Empiema toraks adalah infeksi pada ruang pleura yang menyebabkan pembentukan cairan nanah. Laporan kasus ini membahas pasien laki-laki berusia 24 tahun dengan keluhan sesak napas dan riwayat empiema serta TB paru yang sudah diobati. Pemeriksaan fisik menunjukkan tanda-tanda efusi pleura di paru kiri. Pasien mendapat perawatan berupa antibiotik dan pengeluaran cairan dari dada. Diagnosa akhir ad
Pasien laki-laki berusia 58 tahun datang dengan keluhan nyeri dada dan batuk berdahak. Pemeriksaan menunjukkan adanya pleuropneumonia di paru kiri pasien beserta riwayat diabetes.
Laporan kasus ini membahas pasien laki-laki berusia 25 tahun dengan keluhan demam, mual, dan muntah darah. Berdasarkan pemeriksaan fisik dan laboratorium ditemukan trombositopenia. Diagnosis yang ditetapkan adalah Dengue Hemorrhagic Fever grade II.
Seorang pria berusia 22 tahun datang dengan keluhan nyeri perut kanan bawah selama 3 hari. Pemeriksaan menemukan nyeri dan bengkak di perut kanan bawah yang mendukung diagnosis apendisitis infiltrat. Pasien dirawat dengan antibiotik dan analgesik untuk apendisitis infiltrat.
Pasien perempuan berusia 14 tahun 3 bulan datang dengan keluhan mimisan berulang, haid memanjang, gusi berdarah dan BAB hitam. Pemeriksaan laboratorium menunjukkan trombositopenia dengan trombosit <2.000/mm3. Berdasarkan gejala klinis dan hasil laboratorium didiagnosis menderita ITP (Immune Trombocytopenia Purpura) atau penyakit perdarahan akibat penghancuran trombosit berlebihan secara autoim
Pasien laki-laki berusia 49 tahun dirawat karena sesak nafas dan batuk yang didiagnosis menderita tuberkulosis paru ganda dan pneumotoraks spontan bilateral. Pemeriksaan menemukan hasil-hasil laboratorium dan rontgen thorax yang mendukung diagnosis tersebut.
Laporan kasus ini membahas kasus baru TB paru pada seorang perempuan berusia 21 tahun dengan keluhan batuk berdahak putih kekuningan selama 2 bulan. Pemeriksaan fisik menemukan tanda-tanda infeksi pernapasan. Hasil pemeriksaan dahak dan foto thoraks menunjukkan adanya infiltrat paru yang mendukung diagnosis TB paru aktif. Pasien mendapatkan terapi OAT kategori 1.
Pasien laki-laki berusia 58 tahun datang dengan keluhan nyeri dada dan batuk berdahak. Pemeriksaan menunjukkan adanya pleuropneumonia di paru kiri pasien beserta riwayat diabetes.
Laporan kasus ini membahas pasien laki-laki berusia 25 tahun dengan keluhan demam, mual, dan muntah darah. Berdasarkan pemeriksaan fisik dan laboratorium ditemukan trombositopenia. Diagnosis yang ditetapkan adalah Dengue Hemorrhagic Fever grade II.
Seorang pria berusia 22 tahun datang dengan keluhan nyeri perut kanan bawah selama 3 hari. Pemeriksaan menemukan nyeri dan bengkak di perut kanan bawah yang mendukung diagnosis apendisitis infiltrat. Pasien dirawat dengan antibiotik dan analgesik untuk apendisitis infiltrat.
Pasien perempuan berusia 14 tahun 3 bulan datang dengan keluhan mimisan berulang, haid memanjang, gusi berdarah dan BAB hitam. Pemeriksaan laboratorium menunjukkan trombositopenia dengan trombosit <2.000/mm3. Berdasarkan gejala klinis dan hasil laboratorium didiagnosis menderita ITP (Immune Trombocytopenia Purpura) atau penyakit perdarahan akibat penghancuran trombosit berlebihan secara autoim
Pasien laki-laki berusia 49 tahun dirawat karena sesak nafas dan batuk yang didiagnosis menderita tuberkulosis paru ganda dan pneumotoraks spontan bilateral. Pemeriksaan menemukan hasil-hasil laboratorium dan rontgen thorax yang mendukung diagnosis tersebut.
