SlideShare a Scribd company logo
EMPIEMA THORAKS
oleh :
Indah Indriani
Grand Case
Fakultas Kedokteran Universitas Andalas – RSUP Dr. M. Djamil Padang
Preseptor :
dr. Muhammad Riendra, Sp.B-TKV
BAB 1
PENDAHULUAN
3
Empiema  nanah (pus) yang terdapat dalam
rongga pleura, dengan penampilan :
- cairan sangat buram (opaq)
- kuning keputihan
- cairan kental (hasil dari serum koagulasi
protein, debris seluler dan pengendapan
fibrin)
• EMPIEMA
Empiema  komplikasi pneumonia, tetapi dapat dari infeksi
lain
India  tuberkulosis pneumonia (>>)
Gejala klinis & etiologi berbeda, tergantung :
Pembedahan
Kondisi yang mendasari (malignansi, penyakit vaskular
kolagen, kelainan imunodefisiensi, infeksi)
Trauma lokal
4
5
Infeksi pleura
Penyakit tertua dan penyakit yang berat
Mortalitas dan morbiditas tinggi ( lebih tinggi pada
pasien imunokompromais)
• Empiema parapneumonik  diterapi dengan drainase
pleura tertutup (>>)
• Deteksi dini sangat menentukan keberhasilan
pengobatan
BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA
ANATOMI
8
• Empiema toraks  suatu infeksi pada ruang pleura yang berhubungan
dengan pembentukan cairan yang kental dan purulen baik terlokalisasi
atau bebas dalam ruang pleura
• Pus berisi sel darah putih dan protein darah yang berperan dalam
pembekuan (fibrin)
• Pus terkumpul dalam ruang pleura  tekanan pada paru meningkat 
pernafasan sulit dan nyeri
• Perjalanan penyakit : fibrin akan memisahkan pelura menjadi kantong-
kantong (lokulasi) dan mengakibatkan kerusakan permanen
• DEFINISI
9
• ETIOLOGI
Bakteri Gram positif : E. coli
Gram negatif : klebsiella
TB Jarang terjadi
Ektra
paru
Trauma thoraks
Sufrenik abses
10
 Rongga pleura normalnya
diisi dengan ~5 – 10 ml
cairan serous, dimana
terutama disekresi dari
pleura parietal dengan rata-
rata 0.01 mL/KgBB/jam dan
diabsorpsi melalui limfatik
pleura parietal
• PATOFISIOLOGI
11
• PATOFISIOLOGI
EFUSI PLEURA
MANIFESTASI KLINIK
Kronik
• terasa lemas,
kesehatan makin
menurun,
• pucat,
• clubbing fingers,
• dada datar,
• tanda-tanda cairan
pleura
AKUT
- Sesak napas
- Nyeri pleuritik
- Demam
- Batuk
Manifestasi Klinik
Infeksi aerob --> Gejala
demam akut, nyeri dada
pleuritik terlokalisasi, produksi
dahak dan leukositosis
•Infeksi anaerob --> subferis,
penurunan nafsu makan dan
berat badan menurun.
Pemeriksaan Fisik
Palpasi
Auskultasi Perkusi
Inspeksi
Sisi yang sakit
lebih cembung,
tertinggal pada
pernapasan
Penurunan
suara napas
pada dada yang
sakit
Suara flatness
atau redup
Fremitus
berkurang
Pemeriksaan penunjang
01 02 03 04
Darah
Foto rontgen
thorak
Thorasic
Ultrasound
CT Scan
05
Aspirasi
The Power of PowerPoint | thepopp.com 16
TATALAKSANA
Closed drainage-tube toracostory water scaled drainage
17
Nanah sangat kental dan sukar diaspirasi
Nanah terus terbentuk setelah dua minggu.
Terjadinya piopneumotoraks.
Antibiotik
18
Pemilihan antibiotik didasarkan pada hasil pengecatan gram
dan apusan nanah. Pengobatan selanjutnya tergantung
pada hasil kultur dan sensitivitasnya. Antibiotik dapat
diberikan secara sistematik atau topikal.
Biasanya diberikan penicilin. Pemilihan awal didasarkan
pada CAP dan HAP (β laktam, penisilin, sefalosporin,
kabapenem). Jika dicurigai bakteri anaerob ditambah
metronidazole atau clindamycin.
Penutupan Rongga Empiema
19
Dekortikasi
• Tindakan ini termasuk operasi besar dengan indikasi:
• Drain tidak berjalan baik karena banyak kantng-kantung.
• Letak empiema sukar dicapai oleh drain.
Empiema totalis yang mengalami organisasi pada leura
visceralis
Torakoplasti
• Jika empiema tidak mau sembuh karena adanya fistel
bronkopleura atau tidak mungkin dilakukan dekortikasi.
Pada pembedahan ini, segmen dari tulang iga dipotong
subperiosteal, dengan demikian dinding toraks jatuh
kedalam rogga pleura karena tekanan atmosfer.
3
LAPORAN KASUS
The Power of PowerPoint | thepopp.com 21
Tn DF
Umur : 24 tahun
Jenis kelamin : Laki-laki
Pekerjaan : Mahasiswa
Alamat : Padang Pariaman
Keluhan Utama
• Sesak napas yang meningkat sejak 1 minggu
sebelum masuk rumah sakit.
22
Riwayat Penyakit Sekarang
• Pasien datang dengan keluhan sesak napas sejak 1 minggu sebelum masuk
rumah sakit. Awalnya pasien merasa tidak nyaman ketika bernapas dan
ketika berpindah posisi terasa ada cairan yang bergerak di dada kiri. Pasien
merasa lebih baik ketika posisi setengah duduk
• Batuk berdahak ada sejak 2 minggu sebelum masuk rumah sakit. Saat ini
batuk tidak ada
