SlideShare a Scribd company logo
1 of 420
MODUL PEMBAHASAN
UKMPPD BATCH 2 TAHUN 2022
01
Jadilah dokter yang baik, bukan sekedar
mengejar pujian atau kekayaan, namun
senantiasa mengharap belas kasih
Pencipta yang telah memberikan kita
sebuah kelebihan dari
ketidaksempurnaan
SOAL
001
Laki-laki, 48 tahun mengeluhkan sesak napas. Pasien bekerja di pertambangan
Kalimantan. Pada pemeriksaan penunjang foto polos dada ditemukan ground-glass
appereance. Diagnosis kasus ini adalah..
A. Silikosis
B . A sbetosis
C. Busitosis
D. Bissinosis
E. PPOK
PEMBAHASAN
001
B. ASBETOSIS
KEYWORDS:
• Laki-laki, 48 tahun
• sesak napas. Pasien bekerja di pertambangan
Kalimantan.
• Rontgen Thorax: ground-glass appereance.
Diagnosis kasus ini adalah..
PEMBAHASAN
ASBESTOSIS
• Asbestosis adalah pneumokoniosis yang
disebabkan oleh akumulasi pajanan serat
asbestos.
• Asbestos adalah kelompok mineral silikat fibrosa dari
logam magnesium dan besi yang sering digunakan
sebagai bahan baku industri tegel lantai dan atap
PEMBAHASAN
ASBESTOSIS
• Proses patofisiologi asbestosis diawali dengan
inhalasi serat asbestos.
• Serat berdiameter 0,5-5 mikrometer akan
tersimpan di bifurcatio saluran, bronkioli, dan
alveoli.
• Awitan gejala asbestosis biasanya akan timbul 20
tahun setelah Pajanan awal. Tanda dan gejala
asbestosis kebanyakan tidak khas dan mirip
penyakit paru restriktif lainnya.
PEMBAHASAN
GEJALA
• Proses patofisiologi asbestosis diawali dengan
inhalasi serat asbestos.
• Serat berdiameter 0,5-5 mikrometer akan
tersimpan di bifurcatio saluran, bronkioli, dan
alveoli.
• Awitan gejala asbestosis biasanya akan timbul 20
tahun setelah Pajanan awal. Tanda dan gejala
asbestosis kebanyakan tidak khas dan mirip
penyakit paru restriktif lainnya.
PEMERIKSAAN FISIK
• Rhonki basal paru
bilateral pada akhir
fase inspirasi
• Jari tabuh (digital
clubbing)
PEMERIKSAAN RONTGEN
Tiga tingkatan gambaran roentgen:
• Pada tahap awal, gambaran pola retikular pada
basal paru, ground-glass appearance.
• Tahap kedua, ditandai gambaran shaggy heart
border (Gambar 2).
• Pada tahap akhir, terdapat pola intersisial kasar
dan honey-comb pada paru ata
PEMBAHASAN
Jawaban lainnya…
A. Silikosis  pekerja tambang, keramik,
pencetakan logam, rontgen egg shell
calcification
C. Busitosis  tidak ada
D. Bissinosis  hirupan debu kapas, rami dan sisal;
Monday morning fever
E. PPOK  akibat terpapar asap hasil
pembakaran; barrel chest
SOAL
002
Pasien laki-laki berusia 64 tahun datang ke poliklinik dengan keluhan batuk
bercampur darah sejak 3 bulan yang lalu. Keluhan disertai dengan suara yang
menjadi serak, sesak, nafsu makan menurun, dan berat ba dan turun. Riwayat
merokok sejak 40 tahun yang lalu sebanyak 2 bungkus/hari. Pemeriksaan fisik
dida patkan T
D 120/80 mmHg, nadi 78 kali/menit, RR 22 kali/menit, suhu 36,8C.
Pemeriksaan thoraks didapatkan hemithoraks kiri tertinggal, fremitus kiri lebih
besar daripada kanan, suara napas paru kiri menghilang. Hasil foto thoraks
ditemukan konsolidasi di lobus inferior kiri. Kemungkinan diagnosa pada kasus
tersebut adalah…
A. Asma bronkiale
B. TB paru
C. PPOK
D. Karsinoma paru
E. Efusi pleura
PEMBAHASAN
002
KEYWORDS:
• laki-laki, 64 tahun datang ke poliklinik
• batuk bercampur darah sejak 3 bulan yang lalu.
• suara yang menjadi serak, sesak, nafsu makan menurun, dan berat
badan turun.
• Riwayat merokok sejak 40 tahun yang lalu sebanyak 2 bungkus/hari.
• PF: TD 120/80 mmHg, nadi 78 kali/menit, RR 22 kali/menit, suhu 36,8C.
Pemeriksaan thoraks didapatkan hemithoraks kiri tertinggal, fremitus kiri
lebih besar daripada kanan, suara napas paru kiri menghilang.
• Hasil foto thoraks ditemukan konsolidasi di lobus inferior kiri.
Kemungkinan diagnosa pada kasus tersebut adalah…
D. KARSINOMA PARU
PEMBAHASAN
Karsinoma Paru
Anamnesis
• Batuk-batuk dengan/tanpa dahak (dahak
putih, dapat juga purulen)
• Batuk darah
• Sesak napas
• Suara serak
• Sakit dada
• Sulit/sakit menelan
• Benjolan di pangkal leher
• Sembab muka dan leher, kadang disertai
sembab lengan dengan rasa nyeri yang
hebat
• Penurunan berat badan
• Faktor risiko rokok
Pemeriksaan fisik
• Hasil yang didapat sangat bergantung pada
kelainan saat pemeriksaan dilakukan
• Tumor paru ukuran kecil dan terletak di
perifer dapat memberikan gambaran
normal pada pemeriksaan
• Tumor dengan ukuran besar, terlebih bila
disertai atelektasos sebagai akibat kompresi
bronkus, efusi pleura atau penekanan vena
kava akan memberikan hasil yang lebih
informatif
• Pemeriksaan KGB
Sumber: Pedoman Diagnosis dan Tatalaksana Kanker Paru di Indonesia. PDPI. 2003
PEMBAHASAN
Pada kasus…
Pemeriksaan fisik
• Hemithoraks kiri
• Gerak dada tertinggal
• Fremitus kiri > kanan
• Suara napas menghilan
PEMBAHASAN
Pemeriksaan Radiologi
Karsinoma Paru
Foto Thoraks
• Pada pemeriksaan foto thoraks
PA/lateral akan dapat dilihat bila massa
tumor dengan ukuran tumor > 1 cm
(konsolidasi)
• Tanda yang mendukung keganasan
adalah tepi yang ireguler, disertai
identasi pleura, tumor satelit tumor, dll
• Pada foto tumor juga dapat ditemukan
telah invasi ke dinding dada, efusi
pleura, efusi perikardium, dan
metastasis intrapulmoner
CT Scan
• Dapat mendeteksi tumor dengan
ukuran < 1 cm
• Bila terdapat penekanan terhadap
bronkus, tumor intrabronkial,
atelektasis, efusi pleura yang tidak
masif, dan telah terjadi invasi ke
mediastinum dandinding dada dapat
tervisualisasi
• Keterlibatan KGB dapat dideteksi
Sumber: Pedoman Diagnosis dan Tatalaksana Kanker Paru di Indonesia. PDPI. 2003
PEMBAHASAN
PEMERIKSAAN FISIK KARSINOMA PARU
• Yang perlu diingat adalah
mengapa hasil pemeriksaan
fisik dapat demikian
• Ketika adamassa padat di paru
 penghantaran suara oleh
fremitus vokal menjadi lebih baik
(media padat)
• Massa di paru juga
menghambat pengembangan
jaringan paru sendiri  suara
nafas berkurang
• Ingat kembali bahwa ada
gejala khas dari kanker
paru batuk darah atau sesak
napas
• Perhatikan usia pasien juga!
PEMBAHASAN
WWW.FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
PEMBAHASAN
Pemeriksaan Radiologi karsinoma Paru
• Coin lesion or solitary pulmonary nodule (SPN) is a round oval, wellcircumscribed
solitary pulmonary lesion.
• Lung cancer is the most common cause of malignant coin lesion.
• These lesions are the first indicator of lung cancer in about 20-30% patients.
• 10-30% of cancerous coin lesion occur when cancer spread to the lungs from another
part of the body.
PEMBAHASAN
Jawaban lainnya…
A. Asma bronkiale  sesak, suara nafas mengi,
riwayat atopi/alergi (+) dengan/tanpa
darah, foto berupa
B. TB paru  batuk kronis (≥2 minggu)
kavitas/infiltrat di apeks paru, sputum BTA (+)
C. PPOK  riwayat merokok (+), barrel chest, foto
berupa sela iga melebar, gambaran jantung
pendulum, diafragma mendatar
E. Efusi pleura  sesak, suara napas menurun,
gerak dada asimetris, fremitus menurun, foto
terdapat gambaran air fluid leve
SOAL
003
Wanita, 33 tahun datang ke poliklinik dengan keluhan batuk berdahak lebih
dari 2 bulan. Keluhan disertai dengan dema m dan sering berkeringat p a d a
malam hari. Sebelumnya pasien tidak pernah mengalami keluhan seperti ini.
Pasien juga belum pernah mendapatkan pengobatan apapun. Pa da
pemeriksaan fisik didapatkan TD 120/80 mmHg, nadi 86 kali/menit, RR 24
kali/menit, suhu 38,9C. Pa da auskultasi ditemukan ronki p a d a kedua lapang
paru, perkusi hipersonor p a d a apeks. Komplikasi yang mungkin terjadi oleh
karena penyakit yang diderita pasien adalah….
A. Emfisema
B. Efusi pleura
C. Pneumothoraks
D. Hematothoraks
E. Empyema
PEMBAHASAN
003
C. PNEUMOTHORAKS
KEYWORDS:
• Wanita, 33 tahun
• keluhan batuk berdahak lebih dari 2 bulan.
• demam dan sering berkeringat pada malam hari.
• belum pernah mendapatkan pengobatan apapun.
• PF: TD 120/80 mmHg, nadi 86 kali/menit, RR 24
kali/menit, suhu 38,9C, ronki pada kedua lapang
paru, perkusi hipersonor pada apeks.
Komplikasi yang mungkin terjadi oleh karena penyakit
yang diderita pasien adalah….
PEMBAHASAN
Penyakit Paru
Komplikasi yang mungkin timbul pada TB paru
• Hemoptisis, pneumothoraks, gagal napas, gagal
jantung, efusi pleura
Sumber: Pedoman Diagnosis dan Penatalaksanaan TB di Indonesia, PDPI, 2017
PEMBAHASAN
Jawaban lainnya…
A. Emfisema  batuk dahak tiga lapis
B. Efusi pleura  sudut costofrenikus tumpul
D. Hematothoraks  meniscus sign (+), berupa
darah
E. Empyema  meniscus sign (+), berupa pus
SOAL
004
Pasien perempuan , 60 tahun datang dengan keluhan sesak dan mual
sejak 1 hari SMRS. Pasien juga tidak bisa BAK sejak 2 hari yang lalu. Sejak 6
bulan yang lalu pasien sudah merasa air kencingnya lebih sedikit
meskipun minum air putih yang cukup. Keluhan disertai lemas dan kedua
kaki bengkak. Terdapat riwayat hipertensi dan diabetes melitus sejak 5
tahun yang lalu. Saat ini tekanan darah 160/90 mmHg. Dari pemeriksaan
lab didapatkan ureum 300, kretinin 12, proteinuria +++, Hb 8,3 g/dl, PH 7,1.
Dari USG didapatkan gambaran kedua ginjal yang mengecil.
Tatalaksana yang paling tepat adalah...
A. Pemberian antibiotic
B. Hemodialisis
C. Radiasi
D. Tranfusi darah (PRC)
E. Pemberian loop diuretic
PEMBAHASAN
004
KEYWORD:
• Pasien perempuan , 60 tahun
• Sesak dan mual,tidak bisa BAK
• Air kencingnya lebh sedikit
• Lemas dan kedua kaki bengkak
• Riwayat hipertensi dan diabetes melitus
• PF: TD 60/90 mmHg.
• Pemeriksaan lab ureum 300, kretinin 12, proteinuria +++, Hb 8,3
g/dl
• USG kedua ginjal yang mengecil
Tatalaksana yang paling tepat adalah...
B. HEMODIALISIS
PEMBAHASAN
GAGALGINJAL KRONIS(GGK)
Sumber: Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam, Sudoro, A.,2009
PEMBAHASAN
GAGAL GINJAL KRONIK
PEMBAHASAN
GGK
PEMBAHASAN
PEMBAHASAN
Jawaban lainnya…
A. Pemberian antibiotic  tidak ada infeksi
C. Radiasi  tidak ada indikasi
D. Tranfusi darah (PRC)  belum ada indikasi
E. Pemberian loop diuretic  pada CKD tanpa
indikasi HD cito
SOAL
005
Seorang wanita, usia 65 tahun, datang ke Puskesmas dengan
keluhan nyeri di lutut dan pinggang, yang hilang timbul sejak 2 tahun
lalu. Nyeri seringkali disertai kaku sendi <1 jam saat bangun tidur
pagi hari. Pasien juga kesulitan menekuk kedua lututnya.
Pemeriksaan fisik TTV dalam batas normal. Pemeriksaan status lokalis
genu didapatkan sedikit edema; eritema (+); nyeri tekan (+);
krepitasi (+). Bila pasien memiliki riwayat gastritis, NSAID apa yang boleh
diberikan?
A. Antalgin
B. Meloksikam
C. Piroksikam
D. Natrium diklofenak
E. Celecoxib
PEMBAHASAN
005
KEYWORDS:
• Seorang wanita, usia 65 tahun,
• Nyeri di lutut dan pinggang,
• Nyeri disertai kaku sendi <1 jam sa a t bangun tidur
pagi hari.
• Kesulitan menekuk kedua lututnya.
• Status lokalis genu didapatkan sedikit edema; eritema
(+); nyeri tekan (+); krepitasi (+).
Bila pasien memiliki riwayat gastritis, NSAID apa yang
boleh diberikan?
E. CELECOXIB
PEMBAHASAN
RA VS OA
PEMBAHASAN
Arthritis
PEMBAHASAN
Osteoarthritis
• Krepitus
• Penurunan ROM
• Pembengkakan dari
osteofit
• Pembengkakan DIP
(haberden) PIP (bouchard)
• OA lebih sering DIP dan PIP,
RA PIP dan MCP
PEMBAHASAN
Manajemen
• NSAID, terapi fisik, perubahan gaya hidup
• Acetaminofen
• Injeksi steroid intraarticular: temporary
• Severe symptom: penggantian send
PEMBAHASAN
Manajemen
PEMBAHASAN
Manajemen
PEMBAHASAN
Jawaban lainnya…
A. Antalgin  bukan indikasi pada O A
B. Meloksikam  dapat menjadi terapi O A namun
kurang selektif
C. Piroksikam  dapat menjadi terapi O A namun
kurang selektif
D. Natrium diklofenak  dapat menjadi terapi OA
namun kurang selektif
SOAL
006
Laki-laki 40 tahun datang dengan keluhan jempol kaki terasa nyeri 8 jam
yang lalu. A d a riwayat nyeri sebelumnya, diberikan obat anti nyeri lalu
keluhan menghilang. Riwayat keluhan nyeri berulang. Pa da pemeriksaan
fisik tanda-tanda vital dalam batas normal, p a d a MTP 1 dekstra ditemukan
tofus, hiperemis (+). Hasil laboratorium asam urat 9 mg/dL. Apa terapi yang
tepat pada kasus ini?
A. Kodein
B. Probenesid
C. Paraceta mol
D. Allupurinol
E. Kolkisin
PEMBAHASAN
006
KEYWORDS:
• Laki-laki, 40 tahun
• Jempol kaki nyeri, 8 jam
• Riwayat keluhan nyeri berulang
• PF: MTP 1 dekstra ditemukan tofus, hiperemis (+)
• Lab: asam urat 9 mg/dL
Apa terapi yang tepat pada kasus ini?
E. KOLKISIN
PEMBAHASAN
TATALAKSANA GOUT ARTHRITIS
SERANGAN AKUT
• Kolkisin, efektif pada 24 jam pertama setelah
serangan nyeri sendi timbul. Dosis oral 0,5-0,6 mg
per hari dengan dosis maksimal 6 mg.
• Kortikosteroid sistemik jangka pendek (bila kolkisin
dan NSAID tidak berespon baik), seperti
prednisone 2-3 x 5 mg/hari selama 3 hari
• NSAID seperti natrium diklofenak 25-50mgselama
3-5 hari.
PEMBAHASAN
TATALAKSANA GOUT ARTHRITIS
MENCEGAH KOMPLIKASI
• Penurun asam urat : urikosurik (meningkatkan
pembuanganasam urat lewat urine) atau inhibitor
xantine oksidase (menghambat produksi asam urat).
Obat penurun asam urat tidak digunakan selama
serangan akut.
Contoh urikosurik: probenecid.
Contoh inhibitor xantine oxidase: allupurinol
• M odifikasi gaya hidup : minum cukup (8-10
gelas/hari), menjaga berat badan ideal, hindari
konsumsi alkohol, pola diet rendah purin
PEMBAHASAN
Jawaban lainnya…
A. Kodein  bukan pilihan pada terapi gout
arthritis
B. Probenesid  kontraindikasi diberikan pada
serangan akut
C. Paracetamol  bukan pilihan utama pada
terapi gout arthritis
D. Allupurinol  kontraindikasi diberikan pada
serangan akut
SOAL
007
Pasien laki – laki, 8 tahun datang dengan keluhan dema m hilang timbul
sejak 6 hari yang lalu, terutama p a d a malam hari. Pasien juga mengeluh
mual, muntah, sakit kepala, pegal – pegal di seluruh tubuh sulit buang air
besar. Pa da pemeriksaan fisik didapatkan nadi 80 kali/menit, suhu 38,80
C, lidah kotor dengan tepi hiperemis dan nyeri tekan abdomen
(+).Pemeriksaan yang paling tepat dilakukan saat ini adalah …
A. IgM anti Salmonela
B. Kultur urin
C. Kulltur darah
D. Kultur feses
E. Widal tes
PEMBAHASAN
007
C. KULTURDARAH
KEYWORDS:
• Pasien laki – laki, 8 tahun
• demam hilang timbul sejak 6 hari, terutama malam hari
• mual, muntah, sakit kepala, pegal – pegal di seluruh tubuh
• sulit buang air besar
• nadi 80 kali/menit, suhu 38,80 C, lidah kotor dengan tepi
hiperemis dan nyeri tekan abdomen (+).
Pemeriksaan yang paling tepat dilakukan saat ini adalah …
PEMBAHASAN
PATOGENESIS
DEMAM TIFOID
PEMBAHASAN
DEMAM TIFOID
PEMBAHASAN
DEMAM TIFOID
• Gejala khas pada typhoid
• Stepwise fever pattern àpola demam dimana suhu akan turun di pagi
dan suhu semakin tinggi dari hari ke hari.
• Minggu pertama: gejala gastrointestinal (nyeriperut, konstipasi), batuk,
sakit kepala.
• Akhir minggu pertama: suhu masuk fase plateau (39-400C), muncul
rose spot (salmon-colored, blanching, truncal, maculopapules)
• Minggu kedua: gejala di atas meningkat, dapat ditemukan
splenomegali. Bradikardi relatif, dicrotic pulse (double beat, the
second beat weaker than the first)
• Minggu ketiga: takipnue, distensi perut, diare hijau-kuning (pea soup
diarrhea), dapat masuk thypoid state(apatis, confusion, psychosis),
dapat terjadi perforasi usus dan peritonitis
• Minggu keempat: jika individu tersebut bertahan, gejala akan
membaik
PEMBAHASAN
PEMERIKSAAN TIFOID
• Tubex test  Minggu pertama
• Widal  Minggu kedua Hasil positif jika terjadi
kenaikan titer 4x lipat atau Anti-O 1/320 atau anti-
H 1/640
• Typhi dot IgM IgG 4) Kultur :
• Aspirat sumsum tulang  terlalu invasif.
• Darah  minggu 1
• Feses  minggu 2,3
• Urin  minggu 3,4
PEMBAHASAN
Jawaban lainnya…
A. IgM anti Salmonela  minggu ke 2
B. Kulltur urin  minggu ke 4
D. Kultur feses  minggu ke 23
E. Widal tes  minggu ke 2
SOAL
008
Laki-laki, 30 tahun, datang ke IGD dengan keluhan b a da n terasa
kaku. Tangan terasa tertarik dan bergerak sendiri tanpa bisa
dikendalikan. Sebelumnya pasien mengalami BAB cair dan
muntah. Pasien berobat ke puskesmas dan diberikan obat untuk
mengurangi keluhannya. Obat yang memiliki efek samping pada
keadaan pasien adalah:
A. Loperamide
B. Domperidone
C. Metoklopramide
D. Ondansentron
E. Omeprazol
PEMBAHASAN
008
KEYWORDS:
• Laki-laki, 30 tahun
• Badan kaku, tangan terasa tertarik, bergerak
sendiri
• Riwayat penggunaan obat muntah yang
diberikan di puskesmas
Obat yang memiliki efek samping pada keadaan
pasien adalah:
C. METOKLOPRAMIDE
PEMBAHASAN
OBATMUNTAH
• Domperidon blokade reseptor dopamin perifer
dan CTZ, mempercepat pengosongan lambung,
meningkatkan peristaltik lambung (tidak bisa
lewat BBB)
• Metoclopramide blokade reseptor dopamin
dan serotonin di CTZ, meningkatkan motilitas GI
(bisa lewat BBB)
• Ondansentron  antagonis reseptor serotonin
• Chlorpromazine  antagonis dopamin di otak
PEMBAHASAN
EXTRA-PYRAMIDAL SYNDROME (EPS)
• Suatu kumpulan gejala motorik akibat defisiensi
dopamin di otak (jaras ekstrapiramidal)
• Gejala
• Distonia/spasme
• Akatisia
• Bradikinesia
• Parkinsonisme
• Tremor
• Tardive diskinesia
PEMBAHASAN
PEMBAHASAN
Jawaban lainnya…
A. Loperamide  tidak lewat BBB, tidak
menyebabkan EPS
B. Domperidone  tidak lewat BBB, tidak
menyebabkan EPS
D. Ondansentron  tidak lewat BBB, tidak
menyebabkan EPS
E. Omeprazole  tidak lewat BBB, tidak
menyebabkan EPS
SOAL
009
Laki-laki 40 tahun, datang dengan keluhan demam yang telah
dirasakan sejak 1 minggu yang lalu. Demam dirasakan naik turun.
Demam disertai dengan perubahan warna kencing menjadi kuning
pekat. Dari hasil anamnesis diketahui bahwa pasien pernah
menderita penyakit kuning sejak 8 tahun yang lalu dan hingga
sekarang masih aktif mengonsumsi alkohol. Pemeriksaan darah
ditemukan virus yang masih aktif bereplikasi.
Penanda yang tepat kasus diatas adalah?
A. IgG anti HAV
B. HbsAg
C. IgG dan HAV
D. HbeAg
E. HbcAg
PEMBAHASAN
009
D. HBEAG
KEYWORDS:
• Laki-laki, 40 tahun
• Demam naik turun, 1 minggu lalu
• Disertai kencing kuning pekat
• Riwayat pernah menderita penyakit kuning, 8 tahun
lalu dan hingga sekarang masih aktif mengonsumsi
alcohol
• Pemeriksaan darah ditemukan virus yang masih aktif
bereplikasi
Penanda yang tepat kasus diatas adalah?
PEMBAHASAN
HepatitisBSerology
PEMBAHASAN
Serologi Hepatitis B
HBsAg:
• Hep B surface antigen, indikator awal hepatitis B,
dideteksi 4-12 minggu setelah infeksi
Anti HBs:
• Antibodi terhadap HBsAg, menandakan adanya
kekebalan terhadap HBV
HBcAg:
• Hep B core antigen, tidak ada nilai diagnostik
PEMBAHASAN
Serologi Hepatitis B
Anti HBc:
• Antibodi terhadap HBcAg, penanda infeksi saat
window period dimana HBsAg dan AntiHBs
negative
HBeAg:
• Hep B envelope antigen, tanda virus replikatif dan
infeksius
Anti Hbe:
• Penanda infeksi akut sudah berakhir, jika positif
bersama HBsAg menandakan carrier
PEMBAHASAN
PEMBAHASAN
Jawaban lainnya…
A. IgG anti HAV infeks akut hepatitis A
B. HbsAg  infeksi akut atau sedang berlangsung
infeksi hepatitis
C. IgG dan HAV
E. HbcAg  tidak ada nilai diagnostik
SOAL
010
Wanita, 45 tahun, datang ke unit gawa t darurat RS mengeluh
d e m a m disertai nyeri perut kanan atas, mual (+). Pa d a
pemeriksaan fisik didapatkan mengalami obesitas, demam, murphy
sign (+). Apa diagnosis yang paling mungkin pada kasus diatas?
A. Glomerulonefritis akut
B. Abses hepar
C. De ma m tifoid
D. Kolesistitis akut
E. De ma m dengue
PEMBAHASAN
010
D. KOLESISTITIS AKUT
KEYWORDS:
• Wanita, 45 tahun
• Keluhan demam disertai nyeri perut kanan atas
• Keluhan lain seperti mual (+)
• Pemeriksa a n fisik : O besita s (+), demam (+),
murphy sign (+)
Apa diagnosis yang paling mungkin pada kasus
diatas?
PEMBAHASAN
Kolesistitis
• Radang kandung empedu disertai keluhan nyeri perut
kanan atas, nyeri tekan dan demam
• Penyebab timbulnkra : iskemia dinding empedu, stasis
cairan empedu, in eksi kuman
• Penyebab utama : batu kandung empedu (90%) 
stasus
• Pemeriksaan penunjang -) USG, ERCP (endoscopic
retrograde cholangiopancreatography) — dapat
sekallgus menatalaksana
• Penatalaksanaan
• Suportif, antibiotik oral
• Kolesistektomi, baik per-kutaneous maupun open
• Nyeri perut berawal di ulu
hati kemudian terlokalisir di
kanan atas
• Nyeri dapat menjalar ke
bahu kanan / skapula
• Mual muntah
• Demam
• Kantung empedu teraba
("30-40% pasien)
• lkterik(~15% pasien)
PEMBAHASAN
PATOFISIOLOGI
Kolelitiasis  kolesistitis 
Koledokolitiasis  Kolangitis
PEMBAHASAN
PATOFISIOLOGI
PEMBAHASAN
PEMER
IKSAAN PENUNJANG
PEMBAHASAN
PEMBAHASAN
PEMBAHASAN
DIAGNOSISBANDING
PEMBAHASAN
DIAGNOSISBANDING
PEMBAHASAN
KOLANGITIS
• Obstruksi duktus bilier, yang dilanjutkan dengan stasis
bilier, hingga sepsis bilier
• Utamanya akibat koleokolitiasis, dapat pula
disebabkan oleh striktur, neoplasma, dan lainnya
• Charcot triad: demam, nyeri perut kanan atas, dan
kuning (+hipotensi dan altered mental status =
reynold's pentad)
• Leukkositosis, dengan kemungkinan kulur darah positif
• Gambaran obstruksi (ALP dan GGT yang meningkat)
• Tx: suportif dan dekompresi bilier (ERCP), dilanjutkan
kolesistektomi
PEMBAHASAN
KOLESISTITISVS KOLANGITIS
• Kolesistitis = nyeri perut kanan atas, murphy sign
(+), faktor risiko : kolelitiasis.
• Kolangitis =
• T
rias C harcot : demam , ikterik, nyeri perut kanan atas
• Pentad Reynaud: demam, ikterik, nyeri perut kanan
atas, penurunan kesadaran, hipotensi.
• Faktor risiko : koledokolitiasis.
• Demam dan ikterik bisa dijumpai pada kolesistitis, tetapi
biasanya lebih ringan.
PEMBAHASAN
DIAGNOSISBANDING
PEMBAHASAN
KOLESISTITISVS KOLANGITIS
PEMBAHASAN
TATALAKSANA
• Bowel rest
• Hidrasi IV
• Koreksi elektrolit
• Antibiotik
• Analgesik dan antimuntah
• Bedah (kolesistektomi, ERCP)
Sumber: kumar medical medicine
PEMBAHASAN
Jawaban lainnya…
A. Glomerulonefritis akut  BAK berdarah
B. Abses hepar  demam, riwayat diare
berdarah, Ludwig sign
C. Demam tifoid  demam, gejala gastrointestinal,
tifoid tongue, bradikardie relatif
E. Demam dengue  demam, keluhan nyeri sendi,
penurunan kadar platelet
SOAL
011
Laki-laki 45 tahun datang ke IGD rumah sakit dengan keluhan
kembung. Keluhan disertai pusing, mual, muntah, lemas, dan sering
bersendawa. Pada pemeriksaan sensitivitas kuman dari muntahan
didapatkan bakteri bentuk spiral gram negatif berflagel, urease (+),
oksidase (+), katalase (+). Terapi apa yang paling sesuai diberikan
untuk eradikasi kuman penyebab kondisi ini?
A. Bismuth +amoxicillin +metronidazole
B . O m eprazole +a moxicillin +kla ritomisin
C . O m e prazole +ciprofloxacin +m etronid a zole
D . O m eprazole +doksisiklin +kla ritomisin
E . O m e prazole +m etronid a zole +tetrasiklin
PEMBAHASAN
011
B. OPEPRAZOLE + AMOXICILLIN + KLARITOMISIN
KEYWORDS:
• Laki-laki, 45 tahun
• Keluhan perut kembung
• Disertai pusing, mual, muntah, dan sering bersendawa
• Pemeriksaan sensitivitas kuman : terdapat bakteri
bentuk spiral, gram negatif, berflagel, urease (+),
oksidase (+), katalase (+)
Terapi apa yang paling sesuai diberikan untuk
eradikasi kuman penyebab kondisi ini?
PEMBAHASAN
Sumber: Konsensus Nasional Penatalaksanaan Dispepsia dan infeksi helicobacter pylori
Definisi
• Dispepsia merupakan rasa tidak nyaman yang
berasal dati daerah abdomen bagian atas.
• Nyeri epigastrium, rasa terbakar di epigastrium,
rasa penuh setelah makan, cepat kenyang, rasa
kembung pada saluran cerna atas, mual,
muntah, dan sendawa.
• Unluk dispepsia fungsionai, keluhan tersebut di
atas harus berlangsung setidaknya selama tiga
bulan terakhir dengan awitan gejala enam bulan
sebelum diagnosis ditegakkan.
11
PEMBAHASAN
11
Sumber: Konsensus Nasional Penatalaksanaan Dispepsia dan infeksi helicobacter pylori
PEMBAHASAN
11
Sumber: Konsensus Nasional Penatalaksanaan Dispepsia dan infeksi helicobacter pylori
PEMBAHASAN
Dispepsia akibat infeksi Hpylori
• Di Indonesia, 90-100% pasien dengan ulkus
peptikum yang tidak memiliki riwayat
penggunaan obat OAINS adalah akibat infeksi Hp
• 20-40% dyspepsia fungsional adalah akibat infeksi
Hp
• Diagnosis dapat dilakukan melalui endoskopi
(kultur, histologi, rapid urease) dan secara tidak
langsung (urea breath test – gold standard, tes
tinja dan urine)
• Sebelum pemeriksaan harus bebas PPI dan
antibiotik 2 minggu
11
PEMBAHASAN
Tatalaksana InfeksiH.Pylori
11
PEMBAHASAN
Jawaban lainnya…
A. Bismuth + amoxic illin + metronidazole  lini
kedua
C. Omeprazole + ciprofloxacin + metronidazole 
ciprofloxacin bukan sebagai pilihan terapi
D. Omeprazole + doksisiklin + klaritomisin 
doksisiklin bukan sebagai pilihan terapi
E. Omeprazole + metronidazole + tetrasiklin 
tetrasiklin bukan sebagai pilihan terapi
11
SOAL
012
Laki-laki, usia 19 tahun, diantar keluarganya ke poliklinik karena
mengeluh a d a benjolan di leher sejak 1 bulan lalu. Sebelumnya
pasien ke dokter swasta dan diberi antibiotik namun benjolan tidak
hilang. Keluhan lainnya yakni demam naik turun dan penurunan nafsu
makan. Pemeriksaan fisik didapatkan nodul multiple di area leher,
diameter 1-4 cm; konsistensi kenyal, mudah digerakkan; nyeri tekan
(-). Pa da pemeriksaan PA didapatkan serbukan sel limfositik &
didapatkan gambaran sebagai berikut. Diagnosis yang mungkin
pada pasien adalah: .
A. AML
B. Limfoma hodgkin
C. Limfoma non-hodgkin
D. Limfadenitis
E . C M
PEMBAHASAN
012
B. LIMFOMAHODGKIN
KEYWORDS:
• Laki-laki, 19 tahun
• Benjolan di leher, 1 bulan
• Demam naik turun, penurunan nafsu
makan
• PF: nodul multiple di area leher, diameter
1-4 cm, kenyal, mudah digerakkan, nyeri
tekan (-)
• Patologi anatomi: serbukan sel limfositik
• Diagnosis yang mungkin pada pasien
adalah:
PEMBAHASAN
LIMFOMA
Benjolan di gland limfonodi (KGB), coli, supraklavikula, mediastinum
Gejala dapat asimptomatik / sistemik : demam, penurunan BB, keringat
malam
Berhubungan dengan infeksi Epstein Bar Virus (EBV), pemeriksaan
penunjang : FNAB
Terapi Kemoterapi, No Surgery !!!
12
PEMBAHASAN
LIMFOMA
Hodgkin
• Distribusi usia bimodal : 14
– 15 tahun dan >50 tahun
• Giant cell atau Reed
strenbreg cell (+) →
gamabaran owl eyes
Non Hodgkin
• Usia dewasa muda
• Reed strenbreg cell (-) →
gamabaran owl eyes
• Sel homogen/uniformi
12
PEMBAHASAN
12
PEMBAHASAN
Jawaban lainnya…
A. AML  bisitopenia, organomegali, dominan sel
blas, aure rod (+)
12 limfoma hodgkin, yang membedaka adalah
C. Limfoma non-Hodgkin  gejala sama seperti
pada pemeriksaan PA tidak ditemukan
gambaran reed strenberg cell
D. Limfadenitis  : pembesaran KBG disertai tanda
peradangan, pada soal disebutkan tidak ada
nyeri tekan
E . C M  leukemia dengan differensiasi sel lebar
dengan dominan sel matur
SOAL
013
Anak,12 tahun datang ke poliklinik untuk melakukan check up PF :
nadi 80 x/m enit, S 37℃, RR 24 x/m enit, konjungtiva pucat, sklera tidak
ikterik, tidak a d a hepatosplenomegaly. LAB : Hb 10,8 Ht 33%, leukosit
6.500, trombosit 300.000, Hb A2 10% (nilai normal : 2-3,5), HbF 8%(nilai
normal : 2%). Diagnosis yang tepat adalah?
A. Thalassemia alpha mayor
B. Thalassemia alpha minor
C. Thalassemia beta mayor
D. Thalassemia beta minor
E. Anemia sickle cell
PEMBAHASAN
013
D. THALASSEMIABETAMINOR
KEYWORDS:
• Anak umur 12 tahun
• PF : nadi 80 x/menit, S 370C, RR 24 x/menit
• konjungtiva pucat, sklera tidak ikterik, tidak ad a
hepatosplenomegaly
• LAB : Hb 10,8 Ht 33%
, leukosit 6.500, trombosit
300.000, Hb A2 10% (nilai normal : 2-3,5), HbF 8%
(nila i normal : 2%
).
Diagnosis yang tepat adalah?
PEMBAHASAN
THALASEMIA
Kelainan pembentukan hemoglobin
• Hb A (96%) : 2 alfa 2 beta
• Hb A2 (4%) : 2 alfa 2 delta
• Hb F (menghilang satu tahun pertama kehidupan) : 2 alfa 2 gama
Evaluasi
• Elektroforesis HB
• Index mentzer: MCV/ eritrosit. Bila > 13 prediktif thalasemia
• retikulosit
13
PEMBAHASAN
THALASEMIA
13
PEMBAHASAN
THALASEMIA
Etiologi : Kelainan genetik pada pembentukan rantai globin
Anamnesa : Riwayat keluarga talasemia, riwayat transfusi berulang
Pemeriksaan Fisik : Pucat, hepatosplenomegali,ikterik, facies cooley/rodent face, gangguan
tumbuh kembang
Lab :
•Hapusan darah tepi : hipokrom, mikrositer, anisotosis, poikilositosis, target cell)
•GOLD STANDARD : Hb Elektroforesa/Analisa Hb
Terapi : Transfusi PRC bila Hb<7 g/dL atau Hb≥7 g/dL dengan gejala talasemi
13
PEMBAHASAN
THALASEMIAMAYOR VS MINOR
13
PEMBAHASAN
Jawaban lainnya…
A. Thalassemia alpha mayor  pada thalassemia
alfa terjadi penurunan HbA2 dan HbF
B. Thalassemia alpha minor  pada thalassemia
alfa terjadi penurunan HbA2 dan HbF
C. Thalassemia beta mayor  pada thalassemia
mayor seharusnya dijumpai spleenomegali, dan
ikterik
E. Anemia sickle cell  eritrosit berbentuk bulan
sabit
13
SOAL
014
Seorang wanita usia 20 tahun, dibawa ke UGD RS dengan keluhan
pucat. Dari anamnesis, didapatkan penurunan nafsu makan dan
pasien makin melemah dalam 1 bulan terakhir. Dari pemeriksaan fisik
didapatkan konjungtiva anemis, hepar 2 c m di bawah arkus kosta,
lien Schuffner I, dan pemeriksaan laboratorium Hb 5 g/dL. Diputuskan
untuk melakukan tranfusi p a d a pasien ini, namun hasil crossmatch
tidak pernah cocok sehingga tidak pernah a d a donor yang cocok.
Pemeriksaan yang harus dilakukan pada pasien ini adalah…
A. Serum ferritin
B. Retikulosit
C. Analisis Hb
D. Aspirasi sumsum tulang
E. Tes Coombs direk dan indirek
PEMBAHASAN
014
E. TES COOMBS DIREK DAN INDIREK
KEYWORDS:
• Seorang wanita usia 20 tahun,
• pucat, penurunan nafsu makan dan pasien makin
melemah
• konjungtiva anemis
• hepar 2 cm di bawah arkus kosta, lien Schuffner I,
• Hb 5 g/dL.
• hasil crossmatch tidak pernah cocok
Pemeriksaan yang harus dilakukan pada pasien ini
adalah…
PEMBAHASAN
AIHA
• anemia hemolitik autoimun merupakan anemia
yang disebabkan oleh penghancuran eritrosit
oleh autoantibodi.
• Disebut autoantibodi karena tubuh pasien yang
memproduksi antibodi melawan eritrositnya
sendiri.
• Penyebabnya adalah adanya kelainan pada
saat pembentukan limfosit, sehingga limfosit yang
reaktif terhadap antigen eritrosit tetap terbentuk
14
PEMBAHASAN
GEJALA
• gejala umum anemia (lemah, letih, lesu), seringkali disertai
demam dan jaundice (sakit kuning).Urin berwarna gelap
14 • Pada pemeriksaan fisik bisa ditemukan tanda-tanda
sering ditemukan.
jaundice, pembesaran limpa, pembesaran hati, dan
pembesaran kelenjar getah bening.
• pemeriksaan laboratorium yang dapat menunjang dalam
diagnosis AIHA. DL (darah lengkap) dan hapusan darah.
• Dari DL bisa dilihat adanya penurunan Hb (anemia) dan
hematokrit. Penurunan Hb biasanya berat dengan kadar
kurang dari 7 g/dl. Kadar trombosit dan leukosit biasanya
masih normal. Bisa juga didapatkan peningkatan jumlah
retikulosit.
PEMBAHASAN
ANEMIA
• pemeriksaan serologi untuk mendeteksi adanya
autoantibodi pada AIHA, diantaranya adalah
Direct Antiglobulin Test (DAT, Direct Coombs Test)
dan Indirect Antiglobulin Test (IAT, Indirect
Coombs Test).
• Yang biasa dikerjakan adalah DAT yang
mendeteksi adanya autoantibodi (IgG) yang
menyelubungi eritrosit.
• Pemeriksaan DAT pada penderita AIHA
menunjukkan hasil yang positif, dimana
ditemukan aglutinasi eritrosit.
14
PEMBAHASAN
Jawaban lainnya…
A. Serum ferritin  ADB
B. Retikulosit  sel darah merah muda
C. Analisis Hb  thalasemia
D. Aspirasi sumsum tulang  anemia aplastic
14
SOAL
015
Laki-laki, 40 tahun, datang ke IGD RS dengan nyeri dada kiri menjalar ke dagu
2 jam yang lalu. Hal ini sering dirasakan sebelumnya. Durasi sekitar 10 menit,
Muncul saat aktivitas berat, mereda dengen istirahat, tidak terdapat keringat
dingin den mual muntah. Pade PF ditemukan TD 120/80 mmHg, N 100
x/menit, RR 20 x/menit, suhu efebris, tidak ditemukan kelainan. Pemeriksaan
EKG dan enzim jantung tidak ditemukan kelainan. Tatalaksana yang dapat
diberikan untuk mencegah episode thrombosis akut di kemudian
hari?
A. Aspirin 1 x 80 mg PO
B. Aspirin 1 x 325 mg PO
