Bila pasien memiliki riwayat gastritis, NSAID apa yang boleh diberikan?
E. CELECOXIB
Celecoxib adalah obat NSAID selektif inhibitor COX-2, sehingga lebih aman digunakan pada pasien dengan riwayat gastritis karena tidak menghambat COX-1 yang berperan dalam produksi prostaglandin protektif lambung.
Jawaban lain:
A. Antalgin - bukan NSAID
B. Meloksikam - non selektif COX
C.
2. Jadilah dokter yang baik, bukan sekedar
mengejar pujian atau kekayaan, namun
senantiasa mengharap belas kasih
Pencipta yang telah memberikan kita
sebuah kelebihan dari
ketidaksempurnaan
3. SOAL
001
Laki-laki, 48 tahun mengeluhkan sesak napas. Pasien bekerja di pertambangan
Kalimantan. Pada pemeriksaan penunjang foto polos dada ditemukan ground-glass
appereance. Diagnosis kasus ini adalah..
A. Silikosis
B . A sbetosis
C. Busitosis
D. Bissinosis
E. PPOK
5. PEMBAHASAN
ASBESTOSIS
• Asbestosis adalah pneumokoniosis yang
disebabkan oleh akumulasi pajanan serat
asbestos.
• Asbestos adalah kelompok mineral silikat fibrosa dari
logam magnesium dan besi yang sering digunakan
sebagai bahan baku industri tegel lantai dan atap
6. PEMBAHASAN
ASBESTOSIS
• Proses patofisiologi asbestosis diawali dengan
inhalasi serat asbestos.
• Serat berdiameter 0,5-5 mikrometer akan
tersimpan di bifurcatio saluran, bronkioli, dan
alveoli.
• Awitan gejala asbestosis biasanya akan timbul 20
tahun setelah Pajanan awal. Tanda dan gejala
asbestosis kebanyakan tidak khas dan mirip
penyakit paru restriktif lainnya.
7. PEMBAHASAN
GEJALA
• Proses patofisiologi asbestosis diawali dengan
inhalasi serat asbestos.
• Serat berdiameter 0,5-5 mikrometer akan
tersimpan di bifurcatio saluran, bronkioli, dan
alveoli.
• Awitan gejala asbestosis biasanya akan timbul 20
tahun setelah Pajanan awal. Tanda dan gejala
asbestosis kebanyakan tidak khas dan mirip
penyakit paru restriktif lainnya.
8. PEMERIKSAAN FISIK
• Rhonki basal paru
bilateral pada akhir
fase inspirasi
• Jari tabuh (digital
clubbing)
9. PEMERIKSAAN RONTGEN
Tiga tingkatan gambaran roentgen:
• Pada tahap awal, gambaran pola retikular pada
basal paru, ground-glass appearance.
• Tahap kedua, ditandai gambaran shaggy heart
border (Gambar 2).
• Pada tahap akhir, terdapat pola intersisial kasar
dan honey-comb pada paru ata
11. Jawaban lainnya…
A. Silikosis pekerja tambang, keramik,
pencetakan logam, rontgen egg shell
calcification
C. Busitosis tidak ada
D. Bissinosis hirupan debu kapas, rami dan sisal;
Monday morning fever
E. PPOK akibat terpapar asap hasil
pembakaran; barrel chest
12. SOAL
002
Pasien laki-laki berusia 64 tahun datang ke poliklinik dengan keluhan batuk
bercampur darah sejak 3 bulan yang lalu. Keluhan disertai dengan suara yang
menjadi serak, sesak, nafsu makan menurun, dan berat ba dan turun. Riwayat
merokok sejak 40 tahun yang lalu sebanyak 2 bungkus/hari. Pemeriksaan fisik
dida patkan T
D 120/80 mmHg, nadi 78 kali/menit, RR 22 kali/menit, suhu 36,8C.
Pemeriksaan thoraks didapatkan hemithoraks kiri tertinggal, fremitus kiri lebih
besar daripada kanan, suara napas paru kiri menghilang. Hasil foto thoraks
ditemukan konsolidasi di lobus inferior kiri. Kemungkinan diagnosa pada kasus
tersebut adalah…
A. Asma bronkiale
B. TB paru
C. PPOK
D. Karsinoma paru
E. Efusi pleura
13. PEMBAHASAN
002
KEYWORDS:
• laki-laki, 64 tahun datang ke poliklinik
• batuk bercampur darah sejak 3 bulan yang lalu.
• suara yang menjadi serak, sesak, nafsu makan menurun, dan berat
badan turun.
• Riwayat merokok sejak 40 tahun yang lalu sebanyak 2 bungkus/hari.
• PF: TD 120/80 mmHg, nadi 78 kali/menit, RR 22 kali/menit, suhu 36,8C.
Pemeriksaan thoraks didapatkan hemithoraks kiri tertinggal, fremitus kiri
lebih besar daripada kanan, suara napas paru kiri menghilang.
• Hasil foto thoraks ditemukan konsolidasi di lobus inferior kiri.
Kemungkinan diagnosa pada kasus tersebut adalah…
D. KARSINOMA PARU
14. PEMBAHASAN
Karsinoma Paru
Anamnesis
• Batuk-batuk dengan/tanpa dahak (dahak
putih, dapat juga purulen)
• Batuk darah
• Sesak napas
• Suara serak
• Sakit dada
• Sulit/sakit menelan
• Benjolan di pangkal leher
• Sembab muka dan leher, kadang disertai
sembab lengan dengan rasa nyeri yang
hebat
• Penurunan berat badan
• Faktor risiko rokok
Pemeriksaan fisik
• Hasil yang didapat sangat bergantung pada
kelainan saat pemeriksaan dilakukan
• Tumor paru ukuran kecil dan terletak di
perifer dapat memberikan gambaran
normal pada pemeriksaan
• Tumor dengan ukuran besar, terlebih bila
disertai atelektasos sebagai akibat kompresi
bronkus, efusi pleura atau penekanan vena
kava akan memberikan hasil yang lebih
informatif
• Pemeriksaan KGB
Sumber: Pedoman Diagnosis dan Tatalaksana Kanker Paru di Indonesia. PDPI. 2003
16. PEMBAHASAN
Pemeriksaan Radiologi
Karsinoma Paru
Foto Thoraks
• Pada pemeriksaan foto thoraks
PA/lateral akan dapat dilihat bila massa
tumor dengan ukuran tumor > 1 cm
(konsolidasi)
• Tanda yang mendukung keganasan
adalah tepi yang ireguler, disertai
identasi pleura, tumor satelit tumor, dll
• Pada foto tumor juga dapat ditemukan
telah invasi ke dinding dada, efusi
pleura, efusi perikardium, dan
metastasis intrapulmoner
CT Scan
• Dapat mendeteksi tumor dengan
ukuran < 1 cm
• Bila terdapat penekanan terhadap
bronkus, tumor intrabronkial,
atelektasis, efusi pleura yang tidak
masif, dan telah terjadi invasi ke
mediastinum dandinding dada dapat
tervisualisasi
• Keterlibatan KGB dapat dideteksi
Sumber: Pedoman Diagnosis dan Tatalaksana Kanker Paru di Indonesia. PDPI. 2003
17. PEMBAHASAN
PEMERIKSAAN FISIK KARSINOMA PARU
• Yang perlu diingat adalah
mengapa hasil pemeriksaan
fisik dapat demikian
• Ketika adamassa padat di paru
penghantaran suara oleh
fremitus vokal menjadi lebih baik
(media padat)
• Massa di paru juga
menghambat pengembangan
jaringan paru sendiri suara
nafas berkurang
• Ingat kembali bahwa ada
gejala khas dari kanker
paru batuk darah atau sesak
napas
• Perhatikan usia pasien juga!
19. PEMBAHASAN
Pemeriksaan Radiologi karsinoma Paru
• Coin lesion or solitary pulmonary nodule (SPN) is a round oval, wellcircumscribed
solitary pulmonary lesion.
• Lung cancer is the most common cause of malignant coin lesion.
• These lesions are the first indicator of lung cancer in about 20-30% patients.
• 10-30% of cancerous coin lesion occur when cancer spread to the lungs from another
part of the body.
20. PEMBAHASAN
Jawaban lainnya…
A. Asma bronkiale sesak, suara nafas mengi,
riwayat atopi/alergi (+) dengan/tanpa
darah, foto berupa
B. TB paru batuk kronis (≥2 minggu)
kavitas/infiltrat di apeks paru, sputum BTA (+)
C. PPOK riwayat merokok (+), barrel chest, foto
berupa sela iga melebar, gambaran jantung
pendulum, diafragma mendatar
E. Efusi pleura sesak, suara napas menurun,
gerak dada asimetris, fremitus menurun, foto
terdapat gambaran air fluid leve
21. SOAL
003
Wanita, 33 tahun datang ke poliklinik dengan keluhan batuk berdahak lebih
dari 2 bulan. Keluhan disertai dengan dema m dan sering berkeringat p a d a
malam hari. Sebelumnya pasien tidak pernah mengalami keluhan seperti ini.
Pasien juga belum pernah mendapatkan pengobatan apapun. Pa da
pemeriksaan fisik didapatkan TD 120/80 mmHg, nadi 86 kali/menit, RR 24
kali/menit, suhu 38,9C. Pa da auskultasi ditemukan ronki p a d a kedua lapang
paru, perkusi hipersonor p a d a apeks. Komplikasi yang mungkin terjadi oleh
karena penyakit yang diderita pasien adalah….
A. Emfisema
B. Efusi pleura
C. Pneumothoraks
D. Hematothoraks
E. Empyema
22. PEMBAHASAN
003
C. PNEUMOTHORAKS
KEYWORDS:
• Wanita, 33 tahun
• keluhan batuk berdahak lebih dari 2 bulan.
• demam dan sering berkeringat pada malam hari.
• belum pernah mendapatkan pengobatan apapun.
• PF: TD 120/80 mmHg, nadi 86 kali/menit, RR 24
kali/menit, suhu 38,9C, ronki pada kedua lapang
paru, perkusi hipersonor pada apeks.
Komplikasi yang mungkin terjadi oleh karena penyakit
yang diderita pasien adalah….
23. PEMBAHASAN
Penyakit Paru
Komplikasi yang mungkin timbul pada TB paru
• Hemoptisis, pneumothoraks, gagal napas, gagal
jantung, efusi pleura
Sumber: Pedoman Diagnosis dan Penatalaksanaan TB di Indonesia, PDPI, 2017
24. PEMBAHASAN
Jawaban lainnya…
A. Emfisema batuk dahak tiga lapis
B. Efusi pleura sudut costofrenikus tumpul
D. Hematothoraks meniscus sign (+), berupa
darah
E. Empyema meniscus sign (+), berupa pus
25. SOAL
004
Pasien perempuan , 60 tahun datang dengan keluhan sesak dan mual
sejak 1 hari SMRS. Pasien juga tidak bisa BAK sejak 2 hari yang lalu. Sejak 6
bulan yang lalu pasien sudah merasa air kencingnya lebih sedikit
meskipun minum air putih yang cukup. Keluhan disertai lemas dan kedua
kaki bengkak. Terdapat riwayat hipertensi dan diabetes melitus sejak 5
tahun yang lalu. Saat ini tekanan darah 160/90 mmHg. Dari pemeriksaan
lab didapatkan ureum 300, kretinin 12, proteinuria +++, Hb 8,3 g/dl, PH 7,1.
Dari USG didapatkan gambaran kedua ginjal yang mengecil.
Tatalaksana yang paling tepat adalah...
A. Pemberian antibiotic
B. Hemodialisis
C. Radiasi
D. Tranfusi darah (PRC)
E. Pemberian loop diuretic
26. PEMBAHASAN
004
KEYWORD:
• Pasien perempuan , 60 tahun
• Sesak dan mual,tidak bisa BAK
• Air kencingnya lebh sedikit
• Lemas dan kedua kaki bengkak
• Riwayat hipertensi dan diabetes melitus
• PF: TD 60/90 mmHg.
• Pemeriksaan lab ureum 300, kretinin 12, proteinuria +++, Hb 8,3
g/dl
• USG kedua ginjal yang mengecil
Tatalaksana yang paling tepat adalah...
B. HEMODIALISIS
31. PEMBAHASAN
Jawaban lainnya…
A. Pemberian antibiotic tidak ada infeksi
C. Radiasi tidak ada indikasi
D. Tranfusi darah (PRC) belum ada indikasi
E. Pemberian loop diuretic pada CKD tanpa
indikasi HD cito
32. SOAL
005
Seorang wanita, usia 65 tahun, datang ke Puskesmas dengan
keluhan nyeri di lutut dan pinggang, yang hilang timbul sejak 2 tahun
lalu. Nyeri seringkali disertai kaku sendi <1 jam saat bangun tidur
pagi hari. Pasien juga kesulitan menekuk kedua lututnya.
Pemeriksaan fisik TTV dalam batas normal. Pemeriksaan status lokalis
genu didapatkan sedikit edema; eritema (+); nyeri tekan (+);
krepitasi (+). Bila pasien memiliki riwayat gastritis, NSAID apa yang boleh
diberikan?
A. Antalgin
B. Meloksikam
C. Piroksikam
D. Natrium diklofenak
E. Celecoxib
33. PEMBAHASAN
005
KEYWORDS:
• Seorang wanita, usia 65 tahun,
• Nyeri di lutut dan pinggang,
• Nyeri disertai kaku sendi <1 jam sa a t bangun tidur
pagi hari.
• Kesulitan menekuk kedua lututnya.
• Status lokalis genu didapatkan sedikit edema; eritema
(+); nyeri tekan (+); krepitasi (+).
Bila pasien memiliki riwayat gastritis, NSAID apa yang
boleh diberikan?