• Demam hilang timbul ada sejak 2 minggu sebelum masuk rumah sakit. Saat
ini demam tidak ada
• Pasien memiliki riwayat tindakan dekortikasi 1 bulan yang lalu.
• Pasien sudah pernah di lakukan pemasangan selang di dada kiri 3 minggu
yang lalu, dikeluarkan cairan berwarna kuning kehijauan dan sudah
dinyatakan cairan sudah tidak ada.
23
Riwayat Penyakit Dahulu
• Pasien memiliki riwayat TBC dengan meminum obat
OAT sejak Agustus 2018- Februari 2019 dan sudah
dinyatakan sembuh dengan BTA (-) di Puskesmas
Padang Pariaman
• Pasien tidak ada riwayat asma, hipertensi dan
jantung.
24
Pemeriksaan Fisik
Pemeriksaan Fisik Umum
• Keadaan Umum : Sakit sedang
• Kesadaran : GCS 15 (E4M6V5)
• TekananDarah : 110/70 mmHg
• Nadi : 97 kali/menit
• Nafas : 20 kali/menit
• Suhu : 36,7 ºC
• Nyeri : VAS 4
25
Status Generalisata
• Kepala : Normochepal
• Mata : Konjungtiva tidak anemis, sklera
tidak ikterik, pupil isokor, refleks cahaya +/+
• Telinga : Tidak ditemukan kelainan
• Hidung : Tidak ditemukan kelainan
• Kulit : Turgor kulit baik
• Gigi dan mulut : Tidak ditemukan kelainan
• Leher : Tidak ditemukan kelainan
26
Status lokalis
Thoraks
• Paru
– Inspeksi: Simetris, kiri = kanan, terpasang WSD, keluar cairan
berwarna merah, undulasi (+) bubble (-), terdapat bekas luka
jahitan di pungung kiri belakang
– Palpasi : Fremitus kiri melemah
– Perkusi : kanan : sonor, kiri : redup ICS V kiri ke bawah
– Auskultasi : suara napas vesikuler melemah di bagian kiri
setinggi ICS V kiri ke bawah, rhonki -/-, wheezing -/-
27
Jantung
• Inspeksi : Iktus kordis tidak terlihat
• Palpasi : Iktus kordis teraba 1 jari LMCS sinistra RIC V
• Perkusi : Batas jantung dalam batas normal
• Auskultasi : BJ 1 dan 2 normal, irama regular, murmur (-), Gallop (-)
Abdomen :
• Inspeksi : Distensi (-), Jejas (-)
• Palpasi : Muscle rigid (-), nyeri tekan (-), nyeri lepas(-)
• Perkusi : Timpani
• Auskultasi : Bising usus (+) N
28
FOTO KLINIS
29
Pemeriksaan Penunjang
• Hb : 13,1 gr%
• Leukosit : 11.560 /mm3
• Trombosit : 341.000/mm3
• Hematokrit : 41%
• PT : 11,0
• APTT : 32,0
Kesan : Leukositosis
30
Laboraturium Kimia Klinik
• GDS : 81 mg/dl
• Ureum darah : 15 mg/dl
• Kreatinin darah : 0,7 mg/dl
• Natrium : 136 Mmol/L
• Kalium : 3,8 Mmol/L
• Klorida : 98 Mmol/L
• SGOT : 15 u/L
• SGPT : 13 u/L
31
Kesan : efusi pleura sinistra
32
• POST PEMASANGAN WSD :
Keluar cairan berwarna kuning kehijauan
33
DIAGNOSIS
• Empiema ec susp TB paru relaps
34
Tatalaksana
IVFD NaCl 0,9%
Inj. Ceftriaxone 2 x 1 gram IV
Inj Metronidazol 3 x 500 mg
Inj. Ketorolac 3 x 1 amp
Inj. Ranitidin 2 x 1 amp
Rencana terapi : menunggu hasil kultur
35
4
DISKUSI
• Seorang pasien laki-laki berusia 24 tahun datang dengan
keluhan sesak napas sejak 1 minggu sebelum masuk rumah
sakit. Awalnya pasien merasa tidak nyaman ketika bernapas
dan ketika berpindah posisi terasa ada cairan yang bergerak di
dada kiri. Pasien merasa lebih baik ketika posisi setengah
duduk.
• Pasien memiliki riwayat dekortikasi 1 bulan yang lalu. Pasien
sudah pernah di lakukan pemasangan selang di dada kiri 1
bulan yang lalu, dikeluarkan cairan berwarna kuning kehijauan
dan sudah dinyatakan cairan sudah tidak ada. Pasien memiliki
riwayat TBC dengan meminum obat OAT sejak Agustus 2018-
Februari 2019 dan sudah dinyatakan sembuh
37
Bentuk thoraks simetris, bagian yang sakit
tampak lebih menonjol, pergerakan
nafas, pada sisi yang sakit tertinggal,
perkusi redup, jantung dan mediastinum
terdorong kearah yang sehat, bila
nanahnya cukup banyak sel iga pada sisi
yang sakit melebar, bising nafas pada
bagian yang sakit melemah sampai
hilang.
Pada pemeriksaan dada inspeksi
pergerakan dada kiri tertinggal. Palpasi
didapatkan stem fremitus kiri menurun
dari kanan. Perkusi terdengar redup pada
ICS V kiri ke bawah. Pernapasan pada
auskultasi paru kiri menurun mulai dari
ICS V kiri ke bawah, tidak ada rhonki, dan
wheezing
38
Tatalaksana medikamentosa pada pasien
ini IVFD NaCl 0,9% , Inj. Ceftriaxone 2 x 1
gram IV, Inj Metronidazol 3 x 500 mg, Inj.
Ketorolac 3 x 1 amp, Inj. Ranitidin 2 x 1
amp.
Antibiotik dapat diberikan secara
sistematik atau topikal. Biasanya diberikan
penicilin. Pemilihan awal didasarkan pada
CAP dan HAP (β laktam, penisilin,
sefalosporin, kabapenem). Jika dicurigai
bakteri anaerob ditambah metronidazole
atau clindamycin. Pemilihan antibiotik
nanti diganti didasarkan pada hasil
pengecatan gram dan apusan nanah
39
TERIMA KASIH

