1. 2.Landasan Teori
,01 M mengalami perubahan sebesar 0,1-0,6 satuan dan masih dalam daerah kapasitas buffer. Larutan buffer
adalah:
a. Campuran asam lemah dengan garam dari asam lemah tersebut.
Contoh:
- CH3COOH dengan CH3COONa
- H3PO4 dengan NaH2PO4
b. Campuran basa lemah dengan garam dari basa lemah tersebut.
Contoh:
- NH4OH dengan NH4Cl
Sifat larutan buffer:
- pH larutan tidak berubah jika diencerkan.
- pH larutan tidak berubah jika ditambahkan ke dalamnya sedikit asam atau basa.
CARA MENGHITUNG LARUTAN BUFFER
1. Untuk larutan buffer yang terdiri atas campuran asam lemah dengan garamnya (larutannya akan selalu
mempunyai pH < 7) digunakan rumus:
[H+
] = Ka. Ca/Cg
pH = pKa + log Ca/Cg
dimana:
Ca = konsentrasi asam lemah
Cg = konsentrasi garamnya
Ka = tetapan ionisasi asam lemah
Contoh:
Hitunglah pH larutan yang terdiri atas campuran 0.01 mol asam asetat dengan 0.1 mol natrium Asetat dalam 1
1iter larutan !
Ka bagi asam asetat = 10-5
Jawab:
Ca = 0.01 mol/liter = 10-2
M
Cg = 0.10 mol/liter = 10-1
M
pH= pKa + log Cg/Ca = -log 10-5
+ log-1
/log-2
= 5 + 1 = 6
2. Untuk larutan buffer yang terdiri atas campuran basa lemah dengan garamnya (larutannya akan selalu
mempunyai pH > 7), digunakan rumus:
[OH-
] = Kb . Cb/Cg
pOH = pKb + log Cg/Cb
dimana:
Cb = konsentrasi base lemah
2. Cg = konsentrasi garamnya
Kb = tetapan ionisasi basa lemah
Contoh:
Hitunglah pH campuran 1 liter larutan yang terdiri atas 0.2 mol NH4OH dengan 0.1 mol HCl ! (Kb= 10-5)
Jawab:
NH4NHOH(aq) + HCl(aq) 4Cl(aq) + H2O(l)
mol NH4OH yang bereaksi = mol HCl yang tersedia = 0.1 mol
mol NH4OH sisa = 0.2 - 0.1 = 0.1 mol
mol NH4Cl yang terbentuk = mol NH40H yang bereaksi = 0.1 mol
Karena basa lemahnya bersisa dan terbentuk garam (NH4Cl) maka campurannya akan membentuk
Larutan buffer.
Cb (sisa) = 0.1 mol/liter = 10-1
M
Cg (yang terbentuk) = 0.1 mol/liter = 10-1
M
pOH = pKb + log Cg/Cb = -log 10-5
+ log 10-1
/10-1
= 5 + log 1 = 5
pH = 14 - p0H = 14 - 5 = 9
Sifat Larutan Penyangga
Larutan penyangga atau larutan buffer atau dapar merupakan suatu larutan yang dapat mempertahankan
nilai pH tertentu. Adapun sifat yang paling menonjol dari larutan penyangga ini seperti pH larutan penyangga hanya
berubah sedikit pada penambahan sedikit asam kuat.
Disamping itu larutan penyangga merupakan larutan yang dibentuk oleh reaksi suatu asam lemah dengan
basa konjugatnya ataupun oleh basa lemah dengan asam konjugatnya. Reaksi ini disebut sebagai reaksi asam-basa
konjugasi. Disamping itu mempunyai sifat berbeda dengan komponen-komponen pembentuknya.
Komponen Larutan Penyangga
Secara umum, larutan penyangga digambarkan sebagai campuran yang terdiri dari:
Asam lemah (HA) dan basa konjugasinya (ion A-
), campuran ini menghasilkan larutan bersifat asam.