E. CELECOXIB
40. PEMBAHASAN
Jawaban lainnya…
A. Antalgin bukan indikasi pada O A
B. Meloksikam dapat menjadi terapi O A namun
kurang selektif
C. Piroksikam dapat menjadi terapi O A namun
kurang selektif
D. Natrium diklofenak dapat menjadi terapi OA
namun kurang selektif
41. SOAL
006
Laki-laki 40 tahun datang dengan keluhan jempol kaki terasa nyeri 8 jam
yang lalu. A d a riwayat nyeri sebelumnya, diberikan obat anti nyeri lalu
keluhan menghilang. Riwayat keluhan nyeri berulang. Pa da pemeriksaan
fisik tanda-tanda vital dalam batas normal, p a d a MTP 1 dekstra ditemukan
tofus, hiperemis (+). Hasil laboratorium asam urat 9 mg/dL. Apa terapi yang
tepat pada kasus ini?
A. Kodein
B. Probenesid
C. Paraceta mol
D. Allupurinol
E. Kolkisin
42. PEMBAHASAN
006
KEYWORDS:
• Laki-laki, 40 tahun
• Jempol kaki nyeri, 8 jam
• Riwayat keluhan nyeri berulang
• PF: MTP 1 dekstra ditemukan tofus, hiperemis (+)
• Lab: asam urat 9 mg/dL
Apa terapi yang tepat pada kasus ini?
E. KOLKISIN
43. PEMBAHASAN
TATALAKSANA GOUT ARTHRITIS
SERANGAN AKUT
• Kolkisin, efektif pada 24 jam pertama setelah
serangan nyeri sendi timbul. Dosis oral 0,5-0,6 mg
per hari dengan dosis maksimal 6 mg.
• Kortikosteroid sistemik jangka pendek (bila kolkisin
dan NSAID tidak berespon baik), seperti
prednisone 2-3 x 5 mg/hari selama 3 hari
• NSAID seperti natrium diklofenak 25-50mgselama
3-5 hari.
44. PEMBAHASAN
TATALAKSANA GOUT ARTHRITIS
MENCEGAH KOMPLIKASI
• Penurun asam urat : urikosurik (meningkatkan
pembuanganasam urat lewat urine) atau inhibitor
xantine oksidase (menghambat produksi asam urat).
Obat penurun asam urat tidak digunakan selama
serangan akut.
Contoh urikosurik: probenecid.
Contoh inhibitor xantine oxidase: allupurinol
• M odifikasi gaya hidup : minum cukup (8-10
gelas/hari), menjaga berat badan ideal, hindari
konsumsi alkohol, pola diet rendah purin
45. PEMBAHASAN
Jawaban lainnya…
A. Kodein bukan pilihan pada terapi gout
arthritis
B. Probenesid kontraindikasi diberikan pada
serangan akut
C. Paracetamol bukan pilihan utama pada
terapi gout arthritis
D. Allupurinol kontraindikasi diberikan pada
serangan akut
46. SOAL
007
Pasien laki – laki, 8 tahun datang dengan keluhan dema m hilang timbul
sejak 6 hari yang lalu, terutama p a d a malam hari. Pasien juga mengeluh
mual, muntah, sakit kepala, pegal – pegal di seluruh tubuh sulit buang air
besar. Pa da pemeriksaan fisik didapatkan nadi 80 kali/menit, suhu 38,80
C, lidah kotor dengan tepi hiperemis dan nyeri tekan abdomen
(+).Pemeriksaan yang paling tepat dilakukan saat ini adalah …
A. IgM anti Salmonela
B. Kultur urin
C. Kulltur darah
D. Kultur feses
E. Widal tes
47. PEMBAHASAN
007
C. KULTURDARAH
KEYWORDS:
• Pasien laki – laki, 8 tahun
• demam hilang timbul sejak 6 hari, terutama malam hari
• mual, muntah, sakit kepala, pegal – pegal di seluruh tubuh
• sulit buang air besar
• nadi 80 kali/menit, suhu 38,80 C, lidah kotor dengan tepi
hiperemis dan nyeri tekan abdomen (+).
Pemeriksaan yang paling tepat dilakukan saat ini adalah …
50. PEMBAHASAN
DEMAM TIFOID
• Gejala khas pada typhoid
• Stepwise fever pattern àpola demam dimana suhu akan turun di pagi
dan suhu semakin tinggi dari hari ke hari.
• Minggu pertama: gejala gastrointestinal (nyeriperut, konstipasi), batuk,
sakit kepala.
• Akhir minggu pertama: suhu masuk fase plateau (39-400C), muncul
rose spot (salmon-colored, blanching, truncal, maculopapules)
• Minggu kedua: gejala di atas meningkat, dapat ditemukan
splenomegali. Bradikardi relatif, dicrotic pulse (double beat, the
second beat weaker than the first)
• Minggu ketiga: takipnue, distensi perut, diare hijau-kuning (pea soup
diarrhea), dapat masuk thypoid state(apatis, confusion, psychosis),
dapat terjadi perforasi usus dan peritonitis
• Minggu keempat: jika individu tersebut bertahan, gejala akan
membaik
51. PEMBAHASAN
PEMERIKSAAN TIFOID
• Tubex test Minggu pertama
• Widal Minggu kedua Hasil positif jika terjadi
kenaikan titer 4x lipat atau Anti-O 1/320 atau anti-
H 1/640
• Typhi dot IgM IgG 4) Kultur :
• Aspirat sumsum tulang terlalu invasif.
• Darah minggu 1
• Feses minggu 2,3
• Urin minggu 3,4
52. PEMBAHASAN
Jawaban lainnya…
A. IgM anti Salmonela minggu ke 2
B. Kulltur urin minggu ke 4
D. Kultur feses minggu ke 23
E. Widal tes minggu ke 2
53. SOAL
008
Laki-laki, 30 tahun, datang ke IGD dengan keluhan b a da n terasa
kaku. Tangan terasa tertarik dan bergerak sendiri tanpa bisa
dikendalikan. Sebelumnya pasien mengalami BAB cair dan
muntah. Pasien berobat ke puskesmas dan diberikan obat untuk
mengurangi keluhannya. Obat yang memiliki efek samping pada
keadaan pasien adalah:
A. Loperamide
B. Domperidone
C. Metoklopramide
D. Ondansentron
E. Omeprazol
54. PEMBAHASAN
008
KEYWORDS:
• Laki-laki, 30 tahun
• Badan kaku, tangan terasa tertarik, bergerak
sendiri
• Riwayat penggunaan obat muntah yang
diberikan di puskesmas
Obat yang memiliki efek samping pada keadaan
pasien adalah:
C. METOKLOPRAMIDE
55. PEMBAHASAN
OBATMUNTAH
• Domperidon blokade reseptor dopamin perifer
dan CTZ, mempercepat pengosongan lambung,
meningkatkan peristaltik lambung (tidak bisa
lewat BBB)
• Metoclopramide blokade reseptor dopamin
dan serotonin di CTZ, meningkatkan motilitas GI
(bisa lewat BBB)
• Ondansentron antagonis reseptor serotonin
• Chlorpromazine antagonis dopamin di otak
56. PEMBAHASAN
EXTRA-PYRAMIDAL SYNDROME (EPS)
• Suatu kumpulan gejala motorik akibat defisiensi
dopamin di otak (jaras ekstrapiramidal)
• Gejala
• Distonia/spasme
• Akatisia
• Bradikinesia
• Parkinsonisme
• Tremor
• Tardive diskinesia
58. PEMBAHASAN
Jawaban lainnya…
A. Loperamide tidak lewat BBB, tidak
menyebabkan EPS
B. Domperidone tidak lewat BBB, tidak
menyebabkan EPS
D. Ondansentron tidak lewat BBB, tidak
menyebabkan EPS
E. Omeprazole tidak lewat BBB, tidak
menyebabkan EPS
59. SOAL
009
Laki-laki 40 tahun, datang dengan keluhan demam yang telah
dirasakan sejak 1 minggu yang lalu. Demam dirasakan naik turun.
Demam disertai dengan perubahan warna kencing menjadi kuning
pekat. Dari hasil anamnesis diketahui bahwa pasien pernah
menderita penyakit kuning sejak 8 tahun yang lalu dan hingga
sekarang masih aktif mengonsumsi alkohol. Pemeriksaan darah
ditemukan virus yang masih aktif bereplikasi.
Penanda yang tepat kasus diatas adalah?
A. IgG anti HAV
B. HbsAg
C. IgG dan HAV
D. HbeAg
E. HbcAg
60. PEMBAHASAN
009
D. HBEAG
KEYWORDS:
• Laki-laki, 40 tahun
• Demam naik turun, 1 minggu lalu
• Disertai kencing kuning pekat
• Riwayat pernah menderita penyakit kuning, 8 tahun
lalu dan hingga sekarang masih aktif mengonsumsi
alcohol
• Pemeriksaan darah ditemukan virus yang masih aktif
bereplikasi
Penanda yang tepat kasus diatas adalah?
62. PEMBAHASAN
Serologi Hepatitis B
HBsAg:
• Hep B surface antigen, indikator awal hepatitis B,
dideteksi 4-12 minggu setelah infeksi
Anti HBs:
• Antibodi terhadap HBsAg, menandakan adanya
kekebalan terhadap HBV
HBcAg:
• Hep B core antigen, tidak ada nilai diagnostik
63. PEMBAHASAN
Serologi Hepatitis B
Anti HBc:
• Antibodi terhadap HBcAg, penanda infeksi saat
window period dimana HBsAg dan AntiHBs
negative
HBeAg:
• Hep B envelope antigen, tanda virus replikatif dan
infeksius
Anti Hbe:
• Penanda infeksi akut sudah berakhir, jika positif
bersama HBsAg menandakan carrier
65. PEMBAHASAN
Jawaban lainnya…
A. IgG anti HAV infeks akut hepatitis A
B. HbsAg infeksi akut atau sedang berlangsung
infeksi hepatitis
C. IgG dan HAV
E. HbcAg tidak ada nilai diagnostik
66. SOAL
010
Wanita, 45 tahun, datang ke unit gawa t darurat RS mengeluh
d e m a m disertai nyeri perut kanan atas, mual (+). Pa d a
pemeriksaan fisik didapatkan mengalami obesitas, demam, murphy
sign (+). Apa diagnosis yang paling mungkin pada kasus diatas?
A. Glomerulonefritis akut
B. Abses hepar
C. De ma m tifoid
D. Kolesistitis akut
E. De ma m dengue
67. PEMBAHASAN
010
D. KOLESISTITIS AKUT
KEYWORDS:
• Wanita, 45 tahun
• Keluhan demam disertai nyeri perut kanan atas
• Keluhan lain seperti mual (+)
• Pemeriksa a n fisik : O besita s (+), demam (+),
murphy sign (+)
Apa diagnosis yang paling mungkin pada kasus
diatas?
68. PEMBAHASAN
Kolesistitis
• Radang kandung empedu disertai keluhan nyeri perut
kanan atas, nyeri tekan dan demam
• Penyebab timbulnkra : iskemia dinding empedu, stasis
cairan empedu, in eksi kuman
• Penyebab utama : batu kandung empedu (90%)
stasus
• Pemeriksaan penunjang -) USG, ERCP (endoscopic
retrograde cholangiopancreatography) — dapat
sekallgus menatalaksana
• Penatalaksanaan
• Suportif, antibiotik oral
• Kolesistektomi, baik per-kutaneous maupun open
69. • Nyeri perut berawal di ulu
hati kemudian terlokalisir di
kanan atas
• Nyeri dapat menjalar ke
bahu kanan / skapula
• Mual muntah
• Demam
• Kantung empedu teraba
("30-40% pasien)
• lkterik(~15% pasien)
77. PEMBAHASAN
KOLANGITIS
• Obstruksi duktus bilier, yang dilanjutkan dengan stasis
bilier, hingga sepsis bilier
• Utamanya akibat koleokolitiasis, dapat pula
disebabkan oleh striktur, neoplasma, dan lainnya
• Charcot triad: demam, nyeri perut kanan atas, dan
kuning (+hipotensi dan altered mental status =
reynold's pentad)
• Leukkositosis, dengan kemungkinan kulur darah positif
• Gambaran obstruksi (ALP dan GGT yang meningkat)
• Tx: suportif dan dekompresi bilier (ERCP), dilanjutkan
kolesistektomi
78. PEMBAHASAN
KOLESISTITISVS KOLANGITIS
• Kolesistitis = nyeri perut kanan atas, murphy sign
(+), faktor risiko : kolelitiasis.
• Kolangitis =
• T
rias C harcot : demam , ikterik, nyeri perut kanan atas
• Pentad Reynaud: demam, ikterik, nyeri perut kanan
atas, penurunan kesadaran, hipotensi.
• Faktor risiko : koledokolitiasis.
• Demam dan ikterik bisa dijumpai pada kolesistitis, tetapi
biasanya lebih ringan.
81. PEMBAHASAN
TATALAKSANA
• Bowel rest
• Hidrasi IV
• Koreksi elektrolit
• Antibiotik
• Analgesik dan antimuntah
• Bedah (kolesistektomi, ERCP)
Sumber: kumar medical medicine
82. PEMBAHASAN
Jawaban lainnya…
A. Glomerulonefritis akut BAK berdarah
B. Abses hepar demam, riwayat diare
berdarah, Ludwig sign
C. Demam tifoid demam, gejala gastrointestinal,
tifoid tongue, bradikardie relatif
E. Demam dengue demam, keluhan nyeri sendi,
penurunan kadar platelet
83. SOAL
011
Laki-laki 45 tahun datang ke IGD rumah sakit dengan keluhan
kembung. Keluhan disertai pusing, mual, muntah, lemas, dan sering
bersendawa. Pada pemeriksaan sensitivitas kuman dari muntahan
didapatkan bakteri bentuk spiral gram negatif berflagel, urease (+),
oksidase (+), katalase (+). Terapi apa yang paling sesuai diberikan
untuk eradikasi kuman penyebab kondisi ini?
A. Bismuth +amoxicillin +metronidazole
B . O m eprazole +a moxicillin +kla ritomisin
C . O m e prazole +ciprofloxacin +m etronid a zole
D . O m eprazole +doksisiklin +kla ritomisin
E . O m e prazole +m etronid a zole +tetrasiklin
84. PEMBAHASAN
011
B. OPEPRAZOLE + AMOXICILLIN + KLARITOMISIN
KEYWORDS:
• Laki-laki, 45 tahun
• Keluhan perut kembung
• Disertai pusing, mual, muntah, dan sering bersendawa
• Pemeriksaan sensitivitas kuman : terdapat bakteri
bentuk spiral, gram negatif, berflagel, urease (+),
oksidase (+), katalase (+)
Terapi apa yang paling sesuai diberikan untuk
eradikasi kuman penyebab kondisi ini?
