4. KOMPONEN SISTEM PROTEKSIKOMPONEN SISTEM PROTEKSI
Teknologi dan Rekayasa
1. Circuit Breaker (CB) dan Fuse (Sekering)
2. Relay
3. Trafo arus / Current Transformer (CT)
4. Trafo tegangan / Potential Transformer (PT)
5. Kabel kontrol / wairing
5. 1. Circuit Breaker (CB) dan Fuse (Sekering)
Teknologi dan Rekayasa
KOMPONEN SISTEM PROTEKSIKOMPONEN SISTEM PROTEKSI
Merupakan alat yang berhubungan langsung dengan DS
(Disconect Switch) adalah alat pelindung pencegah terjadinya
kelebihan arus, yang dapat berupa sekring atau CB.
8. Teknologi dan Rekayasa
Relay adalah peralatan listrik yang berfungsi untuk
melindungi, memutuskan atau menghubungkan suatu
rangkaian listrik yang satu ke rangkaian listrik yang lainnya,
yang bekerja secara otomatis dan dapat dipakai sebagai alat
kontrol jarak jauh.
KOMPONEN SISTEM PROTEKSIKOMPONEN SISTEM PROTEKSI
2. Relay
10. 3. Trafo arus / Current Transformer (CT)
Teknologi dan Rekayasa
KOMPONEN SISTEM PROTEKSIKOMPONEN SISTEM PROTEKSI
Current Transformer atau yang biasa disebut Trafo arus
adalah tipe instrument trafo yang didesain untuk mendukung arus yang
mengalir pada kumparan sekunder sebanding dengan arus bolak-balik
yang mengalir pada sisi primer.
12. Teknologi dan Rekayasa
4. Trafo tegangan / Potential Transformer (PT)
KOMPONEN SISTEM PROTEKSIKOMPONEN SISTEM PROTEKSI
Potensial transformator
adalah trafo satu fase
berfungsi untuk menurunkan
tegangan (Step down), yang
didesain untuk instrument
pengukuran / proteksi.
Potensial transformator
adalah trafo satu fase
berfungsi untuk menurunkan
tegangan (Step down), yang
didesain untuk instrument
pengukuran / proteksi.
14. 5. Kabel Kontrol / wairing
Teknologi dan Rekayasa
KOMPONEN SISTEM PROTEKSIKOMPONEN SISTEM PROTEKSI
Kabel sebagai penghantar aliran listrik, bahan yang paling sering
digunakan adalah tembaga (Cu) karena mempunyal sifat konduktivitas
listrik yang tinggi.
Kabel NYFGbY
Kabel NYAF
Kabel Twisted
15. BAGAIMANA PEMELIHARAAN PROTEKSIBAGAIMANA PEMELIHARAAN PROTEKSI
1. Menganalisa data pemeliharaan sistem
proteksi dengan kriteria-kriteria antara lain:
Teknologi dan Rekayasa
a. Data hasil pemeriksaan dan pengujian sistem proteksi
diidentifikasi untuk menentukan kelayakan operasinya
sesuai standar.
b. Penyebab kerusakan atau kelainan peralatan
diidentifikasi sesuai standar.
16. Teknologi dan Rekayasa
BAGAIMANA PEMELIHARAAN PROTEKSIBAGAIMANA PEMELIHARAAN PROTEKSI
2. Merencanakan dan mempersiapkan
pelaksanaan pengujian sistem proteksi :
a. Sumber daya yang diperlukan untuk pengujian
diidentifikasi sesuai spesifikasi pekerjaan.
b. Perlengkapan kerja (gambar, intruksi kerja, dll)
diinterpretasikan sesuai dengan rencana kerja
c. Lokasi kerja disiapkan sesuai dengan keperluan
pekerjaan dan prosedur yang ada.
17. Teknologi dan Rekayasa
BAGAIMANA PEMELIHARAAN PROTEKSIBAGAIMANA PEMELIHARAAN PROTEKSI
3. Membuat laporan pemeliharaan dengan
kriteria-kriteria antara lain:
a. Laporan dibuat sesuai dengan format dan
prosedur/ intruksi kerja yang telah ditetapkan.
b. Standar pemeliharaan instalasi listrik meliputi
program pemeriksaan, perawatan, perbaikan dan
pengujian ulang berdasarkan petunjuk
pemeliharaan yang telah ditentukan (PUIL 2000-
SNI04-0225-2000)
18. Kegagalan terhadap proteksi
pada unit pembangkit dapat
berdampak terhadap kerusakan
unit pembangkit secara
keseluruhannya. Oleh sebab itu
perlu dilaksanakan program
pemeliharaan sistem proteksi
pembangkit dengan cermat
sesuai ketentuan perusahaan
serta petunjuk pabrik.
