SlideShare a Scribd company logo
1 of 8
**)Di sampaikan oleh Aris Suryadi, ST, MT, IPM pada Acara Basic Installation_ELBARAI_2019, Teknologi Listrik, PEI.
Materi Training : Basic Installation
Pendahuluan
Instalasi tenaga listrik merupakan salah satu bagian yang sangat penting dalam
pembangunan rumah, gedung atau bangunan untuk melindungi keselamatan manusia dan hewan
yang berada di daerah sekitar sehingga aman dari sengatan listrik. Mengingat masih sering
terjadinya kebakaran pada suatu bangunan baik rumah, pasar maupun gedung – gedung yang
penyebabnya diduga karena hubung singkat atau secara umum karena listrik. Pada suatu rumah atau
bangunan pun masih banyak ditemukan instalasi listrik yang mengabaikan persyaratan umum
instalasi listrik (PUIL), Standar Nasional Indonesia (SNI) dan tidak memperhatikan ketentuan dari
keamanaan dan teknologi modern dan juga estetika keindahan.
Adapun sering ditemukan masalah bahwa instalasi listrik pada bangunan atau pun rumah
tidak tersusun dengan rapih atau pengkawatannya berserahkan begitu saja tanpa melihat keindahan,
keamanan, serta kerapihan dari suatu instalasi listrik. Sehingga, pemandangan atau keindahan
pengkawatan di bangunan atupun rumah tampak kurang rapih, aman dan nyaman. Mungkin hal itu
disebabkan karena ada perbaikan instalasi listrik bangunan atau rumah itu sebelumnya. Sehingga,
hal tersebut dibiarkan begitu saja. Mungkin juga dikarenakan kelalaian atau karena faktor lainnya
tanpa merapihkan kembali pengkawatannya. Pendistribusian energi listrik juga harus diperhatikan
sebaik
mungkin agar energi listrik dapat terpenuhi dengan baik.
Instalasi tenaga listrik yang akan ada, sebaiknya juga mempertimbangkan juga konsep
penghematan dan biaya. Seperti yang telah kita temui di sekolah, puskesmas, pasar, rumah sakit
atau gedung lainnya ada beberapa bagian didalam ruangan contohnya tidak berfungsinya stop
kontak dan matinya lampu pada ruang mengajar maupun kantor guru, toilet yang mengakibatkan
aktifitas dari guru maupun siswa itu sendiri terganggu. Hal itu mungkin disebabkan dari sambungan
– sambungan liar yang terhubung di bagian bangunan yang mengalami gangguan aliran listrik, juga
karena tidak adanya perawatan yang berkala atau karena kelalaian pengguna itu sendiri yang
mengakibatkan aliran listrik di ruangan itu putus.
A. Pengertian instalasi listrik
Instalasi listrik adalah peralatan yang terpasang didalam maupun diluar bangunan untuk
menyalurkan arus listrik. Secara umum instalasi listrik dibagi menjadi dua jenis, yaitu :
1) Instalasi penerangan listrik
2) Instalasi daya listrik
Rancangan instalasi listrik harus memenuhi ketentuan
PUIL dan peraturan yang terkait dalam dokumen penunjang tenaga listrik dan peraturan lainnya.
B. Persyaratan Umum Instalasi Listrik (PUIL)
Maksud dan tujuan Persyaratan Umum Instalasi Listrik (PUIL) ini ialah agar pengusahaan
instalasi listrik terselenggara dengan baik, untuk menjamin keselamatan manusia dari bahaya kejut
listrik, keamanan instalasi listrik beserta perlengkapannya, keamanan gedung serta isinya dari
keakaran akibat listrik, dan perlindungan lingkungan.
Disamping Persyaratan Umum Instalasi Listrik (PUIL) ini, harus pula diperhatikan
ketentuan yang terkait dalam dokumen berikut:
1) Undang – undang nomor 1 tahun 1970 tentang keselamatan kerja, beserta peraturan
pelaksanaannya;
2) Undang – undang nomor 15 tahun 1985 tentang ketenagalistrikan;
3) Undang – undang nomor 23 tahun 1997 tentang pengelolaan lingkungan hidup;
4) Peraturan pemerintah nomor 10 tahun 1989 tentang penyediaan dan pemanfaatan tenaga listrik;
5) Peraturan pemerintah nomor 25 tahun 1995 tentang usaha penunjang tenaga listrik.
Dalam perancangan sistem instalasi listrik harus diperhatikan tentang keselamatan manusia,
makhluk hidup lain dan keamanan harta benda dari bahaya dan kerusakan yang bisa ditimbulkan
oleh penggunaan instalasi listrik. Selain itu, berfungsinya instalasi listrik harus dalam keadaan baik
dan sesuai dengan maksud penggunaannya.
C. Prinsip – prinsip dasar instalasi listrik
Beberapa prinsip dasar instalasi listrik yang harus menjadi pertimbangan pada pemasangan
instalasi listrik. Adapun prinsip dasar tersebut ialah sebagai berikut:
1) Keandalan
Artinya, bagaimana peralatan listrik melakukan kemampuannya dalam waktu tertentu dengan baik.
seluruh peralatan yang dipakai pada instalasi tersebut haruslah handal baik secara mekanik maupun
secara elektrik. Keandalan juga berkaitan dengan sesuai tidaknya pemakaian pengaman jika terjadi
gangguan, contohnya bila terjadi suatu kerusakan atau gangguan harus mudah dan cepat diatasi dan
diperbaiki agar gangguan yang terjadi dapat diatasi.
2) Ketercapaian
Artinya, dalam pemasangan peralatan instalasi listrik yang relatif mudah dapat dijangkau oleh
pengguna pada saat mengoperasikannya dan tata letak komponen listrik tidak susah untuk
dioperasikan, sebagai contoh pemasangan saklar tidak terlalu tinggi atau terlalu rendah.
3) Ketersediaan
Artinya, kesiapan suatu instalasi listrik dalam melayani kebutuhan baik berupa daya, peralatan
maupun kemungkinan perluasan instalasi. Apabila ada perluasan instalasi tidak mengganggu sistem
instalasi yang sudah, tetapi kita hanya menghubungkannya pada sumber cadangan yang telah diberi
pengaman.
4) Keindahan
Artinya, dalam pemasangan komponen atau peralatan instalasi listrik harus ditata sedemikian rupa,
sehingga dapat terllihat rapih dan indah serta tidak menyalahi peraturan yang berlaku.
5) Keamanan
Artinya, harus mempertimbangkan faktor keamanan dari suatu instalasi listrik, agar supaya aman
dari tegangan sentuh ataupun aman pada saat pengoperasian.
6) Ekonomis
Artinya, biaya yang dikeluarkan dalam pemasangan instalasi listrik harus diperhitungan dengan
teliti dengan pertimbangan – pertimbangan tertentu sehingga biaya yang dikeluarkan dapat sehemat
mungkin tanpa harus mengesampingkan hal – hal diatas.
D. Pengaruh lingkungan
Pengaruh pada lingkungan kerja peralatan instalasi listrik dapat dibedakan menjadi dua,
yaitu lingkungan normal dan lingkungan tidak normal. Lingkungan tidak normal dapat
menimbulkan gangguan pada instalasi listrik yang normal. Untuk itu, jika suatu instalasi atau
bagian dari suatu instalasi berada pada lokasi yang pengaruh luarnya tidak normal, maka diperlukan
perlindungan yang sesuai. Pengaruh luar yang tidak diimbangi dengan peralatan yang memadai
akan menyebabkan rusaknya peralatan dan bahkan dapat membahayakan manusia.
Demikian juga pengaruh kondisi tempat akan dipasangnya suatu instalasi listrik,misalnya
dalam suatu industri apakah penghantar untuk menghindari tekanan mekanis. Oleh karena itu, pada
pemasangan- pemasangan instalasi listrik hendaknya mempunyai rencana perhitungan dan analisa
yang tepat.
E. Penghantar
Pengahantar ialah suatu benda yang berbentuk logam ataupun non logam yang bersifat
konduktor atau dapat mengalirkan arus listrik dari satu titik ke titik yang lain. Penghantar dapat
berupa kabel ataupun berupa kawat penghantar.
1) Jenis Penghantar
Kabel merupakan pengahantar yang dilindungi dengan isolasi dan keseluruhan inti dilengkapi
dengan selubung pelindung bersama, contohnya ialah kabel NYM, NYA dan sebagainya.
Sedangkan kawat penghantar ialah pengahantar yang tidak diberi isolasi contohnya ialah BC (bare
conductor), penghantar berlubang (hollow conductor), ACSR (allumunium conductor stell
