SlideShare a Scribd company logo
1 of 19
Mata Kuliah : Teori Pembangunan
Dosen Pengampu : Shahril Budiman, S.Sos., MPM
Tugas
Individu
STISIPOL RAJA HAJI
TANJUNGPINANG 2022
Disusun Oleh:
Bahara Dion Lumban Raja (21102019)
Kepentingan
pembangunan ibukota
negara (ikn)
Latar Belakang/Pendahuluan
Ibu kota merupakan pusat pemerintahan dari suatu negara yang telah diatur di
dalam Undang - Undang setiap negara. Ibu kota mempunyai peran yang penting bagi segala
aspek kegiatan pemerintahan. Sebagai segala aspek kegiatan pemerintahan, ibu kota
mempunyai fungsi utama yaitu sebagai pusat kekuasaan politik maupun perekonomian suatu
negara. Tidak hanya itu ibu kota juga mencerminkan sisi kebudaya dari negara tersebut yang
menunjukkan sebuah karakter yang unik dan khas dari negara tersebut. Sebagai identitas dari
suatu negara, ibu kota dibangun untuk memajukan negara tersebut agar masyarakatnya
menjadi makmur dan berkehidupan yang cukup. Negara dikatakan maju dan berkembang
apabila pembangunan dan pengelolaannya telah tepat dan tidak merugikan pihak manapun.
Mengelola ibu kota memang bukan hal yang mudah, karena harus diperhitungkan dengan
matang agar di kemudian hari tidak akan menimbulkan banyak permasalahan yang dihadapi.
Dalam pemindahan ibu kota, pemerintah negara juga harus mempertimbangkan segala macam
dampak yang nantinya tidak akan memberatkan negara tersebut.
Kajian Pustaka/Literatur
Review
Wardani (2018) yang melakukan penelitian
tantang analisis perbandingan abnormal
retrun saham sebelum dan sesudah
peristiwa Pemilu Presiden dan
Pengumuman Susunan Kabinet pada
saham sektor Industri. Mengungkapkan
bahwa adanya perbedaan abnormal retrun
saham yang signifikan sebelum dan
sesudah peristiwa Pemilu Presiden dan
Pengumuman Susunan Kabinet, reaksi ini
berdampak positif pada saham sektor
industri yang terdaftar di Bursa Efek
Indonesia. Hal ini berarti terdapat informasi
yang dianggap penting oleh para investor.
Potret
Permasalahan/Fenomena
1. Bagaimana Analisis Landasan Filosofis, Sosiologis, Dan Yuridis Pada
Pembentukan Undang-Undang Ibukota Negara?
2. Bagaimana Problematika Yuridis Prosedural Pemindahan Ibu Kota Negara Baru
Dalam Sistem Ketatanegaraan Indonesia?
3. Bagaimana Pemilihan Ibukota Negara Republik Indonesia Baru Berdasarkan
Tingkat Kebencanaan?
4. Bagaimana Dimensi Etis Pemindahan Ibu Kota Negara: Masalah Ketimpangan
Sosial dan Lingkungan dalam Ruang Perkotaan menurut David Harvey?
5. Bagaimana Isu Strategis Terkait Transportasi dalam Pengembangan
Perencanaan Pembangunan Ibu Kota Negara (IKN) Baru?
6. Bagaimana Kebutuhan Standar Dalam Pembangunan Ibu Kota Negara Baru :
Antara Konsepsi Dan Implemensi?
7. Bagaimana Pola Hubungan Politik dan Hukum dalam Kebijakan Perpindahan
Ibu Kota Negara ke Kalimantan Timur?
8. Bagaimana Implikasi Hukum Pertanahan Terhadap Pemindahan Ibu Kota
Negara Republik Indonesia Dari Jakarta Ke Kalimantan Timur?
9. Bagaimana Analisis Kesiapan Pemerintah Provinsi Kalimantan Tengah dalam
Wacana Pemindahan Ibu Kota Negara Republik Indonesia ke Kota
Palangkaraya?
10. Bagaimana Proyek Lintas Batas Administrasi: Analisis Partisipasi Publik dalam
Proses Perencanaan Ibu Kota Negara Republik Indonesia?
11. Bagaimana Analisa Pemindahan Ibukota Negara?
Permasalahan
Pembahasan Terhadap Permasalahan
Rencana pemindahan ibu kota Negara Republik Indonesia disampaikan Presiden Joko Widodo dalam
pidatonya saat Rapat Terbatas di Kantor Presiden. Rencana ini didasari oleh pertimbangan kondisi
kota Jakarta dinilai sudah tidak memungkinkan sebagai ibu kota, yang Rencana pemindahan ibu kota
ini menuai banyak tanggapan dari kalangan politisi maupun masyarakat khalayak umum, baik berupa
dukungan maupun penolakan. Rancangan UndangUndang (RUU) Ibu kota Negara (IKN) pun
akhirnya disahkan menjadi UU IKN oleh hampir semua fraksi di DPR hingga disahkan pada 18 Januari
2022. Hal tersebut lebih didasarkan pada Pasal 360 Undang-Undang No. 23 Tahun 2014 tentang
Pemerintahan Daerah, yang mengatur bahwa Pemerintah Pusat dapat membentuk Kawasan Khusus,
yang dalam konteks Naskah Akademik Ibu Kota Negara, maka Kawasan Khusus calon Ibu Kota Negara
akan berlokasi di antara Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU) dan Kabupaten Kutai Kartanegara,
Kalimantan Timur. Lokasi ini dipastikan oleh Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional yang juga
adalah Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional Suharso Monoarfa, menyebutkan titik nol
pembangunan IKN dan titik lokasi Istana Negara, tepat berada di tengah-tengah Indonesia.Naskah
Akademik IKN dapat dijadikan sebagai landasan hukum awal dari upaya pemindahan Ibu Kota
Negara.
Analisis Landasan Filosofis, Sosiologis, Dan Yuridis Pada
Pembentukan Undang-Undang Ibukota Negara
Problematika Yuridis Prosedural Pemindahan Ibu Kota Negara
Baru Dalam Sistem Ketatanegaraan Indonesia
Wacana pemindahan Ibu Kota Negara Baru (IKNB) memunculkan
beberapa permasalahan yuridis khususnya menyangkut sisi proseduralnya.
Padahal, eksistensi Ibu Kota bagi suatu negara amatlah penting terlebih pada
aspek hukum. Di Indonesia, setidaknya status Ibu Kota Negara diatur melalui
Undang-Undang Nomor 29 Tahun 2007 tentang Pemerintah Provinsi Daerah
Khusus Ibukota Jakarta dan sejumlah undang-undang lainnya. Prosedural
pemindahan IKNB dinilai cukup pragmatis sebab beberapa sektor seolah dikebut
tanpa adanya pertimbangan yuridis lantaran belum disahkannya undang-undang
yang mengatur perihal pemindahan IKNB tersebut. Hal ini dapat menimbulkan
implikasi hukum baik bagi Jakarta secara khusus maupun bagi sistem
ketatanegaraan di Indonesia. Dari permasalahan tersebut, penelitian ini hendak
menjawab pertanyaan terkait bagaimanakah solusi yang tepat guna mengantisipasi
masalah yuridis pemindahan IKNB dalam sistem ketatanegaraan Indonesia.
Metode penelitian yang dipakai dalam artikel ini adalah yuridis normatif.
Pemilihan Ibukota Negara Republik Indonesia Baru Berdasarkan Tingkat
Kebencanaan
Pemikiran pemindahan ibukota NKRI sudah ada pada Era Presiden Soekarno,
Soeharto, Susilo Bambang Yudhoyono, dan Joko Widodo. Alasan pemindahan ibukota,
biasanya disebabkan adanya ekonomi dan politik. Alasan yang rasional adalah daya dukung
dan kapasitas lingkungan yang sudah tidak mampu kegiatan ekonomi ditandai dengan
timbulnya kemacetan lalu lintas, polusi, berbagai bencana. Tujuan kajian ini adalah untuk
melihat persyaratan dari aspek kebencanaan yaitu kejadian bencana, resiko bencana minimal,
potensi bencana yang minimal, dan kearifan lokal. Metode penelitian adalah studi kepustakaan
dengan menggunakan analisis data Miles and Huberman. Hasil dan diskusi menunjukkan
bahwa dari segi kebencanaan ketiga Provinsi yaitu Kalimantan Timur, Kalimantan Tengah dan
Kalimantan Selatan, memiliki jenis bencana yang sama, dengan risiko dan potensi bencana
yang tidak jauh berbeda, seperti kebakaran hutan dan lahan gambut, kekeringan, banjir rob,
gempabumi, dan tsunami. Akan tetapi dari ketiga Provinsi tersebut yang memiliki risiko dan
potensi bencana minimal adalah Provinsi Kalimanta Selatan. Kesimpulan kajian ini
menunjukkan bahwa Provinsi Kalimantan Selatan menjadi pilihan utama dalam aspek
kebencanaan karena risiko dana potensi bencana paling minimal.
Dimensi Etis Pemindahan Ibu Kota Negara: Masalah
Ketimpangan Sosial dan Lingkungan dalam Ruang
Perkotaan menurut David Harvey
Membahas dampak pembangunan ruang perkotaan di bawah gerak kapitalisme menurut
pemikiran David Harvey. Sebagai seorang ilmuwan geografi, Harvey berpandangan bahwa pembentukan
ruang perkotaan telah meningkatkan ketimpangan akibat sifat modal dalam sistem kapitalisme yang hakikatnya
selalu berputar dan mencari keuntungan. Harvey berargumen bahwa pembentukan kota-kota baru telah terjadi
sejak ratusan tahun lalu sebagai konsekuensi dari sifat modal yang terus berakumulasi mencari keuntungan.
Rencana Pemerintah Indonesia untuk memindahkan ibu kota negara ke Kalimantan Timur dapat dianalisis dari
sudut pandang teori Harvey. Rencana tersebut bertujuan mengubah arah pembangunan nasional menjadi lebih
merata dan berkelanjutan serta memberikan harapan pemerataan ekonomi. Namun agar harapan tersebut
menjadi kenyataan, aspek-aspek etis perlu dipertimbangkan dalam pembangunan ruang perkotaan baru. Hal
ini karena menurut Harvey, sepanjang sejarah kapitalisme, pembangunan ruang perkotaan umumnya
menyebabkan ketimpangan yang semakin lebar dan berulangnya krisis ekonomi.
Permasalahan transportasi menjadi salah satu factor pendorong pemindahan
Ibu Kota Negara (IKN) ke lokasi baru. Oleh sebab itu sudah selayaknya
aspek transportasi perlu dipertimbangkan secara matang dalam
perencanaan pembangunan IKN baru. Artikel ini bertujuan untuk
membahas beberapa isu strategis terkait transportasi sebagai bahan
pertimbangan dan masukan untuk mendukung perencanaan
pembangunan IKN. Artikel ini disusun melalui desk study dengan
