SlideShare a Scribd company logo
1 of 25
PRINSIP DASAR TEKNIK
INSTALASI LISTRIK
Ir. Simon Patabang, MT.
Defenisi Instalasi Listrik
Instalasi listrik adalah susunan perlengkapan
atau komponen listrik yang saling
berhubungan satu dengan yang lain, serta
memiliki ciri terkoordinasi, untuk memenuhi
satu atau sejumlah tujuan tertentu.
Prinsip Instalasi Listrik
1. Safety ( Keamanan)
2. Reliability ( Keandalan)
3. Accessibility (Kemudahan)
4. Availibility (Ketersediaan)
5. Impact of Environment (pengaruh
lingkungan)
6. Economic (Ekonomi)
7. Esthetic (Keindahan)
Safety ( Keamanan)
• Instalasi listrik harus dipasang dengan benar
berdasarkan standar dan peraturan yang ditetapkan
oleh SPLN, PUIL2000 serta IEC (International
Electrotechnical Commission)
• Tujuan penggunaan standar adalah untuk keamanan
dan keselamatan bagi mahluk hidup, harta benda dan
instalasi listrik itu sendiri.
• Sistem instalasi listrik dinyatakan aman bagi mahluk
hidup, harta benda maupun pada sistem instalasi listrik
itu sendiri, bila dilengkapi dengan sistem proteksi yang
sesuai dan mempunyai keandalan yang tinggi dalam
merespon gangguan yang terjadi baik secara langsung
maupun tidak langsung.
Penyebab Kecelakaan
Beberapa penyebab terjadinya kecelakaan listrik
diantaranya :
• Kabel pada instalasi listrik terbuka dan apabila
tersentuh akan menimbulkan bahaya kejut.
• Jaringan dengan kabel telanjang
• Peralatan listrik yang rusak
• Kebocoran lsitrik pada peralatan listrik dengan
rangka dari logam, apabila terjadi kebocoran arus
dapat menimbulkan tegangan pada rangka atau
body
• Peralatan atau hubungan listrik yang
dibiarkan terbuka
• Penggantian kawat sekring yang tidak
sesuai dengan kapasitasnya sehingga
dapat menimbulkan bahaya kebakaran
• Penyambungan peralatan listrik pada
kotak kontak (stop kontak) dengan
kontak tusuk lebih dari satu (bertumpuk).
Contoh :
• Suatu sistem instalasi listrik harus dilengkapi
dengan sistem pentanahan/ pembumian agar
manusia terhindar dari sentuhan tidak
langsung akibat kejutan listrik yang tidak
terduga, karena adanya kebocoran arus listrik
pada body peralatan listrik.
Reliability ( Keandalan)
Kondisi yang diperlukan adalah keandalan
terhadap :
• Unjuk kerja sistem
• Pengoperasian sistem
Peralatan yang digunakan Suatu sistem instalasi
listrik dinyatakan andal bila
operasi sistem kelistrikan dapat bekerja selama
mungkin dan dapat diatasi dengan cepat bila terjadi
gangguan.
Accessibility (Kemudahan)
Kondisi yang harus dicapai adalah kemudahan
terhadap :
• Pengoperasian, Perawatan & Perbaikan sistem
• Pemasangan dan penggantian peralatan sistem
• Pengembangan dan perluasan sistem
Kemudahan pada sistem instalasi listrik dinyatakan
tercapai apabila pengoperasian suatu sistem tidak
memerlukan skill tinggi, cepat dan tepat dalam
pemasangan peralatan sistem serta mudah dalam
melaksanakan perawatan dan perbaikan sistem.
Availibility (Ketersediaan)
Merupakan hal yang penting dalam suatu
sistem instalasi listrik, karena berkaitan dengan
kemungkinan pengembangan ataupun
perluasan proses kontrol/ mesin yang meliputi
ketersediaan terhadap :
• Alat
• Tempat/Ruang
• Daya
Suatu sistem instalasi listrik dinyatakan mempunyai
ketersediaan apabila :
• Adanya cadangan peralatan listrik sebagai alat
pengganti bila terjadi kerusakan (mudah didapat
dipasaran).
• Adanya cadangan tempat atau ruang yang
diperlukan untuk menempatkan peralatan
tambahan, karena adanya pengembangan
ataupun perluasan sistem.
• Adanya cadangan daya pada sistem instalasi yang
dapat langsung digunakan tanpa harus mengganti
ataupun menambah kabel pada sistem instalasi.
Pengaruh lingkungan
Perencanaan sistem instalasi listrik harus
mempertimbangkan dampak yang terjadi pada
lingkungan sekitar dimana sistem instalasi dipasang.
Pengaruh tersebut adalah :
• Pengaruh Lingkungan terhadap peralatan
• Pengaruh Peralatan terhadap lingkungan
Bila ada kemungkinan mengganggu atau merusak
lingkungan maka harus dirancang agar pengaruh negatip
yang ditimbulkan oleh peralatan listrik dapat dihilangkan
atau diperkecil.
Contoh :
1. Kabel instalasi dipasang pada lingkungan yang