C. Ticagrelor 2x 80 mg PO
D. ISDN 2 x 5 mg PO
E. ISDN 1x 25 mg PO
PEMBAHASAN
015
A. ASPIRIN 1 X 80 MG PO
• Laki-laki, 40 tahun, datang ke IGD RS
• nyeri dada kiri menjalar ke dagu 2 jam yang lalu.
• Hal ini sering dirasakan sebelumnya.
• Durasi sekitar 10 menit, Muncul saat aktivitas berat,
mereda dengen istirahat, tidak terdapat keringat dingin
den mual muntah.
• PF: TD 120/80 mmHg, N 100 x/menit, RR 20 x/menit, suhu
efebris, tidak ditemukan kelainan.
• Pemeriksaan EKG dan enzim jantung tidak ditemukan
kelainan.
Tatalaksana yang dapat diberikan untuk mencegah
episode thrombosis akut di kemudian hari?
ANGINA PEKTORISSTABIL
Definisi
PEMBAHASAN
• sindroma klinik yang disebabkan oleh ketidak-seimbangan antara
kebutuhan (demand) dan suplai aliran arteri koroner.
Klasifikasi derajat angina sesuai Canadian
Cardiovascular Society (CCS)
• CCS Kelas 1: Keluhan angina terjadi saat aktifitas berat yang lama
• CCS Kelas 2: Keluhan angina terjadi saat aktifitas yang lebih berat
dari aktifitas sehari-hari
• CCS Kelas 3: Keluhan angina terjadi saat aktifitas sehari-hari
• CCS Kelas 4: Keluhan angina terjadi saat istirahat
Sumber: Panduan Praktik Klinis & Clinical Pathway Penyakit Jantung dan
Pembuluh Darah, PERKI, 2016
15
PEMBAHASAN
Manifestasi
Nyeri dada
• Substernal saat aktifitas o
• Dapat menjalar ke lengan kiri, punggung, rahang, dan
ulu hati
Terdapat salah satu atau lebih faktor risiko:
• kencing manis
• kolesterol
• darah tinggi
• keturunan
Sumber: Panduan Praktik Klinis & Clinical Pathway Penyakit Jantung dan
Pembuluh Darah, PERKI, 2016
15
PEMBAHASAN
Penunjang
Angina Pectoris CCS1-2:
• Dilakukan pemeriksaan ischemic stress test meliputi Treadmill test,
atau Echocardiografi Stress test, atau Stress test perfusion scanning
atau MRI. MSCT dilakukan sebagai alternatif pemeriksaan
penunjang lain.
Angina Pectoris CCS3-4 (simptomatik) atau riwayat
infark miokard lama :
• Memerlukan pemeriksaan angiografi koroner perkutan.
Pemeriksaan Angiografi koroner dapat dikerjakan pada pasien usia
>40 tahun yang akan menjalani prosedur bedah jantung
Sumber: Panduan Praktik Klinis & Clinical Pathway Penyakit Jantung dan
Pembuluh Darah, PERKI, 2016
15
PEMBAHASAN
UJILATIHJANTUNGUNTUK
DIAGNOSISPJK
a d a tidaknya respon iskemia miokard akibat diberikannya beban yang
menyebabkan meningkatnya kebutuhan oksigen dan nutrisi miokard.
Respon iskemia miokard yang ditunjukkan pada ULJ dapat berupa
peruba han pa da elektrokardiogram, peruba han hemodinamik dan tanda
4ser ta gejala yang timbul
Agar keakuratan pemeriksaan dapat maksimal maka harus diupayakan agar
beban diberikan secara adekuat sehingga laju jantung bisa mencapai minimal
85% dari perkiraan laju jantung maksimal berdasarkan usia atau hingga
mencapai kelelahan/ fatigue yang sangat berat
Sumber: Pedoman Uji Latih Jantung, PERKI, 2016
15
PEMBAHASAN
Alur
Diagnosis
Stable
15 Angina
ESC guideline, 2006
PEMBAHASAN
Medikamentosa
Aspilet1x80-160mg
Simvastatin1x20-40 mg atau Atorvastatin 1x 20-40 mg atau
Rosuvastatin1x10-20mg
Betabloker: Bisoprolol 1x5-10 mg/ Carvedilol 2x25 mg/ Atau Metoprolol
2x50mg, Ivabradine 2x5mg jika pasien intoleran dengan beta bloker
Isosorbid dinitrat 3x 5-20mg atau Isosorbid mononitrat 2x 20mg
Sumber: Panduan Praktik Klinis & Clinical Pathway Penyakit Jantung dan
Pembuluh Darah, PERKI, 2016
15
PEMBAHASAN
Algoritme tatalaksana Angina Pektoris Stabil
Sumber: ESC guideline, 2006
15
PEMBAHASAN
Jawaban lainnya…
A. Aspirin 1 x 325 mg PO  kurang tepat karena
dosis salah
B. Ticagrelor 2x 80 mg PO  kurang tepat, karena
ticagrelor direkomendasikan untuk semua
pasien dengan risiko kejadian iskemik sedang
hingga tinggi (misalnya peningkatan troponin)
dengan dosis loading 180 mg, dilanjutkan 2x90
mg/hari
C. ISDN 2 x 5 mg PO  dosis kurang
D. ISDN 1x 25 mg PO  dosis kurang
15
SOAL
016
Laki-laki, 60 tahun datang ke rumah sakit dengan keluhan riwayat
nyeri d a d a khas infark miokard. Dokter mendiagnosis old myocard
infarction. Bagaimana gambaran EKG pada pasien tersebut?
A. STelevasi
B. STdepresi
C . Q patologis
D
. Tinverted
E. LBBB
PEMBAHASAN
016
KEYWORDS:
• Laki-laki, 60 tahun
• keluhan riwayat nyeri dada khas infark miokard.
• Dokter mendiagnosis old myocard infarction.
Bagaimana gambaran EKG pada pasien tersebut?
C. Q PATOLOGIS
PEMBAHASAN
Sumber: Lilly LS. Pathophysiology of heart disease. 5th ed. Lipincott Williams & Wilkins; 2011.
16
PEMBAHASAN
Jawaban lainnya…
A. ST elevasi  Infark myo card akut
B. ST depresi  Infark myo card akut
D. Tinverted  infark myo card hari 1-2
E. LBBB
16
SOAL
017
Wanita, 46 tahun datang dengan keluhan utama sakit seperti diikat
p a d a tengkuk dan belakang kepala. Pemeriksaan fisik didapatkan TD
150/90 mmHg, N 98x/menit, RR 20x/menit, lain-lain dalam batas
normal dan pasien tidak sedang hamil. Pasien memiliki riwayat
asma. Pasien diberikan obat thiazide oleh dokter tersebut. Dua minggu
kemudian pasien datang kembali dengan keluhan yang sa m a d an
d id a p a tkan TD 160/100 mmHg, N 95 x/menit, RR 18 x/menit. Obat
antihipertensi tambahan yang diberikan pada pasien ini, kecuali….
A. Propanolol
B. Verapamil
C. Lisinopril
D. Diltiazem
E. Nifedipin
PEMBAHASAN
017
A. PROPANOLOL
KEYWORDS:
• Wanita, 46 tahun
• keluhan utama sakit seperti diikat pada tengkuk dan belakang
kepala.
• Pasien memiliki riwayat asma
• PF: TD 150/90 mmHg, N 98x/menit, RR 20x/menit, lain-lain dalam
batas normal dan pasien tidak sedang hamil.
• Pasien diberikan obat thiazide oleh dokter tersebut.
• Dua minggu  keluhan yang sama dan didapatkan TD 160/100
mmHg, N 95 x/menit, RR 18 x/menit.
Obat antihipertensi tambahan yang diberikan pada pasien ini
adalah….
PEMBAHASAN
17
PEMBAHASAN
17
PEMBAHASAN
Kombinasi Antihipertensi
17
PEMBAHASAN
Jawaban lainnya…
B. Verapamil  kombinasi aman dengancalsium
channel blocker
C. Lisinopril  kombinasi aman dengan ACEI
D. Diltiazem  kombinasi aman dengancalsium
channel blocker
E. Nifedipin kombinasi aman dengancalsium
channel blocker
17
SOAL
018
Wanita, 30 tahun, datang ke IGD dengan keluhan berdebar- debar
dan sesak napas. Dari hasil pemeriksan ditemukan TD 80/60 mmHg, N
180x/menit, RR 33x/menit, suhu afebris, akral dingin, ronkhi basah halus
basal (+/+). Dari hasil pemeriksaan EKG ditemukan gambaran berikut.
Tatalaksana apakah yang tepat dilakukan oleh dokter IGD untuk
mengatasi kondisi?
A. Defibrilasi
B. Kardioversi
C. Vagal maneuver
D. Adenosine 6 mg IV
E. RJP
PEMBAHASAN
018
B. KARDIOVERSI
KEYWORDS:
• Wanita, 30 tahun, datang ke IGD
• keluhan berdebar-debar dan sesak napas.
• PF: TD 80/60 mmHg, N 180x/menit, RR 33x/menit,
suhu afebris, akral dingin, ronkhi basah halus basal
(+/+).
• EKG: VT dengan nadi
Tatallaksana apakah yang tepat dilakukan oleh
dokter IGD untuk mengatasi kondisi?
PEMBAHASAN
18
PEMBAHASAN
Jawaban lainnya…
A. Defibrilasi  pada kasus VT tanpa nadi
C. Vagal maneuver  kurang tepat karena
dilakukan pada kasus takikardi pasien stabil
D. Adenosine 6 mg IV   kurang tepat karena
dilakukan pada kasus takikardi pasien stabil
E. RJP  dilakukan pada kasus henti napas henti
jantung
18
SOAL
019
Laki-laki, 50 tahun datang dengan keluhan sesak napas memberat
sejak 2 minggu terakhir. Pasien mengaku sesak makin berat saat
beraktivitas dan tidur datar sehingga sering menggunakan 3 bantal.
Pasien juga mengaku sering terbangun dari tidur karena sesak. Dari
hasil pemeriksaan fisik didapatkan TD 100/80 mmHg, N 100x/menit
irregular, RR 28 x/menit, suhu afebris, ronki basah halus basal bilateral.
Dibawah ini manakah yang merupakan kriteria minor Framingham
untuk menegakkan diagnosis gagal jantung?
A. Paroxysmal nocturnal Dyspnea
B. Hepatojugular reflux
C. Gallops S3
D. Ronki basah halus
E. Batuk malam hari
PEMBAHASAN
019
E. BATUKMALAM HARI
KEYWORDS:
• Laki-laki, 50 tahun
• keluhan sesak napas memberat sejak 2 minggu terakhir.
• sesak makin berat saat beraktivitas dan tidur datar
sehingga sering menggunakan 3 bantal  orthopneu
• terbangun dari tidur karena sesak  PND
• PF: TD 100/80 mmHg, N 100x/menit irregular, RR 28 x/menit,
suhu afebris, ronki basah halus basal bilateral.
Dibawah ini manakah yang merupakan kriteria minor
Framingham untuk menegakkan diagnosis gagal jantung?
PEMBAHASAN
GAGAL JANTUNG
Definisi gagal jantung Gagal jantung merupakan kumpulan gejala klinis pasien dengan
tampilan seperti :
Gejala khas gagal jantung : Sesak nafas saat istrahat atau aktifitas, kelelahan, edema tungkai
DAN
Tanda khas Gagal Jantung : Takikardia, takipnu, ronki paru, efusi pleura, peningkatan
tekanan vena jugularis, edema perifer, hepatomegali.
DAN
Tanda objektf gangguan struktur atau fungsional jantung saat istrahat, kardiomegali, suara
jantung ke tiga, murmur jantung, abnormalitas dalam gambaran ekokardiografi, kenaikan
konsentrasi peptida natriuretik
Sumber: Pedoman Tatalaksana Gagal Jantung, PERKI, 2015
19
PEMBAHASAN
Manifestasi KlinisGagal Jantung
Gejala tipikal
• Sesak nafas
• Ortopneu
• Paroxysmal
nocturnal dyspnoe
• Toleransi aktifitas
yang berkurang
• Cepat lelah
• Begkak di
pergelangan kaki
Gejala kurang tipikal
• Batuk di malam /
dini hari
• Mengi
• Berat badan
bertambah > 2
kg/minggu
• Berat badan turun
(gagal jantung
stadium lanjut)
• Perasaan kembung/
begah
• Nafsu makan
menurun
• Perasaan bingung
(terutama pasien
usia lanjut)
• Depresi
• Berdebar
Tanda Pesifik
• Peningkatan JVP
• Refluks
hepatojugular
• Suara jantung S3
(gallop)
• Apex jantung
bergeser ke lateral
• Bising jantung
• Pingsan
Sumber: Pedoman Tatalaksana Gagal Jantung, PERKI, 2015
Tanda kurang Spesifik
• Edema perifer
• Krepitasi pulmonal
• Sura pekak di basal
paru pada perkusi
• Takikardia
• Nadi ireguler
• Nafas cepat
• Heaptomegali
• Asites
• Kaheksia
19
PEMBAHASAN
Framingham HFDiagnosis Criteria
19
PEMBAHASAN
Klasifikasi Gagal Jantung
Klasifikasi berdasarkan kelainan struktural jantung (ACC/AHA HF Klasifikasi berdasarkan kapsitas fungsional (NYHA)
Class)
Stadium A
Memiliki risiko tinggi untuk berkembang menjadi gagal jantung.
Tidak terdapat gangguan struktural atau fungsional jantung, tidak
terdapat tanda atau gejala
Stadium B
Telah terbentuk penyakit struktur jantung yang berhubungan
dengan perkembangan gagal jantung, tidak terdapat tanda atau
gejala
Kelas I
Tidak terdapat batasan dalam melakukan aktifitas fisik. Aktifitas
fisik sehari-hari tidak menimbulkan kelelahan, palpitasi atau sesak
nafa
StadiumC
Gagal jantung yang simtomatik berhubungan dengan penyakit
struktural jantung yang mendasari
Kelas II
Terdapat batasan aktifitas ringan. Tidak terdapat keluhan saat
istrahat, namun aktifitas fisik sehari-hari menimbulkan kelelahan,
palpitasi atau sesak nafas
Kelas III
Terdapat batasan aktifitas bermakna. Tidak terdapat keluhan saat
istrahat, tetapi aktfitas fisik ringan menyebabkankelelahan, palpitasi
atau sesak
StadiumD
Penyakit jantung struktural lanjut serta gejala gagal jantung yang
sangat bermakna saat istrahat walaupun sudah mendapat terapi medis
maksimal (refrakter)
Kelas IV
Tidak dapat melakukan aktifitasfisik tanpa keluhan. Terdapat gejala
saat istrahat. Keluhan meningkat saat melakukan aktifitas
Sumber: Pedoman Tatalaksana Gagal Jantung, PERKI, 2015
19
PEMBAHASAN
Terapi
Rekomendasi terapi farmakologis untuk semua pasien gagal jantung sistolik simtomatik (NYHA
fc II-IV)
1. Pemberian ACEI direkomendasikan, bagi semua pasien dengan EF ≤ 40%, untuk
menurunkan risiko hospitalisasi akibat gagal jantung dan kematian dini
2. Pemberian penyekat β, setelah pemberian ACEI atau ARB pada semua pasien dengan EF ≤
40% untuk menurunkan risiko hosipitalisasi akibat gagal jantung dan kematian prematur
3. MRA direkomendasikan bagi semua pasien dengan gejala gagal jantung yang persisten dan
EF≤ 35, walaupun sudah diberikan dengan ACEI dan penyekat β
Sumber: Pedoman Tatalaksana Gagal Jantung, PERKI, 2015
19
PEMBAHASAN
GAGAL JANTUNG AKUT
Definisi gagal jantung akut: kejadian atau perubahan yang cepat dari tanda dan gejala gagal
jantung, terdapat 2 jenis:
Gagal jantung akut yang baru terjadi pertama kali ( de novo )
DAN
gagal jantung dekompensasi akut pada gagal jantung kronis yang sebelumnya stabil
Sumber: Pedoman Tatalaksana Gagal Jantung, PERKI, 2015
19
PEMBAHASAN
Tatalaksana
Sumber: Pedoman Tatalaksana Gagal Jantung, PERKI, 2015
19
PEMBAHASAN
Con’t
Sumber: Pedoman Tatalaksana Gagal Jantung, PERKI, 2015
19
PEMBAHASAN
Jawaban lainnya…
A. Paroxysmal nocturnal Dyspnea  kriteria mayor
framingham
B. Hepatojugular reflux  kriteria mayor
framingham
C. Gallops S3  kriteria mayor framingham
D. Ronki basah halus  kriteria mayor framingham
19
SOAL
020
Pasien laki – laki, 40 tahun, datang dengan keluhan terlihat kuning di
seluruh tubuh sejak 3 hari yang lalu. Demam sejak 8 hari yang lalu.
Pegal p a d a seluruh ba da n terutama betis. Disertai keluhan mual
muntah. Riwayat kebanjiran sebelumnya. Pa da pemereksaan fisik
didapatkan pasien ikterik, nyeri tekan epigastrium, hepatomegaly,
nyeri tekan m. gastrocnemius, pendarahan subkonjungtiva minimal.
Pemeriksaan lab didapatkan leukositosis, peningkatan enzim
transaminase, azotemia, disertai dengan hematuria mikroskopik.
Terapi yang tepat pada pasien tersebut adalah…
A. Rawat jalan, doksisiklin 2 x 100 PO
B. Rawat jalan, penisilin injeksi 1,5 juta unit / 24 jam
C. Rawat inap, doksisiklin 2 x 100 mg PO
D. Rawat inap, penisilin injeksi 1,5 juta unit/ 8 jam
E. Rawat inap, tidak perlu antibiotic, cukup
paracetamol saja
PEMBAHASAN
020
D. RAWAT INAP, PENISILIN INJEKSI 1,5
JUTA UNIT/ 8 JAM
KEYWORDS:
• Pasien laki – laki, 40 tahun,
• terlihat kuning di seluruh tubuh
• Demam sejak 8 hari yang lalu
• Disertai keluhan mual muntah
• Riwayat kebanjiran sebelumnya
• pasien ikterik, nyeri tekan epigastrium, hepatomegaly, nyeri
tekan m. gastrocnemius, pendarahan subkonjungtiva minimal
• peningkatan enzim transaminase, azotemia, disertai dengan
hematuria mikroskopik.
Terapi yang tepat pada pasien tersebut adalah…
PEMBAHASAN
LEPTOSPIROSIS
• Leptospirosis adalah zoonosis yg
disebabkan L. Interrogans .
Penyakit ini harus dicurigai pada
pasien yg berkontak dgn air,
tanah, atau lumpur yg
terkontaminasi urin binatang.
• Gejala klinis leptospirosis: demam,
menggigil, sakit kepala, mual,
muntah, nyeri abdomen, nyeri
otot betis, ikterus, hepatomegali,
anoreksia, fotofobia, gagal ginjal
20
PEMBAHASAN
LEPTOSPIROSIS
Infeksi yang disebabkan leptospira
20
PEMBAHASAN
20
PEMBAHASAN
TATALAKSANA LEPTOSPIROSIS
• T
a ta la ksana : doksisiklin 2 x 100 mg.
• Berat : injeksi penisilin G 1,5 juta unit/8 ja m IV.
20
PEMBAHASAN
TATALAKSANA LEPTOSPIROSIS
• Sebagian besar kasus self limiting, dengan
keparahan mild-moderate
• Antibiotik terbukti mengurangi lama sakit dan
mencegah progresivitas menjadi leptospirosis
berat
• Leptospirosis berat: perdarahan, uveitis, ARDS,
gagal ginja
20
PEMBAHASAN
Jawaban lainnya…
A. Rawat jalan, doksisiklin 2 x 100 PO  leptospirosis
ringan
B. Rawat jalan, penisilin injeksi 1,5 juta unit / 24 jam
 salah dosis
C. Rawat inap, doksisiklin 2 x 100 mg PO 
leptospirosis ringan
E. Rawat inap, tidak perlu antibiotic, cukup
paracetamol saja-> bukan pengobatan
leptospirosis
20
SOAL
021
Laki-laki, 30 tahun mengeluh gatal d a n panas yang p a d a
bokongnya, pasien a da la h seorang petani. Pa d a pemeriksaan feses
lewat mikroskop di temukan gambaran larva sebagai berikut
Penyebabnya?
A. Ancylostoma caninum
B. Strongyloides stercoralis
C. Toxata cuti
D. Necator americanus
E. Oxyuris vermicularis
PEMBAHASAN
021
B. STRONGYLOIDES STERCORALIS
KEYWORDS:
• Petani, usia 30 tahun
• Gatal dan panas pada bokong
• Penyebabnya?
PEMBAHASAN
Strongyloidiasis
• Etiologi: Strongyloides stercoralis,
Strongyloides fuelleborni
• Gejala klinis:
• Anoreksia, BB turun, diare
kronik/konstipasi, obstruksi usus
• Pruritus hebat saat menembus kulit di
bokong dan area pinggang (infeksi sudah
kronik)
• Fase Infektif: Filariform
• Fase Diagnostik: larva Rhabditiform
dan cacing dewasa di tinja 2x24 jam
• Tata laksana: Albendazole 400 mg
selama 3
Larva Rhabditiform pada tinja
21
PEMBAHASAN
• Infektif: Filariform
• Diagnostik: larva Rhabditiform dan cacing dewasa di tinja
2x24 jam
21
PEMBAHASAN
Jawaban lainnya…
A. Ancylostoma caninum salah, menyebabkan
creeping eruption
C. Ascaris lumbricoides  salah, pemeriksaan tinja
lewat mikroskop hanya memperlihatkan telur,
bukan larva
D. Necator americanus  terasa gatal di kulit
tempat masuknya larva
E. Oxyuris vermicularis  gejala khas pruritus ani
nokturna, pada pemeriksaan feses tampak telur
asimetris dengan salah satu dinding pipi
21
SOAL
022
Laki-laki, 34 tahun a da lah seorang petani. Saat ini mengeluh gatal
d a n panas di tungkai, terutama di malam hari. Hasil pemeriksaan
didapatkan papul eritematosa serpiginosa. Etiologiyang tepat penyebab
kondisi pasien adalah…
A. Fasciola hepatica
B. Taenia saginata
C. Ancylostoma duodenale
D. Ancylostoma caninum
E. Oxyuris vermicularis
PEMBAHASAN
022
D. ANCYLOSTOMA CANINUM
KEYWORDS:
• Seorang petani
• Gatal dan panas di tungkai
• PF: papul eritematosa serpiginosa
Etiologi yang tepat penyebab kondisi pasien
adalah…
PEMBAHASAN
Creeping Eruption/ Cutaneus Larva
Migrans
• Etiologi: Ancylostoma braziliense dan
Ancylostoma caninum
• Gejala dan tanda: – Muncul gatal dan panas saat
larva masuk ke kulit, gatal hebat di malam hari –
Lesi serpiginosa, membentuk terowongan
(burrow)
• Tata Laksana – A lbendazol 400 mg dosis tunggal
selama 3 hari berturut-turut
22
PEMBAHASAN
Creeping Eruption/ Cutaneus Larva
Migrans
22
PEMBAHASAN
Jawaban lainnya…
B. Fasciola hepatica  cacing hati, hospes
perantara: siput, fase infektif: metaserkaria
C. Taenia saginata  fase infektif berupa telur
atau sistiserkus di daging mentah
D. Ancylostoma duodenale  cacing tambang,
cara infeksi sama dengan Cutaneus Larva
Migrans dengan menembus kulit tapi organ
target adalah saluran cerna
E. Oxyuris vermicularis  gatal di BOKONG malam
hari, bukan di tungkai
22
SOAL
023
Laki-laki, 40 tahun mengeluh diare 1 minggu lalu. Pasien sempat
berenang di Sungai Lindu bebera pa hari lalu. Apa yang ditemukan pada
pemeriksaan tinjalewat mikroskop?
A. Telur dengan duri di salah satu sisinya
B. Telur seperti tempayan
C. Telur dengan dinding tebal struktur radial
D. Telur berdinding tipis
E. Telur dengan dinding tiga lapis
PEMBAHASAN
023
A. TELUR DENGAN DURI DI SALAH SATU
SISINYA
KEYWORDS:
• Diare 1 minggu lalu
• Riw. berenang di Sungai Lindu
Apa yang ditemukan pada pemeriksaan tinja
lewat mikroskop
PEMBAHASAN
Schistosomiasis/Demam Siput
• Etiologi: Schistosoma japonicum (endemik di
dataran tinggi Lindu dan Napu, Sulawesi Tengah)
• Gejala: anorexia, nyeri abdomen, diare
(berdarah)
• Fase infektif : serkaria (menembus kulit )
• Fase diagnostik telur dengan duri di satu sisinya
• Tatalaksana:
• Praziquantel 60 mg/kgBB
23
PEMBAHASAN
Daur Hidup
Schistosoma sp
23
PEMBAHASAN
Jawaban lainnya…
B. Telur seperti tempayan Trichuris trichiura
C. Telur dengan dinding tebal struktur radial
Taenia sp.
D. Telur berdinding tipis  Ancylostoma
duodenale, Necator americanus
E. Telur dengan dinding tiga lapis  Ascaris sp.
23
SOAL
024
Pasien perempuan usia 55 tahun datang ke Poliklinik RS dengan
keluhan terdapat luka dan nyeri p a d a tungkai bawah kanan sejak 3
bulan yang lalu. Awalnya timbul bisul kecil berisi nanah, dikorek dan
dipecahkan dengan menggunakan jarum bekas oleh pasien. Selain
itu, keluhan disertai dengan meriang. Saat ini luka melebar, terdapat
tanda-tanda peradangan, luka berwarna merah dengan pinggiran
kehitaman, dan berbau busuk. Pada pemeriksaan laboratorium
didapatkan hasil G D A 294 mg/dl. Tindakan apa yang tepat dilakukan
selanjutnya pada pasien?
A. Cek HbA1C
B. Pemberian obat anti diabetes oral dan antibiotik oral
C. Pemberian insulin dan obat anti diabetes oral
D. Pemberian antibiotik spektrum luas injeksi
E. Rujuk untuk pembedahan tungkai bawah dan
pemberian antibiotik oral spektrum luas
PEMBAHASAN
024
D. PEMBERIANANTIBIOTIK
SPEKTRUMLUASINJEKSI
KEYWORDS:
• Perempuan, 55 tahun
• Terdapat luka dan nyeri pada tungkai bawah kanan sejak 3
bulan disertai meriang
• Awalnya timbul bisul kecil berisi nanah, dikorek dan dipecahkan
dengan menggunakan jarum bekas oleh pasien
• PF: Saat ini luka melebar, terdapat tanda-tanda peradangan,
luka berwarna merah dengan pinggiran kehitaman, dan
berbau busuk
• Lab: GDA 294 mg/dl
Tindakan apa yang tepat dilakukan selanjutnya pada pasien?
PEMBAHASAN
KAKI DIABET
24
PEMBAHASAN
KAKI DIABET
24
PEMBAHASAN
OSTEOMYELITISINPLAINX-RAY
Sumber: International Working Group on Diabetic Foot (IWGDF).2015.
24
PEMBAHASAN
PRINSIPTATALAKSANA KAKI DIABET
• Metabolic control  pengendalian gula darah, lipid,
albumin, hemoglobin, dsb
• Vascular control  perbaikan asupan vaskular
(dengan operasi atau angioplasti terutama pada
ulkus iskemik)
• Infection control  pengobatan infeksi agresif
• Wound control  konsep TIME (Tissue debridement,
Inflammation and infection control, Moisture balance,
Ephitelial edge advancement)
• Pressure control  mengurangi tekanan kaki,
pembuangan kalus, sepatu ukuran yang sesuai
• Education control  edukasi perawatan kaki mandiri
24
PEMBAHASAN
PRINSIPTATALAKSANA KAKI DIABET
• Patients with mild infections can be treated in
outpatient settings with oral antibiotics that cover
skin flora including streptococcus and
staphylococcus aureus
• For moderate-to-severe infections, patients should
be hospitalized for parenteral antibiotic therapy
• Empiric choices should cover streptococci, MRSA,
aerobic gramnegative bacilli, and anaerobic
24
PEMBAHASAN
Jawaban lainnya…
A. Cek HbA1C  kurang tepat, untuk kontrol terapi
B. Pemberian obat anti diabetes oral dan
antibiotic oral  kurang adekuat
C. Pemberian insulin dan obat anti diabetes oral 
keadaan akut diabetes, tatalaksana dm
dengan insulin
D. Rujuk untuk pembedahan tungkai bawah dan
pemberian antibiotik oral spektrum luas 
stabilisasi pasien terlebih dahulu
24
SOAL
025
Wanita, 43 tahun, datang ke puskesmas dengan keluhan berat
ba da n yang turun secara cepa t dalam 1 bulan terakhir ini,
walaupun pasien sudah makan cukup banyak. Pasien juga
mengalami keluhan berdebar-debar serta badan yang cepat lelah
apabila melakukan aktivitas yang berat. Dari pemeriksaan fisik
didapatkan TD 130/80 mmHg, RR 120x/menit, teraba kelenjar tiroid
dengan perabaan yang difus namun tidak terdapat nyeri tekan tiroid.
Refleks patella meningkat. Untuk memastikan diagnosis, pemeriksaan
penunjang yang disarankan adalah?
A. T3, T4
B. T3, T4, TSH
C. FT4, TSH
D. FT4, T3, T4, TSH
E. FT3, T4, TSH
PEMBAHASAN
025
KEYWORDS:
• Wanita, 43 tahun
• Keluhan BB turun secara cepat, 1 bulan terakhir
• Merasa sudah makan cukup banyak
• Keluhan lain seperti berdebar-debar, serta cepat lelah
apabila melakukan aktivitas berat
• TD 130/80 mmHg, RR 120x/menit
• Teraba kelenjar tiroid dengan perabaan difus, nyeri tekan
tiroid (-), refleks patella meningkat
Untuk memastikan diagnosis, pemeriksaan penunjang yang
disarankan adalah?
C. FT4,T
SH
PEMBAHASAN
Gejala Klinis Hipertiroid
Anamnesis
• Ansietas
• Keringat berlebih
• Intoleransi panas
• Hiperaktifitas
• Palpitasi
Pemeriksaan Fisik
• Takikardia
• Hipertensi sistolik dengan
pulse pressure tinggi
• Kulit hangat dan lembab
• “lid lag” (gerakan kelopak mata
yang lambat)
• Tremor
• Penurunan BB
• Gangguan menstruasi
25
PEMBAHASAN
Evaluasi hipertiroid
• Evaluasi hipertiroid
dengan pemeriksaan
THS dan FT4
• TSH ↑, FT4 ↑ 
hipertiroid sekunder
• TSH ↓, FT4 ↑ 
hipertiroid primer
• TSH ↓, FT4 normal 
cek T3
25
PEMBAHASAN
Jawaban lainnya…
A. T3, T4 TSH paling penting
B. T3, T4, TSH  Paling penting TSH dan T4
D. FT4, T3, T4, TSH  Paling penting TSH dan T4 e.
FT3, T4, TSH
E. Paling penting TSH dan T4
25
SOAL
026
Seorang pasien laki-laki usia 58 tahun datang untuk mengecek
kesehatannya. Pasien diketahui memiliki riwayat diabetes mellitus
sejak 8 tahun yang lalu. Pasien mengeluh lemas dan kurang
bertenaga akhir-akhir ini. Pemeriksa a n fisik did a p a tkan TD 170/110
mmHg; nadi 96 kali/menit; RR 24x/menit; suhu 36,7oC. Pemeriksaan
laboratorium didapatkan GDS 278, GDP 177, HbA1C 9.2, ureum 84;
kreatinin 2.4. Hasil urinalisis didapatkan glukosa urin (++);protein urin
(++);leukosit 2/LPB; eritrosit 2/LPB. Bagaimana terapi diabetes pada
pasien diatas?
A. Gaya hidup sehat
B. Gaya hidup sehat + monoterapi oral
C. Gaya hidup sehat + kombinasi 2 OHO
D. Gaya hidup sehat + kombinasi 3 OHO
E. Gaya hidup sehat + kombinasi 2 OHO + insulin basal
PEMBAHASAN
026
E. GAYA HIDUPSEHAT+KOMBINASI 2OHO +
INSULINBASAL
KEYWORDS:
• Laki-laki, 58 tahun
• Lemas dan kurang bertenaga
• Riwayat DM 8 tahun
• PF: TD 170/110 mmHg
• Lab: GDS 278, GDP 177, HbA1C 9.2
• Urinalisis: glukosa urin (++); protein urin (++); leukosit
2/LPB; eritrosit 2/LP
Bagaimana terapi diabetes pada pasien diatas?
PEMBAHASAN
DIABETESMELITUSTIPE2
Keluhan kiasik DM:
26 Keluhan lain:
• polifagi, poliuria, polidipsi, dan penurunan BB yang tidak dapat
dijeiaskan sebabnya
• Kelemahan, kesemutan, gatal, mata kabur, disfungsi ereksi, pruritus
vagina
PEMBAHASAN
26
PEMBAHASAN
Jawaban lainnya…
A. Gaya hidup sehat  HbA1c ≥9 di soal, jadi harus
diterapi dengan minimal 2 OHO
B. Gaya hidup sehat + monoterapi oral  HbA1c
≥9 di soal, jad i harus diterapi dengan minimal 2
OHO
C. Gaya hidup sehat + kombinasi 2 OHO  sudah
jelas ada gejala dan riwayat DM 8 tahun di soal,
harus diterapi dengan kombinasi insulin
D. Gaya hidup sehat + kombinasi 3 OHO  sudah
jelas ada gejala dan riwayat DM 8 tahun di soal,
harus diterapi dengan kombinasi insulin
26
SOAL
027
Pasien laki-laki, usia 12 tahun datang dengan keluhan sesak napas
sejak 4 jam yang lalu dan tercium bau aseton. Tekanan darah
130/90 mmHg, nadi 115 kali/menit, laju napas 33 kali /menit cepat
dan dangkal, suhu 38,50 C. sedangkan hasil pemeriksaan
laboraturium Hb 11,4 g/dL, leukosit 14.000/uL, trombosit 219.000/uL,
GDS 400 mg/dL. Apakah etiologi yang mendasari kondisi pasien
tersebut?
A. Defisiensi insulin absolut
B. Peningkatan resistensi insulin
C. Penurunan sensitivitas insulin
D. Penigkatan kadar glucagon
E. Penurunan gluconeogenesis
PEMBAHASAN
027
A. DEFISIENSIINSULIN ABSOLUT
KEYWORDS:
• Laki-laki, usia 12 tahun
• Sesak napas serta tercium bau aseton
• Tekanan darah 130/90 mmHg, nadi 115 kali/menit, laju
napas 33 kali /menit cepat dan dalam, suhu 38,5C.
• Laboraturium Hb 11,4 g/dL, AL 14.000/uL, AT
219.000/uL, GDS 400 mg/dL
Apakah etiologi yang mendasari kondisi pasien
tersebut?
PEMBAHASAN
DIABETESMELLITUSTIPE1
27
PEMBAHASAN
DIABETESMELITUS
27
PEMBAHASAN
DIABETESMELLITUS
27
PEMBAHASAN
DIABETESMELLITUSTIPE1
27
PEMBAHASAN
27
PEMBAHASAN
3KARAKTERISTIKKAD
• Hiperglikemia
• Ketonuria
• Ketoasidosis
27
PEMBAHASAN
TATALAKSANA KAD
• Koreksicairan
• Terapi insulin
• Koreksielektrolit
• Koreksi keseimbangan asam-basa
• Penanganan pencetus (alternatif)
27
PEMBAHASAN
TATALAKSANA KAD
27
PEMBAHASAN
TERAPICAIRAN (DEHIDRASI)
• Dengan NaCl O,9% atau Ringer laktat.
• Jam pertama: 1-3 L
• Jam kedua: 1L
• Jam ketiga dan keempat: 1 L
• Setiap 4jam berikutnya: 1 L
27
PEMBAHASAN
TERAPIINSULIN
• Insulin diberikan sekitar 1 jam setelah koreksi
cairan, agar kalium dapat diperiksa terlebiH
dahulu.
27
PEMBAHASAN
TERAPIINSULIN
• Insulin kerja cepat
• Penurunan gula darah optimal adalah 100
mg/dL/jam
• Selama 4-5 jam awal, gula darah tidak boleh
turun <200 mg/dL
27
PEMBAHASAN
Jawaban lainnya…
B. Peningkatan resistensi insulin  pada DM tipe 2
C. Penurunan sensitivitas insulin  pada DM tipe 2
D. Penigkatan kadar glucagon  Dapat
meningkatkan kadar glukosa darah, namun
bukan mekanismenya
E. Penurunan gluconeogenesis  melawan
terjadinya DM, cara kerja metformi
27
SOAL
028
Laki – laki, usia 58 tahun datang ke dokter untuk melakukan
pemeriksaan rutin gula darah. Setelah dilakukan pemeriksaan ternyata
kadar HbA1c 8,5%, pasien sehari – hari rutin meminum obat anti diabetes
metformin 3 x 500mg. dokter kemudian menambahkan obat gliburid
sebagai obat tambahan. Bagaimanakah cara pemberian obat tersebut
secara tepat?
A. Diminum bersamaan dengan suapan
pertama saat makan
B. Diminum 15 menit setelah makan
C. Diminum 15 menit sebelum makan
D. Tidak bergantung dengan jadwal makan
E. Diminum bersamaan dengan kafein
PEMBAHASAN
028
C. DIMINUM 15MENITSEBELUM MAKAN
KEYWORDS:
• Pasien laki – laki, usia 58 tahun
• Kadar HbA1c 8,5%,
• rutin meminum metformin
• dokter menambahkan obat gliburid sebagai obat
tambahan.
Bagaimanakah cara pemberian obat tersebut
secara tepat?
PEMBAHASAN
Hiperglikemia
28
PEMBAHASAN
Hiperglikemia
28
PEMBAHASAN
Jawaban lainnya…
A. Diminum bersamaan dengan suapan pertama
saat makan  cara pemberian akarbosa
B. Diminum 15 menit setelah makan  cara
pemberian glimepirid
D. Tidak bergantung dengan jadwal makan 
tiazolidenidon
E. Diminum bersamaan dengan kafein  tidak
ada yang demikian
28
SOAL
029
Anak perempuan usia 16 tahun, dibawa ke IGD karena tidak
sadarkan diri sejak 1 jam sebelum masuk rumah sakit. Sebelumnya
pasien mengeluh lemas, mual, muntah dan badanya terasa panas.
Pasien memiliki riwayat selalu menyuntikan insulin setiap sebelum
makan sejak kecil, namun hari ini pasien kehabisan insulin. Pa da
pemeriksaan fisik didaptakan GCS 224; TD 90/70; nadi 110 kali/menit; RR
30 kali/menit; CRT>3 detik; akral dingin.
Pemeriksaan laboratorium didapatkan GDS 450 mg/dl; PH vena 6,9;
bikarbonat 10; dan keton urin +++.Berapa dosis
loading insulinyang dapat diberikan untukpasien tersebut?
A. 0.5 IU/kgBB
B. 0.05 IU/kgBB
C. 0.35 IU/kgBB
D. 0.1 IU/kgBB
E. 0.01 IU/kgBB
PEMBAHASAN
029
D. 0.1 IU/kgBB
KEYWORDS:
• Anak perempuan usia 16 tahun
• Tidak sadarkan diri
• Sebelumnya mengeluh lemas, mual, muntah dan badanya
terasa panas.
• Selalu menyuntikan insulin
• GCS 224; TD 90/70; nadi 110 kali/menit; RR 30 kali/menit; CRT>3
detik; akral dingin.
• GDS 450 mg/dl; PH vena 6,9; bikarbonat 10; dan keton urin +++.
Berapa dosis loading insulin yang dapat diberikan untuk pasien
tersebut?
PEMBAHASAN
TERAPICAIRAN (DEHIDRASI)
• Dengan NaCl O,9% atau Ringer laktat.
• Jam pertama: 1-3 L
• Jam kedua: 1L
• Jam ketiga dan keempat: 1 L
• Setiap 4jam berikutnya: 1 L
29
PEMBAHASAN
KAD
• Kecuali episode KAD ringan, insulin regular dengan infus intravena
kontinu merupakan pilihan terapi.
• Pada pasien dewasa, setelah hipokalemia (K+ <3,3 mEq/L)
disingkirkan, bolus insulin regular intravena 0,15 unit/kgBB diikuti
dengan infus kontinu insulin regular 0,1 unit/kgBB/jam (57 unit/jam
pada dewasa) harus diberikan.
• Insulin bolus inisial tidak direkomendasikan untuk pasien anak dan
remaja; infus insulin regular kontinu 0,1 unit/kgBB/jam dapat dimulai
pada kelompok pasien ini.
• Pada saat kadar glukosa plasma mencapai 250 mg/dL di KAD dan
300 mg/dL di KHH maka dimungkinkan untuk menurunkan laju infus
insulin menjadi 0,05-0,1 unit/kgBB/jam (3-6 unit/jam) dan ditambahkan
dektrosa (5-10%) ke dalam cairan infus.
• Selanjutnya, laju pemberian insulin atau konsentrasi dekstrosa perlu
disesuaikan untuk mempertahakan kadar glukosa di atas sampai
asidosis di KAD atau perubahan kesadaran dan hiperosmolaritas di
KHH membaik.
29
PEMBAHASAN
Jawaban lainnya…
A. 0.5 IU/kgBB  salah dosis
B. 0.05 IU/kgBB  salah dosis
C. 0.35 IU/kgBB  salah dosis
E. 0.01 IU/kgBB  salah dosis
29
SOAL
030
Seorang pasien laki-laki, usia 19 tahun, datang ke UGD dengan
keluhan bengkak seluruh tubuh sejak 2 hari. Dari pemeriksaan fisik
didapatkan tanda e d em a anasarka, TD 150/90; nadi 100x/menit; RR
