Dokumen tersebut membahas sembilan unsur pelayanan kesehatan dan keluhan masyarakat terhadap pelayanan di rumah sakit umum daerah Majalengka. Unsur-unsur pelayanan tersebut adalah persyaratan, prosedur, waktu, biaya, produk layanan, kompetensi pelaksana, perilaku pelaksana, sarana prasarana, dan penanganan pengaduan. Keluhan masyarakat terbanyak terkait sarana prasarana yang kurang
2. SEMBILAN UNSUR PELAYANAN
1) Persyaratan
2) Prosedur
3) Waktu penyelesaian
4) Biaya/Tarif
5) Produk Spesifikasi Jenis Pelayanan
6) Kompetensi Pelaksana
7) Perilaku Pelaksana
8) Sarana dan Prasarana
9) Penanganan Pengaduan, Saran dan Masukan
(Permen PAN RB No 14/2017)
3. No Instalasi Frequency Percent
1 Rawat Inap 375 41.2
2 Rawat Jalan 384 42.2
3 Gawat Darurat 38 4.2
4 Laboratorium 38 4.2
5 Radiologi 38 4.2
6 Farmasi 38 4.2
Total 911 100.0
4. No Unsur Pelayanan Total NRR Unsur
Mutu
Unsur
1 Persyaratan 74.81 C
2 Prosedur 73.00 C
3 Waktu Penyelesaian 73.71 C
4 Biaya/Tarif 79.88 B
5 Produk Layanan 75.03 C
6 Kompetensi Pelaksana 74.62 C
7 Perilaku Pelaksana 73.11 C
8 Sarana Prasarana 67.51 C
9 Penanganan Pengaduan 79.91 B
IKM 74,54
Nilai Interval (NI) 2,982
Mutu C (Kurang Baik)
6. No Unsur Pelayanan IRI IRJ IGD LAB
RADIO-
LOGI
FAR-
MASI
IKM
RSUD
1 Persyaratan 74.47 75.52 71.05 75.66 75.00 73.68 74.81
2 Prosedur 72.73 73.18 70.39 73.03 75.00 74.34 73.00
3 Waktu 74.40 74.74 69.74 71.05 65.79 71.05 73.71
4 Biaya/Tarif 81.20 79.10 75.66 84.21 80.26 74.34 79.88
5 Produk Layanan 75.07 75.26 75.00 73.68 73.68 75.00 75.03
6 Kompetensi 73.27 76.17 73.68 77.63 74.34 70.39 74.62
7 Perilaku 71.13 75.20 72.37 75.66 69.08 73.68 73.11
8 Sarpras 62.67 73.50 62.50 71.05 61.84 61.84 67.51
9 Pengaduan 77.53 85.55 53.95 89.47 74.34 68.42 79.91
IKM 73.53 76.39 69.30 76.75 72.08 71.35 74.54
MUTU C C C B C C C
Mean 73.61 76.47 69.37 76.83 72.15 71.42 74.62
Minimal 62.67 73.18 53.95 71.05 61.84 61.84 67.51
Maksimal 81.20 85.55 75.66 89.47 80.26 75.00 79.91
7. No Karakteristik Kategori
Mean
IKM
Std.
Deviation
N Sig.
1 Jenis Kelamin Laki-Laki 74.653 4.737 312 0.880
Perempuan 74.602 4.972 599
2 Usia <20 Th 76.698 2.719 18 0.011
20-34 Th 73.864 5.655 220
35-49 Th 74.606 4.459 437
50-64 Th 75.054 5.125 209
Total 74.619 4.891 911
3 Pendidikan SD 73.707 5.938 58 0.091
SMP 75.086 4.836 131
SMA 74.494 5.235 395
D3 75.732 4.121 38
S1 74.501 4.233 278
S2 77.526 3.156 11
Adanya Upaya
Positif
Daftar Online
Antrian Online
(E-Health
Program)
Kawula Muda
membantu
Pasien Ortu dalam
aplikasi
8. No Karakteristik Kategori Mean IKM
Std.
Deviation
N Sig.