reinforced), dsb.
Secara garis besar, penghantar dibedakan menjadi dua
macam, yaitu:
a. Penghantar berisolasi
Dapat berupa kawat berisolasi atau kabel, batasan kawat berisolasi adalah rakitan penghantar
tunggal, baik serabut maupun pejal yang diisolasi (NYA, NYAF, dsb.)
Gambar 1. Kabel berisolasi
b. Penghantar Tidak berisolasi
Merupakan pengahantar yang tidak dilapisi oleh isolator, contoh penghantar tidak berisolasi BC
(bare conductor). Jenis – jenis isolasi yang dipakai pada penghantar listrik meliputi isolasi dari PVC
(Poly Vinyl Chlorid).
Gambar 2. Kabel tanpa berisolasi
2) Jenis Kabel
Dilihat dari jenisnya, penghantar dapat dibedakan, yaitu :
a. Kabel instalasi
Biasa digunakan pada instalasi penerangan, jenis kabel yang banyak digunakan dalam instalasi
banguan untuk pemasangan tetap ialah NYA dan NYM.
b. Kabel Fleksibel
Biasanya digunakan untuk peralatan yang sifatnya tidak tetap atau berpindah-pindah, dan ditempat
kemungkinan adanya gangguan mekanis atau getaran dengan peralatan
yang harus tahan terhadap tarikan dan gesekan.
3) Pemilihan Penghantar
Dalam pemilihan jenis penghantar yang akan digunakan dalam suatu instalasi dan luas penghantar
yang akan digunakan pada instalasi tersebut ditentukan berdasarkan
6 (enam) pertimbangan :
a. Kemampuan Hantar Arus (KHA)
Untuk menentukan luas penampang penghantar yang diperlukan maka, harus ditentukan
berdasarkan atas arus yang melewati penghantar tersebut. Kemampuan hantar arus yang dipakai
dalam pemilihan penghantar adalah 1,25 kali arus nominal yang melewati penghantar tersebut.
b. Susut Tegangan
Susut tegangan merupakan rugi yang diakibatkan resistansi dan reaktansi pada kabel penghantar.
Kerugian tegangan atau susut tegangan dalam saluran tenaga listrik adalah berbanding lurus dengan
panjang saluran dan beban, berbanding terbalik dengan penampang saluran. Kerugian ini dalam
persen ditentukan dalam batas - batas tertentu. Misalnya di PT. PLN berlaku pada tegangan 5%,-10
% dari tegangan pelayanan. Pada PUIL 2000 disebutkan bahwa susut tegangan antara PHB utama
dan setiap titik beban tidak boleh lebih dari 5% dari tegangan PHB utama bila semua kabel
penghantar instalasi dilalui arus maksimum yang ditentukan (arus nominal pengaman). Kabel
penghantar yang digunakan harus memenuhi persyaratan kemampuan hantar arus yang ditentukan
dan rugi tegangan yang yang diijinkan.
c. Kondisi Suhu
Setiap penghantar memiliki resistansi (R), jika penghantar tersebut di aliri oleh arus maka terjadi
rugi-rugi panas, jika dialiri dalam waktu yang lama ada kemungkinan terjadinya kerusakan pada
penghantar tersebut, oleh karena itu dalam pemilihan penghantar faktor koreksi juga harus
diperhitungkan.
d. Kondisi Lingkungan
Dalam pemilihan jenis penghantar yang akan digunakan,harus disesuaikan dengan kondisi dan
tempat penghantar tersebut akan ditempatkan atau dipasang. Apakah penghantar tersebut akan
ditanam dalam tanah atau dipasang melewati udara.
e. Kekuatan Mekanis
Penentuan luas penampang penghantar kabel juga harus diperhitunkan apakah adanya kemungkinan
adanya kekuatan mekanis ditempat pemasangan kabel itu besar atau tidak, dengan demikian dapat
diperkirakan besar
kekuatan mekanis yang mungkin terjadi pada kabel
tersebut.
f. Kemungkinan Perluasan
Setiap instalasi listrik yang dirancang dan dipasang dengan perkiraan adanya penambahan beban di
masa yang akan datang, oleh karena itu luas penampang pengahantar harus dipilih lebih besar
minimal satu tingkat diatas luas penampang sebenarnya, tujannya adalah jika dilakukan
penambahan beban maka penghantar tersebut masih mencukupi dan susut tegangan yang akan
terjadi akan kecil.
4) Pengaman
Pengaman adalah suatu perlatan listrik yang digunakan untuk melindungi komponen listrik dari
kerusakan yang diakibatkan oleh gangguan seperti arus beban lebih ataupun arus hubung singkat.
Fungsi dari pengaman dalam distribusi tenaga listrik
adalah :
a. Isolasi, yaitu untuk memisahkan instalasi atau bagiannya dari catu daya listrik untuk alasan
keamanan.
b. Kontrol, yaitu untuk membuka atau menutup sirkuit instalasi selama kondisi operasi normal
untuk tujuan operasi perawatan.
c. Proteksi, yaitu untuk pengaman kabel, peralatan listrik dan manusianya terhadap kondisi tidak
normal seperti beban lebih, hubung singkat dengan memutuskan arus gangguan dan
mengisolasi gangguan yang terjadi.
F. Pekerjaan instalasi yang baik
Dalam instalasi atau pengkabelan yang hendak digunakan ada sejumlah persyaratan dan
peraturan yang memiliki aplikasi bahwa pengerjaan yang baik. dan tepat bahan harus digunakan
sebab pengerjaan yang buruk akan menghasilkan instalasi yang tidak memuaskan dan bahkan
berbahaya, bahkan jika semuanya peraturan lain dipatuhi. Pengerjaan yang baik hanya mungkin
setelah pelatihan yang tepat dan pengalaman praktis. Pengetahuan teori sangat diperlukan dan
sangat penting, tetapi keterampilan hanya dapat diperoleh dengan latihan. Untuk itu harus selalu
diingat bahwa pemilihan bahan, tata letak pekerjaan, keterampilan dan semua pengalaman
bergabung untuk menentukan karakter dan efisiensi instalasi.
Gambar 3. Estetika dalam instalasi
G. Menggunakan alat yang tepat
Ada pepatah lama tentang menilai seorang pekerja dengan melihat alat-alatnya, ini sangat
benar. Seorang tukang listrik harus memiliki seperangkat alat yang baik jika pekerjaan itu harus
dilakukan secara efisien.
Gambar 4. Alat yang tepat
Apalagi, cara teknisi listrik merawatnya. Peralatan dan kondisi penyimpanannya merupakan
indikasi yang sangat pasti kelas pekerjaan tukang listrik tersebut. Selain alat tangan biasa, yang oleh
tukang listrik dalam menyediakan untuk diri mereka sendiri, ada yang lain seperti beberapa jenis
alat-alat listrik, mesin bending, mesin sekrup listrik yang biasanya disediakan oleh majikan, dan
yang semuanya akan berkontribusi pada tujuan 'pengerjaan yang baik.
H. Inspeksi dan testing
Tujuan inspeksi, pengujian dan sertifikasi atau pelaporan. Alasan mendasar untuk
memeriksa dan menguji instalasi listrik adalah untuk menentukan apakah pekerjaan instalasi baru
aman untuk dimasukkan ke dalam layanan, atau sebuah instalasi yang ada aman untuk tetap
beroperasi sampai inspeksi berikutnya selesai. Diperlukan kompetensi untuk melakukan
pemeriksaan listrik dan pengujian inspektur melakukan inspeksi dan pengujian listrik apa pun
instalasi harus memiliki pengetahuan dan pengalaman yang relevan dengan sifat instalasi sedang
diperiksa dan diuji, dan untuk teknis standar. Inspektur juga harus sepenuhnya berpengalaman
dalam inspeksi dan pengujian prosedur dan menggunakan peralatan pengujian yang sesuai selama
inspeksi dan proses pengujian.
Konduktor saluran harus terhubung ke konduktor pelindung dalam papan distribusi, ini biasanya
dicapai dengan menggunakan tali penghubung terhubung antara konduktor saluran dan koneksi
pentanahan terkait ke sirkuit tertentu.
Gambar 5. Tes untuk kontinuitas
Setelah dilakukannya tes dan tentunya memastikan bahwa instalasi listrik tersebut aman untuk
dioperasikan penggunaannya.
Daftar Pustaka
[1] Aris Suryadi, 2013. Bengkel Listrik dan Mekanik Dasar, Teknik Elektro, PEI.
[2] M. Neidle “Teknologi Instalasi Listrik”, Erlangga, Jakarta. 1982.
[3] P. Van. Harten, 1981. Instalasi Listrik Arus Kuat I,II CV. Trimita Mandiri, Bandung, 1981
[4] Suryatmo, Dasar-dasar Teknik Listrik, Rineka Cipta, Jakarta. 1996
[5] PUIL 2011, Amd (4)

