SlideShare a Scribd company logo
1 of 15
“Pembangunan wilayah
pedesaan”
Start
By : Muhammad hanif prasetyo
Teori Pembangunan
Dalam upaya mencapai keberhasilan tujuan pembangunan wilayah pedesaan saat
ini, secara umum kita dihadapkan pada banyak tantangan yang s angat berbeda
sifatnya dibandingkan pada masa-masa yang lalu.Tantangan pertama berkaitan
dengan kondisi eksternal seperti perkembangan internasional yang berhubungan
dengan liberalisasi arus investasi dan perdagangan global. Sedangkan yang kedua
bersifat internal, yaitu yang berkaitan dengan perubahan kondisi makro maupun
mikro dalam negeri. Tantangan internal disini dapat meliputi transformasi struktur
ekonomi, masalah migrasi spasial dan sektoral, ketahanan pangan, masalah
ketersediaan lahan pertanian, masalah investasi dan permodalan, masalah iptek,
SDM, lingkungan dan masih banyak lagi
Latar belakang
Penelitian sebelumnya menggunakan Metode penelitian yang digunakan adalah metode kualitatif yaitu: Penelitian
kualitatif (Qualitative Research) suatu penelitian ini digunakan untuk menguraikan atau mendeskripsikan dan
menganalisis masalah-masalah yang terjadi dilapangan atau tempat penelitian, dimana peristiwa, aktifitas social,
sikap, kepercayaan, pengamatan, telah terjadi maupun belum terjadi di lokasi penelitian tersebut..
Pada penelitian sebelumnya Penulisan artikel ini dilakukan dengan metode analisis deskriptif dengan pengumpulan
data dilakukan dengan cara studi pustaka (library research) dan dokumen.
Dan penulisan makalah ini dibuat dengan mengkaji dan melihat dari sumber – sumber seperti buku dan jurnal yang
ada dengan metode kajian Pustaka penelitian campuran.
KAJIAN PUSTAKA
PPOTRET PERMASALAHAN
Berdasarkan penjelasan yang di jelaska di atas,rumusan masalah dapat diuraikan sebagai
berikut:
1.pembangunan perdesaan?
2. Salah satu tujuan pembangunan desa?
3.karateristik dan tipologi perdesaan?
4.pembangunan di tingkat lokal dalam otonomi daerah?
5.peran dan fungsi desa?
6.pembangunan desa yang berkelanjutan
7.tujuan dan sasaran perencanaan pembangunan desa?
8.setrategi pembangunan potensi desa?
9.agroindustri dalam membangun pedesaan?
Pembangunan perdesaan
Pembangunan desa pada hakikatnya adalah segala bentuk aktivitas manusia (masyarakat
dan pemerintah) di desa dalam membangun diri, keluarga, masyarakat dan lingkungan di
wilayah desa baik yang bersifat fisik, ekonomi, sosial, budaya, politik, ketertiban,
pertahanan dan keamanan, agama dan pemerintahan yang dilakukan secara terencana
dan membawa dampak positif terhadap kemajuan desa dan kesejahteraan masyarakat.
Salah satu tujuan pembangunan desa
adalah meningkatkan kesejahteraan masyarakat desa dan kualitas manusia serta penanggulangan kemiskinan
melalui pemenuhan kebutuhan dasar, pembangunan sarana dan prasarana desa, pengembangan potensi ekonomi
lokal, serta pemanfaatan hasil sumber daya alam dan lingkungan secara berkelanjutan. Perencanaan pembangunan
desa membutuhkan sebuah inovasi dan sumber pengetahuan bagi masyarakat mengenai ruang yang akan
dibangunnya. Data spasial desa dapat memberikan informasi tersebut. Salah satu inovasi dalam bidang pemetaan
adalah memanfaatkan interpretasi citra pesawat tanpa awak atau lebih dikenal dengan drone.
Perencanaan pembangunan desa membutuhkan sebuah inovasi dan sumber pengetahuan bagi masyarakat
mengenai ruang yang akan dibangunnya. Pembangunan yang dilakukan tanpa informasi mengenai potensi desa
dapat memberikan masalah baru di masa yang akan datang. Permasalahan tersebut berupa tidak seimbangnya
kualitas lingkungan, ekonomi maupun kondisi sosial masyarakat desa. Oleh karena itu, perencanaan pembangunan
desa dilakukan untuk memastikan bahwa kegiatan pembangunan saat ini tidak mewariskan keadaan yang buruk bagi
generasi mendatang.
KARAKTERISTIK DAN TIPOLOGI PERDESAAN
Suatu tempat atau wilayah memiliki karakteristik yang berbedabeda. Beberapa ahli menerangkan, bahwa suatu wilayah
dikatakan suatu desa apabila memiliki karakteristik meliputi
a. Aspek morfologi, desa merupakan pemanfaatan lahan atau tanah oleh penduduk atau masyarakat yang bersifat
agraris, serta bangunan rumah tinggal mereka. Desa berhubungan erat dengan alam, ini disebabkan oleh lokasi
goegrafis untuk petani, serta bangunan tempat tinggal atau pola permukiman antara satu petani dengan petani