Laporan kasus ini membahas kasus baru TB paru pada seorang perempuan berusia 21 tahun dengan keluhan batuk berdahak putih kekuningan selama 2 bulan. Pemeriksaan fisik menemukan tanda-tanda infeksi pernapasan. Hasil pemeriksaan dahak dan foto thoraks menunjukkan adanya infiltrat paru yang mendukung diagnosis TB paru aktif. Pasien mendapatkan terapi OAT kategori 1.
Pasien datang dengan keluhan sesak napas dan batuk berdahak yang memberat. Pemeriksaan fisik menunjukkan tanda-tanda infeksi paru kronis dan TB paru. Diagnosis banding PPOK eksaserbasi dan TB paru. Diagnosis kerja PPOK eksaserbasi ditambah TB paru berdasarkan hasil laboratorium dan rontgen dada. Pengobatan dilakukan dengan antibiotik, nebulizer, dan OAT kategori 1. Kondisi pasien membaik selama perawatan in
GEA RINGAN SEDANG
Gastroenteritis akut dehidrasi ringan sedang
Mulai dari anamnesis pemeriksaan fisik pemeriksaan penunjang diagnosis banding hingga penegakan diagnosis serta tatalaksana yang tepat.
Terdapat skenario kasus dari pasien langsung yang di temui di Rumah sakit.
Dokumen tersebut merupakan laporan kasus seorang pasien laki-laki berumur 59 tahun yang datang dengan keluhan nyeri dada. Berdasarkan pemeriksaan fisik dan pemeriksaan penunjang, didiagnosis menderita infark miokard akut. Dokumen ini membahas tentang patogenesis gagal jantung serta mekanisme kompensasi yang terjadi setelah penurunan fungsi ventrikel kiri.
Pasien wanita berusia 71 tahun dirujuk ke RSUP Dr. M. Djamil dengan keluhan sesak napas yang meningkat selama 4 hari. Pemeriksaan fisik menunjukkan tanda-tanda efusi pleura kiri. Rontgen dada menunjukkan adanya efusi pleura kiri.
Sindrom nefrotik merupakan suatu penyakit glomerular yang ditandai dengan edema, proteinuria masif >3,5 gram/hari, hipoalbunemia <3,5 gram/hari, hiperkolesterolemia
Pasien wanita berusia 58 tahun dirawat dengan keluhan demam, sesak nafas, dan lemas. Didiagnosis menderita infeksi saluran kemih, gagal jantung kongestif, sindrom mielodisplasia, peningkatan enzim hati, dan inanisi. Dilakukan berbagai pemeriksaan dan terapi suportif, namun kondisi pasien terus memburuk dengan gejala sesak nafas yang semakin parah.
Dokumen tersebut merangkum kasus seorang wanita berusia 52 tahun dengan diagnosis tuberculosis paru yang dirujuk dari puskesmas. Pasien mengeluh batuk berdahak berbulan-bulan disertai demam, keringat, dan berat badan turun. Pemeriksaan fisik menunjukkan tanda-tanda infeksi paru dan hasil laboratorium menunjukkan peningkatan neutrofil dan penurunan limfosit. Rontgen paru menunjukkan konsolidasi dan massa mediastinum
Laporan kasus wanita usia 30 tahun yang mengalami gawat janin dan ileus obstruktif, dilakukan persalinan melalui sectio caesarea dan operasi untuk membebaskan target band usus. Pasien diberi perawatan selama 6 hari dan pulih.
