1. Kelompok 1 :
Adrian Bargas Pratama (01)
Ahmad Tsani Abdul A. (02)
Ajeng Cahya P. (03)
Al Zena Vashti T. (04)
Andi Candra W. (05)
Anditasari Baety Nirbaya (06)
2. Larutan penyangga, larutan dapar, atau buffer adalah larutan yang digunakan
untuk mempertahankan nilai pH tertentu agar tidak banyak berubah selama
reaksi kimia berlangsung. Sifat yang khas dari larutan penyangga ini adalah
pH-nya hanya berubah sedikit dengan pemberian sedikit asam kuat atau basa
kuat.
Larutan penyangga tersusun dari asam lemah dengan basa konjugatnya atau
oleh basa lemah dengan asam konjugatnya. Reaksi di antara kedua
komponen penyusun ini disebut sebagai reaksi asam-basa konjugasi.
Pengertian
3. Bila ke dalam air ditambahkan asam kuat atau basa kuat maka
pH-nya akan berubah secara drastis. Misalnya, ke dalam 5 ml
air ditambahkan 17 tetes larutan HCl 0,1 M, maka pH air akan
berubah dari 7 menjadi sekitar 2. Bila ke dalam larutan
tersebut kemudian ditambahkan larutan NaOH 0,1 M
sebanyak 19 tetes, maka pH larutan tersebut akan melonjak
sekitar 11. Adakah larutan yang pH-nya tidak berubah secara
drastis bila ditambah sedikit asam kuat, basa kuat atau
diencerkan?
Sifat-sifat Larutan Penyangga
4.
5. Dari bagan di atas, kita dapat menyimpulkan 3 hal tentang
sifat-sifat larutan penyangga, yaitu dapat mempertahankan
pH walaupun:
1. ditambah sedikit asam kuat.
2. ditambah sedikit basa kuat.
3. diencerkan.
6. Komponen Larutan Penyangga
1. Larutan penyangga yang bersifat asam
Larutan ini mempertahankan pH pada daerah asam (pH < 7). Untuk
mendapatkan larutan ini dapat dibuat dari asam lemah dan garamnya
yang merupakan basa konjugasi dari asamnya. Adapun cara lainnya yaitu
mencampurkan suatu asam lemah dengan suatu basa kuat dimana asam
lemahnya dicampurkan dalam jumlah berlebih. Campuran akan
menghasilkan garam yang mengandung basa konjugasi dari asam lemah
yang bersangkutan. Pada umumnya basa kuat yang digunakan seperti
natrium (Na), kalium, barium, kalsium, dan lain-lain.
2. Larutan penyangga yang bersifat basa
Larutan ini mempertahankan pH pada daerah basa (pH > 7). Untuk
mendapatkan larutan ini dapat dibuat dari basa lemah dan garam, yang
garamnya berasal dari asam kuat. Adapun cara lainnya yaitu dengan
mencampurkan suatu basa lemah dengan suatu asam kuat dimana basa
lemahnya dicampurkan berlebih.
7. Cara Kerja Larutan Penyangga
Larutan penyangga mengandung komponen asam dan basa dengan asam dan
basa konjugasinya, sehingga dapat mengikat baik ion H+ maupun ion OH-.
Sehingga penambahan sedikit asam kuat atau basa kuat tidak mengubah pH-nya
secara signifikan. Berikut ini cara kerja larutan penyangga:
1. Larutan penyangga asam
Adapun cara kerjanya dapat dilihat pada larutan penyangga yang mengandung
CH3COOH dan CH3COO- yang mengalami kesetimbangan. Dengan proses
sebagai berikut:
a. Pada penambahan asam
Penambahan asam (H+) akan menggeser kesetimbangan ke kiri. Dimana ion H+
yang ditambahkan akan bereaksi dengan ion CH3COO- membentuk molekul
CH3COOH.
CH3COO-(aq) + H+(aq) → CH3COOH(aq)
8. b. Pada penambahan basa
Jika yang ditambahkan adalah suatu basa, maka ion OH- dari basa itu akan
bereaksi dengan ion H+ membentuk air. Hal ini akan menyebabkan
kesetimbangan bergeser ke kanan sehingga konsentrasi ion H+ dapat
dipertahankan. Jadi, penambahan basa menyebabkan berkurangnya komponen
asam (CH3COOH), bukan ion H+. Basa yang ditambahkan tersebut bereaksi
dengan asam CH3COOH membentuk ion CH3COO- dan air.