lainnya dihubungkan dengan lahan pertanian yang mereka kelola
b. Aspek jumlah penduduk, desa didiami oleh sejumlah kecil penduduk dengan kepadatan yang rendah
c. . Aspek ekonomi, desa ialah wilayah yang penduduk atau masyarakatnya bermata pencaharian pokok di bidang
pertanian, bercocok tanam atau agrarian, atau nelayan.
d. Aspek hukum, desa merupakan kesatuan wilayah hukum tersendiri, dimana aturan atau nilai yang mengikat
masyarakat di suatu wilayah. Tiga sumber yang dianut dalam desa.
PEMBANGUNAN DI TINGKAT LOKAL DALAM OTONOMI DAERAH
Kebijakan Otonomi Daerah yang tertuang dalam UU No. 22 Tahun 19994 sampai kini masih menyisakan kontroversi
meskipun sudah diberlakukan secara efektif. Kontroversi itu fokus permasalahannya ada beberapa hal. Pertama,
apakah Otonomi Daerah akan membawa perubahan yang signifikan, terutama untuk memberikan jaminan pada
proses demokrasi dan keadilan. Lebih khusus lagi mengenai keadilan antar daerah. Kedua, apakah otonomi tidak
akan tergelincir pada skema lama yang pada dasarnya adalah suatu mekanisme untuk penyeragaman. Dengan
demikian dipertanyakan apakah kebijakan ini akan benar-benar bisa menjamin tumbuhnya lokalitas, sehingga
kekuatan lokal dapat dijadikan sandaran bagi masyarakat daerah untuk bisa berkembang secara wajar. Ketiga
apakah otonomi daerah akan menjadi sarana dalam meningkatkan partipasi rakyat ataukah sebaliknya.
PERAN DAN FUNGSI DESA
Fungsi Desa adalah sebagai berikut :
a) Dalam interaksi desa-kota, desa berfungsi sebagai daerah dukung (hinterland) atau daerah penyuplai bahan makanan pokok,
seperti padi, jagung, ketela, kacang, kedelai, buahbuahan, sayur-sayuran, dan daging hewan.
b) Desa berfungsi sebagai lumbung bahan mentah (raw material) dan tenaga kerja (man power) ditinjau dari sisi potensi ekonomi.
c) Dari sisi kegiatan kerja (occupation), desa dapat berfungsi sebagai desa agraris, desa manufaktur, desa industri, dan desa
nelayan.
Kebanyakan desa di Indonesia berfungsi sebagai desa agraris. Meskipun demikian, beberapa desa sudah
menunjukkan perkembangan baru, yaitu munculnya industri-industri kecil yang disebut industri perdesaan (rural
industries). Desa mempunyai peran pokok di bidang ekonomi karena menjadi daerah produksi pangan dan
komoditas ekspor. Peran penting desa dalam produksi pangan berpengaruh terhadap ketahanan pangan nasional
PEMBANGUNAN DESA YANG BERKELANJUTAN
Dalam situs Walhi [1] tentang pembangunan berkelanjutan, dipaparkan bahwa bahwa pembangunan yang berkelanjutan dapat diartikan
secara luas sebagai kegiatankegiatan di suatu wilayah untuk memenuhi kebutuhan pembangunan di masa sekarang tanpa membahayakan
daya dukung sumberdaya bagi generasi mendatang untuk memenuhi kebutuhannya. Tantangan pembangunan berkelanjutan adalah
menemukan cara untuk meningkatkan kesejahteraan sambil menggunakan sumberdaya alam secara bijaksana.
Arus globalisasi yang semakin kuat perlu diimbangi dengan kesadaran bahwa mekanisme pasar tidak selalu mampu memecahkan masalah
ketimpangan sumberdaya. Kebijakan pembangunan harus memberi perhaatian untuk perlunya menata kembali landasan sistem
pengelolaan asetaset di wilayah pedesaan. Penataan kembali tersebut lebih berupa integrasi kepada pemanfaatan ganda, yaitu ekonomi
dan lingkungan/ekosistem. Walaupun wawasan agroekosistem merupakan sesuatu pengelolaan yang kompleks dan rumit, akan
tetapi keberhasilannya dapat dilihat dan dirumuskan dengan melihat indikator-indikator antara lain: kontribusi terhadap keberlanjutan
lingkungan lokal, kontribusi terhadap keberlanjutan penggunaan sumberdaya alam, kontribusi terhadap peningkatan lapangan kerja,
kontribusi terhadap keberlanjutan ekonomi makro, efektifitas biaya dan kontribusi terhadap kemandirian teknis.
TUJUAN DAN SASARAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DESA
Perencanaan pada dasarnya merupakan cara, teknik atau metode untuk mencapai tujuan yang
diinginkan secara tepat, terarah, dan efisien sesuai dengan sumber daya yang tersedia. Definisi yang
sangat sederhana menurut Tarigan (2016 : 1) mengatakan bahwa “perencanaan adalah menetapkan
suatu tujuan dan memilih langkah-langkah yang diperlukan untuk mencapai tujuan tersebut”. Dengan
demkian dapat diketahui bahwa perencanaan pembangunan tidak bisa dilakukan begitu saja, karena
kekuatan politik dalam perencanaan pembangunan begitu kental, karena politik adalah bagian dari