More Related Content

What's hot

Evakuasi korban terjebak lift
Evakuasi korban terjebak  liftEvakuasi korban terjebak  lift
Evakuasi korban terjebak lift
safetyicm
 
Perencanaan Tanggap Darurat
Perencanaan Tanggap DaruratPerencanaan Tanggap Darurat
Perencanaan Tanggap Darurat
Herry Prakoso
 
Prosedur ruang terbatas
Prosedur ruang terbatasProsedur ruang terbatas
Prosedur ruang terbatas
Raja Bangun
 
Blasting painting
Blasting paintingBlasting painting
Blasting painting
yandi11
 
Peraturan dan perundangan k3
Peraturan dan perundangan k3Peraturan dan perundangan k3
Peraturan dan perundangan k3
Latif Wrstiawan
 
Presentasi first-aid
Presentasi first-aidPresentasi first-aid
Presentasi first-aid
Liana Susanti
 

What's hot (20)

K3 listrik ppt
K3 listrik pptK3 listrik ppt
K3 listrik ppt
 
Evakuasi korban terjebak lift
Evakuasi korban terjebak  liftEvakuasi korban terjebak  lift
Evakuasi korban terjebak lift
 
Safety triangle
Safety triangleSafety triangle
Safety triangle
 
PPT Manajemen Quality Control: K3 dan SMK3
PPT Manajemen Quality Control: K3 dan SMK3PPT Manajemen Quality Control: K3 dan SMK3
PPT Manajemen Quality Control: K3 dan SMK3
 
Job Safety Analysis
Job Safety AnalysisJob Safety Analysis
Job Safety Analysis
 
Perencanaan Tanggap Darurat
Perencanaan Tanggap DaruratPerencanaan Tanggap Darurat
Perencanaan Tanggap Darurat
 
P3K
P3KP3K
P3K
 
Standart penilaian audit 5 r
Standart penilaian audit 5 rStandart penilaian audit 5 r
Standart penilaian audit 5 r
 
PPT APD - K3
PPT APD - K3PPT APD - K3
PPT APD - K3
 
Materi Alat Pelindung Diri (APD)
Materi Alat Pelindung Diri (APD)Materi Alat Pelindung Diri (APD)
Materi Alat Pelindung Diri (APD)
 
Prosedur ruang terbatas
Prosedur ruang terbatasProsedur ruang terbatas
Prosedur ruang terbatas
 
Electrical Hazard & Safety
Electrical Hazard & SafetyElectrical Hazard & Safety
Electrical Hazard & Safety
 
HIRADC
HIRADCHIRADC
HIRADC
 
CONTOH JSA (JOB SAFETY ANALYSIS) K3
CONTOH JSA (JOB SAFETY ANALYSIS) K3CONTOH JSA (JOB SAFETY ANALYSIS) K3
CONTOH JSA (JOB SAFETY ANALYSIS) K3
 