Teknologi dan Rekayasa
KEGAGALAN PROTEKSIKEGAGALAN PROTEKSI
20. PERSYARATAN SISTEM PROTEKSIPERSYARATAN SISTEM PROTEKSI
Untuk mendapatkan sistem proteksi yang baik
diperlukan beberapa syarat, antara lain:
1. Sensitif :
Suatu kualitas kecermatan pemilihan dalam
mengadakan pengamanan.
Teknologi dan Rekayasa
Kemampuan dalam mendeteksi gangguan dengan
rangsangan minimum dan hanya memutuskan
bagian sistem yang terganggu saja.
2. Selektif :
21. Teknologi dan Rekayasa
PERSYARATAN SISTEM PROTEKSIPERSYARATAN SISTEM PROTEKSI
3. Cepat :
Kemampuan sistem proteksi dalam keadaan
normal maupun dalam keadaan gangguan harus
dan pasti bekerja. Agar kehandalan peralatan
sistem proteksi terga, maka diperlukan pengujian
secara periodik.
Reaksi dari sistem proteksi bila terjadi gangguan
harus cepat tujuannya untuk memperkecil
kemungkinan meluasnya akibat yang ditimbulkan
gangguan.
4. Andal :
Untuk mendapatkan sistem proteksi yang baik
diperlukan beberapa syarat, antara lain:
22. Teknologi dan Rekayasa
PERSYARATAN SISTEM PROTEKSIPERSYARATAN SISTEM PROTEKSI
5. Ekonimis :
Perangkat sistem proteksi disyaratkan mempunyai
bentuk yang sederhana dan fleksibel.
Dengan biaya yang sekecil-kecilnya diharapkan
sistem proteksi mampu bekerja dengan baik
6. Sederhana:
Untuk mendapatkan sistem proteksi yang baik
diperlukan beberapa syarat, antara lain:
23. STANDAR PERSYARATAN SISTEMSTANDAR PERSYARATAN SISTEM
PROTEKSIPROTEKSI
1. Sistem proteksi harus sanggup dilalui arus nominal secara
terus menerus tanpa pemanasan yang berlebihan
(overheating).
2. Overload yang kecil pada selang waktu yang pendek
seharusnya tidak menyebabkan peralatan bekerja.
3. Proteksi harus bekerja, walaupun terjadi overload yang kecil
tetapi cukup lama, sehingga dapat menyebabkan overheating
pada rangkaian penghantar.
Teknologi dan Rekayasa
24. Teknologi dan Rekayasa
STANDAR PERSYARATAN SISTEMSTANDAR PERSYARATAN SISTEM
PROTEKSIPROTEKSI
4. Proteksi harus membuka rangkaian sebelum kerusakan
yang disebabkan oleh arus gangguan yang dapat terjadi;
5. Proteksi harus dapat melakukan “pemisahan”
(discriminative) hanya pada rangkaian yang terganggu saja
dan rangkaian yang lain harus tetap beroperasi.
25. Dalam memilih sistem proteksi ada hal-hal yangDalam memilih sistem proteksi ada hal-hal yang
harus dipertimbangkan, antara lain :harus dipertimbangkan, antara lain :
PERTIMBANGAN MEMILIH SISTEM PROTEKSIPERTIMBANGAN MEMILIH SISTEM PROTEKSI
Teknologi dan Rekayasa
26. MANFAAT DARI SISTEM PROTEKSIMANFAAT DARI SISTEM PROTEKSI
1. Menghindari ataupun untuk mengurangi kerusakan1. Menghindari ataupun untuk mengurangi kerusakan
peralatan-peralatan akibat gangguan (kondisi abnormalperalatan-peralatan akibat gangguan (kondisi abnormal
operasi sistem). Semakin cepat reaksi perangkat proteksioperasi sistem). Semakin cepat reaksi perangkat proteksi
yang digunakan maka akan semakin sedikit pengaruhyang digunakan maka akan semakin sedikit pengaruh
gangguan kepada kemungkinan kerusakan alat.gangguan kepada kemungkinan kerusakan alat.