pembangunan. Perencanaan adalah titik awal dimulainya proses dari politik pembangunan. Dalam
memahami perencanaan, perencanaan sering kali diartikan sebagai mengetahui dan menganalisis kondisi
saat ini, meramalkanperkembangan berbagai faktor noncontrollable yang relevan, memperkirakan
faktor-faktor pembatas, menetapkan tujuan dan sasaran yang diperkirakan dapat tercapai, serta mencari
langkah-langkah untuk mencapai tujuan tersebut.
SETRATEGI PEMBANGUNAN POTENSI DESA
Landasan Pembangunan Pedesaan Ada bebearapa hal yang bisa dilakukan sebagai landasan dalam mengembangkan potensi perdesaan
sebagai salah satu instrument yang akan menjadi indikator pembangunan ekonomi masyarakat pedesaan sebagai berikut:
1. Sebuah modul kota dasar (basic urban module) yang terdiri dari distrik-distrik otonom, yang dibangun pada kawasan desa berkepadatan
tinggi atau kawasan peri urban, dengan populasi sebesar 10.000-15.000 jiwa yang tersebar diarea seluas 10-15 km2 .
2. 2. Setiap wilayah memiliki pusat pelayanan yang dapat diakses dengan mudah dari segala penjuru diwilayah tersebut, baik dengan kaki
maupun sepeda, selama 20 menit atau kurang.
3. Setiap pusat pelayanan memiliki komplemen pelayanan dan fasilitas publik terstandarisasi.
4. Dipilih satu wilayah pusat (area desa- kota yang telah mengalami transformasi spasial paling besar) untuk dibangun sebagai pusat
pengolahan potensi perdesaan terkait.
5. Lokasi dan system transportasi diwilayah terkait dan pusat pelayanan harus memungkinkan para petani untuk menglaju (commuting).
6. Wilayah dikembangkan berdasarkan konsep perwilayahan komoditas yang menghasilkan satu komoditas atau bahan mentah utama
dan beberapa komoditas penunjang sesuai kebutuhan. Selanjutnya wilayah didorong untuk membentuk satuan usaha yang optimal dan
selanjutnya diorganisasikan dalam wadah koperasi, perusahaan kecil dan menengah.
AGRO INDUSTRI DALAM MEMBANGUN PEDESAAN
Integrasi antara konsep agroindustri dan pembangunan desa menjadi penting keterkaitannya dalam penyediaan dan penyaluran sarana produksi,
penyediaan dana dan investasi, teknologi, serta dukungan sistem tataniaga dan perdagangan yang efektif. Pengembangan agroindustri pada
dasarnya diharapkan selain memacu pertumbuhan tingkat ekonomi, juga sekaligus diarahkan untuk meningkatkan kesempatan kerja dan
pendapatan petani. Wibowo [5] mengemukakan perlunya pengembangan agroindustri di pedesaan dengan memperhatikan prinsip-prinsip dasar
diantaranya: (1) memacu keunggulan kompetitif produk/komoditi serta komparatif setiap wilayah, (2) memacu peningkatan kemampuan
suberdaya manusia dan menumbuhkan agroindustri yang sesuai dan mampu dilakukan di wilayah yang dikembangkan, (3) memperluas wilayah
sentra-sentra agribisnis komoditas unggulan yang nantinya akan berfungsi sebagai penyandang bahan baku yang berkelanjutan, (4) memacu
pertumbuhan agribisnis wilayah dengan menghadirkan subsistem-subsitem agribisnis, (5) menghadirkan berbagai saran pendukung
berkembangnya industri pedesaan. Untuk mengaktualisasikan secara optimal strategi tersebut di atas, perumusan perencanaan pembangunan
pertanian, perlu disesuaikan dengan karakteristik wilayah dan ketersediaan teknologi tepat guna. Sehingga alokasi sumberdaya dan dana yang
terbatas dapat menghasilkan output yang optimal, yang pada gilirannya akan berdampak positif terhadap pembangunan wilayah. Pengalaman
yang sangat berharga bagi kita selama ini menjelaskan bahwa program pembangunan desa kurang terkoodinasi dalam suatu sistem yang baik
dalam konteks sumberdaya maupun secara fungsional seringkali kurang menjamin dalam tiga hal endurance (daya tahan), integrity (keutuhan)
dan continuity (kesinambungan).
KESIMPULAN
Pembangunan merupakan suatu peroses untuk meningkatkan taraf hidup masyarakat
menjadi lebih baik dari sebelumnya baik secata fisik mau pun nonfisik berbgai
pembangunan dari segi fisik yang telah dilakukan oleh pemerintah mulai dari pusat
hingga ke daerah daerah bahkan sampai pedesaan sedangkan pembangunan dari segi
on fisik berupa pembangunan sumber daya manusia (SDM) bagi masyarakat secara
merata masih dapat di kategorikan belum terleksana secara opimal.hal ini dapat terlihat
dari angka kemiskinan yang semakin tahun semakin meningkat baik di tingkat kota
maupun pedesaan
WELCOME
Terima Kasih
Finish
By : Muhammad hanif prasetyo