Blasting painting
Blasting paintingBlasting painting
Blasting painting
 
Identifikasi Bahaya - K3
Identifikasi Bahaya - K3Identifikasi Bahaya - K3
Identifikasi Bahaya - K3
 
Peraturan dan perundangan k3
Peraturan dan perundangan k3Peraturan dan perundangan k3
Peraturan dan perundangan k3
 
Prosedur Keadaan Darurat Kebakaran
Prosedur Keadaan Darurat KebakaranProsedur Keadaan Darurat Kebakaran
Prosedur Keadaan Darurat Kebakaran
 
Presentasi first-aid
Presentasi first-aidPresentasi first-aid
Presentasi first-aid
 
HSE Training P3K (26 sept 17)
HSE Training P3K (26 sept 17)HSE Training P3K (26 sept 17)
HSE Training P3K (26 sept 17)
 

Similar to Materi training

instalasipeneranganlistrik-220725033630-9d95e1eb (1).pdf
instalasipeneranganlistrik-220725033630-9d95e1eb (1).pdfinstalasipeneranganlistrik-220725033630-9d95e1eb (1).pdf
instalasipeneranganlistrik-220725033630-9d95e1eb (1).pdf
PrakerjaOpa
 
916bc60deb6be3aa3b2bb1a2601d4b99.pptx
916bc60deb6be3aa3b2bb1a2601d4b99.pptx916bc60deb6be3aa3b2bb1a2601d4b99.pptx
916bc60deb6be3aa3b2bb1a2601d4b99.pptx
JohnyLamp
 
Jaringan-distribusi-tegangan-menengah.pptx
Jaringan-distribusi-tegangan-menengah.pptxJaringan-distribusi-tegangan-menengah.pptx
Jaringan-distribusi-tegangan-menengah.pptx
arsoluteknikjaya
 

Similar to Materi training (20)

Pertemuan 2
Pertemuan 2Pertemuan 2
Pertemuan 2
 
INSTALASI_LISTRIK_SEDERHANA.pptx
INSTALASI_LISTRIK_SEDERHANA.pptxINSTALASI_LISTRIK_SEDERHANA.pptx
INSTALASI_LISTRIK_SEDERHANA.pptx
 
PERSYARATAN DAN KETENTUAN INSTALASI LISTRIK.pptx
PERSYARATAN DAN KETENTUAN INSTALASI LISTRIK.pptxPERSYARATAN DAN KETENTUAN INSTALASI LISTRIK.pptx
PERSYARATAN DAN KETENTUAN INSTALASI LISTRIK.pptx
 
1 Prinsip Dasar Teknik Instalasi Listrik
1  Prinsip Dasar Teknik Instalasi Listrik1  Prinsip Dasar Teknik Instalasi Listrik
1 Prinsip Dasar Teknik Instalasi Listrik
 
Presentation1 K3.pptx
Presentation1 K3.pptxPresentation1 K3.pptx
Presentation1 K3.pptx
 
instalasipeneranganlistrik-220725033630-9d95e1eb (1).pdf
instalasipeneranganlistrik-220725033630-9d95e1eb (1).pdfinstalasipeneranganlistrik-220725033630-9d95e1eb (1).pdf
instalasipeneranganlistrik-220725033630-9d95e1eb (1).pdf
 
INSTALASI PENERANGAN LISTRIK.pptx
INSTALASI PENERANGAN LISTRIK.pptxINSTALASI PENERANGAN LISTRIK.pptx
INSTALASI PENERANGAN LISTRIK.pptx
 
916bc60deb6be3aa3b2bb1a2601d4b99.pptx
916bc60deb6be3aa3b2bb1a2601d4b99.pptx916bc60deb6be3aa3b2bb1a2601d4b99.pptx
916bc60deb6be3aa3b2bb1a2601d4b99.pptx
 
Pertemuan 1
Pertemuan 1Pertemuan 1
Pertemuan 1
 
JTM (JARINGAN TEGANGAN MENENGAH)
JTM (JARINGAN TEGANGAN MENENGAH)JTM (JARINGAN TEGANGAN MENENGAH)
JTM (JARINGAN TEGANGAN MENENGAH)
 
1. Modul Proteksi Tenaga Listrik.pdf
1. Modul Proteksi Tenaga Listrik.pdf1. Modul Proteksi Tenaga Listrik.pdf
1. Modul Proteksi Tenaga Listrik.pdf
 
1. k3
1. k31. k3
1. k3
 
Karya Ilmiah
Karya IlmiahKarya Ilmiah
Karya Ilmiah
 
JARINGAN TRANSMISI
JARINGAN TRANSMISIJARINGAN TRANSMISI
JARINGAN TRANSMISI
 
Jaringan-distribusi-tegangan-menengah.pptx
Jaringan-distribusi-tegangan-menengah.pptxJaringan-distribusi-tegangan-menengah.pptx
Jaringan-distribusi-tegangan-menengah.pptx
 
636 1411-1-sm
636 1411-1-sm636 1411-1-sm
636 1411-1-sm
 
K3 peralatan tenaga daya 1
K3 peralatan tenaga daya 1K3 peralatan tenaga daya 1
K3 peralatan tenaga daya 1
 
26990_Instalasi_Listrik_dan_material.pptx
26990_Instalasi_Listrik_dan_material.pptx26990_Instalasi_Listrik_dan_material.pptx
26990_Instalasi_Listrik_dan_material.pptx
 
PPT jtm 1221 PENERAPAN (1).pptx
PPT jtm 1221 PENERAPAN (1).pptxPPT jtm 1221 PENERAPAN (1).pptx
PPT jtm 1221 PENERAPAN (1).pptx
 
Bab 5 word
Bab 5 wordBab 5 word
Bab 5 word
 

More from Aris Suryadi

Ir. Aris suryadi, ST, MT, IPM (Dosen Tetap Teknik Elektro, Politeknik Enjiner...
Ir. Aris suryadi, ST, MT, IPM (Dosen Tetap Teknik Elektro, Politeknik Enjiner...Ir. Aris suryadi, ST, MT, IPM (Dosen Tetap Teknik Elektro, Politeknik Enjiner...
Ir. Aris suryadi, ST, MT, IPM (Dosen Tetap Teknik Elektro, Politeknik Enjiner...
Aris Suryadi
 
Bengkel instalasi listrik
Bengkel instalasi listrikBengkel instalasi listrik
Bengkel instalasi listrik
Aris Suryadi
 
Mkk 142 slide_1_listrik dasar 1
Mkk 142 slide_1_listrik dasar 1Mkk 142 slide_1_listrik dasar 1
Mkk 142 slide_1_listrik dasar 1
Aris Suryadi
 

More from Aris Suryadi (12)

MODUL TEKNIK SUPERVISI (GS601).pdf
MODUL TEKNIK SUPERVISI (GS601).pdfMODUL TEKNIK SUPERVISI (GS601).pdf
MODUL TEKNIK SUPERVISI (GS601).pdf
 
Pekan Kreativitas Mahasiswa Tahun 2022, Prodi Teknologi Listrik, Politeknik E...
Pekan Kreativitas Mahasiswa Tahun 2022, Prodi Teknologi Listrik, Politeknik E...Pekan Kreativitas Mahasiswa Tahun 2022, Prodi Teknologi Listrik, Politeknik E...
Pekan Kreativitas Mahasiswa Tahun 2022, Prodi Teknologi Listrik, Politeknik E...
 