More Related Content

Similar to CRS_EMPIEMA_THORAX.pptx

Case report Aulia.docx
Case report Aulia.docxCase report Aulia.docx
Case report Aulia.docx
AuliaDwiJuanita
 
PPT CRS Fikri Arfu Riza.pptx
PPT CRS Fikri Arfu Riza.pptxPPT CRS Fikri Arfu Riza.pptx
PPT CRS Fikri Arfu Riza.pptx
AlisiaNurjannah
 
144395486 case-report-cad-omi
144395486 case-report-cad-omi144395486 case-report-cad-omi
144395486 case-report-cad-omi
homeworkping3
 
Abses paru by dr.Yanuarman
Abses paru by dr.Yanuarman Abses paru by dr.Yanuarman
Abses paru by dr.Yanuarman
Ajo Yayan
 
JC fatih.pptx
JC fatih.pptxJC fatih.pptx
JC fatih.pptx
FitriaYusri1
 
Laporan Jaga 8-7-2022.pptx
Laporan Jaga 8-7-2022.pptxLaporan Jaga 8-7-2022.pptx
Laporan Jaga 8-7-2022.pptx
AndyAndrean1
 
CASE REPORT - Urinary Tract Infection.pptx
CASE REPORT - Urinary Tract Infection.pptxCASE REPORT - Urinary Tract Infection.pptx
CASE REPORT - Urinary Tract Infection.pptx
snylstl
 
LAPSUS sindrom nefrotik ANNISA RIZKA.pptx
LAPSUS sindrom nefrotik ANNISA RIZKA.pptxLAPSUS sindrom nefrotik ANNISA RIZKA.pptx
LAPSUS sindrom nefrotik ANNISA RIZKA.pptx
AnnisaRizkaFauziah
 
dc hasna abu.docx
dc hasna abu.docxdc hasna abu.docx
dc hasna abu.docx
RizkyastariOnny1
 
Sindroma Lupus Eritematosus.pptx
Sindroma Lupus Eritematosus.pptxSindroma Lupus Eritematosus.pptx
Sindroma Lupus Eritematosus.pptx
AvinoMulanaFikri1
 
presentasi_TB.pptx
presentasi_TB.pptxpresentasi_TB.pptx
presentasi_TB.pptx
ssuser0e6f54
 
Pneumoni Muti.pptx
Pneumoni Muti.pptxPneumoni Muti.pptx
Pneumoni Muti.pptx
SitiMutia15
 
PPT lapsus bedah bari Dindappt appendisitiss / appendikular infiltrat x.pptx
PPT lapsus bedah bari Dindappt appendisitiss / appendikular infiltrat x.pptxPPT lapsus bedah bari Dindappt appendisitiss / appendikular infiltrat x.pptx
PPT lapsus bedah bari Dindappt appendisitiss / appendikular infiltrat x.pptx
DindaNafatilana
 
presentasi kasus benign prostat hiperplasia
presentasi kasus benign prostat hiperplasiapresentasi kasus benign prostat hiperplasia
presentasi kasus benign prostat hiperplasia
estehparis
 
Laporan Kasus-PERFORASI GASTER.ppt
Laporan Kasus-PERFORASI GASTER.pptLaporan Kasus-PERFORASI GASTER.ppt
Laporan Kasus-PERFORASI GASTER.ppt
Sanjaya Soebagio
 
Sindrom nefrotik
Sindrom nefrotikSindrom nefrotik
Sindrom nefrotikMayah M4y
 
Presentasi Kasus - Anestesi Spinal
Presentasi Kasus - Anestesi SpinalPresentasi Kasus - Anestesi Spinal
Presentasi Kasus - Anestesi Spinal
Aris Rahmanda
 
Case report anestesi
Case report anestesiCase report anestesi
Case report anestesi
Ghea Pradana
 
file.pdf
file.pdffile.pdf
file.pdf
DesyOskar
 
Case Report Typhoid Fever
Case Report Typhoid FeverCase Report Typhoid Fever
Case Report Typhoid Fever
HannaSilmiZahra
 

Similar to CRS_EMPIEMA_THORAX.pptx (20)

Case report Aulia.docx
Case report Aulia.docxCase report Aulia.docx
Case report Aulia.docx
 