menggunakan sumber data dari buku, publikasi ilmiah, dan media elektronik.
Penekanan pembahasan isu strategis diarahkan pada lessons learned
negara yang berpengalaman memindahkan IKN terutama dalam aspek
manajemen transportasi, tinjauan literature terkait potensi penerapan TOD
pada simpul transportasi di IKN, dan tinjauan literature tentang prospek
penggunaan system transportasi berkelanjutan di IKN.
Isu Strategis Terkait Transportasi dalam Pengembangan
Perencanaan Pembangunan Ibu Kota Negara (IKN) Baru
Kebutuhan Standar Dalam Pembangunan Ibu Kota Negara Baru : Antara Konsepsi Dan
Implemensi
Otorita dan Satgas Pembangunan Infrastruktur Ibu Kota Negara Baru (IKNB)
dapat bersinergi dalam membuat standar prosedur operasi (SPO) penerapan
standar dan instrumen Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK) di dalam
pelaksanaan pembangunan di wilayah IKNB dengan Tim Ahli sebagai pelaksana
monevnya. Hal ini untuk memastikan bahwa pelaksanaan pembangunannya
telah menerapkan standar dan instrumen LHK yang tersedia.
Pola Hubungan Politik dan Hukum dalam Kebijakan
Perpindahan Ibu Kota Negara ke Kalimantan Timur
Semua negara memerlukan sistem pemerintahan untuk mengatur jalannya
roda pemerintahan. Indonesia sebagai negara demokrasi yang menganut sistem
presidensial, menerapkan konsep Trias Politika sebaga upaya memisahkan kekuasaan
menjadi tiga cabang, yaitu eksekutif, legilslatif, dan yudikatif. UUD 1945 secara tersirat
mendukung konsep tersebut dengan menjelaskan masing-masing tugas dan
kewenangan cabang kekuasaan dalam pasal yang berbeda. Tugas dan wewenang
Presiden sebagai lembaga eksekutif diatur dalam Pasal 4 ayat 1, Pasal 5 ayat 2, dan Pasal 20
ayat 4. Adapun DPR sebagai lembaga legislatif diatur secara jelas dalam Pasal 19 s.d.
Pasal 22. Sedangkan MA dan MK sebagai cabang yudikatif diatur dalam Pasal 24. Tulisan
ini mencoba mengurai pola hubungan politik dan hukum dalam kebijakan perpindahan Ibu
Kota Negara dari Provinsi DKI Jakarta ke Provinsi Kalimantan Timur. Presiden sebagai
pelaksana Undang-Undang tentunya membutuhkan support dari DPR sebagai pembuat
Undang-Undang agar dapat mewujudkan pelaksanaan perpindahan ibu kota negara baru. Hal
ini menjadi penting dikarenakan penetapan dan pelaksanaan undang-undang diawasi oleh
MA dan MK sebagai lembaga yudikatif. Harapannya adalah penyelenggaraan pemerintahan
dapat berjalan sesuai aturan perundang-undangan dan kestabilan negara tetap terjaga.
Implikasi Hukum Pertanahan Terhadap Pemindahan Ibu Kota
Negara Republik Indonesia Dari Jakarta Ke Kalimantan Timur
Implikasi hukum pertanahan terhadap pemindahan ibukota Negara berimplikasi langsung terhadap pengaturan
Hak Nominee Dalam Hukum Agraria untuk investasi berdasarkan harapan masyarakat dan kearifan lokal.
Tujuan penelitian ini adalah untuk mencermati implikasi hukum agraria terhadap pemindahan ibukota negara ke
Kalimantan Timur dan untuk mencermati pengaturan hak nominee dalam hukum agraria untuk investasi
berdasarkan harapan masyarakat dan kearifan lokal terhadap pemindahan ibukota negara ke Kalimantan
Timur. Metode yang digunakan metode yuridis normative. Konsep/teori yang digunakan untuk menganalisis
penelitian ini adalah teori kewenangan, teori penjenjangan norma, teori sistem hukum dan teori perlindungan
hukum. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa keterlibatan secara langsung hukum pertanahan terhadap
pemindahan ibukota Negara diatur berdasarkan kewenangan yang dimiliki oleh Pemerintah Daerah, Pusat,
warga masyarakat (adat/suku), badan hukum pemerintah dan swasta. Pengaturan terhadap penormaan yang
konflik dan kabur diatur berdasarkan tahapan formulasi (kebijakan legislatif), merancang, membentuk hingga
pengesahan sebuah Undang-Undang Tahapan Aplikasi (kebijakan yudikatif/yudisial), mengimplementasikan
peraturan yang telah dibentuk dan disahkan, Tahapan Eksekusi (Kebijakan eksekusi/administrasi),
melaksanakan Undang-Undang yang berlaku dan sah mengikat semua warga masyarakat terutama setiap
orang/badan hukum yang terbukti melakukan menggunakan tanah untuk kepentingan umum dan kepentingan
privat.
Analisis Kesiapan Pemerintah Provinsi Kalimantan Tengah dalam
Wacana Pemindahan Ibu Kota Negara Republik Indonesia ke Kota
Palangkaraya
Secara umum, pemerintah daerah Kalimantan Tengah menyatakan kesiapan dan persetujuan terkait
wacana yang digulirkan oleh pemerintah pusat tersebut, namun gubernur Provinsi Kalteng mengingatkan ada beberapa
hal yang perlu untuk diperhatikan jika wacana tersebut benar-benar akan diwujudkan. Beberapa persoalan pokok
tersebut adalah kesiapan anggaran untuk pembangunan infrastruktur, perencanaan tata ruang wilayah yang baik,
perencanaan kesiapan SDM, dan aspek-aspek sosial budaya yang perlu untuk menjadi perhatian. Studi ini dilakukan
dengan wawancara mendalam terhadap beberapa informan serta analisis dokumentatif baik yang bersumber dari surat
kabar, pemberitaan-pemberitaan di radio maupun di televisi dan studi lapangan oleh peneliti. Studi ini menyimpulkan
bahwa, meskipun pemerintah daerah Kalteng sudah menyatakan kesiapannya, namun banyak faktor yang perlu untuk
diperhatikan, terutama aspek sosial, politik, birokrasi, dan daya dukung lingkungan hidup. Peneliti menyimpulkan bahwa
perlu dilakukan kajian mendalam terkait dengan perencanaan tersebut agar tidak menimbulkan permasalahan di
kemudian hari.
Proyek Lintas Batas Administrasi: Analisis Partisipasi Publik
dalam Proses Perencanaan Ibu Kota Negara Republik Indonesia
Pemerintah Pusat Republik Indonesia kembali merumuskan perencanaan pemindahan Ibu
Kota Negara (IKN). Pusat-pusat pemerintahan yang ada di Provinsi DKI Jakarta akan dipindahkan ke
Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU) dan Kabupaten Kutai Kartanegara di Provinsi
Kalimantan Timur. Seiring progres perencanaan dan persiapan implementasi wacana ini, opini publik
masih didominasi sentimen negatif. Salah satu isunya adalah partisipasi publik. Sebagai inti dari demokrasi,
partisipasi publik dalam pengambilan keputusan di Republik Indonesia adalah sebuah keniscayaan.
Penelitian ini bermaksud meninjau proses perencanaan IKN yang sudah terlaksana dari perspektif teori
tangga partisipasi. Metode yang digunakan adalah deskriptif kualitatif dengan menggunakan data dari
media elektronik berupa berita (analisis kronologis) dan media sosial (partisipasi dan persepsi). Selain
itu, data tersebut dikomparasi dengan penelitian terdahulu untuk mendapatkan diskursus partisipasi
publik yang lebih komprehensif. Hasil penelitian menunjukkan perencanaan wilayah partisipatif pada
proyek IKN ada pada derajat tokenisme atau simbolisme. Hal ini diharapkan dapat memberikan
evaluasi bagi pelaksanaan proyek pemindahan IKN untuk proses-proses perencanaan dan tahapan
implementasi selanjutnya yang lebih inklusif.
Analisa Pemindahan Ibukota Negara
Jakarta telah ditetapkan sebagai Ibu Kota negara melalui UndangUndang Republik Indonesia Nomor 10
tahun 1964 Tentang Pernyataan Daerah Khusus Ibukota Jakarta Raya Tetap Sebagai Ibu Kota Negera Republik
Indonesia Dengan Nama Jakarta, juga menjadi pusat pemerintahan dan pusat bisnis yang mengubahnya memiliki daya
tarik bagi penduduk untuk tinggal dan mencari nafkah di ibu kota. Indonesia memindahkan Ibu Kota ke Yogyakarta dari
Januari 1946 sampai Desember 1949 karena perang kemerdekaan. Dari Bukittinggi di Sumatera Barat juga sempat
menjadi ibu kota saat Presiden Sukarno membentuk pemerintah darurat sebelum ia ditangkap oleh Belanda antara
Desember 1948 dan Juni 1949. Bireuen di Provinsi Aceh juga pernah menjadi Ibu Kota Negara walau hanya seminggu
lamanya, dan setelah itu ibu kota kembali ke Jakarta menanti kemerdekaan melalui Proklamasi Kemerdekaan Negara
Kesatuan Republik Indonesia.
Perjalanan pemindahan ibu kota negara terjadi di beberapa negara dan beberapa negara memiliki kisah
sukses dalam upaya mereka memindahkan ibu kota lama ke tempat-tempat baru, seperti Kuala Lumpur ke Putrajaya di
Malaysia, Bonn ke Berlin di Jerman, Melbourne ke Canberra di Australia, Valladolid ke Madrid di Spanyol, atau Kyoto ke
Tokyo di Jepang. Keberhasilan relokasi ibu kota dapat terjadi di negara maju maupun berkembang. Dubai dikenal di
seluruh dunia sebagai kota bisnis utama tetapi Abu Dhabi adalah ibu kota Uni Emirat Arab. Di India, Mumbai adalah ibu
kota bisnis, sementara New Delhi sebagai pusat pemerintahan.
Alasan umum pemindahan ibukota adalah pertimbangan sosial ekonomi, pertimbangan politik, dan
pertimbangan geografis. Indonesia mempertimbangkan ketiga faktor tersebut dalam analisis untuk memindahkan
ibukotanya, tidak hanya analisis di dalam negeri, namun juga analisis dari pengalaman negara lain di dunia yang sudah
memindahkan ibukotanya. Pengalaman dari berbagai negara yang telah memindahkan ibukotanya akan memberikan
masukan dan pertimbangan yang sekiranya dapat digunakan sebagai bahan analisis yang lebih tepat untuk mengkaji
masalah di Indonesia.
Terimakasih

