Sistem tenaga listrik modern merupakan sistem yang komplek yang terdiri dari pusat pembangkit, saluran transmisi dan jaringan distribusi yang berfungsi untuk menyalurkan daya dari pusat pembangkit ke pusat pusat beban. Untuk memenuhi tujuan operasi sistem tenaga listrik, ketiga bagian yaitu pembangkit, penyaluran dan distribusi tersebut satu dengan yang lainnya tidak dapat dipisahkan
4. Topik
Pembahasan
Sistem Tenaga Listik
01
Proses Pembangkitan Energi
Listrik
02
Persoalan – Persoalan Operasi
Sistem Tenaga Listrik
03
Stabilitas Operasi Sistem
Tenaga Listrik
04
Frekuensi Sistem Tenaga
Listrik
05
06 Kendala Kendala Operasi
07 Manajemen Operasi Sistem
Tenaga Listrik
5. Pada umumnya, sistem tenaga listrik dibagi menjadi tiga bagian utama, yaitu pembangkit tenaga
listrik, penyaluran tenaga listrik, dan distribusi tenaga listrik. Ketiga bagian ini tidak dapat
dipisahkan karena merupakan suatu sistem yang kompleks yang bekerja untuk menyalurkan
daya dari pusat pembangkit ke pusat -pusat beban.
01. Sistem Tenaga Listik
6. Biaya Operasi dan Manajemen Biaya
Operasi
Mengingat hal tersebut di atas maka biaya operasi sistem tenaga listrik perlu
dikelola dengan pemikiran manajemen operasi yang baik terutama karena
melibatkan biaya operasi yang terbesar dan menyangkut citra PLN kepada
masyarakat. Manajemen operasi sistem tenaga listrik haruslah memikirkan
bagaimana menyediakan tenaga listrik yang seekonomis mungkin dengan
tetap memperhatikan hal-hal sebagai berikut:
Biaya operasi dari suatu
sistem tenaga listrik :
Biaya pegawai
Biaya bahan bakar dan material operasi
Biaya pembelian tenaga listrik
Biaya operasi lainnya (Pemeliharaan,
asuransi, penyusutan, dll)
Manajemen Biaya Operasi
Perkiraan beban (load forecast)
Alokasi beban dan produksi
pembangkit yang ekonomis
Keandalan yang diinginkan
Syarat-syarat pemeliharaan peralatan
8. Biaya pengeluaran dalam mengoperasikan sistem tenaga listrik meliputi:
Belanja pegawai
Belanja barang dan jasa Pemeliharaan dan penyusutan
Penelitian/pengembangan Pajak
Bahan baku energi (BBM, Batubara,
Nuklir, Air, dsb)
Losses, dan lain-lain.
9. Secara umum hal-hal tersebut terbagi dalam empat komponen yang
disebut komponen biaya pembangkit, yaitu:
Komponen A
berupa depresiasi dan
interest (penyusutan).
Merupakan biaya tetap.
Komponen B
berupa biaya pegawai dan
pemeliharaan.
Merupakan biaya tetap.
Komponen C
berupa biaya bahan bakar.
Merupakan biaya yang
dapat berubah-ubah.
Komponen D
berupa pelumas dan biaya
lainnya. Merupakan biaya
yang dapat berubah-ubah.
Aturan Jaringan Sistem Tenaga Listrik (Grid Code)
Sulawesi
Aturan Jaringan Sistem Tenaga Listrik (Grid Code Sulawesi) atau biasa disebut Aturan
Jaringan Sulawesi merupakan serangkaian aturan, persyaratan, dan standar yang
bersifat dinamis dan adaptif untuk memastikan jaringan Sistem Tenaga Listrik
Sulawesi yang aman, andal, dan efisien dalam memenuhi peningkatan kebutuhan
penyediaan tenaga listrik.