dipengaruhi oleh bahan kimia tertentu, maka
harus dipilih bahan isolasi kabel yang tahan
terhadap pengaruh bahan kimia tersebut
2. Peralatan listrik dipasang pada lingkungan
yang lembab, maka harus digunakan
peralatan listrik yang mempunyai IP (Index
Protection) tertentu.
Economic (Ekonomi)
Perencanaan sistem instalasi listrik perlu
mempertimbangkan kondisi operasional jangka
panjang agar dapat dihemat biaya-biaya yang
dikeluarkan terhadap :
• Pemeliharaan dan perluasan sistem
• Pemakaian/penggantian peralatan
• Pengoperasian sistem
Kondisi ekonomis pada suatu sistem instalasi
dikatakan berhasil bila :
• Efesien dan efektip terhadap penggunaan
daya listrik.
• Peralatan yang digunakan cukup andal
• Kecilnya delay time pada proses
pengoperasian
Esthetic (Keindahan)
Suatu hal yang penting pada sistem instalasi listrik
adalah keindahan dan kerapian, yang meliputi :
• Kerapian dalam pemasangan dan pengawatan
• Keserasian dalam penggunaan/pemilihan
peralatan
• Keserasian dan keindahan tata letak
• Kenyamanan ruang operasi
Kerapian dalam pemasangan dan pengawatan akan
menimbulkan kemudahan dan kejernihan pikiran
dalam melaksanakan perawatan dan perbaikan
pada sistem instalasi .
• Keserasian dalam pemilihan dan penggunaan/
pemilihan peralatan yang disesuaikan dengan
ukuran, bentuk dan warna yang sedemikian rupa,
sehingga menimbulkan pemandangan yang indah
dan nyaman.
• Keserasian dan keindahan tata letak akan
menimbulkan mosaik yang memberikan
kenyamanan serta menghindari kebosanan bagi
pelaksana operasi pada ruang dimana suatu
kendali sistem kontrol dipasang.
• Kondisi tersebut diatas akan menimbulkan gairah
dan ketenangan kerja serta disiplin kerja akan
selalu terjaga.
Standarisasi
Tujuan standarisasi ialah untuk mencapai
keseragaman, antara lain mengenai:
a. ukuran, bentuk dan mutu barang;
b. cara menggambar dan cara kerja.
Dengan makin rumitnya konstruksi dan makin
meningkatnya jumlah dan jenis barang yang
dihasilkan, standarisasi menjadi suatu
keharusan.
Organisasi Standarisasi
Dua organisasi international yang bergerak di
bidang standarisasi ialah:
a. International Electrotechnical Commission”
(IEC) untuk bidang teknik listrik
b. International Organization for Standardization
(ISO) untuk bidang-bidang lainnya
Peraturan
Tujuan peraturan- peraturan ini adalah:
a. Pengamanan manusia dan barang
b. Penyediaan tenaga listrik yang aman dan
efisien.
Supaya listrik dapat digunakan dengan seaman
mungkin, maka syarat-syarat yang ditentukan
dalam peraturan sangat ketat.
PUIL 2000
Peraturan instalasi listrik terdapat dalam buku
“Persyaratan Umum Instalasi Listrik 2000”
disingkat PUIL 2000. Buku ini diterbitkan oleh
YAYASAN PUIL. Di samping PUIL 2000, harus juga
diperhatikan peraturan-peraturan lain yang ada
hubungannya dengan instalasi listrik, yaitu:
a. Undang-undang Nomor 1 tahun 1970
tentang Keselamatan Kerja, beserta Peraturan
Pelaksanaannya;
b. Undang-undang Nomor 15 tahun 1985 tentang
Ketenagalistrikan;
c. Undang-undang Nomor 23 tahun 1997 tentang
Pengelolaan Lingkungan Hidup;
d. Undang-undang Nomor 18 tahun 1999 tentang
Jasa Konstruksi;
e. Undang-undang Nomor 22 tahun 1999 tentang
Pemerintah Daerah;
f. Peraturan Pemerintah Nomor 25 tahun 2000
tentang Kewenangan Pemerintah dan
Kewenangan Propinsi sebagai Daerah Otonomi;
g. Peraturan Pemerintah Nomor 10 tahun 1989
tentang Penyediaan dan Pemanfaatan Tenaga
Listrik;
h. Peraturan Pemerintah Nomor 51 tahun 1993
tentang Analisa Mengenai Dampak Lingkungan;
i. Peraturan Pemerintah Nomor 25 tahun 1995
tentang Usaha Penunjang Tenaga Listrik
j. Peraturan Menteri Pertambangan dan Energi
Nomor 01.P/40/M.PE/1990 tentang Instalasi
Ketenagalistrikan;
k. Peraturan Menteri Pertambangan dan Energi
Nomor 02.P/0322/M.PE/1995 tentang
Standarisasi, Sertifikasi dan Akreditasi Dalam
Lingkungan Peetambangan dan Energi.
Pengujian Peralatan Listrik
• Semua peralatan listrik yang akan
dipergunakan untuk instalasi harus memenuhi
ketentuan-ketentuan PUIL 2000.
• Di Indonesia peralatan listrik diuji oleh suatu
lembaga dari Perusahaan Umum Lisrtik
Negara, yaitu Pusat Penyelidikan Masalah
Kelistrikan, disingkat LMK
SEKIAN