More Related Content

Similar to ppt tugas teori pembangunan new.pptx

Konsep pembangunan berkelanjutan
Konsep pembangunan berkelanjutanKonsep pembangunan berkelanjutan
Konsep pembangunan berkelanjutanBudy Jafar
 
Model Pemberdayaan Masyarakat dalam Pengembangan Ekonomi Lokal
Model Pemberdayaan Masyarakat dalam Pengembangan Ekonomi LokalModel Pemberdayaan Masyarakat dalam Pengembangan Ekonomi Lokal
Model Pemberdayaan Masyarakat dalam Pengembangan Ekonomi LokalDadang Solihin
 
Makalah pemberdayaan masyarakat pesisir miskin
Makalah pemberdayaan masyarakat pesisir miskinMakalah pemberdayaan masyarakat pesisir miskin
Makalah pemberdayaan masyarakat pesisir miskinOperator Warnet Vast Raha
 
Strategi Pembangunan Wilayah
Strategi Pembangunan WilayahStrategi Pembangunan Wilayah
Strategi Pembangunan WilayahSri Wahyuni
 
Makalah pemberdayaan masyarakat pesisir miskin
Makalah pemberdayaan masyarakat pesisir miskinMakalah pemberdayaan masyarakat pesisir miskin
Makalah pemberdayaan masyarakat pesisir miskinSeptian Muna Barakati
 
Proses Pembangunan Daerah: Dari Perencanaan sampai Monitoring dan Evaluasi
Proses Pembangunan Daerah: Dari Perencanaan sampai Monitoring dan EvaluasiProses Pembangunan Daerah: Dari Perencanaan sampai Monitoring dan Evaluasi
Proses Pembangunan Daerah: Dari Perencanaan sampai Monitoring dan EvaluasiDadang Solihin
 
Memahami Perencanaan Pembangunan Daerah
Memahami Perencanaan Pembangunan DaerahMemahami Perencanaan Pembangunan Daerah
Memahami Perencanaan Pembangunan DaerahDadang Solihin
 
TUGAS EKONOMI ( PEMBANGUNAN EKONOMI).pptx
TUGAS EKONOMI ( PEMBANGUNAN EKONOMI).pptxTUGAS EKONOMI ( PEMBANGUNAN EKONOMI).pptx
TUGAS EKONOMI ( PEMBANGUNAN EKONOMI).pptxMuhammadFawaz15
 
Makalah pemberdayaan masyarakat pesisir miskin
Makalah pemberdayaan masyarakat pesisir miskinMakalah pemberdayaan masyarakat pesisir miskin
Makalah pemberdayaan masyarakat pesisir miskinOperator Warnet Vast Raha
 
PERMASALAH KOTA-1.pptx
PERMASALAH KOTA-1.pptxPERMASALAH KOTA-1.pptx
PERMASALAH KOTA-1.pptxAhmadSufyan14
 
Pembangunan Infrastruktur dalam RPJMN 2010-2014
Pembangunan Infrastruktur  dalam RPJMN 2010-2014Pembangunan Infrastruktur  dalam RPJMN 2010-2014
Pembangunan Infrastruktur dalam RPJMN 2010-2014Dadang Solihin
 
Pembangunan ekonomi daerah
Pembangunan ekonomi daerahPembangunan ekonomi daerah
Pembangunan ekonomi daerahLutfiyah Siti
 
Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) yang Berkualitas
Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) yang BerkualitasRencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) yang Berkualitas
Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) yang BerkualitasDadang Solihin
 
Sistem Monitoring dan Evaluasi Kinerja Pembangunan Daerah
Sistem Monitoring dan Evaluasi Kinerja Pembangunan DaerahSistem Monitoring dan Evaluasi Kinerja Pembangunan Daerah
Sistem Monitoring dan Evaluasi Kinerja Pembangunan DaerahDadang Solihin
 
Etika masyarakat pedalaman dalam pembangunan
Etika masyarakat pedalaman dalam pembangunanEtika masyarakat pedalaman dalam pembangunan
Etika masyarakat pedalaman dalam pembangunanSuhadi Rembang
 
Membangun Sistem Monitoring dan Evaluasi di Lingkungan Sekretariat Daerah
Membangun Sistem Monitoring dan Evaluasi di Lingkungan Sekretariat DaerahMembangun Sistem Monitoring dan Evaluasi di Lingkungan Sekretariat Daerah
Membangun Sistem Monitoring dan Evaluasi di Lingkungan Sekretariat DaerahDadang Solihin
 

Similar to ppt tugas teori pembangunan new.pptx (20)

002 desa mandiri
002 desa mandiri002 desa mandiri
002 desa mandiri
 
Konsep pembangunan berkelanjutan
Konsep pembangunan berkelanjutanKonsep pembangunan berkelanjutan
Konsep pembangunan berkelanjutan
 
Model Pemberdayaan Masyarakat dalam Pengembangan Ekonomi Lokal
Model Pemberdayaan Masyarakat dalam Pengembangan Ekonomi LokalModel Pemberdayaan Masyarakat dalam Pengembangan Ekonomi Lokal
Model Pemberdayaan Masyarakat dalam Pengembangan Ekonomi Lokal
 
Makalah pemberdayaan masyarakat pesisir miskin
Makalah pemberdayaan masyarakat pesisir miskinMakalah pemberdayaan masyarakat pesisir miskin
Makalah pemberdayaan masyarakat pesisir miskin
 
Strategi Pembangunan Wilayah
Strategi Pembangunan WilayahStrategi Pembangunan Wilayah
Strategi Pembangunan Wilayah
 