22x/menit; suhu 37. Dari p em eriksa a n urine did a p a tkan proteinuria
(+++) dan hematuria (+). Pemeriksaan histopatologis ginjal
didapatkan proliferasi kapsul bowman yang menyebabkan
penyempitan p a d a rongga kapsul bowman dan glomerulosklerosis.
Apakah diagnosis yang tepat untuk pasien ini?
A. Glomerulonephritis akut
B. Glomerulonephritis subakut
C. Glomerulonephritis kronis
D. Sindroma nefrotik
E. Ruptur ginjal
PEMBAHASAN
030
D. SINDROMA NEFROTIK
KEYWORDS:
• Laki-laki, 19 tahun
• Bengkak seluruh tubuh, 2 hari
• PF: Edema anarsaka, TD 150/90
• Urinalisis: proteinuria (+++) dan hematuria (+)
• Histopatologi ginjal: proliferasi kapsul bowman
• Apakah diagnosis yang tepat untuk pasien ini?
PEMBAHASAN
SINDROMA NEFROTIK
• Autoimun disease
• T
rias gejala : Proteinuria massif,
hiperkolesterolemia, edema anarsaka
• Urinalisis : Oval fat bodies
• Dapat relaps, jika sembuh sendiri tanpa terapi ->
sindrom nefrotik idiopatik
• Jika sudah pernah diterapi lalu relaps ≤3
kali/tahun -> jarang; relaps > 3 kali/tahun -> sering
30
PEMBAHASAN
TERAPI
Nonfarmakologis:
• Restriksi protein dengan diet protein 0,8 gram/kgBB ideal/hari +ekskresi
protein dalam urin/24 jam. • Diet rendah kolesterol <600 mg/hari
• Berhenti merokok
• Diet rendah garam, restriksi cairan pada edema
Farmakologis:
• Pengobatan edema: diuretik loop
• Pengobatan dislipidemiadengan golongan statin
• Pengobatan hipertensi dengan target tekanan darah <125/75 mmHg
dengan penghambat ACEi atau ARB
• Pengobatan proteinuria dengan penghambat ACEi atau ARB
• Pengobatan kausal sesuai etiologi SN
30
PEMBAHASAN
30
PEMBAHASAN
Jawaban lainnya…
A. Glomerulonephritis akut
B. Glomerulonephritis subakut
C. Glomerulonephritis kronis
E. Ruptur ginjal  tidak ada riwayat trauma
sindroma nefritik lebih
mengarah pada gejala gross
hematuria, pada soal lebih
menonjolkan adanya
proteinuria massif ditandai
dengan adanya edema
anarsaka
30
SOAL
031
Pasien anak laki-laki usia 10 tahun datang diantar ibunya ke RS dengan keluhan
kebiruan pada bibir dan ujung jari. Hal ini terutama dialami pasien saat menangis
dan bermain. Pasien memiliki pertumbuhan yang kurang berkembang. Pada
pemeriksaan tanda vital normal, sianosis pada mukosa bibir dan ujung
ekstremitas, hipertrofi ventrikel kanan dan adanya murmur ejection sistolik grade
3/6 di ICS 2 kiri. Apa diagnosis pasien tersebut ?
A. VSD
B. Coartation of aorta
C. ASD
D. PDA
E. TOF
PEMBAHASAN
031
E. TOF
• KEYWORD
• anak laki-laki usia 10 tahun kebiruan pada bibir
dan ujung jari.
• riwayat pertumbuhan yang kurang berkembang.
• pemeriksaan tanda vital normal
• pemfis : sianosis pad a mukosa bibir dan ujung
ekstremitas, hipertrofi ventrikel kanan dan adanya
murmur ejection sistolik grade 3/6 di ICS 2 kiri
PEMBAHASAN
TETRALOGY OF fallot
Kelainan pada TOF :
• 1. Ventricular septal defect (VSD)
• 2. Pulmonary stenosis
• 3. Overriding aorta
• 4. Right ventricular hypertrophy
• Gejala : sesa k, teruta ma setela h a ktivita s, sianosis, sering jongkok
setelah aktivitas
• Pemeriksaan fisik : sianosis, jari tabuh, RVH, murmur sistolik pada regio
katup pulomnal
• Pemeriksaan radiologis : bootshape
Sumber : Konsep Terkini Diagnosis Dan Tatalaksana Gagal Jantung Pada Anak, Naskah Simposium
Paralel dan Temu Ahli Pertemuan Ilmiah Tahunan Anak Ikatan Dokter Anak Indonesia. Ikatan
Dokter Anak Indonesia Cabang Jawa Timur, Surabaya.
31
PEMBAHASAN
TETRALOGY OF fallot
Kelainan pada TOF :
1. Ventricular septal defect (VSD)
2. Pulmonary stenosis
3. Overriding aorta
4. Right ventricular hypertrophy
31
PEMBAHASAN
Jawaban lainnya…
A. VSD  pemfis : Murmur sistolik gada ICS 3-4 Parasternal line kiri, meluas
sepanjang tepi kiri sternum + Pada VSD besar dapat terjadi peningkatan
tahanan vaskuler paru sehingga dapat menyebabkan takipneu dan
retraksi
B. Coartation of aorta  gejala dan tanda: Sesak napas, kesulitan minum,
Tekanan darah di ekstremitas atas > ekstremitas bawah, Nadi Iebih keras di
ekstremitas atas dibanding ekstremitas bawah, Sianosis pada ekstremitas
bawah, Suara jantung S2 mengeras, cardiomegali
C. ASD  pemfis : bunyi jantung S2 melebar dan menetap gada saat inspirasi
maupun ekspirasi (splitting) + Murmur sistolik pada area katup pulmonal (ICS 2
parasternal line kiri) atau murmur diastolik pada area trikuspid (ICS 3-4
parasternal line kiri)
D. PDA  pemfis : Murmur kontinyu / machinery di infraklavikula kiri atau
subklavikula kiri atau ICS 2 midclavicular line kiri
31
SOAL
032
Seorang anak laki-laki berusia 10 tahun datang dengan Ibunya ke IGD
dengan keluhan sesak. Sesak di rasakan setelah kerja bakti di sekolah.
Didapatkan riwayat sesak berulang dan sudah berobat ke dokter. Pasien
masih dapat bicara dalam kalimat. Pasien bisa berbaring namun memilih
duduk. Riwayat sesak terakhir 2 minggu yang lalu. Laju nadi 100x/menit, laju
napas 32x/menit, suhu 37°C, saturasi 94%. Pada pemeriksaan di dapatkan
wheezing pada kedua lapangan paru. Diagnosis pada kasus ini adalah?
A. Asma persisten sedang serangan ringan sedang
B. Asma persisten ringan serangan ringan sedang
C. Asma interminten serangan ringan sedang
D. Asma persisten sedang serangan berat
E. Asma persisten ringan serangan berat
PEMBAHASAN
032
B. ASMA PERSISTEN RINGAN
SERANGAN RINGAN SEDANG
• KEYWORD
• anak berusia 10 tahun
• keluhan sesak
• Riwayat sesak terakhir 2 minggu yang lalu
• RR 32x/menit
• Pasien masih dapat berjalan dan
berbicara.
• dapatkan wheezing
PEMBAHASAN
Sumber : Pedoman Nasional Asma Anak 2015-IDAI
ASMA
DEFINISI
• Asma adalah penyak saluran respiratori dengan
dasar inflamasi kronik yang mengakibatkan
obstruksi dan hiperreaktivitas saluran respiratori
dengan derajatbenrariasi.
• Manifestasi klinis asma dapatberupa batuk,
Wheezing, sesak napas, dada tertekan yang
timbul secara kronik dan atau berulang,
reversibel, cenderung memberat pada malam
atau dini hari, dan biasanya timbul jika ada
pencetus
32
DIAGNOSIS
PEMBAHASAN
ASMA
32
Sumber : Pedoman Nasional Asma Anak 2015-IDAI
PEMBAHASAN
Sumber : Pedoman Nasional Asma Anak 2015-IDAI
ASMA
Karakteristik Asma
• Gejala timbul secara episodik atau berulang.
• Timbul bila ada faktor pencetus.
o lritan: asap rokok, asap bakaran sampah, asap obat nyamuk, suhu dingin, udara
kering, ma kanan minuma n dingin, penyedap rasa, penga wet ma kanan,
pewarna makanan.
o Alergen: debu, tungau debu rumah, rontokan hewan, serbuksari.
o lnfeksi respiratori akut karena Virus, selesma, common cold, r'inofaringitis
o Aktivitas fisis: berla ria n, berteria k,1nena ngis, a tau terta wa berlebihan.
• Adanya riwayatalergi pada pasien atau keluarganya.
• Variabilitas, yaitu intensitas gejala bervariasi dari waktu ke waktu, bahkan
dalam 24 jam. Biasanya gejala lebih berat pada malam hari [nokturnal].
• Reversibilitas, yaitu gejala dapat membaik secara spontan atau dengan
pemberian obat pereda asma.
32
PEMBAHASAN
ASMA
ALUR
DIAGNOSIS
ASMA
ANAK
Sumber : Pedoman Nasional Asma Anak 2015-IDAI
32
ASMA
DERAJAT ASMA BERDASARKAN KEKERAPAN
PEMBAHASAN
Sumber : Pedoman Nasional Asma Anak 2015-IDAI
32
PEMBAHASAN
ASMA
32
Sumber : Pedoman Nasional Asma Anak 2015-IDAI
PEMBAHASAN
ASMA
32
Sumber : Pedoman Nasional Asma Anak 2015-IDAI
PEMBAHASAN
ASMA
32
Sumber : Pedoman Nasional Asma Anak 2015-IDAI
PEMBAHASAN
ASMA
32
Sumber : Pedoman Nasional Asma Anak 2015-IDAI
PEMBAHASAN
ASMA
32
Sumber : Pedoman Nasional Asma Anak 2015-IDAI
PEMBAHASAN
Jawaban lainnya…
A. Asma intermiten serangan ringan- sedang :
yang benar adalah asma persisten ringan
32 benar adalah asma persisten ringan dan
B. Asma intermiten serangan berat : yang
serangan ringan-sedang
C. Asma persisten ringan serangan berat :
yang benar adalah asma persisten ringan
dan serangan ringan-sedang
E. Asma persisten berat serangan ringan-
sedang : yang benar ad alah asma persisten
ringan
SOAL
033
Seorang anak perempuan usia 13 tahun datang dengan keluhan
sesak napas disertai batuk. Keluhan muncul sudah sejak 2 minggu
dan menetap. Pasien sudah sempat minum obat batuk yang
dibelikan orang tua namun keluhan tidak membaik. Pasien memiliki
riwayat sering sesak napas sejak usia 5 tahun. Pasien tampak gelisah,
tidak mampu bicara dalam kalimat. Pasien duduk sembari
bertopang lengan. Hidung pasien tampak kembang kempis. Laju
nadi 110x/menit, laju napas 40x/menit. Napas cuping hidung (+).
Retraksi intercosta tampak jelas, wheezing diseluruh lapang
dada.Hasil pemeriksaan tes fungsi paru PEV 65%. Apakah diagnosis
untuk anak tersebut?
A. Asma intermitten
B. Asma persisten ringan
C. Asma persisten sedang
D. Asma persisten berat
E. Status asmatikus
PEMBAHASAN
033
D. ASMA PERSISTEN BERAT
• KEYWORD
• Anak 13 tahun  sesak dan batuk  menetap
sejak 2 minggu
• Laju napas 40x/menit & laju nadi 110x/menit
• Tampak gelisah  bicara kata bertopang
lengan
• Napas cuping hidung (+). Retraksi intercosta
tampak jelas, wheezing diseluruh lapang
dada.Hasil pemeriksaan tes fungsi paru PEV 65%.
PEMBAHASAN
Sumber : Pedoman Nasional Asma Anak 2015-IDAI
ASMA
DEFINISI
• Asma adalah penyak saluran respiratori dengan
dasar inflamasi kronik yang mengakibatkan
obstruksi dan hiperreaktivitas saluran respiratori
dengan derajatbenrariasi.
• Manifestasi klinis asma dapatberupa batuk,
Wheezing, sesak napas, dada tertekan yang
timbul secara kronik dan atau berulang,
reversibel, cenderung memberat pada malam
atau dini hari, dan biasanya timbul jika ada
pencetus
33
DIAGNOSIS
PEMBAHASAN
ASMA
33
Sumber : Pedoman Nasional Asma Anak 2015-IDAI
PEMBAHASAN
Sumber : Pedoman Nasional Asma Anak 2015-IDAI
ASMA
Karakteristik Asma
• Gejala timbul secara episodik atau berulang.
• Timbul bila ada faktor pencetus.
o lritan: asap rokok, asap bakaran sampah, asap obat nyamuk, suhu dingin, udara
kering, ma kanan minuma n dingin, penyedap rasa, penga wet ma kanan,
pewarna makanan.
o Alergen: debu, tungau debu rumah, rontokan hewan, serbuksari.
o lnfeksi respiratori akut karena Virus, selesma, common cold, r'inofaringitis
o Aktivitas fisis: berla ria n, berteria k,1nena ngis, a tau terta wa berlebihan.
• Adanya riwayatalergi pada pasien atau keluarganya.
• Variabilitas, yaitu intensitas gejala bervariasi dari waktu ke waktu, bahkan
dalam 24 jam. Biasanya gejala lebih berat pada malam hari [nokturnal].
• Reversibilitas, yaitu gejala dapat membaik secara spontan atau dengan
pemberian obat pereda asma.
33
PEMBAHASAN
ASMA
ALUR
DIAGNOSIS
ASMA
ANAK
Sumber : Pedoman Nasional Asma Anak 2015-IDAI
33
ASMA
DERAJAT ASMA BERDASARKAN KEKERAPAN
PEMBAHASAN
Sumber : Pedoman Nasional Asma Anak 2015-IDAI
33
PEMBAHASAN
ASMA
33
Sumber : Pedoman Nasional Asma Anak 2015-IDAI
PEMBAHASAN
ASMA
33
Sumber : Pedoman Nasional Asma Anak 2015-IDAI
PEMBAHASAN
ASMA
33
Sumber : Pedoman Nasional Asma Anak 2015-IDAI
PEMBAHASAN
ASMA
33
Sumber : Pedoman Nasional Asma Anak 2015-IDAI
PEMBAHASAN
ASMA
33
Sumber : Pedoman Nasional Asma Anak 2015-IDAI
PEMBAHASAN
Jawaban lainnya…
a. Asma intermitten : serengan kurang dari 6x
setahun atau jarak antar serangan lebih dari
6minggu
b. Asma persisten ringan : serangan lebi dari 1x
dalam sebulan, namun kurang dari 1x per
minggu
c. Asma persisten sedang : serangan lebih dari 1x
per minggu, namun tidak setiap hari
e. Status asmatikus : kegawat daruratan medis
dimana gejala asma tidak membaik dengan
pemberian bronkodilator
33
SOAL
034
Bayi usia 5 hari diantar ibunya ke poliklnik dengan keluhan kuning
dari wajah sampai perut. Demam dan muntah disangkal ole ibu
pasien. Tidak a d a BAB dempul. Anak pertama dikatakan baik-baik
saja. Bayi ini merupakan anak kedua. Pa da tanda vital dalam batas
normal. Pa da pemeriksaan fisik didapatkan Kramer 3. Pemeriksaan
penunjang didapatkan Bilirubin total 13, Bilirubin direk 1,2. Ibu memiliki
gol darah A (Rh -), sedangkan bayi O (Rh+). Kemungkinan penyebab
kuning adalah…
A. Inkompatibiliitas ABO
B. Inkompatibilitas Rh
C. Inkompatibilitas ABO dan Rh
D. Kolestasis neonatal
E. Hepatitis
PEMBAHASAN
034
B. INKOMPATIBILITAS RH
• KEYWORD
• Bayi usia 5 hari keluhan kuning sampai perut.
• Kramer 3. Biltot 13, Bil direk 1,2.
•Ibu memiliki gol darah A Rh -, sedangkan bayi
O Rh+.
PEMBAHASAN
IKTERUS NEONATORUM
• Lebih dari 50%bayi baru lahir normal dan
80% bayi kurang bulan mengalami ikterus.
• Ikterus dibagi menjadi Ikterus abnormal dan
normal:
Sumber : BUKU SAKU PELAYANAN KESEHATANANAK DI RUMAH SAKIT
34
PEMBAHASAN
IKTERUSNEONATORUM
34
PEMBAHASAN
Sumber : BUKU SAKU PELAYANAN KESEHATANANAK DI RUMAH SAKIT
IKTERUSNEONATORUM
•  sederhananya
Ikterus abnormal (non fisiologis)
• Ikterus dimulai pada hari pertama kehidupan
• Ikterus berlangsung tidak lebih dari 14 hari pada bayi
cukup bulan, 21 hari pada bayi kurang bulan
• Ikterus disertai demam
• Ikterus berat: telapak tangan dan kaki bayi kuning.
Ikterus Normal (fisiologis)
• Kulit dan mata kuning tetapi bukan seperti tersebut di
atas.
34
PEMBAHASAN
Sumber : BUKU SAKU PELAYANAN KESEHATANANAK DI RUMAH SAKIT
IKTERUSNEONATORUM
Ikterus abnormal dapat disebabkan oleh :
• Infeksi bakteri berat
• Penyakit hemolitik yang disebabkan oleh
ketidakcocokan golongan darah atau
defisiensi G6PD
• Sifilis kongenital atau infeksi intrauterin lainnya
• Penyakit hati misalnya hepatitis atau atresia bilier
• Hipotiroidisme.
34
PEMBAHASAN
Sumber : BUKU SAKU PELAYANAN KESEHATANANAK DI RUMAH SAKIT
IKTERUSNEONATORUM
Pemeriksaan ikterus abnormal
Jika mungkin, konfirmasi kesan kuning dengan
pemeriksaan bilirubin. Pemeriksaan lain tergantung
dugaan diagnosis dan pemeriksaan apa saja
yang tersedia, meliputi:
• Hemoglobin atau hematokrit.
• Hitung darah lengkap untuk mencari tanda
infeksi bakteri berat (hitung neutrofil tinggi
atau
tanda
rendah dengan batang > 20%) dan
hemolisis.
34
PEMBAHASAN
Kramer Sign :perkiraan kadar serum bilirubindengan
melihat progresifitas ikterus.
34
PEMBAHASAN
Sumber : BUKU SAKU PELAYANAN KESEHATANANAK DI RUMAH SAKIT
IKTERUSNEONATORUM
TATALAKSANA
Terapi sinar jika:
• Ikterus pada hari ke-1
• Ikterus berat, meliputi telapak tangan dan telapak kaki
• Ikterus pada bayi kurang bulan
• Ikterus yang disebabkan oleh hemolisis.
Lanjutkan terapi sinar hingga kadar bilirubin serum di
bawah nilai ambang atau sampai bayi terlihat baik
dengan telapak tangan dan kaki tidak kuning.
34
PEMBAHASAN
IKTERUSNEONATORUM
34
Sumber : BUKU SAKU PELAYANAN KESEHATANANAK DI RUMAH SAKIT
PEMBAHASAN
Anemia HemolisisNeonatus ec.
Inkompatibilitas
Inkompatibilitas AB0
• Adanya aglutinin ibu yang bersirkulasi di darah
anak terhadap aglutinogen ABO anak.
• Ibu dengan golongan darah O, memproduksi
antibodi IgG Anti-A/B terhadap gol. darah anak
(golongan darah A atau B).
• Biasanya terjadi pada anak pertama
34
PEMBAHASAN
Anemia HemolisisNeonatus ec.
Inkompatibilitas
Inkompatibilitas Rh
• Terjadi ketika ibu dengan Rh (-), terpapar darah
anak dengan Rh (+) melalui sirkulasi
fetomaternal, sehingga darah ibu memproduksi
antibodi Rh(+).
• Biasanya terjadi pada anak kedua
• Karena kehamilan pertama tidak merupakan
awal paparan sehingga antibodi Rh (+)
biasanya baru dibentuk pasca kehaliman
pertama
34
PEMBAHASAN
Jawaban lainnya…
a. Inkompatibilitas ABO : terjadi pada ibu dengan
golongan darah O dan anak golongan darah
bukan O
c. Inkompatibilitas ABO dan Rh : terjadi pada ibu
dengan golongan darah O dan anak golongan
darah bukan O serta ibu Rh – dan anak Rh +
d. Kolestasis neonatal : salah satu gejalanya adalah
BAB dempul serta kencing berwarna the pekat
e. Hepatitis : pada soal tidak dijelaskan tanda infeksi
dan status imunitas ibu
34
SOAL
035
Seorang bayi perempuan baru lahir dirujuk oleh bidan ke rumah sakit
karena tampak pucat dan ikterik. Riwayat persalinan normal
pervaginam, usia kehamilan cukup bulan, BBL 2.900 gram, AS 8-9.
Pemeriksaan tanda vital dalam batas normal, didapatkan anemis
dan ikterus kramer IV. Pemeriksaan lab : Hb 6 g/dL, Hct 28%,
Eritrosit 2.400.000, Leukosit 9.200, Trombosit 160.000. Ibu pasien memiliki
golongan darah A rhesus positif dan bayi AB rhesus positif. Apakah
diagnosa pasien ini?
A. Anemia
B. Asfiksia neonatorum
C. Sepsis neonatorum
D. Inkompatibilitas Rhesus
E. Inkompatibilitas ABO
PEMBAHASAN
035
E. INKOMPATIBILIT
AS ABO
• KEYWORD
• Bayi anmeis dan ikterus kramer IV.
• Pemeriksa a n lab : Hb 6 g/dL, Hct 28%
, Eritrosit
2.400.000, Leukosit 9.200, Trombosit 160.000.
• Ibu pasien memiliki golongan darah A rhesus
positif dan bayi AB rhesus positif
PEMBAHASAN
IKTERUSNEONATORUM
• Lebih dari 50%bayi baru lahir normal dan
80% bayi kurang bulan mengalami ikterus.
• Ikterus dibagi menjadi Ikterus abnormal dan
normal:
Sumber : BUKU SAKU PELAYANAN KESEHATANANAK DI RUMAH SAKIT
35
PEMBAHASAN
IKTERUSNEONATORUM
35
PEMBAHASAN
Sumber : BUKU SAKU PELAYANAN KESEHATANANAK DI RUMAH SAKIT
IKTERUSNEONATORUM
•  sederhananya
Ikterus abnormal (non fisiologis)
• Ikterus dimulai pada hari pertama kehidupan
• Ikterus berlangsung tidak lebih dari 14 hari pada bayi
cukup bulan, 21 hari pada bayi kurang bulan
• Ikterus disertai demam
• Ikterus berat: telapak tangan dan kaki bayi kuning.
Ikterus Normal (fisiologis)
• Kulit dan mata kuning tetapi bukan seperti tersebut di
atas.
35
PEMBAHASAN
Sumber : BUKU SAKU PELAYANAN KESEHATANANAK DI RUMAH SAKIT
IKTERUSNEONATORUM
Ikterus abnormal dapat disebabkan oleh :
• Infeksi bakteri berat
• Penyakit hemolitik yang disebabkan oleh
ketidakcocokan golongan darah atau
defisiensi G6PD
• Sifilis kongenital atau infeksi intrauterin lainnya
• Penyakit hati misalnya hepatitis atau atresia bilier
• Hipotiroidisme.
35
PEMBAHASAN
Sumber : BUKU SAKU PELAYANAN KESEHATANANAK DI RUMAH SAKIT
IKTERUSNEONATORUM
Pemeriksaan ikterus abnormal
Jika mungkin, konfirmasi kesan kuning dengan
pemeriksaan bilirubin. Pemeriksaan lain tergantung
dugaan diagnosis dan pemeriksaan apa saja
yang tersedia, meliputi:
• Hemoglobin atau hematokrit.
• Hitung darah lengkap untuk mencari tanda
infeksi bakteri berat (hitung neutrofil tinggi
atau
tanda
rendah dengan batang > 20%) dan
hemolisis.
35
PEMBAHASAN
Kramer Sign :perkiraan kadar serum bilirubindengan
melihat progresifitas ikterus.
35
PEMBAHASAN
Sumber : BUKU SAKU PELAYANAN KESEHATANANAK DI RUMAH SAKIT
IKTERUSNEONATORUM
TATALAKSANA
Terapi sinar jika:
• Ikterus pada hari ke-1
• Ikterus berat, meliputi telapak tangan dan telapak kaki
• Ikterus pada bayi kurang bulan
• Ikterus yang disebabkan oleh hemolisis.
Lanjutkan terapi sinar hingga kadar bilirubin serum di
bawah nilai ambang atau sampai bayi terlihat baik
dengan telapak tangan dan kaki tidak kuning.
35
PEMBAHASAN
IKTERUSNEONATORUM
35
Sumber : BUKU SAKU PELAYANAN KESEHATANANAK DI RUMAH SAKIT
PEMBAHASAN
Anemia HemolisisNeonatus ec.
Inkompatibilitas
Inkompatibilitas AB0
• Adanya aglutinin ibu yang bersirkulasi di darah
anak terhadap aglutinogen ABO anak.
• Ibu dengan golongan darah O, memproduksi
antibodi IgG Anti-A/B terhadap gol. darah anak
(golongan darah A atau B).
• Biasanya terjadi pada anak pertama
35
PEMBAHASAN
Anemia HemolisisNeonatus ec.
Inkompatibilitas
Inkompatibilitas Rh
• Terjadi ketika ibu dengan Rh (-), terpapar darah
anak dengan Rh (+) melalui sirkulasi fetomaternal,
sehingga darah ibu memproduksi antibodi Rh(+).
• Biasanya terjadi pada anak kedua
• Karena kehamilan pertama tidak merupakan
awal paparan sehingga antibodi Rh (+) biasanya
baru dibentuk pasca kehaliman pertama
35
PEMBAHASAN
Kramer Sign :perkiraan kadar serum bilirubindengan
melihat progresifitas ikterus.
35
a. A nemia : jawaban a nemia terlalu general
PEMBAHASAN
Jawaban lainnya…
b. Asfiksia neonatorum : pasien asfiksia datang
dengan keluhan biru, tampak sulit bernapas, dll
c. Sepsis neonatorum : sumber infeksi harus
diketahui,pasien bisa datang dengan demam
atau hipotermi
d. Inkompatibilitas Rhesus : rhesus ibu dan bayi
pada kasus dikatakan sama
35
SOAL
036
Seorang anak perempuan 8 tahun diantar oleh orangtuanya ke
puskesmas dengan keluhan demam sejak 8 hari yang lalu. Demam
dirasakan meningkat terutama malam hari, namun 2 hari terakhir
dema m dirasakan terus menerus. Keluhan disertai dengan
penurunan nafsu makan dan diare. Pasien memiliki kebiasaan jajan
dipinggir jalan. Pada pemeriksaan tanda vita l d id a p a tkan la ju nad i :
72x/m enit, laju nap a s: 20x/menit, Tax : 38,5. teraba pembesaran
hepar 1 jari di bawah arcus costae, lidah eritema. Pemeriksaan
penunjang gold standar apa yang paling tepat?
A. Kultur LCS
B. Kultur Sputum
C. Kultur Darah
D. Kulltus Urine
E. Kultur Feses
PEMBAHASAN
036
C. KULTURDARAH
• penurunan nafsu makan dan diare
• perempuan 8 tahun
• demam sejak 10 hari
• N: 80x/m, R: 18x/m, S: 38,5
• teraba pembesaran hepar 1 jari di bawah arcus
costae, lidah eritema dan tremor
PEMBAHASAN
Sumber : Buku Saku Pelayanan KesehatanAnak di Rumah Sakit, 2005
DEMAM TIFOID
• Etiologi : Salmonella typhi
• Pertimbangkan demam tifoid jika a nak demam
dan mempunyai salah satu tanda berikut ini:
• Diare atau konstipasi, muntah, nyeri perut, sakit
kepala atau batuk,
• T
erutam a jika dem am telah berlangsung selama
7 hari atau lebih
• Dan diagnosis lain sudah disisihkan.
36
PEMBAHASAN
Sumber : Buku Saku Pelayanan KesehatanAnak di Rumah Sakit, 2005
DEMAM TIFOID
DIAGNOSIS
• Pada pemeriksaan, gambaran diagnosis kunci
adalah:
• Demam lebih dari tujuh hari
• T
erlihat jela s sa kit dan kondisi serius tanpa sebab ya ng jela s
• Nyeri perut, kembung, mual, muntah, diare, konstipasi
• Hepatosplenomegali
• Pada demam tifoid berat dapat dijumpai penurunan
kesadaran, kejang, dan ikterus
• Dapat timbul dengan tanda yang tidak tipikal terutama
pada bayi muda sebagai penyakit demam akut dengan
disertai syok dan hipotermi.
36
PEMBAHASAN
Sumber : Buku Saku Pelayanan KesehatanAnak di Rumah Sakit, 2005
DEMAM TIFOID
PEMERIKSAAN PENUNJANG
• Darah tepi: leukopeni, aneosinofilia, limfositosis
relatif, trombositopenia (pada demam tifoid
berat).
• Serologi : interpretasi harus dilakukan dengan
hati-hati.
Diagnosis : Tes Widal, IgM atau IgG Anti Salmonella
Gold Standard : Kultur darah pada minggu ke 1-2
36
PEMBAHASAN
Sumber : Buku Saku Pelayanan KesehatanAnak di Rumah Sakit, 2005
DEMAM TIFOID
TATALAKSANA
• Obati dengan kloramfenikol (50-100 mg/kgBB/hari
dibagi dalam 4 dosis per oral atau intravena) selama
10-14 hari
• Jika tidak dapat diberikan kloramfenikol, dipakai
amoksisilin 100 mg/kgBB/hari peroral atau ampisilin
intravena selama 10 hari, atau kotrimoksazol 48
mg/kgBB/hari (dibagi 2 dosis) peroral selama 10 hari.
• Bila klinis tidak ada perbaikan digunakan generasi
ketiga sefalosporin seperti seftriakson (80 mg/kg IM
atau IV, sekali sehari, selama 5-7 hari) atau sefiksim oral
(20 mg/kgBB/hari dibagi 2 dosis selama 10 hari).
36
PEMBAHASAN
Jawaban lainnya…
a. kultur LCS : kurang tepat karena infeksi tidak
terjadi di meningen
b. kultur sputum : kurang tepat karena infeksi tidak
terjadi di paru-paru
d. kulltus urine : kurang tepat karena infeksi bukan
di saluran kemih
e. kultur feses : kurang tepat karena bakteri
Salmonella sp. Telah beredar sistemik
36
SOAL
037
Seorang anak laki-laki usia 10 tahun datang dengan ibunya ke
puskesmas dengan keluhan demam sejak 10 hari yang lalu. Demam
dirasakan menetap sepanjang hari. Keluhan disertai mual muntah serta
diare. Riwayat gusi berdarah, mimisan, kencing merah atau kotoran
hitam tidak ada. Pa da tanda vital diperoleh laju nadi 68x/menit, laju
napas 26x/menit, Tax 38,2 derajat celcius. Pemeriksaan abdomen : tidak
a d a distensi, bising usus meningkat, nyeri tekan tidak ada. Berdasarkan
kasus, apakah antibiotik yang dapat diberikan pada pasien ini?
A. Cefixime
B. Ciprofloxacin
C. Eritromisin
D. Amoxicillin
E. Metronidazole
PEMBAHASAN
037
D. AMOXICILLIN
• KEYWORD
• Anak usia 10 tahun demam sejak 10 hari yang
lalu
• mual muntah dan diare
• Nadi 68x/m, RR 24x/m, Tax 38,2
PEMBAHASAN
Sumber : Buku Saku Pelayanan KesehatanAnak di Rumah Sakit, 2005
DEMAM TIFOID
• Etiologi : Salmonella typhi
• Pertimbangkan demam tifoid jika a nak demam
dan mempunyai salah satu tanda berikut ini:
• Diare atau konstipasi, muntah, nyeri perut, sakit
kepala atau batuk,
• T
erutam a jika dem am telah berlangsung selama
7 hari atau lebih
• Dan diagnosis lain sudah disisihkan.
37
PEMBAHASAN
Sumber : Buku Saku Pelayanan KesehatanAnak di Rumah Sakit, 2005
DEMAM TIFOID
DIAGNOSIS
• Pada pemeriksaan, gambaran diagnosis kunci
adalah:
• Demam lebih dari tujuh hari
• T
erlihat jela s sa kit dan kondisi serius tanpa sebab ya ng jela s
• Nyeri perut, kembung, mual, muntah, diare, konstipasi
• Hepatosplenomegali
• Pada demam tifoid berat dapat dijumpai penurunan
kesadaran, kejang, dan ikterus
• Dapat timbul dengan tanda yang tidak tipikal terutama
pada bayi muda sebagai penyakit demam akut dengan
disertai syok dan hipotermi.
37
PEMBAHASAN
Sumber : Buku Saku Pelayanan KesehatanAnak di Rumah Sakit, 2005
DEMAM TIFOID
PEMERIKSAAN PENUNJANG
• Darah tepi: leukopeni, aneosinofilia, limfositosis
relatif, trombositopenia (pada demam tifoid
berat).
• Serologi : interpretasi harus dilakukan dengan
hati-hati.
Diagnosis : Tes Widal, IgM atau IgG Anti Salmonella
Gold Standard : Kultur darah pada minggu ke 1-2
37
PEMBAHASAN
Sumber : Buku Saku Pelayanan KesehatanAnak di Rumah Sakit, 2005
DEMAM TIFOID
TATALAKSANA
• Obati dengan kloramfenikol (50-100 mg/kgBB/hari
dibagi dalam 4 dosis per oral atau intravena) selama
10-14 hari
• Jika tidak dapat diberikan kloramfenikol, dipakai
amoksisilin 100 mg/kgBB/hari peroral atau ampisilin
intravena selama 10 hari, atau kotrimoksazol 48
mg/kgBB/hari (dibagi 2 dosis) peroral selama 10 hari.
• Bila klinis tidak ada perbaikan digunakan generasi
ketiga sefalosporin seperti seftriakson (80 mg/kg IM
atau IV, sekali sehari, selama 5-7 hari) atau sefiksim oral
(20 mg/kgBB/hari dibagi 2 dosis selama 10 hari).
37
PEMBAHASAN
Jawaban lainnya…
a. Cefixime : terapi lini terakhir
b. Ciprofloxac in : kontraindikasi thd anak, bukan
salah satu pilihan terapi pada kasus demam
tifoid
c. Eritromisin : bukan salah satu pilihan terapi pada
kasus demam tifoid
e. Metronidazole : bukan salah satu pilihan terapi
pada kasus demam tifoid
37
SOAL
038
Linda, perempuan umur 5 tahun dibawa ibunya ke IGD RS dengan
keluhan mimisan sejak 3 jam SMRS. Sebelumnya pasien
mengalami demam 3 hari. Pada pemeriksaan fisik didapatkan
kesadaran compos mentis, tanda tanda vital TD 110/80 mmHg,
nadi 120 kali/menit, RR 22 kali/menit, suhu 38,20C. Pa da hasil
laboratorium didapatkan trombosit 45.000, hb 13 g/dl, hematokrit
46%, leukosit 3.200. Apa diagnosis pada pasien tersebut?
a. Demam dengue
b. Demam berdarah dengue derajat I
c. Demam berdarah dengue derajat II
d. Demam berdarah dengue derajat III
e. Demam berdarah dengue derajat IV
PEMBAHASAN
038
C. DEMAM BERDARAH DENGUE
DERAJATI
I
• KEYWORD
• perempuan umur 5 tahun
• mimisan sejak 3 jam SMRS
• demam 3 hari
• kesadaran compos
• nadi 120 kali/menit, RR 22 kali/menit, suhu 38,20C
• trombosit 45.000, hb 13 g/dl, hematokrit 46%,
leukosit 3.200
PEMBAHASAN
Sumber : Buku Saku Pelayanan KesehatanAnak di Rumah Sakit, 2005
INFEKSIVIRUSDENGUE
DEMAM DENGUE
• Demam tinggi mendadak
• Ditam bah gejala penyerta 2 atau lebih:
• - Nyeri kepala
• - Nyeri retro orbita
• - Nyeri otot dan tulang
• - Ruam kulit
• - Meski jarang dapat disertai manifestasi perdarahan
• - Leukopenia
• - Uji HI >1280 atau IgM/IgG positif
• Tidak ditemukan tanda kebocoran plasma
(hemokonsentrasi, efusi pleura, asites, hipoproteinemia).
38
PEMBAHASAN
Sumber : Buku Saku Pelayanan KesehatanAnak di Rumah Sakit, 2005
INFEKSIVIRUSDENGUE
Tatalaksana Demam Dengue
• Sebagian besar anak dapat dirawat di rumah dengan
memberikan nasihat perawatan pada orang tua anak.
• Berikan anak banyak minum dengan air hangat atau
larutan oralit untuk mengganti cairan yang hilang akibat
demam dan muntah.
• Berikan parasetamol untuk demam. Jangan berikan
asetosal atau ibuprofen karena obat-obatan ini dapat
merangsang perdarahan.
• Anak harus dibawa ke rumah sakit apabila demam tinggi,
kejang, tidak bisa minum, muntah terus-menerus.
38
PEMBAHASAN
Sumber : Buku Saku Pelayanan KesehatanAnak di Rumah Sakit, 2005
INFEKSIVIRUSDENGUE
DEMAM BERDARAH DENGUE
1. Klinis
• Demam tinggi mendadak tanpa sebab yang jelas, berlangsung
terus menerus selama 2-7 hari
• Terdapat manifestasi perdarahan ditandai dengan:
• uji bendung positif
• petekie, ekimosis, purpura
• perdarahan mukosa, epistaksis, perdarahan gusi
• hematemesis dan atau melena
• Pembesaran hati
• Syok, ditandai nadi cepat dan lemah sampai tidak teraba,
penyempitan tekanan nadi (<20 mmHg), hipotensi sampai tidak
terukur, kaki da n ta nga n dingin, kulit lembab, capilla ry refill time
memanjang (>2 detik) dan pasien tampak gelisah.
38
Modul I No. 1-50.pptx
Modul I No. 1-50.pptx
Modul I No. 1-50.pptx
Modul I No. 1-50.pptx
Modul I No. 1-50.pptx
Modul I No. 1-50.pptx
Modul I No. 1-50.pptx
Modul I No. 1-50.pptx
Modul I No. 1-50.pptx
Modul I No. 1-50.pptx
Modul I No. 1-50.pptx
Modul I No. 1-50.pptx
Modul I No. 1-50.pptx
Modul I No. 1-50.pptx
Modul I No. 1-50.pptx
Modul I No. 1-50.pptx
Modul I No. 1-50.pptx
Modul I No. 1-50.pptx
Modul I No. 1-50.pptx
Modul I No. 1-50.pptx
Modul I No. 1-50.pptx
Modul I No. 1-50.pptx
Modul I No. 1-50.pptx
Modul I No. 1-50.pptx
Modul I No. 1-50.pptx
Modul I No. 1-50.pptx
Modul I No. 1-50.pptx
Modul I No. 1-50.pptx
Modul I No. 1-50.pptx
Modul I No. 1-50.pptx
Modul I No. 1-50.pptx
Modul I No. 1-50.pptx
Modul I No. 1-50.pptx
Modul I No. 1-50.pptx
Modul I No. 1-50.pptx
Modul I No. 1-50.pptx
Modul I No. 1-50.pptx
Modul I No. 1-50.pptx
Modul I No. 1-50.pptx
Modul I No. 1-50.pptx
Modul I No. 1-50.pptx
Modul I No. 1-50.pptx
Modul I No. 1-50.pptx
Modul I No. 1-50.pptx
Modul I No. 1-50.pptx
Modul I No. 1-50.pptx
Modul I No. 1-50.pptx
Modul I No. 1-50.pptx
Modul I No. 1-50.pptx
Modul I No. 1-50.pptx
Modul I No. 1-50.pptx
Modul I No. 1-50.pptx
Modul I No. 1-50.pptx
Modul I No. 1-50.pptx
Modul I No. 1-50.pptx
Modul I No. 1-50.pptx
Modul I No. 1-50.pptx
Modul I No. 1-50.pptx
Modul I No. 1-50.pptx
Modul I No. 1-50.pptx
Modul I No. 1-50.pptx
Modul I No. 1-50.pptx
Modul I No. 1-50.pptx
Modul I No. 1-50.pptx
Modul I No. 1-50.pptx
Modul I No. 1-50.pptx
Modul I No. 1-50.pptx
Modul I No. 1-50.pptx
Modul I No. 1-50.pptx
Modul I No. 1-50.pptx
Modul I No. 1-50.pptx
Modul I No. 1-50.pptx
Modul I No. 1-50.pptx
Modul I No. 1-50.pptx
Modul I No. 1-50.pptx
Modul I No. 1-50.pptx
Modul I No. 1-50.pptx
Modul I No. 1-50.pptx
Modul I No. 1-50.pptx
Modul I No. 1-50.pptx
Modul I No. 1-50.pptx
Modul I No. 1-50.pptx
Modul I No. 1-50.pptx
Modul I No. 1-50.pptx
Modul I No. 1-50.pptx
Modul I No. 1-50.pptx
Modul I No. 1-50.pptx
Modul I No. 1-50.pptx
Modul I No. 1-50.pptx
Modul I No. 1-50.pptx
Modul I No. 1-50.pptx
Modul I No. 1-50.pptx
Modul I No. 1-50.pptx
Modul I No. 1-50.pptx
Modul I No. 1-50.pptx
Modul I No. 1-50.pptx
Modul I No. 1-50.pptx
Modul I No. 1-50.pptx
Modul I No. 1-50.pptx
Modul I No. 1-50.pptx
Modul I No. 1-50.pptx
Modul I No. 1-50.pptx
Modul I No. 1-50.pptx
Modul I No. 1-50.pptx
Modul I No. 1-50.pptx
Modul I No. 1-50.pptx
Modul I No. 1-50.pptx
Modul I No. 1-50.pptx
Modul I No. 1-50.pptx
Modul I No. 1-50.pptx
Modul I No. 1-50.pptx
Modul I No. 1-50.pptx
Modul I No. 1-50.pptx
Modul I No. 1-50.pptx
Modul I No. 1-50.pptx
Modul I No. 1-50.pptx
Modul I No. 1-50.pptx
Modul I No. 1-50.pptx
Modul I No. 1-50.pptx
Modul I No. 1-50.pptx
Modul I No. 1-50.pptx
Modul I No. 1-50.pptx
Modul I No. 1-50.pptx
Modul I No. 1-50.pptx
Modul I No. 1-50.pptx
Modul I No. 1-50.pptx
Modul I No. 1-50.pptx
Modul I No. 1-50.pptx