More Related Content

What's hot

What's hot (20)

Transmisi Daya Listrik
Transmisi Daya ListrikTransmisi Daya Listrik
Transmisi Daya Listrik
 
Instalasi motor 3 fasa
Instalasi motor 3 fasaInstalasi motor 3 fasa
Instalasi motor 3 fasa
 
Proses bisnis menyeluruh di bidang industri ketenagalistrikan.pptx
Proses bisnis menyeluruh di bidang industri ketenagalistrikan.pptxProses bisnis menyeluruh di bidang industri ketenagalistrikan.pptx
Proses bisnis menyeluruh di bidang industri ketenagalistrikan.pptx
 
1 pengukuran dan kesalahan
1 pengukuran dan kesalahan1 pengukuran dan kesalahan
1 pengukuran dan kesalahan
 
GAS INSULATED SUBSTATION (GIS)
GAS INSULATED SUBSTATION (GIS)GAS INSULATED SUBSTATION (GIS)
GAS INSULATED SUBSTATION (GIS)
 
Teknik tegangan tinggi
Teknik tegangan tinggiTeknik tegangan tinggi
Teknik tegangan tinggi
 
K3 sistem proteksi bahaya petir per.02.89
K3 sistem proteksi bahaya petir per.02.89K3 sistem proteksi bahaya petir per.02.89
K3 sistem proteksi bahaya petir per.02.89
 
Komponen dan peralatan instalasi listrik
Komponen dan peralatan instalasi listrikKomponen dan peralatan instalasi listrik
Komponen dan peralatan instalasi listrik
 
Gardu Induk
Gardu IndukGardu Induk
Gardu Induk
 
Materi Teknik Tegangan Tinggi
Materi Teknik Tegangan TinggiMateri Teknik Tegangan Tinggi
Materi Teknik Tegangan Tinggi
 
MAKALAH KESTABILAN TEGANGAN
MAKALAH KESTABILAN TEGANGANMAKALAH KESTABILAN TEGANGAN
MAKALAH KESTABILAN TEGANGAN
 
4.panel hubung bagi rumah
4.panel hubung bagi rumah4.panel hubung bagi rumah
4.panel hubung bagi rumah
 
Load flow1
Load flow1Load flow1
Load flow1
 
Jaringan distribusi tenaga listrik
Jaringan distribusi tenaga listrikJaringan distribusi tenaga listrik
Jaringan distribusi tenaga listrik
 
Petir
PetirPetir
Petir
 
SISTEM PROTEKSI
SISTEM PROTEKSI SISTEM PROTEKSI
SISTEM PROTEKSI
 
listrik
listriklistrik
listrik
 
Iii. grounding
Iii. groundingIii. grounding
Iii. grounding
 
7. instrumen volt meter dan ammeter
7. instrumen volt meter dan ammeter7. instrumen volt meter dan ammeter
7. instrumen volt meter dan ammeter
 
Operasi sistem tenaga
Operasi sistem tenagaOperasi sistem tenaga
Operasi sistem tenaga
 

Similar to 1 Prinsip Dasar Teknik Instalasi Listrik

916bc60deb6be3aa3b2bb1a2601d4b99.pptx
916bc60deb6be3aa3b2bb1a2601d4b99.pptx916bc60deb6be3aa3b2bb1a2601d4b99.pptx
916bc60deb6be3aa3b2bb1a2601d4b99.pptxJohnyLamp
 
MATERI PEMBELAJARAN INSTALASI LISTRIK .pdf
MATERI PEMBELAJARAN INSTALASI LISTRIK .pdfMATERI PEMBELAJARAN INSTALASI LISTRIK .pdf
MATERI PEMBELAJARAN INSTALASI LISTRIK .pdfPTBA027NikenAgustin
 
Jaringan-distribusi-tegangan-menengah.pptx
Jaringan-distribusi-tegangan-menengah.pptxJaringan-distribusi-tegangan-menengah.pptx
Jaringan-distribusi-tegangan-menengah.pptxarsoluteknikjaya
 
PERSYARATAN DAN KETENTUAN INSTALASI LISTRIK.pptx
PERSYARATAN DAN KETENTUAN INSTALASI LISTRIK.pptxPERSYARATAN DAN KETENTUAN INSTALASI LISTRIK.pptx
PERSYARATAN DAN KETENTUAN INSTALASI LISTRIK.pptxfitrahmhmmd11
 
26990_Instalasi_Listrik_dan_material.pptx
26990_Instalasi_Listrik_dan_material.pptx26990_Instalasi_Listrik_dan_material.pptx
26990_Instalasi_Listrik_dan_material.pptxalamsyah08indra
 
Kk010 memasang proteksi pembangkit
Kk010   memasang proteksi pembangkitKk010   memasang proteksi pembangkit
Kk010 memasang proteksi pembangkitEko Supriyadi
 
Logam mesin maintenance and diagnostic electrical 18 (3)
Logam mesin maintenance and diagnostic electrical 18 (3)Logam mesin maintenance and diagnostic electrical 18 (3)
Logam mesin maintenance and diagnostic electrical 18 (3)Eko Supriyadi
 
Modulpraktikum dasar instalasi listrik
Modulpraktikum dasar instalasi listrikModulpraktikum dasar instalasi listrik
Modulpraktikum dasar instalasi listrikSimon Patabang
 
Buku panduan pendawaian_2008_latest
Buku panduan pendawaian_2008_latestBuku panduan pendawaian_2008_latest
Buku panduan pendawaian_2008_latestRobert Chendang
 
Buku panduan pendawaian_2008_latest
Buku panduan pendawaian_2008_latestBuku panduan pendawaian_2008_latest
Buku panduan pendawaian_2008_latestSifu Emiey
 