10. Pemakai Jaringan Sistem Tenaga Listrik
Aturan Jaringan Sulawesi disusun berdasarkan kondisi struktur Sistem
Tenaga Listrik Sulawesi saat ini untuk diberlakukan kepada pelaku usaha
penyediaan tenaga listrik, yang selanjutnya disebut pelaku usaha, atau
pemakai jaringan Sistem Tenaga Listrik, yang selanjutnya disebut pemakai
jaringan, dan konsumen tenaga listrik.
Pengelola operasi sistem
PT PLN (Persero);
Pada Sistem Tenaga Listrik Sulawesi, yang terdiri atas:
Pengelola operasi sistem
PT PLN (Persero);
Pengelola pembangunan
PT PLN (Persero);
Pengelola pembangkit;
Pengelola distribusi
PT PLN (Persero);
Konsumen tenaga listrik yang instalasinya tersambung secara
langsung ke jaringan transmisi; dan
Pelaku usaha atau pemakai jaringan dan konsumen tenaga listrik
dengan perjanjian khusus termasuk kerjasama operasi (KSO).
Pelaku usaha atau
pemakai jaringan dan
konsumen tenaga listrik
(rumah warga)
11. Pembangkitan tenaga listrik sebagian besar dilakukan
dengan cara memutar generator sehingga didapat tenaga
listrik dengan tegangan bolak balik tiga fasa. Energi
mekanik yang diperlukan untuk memutar generator
didapat dari mesin penggerak generator atau biasa
disebut penggerak mula (primemover). Mesin penggerak
generator yang banyak digunakan dalam praktek,
contohnya: mesin diesel, turbin uap, turbin air dan turbin
gas.
Jadi, sesungguhnya mesin penggerak generator
melakukan konversi energi primer menjadi energi
mekanik. Proses konversi energi primer menjadi energi
mekanik menimbulkan hasil lain berupa limbah dan
kebisingan yang perlu dikendalikan agar tidak
menimbulkan masalah lingkungan.
02. Proses Pembangkitan Energi Listik
12. 03. Persoalan – Persoalan Operasi Sistem
Tenaga Listrik
A. Pengaturan Frekuensi
Sistem tenaga listrik harus dapat memenuhi kebutuhan tenaga listrik dari para konsumen dari
waktu ke waktu. Untuk itu daya yang dibangkitkan dalam sistem tenaga listrik harus selalu sama
dengan beban sistem, hal ini diamati melalui frekuensi sistem. Jika daya yang dibangkitkan dalam
sistem lebih kecil daripada beban sistem maka frekuensi turun dan sebaliknya apabila daya yang
dibangkitkan lebih besar daripada beban maka frekuensi naik.
13. 03. Persoalan – Persoalan Operasi Sistem
Tenaga Listrik
B. Pemeliharaan Peralatan
Peralatan yang beroperasi dalam sistem tenaga listrik perlu diperhatikan secara periodik dan juga
perlu segera diperbaiki apabila mengalami kerusakan diperhatikan secara periodik dan juga perlu
segera diperbaiki apabila mengalami kerusakan.
14. 03. Persoalan – Persoalan Operasi Sistem
Tenaga Listrik
C. Biaya Operasi
Biaya operasi khususnya biaya bahan bakar adalah biaya yang terbesar dari suatu perusahaan
listrik sehingga perlu dipakai teknik-teknik optimalisasi untuk menekan biaya ini.
D. Perkembangan Sistem
Beban selalu berubah sepanjang waktu dan juga selalu berkembang seirama dengan
perkembangan kegiatan masyarakat yang tidak dapat dirumuskan secara eksak, sehingga perlu
diamati secara terus - menerus agar dapat diketahui langkah pengembangan sistem yang harus
dilakukan agar sistem selalu dapat mengikuti perkembangan beban sehingga tidak akan terjadi
pemadaman energi listrik dalam sistem.