PPT CRS Fikri Arfu Riza.pptx
PPT CRS Fikri Arfu Riza.pptxPPT CRS Fikri Arfu Riza.pptx
PPT CRS Fikri Arfu Riza.pptx
 
144395486 case-report-cad-omi
144395486 case-report-cad-omi144395486 case-report-cad-omi
144395486 case-report-cad-omi
 
Abses paru by dr.Yanuarman
Abses paru by dr.Yanuarman Abses paru by dr.Yanuarman
Abses paru by dr.Yanuarman
 
JC fatih.pptx
JC fatih.pptxJC fatih.pptx
JC fatih.pptx
 
Laporan Jaga 8-7-2022.pptx
Laporan Jaga 8-7-2022.pptxLaporan Jaga 8-7-2022.pptx
Laporan Jaga 8-7-2022.pptx
 
CASE REPORT - Urinary Tract Infection.pptx
CASE REPORT - Urinary Tract Infection.pptxCASE REPORT - Urinary Tract Infection.pptx
CASE REPORT - Urinary Tract Infection.pptx
 
LAPSUS sindrom nefrotik ANNISA RIZKA.pptx
LAPSUS sindrom nefrotik ANNISA RIZKA.pptxLAPSUS sindrom nefrotik ANNISA RIZKA.pptx
LAPSUS sindrom nefrotik ANNISA RIZKA.pptx
 
dc hasna abu.docx
dc hasna abu.docxdc hasna abu.docx
dc hasna abu.docx
 
Sindroma Lupus Eritematosus.pptx
Sindroma Lupus Eritematosus.pptxSindroma Lupus Eritematosus.pptx
Sindroma Lupus Eritematosus.pptx
 
presentasi_TB.pptx
presentasi_TB.pptxpresentasi_TB.pptx
presentasi_TB.pptx
 
Pneumoni Muti.pptx
Pneumoni Muti.pptxPneumoni Muti.pptx
Pneumoni Muti.pptx
 
PPT lapsus bedah bari Dindappt appendisitiss / appendikular infiltrat x.pptx
PPT lapsus bedah bari Dindappt appendisitiss / appendikular infiltrat x.pptxPPT lapsus bedah bari Dindappt appendisitiss / appendikular infiltrat x.pptx
PPT lapsus bedah bari Dindappt appendisitiss / appendikular infiltrat x.pptx
 
presentasi kasus benign prostat hiperplasia
presentasi kasus benign prostat hiperplasiapresentasi kasus benign prostat hiperplasia
presentasi kasus benign prostat hiperplasia
 
Laporan Kasus-PERFORASI GASTER.ppt
Laporan Kasus-PERFORASI GASTER.pptLaporan Kasus-PERFORASI GASTER.ppt
Laporan Kasus-PERFORASI GASTER.ppt
 
Sindrom nefrotik
Sindrom nefrotikSindrom nefrotik
Sindrom nefrotik
 
Presentasi Kasus - Anestesi Spinal
Presentasi Kasus - Anestesi SpinalPresentasi Kasus - Anestesi Spinal
Presentasi Kasus - Anestesi Spinal
 
Case report anestesi
Case report anestesiCase report anestesi
Case report anestesi
 
file.pdf
file.pdffile.pdf
file.pdf
 
Case Report Typhoid Fever
Case Report Typhoid FeverCase Report Typhoid Fever
Case Report Typhoid Fever
 

Recently uploaded

Materi 5. Penjaminan Mutu Labkesmas.pptx
Materi 5. Penjaminan Mutu Labkesmas.pptxMateri 5. Penjaminan Mutu Labkesmas.pptx
Materi 5. Penjaminan Mutu Labkesmas.pptx
syam586213
 
pengukuran dan intervensi Serentak stunting.pdf
pengukuran dan intervensi Serentak stunting.pdfpengukuran dan intervensi Serentak stunting.pdf
pengukuran dan intervensi Serentak stunting.pdf
adwinhadipurnadi
 
Gambaran Umum asuhan persalinan normal.ppt
Gambaran Umum asuhan persalinan normal.pptGambaran Umum asuhan persalinan normal.ppt
Gambaran Umum asuhan persalinan normal.ppt
ssusera85899
 
graves’ disease etiology, pathofisiology
graves’ disease etiology, pathofisiologygraves’ disease etiology, pathofisiology
graves’ disease etiology, pathofisiology
RheginaSalsabila
 
v2 Intervensi serentak pencegahan stunting.pdf
v2 Intervensi serentak pencegahan stunting.pdfv2 Intervensi serentak pencegahan stunting.pdf
v2 Intervensi serentak pencegahan stunting.pdf
fritshenukh
 
PRESENTASI LAPORAN TUGAS AKHIR ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSIF
PRESENTASI LAPORAN TUGAS AKHIR ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSIFPRESENTASI LAPORAN TUGAS AKHIR ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSIF
PRESENTASI LAPORAN TUGAS AKHIR ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSIF
ratnawulokt
 
Pengertian dan jenis obat antiparasit.pdf
Pengertian dan jenis obat antiparasit.pdfPengertian dan jenis obat antiparasit.pdf
Pengertian dan jenis obat antiparasit.pdf
ryskilahmudin
 
Slide 1. Analisis Obat-obat Analgetik.pptx
Slide 1. Analisis Obat-obat Analgetik.pptxSlide 1. Analisis Obat-obat Analgetik.pptx
Slide 1. Analisis Obat-obat Analgetik.pptx
FiikFiik
 