More Related Content

Similar to Modul I No. 1-50.pptx

Presentasi kasus sandy tentang tb paru dengan pneumonia
Presentasi kasus sandy tentang tb paru dengan pneumoniaPresentasi kasus sandy tentang tb paru dengan pneumonia
Presentasi kasus sandy tentang tb paru dengan pneumoniasandymurtiningtyas1
 
Revisi app kronik hal 17 slsai
Revisi app kronik hal 17 slsaiRevisi app kronik hal 17 slsai
Revisi app kronik hal 17 slsaiRichard Leonardo
 
CASE BP PERTUSIS SEPSIjjnjnS DR RITA.pptx
CASE BP PERTUSIS SEPSIjjnjnS DR RITA.pptxCASE BP PERTUSIS SEPSIjjnjnS DR RITA.pptx
CASE BP PERTUSIS SEPSIjjnjnS DR RITA.pptxReinaldoPutraHardian
 
CRS Hidropneumotoraks.pptx
CRS Hidropneumotoraks.pptxCRS Hidropneumotoraks.pptx
CRS Hidropneumotoraks.pptxulfahulkarimah21
 
revisi lapsus radiologi.pptx
revisi lapsus radiologi.pptxrevisi lapsus radiologi.pptx
revisi lapsus radiologi.pptxAuliaDwiJuanita
 
Abses paru by dr.Yanuarman
Abses paru by dr.Yanuarman Abses paru by dr.Yanuarman
Abses paru by dr.Yanuarman Ajo Yayan
 
Asuhan keperawatan pada pasien dengan gangguan sistem persyarafan meningitis ...
Asuhan keperawatan pada pasien dengan gangguan sistem persyarafan meningitis ...Asuhan keperawatan pada pasien dengan gangguan sistem persyarafan meningitis ...
Asuhan keperawatan pada pasien dengan gangguan sistem persyarafan meningitis ...Operator Warnet Vast Raha
 
Laporan Jaga 8-7-2022.pptx
Laporan Jaga 8-7-2022.pptxLaporan Jaga 8-7-2022.pptx
Laporan Jaga 8-7-2022.pptxAndyAndrean1
 
CASE REPORT TUBERKULOSIS PARU
CASE REPORT TUBERKULOSIS PARUCASE REPORT TUBERKULOSIS PARU
CASE REPORT TUBERKULOSIS PARUKharima SD
 
ASUHAN KEPERAWATAN GAWAT DARURAT PADA TN. C DENGAN PNEUMONIA.pdf
ASUHAN KEPERAWATAN GAWAT DARURAT  PADA TN. C DENGAN PNEUMONIA.pdfASUHAN KEPERAWATAN GAWAT DARURAT  PADA TN. C DENGAN PNEUMONIA.pdf
ASUHAN KEPERAWATAN GAWAT DARURAT PADA TN. C DENGAN PNEUMONIA.pdfedipurwanto81
 
Laporan Kasus THT Anindya.pptx
Laporan Kasus THT Anindya.pptxLaporan Kasus THT Anindya.pptx
Laporan Kasus THT Anindya.pptxanindya969381
 
CRS_EMPIEMA_THORAX.pptx
CRS_EMPIEMA_THORAX.pptxCRS_EMPIEMA_THORAX.pptx
CRS_EMPIEMA_THORAX.pptxAuliaRezha2
 
Materi respirasi
Materi respirasiMateri respirasi
Materi respirasiluna white
 
CBD Tuberkulosis Laring
CBD Tuberkulosis LaringCBD Tuberkulosis Laring
CBD Tuberkulosis LaringCoassTHT
 

Similar to Modul I No. 1-50.pptx (20)

Presentasi kasus sandy tentang tb paru dengan pneumonia
Presentasi kasus sandy tentang tb paru dengan pneumoniaPresentasi kasus sandy tentang tb paru dengan pneumonia
Presentasi kasus sandy tentang tb paru dengan pneumonia
 
PARADE JAHARIA.pptx
PARADE JAHARIA.pptxPARADE JAHARIA.pptx
PARADE JAHARIA.pptx
 
Revisi app kronik hal 17 slsai
Revisi app kronik hal 17 slsaiRevisi app kronik hal 17 slsai
Revisi app kronik hal 17 slsai
 
CASE BP PERTUSIS SEPSIjjnjnS DR RITA.pptx
CASE BP PERTUSIS SEPSIjjnjnS DR RITA.pptxCASE BP PERTUSIS SEPSIjjnjnS DR RITA.pptx
CASE BP PERTUSIS SEPSIjjnjnS DR RITA.pptx
 
Asma bronchial AKPER PEMDA MUNA
Asma bronchial AKPER PEMDA MUNA Asma bronchial AKPER PEMDA MUNA
Asma bronchial AKPER PEMDA MUNA
 
CRS Hidropneumotoraks.pptx
CRS Hidropneumotoraks.pptxCRS Hidropneumotoraks.pptx
CRS Hidropneumotoraks.pptx
 
revisi lapsus radiologi.pptx
revisi lapsus radiologi.pptxrevisi lapsus radiologi.pptx
revisi lapsus radiologi.pptx
 
Abses paru by dr.Yanuarman
Abses paru by dr.Yanuarman Abses paru by dr.Yanuarman
Abses paru by dr.Yanuarman
 
BATUK KRONIK.pptx
BATUK KRONIK.pptxBATUK KRONIK.pptx
BATUK KRONIK.pptx
 
Asuhan keperawatan pada pasien dengan gangguan sistem persyarafan meningitis ...
Asuhan keperawatan pada pasien dengan gangguan sistem persyarafan meningitis ...Asuhan keperawatan pada pasien dengan gangguan sistem persyarafan meningitis ...
Asuhan keperawatan pada pasien dengan gangguan sistem persyarafan meningitis ...
 