Makalah pemberdayaan masyarakat pesisir miskin
Makalah pemberdayaan masyarakat pesisir miskinMakalah pemberdayaan masyarakat pesisir miskin
Makalah pemberdayaan masyarakat pesisir miskin
 
Proses Pembangunan Daerah: Dari Perencanaan sampai Monitoring dan Evaluasi
Proses Pembangunan Daerah: Dari Perencanaan sampai Monitoring dan EvaluasiProses Pembangunan Daerah: Dari Perencanaan sampai Monitoring dan Evaluasi
Proses Pembangunan Daerah: Dari Perencanaan sampai Monitoring dan Evaluasi
 
Memahami Perencanaan Pembangunan Daerah
Memahami Perencanaan Pembangunan DaerahMemahami Perencanaan Pembangunan Daerah
Memahami Perencanaan Pembangunan Daerah
 
TUGAS EKONOMI ( PEMBANGUNAN EKONOMI).pptx
TUGAS EKONOMI ( PEMBANGUNAN EKONOMI).pptxTUGAS EKONOMI ( PEMBANGUNAN EKONOMI).pptx
TUGAS EKONOMI ( PEMBANGUNAN EKONOMI).pptx
 
Pengertian pembangunan menurut para ahli
Pengertian pembangunan menurut para ahliPengertian pembangunan menurut para ahli
Pengertian pembangunan menurut para ahli
 
Pengertian pembangunan menurut para ahli
Pengertian pembangunan menurut para ahliPengertian pembangunan menurut para ahli
Pengertian pembangunan menurut para ahli
 
Makalah pemberdayaan masyarakat pesisir miskin
Makalah pemberdayaan masyarakat pesisir miskinMakalah pemberdayaan masyarakat pesisir miskin
Makalah pemberdayaan masyarakat pesisir miskin
 
PPT M.RIDHO TEORI PEMBANGUNAN.pdf
PPT M.RIDHO TEORI PEMBANGUNAN.pdfPPT M.RIDHO TEORI PEMBANGUNAN.pdf
PPT M.RIDHO TEORI PEMBANGUNAN.pdf
 
PERMASALAH KOTA-1.pptx
PERMASALAH KOTA-1.pptxPERMASALAH KOTA-1.pptx
PERMASALAH KOTA-1.pptx
 
Pembangunan Infrastruktur dalam RPJMN 2010-2014
Pembangunan Infrastruktur  dalam RPJMN 2010-2014Pembangunan Infrastruktur  dalam RPJMN 2010-2014
Pembangunan Infrastruktur dalam RPJMN 2010-2014
 
Pembangunan ekonomi daerah
Pembangunan ekonomi daerahPembangunan ekonomi daerah
Pembangunan ekonomi daerah
 
Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) yang Berkualitas
Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) yang BerkualitasRencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) yang Berkualitas
Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) yang Berkualitas
 
Sistem Monitoring dan Evaluasi Kinerja Pembangunan Daerah
Sistem Monitoring dan Evaluasi Kinerja Pembangunan DaerahSistem Monitoring dan Evaluasi Kinerja Pembangunan Daerah
Sistem Monitoring dan Evaluasi Kinerja Pembangunan Daerah
 
Etika masyarakat pedalaman dalam pembangunan
Etika masyarakat pedalaman dalam pembangunanEtika masyarakat pedalaman dalam pembangunan
Etika masyarakat pedalaman dalam pembangunan
 
Membangun Sistem Monitoring dan Evaluasi di Lingkungan Sekretariat Daerah
Membangun Sistem Monitoring dan Evaluasi di Lingkungan Sekretariat DaerahMembangun Sistem Monitoring dan Evaluasi di Lingkungan Sekretariat Daerah
Membangun Sistem Monitoring dan Evaluasi di Lingkungan Sekretariat Daerah
 

Recently uploaded

Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxMateri Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxRezaWahyuni6
 
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptxKesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptxDwiYuniarti14
 
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASMATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASKurniawan Dirham
 
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdf
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdfLAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdf
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdfChrodtianTian
 
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptxJurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptxBambang440423
 
Materi Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptx
Materi Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptxMateri Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptx
Materi Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptxc9fhbm7gzj
 
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdfHARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdfkustiyantidew94
 
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docxLembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docxbkandrisaputra
 
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptxKONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptxawaldarmawan3
 
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMLaporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMmulyadia43
 
implementasu Permendikbudristek no 53 2023
implementasu Permendikbudristek no 53 2023implementasu Permendikbudristek no 53 2023
implementasu Permendikbudristek no 53 2023DodiSetiawan46
 
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfTUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfElaAditya
 
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau tripletMelianaJayasaputra
 
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptxadap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptxmtsmampunbarub4
 
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
Demonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdfDemonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdf
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdfvebronialite32
 
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfKelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfCloverash1
 
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKDEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKirwan461475
 
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptxMODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptxarnisariningsih98
 
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptxPanduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptxsudianaade137
 
Kelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara InggrisKelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara InggrisNazla aulia
 

Recently uploaded (20)

Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxMateri Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
 
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptxKesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
 
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASMATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
 
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdf
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdfLAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdf
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdf
 
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptxJurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
 
Materi Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptx
Materi Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptxMateri Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptx
Materi Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptx
 
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdfHARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
 
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docxLembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
 