More Related Content

What's hot

PERENCANAAN TATA RUANG
PERENCANAAN TATA RUANGPERENCANAAN TATA RUANG
PERENCANAAN TATA RUANGDadang Solihin
 
Pedoman Penilaian Dokumen Perencanaan Pembangunan Daerah (Rencana Pembangunan...
Pedoman Penilaian Dokumen Perencanaan Pembangunan Daerah (Rencana Pembangunan...Pedoman Penilaian Dokumen Perencanaan Pembangunan Daerah (Rencana Pembangunan...
Pedoman Penilaian Dokumen Perencanaan Pembangunan Daerah (Rencana Pembangunan...Joy Irman
 
Konsep Dasar Administrasi Pemerintah Daerah
Konsep Dasar Administrasi Pemerintah DaerahKonsep Dasar Administrasi Pemerintah Daerah
Konsep Dasar Administrasi Pemerintah DaerahSiti Sahati
 
UU 23 tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah
UU 23 tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah UU 23 tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah
UU 23 tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah Frans Dione
 
RTRW Jakarta 2030 - Perda Prov DKI Jakarta No.1 Tahun 2012
RTRW Jakarta 2030 - Perda Prov DKI Jakarta No.1 Tahun 2012RTRW Jakarta 2030 - Perda Prov DKI Jakarta No.1 Tahun 2012
RTRW Jakarta 2030 - Perda Prov DKI Jakarta No.1 Tahun 2012inideedee
 
Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional
Sistem Perencanaan Pembangunan NasionalSistem Perencanaan Pembangunan Nasional
Sistem Perencanaan Pembangunan NasionalDadang Solihin
 
Dokumen Perencanaan Pembangunan Daerah dan Penyelarasan RPJMD-RPJMN
Dokumen Perencanaan Pembangunan Daerah dan Penyelarasan RPJMD-RPJMNDokumen Perencanaan Pembangunan Daerah dan Penyelarasan RPJMD-RPJMN
Dokumen Perencanaan Pembangunan Daerah dan Penyelarasan RPJMD-RPJMNDadang Solihin
 