Laporan Jaga 8-7-2022.pptx
Laporan Jaga 8-7-2022.pptxLaporan Jaga 8-7-2022.pptx
Laporan Jaga 8-7-2022.pptx
 
CASE REPORT TUBERKULOSIS PARU
CASE REPORT TUBERKULOSIS PARUCASE REPORT TUBERKULOSIS PARU
CASE REPORT TUBERKULOSIS PARU
 
ASUHAN KEPERAWATAN GAWAT DARURAT PADA TN. C DENGAN PNEUMONIA.pdf
ASUHAN KEPERAWATAN GAWAT DARURAT  PADA TN. C DENGAN PNEUMONIA.pdfASUHAN KEPERAWATAN GAWAT DARURAT  PADA TN. C DENGAN PNEUMONIA.pdf
ASUHAN KEPERAWATAN GAWAT DARURAT PADA TN. C DENGAN PNEUMONIA.pdf
 
Laporan Kasus THT Anindya.pptx
Laporan Kasus THT Anindya.pptxLaporan Kasus THT Anindya.pptx
Laporan Kasus THT Anindya.pptx
 
CRS_EMPIEMA_THORAX.pptx
CRS_EMPIEMA_THORAX.pptxCRS_EMPIEMA_THORAX.pptx
CRS_EMPIEMA_THORAX.pptx
 
Materi respirasi
Materi respirasiMateri respirasi
Materi respirasi
 
Lapsus tbc rossy
Lapsus tbc rossyLapsus tbc rossy
Lapsus tbc rossy
 
CBD Tuberkulosis Laring
CBD Tuberkulosis LaringCBD Tuberkulosis Laring
CBD Tuberkulosis Laring
 
Pneumothoraks
PneumothoraksPneumothoraks
Pneumothoraks
 
Pneumothoraks
PneumothoraksPneumothoraks
Pneumothoraks
 

Recently uploaded

E-modul materi Ekosistem Kelas 10 SMA (Preview)
E-modul materi Ekosistem Kelas 10 SMA (Preview)E-modul materi Ekosistem Kelas 10 SMA (Preview)
E-modul materi Ekosistem Kelas 10 SMA (Preview)Ammar Ahmad
 
MODUL AJAR IPAS KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR IPAS KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR IPAS KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR IPAS KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdfAndiCoc
 
Ppt kelompok 6 (preeklamsia ringan).pptx
Ppt kelompok 6 (preeklamsia ringan).pptxPpt kelompok 6 (preeklamsia ringan).pptx
Ppt kelompok 6 (preeklamsia ringan).pptxMeilianiPuspitaSari
 
Obat pada masa kehamilan: uteretonik dan tokolitik
Obat pada masa kehamilan: uteretonik dan tokolitikObat pada masa kehamilan: uteretonik dan tokolitik
Obat pada masa kehamilan: uteretonik dan tokolitikNegustinNegustin
 
kerajaan-kerajaan hindu-budha di indonesia.ppt
kerajaan-kerajaan hindu-budha di indonesia.pptkerajaan-kerajaan hindu-budha di indonesia.ppt
kerajaan-kerajaan hindu-budha di indonesia.pptputrisari631
 
Penyuluhan_pHIV_AIDS (1).ppt pada tahun 2024 di klungkung
Penyuluhan_pHIV_AIDS (1).ppt pada tahun 2024 di klungkungPenyuluhan_pHIV_AIDS (1).ppt pada tahun 2024 di klungkung
Penyuluhan_pHIV_AIDS (1).ppt pada tahun 2024 di klungkungSemediGiri2
 
Aksi Nyata PMM - Merancang Pembelajaran berdasarkan Perkembangan Peserta Didi...
Aksi Nyata PMM - Merancang Pembelajaran berdasarkan Perkembangan Peserta Didi...Aksi Nyata PMM - Merancang Pembelajaran berdasarkan Perkembangan Peserta Didi...
Aksi Nyata PMM - Merancang Pembelajaran berdasarkan Perkembangan Peserta Didi...walidumar
 
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdfAndiCoc
 
Kegiatan Komunitas Belajar dalam sekolah .pptx
Kegiatan Komunitas Belajar dalam sekolah .pptxKegiatan Komunitas Belajar dalam sekolah .pptx
Kegiatan Komunitas Belajar dalam sekolah .pptxWulanEnggarAnaskaPut
 
MODUL AJAR PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 2 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 2 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 2 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 2 KURIKULUM MERDEKA.pdfAndiCoc
 
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 2 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 2 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 2 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 2 KURIKULUM MERDEKA.pdfAndiCoc
 
MATERI Projek Kreatif Kewirausahaan kelas XI SMK.pptx
MATERI Projek Kreatif Kewirausahaan kelas XI SMK.pptxMATERI Projek Kreatif Kewirausahaan kelas XI SMK.pptx
MATERI Projek Kreatif Kewirausahaan kelas XI SMK.pptxrandikaakbar11
 
Slide Kick Off for Public - Google Cloud Arcade Facilitator 2024.pptx
Slide Kick Off for Public - Google Cloud Arcade Facilitator 2024.pptxSlide Kick Off for Public - Google Cloud Arcade Facilitator 2024.pptx
Slide Kick Off for Public - Google Cloud Arcade Facilitator 2024.pptxtressa8
 
PPDB SMAN 1 SURADE - PROV JABAR 2024 / 2025
PPDB SMAN 1 SURADE - PROV JABAR 2024 / 2025PPDB SMAN 1 SURADE - PROV JABAR 2024 / 2025
PPDB SMAN 1 SURADE - PROV JABAR 2024 / 2025Fikriawan Hasli
 
Variasi dan Gaya Mengajar, Mata Kuliah Strategi Belajar Mengajar
Variasi dan Gaya Mengajar, Mata Kuliah Strategi Belajar MengajarVariasi dan Gaya Mengajar, Mata Kuliah Strategi Belajar Mengajar
Variasi dan Gaya Mengajar, Mata Kuliah Strategi Belajar MengajarAureliaAflahAzZahra
 
MODUL AJAR PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 4 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 4 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 4 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 4 KURIKULUM MERDEKA.pdfAndiCoc
 
P5 Gaya Hidup berkelanjutan gaya hidup b
P5 Gaya Hidup berkelanjutan gaya hidup bP5 Gaya Hidup berkelanjutan gaya hidup b
P5 Gaya Hidup berkelanjutan gaya hidup bSisiliaFil
 
prinsip dasar kepramukaan dan metode kepramukaan
prinsip dasar kepramukaan dan metode kepramukaanprinsip dasar kepramukaan dan metode kepramukaan
prinsip dasar kepramukaan dan metode kepramukaanaji guru
 
contoh-kisi-kisi-bahasa-inggris-kelas-9.docx
contoh-kisi-kisi-bahasa-inggris-kelas-9.docxcontoh-kisi-kisi-bahasa-inggris-kelas-9.docx
contoh-kisi-kisi-bahasa-inggris-kelas-9.docxdedyfirgiawan
 
Materi Bid PPM Bappeda Sos Pemutakhiran IDM 2024 di kec Plumbon.pptx
Materi Bid PPM Bappeda Sos Pemutakhiran  IDM 2024 di kec Plumbon.pptxMateri Bid PPM Bappeda Sos Pemutakhiran  IDM 2024 di kec Plumbon.pptx
Materi Bid PPM Bappeda Sos Pemutakhiran IDM 2024 di kec Plumbon.pptxAvivThea
 

Recently uploaded (20)

E-modul materi Ekosistem Kelas 10 SMA (Preview)
E-modul materi Ekosistem Kelas 10 SMA (Preview)E-modul materi Ekosistem Kelas 10 SMA (Preview)
E-modul materi Ekosistem Kelas 10 SMA (Preview)
 
MODUL AJAR IPAS KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR IPAS KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR IPAS KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR IPAS KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
Ppt kelompok 6 (preeklamsia ringan).pptx
Ppt kelompok 6 (preeklamsia ringan).pptxPpt kelompok 6 (preeklamsia ringan).pptx
Ppt kelompok 6 (preeklamsia ringan).pptx
 
Obat pada masa kehamilan: uteretonik dan tokolitik
Obat pada masa kehamilan: uteretonik dan tokolitikObat pada masa kehamilan: uteretonik dan tokolitik
Obat pada masa kehamilan: uteretonik dan tokolitik
 
kerajaan-kerajaan hindu-budha di indonesia.ppt
kerajaan-kerajaan hindu-budha di indonesia.pptkerajaan-kerajaan hindu-budha di indonesia.ppt
kerajaan-kerajaan hindu-budha di indonesia.ppt
 
Penyuluhan_pHIV_AIDS (1).ppt pada tahun 2024 di klungkung
Penyuluhan_pHIV_AIDS (1).ppt pada tahun 2024 di klungkungPenyuluhan_pHIV_AIDS (1).ppt pada tahun 2024 di klungkung
Penyuluhan_pHIV_AIDS (1).ppt pada tahun 2024 di klungkung
 
Aksi Nyata PMM - Merancang Pembelajaran berdasarkan Perkembangan Peserta Didi...
Aksi Nyata PMM - Merancang Pembelajaran berdasarkan Perkembangan Peserta Didi...Aksi Nyata PMM - Merancang Pembelajaran berdasarkan Perkembangan Peserta Didi...
Aksi Nyata PMM - Merancang Pembelajaran berdasarkan Perkembangan Peserta Didi...
 
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
Kegiatan Komunitas Belajar dalam sekolah .pptx
Kegiatan Komunitas Belajar dalam sekolah .pptxKegiatan Komunitas Belajar dalam sekolah .pptx
Kegiatan Komunitas Belajar dalam sekolah .pptx
 
MODUL AJAR PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 2 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 2 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 2 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 2 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 2 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 2 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 2 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 2 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
MATERI Projek Kreatif Kewirausahaan kelas XI SMK.pptx
MATERI Projek Kreatif Kewirausahaan kelas XI SMK.pptxMATERI Projek Kreatif Kewirausahaan kelas XI SMK.pptx
MATERI Projek Kreatif Kewirausahaan kelas XI SMK.pptx
 
Slide Kick Off for Public - Google Cloud Arcade Facilitator 2024.pptx
Slide Kick Off for Public - Google Cloud Arcade Facilitator 2024.pptxSlide Kick Off for Public - Google Cloud Arcade Facilitator 2024.pptx
Slide Kick Off for Public - Google Cloud Arcade Facilitator 2024.pptx
 
PPDB SMAN 1 SURADE - PROV JABAR 2024 / 2025
PPDB SMAN 1 SURADE - PROV JABAR 2024 / 2025PPDB SMAN 1 SURADE - PROV JABAR 2024 / 2025
PPDB SMAN 1 SURADE - PROV JABAR 2024 / 2025
 
Variasi dan Gaya Mengajar, Mata Kuliah Strategi Belajar Mengajar
Variasi dan Gaya Mengajar, Mata Kuliah Strategi Belajar MengajarVariasi dan Gaya Mengajar, Mata Kuliah Strategi Belajar Mengajar
Variasi dan Gaya Mengajar, Mata Kuliah Strategi Belajar Mengajar
 
MODUL AJAR PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 4 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 4 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 4 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 4 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
P5 Gaya Hidup berkelanjutan gaya hidup b
P5 Gaya Hidup berkelanjutan gaya hidup bP5 Gaya Hidup berkelanjutan gaya hidup b
P5 Gaya Hidup berkelanjutan gaya hidup b
 
prinsip dasar kepramukaan dan metode kepramukaan
prinsip dasar kepramukaan dan metode kepramukaanprinsip dasar kepramukaan dan metode kepramukaan
prinsip dasar kepramukaan dan metode kepramukaan
 
contoh-kisi-kisi-bahasa-inggris-kelas-9.docx
contoh-kisi-kisi-bahasa-inggris-kelas-9.docxcontoh-kisi-kisi-bahasa-inggris-kelas-9.docx
contoh-kisi-kisi-bahasa-inggris-kelas-9.docx
 
Materi Bid PPM Bappeda Sos Pemutakhiran IDM 2024 di kec Plumbon.pptx
Materi Bid PPM Bappeda Sos Pemutakhiran  IDM 2024 di kec Plumbon.pptxMateri Bid PPM Bappeda Sos Pemutakhiran  IDM 2024 di kec Plumbon.pptx
Materi Bid PPM Bappeda Sos Pemutakhiran IDM 2024 di kec Plumbon.pptx
 