85. PEMBAHASAN
Sumber: Konsensus Nasional Penatalaksanaan Dispepsia dan infeksi helicobacter pylori
Definisi
• Dispepsia merupakan rasa tidak nyaman yang
berasal dati daerah abdomen bagian atas.
• Nyeri epigastrium, rasa terbakar di epigastrium,
rasa penuh setelah makan, cepat kenyang, rasa
kembung pada saluran cerna atas, mual,
muntah, dan sendawa.
• Unluk dispepsia fungsionai, keluhan tersebut di
atas harus berlangsung setidaknya selama tiga
bulan terakhir dengan awitan gejala enam bulan
sebelum diagnosis ditegakkan.
11
88. PEMBAHASAN
Dispepsia akibat infeksi Hpylori
• Di Indonesia, 90-100% pasien dengan ulkus
peptikum yang tidak memiliki riwayat
penggunaan obat OAINS adalah akibat infeksi Hp
• 20-40% dyspepsia fungsional adalah akibat infeksi
Hp
• Diagnosis dapat dilakukan melalui endoskopi
(kultur, histologi, rapid urease) dan secara tidak
langsung (urea breath test – gold standard, tes
tinja dan urine)
• Sebelum pemeriksaan harus bebas PPI dan
antibiotik 2 minggu
11
90. PEMBAHASAN
Jawaban lainnya…
A. Bismuth + amoxic illin + metronidazole lini
kedua
C. Omeprazole + ciprofloxacin + metronidazole
ciprofloxacin bukan sebagai pilihan terapi
D. Omeprazole + doksisiklin + klaritomisin
doksisiklin bukan sebagai pilihan terapi
E. Omeprazole + metronidazole + tetrasiklin
tetrasiklin bukan sebagai pilihan terapi
11
91. SOAL
012
Laki-laki, usia 19 tahun, diantar keluarganya ke poliklinik karena
mengeluh a d a benjolan di leher sejak 1 bulan lalu. Sebelumnya
pasien ke dokter swasta dan diberi antibiotik namun benjolan tidak
hilang. Keluhan lainnya yakni demam naik turun dan penurunan nafsu
makan. Pemeriksaan fisik didapatkan nodul multiple di area leher,
diameter 1-4 cm; konsistensi kenyal, mudah digerakkan; nyeri tekan
(-). Pa da pemeriksaan PA didapatkan serbukan sel limfositik &
didapatkan gambaran sebagai berikut. Diagnosis yang mungkin
pada pasien adalah: .
A. AML
B. Limfoma hodgkin
C. Limfoma non-hodgkin
D. Limfadenitis
E . C M
92. PEMBAHASAN
012
B. LIMFOMAHODGKIN
KEYWORDS:
• Laki-laki, 19 tahun
• Benjolan di leher, 1 bulan
• Demam naik turun, penurunan nafsu
makan
• PF: nodul multiple di area leher, diameter
1-4 cm, kenyal, mudah digerakkan, nyeri
tekan (-)
• Patologi anatomi: serbukan sel limfositik
• Diagnosis yang mungkin pada pasien
adalah:
93. PEMBAHASAN
LIMFOMA
Benjolan di gland limfonodi (KGB), coli, supraklavikula, mediastinum
Gejala dapat asimptomatik / sistemik : demam, penurunan BB, keringat
malam
Berhubungan dengan infeksi Epstein Bar Virus (EBV), pemeriksaan
penunjang : FNAB
Terapi Kemoterapi, No Surgery !!!
12
94. PEMBAHASAN
LIMFOMA
Hodgkin
• Distribusi usia bimodal : 14
– 15 tahun dan >50 tahun
• Giant cell atau Reed
strenbreg cell (+) →
gamabaran owl eyes
Non Hodgkin
• Usia dewasa muda
• Reed strenbreg cell (-) →
gamabaran owl eyes
• Sel homogen/uniformi
12
96. PEMBAHASAN
Jawaban lainnya…
A. AML bisitopenia, organomegali, dominan sel
blas, aure rod (+)
12 limfoma hodgkin, yang membedaka adalah
C. Limfoma non-Hodgkin gejala sama seperti
pada pemeriksaan PA tidak ditemukan
gambaran reed strenberg cell
D. Limfadenitis : pembesaran KBG disertai tanda
peradangan, pada soal disebutkan tidak ada
nyeri tekan
E . C M leukemia dengan differensiasi sel lebar
dengan dominan sel matur
97. SOAL
013
Anak,12 tahun datang ke poliklinik untuk melakukan check up PF :
nadi 80 x/m enit, S 37℃, RR 24 x/m enit, konjungtiva pucat, sklera tidak
ikterik, tidak a d a hepatosplenomegaly. LAB : Hb 10,8 Ht 33%, leukosit
6.500, trombosit 300.000, Hb A2 10% (nilai normal : 2-3,5), HbF 8%(nilai
normal : 2%). Diagnosis yang tepat adalah?
A. Thalassemia alpha mayor
B. Thalassemia alpha minor
C. Thalassemia beta mayor
D. Thalassemia beta minor
E. Anemia sickle cell
98. PEMBAHASAN
013
D. THALASSEMIABETAMINOR
KEYWORDS:
• Anak umur 12 tahun
• PF : nadi 80 x/menit, S 370C, RR 24 x/menit
• konjungtiva pucat, sklera tidak ikterik, tidak ad a
hepatosplenomegaly
• LAB : Hb 10,8 Ht 33%
, leukosit 6.500, trombosit
300.000, Hb A2 10% (nilai normal : 2-3,5), HbF 8%
(nila i normal : 2%
).
Diagnosis yang tepat adalah?
99. PEMBAHASAN
THALASEMIA
Kelainan pembentukan hemoglobin
• Hb A (96%) : 2 alfa 2 beta
• Hb A2 (4%) : 2 alfa 2 delta
• Hb F (menghilang satu tahun pertama kehidupan) : 2 alfa 2 gama
Evaluasi
• Elektroforesis HB
• Index mentzer: MCV/ eritrosit. Bila > 13 prediktif thalasemia
• retikulosit
13
103. PEMBAHASAN
Jawaban lainnya…
A. Thalassemia alpha mayor pada thalassemia
alfa terjadi penurunan HbA2 dan HbF
B. Thalassemia alpha minor pada thalassemia
alfa terjadi penurunan HbA2 dan HbF
C. Thalassemia beta mayor pada thalassemia
mayor seharusnya dijumpai spleenomegali, dan
ikterik
E. Anemia sickle cell eritrosit berbentuk bulan
sabit
13
104. SOAL
014
Seorang wanita usia 20 tahun, dibawa ke UGD RS dengan keluhan
pucat. Dari anamnesis, didapatkan penurunan nafsu makan dan
pasien makin melemah dalam 1 bulan terakhir. Dari pemeriksaan fisik
didapatkan konjungtiva anemis, hepar 2 c m di bawah arkus kosta,
lien Schuffner I, dan pemeriksaan laboratorium Hb 5 g/dL. Diputuskan
untuk melakukan tranfusi p a d a pasien ini, namun hasil crossmatch
tidak pernah cocok sehingga tidak pernah a d a donor yang cocok.
Pemeriksaan yang harus dilakukan pada pasien ini adalah…
A. Serum ferritin
B. Retikulosit
C. Analisis Hb
D. Aspirasi sumsum tulang
E. Tes Coombs direk dan indirek
105. PEMBAHASAN
014
E. TES COOMBS DIREK DAN INDIREK
KEYWORDS:
• Seorang wanita usia 20 tahun,
• pucat, penurunan nafsu makan dan pasien makin
melemah
• konjungtiva anemis
• hepar 2 cm di bawah arkus kosta, lien Schuffner I,
• Hb 5 g/dL.
• hasil crossmatch tidak pernah cocok
Pemeriksaan yang harus dilakukan pada pasien ini
adalah…
106. PEMBAHASAN
AIHA
• anemia hemolitik autoimun merupakan anemia
yang disebabkan oleh penghancuran eritrosit
oleh autoantibodi.
• Disebut autoantibodi karena tubuh pasien yang
memproduksi antibodi melawan eritrositnya
sendiri.
• Penyebabnya adalah adanya kelainan pada
saat pembentukan limfosit, sehingga limfosit yang
reaktif terhadap antigen eritrosit tetap terbentuk
14
107. PEMBAHASAN
GEJALA
• gejala umum anemia (lemah, letih, lesu), seringkali disertai
demam dan jaundice (sakit kuning).Urin berwarna gelap
14 • Pada pemeriksaan fisik bisa ditemukan tanda-tanda
sering ditemukan.
jaundice, pembesaran limpa, pembesaran hati, dan
pembesaran kelenjar getah bening.
• pemeriksaan laboratorium yang dapat menunjang dalam
diagnosis AIHA. DL (darah lengkap) dan hapusan darah.
• Dari DL bisa dilihat adanya penurunan Hb (anemia) dan
hematokrit. Penurunan Hb biasanya berat dengan kadar
kurang dari 7 g/dl. Kadar trombosit dan leukosit biasanya
masih normal. Bisa juga didapatkan peningkatan jumlah
retikulosit.
108. PEMBAHASAN
ANEMIA
• pemeriksaan serologi untuk mendeteksi adanya
autoantibodi pada AIHA, diantaranya adalah
Direct Antiglobulin Test (DAT, Direct Coombs Test)
dan Indirect Antiglobulin Test (IAT, Indirect
Coombs Test).
• Yang biasa dikerjakan adalah DAT yang
mendeteksi adanya autoantibodi (IgG) yang
menyelubungi eritrosit.
• Pemeriksaan DAT pada penderita AIHA
menunjukkan hasil yang positif, dimana
ditemukan aglutinasi eritrosit.
14
109. PEMBAHASAN
Jawaban lainnya…
A. Serum ferritin ADB
B. Retikulosit sel darah merah muda
C. Analisis Hb thalasemia
D. Aspirasi sumsum tulang anemia aplastic
14
110. SOAL
015
Laki-laki, 40 tahun, datang ke IGD RS dengan nyeri dada kiri menjalar ke dagu
2 jam yang lalu. Hal ini sering dirasakan sebelumnya. Durasi sekitar 10 menit,
Muncul saat aktivitas berat, mereda dengen istirahat, tidak terdapat keringat
dingin den mual muntah. Pade PF ditemukan TD 120/80 mmHg, N 100
x/menit, RR 20 x/menit, suhu efebris, tidak ditemukan kelainan. Pemeriksaan
EKG dan enzim jantung tidak ditemukan kelainan. Tatalaksana yang dapat
diberikan untuk mencegah episode thrombosis akut di kemudian
hari?
A. Aspirin 1 x 80 mg PO
B. Aspirin 1 x 325 mg PO
C. Ticagrelor 2x 80 mg PO
D. ISDN 2 x 5 mg PO
E. ISDN 1x 25 mg PO
111. PEMBAHASAN
015
A. ASPIRIN 1 X 80 MG PO
• Laki-laki, 40 tahun, datang ke IGD RS
• nyeri dada kiri menjalar ke dagu 2 jam yang lalu.
• Hal ini sering dirasakan sebelumnya.
• Durasi sekitar 10 menit, Muncul saat aktivitas berat,
mereda dengen istirahat, tidak terdapat keringat dingin
den mual muntah.
• PF: TD 120/80 mmHg, N 100 x/menit, RR 20 x/menit, suhu
efebris, tidak ditemukan kelainan.
• Pemeriksaan EKG dan enzim jantung tidak ditemukan
kelainan.
Tatalaksana yang dapat diberikan untuk mencegah
episode thrombosis akut di kemudian hari?
112. ANGINA PEKTORISSTABIL
Definisi
PEMBAHASAN
• sindroma klinik yang disebabkan oleh ketidak-seimbangan antara
kebutuhan (demand) dan suplai aliran arteri koroner.
Klasifikasi derajat angina sesuai Canadian
Cardiovascular Society (CCS)
• CCS Kelas 1: Keluhan angina terjadi saat aktifitas berat yang lama
• CCS Kelas 2: Keluhan angina terjadi saat aktifitas yang lebih berat
dari aktifitas sehari-hari
• CCS Kelas 3: Keluhan angina terjadi saat aktifitas sehari-hari
• CCS Kelas 4: Keluhan angina terjadi saat istirahat
Sumber: Panduan Praktik Klinis & Clinical Pathway Penyakit Jantung dan
Pembuluh Darah, PERKI, 2016
15
113. PEMBAHASAN
Manifestasi
Nyeri dada
• Substernal saat aktifitas o
• Dapat menjalar ke lengan kiri, punggung, rahang, dan
ulu hati
Terdapat salah satu atau lebih faktor risiko:
• kencing manis
• kolesterol
• darah tinggi
• keturunan
Sumber: Panduan Praktik Klinis & Clinical Pathway Penyakit Jantung dan
Pembuluh Darah, PERKI, 2016
15
114. PEMBAHASAN
Penunjang
Angina Pectoris CCS1-2:
• Dilakukan pemeriksaan ischemic stress test meliputi Treadmill test,
atau Echocardiografi Stress test, atau Stress test perfusion scanning
atau MRI. MSCT dilakukan sebagai alternatif pemeriksaan
penunjang lain.
Angina Pectoris CCS3-4 (simptomatik) atau riwayat
infark miokard lama :
• Memerlukan pemeriksaan angiografi koroner perkutan.
Pemeriksaan Angiografi koroner dapat dikerjakan pada pasien usia
>40 tahun yang akan menjalani prosedur bedah jantung
Sumber: Panduan Praktik Klinis & Clinical Pathway Penyakit Jantung dan
Pembuluh Darah, PERKI, 2016
15
115. PEMBAHASAN
UJILATIHJANTUNGUNTUK
DIAGNOSISPJK
a d a tidaknya respon iskemia miokard akibat diberikannya beban yang
menyebabkan meningkatnya kebutuhan oksigen dan nutrisi miokard.