Pasien wanita berusia 51 tahun menjalani hystero-salphingo-oophorectomy bilateral karena mioma uteri dengan status ASA II dan hipertensi. Anestesi spinal dilakukan dengan bupivakain 0,5% 15 mg dan fentanil 25 mcg. Operasi berjalan lancar selama 2 jam 30 menit dengan pemantauan tanda vital dan pemberian cairan sesuai perhitungan.
Laporan kasus ini membahas seorang perempuan usia 19 tahun dengan keluhan nyeri perut kanan bawah selama 2 hari. Berdasarkan pemeriksaan fisik dan hasil USG diduga pasien mengalami apendisitis akut. Pasien diberi perawatan konservatif berupa antibiotik dan antiemetik serta direncanakan operasi apendektomi.
Pasien datang dengan keluhan sesak napas dan batuk berdahak yang memberat. Pemeriksaan fisik menunjukkan tanda-tanda infeksi paru kronis dan TB paru. Diagnosis banding PPOK eksaserbasi dan TB paru. Diagnosis kerja PPOK eksaserbasi ditambah TB paru berdasarkan hasil laboratorium dan rontgen dada. Pengobatan dilakukan dengan antibiotik, nebulizer, dan OAT kategori 1. Kondisi pasien membaik selama perawatan in
GEA RINGAN SEDANG
Gastroenteritis akut dehidrasi ringan sedang
Mulai dari anamnesis pemeriksaan fisik pemeriksaan penunjang diagnosis banding hingga penegakan diagnosis serta tatalaksana yang tepat.
Terdapat skenario kasus dari pasien langsung yang di temui di Rumah sakit.
Dokumen tersebut merupakan laporan kasus seorang pasien laki-laki berumur 59 tahun yang datang dengan keluhan nyeri dada. Berdasarkan pemeriksaan fisik dan pemeriksaan penunjang, didiagnosis menderita infark miokard akut. Dokumen ini membahas tentang patogenesis gagal jantung serta mekanisme kompensasi yang terjadi setelah penurunan fungsi ventrikel kiri.
Pasien wanita berusia 71 tahun dirujuk ke RSUP Dr. M. Djamil dengan keluhan sesak napas yang meningkat selama 4 hari. Pemeriksaan fisik menunjukkan tanda-tanda efusi pleura kiri. Rontgen dada menunjukkan adanya efusi pleura kiri.
Sindrom nefrotik merupakan suatu penyakit glomerular yang ditandai dengan edema, proteinuria masif >3,5 gram/hari, hipoalbunemia <3,5 gram/hari, hiperkolesterolemia
Pasien wanita berusia 58 tahun dirawat dengan keluhan demam, sesak nafas, dan lemas. Didiagnosis menderita infeksi saluran kemih, gagal jantung kongestif, sindrom mielodisplasia, peningkatan enzim hati, dan inanisi. Dilakukan berbagai pemeriksaan dan terapi suportif, namun kondisi pasien terus memburuk dengan gejala sesak nafas yang semakin parah.
Dokumen tersebut merangkum kasus seorang wanita berusia 52 tahun dengan diagnosis tuberculosis paru yang dirujuk dari puskesmas. Pasien mengeluh batuk berdahak berbulan-bulan disertai demam, keringat, dan berat badan turun. Pemeriksaan fisik menunjukkan tanda-tanda infeksi paru dan hasil laboratorium menunjukkan peningkatan neutrofil dan penurunan limfosit. Rontgen paru menunjukkan konsolidasi dan massa mediastinum
Laporan kasus wanita usia 30 tahun yang mengalami gawat janin dan ileus obstruktif, dilakukan persalinan melalui sectio caesarea dan operasi untuk membebaskan target band usus. Pasien diberi perawatan selama 6 hari dan pulih.
Pasien wanita berusia 51 tahun menjalani hystero-salphingo-oophorectomy bilateral karena mioma uteri dengan status ASA II dan hipertensi. Anestesi spinal dilakukan dengan bupivakain 0,5% 15 mg dan fentanil 25 mcg. Operasi berjalan lancar selama 2 jam 30 menit dengan pemantauan tanda vital dan pemberian cairan sesuai perhitungan.