Ir. Aris suryadi, ST, MT, IPM (Dosen Tetap Teknik Elektro, Politeknik Enjiner...
Ir. Aris suryadi, ST, MT, IPM (Dosen Tetap Teknik Elektro, Politeknik Enjiner...Ir. Aris suryadi, ST, MT, IPM (Dosen Tetap Teknik Elektro, Politeknik Enjiner...
Ir. Aris suryadi, ST, MT, IPM (Dosen Tetap Teknik Elektro, Politeknik Enjiner...
 
Perkembangan Teknik Refrigerasi dan Tata Udara
Perkembangan Teknik Refrigerasi dan Tata UdaraPerkembangan Teknik Refrigerasi dan Tata Udara
Perkembangan Teknik Refrigerasi dan Tata Udara
 
Standar Operasional Prosedur Laboratorium/Bengkel/Workshop Teknik Elektro Pol...
Standar Operasional Prosedur Laboratorium/Bengkel/Workshop Teknik Elektro Pol...Standar Operasional Prosedur Laboratorium/Bengkel/Workshop Teknik Elektro Pol...
Standar Operasional Prosedur Laboratorium/Bengkel/Workshop Teknik Elektro Pol...
 
Presentasi bacawadir 1 6 juli 2015
Presentasi bacawadir 1                  6 juli 2015Presentasi bacawadir 1                  6 juli 2015
Presentasi bacawadir 1 6 juli 2015
 
Presentasi Calon Wakil Direktur Politeknik Enjinering Indorama 2015-2020
Presentasi Calon Wakil Direktur Politeknik Enjinering Indorama 2015-2020Presentasi Calon Wakil Direktur Politeknik Enjinering Indorama 2015-2020
Presentasi Calon Wakil Direktur Politeknik Enjinering Indorama 2015-2020
 
Racun Untuk Mertua : Kasih Sayang
Racun Untuk Mertua : Kasih Sayang Racun Untuk Mertua : Kasih Sayang
Racun Untuk Mertua : Kasih Sayang
 
Alangkah Indahnya Formasi Terbang Kelompok Angsa : Leader_Team Work
Alangkah Indahnya Formasi Terbang Kelompok Angsa : Leader_Team WorkAlangkah Indahnya Formasi Terbang Kelompok Angsa : Leader_Team Work
Alangkah Indahnya Formasi Terbang Kelompok Angsa : Leader_Team Work
 
Bengkel instalasi listrik
Bengkel instalasi listrikBengkel instalasi listrik
Bengkel instalasi listrik
 
Mkk 142 slide_1_listrik dasar 1
Mkk 142 slide_1_listrik dasar 1Mkk 142 slide_1_listrik dasar 1
Mkk 142 slide_1_listrik dasar 1
 
Mkk 142 slide_1_listrik dasar 1
Mkk 142 slide_1_listrik dasar 1Mkk 142 slide_1_listrik dasar 1
Mkk 142 slide_1_listrik dasar 1
 

Recently uploaded

Manajer Lapangan Pelaksanaan Pekerjaan Gedung - Endy Aitya.pptx
Manajer Lapangan Pelaksanaan Pekerjaan Gedung - Endy Aitya.pptxManajer Lapangan Pelaksanaan Pekerjaan Gedung - Endy Aitya.pptx
Manajer Lapangan Pelaksanaan Pekerjaan Gedung - Endy Aitya.pptx
arifyudianto3
 
10.-Programable-Logic-Controller (1).ppt
10.-Programable-Logic-Controller (1).ppt10.-Programable-Logic-Controller (1).ppt
10.-Programable-Logic-Controller (1).ppt
taniaalda710
 
Abortion Pills In Doha // QATAR (+966572737505 ) Get Cytotec
Abortion Pills In Doha // QATAR (+966572737505 ) Get CytotecAbortion Pills In Doha // QATAR (+966572737505 ) Get Cytotec
Abortion Pills In Doha // QATAR (+966572737505 ) Get Cytotec
Abortion pills in Riyadh +966572737505 get cytotec
 
SOAL UJIAN SKKhhhhhhjjjjjjjjjjjjjjjj.pptx
SOAL UJIAN SKKhhhhhhjjjjjjjjjjjjjjjj.pptxSOAL UJIAN SKKhhhhhhjjjjjjjjjjjjjjjj.pptx
SOAL UJIAN SKKhhhhhhjjjjjjjjjjjjjjjj.pptx
FahrizalTriPrasetyo
 
2024.02.26 - Pra-Rakor Tol IKN 3A-2 - R2 V2.pptx
2024.02.26 - Pra-Rakor Tol IKN 3A-2 - R2 V2.pptx2024.02.26 - Pra-Rakor Tol IKN 3A-2 - R2 V2.pptx
2024.02.26 - Pra-Rakor Tol IKN 3A-2 - R2 V2.pptx
EnginerMine
 
MAteri:Penggunaan fungsi pada pemrograman c++
MAteri:Penggunaan fungsi pada pemrograman c++MAteri:Penggunaan fungsi pada pemrograman c++
MAteri:Penggunaan fungsi pada pemrograman c++
FujiAdam
 

Recently uploaded (14)

Manajer Lapangan Pelaksanaan Pekerjaan Gedung - Endy Aitya.pptx
Manajer Lapangan Pelaksanaan Pekerjaan Gedung - Endy Aitya.pptxManajer Lapangan Pelaksanaan Pekerjaan Gedung - Endy Aitya.pptx
Manajer Lapangan Pelaksanaan Pekerjaan Gedung - Endy Aitya.pptx
 
10.-Programable-Logic-Controller (1).ppt
10.-Programable-Logic-Controller (1).ppt10.-Programable-Logic-Controller (1).ppt
10.-Programable-Logic-Controller (1).ppt
 
Strategi Pengembangan Agribisnis di Indonesia
Strategi Pengembangan Agribisnis di IndonesiaStrategi Pengembangan Agribisnis di Indonesia
Strategi Pengembangan Agribisnis di Indonesia
 
sample for Flow Chart Permintaan Spare Part
sample for Flow Chart Permintaan Spare Partsample for Flow Chart Permintaan Spare Part
sample for Flow Chart Permintaan Spare Part
 