Pengendalian Proses.pptx Mata kuliah manajemen mutu laboratorium
Pengendalian Proses.pptx Mata kuliah manajemen mutu laboratoriumPengendalian Proses.pptx Mata kuliah manajemen mutu laboratorium
Pengendalian Proses.pptx Mata kuliah manajemen mutu laboratorium
SyailaNandaSofiaWell
 
Petunjuk teknis Aplikasi Indikator Nasional Mutu FKTP
Petunjuk teknis Aplikasi Indikator Nasional Mutu FKTPPetunjuk teknis Aplikasi Indikator Nasional Mutu FKTP
Petunjuk teknis Aplikasi Indikator Nasional Mutu FKTP
adhiwargamandiriseja
 
Hiv DAN AIDS dalam kehamilan-------------
Hiv DAN AIDS dalam kehamilan-------------Hiv DAN AIDS dalam kehamilan-------------
Hiv DAN AIDS dalam kehamilan-------------
nurulkarunia4
 
ANTIBIOTIK TOPIKAL Farmakologi Basic Dasar
ANTIBIOTIK TOPIKAL Farmakologi Basic DasarANTIBIOTIK TOPIKAL Farmakologi Basic Dasar
ANTIBIOTIK TOPIKAL Farmakologi Basic Dasar
MFCorp
 
1.Kebutuhan Dasar Neonatus, Bayi, Balita, dan Anak Pra Sekolah.pptx
1.Kebutuhan Dasar Neonatus, Bayi, Balita, dan Anak Pra Sekolah.pptx1.Kebutuhan Dasar Neonatus, Bayi, Balita, dan Anak Pra Sekolah.pptx
1.Kebutuhan Dasar Neonatus, Bayi, Balita, dan Anak Pra Sekolah.pptx
LisnaKhairaniNasutio
 
jejaring dan jaringan pkm 2019 presentasi
jejaring dan jaringan pkm 2019 presentasijejaring dan jaringan pkm 2019 presentasi
jejaring dan jaringan pkm 2019 presentasi
lala263132
 
DEFENISI OPERASIONAL (SINDROM) PENYAKIT SKDR.pptx
DEFENISI OPERASIONAL (SINDROM) PENYAKIT SKDR.pptxDEFENISI OPERASIONAL (SINDROM) PENYAKIT SKDR.pptx
DEFENISI OPERASIONAL (SINDROM) PENYAKIT SKDR.pptx
DamianLoveChannel
 
441766795-PERSONAL-HYGIENE-ppt kebersihan diri sendiri.ppt
441766795-PERSONAL-HYGIENE-ppt kebersihan diri sendiri.ppt441766795-PERSONAL-HYGIENE-ppt kebersihan diri sendiri.ppt
441766795-PERSONAL-HYGIENE-ppt kebersihan diri sendiri.ppt
Datalablokakalianda
 
farmakologi antikoagulan pada kasus kardiovaskular
farmakologi antikoagulan pada kasus kardiovaskularfarmakologi antikoagulan pada kasus kardiovaskular
farmakologi antikoagulan pada kasus kardiovaskular
MuhammadAuliaKurniaw1
 
PPT RAKOR POKJANAL POSYANDU DALAM PENGUATAN INTEGRASI LAYANAN PRIMER
PPT  RAKOR POKJANAL POSYANDU DALAM PENGUATAN INTEGRASI LAYANAN PRIMERPPT  RAKOR POKJANAL POSYANDU DALAM PENGUATAN INTEGRASI LAYANAN PRIMER
PPT RAKOR POKJANAL POSYANDU DALAM PENGUATAN INTEGRASI LAYANAN PRIMER
sulastri822782
 
farmakologi antikoagulan presentasi.pptx
farmakologi antikoagulan presentasi.pptxfarmakologi antikoagulan presentasi.pptx
farmakologi antikoagulan presentasi.pptx
MuhammadAuliaKurniaw1
 
Cara Pembuatan Obat Tradisional Yang Baik_New.ppt
Cara Pembuatan Obat Tradisional Yang Baik_New.pptCara Pembuatan Obat Tradisional Yang Baik_New.ppt
Cara Pembuatan Obat Tradisional Yang Baik_New.ppt
andiulfahmagefirahra1
 

Recently uploaded (20)

Materi 5. Penjaminan Mutu Labkesmas.pptx
Materi 5. Penjaminan Mutu Labkesmas.pptxMateri 5. Penjaminan Mutu Labkesmas.pptx
Materi 5. Penjaminan Mutu Labkesmas.pptx
 
pengukuran dan intervensi Serentak stunting.pdf
pengukuran dan intervensi Serentak stunting.pdfpengukuran dan intervensi Serentak stunting.pdf
pengukuran dan intervensi Serentak stunting.pdf
 
Gambaran Umum asuhan persalinan normal.ppt
Gambaran Umum asuhan persalinan normal.pptGambaran Umum asuhan persalinan normal.ppt
Gambaran Umum asuhan persalinan normal.ppt
 
graves’ disease etiology, pathofisiology
graves’ disease etiology, pathofisiologygraves’ disease etiology, pathofisiology
graves’ disease etiology, pathofisiology
 
v2 Intervensi serentak pencegahan stunting.pdf
v2 Intervensi serentak pencegahan stunting.pdfv2 Intervensi serentak pencegahan stunting.pdf
v2 Intervensi serentak pencegahan stunting.pdf
 