4 Pekerjaan PNS 75.381 4.587 146 0.110
TNI 75.397 5.654 7
POLRI 73.456 2.818 9
Swasta 74.989 4.558 237
Wirausaha 74.102 4.977 201
Lain 74.331 5.202 311
5 Pendapatan < 1 Jt 73.816 5.799 129 0.054
1-2 Jt 74.823 4.706 515
3-4 Jt 74.431 4.574 239
>4 Jt 76.191 5.828 28
Total 74.619 4.891 911
9. Correlations
Control Variables U1 U2 U3 U4 U5 U6 U7 U8 U9
Mutu U1
Persyaratan
R 1.000 .172 -.001 -.009 .005 .091 .021 -.114 -.005
Sig . .000 .972 .781 .885 .006 .525 .001 .872
U2
Prosedur
R .172 1.000 -.071 -.180 -.112 -.036 -.029 -.087 .007
Sig .000 . .031 .000 .001 .283 .376 .009 .844
U3 Waktu R -.001 -.071 1.000 .062 .020 -.108 -.011 -.024 .025
Sig .972 .031 . .060 .552 .001 .744 .464 .454
U4 BIaya R -.009 -.180 .062 1.000 .037 -.111 -.167 -.249 -.237
Sig .781 .000 .060 . .266 .001 .000 .000 .000
U5 Produk R .005 -.112 .020 .037 1.000 .021 .014 -.061 -.088
Sig .885 .001 .552 .266 . .518 .679 .067 .008
U6
Kompetensi
R .091 -.036 -.108 -.111 .021 1.000 .296 .128 -.118
Sig .006 .283 .001 .001 .518 . .000 .000 .000
U7 Perilaku R .021 -.029 -.011 -.167 .014 .296 1.000 .069 -.069
Sig .525 .376 .744 .000 .679 .000 . .037 .036
U8 Sarana R -.114 -.087 -.024 -.249 -.061 .128 .069 1.000 -.155
Sig .001 .009 .464 .000 .067 .000 .037 . .000
U9
Pengaduan
R -.005 .007 .025 -.237 -.088 -.118 -.069 -.155 1.000
Sig .872 .844 .454 .000 .008 .000 .036 .000 .
Kompetensi*
Perilaku
R=0.296
KD=RSquare
x100%
Kontribusi +
8,75%
Sarana*
Biaya
R=-0.249
Kontribusi –
6,20%
10. No Mutu Pelayanan Frequency (F) Percent (%)
1 Tidak Baik (D) 49 5.4
2 Kurang Baik (C) 460 50.5
3 Baik (B) 398 43.7
4 Sangat Baik (A) 4 0.4
Total 911 100.0
11. IMPLIKASI KELUHAN MASYARAKAT DI RSUD MAJALENGKA TH 2019
KELUHAN INSTALASI RAWAT INAP
Keluhan unsur terbanyak dari 9 unsur IKM; unsur sarana dan prasarana yang kurang memuaskan (46,7%)
Keluhan Indikator Prioritas:
1. Pembiayaan akses BPJS (36,3%)
2. Waktu pemeriksaan dokter (31,2%)
3. Kompetesi keahlian dan kecakapan petugas (29,1%)
4. Prosedur pengiriman pasien dirujuk ke instalasi lain (26,7%)
5. Produk hasil perawatan (25,3%)
Strategi/Upaya :
1. Perlunya kajian dan perbaikan sarana prasarana yang memenuhi letak zona persyaratan pelayanan
2. Kemudahan akses BPJS
3. Kejelasan jadwal periksa dokter dan kedisiplinannya
4. Peningkatan kompetensi petugas melalui kesempatan melanjutkan pendidikan
5. Perbaikan manajemen prosedur pemindahan pasien antar instalasi dalam meningkatkan kualitas
perawatan pasien.