Abortion Pills In Doha // QATAR (+966572737505 ) Get Cytotec
Abortion Pills In Doha // QATAR (+966572737505 ) Get CytotecAbortion Pills In Doha // QATAR (+966572737505 ) Get Cytotec
Abortion Pills In Doha // QATAR (+966572737505 ) Get Cytotec
 
SOAL UJIAN SKKhhhhhhjjjjjjjjjjjjjjjj.pptx
SOAL UJIAN SKKhhhhhhjjjjjjjjjjjjjjjj.pptxSOAL UJIAN SKKhhhhhhjjjjjjjjjjjjjjjj.pptx
SOAL UJIAN SKKhhhhhhjjjjjjjjjjjjjjjj.pptx
 
TEKNIS TES TULIS REKRUTMEN PAMSIMAS 2024.pdf
TEKNIS TES TULIS REKRUTMEN PAMSIMAS 2024.pdfTEKNIS TES TULIS REKRUTMEN PAMSIMAS 2024.pdf
TEKNIS TES TULIS REKRUTMEN PAMSIMAS 2024.pdf
 
2024.02.26 - Pra-Rakor Tol IKN 3A-2 - R2 V2.pptx
2024.02.26 - Pra-Rakor Tol IKN 3A-2 - R2 V2.pptx2024.02.26 - Pra-Rakor Tol IKN 3A-2 - R2 V2.pptx
2024.02.26 - Pra-Rakor Tol IKN 3A-2 - R2 V2.pptx
 
Materi Asesi SKK Manajer Pelaksana SPAM- jenjang 6.pptx
Materi Asesi SKK Manajer Pelaksana SPAM- jenjang 6.pptxMateri Asesi SKK Manajer Pelaksana SPAM- jenjang 6.pptx
Materi Asesi SKK Manajer Pelaksana SPAM- jenjang 6.pptx
 
MAteri:Penggunaan fungsi pada pemrograman c++
MAteri:Penggunaan fungsi pada pemrograman c++MAteri:Penggunaan fungsi pada pemrograman c++
MAteri:Penggunaan fungsi pada pemrograman c++
 
Presentasi gedung jenjang 6 - Isman Kurniawan.ppt
Presentasi gedung jenjang 6 - Isman Kurniawan.pptPresentasi gedung jenjang 6 - Isman Kurniawan.ppt
Presentasi gedung jenjang 6 - Isman Kurniawan.ppt
 
Manual Desain Perkerasan jalan 2017 FINAL.pptx
Manual Desain Perkerasan jalan 2017 FINAL.pptxManual Desain Perkerasan jalan 2017 FINAL.pptx
Manual Desain Perkerasan jalan 2017 FINAL.pptx
 
BAB_3_Teorema superposisi_thevenin_norton (1).ppt
BAB_3_Teorema superposisi_thevenin_norton (1).pptBAB_3_Teorema superposisi_thevenin_norton (1).ppt
BAB_3_Teorema superposisi_thevenin_norton (1).ppt
 
Laporan Tinjauan Manajemen HSE/Laporan HSE Triwulanpptx
Laporan Tinjauan Manajemen HSE/Laporan HSE TriwulanpptxLaporan Tinjauan Manajemen HSE/Laporan HSE Triwulanpptx
Laporan Tinjauan Manajemen HSE/Laporan HSE Triwulanpptx
 

