Dokumen tersebut membahas tentang pencemaran pestisida terhadap daerah aliran sungai (DAS). Pestisida digunakan petani untuk meningkatkan hasil panen namun penggunaannya yang tidak tepat dapat mencemari DAS. Kasus yang diambil adalah DAS Bengawan Solo yang tercemar akibat pestisida dari sawah di sekitarnya. Tingkat pengetahuan petani tentang penggunaan pestisida masih rendah sehingga menyebabkan praktik yang
3. PESTISIDA
Pestisida merupakan racun yang
mempunyai nilai ekonomis terutama bagi
petani. Pestisida memiliki kemampuan
membasmi organisme selektif (target
organisme), tetatpi pada praktiknya pemakian
pestisida dapat menimbulkan bahaya pada
organisme non target. Dampak negatif
terhadap organisme non target meliputi
dampak terhadap lingkungan berupa
pencemaran dan menimbulkan keracunan
bahkan dapat menimbulkan kematian bagi
4. JENIS-JENIS PESTISIDA
1. Insektisida
Insektisida merupakan pestisida untuk memberantas
serangga, seperti nyamuk, kecoak, kutu busuk, rayap,
semut, belalang, wereng, ulat, dan sebagainya.
Contoh insektisida antara
lain diazinon, tiodan,
basmion, basudin,
propoksur,
diklorovinil dimetil
fosfat, timbel
arsenat, dan magnesium
fluorosilikat.
5. 2. Herbisida
Herbisida merupakan pestisida untuk
mencegah dan mematikan gulma atau tumbuhan
pengganggu, seperti eceng gondok, rumput teki,
dan alang-alang. Alang-alang dapat dikatakan
sebagai hama tanaman karena alang-alang
menyerap semua zat makanan yang ada dalam
tanah.
6. 3. Nematisida
Nematisida adalah pestisida untuk
memberantas hama cacing. Hama ini sering
merusak akar atau umbi tanaman. Contoh
nematisida adalah oksamil dan natrium metam.
7. 4. Fungisida
Fungisida adalah pestisida untuk
memberantas jamur (fungi). Contoh
fungisida adalah timbel (I) oksida,
carbendazim, tembaga oksiklorida, dan
natrium dikromat.
5. Rodentisida
Rodentisida adalah pestisida untuk
memberantas binatang pengerat,
misalnya tikus. Contoh rodentisida
adalah warangan (senyawa arsen) dan
thalium sulfat.
8. Pestisida Berdasarkan Pengaruh Fisiologis
1. Senyawa Organoklorin
Secara kimia tergolong insektisida yang
toksisitas relatif rendah akan tetapi mampu
bertahan lama dalam lingkungan. Racun ini
bersifat mengganggu susunan syaraf dan larut
dalam lemak.
2. Senyawa Organofosfat
Insektisida organofosfat adalah ester asam
fosfat atau asam tiofosfat yang sifatnya
menghambat asetilkolinesterase (AchE) sehingga
terjadi akumulasi acetilkolin (Ach) yang
berkorelasi dengan tingkat penghambat
9. Contoh Pestisida Lainnya
No Jenis Efek
1. Antifouling Membunuh Organisme yang menempel di badan
kapal penangkap ikan
2. Defoliant Merontokkan daun
3. Dessicant Mengeringkan jaringan tumbuhan
4. Disinfektan Membunuh atau menonaktifkan organisme
penyebab penyakit
5. Ovisida Membunuh telur serangga
6. Repellent Menolak atau mencegah kehadiran serangga
10. Pestisida merupakan bahan kimia yang digunakan
untuk memberantas hama sehingga dapat meningkatkan hasil
tanam petani. Penggunaan pestisida oleh petani semakin hari
kian meningkat, namun tidak diimbangi dengan peningkatan
pemahaman petani dalam menggunakan pestisida.
Berdasarkan literatur dari Pedoman Penggunaan Pestisida
dari tahun ke tahun penggunaan pestisida di Indonesia kian
meningkat.
0
100
200
300
400
500
600
700
800
900
1000
2008
2009
2010
11. DAERAH ALIRAN SUNGAI (DAS)
Daerah Aliran Sungai (DAS) secara umum
didefinisikan sebagai suatu hamparan
wilayah/kawasan yang dibatasi oleh pembatas
topografi (punggung bukit) yang menerima,
mengumpulkan air hujan, sedimen dan unsur
hara serta mengalirkannya melalui anak-anak
sungai dan keluar pada sungai utama ke laut
atau danau.
12. CONTOH KASUS
contoh kasus yang diambil adalah pencemaran
DAS akibat penggunaan pestisida. Contoh kasus
yang diambil memfokuskan pada DAS Bengawan
Solo. Air Bengawan Solo mengandung logam berat
paling tinggi terjadi di daerah Sragen. Sragen
merupakan wilayah yang mengalami pencemaran
paling parah jika di bandingkan beberapa daerah di
sekitar sungai Bengawan Solo.
13. Pencemaran pestisida yang diaplikasikan di
sawah beririgasi sebahagian besar menyebar di
dalam air pengairan, dan terus ke sungai dan
akhirnya ke laut. Memang di dalam air terjadi
pengenceran, sebahagian ada yang terurai dan
sebahagian lagi tetap persisten.
proses penguraian bahan buangan organik
melalui proses oksidasi oleh mikroorganisme atau
oleh bakteri aerobik adalah :
CnHaObNc + O2 → CO2 + H2O + NH3
Bahan Organik oksigen Bakteri Aerob
14. Tingkat pengetahuan petani tentang
penggunaan pestisida dan bahayanya juga masih
kurang. Dari beberapa penelitian sebelumnya
bahwa, 61,1% menyatakan penggunaan pestisida
boleh dicampur tanpa memperhatikan komposisi
serta jenis; 40,7% Tidak perlu membaca label pada
kemasan; 64,8% Petani mencampur pestisida
berdasarkan petunjuk teman (sesama
Petani).79,6% Petani melakuan pencampuran di
dekat sumber air. Penyemprotan pestisida sesuai
dengan kebiasaan tanpa melihat arah angin 85,2%.
Setelah melakukan penyemprotan 83,3% Petani
tidak membersihan alat semprot dengan alasan
masih digunakan untuk menyemprot (Grafik 2).
15. Grafik Tingkat Pengetahuan Petani tentang Penggunaan
Pestisida
Grafik Tingkat Pengetahuan Petani Tentang Penggunaan Pestisida
Petani Mencampuran Pestisida Tanpa
Memperhatikan Komposisi dan Jenis
Petani Tidak Perlu Membaca Label Pada
Kemasan
Petani Mencampur Pestisida Berdasarkan
Petunjuk Teman
Petani Mencampurkan Pestisida di dekat
Sumber Air
Penyemprotan Pestisida Tanpa Melihat Arah
Angin
Petani Tidak Membersihkan Alat semprot
setelah dipakai