Respon iskemia miokard yang ditunjukkan pada ULJ dapat berupa
peruba han pa da elektrokardiogram, peruba han hemodinamik dan tanda
4ser ta gejala yang timbul
Agar keakuratan pemeriksaan dapat maksimal maka harus diupayakan agar
beban diberikan secara adekuat sehingga laju jantung bisa mencapai minimal
85% dari perkiraan laju jantung maksimal berdasarkan usia atau hingga
mencapai kelelahan/ fatigue yang sangat berat
Sumber: Pedoman Uji Latih Jantung, PERKI, 2016
15
119. PEMBAHASAN
Jawaban lainnya…
A. Aspirin 1 x 325 mg PO kurang tepat karena
dosis salah
B. Ticagrelor 2x 80 mg PO kurang tepat, karena
ticagrelor direkomendasikan untuk semua
pasien dengan risiko kejadian iskemik sedang
hingga tinggi (misalnya peningkatan troponin)
dengan dosis loading 180 mg, dilanjutkan 2x90
mg/hari
C. ISDN 2 x 5 mg PO dosis kurang
D. ISDN 1x 25 mg PO dosis kurang
15
120. SOAL
016
Laki-laki, 60 tahun datang ke rumah sakit dengan keluhan riwayat
nyeri d a d a khas infark miokard. Dokter mendiagnosis old myocard
infarction. Bagaimana gambaran EKG pada pasien tersebut?
A. STelevasi
B. STdepresi
C . Q patologis
D
. Tinverted
E. LBBB
121. PEMBAHASAN
016
KEYWORDS:
• Laki-laki, 60 tahun
• keluhan riwayat nyeri dada khas infark miokard.
• Dokter mendiagnosis old myocard infarction.
Bagaimana gambaran EKG pada pasien tersebut?
C. Q PATOLOGIS
123. PEMBAHASAN
Jawaban lainnya…
A. ST elevasi Infark myo card akut
B. ST depresi Infark myo card akut
D. Tinverted infark myo card hari 1-2
E. LBBB
16
124. SOAL
017
Wanita, 46 tahun datang dengan keluhan utama sakit seperti diikat
p a d a tengkuk dan belakang kepala. Pemeriksaan fisik didapatkan TD
150/90 mmHg, N 98x/menit, RR 20x/menit, lain-lain dalam batas
normal dan pasien tidak sedang hamil. Pasien memiliki riwayat
asma. Pasien diberikan obat thiazide oleh dokter tersebut. Dua minggu
kemudian pasien datang kembali dengan keluhan yang sa m a d an
d id a p a tkan TD 160/100 mmHg, N 95 x/menit, RR 18 x/menit. Obat
antihipertensi tambahan yang diberikan pada pasien ini, kecuali….
A. Propanolol
B. Verapamil
C. Lisinopril
D. Diltiazem
E. Nifedipin
125. PEMBAHASAN
017
A. PROPANOLOL
KEYWORDS:
• Wanita, 46 tahun
• keluhan utama sakit seperti diikat pada tengkuk dan belakang
kepala.
• Pasien memiliki riwayat asma
• PF: TD 150/90 mmHg, N 98x/menit, RR 20x/menit, lain-lain dalam
batas normal dan pasien tidak sedang hamil.
• Pasien diberikan obat thiazide oleh dokter tersebut.
• Dua minggu keluhan yang sama dan didapatkan TD 160/100
mmHg, N 95 x/menit, RR 18 x/menit.
Obat antihipertensi tambahan yang diberikan pada pasien ini
adalah….
129. PEMBAHASAN
Jawaban lainnya…
B. Verapamil kombinasi aman dengancalsium
channel blocker
C. Lisinopril kombinasi aman dengan ACEI
D. Diltiazem kombinasi aman dengancalsium
channel blocker
E. Nifedipin kombinasi aman dengancalsium
channel blocker
17
130. SOAL
018
Wanita, 30 tahun, datang ke IGD dengan keluhan berdebar- debar
dan sesak napas. Dari hasil pemeriksan ditemukan TD 80/60 mmHg, N
180x/menit, RR 33x/menit, suhu afebris, akral dingin, ronkhi basah halus
basal (+/+). Dari hasil pemeriksaan EKG ditemukan gambaran berikut.
Tatalaksana apakah yang tepat dilakukan oleh dokter IGD untuk
mengatasi kondisi?
A. Defibrilasi
B. Kardioversi
C. Vagal maneuver
D. Adenosine 6 mg IV
E. RJP
131. PEMBAHASAN
018
B. KARDIOVERSI
KEYWORDS:
• Wanita, 30 tahun, datang ke IGD
• keluhan berdebar-debar dan sesak napas.
• PF: TD 80/60 mmHg, N 180x/menit, RR 33x/menit,
suhu afebris, akral dingin, ronkhi basah halus basal
(+/+).
• EKG: VT dengan nadi
Tatallaksana apakah yang tepat dilakukan oleh
dokter IGD untuk mengatasi kondisi?
133. PEMBAHASAN
Jawaban lainnya…
A. Defibrilasi pada kasus VT tanpa nadi
C. Vagal maneuver kurang tepat karena
dilakukan pada kasus takikardi pasien stabil
D. Adenosine 6 mg IV kurang tepat karena
dilakukan pada kasus takikardi pasien stabil
E. RJP dilakukan pada kasus henti napas henti
jantung
18
134. SOAL
019
Laki-laki, 50 tahun datang dengan keluhan sesak napas memberat
sejak 2 minggu terakhir. Pasien mengaku sesak makin berat saat
beraktivitas dan tidur datar sehingga sering menggunakan 3 bantal.
Pasien juga mengaku sering terbangun dari tidur karena sesak. Dari
hasil pemeriksaan fisik didapatkan TD 100/80 mmHg, N 100x/menit
irregular, RR 28 x/menit, suhu afebris, ronki basah halus basal bilateral.
Dibawah ini manakah yang merupakan kriteria minor Framingham
untuk menegakkan diagnosis gagal jantung?
A. Paroxysmal nocturnal Dyspnea
B. Hepatojugular reflux
C. Gallops S3
D. Ronki basah halus
E. Batuk malam hari
135. PEMBAHASAN
019
E. BATUKMALAM HARI
KEYWORDS:
• Laki-laki, 50 tahun
• keluhan sesak napas memberat sejak 2 minggu terakhir.
• sesak makin berat saat beraktivitas dan tidur datar
sehingga sering menggunakan 3 bantal orthopneu
• terbangun dari tidur karena sesak PND
• PF: TD 100/80 mmHg, N 100x/menit irregular, RR 28 x/menit,
suhu afebris, ronki basah halus basal bilateral.
Dibawah ini manakah yang merupakan kriteria minor
Framingham untuk menegakkan diagnosis gagal jantung?
136. PEMBAHASAN
GAGAL JANTUNG
Definisi gagal jantung Gagal jantung merupakan kumpulan gejala klinis pasien dengan
tampilan seperti :
Gejala khas gagal jantung : Sesak nafas saat istrahat atau aktifitas, kelelahan, edema tungkai
DAN
Tanda khas Gagal Jantung : Takikardia, takipnu, ronki paru, efusi pleura, peningkatan
tekanan vena jugularis, edema perifer, hepatomegali.
DAN
Tanda objektf gangguan struktur atau fungsional jantung saat istrahat, kardiomegali, suara
jantung ke tiga, murmur jantung, abnormalitas dalam gambaran ekokardiografi, kenaikan
konsentrasi peptida natriuretik
Sumber: Pedoman Tatalaksana Gagal Jantung, PERKI, 2015
19
137. PEMBAHASAN
Manifestasi KlinisGagal Jantung
Gejala tipikal
• Sesak nafas
• Ortopneu
• Paroxysmal
nocturnal dyspnoe
• Toleransi aktifitas
yang berkurang
• Cepat lelah
• Begkak di
pergelangan kaki
Gejala kurang tipikal
• Batuk di malam /
dini hari
• Mengi
• Berat badan
bertambah > 2
kg/minggu
• Berat badan turun
(gagal jantung
stadium lanjut)
• Perasaan kembung/
begah
• Nafsu makan
menurun
• Perasaan bingung
(terutama pasien
usia lanjut)
• Depresi
• Berdebar
Tanda Pesifik
• Peningkatan JVP
• Refluks
hepatojugular
• Suara jantung S3
(gallop)
• Apex jantung
bergeser ke lateral
• Bising jantung
• Pingsan
Sumber: Pedoman Tatalaksana Gagal Jantung, PERKI, 2015
Tanda kurang Spesifik
• Edema perifer
• Krepitasi pulmonal
• Sura pekak di basal
paru pada perkusi
• Takikardia
• Nadi ireguler
• Nafas cepat
• Heaptomegali
• Asites
• Kaheksia
19
139. PEMBAHASAN
Klasifikasi Gagal Jantung
Klasifikasi berdasarkan kelainan struktural jantung (ACC/AHA HF Klasifikasi berdasarkan kapsitas fungsional (NYHA)
Class)
Stadium A
Memiliki risiko tinggi untuk berkembang menjadi gagal jantung.
Tidak terdapat gangguan struktural atau fungsional jantung, tidak
terdapat tanda atau gejala
Stadium B
Telah terbentuk penyakit struktur jantung yang berhubungan
dengan perkembangan gagal jantung, tidak terdapat tanda atau
gejala
Kelas I
Tidak terdapat batasan dalam melakukan aktifitas fisik. Aktifitas
fisik sehari-hari tidak menimbulkan kelelahan, palpitasi atau sesak
nafa
StadiumC
Gagal jantung yang simtomatik berhubungan dengan penyakit
struktural jantung yang mendasari
Kelas II
Terdapat batasan aktifitas ringan. Tidak terdapat keluhan saat
istrahat, namun aktifitas fisik sehari-hari menimbulkan kelelahan,
palpitasi atau sesak nafas
Kelas III
Terdapat batasan aktifitas bermakna. Tidak terdapat keluhan saat
istrahat, tetapi aktfitas fisik ringan menyebabkankelelahan, palpitasi
atau sesak
StadiumD
Penyakit jantung struktural lanjut serta gejala gagal jantung yang
sangat bermakna saat istrahat walaupun sudah mendapat terapi medis
maksimal (refrakter)
Kelas IV
Tidak dapat melakukan aktifitasfisik tanpa keluhan. Terdapat gejala
saat istrahat. Keluhan meningkat saat melakukan aktifitas
Sumber: Pedoman Tatalaksana Gagal Jantung, PERKI, 2015
19
140. PEMBAHASAN
Terapi
Rekomendasi terapi farmakologis untuk semua pasien gagal jantung sistolik simtomatik (NYHA
fc II-IV)
1. Pemberian ACEI direkomendasikan, bagi semua pasien dengan EF ≤ 40%, untuk
menurunkan risiko hospitalisasi akibat gagal jantung dan kematian dini
2. Pemberian penyekat β, setelah pemberian ACEI atau ARB pada semua pasien dengan EF ≤
40% untuk menurunkan risiko hosipitalisasi akibat gagal jantung dan kematian prematur
3. MRA direkomendasikan bagi semua pasien dengan gejala gagal jantung yang persisten dan
EF≤ 35, walaupun sudah diberikan dengan ACEI dan penyekat β
Sumber: Pedoman Tatalaksana Gagal Jantung, PERKI, 2015
19
141. PEMBAHASAN
GAGAL JANTUNG AKUT
Definisi gagal jantung akut: kejadian atau perubahan yang cepat dari tanda dan gejala gagal
jantung, terdapat 2 jenis:
Gagal jantung akut yang baru terjadi pertama kali ( de novo )
DAN
gagal jantung dekompensasi akut pada gagal jantung kronis yang sebelumnya stabil
Sumber: Pedoman Tatalaksana Gagal Jantung, PERKI, 2015
19
144. PEMBAHASAN
Jawaban lainnya…
A. Paroxysmal nocturnal Dyspnea kriteria mayor
framingham
B. Hepatojugular reflux kriteria mayor
framingham
C. Gallops S3 kriteria mayor framingham
D. Ronki basah halus kriteria mayor framingham
19
145. SOAL
020
Pasien laki – laki, 40 tahun, datang dengan keluhan terlihat kuning di
seluruh tubuh sejak 3 hari yang lalu. Demam sejak 8 hari yang lalu.
Pegal p a d a seluruh ba da n terutama betis. Disertai keluhan mual
muntah. Riwayat kebanjiran sebelumnya. Pa da pemereksaan fisik
didapatkan pasien ikterik, nyeri tekan epigastrium, hepatomegaly,
nyeri tekan m. gastrocnemius, pendarahan subkonjungtiva minimal.
Pemeriksaan lab didapatkan leukositosis, peningkatan enzim
transaminase, azotemia, disertai dengan hematuria mikroskopik.
Terapi yang tepat pada pasien tersebut adalah…
A. Rawat jalan, doksisiklin 2 x 100 PO
B. Rawat jalan, penisilin injeksi 1,5 juta unit / 24 jam
C. Rawat inap, doksisiklin 2 x 100 mg PO
D. Rawat inap, penisilin injeksi 1,5 juta unit/ 8 jam
E. Rawat inap, tidak perlu antibiotic, cukup
paracetamol saja
146. PEMBAHASAN
020
D. RAWAT INAP, PENISILIN INJEKSI 1,5
JUTA UNIT/ 8 JAM
KEYWORDS:
• Pasien laki – laki, 40 tahun,
• terlihat kuning di seluruh tubuh
• Demam sejak 8 hari yang lalu
• Disertai keluhan mual muntah
• Riwayat kebanjiran sebelumnya
• pasien ikterik, nyeri tekan epigastrium, hepatomegaly, nyeri
tekan m. gastrocnemius, pendarahan subkonjungtiva minimal
• peningkatan enzim transaminase, azotemia, disertai dengan
hematuria mikroskopik.
Terapi yang tepat pada pasien tersebut adalah…
147. PEMBAHASAN
LEPTOSPIROSIS
• Leptospirosis adalah zoonosis yg
disebabkan L. Interrogans .