Modul I No. 1-50.pptx

  • 2. Jadilah dokter yang baik, bukan sekedar mengejar pujian atau kekayaan, namun senantiasa mengharap belas kasih Pencipta yang telah memberikan kita sebuah kelebihan dari ketidaksempurnaan
  • 3. SOAL 001 Laki-laki, 48 tahun mengeluhkan sesak napas. Pasien bekerja di pertambangan Kalimantan. Pada pemeriksaan penunjang foto polos dada ditemukan ground-glass appereance. Diagnosis kasus ini adalah.. A. Silikosis B . A sbetosis C. Busitosis D. Bissinosis E. PPOK
  • 4. PEMBAHASAN 001 B. ASBETOSIS KEYWORDS: • Laki-laki, 48 tahun • sesak napas. Pasien bekerja di pertambangan Kalimantan. • Rontgen Thorax: ground-glass appereance. Diagnosis kasus ini adalah..
  • 5. PEMBAHASAN ASBESTOSIS • Asbestosis adalah pneumokoniosis yang disebabkan oleh akumulasi pajanan serat asbestos. • Asbestos adalah kelompok mineral silikat fibrosa dari logam magnesium dan besi yang sering digunakan sebagai bahan baku industri tegel lantai dan atap
  • 6. PEMBAHASAN ASBESTOSIS • Proses patofisiologi asbestosis diawali dengan inhalasi serat asbestos. • Serat berdiameter 0,5-5 mikrometer akan tersimpan di bifurcatio saluran, bronkioli, dan alveoli. • Awitan gejala asbestosis biasanya akan timbul 20 tahun setelah Pajanan awal. Tanda dan gejala asbestosis kebanyakan tidak khas dan mirip penyakit paru restriktif lainnya.
  • 7. PEMBAHASAN GEJALA • Proses patofisiologi asbestosis diawali dengan inhalasi serat asbestos. • Serat berdiameter 0,5-5 mikrometer akan tersimpan di bifurcatio saluran, bronkioli, dan alveoli. • Awitan gejala asbestosis biasanya akan timbul 20 tahun setelah Pajanan awal. Tanda dan gejala asbestosis kebanyakan tidak khas dan mirip penyakit paru restriktif lainnya.
  • 8. PEMERIKSAAN FISIK • Rhonki basal paru bilateral pada akhir fase inspirasi • Jari tabuh (digital clubbing)
  • 9. PEMERIKSAAN RONTGEN Tiga tingkatan gambaran roentgen: • Pada tahap awal, gambaran pola retikular pada basal paru, ground-glass appearance. • Tahap kedua, ditandai gambaran shaggy heart border (Gambar 2). • Pada tahap akhir, terdapat pola intersisial kasar dan honey-comb pada paru ata
  • 11. Jawaban lainnya… A. Silikosis  pekerja tambang, keramik, pencetakan logam, rontgen egg shell calcification C. Busitosis  tidak ada D. Bissinosis  hirupan debu kapas, rami dan sisal; Monday morning fever E. PPOK  akibat terpapar asap hasil pembakaran; barrel chest
  • 12. SOAL 002 Pasien laki-laki berusia 64 tahun datang ke poliklinik dengan keluhan batuk bercampur darah sejak 3 bulan yang lalu. Keluhan disertai dengan suara yang menjadi serak, sesak, nafsu makan menurun, dan berat ba dan turun. Riwayat merokok sejak 40 tahun yang lalu sebanyak 2 bungkus/hari. Pemeriksaan fisik dida patkan T D 120/80 mmHg, nadi 78 kali/menit, RR 22 kali/menit, suhu 36,8C. Pemeriksaan thoraks didapatkan hemithoraks kiri tertinggal, fremitus kiri lebih besar daripada kanan, suara napas paru kiri menghilang. Hasil foto thoraks ditemukan konsolidasi di lobus inferior kiri. Kemungkinan diagnosa pada kasus tersebut adalah… A. Asma bronkiale B. TB paru C. PPOK D. Karsinoma paru E. Efusi pleura
  • 13. PEMBAHASAN 002 KEYWORDS: • laki-laki, 64 tahun datang ke poliklinik • batuk bercampur darah sejak 3 bulan yang lalu. • suara yang menjadi serak, sesak, nafsu makan menurun, dan berat badan turun. • Riwayat merokok sejak 40 tahun yang lalu sebanyak 2 bungkus/hari. • PF: TD 120/80 mmHg, nadi 78 kali/menit, RR 22 kali/menit, suhu 36,8C. Pemeriksaan thoraks didapatkan hemithoraks kiri tertinggal, fremitus kiri lebih besar daripada kanan, suara napas paru kiri menghilang. • Hasil foto thoraks ditemukan konsolidasi di lobus inferior kiri. Kemungkinan diagnosa pada kasus tersebut adalah… D. KARSINOMA PARU
  • 14. PEMBAHASAN Karsinoma Paru Anamnesis • Batuk-batuk dengan/tanpa dahak (dahak putih, dapat juga purulen) • Batuk darah • Sesak napas • Suara serak • Sakit dada • Sulit/sakit menelan • Benjolan di pangkal leher • Sembab muka dan leher, kadang disertai sembab lengan dengan rasa nyeri yang hebat • Penurunan berat badan • Faktor risiko rokok Pemeriksaan fisik • Hasil yang didapat sangat bergantung pada kelainan saat pemeriksaan dilakukan • Tumor paru ukuran kecil dan terletak di perifer dapat memberikan gambaran normal pada pemeriksaan • Tumor dengan ukuran besar, terlebih bila disertai atelektasos sebagai akibat kompresi bronkus, efusi pleura atau penekanan vena kava akan memberikan hasil yang lebih informatif • Pemeriksaan KGB Sumber: Pedoman Diagnosis dan Tatalaksana Kanker Paru di Indonesia. PDPI. 2003
  • 15. PEMBAHASAN Pada kasus… Pemeriksaan fisik • Hemithoraks kiri • Gerak dada tertinggal • Fremitus kiri > kanan • Suara napas menghilan
  • 16. PEMBAHASAN Pemeriksaan Radiologi Karsinoma Paru Foto Thoraks • Pada pemeriksaan foto thoraks PA/lateral akan dapat dilihat bila massa tumor dengan ukuran tumor > 1 cm (konsolidasi) • Tanda yang mendukung keganasan adalah tepi yang ireguler, disertai identasi pleura, tumor satelit tumor, dll • Pada foto tumor juga dapat ditemukan telah invasi ke dinding dada, efusi pleura, efusi perikardium, dan metastasis intrapulmoner CT Scan • Dapat mendeteksi tumor dengan ukuran < 1 cm • Bila terdapat penekanan terhadap bronkus, tumor intrabronkial, atelektasis, efusi pleura yang tidak masif, dan telah terjadi invasi ke mediastinum dandinding dada dapat tervisualisasi • Keterlibatan KGB dapat dideteksi Sumber: Pedoman Diagnosis dan Tatalaksana Kanker Paru di Indonesia. PDPI. 2003
  • 17. PEMBAHASAN PEMERIKSAAN FISIK KARSINOMA PARU • Yang perlu diingat adalah mengapa hasil pemeriksaan fisik dapat demikian • Ketika adamassa padat di paru  penghantaran suara oleh fremitus vokal menjadi lebih baik (media padat) • Massa di paru juga menghambat pengembangan jaringan paru sendiri  suara nafas berkurang • Ingat kembali bahwa ada gejala khas dari kanker paru batuk darah atau sesak napas • Perhatikan usia pasien juga!
  • 19. PEMBAHASAN Pemeriksaan Radiologi karsinoma Paru • Coin lesion or solitary pulmonary nodule (SPN) is a round oval, wellcircumscribed solitary pulmonary lesion. • Lung cancer is the most common cause of malignant coin lesion. • These lesions are the first indicator of lung cancer in about 20-30% patients. • 10-30% of cancerous coin lesion occur when cancer spread to the lungs from another part of the body.
  • 20. PEMBAHASAN Jawaban lainnya… A. Asma bronkiale  sesak, suara nafas mengi, riwayat atopi/alergi (+) dengan/tanpa darah, foto berupa B. TB paru  batuk kronis (≥2 minggu) kavitas/infiltrat di apeks paru, sputum BTA (+) C. PPOK  riwayat merokok (+), barrel chest, foto berupa sela iga melebar, gambaran jantung pendulum, diafragma mendatar E. Efusi pleura  sesak, suara napas menurun, gerak dada asimetris, fremitus menurun, foto terdapat gambaran air fluid leve
  • 21. SOAL 003 Wanita, 33 tahun datang ke poliklinik dengan keluhan batuk berdahak lebih dari 2 bulan. Keluhan disertai dengan dema m dan sering berkeringat p a d a malam hari. Sebelumnya pasien tidak pernah mengalami keluhan seperti ini. Pasien juga belum pernah mendapatkan pengobatan apapun. Pa da pemeriksaan fisik didapatkan TD 120/80 mmHg, nadi 86 kali/menit, RR 24 kali/menit, suhu 38,9C. Pa da auskultasi ditemukan ronki p a d a kedua lapang paru, perkusi hipersonor p a d a apeks. Komplikasi yang mungkin terjadi oleh karena penyakit yang diderita pasien adalah…. A. Emfisema B. Efusi pleura C. Pneumothoraks D. Hematothoraks E. Empyema
  • 22. PEMBAHASAN 003 C. PNEUMOTHORAKS KEYWORDS: • Wanita, 33 tahun • keluhan batuk berdahak lebih dari 2 bulan. • demam dan sering berkeringat pada malam hari. • belum pernah mendapatkan pengobatan apapun. • PF: TD 120/80 mmHg, nadi 86 kali/menit, RR 24 kali/menit, suhu 38,9C, ronki pada kedua lapang paru, perkusi hipersonor pada apeks. Komplikasi yang mungkin terjadi oleh karena penyakit yang diderita pasien adalah….
  • 23. PEMBAHASAN Penyakit Paru Komplikasi yang mungkin timbul pada TB paru • Hemoptisis, pneumothoraks, gagal napas, gagal jantung, efusi pleura Sumber: Pedoman Diagnosis dan Penatalaksanaan TB di Indonesia, PDPI, 2017
  • 24. PEMBAHASAN Jawaban lainnya… A. Emfisema  batuk dahak tiga lapis B. Efusi pleura  sudut costofrenikus tumpul D. Hematothoraks  meniscus sign (+), berupa darah E. Empyema  meniscus sign (+), berupa pus
  • 25. SOAL 004 Pasien perempuan , 60 tahun datang dengan keluhan sesak dan mual sejak 1 hari SMRS. Pasien juga tidak bisa BAK sejak 2 hari yang lalu. Sejak 6 bulan yang lalu pasien sudah merasa air kencingnya lebih sedikit meskipun minum air putih yang cukup. Keluhan disertai lemas dan kedua kaki bengkak. Terdapat riwayat hipertensi dan diabetes melitus sejak 5 tahun yang lalu. Saat ini tekanan darah 160/90 mmHg. Dari pemeriksaan lab didapatkan ureum 300, kretinin 12, proteinuria +++, Hb 8,3 g/dl, PH 7,1. Dari USG didapatkan gambaran kedua ginjal yang mengecil. Tatalaksana yang paling tepat adalah... A. Pemberian antibiotic B. Hemodialisis C. Radiasi D. Tranfusi darah (PRC) E. Pemberian loop diuretic
  • 26. PEMBAHASAN 004 KEYWORD: • Pasien perempuan , 60 tahun • Sesak dan mual,tidak bisa BAK • Air kencingnya lebh sedikit • Lemas dan kedua kaki bengkak • Riwayat hipertensi dan diabetes melitus • PF: TD 60/90 mmHg. • Pemeriksaan lab ureum 300, kretinin 12, proteinuria +++, Hb 8,3 g/dl • USG kedua ginjal yang mengecil Tatalaksana yang paling tepat adalah... B. HEMODIALISIS
  • 27. PEMBAHASAN GAGALGINJAL KRONIS(GGK) Sumber: Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam, Sudoro, A.,2009
  • 31. PEMBAHASAN Jawaban lainnya… A. Pemberian antibiotic  tidak ada infeksi C. Radiasi  tidak ada indikasi D. Tranfusi darah (PRC)  belum ada indikasi E. Pemberian loop diuretic  pada CKD tanpa indikasi HD cito
  • 32. SOAL 005 Seorang wanita, usia 65 tahun, datang ke Puskesmas dengan keluhan nyeri di lutut dan pinggang, yang hilang timbul sejak 2 tahun lalu. Nyeri seringkali disertai kaku sendi <1 jam saat bangun tidur pagi hari. Pasien juga kesulitan menekuk kedua lututnya. Pemeriksaan fisik TTV dalam batas normal. Pemeriksaan status lokalis genu didapatkan sedikit edema; eritema (+); nyeri tekan (+); krepitasi (+). Bila pasien memiliki riwayat gastritis, NSAID apa yang boleh diberikan? A. Antalgin B. Meloksikam C. Piroksikam D. Natrium diklofenak E. Celecoxib
  • 33. PEMBAHASAN 005 KEYWORDS: • Seorang wanita, usia 65 tahun, • Nyeri di lutut dan pinggang, • Nyeri disertai kaku sendi <1 jam sa a t bangun tidur pagi hari. • Kesulitan menekuk kedua lututnya. • Status lokalis genu didapatkan sedikit edema; eritema (+); nyeri tekan (+); krepitasi (+). Bila pasien memiliki riwayat gastritis, NSAID apa yang boleh diberikan? E. CELECOXIB
  • 36. PEMBAHASAN Osteoarthritis • Krepitus • Penurunan ROM • Pembengkakan dari osteofit • Pembengkakan DIP (haberden) PIP (bouchard) • OA lebih sering DIP dan PIP, RA PIP dan MCP
  • 37. PEMBAHASAN Manajemen • NSAID, terapi fisik, perubahan gaya hidup • Acetaminofen • Injeksi steroid intraarticular: temporary • Severe symptom: penggantian send
  • 40. PEMBAHASAN Jawaban lainnya… A. Antalgin  bukan indikasi pada O A B. Meloksikam  dapat menjadi terapi O A namun kurang selektif C. Piroksikam  dapat menjadi terapi O A namun kurang selektif D. Natrium diklofenak  dapat menjadi terapi OA namun kurang selektif
  • 41. SOAL 006 Laki-laki 40 tahun datang dengan keluhan jempol kaki terasa nyeri 8 jam yang lalu. A d a riwayat nyeri sebelumnya, diberikan obat anti nyeri lalu keluhan menghilang. Riwayat keluhan nyeri berulang. Pa da pemeriksaan fisik tanda-tanda vital dalam batas normal, p a d a MTP 1 dekstra ditemukan tofus, hiperemis (+). Hasil laboratorium asam urat 9 mg/dL. Apa terapi yang tepat pada kasus ini? A. Kodein B. Probenesid C. Paraceta mol D. Allupurinol E. Kolkisin
  • 42. PEMBAHASAN 006 KEYWORDS: • Laki-laki, 40 tahun • Jempol kaki nyeri, 8 jam • Riwayat keluhan nyeri berulang • PF: MTP 1 dekstra ditemukan tofus, hiperemis (+) • Lab: asam urat 9 mg/dL Apa terapi yang tepat pada kasus ini? E. KOLKISIN
  • 43. PEMBAHASAN TATALAKSANA GOUT ARTHRITIS SERANGAN AKUT • Kolkisin, efektif pada 24 jam pertama setelah serangan nyeri sendi timbul. Dosis oral 0,5-0,6 mg per hari dengan dosis maksimal 6 mg. • Kortikosteroid sistemik jangka pendek (bila kolkisin dan NSAID tidak berespon baik), seperti prednisone 2-3 x 5 mg/hari selama 3 hari • NSAID seperti natrium diklofenak 25-50mgselama 3-5 hari.
  • 44. PEMBAHASAN TATALAKSANA GOUT ARTHRITIS MENCEGAH KOMPLIKASI • Penurun asam urat : urikosurik (meningkatkan pembuanganasam urat lewat urine) atau inhibitor xantine oksidase (menghambat produksi asam urat). Obat penurun asam urat tidak digunakan selama serangan akut. Contoh urikosurik: probenecid. Contoh inhibitor xantine oxidase: allupurinol • M odifikasi gaya hidup : minum cukup (8-10 gelas/hari), menjaga berat badan ideal, hindari konsumsi alkohol, pola diet rendah purin
  • 45. PEMBAHASAN Jawaban lainnya… A. Kodein  bukan pilihan pada terapi gout arthritis B. Probenesid  kontraindikasi diberikan pada serangan akut C. Paracetamol  bukan pilihan utama pada terapi gout arthritis D. Allupurinol  kontraindikasi diberikan pada serangan akut
  • 46. SOAL 007 Pasien laki – laki, 8 tahun datang dengan keluhan dema m hilang timbul sejak 6 hari yang lalu, terutama p a d a malam hari. Pasien juga mengeluh mual, muntah, sakit kepala, pegal – pegal di seluruh tubuh sulit buang air besar. Pa da pemeriksaan fisik didapatkan nadi 80 kali/menit, suhu 38,80 C, lidah kotor dengan tepi hiperemis dan nyeri tekan abdomen (+).Pemeriksaan yang paling tepat dilakukan saat ini adalah … A. IgM anti Salmonela B. Kultur urin C. Kulltur darah D. Kultur feses E. Widal tes
  • 47. PEMBAHASAN 007 C. KULTURDARAH KEYWORDS: • Pasien laki – laki, 8 tahun • demam hilang timbul sejak 6 hari, terutama malam hari • mual, muntah, sakit kepala, pegal – pegal di seluruh tubuh • sulit buang air besar • nadi 80 kali/menit, suhu 38,80 C, lidah kotor dengan tepi hiperemis dan nyeri tekan abdomen (+). Pemeriksaan yang paling tepat dilakukan saat ini adalah …
  • 50. PEMBAHASAN DEMAM TIFOID • Gejala khas pada typhoid • Stepwise fever pattern àpola demam dimana suhu akan turun di pagi dan suhu semakin tinggi dari hari ke hari. • Minggu pertama: gejala gastrointestinal (nyeriperut, konstipasi), batuk, sakit kepala. • Akhir minggu pertama: suhu masuk fase plateau (39-400C), muncul rose spot (salmon-colored, blanching, truncal, maculopapules) • Minggu kedua: gejala di atas meningkat, dapat ditemukan splenomegali. Bradikardi relatif, dicrotic pulse (double beat, the second beat weaker than the first) • Minggu ketiga: takipnue, distensi perut, diare hijau-kuning (pea soup diarrhea), dapat masuk thypoid state(apatis, confusion, psychosis), dapat terjadi perforasi usus dan peritonitis • Minggu keempat: jika individu tersebut bertahan, gejala akan membaik
  • 51. PEMBAHASAN PEMERIKSAAN TIFOID • Tubex test  Minggu pertama • Widal  Minggu kedua Hasil positif jika terjadi kenaikan titer 4x lipat atau Anti-O 1/320 atau anti- H 1/640 • Typhi dot IgM IgG 4) Kultur : • Aspirat sumsum tulang  terlalu invasif. • Darah  minggu 1 • Feses  minggu 2,3 • Urin  minggu 3,4
  • 52. PEMBAHASAN Jawaban lainnya… A. IgM anti Salmonela  minggu ke 2 B. Kulltur urin  minggu ke 4 D. Kultur feses  minggu ke 23 E. Widal tes  minggu ke 2
  • 53. SOAL 008 Laki-laki, 30 tahun, datang ke IGD dengan keluhan b a da n terasa kaku. Tangan terasa tertarik dan bergerak sendiri tanpa bisa dikendalikan. Sebelumnya pasien mengalami BAB cair dan muntah. Pasien berobat ke puskesmas dan diberikan obat untuk mengurangi keluhannya. Obat yang memiliki efek samping pada keadaan pasien adalah: A. Loperamide B. Domperidone C. Metoklopramide D. Ondansentron E. Omeprazol
  • 54. PEMBAHASAN 008 KEYWORDS: • Laki-laki, 30 tahun • Badan kaku, tangan terasa tertarik, bergerak sendiri • Riwayat penggunaan obat muntah yang diberikan di puskesmas Obat yang memiliki efek samping pada keadaan pasien adalah: C. METOKLOPRAMIDE
  • 55. PEMBAHASAN OBATMUNTAH • Domperidon blokade reseptor dopamin perifer dan CTZ, mempercepat pengosongan lambung, meningkatkan peristaltik lambung (tidak bisa lewat BBB) • Metoclopramide blokade reseptor dopamin dan serotonin di CTZ, meningkatkan motilitas GI (bisa lewat BBB) • Ondansentron  antagonis reseptor serotonin • Chlorpromazine  antagonis dopamin di otak
  • 56. PEMBAHASAN EXTRA-PYRAMIDAL SYNDROME (EPS) • Suatu kumpulan gejala motorik akibat defisiensi dopamin di otak (jaras ekstrapiramidal) • Gejala • Distonia/spasme • Akatisia • Bradikinesia • Parkinsonisme • Tremor • Tardive diskinesia
  • 58. PEMBAHASAN Jawaban lainnya… A. Loperamide  tidak lewat BBB, tidak menyebabkan EPS B. Domperidone  tidak lewat BBB, tidak menyebabkan EPS D. Ondansentron  tidak lewat BBB, tidak menyebabkan EPS E. Omeprazole  tidak lewat BBB, tidak menyebabkan EPS
  • 59. SOAL 009 Laki-laki 40 tahun, datang dengan keluhan demam yang telah dirasakan sejak 1 minggu yang lalu. Demam dirasakan naik turun. Demam disertai dengan perubahan warna kencing menjadi kuning pekat. Dari hasil anamnesis diketahui bahwa pasien pernah menderita penyakit kuning sejak 8 tahun yang lalu dan hingga sekarang masih aktif mengonsumsi alkohol. Pemeriksaan darah ditemukan virus yang masih aktif bereplikasi. Penanda yang tepat kasus diatas adalah? A. IgG anti HAV B. HbsAg C. IgG dan HAV D. HbeAg E. HbcAg
  • 60. PEMBAHASAN 009 D. HBEAG KEYWORDS: • Laki-laki, 40 tahun • Demam naik turun, 1 minggu lalu • Disertai kencing kuning pekat • Riwayat pernah menderita penyakit kuning, 8 tahun lalu dan hingga sekarang masih aktif mengonsumsi alcohol • Pemeriksaan darah ditemukan virus yang masih aktif bereplikasi Penanda yang tepat kasus diatas adalah?
  • 62. PEMBAHASAN Serologi Hepatitis B HBsAg: • Hep B surface antigen, indikator awal hepatitis B, dideteksi 4-12 minggu setelah infeksi Anti HBs: • Antibodi terhadap HBsAg, menandakan adanya kekebalan terhadap HBV HBcAg: • Hep B core antigen, tidak ada nilai diagnostik
  • 63. PEMBAHASAN Serologi Hepatitis B Anti HBc: • Antibodi terhadap HBcAg, penanda infeksi saat window period dimana HBsAg dan AntiHBs negative HBeAg: • Hep B envelope antigen, tanda virus replikatif dan infeksius Anti Hbe: • Penanda infeksi akut sudah berakhir, jika positif bersama HBsAg menandakan carrier
  • 65. PEMBAHASAN Jawaban lainnya… A. IgG anti HAV infeks akut hepatitis A B. HbsAg  infeksi akut atau sedang berlangsung infeksi hepatitis C. IgG dan HAV E. HbcAg  tidak ada nilai diagnostik
  • 66. SOAL 010 Wanita, 45 tahun, datang ke unit gawa t darurat RS mengeluh d e m a m disertai nyeri perut kanan atas, mual (+). Pa d a pemeriksaan fisik didapatkan mengalami obesitas, demam, murphy sign (+). Apa diagnosis yang paling mungkin pada kasus diatas? A. Glomerulonefritis akut B. Abses hepar C. De ma m tifoid D. Kolesistitis akut E. De ma m dengue
  • 67. PEMBAHASAN 010 D. KOLESISTITIS AKUT KEYWORDS: • Wanita, 45 tahun • Keluhan demam disertai nyeri perut kanan atas • Keluhan lain seperti mual (+) • Pemeriksa a n fisik : O besita s (+), demam (+), murphy sign (+) Apa diagnosis yang paling mungkin pada kasus diatas?
  • 68. PEMBAHASAN Kolesistitis • Radang kandung empedu disertai keluhan nyeri perut kanan atas, nyeri tekan dan demam • Penyebab timbulnkra : iskemia dinding empedu, stasis cairan empedu, in eksi kuman • Penyebab utama : batu kandung empedu (90%)  stasus • Pemeriksaan penunjang -) USG, ERCP (endoscopic retrograde cholangiopancreatography) — dapat sekallgus menatalaksana • Penatalaksanaan • Suportif, antibiotik oral • Kolesistektomi, baik per-kutaneous maupun open
  • 69. • Nyeri perut berawal di ulu hati kemudian terlokalisir di kanan atas • Nyeri dapat menjalar ke bahu kanan / skapula • Mual muntah • Demam • Kantung empedu teraba ("30-40% pasien) • lkterik(~15% pasien)
  • 71. Kolelitiasis  kolesistitis  Koledokolitiasis  Kolangitis PEMBAHASAN PATOFISIOLOGI
  • 77. PEMBAHASAN KOLANGITIS • Obstruksi duktus bilier, yang dilanjutkan dengan stasis bilier, hingga sepsis bilier • Utamanya akibat koleokolitiasis, dapat pula disebabkan oleh striktur, neoplasma, dan lainnya • Charcot triad: demam, nyeri perut kanan atas, dan kuning (+hipotensi dan altered mental status = reynold's pentad) • Leukkositosis, dengan kemungkinan kulur darah positif • Gambaran obstruksi (ALP dan GGT yang meningkat) • Tx: suportif dan dekompresi bilier (ERCP), dilanjutkan kolesistektomi
  • 78. PEMBAHASAN KOLESISTITISVS KOLANGITIS • Kolesistitis = nyeri perut kanan atas, murphy sign (+), faktor risiko : kolelitiasis. • Kolangitis = • T rias C harcot : demam , ikterik, nyeri perut kanan atas • Pentad Reynaud: demam, ikterik, nyeri perut kanan atas, penurunan kesadaran, hipotensi. • Faktor risiko : koledokolitiasis. • Demam dan ikterik bisa dijumpai pada kolesistitis, tetapi biasanya lebih ringan.
  • 81. PEMBAHASAN TATALAKSANA • Bowel rest • Hidrasi IV • Koreksi elektrolit • Antibiotik • Analgesik dan antimuntah • Bedah (kolesistektomi, ERCP) Sumber: kumar medical medicine
  • 82. PEMBAHASAN Jawaban lainnya… A. Glomerulonefritis akut  BAK berdarah B. Abses hepar  demam, riwayat diare berdarah, Ludwig sign C. Demam tifoid  demam, gejala gastrointestinal, tifoid tongue, bradikardie relatif E. Demam dengue  demam, keluhan nyeri sendi, penurunan kadar platelet
  • 83. SOAL 011 Laki-laki 45 tahun datang ke IGD rumah sakit dengan keluhan kembung. Keluhan disertai pusing, mual, muntah, lemas, dan sering bersendawa. Pada pemeriksaan sensitivitas kuman dari muntahan didapatkan bakteri bentuk spiral gram negatif berflagel, urease (+), oksidase (+), katalase (+). Terapi apa yang paling sesuai diberikan untuk eradikasi kuman penyebab kondisi ini? A. Bismuth +amoxicillin +metronidazole B . O m eprazole +a moxicillin +kla ritomisin C . O m e prazole +ciprofloxacin +m etronid a zole D . O m eprazole +doksisiklin +kla ritomisin E . O m e prazole +m etronid a zole +tetrasiklin
  • 84. PEMBAHASAN 011 B. OPEPRAZOLE + AMOXICILLIN + KLARITOMISIN KEYWORDS: • Laki-laki, 45 tahun • Keluhan perut kembung • Disertai pusing, mual, muntah, dan sering bersendawa • Pemeriksaan sensitivitas kuman : terdapat bakteri bentuk spiral, gram negatif, berflagel, urease (+), oksidase (+), katalase (+) Terapi apa yang paling sesuai diberikan untuk eradikasi kuman penyebab kondisi ini?
  • 85. PEMBAHASAN Sumber: Konsensus Nasional Penatalaksanaan Dispepsia dan infeksi helicobacter pylori Definisi • Dispepsia merupakan rasa tidak nyaman yang berasal dati daerah abdomen bagian atas. • Nyeri epigastrium, rasa terbakar di epigastrium, rasa penuh setelah makan, cepat kenyang, rasa kembung pada saluran cerna atas, mual, muntah, dan sendawa. • Unluk dispepsia fungsionai, keluhan tersebut di atas harus berlangsung setidaknya selama tiga bulan terakhir dengan awitan gejala enam bulan sebelum diagnosis ditegakkan. 11
  • 86. PEMBAHASAN 11 Sumber: Konsensus Nasional Penatalaksanaan Dispepsia dan infeksi helicobacter pylori
  • 87. PEMBAHASAN 11 Sumber: Konsensus Nasional Penatalaksanaan Dispepsia dan infeksi helicobacter pylori
  • 88. PEMBAHASAN Dispepsia akibat infeksi Hpylori • Di Indonesia, 90-100% pasien dengan ulkus peptikum yang tidak memiliki riwayat penggunaan obat OAINS adalah akibat infeksi Hp • 20-40% dyspepsia fungsional adalah akibat infeksi Hp • Diagnosis dapat dilakukan melalui endoskopi (kultur, histologi, rapid urease) dan secara tidak langsung (urea breath test – gold standard, tes tinja dan urine) • Sebelum pemeriksaan harus bebas PPI dan antibiotik 2 minggu 11
  • 90. PEMBAHASAN Jawaban lainnya… A. Bismuth + amoxic illin + metronidazole  lini kedua C. Omeprazole + ciprofloxacin + metronidazole  ciprofloxacin bukan sebagai pilihan terapi D. Omeprazole + doksisiklin + klaritomisin  doksisiklin bukan sebagai pilihan terapi E. Omeprazole + metronidazole + tetrasiklin  tetrasiklin bukan sebagai pilihan terapi 11
  • 91. SOAL 012 Laki-laki, usia 19 tahun, diantar keluarganya ke poliklinik karena mengeluh a d a benjolan di leher sejak 1 bulan lalu. Sebelumnya pasien ke dokter swasta dan diberi antibiotik namun benjolan tidak hilang. Keluhan lainnya yakni demam naik turun dan penurunan nafsu makan. Pemeriksaan fisik didapatkan nodul multiple di area leher, diameter 1-4 cm; konsistensi kenyal, mudah digerakkan; nyeri tekan (-). Pa da pemeriksaan PA didapatkan serbukan sel limfositik & didapatkan gambaran sebagai berikut. Diagnosis yang mungkin pada pasien adalah: . A. AML B. Limfoma hodgkin C. Limfoma non-hodgkin D. Limfadenitis E . C M
  • 92. PEMBAHASAN 012 B. LIMFOMAHODGKIN KEYWORDS: • Laki-laki, 19 tahun • Benjolan di leher, 1 bulan • Demam naik turun, penurunan nafsu makan • PF: nodul multiple di area leher, diameter 1-4 cm, kenyal, mudah digerakkan, nyeri tekan (-) • Patologi anatomi: serbukan sel limfositik • Diagnosis yang mungkin pada pasien adalah:
  • 93. PEMBAHASAN LIMFOMA Benjolan di gland limfonodi (KGB), coli, supraklavikula, mediastinum Gejala dapat asimptomatik / sistemik : demam, penurunan BB, keringat malam Berhubungan dengan infeksi Epstein Bar Virus (EBV), pemeriksaan penunjang : FNAB Terapi Kemoterapi, No Surgery !!! 12
  • 94. PEMBAHASAN LIMFOMA Hodgkin • Distribusi usia bimodal : 14 – 15 tahun dan >50 tahun • Giant cell atau Reed strenbreg cell (+) → gamabaran owl eyes Non Hodgkin • Usia dewasa muda • Reed strenbreg cell (-) → gamabaran owl eyes • Sel homogen/uniformi 12
  • 96. PEMBAHASAN Jawaban lainnya… A. AML  bisitopenia, organomegali, dominan sel blas, aure rod (+) 12 limfoma hodgkin, yang membedaka adalah C. Limfoma non-Hodgkin  gejala sama seperti pada pemeriksaan PA tidak ditemukan gambaran reed strenberg cell D. Limfadenitis  : pembesaran KBG disertai tanda peradangan, pada soal disebutkan tidak ada nyeri tekan E . C M  leukemia dengan differensiasi sel lebar dengan dominan sel matur
  • 97. SOAL 013 Anak,12 tahun datang ke poliklinik untuk melakukan check up PF : nadi 80 x/m enit, S 37℃, RR 24 x/m enit, konjungtiva pucat, sklera tidak ikterik, tidak a d a hepatosplenomegaly. LAB : Hb 10,8 Ht 33%, leukosit 6.500, trombosit 300.000, Hb A2 10% (nilai normal : 2-3,5), HbF 8%(nilai normal : 2%). Diagnosis yang tepat adalah? A. Thalassemia alpha mayor B. Thalassemia alpha minor C. Thalassemia beta mayor D. Thalassemia beta minor E. Anemia sickle cell
  • 98. PEMBAHASAN 013 D. THALASSEMIABETAMINOR KEYWORDS: • Anak umur 12 tahun • PF : nadi 80 x/menit, S 370C, RR 24 x/menit • konjungtiva pucat, sklera tidak ikterik, tidak ad a hepatosplenomegaly • LAB : Hb 10,8 Ht 33% , leukosit 6.500, trombosit 300.000, Hb A2 10% (nilai normal : 2-3,5), HbF 8% (nila i normal : 2% ). Diagnosis yang tepat adalah?
  • 99. PEMBAHASAN THALASEMIA Kelainan pembentukan hemoglobin • Hb A (96%) : 2 alfa 2 beta • Hb A2 (4%) : 2 alfa 2 delta • Hb F (menghilang satu tahun pertama kehidupan) : 2 alfa 2 gama Evaluasi • Elektroforesis HB • Index mentzer: MCV/ eritrosit. Bila > 13 prediktif thalasemia • retikulosit 13
  • 101. PEMBAHASAN THALASEMIA Etiologi : Kelainan genetik pada pembentukan rantai globin Anamnesa : Riwayat keluarga talasemia, riwayat transfusi berulang Pemeriksaan Fisik : Pucat, hepatosplenomegali,ikterik, facies cooley/rodent face, gangguan tumbuh kembang Lab : •Hapusan darah tepi : hipokrom, mikrositer, anisotosis, poikilositosis, target cell) •GOLD STANDARD : Hb Elektroforesa/Analisa Hb Terapi : Transfusi PRC bila Hb<7 g/dL atau Hb≥7 g/dL dengan gejala talasemi 13
  • 103. PEMBAHASAN Jawaban lainnya… A. Thalassemia alpha mayor  pada thalassemia alfa terjadi penurunan HbA2 dan HbF B. Thalassemia alpha minor  pada thalassemia alfa terjadi penurunan HbA2 dan HbF C. Thalassemia beta mayor  pada thalassemia mayor seharusnya dijumpai spleenomegali, dan ikterik E. Anemia sickle cell  eritrosit berbentuk bulan sabit 13
  • 104. SOAL 014 Seorang wanita usia 20 tahun, dibawa ke UGD RS dengan keluhan pucat. Dari anamnesis, didapatkan penurunan nafsu makan dan pasien makin melemah dalam 1 bulan terakhir. Dari pemeriksaan fisik didapatkan konjungtiva anemis, hepar 2 c m di bawah arkus kosta, lien Schuffner I, dan pemeriksaan laboratorium Hb 5 g/dL. Diputuskan untuk melakukan tranfusi p a d a pasien ini, namun hasil crossmatch tidak pernah cocok sehingga tidak pernah a d a donor yang cocok. Pemeriksaan yang harus dilakukan pada pasien ini adalah… A. Serum ferritin B. Retikulosit C. Analisis Hb D. Aspirasi sumsum tulang E. Tes Coombs direk dan indirek
  • 105. PEMBAHASAN 014 E. TES COOMBS DIREK DAN INDIREK KEYWORDS: • Seorang wanita usia 20 tahun, • pucat, penurunan nafsu makan dan pasien makin melemah • konjungtiva anemis • hepar 2 cm di bawah arkus kosta, lien Schuffner I, • Hb 5 g/dL. • hasil crossmatch tidak pernah cocok Pemeriksaan yang harus dilakukan pada pasien ini adalah…
  • 106. PEMBAHASAN AIHA • anemia hemolitik autoimun merupakan anemia yang disebabkan oleh penghancuran eritrosit oleh autoantibodi. • Disebut autoantibodi karena tubuh pasien yang memproduksi antibodi melawan eritrositnya sendiri. • Penyebabnya adalah adanya kelainan pada saat pembentukan limfosit, sehingga limfosit yang reaktif terhadap antigen eritrosit tetap terbentuk 14
  • 107. PEMBAHASAN GEJALA • gejala umum anemia (lemah, letih, lesu), seringkali disertai demam dan jaundice (sakit kuning).Urin berwarna gelap 14 • Pada pemeriksaan fisik bisa ditemukan tanda-tanda sering ditemukan. jaundice, pembesaran limpa, pembesaran hati, dan pembesaran kelenjar getah bening. • pemeriksaan laboratorium yang dapat menunjang dalam diagnosis AIHA. DL (darah lengkap) dan hapusan darah. • Dari DL bisa dilihat adanya penurunan Hb (anemia) dan hematokrit. Penurunan Hb biasanya berat dengan kadar kurang dari 7 g/dl. Kadar trombosit dan leukosit biasanya masih normal. Bisa juga didapatkan peningkatan jumlah retikulosit.
  • 108. PEMBAHASAN ANEMIA • pemeriksaan serologi untuk mendeteksi adanya autoantibodi pada AIHA, diantaranya adalah Direct Antiglobulin Test (DAT, Direct Coombs Test) dan Indirect Antiglobulin Test (IAT, Indirect Coombs Test). • Yang biasa dikerjakan adalah DAT yang mendeteksi adanya autoantibodi (IgG) yang menyelubungi eritrosit. • Pemeriksaan DAT pada penderita AIHA menunjukkan hasil yang positif, dimana ditemukan aglutinasi eritrosit. 14