Pedoman Penyusunan Rencana Detail Tata Ruang dan Peraturan Zonasi Kabupaten/Kota
Pedoman Penyusunan Rencana Detail Tata Ruang dan Peraturan Zonasi Kabupaten/KotaPedoman Penyusunan Rencana Detail Tata Ruang dan Peraturan Zonasi Kabupaten/Kota
Pedoman Penyusunan Rencana Detail Tata Ruang dan Peraturan Zonasi Kabupaten/KotaPenataan Ruang
 
Penyusunan Rencana Tata Ruang dan Dokumen Perencanaan Pembangunan Daerah
Penyusunan Rencana Tata Ruang dan Dokumen Perencanaan Pembangunan DaerahPenyusunan Rencana Tata Ruang dan Dokumen Perencanaan Pembangunan Daerah
Penyusunan Rencana Tata Ruang dan Dokumen Perencanaan Pembangunan DaerahDadang Solihin
 
Perspektif UU 23 Tahun 2014 ttg Pemerintahan Daerah
Perspektif UU 23 Tahun 2014 ttg Pemerintahan DaerahPerspektif UU 23 Tahun 2014 ttg Pemerintahan Daerah
Perspektif UU 23 Tahun 2014 ttg Pemerintahan DaerahMassaputro Delly TP
 
Pedoman persetujuan subtansi dalam penetapan rancangan peraturan daerah tenta...
Pedoman persetujuan subtansi dalam penetapan rancangan peraturan daerah tenta...Pedoman persetujuan subtansi dalam penetapan rancangan peraturan daerah tenta...
Pedoman persetujuan subtansi dalam penetapan rancangan peraturan daerah tenta...infosanitasi
 
Hubungan antara administrasi negara dan kebijakan publik dalam kaitannya deng...
Hubungan antara administrasi negara dan kebijakan publik dalam kaitannya deng...Hubungan antara administrasi negara dan kebijakan publik dalam kaitannya deng...
Hubungan antara administrasi negara dan kebijakan publik dalam kaitannya deng...Siti Sahati
 
Manajemen Pembangunan Indonesia
Manajemen Pembangunan IndonesiaManajemen Pembangunan Indonesia
Manajemen Pembangunan IndonesiaRandy Wrihatnolo
 
Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Malang
Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten MalangRencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Malang
Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten MalangPenataan Ruang
 
Konsep Reformasi Birokrasi & Inovasi
Konsep Reformasi Birokrasi & InovasiKonsep Reformasi Birokrasi & Inovasi
Konsep Reformasi Birokrasi & InovasiTri Widodo W. UTOMO
 
Perencanaan Pembangunan Daerah
Perencanaan Pembangunan Daerah Perencanaan Pembangunan Daerah
Perencanaan Pembangunan Daerah Dadang Solihin
 
Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan RPJPD dan RPJMD terhadap Strategi Penca...
Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan RPJPD dan RPJMD terhadap Strategi Penca...Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan RPJPD dan RPJMD terhadap Strategi Penca...
Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan RPJPD dan RPJMD terhadap Strategi Penca...Dadang Solihin
 
TEORI-TEORI SIKLUS KEBIJAKAN
TEORI-TEORI SIKLUS KEBIJAKANTEORI-TEORI SIKLUS KEBIJAKAN
TEORI-TEORI SIKLUS KEBIJAKANFahrul Azmi
 
Perumusan Visi Misi Sesuai Permendagri 86/2017
Perumusan Visi Misi Sesuai Permendagri 86/2017Perumusan Visi Misi Sesuai Permendagri 86/2017
Perumusan Visi Misi Sesuai Permendagri 86/2017Yudiwid
 

What's hot (20)

PERENCANAAN TATA RUANG
PERENCANAAN TATA RUANGPERENCANAAN TATA RUANG
PERENCANAAN TATA RUANG
 
Pedoman Penilaian Dokumen Perencanaan Pembangunan Daerah (Rencana Pembangunan...
Pedoman Penilaian Dokumen Perencanaan Pembangunan Daerah (Rencana Pembangunan...Pedoman Penilaian Dokumen Perencanaan Pembangunan Daerah (Rencana Pembangunan...
Pedoman Penilaian Dokumen Perencanaan Pembangunan Daerah (Rencana Pembangunan...
 
Konsep Dasar Administrasi Pemerintah Daerah
Konsep Dasar Administrasi Pemerintah DaerahKonsep Dasar Administrasi Pemerintah Daerah
Konsep Dasar Administrasi Pemerintah Daerah
 
UU 23 tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah
UU 23 tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah UU 23 tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah
UU 23 tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah
 
RTRW Jakarta 2030 - Perda Prov DKI Jakarta No.1 Tahun 2012
RTRW Jakarta 2030 - Perda Prov DKI Jakarta No.1 Tahun 2012RTRW Jakarta 2030 - Perda Prov DKI Jakarta No.1 Tahun 2012
RTRW Jakarta 2030 - Perda Prov DKI Jakarta No.1 Tahun 2012
 
Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional
Sistem Perencanaan Pembangunan NasionalSistem Perencanaan Pembangunan Nasional
Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional
 
Dokumen Perencanaan Pembangunan Daerah dan Penyelarasan RPJMD-RPJMN
Dokumen Perencanaan Pembangunan Daerah dan Penyelarasan RPJMD-RPJMNDokumen Perencanaan Pembangunan Daerah dan Penyelarasan RPJMD-RPJMN
Dokumen Perencanaan Pembangunan Daerah dan Penyelarasan RPJMD-RPJMN
 
Pedoman Penyusunan Rencana Detail Tata Ruang dan Peraturan Zonasi Kabupaten/Kota
Pedoman Penyusunan Rencana Detail Tata Ruang dan Peraturan Zonasi Kabupaten/KotaPedoman Penyusunan Rencana Detail Tata Ruang dan Peraturan Zonasi Kabupaten/Kota
Pedoman Penyusunan Rencana Detail Tata Ruang dan Peraturan Zonasi Kabupaten/Kota
 
Penyusunan Rencana Tata Ruang dan Dokumen Perencanaan Pembangunan Daerah
Penyusunan Rencana Tata Ruang dan Dokumen Perencanaan Pembangunan DaerahPenyusunan Rencana Tata Ruang dan Dokumen Perencanaan Pembangunan Daerah
Penyusunan Rencana Tata Ruang dan Dokumen Perencanaan Pembangunan Daerah
 
Perspektif UU 23 Tahun 2014 ttg Pemerintahan Daerah
Perspektif UU 23 Tahun 2014 ttg Pemerintahan DaerahPerspektif UU 23 Tahun 2014 ttg Pemerintahan Daerah
Perspektif UU 23 Tahun 2014 ttg Pemerintahan Daerah
 
Pedoman persetujuan subtansi dalam penetapan rancangan peraturan daerah tenta...
Pedoman persetujuan subtansi dalam penetapan rancangan peraturan daerah tenta...Pedoman persetujuan subtansi dalam penetapan rancangan peraturan daerah tenta...
Pedoman persetujuan subtansi dalam penetapan rancangan peraturan daerah tenta...
 
Hubungan antara administrasi negara dan kebijakan publik dalam kaitannya deng...
Hubungan antara administrasi negara dan kebijakan publik dalam kaitannya deng...Hubungan antara administrasi negara dan kebijakan publik dalam kaitannya deng...
Hubungan antara administrasi negara dan kebijakan publik dalam kaitannya deng...
 
model model analisis kebijakan publik
model model analisis kebijakan publikmodel model analisis kebijakan publik
model model analisis kebijakan publik
 
Manajemen Pembangunan Indonesia
Manajemen Pembangunan IndonesiaManajemen Pembangunan Indonesia
Manajemen Pembangunan Indonesia
 
Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Malang
Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten MalangRencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Malang
Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Malang
 
Konsep Reformasi Birokrasi & Inovasi
Konsep Reformasi Birokrasi & InovasiKonsep Reformasi Birokrasi & Inovasi
Konsep Reformasi Birokrasi & Inovasi
 
Perencanaan Pembangunan Daerah
Perencanaan Pembangunan Daerah Perencanaan Pembangunan Daerah
Perencanaan Pembangunan Daerah
 
Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan RPJPD dan RPJMD terhadap Strategi Penca...
Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan RPJPD dan RPJMD terhadap Strategi Penca...Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan RPJPD dan RPJMD terhadap Strategi Penca...
Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan RPJPD dan RPJMD terhadap Strategi Penca...
 