Penyakit ini harus dicurigai pada
pasien yg berkontak dgn air,
tanah, atau lumpur yg
terkontaminasi urin binatang.
• Gejala klinis leptospirosis: demam,
menggigil, sakit kepala, mual,
muntah, nyeri abdomen, nyeri
otot betis, ikterus, hepatomegali,
anoreksia, fotofobia, gagal ginjal
20
151. PEMBAHASAN
TATALAKSANA LEPTOSPIROSIS
• Sebagian besar kasus self limiting, dengan
keparahan mild-moderate
• Antibiotik terbukti mengurangi lama sakit dan
mencegah progresivitas menjadi leptospirosis
berat
• Leptospirosis berat: perdarahan, uveitis, ARDS,
gagal ginja
20
152. PEMBAHASAN
Jawaban lainnya…
A. Rawat jalan, doksisiklin 2 x 100 PO leptospirosis
ringan
B. Rawat jalan, penisilin injeksi 1,5 juta unit / 24 jam
salah dosis
C. Rawat inap, doksisiklin 2 x 100 mg PO
leptospirosis ringan
E. Rawat inap, tidak perlu antibiotic, cukup
paracetamol saja-> bukan pengobatan
leptospirosis
20
153. SOAL
021
Laki-laki, 30 tahun mengeluh gatal d a n panas yang p a d a
bokongnya, pasien a da la h seorang petani. Pa d a pemeriksaan feses
lewat mikroskop di temukan gambaran larva sebagai berikut
Penyebabnya?
A. Ancylostoma caninum
B. Strongyloides stercoralis
C. Toxata cuti
D. Necator americanus
E. Oxyuris vermicularis
155. PEMBAHASAN
Strongyloidiasis
• Etiologi: Strongyloides stercoralis,
Strongyloides fuelleborni
• Gejala klinis:
• Anoreksia, BB turun, diare
kronik/konstipasi, obstruksi usus
• Pruritus hebat saat menembus kulit di
bokong dan area pinggang (infeksi sudah
kronik)
• Fase Infektif: Filariform
• Fase Diagnostik: larva Rhabditiform
dan cacing dewasa di tinja 2x24 jam
• Tata laksana: Albendazole 400 mg
selama 3
Larva Rhabditiform pada tinja
21
157. PEMBAHASAN
Jawaban lainnya…
A. Ancylostoma caninum salah, menyebabkan
creeping eruption
C. Ascaris lumbricoides salah, pemeriksaan tinja
lewat mikroskop hanya memperlihatkan telur,
bukan larva
D. Necator americanus terasa gatal di kulit
tempat masuknya larva
E. Oxyuris vermicularis gejala khas pruritus ani
nokturna, pada pemeriksaan feses tampak telur
asimetris dengan salah satu dinding pipi
21
158. SOAL
022
Laki-laki, 34 tahun a da lah seorang petani. Saat ini mengeluh gatal
d a n panas di tungkai, terutama di malam hari. Hasil pemeriksaan
didapatkan papul eritematosa serpiginosa. Etiologiyang tepat penyebab
kondisi pasien adalah…
A. Fasciola hepatica
B. Taenia saginata
C. Ancylostoma duodenale
D. Ancylostoma caninum
E. Oxyuris vermicularis
160. PEMBAHASAN
Creeping Eruption/ Cutaneus Larva
Migrans
• Etiologi: Ancylostoma braziliense dan
Ancylostoma caninum
• Gejala dan tanda: – Muncul gatal dan panas saat
larva masuk ke kulit, gatal hebat di malam hari –
Lesi serpiginosa, membentuk terowongan
(burrow)
• Tata Laksana – A lbendazol 400 mg dosis tunggal
selama 3 hari berturut-turut
22
162. PEMBAHASAN
Jawaban lainnya…
B. Fasciola hepatica cacing hati, hospes
perantara: siput, fase infektif: metaserkaria
C. Taenia saginata fase infektif berupa telur
atau sistiserkus di daging mentah
D. Ancylostoma duodenale cacing tambang,
cara infeksi sama dengan Cutaneus Larva
Migrans dengan menembus kulit tapi organ
target adalah saluran cerna
E. Oxyuris vermicularis gatal di BOKONG malam
hari, bukan di tungkai
22
163. SOAL
023
Laki-laki, 40 tahun mengeluh diare 1 minggu lalu. Pasien sempat
berenang di Sungai Lindu bebera pa hari lalu. Apa yang ditemukan pada
pemeriksaan tinjalewat mikroskop?
A. Telur dengan duri di salah satu sisinya
B. Telur seperti tempayan
C. Telur dengan dinding tebal struktur radial
D. Telur berdinding tipis
E. Telur dengan dinding tiga lapis
164. PEMBAHASAN
023
A. TELUR DENGAN DURI DI SALAH SATU
SISINYA
KEYWORDS:
• Diare 1 minggu lalu
• Riw. berenang di Sungai Lindu
Apa yang ditemukan pada pemeriksaan tinja
lewat mikroskop
165. PEMBAHASAN
Schistosomiasis/Demam Siput
• Etiologi: Schistosoma japonicum (endemik di
dataran tinggi Lindu dan Napu, Sulawesi Tengah)
• Gejala: anorexia, nyeri abdomen, diare
(berdarah)
• Fase infektif : serkaria (menembus kulit )
• Fase diagnostik telur dengan duri di satu sisinya
• Tatalaksana:
• Praziquantel 60 mg/kgBB
23
167. PEMBAHASAN
Jawaban lainnya…
B. Telur seperti tempayan Trichuris trichiura
C. Telur dengan dinding tebal struktur radial
Taenia sp.
D. Telur berdinding tipis Ancylostoma
duodenale, Necator americanus
E. Telur dengan dinding tiga lapis Ascaris sp.
23
168. SOAL
024
Pasien perempuan usia 55 tahun datang ke Poliklinik RS dengan
keluhan terdapat luka dan nyeri p a d a tungkai bawah kanan sejak 3
bulan yang lalu. Awalnya timbul bisul kecil berisi nanah, dikorek dan
dipecahkan dengan menggunakan jarum bekas oleh pasien. Selain
itu, keluhan disertai dengan meriang. Saat ini luka melebar, terdapat
tanda-tanda peradangan, luka berwarna merah dengan pinggiran
kehitaman, dan berbau busuk. Pada pemeriksaan laboratorium
didapatkan hasil G D A 294 mg/dl. Tindakan apa yang tepat dilakukan
selanjutnya pada pasien?
A. Cek HbA1C
B. Pemberian obat anti diabetes oral dan antibiotik oral
C. Pemberian insulin dan obat anti diabetes oral
D. Pemberian antibiotik spektrum luas injeksi
E. Rujuk untuk pembedahan tungkai bawah dan
pemberian antibiotik oral spektrum luas
169. PEMBAHASAN
024
D. PEMBERIANANTIBIOTIK
SPEKTRUMLUASINJEKSI
KEYWORDS:
• Perempuan, 55 tahun
• Terdapat luka dan nyeri pada tungkai bawah kanan sejak 3
bulan disertai meriang
• Awalnya timbul bisul kecil berisi nanah, dikorek dan dipecahkan
dengan menggunakan jarum bekas oleh pasien
• PF: Saat ini luka melebar, terdapat tanda-tanda peradangan,
luka berwarna merah dengan pinggiran kehitaman, dan
berbau busuk
• Lab: GDA 294 mg/dl
Tindakan apa yang tepat dilakukan selanjutnya pada pasien?
173. PEMBAHASAN
PRINSIPTATALAKSANA KAKI DIABET
• Metabolic control pengendalian gula darah, lipid,
albumin, hemoglobin, dsb
• Vascular control perbaikan asupan vaskular
(dengan operasi atau angioplasti terutama pada
ulkus iskemik)
• Infection control pengobatan infeksi agresif
• Wound control konsep TIME (Tissue debridement,
Inflammation and infection control, Moisture balance,
Ephitelial edge advancement)
• Pressure control mengurangi tekanan kaki,
pembuangan kalus, sepatu ukuran yang sesuai
• Education control edukasi perawatan kaki mandiri
24
174. PEMBAHASAN
PRINSIPTATALAKSANA KAKI DIABET
• Patients with mild infections can be treated in
outpatient settings with oral antibiotics that cover
skin flora including streptococcus and
staphylococcus aureus
• For moderate-to-severe infections, patients should
be hospitalized for parenteral antibiotic therapy
• Empiric choices should cover streptococci, MRSA,
aerobic gramnegative bacilli, and anaerobic
24
175. PEMBAHASAN
Jawaban lainnya…
A. Cek HbA1C kurang tepat, untuk kontrol terapi
B. Pemberian obat anti diabetes oral dan
antibiotic oral kurang adekuat
C. Pemberian insulin dan obat anti diabetes oral
keadaan akut diabetes, tatalaksana dm
dengan insulin
D. Rujuk untuk pembedahan tungkai bawah dan
pemberian antibiotik oral spektrum luas
stabilisasi pasien terlebih dahulu
24
176. SOAL
025
Wanita, 43 tahun, datang ke puskesmas dengan keluhan berat
ba da n yang turun secara cepa t dalam 1 bulan terakhir ini,
walaupun pasien sudah makan cukup banyak. Pasien juga
mengalami keluhan berdebar-debar serta badan yang cepat lelah
apabila melakukan aktivitas yang berat. Dari pemeriksaan fisik
didapatkan TD 130/80 mmHg, RR 120x/menit, teraba kelenjar tiroid
dengan perabaan yang difus namun tidak terdapat nyeri tekan tiroid.
Refleks patella meningkat. Untuk memastikan diagnosis, pemeriksaan
penunjang yang disarankan adalah?
A. T3, T4
B. T3, T4, TSH
C. FT4, TSH
D. FT4, T3, T4, TSH
E. FT3, T4, TSH
177. PEMBAHASAN
025
KEYWORDS:
• Wanita, 43 tahun
• Keluhan BB turun secara cepat, 1 bulan terakhir
• Merasa sudah makan cukup banyak
• Keluhan lain seperti berdebar-debar, serta cepat lelah
apabila melakukan aktivitas berat
• TD 130/80 mmHg, RR 120x/menit
• Teraba kelenjar tiroid dengan perabaan difus, nyeri tekan
tiroid (-), refleks patella meningkat
Untuk memastikan diagnosis, pemeriksaan penunjang yang
disarankan adalah?
C. FT4,T
SH
178. PEMBAHASAN
Gejala Klinis Hipertiroid
Anamnesis
• Ansietas
• Keringat berlebih
• Intoleransi panas
• Hiperaktifitas
• Palpitasi
Pemeriksaan Fisik
• Takikardia
• Hipertensi sistolik dengan
pulse pressure tinggi
• Kulit hangat dan lembab
• “lid lag” (gerakan kelopak mata
yang lambat)
• Tremor
• Penurunan BB
• Gangguan menstruasi
25
179. PEMBAHASAN
Evaluasi hipertiroid
• Evaluasi hipertiroid
dengan pemeriksaan
THS dan FT4
• TSH ↑, FT4 ↑
hipertiroid sekunder
• TSH ↓, FT4 ↑
hipertiroid primer
• TSH ↓, FT4 normal
cek T3
25
180. PEMBAHASAN
Jawaban lainnya…
A. T3, T4 TSH paling penting
B. T3, T4, TSH Paling penting TSH dan T4
D. FT4, T3, T4, TSH Paling penting TSH dan T4 e.
FT3, T4, TSH
E. Paling penting TSH dan T4
25
181. SOAL
026
Seorang pasien laki-laki usia 58 tahun datang untuk mengecek
kesehatannya. Pasien diketahui memiliki riwayat diabetes mellitus
sejak 8 tahun yang lalu. Pasien mengeluh lemas dan kurang
bertenaga akhir-akhir ini. Pemeriksa a n fisik did a p a tkan TD 170/110
mmHg; nadi 96 kali/menit; RR 24x/menit; suhu 36,7oC. Pemeriksaan
laboratorium didapatkan GDS 278, GDP 177, HbA1C 9.2, ureum 84;
kreatinin 2.4. Hasil urinalisis didapatkan glukosa urin (++);protein urin
(++);leukosit 2/LPB; eritrosit 2/LPB. Bagaimana terapi diabetes pada
pasien diatas?
A. Gaya hidup sehat
B. Gaya hidup sehat + monoterapi oral
C. Gaya hidup sehat + kombinasi 2 OHO
D. Gaya hidup sehat + kombinasi 3 OHO
E. Gaya hidup sehat + kombinasi 2 OHO + insulin basal
182. PEMBAHASAN
026
E. GAYA HIDUPSEHAT+KOMBINASI 2OHO +
INSULINBASAL
KEYWORDS:
• Laki-laki, 58 tahun
• Lemas dan kurang bertenaga
• Riwayat DM 8 tahun
• PF: TD 170/110 mmHg
• Lab: GDS 278, GDP 177, HbA1C 9.2
• Urinalisis: glukosa urin (++); protein urin (++); leukosit
2/LPB; eritrosit 2/LP
Bagaimana terapi diabetes pada pasien diatas?
183. PEMBAHASAN
DIABETESMELITUSTIPE2
Keluhan kiasik DM:
26 Keluhan lain:
• polifagi, poliuria, polidipsi, dan penurunan BB yang tidak dapat
dijeiaskan sebabnya
• Kelemahan, kesemutan, gatal, mata kabur, disfungsi ereksi, pruritus
vagina
185. PEMBAHASAN
Jawaban lainnya…
A. Gaya hidup sehat HbA1c ≥9 di soal, jadi harus
diterapi dengan minimal 2 OHO
B. Gaya hidup sehat + monoterapi oral HbA1c
≥9 di soal, jad i harus diterapi dengan minimal 2
OHO
C. Gaya hidup sehat + kombinasi 2 OHO sudah
jelas ada gejala dan riwayat DM 8 tahun di soal,
harus diterapi dengan kombinasi insulin
D. Gaya hidup sehat + kombinasi 3 OHO sudah
jelas ada gejala dan riwayat DM 8 tahun di soal,
harus diterapi dengan kombinasi insulin
26
186. SOAL
027
Pasien laki-laki, usia 12 tahun datang dengan keluhan sesak napas
sejak 4 jam yang lalu dan tercium bau aseton. Tekanan darah
130/90 mmHg, nadi 115 kali/menit, laju napas 33 kali /menit cepat
dan dangkal, suhu 38,50 C. sedangkan hasil pemeriksaan
laboraturium Hb 11,4 g/dL, leukosit 14.000/uL, trombosit 219.000/uL,
GDS 400 mg/dL. Apakah etiologi yang mendasari kondisi pasien
tersebut?