Laporan kasus ini membahas seorang perempuan usia 19 tahun dengan keluhan nyeri perut kanan bawah selama 2 hari. Berdasarkan pemeriksaan fisik dan hasil USG diduga pasien mengalami apendisitis akut. Pasien diberi perawatan konservatif berupa antibiotik dan antiemetik serta direncanakan operasi apendektomi.
PRESENTASI LAPORAN TUGAS AKHIR ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSIFratnawulokt
Peningkatan status kesehatan ibu dan anak merupakan salah satu hal prioritas di Indonesia. Status derajat kesehatan ibu dan anak sendiri dapat dinilai dari jumlah AKI dan AKB. Pemerintah berupaya menerapkan program Sustainable Development Goals (SDGs) dengan harapan dapat menekan AKI dan AKB, tetapi kenyataannya masih tinggi sehingga tujuan dari penyusunan laporan tugas akhir ini untuk memberikan asuhan kebidanan secara komprehensif dari ibu hamil trimester III sampai KB.
Metode penelitian menggunakan Continuity of Care dengan pendokumentasian SOAP Notes. Subjek penelitian Ny. “H” usia 34 tahun masa kehamilan Trimester III hingga KB di PMB E Kecamatan Ngunut Kabupaten Tulungagung.
Hasil asuhan selama masa kehamilan trimester III tidak ada komplikasi pada Ny. “E”. Masa persalinan berjalan lancar meskipun terdapat kesenjangan dimana IMD dilakukan kurang dari 1 jam. Kunjungan neonatus hingga nifas normal tidak ada komplikasi, metode kontrasepsi memilih KB implant.
Kesimpulan asuhan pada Ny. “H” ditemukan kesenjangan antara kenyataan dan teori di penatalaksanaan, tetapi dalam pemberian asuhan ini kesenjangan masih dalam batas normal. Asuhan kebidanan ini diberikan untuk membantu mengurangi kemungkinan terjadi komplikasi pada saat masa kehamilan hingga KB.
1. EMPIEMA THORAKS
oleh :
Indah Indriani
Grand Case
Fakultas Kedokteran Universitas Andalas – RSUP Dr. M. Djamil Padang
Preseptor :
dr. Muhammad Riendra, Sp.B-TKV
3. 3
Empiema nanah (pus) yang terdapat dalam
rongga pleura, dengan penampilan :
- cairan sangat buram (opaq)
- kuning keputihan
- cairan kental (hasil dari serum koagulasi
protein, debris seluler dan pengendapan
fibrin)
• EMPIEMA
4. Empiema komplikasi pneumonia, tetapi dapat dari infeksi
lain
India tuberkulosis pneumonia (>>)
Gejala klinis & etiologi berbeda, tergantung :
Pembedahan
Kondisi yang mendasari (malignansi, penyakit vaskular
kolagen, kelainan imunodefisiensi, infeksi)
Trauma lokal
4
5. 5
Infeksi pleura
Penyakit tertua dan penyakit yang berat
Mortalitas dan morbiditas tinggi ( lebih tinggi pada
pasien imunokompromais)
• Empiema parapneumonik diterapi dengan drainase
pleura tertutup (>>)
• Deteksi dini sangat menentukan keberhasilan
pengobatan
8. 8
• Empiema toraks suatu infeksi pada ruang pleura yang berhubungan
dengan pembentukan cairan yang kental dan purulen baik terlokalisasi
atau bebas dalam ruang pleura
• Pus berisi sel darah putih dan protein darah yang berperan dalam
pembekuan (fibrin)
• Pus terkumpul dalam ruang pleura tekanan pada paru meningkat
pernafasan sulit dan nyeri
• Perjalanan penyakit : fibrin akan memisahkan pelura menjadi kantong-
kantong (lokulasi) dan mengakibatkan kerusakan permanen
• DEFINISI
10. 10
Rongga pleura normalnya
diisi dengan ~5 – 10 ml
cairan serous, dimana
terutama disekresi dari
pleura parietal dengan rata-
rata 0.01 mL/KgBB/jam dan
diabsorpsi melalui limfatik
pleura parietal
• PATOFISIOLOGI
16. The Power of PowerPoint | thepopp.com 16
TATALAKSANA
17. Closed drainage-tube toracostory water scaled drainage
17
Nanah sangat kental dan sukar diaspirasi
Nanah terus terbentuk setelah dua minggu.