TEORI-TEORI SIKLUS KEBIJAKAN
TEORI-TEORI SIKLUS KEBIJAKANTEORI-TEORI SIKLUS KEBIJAKAN
TEORI-TEORI SIKLUS KEBIJAKAN
 
Perumusan Visi Misi Sesuai Permendagri 86/2017
Perumusan Visi Misi Sesuai Permendagri 86/2017Perumusan Visi Misi Sesuai Permendagri 86/2017
Perumusan Visi Misi Sesuai Permendagri 86/2017
 

Similar to Kepentingan Pembangunan Ibukota Negara (IKN).pptx

Marchelina- ppt teori pembangunan.pptx
Marchelina- ppt teori pembangunan.pptxMarchelina- ppt teori pembangunan.pptx
Marchelina- ppt teori pembangunan.pptxMarchelinaAgustyaArs
 
Masalah Perencanaan : Kontra pemindahan Ibu kota
Masalah Perencanaan : Kontra pemindahan Ibu kotaMasalah Perencanaan : Kontra pemindahan Ibu kota
Masalah Perencanaan : Kontra pemindahan Ibu kotaSusantri Susantri
 
Ppt Kepentingan Pembangunan Ibukota Negara IKN.pptx
Ppt Kepentingan Pembangunan Ibukota Negara IKN.pptxPpt Kepentingan Pembangunan Ibukota Negara IKN.pptx
Ppt Kepentingan Pembangunan Ibukota Negara IKN.pptxEmiliaEmilia24
 
Aizul fidy suhana kepimpinan transformasional
Aizul fidy suhana kepimpinan transformasionalAizul fidy suhana kepimpinan transformasional
Aizul fidy suhana kepimpinan transformasionalMas Yanti Ghazali
 
Politik Hukum Ibu Kota negara
Politik Hukum Ibu Kota negaraPolitik Hukum Ibu Kota negara
Politik Hukum Ibu Kota negaraLukmanSantosoAz
 
Sistem administrasi daerah dan kota
Sistem administrasi daerah dan kotaSistem administrasi daerah dan kota
Sistem administrasi daerah dan kotaSyaifOer
 
Men seminar050601 reformasiperkotaan
Men seminar050601 reformasiperkotaanMen seminar050601 reformasiperkotaan
Men seminar050601 reformasiperkotaanSari Faizah
 
Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) yang Berkualitas
Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) yang BerkualitasRencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) yang Berkualitas
Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) yang BerkualitasDadang Solihin
 
Materi Tentang Kerjasama Antar Kota Metropolitan Dengan Kota Pendukungnya
Materi Tentang Kerjasama Antar Kota Metropolitan Dengan Kota PendukungnyaMateri Tentang Kerjasama Antar Kota Metropolitan Dengan Kota Pendukungnya
Materi Tentang Kerjasama Antar Kota Metropolitan Dengan Kota PendukungnyaFitri Indra Wardhono
 
Bulan februari 2015
Bulan februari 2015Bulan februari 2015
Bulan februari 2015fionarazqa
 
Mewujudkan Jakarta Kota Global Tantangan dan AGenda Strategis
Mewujudkan Jakarta Kota Global Tantangan dan AGenda StrategisMewujudkan Jakarta Kota Global Tantangan dan AGenda Strategis
Mewujudkan Jakarta Kota Global Tantangan dan AGenda Strategisoswarmungkasa1
 
Pembangunan Daerah, Sektor, dan Nasional
Pembangunan Daerah, Sektor, dan Nasional Pembangunan Daerah, Sektor, dan Nasional
Pembangunan Daerah, Sektor, dan Nasional Dadang Solihin
 
Kesiapan maumere menjadi kota otonom jurnal tata kota
Kesiapan maumere menjadi kota otonom jurnal tata kotaKesiapan maumere menjadi kota otonom jurnal tata kota
Kesiapan maumere menjadi kota otonom jurnal tata kotaArdiyanto Maksimilianus
 
MENGGAGAS IMPLEMENTASI PARTISIPASI PUBLIK BERMAKNA (MEANINGFUL PARTICIPATION)...
MENGGAGAS IMPLEMENTASI PARTISIPASI PUBLIK BERMAKNA (MEANINGFUL PARTICIPATION)...MENGGAGAS IMPLEMENTASI PARTISIPASI PUBLIK BERMAKNA (MEANINGFUL PARTICIPATION)...
MENGGAGAS IMPLEMENTASI PARTISIPASI PUBLIK BERMAKNA (MEANINGFUL PARTICIPATION)...maulanayusuf565598
 
Review e book transforming city governments for successful smart cities
Review e book transforming city governments for successful smart cities Review e book transforming city governments for successful smart cities
Review e book transforming city governments for successful smart cities Elisa Lumintang
 
Pengarusutamaan SDGs dalam Rencana Pembangunan di Jawa Tengah: Tinjauaan Aspe...
Pengarusutamaan SDGs dalam Rencana Pembangunan di Jawa Tengah: Tinjauaan Aspe...Pengarusutamaan SDGs dalam Rencana Pembangunan di Jawa Tengah: Tinjauaan Aspe...
Pengarusutamaan SDGs dalam Rencana Pembangunan di Jawa Tengah: Tinjauaan Aspe...Publish What You Pay (PWYP) Indonesia
 

Similar to Kepentingan Pembangunan Ibukota Negara (IKN).pptx (20)

Marchelina- ppt teori pembangunan.pptx
Marchelina- ppt teori pembangunan.pptxMarchelina- ppt teori pembangunan.pptx
Marchelina- ppt teori pembangunan.pptx
 
Masalah Perencanaan : Kontra pemindahan Ibu kota
Masalah Perencanaan : Kontra pemindahan Ibu kotaMasalah Perencanaan : Kontra pemindahan Ibu kota
Masalah Perencanaan : Kontra pemindahan Ibu kota
 
Ppt Kepentingan Pembangunan Ibukota Negara IKN.pptx
Ppt Kepentingan Pembangunan Ibukota Negara IKN.pptxPpt Kepentingan Pembangunan Ibukota Negara IKN.pptx
Ppt Kepentingan Pembangunan Ibukota Negara IKN.pptx
 
Aizul fidy suhana kepimpinan transformasional
Aizul fidy suhana kepimpinan transformasionalAizul fidy suhana kepimpinan transformasional
Aizul fidy suhana kepimpinan transformasional
 
Politik Hukum Ibu Kota negara
Politik Hukum Ibu Kota negaraPolitik Hukum Ibu Kota negara
Politik Hukum Ibu Kota negara
 
Sistem administrasi daerah dan kota
Sistem administrasi daerah dan kotaSistem administrasi daerah dan kota
Sistem administrasi daerah dan kota
 
perencaan
perencaanperencaan
perencaan
 
Men seminar050601 reformasiperkotaan
Men seminar050601 reformasiperkotaanMen seminar050601 reformasiperkotaan
Men seminar050601 reformasiperkotaan
 
Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) yang Berkualitas
Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) yang BerkualitasRencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) yang Berkualitas
Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) yang Berkualitas
 
Materi Tentang Kerjasama Antar Kota Metropolitan Dengan Kota Pendukungnya
Materi Tentang Kerjasama Antar Kota Metropolitan Dengan Kota PendukungnyaMateri Tentang Kerjasama Antar Kota Metropolitan Dengan Kota Pendukungnya
Materi Tentang Kerjasama Antar Kota Metropolitan Dengan Kota Pendukungnya
 