PRESENTASI LAPORAN TUGAS AKHIR ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSIF
PRESENTASI LAPORAN TUGAS AKHIR ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSIFPRESENTASI LAPORAN TUGAS AKHIR ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSIF
PRESENTASI LAPORAN TUGAS AKHIR ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSIF
 
Pengertian dan jenis obat antiparasit.pdf
Pengertian dan jenis obat antiparasit.pdfPengertian dan jenis obat antiparasit.pdf
Pengertian dan jenis obat antiparasit.pdf
 
Slide 1. Analisis Obat-obat Analgetik.pptx
Slide 1. Analisis Obat-obat Analgetik.pptxSlide 1. Analisis Obat-obat Analgetik.pptx
Slide 1. Analisis Obat-obat Analgetik.pptx
 
Pengendalian Proses.pptx Mata kuliah manajemen mutu laboratorium
Pengendalian Proses.pptx Mata kuliah manajemen mutu laboratoriumPengendalian Proses.pptx Mata kuliah manajemen mutu laboratorium
Pengendalian Proses.pptx Mata kuliah manajemen mutu laboratorium
 
Petunjuk teknis Aplikasi Indikator Nasional Mutu FKTP
Petunjuk teknis Aplikasi Indikator Nasional Mutu FKTPPetunjuk teknis Aplikasi Indikator Nasional Mutu FKTP
Petunjuk teknis Aplikasi Indikator Nasional Mutu FKTP
 
Hiv DAN AIDS dalam kehamilan-------------
Hiv DAN AIDS dalam kehamilan-------------Hiv DAN AIDS dalam kehamilan-------------
Hiv DAN AIDS dalam kehamilan-------------
 
ANTIBIOTIK TOPIKAL Farmakologi Basic Dasar
ANTIBIOTIK TOPIKAL Farmakologi Basic DasarANTIBIOTIK TOPIKAL Farmakologi Basic Dasar
ANTIBIOTIK TOPIKAL Farmakologi Basic Dasar
 
1.Kebutuhan Dasar Neonatus, Bayi, Balita, dan Anak Pra Sekolah.pptx
1.Kebutuhan Dasar Neonatus, Bayi, Balita, dan Anak Pra Sekolah.pptx1.Kebutuhan Dasar Neonatus, Bayi, Balita, dan Anak Pra Sekolah.pptx
1.Kebutuhan Dasar Neonatus, Bayi, Balita, dan Anak Pra Sekolah.pptx
 
jejaring dan jaringan pkm 2019 presentasi
jejaring dan jaringan pkm 2019 presentasijejaring dan jaringan pkm 2019 presentasi
jejaring dan jaringan pkm 2019 presentasi
 
DEFENISI OPERASIONAL (SINDROM) PENYAKIT SKDR.pptx
DEFENISI OPERASIONAL (SINDROM) PENYAKIT SKDR.pptxDEFENISI OPERASIONAL (SINDROM) PENYAKIT SKDR.pptx
DEFENISI OPERASIONAL (SINDROM) PENYAKIT SKDR.pptx
 
441766795-PERSONAL-HYGIENE-ppt kebersihan diri sendiri.ppt
441766795-PERSONAL-HYGIENE-ppt kebersihan diri sendiri.ppt441766795-PERSONAL-HYGIENE-ppt kebersihan diri sendiri.ppt
441766795-PERSONAL-HYGIENE-ppt kebersihan diri sendiri.ppt
 
farmakologi antikoagulan pada kasus kardiovaskular
farmakologi antikoagulan pada kasus kardiovaskularfarmakologi antikoagulan pada kasus kardiovaskular
farmakologi antikoagulan pada kasus kardiovaskular
 
PPT RAKOR POKJANAL POSYANDU DALAM PENGUATAN INTEGRASI LAYANAN PRIMER
PPT  RAKOR POKJANAL POSYANDU DALAM PENGUATAN INTEGRASI LAYANAN PRIMERPPT  RAKOR POKJANAL POSYANDU DALAM PENGUATAN INTEGRASI LAYANAN PRIMER
PPT RAKOR POKJANAL POSYANDU DALAM PENGUATAN INTEGRASI LAYANAN PRIMER
 
farmakologi antikoagulan presentasi.pptx
farmakologi antikoagulan presentasi.pptxfarmakologi antikoagulan presentasi.pptx
farmakologi antikoagulan presentasi.pptx
 
Cara Pembuatan Obat Tradisional Yang Baik_New.ppt
Cara Pembuatan Obat Tradisional Yang Baik_New.pptCara Pembuatan Obat Tradisional Yang Baik_New.ppt
Cara Pembuatan Obat Tradisional Yang Baik_New.ppt
 