Terjadinya piopneumotoraks.
18. Antibiotik
18
Pemilihan antibiotik didasarkan pada hasil pengecatan gram
dan apusan nanah. Pengobatan selanjutnya tergantung
pada hasil kultur dan sensitivitasnya. Antibiotik dapat
diberikan secara sistematik atau topikal.
Biasanya diberikan penicilin. Pemilihan awal didasarkan
pada CAP dan HAP (β laktam, penisilin, sefalosporin,
kabapenem). Jika dicurigai bakteri anaerob ditambah
metronidazole atau clindamycin.
19. Penutupan Rongga Empiema
19
Dekortikasi
• Tindakan ini termasuk operasi besar dengan indikasi:
• Drain tidak berjalan baik karena banyak kantng-kantung.
• Letak empiema sukar dicapai oleh drain.
Empiema totalis yang mengalami organisasi pada leura
visceralis
Torakoplasti
• Jika empiema tidak mau sembuh karena adanya fistel
bronkopleura atau tidak mungkin dilakukan dekortikasi.
Pada pembedahan ini, segmen dari tulang iga dipotong
subperiosteal, dengan demikian dinding toraks jatuh
kedalam rogga pleura karena tekanan atmosfer.
21. The Power of PowerPoint | thepopp.com 21
Tn DF
Umur : 24 tahun
Jenis kelamin : Laki-laki
Pekerjaan : Mahasiswa
Alamat : Padang Pariaman
22. Keluhan Utama
• Sesak napas yang meningkat sejak 1 minggu
sebelum masuk rumah sakit.
22
23. Riwayat Penyakit Sekarang
• Pasien datang dengan keluhan sesak napas sejak 1 minggu sebelum masuk
rumah sakit. Awalnya pasien merasa tidak nyaman ketika bernapas dan
ketika berpindah posisi terasa ada cairan yang bergerak di dada kiri. Pasien
merasa lebih baik ketika posisi setengah duduk
• Batuk berdahak ada sejak 2 minggu sebelum masuk rumah sakit. Saat ini
batuk tidak ada
• Demam hilang timbul ada sejak 2 minggu sebelum masuk rumah sakit. Saat
ini demam tidak ada
• Pasien memiliki riwayat tindakan dekortikasi 1 bulan yang lalu.
• Pasien sudah pernah di lakukan pemasangan selang di dada kiri 3 minggu
yang lalu, dikeluarkan cairan berwarna kuning kehijauan dan sudah
dinyatakan cairan sudah tidak ada.
23
24. Riwayat Penyakit Dahulu
• Pasien memiliki riwayat TBC dengan meminum obat
OAT sejak Agustus 2018- Februari 2019 dan sudah
dinyatakan sembuh dengan BTA (-) di Puskesmas
Padang Pariaman
• Pasien tidak ada riwayat asma, hipertensi dan
jantung.