Bulan februari 2015
Bulan februari 2015Bulan februari 2015
Bulan februari 2015
 
Tugas mid
Tugas midTugas mid
Tugas mid
 
Mewujudkan Jakarta Kota Global Tantangan dan AGenda Strategis
Mewujudkan Jakarta Kota Global Tantangan dan AGenda StrategisMewujudkan Jakarta Kota Global Tantangan dan AGenda Strategis
Mewujudkan Jakarta Kota Global Tantangan dan AGenda Strategis
 
Pembangunan Daerah, Sektor, dan Nasional
Pembangunan Daerah, Sektor, dan Nasional Pembangunan Daerah, Sektor, dan Nasional
Pembangunan Daerah, Sektor, dan Nasional
 
Kajian RUU Desa
Kajian RUU DesaKajian RUU Desa
Kajian RUU Desa
 
Kesiapan maumere menjadi kota otonom jurnal tata kota
Kesiapan maumere menjadi kota otonom jurnal tata kotaKesiapan maumere menjadi kota otonom jurnal tata kota
Kesiapan maumere menjadi kota otonom jurnal tata kota
 
MENGGAGAS IMPLEMENTASI PARTISIPASI PUBLIK BERMAKNA (MEANINGFUL PARTICIPATION)...
MENGGAGAS IMPLEMENTASI PARTISIPASI PUBLIK BERMAKNA (MEANINGFUL PARTICIPATION)...MENGGAGAS IMPLEMENTASI PARTISIPASI PUBLIK BERMAKNA (MEANINGFUL PARTICIPATION)...
MENGGAGAS IMPLEMENTASI PARTISIPASI PUBLIK BERMAKNA (MEANINGFUL PARTICIPATION)...
 
Review e book transforming city governments for successful smart cities
Review e book transforming city governments for successful smart cities Review e book transforming city governments for successful smart cities
Review e book transforming city governments for successful smart cities
 
Pengarusutamaan SDGs dalam Rencana Pembangunan di Jawa Tengah: Tinjauaan Aspe...
Pengarusutamaan SDGs dalam Rencana Pembangunan di Jawa Tengah: Tinjauaan Aspe...Pengarusutamaan SDGs dalam Rencana Pembangunan di Jawa Tengah: Tinjauaan Aspe...
Pengarusutamaan SDGs dalam Rencana Pembangunan di Jawa Tengah: Tinjauaan Aspe...
 
30769259 pembangunan-daerah
30769259 pembangunan-daerah30769259 pembangunan-daerah
30769259 pembangunan-daerah
 