CRS_EMPIEMA_THORAX.pptx

  • 1. EMPIEMA THORAKS oleh : Indah Indriani Grand Case Fakultas Kedokteran Universitas Andalas – RSUP Dr. M. Djamil Padang Preseptor : dr. Muhammad Riendra, Sp.B-TKV
  • 3. 3 Empiema  nanah (pus) yang terdapat dalam rongga pleura, dengan penampilan : - cairan sangat buram (opaq) - kuning keputihan - cairan kental (hasil dari serum koagulasi protein, debris seluler dan pengendapan fibrin) • EMPIEMA
  • 4. Empiema  komplikasi pneumonia, tetapi dapat dari infeksi lain India  tuberkulosis pneumonia (>>) Gejala klinis & etiologi berbeda, tergantung : Pembedahan Kondisi yang mendasari (malignansi, penyakit vaskular kolagen, kelainan imunodefisiensi, infeksi) Trauma lokal 4
  • 5. 5 Infeksi pleura Penyakit tertua dan penyakit yang berat Mortalitas dan morbiditas tinggi ( lebih tinggi pada pasien imunokompromais) • Empiema parapneumonik  diterapi dengan drainase pleura tertutup (>>) • Deteksi dini sangat menentukan keberhasilan pengobatan
  • 8. 8 • Empiema toraks  suatu infeksi pada ruang pleura yang berhubungan dengan pembentukan cairan yang kental dan purulen baik terlokalisasi atau bebas dalam ruang pleura • Pus berisi sel darah putih dan protein darah yang berperan dalam pembekuan (fibrin) • Pus terkumpul dalam ruang pleura  tekanan pada paru meningkat  pernafasan sulit dan nyeri • Perjalanan penyakit : fibrin akan memisahkan pelura menjadi kantong- kantong (lokulasi) dan mengakibatkan kerusakan permanen • DEFINISI
  • 9. 9 • ETIOLOGI Bakteri Gram positif : E. coli Gram negatif : klebsiella TB Jarang terjadi Ektra paru Trauma thoraks Sufrenik abses
  • 10. 10  Rongga pleura normalnya diisi dengan ~5 – 10 ml cairan serous, dimana terutama disekresi dari pleura parietal dengan rata- rata 0.01 mL/KgBB/jam dan diabsorpsi melalui limfatik pleura parietal • PATOFISIOLOGI
  • 12. MANIFESTASI KLINIK Kronik • terasa lemas, kesehatan makin menurun, • pucat, • clubbing fingers, • dada datar, • tanda-tanda cairan pleura AKUT - Sesak napas - Nyeri pleuritik - Demam - Batuk
  • 13. Manifestasi Klinik Infeksi aerob --> Gejala demam akut, nyeri dada pleuritik terlokalisasi, produksi dahak dan leukositosis •Infeksi anaerob --> subferis, penurunan nafsu makan dan berat badan menurun.
  • 14. Pemeriksaan Fisik Palpasi Auskultasi Perkusi Inspeksi Sisi yang sakit lebih cembung, tertinggal pada pernapasan Penurunan suara napas pada dada yang sakit Suara flatness atau redup Fremitus berkurang
  • 15. Pemeriksaan penunjang 01 02 03 04 Darah Foto rontgen thorak Thorasic Ultrasound CT Scan 05 Aspirasi
  • 16. The Power of PowerPoint | thepopp.com 16 TATALAKSANA
  • 17. Closed drainage-tube toracostory water scaled drainage 17 Nanah sangat kental dan sukar diaspirasi Nanah terus terbentuk setelah dua minggu. Terjadinya piopneumotoraks.
  • 18. Antibiotik 18 Pemilihan antibiotik didasarkan pada hasil pengecatan gram dan apusan nanah. Pengobatan selanjutnya tergantung pada hasil kultur dan sensitivitasnya. Antibiotik dapat diberikan secara sistematik atau topikal. Biasanya diberikan penicilin. Pemilihan awal didasarkan pada CAP dan HAP (β laktam, penisilin, sefalosporin, kabapenem). Jika dicurigai bakteri anaerob ditambah metronidazole atau clindamycin.
  • 19. Penutupan Rongga Empiema 19 Dekortikasi • Tindakan ini termasuk operasi besar dengan indikasi: • Drain tidak berjalan baik karena banyak kantng-kantung. • Letak empiema sukar dicapai oleh drain. Empiema totalis yang mengalami organisasi pada leura visceralis Torakoplasti • Jika empiema tidak mau sembuh karena adanya fistel bronkopleura atau tidak mungkin dilakukan dekortikasi. Pada pembedahan ini, segmen dari tulang iga dipotong subperiosteal, dengan demikian dinding toraks jatuh kedalam rogga pleura karena tekanan atmosfer.
  • 21. The Power of PowerPoint | thepopp.com 21 Tn DF Umur : 24 tahun Jenis kelamin : Laki-laki Pekerjaan : Mahasiswa Alamat : Padang Pariaman
  • 22. Keluhan Utama • Sesak napas yang meningkat sejak 1 minggu sebelum masuk rumah sakit. 22
  • 23. Riwayat Penyakit Sekarang • Pasien datang dengan keluhan sesak napas sejak 1 minggu sebelum masuk rumah sakit. Awalnya pasien merasa tidak nyaman ketika bernapas dan ketika berpindah posisi terasa ada cairan yang bergerak di dada kiri. Pasien merasa lebih baik ketika posisi setengah duduk • Batuk berdahak ada sejak 2 minggu sebelum masuk rumah sakit. Saat ini batuk tidak ada • Demam hilang timbul ada sejak 2 minggu sebelum masuk rumah sakit. Saat ini demam tidak ada • Pasien memiliki riwayat tindakan dekortikasi 1 bulan yang lalu. • Pasien sudah pernah di lakukan pemasangan selang di dada kiri 3 minggu yang lalu, dikeluarkan cairan berwarna kuning kehijauan dan sudah dinyatakan cairan sudah tidak ada. 23