24
25. Pemeriksaan Fisik
Pemeriksaan Fisik Umum
• Keadaan Umum : Sakit sedang
• Kesadaran : GCS 15 (E4M6V5)
• TekananDarah : 110/70 mmHg
• Nadi : 97 kali/menit
• Nafas : 20 kali/menit
• Suhu : 36,7 ºC
• Nyeri : VAS 4
25
26. Status Generalisata
• Kepala : Normochepal
• Mata : Konjungtiva tidak anemis, sklera
tidak ikterik, pupil isokor, refleks cahaya +/+
• Telinga : Tidak ditemukan kelainan
• Hidung : Tidak ditemukan kelainan
• Kulit : Turgor kulit baik
• Gigi dan mulut : Tidak ditemukan kelainan
• Leher : Tidak ditemukan kelainan
26
27. Status lokalis
Thoraks
• Paru
– Inspeksi: Simetris, kiri = kanan, terpasang WSD, keluar cairan
berwarna merah, undulasi (+) bubble (-), terdapat bekas luka
jahitan di pungung kiri belakang
– Palpasi : Fremitus kiri melemah
– Perkusi : kanan : sonor, kiri : redup ICS V kiri ke bawah
– Auskultasi : suara napas vesikuler melemah di bagian kiri
setinggi ICS V kiri ke bawah, rhonki -/-, wheezing -/-
27
28. Jantung
• Inspeksi : Iktus kordis tidak terlihat
• Palpasi : Iktus kordis teraba 1 jari LMCS sinistra RIC V
• Perkusi : Batas jantung dalam batas normal
• Auskultasi : BJ 1 dan 2 normal, irama regular, murmur (-), Gallop (-)
Abdomen :
• Inspeksi : Distensi (-), Jejas (-)
• Palpasi : Muscle rigid (-), nyeri tekan (-), nyeri lepas(-)
• Perkusi : Timpani
• Auskultasi : Bising usus (+) N
28
37. • Seorang pasien laki-laki berusia 24 tahun datang dengan
keluhan sesak napas sejak 1 minggu sebelum masuk rumah
sakit. Awalnya pasien merasa tidak nyaman ketika bernapas
dan ketika berpindah posisi terasa ada cairan yang bergerak di
dada kiri. Pasien merasa lebih baik ketika posisi setengah
duduk.
• Pasien memiliki riwayat dekortikasi 1 bulan yang lalu. Pasien
sudah pernah di lakukan pemasangan selang di dada kiri 1
bulan yang lalu, dikeluarkan cairan berwarna kuning kehijauan
dan sudah dinyatakan cairan sudah tidak ada. Pasien memiliki
riwayat TBC dengan meminum obat OAT sejak Agustus 2018-
Februari 2019 dan sudah dinyatakan sembuh
37
38. Bentuk thoraks simetris, bagian yang sakit
tampak lebih menonjol, pergerakan
nafas, pada sisi yang sakit tertinggal,
perkusi redup, jantung dan mediastinum
terdorong kearah yang sehat, bila
nanahnya cukup banyak sel iga pada sisi
yang sakit melebar, bising nafas pada
bagian yang sakit melemah sampai
hilang.
Pada pemeriksaan dada inspeksi
pergerakan dada kiri tertinggal. Palpasi
didapatkan stem fremitus kiri menurun
dari kanan. Perkusi terdengar redup pada
ICS V kiri ke bawah. Pernapasan pada
auskultasi paru kiri menurun mulai dari
ICS V kiri ke bawah, tidak ada rhonki, dan
wheezing
38
39. Tatalaksana medikamentosa pada pasien
ini IVFD NaCl 0,9% , Inj. Ceftriaxone 2 x 1
gram IV, Inj Metronidazol 3 x 500 mg, Inj.
Ketorolac 3 x 1 amp, Inj. Ranitidin 2 x 1
amp.
Antibiotik dapat diberikan secara
sistematik atau topikal. Biasanya diberikan
penicilin. Pemilihan awal didasarkan pada
CAP dan HAP (β laktam, penisilin,
sefalosporin, kabapenem). Jika dicurigai
bakteri anaerob ditambah metronidazole
atau clindamycin. Pemilihan antibiotik
nanti diganti didasarkan pada hasil
pengecatan gram dan apusan nanah
39