A. Defisiensi insulin absolut
B. Peningkatan resistensi insulin
C. Penurunan sensitivitas insulin
D. Penigkatan kadar glucagon
E. Penurunan gluconeogenesis
187. PEMBAHASAN
027
A. DEFISIENSIINSULIN ABSOLUT
KEYWORDS:
• Laki-laki, usia 12 tahun
• Sesak napas serta tercium bau aseton
• Tekanan darah 130/90 mmHg, nadi 115 kali/menit, laju
napas 33 kali /menit cepat dan dalam, suhu 38,5C.
• Laboraturium Hb 11,4 g/dL, AL 14.000/uL, AT
219.000/uL, GDS 400 mg/dL
Apakah etiologi yang mendasari kondisi pasien
tersebut?
198. PEMBAHASAN
TERAPIINSULIN
• Insulin kerja cepat
• Penurunan gula darah optimal adalah 100
mg/dL/jam
• Selama 4-5 jam awal, gula darah tidak boleh
turun <200 mg/dL
27
199. PEMBAHASAN
Jawaban lainnya…
B. Peningkatan resistensi insulin pada DM tipe 2
C. Penurunan sensitivitas insulin pada DM tipe 2
D. Penigkatan kadar glucagon Dapat
meningkatkan kadar glukosa darah, namun
bukan mekanismenya
E. Penurunan gluconeogenesis melawan
terjadinya DM, cara kerja metformi
27
200. SOAL
028
Laki – laki, usia 58 tahun datang ke dokter untuk melakukan
pemeriksaan rutin gula darah. Setelah dilakukan pemeriksaan ternyata
kadar HbA1c 8,5%, pasien sehari – hari rutin meminum obat anti diabetes
metformin 3 x 500mg. dokter kemudian menambahkan obat gliburid
sebagai obat tambahan. Bagaimanakah cara pemberian obat tersebut
secara tepat?
A. Diminum bersamaan dengan suapan
pertama saat makan
B. Diminum 15 menit setelah makan
C. Diminum 15 menit sebelum makan
D. Tidak bergantung dengan jadwal makan
E. Diminum bersamaan dengan kafein
201. PEMBAHASAN
028
C. DIMINUM 15MENITSEBELUM MAKAN
KEYWORDS:
• Pasien laki – laki, usia 58 tahun
• Kadar HbA1c 8,5%,
• rutin meminum metformin
• dokter menambahkan obat gliburid sebagai obat
tambahan.
Bagaimanakah cara pemberian obat tersebut
secara tepat?
204. PEMBAHASAN
Jawaban lainnya…
A. Diminum bersamaan dengan suapan pertama
saat makan cara pemberian akarbosa
B. Diminum 15 menit setelah makan cara
pemberian glimepirid
D. Tidak bergantung dengan jadwal makan
tiazolidenidon
E. Diminum bersamaan dengan kafein tidak
ada yang demikian
28
205. SOAL
029
Anak perempuan usia 16 tahun, dibawa ke IGD karena tidak
sadarkan diri sejak 1 jam sebelum masuk rumah sakit. Sebelumnya
pasien mengeluh lemas, mual, muntah dan badanya terasa panas.
Pasien memiliki riwayat selalu menyuntikan insulin setiap sebelum
makan sejak kecil, namun hari ini pasien kehabisan insulin. Pa da
pemeriksaan fisik didaptakan GCS 224; TD 90/70; nadi 110 kali/menit; RR
30 kali/menit; CRT>3 detik; akral dingin.
Pemeriksaan laboratorium didapatkan GDS 450 mg/dl; PH vena 6,9;
bikarbonat 10; dan keton urin +++.Berapa dosis
loading insulinyang dapat diberikan untukpasien tersebut?
A. 0.5 IU/kgBB
B. 0.05 IU/kgBB
C. 0.35 IU/kgBB
D. 0.1 IU/kgBB
E. 0.01 IU/kgBB
206. PEMBAHASAN
029
D. 0.1 IU/kgBB
KEYWORDS:
• Anak perempuan usia 16 tahun
• Tidak sadarkan diri
• Sebelumnya mengeluh lemas, mual, muntah dan badanya
terasa panas.
• Selalu menyuntikan insulin
• GCS 224; TD 90/70; nadi 110 kali/menit; RR 30 kali/menit; CRT>3
detik; akral dingin.
• GDS 450 mg/dl; PH vena 6,9; bikarbonat 10; dan keton urin +++.
Berapa dosis loading insulin yang dapat diberikan untuk pasien
tersebut?
208. PEMBAHASAN
KAD
• Kecuali episode KAD ringan, insulin regular dengan infus intravena
kontinu merupakan pilihan terapi.
• Pada pasien dewasa, setelah hipokalemia (K+ <3,3 mEq/L)
disingkirkan, bolus insulin regular intravena 0,15 unit/kgBB diikuti
dengan infus kontinu insulin regular 0,1 unit/kgBB/jam (57 unit/jam
pada dewasa) harus diberikan.
• Insulin bolus inisial tidak direkomendasikan untuk pasien anak dan
remaja; infus insulin regular kontinu 0,1 unit/kgBB/jam dapat dimulai
pada kelompok pasien ini.
• Pada saat kadar glukosa plasma mencapai 250 mg/dL di KAD dan
300 mg/dL di KHH maka dimungkinkan untuk menurunkan laju infus
insulin menjadi 0,05-0,1 unit/kgBB/jam (3-6 unit/jam) dan ditambahkan
dektrosa (5-10%) ke dalam cairan infus.
• Selanjutnya, laju pemberian insulin atau konsentrasi dekstrosa perlu
disesuaikan untuk mempertahakan kadar glukosa di atas sampai
asidosis di KAD atau perubahan kesadaran dan hiperosmolaritas di
KHH membaik.
29
209. PEMBAHASAN
Jawaban lainnya…
A. 0.5 IU/kgBB salah dosis
B. 0.05 IU/kgBB salah dosis
C. 0.35 IU/kgBB salah dosis
E. 0.01 IU/kgBB salah dosis
29
210. SOAL
030
Seorang pasien laki-laki, usia 19 tahun, datang ke UGD dengan
keluhan bengkak seluruh tubuh sejak 2 hari. Dari pemeriksaan fisik
didapatkan tanda e d em a anasarka, TD 150/90; nadi 100x/menit; RR
22x/menit; suhu 37. Dari p em eriksa a n urine did a p a tkan proteinuria
(+++) dan hematuria (+). Pemeriksaan histopatologis ginjal
didapatkan proliferasi kapsul bowman yang menyebabkan
penyempitan p a d a rongga kapsul bowman dan glomerulosklerosis.
Apakah diagnosis yang tepat untuk pasien ini?
A. Glomerulonephritis akut
B. Glomerulonephritis subakut
C. Glomerulonephritis kronis
D. Sindroma nefrotik
E. Ruptur ginjal
211. PEMBAHASAN
030
D. SINDROMA NEFROTIK
KEYWORDS:
• Laki-laki, 19 tahun
• Bengkak seluruh tubuh, 2 hari
• PF: Edema anarsaka, TD 150/90
• Urinalisis: proteinuria (+++) dan hematuria (+)
• Histopatologi ginjal: proliferasi kapsul bowman
• Apakah diagnosis yang tepat untuk pasien ini?
212. PEMBAHASAN
SINDROMA NEFROTIK
• Autoimun disease
• T
rias gejala : Proteinuria massif,
hiperkolesterolemia, edema anarsaka
• Urinalisis : Oval fat bodies
• Dapat relaps, jika sembuh sendiri tanpa terapi ->
sindrom nefrotik idiopatik
• Jika sudah pernah diterapi lalu relaps ≤3
kali/tahun -> jarang; relaps > 3 kali/tahun -> sering
30
213. PEMBAHASAN
TERAPI
Nonfarmakologis:
• Restriksi protein dengan diet protein 0,8 gram/kgBB ideal/hari +ekskresi
protein dalam urin/24 jam. • Diet rendah kolesterol <600 mg/hari
• Berhenti merokok
• Diet rendah garam, restriksi cairan pada edema
Farmakologis:
• Pengobatan edema: diuretik loop
• Pengobatan dislipidemiadengan golongan statin
• Pengobatan hipertensi dengan target tekanan darah <125/75 mmHg
dengan penghambat ACEi atau ARB
• Pengobatan proteinuria dengan penghambat ACEi atau ARB
• Pengobatan kausal sesuai etiologi SN
30
215. PEMBAHASAN
Jawaban lainnya…
A. Glomerulonephritis akut
B. Glomerulonephritis subakut
C. Glomerulonephritis kronis
E. Ruptur ginjal tidak ada riwayat trauma
sindroma nefritik lebih
mengarah pada gejala gross
hematuria, pada soal lebih
menonjolkan adanya
proteinuria massif ditandai
dengan adanya edema
anarsaka
30
216. SOAL
031
Pasien anak laki-laki usia 10 tahun datang diantar ibunya ke RS dengan keluhan
kebiruan pada bibir dan ujung jari. Hal ini terutama dialami pasien saat menangis
dan bermain. Pasien memiliki pertumbuhan yang kurang berkembang. Pada
pemeriksaan tanda vital normal, sianosis pada mukosa bibir dan ujung
ekstremitas, hipertrofi ventrikel kanan dan adanya murmur ejection sistolik grade
3/6 di ICS 2 kiri. Apa diagnosis pasien tersebut ?
A. VSD
B. Coartation of aorta
C. ASD
D. PDA
E. TOF
217. PEMBAHASAN
031
E. TOF
• KEYWORD
• anak laki-laki usia 10 tahun kebiruan pada bibir
dan ujung jari.
• riwayat pertumbuhan yang kurang berkembang.
• pemeriksaan tanda vital normal
• pemfis : sianosis pad a mukosa bibir dan ujung
ekstremitas, hipertrofi ventrikel kanan dan adanya
murmur ejection sistolik grade 3/6 di ICS 2 kiri
218. PEMBAHASAN
TETRALOGY OF fallot
Kelainan pada TOF :
• 1. Ventricular septal defect (VSD)
• 2. Pulmonary stenosis
• 3. Overriding aorta
• 4. Right ventricular hypertrophy
• Gejala : sesa k, teruta ma setela h a ktivita s, sianosis, sering jongkok
setelah aktivitas
• Pemeriksaan fisik : sianosis, jari tabuh, RVH, murmur sistolik pada regio
katup pulomnal
• Pemeriksaan radiologis : bootshape
Sumber : Konsep Terkini Diagnosis Dan Tatalaksana Gagal Jantung Pada Anak, Naskah Simposium
Paralel dan Temu Ahli Pertemuan Ilmiah Tahunan Anak Ikatan Dokter Anak Indonesia. Ikatan
Dokter Anak Indonesia Cabang Jawa Timur, Surabaya.
31
219. PEMBAHASAN
TETRALOGY OF fallot
Kelainan pada TOF :
1. Ventricular septal defect (VSD)
2. Pulmonary stenosis
3. Overriding aorta
4. Right ventricular hypertrophy
31
220. PEMBAHASAN
Jawaban lainnya…
A. VSD pemfis : Murmur sistolik gada ICS 3-4 Parasternal line kiri, meluas
sepanjang tepi kiri sternum + Pada VSD besar dapat terjadi peningkatan
tahanan vaskuler paru sehingga dapat menyebabkan takipneu dan
retraksi
B. Coartation of aorta gejala dan tanda: Sesak napas, kesulitan minum,
Tekanan darah di ekstremitas atas > ekstremitas bawah, Nadi Iebih keras di
ekstremitas atas dibanding ekstremitas bawah, Sianosis pada ekstremitas
bawah, Suara jantung S2 mengeras, cardiomegali
C. ASD pemfis : bunyi jantung S2 melebar dan menetap gada saat inspirasi
maupun ekspirasi (splitting) + Murmur sistolik pada area katup pulmonal (ICS 2
parasternal line kiri) atau murmur diastolik pada area trikuspid (ICS 3-4
parasternal line kiri)
D. PDA pemfis : Murmur kontinyu / machinery di infraklavikula kiri atau
subklavikula kiri atau ICS 2 midclavicular line kiri
31
221. SOAL
032
Seorang anak laki-laki berusia 10 tahun datang dengan Ibunya ke IGD
dengan keluhan sesak. Sesak di rasakan setelah kerja bakti di sekolah.
Didapatkan riwayat sesak berulang dan sudah berobat ke dokter. Pasien
masih dapat bicara dalam kalimat. Pasien bisa berbaring namun memilih
duduk. Riwayat sesak terakhir 2 minggu yang lalu. Laju nadi 100x/menit, laju
napas 32x/menit, suhu 37°C, saturasi 94%. Pada pemeriksaan di dapatkan
wheezing pada kedua lapangan paru. Diagnosis pada kasus ini adalah?
A. Asma persisten sedang serangan ringan sedang
B. Asma persisten ringan serangan ringan sedang
C. Asma interminten serangan ringan sedang
D. Asma persisten sedang serangan berat
E. Asma persisten ringan serangan berat
222. PEMBAHASAN
032
B. ASMA PERSISTEN RINGAN
SERANGAN RINGAN SEDANG
• KEYWORD
• anak berusia 10 tahun
• keluhan sesak
• Riwayat sesak terakhir 2 minggu yang lalu
• RR 32x/menit
• Pasien masih dapat berjalan dan
berbicara.
• dapatkan wheezing
223. PEMBAHASAN
Sumber : Pedoman Nasional Asma Anak 2015-IDAI
ASMA
DEFINISI
• Asma adalah penyak saluran respiratori dengan
dasar inflamasi kronik yang mengakibatkan
obstruksi dan hiperreaktivitas saluran respiratori
dengan derajatbenrariasi.