KELUHAN INSTALASI RAWAT JALAN
Keluhan unsur : biaya pelayanan pasien (27,9%)
Keluhan Indikator :
1. Kurang puasnya askes Bpjs (26,7%)
2. Prosedur pengiriman pasien yang dirujuk ke perawatan (18,8%)
3. Waktu lama antrian/pemanggilan pasien (18,0%)
4. Keahlian dan kecakapan petugas (16,9%)
5. Perilaku petugas dalam tutur kata/bicara (14,8%)
Strategi/Upaya
1. Pemberian informasi penjelasan pengobatan yang dijamin BPJS
2. Perbaikan alur rawat jalan ke rawat inap melalui tambahan petugas khusus/perawat
3. Memperluas jangkauan kinerja dengan menambah petugas dalam mengatasi antrian
4. Kompetensi dan perbaikan perilaku dampak stressor kerja,
12. KELUHAN IGD
Keluhan Unsur ; sarana dan prasarana sementara dalam perbaikan (44,7%)
Keluhan Indikator :
1. Mempergunakan ruang rawat (31,6%)
2. Jalur pengiriman pasien dirujuk ke ruang perawatan dan instalasi lain (26,3%)
3. Biaya tarif Bpjs (23,7%)
4. Keahlian/kecakapan petugas (21,1%)
5. Penampilan kerapihan pakaian petugas (18,4%)
Strategi/Upaya
1. Penambahan ruang/ranjang pasien yang layak
2. Informasi yang jelas atas beban pembiayaan yang dijamin BPJS
3. Pengadaan ruang khusus privacy petugas untuk kebutuhan diri dalam kesiagaan datangnya pasien
darurat
4. Ruang peralatan/tindakan yang lebih optimal.
KELUHAN LABORATORIUM
Keluhan Unsur; produk layanan (42,1%)
Keluhan Indikator :
1. Hasil periksa medikal (36,8%)
2. Biaya (34,2%)
3. Keahlian/kecakapan petugas (28,9%)
4. Prosedur pengiriman pasien dari pemeriksaan lab ke instalasi sebelumnya (23,7%).
Strategi/Upaya
1. Konsultasi melalui pemberian informasi hasil lab, informasi biaya tambahan yang tidak dijamin
BPJS
2. Kemudahan pengiriman pasien dalam mengambil sampel, dengan data hasil sampel pasien yang
akurat sesuai identitasnya.
13. KELUHAN RADIOLOGI
Keluhan Unsur; tertinggi sarana dan prasarana (68,4%)
Keluhan Indikator :
1. Ruang tunggu (60,5%)
2. Pengiriman pasien masuk/keluar radiologi (36,8%)
3. Kurang terjangkaunya akses lokasi (34,2%)
4. Keahlian/kecakapan petugas (34,2%)
5. Biaya periksa (28,9%).
Strategi/Upaya
1. Memperbaiki ruang tunggu sesuai persyaratan
2. Melakukan kajian/cross check keterjangkaun letak dengan pasien instalasi lain yang biasa
mempergunakan radiologi
3. Informasi biaya yang jelas.
KELUHAN FARMASI
Keluhan Unsur tertinggi; prosedur pelayanan, waktu dan perilaku petugas (42,1%)
Keluhan Indikator :