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptxKONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
 
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMLaporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
 
implementasu Permendikbudristek no 53 2023
implementasu Permendikbudristek no 53 2023implementasu Permendikbudristek no 53 2023
implementasu Permendikbudristek no 53 2023
 
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfTUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
 
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
 
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptxadap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
 
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
Demonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdfDemonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdf
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
 
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfKelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
 
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKDEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
 
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptxMODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
 
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptxPanduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
 
Kelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara InggrisKelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
 

ppt tugas teori pembangunan new.pptx

  • 1. “Pembangunan wilayah pedesaan” Start By : Muhammad hanif prasetyo Teori Pembangunan
  • 2. Dalam upaya mencapai keberhasilan tujuan pembangunan wilayah pedesaan saat ini, secara umum kita dihadapkan pada banyak tantangan yang s angat berbeda sifatnya dibandingkan pada masa-masa yang lalu.Tantangan pertama berkaitan dengan kondisi eksternal seperti perkembangan internasional yang berhubungan dengan liberalisasi arus investasi dan perdagangan global. Sedangkan yang kedua bersifat internal, yaitu yang berkaitan dengan perubahan kondisi makro maupun mikro dalam negeri. Tantangan internal disini dapat meliputi transformasi struktur ekonomi, masalah migrasi spasial dan sektoral, ketahanan pangan, masalah ketersediaan lahan pertanian, masalah investasi dan permodalan, masalah iptek, SDM, lingkungan dan masih banyak lagi Latar belakang
  • 3. Penelitian sebelumnya menggunakan Metode penelitian yang digunakan adalah metode kualitatif yaitu: Penelitian kualitatif (Qualitative Research) suatu penelitian ini digunakan untuk menguraikan atau mendeskripsikan dan menganalisis masalah-masalah yang terjadi dilapangan atau tempat penelitian, dimana peristiwa, aktifitas social, sikap, kepercayaan, pengamatan, telah terjadi maupun belum terjadi di lokasi penelitian tersebut.. Pada penelitian sebelumnya Penulisan artikel ini dilakukan dengan metode analisis deskriptif dengan pengumpulan data dilakukan dengan cara studi pustaka (library research) dan dokumen. Dan penulisan makalah ini dibuat dengan mengkaji dan melihat dari sumber – sumber seperti buku dan jurnal yang ada dengan metode kajian Pustaka penelitian campuran. KAJIAN PUSTAKA
  • 4. PPOTRET PERMASALAHAN Berdasarkan penjelasan yang di jelaska di atas,rumusan masalah dapat diuraikan sebagai berikut: 1.pembangunan perdesaan? 2. Salah satu tujuan pembangunan desa? 3.karateristik dan tipologi perdesaan? 4.pembangunan di tingkat lokal dalam otonomi daerah? 5.peran dan fungsi desa? 6.pembangunan desa yang berkelanjutan 7.tujuan dan sasaran perencanaan pembangunan desa? 8.setrategi pembangunan potensi desa? 9.agroindustri dalam membangun pedesaan?
  • 5. Pembangunan perdesaan Pembangunan desa pada hakikatnya adalah segala bentuk aktivitas manusia (masyarakat dan pemerintah) di desa dalam membangun diri, keluarga, masyarakat dan lingkungan di wilayah desa baik yang bersifat fisik, ekonomi, sosial, budaya, politik, ketertiban, pertahanan dan keamanan, agama dan pemerintahan yang dilakukan secara terencana dan membawa dampak positif terhadap kemajuan desa dan kesejahteraan masyarakat.
  • 6. Salah satu tujuan pembangunan desa adalah meningkatkan kesejahteraan masyarakat desa dan kualitas manusia serta penanggulangan kemiskinan melalui pemenuhan kebutuhan dasar, pembangunan sarana dan prasarana desa, pengembangan potensi ekonomi lokal, serta pemanfaatan hasil sumber daya alam dan lingkungan secara berkelanjutan. Perencanaan pembangunan desa membutuhkan sebuah inovasi dan sumber pengetahuan bagi masyarakat mengenai ruang yang akan dibangunnya. Data spasial desa dapat memberikan informasi tersebut. Salah satu inovasi dalam bidang pemetaan adalah memanfaatkan interpretasi citra pesawat tanpa awak atau lebih dikenal dengan drone. Perencanaan pembangunan desa membutuhkan sebuah inovasi dan sumber pengetahuan bagi masyarakat mengenai ruang yang akan dibangunnya. Pembangunan yang dilakukan tanpa informasi mengenai potensi desa dapat memberikan masalah baru di masa yang akan datang. Permasalahan tersebut berupa tidak seimbangnya kualitas lingkungan, ekonomi maupun kondisi sosial masyarakat desa. Oleh karena itu, perencanaan pembangunan desa dilakukan untuk memastikan bahwa kegiatan pembangunan saat ini tidak mewariskan keadaan yang buruk bagi generasi mendatang.