• Manifestasi klinis asma dapatberupa batuk,
Wheezing, sesak napas, dada tertekan yang
timbul secara kronik dan atau berulang,
reversibel, cenderung memberat pada malam
atau dini hari, dan biasanya timbul jika ada
pencetus
32
225. PEMBAHASAN
Sumber : Pedoman Nasional Asma Anak 2015-IDAI
ASMA
Karakteristik Asma
• Gejala timbul secara episodik atau berulang.
• Timbul bila ada faktor pencetus.
o lritan: asap rokok, asap bakaran sampah, asap obat nyamuk, suhu dingin, udara
kering, ma kanan minuma n dingin, penyedap rasa, penga wet ma kanan,
pewarna makanan.
o Alergen: debu, tungau debu rumah, rontokan hewan, serbuksari.
o lnfeksi respiratori akut karena Virus, selesma, common cold, r'inofaringitis
o Aktivitas fisis: berla ria n, berteria k,1nena ngis, a tau terta wa berlebihan.
• Adanya riwayatalergi pada pasien atau keluarganya.
• Variabilitas, yaitu intensitas gejala bervariasi dari waktu ke waktu, bahkan
dalam 24 jam. Biasanya gejala lebih berat pada malam hari [nokturnal].
• Reversibilitas, yaitu gejala dapat membaik secara spontan atau dengan
pemberian obat pereda asma.
32
233. PEMBAHASAN
Jawaban lainnya…
A. Asma intermiten serangan ringan- sedang :
yang benar adalah asma persisten ringan
32 benar adalah asma persisten ringan dan
B. Asma intermiten serangan berat : yang
serangan ringan-sedang
C. Asma persisten ringan serangan berat :
yang benar adalah asma persisten ringan
dan serangan ringan-sedang
E. Asma persisten berat serangan ringan-
sedang : yang benar ad alah asma persisten
ringan
234. SOAL
033
Seorang anak perempuan usia 13 tahun datang dengan keluhan
sesak napas disertai batuk. Keluhan muncul sudah sejak 2 minggu
dan menetap. Pasien sudah sempat minum obat batuk yang
dibelikan orang tua namun keluhan tidak membaik. Pasien memiliki
riwayat sering sesak napas sejak usia 5 tahun. Pasien tampak gelisah,
tidak mampu bicara dalam kalimat. Pasien duduk sembari
bertopang lengan. Hidung pasien tampak kembang kempis. Laju
nadi 110x/menit, laju napas 40x/menit. Napas cuping hidung (+).
Retraksi intercosta tampak jelas, wheezing diseluruh lapang
dada.Hasil pemeriksaan tes fungsi paru PEV 65%. Apakah diagnosis
untuk anak tersebut?
A. Asma intermitten
B. Asma persisten ringan
C. Asma persisten sedang
D. Asma persisten berat
E. Status asmatikus
235. PEMBAHASAN
033
D. ASMA PERSISTEN BERAT
• KEYWORD
• Anak 13 tahun sesak dan batuk menetap
sejak 2 minggu
• Laju napas 40x/menit & laju nadi 110x/menit
• Tampak gelisah bicara kata bertopang
lengan
• Napas cuping hidung (+). Retraksi intercosta
tampak jelas, wheezing diseluruh lapang
dada.Hasil pemeriksaan tes fungsi paru PEV 65%.
236. PEMBAHASAN
Sumber : Pedoman Nasional Asma Anak 2015-IDAI
ASMA
DEFINISI
• Asma adalah penyak saluran respiratori dengan
dasar inflamasi kronik yang mengakibatkan
obstruksi dan hiperreaktivitas saluran respiratori
dengan derajatbenrariasi.
• Manifestasi klinis asma dapatberupa batuk,
Wheezing, sesak napas, dada tertekan yang
timbul secara kronik dan atau berulang,
reversibel, cenderung memberat pada malam
atau dini hari, dan biasanya timbul jika ada
pencetus
33
238. PEMBAHASAN
Sumber : Pedoman Nasional Asma Anak 2015-IDAI
ASMA
Karakteristik Asma
• Gejala timbul secara episodik atau berulang.
• Timbul bila ada faktor pencetus.
o lritan: asap rokok, asap bakaran sampah, asap obat nyamuk, suhu dingin, udara
kering, ma kanan minuma n dingin, penyedap rasa, penga wet ma kanan,
pewarna makanan.
o Alergen: debu, tungau debu rumah, rontokan hewan, serbuksari.
o lnfeksi respiratori akut karena Virus, selesma, common cold, r'inofaringitis
o Aktivitas fisis: berla ria n, berteria k,1nena ngis, a tau terta wa berlebihan.
• Adanya riwayatalergi pada pasien atau keluarganya.
• Variabilitas, yaitu intensitas gejala bervariasi dari waktu ke waktu, bahkan
dalam 24 jam. Biasanya gejala lebih berat pada malam hari [nokturnal].
• Reversibilitas, yaitu gejala dapat membaik secara spontan atau dengan
pemberian obat pereda asma.
33
246. PEMBAHASAN
Jawaban lainnya…
a. Asma intermitten : serengan kurang dari 6x
setahun atau jarak antar serangan lebih dari
6minggu
b. Asma persisten ringan : serangan lebi dari 1x
dalam sebulan, namun kurang dari 1x per
minggu
c. Asma persisten sedang : serangan lebih dari 1x
per minggu, namun tidak setiap hari
e. Status asmatikus : kegawat daruratan medis
dimana gejala asma tidak membaik dengan
pemberian bronkodilator
33
247. SOAL
034
Bayi usia 5 hari diantar ibunya ke poliklnik dengan keluhan kuning
dari wajah sampai perut. Demam dan muntah disangkal ole ibu
pasien. Tidak a d a BAB dempul. Anak pertama dikatakan baik-baik
saja. Bayi ini merupakan anak kedua. Pa da tanda vital dalam batas
normal. Pa da pemeriksaan fisik didapatkan Kramer 3. Pemeriksaan
penunjang didapatkan Bilirubin total 13, Bilirubin direk 1,2. Ibu memiliki
gol darah A (Rh -), sedangkan bayi O (Rh+). Kemungkinan penyebab
kuning adalah…
A. Inkompatibiliitas ABO
B. Inkompatibilitas Rh
C. Inkompatibilitas ABO dan Rh
D. Kolestasis neonatal
E. Hepatitis
248. PEMBAHASAN
034
B. INKOMPATIBILITAS RH
• KEYWORD
• Bayi usia 5 hari keluhan kuning sampai perut.
• Kramer 3. Biltot 13, Bil direk 1,2.
•Ibu memiliki gol darah A Rh -, sedangkan bayi
O Rh+.
249. PEMBAHASAN
IKTERUS NEONATORUM
• Lebih dari 50%bayi baru lahir normal dan
80% bayi kurang bulan mengalami ikterus.
• Ikterus dibagi menjadi Ikterus abnormal dan
normal:
Sumber : BUKU SAKU PELAYANAN KESEHATANANAK DI RUMAH SAKIT
34
251. PEMBAHASAN
Sumber : BUKU SAKU PELAYANAN KESEHATANANAK DI RUMAH SAKIT
IKTERUSNEONATORUM
• sederhananya
Ikterus abnormal (non fisiologis)
• Ikterus dimulai pada hari pertama kehidupan
• Ikterus berlangsung tidak lebih dari 14 hari pada bayi
cukup bulan, 21 hari pada bayi kurang bulan
• Ikterus disertai demam
• Ikterus berat: telapak tangan dan kaki bayi kuning.
Ikterus Normal (fisiologis)
• Kulit dan mata kuning tetapi bukan seperti tersebut di
atas.
34
252. PEMBAHASAN
Sumber : BUKU SAKU PELAYANAN KESEHATANANAK DI RUMAH SAKIT
IKTERUSNEONATORUM
Ikterus abnormal dapat disebabkan oleh :
• Infeksi bakteri berat
• Penyakit hemolitik yang disebabkan oleh
ketidakcocokan golongan darah atau
defisiensi G6PD
• Sifilis kongenital atau infeksi intrauterin lainnya
• Penyakit hati misalnya hepatitis atau atresia bilier
• Hipotiroidisme.
34
253. PEMBAHASAN
Sumber : BUKU SAKU PELAYANAN KESEHATANANAK DI RUMAH SAKIT
IKTERUSNEONATORUM
Pemeriksaan ikterus abnormal
Jika mungkin, konfirmasi kesan kuning dengan
pemeriksaan bilirubin. Pemeriksaan lain tergantung
dugaan diagnosis dan pemeriksaan apa saja
yang tersedia, meliputi:
• Hemoglobin atau hematokrit.
• Hitung darah lengkap untuk mencari tanda
infeksi bakteri berat (hitung neutrofil tinggi
atau
tanda
rendah dengan batang > 20%) dan
hemolisis.
34
255. PEMBAHASAN
Sumber : BUKU SAKU PELAYANAN KESEHATANANAK DI RUMAH SAKIT
IKTERUSNEONATORUM
TATALAKSANA
Terapi sinar jika:
• Ikterus pada hari ke-1
• Ikterus berat, meliputi telapak tangan dan telapak kaki
• Ikterus pada bayi kurang bulan
• Ikterus yang disebabkan oleh hemolisis.
Lanjutkan terapi sinar hingga kadar bilirubin serum di
bawah nilai ambang atau sampai bayi terlihat baik
dengan telapak tangan dan kaki tidak kuning.
34
257. PEMBAHASAN
Anemia HemolisisNeonatus ec.
Inkompatibilitas
Inkompatibilitas AB0
• Adanya aglutinin ibu yang bersirkulasi di darah
anak terhadap aglutinogen ABO anak.
• Ibu dengan golongan darah O, memproduksi
antibodi IgG Anti-A/B terhadap gol. darah anak
(golongan darah A atau B).
• Biasanya terjadi pada anak pertama
34
258. PEMBAHASAN
Anemia HemolisisNeonatus ec.
Inkompatibilitas
Inkompatibilitas Rh
• Terjadi ketika ibu dengan Rh (-), terpapar darah
anak dengan Rh (+) melalui sirkulasi
fetomaternal, sehingga darah ibu memproduksi
antibodi Rh(+).
• Biasanya terjadi pada anak kedua
• Karena kehamilan pertama tidak merupakan
awal paparan sehingga antibodi Rh (+)
biasanya baru dibentuk pasca kehaliman
pertama
34
259. PEMBAHASAN
Jawaban lainnya…
a. Inkompatibilitas ABO : terjadi pada ibu dengan
golongan darah O dan anak golongan darah
bukan O
c. Inkompatibilitas ABO dan Rh : terjadi pada ibu
dengan golongan darah O dan anak golongan
darah bukan O serta ibu Rh – dan anak Rh +
d. Kolestasis neonatal : salah satu gejalanya adalah
BAB dempul serta kencing berwarna the pekat
e. Hepatitis : pada soal tidak dijelaskan tanda infeksi
dan status imunitas ibu
34
260. SOAL
035
Seorang bayi perempuan baru lahir dirujuk oleh bidan ke rumah sakit
karena tampak pucat dan ikterik. Riwayat persalinan normal
pervaginam, usia kehamilan cukup bulan, BBL 2.900 gram, AS 8-9.
Pemeriksaan tanda vital dalam batas normal, didapatkan anemis
dan ikterus kramer IV. Pemeriksaan lab : Hb 6 g/dL, Hct 28%,
Eritrosit 2.400.000, Leukosit 9.200, Trombosit 160.000. Ibu pasien memiliki
golongan darah A rhesus positif dan bayi AB rhesus positif. Apakah
diagnosa pasien ini?
A. Anemia
B. Asfiksia neonatorum
C. Sepsis neonatorum
D. Inkompatibilitas Rhesus
E. Inkompatibilitas ABO
261. PEMBAHASAN
035
E. INKOMPATIBILIT
AS ABO
• KEYWORD
• Bayi anmeis dan ikterus kramer IV.
• Pemeriksa a n lab : Hb 6 g/dL, Hct 28%
, Eritrosit
2.400.000, Leukosit 9.200, Trombosit 160.000.
• Ibu pasien memiliki golongan darah A rhesus
positif dan bayi AB rhesus positif
262. PEMBAHASAN
IKTERUSNEONATORUM
• Lebih dari 50%bayi baru lahir normal dan
80% bayi kurang bulan mengalami ikterus.
• Ikterus dibagi menjadi Ikterus abnormal dan
normal:
Sumber : BUKU SAKU PELAYANAN KESEHATANANAK DI RUMAH SAKIT
35
264. PEMBAHASAN
Sumber : BUKU SAKU PELAYANAN KESEHATANANAK DI RUMAH SAKIT
IKTERUSNEONATORUM
• sederhananya
Ikterus abnormal (non fisiologis)
• Ikterus dimulai pada hari pertama kehidupan
• Ikterus berlangsung tidak lebih dari 14 hari pada bayi
cukup bulan, 21 hari pada bayi kurang bulan
• Ikterus disertai demam
• Ikterus berat: telapak tangan dan kaki bayi kuning.
Ikterus Normal (fisiologis)
• Kulit dan mata kuning tetapi bukan seperti tersebut di
atas.
35
265. PEMBAHASAN
Sumber : BUKU SAKU PELAYANAN KESEHATANANAK DI RUMAH SAKIT
IKTERUSNEONATORUM
Ikterus abnormal dapat disebabkan oleh :
• Infeksi bakteri berat
• Penyakit hemolitik yang disebabkan oleh
ketidakcocokan golongan darah atau
defisiensi G6PD
• Sifilis kongenital atau infeksi intrauterin lainnya
• Penyakit hati misalnya hepatitis atau atresia bilier
• Hipotiroidisme.
35
266. PEMBAHASAN
Sumber : BUKU SAKU PELAYANAN KESEHATANANAK DI RUMAH SAKIT
IKTERUSNEONATORUM
Pemeriksaan ikterus abnormal
Jika mungkin, konfirmasi kesan kuning dengan
pemeriksaan bilirubin. Pemeriksaan lain tergantung
dugaan diagnosis dan pemeriksaan apa saja
yang tersedia, meliputi:
• Hemoglobin atau hematokrit.