  • 24. Riwayat Penyakit Dahulu • Pasien memiliki riwayat TBC dengan meminum obat OAT sejak Agustus 2018- Februari 2019 dan sudah dinyatakan sembuh dengan BTA (-) di Puskesmas Padang Pariaman • Pasien tidak ada riwayat asma, hipertensi dan jantung. 24
  • 25. Pemeriksaan Fisik Pemeriksaan Fisik Umum • Keadaan Umum : Sakit sedang • Kesadaran : GCS 15 (E4M6V5) • TekananDarah : 110/70 mmHg • Nadi : 97 kali/menit • Nafas : 20 kali/menit • Suhu : 36,7 ºC • Nyeri : VAS 4 25
  • 26. Status Generalisata • Kepala : Normochepal • Mata : Konjungtiva tidak anemis, sklera tidak ikterik, pupil isokor, refleks cahaya +/+ • Telinga : Tidak ditemukan kelainan • Hidung : Tidak ditemukan kelainan • Kulit : Turgor kulit baik • Gigi dan mulut : Tidak ditemukan kelainan • Leher : Tidak ditemukan kelainan 26
  • 27. Status lokalis Thoraks • Paru – Inspeksi: Simetris, kiri = kanan, terpasang WSD, keluar cairan berwarna merah, undulasi (+) bubble (-), terdapat bekas luka jahitan di pungung kiri belakang – Palpasi : Fremitus kiri melemah – Perkusi : kanan : sonor, kiri : redup ICS V kiri ke bawah – Auskultasi : suara napas vesikuler melemah di bagian kiri setinggi ICS V kiri ke bawah, rhonki -/-, wheezing -/- 27
  • 28. Jantung • Inspeksi : Iktus kordis tidak terlihat • Palpasi : Iktus kordis teraba 1 jari LMCS sinistra RIC V • Perkusi : Batas jantung dalam batas normal • Auskultasi : BJ 1 dan 2 normal, irama regular, murmur (-), Gallop (-) Abdomen : • Inspeksi : Distensi (-), Jejas (-) • Palpasi : Muscle rigid (-), nyeri tekan (-), nyeri lepas(-) • Perkusi : Timpani • Auskultasi : Bising usus (+) N 28
  • 30. Pemeriksaan Penunjang • Hb : 13,1 gr% • Leukosit : 11.560 /mm3 • Trombosit : 341.000/mm3 • Hematokrit : 41% • PT : 11,0 • APTT : 32,0 Kesan : Leukositosis 30
  • 31. Laboraturium Kimia Klinik • GDS : 81 mg/dl • Ureum darah : 15 mg/dl • Kreatinin darah : 0,7 mg/dl • Natrium : 136 Mmol/L • Kalium : 3,8 Mmol/L • Klorida : 98 Mmol/L • SGOT : 15 u/L • SGPT : 13 u/L 31
  • 32. Kesan : efusi pleura sinistra 32
  • 33. • POST PEMASANGAN WSD : Keluar cairan berwarna kuning kehijauan 33
  • 34. DIAGNOSIS • Empiema ec susp TB paru relaps 34
  • 35. Tatalaksana IVFD NaCl 0,9% Inj. Ceftriaxone 2 x 1 gram IV Inj Metronidazol 3 x 500 mg Inj. Ketorolac 3 x 1 amp Inj. Ranitidin 2 x 1 amp Rencana terapi : menunggu hasil kultur 35
  • 37. • Seorang pasien laki-laki berusia 24 tahun datang dengan keluhan sesak napas sejak 1 minggu sebelum masuk rumah sakit. Awalnya pasien merasa tidak nyaman ketika bernapas dan ketika berpindah posisi terasa ada cairan yang bergerak di dada kiri. Pasien merasa lebih baik ketika posisi setengah duduk. • Pasien memiliki riwayat dekortikasi 1 bulan yang lalu. Pasien sudah pernah di lakukan pemasangan selang di dada kiri 1 bulan yang lalu, dikeluarkan cairan berwarna kuning kehijauan dan sudah dinyatakan cairan sudah tidak ada. Pasien memiliki riwayat TBC dengan meminum obat OAT sejak Agustus 2018- Februari 2019 dan sudah dinyatakan sembuh 37
  • 38. Bentuk thoraks simetris, bagian yang sakit tampak lebih menonjol, pergerakan nafas, pada sisi yang sakit tertinggal, perkusi redup, jantung dan mediastinum terdorong kearah yang sehat, bila nanahnya cukup banyak sel iga pada sisi yang sakit melebar, bising nafas pada bagian yang sakit melemah sampai hilang. Pada pemeriksaan dada inspeksi pergerakan dada kiri tertinggal. Palpasi didapatkan stem fremitus kiri menurun dari kanan. Perkusi terdengar redup pada ICS V kiri ke bawah. Pernapasan pada auskultasi paru kiri menurun mulai dari ICS V kiri ke bawah, tidak ada rhonki, dan wheezing 38
  • 39. Tatalaksana medikamentosa pada pasien ini IVFD NaCl 0,9% , Inj. Ceftriaxone 2 x 1 gram IV, Inj Metronidazol 3 x 500 mg, Inj. Ketorolac 3 x 1 amp, Inj. Ranitidin 2 x 1 amp. Antibiotik dapat diberikan secara sistematik atau topikal. Biasanya diberikan penicilin. Pemilihan awal didasarkan pada CAP dan HAP (β laktam, penisilin, sefalosporin, kabapenem). Jika dicurigai bakteri anaerob ditambah metronidazole atau clindamycin. Pemilihan antibiotik nanti diganti didasarkan pada hasil pengecatan gram dan apusan nanah 39