Kepentingan Pembangunan Ibukota Negara (IKN).pptx

  • 1. Mata Kuliah : Teori Pembangunan Dosen Pengampu : Shahril Budiman, S.Sos., MPM Tugas Individu STISIPOL RAJA HAJI TANJUNGPINANG 2022 Disusun Oleh: Bahara Dion Lumban Raja (21102019)
  • 3. Latar Belakang/Pendahuluan Ibu kota merupakan pusat pemerintahan dari suatu negara yang telah diatur di dalam Undang - Undang setiap negara. Ibu kota mempunyai peran yang penting bagi segala aspek kegiatan pemerintahan. Sebagai segala aspek kegiatan pemerintahan, ibu kota mempunyai fungsi utama yaitu sebagai pusat kekuasaan politik maupun perekonomian suatu negara. Tidak hanya itu ibu kota juga mencerminkan sisi kebudaya dari negara tersebut yang menunjukkan sebuah karakter yang unik dan khas dari negara tersebut. Sebagai identitas dari suatu negara, ibu kota dibangun untuk memajukan negara tersebut agar masyarakatnya menjadi makmur dan berkehidupan yang cukup. Negara dikatakan maju dan berkembang apabila pembangunan dan pengelolaannya telah tepat dan tidak merugikan pihak manapun. Mengelola ibu kota memang bukan hal yang mudah, karena harus diperhitungkan dengan matang agar di kemudian hari tidak akan menimbulkan banyak permasalahan yang dihadapi. Dalam pemindahan ibu kota, pemerintah negara juga harus mempertimbangkan segala macam dampak yang nantinya tidak akan memberatkan negara tersebut.
  • 4. Kajian Pustaka/Literatur Review Wardani (2018) yang melakukan penelitian tantang analisis perbandingan abnormal retrun saham sebelum dan sesudah peristiwa Pemilu Presiden dan Pengumuman Susunan Kabinet pada saham sektor Industri. Mengungkapkan bahwa adanya perbedaan abnormal retrun saham yang signifikan sebelum dan sesudah peristiwa Pemilu Presiden dan Pengumuman Susunan Kabinet, reaksi ini berdampak positif pada saham sektor industri yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Hal ini berarti terdapat informasi yang dianggap penting oleh para investor.
  • 6. 1. Bagaimana Analisis Landasan Filosofis, Sosiologis, Dan Yuridis Pada Pembentukan Undang-Undang Ibukota Negara? 2. Bagaimana Problematika Yuridis Prosedural Pemindahan Ibu Kota Negara Baru Dalam Sistem Ketatanegaraan Indonesia? 3. Bagaimana Pemilihan Ibukota Negara Republik Indonesia Baru Berdasarkan Tingkat Kebencanaan? 4. Bagaimana Dimensi Etis Pemindahan Ibu Kota Negara: Masalah Ketimpangan Sosial dan Lingkungan dalam Ruang Perkotaan menurut David Harvey? 5. Bagaimana Isu Strategis Terkait Transportasi dalam Pengembangan Perencanaan Pembangunan Ibu Kota Negara (IKN) Baru? 6. Bagaimana Kebutuhan Standar Dalam Pembangunan Ibu Kota Negara Baru : Antara Konsepsi Dan Implemensi? 7. Bagaimana Pola Hubungan Politik dan Hukum dalam Kebijakan Perpindahan Ibu Kota Negara ke Kalimantan Timur? 8. Bagaimana Implikasi Hukum Pertanahan Terhadap Pemindahan Ibu Kota Negara Republik Indonesia Dari Jakarta Ke Kalimantan Timur? 9. Bagaimana Analisis Kesiapan Pemerintah Provinsi Kalimantan Tengah dalam Wacana Pemindahan Ibu Kota Negara Republik Indonesia ke Kota Palangkaraya? 10. Bagaimana Proyek Lintas Batas Administrasi: Analisis Partisipasi Publik dalam Proses Perencanaan Ibu Kota Negara Republik Indonesia? 11. Bagaimana Analisa Pemindahan Ibukota Negara? Permasalahan
  • 8. Rencana pemindahan ibu kota Negara Republik Indonesia disampaikan Presiden Joko Widodo dalam pidatonya saat Rapat Terbatas di Kantor Presiden. Rencana ini didasari oleh pertimbangan kondisi kota Jakarta dinilai sudah tidak memungkinkan sebagai ibu kota, yang Rencana pemindahan ibu kota ini menuai banyak tanggapan dari kalangan politisi maupun masyarakat khalayak umum, baik berupa dukungan maupun penolakan. Rancangan UndangUndang (RUU) Ibu kota Negara (IKN) pun akhirnya disahkan menjadi UU IKN oleh hampir semua fraksi di DPR hingga disahkan pada 18 Januari 2022. Hal tersebut lebih didasarkan pada Pasal 360 Undang-Undang No. 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah, yang mengatur bahwa Pemerintah Pusat dapat membentuk Kawasan Khusus, yang dalam konteks Naskah Akademik Ibu Kota Negara, maka Kawasan Khusus calon Ibu Kota Negara akan berlokasi di antara Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU) dan Kabupaten Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur. Lokasi ini dipastikan oleh Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional yang juga adalah Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional Suharso Monoarfa, menyebutkan titik nol pembangunan IKN dan titik lokasi Istana Negara, tepat berada di tengah-tengah Indonesia.Naskah Akademik IKN dapat dijadikan sebagai landasan hukum awal dari upaya pemindahan Ibu Kota Negara. Analisis Landasan Filosofis, Sosiologis, Dan Yuridis Pada Pembentukan Undang-Undang Ibukota Negara
  • 9. Problematika Yuridis Prosedural Pemindahan Ibu Kota Negara Baru Dalam Sistem Ketatanegaraan Indonesia Wacana pemindahan Ibu Kota Negara Baru (IKNB) memunculkan beberapa permasalahan yuridis khususnya menyangkut sisi proseduralnya. Padahal, eksistensi Ibu Kota bagi suatu negara amatlah penting terlebih pada aspek hukum. Di Indonesia, setidaknya status Ibu Kota Negara diatur melalui Undang-Undang Nomor 29 Tahun 2007 tentang Pemerintah Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta dan sejumlah undang-undang lainnya. Prosedural pemindahan IKNB dinilai cukup pragmatis sebab beberapa sektor seolah dikebut tanpa adanya pertimbangan yuridis lantaran belum disahkannya undang-undang yang mengatur perihal pemindahan IKNB tersebut. Hal ini dapat menimbulkan implikasi hukum baik bagi Jakarta secara khusus maupun bagi sistem ketatanegaraan di Indonesia. Dari permasalahan tersebut, penelitian ini hendak menjawab pertanyaan terkait bagaimanakah solusi yang tepat guna mengantisipasi masalah yuridis pemindahan IKNB dalam sistem ketatanegaraan Indonesia. Metode penelitian yang dipakai dalam artikel ini adalah yuridis normatif.
  • 10. Pemilihan Ibukota Negara Republik Indonesia Baru Berdasarkan Tingkat Kebencanaan Pemikiran pemindahan ibukota NKRI sudah ada pada Era Presiden Soekarno, Soeharto, Susilo Bambang Yudhoyono, dan Joko Widodo. Alasan pemindahan ibukota, biasanya disebabkan adanya ekonomi dan politik. Alasan yang rasional adalah daya dukung dan kapasitas lingkungan yang sudah tidak mampu kegiatan ekonomi ditandai dengan timbulnya kemacetan lalu lintas, polusi, berbagai bencana. Tujuan kajian ini adalah untuk melihat persyaratan dari aspek kebencanaan yaitu kejadian bencana, resiko bencana minimal, potensi bencana yang minimal, dan kearifan lokal. Metode penelitian adalah studi kepustakaan dengan menggunakan analisis data Miles and Huberman. Hasil dan diskusi menunjukkan bahwa dari segi kebencanaan ketiga Provinsi yaitu Kalimantan Timur, Kalimantan Tengah dan Kalimantan Selatan, memiliki jenis bencana yang sama, dengan risiko dan potensi bencana yang tidak jauh berbeda, seperti kebakaran hutan dan lahan gambut, kekeringan, banjir rob, gempabumi, dan tsunami. Akan tetapi dari ketiga Provinsi tersebut yang memiliki risiko dan potensi bencana minimal adalah Provinsi Kalimanta Selatan. Kesimpulan kajian ini menunjukkan bahwa Provinsi Kalimantan Selatan menjadi pilihan utama dalam aspek kebencanaan karena risiko dana potensi bencana paling minimal.
  • 11. Dimensi Etis Pemindahan Ibu Kota Negara: Masalah Ketimpangan Sosial dan Lingkungan dalam Ruang Perkotaan menurut David Harvey Membahas dampak pembangunan ruang perkotaan di bawah gerak kapitalisme menurut pemikiran David Harvey. Sebagai seorang ilmuwan geografi, Harvey berpandangan bahwa pembentukan ruang perkotaan telah meningkatkan ketimpangan akibat sifat modal dalam sistem kapitalisme yang hakikatnya selalu berputar dan mencari keuntungan. Harvey berargumen bahwa pembentukan kota-kota baru telah terjadi sejak ratusan tahun lalu sebagai konsekuensi dari sifat modal yang terus berakumulasi mencari keuntungan. Rencana Pemerintah Indonesia untuk memindahkan ibu kota negara ke Kalimantan Timur dapat dianalisis dari sudut pandang teori Harvey. Rencana tersebut bertujuan mengubah arah pembangunan nasional menjadi lebih merata dan berkelanjutan serta memberikan harapan pemerataan ekonomi. Namun agar harapan tersebut menjadi kenyataan, aspek-aspek etis perlu dipertimbangkan dalam pembangunan ruang perkotaan baru. Hal ini karena menurut Harvey, sepanjang sejarah kapitalisme, pembangunan ruang perkotaan umumnya menyebabkan ketimpangan yang semakin lebar dan berulangnya krisis ekonomi.
  • 12. Permasalahan transportasi menjadi salah satu factor pendorong pemindahan Ibu Kota Negara (IKN) ke lokasi baru. Oleh sebab itu sudah selayaknya aspek transportasi perlu dipertimbangkan secara matang dalam perencanaan pembangunan IKN baru. Artikel ini bertujuan untuk membahas beberapa isu strategis terkait transportasi sebagai bahan pertimbangan dan masukan untuk mendukung perencanaan pembangunan IKN. Artikel ini disusun melalui desk study dengan menggunakan sumber data dari buku, publikasi ilmiah, dan media elektronik. Penekanan pembahasan isu strategis diarahkan pada lessons learned negara yang berpengalaman memindahkan IKN terutama dalam aspek manajemen transportasi, tinjauan literature terkait potensi penerapan TOD pada simpul transportasi di IKN, dan tinjauan literature tentang prospek penggunaan system transportasi berkelanjutan di IKN. Isu Strategis Terkait Transportasi dalam Pengembangan Perencanaan Pembangunan Ibu Kota Negara (IKN) Baru