Similar to 1 Prinsip Dasar Teknik Instalasi Listrik (20)

916bc60deb6be3aa3b2bb1a2601d4b99.pptx
916bc60deb6be3aa3b2bb1a2601d4b99.pptx916bc60deb6be3aa3b2bb1a2601d4b99.pptx
916bc60deb6be3aa3b2bb1a2601d4b99.pptx
 
Materi training
Materi trainingMateri training
Materi training
 
MATERI PEMBELAJARAN INSTALASI LISTRIK .pdf
MATERI PEMBELAJARAN INSTALASI LISTRIK .pdfMATERI PEMBELAJARAN INSTALASI LISTRIK .pdf
MATERI PEMBELAJARAN INSTALASI LISTRIK .pdf
 
Jaringan-distribusi-tegangan-menengah.pptx
Jaringan-distribusi-tegangan-menengah.pptxJaringan-distribusi-tegangan-menengah.pptx
Jaringan-distribusi-tegangan-menengah.pptx
 
PERSYARATAN DAN KETENTUAN INSTALASI LISTRIK.pptx
PERSYARATAN DAN KETENTUAN INSTALASI LISTRIK.pptxPERSYARATAN DAN KETENTUAN INSTALASI LISTRIK.pptx
PERSYARATAN DAN KETENTUAN INSTALASI LISTRIK.pptx
 
OPERASI SISTEM TENAGA LISTRIK
OPERASI SISTEM TENAGA LISTRIK OPERASI SISTEM TENAGA LISTRIK
OPERASI SISTEM TENAGA LISTRIK
 
26990_Instalasi_Listrik_dan_material.pptx
26990_Instalasi_Listrik_dan_material.pptx26990_Instalasi_Listrik_dan_material.pptx
26990_Instalasi_Listrik_dan_material.pptx
 
Pertemuan 1
Pertemuan 1Pertemuan 1
Pertemuan 1
 
Kk010 memasang proteksi pembangkit
Kk010   memasang proteksi pembangkitKk010   memasang proteksi pembangkit
Kk010 memasang proteksi pembangkit
 
Logam mesin maintenance and diagnostic electrical 18 (3)
Logam mesin maintenance and diagnostic electrical 18 (3)Logam mesin maintenance and diagnostic electrical 18 (3)
Logam mesin maintenance and diagnostic electrical 18 (3)
 
SISTEM OPERASI TENAGA LISTRIK
SISTEM  OPERASI  TENAGA  LISTRIKSISTEM  OPERASI  TENAGA  LISTRIK
SISTEM OPERASI TENAGA LISTRIK
 
ETN3033 SLIDE K1.pptx
ETN3033 SLIDE K1.pptxETN3033 SLIDE K1.pptx
ETN3033 SLIDE K1.pptx
 
Modulpraktikum dasar instalasi listrik
Modulpraktikum dasar instalasi listrikModulpraktikum dasar instalasi listrik
Modulpraktikum dasar instalasi listrik
 
Operasi Sistem Tenaga Listrik
Operasi Sistem Tenaga ListrikOperasi Sistem Tenaga Listrik
Operasi Sistem Tenaga Listrik
 
Buku panduan pendawaian_2008_latest
Buku panduan pendawaian_2008_latestBuku panduan pendawaian_2008_latest
Buku panduan pendawaian_2008_latest
 
Buku panduan pendawaian_2008_latest
Buku panduan pendawaian_2008_latestBuku panduan pendawaian_2008_latest
Buku panduan pendawaian_2008_latest
 
OPERASI SISTEM TENAGA LISTRIK
OPERASI SISTEM TENAGA LISTRIKOPERASI SISTEM TENAGA LISTRIK
OPERASI SISTEM TENAGA LISTRIK
 
Regulasi keselamatan
Regulasi keselamatanRegulasi keselamatan
Regulasi keselamatan
 
Sde tm12-f
Sde tm12-fSde tm12-f
Sde tm12-f
 
OPERASI SISTEM TENAGA LISTRIK
OPERASI SISTEM TENAGA LISTRIKOPERASI SISTEM TENAGA LISTRIK
OPERASI SISTEM TENAGA LISTRIK
 

More from Simon Patabang

6 DAYA PADA RANGKAIAN RLC.pdf
6 DAYA PADA RANGKAIAN RLC.pdf6 DAYA PADA RANGKAIAN RLC.pdf
6 DAYA PADA RANGKAIAN RLC.pdfSimon Patabang
 
ANALISIS PENCARIAN RUTE TERPENDEK PADA JARINGAN KOMPUTER DENGAN MENGGUNAKAN ...
ANALISIS  PENCARIAN RUTE TERPENDEK PADA JARINGAN KOMPUTER DENGAN MENGGUNAKAN ...ANALISIS  PENCARIAN RUTE TERPENDEK PADA JARINGAN KOMPUTER DENGAN MENGGUNAKAN ...
ANALISIS PENCARIAN RUTE TERPENDEK PADA JARINGAN KOMPUTER DENGAN MENGGUNAKAN ...Simon Patabang
 
Analisis penggunaan swer untuk mengatasi masalah jatuh
Analisis penggunaan swer untuk mengatasi masalah jatuhAnalisis penggunaan swer untuk mengatasi masalah jatuh
Analisis penggunaan swer untuk mengatasi masalah jatuhSimon Patabang
 