Materi training

  • 1. **)Di sampaikan oleh Aris Suryadi, ST, MT, IPM pada Acara Basic Installation_ELBARAI_2019, Teknologi Listrik, PEI. Materi Training : Basic Installation Pendahuluan Instalasi tenaga listrik merupakan salah satu bagian yang sangat penting dalam pembangunan rumah, gedung atau bangunan untuk melindungi keselamatan manusia dan hewan yang berada di daerah sekitar sehingga aman dari sengatan listrik. Mengingat masih sering terjadinya kebakaran pada suatu bangunan baik rumah, pasar maupun gedung – gedung yang penyebabnya diduga karena hubung singkat atau secara umum karena listrik. Pada suatu rumah atau bangunan pun masih banyak ditemukan instalasi listrik yang mengabaikan persyaratan umum instalasi listrik (PUIL), Standar Nasional Indonesia (SNI) dan tidak memperhatikan ketentuan dari keamanaan dan teknologi modern dan juga estetika keindahan. Adapun sering ditemukan masalah bahwa instalasi listrik pada bangunan atau pun rumah tidak tersusun dengan rapih atau pengkawatannya berserahkan begitu saja tanpa melihat keindahan, keamanan, serta kerapihan dari suatu instalasi listrik. Sehingga, pemandangan atau keindahan pengkawatan di bangunan atupun rumah tampak kurang rapih, aman dan nyaman. Mungkin hal itu disebabkan karena ada perbaikan instalasi listrik bangunan atau rumah itu sebelumnya. Sehingga, hal tersebut dibiarkan begitu saja. Mungkin juga dikarenakan kelalaian atau karena faktor lainnya tanpa merapihkan kembali pengkawatannya. Pendistribusian energi listrik juga harus diperhatikan sebaik mungkin agar energi listrik dapat terpenuhi dengan baik. Instalasi tenaga listrik yang akan ada, sebaiknya juga mempertimbangkan juga konsep penghematan dan biaya. Seperti yang telah kita temui di sekolah, puskesmas, pasar, rumah sakit atau gedung lainnya ada beberapa bagian didalam ruangan contohnya tidak berfungsinya stop kontak dan matinya lampu pada ruang mengajar maupun kantor guru, toilet yang mengakibatkan aktifitas dari guru maupun siswa itu sendiri terganggu. Hal itu mungkin disebabkan dari sambungan – sambungan liar yang terhubung di bagian bangunan yang mengalami gangguan aliran listrik, juga karena tidak adanya perawatan yang berkala atau karena kelalaian pengguna itu sendiri yang mengakibatkan aliran listrik di ruangan itu putus. A. Pengertian instalasi listrik Instalasi listrik adalah peralatan yang terpasang didalam maupun diluar bangunan untuk menyalurkan arus listrik. Secara umum instalasi listrik dibagi menjadi dua jenis, yaitu : 1) Instalasi penerangan listrik 2) Instalasi daya listrik Rancangan instalasi listrik harus memenuhi ketentuan PUIL dan peraturan yang terkait dalam dokumen penunjang tenaga listrik dan peraturan lainnya.
  • 2. B. Persyaratan Umum Instalasi Listrik (PUIL) Maksud dan tujuan Persyaratan Umum Instalasi Listrik (PUIL) ini ialah agar pengusahaan instalasi listrik terselenggara dengan baik, untuk menjamin keselamatan manusia dari bahaya kejut listrik, keamanan instalasi listrik beserta perlengkapannya, keamanan gedung serta isinya dari keakaran akibat listrik, dan perlindungan lingkungan. Disamping Persyaratan Umum Instalasi Listrik (PUIL) ini, harus pula diperhatikan ketentuan yang terkait dalam dokumen berikut: 1) Undang – undang nomor 1 tahun 1970 tentang keselamatan kerja, beserta peraturan pelaksanaannya; 2) Undang – undang nomor 15 tahun 1985 tentang ketenagalistrikan; 3) Undang – undang nomor 23 tahun 1997 tentang pengelolaan lingkungan hidup; 4) Peraturan pemerintah nomor 10 tahun 1989 tentang penyediaan dan pemanfaatan tenaga listrik; 5) Peraturan pemerintah nomor 25 tahun 1995 tentang usaha penunjang tenaga listrik. Dalam perancangan sistem instalasi listrik harus diperhatikan tentang keselamatan manusia, makhluk hidup lain dan keamanan harta benda dari bahaya dan kerusakan yang bisa ditimbulkan oleh penggunaan instalasi listrik. Selain itu, berfungsinya instalasi listrik harus dalam keadaan baik dan sesuai dengan maksud penggunaannya. C. Prinsip – prinsip dasar instalasi listrik Beberapa prinsip dasar instalasi listrik yang harus menjadi pertimbangan pada pemasangan instalasi listrik. Adapun prinsip dasar tersebut ialah sebagai berikut: 1) Keandalan Artinya, bagaimana peralatan listrik melakukan kemampuannya dalam waktu tertentu dengan baik. seluruh peralatan yang dipakai pada instalasi tersebut haruslah handal baik secara mekanik maupun secara elektrik. Keandalan juga berkaitan dengan sesuai tidaknya pemakaian pengaman jika terjadi gangguan, contohnya bila terjadi suatu kerusakan atau gangguan harus mudah dan cepat diatasi dan diperbaiki agar gangguan yang terjadi dapat diatasi. 2) Ketercapaian Artinya, dalam pemasangan peralatan instalasi listrik yang relatif mudah dapat dijangkau oleh pengguna pada saat mengoperasikannya dan tata letak komponen listrik tidak susah untuk dioperasikan, sebagai contoh pemasangan saklar tidak terlalu tinggi atau terlalu rendah. 3) Ketersediaan Artinya, kesiapan suatu instalasi listrik dalam melayani kebutuhan baik berupa daya, peralatan maupun kemungkinan perluasan instalasi. Apabila ada perluasan instalasi tidak mengganggu sistem
  • 3. instalasi yang sudah, tetapi kita hanya menghubungkannya pada sumber cadangan yang telah diberi pengaman. 4) Keindahan Artinya, dalam pemasangan komponen atau peralatan instalasi listrik harus ditata sedemikian rupa, sehingga dapat terllihat rapih dan indah serta tidak menyalahi peraturan yang berlaku. 5) Keamanan Artinya, harus mempertimbangkan faktor keamanan dari suatu instalasi listrik, agar supaya aman dari tegangan sentuh ataupun aman pada saat pengoperasian. 6) Ekonomis Artinya, biaya yang dikeluarkan dalam pemasangan instalasi listrik harus diperhitungan dengan teliti dengan pertimbangan – pertimbangan tertentu sehingga biaya yang dikeluarkan dapat sehemat mungkin tanpa harus mengesampingkan hal – hal diatas. D. Pengaruh lingkungan Pengaruh pada lingkungan kerja peralatan instalasi listrik dapat dibedakan menjadi dua, yaitu lingkungan normal dan lingkungan tidak normal. Lingkungan tidak normal dapat menimbulkan gangguan pada instalasi listrik yang normal. Untuk itu, jika suatu instalasi atau bagian dari suatu instalasi berada pada lokasi yang pengaruh luarnya tidak normal, maka diperlukan perlindungan yang sesuai. Pengaruh luar yang tidak diimbangi dengan peralatan yang memadai akan menyebabkan rusaknya peralatan dan bahkan dapat membahayakan manusia. Demikian juga pengaruh kondisi tempat akan dipasangnya suatu instalasi listrik,misalnya dalam suatu industri apakah penghantar untuk menghindari tekanan mekanis. Oleh karena itu, pada pemasangan- pemasangan instalasi listrik hendaknya mempunyai rencana perhitungan dan analisa yang tepat. E. Penghantar Pengahantar ialah suatu benda yang berbentuk logam ataupun non logam yang bersifat konduktor atau dapat mengalirkan arus listrik dari satu titik ke titik yang lain. Penghantar dapat berupa kabel ataupun berupa kawat penghantar. 1) Jenis Penghantar Kabel merupakan pengahantar yang dilindungi dengan isolasi dan keseluruhan inti dilengkapi dengan selubung pelindung bersama, contohnya ialah kabel NYM, NYA dan sebagainya. Sedangkan kawat penghantar ialah pengahantar yang tidak diberi isolasi contohnya ialah BC (bare