  • 109. PEMBAHASAN Jawaban lainnya… A. Serum ferritin  ADB B. Retikulosit  sel darah merah muda C. Analisis Hb  thalasemia D. Aspirasi sumsum tulang  anemia aplastic 14
  • 110. SOAL 015 Laki-laki, 40 tahun, datang ke IGD RS dengan nyeri dada kiri menjalar ke dagu 2 jam yang lalu. Hal ini sering dirasakan sebelumnya. Durasi sekitar 10 menit, Muncul saat aktivitas berat, mereda dengen istirahat, tidak terdapat keringat dingin den mual muntah. Pade PF ditemukan TD 120/80 mmHg, N 100 x/menit, RR 20 x/menit, suhu efebris, tidak ditemukan kelainan. Pemeriksaan EKG dan enzim jantung tidak ditemukan kelainan. Tatalaksana yang dapat diberikan untuk mencegah episode thrombosis akut di kemudian hari? A. Aspirin 1 x 80 mg PO B. Aspirin 1 x 325 mg PO C. Ticagrelor 2x 80 mg PO D. ISDN 2 x 5 mg PO E. ISDN 1x 25 mg PO
  • 111. PEMBAHASAN 015 A. ASPIRIN 1 X 80 MG PO • Laki-laki, 40 tahun, datang ke IGD RS • nyeri dada kiri menjalar ke dagu 2 jam yang lalu. • Hal ini sering dirasakan sebelumnya. • Durasi sekitar 10 menit, Muncul saat aktivitas berat, mereda dengen istirahat, tidak terdapat keringat dingin den mual muntah. • PF: TD 120/80 mmHg, N 100 x/menit, RR 20 x/menit, suhu efebris, tidak ditemukan kelainan. • Pemeriksaan EKG dan enzim jantung tidak ditemukan kelainan. Tatalaksana yang dapat diberikan untuk mencegah episode thrombosis akut di kemudian hari?
  • 112. ANGINA PEKTORISSTABIL Definisi PEMBAHASAN • sindroma klinik yang disebabkan oleh ketidak-seimbangan antara kebutuhan (demand) dan suplai aliran arteri koroner. Klasifikasi derajat angina sesuai Canadian Cardiovascular Society (CCS) • CCS Kelas 1: Keluhan angina terjadi saat aktifitas berat yang lama • CCS Kelas 2: Keluhan angina terjadi saat aktifitas yang lebih berat dari aktifitas sehari-hari • CCS Kelas 3: Keluhan angina terjadi saat aktifitas sehari-hari • CCS Kelas 4: Keluhan angina terjadi saat istirahat Sumber: Panduan Praktik Klinis & Clinical Pathway Penyakit Jantung dan Pembuluh Darah, PERKI, 2016 15
  • 113. PEMBAHASAN Manifestasi Nyeri dada • Substernal saat aktifitas o • Dapat menjalar ke lengan kiri, punggung, rahang, dan ulu hati Terdapat salah satu atau lebih faktor risiko: • kencing manis • kolesterol • darah tinggi • keturunan Sumber: Panduan Praktik Klinis & Clinical Pathway Penyakit Jantung dan Pembuluh Darah, PERKI, 2016 15
  • 114. PEMBAHASAN Penunjang Angina Pectoris CCS1-2: • Dilakukan pemeriksaan ischemic stress test meliputi Treadmill test, atau Echocardiografi Stress test, atau Stress test perfusion scanning atau MRI. MSCT dilakukan sebagai alternatif pemeriksaan penunjang lain. Angina Pectoris CCS3-4 (simptomatik) atau riwayat infark miokard lama : • Memerlukan pemeriksaan angiografi koroner perkutan. Pemeriksaan Angiografi koroner dapat dikerjakan pada pasien usia >40 tahun yang akan menjalani prosedur bedah jantung Sumber: Panduan Praktik Klinis & Clinical Pathway Penyakit Jantung dan Pembuluh Darah, PERKI, 2016 15
  • 115. PEMBAHASAN UJILATIHJANTUNGUNTUK DIAGNOSISPJK a d a tidaknya respon iskemia miokard akibat diberikannya beban yang menyebabkan meningkatnya kebutuhan oksigen dan nutrisi miokard. Respon iskemia miokard yang ditunjukkan pada ULJ dapat berupa peruba han pa da elektrokardiogram, peruba han hemodinamik dan tanda 4ser ta gejala yang timbul Agar keakuratan pemeriksaan dapat maksimal maka harus diupayakan agar beban diberikan secara adekuat sehingga laju jantung bisa mencapai minimal 85% dari perkiraan laju jantung maksimal berdasarkan usia atau hingga mencapai kelelahan/ fatigue yang sangat berat Sumber: Pedoman Uji Latih Jantung, PERKI, 2016 15
  • 117. PEMBAHASAN Medikamentosa Aspilet1x80-160mg Simvastatin1x20-40 mg atau Atorvastatin 1x 20-40 mg atau Rosuvastatin1x10-20mg Betabloker: Bisoprolol 1x5-10 mg/ Carvedilol 2x25 mg/ Atau Metoprolol 2x50mg, Ivabradine 2x5mg jika pasien intoleran dengan beta bloker Isosorbid dinitrat 3x 5-20mg atau Isosorbid mononitrat 2x 20mg Sumber: Panduan Praktik Klinis & Clinical Pathway Penyakit Jantung dan Pembuluh Darah, PERKI, 2016 15
  • 118. PEMBAHASAN Algoritme tatalaksana Angina Pektoris Stabil Sumber: ESC guideline, 2006 15
  • 119. PEMBAHASAN Jawaban lainnya… A. Aspirin 1 x 325 mg PO  kurang tepat karena dosis salah B. Ticagrelor 2x 80 mg PO  kurang tepat, karena ticagrelor direkomendasikan untuk semua pasien dengan risiko kejadian iskemik sedang hingga tinggi (misalnya peningkatan troponin) dengan dosis loading 180 mg, dilanjutkan 2x90 mg/hari C. ISDN 2 x 5 mg PO  dosis kurang D. ISDN 1x 25 mg PO  dosis kurang 15
  • 120. SOAL 016 Laki-laki, 60 tahun datang ke rumah sakit dengan keluhan riwayat nyeri d a d a khas infark miokard. Dokter mendiagnosis old myocard infarction. Bagaimana gambaran EKG pada pasien tersebut? A. STelevasi B. STdepresi C . Q patologis D . Tinverted E. LBBB
  • 121. PEMBAHASAN 016 KEYWORDS: • Laki-laki, 60 tahun • keluhan riwayat nyeri dada khas infark miokard. • Dokter mendiagnosis old myocard infarction. Bagaimana gambaran EKG pada pasien tersebut? C. Q PATOLOGIS
  • 122. PEMBAHASAN Sumber: Lilly LS. Pathophysiology of heart disease. 5th ed. Lipincott Williams & Wilkins; 2011. 16
  • 123. PEMBAHASAN Jawaban lainnya… A. ST elevasi  Infark myo card akut B. ST depresi  Infark myo card akut D. Tinverted  infark myo card hari 1-2 E. LBBB 16
  • 124. SOAL 017 Wanita, 46 tahun datang dengan keluhan utama sakit seperti diikat p a d a tengkuk dan belakang kepala. Pemeriksaan fisik didapatkan TD 150/90 mmHg, N 98x/menit, RR 20x/menit, lain-lain dalam batas normal dan pasien tidak sedang hamil. Pasien memiliki riwayat asma. Pasien diberikan obat thiazide oleh dokter tersebut. Dua minggu kemudian pasien datang kembali dengan keluhan yang sa m a d an d id a p a tkan TD 160/100 mmHg, N 95 x/menit, RR 18 x/menit. Obat antihipertensi tambahan yang diberikan pada pasien ini, kecuali…. A. Propanolol B. Verapamil C. Lisinopril D. Diltiazem E. Nifedipin
  • 125. PEMBAHASAN 017 A. PROPANOLOL KEYWORDS: • Wanita, 46 tahun • keluhan utama sakit seperti diikat pada tengkuk dan belakang kepala. • Pasien memiliki riwayat asma • PF: TD 150/90 mmHg, N 98x/menit, RR 20x/menit, lain-lain dalam batas normal dan pasien tidak sedang hamil. • Pasien diberikan obat thiazide oleh dokter tersebut. • Dua minggu  keluhan yang sama dan didapatkan TD 160/100 mmHg, N 95 x/menit, RR 18 x/menit. Obat antihipertensi tambahan yang diberikan pada pasien ini adalah….
  • 129. PEMBAHASAN Jawaban lainnya… B. Verapamil  kombinasi aman dengancalsium channel blocker C. Lisinopril  kombinasi aman dengan ACEI D. Diltiazem  kombinasi aman dengancalsium channel blocker E. Nifedipin kombinasi aman dengancalsium channel blocker 17
  • 130. SOAL 018 Wanita, 30 tahun, datang ke IGD dengan keluhan berdebar- debar dan sesak napas. Dari hasil pemeriksan ditemukan TD 80/60 mmHg, N 180x/menit, RR 33x/menit, suhu afebris, akral dingin, ronkhi basah halus basal (+/+). Dari hasil pemeriksaan EKG ditemukan gambaran berikut. Tatalaksana apakah yang tepat dilakukan oleh dokter IGD untuk mengatasi kondisi? A. Defibrilasi B. Kardioversi C. Vagal maneuver D. Adenosine 6 mg IV E. RJP
  • 131. PEMBAHASAN 018 B. KARDIOVERSI KEYWORDS: • Wanita, 30 tahun, datang ke IGD • keluhan berdebar-debar dan sesak napas. • PF: TD 80/60 mmHg, N 180x/menit, RR 33x/menit, suhu afebris, akral dingin, ronkhi basah halus basal (+/+). • EKG: VT dengan nadi Tatallaksana apakah yang tepat dilakukan oleh dokter IGD untuk mengatasi kondisi?
  • 133. PEMBAHASAN Jawaban lainnya… A. Defibrilasi  pada kasus VT tanpa nadi C. Vagal maneuver  kurang tepat karena dilakukan pada kasus takikardi pasien stabil D. Adenosine 6 mg IV   kurang tepat karena dilakukan pada kasus takikardi pasien stabil E. RJP  dilakukan pada kasus henti napas henti jantung 18
  • 134. SOAL 019 Laki-laki, 50 tahun datang dengan keluhan sesak napas memberat sejak 2 minggu terakhir. Pasien mengaku sesak makin berat saat beraktivitas dan tidur datar sehingga sering menggunakan 3 bantal. Pasien juga mengaku sering terbangun dari tidur karena sesak. Dari hasil pemeriksaan fisik didapatkan TD 100/80 mmHg, N 100x/menit irregular, RR 28 x/menit, suhu afebris, ronki basah halus basal bilateral. Dibawah ini manakah yang merupakan kriteria minor Framingham untuk menegakkan diagnosis gagal jantung? A. Paroxysmal nocturnal Dyspnea B. Hepatojugular reflux C. Gallops S3 D. Ronki basah halus E. Batuk malam hari
  • 135. PEMBAHASAN 019 E. BATUKMALAM HARI KEYWORDS: • Laki-laki, 50 tahun • keluhan sesak napas memberat sejak 2 minggu terakhir. • sesak makin berat saat beraktivitas dan tidur datar sehingga sering menggunakan 3 bantal  orthopneu • terbangun dari tidur karena sesak  PND • PF: TD 100/80 mmHg, N 100x/menit irregular, RR 28 x/menit, suhu afebris, ronki basah halus basal bilateral. Dibawah ini manakah yang merupakan kriteria minor Framingham untuk menegakkan diagnosis gagal jantung?
  • 136. PEMBAHASAN GAGAL JANTUNG Definisi gagal jantung Gagal jantung merupakan kumpulan gejala klinis pasien dengan tampilan seperti : Gejala khas gagal jantung : Sesak nafas saat istrahat atau aktifitas, kelelahan, edema tungkai DAN Tanda khas Gagal Jantung : Takikardia, takipnu, ronki paru, efusi pleura, peningkatan tekanan vena jugularis, edema perifer, hepatomegali. DAN Tanda objektf gangguan struktur atau fungsional jantung saat istrahat, kardiomegali, suara jantung ke tiga, murmur jantung, abnormalitas dalam gambaran ekokardiografi, kenaikan konsentrasi peptida natriuretik Sumber: Pedoman Tatalaksana Gagal Jantung, PERKI, 2015 19
  • 137. PEMBAHASAN Manifestasi KlinisGagal Jantung Gejala tipikal • Sesak nafas • Ortopneu • Paroxysmal nocturnal dyspnoe • Toleransi aktifitas yang berkurang • Cepat lelah • Begkak di pergelangan kaki Gejala kurang tipikal • Batuk di malam / dini hari • Mengi • Berat badan bertambah > 2 kg/minggu • Berat badan turun (gagal jantung stadium lanjut) • Perasaan kembung/ begah • Nafsu makan menurun • Perasaan bingung (terutama pasien usia lanjut) • Depresi • Berdebar Tanda Pesifik • Peningkatan JVP • Refluks hepatojugular • Suara jantung S3 (gallop) • Apex jantung bergeser ke lateral • Bising jantung • Pingsan Sumber: Pedoman Tatalaksana Gagal Jantung, PERKI, 2015 Tanda kurang Spesifik • Edema perifer • Krepitasi pulmonal • Sura pekak di basal paru pada perkusi • Takikardia • Nadi ireguler • Nafas cepat • Heaptomegali • Asites • Kaheksia 19
  • 139. PEMBAHASAN Klasifikasi Gagal Jantung Klasifikasi berdasarkan kelainan struktural jantung (ACC/AHA HF Klasifikasi berdasarkan kapsitas fungsional (NYHA) Class) Stadium A Memiliki risiko tinggi untuk berkembang menjadi gagal jantung. Tidak terdapat gangguan struktural atau fungsional jantung, tidak terdapat tanda atau gejala Stadium B Telah terbentuk penyakit struktur jantung yang berhubungan dengan perkembangan gagal jantung, tidak terdapat tanda atau gejala Kelas I Tidak terdapat batasan dalam melakukan aktifitas fisik. Aktifitas fisik sehari-hari tidak menimbulkan kelelahan, palpitasi atau sesak nafa StadiumC Gagal jantung yang simtomatik berhubungan dengan penyakit struktural jantung yang mendasari Kelas II Terdapat batasan aktifitas ringan. Tidak terdapat keluhan saat istrahat, namun aktifitas fisik sehari-hari menimbulkan kelelahan, palpitasi atau sesak nafas Kelas III Terdapat batasan aktifitas bermakna. Tidak terdapat keluhan saat istrahat, tetapi aktfitas fisik ringan menyebabkankelelahan, palpitasi atau sesak StadiumD Penyakit jantung struktural lanjut serta gejala gagal jantung yang sangat bermakna saat istrahat walaupun sudah mendapat terapi medis maksimal (refrakter) Kelas IV Tidak dapat melakukan aktifitasfisik tanpa keluhan. Terdapat gejala saat istrahat. Keluhan meningkat saat melakukan aktifitas Sumber: Pedoman Tatalaksana Gagal Jantung, PERKI, 2015 19
  • 140. PEMBAHASAN Terapi Rekomendasi terapi farmakologis untuk semua pasien gagal jantung sistolik simtomatik (NYHA fc II-IV) 1. Pemberian ACEI direkomendasikan, bagi semua pasien dengan EF ≤ 40%, untuk menurunkan risiko hospitalisasi akibat gagal jantung dan kematian dini 2. Pemberian penyekat β, setelah pemberian ACEI atau ARB pada semua pasien dengan EF ≤ 40% untuk menurunkan risiko hosipitalisasi akibat gagal jantung dan kematian prematur 3. MRA direkomendasikan bagi semua pasien dengan gejala gagal jantung yang persisten dan EF≤ 35, walaupun sudah diberikan dengan ACEI dan penyekat β Sumber: Pedoman Tatalaksana Gagal Jantung, PERKI, 2015 19
  • 141. PEMBAHASAN GAGAL JANTUNG AKUT Definisi gagal jantung akut: kejadian atau perubahan yang cepat dari tanda dan gejala gagal jantung, terdapat 2 jenis: Gagal jantung akut yang baru terjadi pertama kali ( de novo ) DAN gagal jantung dekompensasi akut pada gagal jantung kronis yang sebelumnya stabil Sumber: Pedoman Tatalaksana Gagal Jantung, PERKI, 2015 19
  • 142. PEMBAHASAN Tatalaksana Sumber: Pedoman Tatalaksana Gagal Jantung, PERKI, 2015 19
  • 143. PEMBAHASAN Con’t Sumber: Pedoman Tatalaksana Gagal Jantung, PERKI, 2015 19
  • 144. PEMBAHASAN Jawaban lainnya… A. Paroxysmal nocturnal Dyspnea  kriteria mayor framingham B. Hepatojugular reflux  kriteria mayor framingham C. Gallops S3  kriteria mayor framingham D. Ronki basah halus  kriteria mayor framingham 19
  • 145. SOAL 020 Pasien laki – laki, 40 tahun, datang dengan keluhan terlihat kuning di seluruh tubuh sejak 3 hari yang lalu. Demam sejak 8 hari yang lalu. Pegal p a d a seluruh ba da n terutama betis. Disertai keluhan mual muntah. Riwayat kebanjiran sebelumnya. Pa da pemereksaan fisik didapatkan pasien ikterik, nyeri tekan epigastrium, hepatomegaly, nyeri tekan m. gastrocnemius, pendarahan subkonjungtiva minimal. Pemeriksaan lab didapatkan leukositosis, peningkatan enzim transaminase, azotemia, disertai dengan hematuria mikroskopik. Terapi yang tepat pada pasien tersebut adalah… A. Rawat jalan, doksisiklin 2 x 100 PO B. Rawat jalan, penisilin injeksi 1,5 juta unit / 24 jam C. Rawat inap, doksisiklin 2 x 100 mg PO D. Rawat inap, penisilin injeksi 1,5 juta unit/ 8 jam E. Rawat inap, tidak perlu antibiotic, cukup paracetamol saja
  • 146. PEMBAHASAN 020 D. RAWAT INAP, PENISILIN INJEKSI 1,5 JUTA UNIT/ 8 JAM KEYWORDS: • Pasien laki – laki, 40 tahun, • terlihat kuning di seluruh tubuh • Demam sejak 8 hari yang lalu • Disertai keluhan mual muntah • Riwayat kebanjiran sebelumnya • pasien ikterik, nyeri tekan epigastrium, hepatomegaly, nyeri tekan m. gastrocnemius, pendarahan subkonjungtiva minimal • peningkatan enzim transaminase, azotemia, disertai dengan hematuria mikroskopik. Terapi yang tepat pada pasien tersebut adalah…
  • 147. PEMBAHASAN LEPTOSPIROSIS • Leptospirosis adalah zoonosis yg disebabkan L. Interrogans . Penyakit ini harus dicurigai pada pasien yg berkontak dgn air, tanah, atau lumpur yg terkontaminasi urin binatang. • Gejala klinis leptospirosis: demam, menggigil, sakit kepala, mual, muntah, nyeri abdomen, nyeri otot betis, ikterus, hepatomegali, anoreksia, fotofobia, gagal ginjal 20
  • 150. PEMBAHASAN TATALAKSANA LEPTOSPIROSIS • T a ta la ksana : doksisiklin 2 x 100 mg. • Berat : injeksi penisilin G 1,5 juta unit/8 ja m IV. 20
  • 151. PEMBAHASAN TATALAKSANA LEPTOSPIROSIS • Sebagian besar kasus self limiting, dengan keparahan mild-moderate • Antibiotik terbukti mengurangi lama sakit dan mencegah progresivitas menjadi leptospirosis berat • Leptospirosis berat: perdarahan, uveitis, ARDS, gagal ginja 20
  • 152. PEMBAHASAN Jawaban lainnya… A. Rawat jalan, doksisiklin 2 x 100 PO  leptospirosis ringan B. Rawat jalan, penisilin injeksi 1,5 juta unit / 24 jam  salah dosis C. Rawat inap, doksisiklin 2 x 100 mg PO  leptospirosis ringan E. Rawat inap, tidak perlu antibiotic, cukup paracetamol saja-> bukan pengobatan leptospirosis 20
  • 153. SOAL 021 Laki-laki, 30 tahun mengeluh gatal d a n panas yang p a d a bokongnya, pasien a da la h seorang petani. Pa d a pemeriksaan feses lewat mikroskop di temukan gambaran larva sebagai berikut Penyebabnya? A. Ancylostoma caninum B. Strongyloides stercoralis C. Toxata cuti D. Necator americanus E. Oxyuris vermicularis
  • 154. PEMBAHASAN 021 B. STRONGYLOIDES STERCORALIS KEYWORDS: • Petani, usia 30 tahun • Gatal dan panas pada bokong • Penyebabnya?
  • 155. PEMBAHASAN Strongyloidiasis • Etiologi: Strongyloides stercoralis, Strongyloides fuelleborni • Gejala klinis: • Anoreksia, BB turun, diare kronik/konstipasi, obstruksi usus • Pruritus hebat saat menembus kulit di bokong dan area pinggang (infeksi sudah kronik) • Fase Infektif: Filariform • Fase Diagnostik: larva Rhabditiform dan cacing dewasa di tinja 2x24 jam • Tata laksana: Albendazole 400 mg selama 3 Larva Rhabditiform pada tinja 21
  • 156. PEMBAHASAN • Infektif: Filariform • Diagnostik: larva Rhabditiform dan cacing dewasa di tinja 2x24 jam 21
  • 157. PEMBAHASAN Jawaban lainnya… A. Ancylostoma caninum salah, menyebabkan creeping eruption C. Ascaris lumbricoides  salah, pemeriksaan tinja lewat mikroskop hanya memperlihatkan telur, bukan larva D. Necator americanus  terasa gatal di kulit tempat masuknya larva E. Oxyuris vermicularis  gejala khas pruritus ani nokturna, pada pemeriksaan feses tampak telur asimetris dengan salah satu dinding pipi 21
  • 158. SOAL 022 Laki-laki, 34 tahun a da lah seorang petani. Saat ini mengeluh gatal d a n panas di tungkai, terutama di malam hari. Hasil pemeriksaan didapatkan papul eritematosa serpiginosa. Etiologiyang tepat penyebab kondisi pasien adalah… A. Fasciola hepatica B. Taenia saginata C. Ancylostoma duodenale D. Ancylostoma caninum E. Oxyuris vermicularis
  • 159. PEMBAHASAN 022 D. ANCYLOSTOMA CANINUM KEYWORDS: • Seorang petani • Gatal dan panas di tungkai • PF: papul eritematosa serpiginosa Etiologi yang tepat penyebab kondisi pasien adalah…
  • 160. PEMBAHASAN Creeping Eruption/ Cutaneus Larva Migrans • Etiologi: Ancylostoma braziliense dan Ancylostoma caninum • Gejala dan tanda: – Muncul gatal dan panas saat larva masuk ke kulit, gatal hebat di malam hari – Lesi serpiginosa, membentuk terowongan (burrow) • Tata Laksana – A lbendazol 400 mg dosis tunggal selama 3 hari berturut-turut 22
  • 162. PEMBAHASAN Jawaban lainnya… B. Fasciola hepatica  cacing hati, hospes perantara: siput, fase infektif: metaserkaria C. Taenia saginata  fase infektif berupa telur atau sistiserkus di daging mentah D. Ancylostoma duodenale  cacing tambang, cara infeksi sama dengan Cutaneus Larva Migrans dengan menembus kulit tapi organ target adalah saluran cerna E. Oxyuris vermicularis  gatal di BOKONG malam hari, bukan di tungkai 22
  • 163. SOAL 023 Laki-laki, 40 tahun mengeluh diare 1 minggu lalu. Pasien sempat berenang di Sungai Lindu bebera pa hari lalu. Apa yang ditemukan pada pemeriksaan tinjalewat mikroskop? A. Telur dengan duri di salah satu sisinya B. Telur seperti tempayan C. Telur dengan dinding tebal struktur radial D. Telur berdinding tipis E. Telur dengan dinding tiga lapis
  • 164. PEMBAHASAN 023 A. TELUR DENGAN DURI DI SALAH SATU SISINYA KEYWORDS: • Diare 1 minggu lalu • Riw. berenang di Sungai Lindu Apa yang ditemukan pada pemeriksaan tinja lewat mikroskop
  • 165. PEMBAHASAN Schistosomiasis/Demam Siput • Etiologi: Schistosoma japonicum (endemik di dataran tinggi Lindu dan Napu, Sulawesi Tengah) • Gejala: anorexia, nyeri abdomen, diare (berdarah) • Fase infektif : serkaria (menembus kulit ) • Fase diagnostik telur dengan duri di satu sisinya • Tatalaksana: • Praziquantel 60 mg/kgBB 23
  • 167. PEMBAHASAN Jawaban lainnya… B. Telur seperti tempayan Trichuris trichiura C. Telur dengan dinding tebal struktur radial Taenia sp. D. Telur berdinding tipis  Ancylostoma duodenale, Necator americanus E. Telur dengan dinding tiga lapis  Ascaris sp. 23
  • 168. SOAL 024 Pasien perempuan usia 55 tahun datang ke Poliklinik RS dengan keluhan terdapat luka dan nyeri p a d a tungkai bawah kanan sejak 3 bulan yang lalu. Awalnya timbul bisul kecil berisi nanah, dikorek dan dipecahkan dengan menggunakan jarum bekas oleh pasien. Selain itu, keluhan disertai dengan meriang. Saat ini luka melebar, terdapat tanda-tanda peradangan, luka berwarna merah dengan pinggiran kehitaman, dan berbau busuk. Pada pemeriksaan laboratorium didapatkan hasil G D A 294 mg/dl. Tindakan apa yang tepat dilakukan selanjutnya pada pasien? A. Cek HbA1C B. Pemberian obat anti diabetes oral dan antibiotik oral C. Pemberian insulin dan obat anti diabetes oral D. Pemberian antibiotik spektrum luas injeksi E. Rujuk untuk pembedahan tungkai bawah dan pemberian antibiotik oral spektrum luas
  • 169. PEMBAHASAN 024 D. PEMBERIANANTIBIOTIK SPEKTRUMLUASINJEKSI KEYWORDS: • Perempuan, 55 tahun • Terdapat luka dan nyeri pada tungkai bawah kanan sejak 3 bulan disertai meriang • Awalnya timbul bisul kecil berisi nanah, dikorek dan dipecahkan dengan menggunakan jarum bekas oleh pasien • PF: Saat ini luka melebar, terdapat tanda-tanda peradangan, luka berwarna merah dengan pinggiran kehitaman, dan berbau busuk • Lab: GDA 294 mg/dl Tindakan apa yang tepat dilakukan selanjutnya pada pasien?
  • 172. PEMBAHASAN OSTEOMYELITISINPLAINX-RAY Sumber: International Working Group on Diabetic Foot (IWGDF).2015. 24
  • 173. PEMBAHASAN PRINSIPTATALAKSANA KAKI DIABET • Metabolic control  pengendalian gula darah, lipid, albumin, hemoglobin, dsb • Vascular control  perbaikan asupan vaskular (dengan operasi atau angioplasti terutama pada ulkus iskemik) • Infection control  pengobatan infeksi agresif • Wound control  konsep TIME (Tissue debridement, Inflammation and infection control, Moisture balance, Ephitelial edge advancement) • Pressure control  mengurangi tekanan kaki, pembuangan kalus, sepatu ukuran yang sesuai • Education control  edukasi perawatan kaki mandiri 24
  • 174. PEMBAHASAN PRINSIPTATALAKSANA KAKI DIABET • Patients with mild infections can be treated in outpatient settings with oral antibiotics that cover skin flora including streptococcus and staphylococcus aureus • For moderate-to-severe infections, patients should be hospitalized for parenteral antibiotic therapy • Empiric choices should cover streptococci, MRSA, aerobic gramnegative bacilli, and anaerobic 24
  • 175. PEMBAHASAN Jawaban lainnya… A. Cek HbA1C  kurang tepat, untuk kontrol terapi B. Pemberian obat anti diabetes oral dan antibiotic oral  kurang adekuat C. Pemberian insulin dan obat anti diabetes oral  keadaan akut diabetes, tatalaksana dm dengan insulin D. Rujuk untuk pembedahan tungkai bawah dan pemberian antibiotik oral spektrum luas  stabilisasi pasien terlebih dahulu 24
  • 176. SOAL 025 Wanita, 43 tahun, datang ke puskesmas dengan keluhan berat ba da n yang turun secara cepa t dalam 1 bulan terakhir ini, walaupun pasien sudah makan cukup banyak. Pasien juga mengalami keluhan berdebar-debar serta badan yang cepat lelah apabila melakukan aktivitas yang berat. Dari pemeriksaan fisik didapatkan TD 130/80 mmHg, RR 120x/menit, teraba kelenjar tiroid dengan perabaan yang difus namun tidak terdapat nyeri tekan tiroid. Refleks patella meningkat. Untuk memastikan diagnosis, pemeriksaan penunjang yang disarankan adalah? A. T3, T4 B. T3, T4, TSH C. FT4, TSH D. FT4, T3, T4, TSH E. FT3, T4, TSH
  • 177. PEMBAHASAN 025 KEYWORDS: • Wanita, 43 tahun • Keluhan BB turun secara cepat, 1 bulan terakhir • Merasa sudah makan cukup banyak • Keluhan lain seperti berdebar-debar, serta cepat lelah apabila melakukan aktivitas berat • TD 130/80 mmHg, RR 120x/menit • Teraba kelenjar tiroid dengan perabaan difus, nyeri tekan tiroid (-), refleks patella meningkat Untuk memastikan diagnosis, pemeriksaan penunjang yang disarankan adalah? C. FT4,T SH
  • 178. PEMBAHASAN Gejala Klinis Hipertiroid Anamnesis • Ansietas • Keringat berlebih • Intoleransi panas • Hiperaktifitas • Palpitasi Pemeriksaan Fisik • Takikardia • Hipertensi sistolik dengan pulse pressure tinggi • Kulit hangat dan lembab • “lid lag” (gerakan kelopak mata yang lambat) • Tremor • Penurunan BB • Gangguan menstruasi 25
  • 179. PEMBAHASAN Evaluasi hipertiroid • Evaluasi hipertiroid dengan pemeriksaan THS dan FT4 • TSH ↑, FT4 ↑  hipertiroid sekunder • TSH ↓, FT4 ↑  hipertiroid primer • TSH ↓, FT4 normal  cek T3 25
  • 180. PEMBAHASAN Jawaban lainnya… A. T3, T4 TSH paling penting B. T3, T4, TSH  Paling penting TSH dan T4 D. FT4, T3, T4, TSH  Paling penting TSH dan T4 e. FT3, T4, TSH E. Paling penting TSH dan T4 25
  • 181. SOAL 026 Seorang pasien laki-laki usia 58 tahun datang untuk mengecek kesehatannya. Pasien diketahui memiliki riwayat diabetes mellitus sejak 8 tahun yang lalu. Pasien mengeluh lemas dan kurang bertenaga akhir-akhir ini. Pemeriksa a n fisik did a p a tkan TD 170/110 mmHg; nadi 96 kali/menit; RR 24x/menit; suhu 36,7oC. Pemeriksaan laboratorium didapatkan GDS 278, GDP 177, HbA1C 9.2, ureum 84; kreatinin 2.4. Hasil urinalisis didapatkan glukosa urin (++);protein urin (++);leukosit 2/LPB; eritrosit 2/LPB. Bagaimana terapi diabetes pada pasien diatas? A. Gaya hidup sehat B. Gaya hidup sehat + monoterapi oral C. Gaya hidup sehat + kombinasi 2 OHO D. Gaya hidup sehat + kombinasi 3 OHO E. Gaya hidup sehat + kombinasi 2 OHO + insulin basal
  • 182. PEMBAHASAN 026 E. GAYA HIDUPSEHAT+KOMBINASI 2OHO + INSULINBASAL KEYWORDS: • Laki-laki, 58 tahun • Lemas dan kurang bertenaga • Riwayat DM 8 tahun • PF: TD 170/110 mmHg • Lab: GDS 278, GDP 177, HbA1C 9.2 • Urinalisis: glukosa urin (++); protein urin (++); leukosit 2/LPB; eritrosit 2/LP Bagaimana terapi diabetes pada pasien diatas?
  • 183. PEMBAHASAN DIABETESMELITUSTIPE2 Keluhan kiasik DM: 26 Keluhan lain: • polifagi, poliuria, polidipsi, dan penurunan BB yang tidak dapat dijeiaskan sebabnya • Kelemahan, kesemutan, gatal, mata kabur, disfungsi ereksi, pruritus vagina
  • 185. PEMBAHASAN Jawaban lainnya… A. Gaya hidup sehat  HbA1c ≥9 di soal, jadi harus diterapi dengan minimal 2 OHO B. Gaya hidup sehat + monoterapi oral  HbA1c ≥9 di soal, jad i harus diterapi dengan minimal 2 OHO C. Gaya hidup sehat + kombinasi 2 OHO  sudah jelas ada gejala dan riwayat DM 8 tahun di soal, harus diterapi dengan kombinasi insulin D. Gaya hidup sehat + kombinasi 3 OHO  sudah jelas ada gejala dan riwayat DM 8 tahun di soal, harus diterapi dengan kombinasi insulin 26
  • 186. SOAL 027 Pasien laki-laki, usia 12 tahun datang dengan keluhan sesak napas sejak 4 jam yang lalu dan tercium bau aseton. Tekanan darah 130/90 mmHg, nadi 115 kali/menit, laju napas 33 kali /menit cepat dan dangkal, suhu 38,50 C. sedangkan hasil pemeriksaan laboraturium Hb 11,4 g/dL, leukosit 14.000/uL, trombosit 219.000/uL, GDS 400 mg/dL. Apakah etiologi yang mendasari kondisi pasien tersebut? A. Defisiensi insulin absolut B. Peningkatan resistensi insulin C. Penurunan sensitivitas insulin D. Penigkatan kadar glucagon E. Penurunan gluconeogenesis
  • 187. PEMBAHASAN 027 A. DEFISIENSIINSULIN ABSOLUT KEYWORDS: • Laki-laki, usia 12 tahun • Sesak napas serta tercium bau aseton • Tekanan darah 130/90 mmHg, nadi 115 kali/menit, laju napas 33 kali /menit cepat dan dalam, suhu 38,5C. • Laboraturium Hb 11,4 g/dL, AL 14.000/uL, AT 219.000/uL, GDS 400 mg/dL Apakah etiologi yang mendasari kondisi pasien tersebut?
  • 194. PEMBAHASAN TATALAKSANA KAD • Koreksicairan • Terapi insulin • Koreksielektrolit • Koreksi keseimbangan asam-basa • Penanganan pencetus (alternatif) 27
  • 196. PEMBAHASAN TERAPICAIRAN (DEHIDRASI) • Dengan NaCl O,9% atau Ringer laktat. • Jam pertama: 1-3 L • Jam kedua: 1L • Jam ketiga dan keempat: 1 L • Setiap 4jam berikutnya: 1 L 27
  • 197. PEMBAHASAN TERAPIINSULIN • Insulin diberikan sekitar 1 jam setelah koreksi cairan, agar kalium dapat diperiksa terlebiH dahulu. 27
  • 198. PEMBAHASAN TERAPIINSULIN • Insulin kerja cepat • Penurunan gula darah optimal adalah 100 mg/dL/jam • Selama 4-5 jam awal, gula darah tidak boleh turun <200 mg/dL 27
  • 199. PEMBAHASAN Jawaban lainnya… B. Peningkatan resistensi insulin  pada DM tipe 2 C. Penurunan sensitivitas insulin  pada DM tipe 2 D. Penigkatan kadar glucagon  Dapat meningkatkan kadar glukosa darah, namun bukan mekanismenya E. Penurunan gluconeogenesis  melawan terjadinya DM, cara kerja metformi 27
  • 200. SOAL 028 Laki – laki, usia 58 tahun datang ke dokter untuk melakukan pemeriksaan rutin gula darah. Setelah dilakukan pemeriksaan ternyata kadar HbA1c 8,5%, pasien sehari – hari rutin meminum obat anti diabetes metformin 3 x 500mg. dokter kemudian menambahkan obat gliburid sebagai obat tambahan. Bagaimanakah cara pemberian obat tersebut secara tepat? A. Diminum bersamaan dengan suapan pertama saat makan B. Diminum 15 menit setelah makan C. Diminum 15 menit sebelum makan D. Tidak bergantung dengan jadwal makan E. Diminum bersamaan dengan kafein
  • 201. PEMBAHASAN 028 C. DIMINUM 15MENITSEBELUM MAKAN KEYWORDS: • Pasien laki – laki, usia 58 tahun • Kadar HbA1c 8,5%, • rutin meminum metformin • dokter menambahkan obat gliburid sebagai obat tambahan. Bagaimanakah cara pemberian obat tersebut secara tepat?
  • 204. PEMBAHASAN Jawaban lainnya… A. Diminum bersamaan dengan suapan pertama saat makan  cara pemberian akarbosa B. Diminum 15 menit setelah makan  cara pemberian glimepirid D. Tidak bergantung dengan jadwal makan  tiazolidenidon E. Diminum bersamaan dengan kafein  tidak ada yang demikian 28
  • 205. SOAL 029 Anak perempuan usia 16 tahun, dibawa ke IGD karena tidak sadarkan diri sejak 1 jam sebelum masuk rumah sakit. Sebelumnya pasien mengeluh lemas, mual, muntah dan badanya terasa panas. Pasien memiliki riwayat selalu menyuntikan insulin setiap sebelum makan sejak kecil, namun hari ini pasien kehabisan insulin. Pa da pemeriksaan fisik didaptakan GCS 224; TD 90/70; nadi 110 kali/menit; RR 30 kali/menit; CRT>3 detik; akral dingin. Pemeriksaan laboratorium didapatkan GDS 450 mg/dl; PH vena 6,9; bikarbonat 10; dan keton urin +++.Berapa dosis loading insulinyang dapat diberikan untukpasien tersebut? A. 0.5 IU/kgBB B. 0.05 IU/kgBB C. 0.35 IU/kgBB D. 0.1 IU/kgBB E. 0.01 IU/kgBB
  • 206. PEMBAHASAN 029 D. 0.1 IU/kgBB KEYWORDS: • Anak perempuan usia 16 tahun • Tidak sadarkan diri • Sebelumnya mengeluh lemas, mual, muntah dan badanya terasa panas. • Selalu menyuntikan insulin • GCS 224; TD 90/70; nadi 110 kali/menit; RR 30 kali/menit; CRT>3 detik; akral dingin. • GDS 450 mg/dl; PH vena 6,9; bikarbonat 10; dan keton urin +++. Berapa dosis loading insulin yang dapat diberikan untuk pasien tersebut?