  • 7. KARAKTERISTIK DAN TIPOLOGI PERDESAAN Suatu tempat atau wilayah memiliki karakteristik yang berbedabeda. Beberapa ahli menerangkan, bahwa suatu wilayah dikatakan suatu desa apabila memiliki karakteristik meliputi a. Aspek morfologi, desa merupakan pemanfaatan lahan atau tanah oleh penduduk atau masyarakat yang bersifat agraris, serta bangunan rumah tinggal mereka. Desa berhubungan erat dengan alam, ini disebabkan oleh lokasi goegrafis untuk petani, serta bangunan tempat tinggal atau pola permukiman antara satu petani dengan petani lainnya dihubungkan dengan lahan pertanian yang mereka kelola b. Aspek jumlah penduduk, desa didiami oleh sejumlah kecil penduduk dengan kepadatan yang rendah c. . Aspek ekonomi, desa ialah wilayah yang penduduk atau masyarakatnya bermata pencaharian pokok di bidang pertanian, bercocok tanam atau agrarian, atau nelayan. d. Aspek hukum, desa merupakan kesatuan wilayah hukum tersendiri, dimana aturan atau nilai yang mengikat masyarakat di suatu wilayah. Tiga sumber yang dianut dalam desa.
  • 8. PEMBANGUNAN DI TINGKAT LOKAL DALAM OTONOMI DAERAH Kebijakan Otonomi Daerah yang tertuang dalam UU No. 22 Tahun 19994 sampai kini masih menyisakan kontroversi meskipun sudah diberlakukan secara efektif. Kontroversi itu fokus permasalahannya ada beberapa hal. Pertama, apakah Otonomi Daerah akan membawa perubahan yang signifikan, terutama untuk memberikan jaminan pada proses demokrasi dan keadilan. Lebih khusus lagi mengenai keadilan antar daerah. Kedua, apakah otonomi tidak akan tergelincir pada skema lama yang pada dasarnya adalah suatu mekanisme untuk penyeragaman. Dengan demikian dipertanyakan apakah kebijakan ini akan benar-benar bisa menjamin tumbuhnya lokalitas, sehingga kekuatan lokal dapat dijadikan sandaran bagi masyarakat daerah untuk bisa berkembang secara wajar. Ketiga apakah otonomi daerah akan menjadi sarana dalam meningkatkan partipasi rakyat ataukah sebaliknya.
  • 9. PERAN DAN FUNGSI DESA Fungsi Desa adalah sebagai berikut : a) Dalam interaksi desa-kota, desa berfungsi sebagai daerah dukung (hinterland) atau daerah penyuplai bahan makanan pokok, seperti padi, jagung, ketela, kacang, kedelai, buahbuahan, sayur-sayuran, dan daging hewan. b) Desa berfungsi sebagai lumbung bahan mentah (raw material) dan tenaga kerja (man power) ditinjau dari sisi potensi ekonomi. c) Dari sisi kegiatan kerja (occupation), desa dapat berfungsi sebagai desa agraris, desa manufaktur, desa industri, dan desa nelayan. Kebanyakan desa di Indonesia berfungsi sebagai desa agraris. Meskipun demikian, beberapa desa sudah menunjukkan perkembangan baru, yaitu munculnya industri-industri kecil yang disebut industri perdesaan (rural industries). Desa mempunyai peran pokok di bidang ekonomi karena menjadi daerah produksi pangan dan komoditas ekspor. Peran penting desa dalam produksi pangan berpengaruh terhadap ketahanan pangan nasional
  • 10. PEMBANGUNAN DESA YANG BERKELANJUTAN Dalam situs Walhi [1] tentang pembangunan berkelanjutan, dipaparkan bahwa bahwa pembangunan yang berkelanjutan dapat diartikan secara luas sebagai kegiatankegiatan di suatu wilayah untuk memenuhi kebutuhan pembangunan di masa sekarang tanpa membahayakan daya dukung sumberdaya bagi generasi mendatang untuk memenuhi kebutuhannya. Tantangan pembangunan berkelanjutan adalah menemukan cara untuk meningkatkan kesejahteraan sambil menggunakan sumberdaya alam secara bijaksana. Arus globalisasi yang semakin kuat perlu diimbangi dengan kesadaran bahwa mekanisme pasar tidak selalu mampu memecahkan masalah ketimpangan sumberdaya. Kebijakan pembangunan harus memberi perhaatian untuk perlunya menata kembali landasan sistem pengelolaan asetaset di wilayah pedesaan. Penataan kembali tersebut lebih berupa integrasi kepada pemanfaatan ganda, yaitu ekonomi dan lingkungan/ekosistem. Walaupun wawasan agroekosistem merupakan sesuatu pengelolaan yang kompleks dan rumit, akan tetapi keberhasilannya dapat dilihat dan dirumuskan dengan melihat indikator-indikator antara lain: kontribusi terhadap keberlanjutan lingkungan lokal, kontribusi terhadap keberlanjutan penggunaan sumberdaya alam, kontribusi terhadap peningkatan lapangan kerja, kontribusi terhadap keberlanjutan ekonomi makro, efektifitas biaya dan kontribusi terhadap kemandirian teknis.