1. Penebusan obat ke apotek RS (36,8%)
2. Akses letak lokasi apotek (34,2%)
3. Lama antrian penyetoran resep dan pengambilan obat (34,2%)
4. Keahlian/kecakapan (34,2%),
5. Biaya obat yang tidak dijamin BPJS (31,6%).
Strategi/Upaya
1. Layanan farmasi terpadu satu atap apotek di zona yang sama dengan beberapa loket
2. Pengadaan kelengkapan obat yang dijamin BPJS yang dapat disediakan pihak rumah sakit.
14. No
Kondisi
penyebab
Dampak Akibat Gangguan Upaya Saran
1. Kondisi
rehabilitasi
perbaikan
IGD
dengan
ruang
sementara
Tergangguny
a aktivitas
pelayanan
dari
biasanya
Perubahan pola
sirkulasi pasien
masuk
Bingungnya pasien darurat
masuk terutama dengan akses
kendaraan
Sulitnya turun/ angkat pasien
darurat dari kendaraan
Perlunya direktor petugas pengarah
pasien masuk ke area IGD
sementara dalam perbaikan dan
turun angkat pasien darurat ke ruang
tindakan
Pengosongan lahan parkir antar
jemput ambulance yang memadai
Gangguan proses
kinerja petugas
Kapasitas ruang yang dapat
melebihi daya tampung
Kurang optimalnya pemanfaatan
alat akibat luas tempat kurang
dari kebutuhan
Sediaan farmasi penting yang
over daya tampung
Perlunya penggunaan area lain yang
dapat dimanfaatkan sebagai ruang
yang memenuhi syarat tindakan
IGD sementara dalam perbaikan
Akses pengiriman
ke ruang lain
Jalur jalan proses pengiriman
pasien terhambat pekerjaan
Pengosongan jalur jalan pengiriman
pasien IGD menuju instalasi lain
dengan pembatas
Lingkungan
perbaikan
terhadap
kenyamanan
Gangguan suara pekerjaan, bau
udara bahan bangunan,
kekurangnyamanan pandangan
Menerapkan upaya sterilisasi
paparan penyakit/radiasi dengan
menerapkan pola IGD tertutup
(isolasi) yang aman dan nyaman
bagi pasien
Persepsi
blankar
bekas pasien
lain di IGD
Kekurangnyaman
an pasien dalam
menggunakannya
Penggunaan blankar bekas
pasien ditanggapi dengan risiko
paparan penyakit; cairan, darah
dan keringat
Penyelarasan protap alat
penggunaan blankar IGD dengan
sterilisasinya
UMPAN BALIK RENSTRA
Saran Temuan Hasil Survei Kepuasan Masyarakat di RSUD Majalengka Tahun 2019
15. No
Kondisi
penyebab
Dampak Akibat Gangguan Upaya Saran
2. Kondisi
penggunaan
gedung IRJ
baru
Perubahan zona area
instalasi
Tidak efektifnya syarat
jarak antar instalasi sesuai
persyaratan
Kurangnya keterjangkauan akses
antara rawat jalan dengan instalasi
lain yang berhubungan dengan
dan/ instalasi lain yang sering
memanfaatkan
Perlu adanya cross check pergeseran
beberapa instalasi ruang sesuai syarat
pelayanan; penempatan lab dan radiologi
yang terjangkau IRJ dan IGD
Askes prosedur
rujukan pasien antar
instalasi
Prosedur pengiriman
pasien antar unit/instalsi
terlampau jauh
Pasien IRJ dengan kebutuhan lab,
radiologi, dan apotek jauh
Meminimalisir kekurang puasan dengan
pemasangan plang arah jalur dari IRJ
menuju instasi lain
Adaptasi petugas
belum optimal
dengan risiko
hambatan baru
Proses pemindahan data
pelayanan belum maksimal
Risiko terjadinya kekurang
akuratan data yang tidak sinkron
dengan identitas pasien antar
instalasi
Pengawasan kembali sistem informasi
manajemen pasien (komputerisasi)
Risiko peningkatan
beban pemeliharaan
terhadap gedung baru
Kurang tertanganinya
pemeliharaan/ kebersihan
gedung
Rusaknya area fasilitas toilet Penambahan dan perbaikan
kelengkapan infrastruktur yang
berhubungan kebutuhan pasien
Terlihatnya
got/sampah dan
mobil ambulance
bekas di area parkir
IRJ
Kekumuhan sampah
kurang sedap dipandang
mata antara IRJ dan
instalasi gizi
Meningkatkan kekurangnyamanan
dan persepsi buruk pengunjung
Pindahkan sampah ke belakang area
yang sesuai
Ambulance bekas dan sejarahnya,
perlukah diperbaiki/dimusiumkan atau
dibuang saja agar disesuaikan
Fasilitas parkir IRJ
terkesan belum jadi
Persepsi tarif parkir dengan
fasilitas yang diterima