• Hitung darah lengkap untuk mencari tanda
infeksi bakteri berat (hitung neutrofil tinggi
atau
tanda
rendah dengan batang > 20%) dan
hemolisis.
35
268. PEMBAHASAN
Sumber : BUKU SAKU PELAYANAN KESEHATANANAK DI RUMAH SAKIT
IKTERUSNEONATORUM
TATALAKSANA
Terapi sinar jika:
• Ikterus pada hari ke-1
• Ikterus berat, meliputi telapak tangan dan telapak kaki
• Ikterus pada bayi kurang bulan
• Ikterus yang disebabkan oleh hemolisis.
Lanjutkan terapi sinar hingga kadar bilirubin serum di
bawah nilai ambang atau sampai bayi terlihat baik
dengan telapak tangan dan kaki tidak kuning.
35
270. PEMBAHASAN
Anemia HemolisisNeonatus ec.
Inkompatibilitas
Inkompatibilitas AB0
• Adanya aglutinin ibu yang bersirkulasi di darah
anak terhadap aglutinogen ABO anak.
• Ibu dengan golongan darah O, memproduksi
antibodi IgG Anti-A/B terhadap gol. darah anak
(golongan darah A atau B).
• Biasanya terjadi pada anak pertama
35
271. PEMBAHASAN
Anemia HemolisisNeonatus ec.
Inkompatibilitas
Inkompatibilitas Rh
• Terjadi ketika ibu dengan Rh (-), terpapar darah
anak dengan Rh (+) melalui sirkulasi fetomaternal,
sehingga darah ibu memproduksi antibodi Rh(+).
• Biasanya terjadi pada anak kedua
• Karena kehamilan pertama tidak merupakan
awal paparan sehingga antibodi Rh (+) biasanya
baru dibentuk pasca kehaliman pertama
35
273. a. A nemia : jawaban a nemia terlalu general
PEMBAHASAN
Jawaban lainnya…
b. Asfiksia neonatorum : pasien asfiksia datang
dengan keluhan biru, tampak sulit bernapas, dll
c. Sepsis neonatorum : sumber infeksi harus
diketahui,pasien bisa datang dengan demam
atau hipotermi
d. Inkompatibilitas Rhesus : rhesus ibu dan bayi
pada kasus dikatakan sama
35
274. SOAL
036
Seorang anak perempuan 8 tahun diantar oleh orangtuanya ke
puskesmas dengan keluhan demam sejak 8 hari yang lalu. Demam
dirasakan meningkat terutama malam hari, namun 2 hari terakhir
dema m dirasakan terus menerus. Keluhan disertai dengan
penurunan nafsu makan dan diare. Pasien memiliki kebiasaan jajan
dipinggir jalan. Pada pemeriksaan tanda vita l d id a p a tkan la ju nad i :
72x/m enit, laju nap a s: 20x/menit, Tax : 38,5. teraba pembesaran
hepar 1 jari di bawah arcus costae, lidah eritema. Pemeriksaan
penunjang gold standar apa yang paling tepat?
A. Kultur LCS
B. Kultur Sputum
C. Kultur Darah
D. Kulltus Urine
E. Kultur Feses
275. PEMBAHASAN
036
C. KULTURDARAH
• penurunan nafsu makan dan diare
• perempuan 8 tahun
• demam sejak 10 hari
• N: 80x/m, R: 18x/m, S: 38,5
• teraba pembesaran hepar 1 jari di bawah arcus
costae, lidah eritema dan tremor
276. PEMBAHASAN
Sumber : Buku Saku Pelayanan KesehatanAnak di Rumah Sakit, 2005
DEMAM TIFOID
• Etiologi : Salmonella typhi
• Pertimbangkan demam tifoid jika a nak demam
dan mempunyai salah satu tanda berikut ini:
• Diare atau konstipasi, muntah, nyeri perut, sakit
kepala atau batuk,
• T
erutam a jika dem am telah berlangsung selama
7 hari atau lebih
• Dan diagnosis lain sudah disisihkan.
36
277. PEMBAHASAN
Sumber : Buku Saku Pelayanan KesehatanAnak di Rumah Sakit, 2005
DEMAM TIFOID
DIAGNOSIS
• Pada pemeriksaan, gambaran diagnosis kunci
adalah:
• Demam lebih dari tujuh hari
• T
erlihat jela s sa kit dan kondisi serius tanpa sebab ya ng jela s
• Nyeri perut, kembung, mual, muntah, diare, konstipasi
• Hepatosplenomegali
• Pada demam tifoid berat dapat dijumpai penurunan
kesadaran, kejang, dan ikterus
• Dapat timbul dengan tanda yang tidak tipikal terutama
pada bayi muda sebagai penyakit demam akut dengan
disertai syok dan hipotermi.
36
278. PEMBAHASAN
Sumber : Buku Saku Pelayanan KesehatanAnak di Rumah Sakit, 2005
DEMAM TIFOID
PEMERIKSAAN PENUNJANG
• Darah tepi: leukopeni, aneosinofilia, limfositosis
relatif, trombositopenia (pada demam tifoid
berat).
• Serologi : interpretasi harus dilakukan dengan
hati-hati.
Diagnosis : Tes Widal, IgM atau IgG Anti Salmonella
Gold Standard : Kultur darah pada minggu ke 1-2
36
279. PEMBAHASAN
Sumber : Buku Saku Pelayanan KesehatanAnak di Rumah Sakit, 2005
DEMAM TIFOID
TATALAKSANA
• Obati dengan kloramfenikol (50-100 mg/kgBB/hari
dibagi dalam 4 dosis per oral atau intravena) selama
10-14 hari
• Jika tidak dapat diberikan kloramfenikol, dipakai
amoksisilin 100 mg/kgBB/hari peroral atau ampisilin
intravena selama 10 hari, atau kotrimoksazol 48
mg/kgBB/hari (dibagi 2 dosis) peroral selama 10 hari.
• Bila klinis tidak ada perbaikan digunakan generasi
ketiga sefalosporin seperti seftriakson (80 mg/kg IM
atau IV, sekali sehari, selama 5-7 hari) atau sefiksim oral
(20 mg/kgBB/hari dibagi 2 dosis selama 10 hari).
36
280. PEMBAHASAN
Jawaban lainnya…
a. kultur LCS : kurang tepat karena infeksi tidak
terjadi di meningen
b. kultur sputum : kurang tepat karena infeksi tidak
terjadi di paru-paru
d. kulltus urine : kurang tepat karena infeksi bukan
di saluran kemih
e. kultur feses : kurang tepat karena bakteri
Salmonella sp. Telah beredar sistemik
36
281. SOAL
037
Seorang anak laki-laki usia 10 tahun datang dengan ibunya ke
puskesmas dengan keluhan demam sejak 10 hari yang lalu. Demam
dirasakan menetap sepanjang hari. Keluhan disertai mual muntah serta
diare. Riwayat gusi berdarah, mimisan, kencing merah atau kotoran
hitam tidak ada. Pa da tanda vital diperoleh laju nadi 68x/menit, laju
napas 26x/menit, Tax 38,2 derajat celcius. Pemeriksaan abdomen : tidak
a d a distensi, bising usus meningkat, nyeri tekan tidak ada. Berdasarkan
kasus, apakah antibiotik yang dapat diberikan pada pasien ini?
A. Cefixime
B. Ciprofloxacin
C. Eritromisin
D. Amoxicillin
E. Metronidazole
283. PEMBAHASAN
Sumber : Buku Saku Pelayanan KesehatanAnak di Rumah Sakit, 2005
DEMAM TIFOID
• Etiologi : Salmonella typhi
• Pertimbangkan demam tifoid jika a nak demam
dan mempunyai salah satu tanda berikut ini:
• Diare atau konstipasi, muntah, nyeri perut, sakit
kepala atau batuk,
• T
erutam a jika dem am telah berlangsung selama
7 hari atau lebih
• Dan diagnosis lain sudah disisihkan.
37
284. PEMBAHASAN
Sumber : Buku Saku Pelayanan KesehatanAnak di Rumah Sakit, 2005
DEMAM TIFOID
DIAGNOSIS
• Pada pemeriksaan, gambaran diagnosis kunci
adalah:
• Demam lebih dari tujuh hari
• T
erlihat jela s sa kit dan kondisi serius tanpa sebab ya ng jela s
• Nyeri perut, kembung, mual, muntah, diare, konstipasi
• Hepatosplenomegali
• Pada demam tifoid berat dapat dijumpai penurunan
kesadaran, kejang, dan ikterus
• Dapat timbul dengan tanda yang tidak tipikal terutama
pada bayi muda sebagai penyakit demam akut dengan
disertai syok dan hipotermi.
37
285. PEMBAHASAN
Sumber : Buku Saku Pelayanan KesehatanAnak di Rumah Sakit, 2005
DEMAM TIFOID
PEMERIKSAAN PENUNJANG
• Darah tepi: leukopeni, aneosinofilia, limfositosis
relatif, trombositopenia (pada demam tifoid
berat).
• Serologi : interpretasi harus dilakukan dengan
hati-hati.
Diagnosis : Tes Widal, IgM atau IgG Anti Salmonella
Gold Standard : Kultur darah pada minggu ke 1-2
37
286. PEMBAHASAN
Sumber : Buku Saku Pelayanan KesehatanAnak di Rumah Sakit, 2005
DEMAM TIFOID
TATALAKSANA
• Obati dengan kloramfenikol (50-100 mg/kgBB/hari
dibagi dalam 4 dosis per oral atau intravena) selama
10-14 hari
• Jika tidak dapat diberikan kloramfenikol, dipakai
amoksisilin 100 mg/kgBB/hari peroral atau ampisilin
intravena selama 10 hari, atau kotrimoksazol 48
mg/kgBB/hari (dibagi 2 dosis) peroral selama 10 hari.
• Bila klinis tidak ada perbaikan digunakan generasi
ketiga sefalosporin seperti seftriakson (80 mg/kg IM
atau IV, sekali sehari, selama 5-7 hari) atau sefiksim oral
(20 mg/kgBB/hari dibagi 2 dosis selama 10 hari).
37
287. PEMBAHASAN
Jawaban lainnya…
a. Cefixime : terapi lini terakhir
b. Ciprofloxac in : kontraindikasi thd anak, bukan
salah satu pilihan terapi pada kasus demam
tifoid
c. Eritromisin : bukan salah satu pilihan terapi pada
kasus demam tifoid
e. Metronidazole : bukan salah satu pilihan terapi
pada kasus demam tifoid
37
288. SOAL
038
Linda, perempuan umur 5 tahun dibawa ibunya ke IGD RS dengan
keluhan mimisan sejak 3 jam SMRS. Sebelumnya pasien
mengalami demam 3 hari. Pada pemeriksaan fisik didapatkan
kesadaran compos mentis, tanda tanda vital TD 110/80 mmHg,
nadi 120 kali/menit, RR 22 kali/menit, suhu 38,20C. Pa da hasil
laboratorium didapatkan trombosit 45.000, hb 13 g/dl, hematokrit
46%, leukosit 3.200. Apa diagnosis pada pasien tersebut?
a. Demam dengue
b. Demam berdarah dengue derajat I
c. Demam berdarah dengue derajat II
d. Demam berdarah dengue derajat III
e. Demam berdarah dengue derajat IV
289. PEMBAHASAN
038
C. DEMAM BERDARAH DENGUE
DERAJATI
I
• KEYWORD
• perempuan umur 5 tahun
• mimisan sejak 3 jam SMRS
• demam 3 hari
• kesadaran compos
• nadi 120 kali/menit, RR 22 kali/menit, suhu 38,20C
• trombosit 45.000, hb 13 g/dl, hematokrit 46%,
leukosit 3.200
290. PEMBAHASAN
Sumber : Buku Saku Pelayanan KesehatanAnak di Rumah Sakit, 2005
INFEKSIVIRUSDENGUE
DEMAM DENGUE
• Demam tinggi mendadak
• Ditam bah gejala penyerta 2 atau lebih:
• - Nyeri kepala
• - Nyeri retro orbita
• - Nyeri otot dan tulang
• - Ruam kulit
• - Meski jarang dapat disertai manifestasi perdarahan
• - Leukopenia
• - Uji HI >1280 atau IgM/IgG positif
• Tidak ditemukan tanda kebocoran plasma
(hemokonsentrasi, efusi pleura, asites, hipoproteinemia).
38
291. PEMBAHASAN
Sumber : Buku Saku Pelayanan KesehatanAnak di Rumah Sakit, 2005
INFEKSIVIRUSDENGUE
Tatalaksana Demam Dengue
• Sebagian besar anak dapat dirawat di rumah dengan
memberikan nasihat perawatan pada orang tua anak.
• Berikan anak banyak minum dengan air hangat atau
larutan oralit untuk mengganti cairan yang hilang akibat
demam dan muntah.
• Berikan parasetamol untuk demam. Jangan berikan
asetosal atau ibuprofen karena obat-obatan ini dapat
merangsang perdarahan.
• Anak harus dibawa ke rumah sakit apabila demam tinggi,
kejang, tidak bisa minum, muntah terus-menerus.
38
292. PEMBAHASAN
Sumber : Buku Saku Pelayanan KesehatanAnak di Rumah Sakit, 2005
INFEKSIVIRUSDENGUE
DEMAM BERDARAH DENGUE
1. Klinis
• Demam tinggi mendadak tanpa sebab yang jelas, berlangsung
terus menerus selama 2-7 hari
• Terdapat manifestasi perdarahan ditandai dengan:
• uji bendung positif
• petekie, ekimosis, purpura
• perdarahan mukosa, epistaksis, perdarahan gusi
• hematemesis dan atau melena
• Pembesaran hati
• Syok, ditandai nadi cepat dan lemah sampai tidak teraba,
penyempitan tekanan nadi (<20 mmHg), hipotensi sampai tidak
terukur, kaki da n ta nga n dingin, kulit lembab, capilla ry refill time
memanjang (>2 detik) dan pasien tampak gelisah.
38