6. B. 1. Sistem Pencahayaan Langsung
(direct lighting)
Pada sistem ini 90-100% cahaya diarahkan secara
langsung ke benda yang perlu diterangi. Sistm ini
dinilai paling efektif dalam mengatur pencahayaan,
tetapi ada kelemahannya karena dapat
menimbulkan bahaya serta kesilauan yang
mengganggu, baik karena penyinaran langsung
maupun karena pantulan cahaya. Untuk efek yang
optimal, disarankan langi-langit, dinding serta
benda yang ada didalam ruangan perlu diberi
warna cerah agar tampak menyegarkan
6
7. B.2. Pencahayaan Semi Langsung (semi
direct lighting)
Pada sistem ini 60-90% cahaya diarahkan
langsung pada benda yang perlu diterangi,
sedangkan sisanya dipantulkan ke langit-langit
dan dinding. Dengan sistem ini kelemahan
sistem pencahayaan langsung dapat dikurangi.
Diketahui bahwa langit-langit dan dinding yang
diplester putih memiliki effiesiean pemantulan
90%, sedangkan apabila dicat putih effisien
pemantulan antara 5-90
7
8. B.3. Sistem Pencahayaan Difus
(general diffus lighting)
Pada sistem ini setengah cahaya 40-60%
diarahkan pada benda yang perlu disinari,
sedangka sisanya dipantulkan ke langit-langit
dan dinding. Dalam pencahayaan sistem ini
termasuk sistem direct-indirect yakni
memancarkan setengah cahaya ke bawah dan
sisanya keatas. Pada sistem ini masalah
bayangan dan kesilauan masih ditemui.
8
9. B.4. Sistem Pencahayaan Semi Tidak
Langsung (semi indirect lighting)
Pada sistem ini 60-90% cahaya diarahkan ke
langit-langit dan dinding bagian atas, sedangkan
sisanya diarahkan ke bagian bawah. Untuk hasil
yang optimal disarankan langit-langit perlu
diberikan perhatian serta dirawat dengan baik.
Pada sistem ini masalah bayangan praktis tidak
ada serta kesilauan dapat dikurangi.
9
10. B.5. Sistem Pencahayaan Tidak
Langsung (indirect lighting)
Pada sistem ini 90-100% cahaya diarahkan ke
langit-langit dan dinding bagian atas kemudian
dipantulkan untuk menerangi seluruh ruangan.
Agar seluruh langit-langit dapat menjadi sumber
cahaya, perlu diberikan perhatian dan
pemeliharaan yang baik. Keuntungan sistem ini
adalah tidak menimbulkan bayangan dan
kesilauan sedangkan kerugiannya mengurangi
effisien cahaya total yang jatuh pada permukaan
kerja.
10
14. Cara Menghitung Kebutuhan Lampu
Menurut SNI, daya pencahayaan maksimum
- ruang kantor/ industri 15 watt/ m2
- rumah 10 watt/m2.
- toko 20-40 watt/m2
- hotel 10-30 watt/m2
- sekolah 15-30 watt/m2
- rumah sakit 10-30 watt/m2
Coba terapkan perhitungan ini pada setiap ruang di rumah, kemudian jumlahkan dan
dirata-rata. Misalnya, rumah anda berukuran 36 m2, maka jumlah daya untuk lampu
harus di bawah 360 watt. Jika jumlahnya berlebih, sebaiknya kurangi titik lampu atau
gunakan jenis lampu hemat energi.
SNI 03-6575-2001
14
16. Contoh soal
Ruangan kantor berukuran 20 x 10 x 3 m
direncanakan memakai TL Philip 4 x 36 watt
dengan penerangan E = 300 lux. Hitung, jumlah
lampu dan daya listrik yang dibutuhkan.
16
Data Sheet
17. Untuk 1 bh TL 36 watt, jumlah lumen = 2500
lumen. Untuk 4 buah lampu TL 36 watt, jumlah
lumen = 4 x 2500 = 10.000 lumen.
Dipilih CU 60 % dan LLF 0,8
17
N =
300𝑥200
10000𝑥0.6𝑥0.8
= 12.5 13 Titik
19. Pembagian group
Max = 12 titik 2 Group
Perhitungan Daya
Group I = 7 Titik ( daya = 7x4x(36+10) = 1.288 watt )
Group II = 6 Titik ( daya = 6x4x(36+10) = 1.104 watt )
Totol daya lampu = 2.392 watt
19
20. C. Instalasi Daya
Untuk menentukan instalasi daya, dapat
dilakukan pendekatan sebagai berikut;
1. Berdasarkan beban yang akan terpasang.
Contoh : motor listrik, Mesin Las, dll
2. Diperhitungkan 20 % dari daya penerangan
dengan pendekatan 1 titik @ 100 watt untuk
rumah tinggal.
20
21. Contoh soal
Lanjutan soal
Daya penerangan = 2.392 watt
Titik stop kontak = 20 % x 2.392 watt
= 478.4 watt 5 titik
Totol daya = 500 watt
Pembagian Group;
Group 1 = 2 titik ( daya = 2 x 100 watt = 200 watt)
Group 2 = 3 Titik ( daya = 3 x 100 watt = 300 watt)
21
22. D. Single Line Diagram & Pembagian
Daya
• Untuk SLD akan berisi pembagian group dan
pembatas yang digunakan
• Pembagian daya berdasarkan pembagian
group
• Untuk menentukan ukuran kabel digunakan
125 % kapasitas maksimum
22
25. • Contoh soal
25
Penerangan Daya
Total Daya
(watt)
Jumlah titik
(unit)
Daya Satuan
(watt)
Daya Total
(watt)
Jumlah titik
(unit)
Daya Satuan
(watt)
Daya Total
(watt)
Group 1 7 184 1,288 2 100 200 1,488
Group 2 6 184 1,104 3 100 300 1,404
Total Daya 2,892
26. • Menentukan pembatas
• Group 1
Total daya = 1.488 watt
𝐼 =
1.488
220 𝑥 0.8
= 8.45 𝐴 → 10 𝐴
KHA = 125 % x 8.45 A = 10.56 A NYM 3 x 1.5 mm
• Group 2
Total daya = 1.404 watt
𝐼 =
1.404
220 𝑥 0.8
= 7.97 𝐴 → 8 𝐴
KHA = 125 % x 7.97 A = 9.97 A NYM 3 x 1.5 mm
• Pembatas utama
Total Daya = 2.892 watt
𝐼 =
2.892
220 𝑥 0.8
= 16.43 𝐴 → 20 𝐴
KHA = 125 % x 16.43 A = 20.53 A NYM 3 x 2.5 mm
26
27. 27
10 A
20 A
8 A
NYM 3 x 1.5 mm
NYM 3 x 1.5 mm
NYM 3 x 2.5 mm
Penerangan Daya
Total
Daya
(watt)
Jumlah
titik
(unit)
Daya
Satuan
(watt)
Daya
Total
(watt)
Jumlah titik
(unit)
Daya Satuan
(watt)
Daya
Total
(watt)
Group
1 7 184 1,288 2 100 200 1,488
Group
2 6 184 1,104 3 100 300 1,404
Total Daya 2,892