15. 03. Persoalan – Persoalan Operasi Sistem
Tenaga Listrik
E. Gangguan Dalam Sistem
Gangguan dalam sistem tenaga listrik adalah sesuatu yang tidak dapat sepenuhnya dihindarkan.
Penyebab gangguan yang paling besar adalah petir.
F. Tegangan Dalam Sistem
Tegangan merupakan salah satu unsur kualitas penyediaan tenaga listrik dalam sistem. Oleh karenanya
perlu diperhatikan dalam pengoperasian sistem.
16. 04. Stabilitas Operasi Sistem Tenaga Listrik
Stabilisasi operasi sistem tenaga listrik didefinisikan sebagai kemampuan dari sistem untuk menjaga kondisi
operasi yang seimbang dan kemampuan sistem tersebut untuk kembali ke kondisi operasi normal ketika terjadi
gangguan.
Kestabilan sistem tenaga listrik terbagi atas 2
kategori, yaitu:
1. Kestabilan Steady State 2. KestabilanTransien
17. Kondisi Operasi Sistem Tenaga Listrik
Kondisi Operasi Sistem Tenaga Listrik :
Normal berarti seluruh konsumen dapat
dilayani, kendala operasi teratasi dan keamanan
sistem dapat dipenuhi.
Siaga/Alert berarti seluruh konsumen dapat
dilayani, kendala operasi dapat dipenuhi, tetapi
keaman sistem tidak dapat dipenuhi.
Darurat/Gangguan berarti konsumen tidak
dapat dilayani, kendala operasi tidak dapat
dipenuhi.
Pemulihan berarti peralihan kondisi darurat
tenaga listrik yang diukur dengan kualitas
tegangan dan frekuensi yang dijaga sedemikian
rupa sehingga tetap pada kisaran yang
ditetapkan.
18. 05. Frekuensi
Sistem Tenaga
Listrik
Kenaikan dan penurunan frekuensi sangat bergantung pada kondisi
pembangkit dan beban.
Daya pembangkit > daya di beban : frekuensi naik
Daya pembangkit < daya di beban : frekuensi turun
Pengaturan frekuensi dapat dilakukan di sisi pembangkit dengan mengatur putaran dari
generator.
Penurunan frekuensi juga dapat disebabkan oleh gangguan dalam sistem yang
menyebabkan daya yang tersedia tidak dapat melayani beban.
19. 06. Kendala Kendala Operasi
1. Beban
maksimum dan
minimum unit
pembangkit
2. Kecepatan
perubahan beban
unit pembangkit
3. Aliran daya
dan profil
tegangan dalam
sistem
4. Jadwal
start-stop
Unit
pembangkit
5. Tingkat arus
hubung singkat
(Fault Level)
20. 07. Manajemen Operasi Sistem Tenaga Listrik
01
Yaitu pemikiran mengenai
bagaimana sistem tenaga listrik
akan dioperasikan untuk jangka
waktu tertentu. Yang mencakup
perkiraan beban, koordinasi
pemeliharaan peralatan, optimisasi,
keandalan serta mutu tenaga listrik.
Perencanaan
operasi
03
Yaitu pelaksanaan dari
rencana operasi serta
pengendaliannya apabila
terjadi hal-hal yang
menyimpang dari rencana
operasi
Pelaksanaan&
pengendalian
operasi
02
Yaitu analisa atas hasil-hasil operasi
untuk memberikan umpan balik bagi
perencanan operasi maupun bagi
pelaksanaan dan pengendalian operasi.
Analisa operasi juga diperlukan untuk
memberikan saran-saran bagi
pengembangan sistem serta
penyempurnaan pemeliharaan instalasi
Analisa operasi
Operasi sistem tenaga listrik menyangkut berbagai aspek yang luas, khususnya karena
menyangkut biaya yang tidak sedikit serta menyangkut penyediaan tenaga listrik bagi
masyarakat sehingga menyangkut hajat hidup orang banyak. Oleh karena itu operasi
sistem tenaga listrik memerlukan manajemen yang baik.