Analisis pemanfaatan kapasitor daya untuk menambah kemampuan
Analisis pemanfaatan kapasitor daya untuk menambah kemampuanAnalisis pemanfaatan kapasitor daya untuk menambah kemampuan
Analisis pemanfaatan kapasitor daya untuk menambah kemampuanSimon Patabang
 
Lap Akhir IbM Iptek Bagi Masyarakat
Lap Akhir IbM Iptek Bagi MasyarakatLap Akhir IbM Iptek Bagi Masyarakat
Lap Akhir IbM Iptek Bagi MasyarakatSimon Patabang
 
Jurnal Pengabdian 2017 2018
Jurnal Pengabdian 2017 2018Jurnal Pengabdian 2017 2018
Jurnal Pengabdian 2017 2018Simon Patabang
 
Jurnal Pengabdian Tahun 2018 2019
Jurnal  Pengabdian Tahun 2018 2019Jurnal  Pengabdian Tahun 2018 2019
Jurnal Pengabdian Tahun 2018 2019Simon Patabang
 
Dasar pemrograman pascal
Dasar pemrograman pascalDasar pemrograman pascal
Dasar pemrograman pascalSimon Patabang
 
11 perencanaan instalasi listrik rumah bertingkat
11 perencanaan instalasi listrik rumah bertingkat11 perencanaan instalasi listrik rumah bertingkat
11 perencanaan instalasi listrik rumah bertingkatSimon Patabang
 
9 perencanaan instalasi listrik 1 phasa
9 perencanaan instalasi listrik 1 phasa 9 perencanaan instalasi listrik 1 phasa
9 perencanaan instalasi listrik 1 phasa Simon Patabang
 
13 jembatan arus bolak – balik
13 jembatan arus bolak – balik13 jembatan arus bolak – balik
13 jembatan arus bolak – balikSimon Patabang
 
12 rangkaian rlc pararel
12 rangkaian rlc  pararel12 rangkaian rlc  pararel
12 rangkaian rlc pararelSimon Patabang
 
6 rangkaian arus bolak balik
6 rangkaian arus bolak balik6 rangkaian arus bolak balik
6 rangkaian arus bolak balikSimon Patabang
 
5 teorema rangkaian listrik
5 teorema rangkaian listrik5 teorema rangkaian listrik
5 teorema rangkaian listrikSimon Patabang
 
4 metoda analisis rangkaian elektronika
4 metoda analisis rangkaian elektronika4 metoda analisis rangkaian elektronika
4 metoda analisis rangkaian elektronikaSimon Patabang
 
2. hukum dasar rangkaian elektronika
2. hukum dasar rangkaian elektronika2. hukum dasar rangkaian elektronika
2. hukum dasar rangkaian elektronikaSimon Patabang
 

More from Simon Patabang (20)

6 DAYA PADA RANGKAIAN RLC.pdf
6 DAYA PADA RANGKAIAN RLC.pdf6 DAYA PADA RANGKAIAN RLC.pdf
6 DAYA PADA RANGKAIAN RLC.pdf
 
ANALISIS PENCARIAN RUTE TERPENDEK PADA JARINGAN KOMPUTER DENGAN MENGGUNAKAN ...
ANALISIS  PENCARIAN RUTE TERPENDEK PADA JARINGAN KOMPUTER DENGAN MENGGUNAKAN ...ANALISIS  PENCARIAN RUTE TERPENDEK PADA JARINGAN KOMPUTER DENGAN MENGGUNAKAN ...
ANALISIS PENCARIAN RUTE TERPENDEK PADA JARINGAN KOMPUTER DENGAN MENGGUNAKAN ...
 
Analisis penggunaan swer untuk mengatasi masalah jatuh
Analisis penggunaan swer untuk mengatasi masalah jatuhAnalisis penggunaan swer untuk mengatasi masalah jatuh
Analisis penggunaan swer untuk mengatasi masalah jatuh
 
Analisis pemanfaatan kapasitor daya untuk menambah kemampuan
Analisis pemanfaatan kapasitor daya untuk menambah kemampuanAnalisis pemanfaatan kapasitor daya untuk menambah kemampuan
Analisis pemanfaatan kapasitor daya untuk menambah kemampuan
 
Lap Akhir IbM Iptek Bagi Masyarakat
Lap Akhir IbM Iptek Bagi MasyarakatLap Akhir IbM Iptek Bagi Masyarakat
Lap Akhir IbM Iptek Bagi Masyarakat
 
Jurnal Pengabdian 2017 2018
Jurnal Pengabdian 2017 2018Jurnal Pengabdian 2017 2018
Jurnal Pengabdian 2017 2018
 
Jurnal Pengabdian Tahun 2018 2019
Jurnal  Pengabdian Tahun 2018 2019Jurnal  Pengabdian Tahun 2018 2019
Jurnal Pengabdian Tahun 2018 2019
 
Dasar pemrograman pascal
Dasar pemrograman pascalDasar pemrograman pascal
Dasar pemrograman pascal
 
11 perencanaan instalasi listrik rumah bertingkat
11 perencanaan instalasi listrik rumah bertingkat11 perencanaan instalasi listrik rumah bertingkat
11 perencanaan instalasi listrik rumah bertingkat
 
9 perencanaan instalasi listrik 1 phasa
9 perencanaan instalasi listrik 1 phasa 9 perencanaan instalasi listrik 1 phasa
9 perencanaan instalasi listrik 1 phasa
 