kurang sesuai
Kekurangnyamanan kendaraan
roda empat yang diparkir
berserakan tanpa lajur parkir dan
rambu
Kendaraan roda dua yang diparkir
sementara di depan ins. gizi
sempit, dengan tanda larangan
parkir yang kurang tepat
Pemenuhan kelengkapan fasilitas parkir
khusus sesuai standar perhubungan
Capture lokasi sampah/ambulance bekas
menjadi lahan parkir motor roda dua
berambu
Toilet IRJ lantai atas
salah miring
Beberapa toilet
mampet
Terlihat lantai tidak
menjorok pada lubang
pembuangan
Air tergenang di lantai diinjak
pengunjung bekasnya dibawa ke
mana-mana
Perbaikan kembali lantai toilet dengan
kemiringan dna jalur pembuangan yang
tepat
16. No
Kondisi
penyebab
Dampak Akibat Gangguan Upaya Saran
3. Kondisi rawat
inap
Belum
terkondisikannya
rawat inap secara
efektif dalam
satu zona
lingkungan
berdekatan
Kekurang puasan
pasien berhubungan
dengan perawatan
dan sarana prasarana
Keterlambatan dokter periksa
tidak sesuai jadwal
Kekosongan petugas piket
saat pasien membutuhkan
Fasilitas ruangan perawatan
yang kurang nyaman
Crosscheck/ kajian zona
instalasi rawat inap
terstandar sesuai
persyaratan rumah sakit
Keluhan pasien
terhadap
lamanya
perawatan
Kemungkinan
risiko infeksi
nosokomial paparan
interaksi
Beberapa pasien bedah pasca
operasi dan luka merasa lebih
lama perawatannya
Perlunya strelisasi
lingkungan yang lebih
baik secara medis,
sesuaikan secara medis
Beberapa toilet
mampet
Kurangnya
kesadaran
pengunjung dalam
membuang sesuatu
Adanya barang lain selain
cairan yang membendung
aliran
Ketegasan melalui
informasi larangan
membuang benda
tertentu ke toilet
Kurangnya
kesadaran
jumlah penunggu
pasien inap
Banyaknya keluarga
pasien di luar ruang
selain penunggu di
dalam ruang
perawatan
Anggapan kurang
nyamannya fasilitas ruang
tunggu keluarga pasien
Menginformasikan
standar kunjungan dan
penunggu pasien melalui
media tertentu
17. No
Kondisi
penyebab
Dampak Akibat Gangguan Upaya Saran
4. Keamanan,
ketertiban,
dan ancaman
bahaya
Meluasnya area
pelayanan
meningkatkan
risiko
kekurangamanan
yang tidak
terduga
Banyaknya celah
masuk menuju rumah
sakit
Risiko kesempatan
pengunjung masuk yang
tidak berkepentingan
Peningkatan keamanan dan
ketertiban melalui sistem yang
menjamin tingkat keamanan
seluruh komponen rumah sakit
Memperketat penga-manan
Mengadakan ruang security
sesuai standar, penambahan cctv,
dll
Meningkatnya
pengendalian
risiko bahaya tak
terduga
Riisko konsleting,
kebakaran, bangunan
runtuh, kebocoran gas
& limbah
Kekurangnyamanan
pasien berhubungan
dengan tingkat bahaya
Penambahan tenaga ahli atau
pelatihan petugas terkait dengan
bahaya dan evakuasi untuk
diimplementasikan
5. Petugas Kurangnya
sinergitas antar
petugas dengan
terjadinya
kekosongan
Kurang terbangunnya
komunikasi petugas
antar sift kerja/jaga
Keterlambatan antar
petugas piket termasuk
dokter satpam, dan
perawat
Perlunya protap serah terima
piket lebih optimal sebagai
tanggung jawab
6. Limbah dan
Pencemaran
Menurunnya
minat pengunjung
membuang
sampah, karena
bak sampah
kurang menarik
Masih banyaknya
pengunjung yang
membuang sampah
sembarangan
Bak sampah tidak sedap
dipandang mata telah
usang. Beberapa area
sulit menemukan bak
sampah
Perlunya bak-bak sampah tertutup
yang baru & bersih di luar dan
dalam ruangan sesuai persyaratan.
Bak sampah jenis tabung tertutup
berbahan metal/ plastik sesuaikan
rekomendasi medis
Risiko bahaya
pencemaran
lingkungan
terhadap kondisi
paparan
penyakit/bakteri
Risiko kemungkinan
bau tidak sedap
akibat kebocoran
septic tank
Pengunjung kurang
nyaman saat melintas
beberapa area dengan
munculnya bau
Perbaikan septic tank sesuai
standar dan cek jadwal
penyedotan terhadap ukuran dan
penambahan pengguna
Perlukah RS membeli alat sedot
wc atau sudah punya?