2.2. Cepat melokalisir luas daerah yang mengalami gangguan,Cepat melokalisir luas daerah yang mengalami gangguan,
menjadi sekecil mungkin;menjadi sekecil mungkin;
Teknologi dan Rekayasa
27. 3. Dapat memberikan pelayanan listrik dengan keandalan yang3. Dapat memberikan pelayanan listrik dengan keandalan yang
tinggi kepada konsumen dan juga mutu listrik yang baik;tinggi kepada konsumen dan juga mutu listrik yang baik;
4.4. Mengamankan manusia terhadap bahaya yang ditimbulkanMengamankan manusia terhadap bahaya yang ditimbulkan
oleh listrik.oleh listrik.
Teknologi dan Rekayasa
MANFAAT DARI SISTEM PROTEKSIMANFAAT DARI SISTEM PROTEKSI
28. Standar pemutusan proteksi harus sesuai
dengan aturan-aturan instalasi listrik yang
berlaku seperti PUIL harus diperhatikan dan
dituruti.
Standar-standar yang diacu baik standar
lokal maupun standar internasional harus
diperhatikan seperti SPLN, IEC 60947-2.
STANDAR PEMUTUSAN PROTEKSISTANDAR PEMUTUSAN PROTEKSI
Teknologi dan Rekayasa
30. Teknologi dan Rekayasa
• Sistem proteksi gagal bekerja sama sekali untuk daerah kerjanya
• Gagal secara selektip sehingga pemadaman menjadi luas
• Gagal bekerja secara cepat mengakibatkan kerusakan
• Kegagalan yang menyebabkan salah kerja
33. Teknologi dan Rekayasa
1. Hasil pengujian sistem proteksi dicatat dan sesuai standar uji pusat
pembangkit listrik;
2. Hasil pengujian dibandingkan dengan standar uji pusat pembangkit
listrik;
3. Hasil uji diluar standar akan dilakukan pengujian ulang untuk diyakini
sudah sesuai dengan standar uji pusat pembangkit listrik.
36. Teknologi dan Rekayasa
PENYETELAN ARUS LEBIHPENYETELAN ARUS LEBIH
1. Untuk relai arus lebih yang terpasang di penyulang dihitung
berdasarkan arus beban maksimum yang mengalir di penyulang
2. Untuk relai arus lebih yang terpasang di incoming trafo di hitung
berdasarkan arus nominal trafo tersebut.
• Relai Invers biasa diset sebesar 1,05 s.d. 1,1 x Beban,
• Relai Definit diset sebesar 1,2 s.d. 1,3 x I Beban.
37. Teknologi dan Rekayasa
I (ampere)
SETt
KARAKTERISTIK TUNDA WAKTU
TERTENTU ( DEFINITE TIME )
SETI
Karakteristik definite time: bisa di setting arus besar setting waktu kecil
KARAKTERISTIK RELAY:
PENYETELAN ARUS LEBIHPENYETELAN ARUS LEBIH
38. Teknologi dan Rekayasa
KARAKTERISTIK KOMBINASIKARAKTERISTIK KOMBINASI
t (detik)
I (ampere)
KARAKTERISTIK KOMBINASI INSTANT
DENGAN TUNDA WAKTU INVERSE
Digunakan untuk setting inverse dan moment
39. Teknologi dan Rekayasa
SISTEM PENGAMAN PADA TENAGA LISTRIKSISTEM PENGAMAN PADA TENAGA LISTRIK
3 4 5 6 7
A B C D
21
1 2
3. Differential Relay Pengaman Utama Trafo dll
Over Current Relay Trafo sisi 150 kV Pengaman Cadangan Lokal Trafo Pengaman
Cadangan Jauh Bus B
1. Differential Relay Pengaman Utama Gen dll
2. Distance Relay Pengaman Utama transmisi dll