  • 4. conductor), penghantar berlubang (hollow conductor), ACSR (allumunium conductor stell reinforced), dsb. Secara garis besar, penghantar dibedakan menjadi dua macam, yaitu: a. Penghantar berisolasi Dapat berupa kawat berisolasi atau kabel, batasan kawat berisolasi adalah rakitan penghantar tunggal, baik serabut maupun pejal yang diisolasi (NYA, NYAF, dsb.) Gambar 1. Kabel berisolasi b. Penghantar Tidak berisolasi Merupakan pengahantar yang tidak dilapisi oleh isolator, contoh penghantar tidak berisolasi BC (bare conductor). Jenis – jenis isolasi yang dipakai pada penghantar listrik meliputi isolasi dari PVC (Poly Vinyl Chlorid). Gambar 2. Kabel tanpa berisolasi
  • 5. 2) Jenis Kabel Dilihat dari jenisnya, penghantar dapat dibedakan, yaitu : a. Kabel instalasi Biasa digunakan pada instalasi penerangan, jenis kabel yang banyak digunakan dalam instalasi banguan untuk pemasangan tetap ialah NYA dan NYM. b. Kabel Fleksibel Biasanya digunakan untuk peralatan yang sifatnya tidak tetap atau berpindah-pindah, dan ditempat kemungkinan adanya gangguan mekanis atau getaran dengan peralatan yang harus tahan terhadap tarikan dan gesekan. 3) Pemilihan Penghantar Dalam pemilihan jenis penghantar yang akan digunakan dalam suatu instalasi dan luas penghantar yang akan digunakan pada instalasi tersebut ditentukan berdasarkan 6 (enam) pertimbangan : a. Kemampuan Hantar Arus (KHA) Untuk menentukan luas penampang penghantar yang diperlukan maka, harus ditentukan berdasarkan atas arus yang melewati penghantar tersebut. Kemampuan hantar arus yang dipakai dalam pemilihan penghantar adalah 1,25 kali arus nominal yang melewati penghantar tersebut. b. Susut Tegangan Susut tegangan merupakan rugi yang diakibatkan resistansi dan reaktansi pada kabel penghantar. Kerugian tegangan atau susut tegangan dalam saluran tenaga listrik adalah berbanding lurus dengan panjang saluran dan beban, berbanding terbalik dengan penampang saluran. Kerugian ini dalam persen ditentukan dalam batas - batas tertentu. Misalnya di PT. PLN berlaku pada tegangan 5%,-10 % dari tegangan pelayanan. Pada PUIL 2000 disebutkan bahwa susut tegangan antara PHB utama dan setiap titik beban tidak boleh lebih dari 5% dari tegangan PHB utama bila semua kabel penghantar instalasi dilalui arus maksimum yang ditentukan (arus nominal pengaman). Kabel penghantar yang digunakan harus memenuhi persyaratan kemampuan hantar arus yang ditentukan dan rugi tegangan yang yang diijinkan. c. Kondisi Suhu Setiap penghantar memiliki resistansi (R), jika penghantar tersebut di aliri oleh arus maka terjadi rugi-rugi panas, jika dialiri dalam waktu yang lama ada kemungkinan terjadinya kerusakan pada penghantar tersebut, oleh karena itu dalam pemilihan penghantar faktor koreksi juga harus diperhitungkan.
  • 6. d. Kondisi Lingkungan Dalam pemilihan jenis penghantar yang akan digunakan,harus disesuaikan dengan kondisi dan tempat penghantar tersebut akan ditempatkan atau dipasang. Apakah penghantar tersebut akan ditanam dalam tanah atau dipasang melewati udara. e. Kekuatan Mekanis Penentuan luas penampang penghantar kabel juga harus diperhitunkan apakah adanya kemungkinan adanya kekuatan mekanis ditempat pemasangan kabel itu besar atau tidak, dengan demikian dapat diperkirakan besar kekuatan mekanis yang mungkin terjadi pada kabel tersebut. f. Kemungkinan Perluasan Setiap instalasi listrik yang dirancang dan dipasang dengan perkiraan adanya penambahan beban di masa yang akan datang, oleh karena itu luas penampang pengahantar harus dipilih lebih besar minimal satu tingkat diatas luas penampang sebenarnya, tujannya adalah jika dilakukan penambahan beban maka penghantar tersebut masih mencukupi dan susut tegangan yang akan terjadi akan kecil. 4) Pengaman Pengaman adalah suatu perlatan listrik yang digunakan untuk melindungi komponen listrik dari kerusakan yang diakibatkan oleh gangguan seperti arus beban lebih ataupun arus hubung singkat. Fungsi dari pengaman dalam distribusi tenaga listrik adalah : a. Isolasi, yaitu untuk memisahkan instalasi atau bagiannya dari catu daya listrik untuk alasan keamanan. b. Kontrol, yaitu untuk membuka atau menutup sirkuit instalasi selama kondisi operasi normal untuk tujuan operasi perawatan. c. Proteksi, yaitu untuk pengaman kabel, peralatan listrik dan manusianya terhadap kondisi tidak normal seperti beban lebih, hubung singkat dengan memutuskan arus gangguan dan mengisolasi gangguan yang terjadi. F. Pekerjaan instalasi yang baik Dalam instalasi atau pengkabelan yang hendak digunakan ada sejumlah persyaratan dan peraturan yang memiliki aplikasi bahwa pengerjaan yang baik. dan tepat bahan harus digunakan sebab pengerjaan yang buruk akan menghasilkan instalasi yang tidak memuaskan dan bahkan berbahaya, bahkan jika semuanya peraturan lain dipatuhi. Pengerjaan yang baik hanya mungkin
  • 7. setelah pelatihan yang tepat dan pengalaman praktis. Pengetahuan teori sangat diperlukan dan sangat penting, tetapi keterampilan hanya dapat diperoleh dengan latihan. Untuk itu harus selalu diingat bahwa pemilihan bahan, tata letak pekerjaan, keterampilan dan semua pengalaman bergabung untuk menentukan karakter dan efisiensi instalasi. Gambar 3. Estetika dalam instalasi G. Menggunakan alat yang tepat Ada pepatah lama tentang menilai seorang pekerja dengan melihat alat-alatnya, ini sangat benar. Seorang tukang listrik harus memiliki seperangkat alat yang baik jika pekerjaan itu harus dilakukan secara efisien. Gambar 4. Alat yang tepat Apalagi, cara teknisi listrik merawatnya. Peralatan dan kondisi penyimpanannya merupakan indikasi yang sangat pasti kelas pekerjaan tukang listrik tersebut. Selain alat tangan biasa, yang oleh tukang listrik dalam menyediakan untuk diri mereka sendiri, ada yang lain seperti beberapa jenis alat-alat listrik, mesin bending, mesin sekrup listrik yang biasanya disediakan oleh majikan, dan yang semuanya akan berkontribusi pada tujuan 'pengerjaan yang baik.
  • 8. H. Inspeksi dan testing Tujuan inspeksi, pengujian dan sertifikasi atau pelaporan. Alasan mendasar untuk memeriksa dan menguji instalasi listrik adalah untuk menentukan apakah pekerjaan instalasi baru aman untuk dimasukkan ke dalam layanan, atau sebuah instalasi yang ada aman untuk tetap beroperasi sampai inspeksi berikutnya selesai. Diperlukan kompetensi untuk melakukan pemeriksaan listrik dan pengujian inspektur melakukan inspeksi dan pengujian listrik apa pun instalasi harus memiliki pengetahuan dan pengalaman yang relevan dengan sifat instalasi sedang diperiksa dan diuji, dan untuk teknis standar. Inspektur juga harus sepenuhnya berpengalaman dalam inspeksi dan pengujian prosedur dan menggunakan peralatan pengujian yang sesuai selama inspeksi dan proses pengujian. Konduktor saluran harus terhubung ke konduktor pelindung dalam papan distribusi, ini biasanya dicapai dengan menggunakan tali penghubung terhubung antara konduktor saluran dan koneksi pentanahan terkait ke sirkuit tertentu. Gambar 5. Tes untuk kontinuitas Setelah dilakukannya tes dan tentunya memastikan bahwa instalasi listrik tersebut aman untuk dioperasikan penggunaannya. Daftar Pustaka [1] Aris Suryadi, 2013. Bengkel Listrik dan Mekanik Dasar, Teknik Elektro, PEI. [2] M. Neidle “Teknologi Instalasi Listrik”, Erlangga, Jakarta. 1982. [3] P. Van. Harten, 1981. Instalasi Listrik Arus Kuat I,II CV. Trimita Mandiri, Bandung, 1981 [4] Suryatmo, Dasar-dasar Teknik Listrik, Rineka Cipta, Jakarta. 1996 [5] PUIL 2011, Amd (4)