18. No
Kondisi
penyebab
Dampak Akibat Gangguan Upaya Saran
7. Prasarana
ibadah
Toilet mesjid
sempit, terkesan
tidak sedap
Terhambatnya
upaya ibadah,
antrian toilet saat
waktu ibadah
Perluasan dan renovasi toilet
mesjid sesuai kapasitas
tampung, perlukah mesjid
direnovasi? cek kapasitas
jamaah
Peningkatan ghiroh
religi sesuai visi raharja
upaya ruhani yg sehat
sebagai obat, mudah-
mudahan mesjidnya
bagus, terisi penuh
jamaah, berkah
bertambah bagi
lingkungan, amin
8. Pasien
jantung
dirujuk
Pasien jantung
datang dengan
penanganan
kurang optimal
Kurangnya
kelengkapan alat
medis jantung
Harapan pasien jantung
berobat di RS tidak
terpenuhi, namun malahan
dirujuk ke RS lain
Pengadaan kelengkapan
alat medis jantung
sesuai kebutuhan medis
Tersedianya alat medis
jantung suatu keharusan;
penyakit jantung salah
satu penyakit terbesar
(Silent Killer) di
masyarakat yang perlu
penanganan
9. Kurang
jelasnya
promosi
daftar online
Banyaknya
informasi daftar
online, tetapi
masyarakat
masih awam
Pasien yang daftar
langsung paling
pagi harus
menunggu antrian
Munculnya persepsi antrian
yang menyerobot, baru
datang langsung diperksa,
padahal pendaftar online
Pemasangan banner
informasi alur
pendaftaran online
19. Mengkaji kembali secara teknis maupun prosedur mengenai pengiriman pasien
antar instalasi
Terkait sirkulasi (lalu lintas) mengantar pasien ke instalasi tujuan melalui penggunaan alat; kursi roda dan/blankar yang
aman dan nyaman. Dengan memperhatikan kondisi; jalur lintasan yang mudah dilalui, petugas pelaksana yang sigap
dalam mengantar, berikut perlengkapan dan peralatan yang dibutuhkan sesuai standar.
Memperbaharui perencanaan susunan letak zona antar instalasi
Terkait adaptasi zona baru instalasi rawat jalan. Berupa keterjangkauan akses antar instalasi yang dapat diprioritaskan
dengan jumlah interaksi pasien masuk terhadap jumlah pemanfaatannya sesuai persyaratan khusus. Hal ini dapat
disiasati dengan penilaian kembali letak posisi instalasi penunjang laboratorium dan radiologi terhadap kebutuhan
pasien rawat jalan dan pasien gawat darurat agar dapat terukur jangkauannya secara seimbang.
Pemantauan secara periodik terhadap efisiensi lamanya waktu pelayanan dan
waktu pemeriksaan
Terkait jadwal periksa dokter, jadwal piket perawat/bidan, petugas loket, maupun peralatan. Hal ini dilakukan sebagai
upaya untuk mengetahui rasio petugas terhadap pengguna sesuai standar, sehingga dapat mengupayakan
penambahaan petugas dan/mengadakan alat-alat medis baru (seperti; alat medikal jantung), dalam memenuhi
kebutuhan, manakala pasien meningkat sebagai faktor penyebab lamanya pelayanan dan/ pasien dirujuk ke rumah
sakit lain, untuk menyesuaikan kembali standar waktu pelayanan sesuai prosedur.
Mengintensifkan kembali jaminan pembiayaan di muka bagi pasien masuk
Pemberian informasi taksiran rincian biaya secara terperinci selama perawatan. Hal ini diupayakan dalam mencegah
munculnya masalah urusan pembiayaan dan komplain pasien saat kepulangan dan/ dirujuk.
20. Membangun fungsi layanan farmasi dengan pola satu atap
Dilakukan untuk mengefektifkan zona khusus pelayanan; penyetoran resep, penebusan obat dan pembayaran obat.