Basa lemah (B) dan basa konjugasinya (BH+
), campuran ini menghasilkan larutan bersifat basa. Prinsip kerja
larutan penyangga
Sebenarnya penambahan sedikit asam, basa, atau pengenceran pada larutan
penyangga menimbulkan sedikit perubahan pH (tetapi besar perubahan pH sangatlah kecil)
sehingga pH larutan dianggap tidak bertambah atau pH tetap pada kisarannya. Namun, jika
asam atau basa ditambahkan ke larutan bukan penyangga maka perubahan pH larutan
3. akan sangat mencolok. Prinsip kerja dari larutan penyangga yang dapat mempertahankan
harga pH pada kisarannya adalah sebagai berikut.
a. Larutan Penyangga Asam HA/A -
HA (aq) --> A -
(aq) + H +
(aq)
Jika ditambah sedikit asam kuat (H +
)
Ion H +
dari asam kuat akan menaikkan konsentrasi H +
dalam larutan, sehingga
reaksi kesetimbangan larutan terganggu; reaksi akan bergeser ke kiri. Namun, basa
konjugasi (A -
) akan menetralisir H +
dan membentuk HA
A -
(aq) + H +
(aq) → HA (aq)
sehingga pada kesetimbangan yang baru tidak terdapat perubahan konsentrasi
H +
yang berarti, besarnya pH dapat dipertahankan pada kisarannya.
Jika ditambah sedikit basa kuat (OH -
)
Ion OH -
dari basa kuat akan bereaksi dengan H +
dalam larutan, sehingga
konsentrasi H +
menurun dan kesetimbangan larutan terganggu. Oleh karena itu, HA dalam
larutan akan terionisasi membentuk H +
dan A-
; reaksi kesetimbangan bergeser ke kanan
OH -
(aq) + H +
(aq) → H 2 O (l)
HA (aq) → A -
(aq) + H +
(aq)
sehingga, pada kesetimbangan yang baru tidak terdapat perubahan konsentrasi
H +
yang nyata; pH larutan dapat dipertahankan pada kisarannya. Asam lemah dapat
menetralisir penambahan sedikit basa OH-
.
HA (aq) + OH -
(aq) → A -
(aq) + H 2 O (l)
Jika larutan penyangga diencerkan
Pengenceran larutan merupakan penambahan air (H 2 O) pada larutan. Air (H 2 O)
akan mengalami reaksi kesetimbangan menjadi H +
dan OH -
, namun H 2 O yang terurai
sangat sedikit. Jadi, konsentrasi H +
dan OH -
sangat kecil, sehingga dapat diabaikan.
b. Larutan Penyangga Basa B/BH +
B (aq) + H 2 O (l) BH +
(aq) + OH -
(aq)
4. Penambahan sedikit asam kuat (H +
)
H +
dari asam kuat dapat bereaksi dengan OH -
pada larutan, sehingga konsentrasi
OH -
menurun dan reaksi kesetimbangan akan bergeser ke kiri. Basa lemah (B) dalam
larutan akan bereaksi dengan H 2 O membentuk asam konjugasinya dan ion OH -
.
H +
(aq) + OH -
(aq) → H 2 O (l)
B (aq) + H 2 O (l) → BH +
(aq) + OH -
(aq)
Pada kesetimbangan yang baru tidak terdapat perubahan pH yang nyata, besarnya
pH dapat dipertahankan. Basa lemah dapat menetralkan penambahan sedikit asam (H +
).
B (aq) + H +
(aq) → BH +
(aq)
Penambahan sedikit basa kuat (OH -
)
Adanya basa kuat (OH -
) dapat meningkatkan konsentrasi OH -
dalam larutan,
sehingga reaksi kesetimbangan akan bergeser ke kiri. Namun adanya asam konjugasi
(BH +
) dapat menetralkan kehadiran OH -
dan membentuk B dan H 2 O. Sehingga pada
kesetimbangan tidak terdapat perubahan konsentrasi OH -
yang nyata, dan pH larutan dapat
dipertahankan.
BH +
(aq) + OH -
(aq) → B (aq) + H 2 O (l)
Penambahan air (pengenceran)
Penambahan H 2 O dalam larutan akan langsung terionisasi menjadi H +
dan OH -
,
namun konsentrasi H +
dan OH -
sangat kecil, sehingga dapat diabaikan.
B. Larutan Penyangga
Larutan penyangga atau larutan buffer adalah larutan yang dapat mempertahankan
pH pada kisarannya. Jika pada suatu larutan penyangga ditambah sedikit asam atau
ditambahkan sedikit basa atau diencerkan, maka pH larutan tidak berubah.