CH3COOH(aq) + OH-(aq) → CH3COO-(aq) + H2O(l)
9. 2. Larutan penyangga basa
Adapun cara kerjanya dapat dilihat pada larutan penyangga yang mengandung NH3 dan
NH4+ yang mengalami kesetimbangan. Dengan proses sebagai berikut:
a. Pada penambahan asam
Jika ditambahkan suatu asam, maka ion H+ dari asam akan mengikat ion OH-. Hal
tersebut menyebabkan kesetimbangan bergeser ke kanan, sehingga konsentrasi ion OH-
dapat dipertahankan. Disamping itu penambahan ini menyebabkan berkurangnya
komponen basa (NH3), bukannya ion OH-. Asam yang ditambahkan bereaksi dengan
basa NH3 membentuk ion NH4+.
b. Pada penambahan basa
Jika yang ditambahkan adalah suatu basa, maka kesetimbangan bergeser ke kiri,
sehingga konsentrasi ion OH- dapat dipertahankan. Basa yang ditambahkan itu bereaksi
dengan komponen asam (NH4+), membentuk komponen basa (NH3) dan air.
NH3 (aq) + H+(aq) → NH4+ (aq)
NH4+ (aq) + OH-(aq) → NH3 (aq) + H2O(l)
10.
11. Penghitungan Larutan Penyangga
Keterangan :
nbk = jumlah mol basa konjugasi
na = jumlah mol asam lemah
Ka = tetapan ionisasi asam lemah
1. pH Larutan penyangga dari asam lemah dan basa konjugasinya ( Buffer Asam )
Rumus : [ H+ ] =Ka.na/nbk
Keterangan :
nak = jumlah mol asam konjugasi
Kb = tetapan ionisasi basa lemah
nb = jumlah mol basa lemah
2. pH Larutan penyangga dari basa lemah dan asam konjugasinya ( Buffer Basa)
Rumus : [OH- ] = Kb.nb/nak
3. Rumus Pengenceran : V1 . M1 = V2 . M2
12. 1. Tentukan pH larutan jika 800 ml larutan CH3COOH 0,1M dicampur dengan 400ml
larutan CH3COONa 0,1M (Ka CH3COOH = 1,8x10-5) !
Contoh Soal & Pembahasan
mol CH3COOH = 800 x 0,1 = 80 mmol
mol CH3COONa = 400 x 0,1 = 40 mmol
[ H+ ] = Ka .na/nbk
= 1,8 x 10-5 x( 80/40)
= 3,6 x 10 -5
pH = -log 3,6 x 10 -5
= 5 – log 3,2
Jawab :
2. Tentukan pH larutan apabila 400 ml larutan NH4OH 0,5M dicampur dengan 100
ml larutan NH4Cl 0,5M ( Kb NH4OH = 1,8x10-5) !
mol NH3 = 400 x 0,5 = 200 mmol
mol NH4Cl = 100 x 0,5 = 50 mmol
[OH-] = 1,8 x10 -5 x(200/50)
= 7,2 x 10 -5
pOH = - log 7,2 x 10 -5
= 5 – log 7,2
pH = 14 – (5-log 7,2)
= 9 + log 7,2
Jawab :
3. Sebanyak 50 ml larutan yang terdiri dari CH3COOH 1M dan CH3COONa 1M
ditambah 50 ml air. Tentukan pH larutan setelah pengenceran !
Pengenceran CH3COOH : V1.M1 = V2.M
50x1 = 100xM2
M2 = 0,5
Pengenceran CH3COONa : V1.M1 = V2.M2
50x1 = 100xM2
M2 = 0,5
Jawab :
13. Fungsi Larutan Penyangga
Dalam kehidupan sehari-hari
Larutan penyangga asam dan natrium sitrat yang menjaga PH dalam makanan kaleng
sehingga makanan tidak mudah dirusak oleh bakteri
Sebagai obat penghilang rasa nyeri, aspirin mengandung asam asetilsalisilat. Beberapa
merek aspirin juga ditambahkan zat untuk menetralisir kelebihan asam di perut, seperti
MgO.
Obat suntik atau obat tetes mata, pH-nya harus disesuaikan dengan pH cairan tubuh.
Obat tetes mata harus memiliki pH yang sama dengan pH air mata agar tidak menimbulkan
iritasi yang mengakibatkan rasa perih pada mata. Begitu pula obat suntik harus disesuaikan
dengan pH darah.
Dalam industri, larutan penyangga digunakan untuk penanganan limbah. Larutan
penyangga ditambahkan pada limbah untuk mempertahankan pH 5-7,5. Hal itu untuk
memisahkan materi organik pada limbah sehingga layak di buang ke perairan.