tentang Pengendalian Pencemaran Udara. BAPEDAL. APHA. Methods of Air Sampling and Analysis. 1988. Thrid Edition. American Public Health Association. Washington DC, USA. Method no. 401. Lodge, James, 1986, Methods of Air Sampling and Analysis, Third edition, APHA. Washington. p 389. Anonim, 1994, ISO Standar Compaendium, Environment Air Quality, First Edition.