10 analisis komponen
10 analisis komponen10 analisis komponen
10 analisis komponen
 
13 jembatan arus bolak – balik
13 jembatan arus bolak – balik13 jembatan arus bolak – balik
13 jembatan arus bolak – balik
 
12 rangkaian rlc pararel
12 rangkaian rlc  pararel12 rangkaian rlc  pararel
12 rangkaian rlc pararel
 
8 rangkaian rlc seri
8 rangkaian rlc seri8 rangkaian rlc seri
8 rangkaian rlc seri
 
8 beban rlc
8 beban rlc8 beban rlc
8 beban rlc
 
7 jenis beban ac
7 jenis beban ac7 jenis beban ac
7 jenis beban ac
 
6 rangkaian arus bolak balik
6 rangkaian arus bolak balik6 rangkaian arus bolak balik
6 rangkaian arus bolak balik
 
5 teorema rangkaian listrik
5 teorema rangkaian listrik5 teorema rangkaian listrik
5 teorema rangkaian listrik
 
4 metoda analisis rangkaian elektronika
4 metoda analisis rangkaian elektronika4 metoda analisis rangkaian elektronika
4 metoda analisis rangkaian elektronika
 
2. hukum dasar rangkaian elektronika
2. hukum dasar rangkaian elektronika2. hukum dasar rangkaian elektronika
2. hukum dasar rangkaian elektronika
 

Recently uploaded

aksi nyata penyebaran pemahaman merdeka belajar
aksi nyata penyebaran pemahaman merdeka belajaraksi nyata penyebaran pemahaman merdeka belajar
aksi nyata penyebaran pemahaman merdeka belajarHafidRanggasi
 
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptxKontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptxssuser50800a
 
Integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ika
Integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ikaIntegrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ika
Integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ikaAtiAnggiSupriyati
 
PPT AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH DUA.pptx
PPT AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH DUA.pptxPPT AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH DUA.pptx
PPT AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH DUA.pptxssuser8905b3
 
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptxPerumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptxadimulianta1
 
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptx
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptxMODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptx
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptxSlasiWidasmara1
 
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SDPPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SDNurainiNuraini25
 
POWER POINT MODUL 1 PEBI4223 (PENDIDIKAN LINGKUNGAN HIDUP)
POWER POINT MODUL 1 PEBI4223 (PENDIDIKAN LINGKUNGAN HIDUP)POWER POINT MODUL 1 PEBI4223 (PENDIDIKAN LINGKUNGAN HIDUP)
POWER POINT MODUL 1 PEBI4223 (PENDIDIKAN LINGKUNGAN HIDUP)PUNGKYBUDIPANGESTU1
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BModul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BAbdiera
 
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptxPERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptxRizkyPratiwi19
 
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxRefleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxIrfanAudah1
 
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UT
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UTKeterampilan menyimak kelas bawah tugas UT
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UTIndraAdm
 
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptxPEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptxsukmakarim1998
 
MODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdf
MODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdfMODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdf
MODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdfNurulHikmah50658
 
1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...
1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...
1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...MetalinaSimanjuntak1
 
ppt-akhlak-tercela-foya-foya-riya-sumah-takabur-hasad asli.ppt
ppt-akhlak-tercela-foya-foya-riya-sumah-takabur-hasad asli.pptppt-akhlak-tercela-foya-foya-riya-sumah-takabur-hasad asli.ppt
ppt-akhlak-tercela-foya-foya-riya-sumah-takabur-hasad asli.pptAgusRahmat39
 
Hiperlipidemiaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa
HiperlipidemiaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaHiperlipidemiaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa
Hiperlipidemiaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaafarmasipejatentimur
 
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxBab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxssuser35630b
 
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.ppt
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.pptLATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.ppt
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.pptPpsSambirejo
 
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docx
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docxMembuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docx
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docxNurindahSetyawati1
 

Recently uploaded (20)

aksi nyata penyebaran pemahaman merdeka belajar
aksi nyata penyebaran pemahaman merdeka belajaraksi nyata penyebaran pemahaman merdeka belajar
aksi nyata penyebaran pemahaman merdeka belajar
 
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptxKontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
 
Integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ika
Integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ikaIntegrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ika
Integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ika
 
PPT AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH DUA.pptx
PPT AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH DUA.pptxPPT AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH DUA.pptx
PPT AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH DUA.pptx
 
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptxPerumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
 
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptx
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptxMODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptx
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptx
 
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SDPPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
 
POWER POINT MODUL 1 PEBI4223 (PENDIDIKAN LINGKUNGAN HIDUP)
POWER POINT MODUL 1 PEBI4223 (PENDIDIKAN LINGKUNGAN HIDUP)POWER POINT MODUL 1 PEBI4223 (PENDIDIKAN LINGKUNGAN HIDUP)
POWER POINT MODUL 1 PEBI4223 (PENDIDIKAN LINGKUNGAN HIDUP)
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BModul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
 
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptxPERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
 
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxRefleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
 
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UT
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UTKeterampilan menyimak kelas bawah tugas UT
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UT
 
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptxPEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
 
MODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdf
MODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdfMODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdf
MODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdf
 
1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...
1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...
1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...
 