  • 11. TUJUAN DAN SASARAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DESA Perencanaan pada dasarnya merupakan cara, teknik atau metode untuk mencapai tujuan yang diinginkan secara tepat, terarah, dan efisien sesuai dengan sumber daya yang tersedia. Definisi yang sangat sederhana menurut Tarigan (2016 : 1) mengatakan bahwa “perencanaan adalah menetapkan suatu tujuan dan memilih langkah-langkah yang diperlukan untuk mencapai tujuan tersebut”. Dengan demkian dapat diketahui bahwa perencanaan pembangunan tidak bisa dilakukan begitu saja, karena kekuatan politik dalam perencanaan pembangunan begitu kental, karena politik adalah bagian dari pembangunan. Perencanaan adalah titik awal dimulainya proses dari politik pembangunan. Dalam memahami perencanaan, perencanaan sering kali diartikan sebagai mengetahui dan menganalisis kondisi saat ini, meramalkanperkembangan berbagai faktor noncontrollable yang relevan, memperkirakan faktor-faktor pembatas, menetapkan tujuan dan sasaran yang diperkirakan dapat tercapai, serta mencari langkah-langkah untuk mencapai tujuan tersebut.
  • 12. SETRATEGI PEMBANGUNAN POTENSI DESA Landasan Pembangunan Pedesaan Ada bebearapa hal yang bisa dilakukan sebagai landasan dalam mengembangkan potensi perdesaan sebagai salah satu instrument yang akan menjadi indikator pembangunan ekonomi masyarakat pedesaan sebagai berikut: 1. Sebuah modul kota dasar (basic urban module) yang terdiri dari distrik-distrik otonom, yang dibangun pada kawasan desa berkepadatan tinggi atau kawasan peri urban, dengan populasi sebesar 10.000-15.000 jiwa yang tersebar diarea seluas 10-15 km2 . 2. 2. Setiap wilayah memiliki pusat pelayanan yang dapat diakses dengan mudah dari segala penjuru diwilayah tersebut, baik dengan kaki maupun sepeda, selama 20 menit atau kurang. 3. Setiap pusat pelayanan memiliki komplemen pelayanan dan fasilitas publik terstandarisasi. 4. Dipilih satu wilayah pusat (area desa- kota yang telah mengalami transformasi spasial paling besar) untuk dibangun sebagai pusat pengolahan potensi perdesaan terkait. 5. Lokasi dan system transportasi diwilayah terkait dan pusat pelayanan harus memungkinkan para petani untuk menglaju (commuting). 6. Wilayah dikembangkan berdasarkan konsep perwilayahan komoditas yang menghasilkan satu komoditas atau bahan mentah utama dan beberapa komoditas penunjang sesuai kebutuhan. Selanjutnya wilayah didorong untuk membentuk satuan usaha yang optimal dan selanjutnya diorganisasikan dalam wadah koperasi, perusahaan kecil dan menengah.
  • 13. AGRO INDUSTRI DALAM MEMBANGUN PEDESAAN Integrasi antara konsep agroindustri dan pembangunan desa menjadi penting keterkaitannya dalam penyediaan dan penyaluran sarana produksi, penyediaan dana dan investasi, teknologi, serta dukungan sistem tataniaga dan perdagangan yang efektif. Pengembangan agroindustri pada dasarnya diharapkan selain memacu pertumbuhan tingkat ekonomi, juga sekaligus diarahkan untuk meningkatkan kesempatan kerja dan pendapatan petani. Wibowo [5] mengemukakan perlunya pengembangan agroindustri di pedesaan dengan memperhatikan prinsip-prinsip dasar diantaranya: (1) memacu keunggulan kompetitif produk/komoditi serta komparatif setiap wilayah, (2) memacu peningkatan kemampuan suberdaya manusia dan menumbuhkan agroindustri yang sesuai dan mampu dilakukan di wilayah yang dikembangkan, (3) memperluas wilayah sentra-sentra agribisnis komoditas unggulan yang nantinya akan berfungsi sebagai penyandang bahan baku yang berkelanjutan, (4) memacu pertumbuhan agribisnis wilayah dengan menghadirkan subsistem-subsitem agribisnis, (5) menghadirkan berbagai saran pendukung berkembangnya industri pedesaan. Untuk mengaktualisasikan secara optimal strategi tersebut di atas, perumusan perencanaan pembangunan pertanian, perlu disesuaikan dengan karakteristik wilayah dan ketersediaan teknologi tepat guna. Sehingga alokasi sumberdaya dan dana yang terbatas dapat menghasilkan output yang optimal, yang pada gilirannya akan berdampak positif terhadap pembangunan wilayah. Pengalaman yang sangat berharga bagi kita selama ini menjelaskan bahwa program pembangunan desa kurang terkoodinasi dalam suatu sistem yang baik dalam konteks sumberdaya maupun secara fungsional seringkali kurang menjamin dalam tiga hal endurance (daya tahan), integrity (keutuhan) dan continuity (kesinambungan).
  • 14. KESIMPULAN Pembangunan merupakan suatu peroses untuk meningkatkan taraf hidup masyarakat menjadi lebih baik dari sebelumnya baik secata fisik mau pun nonfisik berbgai pembangunan dari segi fisik yang telah dilakukan oleh pemerintah mulai dari pusat hingga ke daerah daerah bahkan sampai pedesaan sedangkan pembangunan dari segi on fisik berupa pembangunan sumber daya manusia (SDM) bagi masyarakat secara merata masih dapat di kategorikan belum terleksana secara opimal.hal ini dapat terlihat dari angka kemiskinan yang semakin tahun semakin meningkat baik di tingkat kota maupun pedesaan
  • 15. WELCOME Terima Kasih Finish By : Muhammad hanif prasetyo