  • 207. PEMBAHASAN TERAPICAIRAN (DEHIDRASI) • Dengan NaCl O,9% atau Ringer laktat. • Jam pertama: 1-3 L • Jam kedua: 1L • Jam ketiga dan keempat: 1 L • Setiap 4jam berikutnya: 1 L 29
  • 208. PEMBAHASAN KAD • Kecuali episode KAD ringan, insulin regular dengan infus intravena kontinu merupakan pilihan terapi. • Pada pasien dewasa, setelah hipokalemia (K+ <3,3 mEq/L) disingkirkan, bolus insulin regular intravena 0,15 unit/kgBB diikuti dengan infus kontinu insulin regular 0,1 unit/kgBB/jam (57 unit/jam pada dewasa) harus diberikan. • Insulin bolus inisial tidak direkomendasikan untuk pasien anak dan remaja; infus insulin regular kontinu 0,1 unit/kgBB/jam dapat dimulai pada kelompok pasien ini. • Pada saat kadar glukosa plasma mencapai 250 mg/dL di KAD dan 300 mg/dL di KHH maka dimungkinkan untuk menurunkan laju infus insulin menjadi 0,05-0,1 unit/kgBB/jam (3-6 unit/jam) dan ditambahkan dektrosa (5-10%) ke dalam cairan infus. • Selanjutnya, laju pemberian insulin atau konsentrasi dekstrosa perlu disesuaikan untuk mempertahakan kadar glukosa di atas sampai asidosis di KAD atau perubahan kesadaran dan hiperosmolaritas di KHH membaik. 29
  • 209. PEMBAHASAN Jawaban lainnya… A. 0.5 IU/kgBB  salah dosis B. 0.05 IU/kgBB  salah dosis C. 0.35 IU/kgBB  salah dosis E. 0.01 IU/kgBB  salah dosis 29
  • 210. SOAL 030 Seorang pasien laki-laki, usia 19 tahun, datang ke UGD dengan keluhan bengkak seluruh tubuh sejak 2 hari. Dari pemeriksaan fisik didapatkan tanda e d em a anasarka, TD 150/90; nadi 100x/menit; RR 22x/menit; suhu 37. Dari p em eriksa a n urine did a p a tkan proteinuria (+++) dan hematuria (+). Pemeriksaan histopatologis ginjal didapatkan proliferasi kapsul bowman yang menyebabkan penyempitan p a d a rongga kapsul bowman dan glomerulosklerosis. Apakah diagnosis yang tepat untuk pasien ini? A. Glomerulonephritis akut B. Glomerulonephritis subakut C. Glomerulonephritis kronis D. Sindroma nefrotik E. Ruptur ginjal
  • 211. PEMBAHASAN 030 D. SINDROMA NEFROTIK KEYWORDS: • Laki-laki, 19 tahun • Bengkak seluruh tubuh, 2 hari • PF: Edema anarsaka, TD 150/90 • Urinalisis: proteinuria (+++) dan hematuria (+) • Histopatologi ginjal: proliferasi kapsul bowman • Apakah diagnosis yang tepat untuk pasien ini?
  • 212. PEMBAHASAN SINDROMA NEFROTIK • Autoimun disease • T rias gejala : Proteinuria massif, hiperkolesterolemia, edema anarsaka • Urinalisis : Oval fat bodies • Dapat relaps, jika sembuh sendiri tanpa terapi -> sindrom nefrotik idiopatik • Jika sudah pernah diterapi lalu relaps ≤3 kali/tahun -> jarang; relaps > 3 kali/tahun -> sering 30
  • 213. PEMBAHASAN TERAPI Nonfarmakologis: • Restriksi protein dengan diet protein 0,8 gram/kgBB ideal/hari +ekskresi protein dalam urin/24 jam. • Diet rendah kolesterol <600 mg/hari • Berhenti merokok • Diet rendah garam, restriksi cairan pada edema Farmakologis: • Pengobatan edema: diuretik loop • Pengobatan dislipidemiadengan golongan statin • Pengobatan hipertensi dengan target tekanan darah <125/75 mmHg dengan penghambat ACEi atau ARB • Pengobatan proteinuria dengan penghambat ACEi atau ARB • Pengobatan kausal sesuai etiologi SN 30
  • 215. PEMBAHASAN Jawaban lainnya… A. Glomerulonephritis akut B. Glomerulonephritis subakut C. Glomerulonephritis kronis E. Ruptur ginjal  tidak ada riwayat trauma sindroma nefritik lebih mengarah pada gejala gross hematuria, pada soal lebih menonjolkan adanya proteinuria massif ditandai dengan adanya edema anarsaka 30
  • 216. SOAL 031 Pasien anak laki-laki usia 10 tahun datang diantar ibunya ke RS dengan keluhan kebiruan pada bibir dan ujung jari. Hal ini terutama dialami pasien saat menangis dan bermain. Pasien memiliki pertumbuhan yang kurang berkembang. Pada pemeriksaan tanda vital normal, sianosis pada mukosa bibir dan ujung ekstremitas, hipertrofi ventrikel kanan dan adanya murmur ejection sistolik grade 3/6 di ICS 2 kiri. Apa diagnosis pasien tersebut ? A. VSD B. Coartation of aorta C. ASD D. PDA E. TOF
  • 217. PEMBAHASAN 031 E. TOF • KEYWORD • anak laki-laki usia 10 tahun kebiruan pada bibir dan ujung jari. • riwayat pertumbuhan yang kurang berkembang. • pemeriksaan tanda vital normal • pemfis : sianosis pad a mukosa bibir dan ujung ekstremitas, hipertrofi ventrikel kanan dan adanya murmur ejection sistolik grade 3/6 di ICS 2 kiri
  • 218. PEMBAHASAN TETRALOGY OF fallot Kelainan pada TOF : • 1. Ventricular septal defect (VSD) • 2. Pulmonary stenosis • 3. Overriding aorta • 4. Right ventricular hypertrophy • Gejala : sesa k, teruta ma setela h a ktivita s, sianosis, sering jongkok setelah aktivitas • Pemeriksaan fisik : sianosis, jari tabuh, RVH, murmur sistolik pada regio katup pulomnal • Pemeriksaan radiologis : bootshape Sumber : Konsep Terkini Diagnosis Dan Tatalaksana Gagal Jantung Pada Anak, Naskah Simposium Paralel dan Temu Ahli Pertemuan Ilmiah Tahunan Anak Ikatan Dokter Anak Indonesia. Ikatan Dokter Anak Indonesia Cabang Jawa Timur, Surabaya. 31
  • 219. PEMBAHASAN TETRALOGY OF fallot Kelainan pada TOF : 1. Ventricular septal defect (VSD) 2. Pulmonary stenosis 3. Overriding aorta 4. Right ventricular hypertrophy 31
  • 220. PEMBAHASAN Jawaban lainnya… A. VSD  pemfis : Murmur sistolik gada ICS 3-4 Parasternal line kiri, meluas sepanjang tepi kiri sternum + Pada VSD besar dapat terjadi peningkatan tahanan vaskuler paru sehingga dapat menyebabkan takipneu dan retraksi B. Coartation of aorta  gejala dan tanda: Sesak napas, kesulitan minum, Tekanan darah di ekstremitas atas > ekstremitas bawah, Nadi Iebih keras di ekstremitas atas dibanding ekstremitas bawah, Sianosis pada ekstremitas bawah, Suara jantung S2 mengeras, cardiomegali C. ASD  pemfis : bunyi jantung S2 melebar dan menetap gada saat inspirasi maupun ekspirasi (splitting) + Murmur sistolik pada area katup pulmonal (ICS 2 parasternal line kiri) atau murmur diastolik pada area trikuspid (ICS 3-4 parasternal line kiri) D. PDA  pemfis : Murmur kontinyu / machinery di infraklavikula kiri atau subklavikula kiri atau ICS 2 midclavicular line kiri 31
  • 221. SOAL 032 Seorang anak laki-laki berusia 10 tahun datang dengan Ibunya ke IGD dengan keluhan sesak. Sesak di rasakan setelah kerja bakti di sekolah. Didapatkan riwayat sesak berulang dan sudah berobat ke dokter. Pasien masih dapat bicara dalam kalimat. Pasien bisa berbaring namun memilih duduk. Riwayat sesak terakhir 2 minggu yang lalu. Laju nadi 100x/menit, laju napas 32x/menit, suhu 37°C, saturasi 94%. Pada pemeriksaan di dapatkan wheezing pada kedua lapangan paru. Diagnosis pada kasus ini adalah? A. Asma persisten sedang serangan ringan sedang B. Asma persisten ringan serangan ringan sedang C. Asma interminten serangan ringan sedang D. Asma persisten sedang serangan berat E. Asma persisten ringan serangan berat
  • 222. PEMBAHASAN 032 B. ASMA PERSISTEN RINGAN SERANGAN RINGAN SEDANG • KEYWORD • anak berusia 10 tahun • keluhan sesak • Riwayat sesak terakhir 2 minggu yang lalu • RR 32x/menit • Pasien masih dapat berjalan dan berbicara. • dapatkan wheezing
  • 223. PEMBAHASAN Sumber : Pedoman Nasional Asma Anak 2015-IDAI ASMA DEFINISI • Asma adalah penyak saluran respiratori dengan dasar inflamasi kronik yang mengakibatkan obstruksi dan hiperreaktivitas saluran respiratori dengan derajatbenrariasi. • Manifestasi klinis asma dapatberupa batuk, Wheezing, sesak napas, dada tertekan yang timbul secara kronik dan atau berulang, reversibel, cenderung memberat pada malam atau dini hari, dan biasanya timbul jika ada pencetus 32
  • 224. DIAGNOSIS PEMBAHASAN ASMA 32 Sumber : Pedoman Nasional Asma Anak 2015-IDAI
  • 225. PEMBAHASAN Sumber : Pedoman Nasional Asma Anak 2015-IDAI ASMA Karakteristik Asma • Gejala timbul secara episodik atau berulang. • Timbul bila ada faktor pencetus. o lritan: asap rokok, asap bakaran sampah, asap obat nyamuk, suhu dingin, udara kering, ma kanan minuma n dingin, penyedap rasa, penga wet ma kanan, pewarna makanan. o Alergen: debu, tungau debu rumah, rontokan hewan, serbuksari. o lnfeksi respiratori akut karena Virus, selesma, common cold, r'inofaringitis o Aktivitas fisis: berla ria n, berteria k,1nena ngis, a tau terta wa berlebihan. • Adanya riwayatalergi pada pasien atau keluarganya. • Variabilitas, yaitu intensitas gejala bervariasi dari waktu ke waktu, bahkan dalam 24 jam. Biasanya gejala lebih berat pada malam hari [nokturnal]. • Reversibilitas, yaitu gejala dapat membaik secara spontan atau dengan pemberian obat pereda asma. 32
  • 227. ASMA DERAJAT ASMA BERDASARKAN KEKERAPAN PEMBAHASAN Sumber : Pedoman Nasional Asma Anak 2015-IDAI 32
  • 228. PEMBAHASAN ASMA 32 Sumber : Pedoman Nasional Asma Anak 2015-IDAI
  • 229. PEMBAHASAN ASMA 32 Sumber : Pedoman Nasional Asma Anak 2015-IDAI
  • 230. PEMBAHASAN ASMA 32 Sumber : Pedoman Nasional Asma Anak 2015-IDAI
  • 231. PEMBAHASAN ASMA 32 Sumber : Pedoman Nasional Asma Anak 2015-IDAI
  • 232. PEMBAHASAN ASMA 32 Sumber : Pedoman Nasional Asma Anak 2015-IDAI
  • 233. PEMBAHASAN Jawaban lainnya… A. Asma intermiten serangan ringan- sedang : yang benar adalah asma persisten ringan 32 benar adalah asma persisten ringan dan B. Asma intermiten serangan berat : yang serangan ringan-sedang C. Asma persisten ringan serangan berat : yang benar adalah asma persisten ringan dan serangan ringan-sedang E. Asma persisten berat serangan ringan- sedang : yang benar ad alah asma persisten ringan
  • 234. SOAL 033 Seorang anak perempuan usia 13 tahun datang dengan keluhan sesak napas disertai batuk. Keluhan muncul sudah sejak 2 minggu dan menetap. Pasien sudah sempat minum obat batuk yang dibelikan orang tua namun keluhan tidak membaik. Pasien memiliki riwayat sering sesak napas sejak usia 5 tahun. Pasien tampak gelisah, tidak mampu bicara dalam kalimat. Pasien duduk sembari bertopang lengan. Hidung pasien tampak kembang kempis. Laju nadi 110x/menit, laju napas 40x/menit. Napas cuping hidung (+). Retraksi intercosta tampak jelas, wheezing diseluruh lapang dada.Hasil pemeriksaan tes fungsi paru PEV 65%. Apakah diagnosis untuk anak tersebut? A. Asma intermitten B. Asma persisten ringan C. Asma persisten sedang D. Asma persisten berat E. Status asmatikus
  • 235. PEMBAHASAN 033 D. ASMA PERSISTEN BERAT • KEYWORD • Anak 13 tahun  sesak dan batuk  menetap sejak 2 minggu • Laju napas 40x/menit & laju nadi 110x/menit • Tampak gelisah  bicara kata bertopang lengan • Napas cuping hidung (+). Retraksi intercosta tampak jelas, wheezing diseluruh lapang dada.Hasil pemeriksaan tes fungsi paru PEV 65%.
  • 236. PEMBAHASAN Sumber : Pedoman Nasional Asma Anak 2015-IDAI ASMA DEFINISI • Asma adalah penyak saluran respiratori dengan dasar inflamasi kronik yang mengakibatkan obstruksi dan hiperreaktivitas saluran respiratori dengan derajatbenrariasi. • Manifestasi klinis asma dapatberupa batuk, Wheezing, sesak napas, dada tertekan yang timbul secara kronik dan atau berulang, reversibel, cenderung memberat pada malam atau dini hari, dan biasanya timbul jika ada pencetus 33
  • 237. DIAGNOSIS PEMBAHASAN ASMA 33 Sumber : Pedoman Nasional Asma Anak 2015-IDAI
  • 238. PEMBAHASAN Sumber : Pedoman Nasional Asma Anak 2015-IDAI ASMA Karakteristik Asma • Gejala timbul secara episodik atau berulang. • Timbul bila ada faktor pencetus. o lritan: asap rokok, asap bakaran sampah, asap obat nyamuk, suhu dingin, udara kering, ma kanan minuma n dingin, penyedap rasa, penga wet ma kanan, pewarna makanan. o Alergen: debu, tungau debu rumah, rontokan hewan, serbuksari. o lnfeksi respiratori akut karena Virus, selesma, common cold, r'inofaringitis o Aktivitas fisis: berla ria n, berteria k,1nena ngis, a tau terta wa berlebihan. • Adanya riwayatalergi pada pasien atau keluarganya. • Variabilitas, yaitu intensitas gejala bervariasi dari waktu ke waktu, bahkan dalam 24 jam. Biasanya gejala lebih berat pada malam hari [nokturnal]. • Reversibilitas, yaitu gejala dapat membaik secara spontan atau dengan pemberian obat pereda asma. 33
  • 240. ASMA DERAJAT ASMA BERDASARKAN KEKERAPAN PEMBAHASAN Sumber : Pedoman Nasional Asma Anak 2015-IDAI 33
  • 241. PEMBAHASAN ASMA 33 Sumber : Pedoman Nasional Asma Anak 2015-IDAI
  • 242. PEMBAHASAN ASMA 33 Sumber : Pedoman Nasional Asma Anak 2015-IDAI
  • 243. PEMBAHASAN ASMA 33 Sumber : Pedoman Nasional Asma Anak 2015-IDAI
  • 244. PEMBAHASAN ASMA 33 Sumber : Pedoman Nasional Asma Anak 2015-IDAI
  • 245. PEMBAHASAN ASMA 33 Sumber : Pedoman Nasional Asma Anak 2015-IDAI
  • 246. PEMBAHASAN Jawaban lainnya… a. Asma intermitten : serengan kurang dari 6x setahun atau jarak antar serangan lebih dari 6minggu b. Asma persisten ringan : serangan lebi dari 1x dalam sebulan, namun kurang dari 1x per minggu c. Asma persisten sedang : serangan lebih dari 1x per minggu, namun tidak setiap hari e. Status asmatikus : kegawat daruratan medis dimana gejala asma tidak membaik dengan pemberian bronkodilator 33
  • 247. SOAL 034 Bayi usia 5 hari diantar ibunya ke poliklnik dengan keluhan kuning dari wajah sampai perut. Demam dan muntah disangkal ole ibu pasien. Tidak a d a BAB dempul. Anak pertama dikatakan baik-baik saja. Bayi ini merupakan anak kedua. Pa da tanda vital dalam batas normal. Pa da pemeriksaan fisik didapatkan Kramer 3. Pemeriksaan penunjang didapatkan Bilirubin total 13, Bilirubin direk 1,2. Ibu memiliki gol darah A (Rh -), sedangkan bayi O (Rh+). Kemungkinan penyebab kuning adalah… A. Inkompatibiliitas ABO B. Inkompatibilitas Rh C. Inkompatibilitas ABO dan Rh D. Kolestasis neonatal E. Hepatitis
  • 248. PEMBAHASAN 034 B. INKOMPATIBILITAS RH • KEYWORD • Bayi usia 5 hari keluhan kuning sampai perut. • Kramer 3. Biltot 13, Bil direk 1,2. •Ibu memiliki gol darah A Rh -, sedangkan bayi O Rh+.
  • 249. PEMBAHASAN IKTERUS NEONATORUM • Lebih dari 50%bayi baru lahir normal dan 80% bayi kurang bulan mengalami ikterus. • Ikterus dibagi menjadi Ikterus abnormal dan normal: Sumber : BUKU SAKU PELAYANAN KESEHATANANAK DI RUMAH SAKIT 34
  • 251. PEMBAHASAN Sumber : BUKU SAKU PELAYANAN KESEHATANANAK DI RUMAH SAKIT IKTERUSNEONATORUM •  sederhananya Ikterus abnormal (non fisiologis) • Ikterus dimulai pada hari pertama kehidupan • Ikterus berlangsung tidak lebih dari 14 hari pada bayi cukup bulan, 21 hari pada bayi kurang bulan • Ikterus disertai demam • Ikterus berat: telapak tangan dan kaki bayi kuning. Ikterus Normal (fisiologis) • Kulit dan mata kuning tetapi bukan seperti tersebut di atas. 34
  • 252. PEMBAHASAN Sumber : BUKU SAKU PELAYANAN KESEHATANANAK DI RUMAH SAKIT IKTERUSNEONATORUM Ikterus abnormal dapat disebabkan oleh : • Infeksi bakteri berat • Penyakit hemolitik yang disebabkan oleh ketidakcocokan golongan darah atau defisiensi G6PD • Sifilis kongenital atau infeksi intrauterin lainnya • Penyakit hati misalnya hepatitis atau atresia bilier • Hipotiroidisme. 34
  • 253. PEMBAHASAN Sumber : BUKU SAKU PELAYANAN KESEHATANANAK DI RUMAH SAKIT IKTERUSNEONATORUM Pemeriksaan ikterus abnormal Jika mungkin, konfirmasi kesan kuning dengan pemeriksaan bilirubin. Pemeriksaan lain tergantung dugaan diagnosis dan pemeriksaan apa saja yang tersedia, meliputi: • Hemoglobin atau hematokrit. • Hitung darah lengkap untuk mencari tanda infeksi bakteri berat (hitung neutrofil tinggi atau tanda rendah dengan batang > 20%) dan hemolisis. 34
  • 254. PEMBAHASAN Kramer Sign :perkiraan kadar serum bilirubindengan melihat progresifitas ikterus. 34
  • 255. PEMBAHASAN Sumber : BUKU SAKU PELAYANAN KESEHATANANAK DI RUMAH SAKIT IKTERUSNEONATORUM TATALAKSANA Terapi sinar jika: • Ikterus pada hari ke-1 • Ikterus berat, meliputi telapak tangan dan telapak kaki • Ikterus pada bayi kurang bulan • Ikterus yang disebabkan oleh hemolisis. Lanjutkan terapi sinar hingga kadar bilirubin serum di bawah nilai ambang atau sampai bayi terlihat baik dengan telapak tangan dan kaki tidak kuning. 34
  • 256. PEMBAHASAN IKTERUSNEONATORUM 34 Sumber : BUKU SAKU PELAYANAN KESEHATANANAK DI RUMAH SAKIT
  • 257. PEMBAHASAN Anemia HemolisisNeonatus ec. Inkompatibilitas Inkompatibilitas AB0 • Adanya aglutinin ibu yang bersirkulasi di darah anak terhadap aglutinogen ABO anak. • Ibu dengan golongan darah O, memproduksi antibodi IgG Anti-A/B terhadap gol. darah anak (golongan darah A atau B). • Biasanya terjadi pada anak pertama 34
  • 258. PEMBAHASAN Anemia HemolisisNeonatus ec. Inkompatibilitas Inkompatibilitas Rh • Terjadi ketika ibu dengan Rh (-), terpapar darah anak dengan Rh (+) melalui sirkulasi fetomaternal, sehingga darah ibu memproduksi antibodi Rh(+). • Biasanya terjadi pada anak kedua • Karena kehamilan pertama tidak merupakan awal paparan sehingga antibodi Rh (+) biasanya baru dibentuk pasca kehaliman pertama 34
  • 259. PEMBAHASAN Jawaban lainnya… a. Inkompatibilitas ABO : terjadi pada ibu dengan golongan darah O dan anak golongan darah bukan O c. Inkompatibilitas ABO dan Rh : terjadi pada ibu dengan golongan darah O dan anak golongan darah bukan O serta ibu Rh – dan anak Rh + d. Kolestasis neonatal : salah satu gejalanya adalah BAB dempul serta kencing berwarna the pekat e. Hepatitis : pada soal tidak dijelaskan tanda infeksi dan status imunitas ibu 34
  • 260. SOAL 035 Seorang bayi perempuan baru lahir dirujuk oleh bidan ke rumah sakit karena tampak pucat dan ikterik. Riwayat persalinan normal pervaginam, usia kehamilan cukup bulan, BBL 2.900 gram, AS 8-9. Pemeriksaan tanda vital dalam batas normal, didapatkan anemis dan ikterus kramer IV. Pemeriksaan lab : Hb 6 g/dL, Hct 28%, Eritrosit 2.400.000, Leukosit 9.200, Trombosit 160.000. Ibu pasien memiliki golongan darah A rhesus positif dan bayi AB rhesus positif. Apakah diagnosa pasien ini? A. Anemia B. Asfiksia neonatorum C. Sepsis neonatorum D. Inkompatibilitas Rhesus E. Inkompatibilitas ABO
  • 261. PEMBAHASAN 035 E. INKOMPATIBILIT AS ABO • KEYWORD • Bayi anmeis dan ikterus kramer IV. • Pemeriksa a n lab : Hb 6 g/dL, Hct 28% , Eritrosit 2.400.000, Leukosit 9.200, Trombosit 160.000. • Ibu pasien memiliki golongan darah A rhesus positif dan bayi AB rhesus positif
  • 262. PEMBAHASAN IKTERUSNEONATORUM • Lebih dari 50%bayi baru lahir normal dan 80% bayi kurang bulan mengalami ikterus. • Ikterus dibagi menjadi Ikterus abnormal dan normal: Sumber : BUKU SAKU PELAYANAN KESEHATANANAK DI RUMAH SAKIT 35
  • 264. PEMBAHASAN Sumber : BUKU SAKU PELAYANAN KESEHATANANAK DI RUMAH SAKIT IKTERUSNEONATORUM •  sederhananya Ikterus abnormal (non fisiologis) • Ikterus dimulai pada hari pertama kehidupan • Ikterus berlangsung tidak lebih dari 14 hari pada bayi cukup bulan, 21 hari pada bayi kurang bulan • Ikterus disertai demam • Ikterus berat: telapak tangan dan kaki bayi kuning. Ikterus Normal (fisiologis) • Kulit dan mata kuning tetapi bukan seperti tersebut di atas. 35
  • 265. PEMBAHASAN Sumber : BUKU SAKU PELAYANAN KESEHATANANAK DI RUMAH SAKIT IKTERUSNEONATORUM Ikterus abnormal dapat disebabkan oleh : • Infeksi bakteri berat • Penyakit hemolitik yang disebabkan oleh ketidakcocokan golongan darah atau defisiensi G6PD • Sifilis kongenital atau infeksi intrauterin lainnya • Penyakit hati misalnya hepatitis atau atresia bilier • Hipotiroidisme. 35
  • 266. PEMBAHASAN Sumber : BUKU SAKU PELAYANAN KESEHATANANAK DI RUMAH SAKIT IKTERUSNEONATORUM Pemeriksaan ikterus abnormal Jika mungkin, konfirmasi kesan kuning dengan pemeriksaan bilirubin. Pemeriksaan lain tergantung dugaan diagnosis dan pemeriksaan apa saja yang tersedia, meliputi: • Hemoglobin atau hematokrit. • Hitung darah lengkap untuk mencari tanda infeksi bakteri berat (hitung neutrofil tinggi atau tanda rendah dengan batang > 20%) dan hemolisis. 35
  • 267. PEMBAHASAN Kramer Sign :perkiraan kadar serum bilirubindengan melihat progresifitas ikterus. 35
  • 268. PEMBAHASAN Sumber : BUKU SAKU PELAYANAN KESEHATANANAK DI RUMAH SAKIT IKTERUSNEONATORUM TATALAKSANA Terapi sinar jika: • Ikterus pada hari ke-1 • Ikterus berat, meliputi telapak tangan dan telapak kaki • Ikterus pada bayi kurang bulan • Ikterus yang disebabkan oleh hemolisis. Lanjutkan terapi sinar hingga kadar bilirubin serum di bawah nilai ambang atau sampai bayi terlihat baik dengan telapak tangan dan kaki tidak kuning. 35
  • 269. PEMBAHASAN IKTERUSNEONATORUM 35 Sumber : BUKU SAKU PELAYANAN KESEHATANANAK DI RUMAH SAKIT
  • 270. PEMBAHASAN Anemia HemolisisNeonatus ec. Inkompatibilitas Inkompatibilitas AB0 • Adanya aglutinin ibu yang bersirkulasi di darah anak terhadap aglutinogen ABO anak. • Ibu dengan golongan darah O, memproduksi antibodi IgG Anti-A/B terhadap gol. darah anak (golongan darah A atau B). • Biasanya terjadi pada anak pertama 35
  • 271. PEMBAHASAN Anemia HemolisisNeonatus ec. Inkompatibilitas Inkompatibilitas Rh • Terjadi ketika ibu dengan Rh (-), terpapar darah anak dengan Rh (+) melalui sirkulasi fetomaternal, sehingga darah ibu memproduksi antibodi Rh(+). • Biasanya terjadi pada anak kedua • Karena kehamilan pertama tidak merupakan awal paparan sehingga antibodi Rh (+) biasanya baru dibentuk pasca kehaliman pertama 35
  • 272. PEMBAHASAN Kramer Sign :perkiraan kadar serum bilirubindengan melihat progresifitas ikterus. 35
  • 273. a. A nemia : jawaban a nemia terlalu general PEMBAHASAN Jawaban lainnya… b. Asfiksia neonatorum : pasien asfiksia datang dengan keluhan biru, tampak sulit bernapas, dll c. Sepsis neonatorum : sumber infeksi harus diketahui,pasien bisa datang dengan demam atau hipotermi d. Inkompatibilitas Rhesus : rhesus ibu dan bayi pada kasus dikatakan sama 35
  • 274. SOAL 036 Seorang anak perempuan 8 tahun diantar oleh orangtuanya ke puskesmas dengan keluhan demam sejak 8 hari yang lalu. Demam dirasakan meningkat terutama malam hari, namun 2 hari terakhir dema m dirasakan terus menerus. Keluhan disertai dengan penurunan nafsu makan dan diare. Pasien memiliki kebiasaan jajan dipinggir jalan. Pada pemeriksaan tanda vita l d id a p a tkan la ju nad i : 72x/m enit, laju nap a s: 20x/menit, Tax : 38,5. teraba pembesaran hepar 1 jari di bawah arcus costae, lidah eritema. Pemeriksaan penunjang gold standar apa yang paling tepat? A. Kultur LCS B. Kultur Sputum C. Kultur Darah D. Kulltus Urine E. Kultur Feses
  • 275. PEMBAHASAN 036 C. KULTURDARAH • penurunan nafsu makan dan diare • perempuan 8 tahun • demam sejak 10 hari • N: 80x/m, R: 18x/m, S: 38,5 • teraba pembesaran hepar 1 jari di bawah arcus costae, lidah eritema dan tremor
  • 276. PEMBAHASAN Sumber : Buku Saku Pelayanan KesehatanAnak di Rumah Sakit, 2005 DEMAM TIFOID • Etiologi : Salmonella typhi • Pertimbangkan demam tifoid jika a nak demam dan mempunyai salah satu tanda berikut ini: • Diare atau konstipasi, muntah, nyeri perut, sakit kepala atau batuk, • T erutam a jika dem am telah berlangsung selama 7 hari atau lebih • Dan diagnosis lain sudah disisihkan. 36
  • 277. PEMBAHASAN Sumber : Buku Saku Pelayanan KesehatanAnak di Rumah Sakit, 2005 DEMAM TIFOID DIAGNOSIS • Pada pemeriksaan, gambaran diagnosis kunci adalah: • Demam lebih dari tujuh hari • T erlihat jela s sa kit dan kondisi serius tanpa sebab ya ng jela s • Nyeri perut, kembung, mual, muntah, diare, konstipasi • Hepatosplenomegali • Pada demam tifoid berat dapat dijumpai penurunan kesadaran, kejang, dan ikterus • Dapat timbul dengan tanda yang tidak tipikal terutama pada bayi muda sebagai penyakit demam akut dengan disertai syok dan hipotermi. 36
  • 278. PEMBAHASAN Sumber : Buku Saku Pelayanan KesehatanAnak di Rumah Sakit, 2005 DEMAM TIFOID PEMERIKSAAN PENUNJANG • Darah tepi: leukopeni, aneosinofilia, limfositosis relatif, trombositopenia (pada demam tifoid berat). • Serologi : interpretasi harus dilakukan dengan hati-hati. Diagnosis : Tes Widal, IgM atau IgG Anti Salmonella Gold Standard : Kultur darah pada minggu ke 1-2 36
  • 279. PEMBAHASAN Sumber : Buku Saku Pelayanan KesehatanAnak di Rumah Sakit, 2005 DEMAM TIFOID TATALAKSANA • Obati dengan kloramfenikol (50-100 mg/kgBB/hari dibagi dalam 4 dosis per oral atau intravena) selama 10-14 hari • Jika tidak dapat diberikan kloramfenikol, dipakai amoksisilin 100 mg/kgBB/hari peroral atau ampisilin intravena selama 10 hari, atau kotrimoksazol 48 mg/kgBB/hari (dibagi 2 dosis) peroral selama 10 hari. • Bila klinis tidak ada perbaikan digunakan generasi ketiga sefalosporin seperti seftriakson (80 mg/kg IM atau IV, sekali sehari, selama 5-7 hari) atau sefiksim oral (20 mg/kgBB/hari dibagi 2 dosis selama 10 hari). 36
  • 280. PEMBAHASAN Jawaban lainnya… a. kultur LCS : kurang tepat karena infeksi tidak terjadi di meningen b. kultur sputum : kurang tepat karena infeksi tidak terjadi di paru-paru d. kulltus urine : kurang tepat karena infeksi bukan di saluran kemih e. kultur feses : kurang tepat karena bakteri Salmonella sp. Telah beredar sistemik 36
  • 281. SOAL 037 Seorang anak laki-laki usia 10 tahun datang dengan ibunya ke puskesmas dengan keluhan demam sejak 10 hari yang lalu. Demam dirasakan menetap sepanjang hari. Keluhan disertai mual muntah serta diare. Riwayat gusi berdarah, mimisan, kencing merah atau kotoran hitam tidak ada. Pa da tanda vital diperoleh laju nadi 68x/menit, laju napas 26x/menit, Tax 38,2 derajat celcius. Pemeriksaan abdomen : tidak a d a distensi, bising usus meningkat, nyeri tekan tidak ada. Berdasarkan kasus, apakah antibiotik yang dapat diberikan pada pasien ini? A. Cefixime B. Ciprofloxacin C. Eritromisin D. Amoxicillin E. Metronidazole
  • 282. PEMBAHASAN 037 D. AMOXICILLIN • KEYWORD • Anak usia 10 tahun demam sejak 10 hari yang lalu • mual muntah dan diare • Nadi 68x/m, RR 24x/m, Tax 38,2
  • 283. PEMBAHASAN Sumber : Buku Saku Pelayanan KesehatanAnak di Rumah Sakit, 2005 DEMAM TIFOID • Etiologi : Salmonella typhi • Pertimbangkan demam tifoid jika a nak demam dan mempunyai salah satu tanda berikut ini: • Diare atau konstipasi, muntah, nyeri perut, sakit kepala atau batuk, • T erutam a jika dem am telah berlangsung selama 7 hari atau lebih • Dan diagnosis lain sudah disisihkan. 37
  • 284. PEMBAHASAN Sumber : Buku Saku Pelayanan KesehatanAnak di Rumah Sakit, 2005 DEMAM TIFOID DIAGNOSIS • Pada pemeriksaan, gambaran diagnosis kunci adalah: • Demam lebih dari tujuh hari • T erlihat jela s sa kit dan kondisi serius tanpa sebab ya ng jela s • Nyeri perut, kembung, mual, muntah, diare, konstipasi • Hepatosplenomegali • Pada demam tifoid berat dapat dijumpai penurunan kesadaran, kejang, dan ikterus • Dapat timbul dengan tanda yang tidak tipikal terutama pada bayi muda sebagai penyakit demam akut dengan disertai syok dan hipotermi. 37
  • 285. PEMBAHASAN Sumber : Buku Saku Pelayanan KesehatanAnak di Rumah Sakit, 2005 DEMAM TIFOID PEMERIKSAAN PENUNJANG • Darah tepi: leukopeni, aneosinofilia, limfositosis relatif, trombositopenia (pada demam tifoid berat). • Serologi : interpretasi harus dilakukan dengan hati-hati. Diagnosis : Tes Widal, IgM atau IgG Anti Salmonella Gold Standard : Kultur darah pada minggu ke 1-2 37
  • 286. PEMBAHASAN Sumber : Buku Saku Pelayanan KesehatanAnak di Rumah Sakit, 2005 DEMAM TIFOID TATALAKSANA • Obati dengan kloramfenikol (50-100 mg/kgBB/hari dibagi dalam 4 dosis per oral atau intravena) selama 10-14 hari • Jika tidak dapat diberikan kloramfenikol, dipakai amoksisilin 100 mg/kgBB/hari peroral atau ampisilin intravena selama 10 hari, atau kotrimoksazol 48 mg/kgBB/hari (dibagi 2 dosis) peroral selama 10 hari. • Bila klinis tidak ada perbaikan digunakan generasi ketiga sefalosporin seperti seftriakson (80 mg/kg IM atau IV, sekali sehari, selama 5-7 hari) atau sefiksim oral (20 mg/kgBB/hari dibagi 2 dosis selama 10 hari). 37
  • 287. PEMBAHASAN Jawaban lainnya… a. Cefixime : terapi lini terakhir b. Ciprofloxac in : kontraindikasi thd anak, bukan salah satu pilihan terapi pada kasus demam tifoid c. Eritromisin : bukan salah satu pilihan terapi pada kasus demam tifoid e. Metronidazole : bukan salah satu pilihan terapi pada kasus demam tifoid 37
  • 288. SOAL 038 Linda, perempuan umur 5 tahun dibawa ibunya ke IGD RS dengan keluhan mimisan sejak 3 jam SMRS. Sebelumnya pasien mengalami demam 3 hari. Pada pemeriksaan fisik didapatkan kesadaran compos mentis, tanda tanda vital TD 110/80 mmHg, nadi 120 kali/menit, RR 22 kali/menit, suhu 38,20C. Pa da hasil laboratorium didapatkan trombosit 45.000, hb 13 g/dl, hematokrit 46%, leukosit 3.200. Apa diagnosis pada pasien tersebut? a. Demam dengue b. Demam berdarah dengue derajat I c. Demam berdarah dengue derajat II d. Demam berdarah dengue derajat III e. Demam berdarah dengue derajat IV
  • 289. PEMBAHASAN 038 C. DEMAM BERDARAH DENGUE DERAJATI I • KEYWORD • perempuan umur 5 tahun • mimisan sejak 3 jam SMRS • demam 3 hari • kesadaran compos • nadi 120 kali/menit, RR 22 kali/menit, suhu 38,20C • trombosit 45.000, hb 13 g/dl, hematokrit 46%, leukosit 3.200
  • 290. PEMBAHASAN Sumber : Buku Saku Pelayanan KesehatanAnak di Rumah Sakit, 2005 INFEKSIVIRUSDENGUE DEMAM DENGUE • Demam tinggi mendadak • Ditam bah gejala penyerta 2 atau lebih: • - Nyeri kepala • - Nyeri retro orbita • - Nyeri otot dan tulang • - Ruam kulit • - Meski jarang dapat disertai manifestasi perdarahan • - Leukopenia • - Uji HI >1280 atau IgM/IgG positif • Tidak ditemukan tanda kebocoran plasma (hemokonsentrasi, efusi pleura, asites, hipoproteinemia). 38
  • 291. PEMBAHASAN Sumber : Buku Saku Pelayanan KesehatanAnak di Rumah Sakit, 2005 INFEKSIVIRUSDENGUE Tatalaksana Demam Dengue • Sebagian besar anak dapat dirawat di rumah dengan memberikan nasihat perawatan pada orang tua anak. • Berikan anak banyak minum dengan air hangat atau larutan oralit untuk mengganti cairan yang hilang akibat demam dan muntah. • Berikan parasetamol untuk demam. Jangan berikan asetosal atau ibuprofen karena obat-obatan ini dapat merangsang perdarahan. • Anak harus dibawa ke rumah sakit apabila demam tinggi, kejang, tidak bisa minum, muntah terus-menerus. 38
  • 292. PEMBAHASAN Sumber : Buku Saku Pelayanan KesehatanAnak di Rumah Sakit, 2005 INFEKSIVIRUSDENGUE DEMAM BERDARAH DENGUE 1. Klinis • Demam tinggi mendadak tanpa sebab yang jelas, berlangsung terus menerus selama 2-7 hari • Terdapat manifestasi perdarahan ditandai dengan: • uji bendung positif • petekie, ekimosis, purpura • perdarahan mukosa, epistaksis, perdarahan gusi • hematemesis dan atau melena • Pembesaran hati • Syok, ditandai nadi cepat dan lemah sampai tidak teraba, penyempitan tekanan nadi (<20 mmHg), hipotensi sampai tidak terukur, kaki da n ta nga n dingin, kulit lembab, capilla ry refill time memanjang (>2 detik) dan pasien tampak gelisah. 38