ppt-akhlak-tercela-foya-foya-riya-sumah-takabur-hasad asli.ppt
ppt-akhlak-tercela-foya-foya-riya-sumah-takabur-hasad asli.pptppt-akhlak-tercela-foya-foya-riya-sumah-takabur-hasad asli.ppt
ppt-akhlak-tercela-foya-foya-riya-sumah-takabur-hasad asli.ppt
 
Hiperlipidemiaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa
HiperlipidemiaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaHiperlipidemiaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa
Hiperlipidemiaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa
 
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxBab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
 
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.ppt
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.pptLATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.ppt
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.ppt
 
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docx
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docxMembuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docx
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docx
 

1 Prinsip Dasar Teknik Instalasi Listrik

  • 1. PRINSIP DASAR TEKNIK INSTALASI LISTRIK Ir. Simon Patabang, MT.
  • 2. Defenisi Instalasi Listrik Instalasi listrik adalah susunan perlengkapan atau komponen listrik yang saling berhubungan satu dengan yang lain, serta memiliki ciri terkoordinasi, untuk memenuhi satu atau sejumlah tujuan tertentu.
  • 3. Prinsip Instalasi Listrik 1. Safety ( Keamanan) 2. Reliability ( Keandalan) 3. Accessibility (Kemudahan) 4. Availibility (Ketersediaan) 5. Impact of Environment (pengaruh lingkungan) 6. Economic (Ekonomi) 7. Esthetic (Keindahan)
  • 4. Safety ( Keamanan) • Instalasi listrik harus dipasang dengan benar berdasarkan standar dan peraturan yang ditetapkan oleh SPLN, PUIL2000 serta IEC (International Electrotechnical Commission) • Tujuan penggunaan standar adalah untuk keamanan dan keselamatan bagi mahluk hidup, harta benda dan instalasi listrik itu sendiri. • Sistem instalasi listrik dinyatakan aman bagi mahluk hidup, harta benda maupun pada sistem instalasi listrik itu sendiri, bila dilengkapi dengan sistem proteksi yang sesuai dan mempunyai keandalan yang tinggi dalam merespon gangguan yang terjadi baik secara langsung maupun tidak langsung.
  • 5. Penyebab Kecelakaan Beberapa penyebab terjadinya kecelakaan listrik diantaranya : • Kabel pada instalasi listrik terbuka dan apabila tersentuh akan menimbulkan bahaya kejut. • Jaringan dengan kabel telanjang • Peralatan listrik yang rusak • Kebocoran lsitrik pada peralatan listrik dengan rangka dari logam, apabila terjadi kebocoran arus dapat menimbulkan tegangan pada rangka atau body
  • 6. • Peralatan atau hubungan listrik yang dibiarkan terbuka • Penggantian kawat sekring yang tidak sesuai dengan kapasitasnya sehingga dapat menimbulkan bahaya kebakaran • Penyambungan peralatan listrik pada kotak kontak (stop kontak) dengan kontak tusuk lebih dari satu (bertumpuk).
  • 7. Contoh : • Suatu sistem instalasi listrik harus dilengkapi dengan sistem pentanahan/ pembumian agar manusia terhindar dari sentuhan tidak langsung akibat kejutan listrik yang tidak terduga, karena adanya kebocoran arus listrik pada body peralatan listrik.
  • 8. Reliability ( Keandalan) Kondisi yang diperlukan adalah keandalan terhadap : • Unjuk kerja sistem • Pengoperasian sistem Peralatan yang digunakan Suatu sistem instalasi listrik dinyatakan andal bila operasi sistem kelistrikan dapat bekerja selama mungkin dan dapat diatasi dengan cepat bila terjadi gangguan.
  • 9. Accessibility (Kemudahan) Kondisi yang harus dicapai adalah kemudahan terhadap : • Pengoperasian, Perawatan & Perbaikan sistem • Pemasangan dan penggantian peralatan sistem • Pengembangan dan perluasan sistem Kemudahan pada sistem instalasi listrik dinyatakan tercapai apabila pengoperasian suatu sistem tidak memerlukan skill tinggi, cepat dan tepat dalam pemasangan peralatan sistem serta mudah dalam melaksanakan perawatan dan perbaikan sistem.
  • 10. Availibility (Ketersediaan) Merupakan hal yang penting dalam suatu sistem instalasi listrik, karena berkaitan dengan kemungkinan pengembangan ataupun perluasan proses kontrol/ mesin yang meliputi ketersediaan terhadap : • Alat • Tempat/Ruang • Daya
  • 11. Suatu sistem instalasi listrik dinyatakan mempunyai ketersediaan apabila : • Adanya cadangan peralatan listrik sebagai alat pengganti bila terjadi kerusakan (mudah didapat dipasaran). • Adanya cadangan tempat atau ruang yang diperlukan untuk menempatkan peralatan tambahan, karena adanya pengembangan ataupun perluasan sistem. • Adanya cadangan daya pada sistem instalasi yang dapat langsung digunakan tanpa harus mengganti ataupun menambah kabel pada sistem instalasi.