  • 13. Kebutuhan Standar Dalam Pembangunan Ibu Kota Negara Baru : Antara Konsepsi Dan Implemensi Otorita dan Satgas Pembangunan Infrastruktur Ibu Kota Negara Baru (IKNB) dapat bersinergi dalam membuat standar prosedur operasi (SPO) penerapan standar dan instrumen Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK) di dalam pelaksanaan pembangunan di wilayah IKNB dengan Tim Ahli sebagai pelaksana monevnya. Hal ini untuk memastikan bahwa pelaksanaan pembangunannya telah menerapkan standar dan instrumen LHK yang tersedia.
  • 14. Pola Hubungan Politik dan Hukum dalam Kebijakan Perpindahan Ibu Kota Negara ke Kalimantan Timur Semua negara memerlukan sistem pemerintahan untuk mengatur jalannya roda pemerintahan. Indonesia sebagai negara demokrasi yang menganut sistem presidensial, menerapkan konsep Trias Politika sebaga upaya memisahkan kekuasaan menjadi tiga cabang, yaitu eksekutif, legilslatif, dan yudikatif. UUD 1945 secara tersirat mendukung konsep tersebut dengan menjelaskan masing-masing tugas dan kewenangan cabang kekuasaan dalam pasal yang berbeda. Tugas dan wewenang Presiden sebagai lembaga eksekutif diatur dalam Pasal 4 ayat 1, Pasal 5 ayat 2, dan Pasal 20 ayat 4. Adapun DPR sebagai lembaga legislatif diatur secara jelas dalam Pasal 19 s.d. Pasal 22. Sedangkan MA dan MK sebagai cabang yudikatif diatur dalam Pasal 24. Tulisan ini mencoba mengurai pola hubungan politik dan hukum dalam kebijakan perpindahan Ibu Kota Negara dari Provinsi DKI Jakarta ke Provinsi Kalimantan Timur. Presiden sebagai pelaksana Undang-Undang tentunya membutuhkan support dari DPR sebagai pembuat Undang-Undang agar dapat mewujudkan pelaksanaan perpindahan ibu kota negara baru. Hal ini menjadi penting dikarenakan penetapan dan pelaksanaan undang-undang diawasi oleh MA dan MK sebagai lembaga yudikatif. Harapannya adalah penyelenggaraan pemerintahan dapat berjalan sesuai aturan perundang-undangan dan kestabilan negara tetap terjaga.
  • 15. Implikasi Hukum Pertanahan Terhadap Pemindahan Ibu Kota Negara Republik Indonesia Dari Jakarta Ke Kalimantan Timur Implikasi hukum pertanahan terhadap pemindahan ibukota Negara berimplikasi langsung terhadap pengaturan Hak Nominee Dalam Hukum Agraria untuk investasi berdasarkan harapan masyarakat dan kearifan lokal. Tujuan penelitian ini adalah untuk mencermati implikasi hukum agraria terhadap pemindahan ibukota negara ke Kalimantan Timur dan untuk mencermati pengaturan hak nominee dalam hukum agraria untuk investasi berdasarkan harapan masyarakat dan kearifan lokal terhadap pemindahan ibukota negara ke Kalimantan Timur. Metode yang digunakan metode yuridis normative. Konsep/teori yang digunakan untuk menganalisis penelitian ini adalah teori kewenangan, teori penjenjangan norma, teori sistem hukum dan teori perlindungan hukum. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa keterlibatan secara langsung hukum pertanahan terhadap pemindahan ibukota Negara diatur berdasarkan kewenangan yang dimiliki oleh Pemerintah Daerah, Pusat, warga masyarakat (adat/suku), badan hukum pemerintah dan swasta. Pengaturan terhadap penormaan yang konflik dan kabur diatur berdasarkan tahapan formulasi (kebijakan legislatif), merancang, membentuk hingga pengesahan sebuah Undang-Undang Tahapan Aplikasi (kebijakan yudikatif/yudisial), mengimplementasikan peraturan yang telah dibentuk dan disahkan, Tahapan Eksekusi (Kebijakan eksekusi/administrasi), melaksanakan Undang-Undang yang berlaku dan sah mengikat semua warga masyarakat terutama setiap orang/badan hukum yang terbukti melakukan menggunakan tanah untuk kepentingan umum dan kepentingan privat.
  • 16. Analisis Kesiapan Pemerintah Provinsi Kalimantan Tengah dalam Wacana Pemindahan Ibu Kota Negara Republik Indonesia ke Kota Palangkaraya Secara umum, pemerintah daerah Kalimantan Tengah menyatakan kesiapan dan persetujuan terkait wacana yang digulirkan oleh pemerintah pusat tersebut, namun gubernur Provinsi Kalteng mengingatkan ada beberapa hal yang perlu untuk diperhatikan jika wacana tersebut benar-benar akan diwujudkan. Beberapa persoalan pokok tersebut adalah kesiapan anggaran untuk pembangunan infrastruktur, perencanaan tata ruang wilayah yang baik, perencanaan kesiapan SDM, dan aspek-aspek sosial budaya yang perlu untuk menjadi perhatian. Studi ini dilakukan dengan wawancara mendalam terhadap beberapa informan serta analisis dokumentatif baik yang bersumber dari surat kabar, pemberitaan-pemberitaan di radio maupun di televisi dan studi lapangan oleh peneliti. Studi ini menyimpulkan bahwa, meskipun pemerintah daerah Kalteng sudah menyatakan kesiapannya, namun banyak faktor yang perlu untuk diperhatikan, terutama aspek sosial, politik, birokrasi, dan daya dukung lingkungan hidup. Peneliti menyimpulkan bahwa perlu dilakukan kajian mendalam terkait dengan perencanaan tersebut agar tidak menimbulkan permasalahan di kemudian hari.
  • 17. Proyek Lintas Batas Administrasi: Analisis Partisipasi Publik dalam Proses Perencanaan Ibu Kota Negara Republik Indonesia Pemerintah Pusat Republik Indonesia kembali merumuskan perencanaan pemindahan Ibu Kota Negara (IKN). Pusat-pusat pemerintahan yang ada di Provinsi DKI Jakarta akan dipindahkan ke Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU) dan Kabupaten Kutai Kartanegara di Provinsi Kalimantan Timur. Seiring progres perencanaan dan persiapan implementasi wacana ini, opini publik masih didominasi sentimen negatif. Salah satu isunya adalah partisipasi publik. Sebagai inti dari demokrasi, partisipasi publik dalam pengambilan keputusan di Republik Indonesia adalah sebuah keniscayaan. Penelitian ini bermaksud meninjau proses perencanaan IKN yang sudah terlaksana dari perspektif teori tangga partisipasi. Metode yang digunakan adalah deskriptif kualitatif dengan menggunakan data dari media elektronik berupa berita (analisis kronologis) dan media sosial (partisipasi dan persepsi). Selain itu, data tersebut dikomparasi dengan penelitian terdahulu untuk mendapatkan diskursus partisipasi publik yang lebih komprehensif. Hasil penelitian menunjukkan perencanaan wilayah partisipatif pada proyek IKN ada pada derajat tokenisme atau simbolisme. Hal ini diharapkan dapat memberikan evaluasi bagi pelaksanaan proyek pemindahan IKN untuk proses-proses perencanaan dan tahapan implementasi selanjutnya yang lebih inklusif.
  • 18. Analisa Pemindahan Ibukota Negara Jakarta telah ditetapkan sebagai Ibu Kota negara melalui UndangUndang Republik Indonesia Nomor 10 tahun 1964 Tentang Pernyataan Daerah Khusus Ibukota Jakarta Raya Tetap Sebagai Ibu Kota Negera Republik Indonesia Dengan Nama Jakarta, juga menjadi pusat pemerintahan dan pusat bisnis yang mengubahnya memiliki daya tarik bagi penduduk untuk tinggal dan mencari nafkah di ibu kota. Indonesia memindahkan Ibu Kota ke Yogyakarta dari Januari 1946 sampai Desember 1949 karena perang kemerdekaan. Dari Bukittinggi di Sumatera Barat juga sempat menjadi ibu kota saat Presiden Sukarno membentuk pemerintah darurat sebelum ia ditangkap oleh Belanda antara Desember 1948 dan Juni 1949. Bireuen di Provinsi Aceh juga pernah menjadi Ibu Kota Negara walau hanya seminggu lamanya, dan setelah itu ibu kota kembali ke Jakarta menanti kemerdekaan melalui Proklamasi Kemerdekaan Negara Kesatuan Republik Indonesia. Perjalanan pemindahan ibu kota negara terjadi di beberapa negara dan beberapa negara memiliki kisah sukses dalam upaya mereka memindahkan ibu kota lama ke tempat-tempat baru, seperti Kuala Lumpur ke Putrajaya di Malaysia, Bonn ke Berlin di Jerman, Melbourne ke Canberra di Australia, Valladolid ke Madrid di Spanyol, atau Kyoto ke Tokyo di Jepang. Keberhasilan relokasi ibu kota dapat terjadi di negara maju maupun berkembang. Dubai dikenal di seluruh dunia sebagai kota bisnis utama tetapi Abu Dhabi adalah ibu kota Uni Emirat Arab. Di India, Mumbai adalah ibu kota bisnis, sementara New Delhi sebagai pusat pemerintahan. Alasan umum pemindahan ibukota adalah pertimbangan sosial ekonomi, pertimbangan politik, dan pertimbangan geografis. Indonesia mempertimbangkan ketiga faktor tersebut dalam analisis untuk memindahkan ibukotanya, tidak hanya analisis di dalam negeri, namun juga analisis dari pengalaman negara lain di dunia yang sudah memindahkan ibukotanya. Pengalaman dari berbagai negara yang telah memindahkan ibukotanya akan memberikan masukan dan pertimbangan yang sekiranya dapat digunakan sebagai bahan analisis yang lebih tepat untuk mengkaji masalah di Indonesia.