5. OCR dan GFR Trafo sisi 20 kV Pengaman Utama Bus B1 Pengaman Cadangan Jauh
saluran BC
OCR dan GFR di B2 Pengaman Utama saluran BC Pengaman Cadangan Jauh saluran CD
OCR dan GFR di C Pengaman Utama saluran CD Pengaman Cadangan Jauh seksi berikut
40. ∆t
∆t
tc
tb = ∆t+t
ta = ∆t+tb
A
B
C
Sub 1
Sub2 Sub3
51
51G
51
51G
51
51G
51
51G
t in = ∆t+ta
51
51N
51G
51
51G
51
51G
51
51G
KOORDINASI RELAI INVERSE
KOORDINASI RELAI
DEFINITE
Teknologi dan Rekayasa
KOORDINASI RELAIKOORDINASI RELAI
41. 1- 51V, backup overcurrent relay, pengendalian
tegangan atau kontrol tegangan
1-51G, backup ground time overcurrent relay
Daya: 500 s/d 1000 kVA tegangan 600 volt
(maksimum)
1. GENERATOR KECIL (sistem isolated)
KOORDINASI RELAIKOORDINASI RELAI
Teknologi dan Rekayasa
42. Teknologi dan Rekayasa
2. GENERATOR SEDANG (sistem isolated/ paralel)
Daya: 500 s/d 12 500 kVA
tegangan 600 volt (maksimum)
3 - 51V, backup overcurrent relay,
pengendalian tegangan atau kontrol
tegangan
1 -51G, backup ground time overcurrent
relay
1 - 87, differential relay
1 - 32, reserve power relay untuk
pengendalian protection
1 – 40, impedance relay, untuk pengaman
kehilangan medan
KOORDINASI RELAIKOORDINASI RELAI
43. 1. Sistem tenaga listrik terbagi dalam beberapa seksi –
seksi . yang satu dengan yang lainnya dapat
dihubungkan Atau diputus oleh pmt .
KAWASAN PENGAMANANKAWASAN PENGAMANAN
KAWASAN PENGAMANANKAWASAN PENGAMANAN
2. Setiap seksi diamankan oleh relai, dan setiap relai
mempunyai kawasan pengamanan
Teknologi dan Rekayasa
44. DAERAH PENGAMANAN
GENERATOR
DAERAH PENGAMANAN
GENERATOR -TRAFO
DAERAH PENGAMANAN
BUSBAR
DAERAH PENGAMANAN
BUSBAR
DAERAH PENGAMANAN
TRANSMISI
DAERAH PENGAMANAN
BUSBAR TM
DAERAH PENGAMANAN
TRAFO TENAGA
DAERAH PENGAMANAN
JARINGAN TM
KAWASAN PENGAMANAN
DARI PENGAMAN ISTEM
TENAGA LISTRIK
KAWASAN PENGAMANANKAWASAN PENGAMANAN
Teknologi dan Rekayasa
45. +
-
CT
Penyulang
Gangguan
• CT mentransfer besaran primer
ke besaran sekunder
• Rele detektor hanya bekerja
dengan arus kecil akurat
• Perlu sumber Volt DC untuk
tripping PMT
• Karakteristik bisa dipilih Definite, Inverse,
Very-Inverse atau Extreemely Inverse.
Rele Arus Lebih Sekunder
KAWASAN PENGAMANANKAWASAN PENGAMANAN
Teknologi dan Rekayasa
46. OCR
TR
AUX R AUX R
CT
+ DC SUPPLY
- DC SUPPLY
KAWASAN PENGAMANANKAWASAN PENGAMANAN
Teknologi dan Rekayasa
47. Υ
Υ
32 46 40 37 21 GB
87G
60
59/81
AVR 64F
59
87
87GT
96 96 51N
G
AT
GT
51N
51 51N
51 51N
51N87
Υ
RT
A1 AB1 B1
CT
PT
SWITCHGEAR
A B
86G
86GB
DIAGRAM
TUNGGAL
PLTU
Teknologi dan Rekayasa
DIAGRAM TUNGGAL PLTUDIAGRAM TUNGGAL PLTU
48. 87G
59
32 214046 37
96
9687GT 51N
51N
87
87
51/51N
51/51N
GT
AT
RT
A A1 AB1 B1
B
G
59/81
AVR 64F
51N
60
CTPT
86G
86GB
96
86RT
DIAGRAM
TUNGGAL
PROTEKSI PLTU
IBAA DOC
Teknologi dan Rekayasa
DIAGRAM TUNGGAL PLTUDIAGRAM TUNGGAL PLTU