  • 12. Pengaruh lingkungan Perencanaan sistem instalasi listrik harus mempertimbangkan dampak yang terjadi pada lingkungan sekitar dimana sistem instalasi dipasang. Pengaruh tersebut adalah : • Pengaruh Lingkungan terhadap peralatan • Pengaruh Peralatan terhadap lingkungan Bila ada kemungkinan mengganggu atau merusak lingkungan maka harus dirancang agar pengaruh negatip yang ditimbulkan oleh peralatan listrik dapat dihilangkan atau diperkecil.
  • 13. Contoh : 1. Kabel instalasi dipasang pada lingkungan yang dipengaruhi oleh bahan kimia tertentu, maka harus dipilih bahan isolasi kabel yang tahan terhadap pengaruh bahan kimia tersebut 2. Peralatan listrik dipasang pada lingkungan yang lembab, maka harus digunakan peralatan listrik yang mempunyai IP (Index Protection) tertentu.
  • 14. Economic (Ekonomi) Perencanaan sistem instalasi listrik perlu mempertimbangkan kondisi operasional jangka panjang agar dapat dihemat biaya-biaya yang dikeluarkan terhadap : • Pemeliharaan dan perluasan sistem • Pemakaian/penggantian peralatan • Pengoperasian sistem
  • 15. Kondisi ekonomis pada suatu sistem instalasi dikatakan berhasil bila : • Efesien dan efektip terhadap penggunaan daya listrik. • Peralatan yang digunakan cukup andal • Kecilnya delay time pada proses pengoperasian
  • 16. Esthetic (Keindahan) Suatu hal yang penting pada sistem instalasi listrik adalah keindahan dan kerapian, yang meliputi : • Kerapian dalam pemasangan dan pengawatan • Keserasian dalam penggunaan/pemilihan peralatan • Keserasian dan keindahan tata letak • Kenyamanan ruang operasi Kerapian dalam pemasangan dan pengawatan akan menimbulkan kemudahan dan kejernihan pikiran dalam melaksanakan perawatan dan perbaikan pada sistem instalasi .
  • 17. • Keserasian dalam pemilihan dan penggunaan/ pemilihan peralatan yang disesuaikan dengan ukuran, bentuk dan warna yang sedemikian rupa, sehingga menimbulkan pemandangan yang indah dan nyaman. • Keserasian dan keindahan tata letak akan menimbulkan mosaik yang memberikan kenyamanan serta menghindari kebosanan bagi pelaksana operasi pada ruang dimana suatu kendali sistem kontrol dipasang. • Kondisi tersebut diatas akan menimbulkan gairah dan ketenangan kerja serta disiplin kerja akan selalu terjaga.
  • 18. Standarisasi Tujuan standarisasi ialah untuk mencapai keseragaman, antara lain mengenai: a. ukuran, bentuk dan mutu barang; b. cara menggambar dan cara kerja. Dengan makin rumitnya konstruksi dan makin meningkatnya jumlah dan jenis barang yang dihasilkan, standarisasi menjadi suatu keharusan.
  • 19. Organisasi Standarisasi Dua organisasi international yang bergerak di bidang standarisasi ialah: a. International Electrotechnical Commission” (IEC) untuk bidang teknik listrik b. International Organization for Standardization (ISO) untuk bidang-bidang lainnya
  • 20. Peraturan Tujuan peraturan- peraturan ini adalah: a. Pengamanan manusia dan barang b. Penyediaan tenaga listrik yang aman dan efisien. Supaya listrik dapat digunakan dengan seaman mungkin, maka syarat-syarat yang ditentukan dalam peraturan sangat ketat.
  • 21. PUIL 2000 Peraturan instalasi listrik terdapat dalam buku “Persyaratan Umum Instalasi Listrik 2000” disingkat PUIL 2000. Buku ini diterbitkan oleh YAYASAN PUIL. Di samping PUIL 2000, harus juga diperhatikan peraturan-peraturan lain yang ada hubungannya dengan instalasi listrik, yaitu: a. Undang-undang Nomor 1 tahun 1970 tentang Keselamatan Kerja, beserta Peraturan Pelaksanaannya;
  • 22. b. Undang-undang Nomor 15 tahun 1985 tentang Ketenagalistrikan; c. Undang-undang Nomor 23 tahun 1997 tentang Pengelolaan Lingkungan Hidup; d. Undang-undang Nomor 18 tahun 1999 tentang Jasa Konstruksi; e. Undang-undang Nomor 22 tahun 1999 tentang Pemerintah Daerah; f. Peraturan Pemerintah Nomor 25 tahun 2000 tentang Kewenangan Pemerintah dan Kewenangan Propinsi sebagai Daerah Otonomi;
  • 23. g. Peraturan Pemerintah Nomor 10 tahun 1989 tentang Penyediaan dan Pemanfaatan Tenaga Listrik; h. Peraturan Pemerintah Nomor 51 tahun 1993 tentang Analisa Mengenai Dampak Lingkungan; i. Peraturan Pemerintah Nomor 25 tahun 1995 tentang Usaha Penunjang Tenaga Listrik j. Peraturan Menteri Pertambangan dan Energi Nomor 01.P/40/M.PE/1990 tentang Instalasi Ketenagalistrikan; k. Peraturan Menteri Pertambangan dan Energi Nomor 02.P/0322/M.PE/1995 tentang Standarisasi, Sertifikasi dan Akreditasi Dalam Lingkungan Peetambangan dan Energi.
  • 24. Pengujian Peralatan Listrik • Semua peralatan listrik yang akan dipergunakan untuk instalasi harus memenuhi ketentuan-ketentuan PUIL 2000. • Di Indonesia peralatan listrik diuji oleh suatu lembaga dari Perusahaan Umum Lisrtik Negara, yaitu Pusat Penyelidikan Masalah Kelistrikan, disingkat LMK