Hal ini dapat diadakan instalasi farmasi pada satu bangunan dengan beberapa loket apotek, menurut karakteristik
pembiayaan; seperti apotek BPJS dan umum; maupun menurut sediaan obat instalasi; seperti loket apotek IGD, IRJ
maupun IRI.
Pembinaan aparatur pegawai yang berkarakter sesuai visi dan misi pemerintah
Dengan menerapkan teknik elaborasi yang melebur dengan masyarakat sebagai agen pioner perubahan publik yang
memiliki kompetensi dan daya saing tinggi terhadap akses pelayanan kesehatan secara personal.
Efisiensi pembelian kembali sediaan farmasi pasien yang sudah dibeli, namun
belum dipergunakan
Sebagai upaya langkah dalam menjunjung citra ketersediaan farmasi di apotek rumah sakit yang diimplementasikan
sesuai standar untuk memenuhi kebutuhan pasien secara terpadu.
Memperbaharui layanan customer service berbasis edukasi sentral
Penempatan layanan di tempat strategis dengan menerapkan pola sentral satu pintu dengan beberapa meja layanan.
Dilengkapi fasilitas komputerisasi yang dapat diakses petugas, untuk mengakomodir, memfasilitasi keluhan, sekaligus
menyelesaikan masalah klien saat itu juga untuk meningkatkan kepuasan pengguna, sehingga produktivitas layanan
rumah sakit meningkat.
Mengembangkan promosi produk layanan rumah sakit
Penyebaran informasi pendaftaran online (e-health) tidak hanya secara ekternal melalui media, tetapi juga secara
internal melalui papan informasi (banner) yang jelas mengenai alur teknis petunjuk dan tata cara pasien mengakses
daftar online, yang dipasang di area strategis yang dapat terbaca oleh publik.
21. IMPLEMENTASI SURVEI KEPUASAN MASYARAKAT
DI RSUD MAJALENGKA TAHUN 2019
Terlaksana secara sinergi atas kerjasama :
Direktur RSUD Majalengka :
dr. H. Harizal Ferdiansyah Harahap, MM.
Perlitbang RSUD Majalengka :
1. dr. Ega Bramasta Akidapi, M.MRS.
2. dr. Deassy Arifiani
3. H. Asep Zaki Mulyatno, SKM, MKM.
Tim Yayasan Lembaga Bantuan Konsumen (Ylbk) Majalengka :
1. Dede Aryana Syukur, SH.
2. Dedi Supriadi, SE.
3. Mohammad Shafari, S.Pd.I.
4. Imam Abdurrohman, Amd.Stat.
5. Taufiq Ma’ruf, SE.
6. Asep Dadan H, S.Pd.I
7. Beben Badruzaman, S.I.P.
8. Deti Setiawati, SE.
9. Deden Irwan Budiarto
Civitas Akademika Mahasiswa Universitas Majalengka :
1. Eka Nur Fitriani
2. Herma Ida Ayu Ningsih
3. Hilma Rahayu
23. Mag. Letter L:
Persepsi : Buruk
Kesan : tolak
menolak/
berjauhan
Mag. Letter U
Kesan: tarik menarik/
berdekatan
Awalnya RS Letter U
Setelah jadi IRJ Baru
jadi Letter L
24. Fakta:
Denah Lokasi Areal tanah RSUD Letter L Stigma Utara
Akses Dua Pintu Menuju RSUD
Muka Dua Pelayanan
Bauran Interaksi Simpang siur
Dampak :
Kemacetan keluar masuk gerbang pasir malati & jl kesehatan
Kebingungan pasien yang belum jelas harus masuk lewat akses
mana Jalan kesehatan kah atau jalan pasir malati kah
Bauran interaksi permisi pengunjung salah jalur, pasien dan
petugas dalam zona
Akibat:
Sulitnya upaya bangunan satu pintu, satu atap layanan, satu zona
25. Jl Kesehatan
Jl Pasir Malati
Muka 1
Muka 2
450
IRJ
IGD
IRI
Free Area/
Jalan & Parkir
Kantin
Head
O
F
F
I
C
E
OFFICE
P
E
N
U
U
N
J
N
G
PENUUNJNG
Harapan
Th 2025